PENGARUH BUDAYA KERJA DAN EMPLOYEE OUTCOMES TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), TBK CABANG JAKARTA CAWANG
WENNY LUCIANTY ROY DARMAWAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS INDONESIA PROGRAM STUDI MANAJEMEN EKSTENSI
ABSTRACT To be the most famous bank, now PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk is giving the best effort on improving the firm performance. The condition happens that generally the employee performance in the PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk of Jakarta Cawang Branch is under the standard. Therefore, the aim of this research is to find out weather work culture and employee outcomes would be able to improve the employee performance in PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk of Jakarta Cawang Branch. To answer the problem, data was collected from 80 respondents that consist of PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk of Jakarta Cawang Branch employees who were asked to answer the questionnaire. The data was then being examined by Multiple Regression Analysis Technique. The result shows that empirically the work culture and employee outcomes have a positive impact on the employee’s performance.
Keywords : work culture, employee outcomes, and employee’s performance RINGKASAN Untuk menjadi bank terkemuka pada saat
meningkatkan kinerja perusahaan. Kondisi
ini PT Bank Tabungan Negara (Persero),
yang terjadi bahwa kinerja karyawan
Tbk
secara umum pada PT Bank Tabungan
sedang
gencar-gencarnya
untuk
Pengaruh budaya ..., Wenny Lucianty, FE UI, 2013
Negara (Persero), Tbk khususnya Cabang
Cawang dengan menggunakan kuesioner.
Jakarta Cawang belum dapat mencapai
Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis
standar yang diinginkan. Maka penelitian
dengan menggunakan Teknik Analisis
ini dilakukan untuk mengetahui apakah
Regresi Linear Berganda. Hasil analisis
budaya kerja dan Employee Outcomes
dengan menggunakan Analisis Regresi
dapat meningkatkan kinerja karyawan
Linear Berganda menunjukkan bahwa
pada PT Bank Tabungan Negara (Persero),
secara empiris budaya kerja dan keluaran
Tbk khususnya Cabang Jakarta Cawang.
karyawan terbukti berpengaruh positif
Untuk
terhadap kinerja karyawan.
tersebut,
dapat
menjawab
data
permasalahan
dikumpulkan
dari
80
responden karyawan PT Bank Tabungan
Kata kunci : budaya kerja, Employee
Negara (Persero), Tbk Cabang Jakarta
Outcomes, dan kinerja karyawan.
PENDAHULUAN Peran perbankan sangat penting bagi perekonomian mendukung
suatu
negara
pembangunan.
bank
yang
paling
penting
dalam
dalam
kehidupan ekonomi. Tanpa adanya
Dalam
penyediaan
alat
pembayaran
yang
Undang-Undang Republik Indonesia Pasal
efisien, maka barang hanya dapat
1 angka 2 No. 10 Tahun 1998 tentang
diperdagangkan dengan cara barter
Perbankan dikatakan bahwa Bank adalah
dimana cara ini sangatlah tidak efektif.
badan usaha yang menghimpun dana dari
b. Menerima dana berupa tabungan dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan
nasabah dan meminjamkannya kepada
menyalurkannya kepada masyarakat dalam
pihak yang membutuhkan dana, dari
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
tujuan ini berarti bank meningkatkan
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
arus
hidup rakyat banyak. Berdasarkan pasal
pemanfaatan yang lebih produktif. Bila
tersebut
dalam
peran ini berjalan dengan baik, ekonomi
pembangunan ekonomi terbagi atas dua
suatu negara akan meningkat. Tanpa
tujuan yaitu :
adanya arus dana, uang hanya berdiam
a. Sebagai penyedia mekanisme dan alat
di saku seseorang, orang tidak dapat
pembayaran yang efisien bagi nasabah.
memperoleh pinjaman dan bisnis tidak
Untuk itu, bank menyediakan uang
dapat dibangun karena tidak memiliki
tunai, tabungan, kartu kredit, dan
dana pinjaman.
peran
perbankan
fasilitas lainnya. Hal ini adalah peran
dana
untuk
investasi
dan
Seperti yang kita ketahui saat ini
Pengaruh budaya ..., Wenny Lucianty, FE UI, 2013
semakin banyak bermunculan bank-bank
semakin ketat ini. Selain produk dan
swasta yang juga menawarkan berbagai
fasilitas
pilihan produk ataupun layanan perbankan
keberhasilan PT Bank Tabungan Negara
yang sama dan tak kalah bersaing dengan
(Persero), Tbk juga sangat dipengaruhi
apa yang ditawarkan oleh bank-bank
oleh kepuasan nasabah, karena itu PT
pemerintah. Dengan semakin pesatnya
Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk
persaingan untuk memperoleh dana pihak
harus dapat memenuhi kebutuhan dan
ketiga, baik bank swasta maupun bank
memuaskan nasabah dengan memberikan
pemerintah
pelayanan
berlomba-lomba
berupaya
perbankan
prima
yang
kompetitif
dengan
tetap
untuk memperoleh keunggulan kompetitf
memperhatikan kepentingan perusahaan,
dan menjadi bank yang paling baik dari
dengan dukungan Sumber Daya Manusia
segi
yang terampil, ramah, senang melayani,
pelayanan
dan
fasilitas
yang
diberikan. Upaya yang dilakukan
dan juga didukung teknologi yang unggul.
