PENGARUH ETIKA, KOMITMEN, DAN TRUST TERHADAP BUDGETARY SLACK (Studi Empiris Pada BPOM dan BAPELKES Kota Padang) Ridho Ferman Shatrio¹, Yunilma¹, Daniati Putri1 1 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected] :
[email protected] :
[email protected] Abstract The role of budget in organization causes needing participation from all of members’ organization when the budget was assignment. All lot of budgets do not often use with good when result disadvantages purpose. This case happens if employee wants seeing good job of manager and think budget as an emphasis to reach the purpose. The purpose of this research is to prove empiric about the effect of attitude, commitment and trust toward Budgetary Slack. 65 person of employee BPOM and BAPELKES city follow participation as respondent of the research. The data is collected with given direct questionnaires to respondent. The tool of statistic formula that is used to exam hypothesis which is Twin Linear Regression Formula with helping computer program of SPSS version 16.0. The result of hypothesis shows that is got significant effect of attitude variable and Trust toward Budgetary Slack. Meanwhile, commitments variables do not have effects which are significant of Budgetary Slack. Keyword: Attitude, Commitment, Trust, Budgetary Slack PENDAHULUAN
tetapi anggaran juga berfungsi sebagai alat
Latar Belakang
pengendalian,
koordinasi,
komunikasi,
Kata Anggaran atau Budget berasal
evaluasi kinerja serta motivasi. Oleh
dari bahasa Perancis “Bougette” yang
karena itu anggaran merupakan salah satu
berarti sebuah tas kecil (Made arya wijaya;
komponen penting dalam perencanaan
2009). Dalam artian” tas kecil” terdapat
perusahaan.
makna adanya unsur keterbatasan. Karena
rencana tentang kegiatan di masa yang
dalam perusahaan banyak terdapat sumber
akan datang yang diidentifikasikan sebagai
daya
untuk
kegiatan untuk mencapai tujuan. Sebuah
pengelolaannya dibutuhkan perencanaan.
organisasi membutuhkan anggaran untuk
Anggaran didefinisikan dalam banyak
menterjemahkan keseluruhan strategi ke
variasi yang pada intinya mempunyai
dalam ren-cana serta tujuan jangka pendek
kesamaan makna. Salah satunya adalah
atau jangka panjang.
yang
terbatas,
maka
Anggaran
adalah
sebuah
menurut Kenis (1979) yang mengatakan
Dalam praktik penyusunan anggaran
bahwa anggaran bukan hanya rencana
pada banyak organisasi, banyak sekali
finansial mengenai biaya dan pendapatan
anggaran
dalam suatu pusat pertanggungjawaban,
tujuan tertentu yang merugikan. Hal ini 1
yang
disalahgunakan
untuk
terjadi apabila bawahan ingin kinerjanya
dirinya sendiri atau kelompoknya. Individu
terlihat baik dimata manajer dan bawahan
tersebut tidak memiliki keinginan untuk
menganggap
suatu
menjadikan organisasi kearah yang lebih
tekanan untuk mencapai kinerja tertentu
baik, sehingga kemungkinan terjadinya
(Siegel dan Marconi 1989). Oleh karena itu
senjangan anggaran apabila dia terlibat
bawahan melakukan berbagai cara untuk
dalam penyusunan anggaran akan lebih
melindungi diri dari segala resiko yang
besar.
anggaran
sebagai
mungkin timbul akibat tidak tercapainya target
kinerja
(anggaran).
yang
Bawahan
telah
Penelitian
ditetapkan
berupaya
mengenai
hubungan
partisipasi anggaran dengan senjang-an
untuk
telah banyak dilakukan. Misalnya Delli
melindungi diri dari resiko dengan cara
(2004) meneliti influence of fairness
melakukan
perception and trust on budgetary slack
kesenjangan
(Budgetary Slack).
anggaran
Anthony (2007)
dalam
hipotesisnya
Delli
menyatakan
menyatakan budgetary slack adalah selisih
bahwa individu yang menyadari adanya
antara jumlah anggaran yang diajukan oleh
keadilan distributif dan keadilan prosedural
bawahan dengan jumlah estimasi yang
dalam
terbaik dari perusahaan.
memiliki trust terhadap atasan lebih tinggi
Selain etika, komitmen organi-sasi
penganggaran
partisipatif
akan
jika dibandingkan individu yang tidak
sangat berpengaruh terhadap anggaran
menyadari
sesuai pendapat Robbins (2010) bahwa
didukung. Sedangkan Yuhertiana (2005)
komitmen
melakukan penelitian tentang kajian etika
keyakinan
organisasi dan
menunjukkan
distributif
budgetary slack di organisasi sektor publik
terhadap nilai dan sasaran yang ingin
menurut perspektif gender. Hasil yang
dicapai
diperoleh
organisasi.
yang
keadilan
kuat
oleh
dukungan
adanya
Selanjutnya
dalam
penelitiannya
menurut Porter dalam Latuheru (2005)
pendidikan
manager yang memiliki tingkat komitmen
budgetary slack melalui etika, sedangkan
organisasi yang tinggi akan memiliki
pelatihan
pandangan positif dan lebih berusaha
berpengaruh.
