Jurnal Cendekia Vol 11 Nomor 2 Mei 2013
PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) VARIETAS HARMONY Oleh: Widyana Rahmatika
ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi dosis pupuk NPK Mutiara dan cara aplikasi pemupukan yang tepat terhadap terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2011 - Februari 2012 di Dusun Ringin Gong, Desa Sumberagung, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Propinsi Jawa Timur, jenis tanah aluvial dengan ketinggian ± 155 meter dpl. Percobaan ditempatkan berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 3 ulangan. Faktor pertama perlakuan dosis pupuk Anorganik NPK Mutiara (16:16:16) adalah: D1 : Tanaman dipupuk NPK Mutiara (16:16:16) dengan dosis 200 kg/ha D2 : Tanaman dipupuk NPK Mutiara (16:16:16) dengan dosis 240 kg/ha D3 : Tanaman dipupuk NPK Mutiara (16:16:16) dengan dosis 280 kg/ha Faktor kedua cara aplikasi pemupukan adalah: A1 : Tanaman dipupuk dengan disebar A2 : Tanaman dipupuk dengan ditugal A3 : Tanaman dipupuk dengan dikocor
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang sangat nyata akibat pengaruh dosis pupuk anorganik NPK mutiara dan cara aplikasi pemupukan terhadap parameter pertumbuhan yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun serta jumlah cabang. Parameter pertumbuhan paling baik ditunjukkan oleh perlakuan D3A3, yakni pupuk anorganik NPK Mutiara (16:16:16) dosis 280kg/ha dengan aplikasi pemupukan dikocor. Sedangkan pada parameter hasil (berat buah per tanaman, jumlah buah per tanaman dan panjang buah, juga terdapat interaksi yang sangat nyata, dengan hasil terbaik juga ditunjukkan oleh perlakuan D3A3. ABSTRACT The purpose of this research is to understand interaction between the dossage of NPK Mutiara and the right methode of fertilizing on growth and yield of cucumber. Research was conducted from December 2011 up to Februari 2012 at Dusun Ringingong Desa Sumberagung Kec. Plosoklaten Kab. Kediri. Laid approximately 155 meters altitude. Factorial experiment that is composed at Randomized Block Design, with three replicants. The first factors are the dossage of NPK Mutiara : D1 : 200 kg/ha D2 : 240 kg/ha D3 : 280 kg/ha The second factors are methode of fertilizing : A1 : by spreaded A2 : by diblled
51
Jurnal Cendekia Vol. 11 Nomor 2 Mei 2013
ISSN: 1693-6094
A3 : by poured The result showed that threre were a significant interaction between the dossage of NPK Mutiara and the right methode of fertilizing on growth and yield parameters which is showed by D3A3.
1. PENDAHULUAN Mentimun (Cucumis sativus. L) meupakan salah satu sayuran yang banyak dikonsumsi segar oleh masyarakat Indonesia. Nilai gizi mentimun cukup baik karena sayuran ini merupakan sumber mineral dan vitamin. Kandungan nutrisi per 100 gram mentimun terdiri dari 15 kalori, 0,8 gr protein, 0,1 gr pati, 3 gr karbohidrat, 30 mg fosfor, 0,5 mg besi, 0,02 thianine dan lain-lain (Sumpena U, 2002) Di Indonesia mentimun digemari oleh seluruh masyarakat, oleh sebab itu untuk mencukupi kebutuhan dan permintaan pasar, maka usaha yang dilakukan adalah dengan peningkatan produktivitas lahan dan penggunaaan varietas hibrida yang memiliki sifat genjah.
dan pendapatan per satuan luas yang tinggi (Samadi dan Cahyono, 2007).
Salah satu usaha yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kualitas lahan yaitu penggunaan pupuk anorganik dengan dosis yang tepat. Melalui penggunaan pupuk anorganik dengan dosis yang tepat, bertujuan tidak saja berdampak positif bagi tanah, namun juga berdampak positif bagi lingkungan. Penggunaan pupuk hendaknya diperhitungkan sesuai dengan kondisi lahan setempat. Pemberian pupuk yang berlebihan tanpa memperhatikan waktu dan dosis yang tepat dapat mengakibatkan tanaman keracunan dan merusak sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Oleh karena itu pemupukan hendaknya dilakukan dengan cermat dan hati-hati agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi tanaman, tanah dan lingkungan secara umum. Sebaliknya, pemupukan yang dilakukan dengan baik dan benar dapat meningkatkan produksi
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi dosis pupuk NPK Mutiara (16:16:16) dan cara aplikasi pemupukan yang tepat terhadap terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun (Cucumis sativus L.) varietas Harmony.
