PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN DAHARMASRAYA Verry Angri Awan1, Antoni1, Nurul Huda1 Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta Email :
[email protected] [email protected] [email protected] ABSTRACT Revenue is all local revenue derived from all sources native to the area economy . The purpose of this study was to determine the effect of the general allocation fund , a special allocation of funds and the number of people on the revenue district Dharmasraya Year 20032012 . Data were analyzed by using a test done by using the classical assumption that multicollinearity test , test test heteroscedasticity , autocorrelation and normality test and testing the statistics are the coefficient of determination ( R2 ) , regression coefficient test ( t - test ) and testing of the F ( F - test) . The results showed that the DAU significant positive effect on PAD ( regression coefficient = 0.832 and p = 0.003 ) , DAK positive and significant effect on PAD ( regression coefficient = 0.340 and p = 0.128 ) , the number of positive and significant effect on PAD ( regression coefficient = 0.546 and p = 0.344 . It is recommended to further optimize the use of the DAU and DAK in developing potential areas so that there can be more profitable and to increase local revenue , to further research in order to further develop the study of factors - factors that can affect the PAD Dharmasraya using other variabels. Keywords : PAD , DAU , DAK and Population kurun waktu tersebut dengan kontribusi yang
PENDAHULUAN
semakin seimbang antara sektor migas dan
Proses pembangunan di Indonesia yang
non-migas (Prijono Tjiptoherijanto,1996).
di tuangkan dalam Rencana Pembangunan Lima
Tahunan
(Repelita)
telah
Menurut
berhasil
Prijono
Tjiptoherijanto
(1996) bahwa pembangunan daerah sangat erat
meningkatkan pendapatan masyarakat rata-rata
kaitannya
70 US dollar pada tahun 1968 menjadi lebih
dengan
proses
desentralisasi
pembangunan yang berkembang pada saat ini.
kurang 920 US dollar pada tahun 1995.
Dalam
Ekonomi meningkat rata-rata 6-8 persen dalam
GBHN
pembangunan 1
1993 daerah
ditegaskan perlu
bahwa,
senantiasa
ditingkatkan
agar
laju
pertumbuhan
yang berasal dari sumber ekonomi daerah yang
antardaerah semakin seimbang dan serasi
digunakan untuk membiayai keperluan daerah
sehingga pelaksanaan pembangunan nasional
dalam
serta hasil-hasilnya semakin merata di seluruh
(Wikipedia Bahasa Indonesia).
pelaksanaan
Indonesia. Selanjutnya ditegaskan pula, bahwa pembangunan
daerah
Asli
pemerintahan,
Daerah
(PAD)
dilaksanakan
sebagai bagian dari pendapatan daerah termuat
secara terpadu, selaras dan seimbang, serta
dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun
diarahkan
2004, terdiri dari:
agar
perlu
Pendapatan
roda
pembangunan
yang
berlangsung di setiap daerah sesuai dengan
1. Hasil Pajak Daerah
prioritas dan potensi daerah.
2. Hasil Retribusi Daerah
Tujuan Penelitian
3. Lain-lain PAD yang sah
1.
Untuk meneliti pengaruh Dana Alokasi
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
Umum terhadap Pendapatan Asli Daerah
yang sah antara lain hibah dan penerimaan dari
Kabupaten Dharmasraya ?
daerah provinsi atau daerah kabupaten/kota lainnya, dan penerimaan lain sesuai dengan
2. Untuk meneneliti pengaruh Dana Alokasi
peraturan perundang-undangan yang berlaku,
Khusus terhadap Pendapatan Asli Daerah
Menurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun
Kabupaten Dharmasraya ?
2004. Dana Alokasi Umum adalah sejumlah
3. Untuk meneliti pengaruh Jumlah Penduduk terhadap
Pendapatan
Asli
dana yang dialokasikan kepada setiap Daerah
Daerah
Otonom
Kabupaten Dharmasraya ?
Indonesia
Pendapatan Asli Daerah adalah semua
dana
Tujuan DAU adalah sebagai pemerataan
dan retribusi daerah, pos penerimaan non
kemampuan
pajak yang berisi hasil perusahaan milik investasi
sebagai
salah satu komponen pada pendapatan APBD.
