AUDIT EKTERNAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING UNTUK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN KOPERASI Ratna Wijayanti Daniar Paramita STIE WIDYA GAMA LUMAJANG
[email protected]
ABSTRACT Cooperative is an integral part of the national economy has an important role in growing and developing the economic potential of the people . Truth of financial statements produced by the cooperative management , according to article 40 of Law No. 25 of 1992 on Cooperatives reads , " Cooperative may request audit services to the public accountant " The fact that the cooperative is as a form of business that utilizes less external audit services , while cooperative performance quantitatively is constantly increasing. This study aims to examine the influence of members , the cooperative scale and the amount due to the demand of external audit services , and the effect on the financial performance of cooperatives through external audit requests . This study was conducted on 120 cooperatives in Lumajang . The data obtained were analyzed using AMOS . Based on the results of the analysis indicate that the member does not affect the financial performance of cooperatives but the effect on the demand for external audit services . The number of members is one of the factors that led to the convening of an internal or external audit voluntarily. Scale cooperative has no effect on the financial performance of cooperatives but significant effect on the demand for external audit services . Developing large-scale cooperative and the expected increase in the volume of transactions and errors may occur on accounting data and financial statements that it will lead to cooperative 'm audited in order to obtain accurate information. Total liabilities have a significant effect on the financial performance of cooperatives. The greater the amount of liabilities showed the better performance of the institution. But the demand for external audit does not affect the amount of the obligation. Keywords : members , the cooperative scale , the amount of liability , the demand of external audit, financial performance .
1.
PENDAHULUAN Koperasi merupakan bagian integral dari perekonomian nasional mempunyai peran penting
dalam menumbuhkan dan mengembangkan potensi ekonomi rakyat. Secara kuantitatif, aspekaspek kinerja koperasi menggambarkan adanya peningkatan. Namun jika dilihat dari sudut pandang kualitatif masih harus dilakukan kajian dan evaluasi secara menyeluruh terhadap berbagai aspek, baik internal maupun eksternal, yang mempengaruhi kinerja koperasi. Menurut data koperasi di Indonesia pada posisi akhir Desember 2011, keberadaan koperasi mencapai lebih dan 188 unit, dengan pertumbuhan rata-rata setiap tahun yang dihitung antara tahun 2008 s/d 2011, meningkat sebanyak 30 ribu unit. Potensi besar Koperasi juga dapat dilihat dan anggota yang hingga akhir tahun 2011 mencapai 30.840 ribu orang. Sedangkan ditinjau dan volume usaha Koperasi, pada tahun 2011 mencapai lebih dan Rp.95 trilyun, atau meningkat ratarata dari tahun 2008 sebesar 40% yaitu sebesar sekitar Rp. 27 trilyun. Pada tahun 2011, Sisa Hasil
574
Usaha (SHU) Koperasi secara nasional mencapai lebih dari Rp.6,3 trilyun atau meningkat rata-rata 25% yaitu sebesar Rp. 1,27 trilyun. Dilihat dari aset berupa modal sendiri, Koperasi secara nasional hingga akhir tahun 2011 mencapai lebih dan Rp.35 trilyun atau meningkat rata-rata 58% yaitu mencapai Rp. 4 trilyun pertahun. Koperasi juga mengelola Modal Luar yang mencapai Rp.40 trilyun, dengan kenaikan dalam setahun terakhir mencapai Rp.13 trilyun. Kebenaran laporan keuangan yang dihasilkan oleh manajemen koperasi, di dalam pasal 40 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian yang berbunyi, “Koperasi dapat meminta jasa audit kepada akuntan publik”, maka dalam hal ini pengawas dan anggota koperasi berhak untuk meminta auditor selaku pemeriksa kinerja keuangan koperasi yang diberikan wewenang penuh untuk memeriksa keabsahan laporan keuangan yang telah dibuat oleh manajemen koperasi. Peranan jasa audit adalah sebagai monitoring terhadap operasional perusahaan. Halim (2003:60) bahwa peranan jasa audit dalam perkembangan usaha suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan pengawasan, kredibilitas perusahaan, efisiensi dan kejujuran. Penelitian yang dilakukan oleh Tauringana dan Clarke (2000), Susilowati (2001) mengatakan bahwa permintaan jasa audit juga dilakukan oleh perusahaan yang mempunyai ukuran (size) besar, perusahaan yang mempunyai proporsi hutang lebih besar dalam struktur modal serta perusahaan yang prosentase sahamnya dikuasai oleh manajer lebih kecil dibandingkan dengan yang dikuasai oleh pihak lain. Carey et al (2000) dalam penelitiannya memberikan kesimpulan bahwa ukuran (size) tidak berpengaruh terhadap permintaan audit eksternal. Tauringgana dan Clarke (2000) dan Susilowati (2001) menyatakan bahwa ukuran (size) berpengaruh terhadap permintaan audit eksternal. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah: 1)
Anggota memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan koperasi.