Selain penggunaan pupuk anorganik dengan dosis yang tepat, usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi mentimun yaitu melalui cara aplikasi atau pemberian pupuk yang tepat bagi pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun. Terdapat beberapa cara aplikasi pemupukan, diantaranya adalah dengan cara disebar, dengan cara ditugal serta dengan cara dikocor, dimana masing-masing cara aplikasi pemupukan ini memberikan hasil yang berbeda bagi pertumbuhan dan hasil tanaman. Dengan pemilihan cara aplikasi pemupukan yang tepat, maka akan diperoleh hasil tanaman yang maksimal.
Hipotesa Penelitian Diduga terjadi interaksi antara dosis pupuk NPK Mutiara dan cara aplikasi pemupukan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun (Cucumis sativus L.) varietas Harmony. 2. METODOLOGI Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2011 - Februari 2012 di Dusun
52
Jurnal Cendekia Vol. 11 Nomor 2 Mei 2013
ISSN: 1693-6094
Ringin Gong, Desa Sumberagung, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Propinsi Jawa Timur, jenis tanah aluvial dengan ketinggian ± 155 meter dpl. Percobaan ditempatkan berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 3 ulangan.
perlakuan untuk mengetahui nilai mana yang berbeda nyata mauapun yang sama. Apabila tidak terjadi interaksi uji BNT 5% dilakukan pada hasil rata-rata perlakuan tunggal yang mempunyai pengaruh terhadap variable pengamatan (Sastrosupadi, 2000).
Faktor pertama perlakuan dosis pupuk Anorganik NPK Mutiara adalah: D1 : Tanaman dipupuk NPK Mutiara (16:16:16) dengan dosis 200 kg/ha D2 : Tanaman dipupuk NPK Mutiara (16:16:16) dengan dosis 240 kg/ha D3 : Tanaman dipupuk NPK Mutiara (16:16:16) dengan dosis 280 kg/ha
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang sangat nyata akibat pengaruh dosis pupuk anorganik NPK mutiara dan cara aplikasi pemupukan terhadap parameter pertumbuhan yang meliputi tinggi tanaman, jumlah daun serta jumlah cabang. Parameter pertumbuhan paling baik ditunjukkan oleh perlakuan D3A3, yakni pupuk anorganik NPK Mutiara (16:16:16) dosis 280kg/ha dengan aplikasi pemupukan dikocor. Hal ini dapat terjadi karena dengan dosis pupuk yang tinggi akan dapat memenuhi kebutuhan unsur hara NPK yang dibutuhkan oleh tanaman, sedangkan dengan aplikasi pemupukan dengan dikocor akan mempermudah tanaman untuk menyerap unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, khususnya unsur N, P dan K yang berasal dari pupuk NPK Mutiara (16:16:16). Menurut Mengel et.all. dalam Hanafiah (2007), fungsi N adalah untuk memacu kegiatan fotosintesis dan metabolisme yang sangat penting dalam keberlangsungan pertumbuhan tanaman mentimun, sehingga akan menghasilkan pertumbuhan vegetatif yang lebih baik. Dalam fase pertumbuhan tanaman, unsur N berperan penting dalam pembentukan protein. Setyawidjaya (1999) menambahkan bahwa unsur N berperan dalam memacu pertumbuhan vegetatif tanaman sehingga tanaman tumbuh tinggi dan besar. Syekhfani (1995) menyatakan bahwa nitrogen adalah unsur yang mempunyai pengaruh relatif cepat terhadap pertumbuhan tanaman. Ditambahkan lagi oleh Lingga (2008), bahwa unsur nitrogen berperan utama dalam pembentukan jaringan meristem, merangsang
Faktor kedua cara aplikasi pemupukan adalah: A1 : Tanaman dipupuk dengan disebar A2 : Tanaman dipupuk dengan ditugal A3 : Tanaman dipupuk dengan dikocor
Pengamatan dalam penelitian ini dengan metode non destruktif dan destruktif. Pengamatan Non Destruktif: Jumlah daun, Panjang tanaman, Jumlah cabang. Pengamatan Destruktif: Jumlah buah pertanaman, Panjang buah pertanaman, Berat buah pertanaman Data yang di dapat dari hasil pengamatan pada masing masing uji F dengan metode variable dimasukkan ke dalam table untuk di uji F dengan metode Sidik Ragam ( ANOVA) dengan kriteria uji :
- Jika Ftabel 5 % < Fhitung < Ftabel 1% maka diterima H1 pada taraf nyata atau terjadi pengaruh nyata. - Jika Fhitung > Ftabel 1%, maka diterima H1 pada taraf nyata 1% atau terjadi pengaruh yang sangat nyata. - Jika Fhitung < Ftabel 5%, maka diterima H0ditolak H1 Jika kombinasi perlakuan terjadi interaksi (diterima H1), maka dilakukan uji perbandingan BNT 5% untuk membandingkan nilai rata-rata kombinasi
53
Jurnal Cendekia Vol. 11 Nomor 2 Mei 2013
ISSN: 1693-6094
pembentukan cabang, daun dan tunas pucuk. Sedangkan fungsi dari pemberian unsur P, menurut Talkah (2003), unsur P dapat merangsang pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang baik, sedangkan fungsi unsur K adalah membantu kelancaran proses fotosintesis, memacu pertumbuhan tanaman pada
tingkat permulaan serta memperkuat batang tanaman. Sehingga dengan tersedianya unsur hara yang cukup untuk pertumbuhan didukung dengan cara pemupukan yang tepat akan menghasilkan fase pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan kombinasi perlakuan yang lainnya.
