KARATERISTIK KOPERASI UNTUK MEMBEDAKAN PENGARUHNYA TERHADAP PERMINTAAN JASA AUDIT EKTERNAL OYONG LISA STIE Widya Gama Lumajang
[email protected]
Abstract The fact that coorperation is one form of business entity which is less utilizing the services of an external audit, while the performance coorporation.snow in quantitative scale continues to increase. This research was conducted for 120 coorporation in East Java. The data collected in this study were analyzed using Discriminant Analysis. The aim was to observe the effect obvervation Company members, the size of the Corporation, the amount of liabilities, capital structure and rate of profitto external audit. Based Characteristic analysis shows that the cooperative can distinguish between the effect of the cooperative that uses external audit services to cooperatives that do not use a partial audit services eksternal. There is are variable that is not significant, namely capital structure. This means that the capital structure variables as the independent variables used in this study partially not significantly affect the conduct cooperative demand for external audit and audit services did not do audit external.Variabel most distinguish two groups of audit external is a variable rate of profit and the smallest influence the amount of liability, while the capital structure is not a variable that distinguishes the two groups of audit external. Keywords: members, scale cooperative, total liabilities, capital structure, audit requests t. Koperasi memiliki karakteristik utama yang membedakannya dengan
PENDAHULUAN
badan Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya atas dasar prinsip koperasi dan kaidah ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat
sekitarnya,
sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
usaha
lain
yaitu
adanya
identitas ganda (the dual identity of the
member)
pada
anggotanya.
Anggota koperasi berperan sebagai pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi (user own oriented firm). Informasi mengenai koperasi tersebut diperoleh pihak pemberi modal dalam laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen koperasi.
berdasarkan atas azas kekeluargaan.
225
Seperti juga yang dikemukakan oleh
ditunjang
Mulyadi (2011: 2) pihak-pihak di luar
ketidaktahuan
perusahaan
ketidakpahaman
mengenai pengambilan hubungan
memerlukan
informasi
perusahaan
untuk
keputusan
tentang
pihak
luar
pula
oleh atau
tentang
standar
pembuatan laporan keuangan, baik penyusunnya maupun penggunanya.
dengan
Untuk meyakinkan kebenaran
perusahaan. Guy et al. (2001:4)
laporan keuangan yang dihasilkan
menyatakan
keputusan
oleh manajemen koperasi, di dalam
ekonomi biasanya didasarkan atas
pasal 40 Undang-Undang Nomor 25
informasi yang tersedia bagi para
Tahun1992 tentang
pengambil
yang
bahwa
keputusan
untuk
berbunyi,
Perkoperasian
“Koperasi
dapat
memperoleh manfaat terbaik, para
meminta jasa audit kepada akuntan
pengguna harus memiliki informasi
publik”,
ekonomi yang relevan dan handal.
pengawas
Agar hal tersebut dapat dicapai
berhak untuk meminta auditor selaku
diperlukan suatu pengungkapan yang
pemeriksa
jelas mengenai data akuntansi dan
organisasi koperasi yang diberikan
informasi lain yang relevan (Anis dan
wewenang penuh untuk memeriksa
Imam, 2001: 331).
keabsahan laporan keuangan yang
Fenomena lain yang sering
telah
maka dan
dalam hal anggota
kinerja
dibuat
oleh
ini
koperasi
keuangan
manajemen
terjadi adalah laporan yang dibuat
koperasi yang bersangkutan jika
oleh seseorang atau suatu manajemen
pengawas
baik itu laporan keuangan ataupun
melakukannya.
laporan non keuangan
tidak
mampu
cenderung
Kewajiban audit berlaku bagi
tidak sesuai dengan kenyataan. Hal
koperasi yang volume penjualannya
ini dapat dilihat dari beberapa faktor,
minimal Rp1 M sesuai Keputusan
diantaranya
Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil
adalah
adanya
ketidakjujuran yang dimiliki oleh
dan
penyusun
M/XII/1998. Jika dilihat dari manfaat
laporan
keuangan,
Menengah
sehingga sering terjadi manipulasi
audit
data untuk mencapai tujuan tertentu
diharapkan
dan
koperasi
226
kadang
kelemahan
tersebut
bagi
No.351/KEP/
suatu
badan
usaha,
semua
badan
usaha
diaudit
oleh
auditor
eksternal,
namun
dalam
proporsi hutang lebih besar dalam
kenyataannya tidak semua koperasi
struktur modal serta perusahaan yang
diaudit oleh auditor eksternal.
persentase sahamnya dikuasai oleh
Peranan jasa audit (baik audit internal
ataupun
audit
manajer lebih kecil dibandingkan
eksternal)
dengan yang dikuasai oleh pihak lain.
adalah sebagai monitoring terhadap
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
operasional perusahaan. Seperti yang
Chow (1982) menyatakan bahwa
dikatakan oleh Halim (2003: 60)
faktor-faktor
bahwa peranan jasa audit dalam
permintaan
perkembangan
suatu
eksternal
untuk
perusahaan, total hutang (debt total),
usaha
perusahaan
adalah
meningkatkan
pengawasan,
yang
memengaruhi
terhadap adalah
dan
jasa
audit
ukuran
(size)
proporsi
kepemilikan
kredibilitas perusahaan, efisiensi, dan
(ownershipinfluences).
kejujuran.
Tauringana
Guy
menyebutkan
et
al.
empat
mengakibatkan
(2001:5)
faktor
adanya
dan
Penelitian
Clarke
(2000)
yang
mengemukakan bahwa faktor-faktor
kebutuhan
yang memengaruhi Permintaan audit
akan audit yaitu (1) kompleksitas, (2)
eksternal
jarak, (3) bias, dan motif penyaji, (4)
adalah size (turnover), ownership
konsekuensi.
