PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE, LEVERAGE DAN SIZE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN HIGH PROFILE YANG LISTED DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh Yuli Ofrika1 , Yuhelmi1 , Rika Desiyanti1 Department of Management , Faculty of Economics, Bung Hatta University Lecture Department of Management , Faculty of Economics, Bung Hatta University e-mail :
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstract This study aims to determine the effect of corporate social responsibility disclosure, leverage and size towards stock return. The study using 52 high profile companies listed in Indonesia. Stock Exchange, with period between 2009-2012. Study variables in this research, can be grouped into two variables. The first variable is the dependent variable that is corporate social responsibility disclosure, leverage and size. The second variable is the independent variable that is stock return. Hypothesis testing method used is multiple regression analysis and t-statistic. The result showed only partially corporate social responsibility disclosure variables, leverage variables and size variables did not affect significant on the stock return. Keywords: Corporate Social Responsibility disclosure, Leverage, Size, Stock return
Kasus lainnya terjadi pada beberapa daerah
PENDAHULUAN
industri seperti di Kawasan Industri Lippo Latar Belakang Masalah
Karawachi.
Pada beberapa tahun terakhir ini
tersebut sering diganggu oleh bau busuk yang
perkembangan sektor ril di Indonesia terus
menyengat, akibat limbah yang tidak baik
meningkat, terutama pada perusahaan yang
pengelolaanya. Kasus yang paling dekat yang
digolongkan
high profile. Pemberdayaan
dapat ditemui adalah limbah udara dari
sumber daya alam yang tidak bertanggung
produksi semen yang dilakukan oleh PT
jawab
Semen Padang.
1.1
mendorong
banyaknya
kerugian
Warga
masyarakat
didaerah
Walaupun tidak terlalu
financial dan material. Salah satu kasus
menganggu, akan tetapi abu yang muncul dari
terbesar pencemaran lingkungan yang ada di
cerobong asap industri cukup membuat kadar
Indonesia adalah Lapindo. Akibat tidak
kebersihan udara menjadi menurun, dan dapat
efektifnya pemberdayaan dan pengelolaan
mengakibatkan gangguan pernapasan, ispa
lingkungan mendorong bocornya gas alam
atau gangguan pernapasan kronis lainnya.
dalam bentuk lumpur dan meluas sampai
Banyaknya kerugian yang muncul akibat
jutaan hektar sehingga mengakibatkan daerah
kelalaian dari sejumlah perusahaan dalam
yang terkena lumpur tidak dapat ditempati.
mengelola sumber daya alam, maupun limbah 1
industri mendorong munculnya gagasan dari
kegagalan atau kesalahan dalam proses
WHO
produksi atau hasil produksinya.
untuk
mengembangkan
sebuah
program yang dinamakan corporate social responsibility (CSR). Program
Menurut Hackston dan Milne (1996) dalam Hasyir (2009) mengemukakan bahwa
corporate
social
perusahaan yang memiliki sensitivitas yang
responsibility dilakukan secara sukarela, dan
tinggi terhadap lingkungan termasuk kepada
hanya diwajibkan bagi perusahaan high
kategori perusahaan high profile. Perusahaan
profile.
high
Efektifitas
dan
sejauhmana
profile
pada
umumnya
perusahaan dalam melaksanakan corporate
perusahaan
yang
social responsibility ditentukan dari indeks
masyarakat
karena
CSR yang dihitung dan dipublikasikan sekali
memiliki potensi yang bersinggungan dengan
dalam setahun oleh lembaga resmi monitoring
kepentingan luas seperti pemanfaatan sumber
CSR khususnya di Indonesia. Pelaksanaan
daya yang cepat habis atau tidak dapat
program corporate social responsibility bagi
diperbarui. Perusahaan pertambangan, gas
sebagian besar perusahaan terutama yang
hingga yang bergerak sebagai produsen
berstatus
untuk
produk semen. Menurut Hasibuan (2001)
menciptakan image dan citra positif dari
perusahaan yang dikateogirikan high profil
masyarakat teutama stakeholders
meliputi perusahaan yang tergabung dalam
high
profile
ditujukan
kepada
perusahaan.
aktifitas
sorotan operasinya
industri perminyakan dan pertambangan,
Didalam operasional
memperoleh
adalah
melaksanakan
bisnisnya,
kegiatan
perusahaan
dapat
dikategorikan menjadi dua yaitu high pfofile
kimia, hutan, kertas, otomotif, agrobisnis tembakau,
makanan
dan
minuman
,
komunikasi dan kesehatan.
dan low profile. Menurut Zuhroh (2003) perusahaan high profil adalah perusahaan
1.2
yang proses produksi dan hasil produksinya
Perumusan Masalah Berdasarkan
fenomena
dan
latar
dapat membawa akibat yang fatal bagi
belakang masalah peneliti
masyarakat.Adapun
beberapa pertanyaan yang akan dibuktikan
perusahaan
yang
tergolong high profile mempunyai sifat :
mengajukan
yaitu:
memiliki jumlah tenaga kerja yang besar
1. Bagaimanakah
dalam prosea produksinya, mengeluarkan
corporate
residu seperti limbah cair dan polusi udara.
terhadap return saham perusahaan
Sedangkan low profile adalah perusahaan
high profile yang listed di Bursa
yang tidak terlalu memperoleh sorotan luas
Efek Indonesia ?
social
pengaruh responsibility
dari masyarakat ketika perusahaan mengalami 2
2. Bagaimanakah pengaruh leverage
return merupakan spread dari harga saham
terhadap return saham perusahaan
yang diperoleh investor pada saat menjual
high profile yang listed di Bursa
saham.
