33
PENGARUH JUMLAH ANGGOTA, BESARAN, GEARING DAN LIKUIDITAS TERHADAP PERMINTAAN JASA AUDIT EKSTERNAL PADA KOPERASI DI KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU Eny Wahyuningsih Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau Email:
[email protected]
Yanuar Jumawan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau
Abstract The financial statement sarereliableand trust worthyis vital in making economic decisions. Toobta in qualitative characteristics, cooperative financial statements must be audited by independent auditors. However, not all cooperative conduct independent audit sofits financial statements. The problem in this study are: whether themagnitude, number of members, gearing and liquidity affect the demand for external audit services to the cooperative in Kamparregency. The population in this study was 131 cooperatives, with 53 cooperative research sample. The data used in the form of cooperative financial statements for fiscal year 2009. The analysis used in this research is analysis descriptive statistics and logistic regression. The results of this study indicate that the variables influencing the demand for external audit services is a variable number of members and Liquidity. While the magnitude of variables and Gearing no effect on the demand for external audit services. For future research should add other variables that might relate and use the samples that have a similar business using proportional sampling techniques to obtain better results Keywords: quantity, number of members, gearing, liquidity, demandaudit service, externalauditandCooperatives
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan d a l a m p e m b u a t a n ke p u t u s a n ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggung
jawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka (Standar Akuntansi Keuangan, 2009: 01.5). Komponen dalam laporan keuangan terdiri dari: neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Selain digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan, menurut Darsono dan Ashari (2005: 7), laporan keuangan juga dapat digunakan untuk menurunkan information asymmetry, yaitu dengan cara menurunkan adverse selection,
34
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi I Vol. 15 No. 1 Juni 2009
dan moral hazard. Adapun pihakpihak yang terkait dengan perusahaan dan memerlukan laporan keuangan sebagai informasi untuk pengambilan keputusan adalah: investor atau pemilik, kreditor, kreditor usaha lainnya, pelanggan, karyawan, pemerintah dan masyarakat. Untuk memberi keyakinan kepada pemakai laporan keuangan, maka mereka akan mensyaratkan laporan keuangan tersebut diaudit oleh auditor independen. Tujuan dilakukannya audit atas laporan keuangan adalah untuk menguji apakah laporan keuangan yang telah disusun oleh pihak manajemen telah disajikan sesuai dengan kriteria penyajian. Sedangkan menurut Standar Profesional Akuntan Publik, tujuan audit laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Audit atas laporan keuangan tidak terbatas pada perusahaan besar yang berbentuk Perseroan saja, perusahaan kecil dan menengah dapat pula meminta jasa audit untuk meningkatkan daya saing dalam menghadapi kompetitor. Salah satu yang termasuk dalam jenis perusahaan atau badan usaha kecil dan menegah adalah koperasi. Menurut Undang-Undang koperasi No. 25 Tahun 1992, koperasi didefinisikan sebagai badan usaha ya n g b e ra n g g g o t a k a n o ra n g seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Pengelola koperasi adalah pengurus yang dipilih dari dan oleh anggota, dengan masa jabatan pengurus paling lama 5 (lima) tahun. Pengurus berkewajiban mengajukan laporan keuangan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas setiap satu tahun sekali. Komponen laporan keuangan koperasi menurut Standar Akuntansi Keuangan adalah: neraca, perhitungan hasil usaha, laporan arus kas, laporan promosi ekonomi anggota, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan koperasi selain merupakan bagian dari sistem pelaporan keuangan koperasi, juga merupakan bagian dari laporan pertanggung jawaban pengurus tentang tata kelola koperasi. Di lihat dari fungsi manajemen, laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan sebagai salah satu alat evaluasi perkembangan usaha koperasi. Dalam Undang-Undang Koperasi No.25 Tahun 1992, pada pasal 40, disebutkan bahwa, koperasi dapat meminta jasa audit kepada akuntan publik. Sedangkan menurut Keputusan Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah No.351/KEP/M/ XII/1998, menyebutkan bahwa, Ko p e ra s i S i m p a n P i n j a m d a n Usaha Simpan Pinjam yang telah mempunyai jumlah volume pinjaman dalam 1 (satu) tahun paling sedikit Rp. 1.000.000.000- (satu milyar rupiah) wajib diaudit oleh akuntan publik atau Koperasi Jasa Audit dan diumumkan kepada anggotanya.