Khalik
influences, dan gearing. Sedangkan
(1993) dalam Carey et al. (2000)
size (assets total) dan liquidity ratio
menyatakan
(rasio likuiditas) tidak memengaruhi
Sedangkan
bahwa
adanya
pada
permintaan yang besar terhadap jasa
permintaan
audit disebabkan oleh berkurangnya
eksternal.
kontrol atau pengawasan pemilik terhadap perusahaan.
dilakukan
terhadapjasa
Penelitian (2009)
Seperti hasil penelitian yang
perusahaan
audit
Ardiansah
terhadap
Semarang
kecil
k operasi
di
memberikan simpulan
oleh
Chow
(1982),
bahwa
dan
Clarke
(2000),
jumlah anggota, besaran, gearing, dan
Susilowati (2001) yang menyatakan:
rasio likuiditas secara individual dan
permintaan jasa audit juga dilakukan
simultan
oleh perusahaan yang
permintaan jasa audit eksternal oleh
Tauringana,
tergolong
besar, perusahaan yang mempunyai
secara
empiris,
berpengaruh
variabel
terhadap
badan usaha koperasi.
227
Penelitian
ini
terhadap koperasi
dilakukan
diaudit. Hal-hal yang menyebabkan
di Jawa Timur
adanya kemungkinan bahwa para
karena jumlah koperasinya cukup
pengambil
banyak, yaitu
28.774 koperasi dari
memperoleh informasi yang tidak
total 188.181 di Indonesia. Penelitian
dapat dipercaya dan tidak dapat
ini bertujuan untuk menguji pengaruh
diandalkan semakin besar.
anggota,
skala
kewajiban,
koperasi,
jumlah
dan struktur modal
terhadap permintaan audit eksternal.
keputusan
Salah
satu
akan
cara
agar
memperoleh informasi yang relevan dan dapat dipercaya serta mengurangi risiko informasi yang akan diperoleh
KERANGKA
KONSEPTUAL
adanya
DAN HIPOTESIS
penelitian
untuk
menguji pengaruh langsung seperti yang disajikan dalam Gambar 1
Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian
dalam
kredibilitas
atas
pemakai informasi. Di sini auditing tidak menciptakan informasi baru, lebih
dimaksudkan
meningkatkan
kredibilitas
untuk laporan
keuangan (Halim, 2003:65). Menurut Halim (2003:58) ada empat alasan
Jumlah Anggota Skala Koperasi Jumlah Kewajiban Struktur modal
H1
Tingkat keuntungan
H5
yang mendorong adanya permintaan
H2
Audit Ekternal
H3
akan jasa audit atas laporan keuangan yaitu
H4
:
perbedaan
konsekuensi,
kepentingan,
kompleksitas,
dan
keterbatasan akses (Remoteness).
Permintaan Audit Eksternal
Berkaitan
dengan
pengambilan keputusan, para pemakai lebih
cenderung
untuk
mempercayai informasi yang berasal dari laporan keuangan yang telah
228
auditing
informasi yang dibutuhkan oleh para
tetapi
berikut ini.
informasi
peran
membubuhkan
Kerangka Konseptual Model
para pemakai informasi diperlukan
Pengaruh
Anggota
Koperasi
terhadap
Permintaan
Audit
Eksternal Anggota memengaruhi
diprediksikan permintaan
jasa
eksternal audit karena di dalam
koperasi semakin banyak anggota,
Pengaruh Skala (Size) Koperasi
semakin banyak suara (1 anggota = 1
terhadap
suara). Sehingga banyaknya suara
Eksternal
atau pendapat menyebabkan wawasan dan
kepentingan
masing-masing
Permintaan
Audit
Skala atau besarnya koperasi mencerminkan bahwa usaha yang
berbeda. Atas dasar perbedaan itulah
dikelola
peran dari jasa audit (Akuntan Publik)
mempunyai potensi untuk menjadi
diperlukan guna menengahi adanya
sangat kompleks dengan berbagai
perbedaan
Penelitian
permasalahan yang ada. Oleh sebab
yang dilakukan oleh Chow (1982),
itu untuk memecahkan masalah yang
Nazir
menggunakan
timbul karena kompleksnya transaksi
perusahaan sebagai objek penelitian
yang ada sangat dibutuhkan jasa
dan variabel kepemilikan diproksi
eksternal audit agar laporan yang
dengan
saham
disajikan menjadi lebih valid. Carey
perusahaan. Hasil Chow (1982) untuk
et al. (2000) melakukan penelitian
kepemilikan
diukur
empiris
telah
mengidentifikasi
karena keterbatasan data, sedangkan
korelasi
antara
ukuran
Nazir (1995) variabel kepemilikan
perusahaan
berpengaruh
terhadap jasa ekternal dan internal
audit.
kepentingan.