diantaranya adalah dengan menawarkan
Untuk mencapai pelayanan prima tersebut,
berbagai produk perbankan yang menarik
salah satu upaya yang dilakukan PT Bank
baik tabungan, deposito, maupun produk
Tabungan Negara (Persero), Tbk adalah
perbankan lainnya, menambah berbagai
dengan
fasilitas
lebih
penerapan Budaya Kerja. Budaya kerja ini
mempermudah nasabah dalam bertransaksi
diharapkan menjadi pendorong yang kuat
dimanapun dan kapanpun mereka berada,
untuk
dan menawarkan tingkat suku bunga yang
Performance”. Budaya kerja PT Bank
tinggi untuk menarik para nasabah atau
Tabungan Negara (Persero), Tbk terdiri
calon nasabah menempatkan dananya pada
dari 6 nilai dasar yang diberi nama “Pola
bank tersebut dimana hal ini banyak
Prima”, yakni sebagai berikut: Pelayanan
dilakukan oleh bank-bank swasta.
Prima,
PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk
Profesionalisme,
yang
bank
Kerjasama. Kesadaran akan nilai-nilai
pemerintah dengan posisi paling buncit
tersebut menjadi kekuatan filosofi bisnis
diantara bank-bank pemerintah lainnya
PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk
(Mandiri, BRI, dan BNI) sedang berusaha
dan menjadi budaya kerja perusahaan
untuk berbenah diri memperbaiki segala
(corporate
kekurangan,
berkarakter.
perbankan
merupakan
baik
untuk
salah
dari
satu
sumber
daya
mencanangkan
tercapainya
dimulainya
”BTN
Inovasi,
culture)
High
Keteladanan, Integritas,
yang
solid
dan
dan
manusia, teknologi, dan pelayanannya
Budaya kerja merupakan kebiasaan yang
guna
dilakukan berulang-ulang oleh pegawai
menghadapi
persaingan
yang
Pengaruh budaya ..., Wenny Lucianty, FE UI, 2013
dalam
suatu
organisasi,
pelanggaraan
Seperti
yang
telah
terhadap kebiasaan ini memang tidak ada
sebelumnya
sangsi tegas, namun dari pelaku organisasi
diharapkan dapat membantu perusahaan
secara moral telah menyepakati bahwa
untuk mengoptimalkan atau meningkatkan
kebiasaan tersebut merupakan kebiasaan
hasil kinerja yang positif untuk perusahaan
yang
guna memenangkan persaingan. Menurut
harus
ditaati
dalam
rangka
penerapan
diungkapkan kerja
pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai
Moeheriono
tujuan. Dari uraian di atas bahwa, budaya
bahwa
kerja merupakan perilaku yang dilakukan
gambaran mengenai tingkat pencapaian
berulang-ulang oleh setiap individu dalam
pelaksanaan suatu program kegiatan atau
suatu
menjadi
kebijakan dalam mewujudkan sasaran,
kebiasaan dalam pelaksanaan pekerjaan
tujuan, visi dan misi organisasi yang
(Nawawi, 2008). Tujuan yang diharapkan
dituangkan melalui perencanaan strategis
dari budaya kerja adalah agar pegawai
suatu organisasi..
bertindak atau berperilaku sesuai dengan
Kondisi yang terjadi di PT Bank Tabungan
yang
adanya
Negara (Persero), Tbk khususnya Cabang
ketentuan atas aturan dan juga kebijakan-
Jakarta Cawang saat ini adalah masih
kebijakan
banyak
organisasi
dan
diharapkan.
telah
Dengan
perusahaan
tersebut
maka
(2009),
budaya
pengertian
pekerja
mengungkapkan
kinerja
yang
merupakan
belum
dapat
diharapkan bisa mengoptimalkan kinerja
memberikan pelayanan yang prima kepada
pegawai guna mencapai tujuan organisasi.
