Pengaruh Budaya Organisasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Pada PT. Nusa Halmahera Minerals Di Kab. Halmahera Utara
Aristo Ongi Abstark Dunia usaha saat ini baik perusahaan swasta maupun perusahaan milik Negara pada umumnya, yang memproduksi barang dan jasa, merasakan betapa pentingnya faktor tenaga kerja. Manusia
sebagai salah satu sumber daya
mempunyai peranan penting dalam mendayagunakan sumber-sumber dalam organisasi. Berkaitan dengan hal tersebut, memaksimalkan kemampuan yang ada pada karyawan harus terus menerus diupayakan agar tercapai tujuan yang diinginkan perusahaan. Tujuan utama perusahaan adalah untuk mencapai laba maksimum, agar tujuan perusahaan dapat tercapai maka perusahaan harus mempunyai Produktivitas yang tinggi. Kebijaksanaan perusahaan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kinerja karyawan dalam melakukan kegiatan perusahaan, oleh karena itu perusahaan harus dapat menentukan suasana dalam membentuk iklim perusahaan yang baik, sehingga membawa dampak pada kinerja yang tinggi pula. Produktivitas merupakan salah satu aspek yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan dalam persaingan dunia usaha yang semakin ketat (Anis dkk, 2007). Dilihat dari segi psikologi, produktivitas adalah suatu tingkah laku sebagai keluaran dari suatu proses berbagai macam komponen kejiwaan yang melatarbelakanginya (Anoraga, 2005). Pengertian produktivitas kerja adalah jumlah output yang dihasilkan seseorang secara utuh dalam satuan waktu kerja yang dilakukan meliputi kegiatan yang efektif dalam mencapai hasil atau prestasi kerja yang bersumber dari
input dan menggunakan bahan secara efisien
(Sinungan, 1997). Sehingga dalam hal ini seorang manajer atau pimpinan memiliki tugas yang cukup berat dimana dia harus selalu berusaha meningkatkan
kinerjanya dan memberi motivasi bagi bawahannya agar dapat meningkatkan produktivitas karyawannya untuk mencapai tujuan perusahaan.
Demikian dengan halnya PT. Nusa Halmahera Minerals (NHM) yang merupakan salah satu perusahaan Pertambangan Mineral (Emas), merasa perlu untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawannya. Hal ini dilakukan untuk memenuhi target yang telah dibuat dan mempertahankan jalannya perusahaan. Menurut Ravianto (1985), terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas diantaranya semangat kerja dan disiplin kerja, tingkat pendidikan, ketrampilan, gizi dan kesehatan, sikap dan etika, motivasi, iklim kerja, teknologi, sarana produksi, kesempatan kerja dan kesempatan berprestasi. Setiap manusia mempunyai dasar alasan, mengapa seseorang bersedia melakukan jenis kegiatan atau pekerjaan tertentu. Kata Kunci : Budaya Organisasi ,Motivasi Kerja, Produktivitas perusahaan adalah untuk mencapai
PENDAHULUAN Dunia usaha saat ini baik perusahaan
swasta
perusahaan
milik
umumnya,
yang
maupun
Negara
pada
memproduksi
laba
maksimum,
perusahaan
dapat
perusahaan Produktivitas
agar
tujuan
tercapai
maka
harus
mempunyai
yang
tinggi.
barang dan jasa, merasakan betapa
Kebijaksanaan
pentingnya
kerja.
mempunyai pengaruh yang kuat
Manusia sebagai salah satu sumber
terhadap kinerja karyawan dalam
daya mempunyai peranan penting
melakukan kegiatan perusahaan, oleh
dalam
karena itu perusahaan harus dapat
faktor
tenaga
mendayagunakan
sumber-
perusahaan
sumber dalam organisasi. Berkaitan
menentukan
dengan hal tersebut, memaksimalkan
membentuk iklim perusahaan yang
kemampuan yang ada pada karyawan
baik, sehingga membawa dampak
harus terus menerus diupayakan agar
pada kinerja yang tinggi pula.
tercapai
tujuan
perusahaan.