(1995)
kepemilikan
tidak
terhadap
Ardiansah
anggota
permintaan
(2009)
berpengaruh
permintaan rjumlah
dapat
audit,
anggota
jumlah terhadap
semakin suatu
auditing.
menjadi
besar
dengan
akan
(size)
permintaan
Literatur
menunjukkan
sejumlah penjelasan teori. Pertama,
besa
menurut Chow (1982) dalam Carey et
koperasi,
al. (2000) bahwa saat jumlah total
semakin tinggi kemungkinan koperasi
transfer
secara sukarela menggunakan audit
meningkat
eksternal. Dari uraian tersebut, maka
keuntungan atau manfaat terkait dari
hipotesis
melakukan pengawasan meningkat.
penelitian
ini
sebagai
kemakmuran dengan
potensial
ukuran,
maka
berikut:
Kedua, Khalik (1993) dalam Carey et
H1: Angggota berpengaruh terhadap
al. (2000) menyatakan bahwa dengan
permintaan audit eksternal.
meningkatnya
ukuran
perusahaan
maka menjadi lebih sulit bagi pemilik perusahaan privat untuk melihat dan
229
mengetahui perusahaannya. Karena
perbankan
sebelum
mengeluarkan
itu, ada permintaan yang semakin
pinjaman
biasanya
menghendaki
besar
laporan keuangan yang sudah diaudit
untuk
auditing
mengkompensasikan
untuk hilangnya
oleh
Akuntan
publik
guna
kontrol. Ketiga, Chow (1982) dalam
menghindari risiko tidak kembalinya
Carey et al.(2000) menyatakan bahwa
pinjaman tersebut.
pada sisi biaya, biaya marginal untuk
dalam Carey et al. (2000) menyatakan
memberikan audit eksternal menurun
bahwa pembahasan teori mengenai
dengan
hubungan
ukuran
perusahaan.
Chow (1982)
antara
hutang
dan
Sedangkan Ardiansah (2009) dalam
permintaan terhadap jasa auditing
peenlitiannya yang menggunkan studi
cenderung
pada
positif antara tingkat hutang dan
koperasi
di
Semarang
mendukung
terhadap
hubungan
menyatakan bahwa terdapat pengaruh
permintaan
jasa
audit
size terhadap permintaan jasa audit.
eksternal. Selanjutnya, dalam Carey
Dari uraian tersebut, maka penelitian
et al. (2000), dikatakan bahwa saat
ini merumuskan hipotesis alternatif
proporsi hutang di dalam struktur
sebagai berikut:
modal perusahaan meningkat, maka
H2 : Skala koperasi berpengaruh
pemegang saham memiliki insentif
terhadap permintaan audit eksternal.
yang lebih besar untuk mentransfer kemakmuran dari pemegang obligasi dan ini meningkatkan kemungkinan
Pengaruh
Jumlah
Kewajiban
terhadap
Permintaan
Pernyataan
Audit
Khalik
(1993)
dalam Carey et al. (2000) menyatakan
Eksternal Jumlah
bahwa organisasi akan meminta audit.
kewajiban
pada
bahwa
pemilik
meminta
audit
pemerintah atau pihak ketiga biasanya
eksternal dalam rangka mematuhi
memengaruhi
koperasi
batasan-batasan yang diberikan pada
melakukan permintaan jasa eksternal
organisasi oleh kreditur. Sedangkan
audit karena pemerintah dan investor
Blackwell et al. (1998) dalam Carey
menghendaki dana yang dipijamkan
et al. (2000) menemukan bukti bahwa
pada koperasi dikelola dengan benar
permintaan untuk audit eksternal
dan
adalah
230
aman.
suatu
Bahkan
beberapa
dihasilkan
dari
manfaat
ekonomi dari tingkat bunga yang
pihak luar. Oleh karena itu perlu
lebih rendah. Dari uraian tersebut,
diusahakan
maka
yang optimal antara kedua sumber
penelitian
ini
merumuskan
adanya
keseimbangan
hipotesis alternatif sebagai berikut:
dana tersebut. Carey et al. (2000)
H3 : Jumlah kewajiban berpengaruh
dalam
terhadap Permintaan audit eksternal.
bahwa saat proporsi hutang di dalam
penelitiannya
struktur
menjelaskan
modal
perusahaan
Pengaruh
Struktur
Modal
meningkat, maka pemegang saham
terhadap
Permintaan
Audit
memiliki insentif yang lebih besar untuk mentransfer kemakmuran dari
Eksternal Struktur
modal
merupakan
pemegang
obligasi
dan
ini
salah satu keputusan keuangan yang
meningkatkan kemungkinan bahwa
kompleks
berhubungan
organisasi
dengan variabel keputusan keuangan
Ardiansah
yang lainnya untuk mencapai tujuan
penelitiannya
perusahaan dalam memaksimalisasi
semakin tinggi proporsi utang pada
kekayaan pemilik, manajer keuangan
struktur
harus dapat menilai struktur modal
kemungkinan
perusahaan
sukarela
karena
dan
hubungannya
memahami
dengan
hasil/pengembalian Menurut
dan
Sudana
“struktur modal
akan
meminta (2009)
dalam
menyatakan
modal,
audit.
semakin koperasi
menggunakan
bahwa
tinggi secara audit
risiko,
eksternal.Dari uraian tersebut, maka
nilai.
penelitian ini merumuskan hipotesis
(2011:143)
berkaitan dengan
alternatif sebagai berikut: H4 : Struktur modal berpengaruh
pembelanjaan jangka panjang suatu
terhadap Permintaan audit eksternal.
perusahaan
dengan
Pengaruh
perbandingan utang jangka panjang
terhadap
dengan modal sendiri.” Apabila suatu
Eksternal
perusahaan
yang
diukur
dalam
memenuhi
Tingkat
Keuntungan
Permintaan
Profitabilitas
Audit
menunjukkan
kebutuhan dananya mengutamakan
keberhasilan
pemenuhan
dari
memperleh keuntungan, maka tingkat
sangat
keuntungan ditengarai berpengaruh
dalam
dengan
perusahaan
sumber akan
mengurangi ketergantungan kepada
terhadap
organisasi
permintaan
audit.
