Risa/ahPeltemuan//miahPeneli/iandan Pengembangan Ap/ikasi/s%p dan Radias~ 2(XJI
PENGARUH IRADIASI GAMMA TERHADAP THIAMIN DAN RIBOFLA VIN PADA IKAN TUNA (7: thynnus) DAN SALEM (Onchorhynchus gorbuscha) SEGAR Ri ndY P.arto, Tanhind
"J
Fox, J.B .,""J Lakritz,.L
""J
dan ThayeT,D. W.
""J
*) PuslitbangTeknologiIsotopdan Radiasi,BATAN, Jakarta **) USDA, ARS, ERRC,Food SafetyResearchUnit, USA
ABSTRAK PENGARUH IRADIASI GAMMA TERHADAP THIAMIN DAN RlBOFLA VlN P ADA lKAN TUNA (11Iunmu thynnus) DAN SALEM (Onchorhynchusgorbuscha)SEGAR.Telah dilakukanpenelitian pengaruh iradiasi gamma terhadapthiamin dan riboflavin pada ikan tuna dan salem segar. Sampelsegar diiradiasi pada suhu(20 :!:0,5)0C dengansinarganunapadadosis0; 2,5 dan 5 kGy. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perubahanthiamiII dan riboflavin di dalam ekstrak ikan tuna dan salemsegar sebelumdan sesudahiradiasi Hasil yang diperolehbahwairadiasi2,5 kGy terhadapthiamin dan riboflavin padaikan tuna memberikan pengaruhyang nyata kerusakannyadatI semakin meningkatkerusakmmyajika dosis iradiasi ditingkatkan menjadi 5 kGy. Sedangpada ikan salemtidak memberikanresponterhadapkadar thiamin dan riboflavin yang diiradiasi sampaidosis 5 kGy.
ABSTRACT GAMMA IRRADIAllON EFFECTS ON nnAMIN AND RIBOFLAVIN ON FRESH TUNA (Thunnus thynnus) AND SALMON (Onchorhynchus gorbuscha). An experiment have been conducted on the effect of gamma iITadiation on thiamin and riboflavin in fresh tlU1aand salmon. Samples were irradiated at (20:1: 0,5)0 C by gamlna rays with doses of 0; 2,5 and 5 kGy. The purpose of the present experiment was to study on chaIlges of thiamin and riboflavin contents on extraction of tresh tlU1awld salmon after and before iITadiation. The results showed that iITadiation up to 2,5 kGy changed the thiamin and riboflavin contents on fresh tuna as well as their destruction which was signitiCaIltly increasing caused by irradiated treatment with the dose of 5 kGy. The fresh salmon didnot significantly change of the thiamin and riboflavin contents treated by irradition up to 5 kGy.
PENDAHULUAN
rnaksimwn7 kGy dengan tujuan membunuhmikroba
Salmonella spp(1). Pengawetan dengan cara iradiasi merupakan salah satu alternatif untuk menyelmnatkan lmsil pasca pallen komoditas pertaniml. Mengingat total wilayah Indonesia dengan luas laut sekitar 5,6 juta km2 yaitu 70 % terdiri dari perairan yang kaya akan basil perikanan. Ikan merupakan sumber protein dan mengaIldung asam amino yang lengkap, disamping itu lemak ikan sebagai sUfilber kalori juga mengandung asam lemak bebas (j) 3 dan (J) -6 yang berkhasiat mengurangi resiko seseorang terkena penyakit jantung koroner serta diketahui berguna untuk meningkatkan kecerdasan. Pernlasalahan yang sefing dihadapi hasil perikanan ialah mudah rusak atau busuk yang disebabkan oleh mikroorganisma, proses enzimatis, serta penanganan daD pengelDaSanyang tidak memadai. Pada pengawetan basil perikanan dalam bentuk segar, tidak