berbuat yang terbaik demi kepentingan
terbukti
adalah
dan
Penelitian
mempengaruhi
pengalaman
tentang
etika
tidak
dalam
organisasi. Dengan adanya komitmen yang
budgetary slack menunjukan temuan yang
tinggi kemungkinan terjadinya senjangan
berbeda. Steven (1996) dalam Sari (2006)
anggaran
menemukan
(budgetary
slack)
dapat
bahwa
dihindari. Sebaliknya, individu dengan
mengasosiasikan
komitmen rendah akan mementingkan
misrepresintasi atau ketidakjujuran yang 2
slack
bawahan sebagai
menekan slack.
bawahan Sebaliknya
untuk
mengurangi
Blancette
dalam jangka waktu tertentu, biasanya 1
(2002)
tahun.
menemukan bahwa bawahan menganggap
Etika
budgetary slack adalah etis sehingga berpengaruh
positif
hakikatnya
laki-laki
dan
demikian
perempuan berbeda dalam hal meyakini
cenderung untuk menaikkan budgetary
dan menyelesaikan dilema etika dan moral.
slack.
Perbedaan
Tujuan Penelitian
sosialisasi gender pada masa kanak-kanak.
Berdasarkan
dengan
Pada
merupakan
hasil
dari
masalah
Anak laki-laki bermain dengan permainan
penelitian yang ada maka tujuan penelitian
yang menekankan persaingan, keras de-
ini adalah untuk menguji secara empiris
ngan aturan yang ketat, sedangkan anak
tentang:
perempuan bermain dengan persaingan
Pengaruh
budgetary
slack
BAPELKES
Kota
rumusan
ini
etika pada
terhadap
BPOM
secara tidak langsung.
Pengaruh
Studi empiris tentang etika dalam
komitmen terhadap budgetary slack pada
perspektif gender menghasilkan temuan
BP-OM dan BAPELKES Kota Padang dan
yang saling bertolak belakang. Peterson
Pengaruh trust terhadap budgetary slack
(2011) me-nemukan ada perbedaan yang
pada
signifikan. Betz (1989) menyimpulkan
BPOM
dan
Padang,
dan
BAPELKES
Kota
Padang. TELAAH
bahwa men more than twice as likely to LITERATUR
engage in unethical behavior. Gilligan
DAN
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
(2009), mempercayai bahwa perbedaan ini
Konsep Anggaran
dikarenakan perempuan cenderung ingin
Anggaran merupakan pernyataan mengenai
apa
yang
memperhatikan dan tidak ingin menyakiti
diharapkan,
orang
lain
sedangkan
direncanakan/diperkirakan terjadi dalam
bersifat justice based.
periode tertentu yang direncanakan yang
Trust
laki-laki
lebih
terjadi di masa yang akan datang, Lowe
Trust merupakan kondisi penting
(1970). Sedangkan Reece dalam Zain
untuk kesuksesan produksi dan perubahan
(2006)
pengertian
(Petter 2001) sejalan dengan itu (Lane
anggaran adalah suatu rencana yang rinci,
2000) juga mengemukakan bahwa trust
yang dinyatakan secara formal dalam
merupakan
ukuran kuantitatif biasanya dalam satuan
kepercayaan diri terhadap kemampuan
uang yang menunjukkan sumber dan
seseorang
penggunaan sumber daya suatu organisasi
bertindak sebagai kode interaksi, panduan
mengemukakan
3
proses
mengurangi
mengembalikan
ketidakpastian,
pengambilan
ke-putusan
dan
juga
mengatakan bahwa menurut
pejabat
menentukan pilihan yang tersedia. Selain
public, budgetary slack adalah cenderung
itu Gefen (2000) mendefinisikan trust
tidak etis. Sebaliknya penelitian Blancette
sebagai
membuat
et al (2002) terhadap para manajer
dirinya peka pada tindakan yang di ambil
penjualan menyimpulkan bahwa manajer
oleh orang yang dipercayainya berdasarkan
penjualan menganggap budgetary slack
pada rasa kepercayaan dan tangguang
sebagai suatu tindakan etis. Berdasarkan
jawab.
hal tersebut
kemampuan
untuk
Berdasarkan pendapat para ahli
maka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
diatas dapat disimpulkan bahwa Trust
H1 : Etika mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap budgetary slack pada BPOM dan BAPELKES Kota Padang
adalah hubungan baik yang tercipta antara atasan dan bawahan karena adanya saling kepercayaan. Kehadiran trus dapat dipicu dengan
adanya
persepsian
Pengaruh
terhadap
Komitmen menunjukkan keyakinan
dukung oleh perusahaan. Menurut Fisher
dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan
(2005) trust akan meningkatkan pertukaran
sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi
informasi antara atasan dan bawahan, akan
menurunkan
(Mowday
asimetri
et.al;
1979).
