perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS) KE DALAM PSAK DI INDONESIA (Survei pada Etnis Tionghoa di Surakarta)
S
Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh:
RAHAYU WIDIASTUTI NIM. F0306066
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN MOTTO
“Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar” (Khalifah Umar bin Khattab) “Masa sulit tidak pernah berlangsung selamanya, tetapi orang yang tabah pasti bertahan” (Robert H. Schuller) “Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat” (Winston Churchill) “Kesuksesan dan kebahagiaan tidak datang dengan cuma-cuma, kita harus meraihnya dengan kerja keras dan kepasrahan seutuhnya kepada ALLAH SWT” (Mama Tersayang)
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini aku persembahkan kepada: ALLAH SWT, Tuhan Penciptaku yang Maha Adil dan Maha Kuasa. (Alm) Bapak dan Mama yang selalu menyayangiku, mendoakanku, membimbing dalam setiap langkah yang aku tempuh, menyemangatiku ketika aku mulai “Down” lagi, serta mendidikku dengan cara yang “berbeda”. Kakak-kakakku tersayang, (Alm) Mas Sonny dan Mba Nana yang selalu menjadi “Tim Penyemangat” yang luar biasa dalam hidupku, Thx 4 all !!! Almamaterku tercinta.
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, ridlo, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS) KE DALAM PSAK DI INDONESIA (Survei pada Etnis Tionghoa di Surakarta)”. Skripsi ini diajukan sebagai tugas akhir guna memenuhi syaratsyarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari banyak pihak yang telah membantu dan memberi dukungan, semangat, serta pemikiran baik secara langsung maupun tidak langsung yang berupa saran dan kritik. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. Wisnu Untoro, M.S, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Jaka Winarna M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Drs. Agus Budiatmanto M.Si., Ak., selaku dosen pembimbing yang telah berkenan memberikan waktu, pikiran, bimbingan, dan bantuan sehingga skripsi ini dapat disusun dengan baik dan lancar. 4. Agus Widodo SE., M.Si., Ak selaku pembimbing akademik yang telah memberikan banyak masukan dan arahan selama menempuh kuliah. commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Seluruh Staf Pengajar dan Staf Administrasi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 6. Dr. Agus Utomo selaku Wakil Ketua I STIE “AUB” Surakarta, Drs. FX. Sri Wardaya, MM selaku Ketua STIE St. Pignatelli Surakarta, Bambang Hadinugroho, SE., M.Si selaku Dekan Universitas Kristen Surakarta serta Hannanto selaku Area Business Manager Bank International Indonesia, Tbk kantor cabang Solo yang telah memberikan ijin penelitian. 7. Orangtuaku tersayang, Alm. Bapak dan Mama yang selalu mencurahkan seluruh kasih-sayang, perhatian yang tak pernah luput, doa yang selalu terucap tanpa pernah diminta, dukungan, semangat, dan bimbingan yang luar biasa untukku. Terima kasih banyak atas segalanya, suatu kebanggaan memiliki orangtua seperti kalian, “You’re the lights that’s leading me to the right place”. 8. Kakak-kakakku tercinta, Alm. Mas Sonny dan Mba Nana, terima kasih atas kasih-sayang, doa-doa dan dukungannya selama ini yeah buat Ade. 9. Keponakan-keponakanku yang aku sayangi, yang telah memberikan semangat dan dukungannya buatku, makasih yeah Gilang, Naia dan Reva. 10. Keluarga besarku “Sastrodimedjo dan Kasiran”, terima kasih atas “Support”nya. 11. My beloved friends, B (Bee) dan Vid, makasih banyak atas persahabatannya selama ini, segala hal yang telah kita lewati bersama, takkan mengubah rasa sayangku terhadap kalian, “If we’re really BFF, tell me how i ought to handle my yesterdays, cause i’ve been known to get it wrong?”, semangat selalu untuk hidup dan cita-cita kita. commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12. Untuk teman-teman “Touring, Photography dan Underground”ku, yang nggak bisa aku sebutkan satu–persatu, makasih atas motivasi kalian kepadaku untuk segera menyelesaikan maha karya kecil ini. Semangat selalu untuk jiwa-jiwa “Pemberontak, Kreatif & Bengal” kita!!! 13. Untuk teman-teman Kost Andri III dan teman-teman eks Lufthansa Kost, makasih atas kesabaran yang telah kalian berikan terhadap kejahilan yang sering aku lakukan selama di Kost Andri III dan di eks Lufthansa Kost. 14. Teman-teman Akuntansi 2006, terutama Ghanie, Riyu, Nat, Noverita, Ragil, Ian, Supri dan Nova. Ayu mengucapkan makasih banyak atas pertemanan, bantuan serta sharing berbagai macam
info pentingnya,
maaf karena selama ini Ayu selalu dan terlalu merepotkan kalian semua, semoga Tuhan-lah yang akan membalas kebaikan dan bantuan kalian semua, AMIN. Sukses selalu untuk kalian, teman-temanku!!! 15. Semua pihak yang telah membantu selesainya skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala bentuk kritik dan masukan sangat diharapkan. Terakhir semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta,
April 2011
Penulis commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
iii
HALAMAN MOTTO .....................................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
v
KATA PENGANTAR ....................................................................................
vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xiv
ABSTRAKSI .................................................................................................
xv
ABSTRACT ....................................................................................................
xvi
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ........................................................
1
B. Perumusan Masalah .................................................................
4
C. Tujuan Penelitian .....................................................................
5
D. Manfaat Penelitian ...................................................................
5
E. Sistematika Penulisan ..............................................................
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Budaya ...........................................................................
8
B. Etnis Tionghoa .........................................................................
11
C. IAS (International Accounting Standards) ............................. commit to user
12
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) .................
16
E. Penelitian Terdahulu ................................................................
16
F. Kerangka Teoritis .....................................................................
19
G. Pengembangan Hipotesis .........................................................
20
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian ......................................................................
24
B. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel ...............
24
C. Data dan Metode Pengumpulan Data.......................................
25
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ..................................
26
1. Variabel Independen ...........................................................
26
2. Variabel Dependen ..............................................................
27
E. Metode Analisis Data ...............................................................
28
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian .............................................................
33
B. Data Demografi Responden .....................................................
35
C. Statistik Deskriptif ...................................................................
37
D. Pengujian Kualitas Data ...........................................................
39
1. Uji Validitas .......................................................................
39
2. Uji Reliabilitas ...................................................................
41
3. Uji Asumsi Klasik ..............................................................
43
a. Uji Normalitas ...................................................
43
b. Uji Multikolonieritas .........................................
43
c. Uji Heteroskedastisitas ......................................
44
d. Uji Autokorelasi ................................................ commit to user
45
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. Uji Hipotesis ...........................................................................
46
1. Analisis Regresi Linier Berganda .....................................
47
2. Koefisien Determinasi .......................................................
48
3. Uji F ..................................................................................
49
4. Uji t ...................................................................................
49
a. Power Distance ...................................................
49
b. Uncertainty Avoidance ........................................
50
c. Masculinity ..........................................................
51
d. Individualism .......................................................
52
e. Confucian Work Dynamics ..................................
53
A. Kesimpulan .............................................................................
55
B. Keterbatasan ............................................................................
56
C. Saran ........................................................................................
56
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel II.1
Pengadopsian IAS dalam PSAK ………………….
14
Tabel IV. 1
Kegiatan Pengumpulan Data ……………………….
34
Tabel IV.2
Distribusi Kuesioner ………………………………..
34
Tabel IV.3
Data Demografi Responden ………………………..
36
Tabel IV.4
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian …………….
37
Tabel IV.5
Hasil Uji Validitas …………………………………..
39
Tabel IV.6
Hasil Uji Reliabilitas ……………………………….
42
Tabel IV.7
Hasil Uji Normalitas ………………………………..
43
Tabel IV.8
Hasil Uji Multikolonieritas …………………………
44
Tabel IV.9
Hasil Uji Heteroskedastisitas ………………………..
45
Tabel IV.10
Hasil Uji Autokorelasi ……………………………...
46
Tabel IV.11
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ……………
46
commit to user xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.I
Kerangka Pemikiran Hofstede ………………
10
Gambar II. 2
Kerangka Teoritis…………………………….