dapat diterapkan proses pasteurisasi panas karena akan mempengaruhi kesegarannya. Oleh karena itu perlu dicari altematif lain tentang cara pengawetan dan penanganan dalam bentuk segar. Teknologi radiasi memiliki beberapa keunggulan antara lain tidak meningkatkan suhu bahan yang diiradiasi, sehingga kesegaran bahan yang diawetkan tetap terjaga. PERMENKES Nomor 152 tahun 1995 telah memberikan izin iradiasi komoditas bahan pangan beku yaitu paba kodak daD udang beku dengan batas dosis
Salah satu komponen gizi pada produk segar yang dapatdigunakan sebagaiindikator bahwa bahan tersebut mengalami suatu perlakuan misalnya dipanaskan,dikeringkan dan diiradiasi maka dapat dililmt peruballan komponen mikronutrisi pacta vitaminnya. Thiamin dan riboflavin merupakansalah satu komponen mikronutrisi yang sensitif terbadap perlakuaniradiasi. Diharapkanjenis vitamin ini yang terdapat pacta ikan tuna dan salem yang diawetkan denganiradiasi dosis rendahtidak banyak mengalami perubahan.Menurut JOSEPHSON,ill. yang dikutip oleh HARRIS dan KARMAS (2) melaporkan bahwa kepekaanvitamin da1ambahanpanganterhadapradiasi dapatdikurangidenganmenjagaagar tetapbekuselama diiradiasi. Dari basil penelitiannya telah dilakukan perbandinganretensi thiamin, riboflavin, niasin dan piridoksin dalamdaging sapi dan daging babi yang di radiasi dan di olah secara pemanasan, hasilnya menyatakanbahwa vitamin yang diiradiasi pactasuhu rendall sanmmerusaknyadengan pengolahandengan panas. Pada penelitian ini dipelajari pengaruh pembahanvitamin larot air thiamin dan riboflavin pada ikan tunadan salemsegarsebelumdan sesudahiradiasi sampaidosis5 kGy.
379
Risalah Peltemuan
Ilmiah Penelilian
dan Pengembangan
,4;Jlikasi IsOIOp dan RadiaS/: 2(x)1
BAHAN DAN METODE Bahan. Sampel ikan tuna d.:m salem diperoleh dari pasar swalayan. BallaD kiInia yang digunakan berkualitas standar p.a. daIl standar vitaInin tlumnin dan riboflavin diperoleh dari Sigma Chemical Company (St.
Louis, MO; CAS #59-43-8) Peralatan.
!radiator gmnrna 137CS(Lockheed
Corp.) USDA ARS ERRC sumberberkekuatan114.249 Ci denganlaju dosis0,103 kGy/menit. InstrumenHPLC meliputi ISIS autoinjector, detektor fluorescence (waters 420 F4T5/BL lamp, cut off filter 425 IUDuntuk thiarnin dan Mac PhersonFL 720 photofluorometercut off filter 400 run untuk riboflavin), pengukuran spektnun fluorescence digunakan MPF-44E spektrophoto-fluorometer dan printer yokogawa. Blender merek tekmar Co. daD sentrifugatipe sorvall
Komponen5 : antara salem iradiasi2,5 kGy vs salem iradiasi5 kGy Kemudian untuk lnasing-lnasing pembandingan komponen tersebut ditentukan koefisien ortogonal kontrasnya agar pembandingan bersifat ortogonal sesamanya.Penentuan koefisien ortogonal menuruti atur.m-aturanyang telah ditetapkan menurut LIlTLE dan HIlLS di dalam HUMAN, S. (5) sepertipadaTabel I. Sedangtaraf uji kepercayaanpada uji F ANOV A dilakukanpadaa. = 5 % yang berarti berbedanyatadan a. = 1%berartiberbedasangatnyata.