Tabel 1. Rata-rata panjang tanaman (cm) akibat Pengaruh Kombinasi Dosis Pupuk NPK Mutiara (16:16:16) dan Cara Aplikasi Pemupukan Pada Umur 19 dan 24 hst Rata-rata Panjang Tanaman (cm) Pada Umur (hst) 19 24 D1A1 33.79 a 73.93 a D1A2 36.30 ab 80.53 ab D1A3 41.04 d 88.20 b D2A1 40.14 cd 87.53 b D2A2 37.74 bcd 85.06 b D2A3 38.44 bcd 86.00 b D3A1 37.24 bcd 81.00 ab D3A2 40.63 cd 87.36 b D3A3 48.30 e 105.93 c Nilai BNT 5% 3.67 8.62 Keterangan : Angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%. Perlakuan
Tabel 2. Rata-rata Jumlah Daun (helai) akibat Pengaruh Kombinasi Dosis Pupuk NPK Mutiara (16:16:16) dan Cara Aplikasi Pemupukan Pada Umur 19, 24 dan 29 hst Rata-rata Panjang Tanaman (cm) Pada Umur (hst) 19 24 29 D1A1 6.40 a 19.40 a 22.67 a D1A2 6.86 b 19.86 ab 26.67 b D1A3 8.06 e 21.06 b 26.67 b D2A1 7.66 de 20.66 ab 27.13 b D2A2 7.60 d 20.60 ab 27.87 b D2A3 7.53 c 20.53 ab 28.60 b D3A1 7.13 bc 20.13 ab 28.60 b D3A2 7.86 de 20.86 b 27.60 b D3A3 9.53 f 23.20 c 32.60 c Nilai BNT 0.45 1.23 2.73 5% : Angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama Keterangan menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%. Perlakuan
54
Jurnal Cendekia Vol. 11 Nomor 2 Mei 2013
ISSN: 1693-6094
Tabel 3. Rata-rata Jumlah Cabang Akibat Pengaruh Kombinasi Dosis Pupuk NPK Mutiara (16:16:16) dan Cara Aplikasi Pemupukan Pada Umur 19, 24 dan 29 hst Rata-rata Panjang Tanaman (cm) Pada Umur (hst) 19 24 29 D1A1 1.53 a 4.26 a 4.67 a D1A2 1.66 ab 5.06 abc 4.73 a D1A3 1.90 ab 5.40 bc 4.87 ab D2A1 2.00 ab 5.06 abc 5.13 ab D2A2 2.06 ab 4.93 ab 5.07 ab D2A3 1.93 ab 6.60 c 5.13 ab D3A1 1.73 ab 5.20 abc 5.60 b D3A2 2.26 b 5.86 bc 5.47 ab D3A3 3.20 c 9.00 d 7.27 c Nilai BNT 5% 0.67 1.09 0.86 Keterangan : Angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%. Perlakuan
Berdasarkan hasil analisis ragam menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang sangat nyata akibat pengaruh dosis pupuk anorganik NPK mutiara dan cara aplikasi pemupukan terhadap parameter hasil tanaman yang meliputi berat buah per tanaman, jumlah buah per tanaman serta panjang buah. Parameter hasil paling baik ditunjukkan oleh perlakuan D3A3, yakni pupuk anorganik NPK Mutiara (16:16:16) dosis 280kg/ha dengan aplikasi pemupukan dikocor. Hal ini dapat terjadi karena pemberian pupuk anorganik NPK Mutiara (16:16:16) telah menghasilkan parameter pertumbuhan yang paling baik, sehingga pada parameter hasilpun akan didapatkan hasil yang lebih baik pula, dimana pada fase pertumbuhan unsur yang paling berperan penting adalah unsur Nitrogen. Ditambahkan lagi oleh Rosmarkam dan Yuwono (2002) bahwa pemupukan Nitrogen akan dapat menaikkan produksi tanaman dan menaikkan kadar selulosa tanaman. Jones et.all dalam Hanafiah (2007) menyatakan bahwa dalam proses pembentukan dan