Komitmen
organisasi bisa tumbuh disebabkan karena
informasi. Pengembangan Hipotesis Berdasarkan atas landasan teori dan kerangka
Terhadap
Budgetary Slack
keadilan yang dijalankan atasandan di
sehingga
Komitmen
konseptual
maka
individu
mamiliki
terhadap
organisasi,
ikatan yang
emosional meliputi
dukungan moral, dan menerima nilai yang
dapat
ada serta tekad dari dalam diri untuk
ditentukan hipotesis sebagai berikut:
mengabdi pada organisasi (Porter et.al
Pengaruh Etika Terhadap Budgetary
1970). Berdasarkan telaah literatur diatas,
Slack
maka
Etis atau tidak etisnya praktik
dirumuskan
hipotesis
sebagai
berikut:
budgetary slack masih menjadi perdebatan
H2 : Komitmen mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Budgetary slack pada BPOM dan BAPELKES Kota Padang
sampai saat ini. Beberapa hasil penelitian menunjukkan hasil yang berbeda. Hasil penelitian Stevens (1998) menyimpulkan bahwa manajer menganggap budgetary slack sebagai tindakan tidak etis. Hal yang sama ditemukan Yuhertiana (2005) yang 4
Pengaruh Trust Terhadap Budgetary
METODE PENELITIAN
Slack
Populasi dan Sampel Trust
didefinisikan
sebagai
Pada penelitian ini yang menjadi
kemampuan untuk membuat dirinya peka
populasi adalah semua pegawai pada
pada tindakan yang di ambil oleh orang
BPOM (Badan Pe-meriksaan Obat dan
yang dipercayainya berdasarkan pada rasa
Makanan),
dan
kepercayaan dan tangguang jawab (Gefen;
Pelayanan
Kesehatan)
2003). Kehadiran trust dapat dipicu dengan
provinsi Sumatera Barat.
adanya persepsian terhadap keadilan yang
Sampel
BAPELKES Kota
(Badan Padang
dipilih dengan metode
dijalankan atasan dan di dukung oleh
sensus. Menurut Sugiyono (2012) metode
perusahaan.
meningkatkan
sensus adalah teknik penentuan sampel
pertukaran informasi antara atasan dan
apabila semua anggota populasi dijadikan
bawahan,
sebagai sampel. Dalam penelitian ini yang
Trust
sehingga
akan
akan
menurunkan
asimetri informasi.
menjadi sampel adalah 65 pegawai BPOM
Berdasarkan hal tersebut maka dapat
dirumuskan
hipotesis
RI
sebagai
(Badan
Makanan)
Pemeriksaan dan
Obat
BAPELKES
dan
(Badan
berikut:
Pelayanan Kesehatan) Kota Padang.
H3 : Trust mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Budgetary slack pada BPOM dan BAPELKES Kota Padang
Jenis Data dan Pengumpulan Data Jenis data dalam penelitian ini adalah primer, dimana menurut Iskandar (2009) data
Model Penelitian
primer
merupakan
sumber
data
penelitian yang diperoleh secara langsung
Etika
dari responden melalui kuesioner tentang etika, komitmen, trust dan Budgetary slack
Komitmen
pegawai pada BPOM (Badan Pemeriksaan
Budgetary Slack
Obat dan Makanan), BAPELKES (Badan Pelayanan Kesehatan) Kota Padang. Alat
pengumpulan
data
yang
digunakan dalam memperoleh informasi
Trust
adalah daftar pertanyaan berupa kuesioner.
Gambar 2.1 Model Penelitian
Sumber data primer dan mempergunakan metode Field Survey dimana langsung diberikan
kepada
responden
dikumpulkan langsung oleh peneliti. 5
dan
Definisi Operasional dan Pengukuran
Trust (X3) Yang
Variabel
dimaksud
Trust
dalam
Penelitian ini menggunakan 1 variabel
penelitian ini adalah kepercayaan yang
dependen yaitu Budgetary Slack dan 3
diberikan bawahan terhadap atasan (Maria,
variabel independen, yaitu:
2011) . Hal ini berkaitan dengan hubungan
Etika (X1)
harmonis antara seorang middle manager
Etika adalah persepsi karyawan tentang
budgetary
bawahan
dalam
menyusun
apakah
anggaran. Tingkat kepercayaan diukur
merupakan satu hal yang dapat dikaji
dengan mempergunakan kuesioner yang
sebagai “benar-salah”, “baik-buruk”, atau
diadopsi dari Maria (2011). Kuesioner ini
tepat-tidak
tepat”
slack,
dengan
atau
hal-hal
yang
terdiri dari 20 item pertanyaan yang
berkaitan dengan etika seorang karyawan
direspon dengan skala Likert 5 point dari;
dalam
(5) sangat setuju sampai (1) sangat tidak
menyusun
anggaran.