20
commit to user xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH BUDAYA TERHADAP KEPUTUSAN ADOPSI IAS (INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS) KE DALAM PSAK DI INDONESIA (Survei pada Etnis Tionghoa di Surakarta) Rahayu Widiastuti F0306066 ABSTRAKSI
Penelitian ini menguji pengaruh budaya terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia ditinjau dari etnis Tionghoa di Surakarta. Konsep budaya yang digunakan dalam survei ini merupakan pengembangan dari dimensi budaya Hofstede (1983), yang terdiri dari power distance, uncertainty avoidance, masculinity, individualism, serta confucian work dynamics (Hofstede dan Bond, 1988). Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui kuesioner yang diberikan kepada mahasiswa akuntansi, dosen akuntansi dan karyawan bank yang berasal dari etnis Tionghoa di Surakarta. Hasil uji t menunjukkan bahwa power distance, individualism dan confucian work dynamics berpengaruh signifikan terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia, sedangkan uncertainty avoidance dan masculinity tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Selanjutnya hasil uji F menunjukkan bahwa power distance, uncertainty avoidance, masculinity, individualism dan confucian work dynamics secara serentak berpengaruh signifikan terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia. Kata Kunci: budaya, Hofstede, power distance, uncertainty avoidance, masculinity, individualism, confucian work dynamics, etnis Tionghoa, international accounting standards, pernyataan standar akuntansi keuangan
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
THE EFFECT OF CULTURE TOWARD IAS (INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS) ADOPTION DECISION ON PSAK IN INDONESIA (Survey on Tionghoa’s ethnics in Surakarta) Rahayu Widiastuti NIM. F0306066 ABSTRACT
This research examines the effect of culture toward IAS (International Accounting Standards) adoption decision on PSAK in Indonesia viewed from Tionghoa ethnics in Surakarta. The concept of culture used in this survey was developed by Hofstede’s culture dimensions (1980), consist of power distance, uncertainty avoidance, masculinity, individualism, and confucian work dynamics (Hofstede and Bond, 1988). The data used in this research collected through questionnaire distributed to accounting students, accounting lecturers, and bank employees derive from Tionghoa ethnics in Surakarta. The t-test result indicate that power distance, individualism, and confucian work dynamics significantly influence IAS (International Accounting Standards) adoption decision on PSAK in Indonesia, while uncertainty avoidance and masculinity do not significantly influence. Furthermore the F-test result show that power distance, uncertainty avoidance, masculinity, individualism, and confucian work dynamics simultaneous significantly influence IAS (International Accounting Standards) adoption decision on PSAK in Indonesia. Keywords: culture, Hofstede, power distance, uncertainty avoidance, masculinity, individualism, confucian work dynamics, Tionghoa ethnics, international accounting standards, pernyataan standar akuntansi keuangan
commit to user xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Budaya merupakan salah satu faktor lingkungan yang paling kuat mempengaruhi sistim akuntansi di dalam suatu negara, di mana hal itu juga mempengaruhi individu di negara tersebut dalam menggunakan informasi akuntansi. Dalam beberapa literatur ditemukan argumentasi bahwa akuntansi sangat dipengaruhi oleh budaya (Violet, 1983). Argumentasi ini telah membawa kesepakatan yang tak tertulis bahwa budaya suatu negara mempengaruhi dalam memilih teknik akuntansi, di mana pengaruh budaya terhadap sistim akuntansi merupakan hal yang banyak dibicarakan oleh akademisi dan praktisi, bahkan hal tersebut menyangkut mengenai apakah budaya mempengaruhi akuntansi atau sebaliknya. Telah diuji studi hubungan antara budaya dan akuntansi keuangan yang dipengaruhi oleh budaya terhadap standar akuntansi dan laporan keuangan. Pengujian dari pengaruh budaya pada fokus standar akuntansi terhadap topiktopik sebagai proses di dalam mengatur standar akuntansi (Harrison dan McKinnon, 1986; Belkaoui, 1989; Bloom dan Naciri, 1989) serta luasnya standar akuntansi (Frank, 1979). Studi mengenai fokus terhadap hubungan budaya pada laporan keuangan, dan inti dari pengujian mereka tersebut pada pengukuran dan praktik-praktik pengungkapan laporan keuangan lintas bangsa (Nair dan Frank 1980; Gray 1988; Perera 1989; Gibbins et al. 1990; Burchell et al. 1985). commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Praktik-praktik akuntansi akan selalu menjadi acuan dalam pembuatan standar akuntansi, demikian juga sebaliknya bahwa standar dibuat terlebih dahulu untuk mengatur praktik. Jika keberadaan standar akuntansi berasal dari praktikpraktik akuntansi (berupa pelaksanaan dan pengembangan yang dilakukan oleh pelaku bisnis) dan praktik-praktik akuntansi timbul karena adanya budaya masyarakat yang mempengaruhi hubungan bisnis, pasar modal, lembaga keuangan, profesi akuntansi, dan pemerintahan di suatu negara, maka standar akuntansi akan tampak sebagai budaya yang dikendalikan oleh kekuatan pasar atau masyarakat sebagai pengguna akuntansi (Zarzeski, 1996). Kerangka institusional setiap negara telah lambat laun terjadi, dan diubah dalam merespon permintaan untuk perbandingan besar dalam pelaporan. Inisiatif harmonisasi telah terjadi pada tingkatan nasional, regional dan internasional. Hal tersebut telah dipengaruhi oleh pengembangan dari International Accounting Standards Committee (IASC) dan merupakan sebuah standar resmi yang diadopsi atau digunakan dalam perumusan standar nasional di beberapa negara di seluruh dunia (IASB, 2002c; 2002d). Perusahaan
internasional
mungkin
menginginkan
untuk
mengkomunikasikan informasi keuangan mereka dalam bagian-bagian yang menarik, dan mungkin memilih standar internasional untuk menambah transparansi dalam pelaporan serta mengurangi pengulangan pelaporan informasi keuangan, di negara seperti Amerika Serikat, di mana perusahaan lebih menghendaki untuk mengungkapkan informasi dengan menggunakan IAS ketika mereka berpartisipasi dalam rangka melakukan penawaran ekuitas, dan ketika U.S GAAP (United Stated General Accepted Accounting Principles) menghendaki commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
lebih dalam pengungkapan atau menggunakan metode relatif dalam pengukuran akuntansi yang dibatasi untuk GAAP domestik (Tarca, 2004). Sementara menurut Ashbough (2001), perusahaan luar negeri yang terdaftar lebih menyukai menggunakan standar internasional dengan menunjukkan bagaimana kerangka institusional di setiap negara berdampak terhadap standar internasional yang mereka gunakan. Dengan adanya keputusan pengadopsian seutuhnya (full adoption) IAS (International Accounting Standards) di Indonesia, tantangan akan dihadapi terutama oleh kalangan akademisi khususnya bidang akuntansi yang harus siap terlebih dahulu terhadap perubahan ini dengan cara melakukan penyesuaian terhadap kurikulum, silabi, dan literatur untuk menghasilkan generasi-generasi penerus yang akan berhadapan langsung dengan IAS dalam dunia kerja di masa depan. Tujuan diwajibkannya penerapan IAS 32 (Financial Instruments: Presentation) dan 39 (Financial Instruments: Recognition and Measurement) bagi lembaga keuangan termasuk perbankan adalah untuk menciptakan stabilitas keuangan, sehingga pihak perbankan dan lembaga keuangan diberikan kesempatan untuk mempelajari tahapan-tahapan penyampaian laporan keuangan yang berdasarkan standar akuntansi internasional. Era globalisasi saat ini menuntut adanya suatu sistem akuntansi internasional yang dapat diberlakukan secara internasional di setiap negara, atau diperlukan adanya harmonisasi terhadap standar akuntansi internasional, dengan tujuan agar dapat menghasilkan informasi keuangan yang dapat diperbandingkan, mempermudah dalam melakukan analisis kompetitif dan hubungan baik dengan pelanggan, supplier, investor, dan kreditor. Namun proses harmonisasi ini commit to user
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
memiliki hambatan antara lain nasionalisme dan budaya tiap-tiap negara, perbedaan sistim pemerintahan pada tiap-tiap negara, perbedaan kepentingan antara perusahaan multinasional dengan perusahaan nasional yang sangat mempengaruhi proses harmonisasi antar negara, serta tingginya biaya untuk merubah prinsip akuntansi.
B. Perumusan Masalah Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah dilakukan oleh Clements et al. (2010) yang menguji Cultural Diversity, Country Size, dan Keputusan Pengadopsian IFRS, sedangkan dalam penelitian ini dilakukan di Indonesia dengan variabel yang berbeda, penelitian ini memfokuskan pada pengaruh budaya terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia dengan menggunakan sampel etnis Tionghoa di Surakarta yang terdiri dari mahasiswa akuntansi yang telah mengambil mata kuliah akuntansi internasional, dosen akuntansi dan karyawan bank bagian akuntansi, serta memasukkan Confucian Work Dynamics sebagai variabel independen yang berasal dari dimensi kelima budaya Hofstede, dan tidak menggunakan Country Size sebagai variabel independen. Dari adanya perbedaan tersebut maka pengaruh budaya dari etnis Tionghoa di Surakarta terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia masih menjadi pertanyaan empiris.
commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Tujuan Penelitian Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh konfirmasi mengenai: 1. Pengaruh Power Distance etnis Tionghoa di Surakarta terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia. 2. Pengaruh Uncertainty Avoidance etnis Tionghoa di Surakarta terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia. 3. Pengaruh Masculinity etnis Tionghoa di Surakarta terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia. 4. Pengaruh Individualism etnis Tionghoa di Surakarta terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia. 5. Pengaruh Confucian Work Dynamics etnis Tionghoa di Surakarta terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia.
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi: 1. Pengembangan literatur mengenai budaya dalam dimensi Hofstede dengan menambahkan pengaruhnya terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia dengan menggunakan sampel dari etnis Tionghoa di Surakarta. Hal ini menarik mengingat bahwa commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Indonesia merupakan negara dengan budaya yang terkenal majemuk, di mana terdapat etnis Tionghoa yang merupakan etnis minoritas dan telah diakui memberikan kontribusi yang cukup besar dalam memajukan perekonomian di Indonesia. 2. Pengembangan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Clements et al. (2010) yang menggunakan sampel beberapa negara dengan keputusan pengadopsian IFRS yang dipublikasikan sebagai sumber data dari iasplus.com yang
dikumpulkan
oleh
Delloite,
sedangkan
dalam
penelitian
ini
memfokuskan pada sampel etnis Tionghoa di Surakarta yang terdiri dari mahasiswa akuntansi yang telah mengambil mata kuliah akuntansi internasional, dosen akuntansi dan karyawan bank bagian akuntansi serta memasukkan Confucian Work Dynamics sebagai variabel independen yang berasal dari dimensi kelima budaya Hofstede dan tidak menggunakan Country Size sebagai variabel independen.
E. Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran yang sistematis dan terarah serta mempermudah pembaca dalam memahami masalah-masalah yang disajikan, penelitian ini dibagi menjadi sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II
digilib.uns.ac.id
TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas mengenai teori-teori yang mendasari penelitian ini dan kerangka pemikiran.
BAB III
METODE PENELITIAN Bab ini membahas proses pemilihan sampel, pencarian data dan metodologi yang digunakan.
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai pengolahan data, hasil dari analisis data serta pembahasannya.
BAB V
PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan yang didapat dari hasil analisis data, keterbatasan, dan saran bagi penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Budaya Berikut terdapat beberapa pendapat yang mendefinisikan budaya, yaitu antara lain: 1. Hofstede Budaya menurut Hofstede (1983) didefinisikan sebagai “sebuah program kolektif dari pemikiran di mana membedakan dari satu kelompok manusia terhadap yang lainnya”, dan membagi dimensi budaya menjadi empat bagian, antara lain: ·
Individualism versus Collectivism Individualism menempatkan kepentingan individu lebih penting ketimbang kepentingan kelompok. Hal yang sebaliknya terjadi pada Collectivism.
·
Large versus Small Power Distance Power distance menggambarkan sampai seberapa jauh anggota masyarakat dapat menerima ketidakadilan pendistribusian kekuasaan (power). Power Distance menunjukkan tingkat ketergantungan antara atasan dengan bawahan. Semakin kecil Power Distance, ketergantungan bawahan terhadap atasan semakin kecil, semakin besar Power Distance yang terjadi adalah sebaliknya, yaitu ketergantungan bawahan terhadap atasan semakin besar. commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id
·
digilib.uns.ac.id
Strong versus Weak Uncertainty Avoidance Uncertainty Avoidance adalah tingkat sampai berapa jauh anggota masyarakat merasa tidak nyaman terhadap ketidakpastian dan ambiguitas. Dalam
hal
menghadapi
ketidakpastian
dan
ambiguitas,
anggota
masyarakat dapat berperilaku antisipatif dengan meyakini aturan dengan ketat atau membiarkannya berlalu. ·
Masculinity versus Femininity Masculinity merupakan tingkat di mana nilai-nilai seperti assertiveness, performa, sukses dan kompetisi yang hampir di seluruh masyarakat berhubungan dengan peranan pria. Nilai-nilai tersebut lebih diutamakan daripada nilai-nilai seperti kualitas hidup, memelihara hubungan yang akrab, pelayanan, kepedulian terhadap yang lemah, serta solidaritas yang hampir di seluruh masyarakat berhubungan dengan peranan wanita (Feminity).
·
Confucian Work Dynamics Kemudian Hofstede dan Bond (1988) menambahkan dimensi budaya kelima yaitu Confucian Work Dynamics, yang kemudian dinamakan dengan orientasi jangka panjang sebagai gambaran masa datang yang berorientasi pada reward dan punishment.
commit to user
9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Secara garis besar, kerangka pemikiran dari Hofstede (1980) sebagai berikut: Hofstede Framework
Outside Influences: Force of nature Forces of man: Trade, Conquest, Scientific discovery
Origins:
Societal Norms:
Consequences:
Ecological factors: Geographic Economic Demographic Genetic/hygienic Historical
Structure and Value systems
Functioning of
Of
institutioning:
Major groups
Family pattern
Of
Role differenciation
population
Social stratification
Technological
Socialization
Urbanization
emphasis Education Religion Political structure Legislation Architecture Theory development
Reinforcement
Sumber: Hofstede (1980)
Gambar II.1 Kerangka Pemikiran Hofstede
commit to user
10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Harrison dan McKinnon Harrison dan McKinnon, 1986, p. 239 mendefinisikan budaya sebagai pertimbangan sebuah unsur penting dalam kerangka untuk memahami bagaimana sistim sosial berubah, sebab budaya mempengaruhi: a.
Norma dan sistim nilai
b.
Tindakan kelompok dalam interaksi mereka dalam dan melalui sistim.
B. Etnis Tionghoa Variasi orientasi kelompok ekonomi telah terbentuk sejak ratusan tahun yang lalu di Indonesia. Alasan pertama latar belakang sejarah etnis Tionghoa berada di Indonesia yaitu: Hidajat (1993) menuliskan bahwa migrasi etnis Cina ke Asia Tenggara diakibatkan adanya tekanan ekonomi dan negara asal mengalami masa sulit. Dengan kata lain, masyarakat mencari kondisi hidup lebih baik dan para imigran akan berjuang dan bekerja keras untuk mencapai tujuan ekonomi mereka. Kedua, berhubungan dengan kebijakan pemerintah Indonesia (Skinner, 1967; Adicondro, 1979; Suryadinata, 1993; Tan, 1996). Cina-Indonesia, memperoleh keuntungan ekonomi melalui kebijakan pemerintahan, khususnya era Orde Baru (Crouch, 1975). Dengan kata lain, menggerakkan kebijakan ekonomi sosial dan penggunaan kekuasaan maksimal untuk Cina-Indonesia untuk stabilitas serta pertumbuhan ekonomi Indonesia (Adicondro, 1979; Suryadinata, 1993; Dahana, 1994; Supriatna, 1996), dan etnis Tionghoa di Indonesia diakui telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam memajukan perekonomian Indonesia. commit to user
11
perpustakaan.uns.ac.id
C.
digilib.uns.ac.id
IAS (International Accounting Standards) Akuntansi internasional didefinisikan oleh Iqbal et al. (1997:18) sebagai
akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia. Suatu perusahaan mulai terlibat dengan akuntansi internasional adalah pada saat mendapatkan kesempatan melakukan transaksi ekspor atau impor. IAS (International Accounting Standards) adalah standar yang dapat digunakan perusahaan multinasional yang dapat menjembatani perbedaan-perbedaan antar negara, dalam perdagangan multinasional. 1. Tujuan IAS (International Accounting Standards) Tujuan IAS (International Accounting Standards) adalah memastikan bahwa laporan keuangan intern perusahaan untuk periode-periode yang dimaksukan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang: a. Transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan. b. Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IAS. c. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.
commit to user
12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Manfaat IAS (International Accounting standards) Manfaat dari adanya IAS (International Accounting standards): a. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi lokal. b. Investor dapat membuat keputusan yang lebih baik. c. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai merger dan akuisisi. d. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam mengembangkan standar akuntansi internasional yang berkualitas tertinggi.
3. Pengaruh Adopsi IAS (International Accounting Standards) pada Laporan Keuangan Perusahaan Barth et al. (2005) menunjukkan pengaruh pengadopsian International Accounting Standards (IAS) pada laporan keuangan perusahaan yaitu: a. Dengan mengadopsi IAS, laporan keuangan yang dihasilkan memiliki tingkat kredibilitas yang tinggi. b. Dengan mengadopsi IAS, terdapat perbedaan pengukuran item-item dalam laporan keuangan dan rasio keuangan perusahaan. Misalnya: total aktiva dan nilai buku ekuitas akan menghasilkan nilai yang lebih tinggi jika mengadopsi IAS. commit to user
13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Dengan mengadopsi IAS, manajemen laba akan semakin rendah, pengakuan kerugian akan semakin sering atau perusahaan lebih konservatis, dan memiliki nilai relevansi (value relevance) yang semakin tinggi.
4. Pengadopsian Standar Akuntansi Internasional di Indonesia Posisi IAS yang sudah diadopsi hingga saat ini pada tahun 2009 dan 2010 adalah seperti yang tercantum dalam daftar- daftar berikut ini (sumber: Ikatan Akuntan Indonesia, 2009).
Tabel II. 1 Tabel Pengadopsian IAS dalam PSAK
IAS yang Telah Diadopsi ke dalam PSAK hingga 31 Desember 2008 1. IAS 2 Inventories 2.
IAS 10 Events after balance sheet date
3.
IAS 11 Construction contracts
4.
IAS 16 Property, plant and equipment
5.
IAS 17 Leases
6.
IAS 18 Revenues
7.
IAS 19 Employee benefits
8.
IAS 23 Borrowing costs
9.
IAS 32 Financial instruments: presentation
10. IAS 39 Financial instruments: recognition and measurement
commit to user
14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11. IAS 40 Investment property
IAS yang telah Diadopsi ke dalam PSAK pada Tahun 2009 1.
IAS 1 Presentation of financial statements
2.
IAS 27 Consolidated and separate financial statements
3.
IAS 28 Investments in associates
4.
IAS 8 Accounting policies, changes in accounting estimates and errors
5.
IAS 12 Income taxes
6.
IAS 21 The effects of changes in foreign exchange rates
7.
IAS 26 Accounting and reporting by retirement benefit plans
8.
IAS 31 Interests in joint ventures
9.
