Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN PENERAPAN STRATEGI DIFERENSIASI UNTUK MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BERSAING Rika Catur Arum Sari
[email protected]
Endang Dwi Retnani Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The purpose of this research is to find out how far is the Corporate Social Responsibility has been conducted and the implementation of differentiate strategy as an instrument to create the competitive advantage at PT. Mandiri Tunas Finance. The method of this research is using qualitative method, because researcher are not yet analyzed the hypothesis test on Corporate Social Responsibility and Differentiation Strategies adopted by the PT. Mandiri Tunas Finance. The research result found that the Corporate Social Responsibility activity the purpose of the external is for the society empowerment, such as social, healty, environment, and scholarship program for students. And the purpose of the internal activity is to the employees’ prosperity, such as giving recruitment and training. The differentiation strategy does is launched the new program which is ACP (Insurance Credit Protection). The analysis result shows that the Corporate Social Resposibility activity for the internal has increased by 42.28% and for the external activity has increased by 84%. The company’s financial performance is also increasing since the company has implemented the Corporate Social Responsibility and Differentiation Strategy. The conclusion of this research shows that CSR and Differentiation strategy which has been implemented is giving many advantages for the company as well as increasing the financial performance at PT. Mandiri Tunas Finance, therefore, it is giving a positive impact for the company to increase competitive advantage. Keywords: Corporate Social Responsibility, Differentiation Strategy, and Competitive Advantage.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perusahaan melakukan Corporate Social Responsibility dan Penerapan Strategi Diferensiasi sebagai alat untuk menciptakan keunggulan bersaing pada PT. Mandiri Tunas Finance. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, karena peneliti tidak sedang melakukan pengujian hipotesis tetapi menganalisis tentang Corporate Social Responsibility dan Strategi Diferensiasi yang diterapkan oleh PT. Mandiri Tunas Finance. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa kegiatan Corporate Social Responsibility yang dilakukan untuk eksternal lebih diarahkan kepada kepedulian terhadap pemberdayaan masyarakat seperti bidang sosial, kesehatan, lingkungan, dan bantuan beasiswa untuk anak sekolah. Untuk kegiatan internal lebih diarahkan kepada kesejahteraan karyawan seperti memberikan rekruitmen dan pelatihan. Strategi diferensiasi yang dilakukan adalah mengeluarkan program baru yaitu ACP (Asuransi Credit Protection). Dari hasil analisis menunjukkan bahwa kegiatan Corporate Social Responsibility untuk internal mengalami peningkatan yaitu 42,28% dan untuk kegiatan eksternal mengalami peningkatan juga yaitu 84%. Kinerja keuangan perusahaan pun juga mengalami peningkatan hal ini disebabkan karena perusahaan telah menerapkan Corporate Social Responsibility dan Srategi Diferensiasi. Simpulan yang dapat diambil dari penelitian di atas menunjukkan bahwa CSR dan Strategi Diferensiasi yang diterapkan sangat menguntungkan bagi perusahaan dan meningkatkan kinerja keuangan PT. Mandiri Tunas Finance, sehingga memberikan dampak yang positif bagi perusahaan untuk menciptakan keunggulan bersaing. Kata Kunci : Corporate Social Responsibility, Strategi Diferensiasi, dan Keunggulan Bersaing.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
2
PENDAHULUAN Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia usaha menjadi bertambah ketat. Banyak badan usaha yang membangun usaha kecil menengah yang memerlukan modal, atau industri kecil yang sedang berkembang memerlukan modal tambahan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya ditengah persaingan perekonomian yang semakin marak. Kunci utama pencapaian keberlangsungan adalah adanya penerimaan publik akan kehadiran perusahaan. Bentuk tanggung jawab yang diinginkan publik tidak hanya berupa keterlibatan perusahaan dalam kegiatan-kegiatan sosial, melainkan dalam bentuk suatu pengintegrasian kegiatan bisnis dan operasional dengan aspek sosial. Keberlangsungan dapat dicapai dengan lahirnya suatu konsep yang dikenal sebagai Corporate Social Responsibility (CSR). Corporate Social Responsibility merupakan suatu konsep terintegrasi yang menggabungkan aspek bisnis dan sosial dengan selaras agar perusahaan dapat membantu tercapainya kesejahteraan stakeholders, serta dapat mencapai profit maksimum sehingga dapat meningkatkan harga saham (Kiroyan, N. 2006). Citra perusahaan akan semakin baik dimata masyarakat apabila dapat menunjukkan tanggung jawab dan kepeduliannya terhadap lingkungan eksternal, misalnya adanya alokasi dana untuk program pengolahan limbah, pendidikan dan pelatihan, pensiun, serta tunjangan lainnya. Selain itu tanggung jawab perusahaan juga memiliki dampak terhadap peningkatan kinerja ekonomi perusahaan,seperti : meningkatkan penjualan, meningkatkan apresiasi investor di pasar modal, meningkatkan nilai bagi kesejahteraan pemilik dan sejenisnya. Aktivitas-aktivitas sosial perusahaan ini menjadi sangat penting untuk diungkapkan karena kesadaran masyarakat Indonesia yang semakin meningkat. Oleh karena itu, kepedulian perusahaan terhadap masyarakat yang berupa aktivitas-aktivitas sosial perusahaan tersebut harus diungkapkan berupa laporan tanggung jawab sosial yang membahas pencatatan setiap transaksi keuangan perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat. Biaya yang berkaitan dengan kemasyarakatan tersebut disebut sebagai biaya sosial menurut Januarti dan Apriyanti, 2005 (dalam Resturiyani, 2012). Bukan hanya CSR aja yang penting dilakukan oleh setiap perusahaan menerapkan Strategi Diferensiasi juga penting sekali dilakukan oleh setiap perusahaan karena setiap perusahaan dituntut untuk mampu menciptakan kepuasan pelanggan dengan memberikan produk yang berkualitas, harga yang bersaing, maupun pelayanan yang baik. Hal ini merupakan faktor penunjang keberhasilan perusahaan dalam usaha meningkatkan keunggulan bersaing. PT. Mandiri Tunas Finance Tbk, yang selanjutnya disebut sebagai “Perseroan”, senantiasa memberikan nilai lebih dalam memenuhi kebutuhan pelanggan serta turut berkontribusi pada masyarakat dan negara. Perseroan menyadari bahwa instrument penting dalam menopang kinerja bisnis adalah sejauh mana sebuah perusahaan berkontribusi pada aspek internal maupun eksternal. Oleh karena itu, Perseroan terus mengembangkan bisnis yang seimbang dengan pertanggung jawaban sosial perusahaan. Terkait dengan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Strategi Diferensiasi PT. Mandiri Tunas Finance Tbk penelitian ini juga mengkinerja perusahaan yang berdasarkan pada Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan berdasarkan pada kualitas produk serta pelayanan terhadap para pelanggan dan masyarakat sekitar sebagai konsekuensi dari Program CSR dan penerapan Strategi Diferensiasi pada PT. Mandiri Tunas Finance Tbk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh CSR dan
