89
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Pendapatan
Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK). Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) terhadap Alokasi Belanja Modal di Kabupaten/ Kota di Jawa Timur. Data yang digunakan adalah data Realisasi APBD yang terdapat dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI perwakilan Jawa Timur dan website DJPK. Total sampel yang digunakan peneliti adalah 190 selama tahun 2010-2014. Teknik pengujian hipotesis yang digunakan peneliti adalah uji regresi linier berganda yang terdiri dari uji model F, koefisien determinasi (R2), dan uji t. Ketiga uji tersebut memeberikan hasil yang dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Temuan angka signifikan dapat disimpulkan bahwa PAD berpengaruh signifikan terhadap alokasi belanja modal dengan arah positif yang artinya bahwa semakin tinggi PAD, maka semakin tinggi pula Alokasi belanja modalnya. Hal tersebut dikarenakan apabila suatu pendapatan daerah meningkat maka alokasi belanja modal daerah tersebut meningkat karena dana yang dimiliki untuk belanja modal cukup besar. 2. DAU berpengaruh signifikan terhadap alokasi belanja modal dengan arah positif artinya semakin besar DAU di daerah tersebut maka semakin
89
90
besar pula alokasi belanja modalnya. Karena DAU akan mendorong pengeluaran daerah yang besar juga dalam membiayai kegiatan pemerintah daerah. Semakin besar DAU pada daerahnya maka akan besar pula alokasi belanja modalnya. 3. DAK tidak berpengaruh terhadap alokasi belanja modal artinya besar atau kecilnya DAK tidak dapat mempengaruhi alokasi belanja modal karena daerah mengalokasikan DAK bukan untuk membiayai belanja modal hal ini sesuai dengan peruntukan DAK karena ini merupakan dana yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk membiayai atau pembiayaan dari pengeluaran daerah yang bersifat khusus. DAK hanya untuk membiayai pada bidang kesehatan, infrastruktur jalan, irigasi dan lainnya yang tidak memerlukan dana yang cukup besar, sedangkan berbeda halnya dengan belanja modal yang memerlukan dana yang cukup besar. 4. SiLPA tidak berpengaruh pada alokasi belanja modal artinya besar atau kecilnya SiLPA tidak mempengaruhi alokasi belanja modal karena SiLPA tidak selalu ada pada laporan APBD dan SiLPA terjadi jika hanya terjadi surplus dan digunakan untuk membiayai kewajiban lainnya yang di tahun sebelumnya belum sempat terselesaikan. Tidak digunakan untuk membiayai alokasi belanja modal di tahun berikutnya, karena SiLPA digunakan untuk menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan di daerah tersebut lebih kecil daripada realisasinya.
91
5.2
Keterbatasan Penelitian
Dari penelitian yang telah dilakukan peneliti, maka peneliti memiliki keterbatasan yang dapat menjadi bahan pembelajatan untuk peneliti yang akan datang, yaitu : 1. peneliti saat ini hanya menggunakan populasi data di Kabupaten/ Kota Jawa Timur, tidak mencakup Kabupaten/ Kota di luar Jawa Timur. 2. Pada Penelitian ini peneliti kesulitan dalam merumuskan komponenkomponen dari variabel Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). 5.3
Saran
Dari keterbatasan serta kekurangan yang ada pada penelitian saat ini, maka peneliti memiliki saran untuk peneliti selanjutnya agar dapat dijadikan referensi, yaitu : 1. Untuk
pengembangan
penelitian
selanjutnya
diharapkan
peneliti
menggunakan populasi yang lebih luas yaitu diluar Kabupaten/Kota di Jawa Timur. 2. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mencari rumus dalam komponen variabel Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
DAFTAR PUSTAKA
BPK Perwakilan Provinsi Jawa Timur Pusat Informasi dan Komunikasi, Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas LKPD Kab./Kota se Provinsi Jatim (Buku 1) TA 2010 s.d. 2014 Darise. (2008). Akuntansi Keuangan Daerah (Akuntansi Sektor Publik). Indeks. Febriana, I. S. (2016). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belanja Modal Pada Provinsi Jawa Timur.Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, 4(9). Gunantara, P. C., & Dwirandra, A. A. N. B. (2014). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum pada Pertumbuhan Ekonomi dengan Belanja Modal sebagai Variabel Pemoderasi di Bali. E-Jurnal Akuntansi,7(3), 529-546.Sularso, H., & Restianto, Y. E. (2012).Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Alokasi Belanja Modal dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.Media Riset Akuntansi, 1(2). Halim Abdul, Kusufi. (2012). Teori, Konsep dan Aplikasi Akuntansi Sektor Publik, Jakarta, Salemba Empat. Halim Abdul, (2014). Manajemen Keuangan Sektor Publik, Jakarta, Salemba Empat. Haryanto, S. (2013). Analisis Pengaruh Pad, Dau Dan Dak Terhadap Belanja Modal Dan Belanja Barang Dan Jasa Kota Dan Kabupaten Di Provinsi Jawa Timur Tahun 2006-2012. Jurnal Ekonomi MODERNISASI, 9(2), 140-160. Imam Ghozali. 2013. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Progam IBM SPSS 21 Update PLS Regresi.” Semarang : Universitas Diponegoro. Kanwil Ditjen Perbendaharaa. (2014). Kajian Fiskal Regional Jawa Timur Semester 2013. Surabaya: Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Timur. Mahmudi. (2007). Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, Yogyakarta. UPP STIM YKPN. Mahsun, Sulisyowati, Purwanugraha. (2011). Akuntasi Sektor Publik edisi Ketiga, Yogyakarta. BPEF GAMA. Mayasari, L. P. R., SINARWATI, N. K., Yuniarta, G. A., & AK, S. (2014). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal pada
Pemerintah Kabupaten Buleleng. JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi S1), 2(1).Jaya, I., & Dwirandra, A. A. N. B. (2014).Pengaruh Pendapatan Asli Daerah pada Belanja Modal dengan Pertumbuhan Ekonomi sebagai Variabel Pemoderasi.E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 7(1), 79-92.
Pelealu, A. M. (2013). Pengaruh Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Modal Pemerintah Kota Manado Tahun 2003-2012. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 1(4). Purbarini, E., & Masdjojo, G. N. Flypaper Effect Tracer On Operating Expenditure And Capital Expenditure Of City Government In Indonesia. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004. Undang-Undang Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014. Standar Akuntansi Pemerintah PP Nomor 71 Tahun 2010. Sukmawati, R., Suwendra, I. W., & Yudiaatmaja, F. (2016). Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Terhadap Belanja Modal Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng. Jurnal Jurusan Manajemen, 4(1).Wandira, A. G. (2013).Pengaruh PAD, DAU, DAK, dan DBH Terhadap Pengalokasian Belanja Modal.Accounting Analysis Journal, 2(1). Wandira, A. G. (2013). Pengaruh PAD, DAU, DAK, dan DBH Terhadap Pengalokasian Belanja Modal. Accounting Analysis Journal, 2(1). www.djpk.depkeu.go.id/ diakses, 14 november 2016