Daerah adalah akumulasi dari pos pajak daerah
penerimaan
tahunnya
komponen belanja pada APBN, dan menjadi
sumber ekonomi asli daerah. Pendapatan Asli
pos
setiap
di
pembangunan. DAU merupakan salah satu
penerimaan daerah yang berasal dari semua
daerah,
(provinsi/kabupaten/kota)
keuangan
antardaerah
untuk
memenihi daearah otonom dalam rangka
serta
pelaksanaan
pengelolaan sumber daya alam. Sehingga
Alokasi
dapat ditarik kesimpulan bahwa pendapatan
Umum
berdasarkan
asli daerah merupakan semua penerimaan 2
desentralisasi. setiap
Keputusan
Jumlah
tahun
Dana
ditentukan
Presiden.
Setiap
provinsi/kabupaten/kota
menerima
DAU
telah membuat modal fisik yang digunakan
dengan besaran yang tidak sama, dan ini diatur
menjadi tidak efisien.
secara mendetail dalam Peraturan Pemerintah. Besaran
DAU
rumus/formulasi
dihitung statistik
Menurut Wikipedia bahasa Indonesia
menggunakan yang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
kompleks,
(APBD), adalah rencana keuangan tahunan
antara lain dengan variabel jumlah penduduk
pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui
dan luas wilayah yang ada disetiap masing-
oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
masing wilayah/daerah, (Wikipedia Bahasa
APBD ditetapkan dengan peraturan daerah.
Indonesia).
Tahun anggaran APBD meliputi masa satu
Dana Alokasi Khusus adalah alokasi
tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
dengan tanggal 31 Desember.
kepada
METODE PENELITIAN Jenis Data dan Sumber Data
provinsi/kabupaten/kota
tertentu
dengan tujuan untuk mendanai kegiatan
Data
khusus yang merupakan urusan Pemerintah
Sekunder,
yaitu
data
yang
Daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.
diperoleh secara tidak langsung melalui media
DAK termasuk Dana Perimbangan, disamping
perantara, berupa bukti, catatan atau laporan
Dana Alokasi Umum (DAU), (Wikipedia
historis yang telah tersusun dalam arsip baik
Bahasa Indonesia).
yang dipublikasikan. Data yang akan diambil Tjiptoherijanto
berupa arsip yang bersumber dari Badan Pusat
(1996) pengembangan sumberdaya manusia
Statistik (BPS) Pusat Provinsi Sumatera Barat,
dipandang sebagai pengganti aliran yang
Internet, Jurnal yang berkaitan.
menekankan
kesejahteraan
Prosedur Pengujian Statistik A. Uji Koefisien Refresi (t-test) Uji koefisien regresi (t-statistik)
penduduk. Seperti diketahui pendekatan yang
melihat pengaruh antara variabel independen
terlalu
secara individual terhadap variabel dependen.
Menurut
dalam
pada
Prijono
pertumbuhan
meningkatakan
bersandar
kepada
ekonomi
pembangunan
ekonomi ternyata kurang memiliki basis yang kuat dalam melaksanakan pembangunan pada
t test = 1 +
tahap yang lebih tinggi. Di samping itu, usaha untuk membuat modal fisik menjadi lebih
ππ π π(ππ)
dimana:
murah daripada harga yang sesungguhnya t test = Nilai T yang dihitung 3
bi
= Elastisitas Variabel (i)
Uji Asumsi Klasik A. Uji Normalitas
se(bi) = Standar Error (i)
Uji
R2
atau
bertujuan
untuk
menguji apakah dalam model regresi, variabel
B. Uji Koefisien Determinasi (R2) Pengujian
normalitas
terikat
koefisien
dan
variabel
bebas,
keduanya
mempunyai distribusi normal ataukah tidak.
determinasi berguna untuk melihat seberapa
Model regresi yang
besar proporsi sumbangan seluruh variabel
ada beberapa metode
untuk mengetahui normal atau tidak gangguan
bebas terhadap naik turunnya variabel tidak
( Β΅ ) antara lain J-B test dan metode grafik.
bebas.
B. Uji Multikolinearitas
π΄π₯1π¦1 R = π΄π₯12 π΄π¦12 2
Multikolinearitas
mempunyai
dimana:
pengertian bahwa ada hubungan linear yang
R2 = Koefisien Determinasi
βsempurnaβ atau pasti diantara beberapa atau
Nilai R2 berkisar antara 0 sampai 1,
semua variabel independen (variabel yang
suatu R2 sebesar 1 berarti ada kecocokan
menjelaskan) dari model regresi. Konsekuensi
sempurna, sedangkan yang bernilai 0 berarti
adanya
tidak ada hubungan antara variabel independen
regresi variabel tidak tentu dan kesalahan
dan dependen.
menjadi tidak terhingga. Uji multikolinearitas
multikolinearitas adalah koefisien
bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi
C. Pengujian F (F-test) Untuk menguji ada atau tidaknya
ditemukan adanya korelasi antar variabel
pengaruh seluruh variabel bebas terhadap
bebas (independen). Model regresi yang baik
variabel terikat:
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
F test =
π
2 (π β 1) 1 β π
2 (π β π)
variabel independen. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak
dimana:
ortogonal.