Etika
seseorang diukur dengan mempergunakan
setuju.
kuesioner yang diadopsi dari Yuhertina
Budgetary slack (Y)
(2005). Kuesioner ini terdiri dari 10 item
Yang dimaksud Budgetary slack
pertanyaan yang direspon de-ngan skala
dalam penelitian ini adalah tindakan
Likert 5 point dari; (5) sangat setuju
bawahan yang mengecilkan kapabilitas
sampai (1) sangat tidak setuju.
produktifnya ketika dia diberi kesempatan
Komitmen (X2)
untuk
Komitmen adalah dorongan dari
Tingkat
dalam diri individu untuk berbuat sesuatu agar
dapat
menunjang
Komitmen
kepentingan
seseorang
kerjanya.
anggaran
diukur
diadopsi dari Yuhertina (2005). Kuesioner ini terdiri dari 6 item pertanyaan yang
organisasi.
diukur
kesenjangan
standar
dengan mempergunakan kuesioner yang
keberhasilan
organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih mengutamakan
menentukan
direspon dengan skala Likert 5 point dari;
dengan
(5) sangat setuju sampai (1) sangat tidak
mempergunakan kuesioner yang diadopsi
setuju.
dari Cook and Wall (1980). Kuesioner ini terdiri dari 9 item pertanyaan yang direspon dengan skala Likert 5 point dari; (5) sangat setuju sampai (1) sangat tidak setuju.
6
ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN
Demografi Responden
PEMBAHASAN
Dalam tabel 4.2 dibawah ini disajikan
Prosedur Pengumpulan Data
data
Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka
data
yang
digunakan
umur, jenis kelamin, pendidikan dan lama bekerja.
kepada 65 orang pegawai BPOM dan
diedarkan mendatangi
Padang.
secara kantor
Tabel 4.2 Data Demografi Responden Profil Jumlah Persentase Responden (%) Umur : 20-30 tahun 12 19 31- 40 tahun 23 35 41- 50 tahun 25 38 ≥ 50 tahun 5 8 Jenis Kelamin 27 42 : Pria 38 58 Wanita Pendidikan : SMU 23 35 S1 32 50 S2 8 12 S3 2 3 Lama bekerja 13 20 : 0 - 10 tahun 37 57 11- 20 tahun 15 23 ≥ 20 tahun Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner
Kuesioner
langsung BPOM
yang
dari masing-masing responden berdasarkan
diperoleh melalui penyebaran kuesioner
kota
responden
dikelompokkan sesuai dengan karakteristik
dalam
penelitian ini adalah data primer yang
BAPELKES
demografi
dengan dan
BAPELKES dan membagikan kuesioner ke para pegawainya. Setelah satu minggu kuesioner dijemput kembali oleh peneliti. Tabel 4.1 Distribusi Penyebaran dan Tingkat Pengembalian Kuesioner Keterangan Jumlah Persentase (%) Total kuesioner yang 65 100 disebarkan Total kuesioner yang 0 0 tidak kembali Total kuesioner yang 65 100 kembali Total kuesioner yang 0 0 tidak lengkap pengisiannya Total kuesioner yang 65 100 dapat diolah lebih lanjut Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner
Dilihat dari tabel 4.2 di atas dapat diketahui
bahwa
responden
dalam
penelitian ini berumur antara 20 tahun
Dari tabel 4.1 diatas terlihat bahwa
sampai
50-an
tahun.
Kisaran
umur
sebanyak 65 kuesioner dibagikan kepada
terbanyak adalah
para pegawai BPOM dan BAKELKES
tahun (38%) dan antara 31 sampai 40 tahun
tersebut kembali dan terisi dengan baik,
(35%). Kemudian jika dilihat dari jenis
sehingga semua data (100%) dapat diolah
kelamin, karyawan wanita lebih banyak
untuk kepentingan penelitian.
dibanding karyawan pria, karyawan wanita
antara 41 sampai 50
berjumlah 38 orang (58%) dan karyawan pria berjumlah 27 orang (42%). Dari segi pendidikan mayoritas karyawan BPOM vii7
dan BAPELKES adalah tamatan S1 yaitu
menunjukkan
sebanyak 32 orang (50%), SMU sebanyak
jawaban responden maka semakin tinggi
23 orang (35%) dan sisanya S2 dan S3.
nilai etika.
Dari lamanya masa kerja
Hasil Analisis Data
karyawan
terlihat bahwa karyawan yang telah bekerja
bahwa
Karena
semakin
tinggi
pengumpulan
data
antara 11 sampai 20 tahun berjumlah 37
dilakukan dengan menggunakan kuesioner,
orang (57%), antara 1 sampai 10 tahun
maka peneliti terlebih dahulu melakukan
berjumlah 13 orang (20%) dan yang telah
uji validitas dan reliabilitas terhadap
bekerja diatas 20 tahun berjumlah 15 orang
instrumen yang digunakan tersebut.
(23%).
Hasil Uji Validitas Pengujian
Statistik Deskriptif Pada
bagian
ini
akan
kuesioner, dilakukan untuk mengetahui kebenaran dari apa yang sebenarnya diukur
kuesionar, dimana dari statistik deskriptif
(Ghozali,
dapat dilihat gambaran umum dari data digunakan
dalam
analisis
Ska la
Etika
65
10
5
Komit men
65
15
Trust
65
Budget ary Slack
65
berada di atas 0,50
Kisa ran Aktu al 33 43
Kisa ran Teor itis 10 – 50
Mean
Standar Deviasi
36,753 8
2,62816
5
33 41
15 – 75
36,630 8
2,35564
20
5
51 63
20 – 100
58,400 0
2,57269
6
5
11 18
6 – 30
15,030 8
2,06889
0,40. Berdasarkan proses pengujian yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil pengujian validitas seperti terlihat pada tabel 4.4 dibawah ini:
Variabel
Berdasarkan tabel 4.3 di atas
kisaran aktual terendah 33 dan tertinggi 43 serta kisaran teoritis nilai terendah adalah
pada tabel
rata variabel etika adalah 36,7538 dengan Hal
Keterangan Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan pada data yang terlihat
10 dan nilai tertinggi 50. Sedangkan rata-
2,62816.
