Jurnal Ilmiah Maksitek Vol. 2 No. 2 Mei 2017 ISSN-2548 – 429x PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PT. MULTIKARYA BISNIS PERKASA ROSINTA ROMAULI SITUMEANG DOSEN TETAP UNIVESITAS PRIMA INDONESIA ABSTRACT PT. Multikarya Bisnis Perkasa is a company engaged in selling and manufacturing Program/Software management system that consists of a variety of products. In operation, management system product sales decreased due to price and quality of certain products. In price factor, the prices of products sold by the company was higher than other products sold other companies. In the factor of quality, products sold had only had standard product frequent defects and errors always occured on products sold, causing many customers complained. The theories used in this research are theories related to Marketing Management concerning price, quality product and purchasing decisions. This research used quantitative approach. This research type is quantitative descriptive research. The nature of this research is descriptive explanatory. The populations of the study were employees of the company or agency who become customers of PT. Multikarya Bisnis Perkasa. For the purposes of testing the validity and reliability, 30 employees were taken of the total population as respondent and samples consisted of 133 employees. Data were collected through interviews, questionnaires, and documentation study. Data in this study were primary and secondary data. The results showed that price partially has a positive and significant effect on consumer purchasing decisions at PT. Multikarya Bisnis Perkasa. The product quality partially had a positive and significant effect on consumer purchasing decisions at PT. Multikarya Bisnis Perkasa. Price and product quality simultaneously had a positive and significant effect on consumer purchasing decisions at PT. Multikarya Bisnis Perkasa. The conclusion of this study is that simultaneously and partially price and product quality had a positive and significant effect on consumer purchasing decision variable at PT. Multikarya Bisnis Perkasa. The value of the variable price and quality of products can be explained by consumer purchasing decisions by 92.3% while the remaining 7.7% was explained by the independent variables not examined as promotion, service and more. Keywords: Price, Quality Products, Consumer Purchasing Decision PENDAHULUAN Perkembangan teknologi dan informasi saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat terutama di bidang software seperti perangkat lunak dan perangkat keras yang menyebabkan perusahaan harus mampu bertahan dan harus memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen. Dalam memasuki pasar global dewasa ini, persaingan antar perusahaan semakin tajam terutama dalam hal ini adalah perusahaan sejenis. Seiring dengan meningkatnya jumlah perusahaan di bidang software tentunya semakin banyak pula pilihan produk yang dapat dipilih oleh konsumen sebelum melakukan pembelian, pastinya konsumen akan melakukan pertimbangan-pertimbangan dalam mengambil keputusan pembelian. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian antara lain harga dan kualitas produk. Semua itu dapat ditunjukkan dengan persaingan harga yang kompetitif dan persaingan dalam peluncuran produk-produk baru dengan kualitas yang sama-sama baik yang secara tidak langsung akan membingungkan konsumen dalam menentukan pilihan untuk membeli produk tersebut. Masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan adalah bahwa perusahaan belum tentu mampu memberikan kepuasan maksimal yang benar – benar diharapkan oleh konsumen atau pelanggan. Banyak cara yang bisa dicapai oleh perusahaan untuk mempengaruhi keputusan konsumen misalnya dengan memperhatikan faktor harga. Pada umumnya, konsumen akan cenderung memilih perusahaan yang menawarkan produknya dengan harga yang relatif murah. Harga merupakan salah satu bahan pertimbangan yang penting bagi konsumen untuk membeli produk pada suatu perusahaan. Dilain dari sisi harga tentu kualitas produk juga menjadi salah satu pertimbangan konsumen dalam membeli produk tersebut. Selama ini PT. Multikarya Bisnis Perkasa banyak menerima keluhan dari pelanggan yang telah menggunakan produk mereka dikarenakan adanya kesalahan atau kerusakan pada software yang para pelanggan gunakan.