dalam
Hal
231
tersebut berkaitan dengan akibat yang
pengujian hipotesis (Malhotra 1999:
ditimbulkan
212-243).
terhadap
hasil
pengumuman laporan keuangan pada laba rugi oleh organisasi. Faktor laba
Populasi dan Teknik Pengambilan
rugi yang diperoleh oleh sebuah
Sampel
organisasi
menjadi
dasar
Populasi dalam penelitian ini
sebuah
organisasi tersebut untuk dilakukan pemeriksaan oleh pihak eksternal, karena untuk mengetahui bagaimana kinerja yang diperoleh dari aktivitas
adalah koperasi di Jawa Timur yang keseluruhan berjumlah 28.774. Alasan dipilihnya Jawa Timur sebagai lokasi penelitian dikarenakan koperasi di Jawa Timur merupakan koperasi terbanyak di
organisasi tersebut, secara eksplisit
Indonesia (Dinas Koperasi dan Usaha
dapat ditinjau dari perubahan modal
Kecil Menengah Propinsi Jawa Timur,
hasil capaian laba rugi organiasi.
2012). Pengambilan sampel dilakukan
Menurut
dengan teknik non probablilitas dengan
penelitian Naim (1998)
memperlihatkan
bahwa
tingkat
keuntungan yang rendah
memacu
metode purposive sampling dengan kriteria penarikan sumple sebagai berikut:
adanya permintaan audit. Dari uraian tersebut, maka penelitian ini merumuskan hipotesis alternatif sebagai berikut:
1. Koperasi primer atau sekunder yang berada di Jawa Timur 2. Koperasi primer atau sekunder yang masih aktif
H5 : Tingkat keuntungan berpengaruh
3. Koperasi primer atau sekunder yang
terhadap Permintaan audit eksternal.
memperoleh keuntungan dalam tahun
METODE PENELITIAN
penelitian
Rancangan Penelitian
Rancangan merupakan
4. Koperasi primer atau sekunder yang
penelitian
rancangan
ini
penelitian
rutin membuat laporan keuangan Berdasarkan
kriteria
tersebut
maka
kausal. Hal ini karena penelitian ini
jumlah populasi yang
bermaksud meneliti pengaruh antara
kriteria
variabel-variabel.
penelitian ini sebanyak 120 koperasi.
Penelitian
ini
disebut explanatory research, karena bertujuan pengaruh
232
untuk antar
menjelaskan
variabel
melalui
penarikan
lolos dalam sample
dalam
Operasional Penelitian a. Anggota Koperasi. Masing-masing anggota dalam koperasi mempunyai hak suara yang sama pada Rapat
Anggota Tahunan (RAT). Adapun
e. Tingkat
keuntungan.
Tingkat
variabel anggota koperasi dalam
keuntungan merupakan tingkat
penelitian ini diukur dengan besarnya
keuntungan
jumlah anggota dalam koperasi yang
diperoleh laba tahun berjalan
bersangkutan,
dan
diukur
dalam
sebelumnya,
b. Skala Koperasi. Skala koperasi yang
kriteria
adalah
yang
menjadi
pengelompokan
besaran
koperasi adalah dengan mendasarkan pada total asset. Skala koperasi diukur dengan melihat besarnya asset lancar dan asset tidak lancar dalam satuan rupiah pada periode tahun 2012. Angka total asset tersebut selanjutnya dilogaritma naturalkan. c. Jumlah
Kewajiban.
Jumlah
yang
dibandingkan dengan laba tahun
satuan orang, pada tahun 2012.
dimaksud
koperasi
yang
dinyatakan
dalam rasio pada tahun 2012. f.
Permintaan Audit. Permintaan Audit merupakan
permintaan
Audit
lembaga koperasi yang ada di Jawa Timur terhadap jasa audit ekternal (akuntan Publik) dalam penelitian ini apabila koperasi sudah diaudit diberi skor 1 apabila tidak diaudit diberi skor 0 pada tahun 2012. Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul dalam
kewajiban yang dimaksud adalah kewajiban jangka pendek maupun
penelitian
kewajiban
jangka
panjang
yang
menggunakan Analisis Diskriminan.
ditanggung
oleh
koperasi
pada
Analisis
periode
tertentu
yang
besarnya
ini
dianalisis
dengan
diskriminan
merupakan
statistik
untuk
teknik
terdapat dalam neraca pada posisi
mengklasifikasikan individu/obyek ke
pasiva yang dinyatakan dalam satuan
dalam
rupiah pada jumlah
tahun 2012.Angka
kewajiban
tersebut
selanjutnya dilogaritma naturalkan. d. Struktur
Modal.
Struktur
modal
merupakan
struktur
yang
menyangkut
perimbangan
antara
grup
sejumlah
terpisah
variabel
berdasarkan bebas.Analisis
diskriminan sangat sesuai digunakan jika variabel dependennya berbentuk non metrik atau kategori. (Dillon & Goldstein, 1984 dalam Mudrajad
hutang jangka panjang dan modal
Kuncoro, 2007:240). Asumsi yang
sendiri berkaitan dengan susunan
mendasari
pembelanjaan
diskriminan
permanen,
yang
penggunaan adalah
data
analisis harus
dinyatakan dalam rasio pada tahun
berdistribusi normal dan terbebas dari
2012.
multikolinearitas (multicolonearity).