nasabah. Hal ini disebabkan oleh para pekerja tidak didorong untuk menjadi
Program budaya kerja harus setiap kali
agresif dalam memasarkan produk, kurang
diingatkan bagi seluruh insan organisasi,
inovatif, dan tidak berani mengambil
karena merupakan program yang tak
resiko, selain itu adanya keterbatasan
pernah berakhir (never ending), hal ini
jumlah karyawan pada setiap unit. Para
disebabkan karena kebutuhan organisasi
Pekerja di PT Bank Tabungan Negara
yang selalu berubah, manusia yang berada
(Persero), Tbk di kantor unit rata-rata
dalam organisasi juga berkembang dan
terdiri dari 3-4 orang, yaitu 1 orang kepala,
berganti, sehingga penerapan budaya kerja
1 orang Teller service, 1 orang costumer
dalam organisasi perlu diingatkan terus
service, dan 1 orang loan service. Dengan
menerus agar konsisten, yang nantinya
jumlah pekerja yang sangat terbatas ini,
menjadi satu kesatuan dalam bertindak,
maka mereka harus melakukan pekerjaan
berpikir, dan berperilaku.
diluar job description, misalkan seorang Teller service dituntut untuk memberikan
Pengaruh budaya ..., Wenny Lucianty, FE UI, 2013
pelayanan yang prima kepada nasabah dan
Berkaitan dengan fenomena yang ada,
juga harus melakukan hal-hal diluar
maka
pekerjaan pokoknya seperti, membuat
penelitian ini, yaitu untuk menganalisis
memo, menyiapkan laporan ke cabang,
Pengaruh Budaya Kerja dan Keluaran
dan aktivitas lainnya dimana dengan
Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan PT
terbatasnya Teller service tersebut maka
Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk
banyak karyawan yang tidak fokus dalam
Cabang Jakarta Cawang.
malaksanakan
pekerjaannya
berakibat
kurang
pada
latar
belakang
dilaksanakan
yang
maksimalnya
PERUMUSAN MASALAH
pelayanan yang diberikan kepada nasabah
Berdasarkan latar belakang yang
dan karyawanpun banyak yang bekerja
telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
melebihi jam kerja (> 16.30 WIB) tanpa
diidentifikasi beberapa masalah dalam
diberi
penelitian ini, yaitu :
imbalan
lembur
untuk
menyelesaikan pekerjaan yang tertunda
a. Bagaimana pengaruh budaya kerja
akibat banyaknya pekerjaan yang harus
terhadap kinerja karyawan PT Bank
dilakukan (Double Job).
Tabungan
Fenomena tersebut dikhawatirkan akan
Cabang Jakarta Cawang?
berdampak pada output karyawan berupa
Negara
b. Bagaimana
(Persero),
pengaruh
Tbk
employee
kepuasan kerja, komitmen pada organisasi,
outcomes terhadap kinerja karyawan
dan esprit de corps pada karyawan PT
PT Bank Tabungan Negara (Persero),
Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk
Tbk Cabang Jakarta Cawang?
Cabang Jakarta Cawang. Lebih jauh lagi, output tersebut dapat menjadi pemicu yang
TINJAUAN PUSTAKA
menyebabkan karyawan menjadi kurang
a. Budaya Kerja
bersemangat
dalam
melaksanakan
Sebenarnya budaya kerja sudah lama
pekerjaannya atau kinerja karyawan dalam
dikenal manusia, namun belum disadari
memberikan pelayanan prima menjadi
bahwa suatu keberhasilan kerja berakar
sangat rendah yang pada akhirnya dapat
pada nilai-nilai yang dimiliki dan perilaku
menurunkan kinerja perusahaan secara
yang
keseluruhan. Oleh sebab itu PT Bank
tersebut bermula dari adat-istiadat, agama,
Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang
norma,
Jakarta Cawang berusaha memperbaikinya
keyakinan pada diri pelaku kerja atau
salah satunya dengan menerapkan budaya
organisasi. Nilai yang menjadi kebiasaan
kerja yang baik.
tersebut dinamakan budaya dan mengingat
menjadi
dan
kebiasaan.
kaidah
Pengaruh budaya ..., Wenny Lucianty, FE UI, 2013
yang
Nilai-nilai
menjadi
hal ini dikaitkan dengan mutu kerja, maka dinamakan budaya kerja (Trigono, 2004).
Employee Outcomes adalah hasil psikologis yang diharapkan dari kegiatan
Dengan demikian, setiap fungsi atau
atau program yang akan atau telah
proses kerja harus mempunyai perbedaan
dilakukan organisasi terhadap karyawan.
dalam
yang
Employee Outcomes ini bersifat intangible
mengakibatkan perbedaan nilai-nilai yang
yaitu tidak dapat diraba karena merupakan
diambil dalam kerangka kerja organisasi.