Strategi Diferensiasi untuk menciptakan keunggulan bersaing pada PT. Mandiri Tunas Finance. Perusahaan yang dijadikan pada penelitian ini adalah perusahaan yang memiliki banyak persaingan dari perusahaan pembiayaan yang lainnya.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
3
Penelitian ini berbeda dengan peneliti sebelumnya dalam hal jangka waktu pengambilan datanya yaitu tahun 2011-2012 serta pengambilan dampak positif dari penerapan Corporate Social Responsibility dan Strategi Diferensiasi sebagai wujud untuk menciptakan keunggulan bersaing. TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN PROPOSISI Definisi Dasar Corporate Social Responsibility Tanggung jawab sosial (social responsibility) merupakan pelebaran tanggung jawab perusahaan sampai lingkungan baik secara fisik maupun psikis (Chapra, 1983). Hal itu dapat dilakukan dengan berinvestasi pada sektor-sektor ramah lingkungan, menjaga keseimbangan eksploitasi, pengolahan limbah (daur ulang limbah) menaikkan pengeluaran– pengeluaran sosial (biaya sosial) serta cara lain guna menjaga keseimbangan lingkungan dan sejenisnya. Biaya-biaya tersebut dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan antara keberadaan perusahaan dengan harapan masyarakat dan lingkungan. Definisi lain menyatakan bahwa tanggung jawab sosial merupakan komitmen berkelanjutan para pelaku bisnis untuk memegang teguh pada etika bisnis dalam beroperasi, member konstribusi terhadap pembangunan berkelanjutan, serta berusaha mendukung peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan bagi pekerja, termasuk meningkatkan kualitas hidup bagi masyarakat sekitar. Satu terobosan besar perkembangan gema tanggung jawab sosial perusahaan dikemukakan oleh Elkington, J (1997) yang dikutip oleh Hadi, N (2011: 5658) yang terkenal dengan sebutan : “The Triple Botton Line” yang dimuat dalam buku “Canibals with Forks, the Triple Botton Line of Twentieth Century Business.” Konsep tersebut mengakui bahwa jika perusahaan ingin sustain maka perlu memperhatikan 3P, yaitu bukan cuma profit yang diburu, namun juga harus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat (people) dan ikut aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet). Konsep Triple Botton Line tersebut merupakan kelanjutan dari konsep sustainable development yang secara eksplisit telah mengaitkan antara dimensi tujuan dan tanggung jawab , baik kepada shareholder maupun stakeholder. 1. Profit, merupakan satu bentuk tanggung jawab yang harus dicapai perusahaan, bahkan mainstream ekonomi yang dijadikan pijakan filosofis operasional perusahaan, profit merupakan orientasi utama perusahaan. Peningkatan kesejahteraan personil dalam perusahaan, meningkatkan tingkat kesejahteraan pemilik (shareholder), peningkatan kontribusi bagi masyarakat lewat pembayaran pajak, melakukan ekspansi usaha dan kapasitas produksi membutuhkan sumberdana, hal itu bisa dilakukan manakala didukung kemampuan menciptakan keuntungan (profit) perusahaan. 2. People, merupakan lingkungan masyarakat (community) di mana perusahaan berada. Mereka adalah para pihak yang mempengaruhi dan dipengaruhi perusahaan. Dengan demikian, community memiliki interrelasi kuat dalam rangka menciptakan nilai bagi perusahaan. Hamper tidak mungkin perusahaan mampu menjalankan operasi secara survive tanpa didukung masyarakat sekitar. Disitulah letak terpenting dari kemauan dahn kemampuan perusahaan mendekatkan diri dengan masyarakat lewat strategi social responsibility. 3. Planet, merupakan lingkungan fisik (sumberdaya fisik) perusahaan. Lingkungan fisik memiliki signifikansi terhadap eksistensi perusahaan. Mengingat, lingkungan merupakan tempat di mana perusahaan berada. Satu konsep yang tidak bisa dihiraukan adalah hubungan perusahaan dengan alam yang bersifat sebab – akibat. Kerusakan
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
4
lingkungan, eksploitasi tanpa batas keseimbangan, menghancurkan perusahaan dan masyarakat.
cepat
atau
lambat
akan
Manfaat Penerapan CSR Dengan adanya CSR akan meningkatkan profit bagi perusahaan dan kinerja finansial yang lebih baik karena banyak perusahaan-perusahaan besar yang mengungkapkan program CSR menunjukan keuntungan yang nyata terhadap peningkatan nilai saham.CSR juga mampu meningkatkan reputasi perusahaan yang dapat dipandang sebagai social marketing bagi perusahaan. Social marketing akan dapat memberikan manfaat dalam pembentukan brand image suatu perusahaan dalam kaitannya dengan kemampuan perusahaan terhadap komitmen yang tinggi terhadap lingkungan selain memiliki produk yang berkualitas tinggi. Biaya Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan Ketika laporan tanggungjawab sosial diundangkan dalam UU No. 40 Tahun 2007, maka untuk industri tertentu sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang tersebut menjadi mandatory. Secara eksplisit Undang-Undang No.40 Tahun 2007 pasal 74 ayat 2 menyebutkan bahwa : “Tanggungjawab sosial dan lingkungan Perseroan wajib dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang besarnya ditentukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Untuk itu, Perseroan wajib menyisihkan dana untuk keperluan kegiatan program sosial dan lingkungan.” Dengan mengacu pada UU No. 40 Tahun 2007 proses akuntansi khususnya yang terkait dengan pengakuan, pengukuran dan pengungkapan biaya sosial tersebut dalam laporan keuangan perusahaan menyatakan bahwa : “Biaya tanggungjawab diambil dari penyisihan laba bersih yang ditetapkan lewat RUPS tahunan, sehingga semula masyarakat beranggapan biaya sosial tersebut diakui sebagai pengurang laba ditahan dan disajikan pada laporan perubahan ekuitas Perseroan”. Pelaporan Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial Pada Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 (Revisi 2009) paragraf sembilan tercantum : “Perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan seperti laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added statement), khususnya bagi industri dimana faktor-faktor lingkungan hidup memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap pegawai sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting”. Laporan Tanggung Jawab Sosial merupakan laporan aktifitas tanggung jawab sosial yang telah dilakukan perusahaan baik berkaitan dengan perhatian masalah dampak sosial maupun lingkungan. Laporan tersebut menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan laporan tahunan (annual report) yang dipertanggung jawabkan direksi di depan sidang Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Laporan ini berisi laporan program – program sosial dan lingkungan perseroan yang telah dilaksanakan selama tahun buku berakhir.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