2)
Skala koperasi memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan koperasi.
3)
Jumlah kewajiban memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan koperasi.
4)
Anggota memiliki pengaruh terhadap permintaan audit ekternal.
5)
Skala koperasi memiliki pengaruh terhadap permintaan audit eksternal.
6)
Jumlah kewajiban memiliki pengaruh terhadap permintaan audit eksternal.
7)
Anggota memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan koperasi melalui permintaan audit eksternal.
8)
Skala koperasi memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan koperasi melalui permintaan audit eksternal.
9)
Jumlah kewajiban memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan koperasi melalui permintaan audit eksternal Sebagaimana pada perusahaan lain koperasi juga mempunyai alat ukur untuk mengetahui
kinerja, yang diatur dengan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kesil dan Menengah 575
Republik Indonesia Nomor: 14/per/m.kukm/xii/2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam Dan Unit Simpan Pinjam Koperasi. Kinerja keuangan dihitung dengan melakukan perhitungan tingkat penilaian kesehatan lembaga koperasi yang digunakan oleh kementrian koperasi dan UKM dengan Permen No: 14/per/m.kukm/XII/2009. Ada 7 aspek yang dinilai yaitu: aspek permodalan, aspek kualitas aktiva produktif, aspek manajemen, aspek efisiensi, aspek likuiditas, aspek kemandirian dan pertumbuhan, dan aspek jati diri koperasi. Khalik (1993) mengatakan bahwa meningkatnya ukuran perusahaan maka menjadi lebih sulit bagi pemilik untuk melihat dan mengetahui perusahaannya, sehinggga akan semakin besar permintaan untuk audit sebagi kompensasi hilangnya kontrol tersebut. Tauringgana dan Clarke (2000) mengatakan bahwa permintaan jasa audit juga dilakukan oleh perusahaan yang mempunyai ukuran besar dan mempunyai proporsi hutang yang lebih besar dalam struktur modal.Carey et al (2000) mengatakan bahwa proporsi hutang didalam struktur modal perusahaan meningkat maka memungkinkan perusahaan akan meminta audit. Indira (1998) mengatakan bahwa jumlah anggota tidak berpengaruh terhadap permintaan audit, hal ini disebabakan jumlah anggota yang besar tidak dengan sendirinya menyebabkan koperasi meminta audit, karena keterbatasan pendidikan dan pemahaman anggota tentang audit itu sendiri.
2.
METODE Penelitian ini termasuk jenis penelitian survei (survey research) yaitu penelitian yang tidak
melakukan perubahan atau tidak ada perlakuan khusus terhadap variabel-variabel yang diteliti (non experimental). Populasi dalam penelitian ini adalah koperasi yang ada di Kabupaten Lumajang yang keseluruhan berjumlah 553 koperasi, dengan rincian 205 kopwan, 29 KUD, 20 KSP, sisanya kopkar, KPRI, KOPPONTREN, dll. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik non probabilitas dengan metode purposive sampling. Kriteria yang ditentukan untuk penarikan sampel adalah sebagai berikut: 1)
Masih aktif sampai tahun 2011
2)
Memiliki unit usaha simpan pinjam
3)
Membuat laporan keuangan tahun 2011
4)
Memiliki aset minimal Rp 1 milyar
5)
Tahun 2011 memperoleh laba Tabel 1 Prosedur Penarikan Sampel Penelitian Keterangan Koperasi di Kabupaten Lumajang Koperasi yang tidak aktif Koperasi yang tidak memiliki usaha simpan pinjam 576
Jumlah Koperasi 553 (221) (26)
Koperasi yang tidak rutin membuat laporan keuangan Koperasi yang asetnya kurang dari Rp 1 milyar Koperasi yang tidak memperoleh laba tahun 2011 Koperasi yang layak digunakan sebagai sampel Sumber Data: Dinkop dan UKM kab. Lumajang th 2011, diolah.
