PENGARUH HARGA, TRUST IN BRAND DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA SOPHIE MARTIN INDONESIA DI PANGKALPINANG
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Oleh :
NAMA NIM
: SASMITA SARI : 302 11 11 078
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG 2016
ABSTRACT Sasmita Sari,302 11 11 078. The Effect of the Price, Trust in Brand, and Quality of Product on the Purchase Decision at Shopie Martin Indonesia in Pangkalpinang. Economics Faculty The background of this research is based on phenomenon that shows that price, trust in brand, and quality of product can influence customers’delicision in purchasing products.the aim of this research is to know and to get review of price,trust in brand, and quantity of product on the purchase decision at shopie martin Indonesia in pangkalpinang. This descriptive quantitative research with a total samples of 132 respondents,while the sampling method uses accidental sampling.The independent variable of this research consists of price, trust in brand and quality of product,while the dependent variable is purchase decision . the test of instrument use test and reliability test.the method of data analysis uses multiple linier regressions, t-test, F-test and coefficient of determination (R2) . The research result of the independent variable is obtained X1 tvalue ( 5,300 ) > ttabel (1,9781), variable X2 tvalue (2.594)>Ttabel(1.9781),and variabel X3 tvalue(2,375) >Ttabel(1,978).This effect on variable Y (purchase decision), and variable X3 (quality o product) also has partial effect on variable Y (purchase decicion). The result of F test indicates that Fvalue(74.071) > Ftable (2.68),while significance is 0.000 < alpha on significance level is 0.05, then Ho is rejected and Ha is accepted which means that the independent variables (price,truns in brand, and quality of product) simultaneously influence the dependent variable (purchase decision) significantly. The analysis result of coefficient of determination (R2) shows that independent variables (price, trust in brand, and quality of product) influence dependent variable (purchase decision) for 62,2% and the reamining is 37,4% influence by other variable out of this reseach.
Keywords : Price,Trust In Brand,Product quality and Purchase Decision
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan suatu strategi yang dilakukanperusahaan untuk memperkenalkan, mengingatkan, dan membujukmasyarakat agar mau membeli barang atau jasa yang di tawarkan. Selain itu pemasaran juga bertujuan untukmemberikan kepuasan terhadap konsumen.Oleh karena itu perusahaan harus dapatmemahami keinginan dan kebutuhan konsumen agar tujuan dari pemasaranitu dapat tercapai atau lebih dikenal sebagai konsep pemasaran. Sophie Martin adalah sebuah bisnis yang bergerak di bidang aksesoris dan fashion, produk Sophie Martin dijual melalui skema pemasaran multi-level dengan katalog baru yang diterbitkan setiap 40 hari.Sophie Martin memiliki visi untuk menjadi toko produk Sophie Martin yang dapat membuat konsumen berbelanja secara praktis, nyaman, cepat dan aman.Konsumen pada saat ini selalu menginginkan sebuah kesempurnaan dalam berpenampilan yang dapat mendukung kegiatan mereka seharihari baik dalam hal apapun. Tabel I.1 PengunjungSophie Martin Pangkalpinang pada bulan Oktober 2015 – Maret 2016 No Bulan Jumlah Pengunjung Jumlah Rata-rata per Bulan Pengunjung per Hari 1
Oktober
963
32
2
November
787
26
3
Desember
1174
39
4
Januari
1045
35
5
Februari
1058
35
6
Maret
937
31
5.964
198
TOTAL Sumber: Data diolah peneliti, 2016
Pada Tabel 1.1 menunjukkan bahwa terjadi fluktuasi pada jumlah pengunjung pada Sophie Martin Pangkalpinang. Pengunjung pada Oktober sebesar 963, bulan November sebesar 787, dan pada bulan Desember sebesar 1174, bulan Januari sebesar 1045, bulan Februari sebesar 1058, dan bulan Maret sebesar 937. Berdasarkan uraian masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih jauh dengan judul “Pengaruh Harga, Trust in Brand dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian pada Sophie Martin Indonesia di Pangkalpinang.” 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas,maka perumusan masalah dalam peneltian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran umum harga, trust in brand, kualitas produk dan keputusan pembelian pada Sophie Martin Indonesia di Pangkalpinang ? 2. Apakah harga secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Sophie Martin Indonesia di Pangkalpinang? 3. Apakah trust in brand secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Sophie Martin Indonesia di Pangkalpinang ? 4. Apakah kualitas produk secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Sophie Martin Indonesia di Pangkalpinang ? 5. Apakah harga, trust in brand dan kualitas produk secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Sophie Martin Indonesia di Pangkalpinang ?