Efek Indonesia ?
utama
3. Bagaimanakah
pengaruh
size
Menurut Tandelilin (2010) alasan orang
memperoleh
berinvestasi keuntungan.
adalah Dalam
tingkat
untuk kontek
terhadap return saham perusahaan
manajemen investasi
keuntungan
high profile yang listed di Bursa
investasi disebut sebagai return. Return dapat
Efek Indonesia ?
berupa return realisasi dan return ekspektasi. Return realisasi (realized return) merupakan
1.3
return yang telah terjadi, sedangkan return
Tujuan Penelitian Berdasarkan
kepada
perumusan
ekspektasi (expected return) adalah return
masalah, tujuan dilaksanakannya penelitian
yang diharapkan diterima dimasa akan datang
ini adalah sebagai berikut:
(Jogiyanto : 2008).
1. Menganalisis pengaruh
dan
membuktikan
corporate
Menurut Jogiyanto (2008) sumber-
social
sumber return investasi terdiri dari dua
responsibility terhadap return saham
komponen utama, yaitu current income dan
pada perusahaan high profile di Bursa
capital gain atau disebut dengan return
Efek Indonesia.
saham. Current income (yield) merupakan
2. Menganalisis
membuktikan
komponen return yang mencerminkan aliran
pengaruh leverage terhadap return
kas atau pendapatan yang diperoleh secara
saham pada perusahaan high profile di
periodik dari suatu investasi. capital gain
Bursa Efek Indonesia.
(loss) merupakan kebaikan (penurunan) harga
3. Menganalisis
dan
dan
membuktikan
suatu surat berharga (saham bisa maupun
pengaruh ukuran perusahaan terhadap
surat hutang jangka panjang), yang bisa
return saham pada perusahaan high
memberikan
profile di Bursa Efek Indonesia.
investor.
LANDASAN TEORI
2.2
keuntungan
Corporate Sosial Responsibility Pertanggungjawaban
2.1
umum
Sosial
atau
Corporate Sosial Resposibility (CSR) adalah
Return Saham Secara
(kerugian) bagi
return
saham
mekanisme bagi suatu organisasi secara
merupakan bagian dari return yang diterima
sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap
investor sebagai bagian keuntungan jangka
lingkungan dan sosial ke dalam operasinya
pendek yang diterima oleh investor. Initial
dan interaksinya dengan stakeholders, yang 3
melebihi tanggungjawab organisasi di bidang
minoritas, tanggungjawab sosial.
Sumber
hukum (Darwin 2006). Pertanggungjawaban
daya manusia, meliputi aktivitas dalam suatu
sosial perusahaan diungkapkan di dalam
komunitas, yang berkaitan dengan pelayanan
laporan yang disebut Sustainability reporting.
kesehatan, pendidikan dan seni. Sosial adalah
Sustainability reporting adalah pelaporan
pengungkapan yang berhubungan dengan
mengenai kebijakan ekonomi, lingkungan dan
aspek kemasyarakatan dan Produk, meliputi
sosial, pengaruh dan kinerja organisasi dan
keamanan, pengurangan polusi, dan lain lain
produknya di dalam konteks pembangunan berkelanjutan
(sustainable
development).
2.3
Sustainability reporting meliputi pelaporan
Leverage Leverage
menilai
instrumen
mengenai ekonomi, lingkungan dan pengaruh
penting
sosial terhadap kinerja organisasi (ACCA
perusahaan.
2004). Sustainability report harus menjadi
tentang
dokumen strategik yang berlevel tinggi yang
mengelola sumber dana yang berasal dari
menempatkan isu, tantangan dan peluang
hutang. Menurut Sartono (2010) leverage
Sustainability
yang
menunjukan kemampuan perusahaan untuk
membawanya menuju kepada core business
memenuhi seluruh kewajiban yang dimiliki
dan sektor industrinya.
oleh perusahaan. Leverage sangat penting
Development
dalam
merupakan
Leverage
kemampuan
kinerja
sebuah
menggambarkan perusahaan
dalam
Darwin (2006) mengatakan bahwa
bagi perusahaan terutama dalam memenuhi
Corporate Sustainability reporting terbagi
kebutuhan operasionalnya. Komponen utama
menjadi 3 kategori yaitu kinerja ekonomi,
dari leverage adalah hutang. Jika kita
kinerja
sosial.
mengamati fungsi hutang, secara umum
Sedangkan Zhegal & Ahmed (1990) dalam
hutang memiliki arti yang sangat penting
Hasyir (2009) mengidentifikasi hal-hal yang
ketika hutang dapat dikelola dengan baik
lingkungan
dan
kinerja
berkaitan dengan pelaporan sosial perusahaan, yaitu Lingkungan, meliputi pengendalian
2.4
Size
terhadap polusi, pencegahan atau perbaikan
Salah satu indikator penting yang
terhadap kerusakan lingkungan, konservasi
diamati ketika berinvestasi adalah ukuran
alam, dan pengungkapan lain yang berkaitan
perusahaan
yang
dijadikan
tujuan
dengan
berinvestasi.