IAS 36 Impairment of assets
10. IAS 37 Provisions, contingent liabilities and contingent assets 11. IAS 38 Intangible assets
IAS yang telah Diadopsi ke dalam PSAK pada Tahun 2010 1. IAS 7 Cash flow statements 2. IAS 20 Accounting for government grants and disclosure of government assistance 3. IAS 24 Related party disclosures 4. IAS 29 Financial reporting in hyperinflationary economies 5. IAS 33 Earning per share 6. IAS 34 Interim financial reporting 7. IAS 41 Agriculture
commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah standar akuntansi keuangan yang dikeluarkan oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia), dan merupakan kerangka acuan dalam prosedur yang berkaitan dengan penyajian laporan keuangan. Keberadaanya dibutuhkan untuk membentuk kesamaan prosedur dalam menjelaskan bagaimana laporan keuangan disusun dan disajikan, oleh karenanya sangat berarti dalam hal kesatuan bahasa dalam menganalisa laporan – laporan keuangan bagi perusahaan, dana pensiun dan unit ekonomi lainya.
E. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Hofstede (1980) menunjukkan penelitian yang lebih luas terhadap perbedaan budaya, dalam Doupnik dan Tsakumis (2004). Dari survei perilaku yang dikumpulkan sekitar 116.000 pekerja dari sebuah perusahaan multinasional besar yaitu IBM yang meliputi 39 negara, Hofstede mengidentifikasi empat nilai dimensi yang di posisikan pada setiap negara. Nilai tersebut antara lain: individualism versus collectivism; large versus small power distance; strong versus weak uncertainty avoidance, dan masculinity versus feminity, di mana kerangka Hofstede tersebut memilih pengukuran secara kuantitatif untuk setiap negara sampel. Violet (1983, p. 6) mengidentifikasi bahwa prinsip akuntansi akan bervariasi tergantung pada variasi budaya yang dimiliki oleh negara yang bersangkutan serta menyimpulkan bahwa akuntansi juga mempengaruhi budaya dan sukses komite standar akuntansi internasional dalam penerimaan standar internasional tersebut yang tergantung pada variabel budaya. commit to user
16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Harrison dan Mckinnon (1986) mengembangkan suatu kerangka pikir untuk menjelaskan bagaimana sistim pelaporan akuntansi berubah, karena akuntansi merupakan sistim sosial, di mana perubahan tersebut dijelaskan dalam bentuk 4 aspek penting yaitu: -
Intrusive event
-
Intra-system activity
-
Trans-system activity
-
The cultural environment Penelitian Doupnik dan Salter (1995) menyimpulkan bahwa kerangka
pikir yang dikembangkan oleh Harrison dan Mckinnon (1986) merupakan pengembangan model umum dari perkembangan akuntansi. Norma dan nilai-nilai budaya dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi praktik akuntansi, di mana variabel ini juga mempengaruhi pentingnya Intrusive Event yang berasal dari lingkungan eksternal. Jika lingkungan eksternal, struktur lembaga, norma dan nilai budaya berbeda antar negara, maka praktik akuntansi yang ada juga seharusnya berbeda antar negara. Sementara itu Zarzeski (1996) memfokuskan bagaimana pengaruh budaya dan kekuatan pasar dalam praktik disclosure yang berorientasi pada investor. Hasilnya mendukung hipotesa dan menunjukkan Uncertainty Avoidance dan Masculinity berhubungan disclosure yang berbeda-beda tergantung pada perusahaan internasional. Terdapat hubungan positif antara disclosure dan Uncertainty Avoidance tetapi hubungan yang kuat terjadi pada sampel perusahaan internasional. commit to user
17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Subiyantoro dan Hatane (2007) melakukan penelitian pada dampak perubahan kultur masyarakat terhadap praktik pengungkapan laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia, di mana penelitian tersebut menunjukkan bahwa terjadi perubahan kultur masyarakat yang ditunjukkan oleh adanya perubahan kultur masyarakat antara periode konglomerasi dan periode reformasi, di mana pada periode reformasi tersebut relatif lebih Individualist, relatif lebih Masculine, cenderung High Uncertainty Avoidance dan cenderung Small Power Distance, serta perubahan kultur masyarakat di periode reformasi mampu mendorong perusahaan untuk membuat pengungkapan secara lebih luas. Hasil analisis uji beda (t-test two samples) terhadap luas pengungkapan pada periode konglomerasi dan periode reformasi membuktikan bahwa aktivitas bisnis perusahaan pada periode reformasi dipengaruhi oleh masyarakat sekitarnya tak ketercuali praktikpraktik akuntansi dan keuangan yang salah satunya tercermin pada luas pengungkapan laporan keuangan, sehingga temuan ini sesuai dengan Alford et al. (1993), Meek et al. (1995) dan Zarzeski (1996). Soderstrom dan Jialin Sun (2007) memberikan sebuah tinjauan literatur tentang isu kualitas akuntansi. Menurut mereka, adopsi standar akuntansi menunjukkan hanya satu dari berbagai faktor yang menyumbang kualitas sistim akuntansi. Insentif merupakan standar penting, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti tingkat pengembangan pasar finansial, modal perusahaan dan struktur kepemilikan, serta campurtangan antara sistim perpajakan dan pelaporan keuangan. Jaminan sistim yang baik dari proteksi investor dan hak properti, oleh karena itu penting mengadopsi kualitas standar akuntansi. commit to user
18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Barth et al. (2008) menemukan bahwa perusahaan yang secara sukarela mengadopsi IAS yang berasal dari 21 negara terpilih menunjukkan kurangnya manajemen earning, kurangnya pengakuan, dan informasi nilai-relevan dari sampel yang tepat di mana berasal dari perusahaan yang menggunakan standar domestik non-U.S. Penelitian mengenai akibat adopsi wajib IFRS terhadap lingkungan informasi perusahaan yang dilakukan oleh Horton et al. (2008) menemukan bahwa perbaikan di dalam lingkungan informasi lebih siap dalam pengadopsian IFRS secara sukarela, di mana mereka menggunakan analis akurasi peramalan, keikut-sertaan, pertentangan, dan revisi atas pendapat yang berubah sebagai proksi untuk lingkungan informasi. Ramanna dan Sletten (2009, p. 1) memberikan bukti di dalam penelitiannya mengenai hubungan antara budaya dan keputusan pengadopsian IFRS, yaitu bahwa negara dengan kekuasaan yang besar akan lebih tidak memilih mengadopsi IFRS, di mana negara dengan kekuasaan yang besar tersebut tidak akan menyetujui adanya otoritas penetapan standar yang dilakukan oleh badan internasional.
F. Kerangka Teoritis Penelitian
ini
dibangun
dengan
mengidentifikasi
masalah,
mengidentifikasi variabel, dan kemudian menghubungkan antar variabel secara logis untuk memecahkan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh budaya dari etnis Tionghoa di Surakarta yang terdiri dari mahasiswa akuntansi, dosen commit to user
19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
akuntansi, dan kayawan bank terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia. Untuk memudahkan dalam menganalisa maka dibuatlah kerangka teoritis sebagai berikut:
Budaya Etnis Tionghoa di Surakarta: ¨ ¨ ¨ ¨ ¨
Power Distance Uncertainty Avoidance Masculinity Individualism Confucian Work Dynamics
Keputusan Adopsi IAS (International Accounting Standards) dalam PSAK di Indonesia
Gambar II. 2 Kerangka Teoritis
G. Pengembangan Hipotesis 1. Power Distance Chanchani dan MacGregor (1999) dalam
Ding et al. (2004)
menyatakan bahwa fleksibilitas akuntansi yang tinggi, lebih diterima dalam masyarakat yang memiliki Power Distance rendah, di mana terdapat hak yang sama, dan membenarkan adanya peraturan hukum dan kode. Sementara itu William dan Zinkin (2008, p. 213) berpendapat bahwa masyarakat dengan Power Distance tinggi mengharapkan untuk menerima perintah dari otoritas (dalam konteks dari keputusan pengadopsian IFRS, IASB sebagai badan otoritatif yang dihormati dalam pengumuman standar akuntansi internasional).
commit to user
20
perpustakaan.uns.ac.id
H1
digilib.uns.ac.id
: Power Distance etnis Tionghoa di Surakarta, berpengaruh positif terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia.
2. Uncertainty Avoidance Penelitian yang dilakukan oleh Zarzeski (1996) mengungkapkan bahwa perusahaan yang terletak dalam budaya Masculinity yang tinggi dan Uncertainty Avoidance yang rendah lebih memilih pengungkapan informasi tinggi. Doupnik dan Salter (1995) dalam Ding et al. (2004), menemukan bahwa pengungkapan tingkat tinggi, konsisten dengan Uncertainty Avoidance rendah dan bahwa masyarakat dengan Uncertainty Avoidance rendah cenderung menjadi kurang konservatif, serta negara dengan Uncertainty Avoidance yang tinggi akan mengharapkan untuk mencoba untuk berbeda dari IAS untuk menghindari diperlukannya pengungkapan tingkat tinggi. H2
: Uncertainty Avoidance etnis Tionghoa di Surakarta, berpengaruh negatif terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia.
3. Masculinity Masculinity
pada
tingkat
yang
rendah
berhubungan
dengan
Conservatism yang tinggi, di mana IAS diasumsikan cenderung mendukung transparansi yang besar, sedangkan Masculinity yang rendah diasosiasikan berbeda dari IAS (Gray, 1988). commit to user
21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Selain itu Clements et al. (2010) berpendapat bahwa dalam masyarakat dengan Masculinity yang tinggi, individu secara khusus lebih memilih otonomi melebihi ketergantungan terhadap hal lain. Selain itu, individu menolak untuk mengikuti peraturan, khususnya apabila peraturan tersebut merupakan perintah dari pihak luar organisasi internasional seperti IASB. H3
: Masculinity etnis Tionghoa di Surakarta, berpengaruh negatif terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia.