hasil bukan suatu produk atau manifestasi
Hal tersebut seperti nilai-nilai apa saja
fisik. Para peneliti menyakini bahwa
yang patut dimiliki, bagaimana perilaku
organisasi
layanan
setiap orang akan dapat mempengaruhi
pelanggan
akan
kerja mereka, kemudian falsafah yang
sosial dan psikologis yang baik (Kohli dan
dianutnya. Proses yang panjang yang
Jaworski dalam Lytle dan Timmerman
terus-menerus
(2006). Pengujian atas manfaat-manfaat ini
cara
bekerjanya
disempurnakan
sesuai
yang
berorientasi
memperoleh
menunjukkan
dengan tuntutan dan kemampuan sumber
akan
daya manusia itu sendiri sesuai dengan
organisasi menunjukkan kinerjanya dalam
prinsip pedoman yang diakui (Trigono,
hal sikap-sikap karyawan yang menjadi
2004).
bahan
dasar
yang
seberapa
manfaat
efektif
digunakan
untuk
Menurut Nawawi (2008), budaya
menciptakan kinerja yang diharapkan.
kerja adalah kebiasaan yang dilakukan
Variabel psikologis yang digunakan adalah
berulang-ulang oleh pegawai dalam suatu
kepuasan kerja, komitme karyawan, dan
organisasi,
esprit de corp.
pelanggaraan
terhadap
kebiasaan ini memang tidak ada sangsi tegas, namun dari pelaku organisasi secara
c. Komitmen
moral telah menyepakati bahwa kebiasaan
Komitmen karyawan yang dimaksud
tersebut merupakan kebiasaan yang harus
ini adalah komitmen terhadap organisasi.
ditaati
pelaksanaan
Komitmen karyawan terhadap organisasi
pekerjaan untuk mencapai tujuan. Dari
merupakan suatu hubungan antara individu
uraian di atas bahwa, budaya kerja
karyawan dengan organisasi kerja, dimana
merupakan
karyawan
dalam
rangka
perilaku
yang
dilakukan
mempunyai
keyakinan
dan
berulang-ulang oleh setiap individu dalam
kepercayaan terhadap nilai-nilai dan tujuan
suatu
organisasi kerja, adanya kerelaan untuk
organisasi
dan
telah
menjadi
kebiasaan dalam pelaksanaan pekerjaan.
menggunakan usahanya secara sungguh-
b. Employee Outcomes
sungguh demi kepentingan organisasi kerja serta mempunyai keinginan yang
Pengaruh budaya ..., Wenny Lucianty, FE UI, 2013
kuat untuk tetap menjadi bagian dari
psikologi
organisasi kerja. Dalam hal ini individu
hubungan karyawan dengan organisasi
mengidentifikasikan dirinya pada suatu
atau implikasinya yang mempengaruhi
organisasi tertentu tempat individu bekerja
apakah karyawan akan tetap bertahan
dan berharap untuk menjadi anggota
dalam
organisasi kerja guna turut merealisasikan
teridentifikasi dalam tiga komponen yaitu:
tujuan-tujuan organisasi kerja. Komitmen
komitmen afektif, komitmen kontinyu, dan
adalah suatu keadaan dimana seorang
komitmen normatif. Definisi komitmen
karyawan memihak organisasi tertentu
organisasional ini menarik, dikarenakan
serta
yang
tujuan-tujuan
yang
mengkarakteristikkan
organisasi
mempertahankan
keanggotaan
psikologi karyawan untuk tetap bertahan
dalam organisasi tersebut (Robbins, 2011).
dalam organisasi. Dan ini dirasa sangat
pengertian dimana
(2010)
mendefinisikan
komitmen
organisasional
komitmen
organisasional
didefinisikannya sebagai sebuah keadaan
sesuai
untuk
menganalisis
organisasional organisasi
sebuah
yang
keinginannya
Zurnali
adalah
tidak,
dan
untuk
dilihat
atau
para
keadaan
komitmen
karyawan
bisnis
atau
dalam
organisasi
berorientasi nirlaba.
KERANGKA BERPIKIR
Budaya Kerja
Kinerja Karyawan
Employee Outcomes Sumber: Diolah dari Indriyani dan Christologus (2012) dan Lytle & Timmerman (2006). H2:
HIPOTESIS H1: Budaya kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT
Bank
(Persero),
Tabungan Tbk
Cabang
Negara Jakarta
Employee positif
outcomes
dan
berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja karyawan PT Bank Tabungan Negara
(Persero),
Jakarta Cawang.
Cawang.
Pengaruh budaya ..., Wenny Lucianty, FE UI, 2013
Tbk
Cabang
Dari pendapat Arikunto tersebut maka
METODE PENELITIAN Objek dalam penelitian ini adalah karyawan PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang Jakarta Cawang yang dipilih secara random. Penelitian dilakukan pada Kantor PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang Jakarta Cawang yang beralamat di DI.Panjaitan, Jakarta
Capital
Region,
Indonesia.