(11) (122) (53) 120
Penelitian dilakukan terhadap 120 koperasi yang ada di kabupaten Lumajang. Data dianalisis dengan menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dengan aplikasi Analisys of Moment Structure (AMOS). Dalam penelitian ini model struktural yang digunakan berupa variabel manifes (tanpa variabel laten). Diagram alur berdasarkan model yang digunakan dalam penelitian ini disajikan dalam gambar 1:
Gambar 1
3.
HASIL PENELITIAN Hasil uji struktural modal tampak pada tabel berikut: Tabel 2 Regression Weight (default model)
AUDIT EKSTERNAL
<---
AUDIT EKSTERNAL
<---
AUDIT EKSTERNAL
<---
KINERJA KOPERASI KINERJA KOPERASI KINERJA KOPERASI
KEUANGAN KEUANGAN KEUANGAN
<--<--<---
SKALA KOPERASI JUMLAH KEWAJIBAN JUMLAH ANGGOTA JUMLAH ANGGOTA AUDIT EKSTERNAL JUMLAH KEWAJIBAN
Sumber data: Output Amos 18. 577
Estimate ,046
S.E. ,117
C.R. ,390
P ,697
,037
,042
,883
,377
,001
,000
7,453
***
,006
,002
3,221
,001
6,814
1,602
4,253
***
-1,076
,617
-1,744
,081
Tabel 3 Hasil Perumusan Hipotesis Hipotesis H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H9
Direct Path Analisis Jumlah Anggota Kinerja Keuangan kop Skala Koperasi Kinerja Keuangan kop Jumlah Kewajiban Kinerja Keuangan kop Jumlah Anggota Audit Eksternal Skala Koperasi Audit Eksternal Jumlah Kewajiban Audit Eksternal Jumlah Anggota Audit Eksternal Kinerja Keuangan kop Skala Koperasi Audit Eksternal Kinerja Keuangan kop Jumlah kewajiban Audit Eksternal Kinerja Keuangan kop
Hasil Tidak signifikan Tidak signifikan signifikan Signifikan Signifikan Tidak signifikan Signifikan Signifikan Tidak signifikan
Sumber data: data diolah Pengaruh Anggota Terhadap Kinerja Keuangan Jumlah anggota tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan koperasi. Jumlah anggota yang besar tidak selalu diimbangi dengan peran aktif anggota untuk berpartisipasi dalam kontribusi usaha koperasi dan memonitor kinerja dari koperasi. Koperasi memiliki karakteristik utama yang berbeda dengan badan usaha lain yaitu adanya identitas ganda pada anggotanya. Anggota koperasi berperan sebagai pemilik dan sekaligus berperan sebagai pengguna jasa koperasi. Pada Prinsipnya di dalam koperasi setiap satu anggota memiliki satu suara, semakin banyak anggota koperasi maka akan semakin banyak pula perbedaan kepentingan di dalam koperasi, sehingga pada dasarnya suara/keinginan anggota dapat mendorong koperasi lebih baik kinerjanya namun karena hal ini tidak diimbangi dengan partisipasi yang baik maka akan cenderung tidak ada perbaikan kinerja, termasuk menyangkut kualitas sumber daya manusia dari anggota misalnya tingkat pendidikan yang rendah dan lain-lain. Pengaruh Skala Koperasi Terhadap Kinerja Keuangan Skala Koperasi tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan, hal ini berarti bahwa besar kecilnya asset koperasi tidak mempengarui kinerja keuangan. Penelitian ini tidak mendukung teori bahwa apabila asset bertambah berarti akan berdampak pada peningkatan keuntungan. Skala perusahaan seharusnya dapat mempengaruhi terhadap kinerja keuangan, hal ini didasarkan argumentasi bahwa semakin besar skala perusahaan artinya asset perusahaan semakin besar dan akan dapat memberikan bentuk konsensus yang lebih baik terhadap laba. Namun penambahan aset pada koperasi sebagian besar berasal dari simpanan anggota dan bukan berasal dari perolehan keuntungan koperasi. Pengaruh Jumlah Kewajiban Terhadap Kinerja Keuangan Jumlah kewajiban berpengaruh terhadap kinerja keuangan, hal ini disebabkan karena berkembangnya aset sebuah koperasi akan berakibat bertambahnya kewajiban, dan ini akan mendorong permodalan atau keuangan lembaga semakin meningkat dengan demikian pelayan terhadap anggota dan kebutuhannya semakin dapat dipenuhi sehingga hal ini akan berdampak pada meningkatnya rentabilitas dan likuiditas juga terpenuhi sehingga dengan demikian akan 578