4. Individualism Penelitian yang dilakukan oleh Buhr dan Freedman (2001) menunjukkan bahwa Individualism yang tinggi mewakili standar akuntansi yang berbeda dari IAS, yang didasarkan pada keseragaman serta pengungkapan yang lebih. Clements et al. (2010) mengungkapkan bahwa dalam hubungannya dengan keputusan adopsi IFRS, negara dengan Individualistic tinggi akan enggan untuk mengubah kendali atas proses setting standar akuntansi terhadap pihak luar organisasi internasional, sementara masyarakat Collectivist akan lebih menyukai untuk menyerahkan keputusan pengadopsian IFRS kepada badan setting standar internasional. H4
: Individualism etnis Tionghoa di Surakarta, berpengaruh negatif terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia. commit to user
22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Confucian Work Dynamics Cohen et al. (1995) menemukan bahwa implikasi dari Confucian Work Dynamics mengusulkan bahwa individu akan lebih memilih implikasi yang pantas dari pengungkapan tingkat tinggi untuk mencapai keuntungan yang layak. Sementara itu penelitian yang dilakukan oleh Weymes (2004), mengungkapkan bahwa praktik Confucian merupakan tempat penyusunan undang-undang dari tindakan sosial yang tidak seharusnya dilakukan dan mengganggu. H5
: Confucian Work Dynamics etnis Tionghoa di Surakarta, berpengaruh negatif terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia.
commit to user
23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah budaya dalam dimensi Hofstede
yaitu
Power
Distance,
Uncertainty
Avoidance,
Masculinity,
Individualism, dan Confucian Work Dynamics dari etnis Tionghoa di Surakarta yang terdiri dari mahasiswa akuntansi, dosen akuntansi dan karyawan bank berpengaruh terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia. Jenis penelitian ini adalah pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang menjelaskan mengenai sifat dari hubungan antar variabel.
B. Populasi, Sampel dan Metode Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh etnis Tionghoa di Surakarta yang terdiri dari mahasiswa akuntansi, dosen akuntansi dan karyawan bank. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode non-probability sampling yaitu dengan metode purposive sampling. Kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut: 1. Responden berasal etnis Tionghoa di Surakarta yang terdiri dari mahasiswa akuntansi yang telah mengambil mata kuliah akuntansi internasional, dosen akuntansi dan karyawan bank bagian akuntansi (Accounting Officer). 2. Responden memilliki pemahaman tentang akuntansi, laporan keuangan, serta memiliki pengetahuan mengenai IAS (International Accounting Standards). commit to user
24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Sampel diambil secara acak dari keseluruhan populasi, di mana kuesioner yang kembali dan telah dijawab secara lengkap oleh responden dianggap menjadi sampel. Peneliti tidak akan melakukan penentuan jumlah sampel terlebih dahulu, cara ini mengingat sedikitnya mahasiswa akuntansi, dosen akuntansi dan karyawan bank yang beretnis Tionghoa di Surakarta, di mana peneliti memberikan kuesioner secara langsung kepada responden.
C. Data dan Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah field research atau studi lapangan. Studi lapangan adalah penelitian yang secara langsung membagikan kuesioner kepada responden yang dianggap memenuhi syarat dan dapat memberi informasi yang cukup. Sumber data yang digunakan yaitu: data primer dan data sekunder. 1. Data primer Data primer dikumpulkan melalui kuesioner yang dibagikan pada responden. Kuesioner ini digunakan untuk mengukur budaya yang terdiri dari Power Distance, Uncertainty Avoidance, Masculinity, Individualism, Confucian Work Dynamics, serta keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia dari etnis Tionghoa di Surakarta, yang terdiri dari mahasiswa akuntansi dan dosen akuntansi baik yang berasal dari perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta maupun sekolah tinggi ilmu ekonomi, serta karyawan bank kantor cabang di Surakarta. commit to user
25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Data sekunder Untuk data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini didapat dari berbagai sumber, yaitu : a. Jurnal merupakan artikel yang digunakan sebagai referensi penelitian ini, didapat dari jurnal-jurnal yang telah diterbitkan. b. Sumber lain yang digunakan dalam penelitian ini berupa buku, dan internet.
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya 1. Variabel Independen Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel pengaruh budaya dari etnis Tionghoa di Surakarta dengan mengambil dasar dari dimensi budaya Hofstede yang terdiri dari Power Distance, Uncertainty Avoidance, Masculinity, Individualism dan Confucian Work Dynamics. Instrumen yang digunakan untuk mengukur dimensi budaya dari etnis Tionghoa di Surakarta yang terdiri dari mahasiswa akuntansi, dosen akuntansi dan karyawan bank dengan menggunakan kuesioner yang diadopsi dari penelitian Ming Yi-Wu (2006) dengan modifikasi yang sesuai dengan kondisi di Indonesia, terkait kuesioner ini menggunakan skor skala Likert lima poin, yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Rentang nilai untuk mengukur jawaban di dalam kuesioner mengenai dimensi budaya nilai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju sampai dengan nilai 5 untuk jawaban sangat setuju, khusus untuk pertanyaan commit to user
26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mengenai Power Distance dan Individualism, nilai 1 untuk jawaban sangat setuju sampai dengan nilai 5 untuk jawaban sangat tidak setuju.
2. Variabel Dependen Variabel dependen ditinjau dari keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia. Instrumen yang digunakan untuk mengukur keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia berdasarkan kuesioner yang mengacu pada survei AICPA, Deloitte, Grant Thornton, dan KPMG terhadap pengadopsian IFRS dalam U.S GAAP yang disesuaikan dengan kondisi di Indonesia. Kuesioner untuk mengukur perspektif mahasiswa akuntansi, dosen akuntansi dan karyawan bank yang beretnis Tionghoa di Surakarta terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia ini menggunakan skor skala Likert lima poin, yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Rentang nilai untuk mengukur jawaban di dalam kuesioner mengenai keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia nilai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju sampai dengan nilai 5 untuk jawaban sangat setuju.
commit to user
27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. Metode Analisis Data Keseluruhan analisis data dan pengujian statistik dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows. 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari kisaran teoritis, kisaran sesungguhnya, rata-rata hitung (mean), dan standar deviasi (standard deviation). Menurut Sekaran (2006:176), statistik deskriptif dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang baik tentang bagaimana responden bereaksi terhadap item dalam kuesioner.
2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner digunakan uji validitas. Uji validitas mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang digunakan betul-betul dapat mengukur apa yang hendak diukur (Ghozali, 2006:45). Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Pearson’s Correlation Product Moment. Perhitungan koefisien korelasi (r) dan signifikansi (p) dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for Windows. Suatu item dinyatakan valid apabila memiliki nilai r positif dan p < 0,05.
commit to user
28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Uji Reliabilitas Untuk mengukur suatu kuesioner dapat berperan sebagai indikator dari variabel atau konstruk digunakan uji reliabilitas. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila diukur dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006:41). Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,6 (Nunnally, 1967 dalam Ghozali, 2006:42).
c. Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik yang merupakan syarat untuk analisis regresi. Pengujian asumsi klasik yang akan dilakukan antara lain uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolonieritas, dan uji heteroskedastisitas. 1). Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah analisis dalam model regresi variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Jika terdapat normalitas,
residual akan
terdistribusi secara normal dan independen, yaitu perbedaan antara commit to user
29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
nilai prediksi dengan skor yang sesungguhnya atau error akan terdistribusi secara simetri di sekitar nilai means sama dengan nol. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan uji statistik non-parametrik
One
Sample
Kolmogorov-Smirnov
Test.
Pengambilan keputusan dilakukan dengan membandingkan p value yang diperoleh dari hasil pengujian normalitas dengan tingkat signifikansi yang ditentukan yaitu sebesar 0,05. Data dikatakan terdistribusi secara normal jika p value > α 0,05.
2). Uji Multikolonieritas Multikolonieritas merupakan kondisi adanya hubungan linier di antara variabel-variabel bebas dengan model regresi (Emory dan Cooper, 1996: 149). Timbulnya multikolonieritas dapat menyebabkan terjadinya bias pada koefisien regresi yang dihasilkan. Koefisien regresi yang dihasilkan bukan merupakan koefisien regresi yang sebenarnya (Dajan, 1997: 410). Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2006: 95). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Penelitian ini menguji multikolonieritas berdasarkan tolerance commit to user
30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
value dan Variance Inflation Factor (VIF). Model regresi yang bebas multikolinieritas yaitu apabila nilai VIF ≤ 10 dan mempunyai tolerance value ≥ 0.10.
3). Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas merupakan terdapatnya varian yang tidak sama dalam kesalahan penggangu. Apabila diperoleh varian yang sama, maka asumsi heteroskedastisitas dapat diterima. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi
ketidaksamaan
variance
dari
residual
satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2006: 125). Penelitian ini menguji multikolonieritas dengan menggunakan uji Park, yaitu dengan meregresikan nilai seluruh variabel independen dengan logaritma dari kuadrat residual sehingga dihasilkan probability value.
4). Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui adanya korelasi antara anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu ataupun rangkaian ruang (Sumodiningrat, 1994: 231). Untuk mengetahui ada tidaknya masalah autokorelasi dalam model statistik digunakan run test. Jika commit to user
31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual random atau acak (Ghozali, 2006: 107).