yang Tujuan
diinginkan utama
suasana
Produktivitas
dalam
merupakan
salah satu aspek yang menentukan
keberhasilan suatu perusahaan dalam
kuat dan motivasi kerja yang tinggi
persaingan
juga
dunia
usaha
yang
mampu
meningkatkan
semakin ketat (Anis dkk, 2007).
produktivitas
Dilihat
psikologi,
Keberhasilan Sebuah produktivitas
produktivitas adalah suatu tingkah
kerja juga akan di pengaruhi oleh
laku sebagai keluaran dari suatu
pengelolaan dalam suatu perusahaan.
proses berbagai macam komponen
Untuk
kejiwaan yang melatarbelakanginya
dibutuhkan produktivitas kerja yang
(Anoraga,
tinggi
dari
segi
2005).
Pengertian
kerja.
mencapai
dari
para
Karena
hal
tersebut
karyawannya.
produktivitas kerja adalah jumlah
Dengan demikian peningkatan suatu
output yang dihasilkan seseorang
produktivitas kerja yang tinggi dalam
secara utuh dalam satuan waktu kerja
sebuah perusahaan adalah dengan
yang dilakukan meliputi kegiatan
menumbuhkan motivasi kerja di
yang efektif dalam mencapai hasil
kalangan karyawan, agar karyawan
atau prestasi kerja yang bersumber
mau
dari input dan menggunakan bahan
sungguh-sungguh untuk mencapai
secara efisien (Sinungan, 1997).
tujuan yang di inginkan. Serta dapat
Sehingga dalam hal ini seorang
meningkatkan barang atau jasa yang
manajer atau pimpinan memiliki
di hasilkan oleh perusahaan tersebut.
tugas yang cukup berat dimana dia
Agar karyawan mempunyai kinerja
harus selalu berusaha meningkatkan
yang baik, selain mereka harus
kinerjanya dan memberi motivasi
mempunyai
bagi
organisasi,
bawahannya
meningkatkan
agar
dapat
bekerja
dengan
giat
komitmen mereka
juga
dan
terhadap harus
produktivitas
memiliki motivasi kerja yang baik.
karyawannya untuk mencapai tujuan
Motivasi kerja ini berkaitan dengan
perusahaan.
kepuasan kerja. Oleh karena itu, pada
Budaya
organisasi
dan
dasarnya motivasi kerja seseorang
motivasi kerja merupakan faktor
dipengaruhi oleh beberapa faktor
pendukung
tercapainya
yang berasal dari dalam dirinya
produktivitas kerja yang tinggi bagi
(internal) maupun motivasi di luar
karyawan. Budaya organisasi yang
dirinya (eksternal).
bagi
Menurut (Sutanto:2003),
Gibson
memiliki prestasi kerja yang tinggi,
atau
dan sebaliknya jika mereka yang
pegawai
karyawan sebagai penggerak operasi
prestasi
organisasi, jika kinerja pegawai baik,
dimungkinkan
maka kinerja organisasi juga akan
berprestasi
meningkat. Banyak variabel
yang
P.M.,2004). Terlepas dari indikator-
produktivitas
indikator apa yang dijadikan sebagai
mempengaruhi karyawan
salah
organisasi.
satunya
Budaya
budaya
organisasi
alat
kerjanya karena
motivasi
yang rendah (Anwar
pengukur
karyawan,
rendah
produktivitas
tetap
penting
untuk
sebagai persepsi umum yang dimiliki
mengusahakan agar terdapat korelasi
oleh seluruh anggota organisasi,
positif antara produktivitas karyawan
sehingga
dengan kepuasan kerja. Prestasi kerja
setiap
pegawai
yang
menjadi anggota organisasi akan
karyawan
sering
juga
mempunyai nilai, keyakinan dan
sebagai
perilaku sesuai dengan organisasi.
sehingga kepuasan untuk memacu
produktivitas
diartikan karyawan,
Motivasi juga perlu diketahui
produktivitas karyawan yang lebih
oleh setiap pimpinan, setiap orang
baik meskipun disadari bahwa hal itu
yang bekerja dengan bantuan orang
tidak mudah (Siagian, 1997).
lain. Motivasi merupakan proses untuk
mencoba
mempengaruhi
Dalam kehidupan sehari-hari seseorang
sebelum
memiliki
seseorang agar melakukan sesuatu
motivasi akan didahului oleh motif
yang kita inginkan (Heidjrachman R
yang ada pada dirinya. Pemenuhan
dan
1993).