meningkatkan kinerja keuangan yang semakin membaik atau bisa mandiri dalam katagori sehat hal ini bila dilihat dari rasio kecukupan modal dan rasio rentabilitas dan likuiditas. Semakin besar jumlah kewajiban menunjukkan kinerja semakin baik karena umumnya semua rencana kerja dapat dipenuhi, tentunya perolehan hutang sudah terencana di dalam rencana kerja berapa dana yang harus ditambah melalui hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan memperhatikan tingkat biaya yang akan timbul akibat kewajiban yang akan menjadi tanggungannya. Pengaruh Anggota Terhadap Permintaan Audit Eksternal Jumlah anggota berpengaruh terhadap permintaan Audit ekternal. Anggota koperasi yang aktif akan berharap memperoleh informasi lebih banyak mengenai perkembangan dan keuangan usaha koperasi, tetapi bagi anggota koperasi yang pasif, anggota koperasi akan memiliki sedikit informasi mengenai perkembangan dan keuangan usaha koperasi, dan pengurus juga memiliki kepentingan lain di dalam pengelolaan koperasi, yaitu selain meningkatkan usaha koperasi tetapi memiliki keinginan untuk lebih mensejahterakan dirinya sendiri. Dengan semakin berkembangnya koperasi tidak menutup kemungkinan semakin banyak permasalahan terutam ketidak percayaan anggota terhadap kinerja pengurus, terkadang dalam koperasi terdapat anggota koperasi aktif dan anggota pasif. Peningkatan anggota pada koperasi merupakan indikator keberhasilan koperasi. Penambahan anggota koperasi tidak secara besar-besaran, tetapi disesuaikan dengan kemampuan koperasi di dalam melayani anggotanya, karena apabila koperasi mampu memiliki anggota yang bertambah banyak namun tidak diiringi dengan kemampuan pelayanan koperasi terhadap para anggotanya, maka fungsi dari koperasi tersebut dikatakan tidak berjalan. Pengaruh Skala Koperasi Terhadap Permintaan Audit Eksternal Skala koperasi berpengaruh terhadap permintaan audit eksternal. Hal ini disebabkan karena koperasi berskala besar dan berkembang akan terjadi peningkatan volume transaksi dan kesalahan mungkin dapat terjadi pada laporan keuangan. Hal inilah yang menyebabkan mengapa laporan keuangan perlu diuji oleh auditor eksternal yang kompeten,memahami entitas perusahaan, transakasi-transaksi akuntansi dan sistem akuntansi. Skala koperasi juga tergantung besar kecilnya anggota koperasi karena di dalam koperasi anggota mempunyai kewajiban yang sama yaitu membayar simpanan pokok simpanan wajib dan kewajiban berpartisipasi aktif terhadap usaha koperasi sehingga dengan meningkatkannya anggota maka skala koperasi juga semakin besar sehingga
skala koperasi
berpengaruh terhadap
permintaan audit. Pengaruh Jumlah kewajiban terhadap permintaan audit eksternal Jumlah kewajiban tidak berpengaruh terhadap permintaan audit eksternal. Secara teori, semakin besar jumlah kewajiban akan semakin mengharuskan perusahaan untuk meminta audit ekternal, dengan tujuan agar laporan keuangan dapat dipercaya oleh kreditur. Namun pada 579
koperasi jumlah kewajiban adalah kepada anggota yang berupa simpanan, sehingga hal ini tidak mempengaruhi terhadap permintaan audit ekternal.