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas KMO Factor Loading 0,804 0,406-0,853 0,583 0,416-0,676 0,676 0.400-0,644 0,592 0,470-0,754
Etika Komitmen Trust Budgetary slack Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS
terlihat bahwa variabel etika mempunyai
deviasi
dan factor loading
harus bernilai besar atau sama dengan
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS
standar
pertanyaan
(KMO – MSA) dari variabel yang diukur
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Juml ah item
Suatu
Olkin Measure Of Sampling Adequancy
dapat dilihat dalam tabel 4.3 berikut:
N
2011).
dikatakan valid jika nilai Kaiser Meyer
dan
pengujian hipotesa. Hasil selengkapnya
Variab el
terhadap
instrumen pertanyaan yang ada dalam
dilihat
statistik deskriptif dari hasil penyebaran
yang
validitas
4.3 diatas terlihat bahwa
variabel etika yang diukur oleh 10 item
ini
pertanyaan mempunyai nilai Kaiser Meyer viii 8
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach Nilai Keterangan Alpha Cut-Off Etika 0.847 0.60 reliabel Komitmen 0.695 0.60 reliabel Trust 0.848 0.60 reliabel Budgetary 0.855 0.60 reliabel slack Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS
Olkin (KMO) sebesar 0,804. Variabel Komitemen
dan trust yang masing-
masingnya diukur dengan 15 dan 20 item pertanyaan mempunyai nilai Kaiser Meyer Olkin (KMO) berturut-turut sebesar 0,583 dan 0,676. Variabel budgetary slack yang
Dari tabel 4.5 terlihat masing-
diukur dengan 6 item pertanyaan memiliki
masing variabel
nilai Kaiser Meyer Olkin (KMO) sebesar
komitmen, trust dan budgetary slack
0,592. Maka dari hasil uji validitas tersebut dapat
disimpulkan
instrumen
bahwa
yang
mempunyai nilai cronbach alpha diatas
instrumen-
digunakan
yang terdiri dari etika,
0,60. Oleh karena itu dapat disimpulkan
untuk
bahwa seluruh variabel penelitian yang
mengukur keempat variabel yang diteliti
digunakan memiliki tingkat kehandalan
adalah valid karena nilai Kaiser Meyer
yang baik.
Olkin (KMO) lebih besar dari 0,50.
Hasil Uji Normalitas
Hasil Uji Reliabilitas
Uji normalitas bertujuan untuk Setelah
dilakukan
pengujian
menguji apakah data berdistribusi normal
validitas, tahapan pengujian instrumen data berikutnya
adalah
pengujian
reliabilitas
item-item partanyaan
atau tidak. Untuk mendeteksinya dilakukan
terhadap
dengan pengujian one sample kolmogorov-
yang
smirnov. Apabila nilai asymp sig (2-tailed)
digunakan dalam kuesioner. Di dalam melakukan digunakan
pengujian pengujian
hasil pengujian menunjukkan angka yang
reliabilitas
cronbach
lebih besar dari alpha (0,05), maka data
alpha.
dikatakan berdistribusi normal. Sebaliknya,
Sebuah variabel dinyatakan handal apabila
jika
memiliki cronbach alpha berada diatas
alpha, hasil
asymp.sig
(2-tailed)
menunjukkan angka yang lebih kecil dari
0,60. Berdasarkan
nilai
pengujian
maka
data
dikatakan
tidak
berdistribusi normal. Hasil pengujian one
reliabilitas yang telah dilakukan diperoleh
sample kolmogorov-smirnov dapat dilihat
kesimpulan hasil seperti yang terlihat pada
dalam tabel 4.6 berikut ini:
tabel dibawah ini:
ix9
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Variabel Asymp.Sig Kesimpulan (2-tailed) Etika 0,032 Berdistribusi tidak normal Komitmen 0,132 Berdistribusi normal Trust 0,355 Berdistribusi normal Budgetary 0,291 Berdistribusi slack normal Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS
distribusi data variabel etika ini adalah salah satu kelemahan penelitian ini. Uji Multikolinearitas Uji
terhadap
merupakan adanya
multikolinearitas
pengujian
keterkaitan
untuk
melihat
hubungan
antara
variabel bebas. Cara untuk mendeteksi
Dari tabel 4.6 dapat terlihat bahwa
adanya multikolinieritas dilakukan dengan
asymp.Sig
(2-tailed) untuk tiga
cara meregresikan model analisis dan
variabel yang diteliti yaitu komitmen, trust
melakukan uji korelasi antar variabel bebas
dan budgetary slack, bernilai lebih besar
dengan menggunakan variance inflation
dari alpha (5%). Artinya ketiga variabel
factor (VIF) dan tolerance value (TOL).