F test = Nilai F yang dihitung 2
Penelitian
ini
menggunakan
R
= Koefisien Determinasi
Auxiliary Regression untuk mendeteksi adanya
k
= Jumlah Variabel
multikolinearitas. Kriterianya adalah jika R2
n
= Jumlah Tahun Pengamatan
regresi persamaan utama lebih besar dari R2 regresi Auxiliary maka didalam model tidak terdapat multikolinearitas. 4
apabila nilai Dubin-Watson tesnya antara -2
C. Uji Heteroskedastisitas Dalam mengetahui
penelitian
adanya
ini
untuk
sampai +2.
heteroskedastisidas
HASIL PENELITIAN DAN
dilakukan dengan uji park, dalam uji park,
PEMBAHASAN
apabila
dari
Hasil Penelitian
persamaan tersebut signifikan secara statistik,
Analisis Regresi
koefisienparameter
beta
hal ini menunjukkan bahwa dalam data model empiris
yang
diestimasi
Untuk melihat pengaruh dana alokasi
terdapat
umum (DAU) , dana alokasi khusus (DAK)
jika
dan jumlah penduduk terhadap pendapatan asli
parameter beta tidak terdapat beta tidak
daerah (PAD) Kabupaten Dharmasraya maka
signifikan
heteroskedastisidas.
secara
disimpulkan terdapat
Sebaliknya,
statistik,
bahwa
model
heteroskedastisidas
maka
dapat
digunakan
regresi
tidak
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan
(Setyadharma,
bantuan program SPSS 15.0 dapat dilihat
Andryan,2010).
regresi
berganda.
rangkuman dari hasl penelitian sebagai berikut :
D. Uji Autokorelasi Gujarati (2003) Uji Autokorelasi
Tabel 1 Hasil Analisa Regresi KoefisienRegresi Variabel
adalah uji yang melihat korelasi antara anggota serangkaian
analisa
observasi
yang
diurutkan
berdasarkan waktu. Tetapi dalam penelitian ini
Konstanta
15,188
data yang digunakan bukan merupakan data
Dana Alokasi Umum (X1)
0,832
yang dimaksudkan dalam uji Autokorelasi atau data yang digunakan adalah data pooling
Dana
ALokas Khusus
(gabungan data time series dengan data cross
(X2)
section). Sedangkan untuk melakukan uji
Jumlah Penduduk (X3)
0,340
0,546
Autokorelasi data yang digunakan harus time Sumber: Data olahan 2014
series, oleh karena itu gejala Autokorelasi tidak
dapat
pengujian
dilaksanakan.
yang
dapat
Suatu
jenis
dilakukan
untuk
Dari
data
diatas
dapat
dibuat
persamaan regresi berganda sebagai berikut :
mengetahui ada tidaknya Autokorelasi adalah
Y = 15,188+ 0,832 X1 + 0,340X2 + 0,546 +
dengan menggunakan metode Durbin-Watson.
e
Suatu data dapat dikatakan bebas Autokorelasi 5
t-hitung = -1,594
meningkatkan rupiah
F-hitung = 20,098
PAD
tanpa
sebesar
dipengaruhi
0,546 faktor
lainnya. 2
R
= 0,909
a
= 0,05%
Pengujian Statistik A. Uji Parsial (Uji t-test) Uji statistik t-test pada dasarnya
Dari persamaan tersebut dapat diambil
digunakan untuk melihat pengaruh variabel
kesimpulan bahwa :
independen terhadap variabel dependen secara parsial. Dimana pada penelitian ini untuk
1. Konstanta sebesar 15,188 menyatakan
melihat pengaruh dana alokasi umum (DAU) ,
bahwa tanpa ada pengaruh dari ketiga
dana alokasi khusus (DAK) dan jumlah
variabel independen dan faktor lain,
penduduk terhadap pendapatan asli daerah
maka variabel pendapatan asli daerah
(PAD) Kabupaten Dharmasraya.
adalah 15,188.