Pengaruh Jumlah Anggota Terhadap Kinerja Keuangan Melalui Permintaan Audit Eksternal Jumlah anggota berpengaruh terhadap kinerja keuangan melalui permintaan audit ekternal. Artinya semakin besar jumlah anggota akan semakin banyak kepentingan yang berbeda-beda di dalam koperasi. Hal ini akan berpengaruh terhadap tuntutan anggota untuk memperoleh informasi keuangan yang dapat dipercaya. Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasiyang menyangkut posisi keuangan dan kinerja suatu koperasi. Hal ini bermanfaat bagi para pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menggambarkan pertanggungjawaban manajemen dalam penggunaan sumber daya yang dipercaya pada koperasi. Pengaruh Skala koperasi Terhadap Kinerja Keuangan Melalui Permintaan Audit Eksternal Skala koperasi berpengaruh terhadap kinerja keuangan koperasi melalui audit ekternal. Hal ini memiliki makna semakin besar skala koperasi akan berpengaruh terhadap kinerja keuangan jika hal ini ditunjang dengan laporan keuangan yang benar dan dapat dipercaya. Hasil ini mendukung teori bahwa skala koperasi berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Pengujian secara langsung memberikan hasil tidak ada pengaruh antara skala perusahaan terhadap kinerja keuangan koperasi, namun dengan melalui permintaan audit ekternal menjadikan skala berusahaan berpengaruh terhadap kinerja keuangan koperasi. Pengaruh Jumlah Kewajiban Terhadap Kinerja Keuangan Melalui Permintaan Audit Eksternal Jumlah kewajiban tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan koperasi melalui permintaan audit ekternal. Artinya berkembangnya asset koperasi akibat bertambahnya kewajiban akan mendorong permodalan atau keuangan lembaga semakin meningkat dengan demikian pelayan terhadap anggota dan kebutuhannya semakin dapat dipenuhi sehingga hal ini akan berdampak pada meningkatnya rentabilitas dan likuiditas juga terpenuhi sehingga akan meningkatkan kinerja keuangan. Namun karena meningkatnya jumlah kewajiban pada koperasi berasal dari anggota maka tidak mengharuskan koperasi untuk meminta audit ekternal. Justru sebaliknya, ketika jumlah kewajiban semakin meningkat, permintaan terhadap audit ektenal akan semakin menambah beban perusahaan dan hal ini akan menurunkan kinerja perusahaan. 4.
KESIMPULAN Hasil penelitian menyimpulkan bahwa jumlah anggota dan skala koperasi tidak memiliki
pengaruh terhadap kinerja keuangan koperasi, jumlah kewajiban memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan koperasi. Jumlah Anggota dan skala koperasi memiliki pengaruh terhadap 580
permintaan audit eksternal, sedangkan jumlah kewajiban tidak memiliki pengaruh terhadap permintaan audit eksternal. Jumlah Anggota memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan koperasi melalui permintaan audit eksternal, skala koperasi memiliki pengaruh terhadap kinerja keuangan koperasi melalui permintaan audit eksternal dan jumlah kewajiban tidak
memiliki
pengaruh terhadap kinerja keuangan koperasi melalui permintaan audit eksternal Berdasarkan hasil penelitian ini biaya audit ekternal mungkin terlalu mahal untuk koperasi dengan skala yang tidak terlalu besar untuk itu diperlukan kerjasama dengan Koperasi Jasa Audit. Dalam penelitian ini anggota tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan, namun demikian anggota koperasi memiliki peran ganda yang membedakan koperasi dengan perusahaan lain. Sehingga anggota dapat berpartisipasi aktif dalam meningkatkan kinerja koperasi, partisipasi tersebut yaitu partisipasi modal, partisipasi usaha, partisipasi pengambilan keputusan, dan partisipasi pengawasan. Agar kemampuan berpartisipasi para anggota dalam kegiatan koperasi semakin meningkat maka diperlukan peningkatan sumberdaya manusia pada koperasi.
UCAPAN TERIMAKASIH 1.
God, semua ini karena Kau ijinkan.
2.