tersebut disimpulkan datanya berdistribusi
Jika nilai VIF kurang dari 10 (VIF < 10)
normal. Nilai asymp.Sig (2-tailed) dari
maka akan disimpulkan bahwa model
ketiga variabel tersebut adalah 0,135 untuk
tersebut
variabel komitmen, 0,355 untuk variabel
multikolinearitasitas.
trust dan 0,291 untuk variabel budgetary
multikolinearitas yang didapat:
nilai
slack. Variabel etika mempunya nilai
tidak
memiliki Berikut
gejala hasil
uji
Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas
asymp.Sig (2-tailed) lebih kecil dari alpha yaitu 0,032, artinya variabel etika tidak
Etika
Tolerance Value 0,965
berdistribusi normal. Berbagai upaya telah
Komitmen
0,987
1,013
dilakukan untuk menormalkan distribusi
Trust
0,965
1,037
Variabel
data variabel etika, diantaranya dengan
VIF
Kesimpulan
1,037
Tidak ada gejala multikolinearitas Tidak ada gejala multikolinearitas Tidak ada gejala multikolinearitas
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS
Berdasarkan
membuang beberapa data yang dianggap
hasil
uji
outlier. Hasilnya tetap saja tidak normal
multikolinearitas yang telah dilakukan
dan malah membuat hasil uji validitas dan
terlihat bahwa nilai TOL (Tolerance)
reliabilitas jadi terganggu. Oleh karena itu
variabel Etika dan Trust sebesar 0,965 dan
peneliti akhirnya menggunakan asumsi
Komitmen sebesar 0.987. Sedangkan nilai
yang dipakai dalam Central Limit Theory
VIF (Variance Infloating Factor) variabel
yang menganggap bahwa apabila jumlah
Etika
sampel besar dari 30 maka boleh dianggap
komitmen sebesar 1.013. Dengan melihat
berdistribusi
nilai VIF (Variance Infloating Factor)
normal.
Ketidaknormalan
dan
Trust
sebesar
1,037
dan
variabel Etika dan Trust sebesar 1,037 x 10
serta variabel Komitmen sebesar 1.013
dioptimalkan sebesar 0,188 persen atau
lebih kecil dari 10, maka pada model
satuan. Nilai signifikan dari variabel nilai
regresi yang terbentuk tidak terjadi gejala
etika (0,048) lebih kecil dari alpha(0,05).
multikolinearitas.
Maka dapat disimpulkan bahwa etika memberikan
Analisis Regresi Berganda
Nilai
dengan menggunakan program SPSS 15.0.
bahwa
bawah ini:
0,159
1,547
0,127
Trust
-0,290
3,049
0,003
koefisien
komitmen
Berikut hasil olahan regresi pada tabel di
Komitmen
yang
signifikan
terhadap budgetary slack.
Analisis regresi berganda dilakukan
Tabel 4.8 Hasil Uji Regresi Berganda Variabel Koef T Sig t β Konstanta 19,248 2,754 0,008 Etika 0,188 2,017 0,048
pengaruh
sebesar jika
ditingkatkan
regresi
variabel
0,159
menyatakan
komitmen
organisasi
sebesar
satu
satuan
diturunkan maka budgetary slack akan bisa Ket
dioptimalkan sebesar 0,159 persen atau satuan. Nilai signifikan dari variabel nilai
H1diterima H2ditolak H3diterima
komitmen organisasi sebesar 0,127. Nilai signifikansi ini lebih besar dari alpha (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi tidak memberikan
Berdasarkan hasil yang terdapat
pengaruh
pada tabel di atas, maka dapat dirumuskan
yang
signifikan
terhadap
budgetary slack.
persamaan regresi linear berganda sebagai
Nilai koefisien regresi variabel trust
berikut: Y = 19,248 + 0,188X1 + 0,159X2 – 0,290X3
sebesar -0,290 menyatakan bahwa jika
Nilai koefisien regresi dari masing-
trust ditingkatkan sebesar satu satuan
masing variabel bebas dapat dijelaskan
diturunkan maka budgetary slack akan bisa
dengan nilai dari konstanta atau intercept
diturunkan sebesar 0,290 persen atau
sebesar
bahwa
satuan. Nilai signifikan dari variabel nilai
budgetary slack akan mengalami perubahan
komitmen organisasi sebesar 0,003 lebih
sebesar 19,248 point pada saat terjadinya
kecil dari alpha (0,05), maka dapat
perubahan 1 point untuk ketiga variabel
disimpulkan
yang mempengaruhinya yaitu variabel etika,
pengaruh
komitmen dan trust.
budgetary slack dengan koefisien yang
19,248
menyatakan
bahwa yang
trust
memberikan
signifikan
terhadap
Nilai koefisien regresi dari variabel
bernilai negatif yaitu -0,290 menunjukan
etika sebesar 0,188 menyatakan bahwa jika
bahwa trust mempunyai arah pengaruh
etika ditingkatkan sebesar satu persen atau
negatif terhadap budgetary slack.
satu satuan maka budgetary slack akan bisa xi 11
Hasil Uji R2
0.008. Nilai signifikansi F ini lebih kecil
Analisis R Square (R2) dilakukan
dari alpha (0.05).
dengan menggunakan program SPSS 15.0.