Penelitian dimulai dari bulan September Desember 2012, waktu tersebut dirasakan cukup untuk memperoleh akses data dan pengumpulan data primer maupun data sekunder.
orang. TEKNIK ANALISIS DATA 1. Pengujian Instrumen a. Uji Validitas Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengungkapkan apa yang diinginkan atau mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tujuan dilakukan
uji
validitas
adalah
untuk
mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid
Populasi menurut Arikunto (2010) adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan di PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang Jakarta Cawang yang berjumlah 100 orang karyawan. Sedangkan sampel adalah bagian individu
sample dalam penelitian ini adalah 80
dari
(Arikunto, menggunakan
populasi
2010). rumus
yang
diteliti
Jumlah
sampel
Slovin
menurut
Arikunto (2010) sebagai berikut:
jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh
kuesioner
tersebut.
Uji
validitas dilakukan dengan melakukan korelasi bivariat antara masing-masing skor indikator dengan skor konstruk. Apabila tampilan output SPSS terlihat bahwa
korelasi
antar
masing-masing
indikator terhadap total skor konstruk menunjukan nilai signifikansi kurang dari 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa masing-masing
indikator
pertanyaan
adalah valid (Ghozali, 2011). Validitas
Keterangan:
membandingkan
n : Ukuran Sampel N : Ukuran Populasi (100)
ini
dilakukan
nilai
dengan dengan
untuk degree of freedom (df)= n-2,
E : Taraf Kesalahan (error) sebesar 0.05
dalam hal ini n adalah jumlah sampel.
(5%)
Butir pernyataan dinyatakan valid jika
Pengaruh budaya ..., Wenny Lucianty, FE UI, 2013
lebih besar dari
, sebaliknya
Menurut Ghozali (2011), secara umum
kurang dari
maka butir
suatu konstruk atau variabel dikatakan
jika dalam
suatu
pernyataan
tersebut
dinyatakan tidak valid (Ghozali, 2011). Uji validitas dilakukan terhadap 80 orang yang menjadi sampel dengan menggunakan korelasi
Product
Moment.
Adapun
reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60. Reliabel berarti dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Uji reliabilitas dilakukan terhadap 80 orang yang
menjadi
sampel
dengan
menggunakan uji statistik Cronbach Alpha
rumusnya:
(α). Adapun rumus dari Cronbach Alpha r xty
n XY
2
XY
X Y (α) adalah sebagai berikut: X . n Y Y 2
2
2
Keterangan:
Keterangan: rx,y
: Koefisien korelasi
n
: Jumlah subyek
: Reliabilitas instrumen K
: Banyaknya butir pertanyaan atau
banyaknya soal X
: Skor setiap item : Jumlah varians butir
Y
: Skor total
XY
: Skor setiap item x skor total
: Varians total 2. Uji Asumsi Klasik
b. Uji Reliabilitas Reliabilitas
adalah
indeks
yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu kuesioner dikatakan reliabel
atau
handal
jika
jawaban
responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan
Model berdasarkan
pengujian analisis
regresi
hipotesis yang
digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi
asumsi
klasik
agar
menghasilkan nilai parameter yang sahih. Pengujian ini menggunakan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji auto korelasi, dan uji heterokedastisistas.
menghitung koefisien reliabilitas dengan menggunakan formulasi Cronbach Alpha.
Pengaruh budaya ..., Wenny Lucianty, FE UI, 2013
a. Uji Normalitas
d. Uji Heteroskedastisitas
Bertujuan untuk menguji apakah
Wijaya
(2012),
mengungkapkan
dalam model regresi variabel terikat dan
heteroskedastisitas menunjukkan bahwa
variabel
mempunyai
variansi variabel tidak sama untuk semua
distribusi normal atau tidak. Model regresi
pengamatan. Jika variansi dari residual
yang baik adalah memiliki distribusi data
satu pengamatan ke pengamatan yang lain
normal atau mendekati normal. Pada
tetap, maka disebut homokedastisitas.
prinsipnya
Model regresi yang baik adalah yang
bebas
keduanya
normalitas
dapat
dideteksi
dengan melihat penyebaran data (titik),
homokedastisitas
pada sumbu diagonal pada grafik atau
heteroskedastisitas
dengan melihat histogram dari residualnya.
section memiliki data yang mewakili
Wijaya (2012), uji multikolinearitas merupakan uji yang ditunjukkan untuk apakah
pada
model
regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (variabel independent). Model uji regresi yang baik selayaknya tidak terjadi multikolinearitas.
uji
autokorelasi
adalah
antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1 pada persamaan refresi linier. Apabila terjadi korelasi maka
autokorelasi.
data
cross
3. Pengujian Hipotesis a. Analisis Linier Berganda Analisis yang digunakan dalam penelitian
ini
adalah
analisis
regresi linier berganda yaitu untuk mengetahui pengaruh budaya kerja
kinerja karyawan. Wijaya (2012),
menguji tentang ada tidaknya korelasi
menunjukkan
karena
terjadi
dan keluaran karyawan terhadap
c. Uji Autokorelasi Tujuan
tidak
berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar).