terhadap kebutuhan motivasi tidak
penelitian
terelakkan bagi semua karyawan
McClelland, Edard Murray, Miller
sebab apabila motivasi terpenuhi
dan Gordon W. 2002, menyimpulkan
dengan
bahwa ada hubungan yang positif
produktivitas karyawan yang tinggi
antara
dan pada giliran berikutnya akan
Suad
Husnan,
Berdasarkan
hasil
motivasi
berprestasi
dan
baik
akan
pencapaian prestasi. Artinya manajer
berdampak
yang
motivasi
kerjanya. Motivasi dapat berupa
cenderung
keuangan dan non keuangan yang
berprestasi
mempunyai tinggi
pada
muncul
ketenangan
akan berdampak pada produktivitas
mempunyai dasar alasan, mengapa
karyawan (Grund and Sliwka,2001).
seseorang bersedia melakukan jenis
Hal ini wajar karena seseorang dalam
kegiatan atau pekerjaan tertentu.
memenuhi kebutuhan hidup tidak
Dalam kaitan dengan latar belakang
akan terlepas
penulisan
dengan
kebutuhan
ini,
maka
penulis
intrinsik dan ektrinsik. Penelitian ini
mengangkat judul dalam penelitian
melanjutkan
yang
ini dengan menitik beratkan pada :
dilakukan oleh Herpen et al. (2002);
“Pengaruh Budaya Organisasi Dan
yang memberikan kesempatan pada
Motivasi
pihak lain untuk meneliti pengaruh
Produktivitas Karyawan Pada PT.
motivasi kerja terhadap produktivitas
Nusa Halmahera Minerals Di Kab.
karyawan.
Halmahera Utara”.
penelitian
Demikian dengan halnya PT.
Kerja
METODOLOGI PENELITIAN
Nusa Halmahera Minerals (NHM)
Definisi
yang
Pengukuran Variabel
merupakan
salah
satu
Terhadap
Operasional
Dan
perusahaan Pertambangan Mineral (Emas),
merasa
perlu
untuk
meningkatkan
produktivitas
karyawannya.
Hal
ini
kerja
dilakukan
untuk memenuhi target yang telah
Definisi Operasional Adapun yang menjadi variable dalam penelitian ini adalah: 1) Budaya
Organisasi
(X1)
dibuat dan mempertahankan jalannya
merupakan salah satu aspek
perusahaan.
penunjang
Menurut
Ravianto
meningkatnya
(1985), terdapat banyak faktor yang
Produktivitas Karyawan pada
dapat mempengaruhi produktivitas
PT. Nusa Halmahera Minerals.
diantaranya
Variable ini diukur dengan skala
semangat
kerja
dan
disiplin kerja, tingkat pendidikan,
ordinal
ketrampilan, gizi dan kesehatan,
meningkatnya
produktivitas
sikap dan etika, motivasi, iklim
karyawan maka
Keberhasilan
kerja, teknologi, sarana produksi,
suatu
kesempatan kerja dan kesempatan
mengimplementasikan
berprestasi.
aspek atau nilai-nilai (values)
Setiap
manusia
berkenan
perusahaan
dengan
untuk aspek-
budaya
perusahaannya
dapat
ukuran
ordinal.
Ukuran
ordinal
mendorong perusahaan tersebut
adalah angka yang diberikan dimana
tumbuh dan berkembang secara
angka-angka tersebut menggunakan
berkelanjutan
pengertian tingkatan. Ukuran ini
(Lako
dan
Irmawati 1997, Lako 2001). 2) Motivasi Kerja (X2) Adalah dorongan
yang
melandasi
tidak mengandung nilai absolute terhadap
objek,
memberikan
tetapi
ukuran
hanya (ranking)
semangat kerja karyawan yang
jawaban dari responden yang diberi
muncul dari diri karyawan PT.
skor tertentu.
Nusa
Model skala ini dapat dilihat di
Halmahera
Minerals.
Variable ini diukur dengan skala ordinal
berkenan
dengan
persepsi produktivitas karyawan terhadap gaji yang adil dan layak, kesempatan untuk maju, pengakuan
sebagai
individu,
keamanan kerja dan pengakuan atas prestasi.