Dengan demikian dapat disimpulkan
Berikut hasil olahan regresi pada tabel di
bahwa model penelitian yang dikemukakan
bawah ini:
dalam penelitian ini dapat diterima. Hal ini
Tabel 4.9 Hasil Uji R2
menunjukkan
Model Summary Model 1
R .419a
Adjusted R Square .135
R Square .175
bahwa
semua
variabel
independen (etika, komitmen dan trust)
Std. Error of the Estimate 1.92445
terbukti secara bersama-sama (simultan)
a. Predictors: (Constant), T, K, E
Nilai
R
square
sebesar
mempunyai
0,175
pengaruh
yang signifikan
menunjukkan bahwa besarnya pengaruh
terhadap budgetary slack pada Badan
etika,
BPOM dan BAPELKES Kota Padang.
komitmen
dan
trust
terhadap
budgetary slack adalah sebesar 17,5% dan
Hasil Uji t (Uji Hipotesis)
sisanya sebesar 82,5% dipengaruhi oleh Berikut
variabel lain yang tidak termasuk kedalam
akan
dijelaskan
hasil
uji
model penelitian.
terhadap 3 buah hipotesis yang dilakukan
Hasil Uji F
dengan melakukan uji t.
Untuk membuktikan apakah model
Pengaruh Etika Terhadap Budgetary
penelitian yang dibuat dalam penelitian ini dapat
diterima
atau
tidak
Slack (H1)
maka Berdasarkan hasil uji hipotesis yang
dilakukanlah uji F. Uji F adalah uji yang
dilakukan (tabel 4.8) terlihat bahwa dua
bertujuan untuk membuktikan pengaruh variabel
independen
(bersama-sama)
secara
terhadap
dari
serentak
yang
dirumuskan
penelitian secara parsial pada tabel di atas dapat
berikut:
Pengaruh Etika, Komitmen dan Trust terhadap budgetary slack secara Simultan
hipotesis
berhasil dibuktikan. Berdasarkan hasil
variabel
dependen. Hasil uji F terlihat pada tabel
Model
tiga
diketahui
variabel
etika
(X1)
berpengaruh signifikan terhadap budgetary
Tabel 4.10 Hasil Uji F (Uji Model) F. Sig. Keterangan Hitung F 4,322 0,008 Signifikan
slack pada BPOM dan BAPELKES Kota Padang. Pengaruh Komitmen Terhadap Budgetary Slack (H2)
Dari hasil uji diperoleh nilai F sebesar
Hasil uji t atas variabel komitmen
4.322 dengan nilai signifikan level sebesar
(tabel 4.8) menunjukkan bahwa nilai koefisien 12 xii
regresinya
sebesar
0,159
dengan tingkat signifikansi levelnya
Berdasarkan
proses
dan
hasil
sebesar 0,127. Hasil ini menunjukkan
penelitian, maka untuk mengoptimalkan
bahwa
dan mengurangi budgetary slack dapat
variabel
komitmen
tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan
disarankan
terhadap budgetary slack (H2 ditolak).
berikut:
beberapa
hal
sebagai
1. Peneliti berikutnya dapat meneliti pada
Pengaruh Trust Terhadap Budgetary
instansi lainnya untuk membuktikan
Slack (H3) Dari hasil uji t terhadap variabel
apakah fenomena yang sama terjadi di
trust (tabel 4.8), diketahui bahwa
tempat lain atau tidak
koefisien regresinya adalah sebesar -
2. Peneliti berikutnya dapat meningkatkan
0,290 dengan signifikansi level sebesar
jumlah sampel yang diamati atau
0.003. Hal ini menunjukkan bahwa
memperluas
terdapat
signifikan
masalah data yang tidak berdistribusi
variabel trust terhadap budgetary slack
normal yang terjadi pada penelitian ini
pada BPOM dan BAPELKES kota
tidak terjadi lagi.
pengaruh
yang
Padang.
3. Instansi
dalam
untuk membuktikan secara empiris
berpartisipasi penelitian
BPOM
dan
Padang
turut
sebagai
ini.
Data
cara: meningkatkan lagi etika dalam pekerjaan dan lebih memantapkan lagi
responden
komitmennya dalam bekerja serta lebih
dikumpulkan
jujur dan dapat untuk dipercayai dalam pengelolaan keuangan perusahaan yang
langsung kepada responden. Alat uji
nantinya
statistik yang digunakan untuk menguji adalah
berganda
dengan
uji
regresi
bantuan
keuangan
meningkatkan prestasi kerjanya dengan
dengan menyebarkan kuesioner secara
hipotesis
pengelolaan
Kepada para pegawai untuk dapat
terhadap budgetary slack. Sebanyak 65
kota
meningkatkan
perusahaan
pengaruh etika, komitmen dan trust
BAPLEKES
agar
dengan tulus dan jujur serta terbuka
Tujuan penelitian ini adalah
karyawan
harus lebih
sampel
fasilitas agar karyawan dapat bekerja
KESIMPULAN DAN SARAN
orang
variasi
akan
dapat
meningkatkan
kestabilan keuangan perusahaan.
linear
program
komputer SPSS versi 15.0.