3. Uji Hipotesis Analisis regresi linear berganda adalah analisis regresi linear yang digunakan untuk menguji hubungan antara dua atau lebih variabel dependen dengan himpunan variabel independen yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi kemudian dilakukan pengujian koefisien regresi secara simultan (uji F), pengujian ketepatan (Goodness of Fit/adjusted R square), dan pengujian koefisien regresi parsial (uji-t). Sesuai dengan kerangka pemikiran dan pengajuan hipotesis di atas, maka hipotesis akan di uji persamaan regresi berganda (multiple regression) sebagai berikut: Y=
+
1X1 +
2X2 +
3X3 +
4X4 +
5X5 +
Notasi:
X1 X2 X3 X4 X5
commit to user
32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pengaruh budaya dalam dimensi budaya Hofstede yang terdiri dari Power Distance, Uncertainty Avoidance, Masculinity, Individualism dan Confucian Work Dynamics dari etnis Tionghoa di Surakarta, dengan responden yaitu mahasiswa akuntansi dan dosen akuntansi yang berasal dari perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta dan sekolah tinggi ilmu ekonomi, serta karyawan bank pada kantor cabang terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuesioner. Tahap pertama dalam penelitian ini adalah merancang kuesioner. Kemudian kuesioner mulai disebarkan pada pertengahan bulan Maret 2011. Pengumpulan kuesioner diakhiri pada akhir bulan Maret 2011. Kegiatan Pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel IV.1. Kuesioner didistribusikan pada responden yang beretnis Tionghoa di Surakarta antara lain yaitu para mahasiswa akuntansi dan dosen akuntansi yang berasal dari perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta maupun sekolah tinggi ilmu ekonomi serta karyawan bank pada kantor cabang di wilayah Surakarta diantar langsung oleh peneliti. Bagi responden yang menerima langsung, kuesioner akan diambil langsung oleh peneliti. commit to user
33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Jumlah kuesioner yang didistribusikan di wilayah Surakarta sebanyak 10 kuesioner pada 1 perguruan tinggi negeri, 10 kuesioner pada 1 perguruan tinggi swasta, 20 kuesioner pada 3 sekolah tinggi ilmu ekonomi dan 8 kuesioner pada bank kantor cabang. Kuesioner yang dapat terkumpul kembali sebanyak 45 buah, dan kuesioner yang gugur sebanyak 2 buah. Distribusi secara lengkap dapat dilihat pada Tabel IV. 2.
Tabel IV. 1 Kegiatan Pengumpulan Data Keterangan UNS UKS STIE ST. PIGNATELLI STIE AUB STIE ATMA BHAKTI BII
Penyebaran 7 MARET 18 MARET 18 MARET 18 MARET 18 MARET 22 MARET
Pengembalian 10 MARET 25 MARET 25 MARET 29 MARET 19 MARET 28 MARET
Sumber : Data Primer Diolah, 2011
Tabel IV. 2 Distribusi Kuesioner Tempat
UNS UKS STIE ST. PIGNATELLI STIE AUB STIE ATMA BHAKTI BII
Kuesione Kuesione Tingkat Kuesione Kuesione r yang di r yang Pengembali r yang r yang sebar kembali an gugur dianalisi s 10 10 100% 10 10 9 90% 9 8 8 100% 8 8 8 100% 8 4 4 100% 4 8 6 5% 2 4
Sumber: Data Primer Diolah, 2011
commit to user
34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kendala yang dihadapi dalam peneliti dalam menyebarkan kuesioner adalah sedikitnya mahasiswa akuntansi, dosen akuntansi dan karyawan bank yang beretnis Tionghoa di Surakarta dan sulitnya memperoleh ijin penelitian di beberapa bank kantor cabang di Surakarta.
B. Data Demografi Responden Kriteria responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi yang telah mengambil mata kuliah akuntansi internasional, dan dosen akuntansi yang berasal dari perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta maupun sekolah tinggi ilmu ekonomi, serta karyawan bank bagian akuntansi dari kantor cabang di Surakarta. Data demografi menyajikan informasi umum mengenai kondisi responden yang dapat digunakan untuk menganalisis responden secara kualitatif. Analisis kualitatif dilakukan berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan serta pendidikan. Untuk lebih jelasnya data demografi responden dapat dilihat pada Tabel IV. 3. Dari data demografi di bawah ini dapat diketahui bahwa secara umum data yang diperoleh didominasi oleh responden perempuan. Responden perempuan mendominasi 58,1% data, sedangkan responden laki-laki hanya sebesar 41,9%. Responden dengan usia < 25 tahun mendominasi data kualitatif sebanyak 83,7% lebih besar dari reponden dengan usia antara 25-40 tahun yang memiliki persentase senilai 9,3% dan usia > 40 tahun sebesar 7%.
commit to user
35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel IV. 3 Data Demografi Responden Karakteristik
Frekuensi
Persentase (%)
a. Laki-laki
18
41,9
b. Perempuan
25
58,1
43
100,0
36
83,7
b. 25 – 40 tahun
4
9,3
c. > 40 tahun
3
7,0
43
100,0
36
83,7
b. Dosen Akuntansi
3
7,0
c. Accounting Officer
4
9,3
43
100,0
34
79,1
2
4,7
c. S1
4
9,3
d. S2
3
7,0
43
100,0
Jenis Kelamin
Jumlah Usia a. < 25 tahun
Jumlah Pekerjaan a. Mahasiswa Akuntansi
Jumlah Pendidikan a. SMU b. D3
Jumlah Sumber : Data Primer Diolah, 2011
Responden dengan jenis pekerjaan mahasiswa akuntansi mendominasi data sebesar 83,7%, sedangkan pada dosen dan karyawan bank bagian commit to akuntansi user
36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
akuntansi masing-masing
sebesar 7% dan 9,3%. Responden dengan tingkat
pendidikan SMU, mendominasi data, yaitu sebesar 79,1%. Sedangkan dengan tingkat pendidikan D3, S1 serta S2 masing-masing sebesar 4,7%, 9,3% dan 7%.
C. Statistik Deskriptif Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah budaya dan keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia. Variabel budaya dinyatakan dalam 5 dimensi yaitu Power Distance, Uncertainty Avoidance, Masculinity, Individualism, dan Confucian Work Dynamics. Dengan demikian terdapat 6 variabel yang semuanya diukur dalam skala numerik (rasio). Tabel IV. 4 menunjukkan hasil perhitungan angka-angka statistik deskriptif untuk variabel-variabel tersebut. Tabel IV.4 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Variabel
N
Minimum Maximum
Mean
SD
Power Distance
43
6
16
10.63
3.016
Uncertainty Avoidance
43
15
25
20.19
2.312
Masculinity
43
7
23
15.23
3.644
Individualism
43
4
15
9.93
2.729
Confucian Work Dynamics
43
14
20
16.70
1.753
43
23
40
32.14
3.733
Keputusan Adopsi IAS ke dalam PSAK di Indonesia
Sumber : Data Primer Diolah, 2011 commit to user
37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Mean Power Distance sebesar 10.63 dengan standar deviasi 3.016, hal tersebut berarti bahwa etnis Tionghoa di Surakarta mempunyai Power Distance kecil, sehingga tingkat ketergantungan antara bawahan dengan atasan kecil. Uncertainty Avoidance memiliki mean sebesar 20.19, dengan standar deviasi 2.312, hal ini berarti etnis Tionghoa di Surakarta memiliki Uncertainty Avoidance yang kuat, sehingga tingkat ketidak-nyamanan terhadap ketidak-pastian dan ambiguitas etnis Tionghoa cenderung kuat. Mean Masculinity sebesar 15.23 dengan standar deviasi sebesar 3.66, hal ini menunjukkan bahwa etnis Tionghoa di Surakarta cenderung Masculinity, sehingga nilai-nilai seperti assertiveness, performa, sukses dan kompetisi berhubungan dengan peranan pria. Mean Individualism sebesar 9.93 dengan standar deviasi 2.729, hal ini berarti bahwa etnis Tionghoa di Surakarta cenderung Individualism, sehingga kepentingan individu lebih penting daripada kepentingan kelompok. Confucian Work Dynamics memiliki mean yaitu 16.70 dengan standar deviasi 1.753, ini berarti bahwa Confucian Work Dynamics dari etnis Tionghoa di Surakarta rendah. Keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia memiliki mean sebesar 32.14 dengan standar deviasi 3.733, hal ini berarti etnis Tionghoa di Surakarta cenderung memilih keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia.