Untuk
menentukan
ukuran
lingkungan.
Energi,
meliputi
konservasi energi, efisiensi energi, dan lain-
perusahaan dapat digunakan beberapa proxi
lain.
seperti komposisi total assets yang tersimpan
Praktik bisnis yang wajar, meliputi,
pemberdayaan perempuan,
terhadap dukungan
minoritas terhadap
dan usaha
didalam perusahaan, nilai kapitalisasi pasar yang
dikumpulkan
didalam
perusahaan 4
hingga pertumbuhan nilai penjualan yang
perusahaan high profile di Bursa Efek
diperoleh.
Indonesia. Suryono dan Prastiwi (2013)
Menurut Subramayam et al (2008)
menemukan bahwa pengungkapan corporate
ukuran perusahaan merupakan skala yang
governance berpengaruh signifikan terhadap
menunjukan besar atau kecilnya sebuah
return saham. Muid (2011) menemukan
perusahaan.
sering
corporate social berpengaruh positif yang
diamati dari komposisi total assets yang
signifikan terhadap return saham, semakin
dimiliki, atau dapat diamati dari pertumbuhan
lengkap
penjualan
semakin mendorong meningkatnya return
Ukuran
serta
capitalization
perusahaan
besarnya
yang
nilai
dimiliki
market
perusahaan.
saham.
pengungkapan
Peningkatan
corporate
corporate
social
social
Perusahaan yang sedang bertumbuh memiliki
menunjukan bahwa kepedulian perusahaan
komposisi hutang yang besar, karena mereka
terhadap masyarakat disekitar lingkungan
sedang bertumbuh dan masih berusaha untuk
perusahaan yang tinggi, siatuasi tersebut
mengembangkan
perusahaan,
mendorong munculnya sentimen positif dari
sedangkan perusahaan yang telah berskala
pelaku pasar serta memberikan peluang bagi
besar adalah perusahaan yang telah memiliki
peningkatan return saham yang diterima
skala produksi yang tinggi serta tidak begitu
investor. Berdasarkan uraian ringkas tersebut
bergantung lagi dari hutang.
peneliti mengajukan sebuah hipotesis yang
skala
akan dibuktikan yaitu: 2.5
H1
Pengembangan Hipotesis
Corporate
social
responsibility
Untuk menarik arah hipotesis yang
berpengaruh positif yang signifikan
akan dibuktikan, maka digunakan teori dan
tehradap return saham perusahaan high
sejumlah penelitian dimasa lalu, secara umum
profil di Bursa Efek Indonesia.
hipotesis yang akan diajukan dapat diturunkan berdasarkan arah seperti terlihat pada sub bab
2.5.2
dibawah ini:
Pengaruh
Leverage
Terhadap
Return Saham Menurut
2.5.1 Pengaruh
Corporate
responsibility
Terhadap
social Return
menemukan
dan bahwa
Sukmawati leverage
berpengaruh negatif yang signifikan terhadap return saham, Muradoglu dan Sivaprasad
Saham Zuhroh
(2003)
Zuhroh
dan
Sukmawati
(2003)
(2008)
mengungkapkan
bahwa
leverage
menemukan bahwa pengungkapan corporate
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
social responsibility berpengaruh positif yang
return saham, ketika nilai leverage meningkat
signifikan
yang terlihat dari peningkatan posisi hutang
terhadap
return
saham
pada
5
akan menciptakan sentimen negatif bagi
yang
pelaku pasar karena hutang yang tinggi
penelitian terdahulu maka diajukan sebuah
mengandung risiko. Mulai dari masalah
hipotesis yang akan dibuktikan yaitu:
kepercayaan, distress hingga kemungkinan
H3 Ukuran perusahaan berpengaruh positif
terjadinya
kebangkrutan,
mekanisme terhadap
permintaan
saham
dan
menjadi
akan
diterima.