1. Jawaban A sangat puas = bobot 5 2. Jawaban B puas = bobot 4 3. Jawaban C tidak ada pendapat = bobot 3 4. Jawaban D tidak puas
3) Produktivitas
Karyawan
(variabel Y) adalah prestasi kerja yang ditunjukan karyawan untuk
bawah ini:
mencapai
tujuan
= bobot 2 5. Jawaban E sangat tidak puas = bobot 1 Data Dan Sumber Data
perusahaan.variabel ini diukur
a. Data
dengan skala ordinal berkenan
Data yang dikumpulkan dalam kaitan
dengan
dengan penelitian ini adalah:
terhadap
persepsi kualitas
karyawan kerja,
kemampuan dan komunikasi. a. Pengukuran Variabel Keseluruhan variabel dalam
1) Data kuantitatif Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap
bagian-bagian
penelitian ini diukur dengan metode
fenomena
serta
skala Likert. Skala ini menggunakan
hubungannya. Tujuan
dan
hubunganpenelitian
kuantitatif adalah mengembangkan
tempat penelitian dan karyawan
dan
PT. Nusa Halmahera Minerals.
menggunakan
matematis, teori-teori
model-model dan
atau
Data
sekunder
adalah
data
hipotesis yang berkaitan dengan
penunjang yang diperoleh dari
fenomena alam.
pihak-pihak
Proses pengukuran bagian
yang
sentral
adalah
mempunyai
dalam
yaitu
penelitian kuantitatif, karena hal
lain objek
fundamental
Pengumpulan Data
empiris dan ekspresi matematis dari
hubungan-hubungan
kuantitatif. Penelitian
kuantitatif
lingkar
tambang (Kec. Kao). Instrumen
pengamatan
penelitian
masyarakat
ini memberikan hubungan yang antara
yang
Proses dalam
dan
Pengumpulan
penelitian
dilakukan
Teknik
ini
dengan
Data
mula-mula menentukan
banyak dipergunakan baik dalam
responden/sampel
ilmu-ilmu alam, maupun ilmu-ilmu
dijadikan sebagai subjek penelitian
sosial,
dengan
dari fisika
dan
biologi
Pengambilan
Untuk mendapatkan hasil yang baik
(Purposial
dengan penelitian kuantitatif.
ditetapkan
2) Data kualitatif berupah:
peneliti.
berdirinya
perusahaan; b. Struktur
akan
menggunakan
hingga sosiologi dan jurnalisme.
a. Sejarah
yang
Teknik
Sampel
Purposif
Sampling),
sampel
secara Dalam
sengaja
oleh
hubungan
ini,
biasanya berdasarkan pada kriteria atau pertimbangan tertentu. Jadi
organisasi
perusahaan; c. Pemberian motivasi kerja.
tidak
melalui
proses
pemilihan
sebagaimana yang dilakukan dalam teknik random. Proses
b. Sumber Data
pengumpulan
Sumber data yang diperlukan dalam
dalam
penelitian ini adalah:
dengan menggunakan teknik sebagai
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari lokasi
berikut:
penelitian
ini
data
dilakukan
Menyebarkan Kuisioner (daftar pertanyaan)
kepada
beberapa
responden penelitian/sampel.
dilakukan
mendapatkan
data
untuk
dari
menjadi
populasi
penelitian
ini
adalah seluruh karyawan pada PT.
Wawancara mendalam (Indept Interview)
(Sugiyono, 2008 : 49). Adapun yang
Nusa
Halmahera
Minerals
di
Kabupaten Halmahera Utara.
key
Sampling atau sampel adalah
person yang rasa perlu dan
bagian yang diambil dari populasi
mempunyai
dalam
yang digunakan sebagai sumber data
produktivitas
yang sesungguhnya dalam penelitian
kapasitas
peningkatan karyawan. Sebagai
ini dengan menggunakan cara-cara pengakurat
penelitian,
data-data
penulis
tertentu (Sugiono : 49).
juga
Dalam
penelitian
ini
menggunakan beberapa langkah
populasinya adalah seluruh karyawan
dalam penelitian ini, yaitu:
pada PT. Nusa Halmahera Minerals.