b. Uji Multikolinearitas
menguji
atau
adanya Problem
problem autokorelasi
mungkin terjadi pada time series data (data runtut waktu), sedangkan pada cross section data (selang waktu)) masalah autokorelasi jarang terjadi (Wijaya, 2012).
mengatakan bahwa regresi linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh lebih dari satu varibel bebas
(independent)
variabel
terikat
Adapun
bentuk
terhadap
(dependent). persamaan
regresinya adalah sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 Keterangan : Y = Kinerja Karyawan
Pengaruh budaya ..., Wenny Lucianty, FE UI, 2013
X1 = Budaya Kerja
c. Uji f
X2 = Keluaran Karyawan
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh signifikansi antara
a = Konstanta (intercept)
variabel
b1 b2 = Koefisien Regresi X1, X2
dependent
secara
dan
variabel
bersama-sama.
Dikatakan berpengaruh signifikan apabila
b. Analisa Koefisien Determinasi (
independent
nilai sig < α.
)
d. Uji t Koefisien determinasi berganda ( dapat
digunakan
untuk
) Pengujian ini dimaksudkan untuk
mengetahui
besarnya sumbangan atau konstribusi dari
mengetahui
keseluruhan variabel bebas pengaruhnya
variabel
terhadap
sedangkan
signifikan terhadap variabel dependent.
sisanya dipengaruhi oleh variabel bebas
Dikatakan berpengaruh signifikan apabila
yang tidak dimasukkan ke dalam model.
nilai sig < α..
variabel
terikat,
apakah independent
Gujarati dalam Khoiron (2010), model dianggap baik bila koefisien determinasi sama dengan satu atau mendekati satu. HASIL ANALISIS a. Uji Validitas 1. Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Kerja Nomor
Hasil Uji
Indikator
Validitas
Item 1
.538
Valid
Item 2
.423
Valid
Item 3
.555
Valid
Item 4
.472
Valid
Item 5
.465
Valid
Item 6
.608
Valid
Keterangan
Pengaruh budaya ..., Wenny Lucianty, FE UI, 2013
masing-masing berpengaruh
Nomor
Hasil Uji
Indikator
Validitas
Item 7
.601
Valid
Item 8
.450
Valid
Item 9
.455
Valid
Item 10
.552
Valid
Item 11
.459
Valid
Item 12
.443
Valid
Item 13
.519
Valid
Item 14
.689
Valid
Item 15
.552
Valid
Item 16
.465
Valid
Item 17
.627
Valid
Item 18
.624
Valid
Item 19
.431
Valid
Item 20
.578
Valid
Item 21
.421
Valid
Item 22
.560
Valid
Item 23
.457
Valid
Item 24
.471
Valid
Item 25
.442
Valid
Item 26
.480
Valid
Item 27
.483
Valid
Keterangan
Pengaruh budaya ..., Wenny Lucianty, FE UI, 2013
Nomor
Hasil Uji
Indikator
Validitas
Item 28
.439
Valid
Item 29
.406
Valid
Item 30
.487
Valid
Keterangan
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penulis menggunakan SPSS Versi 20 (2012).
2. Hasil Uji Validitas Variabel Employee Outcomes Nomor
Hasil Uji
Indikator
Validitas
Item 31
.558
Valid
Item 32
.434
Valid
Item 33
.597
Valid
Item 34
.588
Valid
Item 35
.507
Valid
Item 36
.608
Valid
Item 37
.443
Valid
Item 38
.631
Valid
Item 39
.575
Valid
Item 40
.436
Valid
Item 41
.406
Valid
Item 42
.501
Valid
Item 43
.574
Valid
Item 44
.559
Valid
Item 45
.436
Valid
Keterangan
Pengaruh budaya ..., Wenny Lucianty, FE UI, 2013
Nomor
Hasil Uji
Indikator
Validitas
Item 46
.455
Valid
Item 47
.439
Valid
Item 48
.566
Valid
Item 49
.421
Valid
Item 50
.546
Valid
Item 51
.513
Valid
Item 52
.640
Valid
Item 53
.455
Valid
Item 54
.477
Valid
Item 55
.540
Valid
Item 56
.558
Valid
Item 57
.694
Valid
Keterangan
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penulis menggunakan SPSS Versi 20 (2012).
3. Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan Nomor
Hasil Uji
Indikator
Validitas
Item 58
.647
Valid
Item 59
.518
Valid
Item 60
.658
Valid
Item 61
.732
Valid
Item 62
.634
Valid
Item 63
.608
Valid
Keterangan
Pengaruh budaya ..., Wenny Lucianty, FE UI, 2013
Nomor
Hasil Uji
Indikator
Validitas
Item 64
.574
Valid
Item 65
.507
Valid
Item 66
.681
Valid
Item 67
.653
Valid
Item 68
.620
Valid
Item 69
.526
Valid
Item 70
.561
Valid
Item 71
.545
Valid
Item 72
.576
Valid
Item 73
.499
Valid
Item 74
.439
Valid
Item 75
.491
Valid
Item 76
.638
Valid
Item 77
.469
Valid
Keterangan
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penulis menggunakan SPSS Versi 20 (2012).
b. Uji Reliabilitas
Variabel Budaya Kerja Employee Outcomes Kinerja Karyawan
Hasil Uji Reabilitas ,897 ,899
,895
Keterangan Reliabel Reliabel
Reliabel
Pengaruh budaya ..., Wenny Lucianty, FE UI, 2013
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa
lebih dari 0,6 maka dapat dikatakan
seluruh variabel memiliki cronbach alpha
reliabel untuk pengujian selanjutnya.
Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Dari kurva di atas dapat dilihat
dapat disimpulkan bahwa data yang diolah
bahwa data menyebar di sekitar diagram
merupakan data yang berdistribusi normal
dan mengikuti model regresi sehingga
sehingga uji normalitas terpenuhi.
b. Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardi
Coefficients
zed
T
Sig.
Collinearity Statistics
Coefficien ts B
Std.
Beta
Tolera
Error (Constant) Budaya 1
Kerja Employee Outcomes
VIF
nce
-9,798
5,994
-1,634 ,106
,591
,052
,711
,196
,044
,276
11,35
,000
,777
1,287
4,405 ,000
,777
1,287
7
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Dari
tabel
tersebut
dapat
disimpulkan bahwa semua variabel lolos
dari uji multikolinearitas berdasarkan nilai VIF lebih kecil dari 10.
Pengaruh budaya ..., Wenny Lucianty, FE UI, 2013
c. Uji Autokorelasi Model Summaryb Mode
R
R Square
l 1
,875a
Adjusted R
Std. Error of
Durbin-
Square
the Estimate
Watson
,766
,760
4,095
2,048
a. Predictors: (Constant), Employee Outcomes, Budaya Kerja b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Dari tabel diatas didapatkan nilai
dan 2, yakni -2 ≤ 2 ≤ 2 maka ini berarti
Durbin-Watson (DW hitung) sebesar 2,048
tidak
terjadi
autokorelasi.
Sehingga
atau 2. Berdasarkan kriteria yang telah
kesimpulannya adalah Uji autokorelasi
ditentukan DW hitung berada diantara -2
terpenuhi.
d. Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar di atas hasil pengujian menunjukkan
heteroskedastisitas bahwa
titik-titik
tidak
membentuk pola tertentu atau tidak ada
pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu
Y,
maka
heteroskedastisitas.
Pengaruh budaya ..., Wenny Lucianty, FE UI, 2013
tidak
terjadi
PENGUJIAN HIPOTESIS a. Analisis Linier Berganda Coefficientsa Model
Unstandardized
Standard
Coefficients
ized
t
Sig.
Collinearity Statistics
Coefficie nts B
Std.
Beta
Tolera
Error (Constant)
1
nce -
-12,589
6,257
,639
,051
,747
,167
,039
,253 4,252
Budaya Kerja Employee Outcomes
VIF
2,012 12,54 9
,048
,000
,856 1,168
,000
,856 1,168
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Dari hasil tersebut apabila ditulis
Coefficient
beta
artinya
terdapat
dalam bentuk Standardized Coefficients
hubungan positif antara budaya kerja
dari persamaan regresinya adalah sebagai
dan kinerja karyawan. Jadi, apabila
berikut :
budaya kerja meningkat maka kinerja karyawan
juga
akan
meningkat.
Angka 0,747 dalam interval koefisien
Y = 0,747X1 + 0,253X2 Keterangan:
yang dikemukakan oleh Sugiyono
Y
: Kinerja Karyawan
(2009)
X1
: Budaya Kerja
hubungan yang kuat.
X2
: Employee Outcomes
b.
menunjukkan
Sedangkan
nilai
pengaruh
Standardized
Coefficients Beta pada X2 sebesar a.