BASIL DAN PEMBAHASAN
Pada perCObaaJl dianalisis secara bersamaan golonganvitalnin yang larut air yang sensitif terbadap RC2-B. perlakuan iradiasi ialah thiamin dan riboflavin. Hasil analisiskadarthiamin daDriboflavin padaikan tunadan Persiapan bahan daD iradiasi. Smnpel salemtersaji pada Tabel 1. Terlihat bahwa perubal1aJl dimasukkan ke dalmn wadah diiradiasi dengan variasi kadar tlliamin dan riboflavin ikan tuna lebih sensitif dosis 0; 2,5 dan 5 kGy. lrndiasi dilakukan pada kondisi denganperlakuandosis iradiasi sampaidengandosis 5 temperntur (20:t 0,5)0 C, dengan dialiri N2 cair selama kGy. Sedangikan salemdengandosis iradiasi sampai5 iradiasi. Analisis sampel segern setelah irndiasi. kGy terlihat tidak banyak mengalami perubahan.Hal ini menunjukkanbahwa perubahanvitaInin khususnya Penetapan thiamin dan riboflavin. Penentuan tlliamin dan riboflavin akan sangattergantungdari j~nis thiamin dan riboflavin dilakukan secant simultan daD jaringan setvitaInin berada. menumt prosedur FOX, dkk.(J). Sampel ditambah Thiamin secaraalamiah berada dalam keadaan dengan 2 % asam trikloroasetat (TCA) lalu diblender, bebas atau sebagaiester senyawa kompolek dengan dipanaskan, sentrifilga dan ditetapkan dengml .t1Q.w. protein, fosfor-proteinatau sebagaiesterdenganasam injection (Fill) tanpa penusahan kolom. Thiamin pirofosfat. Adapun struktur kimia thiamin terdiri dari dioksidasi menjadi thiokhrom dengan K~e(CN)6 dan pirimidine daDthiazole,sertasenyawaturunan thiamin fluorescence daTi konsentrnsi thiokhrom diUkur pada A basil oksidasi yang dapat berfluorensensi yaitu eksitasi= 365 run daD A e!nisi= 460 run. Sedang thiokrom. Struktur kimia thiamin dan thiokrom dapat fluorescence daTi riboflavin diukur pada A eksitasi = 450 dilihat gambarberikutini. run daD A e!nisi= 530 lllli.
Rancangan percobaan. Rancangan percobaan yang digunakaIl ialah perbaIldingaIl ortogonal dalam rancangan acak lengkap, dengan pengulangan 4 kali ulangan. Model statistik yang digunakan ialah Y ij = ~ + "tj + Bij, sedang analisis SelaIljuDlya efek perlakuan ("tv diuraikan menjadi beberapa komponen (perbandingan ortogonal) sedernikian rupa sehingga dalam ANOV A masing-rnasing komponen perlakuan berderajat bebas sam. Komputasi data menggunakan program statistik MSTAT (4). Evaluasi data. Data dari ANOV A dikaji lebih lanjut mengenai perbedaaan-perbedaan yang acta di antara perlakuan, lalu dillraikan ke dalanl beberapa komponen atau perbandingan ortogonal. Ada 5 komponen pembanding ortogonal yaitu :
Komponen1 Komponen 2 Komponen3 Komponen4
380
antara kontrol (tuna datI salem) vs perlakuaniradiasi antara kontrol tlma vs perlakuantuna iradiasi2,5 dan 5 kGy antara kontrol salem vs perlakuan salemiradiasi2,5 dan 5 kGy antara tlllla iradiasi 2,5 kGy vs tuna iradiasi 5 kGy
H,C
:)
NH'
'IiZ'"
N u
.,-:-y S CH2CH,OH
.--N. CH, CH, C'-
'"--
Pyrimidinc
5 -;(CH2CH20H
112-1-
) ".J.-)/1J...CHJ "
'-
,
Thiazolc
CH.J(..J
Riboflavin
Lumiflavin
Selanjutnyauntuk menunjukkanseberapabesar pembahanyangterjadi makadatadiolah secarastatistik daD diuraikan ke dalam beberapa komponen perbandinganortogonal. Hasil analisis sidik ragam thiamin ikan tuna dan salem tersaji pada Tabel 2. Diperoleh basil bahwa dengan diberikan perlakuan iradiasi pada ikan tuna dan salem segar terbadap thialnin memberikanpengaruhsangatnyata (a. = 1%) jika dibandingkandenganperlakuanikan tuna maupun salemtanpa iradiasi. Kemsakanthiamin akan dimulai daTi pemecahanrantai antara cincin pirimidine dan tlliazole. Menumt KISHORE, dkk. yang dikutip ALEXANDER dkk. (6) radiolisis thiamin tidak stabil tetapi kedua cincin tersebut akan bereaksi dengan elektron tetapi hanya cincin thiazole akan membentuk
~
RisalahPertemuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan Aplikasi Isolop dan RadiaSl; ZOOI
radikal yang stabil dan struktur radikal thiamin akibat iradiasi besertabasil turunannyadapat dilihat gambar berikut ini.