233
memengaruhi
koefisien
HASIL DAN PEMBAHASAN
dihasilkan
pada
Hasil Uji Normalitas Data
model analisis diskriminan. Tabel
Asumsi penggunaan
yang
mendasari
analisis
diskriminan
berikut
dan
yang
penggunaan
memperlihatkan
hasil
uji
multikolinearitas, sebagai berikut :
adalah data harus berdistribusi normal untuk variabel independen. Gambar berikut
memperlihatkan
Tabel 1. Hasil Uji Multikoliniearitas
hasil
Structure Matrix
pengujian normalitas data dengan menggunakan normal probability plot pada output SPSS, sebagai berikut : Gambar 2. Hasil Uji Normalitas Data
Function 1 ,906 ,896 ,856 ,382 ,005
tk keuntungan sk ala k operasi jml kewajiban jumlah anggota struktur modal
Pooled wit hin-groups correlations between discriminating variables and s tandardized canonical dis criminant functions Variables ordered by absolute s ize of correlation within function.
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Sumber data:
Dependent Variable: jasa audit
Dengan SPSS
Hasil Analisis Data
1.0
Pooled
within
group
matrix
mengindikasikan
correlation
Expected Cum Prob
0.8
0.6
0.4
antarvariabel
0.2
sehingga
korelasi
prediktor
rendah,
multikolonieritas
dapat
diabaikan.
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Tabel 2. Korelasi kanonikal Eigenvalues
Hasil uji distribusi normal di atas, menunjukkan bahwa data terletak di sekitar garis lurus diagonal artinya
Function 1
Eigenvalue % of Variance 1,074a 100,0
Cumulative % 100,0
Canonical Correlation ,720
a. First 1 canonical discriminant functions were used in the analysis.
data telah memenuhi syarat distribusi normal.
Sumber data: Hasil Analisis Data Dengan SPSS
Hasil Uji Multikolinearitas Multikolinearitas
adalah
Nilai eigenvalue sebesar 1,074 sudah
terjadinya korelasi atau hubungan
mencakup
100%
yang hampir sempurna di antara
dijelaskan
(explaned
variabel independent, yang dapat
Korelasi kanonikal adalah 0,720.
234
varians
yang
variance).
Koefisien determinasi (r2) diperoleh
tingkat
dari (0,720)2 = 0,518. Angka ini
independen terhadap diskriminan.
mengidikasikan 52% varians dalam
Tabel 4. Koefisien Fungsi Diskriminan Yang Distandarisasi
dependen variabel dapat dijelaskan
kontribusi
Standardi zed Canonical Discriminant Function Coeffi cients
oleh model. Hasil Analisis Diskriminan Hasil analisis diskriminan disajikan pada tabel berikut. Tabel 3. Group Statistics Group Statistics
jas a audit 0
1
Total
variabel
jumlah anggota skala koperasi jml kewajiban struktur modal tk keuntungan jumlah anggota skala koperasi jml kewajiban struktur modal tk keuntungan jumlah anggota skala koperasi jml kewajiban struktur modal tk keuntungan
Mean 5,5449 19,4368 18,2075 80,2170 4,0019 6,2767 22,9407 22,1894 80,6090 5,9343 5,9535 21,3932 20,4308 80,4358 5,0808
Std. Deviation ,74081 1,21935 1,73594 41,94676 ,87804 1,04718 2,28162 2,57912 41,35888 1,13586 ,99055 2,56711 2,99145 41,44419 1,40750
jumlah anggota sk ala k operasi jml kewajiban struktur modal tk keuntungan
Sumber: Hasil Analisis Data Dengan SPSS
Valid N (lis twise) Unweighted Weighted 53 53,000 53 53,000 53 53,000 53 53,000 53 53,000 67 67,000 67 67,000 67 67,000 67 67,000 67 67,000 120 120,000 120 120,000 120 120,000 120 120,000 120 120,000
Variabel skala koperasi memiliki tingkat
kontribusi
memiliki
yaitu
kontribusi
terendah
(-
0,534).
SPSS
Fungsi Diskriminan Fungsi
Berdasarkan analisis deskripsi di atas bahwa
tertinggi
(0,787) sedangkan jumlah kewajiban
Sumber data: Hasil Analisis Data Dengan
menunjukkan
Function 1 ,316 ,787 -,534 ,149 ,696
kelompok
koperasi yang menggunakan jasa audit memiliki rata-rata lebih tinggi
diskriminan
dapat
dibentuk dari canonical diskriminan function
coeffisients,
sebagaimana
tampak pada tabel berikut: Tabel 5. Fungsi Diskriminan Canonical Discriminant Function Coefficients
dibandingkan
kelompok koperasi
yang tidak menggunakan jasa audit. Analisis dilakukan
diskriminan
dalam
menggunakan langsung.Berdasarkan
yang
penelitian
ini
metode tabel
jumlah anggota skala koperasi jml kewajiban struktur modal tk keuntungan (Constant)
Function 1 ,341 ,417 -,238 ,004 ,676 -9,806
Unstandardized coefficients
standardized canonical discriminant
Sumber : Hasil Analisis Data
function coefficients dapat diketahui
Dengan SPSS
235
Fungsi
diskriminan
yang
Test of Equity of Group Means,
mengelompokkan koperasi ke dalam
sebagai berikut :
dua kelompok yaitu koperasi yang
Tabel 7. Hasil Uji Siginifikansi Secara Parsial
melakukan permintaan jasa audit
Tests of Equality of Group Means
ekternal
dan
permintaan
tidak
jasa
melakukan
audit
ekternal,
diperoleh model persamaan sebagai berikut :
jumlah anggota skala koperasi jml kewajiban struktur modal tk keuntungan
Wilks' Lambda ,864 ,537 ,559 1,000 ,531
F 18,531 101,857 92,935 ,003 104,116
df1 1 1 1 1 1
df2 118 118 118 118 118
Z = -9,806 + 0,341 X1+ 0,417 X2-
Sumber :Hasil Analisis Data Dengan SPSS
0,238 X3+ 0,004 X4+0,676 X5
Pada tabel test of equity of group
Hasil Pengujian Hipotesis
means
Uji Wilk’s Lambda.