122
Jurnal Ilmiah Maksitek Vol. 2 No. 2 Mei 2017 ISSN-2548 – 429x Jumlah Keluhan Pelanggan PT. Multikarya Bisnis Perkasa NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Sumber : PT. Multikarya Bisnis Perkasa (2016)
Jumlah Keluhan 10 11 12 6 6 11 10 11 10 11 10 11 119
Pada Tabel I.2 dapat dilihat banyaknya keluhan pelanggan yang diterima oleh PT. Multikarya Bisnis Perkasa dimana setiap bulannya para pelanggan memberikan keluhan dikarenakan kesalahan atau kerusakan dari software dan program yang para pelanggan gunakan. Dalam penjualannya PT. Multikarya Bisnis Perkasa menawarkan jenis produk yang berbeda-beda kepada para konsumennya. LANDASAN TEORI Harga ( price ) Pengertian Harga ( price ) Menurut Tjiptono (2006:151) “Harga merupakan suatu moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa yang lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa”. Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2013:67) “Harga adalah salah satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan; elemen lain menghasilkan biaya”. Tujuan Penetapan Harga Pada umumnya penjual mempunyai beberapa tujuan dalam penetapan harga produknya. Menurut Tjiptono (2008:152-153), pada dasarnya terdapat tujuan penetapan harga, yaitu : 1. Tujuan berorientasi pada laba. Menyatakan bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba paling tinggi, tujuan ini dikenal dengan istilah maksimalisasi laba. 2. Tujuan berorientasi pada volume. Perusahaan yang menteapkan harganya berdasarka tujuan yang berorientasi pada target volume tertentu. 3.
Tujuan berorientasi pada citra. Citra (image) suatu perusahaan apat dibentuk melalui strategi penetapan harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra prestisius. 4. Tujuan stabilisasi harga. Pada pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan harga mereka. 5. Tujuan – tujuan lainnya. Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari campur tangan pemerintah. Faktor – faktor yang Menentukan Harga
123
Jurnal Ilmiah Maksitek Vol. 2 No. 2 Mei 2017 ISSN-2548 – 429x Menurut William J. Stanton dalam Sunyoto pada dasarnya ada dua faktor yang memengaruhi penetapan harga , yaitu : 1. Memperkirakan permintaan produk a. Memperkirakan berapa besarnya harga yang diharapkan (The expected price) Harga yang diharapkan untuk suatu produk adalah harga yang secara sadar atau tidak sadar dinilai oleh konsumen atau pelanggan. b. Memperkirakan penjualan dengan harga yang berbeda (Estimate of sales at varios price) Manajemen eksekutif harus juga dapat memperkirakan volume penjualan dengan harga yang berbeda, sehingga dapat ditentukan jumlah permintaan, elastisitas permintaan, dan titik impas yang mungkin tercapai. 2. Reaksi pesaing (Competitive reactions) Pesaing merupakan salah satu faktor yang memengaruhi penciptaan harga terutama sekali ancaman persaingan yang potensial. Sumber persaingan tersebut berasal dari tiga macam yaitu : a. Produk yang serupa b. Produk pengganti c. Produk yang tidak serupa. Indikator Harga Menurut Hasan (2014:72), indikator harga diketahui sebagai berikut : 1. Harga pokok dan diskon 2. Syarat Pembayaran 3. Persyaratan Kredit Kualitas Produk Pengertian Kualitas Produk Konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan lebih menyukai produkproduk yang menawarkan fitur-fitur paling bermutu. Pembeli memilih dian tara beraneka ragam tawaran yang dianggap memberikan nilai yangg paling banyak. Nilai mmencerinkan manfaat dan biaya berwujud dan tak berwujud bagi pelanggan. Nilai dapat dilihat terutama sebagai kombinasi, mutu, jasa dan harga. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:272) “Kualitas produk (product quality) adalah salah satu sarana positioning utama pemasar”. Kualitas produk adalah karakteristik produk atau jasa yang tergantung pada kemampuannya untuk memuaskan. Arti Penting Kualitas Produk Menurut Kotler dan Amstrong (2008:266) “Kualitas produk adalah karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau diimplikasikan”. Sedangkan menurut Lupioadi (2001:158) “Kualitas produk adalah konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas” Maksud dan Tujuan Pengendalian Kualitas Produk Adapun tujuan pengendalian kualitas produk adalah : a. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar mutu yang telah ditetapkan. Apabila dalam proses produksi perusahaan dapat mencapai kualitas produk yang telah ditetapkan, erarti produk yang dihasilkan dapat diterima oleh konsumen. b. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin Dengan adanya pengendalian kualitas yang baik, yang dilaksanakan oleh perusahaan, maka kerusakan – kerusakan akan jarang terjadi karena dapat diketahui sedini mungkin. Sehingga dapat menekan biaya – biaya perbaikan. c. Mengusahakan agar biaya produksi menjadi rendah Dengan dilaksanakannya pengendalian kualitas, maka kerugian – kerugian yang diakibatkan oleh produk yang tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan dapat ditekan sekecil mungkin, hal ini menyebabkan biaya produksi menjadi rendah. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kualitas Produk Faktor-faktor tersebut menurut Darwin (2005:12) antara lain : a. Manusia
124
Jurnal Ilmiah Maksitek Vol. 2 No. 2 Mei 2017 ISSN-2548 – 429x Peraan manusia atau karyawan yang bertugas dalam perusahaan sangat berpengaruh terhadap baik buruknya mutu dari produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Maka pelatihan, motivasi, dan kesejahteraan karyawan sangat perlu diperhatikan. b. Manajemen yakni elompok-kelompok dalam perusahaan harus terkoordinasi dengan baik dan saling bekerja sama untuk menciptakan suasana kerja yang baik dan harmonis. Keadaan ini memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan mutu serta meningkatkan mutu produk yang dihasilkan. c. Uang Perusahaan harus menyediakan uang yang cukup untuk mempertahankan atau meningkatkan mutu produknya. Misalnya untuk perawatan dan perbaikan mesin atau peralatan produksi, perbaikan produk yang rusak dan lain-lain. d. Bahan baku Bahan baku merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan akan mempengaruhi terhadap mutu produk yang dihasilkan suatu perusahaan. e. Mesin dan peralatan Mesin serta peralatan yang digunakan dalam proses produksi sangat mempengaruhi mutu produk yang dihasilkan perusahaan. Peralatan yang menggunakan mesin yang canggih tentu akan menghasilkan produk yang berkualitas, dan begitu juga sebaliknya. Indikator Kualitas Produk Menurut Sunyoto (2012:83-84) Kualitas produk dapat ditentukan oleh : 1. Material 2. Teknik atau cara pembuatan 3. Tingkat keahlian orang atau perusahaan yang mengerjakannya 4. Engineering design dan specifications 5. Daya tarik Keputusan Pembelian Pengertian Keputusan Pembelian Menurut Schiffman dalam Sangadji (2013:120) “Keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua pilihan alternatif atau lebih”. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:181) “Keputusan pembelian (purchase dicision) konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada diantara niat pembelian dan keputusan pembelian”. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Menurut Sangadji (2013:126 -129) Keputusan membeli atau menkonsumsi suatu produk tertentu akan diawali dengan langkah-langkah berikut : 1. Pengenalan Kebutuhan Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah, yaitu suatu keadaan dimana terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan keadaan yang sebenarnya terjadi. 2. Waktu Berlalunya waktu akan menyebabkan teraktifnya kebutuhan fisiologis seseorang. Waktu juga mendorong pengenalan kebutuhan lain yang diinginkan oleh seorang knsumen. 3. Perubahan Situasi Perubahan situasi akan mengaktifkan kebutuhan. Konsumen yang masih lajang mungkin akan menghabiskan sebagian besar pengeluarannya untuk hiburan. 4. Kepemilikan Produk Kepemilikan sebuah produk sering kali mengaktifkan kebutuhan yang lain. 5. Konsumsi Produk Habisnya persediaan barang atau jasa bagi konsumen sering kali mendorong konsumen untuk menyadari kebutuhannya dan segera membeli agar bisa tersedia untuk konsumsi berikutnya. 6. Perbedaan Individu Konsumen membeli mobil baru baru karena mobil lamanya sudah rusak. Kebutuhan mobil baru timbul karene konsumen merasakan keadaan yang sesungguhnya (actual state), yaitu bahwa mobil lamanya tidak berfungsi dengan baik. Namun ada juga konsumen yang berbeda karena konsumen ingin trendi sehingga ingin memiliki mobil baru untuk trend.
125
Jurnal Ilmiah Maksitek Vol. 2 No. 2 Mei 2017 ISSN-2548 – 429x 7.