5 Dalam pelaporan Biaya Sosial, menurut Glautier dan Underdown, 1986 (dalam Trigoyanti, S. D, 2009:26-27),terdapat tiga pendekatan : 1) Pendekatan Deskriptif (descriptive approach) Laporan Sosial Deskriptif mengandung semua data aktivitas sosial perusahaan dan laporan ini merupakan laporan sosial yang simpel dan dengan format yang paling informatif. 2) Pendekatan Biaya yang Dikeluarkan (the-cost-of-the outlay approach) Pendekatan ini dilaporkan secara kuantitatif, dimana biaya-biaya yang dikeluarkan untuk aktivitas social dikuantifikasikan dalam bentuk satuan mata uang. 3) Pendekatan Biaya Manfaat (the-cost-benefit approach) Pendekatan biaya manfaat ini mengungkapkan keduanya baik biaya maupun manfaat yang berhubungan dengan aktivitas sosial perusahaan. Namun, pendekatan ini sulit untuk diterapkan karena adanya kesulitan dalam pengukuran manfaat atas biaya-biaya yang dikeluarkan untuk aktivitas-aktivitas social perusahaan. Definisi Strategi Diferensiasi Strategi diferensiasi adalah membentuk persepsi pembeli akan keuntungan suatu produk/jasa dibandingkan dengan produk/jasa sejenis sehingga mereka bersedia untuk membeli dengan harga lebih mahal. Sedangkan pengertian strategi diferensiasi menurut Kotler, P (1999) adalah tindakan merancang satu set perbedaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari penawaran pesaing. Esensi dari strategi diferensiasi adalah perusahaan dapat memberikan perbedaan yang lebih unik dari pada pesaing, sehingga dengan perbedaan itu konsumen memiliki nilai yang lebih tinggi. Ferdinand, A (2003) menyatakan bahwa strategi diferensiasi yang sukses haruslah strategi yang mampu: (a) menghasilkan nilai pelanggan, (b) memunculkan persepsi yang bernilai khas dan baik serta (c) tampil sebagai wujud berbeda yang sulit untuk ditiru. Diferensiasi adalah strategi yang bertujuan memproduksi barang dan jasa yang di anggap unik oleh industri dan ditujukan kepada pelanggan yang relatif tidak sensitif terhadap harga. Sumber Diferensiasi Perusahaan melakukan deferensiasi terhadap para pesaingnya bilamana dia berhasil menampilkan keunikan yang bernilai penting oleh pembeli bukan hanya penawaran harga rendah tetapi keunikan yang lain. 1. Diferensiasi produk Dalam diferensiasi produk, produk memiliki arti atau nilai bahwa perusahaan menciptakan suatu produk baru yang dirasakan oleh keseluruhan pelanggan sebagai produk yang unik dan berbeda . Dalam hal ini , produk yang dimaksud adalah mutu produk yang akan mendukung posisi produk dipasaran. Mutu dapat didefinisikan sebagai pembanding dengan alternative pesaing dari pandangan pasar . Mutu dapat dikatakan sebagai bagaimana produk itu disesuaikan dengan baik dan sesuai dengan yang digunakan , dan juga dipercaya selama berakhirnya waktu. Suatu penentu terpenting pada kesuksesan produk baru dan keuntungan adalah pada mutu produk (Lestari, D. E, 2005). 2. Diferensiasi Pelayanan Selain mendiferensiasikan produk fisiknya, perusahaan juga dapat mendiferensiasikan pelayanannya. Jika produk fisiknya tidak mudah didiferensiasikan, kunci sukses lainnya terletak pada peningkatan kualitas pelayanan. Dalam hal ini, pelayanan yang dimaksud meliputi kualitas dari pelayanan. Kualitas merupakan kiat
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
6
secara konsisten dan efisien untuk member pelanggan/anggota apa yang diinginkan dan diharapkan oleh pelanggan/anggota (Shelton ,1997). Kinerja Keuangan Kinerja keuangan perusahaan sangat ditentukan oleh kualitas kebijakan manajemen yang di ambil dalam upaya mencapai tujuan organisasi, sehingga untuk mengukur kinerja keuangan perlu dilaksanakannya analisa laporan keuangan, karena dalam laporan keuangan segala hasil kebijakan manajemen terangkai dan terdokumentasi secara memadai dalam bentuk informasi keuangan. Oleh karena itu, agar laporan keuangan mampu memberikan informasi sebagai mana yang diinginkan oleh perusahaan, perlu dilakukan analisa dan interpretasi atas data-data yang terangkum dalam laporan keuangan tersebut sebagai langkah awal untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut. Teknik Analisis Laporan Keuangan Menurut Munawir (2007) teknik analisis yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan adalah sebagai berikut : a. Analisa perbandingan laporan keuangan, adalah metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan, adalah metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau labih, dengan menunjukkan: 1. Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah 2. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah 3. Kenaikan atau penurunan dalam prosentase 4. Perbandingan yang dinyatakan dengan rasio 5. Prosentase total b. Analisa ratio, adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. Menurut Hanafi, M.M dan Halim, A (2005:77-88) pada dasarnya analisis rasio bisa dikelompokkan ke dalam lima macam kategori, yaitu : 1. Rasio Likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancer perusahaan relative terhadap hutang lancarnya (hutang dalam hal ini merupaka kewajiban perusahaan). aktiva lancar a) Rasio Lancar = hutang lancar 2. Rasio Aktivitas adalah rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan asset dengan melihat tingkat aktivitas aktiva-aktiva tersebut pada tingkat kegiatan tertentu. a) Perputaran Aktiva Tetap
=
Penjualan
Total Aktiva Tetap b) Perputaran Total Aktiva
= Penjualan Total Aktiva
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
7 3. Rasio Solvabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio ini mengukur likuiditas jangka panjang perusahaan dan dengan demikian memfokuskan pada sisi kanan neraca. Ada beberapa macam rasio yang bisa dihitung : a) Rasio total hutang Terhadap total asset
=
Total Hutang Total Aset
b) Times Interest Earned = Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) Bunga 4.
