Economic Value Added EFFECT ON SHARE PRICE (Case Studies Companies Involved In LQ 45) Yose Rixus Pahala Christmas Undergraduate Program, Faculty of Economics Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id
Keywords: EVA, Stock Quotes, LQ 45. (Bibliography 2000-2010).
ABSTRACT The purpose of this study is to investigate the influence of Economic Value Added the stock price. The samples are all companies incorporated are LQ 45 index from February 2008 until July 2009. Sampling method using a purposive sampling method, from forty-five companies that exist, only taken seven consecutive twelve companies are in sectors that have LQ45 financial reports and stock prices in full period 2007-2009 By using a simple linear regression analysis of the results from this study that the independent form of Economic Value Added shown to affect the price of a stock.
PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks LQ 45)
Yose Rixus Pahala Christmas Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2010 Email :
[email protected]
Pembimbing : Dr. Prihantoro, Se,. MM Staff Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, Depok
Abstraksi Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Economic Value Added terhadap harga saham. Sampel yang digunakan adalah seluruh perusahaan yang tergabung adalam indeks LQ 45 periode Februari 2008 sampai dengan Juli 2009. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling method, dari empat puluh lima perusahaan yang ada, hanya diambil tujuh belas perusahaan berturut-turut berada di sektor indeks LQ45 yang memiliki laporan keuangan dan harga saham secara lengkap periode 2007-2009. Dengan menggunakan alat analisis regresi linear sederhana hasil dari penelitian ini bahwa variabel independen berupa Economic Value Added terbukti berpengaruh terhadap harga suatu saham.
Kata Kunci : EVA, Harga Saham, Indeks LQ 45. (Daftar Pustaka 2000-2010).
1.
PENDAHULUAN Penggunaan EVA membuat perusahaan memfokuskan perhatian pada penciptaan nilai
perusahaan (Utama, 1997). Berbeda dengan pengukuran kinerja akuntansi konvensional, EVA menghitung nilai tambah yang dihasilkan suatu perusahaan dengan cara mengurangi beban biaya-biaya modal yang timbul sebagai aktivitas investasi yang dilakukan.
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 21206056
Lambas (2005) menyatakan Economic Value Added perusahaan mempunyai korelasi yang signifikan dengan harga saham. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Garvey dan Milbourn (2000) hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang telah mengadopsi EVA memang memiliki EVA yang berkorelasi yang lebih tinggi dengan return, dibandingkan earnings. Fernandez (2001) hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat bunga dengan return memiliki korelasi yang tertinggi Sedangkan Di pihak lain, penelitian Nilawati (2004) menyatakan bahwa EVA tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat pengembalian saham. hal ini membuat investor tidak memberikan perhatian terhadap EVA sebagai alat keputusan investasi sehingga EVA tidak mempengaruhi naik-turunnya volume penjualan saham di pasar modal yang pada akhirnya juga tidak mempengaruhi harga saham di pasar modal. Fardiansyah (2003) menyatakan present value nilai EVA secara periodik di masa depan dikenal dengan MVA. Berdasarkan keadaan tersebut, maka EVA yang meningkat dari tahun ke tahun menunjukkan adanya peningkatan MVA juga, serta menunjukkan bahwa EVA dan MVA memiliki kendali terhadap harga saham di pasar modal. Berdasarkan motivasi penelitian yang telah disebutkan sebelumnya, maka perumusan masalah yang dibahas adalah pengaruh Economic Value Added terhadap harga saham yang tergabung dalam indeks LQ-45 di BEI
2.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Economic Value Added (EVA) 2.1.1 Pengertian Economic Value Added Ecomic Value Added (EVA) dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah Nilai Tambah Ekonomis. Economic Value Added (EVA) merupakan salah satu pengukur kinerja perusahaan yang mencoba mengukur nilai tambah yang dicapai perusahaan yang dapat dihitung dengan cara laba usaha setelah pajak sebelum beban bunga (net operating after tax) dikurangi biaya modal (Rousanna, 1997). Laba operasi setelah pajak menggambarkan hasil penciptaan nilai di dalam perusahaan sedangkan biaya modal dapat diartikan sebagai pengorbanan yang dikeluarkan dalam penciptaan nilai tersebut Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 21206056