sangat nyata (a = 1%) jika dibandingkan dengan perlakuan ikan tuna mauplUl salem tanpa irawasi. MenurutALEXANDER dkk.
Nil,
II,cl~
I
H
H
0
0
I
I
I
~'
H,C-C-C-C-CH I I I H H H
NU(,II,'l-.
s>
H 0
'011
Nil.
H'C'Jt'yN )I.,).. H,C
X;
Pacta ikan tuna temyata thiamin dengan perlakuan iradiasi dosis 2,5 dan 5 kGy memberikanpengaruh sangat nyata (a = 1%) terhadap ikan tuna tanpa iradiasi. Untuk melihat pembahan seberapa besar penurunan kadar thiaInin dapat dihitlU1g dengan persentasepenunrnan terhadapkadamya. Jika asurnsi yang digunakan kontrol dianggap100 % maka sarnpel ikan tuna yang diiradiasi 2,5 kGy menjadi 86,96 % sedangdosis iradiasi 5 kGy turun menjadi 66,23 %, tetapi sebaliknya pada ikan salem tidak memberikan pengaruh yang nyata. WalauplU1terjadi pembahan terhadap kandlU1ganthiaminnya tunrn sekitar yaitu persentasepenumnannyapada iradiasi rnasing-masing 2,5 kGy daD5 kGy yaitu 90,58 % daIl 87,22%. Secara statistik pembahaIltersebutmasih dapatditerilua. Jadi thiamin yang terdapat pactaikan tuna temyata lebih sensitif dibanding dengan ikan salem terhadap perlakuan iradiasi sarnpai dosis 5 kGy. Hal ini mlU1gkindikarenakan struktur cincin pirimidine daD thiazole di dalam struktur molekul ikan tuna relatif tidak tahan terhadp iradiasi dosis rendah jika dibandingkandenganstmkturikan salem. Perlakuan antara iradiasi dosis 2,5 dibandingkan dengan 5 kGy. Hasil yang diperoleh pacta ikan tuna ternyata memberikan pengaruh yang nyata (0; = 5%) dengan naiknya dosis iradiasi dari 2,5 kGy menjadi 5 kGy kerusakan thiaIninnya sebesar 23,84 %. Hal ini tidak terjadi pacta ikan salem ternyata dengan naiknya dosis iradiasi sampai 5 kGy tidak memberikan pengarull YaIlg nyarn, karena perubahaImya hanya 3,72 %. Perubahan terhadap thiaInin akibat iradiasi pacta ikan tuna dan salem akan sangat tergantung dari kondisi tluaInin terikat dan jaringan sel sampel. Terlihat ballwa thiamin yang terdapat pactaikan salem lebih tahan dari pactaikan tuna terhadap perlakuan iradiasi sampai dosis 5 kGy. Vitalnin yang lainnya yaitu riboflavin. Di dalam ballaD pangan riboflavin terikat dengan protein dan relatif lebih tahan iradiasi jika dibanding dengan tlliaInin. Adapun struktur kUnia riboflavin terdiri dari cincin purine, serta senyawa turunan riboflavin basil oksidasi yang dapat berfluorensensi yaitu lumiflavin. Struktur kUnia riboflavin daD lumiflavin dapat dilil1at gaInbar berikut ini. Hasil analisis sidik ragam riboflavin ikan tuna dan salem tersaji pacta Tabel 3. Diperoleh basil bahwa dengan diberikan perlakUaIl iradiasi pactaikan tuna dan salem segar terhadap riboflavin memberikan pengaruh
Ct'
(X
NVO
'",
3~
N
CH3
'H
0
13
N
x::
N"-1"_OI
N
,
.Q~"I. "oCt)"". 'S' ~o"
' 01-1
CH3
,
Purl".