o Melakukan
observasi
di
lokasi penelitian.
sampel
o Studi Kepustakaan, sebagai referensi
penulis
menunjang
dalam
secara teoritis
dalam penulisan ini. o Data
dan
sistem
yang
pengambilan
dilakukan
adalah
Random Sampling, yaitu dengan menunjuk
langsung
untuk
diwawancarai dan diberikan daftar pertanyaan atau kuisioner
sekunder,
pendukung
Sedangkan
secara
sebagai
acak yang dianggap dapat mewakili
tambahan
populasi yang ada. Dan sistem
atau dokumen-dokumen lain
pengambilan
sampel
yang berkaitan erat dengan
menggunakan
rumus
penelitian ini yang diperoleh
Yamane”
melalui arsip dan dokumen
sebagai berikut:
dari
n = N.d2 + 1
kantor-kantor
yang
terkait. A. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan unit yaitu objek yang akan diteliti
(Riduwan,
N
Keterangan : n
: Jumlah Sampel
N
: Jumlah Populasi
juga “Taro 2007:65)
d2
: Presisi (ditetapkan 0,15%
data dianggap mempunyai validitas
dengan tingkat kepercayaan 95%) N
telah disusun untuk mengumpulkan
658
n = N.d2 + 1 = 658 x 0,152 + 1 = 41,63 =
konstruk atau valid. Uji Reabilitas adalah suatu
42 responden Jadi
jumlah
sampel
yang
diambil
keseluruhan
berdasarkan rumus Taro Yamane yaitu 42 responden atau sebanyak 42
alat
pengukur
1. Pengujian
Validitas
Dan
mengukur gejala yang sama. Untuk menguju tingkat reliabilitas (Alpha
Uji
Validitas
yang
dimaksudkan adalah uji validitas pertanyaan
atau
uji
instrument penelitian. Uji Validitas yaitu pengujian terhadap item-item pengukurannya,
dengan
mengkorelasikan
skor
tiap
jumlah tiap skor butir (Sugiono, Validitas
menunjukan
sejauh mana suatu alat ukur dapat mengukur apa yang akan diukur
Adapun formulasi koefisien digunakan
adalah
kurang
dipertimbangkan
dari
0,6
kurang
baik,
sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas
0,8
adalah
baik
(Sekaran,
1992:91). 2. Analisa Regresi Berganda Analisis
yang
digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Analisis regresi linear bereganda dalah suatu metode statistic umum yang digunakan untuk meneliti hubungan antara sebuah
tingkat validitas item maka r adalah 0,3.
variable independen. Menurut sarwono (2005:79)
Product
Moment Pearson. Untuk mengetahui
dari
yang
variable dependen dengan beberapa
(husein, 2002:103).
besar
Koefisien
koefisien bernilai antara 0,6 sampai
butir
dengan skor total yang merupakan
2002:124).
Nilai
0,1 (Husein, 2002:113). Reabilitas
Reliabilitas
item-item
didalam
Cronbach Alpha dikatan baik bila
Metode Penelitian
lebih
suatu
Cronbach).
orang.
yang
nilai yang menunjukan konsistensi
Dengan
demikian maka pertanyaan yang
regresi linear berganda adalah untuk menghitung besarnya pengaruh dua atau lebih variable bebas terhadap satu
variable
tergantung
dan
memprediksinya variable tergantung
Formula
model
ini
denagan mengunakan dua variable
merupakan regresi yang berbentuk
tergantung dengan mengunakna dua
linear dimana bentuk ini secara
variable bebas. Syaratnya variable
teoritis variable tidak bebas yang
bebas dan variable tergantung harus
akan
berskala
kecendurungan hubungan yang linear
interval.
ananlisisnya kesimpulan
Dengan
dapat atas
ditarik
dampak
dari
variable dependen dan independen. Selanjutnya Hasan (2003:74),
diteliti
terhadap
adalah
regresi
masing-masing
variable
bebasnya. 3. Koefisien
Determinasi
(R
Square)
mengemukakan bahwa regresi linear berganda
mempunyai
Untuk
melihat
besarnya
dimana
kontribusi variable bebas terhadap
sebuah variable terikat (variable Y)
bbebas b2 ∑ Y 1993 : variabel tidak (Spranto, 1∑ Y + 𝑅2 = 𝑌2 206) dengan mengunakan rumus :
dihubungkan dengan dua variable bebas (variable X). regresi linear merupankan suatu alat ukur yang juga digunakan untuk mengukru ada
𝑅 2 = berada antara 0 dan 1 atau 0 ≤
atau tidaknya antara variable.