1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui gambaran umum harga, trust in brand, kualitas produk dan keputusan pembelian pada Sophie Martin Indonesia di Pangkalpinang.
2.
Untuk mengetahui dan mendapatkan kajian tentang pengaruh harga terhadap keputusan pembelian pada Sophie Martin Indonesia di Pangkalpinang.
3.
Untuk mengetahui dan mendapatkan kajian tentang pengaruh trust in brand terhadap keputusan pembelian pada Sophie Martin Indonesia di Pangkalpinang.
4.
Untuk mengetahui dan mendapatkan kajian tentang pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada Sophie Martin Indonesia di Pangkalpinang.
5.
Untuk mengetahui dan mendapatkan kajian tentang pengaruh harga, trust in brand dan kualitas produk secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian pada Sophie Martin Indonesia di Pangkalpinang.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu strategi yang dilakukan perusahaan untuk memperkenalkan, mengingatkan, dan membujuk masyarakat agar mau membeli barang atau jasa yang di tawarkan. Menurut Kotler (2011:14), mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. 2.2 Harga 2.2.1 Pengertian Harga Menurut Herman dalam Tjiptono (2009:178), secara sederhana istilah harga dapat diartikan sebagai jumlah uang (satuan moneter) dan/atau aspek lain (non moneter) yang mengandung utilitas/kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu jasa. Utilitas merupakan atribut atau faktor yang berpotensi memuaskan kebutuhan dan keinginan tertentu. Harga juga mempunyai arti jumlah uang yang harus konsumen bayarkan untuk mendapatkan suatu produk.
2.3 Trust in Brand 2.3.1
Pengertian Trust in Brand (Kepercayaan Terhadap Merek) Kepercayaan merek atau trust in brand didefinisikan sebagai keinginan pelanggan
untuk bersandar pada sebuah merek dengan resiko-resiko yang dihadapi karena ekspektasi terhadap merek itu akan menyebabkan hasil yang positif (Tjahyadi, 2006:71). Kepercayaan
konsumen terhadap merek merupakan variabel yang menghasilkan komitmen pelanggan dengan keterlibatan yang tinggi, dimana memiliki efek yang kuat dalam penilaian konsumen secara keseluruhan. 2.4 Kualitas Produk 2.4.1 Pengertian Kualitas Produk 2.5 Kotler (2011:49), menjelaskan kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta dari suatu produk atau pelayanan pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan/ tersirat. Kualitas produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan 2.5 Keputusan Pembelian 2.5.1 Pengertian Keputusan Pembelian Menurut Schiffman dan Kanuk (2010: 112), keputusan pembelian adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, harus tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk membeli dapat mengarah pada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan. Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh perilaku konsumen.