Rasio Profitabilitas adalah rasio yang melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profitabilitas) pada tingkat penjualan, asset, dan modal saham tertentu. Rumus ini sebagai berikut : a) Profit margin Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini bisa dihitung dengan rumus : Profit Margin =
Laba bersih Penjualan
b) Return On Asset (ROA) Rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset yang tertentu. Rasio ini bisa dihitung dengan mengguunakan formula sebagai berikut : ROA = Laba Bersih Total Aktiva c) Return On Equity (ROE) Rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus : ROE = Laba Bersih Total Ekuitas Keunggulan Bersaing Keunggulan bersaing menurut Pearce II dan Robinson Jr, 1997 (dalam Rachman, A. F 2010) adalah faktor – faktor yang memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan dan merupakan faktor – faktor yang seharusnya menjadi landasan strategi perusahaan. Sedangkan menurut Porter (1994:3) adalah strategi pada dasarnya berkembang dari nilai yang mampu diciptakan oleh sebuah perusahaan untuk pembelinya yang melebihi biaya perusahaan dalam menciptakannya. Ada 4 faktor yang berpengaruh dalam keunggulan bersaing. Keempat faktor ini juga digunakan untuk menilai keberhasilan penciptaan
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
8
keunggulan bersaing. Faktor tersebut adalah efisiensi ,kualitas, inovasi, dan tanggapan konsumen. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, yaitu peneliti memperoleh data tanpa melakukan pengujian hipotesis, tetapi menggunakan proporsisi sebagai dasar dalam menjawab permasalahan yang dikemukakan didalam penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan deskriptif. Teknik Pengumpulan Data 1. Dokumentasi Yaitu cara pengumpulan dengan cara memeriksa atau melihat langsung dokumen, arsip–arsip, catatan–catatan tertulis, dan buku–buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, seperti mengumpulkan data–data objek penelitian dari tempat objek penelitian yang memiliki kaitan dengan masalah yang sedang diteliti. 2. Wawancara Wawancara merupakan cara memperoleh data dengan cara melakukan tanya jawab secara mendalam dengan sumber data primer , yaitu pihak-pihak yang berkompeten pada PT. Mandiri Tunas Finance yang berada pada kantor cabang Surabaya. Jenis wawancara yang akan dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah wawancara bebas terpimpin yaitu wawancara yang dilakukan dengan mempersiapkan pokok – pokok permasalahan terlebih dahulu yang kemudian dikembangkan dalam wawancara, kemudian responden akan menjawab secara bebas sesuai dengan permasalahan yang diajukan sehingga proses wawancara dapat terkontrol (Hadi, S. 2001 : 207). 3. Observasi Observasi merupakan peninjauan secara langsung untuk mengetahui jalannya prosedur program atau aktivitas - aktivitas CSR dan strategi diferensiasi untuk menampilkan keunikan dari para pesaingnya yang dilakukan oleh PT. Mandiri Tunas Finance Tbk. Dalam penelitian ini dilakukan observasi langsung di kantor cabang PT. Mandiri Tunas Finance Tbk Surabaya yang menjadi obyek penelitian untuk mendapatkan data–data yang berupa dokumen dan bagaimana cara pelayanan yang baik dan semakin dipercaya oleh pelanggan dan masyarakat sekitar. Satuan Kajian Penelitian kualitatif umunya dilakukan melalui pendekatan studi kasus. Disamping itu, pada penelitian kualitatif juga perlu menjelaskan satuan kajian (unit of analysis) yang merupakan satuan terkecil objek penelitian yang diinginkan peneliti sebagai klasifikasi pengumpulan data. Dalam penelitian ini, objek penelitian yang dibutuhkan meliputi : 1. Laporan Tanggung Jawab Sosial Merupakan laporan aktifitas tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan baik berkaitan dengan perhatian masalah dampak sosial maupun lingkungan. 2. Berbagai sumber strategi Diferensiasi yang selalu memberikan kualitas yang baik serta memberikan manfaat kepada konsumen antara lain : a. Diferensiasi produk b. Diferensiasi pelayanan
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
9
Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif , ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam analisis data adalah : 1. Mengumpulakan data – data di perusahaan. Dari pengumpulan data tersebut peneliti akan melaksanakan penelitian di perusahaan untuk memperoleh gambaran umum dan menyeluruh tentang objek penelitian dalam hal ini adalah pengaruh CSR dan Penerapan Strategi Diferensiasi untuk menciptakan keunggulan bersaing pada PT. Mandiri Tunas Finance Tbk. Kemudian dilanjutkan dalam proses pengambilan data dan wawancara. 2. Penarikan kesimpulan harus disesuaikan dengan keseluruhan hasil dari proses pengumpulan data. Kemudian seluruh temuan penelitian disimpulkan sehingga diperoleh penjelasan tentang pengaruh CSR dan penerapan strategi diferensiasi untuk menciptakan keunggulan bersaing pada PT. Mandiri Tunas Finance Tbk terhadap kehidupan sosial masyarakat dan selalu menciptakan produk dan pelayanan yang berkualitas dan juga berbeda agar bisa menghadapi persaingan yang semakin ketat. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT.Mandiri Tunas Finance memiliki program CSR diantaranya dalam bentuk program sosial dan lingkungan, yaitu melakukan pendidikan dan pelatihan, pemberian beasiswa, kesehatan, keagamaan, dan keselamatan konsumen. Berikut aktivitas CSR yang dilakukan oleh PT.Mandiri Tunas Finance yang telah diklasifikasikan oleh penulis ke dalam lingkungan eksternal dan lingkungan internal : Tabel 1 Aktivitas Sosial dan Lingkungan Di Luar Lingkungan dan Dalam Lingkungan Periode 2011-2012 Bentuk Kegiatan (Eksternal) 1. Bidang Sosial
2011 Rangkaian aksi donor darah MTF menyelenggarakan kegiatan donor darah di Lt. 3 Graha Mandiri Jln. Imam Bonjol 61 Jakarta. Adapun kantong darah yang berhasil dikumpulkan adalah sebanyak 120 kantong darah. MTF menyerahkan sumbangan berupa sembako dan uang tunai untuk menunjang pendidikan ke Rumah Singgah untuk Anak Jalanan Annur Muhiyyam . MTF menyerahkan sumbangan kepada Selukat Learning Center Gianyar, Bali.
Sumber : Data Internal PT. Mandiri Tunas Finance diolah
2012 Aksi Donor Darah sebanyak 3 kali dengan jumlah pendonor seluruhnya sebanyak 325 orang. Pemberian bantuan dana dan kebutuhan bahan pokok kepada Panti Jompo dan Panti Asuhan di Jakarta dan Lampung. Dalam rangka hari Natal tahun 2012 Mandiri Tunas Finance mengadakan kegiatan CSR MTF Berbagi Kasih pada hari kamis tanggal 13 Desember 2012 dengan mengunjungi Panti Asuhan Yayasan Sayap Ibu, kebayoran baru .Kegiatan CSR MTF Berbagi Kasih juga disertai dengan penyerahkan sumbangan berupa sembako serta uang tunai sebagai wujud Corporate Social Responsibility MTF.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
10
2.
3.
Lanjutan Tabel 1 Bidang Lingkungan
Pemberian bantuan pemeliharaan lingkungan disekitar kantor-kantor cabang Perseroan seperti penghijauan.
Bidang Kesehatan
4. Bidang Keagamaan
Acara Sahur on the Road bekerjasama dengan PT Mabua Harley Davidson disertai dengan pemberian makanan sahur kepada aparat keamanan.
5. Bidang Pelatihan & bantuan beasiswa anak sekolah
memberikan program beasiswa pendidikan kepada anak-anak karyawan dalam program MTF PRESTASI.
