Pengaruh Imbangan Energi dan Protein Ransum terhadap Energi Metabolis dan Retensi Nitrogen Ayam Broiler Tampubolon, Bintang, P.P. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran e-mail :
[email protected] Abstrak Penelitian dilaksanakan pada tanggal 10 februari sampai pada tanggal 30 maret 2012 di Kandang Laboratorium Ternak Unggas Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 6 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan terdiri dari ransum dengan imbangan energi 3200 kkal/kg protein 18%, energi 3000 kkal/kg protein 18%, energi 3200 kkal/kg protein 20%, energi 3000 kkal/kg protein 20%, energi 3200 kkal/kg protein 22%, dan energi 3000 kkal/kg 22%. Sebanyak 24 ekor ayam broiler fase finisher strain cobb berumur 5 minggu ditempatkan dalam 24 kandang individu. Hasil analisis diperoleh bahwa perlakuan imbangan energi dan protein ransum tidak berpengaruh nyata terhadap energi metabolis dan retensi nitrogen. Kata kunci:
Imbangan Energi dan Protein, Energi Metabolis, Retensi Nitrogen, Ayam Broiler
Abstract The experiment was conducted on 10 February to 30 March 2012 at the Laboratory of Poultry Cages Padjadjaran University Faculty of Animal Husbandry, Jatinangor, Sumedang, using Completely Randomized Design (CRD) six treatments and four replications. The treatment consists of the energy balance of the ration with 3200 kcal / kg 18% protein, energy 3000 kcal / kg 18% protein, energy 3200 kcal / kg 20% protein, energy 3000 kcal / kg 20% protein, energy 3200 kcal / kg 22% protein , and energy 3000 kcal / kg of 22%. A total of 24 chicken broiler finisher phase cobb strain aged 5 weeks were placed in individual cages 24. The analysis found that treatment of energy balance and protein ration did not significantly affect the metabolic energy and nitrogen retention. Keyword:
Energy and Protein Counterbalance, Metabolism Energy, Nitrogen Retention, Broiler
2 broiler fase finisher akan menghasilkan
Pendahuluan Ransum merupakan pakan ternak yang
produksi yang optimal, sejalan dengan
terdiri dari kombinasi berbagai jenis pakan
kandungan protein. Kandungan protein
disusun untuk memenuhi kebutuhan ternak
harus sesuai dengan kebutuhan akan protein
selama dua puluh empat jam. Ransum
dalam ransum yang dikonsumsi. Asupan
disusun
ternak
protein dipengaruhi oleh jumlah konsumsi
sesuai dengan tujuan produksi. Imbangan
ransum. Konsumsi ransum dipengaruhi
nutrien dalam ransum terutama protein
oleh kandungan energi yang terdapat
akan
didalamnya.
berdasarkan
mempengaruhi
pembentukan
tulang,
kebutuhan
pertumbuhan
dan
sementara
itu
Berdasarkan
uraian
diatas,
penulis
kandungan energi juga sangat penting
tertarik melakukan penelitian mengenai
dibutuhkan
aktivitas
“Pengaruh Imbangan Energi dan Protein
ayam broiler tersebut. Protein adalah unsur
Ransum Ayam Broiler terhadap Energi
pokok alat tubuh dan jaringan lunak aneka
Metabolis dan Retensi Nitrogen pada Ayam
ternak unggas. Zat tersebut diperlukan
Broiler Fase Finisher”.
untuk
untuk
menunjang
pertumbuhan,
pengelolaan
dan
bagian semua enzim dalam tubuh.
Bahan dan Metode
Imbangan energi dan protein dalam
Penelitian menggunakan ayam broiler
ransum berpengaruh terhadap pertumbuhan
fase finisher strain cobb yang berumur 5
ayam broiler. Pertumbuhan penting untuk
minggu sebanyak 24 ekor yang didasarkan
produksi daging yang merupakan hasil
pada bobot badan yang sama dengan
utama pada ayam broiler. Ayam broiler
koefisien variasi
memiliki kebutuhan sesuai dengan fase
dibagi secara acak kedalam 24 unit
pertumbuhannya. Kandungan energi yang
kandang,
sesuai dengan kebutuhan nutrien ayam
yang
3.07%. Ayam tersebut
masing
–
masing
ditempatkan
pada
kandang
individu
ekskreta menggunakan baki plastik. Bahan
(individual cages) dan setiap kandang
pakan
diberi
digunakan terdiri atas : dedak halus, jagung
nomor
pencatatan.
untuk
Kandang
memudahkan
ransum
yang
akan
digunakan
kuning, bungkil kedelai, tepung ikan,
dalam penelitian adalah kandang individu
minyak kelapa, tepung tulang, top mix, dan
(individual cages), masing-masing kandang
methionin sintetis. Jumlah total ransum 24
dilengkapi dengan tempat pakan dan air
kg, dengan 6 perlakuan, masing-masing
minum, diletakkan di sebelah luar kandang.
sebanyak 1 kg dengan 4 kali ulangan.
Tempat
Kandungan
air
yang
penyusun
minum
dan
ransum
nutrien
dalam
ransum
menggunakan mangkuk kecil yang terbuat
penelitian pada bahan pakan penyusun
dari
ransum dapat
plastik
sedangkan
penampungan
dilihat pada Tabel
1.