Pengaruh Jumlah Anggota, Besaran, Gearing ... (Eny Wahyuningsih & Yanuar Jumawan)
Untuk Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan Unit Jasa Keuangan Syariah Koperasi, peraturan yang melandasi audit adalah Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.39/per/M. KUKM/XII/2007 dan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.03/per/M. KUKM/III/2009. B.
C.
Perumusan Masalah B e rd a s a r k a n u ra i a n l a t a r belakang masalah di atas, maka yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini adalah: Apakah jumlah anggota, besaran, gearing dan likuiditas berpengaruh terhadap permintaan jasa audit eksternal pada koperasi di Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan jasa audit bagi koperasi di Kabupaten Kampar. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Jumlah Anggota, Besaran, Gearing dan Likuiditas mempengaruhi permintaan jasa audit eksternal pada koperasi di Kabupaten Kampar.
TELAAH PUSTAKA A. Definisi Auditing dan Peranan Profesi Akuntan Publik Menurut Arens & Loebbecke (1996: 1) Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan
B.
35
kesesuaian informasi yang dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Dari sudut pandang akuntan publik, auditing adalah pemeriksaan (examination) secara objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan atau organisasi lain dengan tujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan atau organisasi tersebut (Mulyadi, 2002:11). Konflik Kepentingan Antara Penyaji dan Pengguna Informasi Akuntansi Menurut Abdul Halim (1995), yang dikutip oleh Agus Sumanto (2004) mengatakan bahwa, ada empat alasan yang dapat menjawab diperlukannya jasa audit akuntan publik, yaitu: (a) Adanya konflik kepentingan antara manajemen dengan para pemakai laporan keuangan.(b) Laporan keuangan merupakan informasi yang memiliki konsekuensi ekonomik yang penting dalam pengambilan keputusan. (c) Penyajian laporan keuangan memerlukan proses yang semakin kompleks. (d) Para pemakai laporan keuangan mempunyai keterbatasan dalam akses tehadap data akuntansi. Konflik lain yang umumnya terjadi dalam perusahaan adalah konflik kepentingan yang melekat p a d a s u bye k- s u bye k d i d a l a m perusahaan. Konflik kepentingan ini ada dikarenakan sebagai subyek (manajer, pengurus, karyawan dan lain sebagainya) tidak dapat melepaskan diri dari kepentingan diri sendiri, meskipun diharuskan
36
C.
1.
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi I Vol. 15 No. 1 Juni 2009
menjadi profesional di dalam perusahaan. Konflik kepentingan tersebut dikenal sebagai teori agensi (Agency Theory). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Jasa Audit Eksternal Oleh Badan Usaha Koperasi Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan jasa audit eksternal tidak terlepas dari konflik kepentingan antara penyaji dan pengguna informasi akuntansi. Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Istomo (2002), Alfurkaniati (2004), Indira dan Nasir (2005) dan Retnoningrum (2010) menyatakan bahwa, faktor-faktor pendorong yang mempengaruhi permintaan jasa audit eksternal pada koperasi adalah; besaran (size), jumlah anggota, likuiditas dan rasio gearing. Jumlah Anggota Keanggotaan koperasi bersifat suka rela dan di dasarkan pada kesamaan kepentingan ekonomi dalam lingkup usaha koperasi. Anggota koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi. Permintaan untuk jasa audit mungkin saja datang dari anggota koperasi. Asimetri informasi akan terjadi antara anggota koperasi yang bukan pengurus koperasi dengan anggota yang menjadi pengurus koperasi. Asimetri informasi juga mungkin terjadi antara pengurus dengan pengelola dimana pengurus koperasi tidak lagi terlibat secara langsung dalam pengelolaan koperasi. Penelitian tentang pengaruh jumlah anggota terhadap permintaan jasa audit eksternal telah dilakukan,
2.