Bentuk Kegiatan
2011
Pengobatan Massal “MTF PEDULI SESAMA”. Sebanyak 272 warga desa Ciomas, Bogor mulai dari usia balita hingga usia lanjut tercatat sebagai pasien yang mendapat pemeriksaan dan pengobatan.Kegiatan ini rutin diadakan setiap tahun sebagai rangkaian kegiatan CSR PT Mandiri Tunas Finance. MTF menyumbangkan hewan qurban untuk disembelih yang bertempat di komplek bank mandiri, Mampang Jakarta Selatan. Selanjutnya, daging hewan qurban tersebut dibagikan langsung kepada masyarakat yang membutuhkan.
Pelaksanaan Program Magang bagi siswa SMU dan Universitas untuk memberi kesempatan kepada mereka menggali pengalaman bekerja di Perseroan. 2012
(Internal) 1. Bidang Keselamatan Karyawan
Perseroan juga turut memberikan bantuan donasi bagi karyawan atau keluarga karyawan yang sedang mengalami sakit atau kedukaan sebagai wujud solidaritas serta agar dapat membantu meringankan beban karyawan dan keluarganya.
Sumber : Data Intern PT.Mandiri Tunas Finance diolah
Aktivitas sosial yang dilakukan oleh PT.Mandiri Tunas Finance selama tahun 2011 sampai tahun 2012 bisa dilihat pada tabel 1 bahwa di tahun 2012 perusahaan mengalami peningkatan untuk melakukan program CSR di banding tahun 2011 yang hanya sedikit melakukan program CSR. Hal ini merupakan bahwa betapa pedulinya perusahaan terhadap lingkungan dan sosial akan pentingnya melakukan program CSR dengan tujuan untuk membangun kesejahteraan perusahaan di mata masyarakat sekitar dengan cara memberikan bantuan-bantuan yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Di tahun yang akan datang Perseroan akan lebih meningkatkan program tanggung jawab sosial perusahaan agar dapat memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat dengan melakukan berbagai aktivitas sosial.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
11 Analisis Laporan Pertanggungjawaban Sosial dan Lingkungan Berdasarkan Pendekatan Biaya yang Dikeluarkan Salah satu pendekatan yang digunakan dalam penerapan akuntansi pertanggungjawaban sosial adalah pendekatan biaya yang dikeluarkan. Pendekatan biaya yang dikeluarkan mampu menggambarkan semua pengeluaran dana dalam satuan uang untuk setiap kegiatan sosial yang telah dilakukan perusahaan. Dengan demikian pendekatan biaya yang dikeluarkan mampu menggambarkan comparability yaitu hasil satu tahun dapat dibandingkan dengan tahun lainnya dalam hal-hal yang berhubungan dengan komitmen keuangan untuk kegiatan sosial. Dalam hal ini akuntansi pertanggungjawaban sosial dengan pendekatan biaya yang dikeluarkan di dalamnya termuat kontribusi-kontribusi yang terdiri dari bantuan beasiswa dan pelatihan magang bagi siswi SMU dan Universitas, kesehatan, sosial, keagamaan, dan lingkungan. Berikut adalah tabel 2 yang merupakan Laporan Aktivitas Sosial dengan menggunakan pendekatan biaya yang dikeluarkan oleh PT. Mandiri Tunas Finance. Tabel 2 Laporan Biaya Sosial PT.Mandiri Tunas Finance Tbk Untuk Tahun yang Berakhir Per 31 Desember 2011 dan 2012
KETERANGAN 1.
To %
31 Desember
2011
2012
Rp
Rp
Perubahan
Prosentase
Rp
%
Kontribusi Untuk SDM : a.
Gaji dan Tunjangan
b.
Biaya Pesangon
c.
Rekruitmen dan Pelatian
Total Kontribusi untuk SDM Proporsisi
2. Kontribusi untuk Sosial & Lingkungan : a. Bidang bantuan beasiswa & pelatihan magang siswi SMU, Universitas
88,311,000,000
126,517,000,000
38,206,000,000
955,000,000
844,000,000
(111,000,000)
1,204,000,000
1,359,000,000
155,000,000
90,470,000,000
128,720,000,000
38,250,000,000
99.91%
32,000,000
4,845,000
-
44,500,000
44,500,000
c. Bidang Sosial
42,240,000
34,750,000
(7,490,000)
d. Bidang Keagamaan
15,500,000
25,500,000
10,000,000
-
19,455,000
19,455,000
84,895,000
156,205,000
71,310,000
0.09%
0,12%
e. Bidang Lingkungan T Total Kontribusi untuk Sosial dan Lingkungan % Proporsisi To Total Biaya % TOTAL BIAYA
90,554,895,000 100%
Sumber : Data Internal PT.Mandiri Tunas Finance diolah
42.28%
99.88%
27,155,000
b. Bidang Kesehatan
%
31 Desember
128,876,205,000 3 100%
8,321,310,000
84%
42.32%
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
12
Dari pernyataan diatas, penulis dapat membandingkan dan menggunakan pendekatan yang termudah dalam menilai kinerja sosial perusahaan. Pendekatan yang paling mudah dilakukan bagi penulis adalah dengan pendekatan biaya yang dikeluarkan. Aktivitas Sosial yang dapat dinilai sebagai berikut : 1. Kontribusi untuk Sumber Daya Manusia Untuk kontribusi Sumber Daya Manusia meliputi gaji dan tunjangan, biaya pesangon, serta rekruitmen dan pelatihan. Secara keseluruhan prosentase kenaikan kontribusi untuk SDM tahun 2011 ke 2012 adalah sebesar 42.28%, hal ini disebabkan karena pertambahan jumlah karyawan dari 1,972 untuk tahun 2011 dan 2,371 untuk tahun 2012. Dalam prosentase proporsi kontribusi untuk SDM dengan total biaya sosial adalah 99.91% di tahun 2011 dan 99.88% di tahun 2012. Dengan demikian kontribusi untuk sumber daya manusia untuk tahun 2012 mengalami penurunan dari tahun 2011. Penurunan total kontribusi untuk sumberdaya manusia dari tahun 2011 ke tahun 2012 dikarenakan biaya pesangon yang dikeluarkan lebih rendah dari tahun 2011. Hal ini menunjukkan bahwa di tahun 2012 karyawan yang telah dipensiun lebih sedikit di banding dengan tahun 2011. 