pemasakan buah mentimun, unsur P dan K berperan penting dalam merangsang perkembangan sistem perakaran sehingga mendukung pertumbuhan secara umum, selain itu juga berperan dalam pembentukan bunga, merangsang pembentukan buah, pematangan serta kuantitas produksi buah. Pemberian unsur P yang cukup dapat memperlancar serapan unsur hara lain yang berpengaruh terhadap pembungaan, pembentukan buah, perkembangan akar dan ketahanan terhadap hama dan penyakit (Syekfani, 1995). Selanjutnya ditambahkan lagi oleh Lingga (2008), unsur K dapat merangsang pertumbuhan tanaman secara umum terutama bunga, serta memperkuat tubuh tanaman agar bunga tidak mudah gugur, sehingga dengan semakin banyak bunga maka akan semakin banyak bauh yang dihasilkan. Dengan demikian, bila ketersediaan unsur hara tercukupi baik pada fase vegetatif maupun pada fase generatif maka akan didapatkan hasil yang optimal.
55
Jurnal Cendekia Vol. 11 Nomor 2 Mei 2013
ISSN: 1693-6094
Tabel 5. Rata-rata Berat Buah Per Tanaman (gram) Akibat Pengaruh Kombinasi Dosis Pupuk NPK Mutiara (16:16:16) dan Cara Aplikasi Pemupukan Sampai Panen Umur 45 hst Perlakuan D1A1 D1A2 D1A3 D2A1 D2A2 D2A3 D3A1 D3A2 D3A3 Nilai BNT 5%
Rata-rata Berat Buah Per Tanaman (gram) Sampai Panen Umur 45 hst 1139.14 ab 866.91 a 1114.41 ab 1283.69 b 1158.46 b 1158.12 b 1105.91 ab 1165.07 b 2631.95 c 278.83
Keterangan : Angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%.
Tabel 6. Rata-rata Jumlah Buah Per Tanaman (buah) Akibat Pengaruh Kombinasi Dosis Pupuk NPK Mutiara (16:16:16) dan Cara Aplikasi Pemupukan Sampai Panen Umur 45 hst Perlakuan D1A1 D1A2 D1A3 D2A1 D2A2 D2A3 D3A1 D3A2 D3A3 Nilai BNT 5%
Rata-rata Jumlah Buah Per Tanaman (buah) Sampai Panen Umur 45 hst 2.92 a 2.24 a 2.71 a 3.17 a 2.99 a 3.03 a 2.67 a 2.75 a 5.76 b 1.27
Keterangan : Angka-angka yang didampingi huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%.
D3A3, yakni pupuk anorganik NPK Mutiara (16:16:16) dosis 280kg/ha dengan aplikasi pemupukan dikocor. Sedangkan pada parameter hasil (berat buah per tanaman, jumlah buah per tanaman dan panjang buah, juga terdapat interaksi yang sangat nyata, dengan hasil terbaik juga ditunjukkan oleh perlakuan D3A3.
4. KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang sangat nyata akibat pengaruh dosis pupuk anorganik NPK mutiara dan cara aplikasi pemupukan terhadap parameter pertumbuhan yang meliputi panjang tanaman, jumlah daun serta jumlah cabang. Parameter pertumbuhan paling baik ditunjukkan oleh perlakuan
56
Jurnal Cendekia Vol. 11 Nomor 2 Mei 2013
ISSN: 1693-6094
DAFTAR PUSTAKA
Hanafiah K.A. 2007. Dasar-dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta Lingga P, Marsono. 2008. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta Roesmarkam dan Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisisus.Yogyakarta Samadi dan Cahyono. 2005. Intensifikasi Usaha Tani. Kanisius. Yogyakarta Setyamidjaja D. 1999. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Terbuka. Yogyakarta Sumpena, Uun. 2002. Budidaya Mentimun Intensif. Penebar Swadaya. Jakarta Syekhfani. 1995. Hara, Tanah, Air dan Tanaman. Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang Talkah A. 2002. Pengantar Agronomi. Uniska Press. Kediri
57