diantaranya penelitian yang telah dilakukan oleh Istomo (2002), Indira dan Nasir (2005) dan Retnoningrum (2010) yang menunjukkan bahwa variabel jumlah anggota berpengaruh signifikan terhadap permintaan jasa audit eksternal. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Alfurkaniati (2004), menunjukkan bahwa variabel jumlah anggota tidak berpengaruh terhadap permintaan jasa audit eksternal. Besaran (size) Koperasi Dengan semakin besarnya koperasi, maka dirasakan semakin tidak mampunyai pengurus untuk mengelola sendiri koperasi tersebut. Sehingga dibutuhkan pihak lain yang dapat dipercaya untuk membantu mengelola koperasi. Maka ditunjuklah seorang manajemen yang diharapkan manajemen tersebut dapat mengelola koperasi sesuai dengan yang diharapkan pengurus. Agar kepercayaan yang diberikan tidak disalah gunakan, maka pemilik akan meminta jasa audit akuntan publik untuk meyakinkan bahwa informasi akuntansi yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan tidak menyesatkan. Penelitian yang menguji pengaruh besaran terhadap permintaan jasa audit eksternal telah dilakukan, diantaranya adalah oleh Chow (1982), Nasir (1994), Siahay (1997), Tauringana dan Clark (2000), Susilowati (2001), Alfurkaniati (2004), Agus (2004) dan Febrina (2007), dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa variabel besaran berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan jasa audit eksternal. Sedangkan
Pengaruh Jumlah Anggota, Besaran, Gearing ... (Eny Wahyuningsih & Yanuar Jumawan)
3.
pada penelitian yang dilakukan oleh Peter dan George (2000), Istomo (2002), Indira dan Nasir (2005) dan Retnoningrum (2010) justru m e n u n j u k ka n b a hwa va r i a b e l besaran tidak berpengaruh terhadap permintaan jasa audit eksternal. Gearing (Rasio Ungkitan) Gearing adalah perbandingan hutang jangka panjang dengan modal sendiri atau ekuitas menunjukkan resiko yang akan ditanggung oleh pemberi pinjaman (kreditor). Menurut Chow (1982) dalam Alfurkaniati (2004) apabila perusahaan mempunyai utang yang beresiko, maka pemilik (pemegang saham) mempunyai dorongan untuk melakukan aktivitas pembelanjaan investasi dan produksi (financinginvestment-production) yang menguntungkan mereka sendiri dengan dana dari kreditor. Tauringana & Clark (2000) dalam Alfurkaniati (2004) mengatakan bahwa, perusahaan yang memiliki gearing tinggi (highly geared companies) juga mungkin terdorong untuk melakukan audit, karena pemberi pinjaman yang mendasarkan keputusan pada laporan keuangan yang belum diaudit, mungkin akan menderita kerugian finansial. Sehingga pemberi pinjaman meminta l a p o ra n ke u a n ga n ya n g te l a h diaudit sebelum mereka membuat keputusan. Penelitian yang menguji pengaruh variabel gearing terhadap permintaan jasa audit eksternal telah dilakukan,diantaranya oleh Chow (1982), Nasir (1994), Siahay (1997), Tauringana dan Clark (2000), Peter dan George (2000), Susilowati (2001),
37
Alfurkaniati (2004), Agus (2004) dan Indira dan Nasir (2005), dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa, variabel gearing berpengaruh terhadap permintaan jasa audit eksternal. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Istomo (2002) dan Febrina (2007) menunjukkan bahwa, variabel gearing tidak berpengaruh terhadap permintaan jasa audit eksternal. 4. Likuiditas Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya tepat pada waktunya dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Likuiditas juga berhubungan dengan kemampuan perusahaan untuk mengkonversikan aktiva lancar tertentu menjadi kas. Semakin tinggi rasio likuiditas, seharusnya semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek. Tetapi rasio likuiditas yang telalu tinggi juga menunjukkan manajemen yang buruk atas sumber likuiditas. Penelitian yang menguji pengaruh likuiditas terhadap permintaan jasa audit eksternal telah dilakukan oleh Tauringana dan Clark (2000) dan Alfurkaniati (2004), dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap permintaan jasa audit eksternal. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Retnoningrum (2010), justru menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap permintaan jasa audit eksternal. D. Kerangka Pemikiran Teoritis Pada penelitian kali ini model yang dibangun berdasarkan model
38
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi I Vol. 15 No. 1 Juni 2009
GAMBAR 1. Model Penelitian Variabel Independen Jumlah Anggota Besaran (size) Rasio Gearing Rasio Likuiditas
Variabel Dependen Permintaan Jasa Audit Eksternal
Sumber : Alfurkaniati (2004)