2. Kontribusi untuk sosial dan lingkungan terdiri dari bantuan untuk beasiswa dan pelatihan magang bagi siswi SMU dan Universitas, kesehatan, sosial, keagamaan, dan lingkungan. Dalam prosentase proporsisi total kontribusi untuk Sosial dan Lingkungan adalah 0.09% untuk tahun 2011 dan 0.12% untuk tahun 2012. Dengan demikian kontribusi untuk sosial dan lingkungan tergolong rendah. Hal ini disebabkan karena perusahaan mengeluarkan dananya tidak besar namun dananya hanya kecil, karena PT. Mandiri Tunas Finance merupakan perusahaan yang sedang berkembang dan mulai tumbuh profitnya. Maka dari itu PT. Mandiri Tunas Finance untuk melakukan program CSR hanya sederhana saja kalau ada even-even tertentu seperti merayakan hari ulang tahun PT. Mandiri Tunas Finance. Analisi Strategi Diferensiasi Strategi Diferensiasi merupakan ciri pembeda dari produk dan pelayanan yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut dengan para pesaingnya. Adapun cara strategi diferensiasi yang dilakukan perusahaan adalah menambah produk pembiayaan seperti pembiayaan untuk alat berat yang mana dulu perusahaan hanya mengeluarkan pembiayaan untuk kendaraan saja dan memberikan layanan baru serta berkualitas kepada konsumen agar para konsumen cenderung memilih alternative pembiayaan kredit ke PT. Mandiri Tunas Finance. Untuk saat ini produk yang dihasilkan tidak dapat dideferensiasikan, hal ini disebabkan karena pertambahan perusahaan pembiayaan yang juga mengeluarkan pembiayaan untuk alat berat. Untuk itu perusahaan mencari alternative lain yaitu mengeluarkan layanan yang berbeda dan bermanfaat bagi konsumen salah satunya adalah menambah program yaitu ACP yang mana perusahaan lain tidak melakukan layanan yang seperti ini. Analisis Manfaat dan Dampak Perseroan Melakukan CSR untuk Mewujudkan Keunggulan Bersaing Salah satu manfaat yang dapat diterima oleh PT.Mandiri Tunas Finance adalah mampu meningkatkan penjualan produk pembiayaan kendaraan dan meningkatkan reputasi perusahaan di mata masyarakat sekitar. Serta membawa dampak positif bagi perusahaan yaitu meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Hal ini bisa dijadikan bahwa perusahaan tersebut mampu mewujudkan keunggulan bersaing di banyaknya persaingan industriindustri pembiayaan kendaraan sekarang ini. Karena setiap kegiatan positif yang dilakukan perusahaan membuat para konsumen atau masyarakat sekitar memberikan nilai yang positif
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
13 bagi perusahaan itu sendiri sehingga para konsumen cenderung lebih memilih alternatif pembiayaan kendaraan kredit di perseroan tersebut. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan perusahaan adalah prestasi atau kemampuan yang dimiliki perusahaan, terutama kemampuan untuk menghasilkan laba. Kinerja dianalisis dengan mengukur efetivitas manajemen berdasarkan hasil pengambilan yang dihasilkan dari penjualan dan investasi. Analisa perbandingan laporan keuangan, adalah metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan, adalah metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau labih, dengan menunjukkan : 1. Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah 2. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah 3. Kenaikan atau penurunan dalam prosentase 4. Perbandingan yang dinyatakan dengan rasio 5. Prosentase total Berikut adalah tabel 3 yang merupakan pengklasifikasian dari laporan posisi keuangan yang diambil secara ringkas oleh penulis : Tabel 3 PT.Mandiri Tunas Finance Laporan Posisi Keuangan Per 31 Desember Tahun 2011-2012 Keterangan A Aktiva T Total Aktiva Lancar To
2011 (juta rupiah)
2012 (juta rupiah)
Perubahan %
3,480,324
4,339,440
24.68%
36,041
48,686
35.09%
3,516,365
4,388,126
24.79%
154,291
337,106
118.49%
2,949,657
3,522,055
19.41%
3,103,948
3,859,161
24.33%
412,417
528,965
28.25%
Total Liabilitas dan Ekuitas 3,516,365 Sumber : Data Intern PT.Mandiri Tunas Finance diolah
4,388,126
24.79%
Total Aktiva Tetap
T Total Aktiva L Libilitas dan Ekuitas Total Hutang Lancar Total Hutang Jangka Panjang Total Hutang/Liabilitas To Total Ekuitas
Dari tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa Total aset Perseroan di tahun 2012 mencapai Rp 4,388,126 juta atau tumbuh 24.79% dari tahun 2011 sebesar Rp 3,516,365 juta. Pertumbuhan ini berhasil melampaui dari target yang ditetapkan yaitu sebesar Rp 3 triliun. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan piutang pembiayaan konsumen seiring dengan peningkatan volume pembiayaan konsumen. Total utang Perseroan di tahun 2012 adalah sebesar Rp 3,859,161 juta. Nilai ini mengalami kenaikan sebesar 24,33% dibandingkan dengan tahun 2011 yang tercatat sebesar Rp 3,103,948 juta. Peningkatan tersebut disebabkan oleh pencairan fasilitas pinjaman bank baru untuk mendukung pertumbuhan pembiayaan konsumen Perseroan.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
14
Di tahun 2012, Perseroan mencatat ekuitas sebesar Rp 528,965 juta naik 28,25% dari tahun 2011 sebesar Rp 412,417 juta atau mengalami kenaikan Rp 116,548 juta. Peningkatan tersebut disebabkan oleh meningkatnya Laba Tahun Berjalan (Laba Bersih) Perseroan. Tabel 4 PT.Mandiri Tunas Finance Laporan Laba-Rugi Per 31 Desember Tahun 2011-2012 Keterangan
2011
2012
Perubahan
(juta rupiah)
(juta rupiah)
%
Pendapatan Bunga Pembiayaan diperoleh
Konsumen
yang 543,146
637,822
17.43%
Sewa Pembiayaan untuk alat berat
2,798
16,514
490.21%
Bunga yang diperoleh dari Bank
7,263
6,626
-8.77%
Lain-lain Neto
124,771
180,107
44.35%
Total Pendapatan
677,978
841,069
24.06%
(587,146)
(685,520)
16.75%
90,832
155,549
71.25%
(25,059)
(39,001)
55.64%
Laba Tahun Berjalan/Laba Bersih 65,773 Sumber : Data Intern PT.Mandiri Tunas Finance diolah
116,548
177.20%
Total Beban Laba Sebelum Beban Pajak Beban Pajak Penghasilan
Dapat dilihat tabel 4 di atas Perseroan meraih peningkatan total pendapatan di tahun 2012 sebesar Rp 841,069 juta dan di tahun 2011 Rp 677,978 juta. Total pendapatan tersebut meningkat 24.06% dibandingkan dengan total pendapatan di tahun 2011. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan kegiatan CSR baik yang dilakukan di luar lingkungan maupun dalam lingkungan serta menambah produk dan pelayanan yang baru dan berbeda dari pesaing. Dari total pendapatan tersebut, pendapatan bunga pembiayaan konsumen yang diperoleh di tahun 2012 memberikan kontribusi pendapatan terbesar yaitu sebesar Rp 637,822 juta miliar atau meningkat 17.43% dibandingkan pendapatan bunga pembiayaan konsumen di tahun 2011 sebesar Rp 543,146 juta. Selain itu kenaikan pendapatan bunga pembiayaan konsumen juga disebabkan oleh peningkatan dari pembiayaan konsumen yang didanai melalui skema pembiayaan bersama (Joint Financing) without recourse yang mendominasi total pembiayaan baru selama tahun 2012, sedangkan sewa guna usaha (sewa pembiayaan) untuk alat berat di tahun 2012 memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp 16,514 juta atau meningkat signifikan 490.21% dibandingkan pendapatan sewa guna usaha (sewa pembiayaan) untuk alat berat di tahun 2011 sebesar Rp 2,798 juta, dan sisanya berasal dari pendapatan bunga dan lain-lain. Di tahun 2012, Perseroan juga berhasil mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp 116,548 juta, melebihi dari target laba bersih yang ditetapkan di awal tahun sebesar Rp 105 miliar. Pencapaian laba bersih ini tumbuh 177.20% dibandingkan laba bersih tahun 2011 sebesar Rp 65,773 juta. Peningkatan laba bersih ini seiring dengan peningkatan pendapatan baik pendapatan pembiayaan konsumen maupun pendapatan sewa pembiayaan. Hal ini dikarenakan seiring dengan peningkatan pendapatan baik pendapatan bunga pembiayaan