Riboflavin
HI! 0
Lumiflavin
(6) radikal yang stabillmsil radiolisis riboflavin akibat iradiasi yaitu semiquinoneradikal anion yang dapat dilihat gambarberikutini.
I
!{It
It,. II,'
0 I
::
~
J('
/C)°
"'f'
~ '- ~'"
n
1111
Pactaikan tuna temyata riboflavin dengan perlakuan iradiasi dosis 2,5 dan 5 kGy memberikan pen~aruh yang nyata(a. = I %) terlIadapikan tm1atanpairadiasi. Untuk melihat pernbahan seberapabesar penurunan kadar riboflavin dapat dihitung dengan persentase pernbahannya.Jika asmnsi yang digunakan kontrol diaIlggap100 % maka sampel ikai1tuna yang diiradiasi 2,5 kGy persentase penurunannya92,83 % sedangdosis iradiasi 5 kGy manjadi 90,81 %, sedangpada ikan salemterhadapperlakuaniradiasi 2,5 kGy dan 5 kGy tidak memberikan pengaruh yang nyata. Walaupun terjadi pernbahan terhadap kandungan riboflavinnya turun sekitar yaitu persentasepenurunannyamasingmasingpadairadiasi2,5 kGy daD5 kGy yaitu 98,83 % daD95,31 %.. Secarastatistikpernbahantersebutmasih dapatditerima. Jadi riboflavin yang terdapatpada ikan tuna temyata lebih sensitif pernbahannyadibanding denganikan salem terhadapperlakuaniradiasi sampai dosis5 kGy. Perlakuan antara iradiasi dosis 2,5 kGy dibandingkan dengan 5 kGy. Hasil yang diperoleh pada ikan tuna temyata tidak memberikan pengaruh yang nyata(a. = 5%) dengannaiknyadosis iradiasidari 2,5 kGy menjadi 5 kGy, meskipunkadar riboflavinnya turun sebesar2,17%. Sedangpadaikan salemtemyata dengannaiknya dosis iradiasi dari 2,5 kGy sarnpai 5 kGy tidak memberikanpengaruh yang nyata, kadar riboflavin turun sebesar3,57 %. Perubahanterhadap riboflavin akibat iradiasipadaikan tunadan salemakan sangat tergantung dari kondisi riboflavin, karena denganterikatnya riboflavin pada protein yang mana protein itu sendiri dapat melindungi kerusakan riboflavin. KISHORE di dalam THAYER, ill. (7) melaporkanglukosa dapat melindungi riboflavin dari kerusakanakibatiradiasi. Di sampingitu mungkin ikan salemmempunyaipH yang lebih rendahdari pada ikan
381
RisalahPertemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Isotop dan RadiaSl;200 1
tuna. Terlilwt bahwa baik thiamin daDriboflavin yang terdapatpadaikan salemlebih tahandari padaikan tuna terhadapperlakuaniradiasi sampaidosis5 kGy. Pada Gambar 1 daD 2 tersajikan secarajelas bahwa pengaruh dosis iradiasi terhadap perubahan thiamin dan riboflavin padaikan tuna dan salemsegar. Terlihat secara nyata pada gambar terlihat ikan tuna lebih sensi&if perubahanthiamin daD riboflavin jika dosis iradiasi ditingkatkan. Sedangikan salemdengan dosis iradiasi sampai 5 kGy terlihat tidak banyak mengalamiperubahanyang nyata.Hal ini menunjukkan bahwa perubahan vitamin terutama thiamin dan riboflavin pada jaringan ikan tuna dan salem akan sangattergantung dari jenis daDjaringan sel vitamin padakomoditasyangdiiradiasi.