yang dikembangkan oleh Tauringana & Clark (2000) dalam Alfurkaniati (2004). Penelitian ini menggunakan empat variabel independen dan satu variabel dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah jumlah anggota, besaran, rasio gearing dan rasio likuiditas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah permintaan jasa audit eksternal. E. Hipotesis Penelitian Berdasarkan latarbelakang masalah dan landasan teori, dapat ditarik hipotesis sebagai berikut : H1: Semakin besar jumlah anggota koperasi, semakin tinggi kemungkinan koperasi secara sukarela meminta jasa audit akuntan publik. H2: Semakin besar koperasi, semakin tinggi kemungkinan koperasi secara sukarela meminta jasa audit akuntan publik. H3: Semakin tinggi proporsi hutang pada struktur modal, semakin tinggi kemungkinan koperasi secara sukarela meminta jasa audit akuntan publik. H4: Semakin rendah rasio likuiditas, semakin tinggi kemungkinan koperasi secara sukarela meminta jasa audit akuntan publik. METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang dijadikan objek penelitian adalah seluruh koperasi yang sampai akhir tahun 2009 telah terdaftar pada Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah di Kabupaten Kampar B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh badan usaha koperasi di kabupaten Kampar, yang sampai akhir tahun 2009 telah terdaftar pada Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan telah membuat laporan keuangan tahun buku 2009 dan sudah melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT). Berdasarkan data dari Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah sampai akhir tahun 2009, jumlah koperasi di Kabupaten Kampar berjumlah 302 unit, dan yang sudah melaksanakan RAT sampai akhir tahun 2009 berjumlah 131 unit. C. O p e r a s i o n a l i s a s i Va r i a b e l Penelitian 1. Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah Jumlah anggota, Besaran, Gearing dan Likuiditas. a. Jumlah anggota Jumlah anggota yang di maksud adalah jumlah anggota koperasi yang menjadi objek dalam penelitian ini. Pengukuran variabel jumlah anggota dihitung dengan menggunakan log of natural dari jumlah
Pengaruh Jumlah Anggota, Besaran, Gearing ... (Eny Wahyuningsih & Yanuar Jumawan)
anggota koperasi (Alfurkaniati, 2004). Penggunaan log of natural disebabkan oleh sebaran data pada variabel ini tidak rata dan cenderung ekstrim. b. Besaran koperasi Besaran koperasi yang dimaksud adalah ukuran besar kecilnya koperasi yang dalam penelitian ini besaran koperasi diukur dengan volume penjualan. Dalam penelitian ini besaran koperasi dibatasi hanya pada koperasi yang mempunyai volume penjualan sampai dengan Rp. 1.000.000.000. Besaran koperasi diukur dengan menggunakan log of natural dari volume penjualan (Alfurkaniati, 2004). Penggunaan log of natural disebabkan oleh sebaran data pada veriabel ini tidak rata dan cenderung ekstrim. c. Rasio gearing (rasio ungkitan) Rasio gearing dalam penelitian ini adalah perbandingan antara total hutang jangka panjang dengan kekayaan bersih atau modal sendiri (Tauringana dan Clark, 2000 dalam Alfurkaniati, 2004). Modal koperasi meliputi simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan, hibah atau donasi, modal penyertaan dan Sisa Hasil Usaha. d. Rasio likuiditas Rasio likuiditas dalam penelitian ini adalah perbandingan antara total asset lancar dengan total hutang lancar (Tauringana dan Clark, 2000) dalam Alfurkaniati, 2004). 2.
Variabel Dependen Dalam penelitian ini permintaan jasa audit secara sukarela oleh koperasi merupakan variabel dependen, karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel Jumlah anggota, Besaran, Gearing dan Likuiditas. Permintaan jasa audit eksternal Permintaan jasa audit eksternal yang dimaksud dalam penelitian ini
39
adalah permintaan jasa audit atas laporan keuangan yang diminta secara sukarela oleh Badan Usaha Koperasi. Permintaan jasa audit secara sukarela diukur berdasarkan volume penjualan koperasi yang memiliki volume penjualan sampai dengan Rp. 1.000.000.000. Untuk koperasi yang memiliki volume penjualan diatas Rp. 1.000.000.000 tidak dimasukkan dalam penelitian ini karena adanya Peraturan Menteri Koperasi yang mewajibkan audit bagi koperasi yang memiliki volume penjualan diatas Rp. 1.000.000.000. Peraturan yang melandasi kewajiban audit pada Badan Usaha Koperasi adalah Keputusan Menteri Koperasi Pengusaha Kecil dan Menengah No.351/KEP/M/ XII/1998, Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Dan Menengah No.39/per/M.KUKM/XII/2007 dan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No.03/per/M. KUKM/III/2009. Dalam penelitian ini koperasi yang telah diaudit diberi skor 1, sedangkan pada koperasi yang belum diaudit diberi skor 0. D. Tehnik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dan analisis regresi logistik. Penggunaan regresi logistik dikarenakan variabel dependen dalam penelitian ini menggunakan skala dummy (nominal). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengumpulan Data Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan di Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah di Kabupaten Kampar. Dari total 68 laporan keuangan koperasi yang terkumpul, yang dapat diolah hanya 53 laporan keuangan dan sisanya tidak dapat digunakan dalam penelitian ini. Dari 53 laporan keuangan yang terkumpul, 5 laporan keuangan telah diaudit dan selebihnya 48 laporan keuangan belum diaudit.