𝑅2 ≥ 1
Adapun
𝑅 2 = 1 berarti presentase sumbangan
rumus
yang
digunakan
sebagai berikut:
X1, X2 terhadap naik turunnya Y = b0
Y sebesar 100% dan tidak ada
+ b1 X1 + b2 X2 + ℮i
faktor
Dimana:
variable Y
lain
mempengaruhi
𝑅 2 = 0 berarti regresi tidak dapat
X1= Budaya Organisasi
digunakan untuk membuat ramalan Y=
pada Y
Produk
4. Koefisien Korelasi (Multiple R)
tivitas
X2= Motivasi kerja
Untuk
karyaw
hubungan
an
secara
mengukur
antara
kuatnya
variable
bersama-sama
bebas
terhadap
variable
tidak
bebas
dengan
pada
menggunakan rumus :
PT.
Nusa
Halmahera Minerals. Ha : b1 ≠ 0, Variabel budaya
r =
organisasi b1 ∑ X1 Y + b2 ∑ X2 Y + b3 ∑ X3 Y ∑Y 2
Kriteria penilaian :
<
berpengaruh terhadap produktivitas
0,20 dapat
karyawan pada PT.
diabaikan. 0,20
–
Nusa
0,40
Minerals.
korelasi rendah. 0,40
–
0,70
Halmahera
H0 : b2 = 0, Variabel motivasi kerja
korelasi
tidak
substansial.
terhadap produktivitas
0,70 derajat
–
1,00 asosiasi
berpengaruh
karyawan
pada
PT.
Nusa
Halmahera
Minerals.
tinggi.
Ha : b2 ≠ 0, Variabel motivasi kerja berpengaruh
(Hasan 2003 :
terhadap
produktivitas karyawan
263) B. Pengujian Hipotesa
pada
Uji t Secara Persial
Halmahera Minerals.
Untuk melihat apakah setiap
Jika
PT.
signifikan
Nusa
hasil
variabel bebas berpengaruh terhadap
t hitung (sig) ≤ α 0,05 maka H0
Produktivitas
secara
diterima dan Ha ditolak, demikian
persial dengan menggunakan rumus :
sebaliknya t hitung (sig) ≥ α 0,05
Hipotesa Nol :
maka H0 ditolak dan Ha diterima.
H0
:
Karyawan
b1 = 0, Variabel organisasi
budaya tidak
Uji F Secara Simultan Dimaksudkan
untuk
berpengaruh
terhadap
mengetahui apakah variabel bebas
produktivitas
karyawan
berpengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat.
F =
Jika Y2
signifikan
hasil
b1 ∑ X1 Y − b2 ∑ X2 Y − b3 ∑ X3 Y/K − 1Fhitung (sig) ≤ α 0,05 maka − b1 ∑ X1 Y − b2 ∑ X2 Y − b3 ∑ X3 Y/n − k H0 diterima dan Ha ditolak, demikian Dimana : k = Banyaknya
sebaliknya 0,05
sampel n = Ukuran sampel
maka
Fhitung (sig) > 𝛼 H0 ditolak
dan
Ha diterima. PEMBAHASAN
Hipotesa Nol : H0 ∶ b1 = b2 = 0
jika
Variabel
Pembahasan
budaya
Suatu penelitian telah memperlihatkan bahwa suatu lingkungan kerja dan budaya organisasi yang menyenangkan sangat penting untuk mendorong tingkat kinerja karyawan yang paling produktif. Karena Budaya Organisasi merupakan pola dasar yang diterima oleh organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah, membentuk karyawan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi. Untuk itu harus diajarkan kepada semua anggota, termasuk anggota yang baru sebagai suatu cara yang benar dalam mengkaji, berpikir dan merasakan masalah yang dihadapi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Budaya Organisasi/lingkungan kerja secara persial sangatlah berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas Karyawan pada PT. Nusa Halmahera Minerals. Mengapa dikatakan budaya organisasi sangat berpengaruh siknifikan terhadap produktivitas karyawan, karena
organisasi dan motivasi kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas karyawan pada PT.