KESIMPULAN Dari basil percobaan diperoleh Imsil bahwa kadar thiamin dan riboflavin ikan tuna lebih sensitif terhadap ikan salem yang diiradiasi 2,5 kGy clan memberikanpengaruh yang nyata kerusakannyajika dosis iradiasi ditingkatkaIlmenjadi 5 kGy. Tetapi pada ikan salem yang diiradiasi diiradiasi sampai dosis sampai dengan 5 kGy kadar thiamin dan riboflavin tidak menlllljukkanperubahanyang berarti yaitu relatif lebih tahanterlmdapiradiasijika dibandingdenganikan tuna. Hal ini karena struktur cincin benzenthiamin dan riboflavin di dalam struktur molekul ikan salemrelatif lebih tahan terhadapiradiasi dosis rendah.Disamping itu kepekaan perubahanthiamin dan riboflavin akan tergantung dari substrat dimana molekul vitanlin tersebutberadadalamjaringan selbahanpangan.
DAFTARPUSTAKA ANONIM, Decreeof the Minister of Healfu of The Republic of IndonesiaNo. 152/MENKES/SK/I1/ 1995 concerningthe amandementto the annex of the regulationof The Minister of Health No. 826/MENKES/PER/XI1/1987 concerning irradiatedfood,(1995). 2. JOSEPHSON,E.S., MIRIAM H.T. dan WILLIAM K.C., Pengaruh perlakuan dengan radiasi pengion terhadap bahan pangan, di dalam HARRIS, R.S. dan KARMAS E., Evaluasi Gizi PadaPengolahanBahanPangan,edisi ke-2, ITB Press,(1989)427. FOX, J.B., ACKERMAN, S., dan THAYER, D.W., The effect of radiation scavengers on the destructionof thiainin and riboflavin in buffers and pork due to gamma irradiation, Prehratnbenotelmol,Bioteclmol., rev. 30, 4 (1992) 171.
4. BRICKER, B., User's Guide to MSTAT, a software program for the design, management and analysis of agronomic research experiments, Miclugan StateUniversity,(1989). 5. HUMAN, S., Pembandigan ortogonal dalam rancangan acak lengkap, Diklat rancangan percobaandaDanalisis statistik datalitbang ilmu hayati,PUSDIKLAT -BATAN, (1998).
UCAPAN TERIMA KASm
6. ALEXANDER R., FORESSTER dan lAIN G. D., Identification of radicals producedby gammairradiationof vitamins,Radiat. Phys. Chern.,36, 3, (1990)403.
Ucapan terima kaSill ditujukan kepada seluruh stafLaboratoriumFood SafetyUnit USDA ARS ERRC Philadelphia, PA, USA yang telall membantu daIl membimbingselamapelakSanaaIl penelitian.
7. THAYER, D. W., FOX, J.B. dan LAKRITZ, L., Effects of Ionizing Radiation on Vitamins, ill ~ THORNE, S., (ed.), Food Irradiation, ElsevierApplied Science,London (1991)285.