40
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi I Vol. 15 No. 1 Juni 2009
Tabel 1. Statistik Deskriptif B.
Statistik Deskriptif
Keterangan
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
T
Tidak Audit
48
3,2188758
8,3598373
5,0072848
1,0964490
AG
Audit Total Tidak Audit
5 53 48
5,4930614 3,2188758 14,407178
6,6227363 8,3598373 20,641722
6,0477015 5,1054373 18,288043
0,4409542 1,0935380 1,4299762
VOL
Audit Total Tidak Audit
5 53 48
18,246172 14,407178 0,00
20,532954 20,641722 13,64
19,214636 18,375457 0,5229166
0,8498914 1,4066070 2,1286555
GEARING Audit Total Tidak Audit
5 53 48
0,00 0,00 0,18
0,39 13,64 36,85
0,116 0,4845283 4,5827083
0,1613381 2,0277835 6,2799680
LIKUID
5 53
0,16 0,16
1,23 36,85
0,914 4,2366037
0,4435425 6,0690279
Audit Total
Sumber: Data Olahan
Rata-rata (mean) jumlah anggota koperasi yang tidak diaudit adalah Ln 5,0072 dan untuk koperasi yang diaudit adalah sebesar Ln 6,0477. Hal ini membuktikan bahwa jumlah anggota koperasi yang diaudit lebih besar dari jumlah anggota koperasi yang tidak diaudit, sesuai dengan hipotesis yang dibangun bahwa, semakin besar jumlah anggota koperasi maka akan semakin tinggi kemungkinan koperasi secara sukarela meminta jasa audit eksternal. Untuk rata-rata volume penjualan koperasi yang tidak diaudit adalah sebesar Ln 18,2880 dan pada koperasi yang diaudit adalah sebesar Ln 19,2146. Hal ini menunjukkan bahwa volume penjualan pada koperasi yang diaudit lebih besar dari pada koperasi yang tidak diaudit. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang dibangun bahwa semakin besar koperasi, semakin tinggi kemungkinan koperasi secara sukarela meminta jasa audit eksternal.
Sedangkan rata-rata (mean) rasio gearing pada koperasi yang tidak diaudit adalah 0,5229 dan pada koperasi yang diaudit adalah sebesar 0,116. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang dibangun tidak sesuai, karena rasio gearing rata-rata pada koperasi yang diaudit lebih kecil dari rata-rata rasio gearing pada koperasi yang tidak diaudit. Untuk rata-rata (mean) rasio likuiditas pada koperasi yang tidak diaudit adalah 4,5827 sedangkan pada koperasi yang diaudit adalah 0,914. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang dibangun sesuai, karena rata-rata rasio likuiditas pada koperasi yang diaudit lebih kecil dari ratarata koperasi yang tidak diaudit. C. Pengujian Hipotesis Pengujian koefisien regresi bertujuan untuk menguji seberapa besar pengaruh variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Koefisien
Pengaruh Jumlah Anggota, Besaran, Gearing ... (Eny Wahyuningsih & Yanuar Jumawan)
41
Tabel 2. Tabel Pengujian Hipotesis B Step 1a
AGT VOL GEARING LIKUID Constant
2.875 .099 -2.400 -3.833 -15.597
S.E. 1.436 .555 3.624 1.790 11.969
Wald
df
Sig.