commit to user
38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Uji Kualitas Data Semua variabel penelitian diukur dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner. Agar data yang diperoleh layak digunakan dalam analisis maka dilakukan pengujian kualitas data yang meliputi dua karakteristik yaitu validitas dan reliabilitas. 1. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu item pertanyaan mampu mengukur variabel yang disusunnya. Ukuran validitas dinyatakan sebagai korelasi antara skor item dengan skor total. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung korelasi Pearson’s Correlation Product Moment. Perhitungan koefisien korelasi (r) dan signifikansi (p) dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for Windows. Suatu item dinyatakan valid apabila memiliki nilai r positif dan p < 0,05. Tabel IV. 5 menunjukkan hasil pengujian validitas selengkapnya. Tabel IV. 5 Hasil Uji Validitas Variabel
Power Distance
Uncertainty Avoidance
Item
r
p
Keterangan
1
0,564
0,000
Valid
2
0,525
0,000
Valid
3
0,659
0,000
Valid
4
0,648
0,000
Valid
5
0,755
0,000
Valid
1
0,495
0,001
Valid
commit to user
39
perpustakaan.uns.ac.id
Masculinity
digilib.uns.ac.id
2
0,581
0,000
Valid
3
0,638
0,000
Valid
4
0,670
0,000
Valid
5
0,751
0,000
Valid
1
0,718
0,000
Valid
2
0,805
0,000
Valid
3
0,571
0,000
Valid
4
0,756
0,000
Valid
5
0,499
0,001
Valid
1
0,741
0,000
Valid
2
0,844
0,000
Valid
3
0,559
0,000
Valid
4
0,659
0,000
Valid
1
0,614
0,000
Valid
2
0,770
0,000
Valid
3
0,702
0,000
Valid
4
0,674
0,000
Valid
1
0,494
0,001
Valid
2
0,483
0,001
Valid
3
0,533
0,000
Valid
4
0,719
0,000
Valid
5 0,541 commit to user
0,000
Valid
Individualism
Confucian Work Dynamics
Keputusan Adopsi IAS ke dalam PSAK di Indonesia
40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6
0,501
0,001
Valid
7
0,811
0,000
Valid
8
0,651
0,000
Valid
9
0,599
0,000
Valid
Sumber : Data Primer Diolah, 2011
Berdasarkan tabel IV.5 diketahui bahwa seluruh item pernyataan dari Power
Distance,
Uncertainty
Avoidance,
Masculinity,
Individualism,
Confucian Work Dynamics dan keputusan adopsi IAS ke dalam PSAK di Indonesia memiliki r positif dan p < 0,05. Dengan demikian disimpulkan bahwa semua item pertanyaan termasuk valid.
2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu variabel (yang diukur dengan sekelompok item) memiliki konsistensi pengukuran. Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan secara internal dengan angka koefisien Cronbach’s Alpha (α). Suatu variabel dinyatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,6 (Nunnally, 1967 dalam Ghozali, 2006: 42). Koefisien Cronbach Alpha dari keenam variabel penelitian dihitung dengan menggunakan program SPSS 16.0 for Windows. Tabel IV.6 menunjukkan hasil pengujian reliabilitas selengkapnya.
commit to user
41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel IV.6 Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Cronbach Alpha
Keterangan
Power Distance
0,626
Reliabel
Uncertainty Avoidance
0,604
Reliabel
Masculinity
0,704
Reliabel
Individualism
0,646
Reliabel
Confucian Work Dynamics
0,618
Reliabel
0,724
Reliabel
Keputusan Adopsi IAS ke dalam PSAK di Indonesia Sumber : Data Primer Diolah, 2011
Berdasarkan tabel IV.6 diperoleh koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,626 untuk variabel Power Distance; 0,604 untuk variabel Uncertainty Avoidance; 0,704 untuk variabel Masculinity; 0,646 untuk variabel Individualism; 0,618 untuk variabel Confucian Work Dynamics dan 0,724 untuk variabel keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia. Berdasarkan kriteria Nunnally (1967) dalam Ghozali (2006: 42), maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikatakan reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha > 0,60. Hal tersebut berarti bahwa konstruk pernyataan yang diberikan dalam variabel Power Distance, Uncertainty Avoidance, Masculinity, Individualism, Confucian Work Dynamics, dan keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia adalah reliabel sehingga setiap item commitdapat to user pernyataan dalam kuesioner tersebut digunakan dalam analisis.
42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Model regresi yang tidak bias mensyaratkan normalitas data residual. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan terhadap data residual dengan menggunakan metode One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Tabel IV.7 menunjukkan hasil uji normalitas. Data dikatakan terdistribusi secara normal jika p value > α 0,05, begitu juga sebaliknya. Tabel IV.7 Hasil Uji Normalitas Parameter yang Diuji
Z
p
Keterangan
Unstandardized Residual
0,474
0,978
Normal
Sumber : Data Primer Diolah, 2011
Berdasarkan tabel IV.7 diketahui bahwa pengujian normalitas menghasilkan nilai probabilitas (p value) residual sebesar 0,978. Oleh karena p > 0,05 maka disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal.
b. Uji Multikolonieritas Model regresi ganda mensyaratkan independensi antar variabel independen, artinya setiap variabel independen satu sama lain tidak boleh memiliki
korelasi
yang
signifikan.
Dalam
penelitian
ini
uji
multikolinieritas dilakukan berdasarkan angka VIF (Variance Inflation Factor) atau tolerance value. VIF menyatakan besarnya variansi suatu commit to user variabel independen yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel 43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
independen lainnya. Cut off point yang digunakan untuk VIF adalah 10. Tabel IV.8 menunjukkan hasil uji multikolonieritas. Tabel IV.8 Hasil Uji Multikolonieritas Variabel
Tolerance
VIF
Power Distance
0,764
1,309
Uncertainty Avoidance
0,940
1,064
Masculinity
0,850
1,177
Individualism
0,941
1,062
Confucian Work Dynamics
0,726
1,378
Sumber : Data Primer Diolah, 2011
Berdasarkan
tabel
IV.8
diketahui
bahwa
kelima
variabel
independen memiliki nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10. Dengan demikian data yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari masalah multikolonieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas Model regresi linier mensyaratkan adanya homogenitas atau kesamaan variansi dari satu residual ke residual berikutnya. Apabila kondisi tersebut tidak dipenuhi maka model dikatakan mengalami masalah heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Park. Tabel IV.9 menunjukkan hasil uji heteroskedastisitas.
commit to user
44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel IV.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel
t
p
Keterangan
Power Distance
1,121
0,269
Tidak signifikan
Uncertainty Avoidance
–0,625
0,536
Tidak signifikan
Masculinity
0,639
0,527
Tidak signifikan
Individualism
0,104
0,918
Confucian Work Dynamics
0,862
0,394
Tidak signifikan
Tidak signifikan
Sumber : Data Primer Diolah, 2011 Berdasarkan tabel IV.9 diketahui bahwa uji statistik t terhadap kelima variabel independen dalam model regresi dengan logaritma natural kuadrat residual sebagai variabel dependen menghasilkan p > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa dalam model tersebut kelima variabel independen tidak signifikan. Dengan demikian disimpulkan bahwa data yang digunakan tidak mengalami masalah heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah gejala tren atau keterkaitan nilai residual satu ke residual berikutnya. Model regresi yang tidak bias mensyaratkan data bebas autokorelasi. Dalam penelitian ini uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan run test. Tabel IV.10 menunjukkan hasil uji autokorelasi. commit to user
45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel IV.10 Hasil Uji Autokorelasi Parameter yang Diuji
Z
p
Keterangan
Unstandardized Residual
–0,614
0,539
Tidak terjadi autokorelasi
Sumber : Data Primer Diolah, 2011
Berdasarkan tabel IV.10 diketahui bahwa run test terhadap data residual menghasilkan nilai p = 0,539. Oleh karena p > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada data yang digunakan dalam model regresi.
E. Uji Hipotesis Analisis regresi merupakan teknik utama yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan. Secara umum didapatkan beberapa informasi dari model regresi yaitu bentuk persamaan linier, angka koefisien determinasi, dan pengujian statistik. Tabel IV.11 menunjukkan hasil perhitungan model regresi linier berganda. Tabel IV.11 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Variabel
B
t
p
Constant
46,451
6,224
0,000*
Power Distance
0,401
2,271
0,029*
Uncertainty Avoidance
–0,105
–0,506
0,616
Masculinity
–0,035
–0,250
0,804
commit to user
46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Individualism
–0,434
–2,466
0,018*
Confucian Work Dynamics
–0,696
–2,232
0,032*
Adjusted R Square
0,347
F
5,457
p
0,001* * Signifikan pada a = 0,05
Sumber : Data Primer Diolah, 2011
1. Persamaan Regresi Linier Berganda Berdasarkan tabel IV.11 dapat disusun persamaan linier yang menghubungkan keenam variabel penelitian sebagai berikut: Y = 46,451 + 0,401 X1 – 0,105 X2 – 0,035 X3 – 0,434 X4 – 0,696 X5 dimana Y
= keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia
X1
= power distance etnis Tionghoa di Surakarta
X2
= uncertainty avoidance etnis Tionghoa di Surakarta
X3
= masculinity etnis Tionghoa di Surakarta
X4
= individualism etnis Tionghoa di Surakarta
X5
= confucian work dynamics etnis Tionghoa di Surakarta
commit to user
47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari persamaan tersebut diketahui bahwa variabel Power Distance memiliki koefisien bertanda positif yang menunjukkan bahwa variabel ini merupakan faktor pendukung (memiliki kontribusi positif atau bersifat meningkatkan skor Y). Adapun variabel Uncertainty Avoidance, Masculinity, Individualism, dan Confucian Work Dynamics memiliki koefisien bertanda negatif yang menunjukkan bahwa keempatnya merupakan faktor penghambat (memiliki kontribusi negatif atau bersifat menurunkan skor Y).