parsial terdapat 1 (satu) variabel yang
menunjukkan bahwa secara
Uji wilk’s lambda digunakan
tidak signifikan yaitu struktur modal
untuk menguji model secara simultan,
(X4).Artinya variabel struktur modal
diperoleh hasil sebagai berikut :
sebagai variabel independen yang
Tabel 6. Hasil Uji Wilk’s Lambda
digunakan dalam penelitian ini secara
Wilks' Lambda Test of Function(s) 1
Wilks' Lambda ,482
parsial
Chi-square 84,275
df 5
Sig. ,000
tidak
berpengaruh
secara
signifikan terhadap koperasi yang
Sumber :Hasil Analisis Data Dengan
melakukan permintaan jasa audit
SPSS
ekternal
Nilai wilk’s lambda sebesar 0,482,
permintaan jasa audit ekternal
Chi-Square sebesar 84,275, df 5;
PEMBAHASAN
significance sebesar 0,000. Artinya Z-
Pengaruh
score yang dihasilkan dengan 5 variabel independen secara simultan dapat
membedakankoperasi
yang
melakukan permintaan jasa audit ekternal
dan
tidak
dan
tidak
melakukan
Anggota
Terhadap
Permintaan Audit Eksternal Anggota
koperasi
merupakan
individu-individu yang menjadi bagian dari koperasi sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Sebagai anggota
melakukan
koperasi wajib membayar sejumlah uang
permintaan jasa audit ekternal, pada
untuk simpanan pokok dan simpanan
tingkat signifikan 5%. (0,000< 0,05).
wajib koperasi. Pada umumnya anggota
Hasil pengujian dengan menggunakan
koperasi memiliki hubungan ekonomis dengan
236
koperasi
yang
dimasukinya.
Sig. ,000 ,000 ,000 ,959 ,000
Semakin banyak hubungan ekonomis
laporan
antara anggota koperasi dengan koperasi,
keuangan dapat dilakukan oleh pihak
semakin
kemungkinan
internal dan eksternal. Menurut Haron et
berkembangnya koperasi. Oleh karena
al. (2004) ada hubungan antara audit
itu,
koperasi
internal dengan audit eksternal, auditor
memiliki kewajiban dan hak masing-
eksternal biasanya telah percaya terhadap
masing. Semakin besar anggota koperasi,
audit internal yang telah dilakukan oleh
semakin besar
koperasi
badan usaha tersebut. Meskipun begitu
dalam memupuk atau mengumpulkan
audit eksternal harus tetap dilakukan.
modal dari anggota. Modal koperasi yang
Menurut Carey et al. (2000), anggota
besar akan mendorong perkembangan
merupakan
usaha
semakin
menyebabkan diselenggarakannya audit
berkembangnya koperasi tidak menutup
internal atau eksternal secara sukarela.
kemungkinan
pula
Peningkatan anggota pada suatu koperasi
permasalahan terutama ketidak percayaan
merupakan suatau indikator keberhasilan
anggota
pengurus
koperasi. Penambahan anggota koperasi
(agency problem), karena pada koperasi
tidak langsung secara besar-besaran,
terdapat anggota koperasi yang aktif dan
tetapi penambahan anggota koperasi
juga anggota koperasi yang pasif. Bagi
disesuaikan dengan kemampuan koperasi
anggota koperasi yang aktif, tentu saja
di dalam melayani anggotanya, karena
anggota koperasi berharap memperoleh
apabila
informasi yang lebih banyak mengenai
anggota yang bertambah banyak namun
perkembangan
tidak
besar
setiap
anggota
kemampuan
koperasi.
Dengan
semakin
terhadap
koperasi,
dalam
kinerja
dan
akan
banyak
keuangan
tetapi
bagi
usaha anggota
keuangan.
salah
Audit
satu
koperasi
diiringi
pelayanan
faktor
mampu
dengan
koperasi
laporan
yang
memiliki
kemampuan
terhadap
para
koperasi yang pasif, anggota koperasi
anggotanya, maka fungsi dari koperasi
akan
tersebut dikatakan tidak berjalan.
memiliki
sedikit
informasi
mengenai perkembangan dan keuangan
Hasil
penelitian
ini
tidak
usaha koperasi, dan juga Pengurus juga
konsisten dengan penelitian Januarti
memiliki kepentingan lain di dalam
(1998)
pengelolaan koperasi, yaitu selain untuk
negatif terhadap permintaan audit, hal ini
meningkatkan usaha koperasi tetapi juga
bisa disebabkan karena jumlah anggota
memiliki
yang besar tidak dengan sendirinya
keinginan
untuk
lebih
mensejahterakan dirinya sendiri. Untuk menanggulangi masalah tersebut maka diperlukan audit atas
jumlah
anggota
berpengaruh
menyebabkan koperasi minta diaudit karena keterbatasan
pendidikan dan
pemahaman anggota tentang audit itu
237
sendiri,
sedangkan
menyatakan
Nazir
bahwa
(1995)
kepemilikan
menyatakan bahwa skala koperasi tidak berpengaruh terhadap permintaan audit.