Tabel 2 Hasil Pegujian Hipotesis
2. Koefesien regresi dana alokasi umum adalah 0,832 bernilai positif. Hal ini
Variabel Bebas
berarti bahwa setiap terjadi kenaikan
DAU (X1)
dana alokasi umum sebesar 1 rupiah
Signifikan 0,003
DAK (X2)
0,128
maka akan meningkatkan PAD sebesar 0,832 rupiah tanpa dipengaruhi factor
Jumlah Penduduk
lainnya.
(X3)
3. Koefesien regresi dana alokasi khusus
menggunakan
dana alokasi khusus sebesar 1 rupiah
Signifikan
0,05
Tidak Signifikan
0,05
Tidak Signifikan
t-test,
diperoleh
nilai
signifikansi lebih kecil dari alpha 0,05 untuk
maka akan meningkatkan PAD sebesar
variabel
0,340 rupiah tanpa dipengaruhi faktor
dana
laokais
umum
(DAU).
Berdasarkan analisis di atas disimpulkan
lainnya.
bahwa DAU berpengaruh positif signifikan
4. Koefesien regresi jumlah penduduk
terhadap PAD.
yaitu 0,546 bernilai positif. Hal ini
Selanjutnya diperoleh nilai signifikansi
berarti bahwa setiap terjadi kenaikan maka
0,05
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
berarti bahwa setiap terjadi kenaikan
penduduk
Keterangan
Sumber: Data olahan 2014
yaitu 0,340 bernilai positif. Hal ini
jumlah
0,344
Nilai Sig
lebih besar dari alpha 0,05 untuk variabel
akan 6
DAK.
Berdasarkan
analisis
di
C. Uji Koefisien Determinasi (R2)
atas
disimpulkan bahwa DAK tidak berpengaruh
Koefisien Determinasi
positif signifikan terhadap PAD. Variabel
terakhir
untuk
diperoleh
proporsi
nilai
jumlah
penduduk.
terhadap
variabel
bebas) variabel
secara
dependen
(variabel terikat) pada tabel 4.2.2 sebagai
analisis di atas disimpulkan bahwa jumlah
berikut :
penduduk tidak berpengaruh positif signifikan terhadap PAD.
Tabel 4 Tabel Koefisien Determinasi (R2) b Model Summary
B. Uji Parsial (f-test) Model 1
Uji f-test adalah uji yang dilakukan untuk
besar pengaruh
perubahan
(variabel
keseluruhan
Berdasarkan
berapa
variasi
independen
signifikansi lebih besar dari alpha 0,05 untuk variabel
melihat
digunakan
mengetahui
pengaruh
Adjusted Std. Error of DurbinR R SquareR Squarethe Estimate Watson a .954 .909 .864 5926917.607 2.438
Sumber: Data olahan 2014
variabel
independen secara bersama-sama terhadap Pada tabel diatas didapatkan Rsquare
variabel dependen, berikut hasil dari olah data
0,909 artinya sebanyak 90,9% DAU, DAK dan Tabel 3 Hasil Uji F
jumlah penduduk mempengaruhi PAD
sisanya 9,1% dipengaruhi oleh variabel lain
ANOVAb
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 2.1E+015
dan
diluar variabel penelitian
df 3
Mean Square 7.060E+014
2.1E+014
6
3.513E+013
2.3E+015
9
F 20.098
Sig. .002 a
Uji Asumsi Klasik A. Uji Normalitas
Sumber: Data olahan 2014
Berdasarkan output dari analisis dapat Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan
uji
F,
diperoleh
dilakukan pendeteksian sifat normalitas dari
nilai
suatu
model
persamaan
regresi
yaitu
signifikansi lebih kecil dari alpha 0,05 yaitu
digunakan alat uji One Sample Kolmogorov
0,002 untuk variabel DAU, DAK dan jumlah
Smirnov Test. Di dalam pengujian data
penduduk.
atas
normalnya sebuah variabel ditentukan dari
disimpulkan bahwa ketiga variabel tersebut
nilai asymp sig > alpha 0,05. Pengujian
secara
hipotesis dapat dilanjutkan setelah seluruh
Berdasarkan
bersama-sama
analisis
berpengaruh
di
positif
variabel
signifikan terhadap PAD.
7
penelitian
berdistribusi
normal.