Berdasarkan
hasil
akibatnya
yang signifikan tehradap return saham
penawaran
perusahaan high profil di Bursa Efek
menurun,
dan
Indonesia.
investor mulai mendapatkan penurunan return saham. Oleh sebab itu peneliti mengajukan
METODE PENELITIAN
sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu: H2
Leverage berpengaruh negatif yang signifikan
tehradap
return
3.1
Populasi
saham
Menurut Sekaran (2011) populasi
perusahaan high profil di Bursa Efek
merupakan kesatuan atribut yang saling
Indonesia.
bekerja sama untuk mencapai satu tujuan tertentu. Pada penelitian ini yang menjadi
2.5.3 Pengaruh
Ukuran
Perusahaan
bertipe high profile yang terdaftar di Bursa
Terhadap Return Saham Zuhroh
(2003)
Efek Indonesia pada tahun 2009 - 2012.
perusahaan
Industri yang dapat dikategorikan bertipe high
berpengaruh positif yang signifikan terhadap
profile. Berdasarkan hasil pengamatan yang
return saham, Muradoglu dan Sivaprasad
peneliti
(2008) menemukan bahwa size yang diukur
berkategori high profile yaitu food and
dari nilai penjualan (total sell) berpengaruh
beverages, chemical, tobacco, automotive,
positif terhadap return saham. Peningkatan
consumer
penjualan tentu mendorong aliran cash flow
telecommunication dan cement. Total seluruh
yang lebih tinggi, akibatnya porsi dan
populasi mencapai 72 perusahaan.
menemukan
dan
populasi adalah seluruh perusahaan yang
bahwa
Sukmawati ukuran
lakukan
terlihat
goods,
perusahaan
pharmaceutics,
kapasitas produksi tentu dapat ditingkatkan, meningkatnya produksi yang di iringi respon positif dari pasar konsumen mendorong meningkatnya
penjualan.
Investor
tentu
3.2
Sampel Menurut
merupakan
Sekaran
bagian
dari
(2011) populasi
sampel yang
menjadi lebih optimis dalam berinvestasi
dianggap mewakili populasi. Pada penelitian
karena menggambarkan nilai pengembalian
ini yang menjadi sampel adalah seluruh
keuntungan yang lebih cepat seperti perolehan
perusahaan yang dikategorikan high profile di
capital gain yang tinggi hingga nilai dividen 6
Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 72
a). Pengungkapan
perusahaan.
responsibility (X1)
Untuk
melakukan
pengambilan
Corporate
social
Menurut Mowen dan Minor (2009)
sampel maka digunakan metode sensus.
pengungkapkan
Menurut Sugiyono (2008) metode sensus
responsibility merupakan kemampuan masing
adalah metode pengambilan sampel yang
masing perusahaan untuk melaksanakan dan
dilakukan dengan mengamati secara langsung
pengungkapan
data atau fisik dari target sampel yang akan
didalam
menjadi
(CSR). Total pengungkapan CSR di Indonesia
sasaran.
Tujuan
dilakukan
bahwa
instrument
corporate
yang
social
responsibility
mendapatkan data yang lebih rinci dan akurat,
pengungkapan corporate social responsibility
sehingga hasil yang diharapkan sesuai dengan
maka digunakan indikator dummy yaitu:
tujuan yang diajukan didalam penelitian.
a. Mempublikasikan item CSR
1
b. Tidak mempublikasikan item CSR
0
Operasional
Untuk
terdapat
adalah
Definisi
item.
social
pengambilan sampel secara sensus yaitu agar
3.4
80
corporate
mengukur
dan
Pengukuran Variabel
b.
Secara umum variabel penelitian yang
Leverage (X2) Menurut Sartono (2010) leverage
digunakan didalam model penelitian saat ini
merupakan
rasio
yang
ditujukan
untuk
adalah sebagai berikut:
mengetahui kemampuan perusahaan dalam
1. Variabel Dependen
mengelola sumber dana yang berasal dari
Return Saham (y)
hutang. Pada penelitian ini leverage diukur
Menurut Tandelilin (2010) return
dengan debt to equity ratio. Untuk mencari
saham merupakan keuntungan jangka pendek
debt to equity ratio dapat digunakan rumus
yang diperoleh investor, return diperoleh dari
sebagai berikut:
selisih antara harga saham pada saat dijual
Debt to Equity Ratio
dengan harga saham pada saat dibeli. Untuk mengukur return saham maka digunakan
Size (X3) Menurut Subramayam et al (2008)
rumus sebagai berikut:
Re turn Saham
c.
Total Hutang Modal Sendiri
Hs n
1
Hs n
Hs n
1
1
2. Variabel Independen Secara umum variabel independen yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
ukuran perusahaan menunjukan besarnya kekayaan atau skala produksi yang dimiliki sebuah perusahaan. Untuk mencari ukuran perusahaan maka dapat digunakan total assets. Formula yang dapat digunakan untuk mencari nilai ukuran perusahaan adalah: 7
Size = LN Total Assets
dilakukan secara umum. Dalam penelitian ini uji Asumsi Klasik yang digunakan adalah:
3.5
Metode Analisis Untuk
a). Uji Multikolinieritas
membuktikan
kebenaran
Uji Multikolinieritas ini bertujuan
hipotesis maka digunakan metode analisis
untuk
menguji
apakah
model
secara kuantitatif, didalam model pengujian
ditemukan adanya korelasi antara variabel
tersebut pengujian hipotesis dilakukan dengan
independen dengan variabel dependen. Untuk
menggunakan alat uji statistik. Pengolahan
mendeteksi apakah antara variabel-variabel
data didalam penelitian ini dilakukan dengan
independen
menggunakan bantuan program Eviews 7.0.
tinggi atau tidaknya. Uji ini diukur dengan
Secara rinci tahapan pengolahan data yang
masing - masing variabel independen dari
dilakukan adalah sebagai berikut:
nilai R jika R < 0,80. Maka tidak terdapat
menpunyai
regresi
multikolinieritas
gejala multikolinieritas. Sebaliknya jika R masing-masing variabel independen > 0,80.