2.1.2 Perhitungan Economic Value Added Penghitungan EVA dimulai dari data yang tersedia secara public (laporan tahunan atau laporan auditor independen). Menurut Roussana (1997) langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menghitung Economic Value Added adalah: 1. Menghitung atau menaksir ongkos modal hutang (Cost of debt) 2. Menaksir ongkos modal saham 3. Menghitung struktur permodalan dari neraca 4. Menghitung ongkos modal tertimbang (Weighted Average Cost of Capital) 5. Menghitung Economic Value Added
2.1.2.1 Pengertian Biaya Modal (cost of capital) Biaya modal (cost of capital) merupakan tingkat pengembalian minimum yang diharapkan oleh pemegang saham (owner) perusahaan dalam investasinya. Cost of capital sangat dipengaruhi oleh hubungan antara resiko (risk) dan tingkat pengembalian (return). Semakin besar resiko yang ditanggung oleh investor, amak semakin tinggi pula tingkat pengembalian yang diharapkan sebelum nilai tambah dapat diciptakan dan semakin tinggi biaya modal yang timbul.
2.1.2.2 Biaya Modal Hutang (cost of debt) Biaya modal hutang merupakan bagian dari biaya modal (cost of capital). Biaya hutang (cost of debt) adalah tingkat pengembalian yang dikehendaki karena adanya resiko kredit (credit risk), yaitu resiko perusahaan dalam memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pokok hutang atau tarif yang dibayar perusahaan untuk memperoleh tambahan hutang baru jangka panjang di pasar sekarang. Menurut Rousana (1997), Stewart mendefinisikan cost of debt sebagai rate yang harus dibayar perusahaan di dalam pasar sekarang untuk mendapatkan hutang jangka panjang baru.
2.1.2.3 Biaya Modal Saham (cost of equity) Biaya modal saham merupakan bagian dari biaya modal (cost of capital). Biaya modal saham (cost of equity) adalah tingkat pengembalian yang diharapkan investor karena adanya Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 21206056
ketidakpastian tingkat laba atau biaya yang timbul sebagai akibat adanya tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor karena telah menyetorkan sebagian dananya pada perusahaan.
2.1.2.4 Menghitung struktur permodalan dari neraca Modal atau capital merupakan jumlah dana yang tersedia bagi perusahaan untuk membiayai perusahaannya yang merupakan penjumlahan dari total utang dan modal Saham
2.1.2.5 Biaya Modal Tertimbang Rata-rata (Weighted Average Cost of Capital) WACC (Weighted Average Cost of Capital) adalah tingkat return minimum – dibobot berdasarkan proporsi masing-masing instrumen pembiayaan dalam struktur modal perusahaan – yang harus dihasilkan perusahaan untuk memenuhi ekspektasi kreditor dan pemodal/pemegang saham.
2.1.2.6 Economic Value Added Secara sederhana EVA dapat dihitung dengan: EVA = NOPAT – Capital Charges, atau EVA = (ROIC – WACC ) x Invested Capital NOPAT adalah Net Operating Profit After Tax/ Laba usaha setelah pajak sebelum beban bunga. Dirumuskan sebagai sebagai berikut: NOPAT = Laba usaha + Penghasilan bunga +/- Penghasilan/beban PPh + Tax Shield +/- Equity Gain/Losses Capital charges merupakan aspek paling penting dan khas EVA. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut: Capital charges = WACC x Invested capital
2.2 Konsep Harga Saham 2.2.1 Pengertian Saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan dalam sebuah Perseroan Terbatas (PT) yang diperoleh melalui pembelian atau cara lain, yang kemudian memberi hak atas deviden, dan lainlain sesuai dengan besar kecilnya investasi modal pada perusahaan tersebut. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 21206056
3. METODOLOGI PENELITIAN Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ 45 dalam Bursa Efek Indonesia selama periode 2007-2009. Indeks LQ 45 dipilih sebagai objek penelitian dengan pertimbangan bahwa perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ-45 merupakan perusahaan yang paling aktif melakukan transaksi di bursa Penulis menggunakan data sekunder dalam penulisan ini. Data tersebut berupa laporan keuangan (ikhtisar keuangan) dan penutupan harga saham pada perusahaan perbankan yang telah dipublikasikan. Untuk menguji hipotesis tentang kekuatan variabel penentu (independent variabel) terhadap harga saham dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linier sederhana.