Adapun tabel yang dihasilkan adalah sebagai
Tabel 6 Hasil Uji Multikolinearitas
berikut:
Variabel
Tolera
VI
nce
F
DAU (X1)
0,718
Tabel 5 Uji Normalitas DAK (X2)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
PAD 10
N a,b Mean Normal Parameters Std. Deviation
Most Extreme Differences
Absolute
DAU 10
DAK 10
JUMLAH PENDUDUK 10
282861.20293617.80294029.60
165799.00
212992.0 187847.2 170832.7 .251 .212 .262
53729.570 .380
Positive
0,712
.251
.212
.157
.247
Negative Kolmogorov-Smirnov Z
-.126 .795
-.202 .670
-.262 .829
-.380 1.201
Asymp. Sig. (2-tailed)
.553
.760
.497
.112
Jumlah
0,942
Penduduk (X3)
Keterangan
1,3
Tidak Terjadi
93
Multikolinearitas
1,4
Tidak Terjadi
04
Multikolinearitas
1,0
Tidak Terjadi
62
Multikolinearitas
Sumber: Data olahan 2014 Dari hasil analisis, didapat tiga variabel
Sumber: Data olahan 2014
bebas (independent) dalam penelitian ini nilai Berdasarkan
kolmogorov-
VIF-nya di bawah 10 dan tolerance nya
smirnov diatas didapatkan nilai signifikan
mendekati 1. Ini berarti bahwa tidak terjadi
>0,05
multikolinearitas
untuk
hasil
semua
uji
variabel
artinya
penyebaran data normal.
tersebut memenuhi persyaratan asumsi klasik tentang multikolinieritas.
apakah pada model regresi ditemukan adanya
C. Uji Heteroskedastisitas
korelasi antar variabel independen. Jika terjadi
Pengujian
korelasi yang kuat, maka dapat dikatakan telah
dilakukan
untuk
atau tidak. Dalam SPSS metode yang sering
regresi. Ghozali (2002) menyatakan pedoman yang
ini
memprediksi regresi yang digunakan cocok
terjadi masalah multikolinearitas dalam model
regresi
bebas
bahwa variabel-variabel bebas (independent)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat
model
variabel
tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan
B. Uji Multikolinearitas
suatu
antara
digunakan
bebas
untuk
mendeteksi
adanya
heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada
multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF
tidaknya pola tertentu pada scatterplot yang
(Variance Influence Faktor) lebih kecil dari 10
menunjukkan hubungan antara Regression
serta mempunyai angka Tolerance mendekati
Studentised
1. Dalam analisis ini didapat nilai Variance
Standardized
Influence Faktor (VIF) dan angka tolerance
Residual
Predicted
pengambilan keputusan
untuk masing-masing variabel sebagai berikut:
gambar tersebut adalah: 8
dengan
Regression
Value.
Dasar
berkaitan dengan
a. Jika terdapat pola tertentu, yaitu jika
D. Uji Autokorelasi
titik-titiknya membentuk pola tertentu
Persamaan regresi yang baik adalah
dan teratur (bergelombang, melebar
yang tidak memiliki masalah autokorelasi, jika
kemudian
terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut
diindikasikan
menyempit), terdapat
maka masalah
menjadi
heteroskedastisitas.
tidak
baik/tidak
layak
dipakai
prediksi. Dalam penelitian ini untuk menguji
b. Jika tidak terdapat pola yang jelas,
autokorelasi adalah dengan menggunakan uji
yaitu jika titik-titknya menyebar, maka
Durbin-Watson, dengan ketentuan sebagai
diindikasikan tidak terdapat masalah
berikut: (Suliyanto, 2011)
heteroskedastisitas.