1. Pengujian Normalitas Menurut
Nachrowi
(2010)
mendefinisikan normalitas sebagai pengujian yang dilakukan untuk mengetahui
Maka terjadi multikolinieritas sesama variabel independen, Ghozali (2011).
pola
b). Uji Autokorelasi
keragaman variance yang mendukung masing
Gujarati
(2004)
Uji
Autokorelasi
masing variabel penelitian. Pada model
adalah uji yang melihat korelasi antara
penelitian ini pengujian normalitas dilakukan
anggota serangkaian observasi yang diurutkan
dengan menggunakan bantuan uji Jurgue Bera
berdasarkan waktu. Tetapi dalam penelitian
Test. Normalnya masing masing variabel
ini data yang digunakan bukan merupakan
penelitian dapat diamati dari nilai probability
data
yang
harus
Autokorelasi atau data yang digunakan adalah
memiliki probability diatas atau sama dengan
data pooling (gabungan data times series
0,05. Pengujian statistik lebih lanjut baru
dengan data cross section). Sedangkan untuk
dapat dilaksanakan setelah seluruh variabel
melakukan
penelitian
digunakan harus data time series, oleh karena
dihasilkan,
yang
setiap
variabel
digunakan
berdistribusi
normal.
itu
yang
gejala
dimaksudkan
uji
autokorelasi
autokorelasi
dalam
data
uji
yang
tidak
dapat
dilaksanakan. Suatu jenis pengujian yang dapat
2. Uji Asumsi Klasik Secara
umum
uji
asumsi
klasik
dilakukan
tidaknya
untuk
autokorelasi
mengetahui adalah
ada
dengan
dilakukan untuk mengurangi tingkat error
menggunakan metode Durbin-Watson. Suatu
time didalam model regresi yang akan
data dapat dikatakan bebas autokorelasi 8
apabila nilai Durbin-Watson tesnya antara -2
ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
sampai +2 (Lukas, 2010). c). Uji Heteroskedastisitas
4.1
Statistik Deskriptif
Pengujian ini bertujuan untuk menguji
Sesuai dengan perumusan masalah
apakah dalam sebuah model regresi terjadi
penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
ketidaksamaan varians dari residual suatu
bukti
pengamatan kepengamatan yang lain. Suatu
corporate social responsibility, leverage, dan
model penelitian yang baik tidak terdapat
size terhadap return saham pada perusahaan
heteroskedastisitas. Dalam model penelitian
high profile di Bursa Efek Indonesia. Periode
ini
observasi data yang digunakan dari tahun
gejala
heteroskedastisitas
dilakukan
dengan uji White. Gejala heteroskedastisitas
empiris
pengaruh
pengungkapan
2009 – 2012.
tidak akan terjadi bila nilai observasi R-
Berdasarlam pengamatan yang peneliti
square barada diatas 0,05. Pengujian hipotesis
lakukan terlihat bahwa total perusahaan yang
dapat dilakukan bila model regresi yang
dikategorikan high profile berjumlah 72
digunakan
perusahaan
terbebas
dari
gejala
heteroskedastisitas.
dengan
beverages
berjumlah
perusahaanm,
Penelitian ini untuk mengetahui ada pengaruh
variabel
-
food
and
sebanyak
9
berjumlah
8
chemical
perusahaan, Tobaco berjumlah 4 perusahaan,
3. Model Pool Multiple Regresion
tidaknya
rincian
variabel
automotive
berjumlah
19
perusahaan,
consumer goods berjumlah 3 perusahaan,
independent terhadap variabel dependent
pharmaceutius
dengan
telecomunication berjumlah 6 perusahaan,
menggunakan
Regresi
Linear
Berganda. Dengan model pool least square.
berjumlah
9
perusahaan,
perusahaan mining berjumlah 11 perusahaan dan cemen berjumlah 3 perusahaan. Setelah
4. Pengujian Hipotesis Pengujian statistik bertujuan untuk
dilakukan pengamatan dan pemeriksaan 20 perusahaan
di eliminasi karena informasi
melihat ada atau tidaknya pengaruh antara
memiliki
variabel-variabel bebas (independen) terhadap
sehingga
variabel terikatnya (dependen). Secara umum
ikutsertakan dalam tahapan pengolahan data
tahapan pengujian hipotesis yang dilakukan
berjumlah 52 perusahaan
total
dilaporan
tidak
perusahaan
keuangan, yang
di
dengan menggunakan model regresi berganda dengan model pool least square dan uji tstatistik
4.2
Pengujian Normalitas Sesuai
dengan
hasil
pengujian
normalitas kedua terlihat bahwa masing 9
masing variabel penelitian yang terdiri dari
pengujian autokorelasi dilakukan diperoleh
pengungkapan CSR, leverage, size dan return
nilai Durbin Watson (DW) sebesar 1,527.
telah memiliki nilai probability diatas 0,05
Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai
sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh
DW berada diantara dua kuadran yaitu – 2 ≤
variabel penelitian yang digunakan telah
1,527 ≤ 2 sehingga dapat disimpulkan bahwa
berdistribusi
seluruh
normal
sehingga
tahapan
variabel
penelitian
yang
akan
pengolahan data lebih lanjut dapat segera
dibentuk kedalam model regresi berganda
dilakukan.
terbebas dari gejala autokorelasi, sehingga tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat
4.3
Pengujian Asumsi Klasik
segera dilaksanakan.