Seluruh rekan-rekan STIE Widya Gama Lumajang, untuk dukungan, kerjasama dan kebersamaannya.
3.
Universitas Mahasaraswati Denpasar & FlipMas Ngayah terimakasih telah meloloskan abstaksi saya dan mengundang pada acara ini.
4.
My Mom, My honey and My Angels.
DAFTAR PUSTAKA
Augusty Ferdinand. (2006). SEM dalam penelitian manajemen. Carey, Peter, Roger Simnett., dan George Tanewski. (2000). “Voluntary Demand for Internal and External Auditing by Family Businesses”. Auditing: A Journal of Practice & Theory. Vol. 19: 37. Firdaus, Muhammad dan Agus edhi susanto.(2002). Perkoperasian: Sejarah teori dan praktek. Jakarta. Ghalia Indonesia. Horne, Jemes. (2005) Financial Manajemen, Prinsip-prinsip manajemen keuangan. Salemba Empat. Halim, Abdul. (2003). Auditing (Dasar-dasar Audit laporan Keuangan). Edisi ketiga. UPP Akademi Manajemen Perusahaan YKPN. Yogyakarta. Ikatan akuntan Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Jakarta. ______________. (2009). Pernyataan Standar akuntansi Keuangan. Jakarta. ______________. (2009). Standar akuntansi Keuangan. Jakarta. ______________. (2009). Standar Profesi Akuntan Publik. Jakarta. Indira Januarti. (1998). Permintaan Jasa Udit Pada Kopersi Dan Implikasinya Terhadap Profesi Akuntan Public di Eks. Karisidenan Semarang. Laporan Penelitian Universitas Diponegoro. Jensen-Meckling. (1976). The Agency Theory Of The Firm : Managerial Behavior, Agency Cost And Ownership Structure Journal of Financial Economics 3 : 305-360 Kementrian Koperasi dan UKM, Permen No:14/per/m.kukm/xii/2009 tentang petunjuk pelaksanaan penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam. 581
Khalik abdel, A.R. (1993).”Why Do Private Companies Demand and Audit? A case for organizational loss of control”. Journal of accounting, Auditing and Finance 8:31-52. Lisa, Oyong. (2012). Analisis pengaruh anggota, skala koperasi dan jumlah kewajiban terhadap permintaan audit eksternal serta implikasinya pada kinerja keuangan koperasi di jawa timur. Disertasi. Universitas Merdeka Malang. Nasir, Mohammad. (1995). Faktor-Faktor yang mempengaruhi perusahaan Manufaktur di Jawa Tengah Terhadap Permintaan Jasa Eksternal Audit dan Implikasinya terhadap pengembangan profesi Akutan Publik di Jawa Tengah. Tesis. S2 Progam Pascasarjana Universitas Gajah Mada Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor : 14/per/m.kukm/xii/2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. salim, i. d. (2001). analisis kinerja keuangan koperasi pegawai republik indonesia (KPRI) di kotamadya Malang Santoso, Singgih. (2011). SEM-Konsep dan Aplikasi Dengan Amos 18.Elex Media komputindo. Simanora, Henry. (2002). Auditing. Edisi Indonesia.UPP AMK YPKN. Yogyakarta. Sugiyono. (2009). Meteode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Cetakan ke-8. Alfabeta. Bandung. Susilowati, Dewi. (2001). Analisis Persepsi Perusahaan-perusahaan yang tidak go Publik terhadap Permintaan Jasa Audit. Tesis. Program Pasca Sarjana Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro. (tidak dipublikasikan) Tauringana, Venancio dan Stave Clarke. (2000). The Demand for External Auditing Managerial Share Ownership, Size, Gearing and Liquidity Influences. Managerial auditing Journal. Vol.15:160. Undang-undang nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. Yuhertiana, Indrawati dan Donny arsilo Sofyan. (2007). Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Pada Koperasi Mandiri di Kabupaten Banuwangi atas Jasa Kantor Akuntan Publik. Jurnal Riset ekonomi dan Bisinis. Vol.7 no.1. Yunus, Hadori. (1992). External Financial Reporting in Indonesia and its Implication for Accounting Development. A Thesis submitted for the Degree of Doctor of philosophy in the University of Hull, UK.
582