382
,II 10,335
Tabell. Hasil analisisarbitary unit (In peak)kadarthiamin dan riboflavin ikan tuna dan salemsegariradiasi
a) Rata -rata :I: SD dari 4 ulangan
Tabel 2. ANOV A dengan perbandingan ortogonal kadar thiaInin ikan tuna dan salem segar iradiasi ---
-
SUMBER KERAGAMAN PERLAKUAN --: -Kontrol (tuna & salem) vs perlakuan iradiaSt -Kontrol !Una vs tuna iradiasi 2,5 dan 5 kGv I -Konkol salem vs perlakuan salem ir3diasi 2,5 daD 5 kGy -T~ iradiasi 2,5 kGy vs tuna iradiasi 5 kGy
Galat(error)
db
JK
5
1~63
~-_.~!!!!~--
0,373 I 3,789'
I
0,968 9.892
I
I1-9.064 9,836-~~
---
0,200
I 2,030
0,526 I 5:3510,014 0,141 18
TOTAL
KT
23
1.771
~ 0.098
3,634
Keterangan : <X. = 5 % (F 0,05(1,18) = 4,41) <X. = 1 % (F 0,01(1,18) = 8,28) Tanda ( * ) yang terdapat pada lajur F hitung berarti berbeda nyata pada <X. =5 % Tanda ( ** ) yang terdapat pada lajur F hitung berarti berbeda nyata pada <X. =1%
Tabel 3. ANOV A dengan perbandingan ortogonal kadar riboflavin ikan tWta dan salem segar iradiasi --
-
SUMBER KERAGAMAN PERLAKUAN
db
JK
KT
5
3,172
0,634
Wi'
34,106""
C~=
-,
0,288 0,013
i 0,025 ---
18
_Galat (ef!Or)
TOTAL
23
I_O,Oj9 3,506
Keterangan: a = 5 %(F 0,05(1.18) = 4,41) dan a= 1 % (FO,OI (1,18) = 8,28) Tanda ( * ) yang terdapat pacta lajur F hit\a1g berarti berbeda nyata pada a = 5 % Tanda ( ** ) yang terdapc'ltpacta lajur F hitung berarti berbeda nyata pada a = 1 %
383
R/:saJ3h Pertemuan
Ilmiah Penelilian
dan Pengembangan
Aplikasi lsalop dan Radiasi. 200 1
DISKUSI ROSALINA SINAGA
INA IDAY ANTI
Mengapa pengaruh radiasi terhadap vitamin thiamin dan riboflavin diteliti pada ikan tW1adan salem?
Pada saat ini negara di Uni Eropa, USA, dan Jepang,masyarakatnyasedang giat-giatnya menolak makanan/bahan panganyang distrelisasidengannuklir, bagaimana pendapat Anda tentang hal tersebut ? Adakah dampak negatif bahan makanan yang disterilisasi dengan radiasi tersebut untuk kesehatan manusia?
RINDY PANCA TANlllNDARTO Karena vitamin thiamin dan riboflavin mempakan vitamin lamtan yang sensitif terhadap lakuaniradias " "? per
1.
DEVI L.
Sampel Anda diiradiasi dengan Cs-137 apa bedanyaCo-60 daD Cs-137 ? Mengapaselarnairadiasi digunakanN2call ? RINDY PANCA TANHINDARTO PerbedaanantaraCo-60dan Cs-I37 ialall -Energinya Co-60: 1,17& 1,33MeV Cs-I37 : 0,66 MeV -Waktu paruh Co-60 : 5,26 th Cs-I37 : 29,99 th DigWlakan Nz cair selama iradiasi bertujuan untuk mempertaruhkansampel agar untuk mempertahankan sarnpel agar komponen mikro nutrisi ynag sensitif terhadap iradiasi dapat dipertahankan (tingkat kerusakanthiamin dan riboflavin dapatditekan).
384
RINDY PANCA TANHINDARTO Menurut infonnasi dari IAEA sudah ada 40 negarayang telah menerimamakananiradiasi, sedang USA sendiri,padatabun 2000 sudahmenerimairadiasi makananuntuktujuanphytosanitarybuah-buahan. Dampaknegatifnyasampaisaatini belumada.yang ada adalall disinformasi terhadap makanan karena pada tabun 1980,para pakar daTi seluruh dunia disponsori oleh FAO/IAEA/WHO, membuat group yang dinatnakanICGFI (InernationalConsullativeGroup on Food Irradiation) memutuskanbahwa SaInpaidengan dosis 10kGy makananiradiasiamanuntukdikonsumsi.