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Variabel independent dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
EVA = NOPAT – Capital Charges
Sebagai Variabel dependen yaitu Harga saham. Harga saham dapat dilihat dari harga penutupan saham yang listing di BEI.
4.1 Statistik Deskriptif Berdasarkan data deskriptif di bawah dapat diketahui jumlah sampel yang diteliti sebanyak 51 sampel. Variabel yang digunakan adalah Economic Value Added dan Harga saham. Sebagaimana telah ditunjukkan dalam tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa untuk nilai rata-rata dari variabel EVA dan harga saham adalah 1601127096764.84 dan 6864,84. Dengan standar deviasi dari masing-masing variabel yaitu 2535893127191.427 dan 8400,704. Sedangkan untuk nilai minimum dari variabel EVA dan harga saham adalah -2111656464000 dan 72 dan untuk nilai maksimum adalah 10508789440000 dan 34650.
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 21206056
Std. N
Minimum
-
Economic Value
51 211165646
Added
4000
Harga Saham
51
Valid N (listwise)
51
4.2
72
Maximum
Mean
Deviation
105087894 16011270 2535893127
40000
96764.84
191.427
34650
6864.84
8400.704
Hasil Uji Normalitas
Dari gambar 4.3 maka dapat diambil kesimpulan bahwa data yang menyebar disekitar garis normal serta mengikuti arah garis diagonal regresi ini berarti model regersi telah memenuhi asumsi normalitas.
4.3
Analisis Regresi Sederhana Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 21206056
Standardized Unstandardized Coefficients
Std. Error
B
4373.421
1244.161
1.556E9
.000
Coefficients
Beta
t
.470
Sig.
3.515
.001
3.724
.001
Persamaan regresi yang dapat diturunkan dari hasil analisis yang dirangkum dari tabel 4.2 yaitu: Y = a + bX Hs = 4373,421 + 1,556E9X
4.4
Pengujian Hipotesis
4.4.1 Uji Koefisien Regresi Sederhana Pengujian hipotesis pertama penelitian ini dilakukan dengan menggunakan formulasi hipotesis yaitu H0 = Economic Value Added tidak berpengaruh terhadap harga saham. Berdasarkan tabel 4.2, dapat dilihat nilai signifikansi (p) variabel Economic Value Added sebesar 0.01. Pada tingkat signifikan (α) 0.05, ternyata nilai p (0.01) < α = 0.05, dengan demikian H0 ditolak, artinya Economic Value Added pada perusahaan sampel berpengaruh terhadap harga saham. Jika digambarkan ke dalam grafik maka akan tampak seperti gambar 4.4.
Daerah Tolak H0
daerah Terima H0 p = 0,01 α = 0.05 Gambar 4.4 Hasil Analisis uji t H0
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 21206056
4.4.2 Uji Koefisien Determinasi
Model
R
R Square
Adjusted R Square
1
.470a
.221
.205
Std. Error of the Estimate
7491.577
Berdasarkan hasil tabel 4.7, dapat diketahui nilai R2 adalah sebesar 0,205 berarti sebesar 20,5% dari total variasi dependen dapat dijelaskan oleh model yang disajikan. Variabel proporsi Economic Value Added mampu menjelaskan variabel harga saham sebesar 20,5% sedangkan sisanya 79,5% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk di dalam model penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada faktor-faktor lain diluar faktor Economic Value Added yang mempengaruhi harga saham.