berpengaruh terhadap permintaan audit,
Tauringana
dan
namun hasil penelitian ini konsisten
menyatakan
alasan
dengan penelitian Januarti dan Nasir
perusahaan yang berkembang cenderung
(2006), ardiansah (2009) bahwa jumlah
untuk
anggota dapat memengaruhi permintaan
perusahaan
audit eksternal.
peningkatan
Pengaruh Skala Koperasi Terhadap
kesalahan mungkin dapat terjadi pada
Permintaan Audit Eksternal
data akuntansi dan laporan keuangan. Hal
Hasil penelitian ini mendukung
inilah
diaudit
yang
Clarke lain
karena
(2000) mengapa
pada
saat
berkembang volume
terjadi
transaksi
menyebabkan
dan
mengapa
penelitian yang dilakukan oleh Carey et
laporan keuangan perlu diuji oleh auditor
al., (2000) menyatakan penelitian empiris
eksternal yang independen, kompeten
telah
hubungan
dan ahli dalam memahami mengenai
antara ukuran (size) dengan permintaan
entitas perusahaan, transakasi-transaksi
terhadap jasa
akuntansi dan sistem akuntansi.
mengidentifikasikan
ekternal dan
auditing.
Literatur
sejumlah
penjelasan
internal
menunjukkan Pertama,
besar kecilnya anggota koperasi karena
menurut Carey et al., (2000) bahwa saat
di dalam koperasi anggota mempunyai
jumlah
kewajiban yang sama yaitu membayar
total
teori.
Skala koperasi juga tergantung
transfer
potensial meningkat
kemakmuran
dengan
ukuran,
simpanan pokok simpanan wajib dan
maka keuntungan atau manfaat terkait
kewajiban berpartisipasi aktif terhadap
dari melakukan pengawasan meningkat.
usaha
Kedua, dengan meningkatnya ukuran
meningkatkannya anggota maka skala
maka menjadi lebih sulit bagi pemilik
koperasi juga semakin besar sehingga
perusahaan
skala koperasi
untuk
melihat
dan
koperasi
sehingga
dengan
berpengaruh terhadap
mengetahui perusahaannya. Karena itu,
permintaan audit.
ada permintaan yang semakin besar
Pengaruh
untuk
Terhadap Permintaan audit eksternal
auditing
untuk
Jumlah
Kewajiban
mengkompensasikan hilangnya kontrol.
Semakin besar jumlah kewajiban
Ketiga, pada sisi biaya, biaya marginal
akan semakin mengharuskan perusahaan
untuk
eksternal
untuk meminta audit ekternal,dengan
menurun dengan ukuran perusahaan.
tujuan agar laporan keuangan dapat
Hasil penelitian tidak konsisten dengan
dipercaya oleh kreditur.Hasil penelitian
penelitian Januarti dan Nasir (2006) yang
ini konsisten dengan penelitian Chow
238
memberikan
audit
(1982) dalam Carey et al., (2000) menyatakan bahwa pembahasan teori
Pengaruh Struktur Modal Terhadap
mengenai hubungan antara hutang dan
Permintaan Audit Eksternal
permintaan
terhadap
jasa
auditing
Struktur
modal
tidak
cenderung mendukung hubungan positif
berpengaruh terhadap permintaan audit
antara tingkat hutang dan permintaan
eksternal. Hasil penelitian ini tidak sama
terhadap jasa audit eksternal.
dengan penelitian sebelumnya. Carey et
Pemakai
lebih
al., (2000) yang menyatakan bahwa
cenderung untuk mempercayai informasi
tingkat hutang (debt) dalam struktur
yang berasal dari laporan keuangan yang
modal perusahaan berpengaruh secara
telah diaudit. Sehingga dapat dikatakan
signifikan terhadap Permintaan audit
perusahaan cenderung membutuhkan jasa
eksternal, di mana semakin besar tingkat
audit, karena perusahaan memandang
hutang perusahaan maka semakin besar
dari sisi pentingnya informasi laporan
permintaan akan jasa audit eksternal.
keuangan
Saat proporsi hutang di dalam struktur
yang
kepentingan yang
informasi
sudah
diaudit
perusahaan.
semakin
bagi
Perusahaan
berkembang
akan
modal
perusahaan
meningkat,
maka
pemegang saham memiliki insentif yang
membutuhkan dana yang besar. Salah
lebih
satu sumber dana yang bisa diperoleh
kemakmuran dari pemegang obligasi dan
adalah dari kreditur dalam bentuk utang,
ini meningkatkan kemungkinan bahwa
baik utang jangka pendek maupun jangka
organisasi akan meminta audit. Hasil
panjang. Apabila perusahaan mempunyai
penelitian ini tidak mendukung teori
utang yang berisiko, maka pemilik
yang menyatakan bahwa penggunaan
(pemegang saham) mempunyai dorongan
hutang yang tinggi akan meningkatkan
untuk melakukan aktivitas pembelanjaan
nilai perusahaan sehingga struktur modal
investasi
yang
mempunyai pengaruh positif terhadap
menguntungkan mereka sendiri dengan
nilai perusahaan. Hasil penelitian ini juga
dana
tidak
dan
dari
menyebabkan
produksi
kreditor.
Hal
timbulnya
ini
akan
besar
untuk
mendukung
mentransfer
pendapat
Sartono
konflik
(2011:113) yang menyatakan bahwa
kepentingan antar pemberi pinjaman
semakin besar penggunaan hutang dalam
(kreditur) dengan pihak yang meminjam
struktur
debitur).
meningkatkan ROE perusahaan.