2. Koefisien Determinasi Berdasarkan tabel IV.9 diketahui bahwa model regresi memiliki nilai adjusted R square sebesar 0,347. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 34,7% dari keseluruhan variasi skor keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia dapat dijelaskan dengan model regresi yang diperoleh. Dengan kata lain dapat juga dikatakan bahwa kelima variabel independen yaitu Power Distance, Uncertainty Avoidance, Masculinity, Individualism, dan Confucian Work Dynamics memiliki kontribusi pengaruh sebesar 34,7% terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia, sedangkan 65,3% merupakan kontribusi variabel yang lain.
commit to user
48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Pengujian Statistik terhadap Model (Uji F) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah model regresi yang diperoleh termasuk prediktor yang baik untuk memprediksi nilai keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia. Berdasarkan tabel IV.9 diketahui bahwa pengujian menghasilkan nilai statistik F sebesar 5,457 dengan p sebesar 0,001. Oleh karena p < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi termasuk prediktor yang signifikan. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa kelima dimensi budaya secara simultan berpengaruh terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia
4. Pengujian Statistik terhadap Koefisien Regresi (Uji t) Uji t terhadap koefisien regresi masing-masing variabel independen digunakan untuk menguji hipotesis mengenai pengaruh masing-masing dimensi budaya terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia. a. Power Distance Uji statistik terhadap koefisien regresi Power Distance menghasilkan nilai t sebesar 2,271 dengan p sebesar 0,029. Nilai p < 0,05 menunjukkan bahwa Power Distance dari etnis Tionghoa berpengaruh signifikan terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia, sedangkan nilai t positif menunjukkan bahwa pengaruh tersebut bersifat positif. Hasil ini commit to user
49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
memberikan dukungan terhadap hipotesis yang menyatakan bahwa Power Distance berpengaruh positif terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia diterima, hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Chanchani dan MacGregor (1999) dalam Ding et al. (2004) yang menyatakan bahwa fleksibilitas akuntansi yang tinggi, lebih diterima dalam masyarakat yang memiliki Power Distance rendah, di mana terdapat hak yang sama, dan membenarkan adanya peraturan hukum dan kode, serta hasil ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh William dan Zinkin (2008, p. 213) berpendapat bahwa masyarakat dengan Power Distance tinggi mengharapkan untuk menerima perintah dari otoritas (dalam konteks dari keputusan pengadopsian IFRS, IASB sebagai badan otoritatif yang dihormati dalam pengumuman standar akuntansi internasional).
b. Uncertainty Avoidance Uji statistik terhadap koefisien regresi Uncertainty Avoidance menghasilkan nilai t sebesar –0,506 dengan p sebesar 0,616. Nilai p > 0,05 menunjukkan bahwa Uncertainty Avoidance tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa Uncertainty Avoidance berpengaruh negatif terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) dalam PSAK di Indonesia ditolak, hasil ini sesuai dengan penelitian commit to user
50
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang dilakukan oleh Zarzeski (1996), yang mengungkapkan bahwa perusahaan yang terletak dalam budaya Masculinity yang tinggi dan Uncertainty Avoidance yang rendah lebih memilih pengungkapan informasi tinggi. Penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Doupnik dan Salter (1995) dalam Ding et al. (2004), yang menemukan bahwa pengungkapan tingkat tinggi, konsisten dengan Uncertainty Avoidance rendah dan bahwa masyarakat dengan Uncertainty Avoidance rendah cenderung menjadi kurang konservatif, serta negara dengan Uncertainty Avoidance yang tinggi akan mengharapkan untuk mencoba untuk berbeda dari IAS untuk menghindari diperlukannya pengungkapan tingkat tinggi.
c. Masculinity Uji statistik terhadap koefisien regresi Masculinity menghasilkan nilai t sebesar –0,250 dengan p sebesar 0,804. Nilai p > 0,05 menunjukkan bahwa Masculinity tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) dalam PSAK di Indonesia. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan
bahwa
Masculinity
berpengaruh
negatif
terhadap
keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) dalam PSAK di Indonesia ditolak, hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Gray (1988) menyebutkan bahwa Masculinity pada tingkat yang rendah berhubungan dengan Conservatism yang tinggi, di mana IAS diasumsikan cenderung mendukung transparansi commit to user
51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang besar, sedangkan Masculinity yang rendah diasosiasikan berbeda dari IAS, serta hasil penelitian ini juga bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Clements et al. (2010) berpendapat bahwa dalam dalam masyarakat dengan Masculinity yang tinggi, individu secara khusus lebih memilih otonomi melebihi ketergantungan terhadap hal lain. Selain itu, individu menolak untuk mengikuti peraturan, khususnya apabila peraturan tersebut merupakan perintah dari pihak luar organisasi internasional seperti IASB.
d. Individualism Uji
statistik
terhadap
koefisien
regresi
Individualisme
menghasilkan nilai t sebesar –2,466 dengan p sebesar 0,018. Nilai p < 0,05 menunjukkan bahwa Individualisme berpengaruh signifikan terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) dalam PSAK, sedangkan nilai t negatif menunjukkan bahwa pengaruh tersebut bersifat negatif. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa Individualisme berpengaruh negatif terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) dalam PSAK diterima, hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Buhr dan Freedman (2001) yang menunjukkan bahwa Individualism yang tinggi mewakili standar akuntansi yang berbeda dari IAS, yang didasarkan pada keseragaman serta pengungkapan yang lebih,
serta mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Clements et al. (2010) yang mengungkapkan
secara khusus bahwa, commit to user
Individualism
dalam
52
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
hubungannya dengan keputusan adopsi IFRS, negara dengan Individualistic tinggi akan enggan untuk mengubah kendali atas proses setting standar akuntansi terhadap pihak luar organisasi internasional, sementara masyarakat Collectivist akan lebih menyukai untuk menyerahkan keputusan pengadopsian IFRS kepada badan setting standar internasional
e. Confucian Work Dynamics Uji statistik terhadap koefisien regresi Confucian Work Dynamics menghasilkan nilai t sebesar –2,232 dengan p sebesar 0,032. Nilai p < 0,05 menunjukkan bahwa Confucian Work Dynamics berpengaruh signifikan terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) dalam PSAK, sedangkan nilai t negatif menunjukkan bahwa pengaruh tersebut bersifat negatif. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa Confucian Work Dynamics berpengaruh negatif terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) dalam PSAK diterima, hasil ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Cohen et al. 1995 yang menemukan bahwa implikasi dari Confucian Work Dynamics mengusulkan bahwa individu akan lebih memilih implikasi yang pantas dari pengungkapan tingkat tinggi untuk mencapai keuntungan yang layak, tetapi hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Weymes (2004), yang mengungkapkan
bahwa
praktik
Confucian
merupakan
tempat
commit to user
53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
penyusunan undang-undang dari tindakan sosial yang tidak seharusnya dilakukan dan mengganggu.
commit to user
54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V PENUTUP
A.
Kesimpulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, secara statistik dapat
dibuat kesimpulan yaitu bahwa Power Distance, Individualism dan Confucian Work Dynamics dalam dimensi budaya dari etnis Tionghoa di Surakarta memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia, hanya Uncertainty Avoidance dan Masculinity yang tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai t signifikansi masing-masing variabel, sedangkan secara serentak dimensi budaya dari etnis Tionghoa di Surakarta, yang terdiri dari Power Distance, Uncertainty Avoidance, Masculinity, Individualism dan Confucian Work Dynamics memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia, hal tersebut dapat dilihat dari nilai signifikansi F yang lebih besar dari taraf signifikansi yang telah ditentukan. Dalam uji t menunjukkan bahwa Power Distance dari etnis Tionghoa di Surakarta berpengaruh positif terhadap keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia, hal ini berarti bahwa semakin tinggi Power Distance dari etnis Tionghoa di Surakarta, cenderung untuk mendukung keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia, sedangkan Individualism dan Confucian Work Dynamics dalam etnis Tionghoa di Surakarta berpengaruh negatif terhadap keputusan adopsi commit to user
55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia, hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Individualism dan Confucian Work Dynamics dari etnis Tionghoa di Surakarta, cenderung tidak mendukung keputusan adopsi IAS (International Accounting Standards) ke dalam PSAK di Indonesia.
B.
Keterbatasan
Penelitian ini mengandung keterbatasan sebagai berikut : 1. Hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi untuk seluruh etnis Tionghoa di Indonesia, sebab penelitian ini hanya mencakup wilayah Surakarta, mengakibatkan sedikitnya jumlah sampel dalam penelitian. Hal ini mengakibatkan kesimpulan yang diambil kurang dapat mewakili untuk seluruh etnis Tionghoa di Indonesia. 2. Kuesioner hanya diberikan kepada mahasiswa akuntansi, dosen akuntansi dan karyawan bank sehingga kurang dapat mewakili pendapat dari etnis Tionghoa yang lain. 3. Sulitnya birokrasi dalam memperoleh ijin untuk mengadakan penelitian di beberapa bank kantor cabang di Surakarta, sehingga hanya satu bank kantor cabang saja yang memberikan ijin bagi peneliti untuk mengadakan penelitian.
C.
Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka saran untuk
penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut: 1. Penelitian yang akan datang sebaiknya memperluas wilayah penelitian yaitu meliputi seluruh wilayah Indonesia untuk memperoleh hasil yang lebih valid. commit to user
56
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Penelitian selanjutnya hendaknya dapat menambah jumlah sampel dengan memperbarui sampel yang digunakan. 3. Peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian pada praktisi akuntan publik, praktisi lembaga keuangan selain praktisi perbankan, pialang dan manajer keuangan pada perusahaan yang menjalankan bisnis secara global agar hasil yang didapatkan dapat mewakili etnis Tionghoa yang berada di Indonesia.
commit to user
57