5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Hasil uji t membuktikan bahwa Economic Value added bepengaruh terhadap harga saham pada perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ-45 di BEI. Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga memaksimumkan harga saham. Nilai koefisien determinasi sebesar 20,5% memberikan informasi bahwa besar pengaruh EVA terhadap harga saham adalah sebesar 20,5% sedangkan sisanya 79,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain.
5.2 Saran Adanya pengaruh EVA terhadap harga saham, sebaiknya menjadi pertimbangan bagi pihak perusahaan untuk memberikan pengungkapan informasi besarnya EVA yang dimiliki di periode tertentu kepada pihak eksternal. Hal ini disebabkan dengan EVA pengukuran kinerja lebih dapat tercermin daripada pengukuran kinerja yang sudah ada seperti ROI, ROE, dan sebagainya. Pengungkapan EVA akan lebih meningkatkan daya guna laporan keuangan yang disajikan. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 21206056
DAFTAR PUSTAKA Baridwan, Zaki dan Ary Legowo. 2002. Asosiasi antara EVA, MVA, dan rasio profitabilitas terhadap harga saham. TEMA, Volume III, Nomor 2, 133-149. Brigham, Eugene F, Joel F. Houston. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Buku 1 & 2 jilid 10. Jakarta: Salemba Empat. Djarwanto. 2004. Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta : BPFE UGM. Dwitayanti, Dwi. 2005. Analisis pengaruh economic value added (EVA) terhadap market value added (MVA) pada industri manufaktur di Bursa Efek Jakarta, JMK, Vol 3, No 1, 59-73. Evadini, Gita. 2003. Pengaruh Economic Value Added Terhadap Harga Saham Di Pasar Modal (Studi Kasus Pada Bursa Efek Jakarta), Skripsi, Universitas Widyatama. Gloria, Margaret. 2007, Pengukuran Kinerja Keuangan Dengan Metode Economic Value Added Dan Metode Konvensional: Studi Kasus Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Periode 19962005, Skripsi, Universitas Gunadarma. Halim, Abdul. 2007. Manajemen Keuangan Bisnis. Bogor: Ghalia Indonesia Lambas. 2005. Analisis Perbandingan Korelasi EVA dan ROE Terhadap Harga Saham LQ45 di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya, Vol 3, No 5. Munawir S. 2007. Analisa Laporan Keuangan, Edisi keempat. Yogyakarta : Liberty. Nilawati. 2004. Analisis ROI dan EVA terhadap return on Shares LQ- 45 di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol 6, No 2. Prawironegoro, Darsono, 2007. Manajemen Keuangan, Jakarta: Diadit Media. Riyanto, Bambang, 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi IV. Yogyakarta : BPFE-UGM.
Rousana, Mike. 1997, Memanfaatkan EVA Untuk Menilai Perusahaan di Pasar Modal. Usahawan, No. 4 Thn XXVI, April, 1997. Santosa et.al. 2005. Analisis Statistik Dengan Microsof Ecell dan SPSS. Yogyakarta: Andi Offset. Santoso, Singgih. 2006. Menggunakan SPSS untuk Statistik Parametik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 21206056
Teuku, Mirza dan Imbuh, S. 1997, Konsep Economic Value Added: Pendekatan Menentukan Nilai Riil Perusahaan dan Kinerja Riil Manajemen. Usahawan, No. 01 th XXVIII, Januari hal 37-40. Tunggal, Amin Widjaja. 2008. Memahami Economic Value Added (EVA) Teori, Soal, dan Kasus. Harvarindo. Tunggal, Amin Widjaja. 2008. Pengantar Konsep Economic Value Added (EVA) dan Value Based Management (VBM). Harvarindo. Utama, Sidharta. 2002. Mencermati ”permainan” EVA, SWA22/XVIII/24. Young, S. David dan S.F. O’Byrne. 2001. EVA dan manajemen berdasarkan nilai: panduan praktis untuk implementasi, Jakarta: Salemba Empat. Sumber lain http://www.idx.co.id http://www.yahoofinance.com
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2010) 21206056