2.5.2 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Proses pengambilan keputusan pembelian menurut Kottler (2011:204) Gambar ll.1 Proses Keputusan Pembelian
Mengenali Kebutuhan
Pencari Informasi
Sumber : Kotler (2011:204)
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku Pasca Pembelian
2.7 Kerangka Berpikir Gambar. II.2 Kerangka Berpikir. H1 (Deskriptif)
Harga (X1)
Trust in Brand (X2)
H2 H3 H4
Keputusan Pembelian (Y)
Kualitas Produk (X3) H5 Sumber : Data diolah peneliti, 2016
2.8
Hipotesis Hipotesis merupakan pernyataan sederhana mengenai suatu harapan peneliti tentang
hubungan antar variabel dalam masalah ( Nyoman Dantes 2012:28 ). Setelah hipotesis tersusun , peneliti mengujinya melalui penelitian. Oleh karena itu hipotesis disajikan hanya sebagai suatu pemecahan masalah yang sementara, dengan pengertian bahwa penelitian yang dilaksanakan tersebut dapat berakibat penolakan atau penerimaan hipotesis yang disajikan. maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
H1
:
Harga diduga rendah, trust in brand diduga rendah, kualitas produk diduga rendah dan keputusan pembelian diduga rendah.
H2
:
Harga diduga secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan pembelian.
H3
:
Trust in brand diduga secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan pembelian.
H4
:
Kualitas Produk Diduga secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan pembelian.
H5
:
Harga, trust in brand dan kualitas produk diduga secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan pembelian.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah penelitian serta teori yang diuraikan, maka jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif.Hal ini disebabkan penelitian ini ingin memberikan gambaran suatu data yang dianalisis secara statistik, sistematis, akurat, dan jelas.Analisis kuantitatif didasarkan pada analisa variabelvariabel yang dapat dijelaskan secara kuantitas (dapat diukur) dengan rumus-rumus atau alat analisa pasti. Menurut Sugiyono (2013:7) Metode kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk penyajian hasil penelitian dalam bentuk angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik.
3.2
Teknik Pengumpulan Data 1. Metode wawancara(interview) Wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur dan tidak berstruktur, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang lebih lengkap sekaligus menyerap sebanyak mungkin informasi yang terkait. walaupun wawancara dilakukan secara tidak berstruktur, peneliti tetap memiliki aturan dan sistematika wawancara. Keterangan yang diberikan oleh informan akan dijadikan data dan dicatat secara garis besar sekaligus dipergunakan sebagai pedoman selama berlangsungnya wawancara (Sugiyono, 2013: 137).
2. Metode penyebaran Kuesioner (Angket) Kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau penyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden (Sugiyono,2013 :142). 3. Metode observasi Yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihatdari dekat kegiatan yang dilakukan. 4. Metode literature Dengan menggunakan teknik studi pustaka, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan jalan membaca buku, referensi, literatur yang berhubungan dengan permasalahan
yang
akanditeliti
guna
mendapatkan
teori-teori
yang
dapat
dipergunakan sebagai bahan dalam menganalisa data yang tersedia. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: Tabel. III.2 Skala Pengukuran Variabel Skala Skor Sangat setuju (SS) 5 Setuju (S) 4 Ragu-ragu (RR) 3 Tidak setuju (TS) 2 Sangat tidak setuju (STS) 1 Sumber : Sugiyono, 2013
3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau melampiran data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. 3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau melampiran data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. 3.8.2 Uji Validitas Reliabilitas Menurut Danang Sunyoto (2011:114 ) validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknnya suatu kuesoiner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Mengukur tingkat validitas atau tidaknya suatu kuesioner dengan menggunakan nilai pearson, dimana persyaratan dari uji validitas menggunkaan tabel R ( R tabel > R hitung) maka data dinyatakan valid. Nilai validitas harus mempunyai nilai total score (total score dari kuesioner).
3.8.3 Uji Reliabilitas Menurut Danang Sunyoto (2011:110) Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Butir pertanyaan dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara pengukuran kehandalan butir pertanyaan sekali menyebarkan kuesioner pada responden, kemudian hasil skornya diukur
korelasinya antar score jawaban pada butir pertanyaan yang sama dengan bantuan komputer program statistical program for society sience (SPSS) dengan fasilitas Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0.60.
3.8.3 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.Untuk mengetahui ada tidaknya normalitas dalam model regresi, yaitu dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distibusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Namun Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan karena secara visual dapat kelihatan tidak normal padahal secara statistik bisa sebaliknya. (Imam Ghozali, 2013: 160). b. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi, yakni dengan melihat dari nilai tolerance, dan lawannya yaitu variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.Tolerance mengukur variabelitas variabel
bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerance).
Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinearitas adalah nilai tolerance> 0,10, atau sama dengan nilai VIF < 10. Apabila di dalam model regresi tidak ditemukan asumsi deteksi seperti di atas, maka model regresi yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari multikolinearitas, dan demikian pula sebaliknya (Imam Ghozali, 2013 : 105). c. Uji Heteroskedastisitas Uji bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedatisitas. Model regresi
yang
baik
heteroskesdatisitas.
adalah
yang
Kebanyakan
homoskedastisitas data
crossection
atau
tidak
terjadi
mengandung
situasi
heteroskesdatisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran
(kecil,
sedang,
besar).
Untuk
mendeteksi
ada
atau
tidaknya
heteroskesdatisitas dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual. Jika pola tertentu yang teratur maka terjadi heteroskesdatisitas.Dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskesdatisitas. (Imam Ghozali, 2013: 139).
3.8.4 Analisis Regresi Berganda Menurut Danang Sunyoto (2011:61), Analisis regresi berganda untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan dua atau lebih variabel bebas (X1, X2, X3,...., Xn) terhadap variabel terikat (Y). Rumusnya adalah sebagai berikut : Y= α+β1 +β2 +β3 Dimana: Y = Keputusan pembelian α = Konstanta X1 = Harga X2 = Trust in Brand X3 = Kualitas produk bn = Koefisien Regresi Variabel
3.8.5 Pengujian Hipotesis a.
Uji t Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara parsial dalam menerangkan variasi variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan dilakukan dengan cara membandingkannya t hitung dengan t tabel, dimana hipotesis alternatif diterima jika: t hitung > t tabel dengan tingkat signifikasi 0,05. Untuk menentukan nilai t tabel dilakukan dengan terlebih dahulu mencari derajat/df (degree of freedom) dengan rumus df = n – k, dimana n adalah observasi sedangkan k adalah banyaknya variabel (bebas dan terikat).
b.
Uji F Uji F disebut juga uji signifikansi serentak (uji simultan). Uji F
merupakan uji yang digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari seluruh
variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji statistik F dapat dilakukan dengan membandingkan antara Fhitung dengan Ftabel.Jika Fhitung> Ftabel maka hipotesis alternatif diterima (model layak digunakan), demikian pula sebaliknya.Taraf nyata yang digunakan sebesar 5%. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi (α) 0,05 atau 5% untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak dilakukan dengan cara menguji nilai F. Apabila nilai F positif berarti hipotesis diterima, jika nilai F negatif berarti hipotesis ditolak. c.
Analisis Koefisien Determinasi (R2) Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan
pengaruh variabel independen( X1,X2,X3,. . . . .) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Koefisien ini menunjukkan seberapa besar presentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen. R2sama dengan 0, maka tidak ada sedikit pun presentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya R2sama dengan 1, maka presentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna (Duwi Priyatno, 2010:56). Adjusted R Square adalah nilai R Square yang telah disesuaikan.Untuk regresi dengan lebih dari dua variabel independen digunakan Adjusted R2 sebagai koefisien determinasi. Sedangkan Standard Error of the Estimate adalah suatu ukuran banyaknya kesalahan model regresi dalam memprediksikan nilai Y.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel IV.39 Hasil Uji Validitas Variabel Item X1.1 X1.2 X1.3 Harga X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X2.1 X2.2 Trust in Brand X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X3.1 X3.2 X3.3 Kualitas Produk X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Keputusan Pembelian Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8
r hitung 0,610 0,592 0,664 0,558 0,716 0,660 0,729 0,750 0,611 0,576 0,739 0,633 0,745 0,732 0,647 0,480 0,734 0,735 0,714 0,602 0,568 0,681 0,487 0,592 0,759 0,768 0,733 0,723 0,629 0,663
r tabel 0,1710 0,1710 0,1710 0,1710 0,1710 0,1710 0,1710 0,1710 0,1710 0,1710 0,1710 0,1710 0,1710 0,1710 0,1710 0,1710 0,1710 0,1710 0,1710 0,1710 0,1710 0,1710 0,1710 0,1710 0,1710 0,1710 0,1710 0,1710 0,1710 0,1710
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data dari tabel IV.39 dimana pengujian validitas instrument penelitian (kuesioner) dengan masing-masing pertanyaan mendapatkan nilai r hitung lebih besar dari 0,1710. Sehingga keseluruhan kuesioner penelitian tersebut dikatakan valid. 4.3.2 Uji Reliabilitas Tabel IV.40 Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Alpa
Keterangan
Harga
0,817
Reliabel
Trust in Brand
0,761
Reliabel
Kualitas Produk
0,802
Reliabel
Keputusan Pembelian
0,826
Reliabel
Sumber : Data SPSS Diolah Peneliti, 2016
Pada tabel IV.40 dimana hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai koefisien alpha diatas 0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang reliabel atau handal.