Tabel 1. Kandungan Nutrien Ransum Perlakuan Zat Makanan
P1
P2
P3
P4
P5
P6
Protein Kasar (%)
18,04
18,08
20,03
20,01
22,01
22,02
EM (Kkal/kg) Serat Kasar (%)
3200.0 3,9
3006.7 4,2
3200.5 3,8
3001.7 4,1
3200.4 3,7
3000.8 4,0
7,3 1,1 0,8 1,1 0,7
5,5 1,0 0,8 1,1 0,7
7,1 1,3 0,9 1,1 0,7
5,6 1,1 0,9 1,1 0,7
7,3 1,5 1,0 1,1 0,7
5,6 1,4 1,0 1,1 0,7
Lemak Kasar (%) Calsium (%) Phospor (%) Lysin (%) Methionin (%)
Hasil dan Pembahasan Rangkuman hasil penelitian pengaruh imbangan energi dan protein ransum ayam broiler terhadap energi metabolis dan retensi nitrogen ayam broiler fase finisher ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2.
Rangkuman Hasil Penelitian Pengaruh Imbangan Energi dan Protein Ransum Ayam Broiler terhadap Energi Metabolis dan Retensi Nitrogen Ayam Broiler Fase Finisher.
Peubah
P-1
P-2
P-3
P-4
P-5
P-6
Energi Metabolis Retensi Nitrogen
3120.5 73.88
3073 74.3
3133.6 68.98
3068 67.83
3207.4 72.5
2930.6 68.63
Hasil analisis statistik menunjukkan
Nitrogen
yang
bahwa perlakuan ransum percobaan pada
menggambarkan
efisiensi
ayam
tidak
protein pada ayam broiler, hasil analisis
energi
statistik pada penelitian pengaruh imbangan
metabolis dan retensi nitrogen. Wahju
energi dan protein ransum ayam broiler
(1997)
zat-zat
terhadap retensi nitrogen pada ayam broiler
makanan yang terbuang melalui eksreta
fase finisher menunjukkan adanya efisiensi
tidak banyak dan nitrogen yang diretensi
penggunaan
tinggi serta tidak berbeda jauh antar
ransum. Tillman dkk (1989) menyatakan
ransum, sehingga nilai energi metabolis
retensi
ransum dikoreksi
menghasilkan suatu pengukuran kuantitatif
broiler
berpengaruh
fase nyata
menyatakan
finisher terhadap
kandungan
oleh nitrogen yang
protein
yang
nitrogen
yang
penggunaan
sama
pada
terkendali
diretensi tetap tinggi dan satu dengan yang
terhadap
lainnya tidak berbeda nyata.
menunjukkan bertambah atau berkurangnya
Ransum
percobaan
masih
dalam
kebutuhan yang tepat pada ayam broiler
metabolisme
diretensi
protein
dan
kadar nitrogen di dalam tubuhnya. Wahju
(1997)
menjelaskan
bahwa
fase finisher. Hal ini diperkuat oleh
protein yang diretensi oleh ayam pedaging
penyataan Scott, dkk (1982) ransum untuk
adalah 67% dari protein ransum yang
ayam broiler fase finisher mengandung
dikonsumsi. Jadi hanya 67% yang diretensi
energi sebesar 2900-3400 kkal/kg ransum
untuk pertumbuhan jaringan per hari,
dan protein kasar sebesar 18,1-21,2%. Serta
pertumbuhan
Soeharsono (1976) menyatakan bahwa
nitrogen endogen yang hilang. Nilai rataan
kebutuhan ayam broiler fase finisher di
retensi nitrogen pada ransum berkisar
beberapa daerah di Indonesia disarankan
67,83% sampai dengan 74.32%. Hal ini
sebesar 3000 kkal/kg dan protein 22%.
membuktikan bahwa ransum percobaan
Yuwananta (2004) kebutuhan energi ayam
menunjukkan respon positif pada ayam
broiler fase finisher sebesar 3000 kkal/kg
broiler fase finisher terhadap besaran
sampai dengan 3200 kkal/kg dalam ransum.
nitrogen yang diretensi.
bulu
dan
penggantian
5 3rd Ed., M. L. Scott and Associates. Kesimpulan Ithaca, New York. 1. Imbangan energi dan protein ransum Soeharsono. memberikan
pengaruh
yang
1976.
Terhadap berbeda
nyata
terhadap
Respon
Broiler
tidak Berbagai
Kondisi
energi Lingkungan. (Disertasi). Bandung :
metabolis dan retensi nitrogen pada Universitas Padjajaran Bandung. ayam broiler fase finisher Tilman,
A.D.,
H.
Hartadi,
S.
2. Penggunaan ransum dengan imbangan Reksohadiprodjo, S, Prawirokusumo. energi 3000 kkal/kg dan protein 18% 1989. Ilmu Makanan Ternak Dasar. merupakan imbangan yang optimal Gadjah
Mada
University
Press,
terhadap energi metabolis dan retensi Yogyakarta. nitrogen
pada
ayam
broiler
fase Wahju. J. 1997. Ilmu Nutrisi Unggas. Edisi
finisher. Ke-4. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Saran Yuwananta,
T.
2004.
Dasar
Imbangan energi 3000 kkal/kg dan protein Unggas. Kanisius. Yogyakarta. 18% dapat digunakan dalam penyusunan ransum ayam broiler fase finisher. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh imbangan energi 3000 kkal/kg dan protein 18% terhadap performan ayam broiler fase finisher.
Daftar Pustaka Scott, M. L., M. C. Nesheem and R. J. Young. 1982. Nutrion of The Chicken.
Ternak