Pengaruh
modal
maka
Tingkat
semakin
Keuntungan
Terhadap Permintaan Audit Eksternal
239
Tingkat keuntungan berpengaruh
2. Secara
parsial
terdapat
1
(satu)
terhadap permintaan audit eksternal.
variabel yang tidak signifikan yaitu
Hasil penelitian ini konsisten dengan
struktur modal (X4). Artinya variabel
penelitian sebelumnya. Penelitian empiris
struktur modal
yang dapat menunjukkan faktor-faktor
independen yang digunakan dalam
yang berhubungan dengan permintaan
penelitian ini secara parsial tidak
audit eksternal dilakukan oleh Naim
berpengaruh
(1998) yang meneliti faktor spesifik
terhadap koperasi yang melakukan
perusahaan pada tingkat profitabilitasnya.
permintaan jasa audit ekternal dan
Temuan penelitian tersbut menyatakan
tidak melakukan permintaan jasa audit
bahwa profitabilitas berpengaruh secara
ekternal
sebagai variabel
secara
signifikan
signifikan terhadap permintaan audit
3. Variabel yang paling membedakan
eksternal. Arti penting hasil audit laporan
permintaan audit kedua kelompok
keuangan akan semakin dirasakan oleh
adalah variabel tingkat keuntungan
suatu
mereka
dan yang paling kecil pengaruhnya
memahami sejumlah manfaat yang akan
jumlah kewajiban, sedangkan struktur
dipetik dan menindaklanjutinya dengan
modal
baik.
membedakan permintaan audit kedua
organisasi
Dalam
ketika
situasi
dan
kondisi
perusahaan yang berjalan normal, sangat
bukanlah
variabel
yang
kelompok.
dibutuhkan opini hasil audit atas laba rugi
dan
dengan
menindaklanjuti baik
sehingga
hasilnya mampu
Saran
1. Bagi
koperasi
diharapkan
memperkecil kesenjangan negatif antara
meningkatkan
lingkungan bisnis dengan strategi, taktik
keuangannya dan dapat bekerja
dan kapasitas internal perusahaan dalam mencapai tingkat keuntungan.
sama dengan auditor dengan cara memberikan data dan informasi yang
KESIMPULAN DAN SARAN
membedakan
koperasi pengaruh
dibutuhkan
oleh
auditor
secara benar dan akurat sehingga
Kesimpulan 1. Karateristik
kinerja
dapat antara
koperasi yang menggunakan jasa
dapat membantu kinerja auditor dalam
melakukan
pemeriksaan
sehingga hasil audit dapat benar-
audit eksternal dengan koperasi yang
benar memberikan manfaat untuk
tidak
peningkatan kinerja koperasi.
menggunakan
eksternal.
240
jasa
audit
2. Bagi
peneliti
selanjutnya,
penelitian ini diharapkan menjadi referensi
untuk
pengembangan
penelitian juga diharapkan dapat menambah diduga Permintaan
faktor-faktor dapat audit
yang
memengaruhi eksternal,
misalnya, biaya audit, presepsi manajemen
dan kualitas SDM
Badan Pengawas. DAFTAR REFERENSI
Ardiandah, noor muhamad, 2009. “Pengaruh karateristik koperasi terhadap permintaan jasa audit”.Jurnal Dinamika Akuntansi, Vol 1, no 1 Maret 2009 pp 6-13. Carey, Peter, Roger Simnett., dan George Tanewski. 2000. “Voluntary Demand for Internal and External Auditing by Family Businesses”. Auditing: A Journal of Practice & Theory. Vol. 19: 37. Chow, Chee W., 1982. The Demand for External Auditing:Size, debt and Ownership Influences, Accounting Review. Guy, dan M., C. Wahyne Alderman dan Alan J Winters. 2001. Auditing. Edisi Indonesia. Jakarta: Erlangga. Halim, Abdul. 2003. Auditing (Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan). Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP Akademi Manajemen Perusahaan YKPN. Januarti, Indira dan HM Nasir 2006, Faktor faktor yang Memengaruhi Permintaan Audit
pada koperasi di Jawa Tengah. Jurnal MAKSI Vol.6 no 2 Agustus 2006 : 175-186. Januarti, Indira. 1998. Permintaan Jasa Audit Pada Koperasi dan Implikasinya terhadap profesi Akuntan Publik di Eks. Karesidenan Semarang, Laporan Penelitian Universitas Diponegoro. Khalik-Abdel, A.R. 1993. “Why do private companies demand an audit? A case for organizational loss of control”. Journal of Accounting, Auditing and Finance (Winter) 8: 31-52. Malholtra, NK. 1999. Marketing Research. An Aplied Orientation, International Edition, 3rd Edition Prentice Hall, London. Mulyadi. 2011. Auditing. Edisi ke-6. Jakarta: Salemba Empat. Nazir, Mohammad, 1995. Faktor-Faktor yang memengaruhi perusahaan Manufaktur di Jawa Tengah Terhadap Permintaan Jasa Eksternal Audit dan Implikasinya terhadap pengembangan profesi Akutan Publik di Jawa Tengah. Tesis. S2 Progam Pascasarjana Universitas Gajah Mada
Sartono, Agus. 2011. Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi). Yogyakarta: BPFE. Sudana, I Made. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan (Teori & Praktik). Jakarta: Erlangga. Tauringana, Venancio dan Steve Clarke. 2000. “The Demand for External Auditing: Managerial Share Ownership, Size, Gearing and Liquidity Influences”. Managerial Auditing Journal. Vol. 15 : 160.
241