4.011 .032 .439 4.588 1.698
1 1 1 1 1
.045 .858 .508 .032 .193
Exp(B) 17.728 1.104 .091 .022 .000
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS v.17.0
regresi ditentukan dengan menggunakan Wald statistik dan nilai probabilitas (sig). D. Pembahasan 1. Pembahasan H1 (Jumlah Anggota) Dari hasil pengujian regresi logistik, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,045. Dengan tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, maka hasil ini menunjukkan bahwa variabel jumlah anggota koperasi berpengaruh terhadap permintaan jasa audit eksternal pada koperasi di Kabupaten Kampar. Berpengaruhnya variabel jumlah anggota pada penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang dibangun, bahwa semakin besar jumlah anggota koperasi maka kemungkinan koperasi akan meminta jasa audit secara sukarela akan semakin besar pula. Asimetri informasi antara pengelola dengan pengurus atau antara anggota yang menjadi pengurus dengan anggota yang tidak menjadi pengurus dapat diatasi dengan cara koperasi secara sukarela meminta jasa audit. 2. P e m b a h a s a n H 2 ( B e s a r a n Koperasi) Hasil pengujian regresi logistik untuk variabel kedua menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,858 dan Wald statistik sebesar 0,032. Dengan signifikansi yang lebih besar dari 0,05 dan Wald statistik yang lebih kecil dari chi square tabel dengan df 1 sebesar
3,841, maka hal ini menunjukkan bahwa besaran koperasi tidak berpengaruh terhadap permintaan jasa audit eksternal pada koperasi di Kabupaten Kampar, hal ini karena volume penjualan koperasi yang dijadikan sampel relatif kecil dan kemampuan pengurus untuk mengelola koperasi relatif lebih baik, sehingga jasa audit atas laporan keuangan tidak terlalu diperlukan. Selain itu, dalam penelitian ini koperasi yang dijadikan sampel dibatasi volume penjualannya hanya sampai dengan Rp.1.000.000.000, sehingga hal ini akan mempengaruhi hasil penelitian. 3. Pembahasan H3 (Rasio Gearing) Hasil pengujian regresi logistik untuk variabel ketiga menunjukkan bahwa tingkat signifikansi diperoleh sebesar 0,508 dan Wald statistik sebesar 0,439. Dengan signifikansi lebih besar dari 0,05 dan Wald statistik lebih kecil dari chi square tabel dengan df 1 sebesar 3,841, maka hal ini menunjukkan bahwa rasio gearing tidak berpengaruh terhadap permintaan jasa audit eksternal pada koperasi di Kabupaten Kampar. Tidak berpengaruhnya rasio gearing dikarenakan rasio gearing rata-rata pada koperasi yang diaudit lebih rendah jika dibandingkan dengan rasio gearing rata-rata pada koperasi yang diaudit. Semakin rendah rasio gearing, maka resiko yang akan ditanggung oleh pemberi pinjaman akan semakin rendah
42
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi I Vol. 15 No. 1 Juni 2009
pula. Oleh karena itu pemberi pinjaman tidak perlu mewajibkan koperasi untuk diaudit sebelum memperoleh pinjaman. Selain itu, pada penelitian ini koperasi yang dijadikan sampel tidak semuanya memiliki hutang jangka panjang sehingga memungkinkan adanya perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya. 4. Pembahasan H4 (Rasio likuiditas) Hasil pengujian untuk variabel rasio likuiditas menunjukkan bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,032 dan Wald statistik sebesar 4,588. Dengan signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan Wald statistik lebih besar dari chi square tabel dengan df 1 sebesar 3,841, maka hal ini menunjukkan bahwa variabel rasio likuiditas berpengaruh signifikan terhadap permintaan jasa audit eksternal pada koperasi di Kabupaten Kampar. Rasio likuiditas yang rendah, menunjukkan bahwa koperasi kesulitan untuk menghimpun dana guna membiayai operasi jangka pendeknya. Alternatif yang dapat digunakan oleh koperasi untuk menghimpun dana adalah melalui pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan lainnya. Untuk meyakinkan pihak kreditor, bahwa koperasi sanggup untuk melunasi pinjamannya tepat waktu, maka pada umumnya kreditor akan meminta laporan keuangan koperasi yang telah diaudit oleh akuntan publik. Oleh karena itu koperasi yang mempunyai rasio likuiditas yang rendah cenderung akan meminta jasa audit pada akuntan publik. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisa data dan pembahasan yang telah dilakukan di dalam bab sebelummya, maka diambil