Tabel 8 UJI Durbin-Watson
Dari hasil uji hetersokedastisitas yang
b Model Summary
dilakukan terhadap penelitian ini diperoleh
Model 1
sebagai berikut :
R .954a
R Square .909
Adjusted R Square .864
Std. Error of the Estimate 5926917.607
DurbinWatson 2.438
Sumber: Data olahan 2014
Gambar 7 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Tabel 5.4 memperlihatkan nilai statistik D-W sebesar (2,438) < -2 dan sampai 2, maka dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh dana alokasi umum , dana alokasi khusus
dan
pendapatan Dharmasraya,
jumlah asli maka
penduduk daerah
terhadap Kabupaten
pembahasan
dapat
diuraikan sebagai berikut :
Sumber: Data olahan 2014
terdapat pola yang jelas, yaitu titik-
1. Pengaruh Dana Alokasi Umum Terhadap Pendapatan Asli Daerah Koefesien regresi dana alokasi umum
titiknya menyebar, maka diindikasikan tidak
adalah 0,832 bernilai positif. Hal ini berarti
terdapat
Jadi
bahwa setiap terjadi kenaikan dana alokasi
tidak
umum maka akan meningkatkan PAD sebesar
Dari gambar tidak
dapat
masalah disimpulkan
diatas, terlihat bahwa
heteroskedastisitas. model
regresi
0,832 atau 83,2% tanpa dipengaruhi factor
mengandung adanya heteroskedastisitas. 9
lainnya. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan
t-test,
diperoleh
Berdasarkan
nilai
hasil
penelitian
pembahasan tentang pengaruh
dan
dana alokasi
signifikansi lebih kecil dari alpha 0,05 (0,003)
umum , dana alokasi khusus dan jumlah
untuk variabel dana laokais umum (DAU).
penduduk terhadap pendapatan asli daerah
Maka
Kabupaten
dapat
disimpulkan
bahwa
DAU
Dharmasraya,
berpengaruh positif signifikan terhadap PAD.
disimpulkan sebagai berikut :
2.
1.
Pengaruh Dana Alokasi Khusus Terhadap Pendapatan Asli Daerah Koefesien regresi dana alokasi khusus
2.
3.
Jumlah penduduk berpengaruh posistif
(nilai koefesien regresi = 0,546 dan p =
bahwa DAK tidak berpengaruh signifikan
0,344).
terhadap PAD. Pengaruh Jumlah Penduduk Terhadap Pendapatan Asli Daerah Koefesien regresi jumlah penduduk
DAFTAR PUSTAKA BPS.,
yaitu 0,546 bernilai positif. Hal ini berarti setiap
(nilai
dan tidak signifikan terhadap PAD
untuk variabel DAK. Maka dapat disimpulkan
bahwa
PAD
0,128).
nilai
signifikansi lebih besar dari alpha 0,05 (0,128)
3.
terhadap
koefesien regresi = 0,340 dan p =
atau 34% tanpa dipengaruhi faktor diperoleh
DAK berpengaruh posistif dan tidak signifikan
khusus maka akan meningkatkan PAD sebesar
Selanjutnya
DAU berpengaruh positif signifikan
0,832 dan p = 0,003).
bahwa setiap terjadi kenaikan dana alokasi
lainnya.
dapat
terhadap PAD (nilai koefesien regresi =
yaitu 0,340 bernilai positif. Hal ini berarti
0,340
maka
terjadi
kenaikan
Berbagai Edisis , Kabupaten Dharmasraya dalam Angka.
Barthos, Basir., 1990, Manajemen Sumber Daya Manusia (Suatu Pendekatan Makro) Bumi Aksar, Jakarta.
jumlah
penduduk maka akan meningkatkan PAD sebesar 0,546 atau 54,6% tanpa dipengaruhi
Gujarati, Danomar N. 2003. Basic Econometrics, Fourth Edition. McGraw Hill, USA.
faktor lainnya. Diperoleh nilai signifikansi lebih besar dari alpha 0,05 (0,344) untuk variabel
jumlah
penduduk.
Maka
dapat
berpengaruh positif signifikan terhadap PAD.
Martono, Trisno. 2008. Ekonomi Pembangunan, Universitas Sebelas Maret Press, Surakata.
Kesimpulan
http://www.Wikipedia Bahasa Indonesia.com.
disimpulkan bahwa jumlah penduduk tidak
10
Prakosa, Kesit Bambang. 2004. Analisis Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Prediksi Belanja Daerah (Studi Empirik di Wilayah Provinsi Jawa Tengah & DIY). Jurnal Ekonomi, (Online), Vol 8, No 2, (http://www.Kumpulan Jurnal Ekonomi Pembangunan.com, diakses 25 Oktober2013). Setyadharma, Andryan. 2010. βUji Asumsi Klasik Dengan SPSS 16.0β. Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Semarang. Siahaan, Marihot P. 2006. Pajak Daerah & Retribusi Daerah, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Tjiptoherijanto, Prijono., 1996, Prospek Perekonomian Indonesia Dalam Rangka Globlalisasi, Rineka Cipta, Jakarta. Anonymous., Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Undang-Undang No 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Undang-Undang No 33 Tahun 2003 tentang Pendapatan Asli Daerah.
11