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
15 konsumen maupun pendapatan sewa pembiayaan untuk alat berat yang dipengaruhi oleh peningkatan kegiatan program CSR serta penerapan strategi diferensiasi yang cermat. Analisis Rasio Analisa rasio yang digunakan meliputi rasio lancar, perputaran aktiva tetap, perputaran total aktiva, total hutang terhadap total asset, TIE, profit margin, ROA, dan ROE. Tabel 5 Analisis Rasio Keuangan PT.Mandiri Tunas Finance Periode Tahun 2011-2012 KETERANGAN
2011
2012
22.6
12.9
Perputaran Aktiva Tetap
18.81
17.28
Perputaran Total Aktiva
0.19
0.19
Total Hutang Terhadap Total Aset
0.88
0.88
Times Interest Earned
0.17
0.24
Profit Margin
9.70%
13.86%
Return On Asset
1.87%
2.66%
Rasio Likuiditas Rasio Lancar Rasio Aktivitas
Rasio Solvabilitas
Rasio Profitabilitas
Return On Equity 26% Sumber : Data Keuangan PT.Mandiri Tunas Finance diolah
47%
Pada tabel 5 dapat diketahui bahwa rasio likuiditas PT.Mandiri Tunas Finance mengalami penurunan sebesar 22.6 untuk tahun 2011 dan 12.9 untuk tahun 2012. Hal tersebut dikarenakan bahwa rasio yang rendah menunjukkan risiko likuiditas yang tinggi, sedangkan rasio lancar yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar, yang akan mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan. Rasio perputaran aktiva tetap juga mengalami penurunan sebesar 18.81 untuk tahun 2011 dan 17.28 untuk tahun 2012. Hal ini disebabkan karena proporsisi untuk aktiva tetap yang kecil. Untuk perusahaan yang bergerak dibidang jasa pembiayaan konsumen rasio ini tidak terlalu penting untuk diperhatikan. Untuk rasio perputaran total aktiva mengalami kestabilan di tahun 2011 ke tahun 2012 yaitu 0.19. Hal ini disebabkan bahwa di setiap tahunnya perusahaan selalu menunjukkan manajemen yang baik karena di tahun tersebut perusahaan tidak mengalami penurunan ataupun kenaikan, sebaliknya rasio yang rendah harus membuat manajemen mengevaluasi strategi, pemasarannya, dan pengeluaran modalnya. Hal tersebut juga disebabkan karena pembiayaan konsumen pada tahun 2011 sampai dengan 2012 cukup rendah dengan banyaknya persaingan pembiayaan yang semakin ketat. Rasio hutang terhadap total asset, rasio yang tinggi berarti perusahaan menggunakan leverage keuangan yang tinggi. Tetapi pada tahun 2011 dan 2012 menghasilkan 0.88 relative stabil. Penggunaan financial leverage yang tinggi akan meningkatkan Rentabilitas Modal Saham (Return on Equity)dengan cepat. Dari TIE dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2012 perusahaan mampu membayar hutang dengan laba sebelum beban pajak. Karena pada tahun 2012 rasio TIE mampu meningkatkan 0.24 dibandingkan tahun 2011 yang hanya
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
16
mendapatkan 0.17 . Rasio yang tinggi menunjukkan situasi yang aman meskipun barang kali juga menunjukkan terlalu rendahnya penggunaan hutang perusahaan. Sebaliknya, rasio yang rendah memerlukan perhatian dari pihak manajemen. Pada tahun 2012 kemampuan PT.Mandiri Tunas Finance dalam menghasilkan laba bersih sangat tinggi yaitu sebesar 13.86% meningkat di bandingkan pada tahun 2011 yaitu sebesar 9.70%. Dengan profit margin yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Sebaliknya apabila profit margin yang rendah dengan penjualannya juga rendah atau biaya yang terlalu tinggi rasio tersebut menunjukkan ketidakefisienan manajemen. ROA pada PT.Mandiri Tunas Finance pada tahun 2012 mengalami peningkatan yaitu sebesar 2.66% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 1.87%. Hal tersebut dikarenakan kenaikan realisasi pendapatan pembiayaankonsumen yang berkontribusi pada kenaikan laba tahunberjalan sebelum pajak sebagai pengembalian atas total asset yang dikelola Perseroan.Ini menunjukkan bahwa rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen aset, yang berarti efisiensi manajemen. Untuk ROE pada tahun 2012 juga mengalami peningkatan sebesar 47% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 26%. Hal tersebut dikarenakan adanya kenaikan realisasi pendapatan bunga pembiayaankonsumen mengalami peningkatan yang menghasilkan kenaikan Laba Tahun Berjalan (Laba Bersih) Perseroan berdasarkan modal saham tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham. Strategi Keunggulan Bersaing Perusahaan Keunggulan bersaing pada dasarnya berkembang dari nilai yang mampu diciptakan oleh sebuah perusahaan untuk pembelian yang melebihi biaya perusahaan dalam menciptakannya. Berikut ini adalah tabel 6 yang merupakan data pesaing dari perusahaan pembiayaan kendaraan terbesar di Indonesia : Tabel 6 Data Pesaing Perusahaan Pembiayaan di Indonesia Tahun 2012 No
Jumlah Nama Perusahaan Pembiayaan
1
PT. Mandiri Tunas Finance
2
PT. Surya Artha Nusantara Finance
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Pembiayaan Baru
Asset
Pendapatan
Jaringan Usaha
(Rupiah)
(Rupiah)
(Rupiah)
(Cabang)
8,35 T
4,38 T
841 M
68
4,6 T
6,6 T
9,14 M
11
2,63 T
3,49 T
590,6 M
21
3
PT. Buana Finance
4
PT. Batavia Prosperindo Finance
92,5 M
529,2 M
158,6 M
40
5
PT. Verena Multi Finance Sumber : Data diolah
73,4 M
1,95 M
325,5 M
23