Nusa
Halmahera Minerals. Hipotesa Alternatif : H0 ∶ b1 ≠ b2 ≠ 0
Variabel budaya organisasi dan motivasi kerja berpengaruh terhadap produktivitas karyawan pada PT.
Nusa
Halmahera Minerals.
setelah di buktikan dengan melakukan uji hipotesis (Uji t) dapat di lihat pada tabel 5.8 dimana hasil perhitungan nilai thitung untuk variable budaya organisasi adalah 3,413 lebih besar dari nilai ttabel yaitu 2,704 dengan signifikan 0,002 < 0,05 artinya variable Budaya Organisasi (X1) berpengaruh terhadap variable produktivitas karyawan (Y) ini berarti Ha diterimah. Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Orang yang tidak mau bertindak sering kali disebut tidak memiliki motivasi. Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa motivasi secara parsial berpengaruh siknifikan terhadap produktivitas karyawan. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Yuni K (2006) yang mengemukakan bahwa motivasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas karyawan. Motivasi merupakan salah satu faktor yang menentukan tingkat prestasi kerja individu. Tujuan organisasi tidak akan tercapai tanpa adanya motivasi yang direfleksikan dalam bentuk komitmen yang tinggi terhadap pencapaian tujuan organisasi. Ketika seseorang
termotivasi maka ia akan berupaya dengan keras dan dengan upaya tersebut akan memberikan manfaat bagi organisasi dalam bentuk prestasi kerja yang diharapkan. Jika upaya tersebut diarahkan secara langsung dan konsisten dengan tujuan organisasi. Motivasi kerja yang dimiliki karyawan PT. Nusa Halmahera Minerals, pada dasarnya muncul dari dalam diri sendiri dan sebagai hasil interaksi antara individu dengan lingkungan pada perushaan tersebut. Berkaitan dengan karyawan PT. Nusa Halmahera Minerals, maka lingkungan yang dimaksud tidak lain adalah Budaya Organisasi atau lingkungan perusahaan tersebut. Sebagai tempat karyawan bekerja, faktor motivasi berpengaruh terhadap produktivitas karyawan karena motivasi berhubungan dengan kekuatan yang menggerakan seseorang untuk berperilaku dan bertindak untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi muncul karena adanya faktor internal yang bersal dari diri setiap individu dan faktor eksternal yang bersal dari luar itu yang mempengaruhi seseorang untuk bertindak. Untuk mencapai produktivitas karyawan dalam melaksanakn semua tugasnya maka peranan motivasilah yang sangat menentukan, baik motivasi dari dalam maupun dari luar. Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Tanadi Santono,
bahwa : “Budaya Organisasi bukanlah sekedar peraturan tertulis, dasar operasional, atau sistematika kerja yang menjadi buku suci perusahaan”. Lebih dari itu, “Budaya organisasi adalah spirit d’corp atau jiwa perusahaan, yang menjiwai keseharian dan segala aktivitas dalam perusahaan anda”. Sangat ditekankan pentingnya Budaya Organisasi yang menjadi dasar dari kinerja perusahaan, agar menjadi indivudu yang merupakan bagian dari anggota organisasi yang dapat mewujudkan Produktivitas Karyawan yang baik, dan juga merupakan tujuan dari PT. Nusa Halmahera Mineral, untuk berkembang dan mampu bersaing dalam jangka panjang. Dari pengertian tersebut di atas, Budaya Organisasi merupakan suatu cirri khas dari suatu perusahaan yang mencakup sekumpulan nilainilai kepercayaan yang membantu karyawan untuk mengetahui tindakan apa yang boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan, yang berhubungan dengan struktur formal dan informal dalam lingkungan perusahaan. Selain itu, budaya perusahaan juga merupakan suatu kekuatan tak terlihat yang mempengaruhi pemikiran, persepsi, dan tindakan manusia/karyawan yang bekerja pada PT. Nusa Halmahera Minerals, yang menentukan dan mengharapkan bagaimana cara mereka bekerja sehari-hari dan membuat mereka
lebih senang dalam menjalankan tugasnya. PENUTUP Kesimpulan Dari
hasil
penelitian
dan
pembahasan pada bab sebelemnya, maka
dapat
ditarik
kesimpulan
sebagai berikut : 1. Dari hasil penelitian pada bab sebelumnya didapatkan bahwa Budaya
Orgaanisasi
secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap
Produktivitas
Karyawan PT. Nusa Halmahera Minerals
yang
dengan nilai
dibuktikan
t hitung
sebesar
3,413 lebih besar dari nilai t tabel yaitu
2,704
dengan
tingkat
signifikan 0,002 < 0,05 2. Motivasi kerja secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap
Produktivitas
Karyawan PT. Nusa Halmahera Minerals dengan
yang
dibuktikan
t hitung sebesar 4,166
lebih besar dari nilai t tabel yaitu 2,704 dengan tingkat signifikan 0,000 > 0,05 3. Variabel Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja secara bersama –
sama (simulatan) berpengaruh secara
signifikan
Produktivitas
terhadap
Karyawan
PT.