13 xiii
Contingency Perspective”. Decision Science 17. pp. 496-516.
DAFTAR PUSTAKA Akhirmen. 2012. Statistik 1 (teori dan aplikasi). Padang: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang (UNP).
Gozali,Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Semarang: badan Penerbit Universitas Diponegoro
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian, Edisi Refise v. Jakarta: Rineka Cipta.
Iskandar. 2009. Metodologi Pe-nelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: Gaung Persada Prees
Anthony, R. N. dan V. Govindarajan. 1998. Management Control Systems. Ninth Edition. Boston: McGraw-Hill Co.
Luthans, F. 1998. Organizational Behavior. Eighth Edition. Boston: McGraw-Hill, Inc.
Baiman, S. 1982. Agency Research in Managerial Accounting: A Survey. Jurnal of Accounting Literature, 154213.
Morrow. P. 1983. "Concept Re-dundancy in Organizational Research: The Case of Work Commitment". Academy of Ma-nagement Review. pp. 224-247
Betz, M., O’Connell, L., dan Shepard. J, 1989. Gender Dif-ferences in proclivity for unethical behavior, Journal of Business Ethics, 8, 321-324
Kanungo, R. N. 1982. Measurement of Job and Work Involvement. Journal of Applied Psychology.
Dinni, A. 2008. Pengaruh Par-tisipasi Anggaran, Informasi Asimetris. Budget Emphasis dan Komitmen Organisasi Terhadap Timbulnya Budgetary Slack. BPFE. Yogyakarta
Kenis, I. 1979. Effect of Goal Characterisitc on Managerial Attitutes and Performance. The Accounting Review 54. Oktober. Lane, Cristel, dan Reinhard Bacmann. 1997. Co-operation in- firm Relation in Britinia and Germani: the Role of Sosial Institutions. British journal of sociology 482:226-54
Douglas, Patricia Casey dan Benson Wier, 2000. Integrating Ethical Dimensions into a Model of Budgetary Slack Creation, Journal of Business Ethics, Vol 28, page 267-277.
Latuheru, Belianus Patria. 2005. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Komitment organisasi sebagai Variabel Mo-derating.Staf pengajar Fakultas Ekonomi-Univrsitas Kristen: Maluku
Dunk, A.S. 1993. The Effect of Budget Emphasis and Information Asymmetry on The Relation Between Budgetary Participation and Slack. The Accounting Review 68. April.pp 400410. Editorial. 2010. Jurnal Kajian Akuntansi Dan Auditing. Fa-kultas Ekonomi Bung Hatta: Padang Govindarajan, V. 1986. “Impact of Participation in the Budgetary Process on Managerial Attitudes and Performance: Universalistic and
Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Puataka Setia Maria, Delli. 2008. Influence of Fairness Perception and Trust on Budgetary xiv 14
Slack. Universitas Bandung
Gajah
Mada:
Mulyadi. 1993. Akuntansi Mana-jemen dan Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi Kedua. STIE YKPN:Yogyakarta.
Sari, Shinta Permata. 2006. Peng-aruh Kapasitas Individu yang Diinteraksikan dengan Locus Of Control terhadap Budgetary Slack. Symposium Nasional Akuntansi IX. Padang
Nouri, H., & Parker, R. (1996) The effect of organizational com-mitment on the relation between budgetary participation and budgetary slack. Behavioral Research in Accounting , 8, 74-90.
Stevens, Douglas, E, 2000, Determinants of budgetary Slack in the laboratory: An Investigation of Controls for Self-Interested Behavior, Syracuse University, download : http://paper.ssrn.com
Peterson, D., Rhoads, A and Vaught B.C, 2001, Ethical beliefs of business professionals: A study of gender, age and external factors, Journal of Business Ethics, 38, 327-338.
Siegel and Marconi. 1989. Be-havioral Accounting. Ohio: South-Western Publishing Co. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Risniora, G Juan. 2005. Pengaruh Partisipasi Anggaran dan Keterlibatan Kerja terhadap Senjangan Anggaran dengan Komitmen Organisasi se-bagai Variabel Moderating. Semarang
Umar, Husein. 2008. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi 2. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Wijaya, Made Arya. 2009. Anggaran Perusahaan. Jakarta: Rineka Cipta
Robbins, Stephen P. 2010. Ma-najemen. Jakarta: Erlangga.
Yuhertiana, Indrawati. 2005. Kajian Etika Badgetary Slack di Organisasi Sektor Publik Menurut Perspektif Gender. Simponi Riset Ekonomi: Bandung
Santoso, Singgih. 2006. Seri Solusi Bisnis Berbasis TI: Meng-gunakan SPSS untuk Statistik Multivariat. Jakarta: Elex Media Komputindo.
xv 15