Pengaruh Pemasaran Produk baru muncul setiap hari dan diiklankan atau dikomunikasikan melalui berbagai media oleh perusahaan pembuatnya. Program pemasaran tersebut akan mempengaruhi konsumen untuk menyadari kebutuhannya. 8. Pencarian Informasi Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengonsumsi suatu produk. 9. Pencarian Internal Langkah pertama yang dilakukan konsumen adalah mengingat kembali semua informasi yang ada didalam ingatan (memori) . 10. Pencarian Eksternal Konsumen mungkin akan berhenti pada tahap pencarian internal jika apa yang dicari telah terpenuhi. Namun jika tidak, konsumen akan berlanjut ketahap pencarian eksternal. Kerangka Konseptual Berdasarkan uraian teori-teori yang di atas mengenai harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen disebabkan harga produk yang cukup tinggi namun memiliki kualitas produk yang bagus akan tetap menjadi salah satu keputusan konsumen dalam pembelian produk. Dan sebaliknya, produk yang tidak memiliki kualitas bagus dengan harga tinggi tidak akan sukses dipasaran.
Harga (X1)
Kualitas Produk (X2)
Keputusan Pembelian (Y) Gambar II.3. Kerangka Konseptual
Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah dugaan sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya dengan penelitian. Berdasarkan uraian kerangka teoritis dan kerangka konseptual yang telah diuraikan, maka penulis memberikan hipotesis dalam penelitian ini adalah : 1. H1 : Harga produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada PT. Multikarya Bisnis Perkasa 2. H2 : Kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada PT. Multikarya Bisnis Perkasa 3. H3 : Harga dan kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada PT. Multikarya Bisnis Perkasa Metode Penelitian Pendekatan Penelitian pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu: Sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsavat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada PT. Multikarya Bisnis Perkasa. Populasi dan Sampel Populasi Menurut Sugiyono (2012:80) bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan perusahaan pelanggan di PT. Multikarya Bisnis Perkasa pada tahun 2016 berkisar diantara 200 responden.
126
Jurnal Ilmiah Maksitek Vol. 2 No. 2 Mei 2017 ISSN-2548 – 429x Sampel
Menurut Sugiyono (2012:81) bahwa sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitianya tidak memungkinkan mempelajari semua yang ada pada populasi. Untuk itu, peniliti menggunakan rumus slovin (Sanusi 2011:101) dalam penarikan sampel berikut : Keterangan : n = Ukuran Sampel N= Ukuran Populasi e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahn pengambilan sampelyang masih dapat ditorelir (5%) Dari keterangan di atas maka peneliti mengambil sampel sebagai berikut : = 133,33 Hasil perhitungan sampel setelah hasil pembulatan diperoleh sebanyak 133 responden. Hasil perhitungan sampel setelah hasil pembulatan diperoleh sebanyak 133 responden. Untuk uji validitas dan realibilitas terdiri dari 30 orang karyawan perusahaan pelanggan diluar dari sampel. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Statistik Deskriptif Hasil Uji Analisi Deskriptif Penelitian N
Minimum Maximum Mean
Std. Deviation
Harga 133 10.00 30.00 20.3233 4.65727 Kualitas Produk 133 14.00 49.00 32.6015 7.26234 Keputusan Pembelian 133 18.00 49.00 33.7293 7.50770 Konsumen Valid N (listwise) 133 Sumber: Hasil Penelitian, 2016 (data diolah) Dari hasil output Tabel IV.5 dapat diketahui deskripsi data Harga, Kualitas Produk dan Keputusan Pembelian Konsumen Variabel harga dengan sampel 133 responden memiliki rata-rata sebesar 20,3233 satuan dengan minimum sebesar 10,00 satuan dan maximum sebesar 30,00 satuan ,serta standar deviasi 4,65727 satuan. Variabel kualitas produk dengan sampel 133 responden memiliki rata-rata sebesar 32,6015 satuan dengan minimum sebesar 14,00 satuan dan maximum sebesar 49,00 satuan, serta standar deviasi satuan 7,26234 Variabel keputusan pembelian dengan sampel 133 responden memiliki rata-rata sebesar 33,7293 satuan dengan minimum sebesar 18,00 satuan dan maximum sebesar 49,00 satuan, serta standar deviasi 7,50770 satuan. Hasil Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang akan diterapkan telah dapat dilakukan analisis dan melihat apakah model prediksi yang dirancang telah dapat dimasukkan kedalam serangkaian data, maka perlu dilakukan pengujian data. Untuk mendapatkan model regresi yang baik harus terbebas dari penyimpangan data yang terdiri dari normalitas, multikolonieritas, dan heterokedastisitas. Cara yang digunakan untuk menguji penyimpangan asumsi klasik adalah sebagai berikut Uji Normalitas Menurut Ghozali (2013;160) “uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal”. Untuk melihat normalitas residual dilakukan dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan
127
Jurnal Ilmiah Maksitek Vol. 2 No. 2 Mei 2017 ISSN-2548 – 429x data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada Gambar IV.2 Gambar IV.2 Hasil Pengujian Normalitas Grafik Histogram Dependent Variabel : Y
Pada Gambar IV.2, dapat dilihat gambar garis berbentuk lonceng, menunjukkan histogram menyebar membagi dua sama rata kiri dan kanan sehingga data menunjukkan berdistribusi normal. Gambar IV.3 Hasil Pengujian Normalitas Probability Plot Normal P-P Plot Of Regression Standardized Residual Dependent Variabel : Y
Pada Gambar IV.3 dapat dilihat data menyebar disekitar garis diagonal dan menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Analisis statistik, yakni dengan melihat uji statistik Non-Parametrik Kolmogrov-Smirnov (K-S). Apabila hasil atau nilai Kolmogrov-Smirnov (K-S) dan nilai Asymp.sig (2-tailed) atau probabilitasnya di atas 0,05, maka data telah memenuhi asumsi normalitas. Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada Tabel IV.9 sebagai berikut: Tabel IV.9 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual Normal Parametersa,,b Most Extreme Differences
N Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z
133 .0000000 2.07194381 .069 .069 -.048 .792
Asymp. Sig. (2-tailed)
.557
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
128
Jurnal Ilmiah Maksitek Vol. 2 No. 2 Mei 2017 ISSN-2548 – 429x Pada Tabel IV.9 menunjukkan nilai Kolmogrov-Smirnov (K-S) dengan Asy p.sig (2-tailed) sebesar 0,557 di atas 0,05 maka model yang telah diuji dalam penelitian ini berdistribusi normal. Uji Multikolinieritas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas”. Pada model regresi yang baik, sebaiknya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya dengan melihat (1) nilai tolerance dan lawannya, (2) variance inflation factor. Tabel IV.10 Hasil pengujian Multikolinearitas Collinearity Statistics Model 1
Tolerance X1
VIF
.213
4.690
X2 .213 4.690 a. Dependent Variable: Y Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, Tahun2016 Pada Tabel IV.10 menunjukkan nilai Tolerance variabel Harga dan variabel Kualitas Produk sebesar 0,213 dan nilai VIF sebesar 4,690. Hal ini menunjukkan tidak terjadi gejala multikolinieritas sebab nilai tolerance 0,213 > 0,10 dan nilai VIF 4,690 < 10. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual data yang ada. Model regresi yang baik adalah yang tidak mengalami heterokedastisitas. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya gejala heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik scatter plot. Gambar IV.4
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, Tahun 2016 Pada Gambar IV..4 diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak (random) dan tersebar di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y, jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedatisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai. Pada uji Glejser dapat dilihat jika variabel independen singnifikan dibawah 5% secara statistik, maka di indikasikan terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% maka model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS dilihat pada Tabel IV.11: Tabel IV.11 Hasil Uji Glejser Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model
B
Std. Error
129
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
Jurnal Ilmiah Maksitek Vol. 2 No. 2 Mei 2017 ISSN-2548 – 429x 1
(Constan t) X1
1.584
.532
2.979
.003
.072
.053
.258 1.369
.173
X2 -.045 .034 -.248 -1.315 .191 a. Dependent Variable: ABSUT Berdasarkan pada Tabel IV.11 dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi uji-glejser diatas pada variabel harga sebesar 0,173 > 0,05 atau 5% dan pada variabel kualitas produk sebesar 0,191 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel harga dan kualitas produk tidak terjadi heteroskesdastisitas. Hasil Analisis Data Analisis Persamaan Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh secara parsial variabel harga dan kualitas produk terhadap variabel keputusan pembelian konsumen. Berdasarkan hasil Persamaan Regresi Linear Berganda diperoleh hasil seperti Tabel IV.12: Tabel IV.12 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
a. b. c.