4.3.3 Uji Asumsi Klasik Gambar IV.5 Hasil Uji Normalitas
Sumber : Data SPSS Diolah Peneliti, 2016
Berdasarkan tampilan grafik normal Plot yang tersaji diatas dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal. Sedangkan pada grafik normal P-P plot of regresion standardized residual terlihat titik-tik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak digunakan karena memenuhi asumsi normalitas.
Gambar IV.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data SPSS Diolah Peneliti, 2016
4.3.4 Analisis Regresi Berganda Tabel IV.42 Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficients Unstandardized Model Coefficients B 1
Standardized Coefficients
,260
Std.Error 2,186
Beta
(constant) Harga
,502
,095
,467
Trust in Brand
,295
,114
,199
Kualitas Produk
,237
,100
,211
Sumber : Data SPSS Diolah Peneliti, 2016
Berdasarkan data tabel IV.42 dimana hasil analisis regresi diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y= 0,260 + 0,502
+ 0,295
+ 0,237
Hasil analisis Regresi berganda dapat dijelaskan sehingga mudah dipahami sebagai mana berikut ini: a. Konstantan 0,260 Nilai konstanta sebesar 0,260, berarti jika variabel harga, trust in brand dan kualitas produk bernilai nol, maka nilai keputusan pembelian sebesar 0,260. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tanpa ada harga, trust in brand dan kualitas produk maka
keputusan pembelian pada Sophie Martin Indonesia di Pangkalpinang akan sebesar 0,260 satuan. b. Nilai koefisien regresi harga (
) = 0,502
Berati variabel harga mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 0,502 atau berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Jika nilai variabel harga meningkat sebesar satu persen sedangkan variabel lain tetap, maka akan mengakibatkan naiknya nilai variabel keputusan pembelian sebesar 50,2%. c. Nilai koefisien regresi trust in brand (
) = 0,295
Berarti variabel trust in brand mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 0,295 atau berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian. Jika nilai variabel trust in brand meningkat sebesar satu persen sedangkan variabel lain tetap, maka akan mengakibatkan naiknya nilai variabel keputusan pembelian sebesar 29,5%. d. Nilai koefisien regresi kualitas produk ( ) = 0,237 Berarti variabel kualitas produk mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 0,237 atau berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian. Jika nilai variabel kualitas produk meningkat sebesar satu persen sedangkan variabel lain tetap, maka akan mengakibatkan naiknya nilai variabel keputusan pembelian sebesar 23,7%. 4.3.5 Uji t Tabel IV.43 Hasil Analisis Uji t Model 1
t
Sig
Harga
,119 5,300
,906 ,000
Trust in Brand
2,594
,011
Kualitas Produk
2,375
,019
(constant)
Sumber : Data SPSS Diolah Peneliti, 2016
Hasil koefisien melalui pengujian hipotesis dan kemudian dibandingkan dengan t tabel yaitu n= jumlah sampel 132 dengan α = 0,05 maka didapat t tabel sebesar 1,9684. Jadi
dari hasil tiap-tiap variabel dapat diketahui variabel manakah yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebagai berikut : H2 :
Uji hipotesis harga terhadap keputusan pembelian dari hasil perhitungan yang diperoleh t hitung untuk
sebesar 5,300 lebih besar dari t tabel 1,9684 dengan
signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Berarti dapat ditarik kesimpulan H2 diterima dan Ho ditolak, maka ini menunjukkan bahwa variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. H3 : Uji hipotesis trust in brand terhadap keputusan pembelian dari hasil perhitungan yang diperoleh t hitung untuk
sebesar 2,594 lebih besar dari t tabel 1,9684 dengan