Sebelum dilakukan analisis model
4.3.3
regresi berganda terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi tahapan
pengujian
klasik. Secara asumsi
klasik
Pengujian Heteroskedastisitas Berdasarkan
hasil
pengujian
umum
heteroskedastisitas diperoleh nilai probability
yang
observasi r-square yang dihasilkan adalah
digunakan meliputi:
sebesar 0.809241. Hasil yang diperoleh
4.3.1 Pengujian Multikolinearitas
tersebut
Pengujian multikolinearitas dilakukan
menununjukan
probability
yang
bahwa
dihasilkan
nilai
menunjukan
untuk mengetahui hubungan yang terjadi
0,809241 > alpha 0,05 sehingga dapat
antar variabel independen. Berdasarkan hasil
disimpulkan
pengujian multikolinearitas terlihat bahwa
penelitian yang akan dibentuk didalam model
masing masing variabel independen yang
regresi
digunakan telah memiliki koefisien korelasi
heteroskedastisitas. Oleh sebab itu tahapan
dibawah 0,80 sehingga dapat disimpulkan
pengolahan data lebih lanjut dapat segera
bahwa masing masing varabel independen
dilaksanakan.
yang
4.4
digunakan
multikolinearitas
terbebas sehingga
dari
gejala tahapan
bahwa
telah
Analisis
seluruh
terbebas
Model
variabel
dari
gejala
Regresi
dan
Pengujian Hipotesis
pengolahan data lebih lanjut dapat segera
Setelah seluruh variabel berdistribusi
dibuktikan.
normal dan terbebas dari masing masing
4.3.2 Pengujian Autokorelasi
gejala asumsi klasik maka pembentukan
Pengujian
autokorelasi
dilakukan
model
regresi
linier
berganda
dengan
untuk mengetahui pola kesalahan pengganggu
menggunakan model pool least square dapat
pada setiap periode observasi. Pengujian
dilakukan. Berdasarkan hasil pengujian yang
autokorelasi dilakukan dengan menggunakan
dilakukan dengan menggunakan bantuan
uji Durbin Watson (DW). Berdasarkan hasil
program
Evews
maka
dapat
diperoleh 10
ringkasan hasil terlihat pada Tabel 4.1
pengujian
dibawah ini:
sebesar Tabel 4.1
menunjukan 0,228.
Tingkat
nilai
probability
kesalahan
yang
digunakan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh
Hasil Pengujian Hipotesis
menunjukan bahwa nilai probabilty yang
Koefisien
Variabel
Prob
Regresi
(Constanta)
1.141
CSR
-0.011
Alpha
Kesimpulan
-
-
dihasilkan sebesar 0,228 > alpha 0,05 maka 0.1063
Leverage
-0.072
0.4204
0,05
Size
-0.003
0.8916
0,05
F-Prob
0,288
R-Square
0,018
Tidak
0,05
Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan
dapat
disimpulkan
bahwa
pengungkapan
corporate sosial responsibilty, leverage dan size secara bersama sama tidak berpengaruh signifikan
terhadap
return
saham
pada
perusahaan high profile di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil pengujian statistik
Pada tabel 4.1 terlihat bahwa masing
pada variabel pengungkapan corporate social
masing variabel penelitian telah memiliki
responsibility diperoleh nilai koefisien regresi
koefisien
dibentuk
bertanda negatif sebesar 0,011 dengan tingkat
kedalam sebuah model regresi berganda
probability hasil pengujiann t-statistik sebesar
seperti terlihat dibawah ini:
0,1063. Hasil yang diperoleh menunjukan
regresi
yang
dapat
Y = 1,141 – 0,011x1 – 0,072x2 – 0,003x3 Sesuai dengan hasil analisis data menunjukan
bahwa
alpha 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
koefisien
pengungkapan corporate social responsibility
determinasi yang dihasilkan dalam pengujian
tidak berpengaruh signifikan terhadap return
bernilai
saham pada perusahaan high profil di Bursa
0,018.
nilai
bahwa nilai probability sebesar 0,1063 >
Hasil
yang
diperoleh
menunjukan bahwa variabel pengungkapan
Efek Indonesia.
corporate sosial responsibilty, leverage dan
Hasil yang diperoleh pada tahapan
size mampu memberikan kontribusi dalam
pengujian hipotesis pertama menunjukan
mempengaruhi return saham sebesar 1,80%
bahwa Corporete social responsibility tidak
sedangkan sisanya 98,20% lagi dipengaruhi
berpengaruh signifikan terhadap return saham
oleh variabel lain yang tidak digunakan
pada perusahaan high profile yang terdaftar di
didalam penelitian ini seperti profitabilitas,
BEI. Temuan ini sejalan dengan penenitan
risiko dan berbagai variabel lainnya.
yang dilakukan oleh Akhir (2010) dalam
Untuk
mengetahui
pemilihan variabel kedalam dilakukan
sebuah
ketepatan
yang akan dibentuk model
pengujian
Muid
(2011)
menemukan
bahwa
pengungkapan corporate social responsibility
regresi
maka
tidak berpengaruh signifikan terhadap return
F-statistik.