B
Std. Error
(Constan t)
.983
.849
X1
.248
.085
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
1.157
.249
2.936
.004
X2 .850 .054 .822 15.681 a. Dependent Variable: Y Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Tahun 2016
.000
.154
Dari tabel diatas, maka dapat dirumuskan persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y=0,983+0,248X₁+0,850X₂ Dari hasil persamaan regresi di atas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut: Konstanta (a) = 0,983 artinya walaupun variabel bebas (X₁) yaitu Harga dan variabel bebas X₂ yaitu Kualitas produk bernilai 0 maka keputusan pembelian konsumen (Y) adalah tetap sebesar 0,983. Koefisien X₁ (b₁) = 0,248 dan bernilai positif. Variabel Harga terhadap Keputusan Pembelian Konsumen dengan koefisien regresi sebesar 0,248 satuan. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel Harga sebesar 1 satuan, maka Keputusan Pembelian Konsumen (Y) akan meningkat sebesar 0,248 satuan. Koefisien X₂ (b₂) = 0,850 dan bernilai positif. Variabel Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Konsumen dengan koefisien regresi sebesar 0,850 satuan. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel Kualitas Produk sebesar 1 satuan, maka Keputusan Pembelian Konsumen (Y) akan meningkat sebesar 0,850 satuan.
Koefisien Determinasi (R²) Koefisien determinasi merupakan besaran yang menunjukkan besarnya variasi variabel dependen (Keputusan Pembelian Konsumen) yang dapat dijelaskan oleh variabel independen (Harga dan Kualitas Produk). Nilai koefisien determinasi ditentukan dengan nilai R square, dapat dilihat pada Tab el IV.13:
130
Jurnal Ilmiah Maksitek Vol. 2 No. 2 Mei 2017 ISSN-2548 – 429x Tabel IV.13
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
1 Regression
6873.586
2
3436.793
Residual
566.670
130
4.359
F
Sig.
788.437 .000a
Total 7440.256 132 a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y Sumber: Hasil Pengolahan SPSS, 2016 (data diolah) Hasil Uji Koefisien Determinasi (R Square) Berdasarkan Tabel IV.13 nilai adjusted R Square adalah 0,923 artinya bahwa kemampuan variasi variabel Harga (X1) dan Kualitas Produk (X2) dapat menjelaskan variabel Keputusan Pembelian Konsumen adalah sebesar 92,3%, sisanya sebesar 7,7% dijelaskan oleh variabel-variabel independen yang tidak diteliti seperti promosi, dan pelayanan dan lain-lain. Tabel 14 Model Summaryb Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .961a .924 .923 a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y
2.08782
Hasil Uji Secara Simultan / Uji F Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) Pada Tabel IV.14 diperoleh hasil F Hitung 788.437 sedangkan F Tabel pada α = 0,05 diperoleh F tabel 3,07 dari hasil ini diketahui F hitung> F tabel, dan signifikansi 0,000 atau lebih kecil dari α = 0,05 jadi posisi titik uji signifikansi berada pada wilayah penolakan H0 atau dapat disimpulkan H₁ diterima yang artinya bahwa variabel Harga dan Kualitas Produk secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Keputusan Pembelian Konsumen. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Tabei IV.15 Hasil Uji t Un standardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constan t)
.983
.849
X1
.248
.085
Standardize d Coefficients Beta
T
Sig.