kesimpulan sebagai berikut : 1. Jumlah anggota koperasi berpengaruh signifikan terhadap permintaan jasa audit eksternal pada koperasi. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Istomo (2002), Indira dan Nasir (2005) dan tidak mendukung penelitian Alfurkaniati (2004). 2. B e s a ra n ko p e ra s i ( s i z e ) t i d a k berpengaruh terhadap permintaan jasa audit eksternal pada koperasi. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Peter dan George (2000), Istomo (2002), Indira dan Nasir (2005) dan Retnoningrum (2010) namun tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Chow (1982), Nasir (1985), Siahay (1997), Tauringana dan Clark (2000), Agus (2004), Alfurkaniati (2004) dan Febrina (2007). 3. Rasio gearing tidak berpengaruh terhadap permintaan jasa audit eksternal pada koperasi. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Istomo (2002) dan Febrina (2007). Dan tidak konsisten dengan penelitian Chow (1982), Nasir (1994), Siahay (1997), Tauringana dan Clark (2000), Peter dan George (2000), Susilowati (2001), Agus (2004), Alfurkaniati (2004) dan Indira dan Nasir (2005). 4. R a s i o l i k u i d i t a s b e r p e n g a r u h signifikan terhadap permintaan jasa audit eksternal pada koperasi. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian, namun tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Tauringana dan Clark (2000) dan Alfurkaniati (2004). B. S a r a n U n t u k P e n e l i t i a n Mendatang 1. Untuk penelitian yang akan datang
Pengaruh Jumlah Anggota, Besaran, Gearing ... (Eny Wahyuningsih & Yanuar Jumawan)
hendaknya mempertimbangkan variabel-variabel lain yang mungkin berpengaruh dan belum dimasukkan dalam penelitian ini. 2. Pada penelitian selanjutnya hendaknya menambah jumlah sampel dan mempertimbangkan proporsi sampel yang telah diaudit dan yang belum
43
diaudit. 3. Untuk penelitian mendatang, sampel yang diambil sebaiknya untuk koperasi yang jumlah anggotanya lebih banyak dan mempunyai kesamaan pendidikan dan kesamaan jenis usaha.
DAFTAR PUSTAKA Alfurkaniati. 2004. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Jasa Audit Akuntan Publik Pada Koperasi Perkotaan di Pekanbaru-Riau. Semarang: Universitas Diponegoro. Anoraga, Pandji, Ninik Widiyanti. 2007. Dinamika Koperasi. Jakarta: Rineka Cipta. Arens, Alvin A, James K, Loebbecke. 1996. Auditing Pendekatan Terpadu, Jakarta: Salemba Empat. Arens, Alvin A, Randal, J, Elder, Mark S, Beasley. 2003. Auditing dan Pelayanan Verifikasi Pendekatan Terpadu. Jakarta: Indeks Boynton, Johnson, Kell. 2003. Modern Auditing. Jakarta: Erlangga. Darsono, Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, Andi, Yogyakarta. Desriani, Rahmi, Syahril Ali. 2003. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Terhadap Jasa Eksternal Audit Pada Perusahaan-Perusahaan Non Publik di Kota Padang. Padang: Universitas Andalas. Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara Indriarto, Nur, dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Januarti, Indira, dan Nasir. 2005. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Permintaan Audit Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) di Jawa Tengah. Semarang: Universitas Diponegoro. Kusnadi, Hendar. 2005. Ekonomi Koperasi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Edisi Kedua. Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Keenam, Cetakan I, Jilid II. Jakarta: Salemba Empat Nafasati, Prihantini, dan Febrina. 2007. Analisis Permintaan Jasa Intenal Auditing dan Eksternal Auditing Pada Kepemilikan Perusahaan Keluarga (Family Business). Semarang: Universitas Diponegoro. Nawari. 2007. Analisis Regresi Dengan MS Excel 2007 Dan SPSS 17. Jakarta: Elex Media Komputindo.
44
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi I Vol. 15 No. 1 Juni 2009
Sitio, Arifin, Halomoan Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga. Sumanto, Agus. 2004. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Jasa Audit Akuntan Publik Pada Perusahaan Bukan Go Publik di Wilayah Jawa Timur. Semarang: Universitas Diponegoro. Teguh, Muhammad. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. http://www.depkop.go.id