Hasil
saham pada perusahaan manufaktur yang 11
terdaftar di BEI. Penyimpangan hasil yang
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
diperoleh disebabkan karena isu mengenai
kedua ditemukan bahwa leverage tidak
CSR merupakan hal yang relatif baru di
berpengaruh signifikan terhadap return saham
Indonesia dan kebanyakan investor belum
pada perusahaan high profile yang terdaftar di
mempunyai referensi yang kuat pada CSR,
BEI. Temuan ini searah dengan penelitian
kondisi tersebut mendorong investor memiliki
Widya (2012) yang menemukan bahwa
persepsi
yang
terhadap
upaya
leverage yang diukur dengan debt to equity
pengungkapan
CSR.
ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap
Situasi tersebut mendorong pengungkapan
return saham. Ilyas (2009) menemukan
CSR tidak berpengaruh terhadap return
bahwa leverage tidak berpengaruh signifikan
saham pada perusahaan high profile di BEI.
terhadap return saham, keadaan tersebut
Temuan yang diperoleh menunjukan bahwa
terjadi karena perusahaan mampu mengelola
investor tidak perlu memperhatikan atau
hutang perusahaan dengan baik, sehingga
melihat pengungkapan CSR karena terdapat
perusahaan yang dijadikan sampel memiliki
jaminan yang tertera pada UU Perseroan
kinerja yang bagus serta mampu dalam
Terbatas
mempertahankan
perusahaan
dalam
No.
perusahaan
rendah
40
Tahun
pasti
2007,
melakukan
bahwa
CSR
reputasi
perusahaannya,
dan
situasi tersebut terus dapat dipertahankan
pengungkapannya, dan apabila perusahaan
dalam jangka panjang, akibatnya hutang tidak
tidak melaksanakannya, maka perusahaan
lagi menjadi variabel yang mempengaruhi
akan terkena sanksi sesuai dengan ketentuan
return saham perusahaan high profil di Bursa
perundang undangan Zera (2012).
Efek Indonesia.
Pengujian hipotesis kedua dilakukan
Pengujian hipotesis ketiga dilakukan
menggunakan variabel leverage diperoleh
dengan menggunakan variabel size diperoleh
nilai koefisien regresi bertanda negatif sebesar
nilai koefisien regresi bertanda negatif sebesar
0,072 dengan nilai probability sebesar 0.4204.
0.003 dengan nilai probability hasil pengujian
Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai
data mencapai 0,8916. Hasil yang diperoleh
probability sebesar 0,4204 > alpha 0,05 maka
menunjukan bahwa nilai probability sebesar
keputusannya adalah Ho diterima dan Ha
0,8916 > alpha 0,05 maka keputusannya
ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
adalah Ho diterima dan Ha ditolak sehingga
pengungkapan leverage tidak berpengaruh
dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan
signifikan perusahaan Indonesia.
terhadap high
return
profil
di
saham
pada
(size) tidak berpengaruh signifikan terhadap
Bursa
Efek
return saham pada perusahaan high profil di Bursa Efek Indonesia. 12
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga
ditemukan
bahwa
size
1. Pengungkapan
tidak
corporate
responsibility
tidak
social
berpengaruh
berpengaruh signifikan terhadap return saham
signifikan terhadap return saham pada
pada perusahaan high profile yang terdaftar di
perusahaan high profile di Bursa Efek
BEI. Hasil yang diperoleh konsisten dengan
Indonesia.
penelitian yang dilakukan oleh Rivai (2010)
2. Pengungkapan bahwa leverage tidak
menemukan bahwa size tidak berpengaruh
berpengaruh
signifikan terhadap return saham. Kondisi
return saham pada perusahaan high
tersebut terjadi karena ketika nilai size
profile di Bursa Efek Indonesia.
semakin
tinggi,
sejumlah assets
mengisyaratkan
adanya
yang menganggur
signifikan
3. Pengungkapan
atau
ukuran
terhadap
perusahaan
(size) tidak berpengaruh signifikan
pemanfaatan aset yang kurang baik, serta
terhadap
kinerja
perusahaan high profile di Bursa Efek
yg
buruk
mengakibatkan
biaya
operasional yang dikeluarkan perusahaan
return
saham
pada
Indonesia.
menjadi semakin tinggi. Sehingga size tidak berpengaruh terhadap return saham. Karena suatu perusahaan yang besar, apabila tidak memiliki kinerja yang bagus maka investor tidak akan tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan
tersebut
dan
begitu
juga
sebaliknya perusahaan kecil yang apabila memiliki kinerja yang bagus serta memiliki perkembangan
yang
pesat
maka
akan
mendorong investor untuk berivestasi pada perusahaan tersebut.