Bisa dilihat dari tabel di atas dapat diketahui bahwa PT. Mandiri Tunas Finance terdapat di no 1 yang membuktikan bahwa PT. Mandiri Tunas Finance mampu mewujudkan keunggulan bersaingnya dengan perusahaan pembiayaan yang lain dengan cara melakukan program CSR secara terus menerus dan menerapkan strategi diferensiasi. telah dijelaskan
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
17 sebelumnya bahwa PT. Mandiri Tunas Finance selalu berupaya untuk menjadi perusahaan pembiayaan nomor 1 di mata masyarakat dan konsumen bisa dibuktikan di data pesaing di atas bahwa PT. Mandiri Tunas Finance menempati posisi paling teratas. Di tahun 2012 PT. Mandiri Tunas Finance mendapatkan total pembiayaan baru sebesar Rp 8.35 Triliun, Total asset sebesar 4.38 Triliun, dan memperoleh pendapatan sebesar Rp 841 Miliar. Perseroan juga mendirikan cabang di berbagai wilayah yang tersebar di Indonesia sebanyak 68 cabang/kantor, sedangkan untuk perusahaan pembiayaan yang lainnya hanya mendirikan kantor cabang di bawah 50, maka bisa dilihat PT. Mandiri Tunas Finance lah yang menunjukkan betapa banyaknya konsumen yang puas dengan layanan dan produk yang diberikan oleh perseroan tersebut untuk mendapatkan kendaraan yang diinginkan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan atas uraian dan analisis yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, diketahui bahwa PT.Mandiri Tunas Finance dalam kegiatan operasionalnya telah melaksanakan aktivitas yang mendukung baik atas peningkatan kinerja keuangan perusahaan dengan menerapkan tanggung jawab sosial dan lingkungan dan menerapkan strategi diferensiasi sebagai dampak untuk mewujudkan keunggulan bersaing. Kesimpulankesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut : 1. PT.Mandiri Tunas Finance sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen dan sewa guna usaha telah melakukan program sosial dan lingkungan baik di lingkungan eksternal maupun lingkungan internal. Selain melakukan program sosial dan lingkungan PT.Mandiri Tunas Finance juga menyusun laporan aktivitas sosial dan lingkungan dengan menggunakan pendekatan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar perusahaan. 2. PT.Mandiri Tunas Finance melakukan strategi diferensiasi berdasarkan kualitas produk dan pelayanan. 3. Jumlah total pendapatan PT.Mandiri Tunas Finance mengalami peningkatan sebesar Rp. 677,978,000,000 untuk tahun 2011 dan Rp. 841,069,000,000 untuk tahun 2012 atau meningkat 24.06%. Hal ini disebabkan karena PT.Mandiri Tunas Finance telah melakukan kegiatan CSR dan penerapan strategi diferensiasi yang memberikan dampak positif bagi perusahaan. 4. Dari kinerja keuangan yang mengalami peningkatan, PT.Mandiri Tunas Finance mampu mewujudkan keunggulan bersaing dibanyaknya persaingan industri-industri pembiayaan yang lain. Saran Dari simpulan yang telah disebutkan di atas maka, dapat diberikan saran-saran sebagai berikut : 1. Saran bagi PT.Mandiri Tunas Finance PT.Mandiri Tunas Finance harus tetap mempertahankan atau bahkan selalu meningkatkan keunggulan bersaingnya, yaitu unggul dalam bunga yang rendah, jaringan usaha yang luas dan meningkatkan pelayanan yang berkualitas untuk memberikan kepuasan terhadap konsumen. Hal ini dapat menjadi kekuatan perusahaan dalam bersaing dengan kompetitor yang lainnya.
Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2014)
18
2. Saran untuk penelitian selanjutnya Diharapkan dapat menambah dan menemukan aktivitas operasional perusahaan yang meliputi kegiatan sosial dan lingkungan perusahaan serta strategi diferensiasi yang dilakukan perusahaan dengan menggunakan waktu dalam meneliti yang lebih panjang, karena semakin lama waktu yang digunakan maka data yang didapat akan semakin lengkap dan validitasnya lebih terjamin. DAFTAR PUSTAKA Chapra. 1983. CSR dan Implementasi. IPB. Bogor. Elkington. J. 1997. Cannibals with Forks the Triple Bottom Line of the 21st Century. Oxford Capstone. Ferdinand, A. 2003. Keunggulan Diferensiasif. Jurnal Bisnis Strategi 12:1-15. Glautier dan Underdown. 1986. Accounting Theory and Practice. Third Edition. Pitman Publishing Ltd. London. Hadi, N. 2011. Corporate Social Responsibility. Edisi Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta. Hadi, S. 2001. Metode Research. Jilid I. Andi. Yogyakarta. Hanafi, M. M., dan A. Halim. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua. UPP-AMP YKPN. Yogyakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1, paragraf 9. Salemba Empat. Jakarta. Januarti dan Apriyanti. 2005. Pengaruh Tanggung Jawab Sosial dan Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Maksi 5(2). Kiroyan, N. 2006. Good Corporate Governance (GCG) dan Corporate Sosial Responsibility (CSR). Adakah Kaitan di Antara Keduanya?. Economics Business Accounting Review. Edisi ketiga. Prentice Hall. Jakarta. Kotler, P. 1999. Manajemen Pemasaran. Jilid Kedua. Edisi Milenium. PT. Prenhallindo. Jakarta. Lestari, D. E. 2005. Analisis Strategi Diferensiasi yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pemasaran. Tesis. Program Studi Magister Manajemen Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Semarang. Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Cetakan Keempat belas. Liberty. Yogyakarta. Pearce, II dan Robinson, Jr. 1997. Cases in Strategic Management (4th ed). Chicago IL: Richard D. Irwin Inc. Porter, E. M. 1994. Keunggulan Bersaing : Mempersiapkan dan Mempertahankan Kinerja Unggul. Binasrupa Aksara. Jakarta. Rachman, A. F. 2010. Implementasi Strategi Diferensiasi untuk Meningkatkan Kinerja PT.INDOSAT Tbk. Skripsi. Program Studi Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia. Surabaya. Republik Indonesia. Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Resturiyani. 2012. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan. Skripsi. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan. Bandung. Shelton, K. 1997. In Search of Quality. PT. Gramedia. Pustaka Umum. Trigoyanti, S. D. 2009. Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial Pada PT.Angkasa Mulya Trading. Skripsi. Program Studi Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA). Surabaya.