1.157
.249
.154
2.936
.004
X2 .850 .054 .822 a. Dependent Variable: Y Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2016
15.681
.000
131
Jurnal Ilmiah Maksitek Vol. 2 No. 2 Mei 2017 ISSN-2548 – 429x Pada Tabel IV.15. Hasil uji parsial diperoleh hasil sebagai berikut: Nilai t hitung untuk variabel Harga (2,936) > t tabel (1,65) atau nilai sig t untuk variabel Harga (0,004) lebih kecil dari alpha (0,05). Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak Ho dan menerima H₁ untuk variabel Harga. Dengan demikian, secara parsial Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. Hal ini memberi arti bahwa dengan Harga yang baik memberikan dampak positif pada peningkatan keputusan pembelian konsumen. Nilai t hitung untuk variabel Kualitas Produk (15,681) > nilai t tabel (1,65), atau nilai sig t untuk variabel Kualitas Produk (0,000) lebih kecil dari alpha (0,05). Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak Ho dan menerima H₁ untuk variabel Kualitas Produk. Dengan demikian, secara parsial Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini memberi arti bahwa dengan kualitas produk berpengaruh nyata dalam meningkatkan keputusan pembelian produk. Secara parsial variabel kualitas produk yang dominan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Maksudnya adalah variabel kualitas produk lebih menentukan dalam meningkatkan keputusan pembelian konsumen dibandingkan dengan harga. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara parsial harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di PT. Multikarya Bisnis Perkasa 2. Secara parsial kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen PT. Multikarya Bisnis Perkasa 3. Secara simultan harga dan kualitas produk secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di PT. Multikarya Bisnis Perkasa. Nilai dari variabel harga dan kualitas produk yang mampu menjelaskan keputusan pembelian konsumen sebesar 92,3% sedangkan sisanya sebesar 7,7% dijelaskan oleh variabel-variabel independen yang tidak diteliti. Saran Berdasarkan kesimpulan sebelummya, maka peneliti menyarankan sebagai berikut: 1. Diharapkan kepada peneliti supaya penelitian dilanjutkan untuk mengetahui faktor-faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, seperti promosi dan pelayanan agar peneliti selanjutnya dan pembaca dapat mengetahui dengan jelas bagaimana keputusan pembelian konsumen akan memberi kontribusi besar terhadap meningkatnya tujuan perusahaan. 2. Diharapkan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Prima Indonesia untuk dapat memberikan referensi kepada mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Prima Indonesia dalam penelitian mengenai variabel harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen. 3. Diharapkan kepada PT. Multikarya Bisnis Perkasa untuk memperhatikan harga dan kualitas produk yang ada dan berusaha untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. 4. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya, agar lebih mengembangkan teori-teori menyangkut variabel yang diduga memiliki hubungan dengan keputusan pembelian konsumen dan menambah variabel lain selain dari variabel penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA Ghozali, Imam, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Cetakan Kelima, Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Ghozali, Imam, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Cetakan Kelima, Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Hasan, Ali, 2013. Marketing dan Kasus – Kasus Pilihan. Cetakan Pertama. Penerbit CAPS. Yogyakarta.
132
Jurnal Ilmiah Maksitek Vol. 2 No. 2 Mei 2017 ISSN-2548 – 429x
Kotler, dan Armstrong, 2008. Prinsip – Prinsip Pemasaran. Edisi 12, Jilid 1. Erlangga. Jakarta. Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2013. Manajemen Pemasaran. Edisi Ketigabelas, Jilid satu. Penerbit Indeks. Mariana, 2015, Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pada Industri UKM Amplang UD. Sinar Rejeki di Samarinda. Jurnal, Ilmu Adaministrasi dan Bisnis. Universitas Mulawarman. Samarinda. Paul dan Olson Jerry C. 2013. Consumer Brhavior and Marketing Strategy. 9th ed. New York, USA: Mc Graw Hill. Purwati, 2012, Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Motor Honda Matic Beat Studi Kasus Pada PT. Nusantara Solar Sakti. Jurnal, Ekonomi dan Informasi Akuntansi. Politeknik Negeri Sriwijaya. Sangadji, Eta Mamang, 2013. Perilaku Konsumen. Pendekatan Praktis. Penerbit Andi. Yogyakarta. Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta. Bandung. Sunyoto, Danang, 2014. Dasar – Dasar Manajemen Pemasaran Konsep Strategi dan Kasus. Cetakan Ketiga. Penerbit CAPS. Yogyakarta. Swastha, Basu, 1997. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi kedua, Cetakan Kelima. Penerbit Liberty. Yogyakarta. Tjiptono, Fandy, 2008. Strategi Pemasaran. Edisi Tiga. Penerbit Andi. Yogyakarta. Tjiptono, Fandy, 2012. Pemasaran Strategik. Edisi dua. Penerbit Andi. Yogyakarta. Walukow, Agnes Ligia Pratisitia, 2014, Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Di Bentenan Center Sonder Minahasa. Jurnal, EMBA. Universitas Sam Ratulangi. Manado.
133