signifikansi sebesar 0,011 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05. Berarti dapat ditarik kesimpulan H3 diterima dan Ho ditolak, maka ini menunjukkan variabel trust in brand berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. H4 : Uji hipotesis kualitas produk terhadap keputusan pembelian dari hasil perhitungan yang diperoleh t hitung untuk
sebesar 2,375 lebih besar dari t tabel 1,9684
dengan signifikansi sebesar 0,019 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05. Berarti dapat ditarik kesimpulan H4 diterima dan Ho ditolak, maka ini menunjukkan variabel kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. 4.3.6 Uji F Tabel IV.44 Hasil Analisis Uji F
1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1391,242 801,394 2192,636
Df 3 128 131
Mean Square 463,747 6,261
F 74,071
Sig ,000
Sumber : Data SPSS Diolah Peneliti, 2016
Berdasarkan tabel IV.44 hasil perhitungan uji F, dapat dilihat bahwa nilai F hitung sebesar 74,071 dan F tabel dengan df1= derajat pembilangan 3 dan df 2 = derajat penyebut
128 dengan taraf 5% maka didapat F tabel sebesar 2,68, berarti F hitung > f tabel. Hasil ρ = 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Pada hasil uji F dapat
ditarik kesimpulan bahwa variabel independen secara
bersama-sama atau simultan mempengaruhi
variabel
dependen secara signifikan.
Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa variabel harga, trust in brand dan kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian. 4.3.7 Analisis Koefisien Determinasi (R2) 2
Tabel IV.45 Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R ) Model Summary Model Change Statistic R 1
R Square a
,797
,635
Adjusted R Square ,626
Std. Error of the Estimate 2,502
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2016
Dilihat dari Tabel IV.45 koefisien determinasi (R2) menunjukkan angka Adjusted R Square 0,626 atau 62,6% yakni berarti variasi variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel harga, trust in brand dan kualitas produk, sisanya 37,4% dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar dari variabel penelitian.
4.4
Pembahasan Penelitian ini berusaha untuk memperoleh gambaran pengaruh harga, trust in brand
dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian. Dari hasil pengujian diperoleh pembahasan sebagai berikut : a.
Gambaran Umum Harga, Trust in Brand, Kualitas Produk dan Keputusan Pembelian Berdasarkan jawaban responden pada setiap pertanyaan indikator, harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian karena memiliki nilai rata-rata skor tertinggi yaitu sebesar 4,05 (tinggi). Maka hal ini terbukti bahwa harga adalah salah satu variabel penting dalam pemasaran,dimana harga dapat mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan untuk membeli suatu produk.
b. Pengaruh Harga terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil penelitian uji parsial diperoleh t hitung untuk sebesar 5,300 lebih besar dari t tabel 1,9684 dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. a. Pengaruh Trust in Brand terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil penelitian uji parsial diperoleh t hitung untuk
sebesar
2,594 lebih besar dari t tabel 1,9684 dengan signifikansi sebesar 0,011 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05. Variabel trust in brand berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Kepercayaan konsumen terhadap merek merupakan variabel yang menghasilkan komitmen pelanggan dengan keterlibatan yang tinggi, dimana memiliki efek yang kuat dalam penilaian konsumen secara keseluruhan termasuk mempengaruhi konsumen dalam membeli.
b. Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil penelitian uji parsial diperoleh t hitung untuk
sebesar 2,375
lebih besar dari t tabel 1,9684 dengan signifikansi sebesar 0,019 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05. Variabel kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Kualitas produk adalah mengadakan peningkatan kuatitas produk yang selalu menciptakan nuansa baru, misalnya ukuran, kemasan, dan rasa harus menjadi prioritas utama terhadap pelaksanaan variasi produk, karena hal itu sangat penting dan memiliki pengaruh dalam pandangan konsumen untuk mengambil keputusan dalam membeli suatu produk. c. Pengaruh Harga, Trust in Brand dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil perhitungan uji F, nilai F hitung sebesar 74,071 dan F tabel dengan df1= derajat pembilangan 3 dan df 2 = derajat penyebut 128 dengan taraf 5% maka didapat F tabel sebesar 2,68, berarti F hitung > f tabel. Hasil ρ = 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Variabel harga, trust in brand dan kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap keputusan pembelian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan data yang didapatkan setelah diolah kembali, maka hasil penelitian tentang pengaruh harga, trust in brand dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada Sophie Martin Indonesia di Pangkalpinang, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a. Berdasarkan jawaban responden pada setiap pertanyaan indikator, variabel harga (X1) menunjukkan nilai rata-rata dengan nilai sebesar 4,05 (tinggi). Variabel trsut in brand (X2) menunjukkan nilai rata-rata dengan nilai sebesar 4,12 (tinggi). Variabel kualitas produk (X3) menunjukkan nilai rata-rata dengan nilai sebesar 4,16 (tinggi) dan variabel keputusan pembelian (Y) menunjukkan nilai rata-rata dengan nilai sebesar 3,96 (tinggi). b. Harga mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian pada Sophie Martin Indonesia di Pangkalpinang. Hasil analisis data t hitung untuk
sebesar 5,300 lebih besar dari t tabel 1,9684 dengan
signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. c. Trust in brand mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian pada Sophie Martin Indonesia di Pangkalpinang. Hasil analisis data t hitung untuk
sebesar 2,594 lebih besar dari t tabel 1,9684 dengan
signifikansi sebesar 0,011 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05. d. Kualitas produk mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian pada Sophie Martin Indonesia di Pangkalpinang. Hasil analisis data t hitung untuk
sebesar 2,375 lebih besar dari t tabel 1,9684 dengan
signifikansi sebesar 0,019 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0,05.
e. Pengujian secara bersama-sama antara variabel harga, trust in brand dan kualitas produk secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada Sophie Martin Indonesia di Pangkalpinang. Hasil analisis data nilai F hitung sebesar 74,071 dan F tabel dengan df1= derajat pembilangan 3 dan df 2 = derajat penyebut 128 dengan taraf 5% maka didapat F tabel sebesar 2,68, berarti F hitung > f tabel. Hasil ρ = 0,000 < 0,05.
5.2
Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh dari hasil penelitian, maka ada beberapa
saran yang penulis berikan agar dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan, yaitu antara lain: 1. Saran untuk Penelitian Lanjutan Penelitian ini dapat dilakukan kembali dengan objek penelitian yang berbeda serta dengan item pertanyaan pada kuesioner yang berbeda dengan pertanyaan kuesioner penelitian lainnya. Bagi peneliti selanjutnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan rujukan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan harga, trust in brand, kualitas produk dan keputusan pembelian. 2. Saran yang ditujukan untuk Sophie Martin Indonesia di Pangkalpinang a. Faktor harga produk selalu menjadi faktor penting dalam proses dalam konteks setiap pembelian konsumen, maka dari itu Sophie Martin Indonesia harus dapat menetapkan harga suatu produk dengan tepat karena konsumen selalu memeriksa informasi harga dan nama merek berbeda ketika mereka membuat penilaian pada suatu produk yang akan di beli. b. Kepercayaan konsumen terhadap merek merupakan variabel yang menghasilkan komitmen pelanggan dengan keterlibatan yang tinggi, dimana memiliki efek yang
kuat dalam penilaian konsumen secara keseluruhan. Sophie Martin Indonesia harus dapat membuat konsumen percaya merek yang di jual merupakan salah satu merek yang memiliki kualitas tinggi sehingga konsumen tidak perlu lagi meragukannya. c. Sophie Martin Indonesia harus lebih memperhatikan kualitas produk yang dipasarkan, konsumen tentu saja ingin mendapatkan kualitas produk terbaik yang akan digunakan terutama dalam hal penampilan. d. Sophie Martin Indonesia harus lebih memperhatikan sikap keramahannya terhadap pelanggan agar konsumen merasa lebih diutamakan dalam pembelian produk yang telah ditawarkan oleh Sophie Martin Indonesia kepada para pelanggannya.