Perlunya
karyawan
mempertahankan yang
selama
untuk
kinerjanya ini
telah
di
Nusa Halmahera Minerals yang
capainya. Dan untuk karyawan
dibuktikan dengan nilai Fhitung
yang berprestasi biarlah menjadi
sebesar 45,663 > Ftabel sebesar
contoh
3,23.
karyawan
A. Saran
mencapai
Bagi
pihak
manajemen
PT.
yang
baik
yang
untuk
lain
demi
produktivitas
karyawan yang baik pula.
Nusa Halmahera Minerals agar selalu
memberikan
secara
terus-menerus
DAFTAR PUSTAKA
motivasi kepada
o Asri Laksami Riani, (Edisi
para karyawan, karena motivasi
Pertama)
memiliki pengaruh yang cukup
Organisasi.
besar
Graha Ilmu.
dalam
meningkatkan
Produktivitas karyawan dengan memberikan kepada
2009.
Hubungan yang baik yang telah
dan
Perilaku
Keorganisasian. Yokyakarta : Graha Ilmu.
tercipta antara manajemen PT.
dilanjutkan
:
Ayu Sriyathi, (Edisi Kedua)
berprestasi.
terus
Yogyakarta
Mujiati, dan Anak Agung
yang
Nusa Halmahera Minerals harus
Budaya
o Komang Ardana, Ni Wayan
penghargaan karyawan
2011.
o
Sedarmayanti, M.Pd. APU. 2009.
Sumber
Daya
dengan
Manusia Dan Produktivitas
begitu Produktivitas Karyawan
Kerja. Bandung : Mandar
dapat lebih meningkat. Dan
Maju
dalam penelitian ini Budaya
o Faisal
ditingkatkan,
karena
Sanapiah,
1999.
Organisasi dan Motivasi Kerja
Format – Format Penelitian
telah
Sosial. Jakarta : Rajawali
terbukti
meningkatkan Karyawan.
dapat
Produktivitas
Pers.
o Nanawi, Hadari dan Martini, Mimi,
1994.
Penelitian
o Muchdarsya, Produktivitas,
Terapan. Yogyakarta : Gajah
Bagaimana.
Mada University Press.
Aksara Baru
o Poerwadarminta, Kamus
1989. Apa Bandung
Umum
Sumber-sumber lain:
Indonesia. Jakarta : Balai
o Undang-Undang
Pustaka Utama. Metode
Administrasi.
Bandung : Alfa Beta. o Wahjosumidjo,
1984.
Kepemimpinan
dan
Motivasi. Jakarta : Ghalia Indonesia. o Ravianto.
J,
1990.
Produktivitas Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta : Lembaga Sarana Informasi Usaha dan Produktivitas. o Syarif.
R,
1988.
Produktivitas. Bandung : PT. Angkasa. o H. Malayu, Hasibuan, 1990. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Toko Gunung Agung. o Moekijat, 1989. Manajemen Kepegawaian. Alumni.
Republik
Indonesia No 13 Tahun 2003.
2008.
Penelitian
:
1996. Bahasa
o Sugiono,
dan
Bandung
:
Tentang Ketenagakerjaan.