5.3
Saran Sesuai
dengan
dan
pembahasan hasil pengujian hipotesis dapat dijaukan
beberapa
saran
yang
dapat
memberikan manfaat positif bagi: 1. Bagi
akademisi
menperpanjang
disarankan untuk periode
observasi
data, serta menambah minimal satu variabel
baru
yang
juga
mempengaruhi return saham seperti profitabilitas, berbagai
PENUTUP
analisis
tersebut
activity
variabel penting
ratio,
serta
lainnya,
saran
dilakukan
untuk
meningkatkan akurasi hasil yang akan 5.1
Kesimpulan Berdasarkan kepada analisis dengan
pembahasan hasil pengujian hipotesis maka dapat diajukan beberapa kesimpulan penting yang merupakan inti jawaban dari masalah
diperoleh dimasa depan. 2. Bagi perusahaan disarankan untuk mencoba
meningkatkan
pengungkapan responsibilty
corporate dengan
jumlah social cara
yang dibahas didalam penelitian ini yaitu: 13
Bursa Efek Jakarta. Working paper in accounting and finance. Departement of accounting, Padjadjaran University.
memperbesar anggaran yang diberikan untuk melaksanakan program tersebut, saran ini tentu menjadi sangat penting untuk mendorong meningkatnya citra perusahaan dalam diri stakeholders khususnya masyarakat. 3. Perusahaan harus berusaha menjaga kinerja yang mereka miliki terutama yang berhubungan dengan leverage dan size, dalam hal ini perusahaan harus menjaga optimalisasi leverage dan
menjaga
efektiftas
dalam
Jogiyanto. 2008. Dasar Dasar Pasar Modal Indonesia. BPFE, Yogyakarta. Ilyas, Lukman. 2009. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Return Saham Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Volume 3 Nomor 3. Universitas Brawijaya. Malang. Mowen, C dan William, Minor. 2009. Financial Management. Edisi Indonesia. Salemba Empat, Jakarta.
menggunakan assets, saran tersebut tentu
sangat
penting
untuk
meningkatkan nilai dan eksistensi perusahaan dalam jangka panjang.
DAFTAR PUSTAKA Darwin Edward. 2006. Investment Strategic. Edisi Indonesia. Salemba Empat, Jakarta. Ghozali, Imam. 2011. Dasar Dasar Statistik Dalam Aplikasi SPSS 19.0. Badan Penerbit Universitas Dipenegoro, Semarang. Gujarati, Damodar. 2004. Basic of Ecconometrica. Seven Editions. Pearson. Hasibuan Rizal. 2001. Perspektif Pragmatik Lingkungan dan Sosial Dalam Laporan Keuangan Peningkatan Kegunaan dan Pertanggung Jawaban. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia Vol 4 Hal 51 – 66 Hasyir, Abdul Dede. 2009. Pengungkapan Informasi Pertanggungjawaban Sosial Pada Laporan Tahunan Perusahaan-Perusahaan Publik di
Muid Dul. 2011. Pengaruh Corporate social responsibility Terhadap Stock Return. Jurnal Fokus Ekonomi Vol 6 Nomor 1 Periode 1 Juni 2011 Page 105 – 121 Muradoglu Gulnur dan Sivaprasad Sheeja. 2008. An Emperical Test on Leverage and Stock Return. Cass Bossiness Scholl 106 Bunhill Row London Nachrowi, Bi Nachrowi. 2010. Dasar Dasar Econometrica. BPFE, Yogyakarta. Sartono,
R Agus. 2010. Manajemen Keuanagn Teori Dan Aplikasi. Edisi 4 BPFE: Yogjakarta.
Sekaran Uma. 2011. Metologi Penelitian Bisnis. Salemba Empat, Jakarta. Subramanyam , K.R Wild, John, dan Robert F. Halsey. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Delapan, Buku Dua. Alih Bahasa: Yanivi dan Nurwahyu. Jakarta: Salemba Empat. Suryono dan Prastiwi, Ruli. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage dan Rentabilitas Ekonomi Terhadap Return 14
Saham. Jurnal Economical Volume 1 Nomor 4. Universitas Brawijaya, Malang. Rivai
Ahmad. 2010. Corporate Social Responsibiliy Serta Kontribusinya Bagi Perusahaan. Jurnal Ekonomii Bisnis Volume 2 Nomor 1. Universitas Indonesia, Jakarta.
Tandelilin Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi (Teori dan Aplikasi) Yogyakarta. BPFE UGM.
Widyawati Sahrul. 2012. Pengaruh Pengungkapan Corporate Governance Terhadap Return Saham (Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Akuntansi Keuangan Volume 3 Nomor 2. Universitas Kristen Petra, Surabaya. Zuhroh, D. dan Sukmawati, I.P. 2003. “Analisis Pengaruh Luas Pengungkapan Sosial Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Terhadap Reaksi Investor”. Simposium Nasional Akuntansi VI.
15