DAFTAR PUSTAKA
Alfred, Owusu. “Influences of Price and Quality On Consumer Purchase of MobilePhone In The Kumasi Metropolis In Ghana AComparativeStudy” International Journal of Research Publications, Volume 3, Issue 8, August 2013 (http://onlineresearchjournals.org. di akses Maret 2016) Adrian, Daniel Rizhaldy. (2013).”Peran Relationship Marketing-Oriante Promotion Pada Loyalitas Pelanggan” Bonaventura dan Antyadika, Efrian. “Analisis Pengaruh Lokasi, Harga dan Kualitas produk terhadap Keputusan Pembelian ”. Diponegoro Journal of Management Volume 2, Nomor 3, Juni 2012 (http://portalgaruda.org. di akses Juni 2012). Dapkevicius, Aurimas and Melnikas, Borisas. “Influence Price and Quality to Satisfaction : Neuromarketing Approach”International Journal of ManagementVol. 6, No. 3, March 2011(http://www.ijbmi.org. di akses Maret 2016) Dantes, Nyoman. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta : Penerbit Andi Ghozali,Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogero. Habibi, Mukhamad. “ Pengaruh Dimensi Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian”. Jurnal Manajemen, Vol. 5, No. 2, April 2013 (http://jurnal.feunsika.ac.id. di akses Maret 2016). Juliansyah, Noor. (2014). Analisis Data Penelitian Ekonomi dan Manajemen. Jakarta : Penerbit Gramedia. Kotler, Philip. (2011). Manajemen pemasaraan.Edisi Milennium. Jakarta: Penerbit Prenhallindo. Kotler, Philip dan Gary Armstrong ,(2011). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kotler,Philip dan Keller, K.L.(2008). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga. Maulana, dkk.“ Promosi, Harga dan Inovasi pengaruhnya terhadap Keputusan Pembelian” Jurnal EMBA, Vol. 2, No. 2, Desember 2014. (http://jurnal.feunsika.ac.id. di akses Desember 2014). Prayitno,Duwi. (2010). Paham Analisa statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit mediakom. Schiffman, Leon G., dan Kanuk, Leslie Lazar.(2010). Perilaku Konsumen.Alih bahasa Zulkifli Kasip.Jakarta :Penerbit PT. Indeks Group Gramedia.
Setiadi, N. J. (2010). Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Penerbit Prenada Media Sugiyono, (2013). “ Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D“. Bandung :Penerbit Alfabeta Sunarto. (2007). Pemasaran. Yogyakarta : Penerbit BPFE UST. Sunyoto, Danang. (2011). Praktik SPSS. Yogyakarta : Penerbit Muha Medika Swastha, Basu dan Irawan, (2007). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Penerbit Liberty. Tjahyadi, Arlan, Rully. (2006).“Trust in Brand dalam Konteks Loyalitas Merek, Peran Karakteristik, Hubungan Pelanggan-Merek,” Jurnal Manajemen Vol. 6, No. 1. Tjiptono, Fandy. (2009). Strategi Pemasaran.Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta. Utami, Christina Whidya. (2006). Manajemen Ritel Strategi dan Implementasi Ritel Modern. Jakarta : Erlangga