Nilai Standardized Coefficients Beta
0,253 yang berarti setiap kenaikan 1%
pada X1 sebesar 0,747 artinya setiap
employee
kenaikan 1% budaya kerja maka
karyawan akan meningkat sebesar
kinerja karyawan akan meningkat
0,253. Nilai positif pada Coefficient
sebesar 0,747. Nilai positif pada
beta artinya terdapat hubungan positif
outcomes
Pengaruh budaya ..., Wenny Lucianty, FE UI, 2013
maka
kinerja
antara employee outcomes dan kinerja
Angka 0,253 dalam interval koefisien
karyawan. Jadi, apabila employee
yang dikemukakan oleh Sugiyono
outcomes meningkat maka kinerja
(2009)
karyawan
hubungan yang rendah.
juga
akan
meningkat.
menunjukkan
pengaruh
Diagram jalur dari hasil analisis regresi
0,747
Budaya Kerja X1
Kinerja Karyawan
0,253
Keluaran Karyawan X2
Sumber: Diolah dari Indriyani dan Christologus (2012) dan Lytle & Timmerman (2006). b. Ringkasan Model (Koefisien Determinasi) Model Summaryb Mode
R
R Square
l 1
,875a
Adjusted R
Std. Error of
Durbin-
Square
the Estimate
Watson
,766
,760
4,201
2,054
a. Predictors: (Constant), Employee Outcomes, Budaya Kerja b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Pada tabel terlihat angka R Square
sebesar 76,6% variabel kinerja karyawan
(angka korelasi atau r yang dikuadratkan)
PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk
sebesar 0. 766 atau sama dengan 76,6%.
Cabang Jakarta Cawang yang terjadi dapat
Dengan demikian besarnya persentase
dijelaskan dengan menggunakan variabel
variabel terikat yaitu kinerja karyawan PT.
budaya kerja dan Employee Outcomes.
Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk
Sedangkan sisanya sebesar 23,4% (100% -
Cabang Jakarta Cawang adalah 76,6%.
76,6%) dapat disebabkan oleh faktor.
Dengan perolehan angka tersebut berarti
Pengaruh budaya ..., Wenny Lucianty, FE UI, 2013
c. Uji Serempak (Uji F) ANOVAa Model
Sum of
df
Mean
Squares
1
F
Sig.
Square
Regression
4452,382
2
Residual
1359,168
77
Total
5811,550
79
,000b
2226,191 126,119 17,652
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan b. Predictors: (Constant), Employee Outcomes, Budaya Kerja Berdasarkan Tabel di atas, hasil uji secara serempak (Uji F) diperoleh nilai sebesar 126. 119. Sedangkan nilai F dengan tingkat kepercayaan 95% (
lebih besar dari yang
lebih
besar
(3,11). dari
pada
mempunyai arti bahwa secara bersama-
=
sama dari semua variabel bebas budaya
0,05) untuk df N1 = 2 (jumlah variabel
kerja (X1) dan Employee Outcomes (X2)
sebanyak 3 - 1) dan df N2 = 77 (80 – 3)
berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu
maka diperoleh nilai
kinerja karyawan (Y). Dan model tersebut
Dari
hasil
sebesar 3,11.
tersebut
dapat
kesimpulan bahwa nilai
diambil (126. 119)
dapat diterima sebagai penduga yang baik dan layak untuk digunakan.
d. Uji Hipotesis (Uji t) Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardi
Coefficients
zed
t
Sig.
Collinearity Statistics
Coefficie nts B
Std.
Beta
Tolera
Error (Constant)
-12,589
6,257
,639
,051
VIF
nce 2,012
,048
1 Budaya Kerja
,747
12,54 9
,000
Pengaruh budaya ..., Wenny Lucianty, FE UI, 2013
,856 1,168
Employee
,167
Outcomes
,039
,253 4,252
,000
,856 1,168
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Kesimpulan pertama dapat dilihat
Berdasarkan hasil pengujian
bahwa untuk koefisien budaya kerja
diperoleh kesimpulan bahwa budaya kerja
memiliki nilai
berpengaruh signifikan dan positif
(12.549) >
(1.66488) atau karena daerah
jatuh di
penolakan, maka
ditolak.
terhadap kinerja karyawan, sehingga apabila budaya kerja semakin baik maka tingkat kinerja karyawan di PT Bank
Artinya
koefisien
regresi
signifikan
sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa
budaya kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Bank Tabungan
Negara
(Persero),
Tbk
Cabang Jakarta Cawang.
koefisien
Employee
memiliki nilai
Outcomes
(4.252) >
(1.66488) atau karena daerah
ditolak.
Artinya
koefisien
regresi
sehingga
dapat
disimpulkan
Outcomes
Secara keseluruhan dilihat dari nilai mean penerapan dari budaya kerja Bank BTN sudah cukup baik, namun ada beberapa
perhatian dari pihak manajemen diantaranya dalam hal kedisiplinan, dukungan manajemen dalam memberikan
jatuh di
penolakan, maka
Employee
Jakarta Cawang akan mengalami kenaikan.
indikator yang masih perlu mendapat
Kesimpulan kedua dilihat bahwa untuk
Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang
signifikan bahwa
berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan
pelatihan guna mengembangkan kemampuan karyawan, pengawasan, pelayanan prima, dan kerjasama diantara seluruh insan Bank BTN. 2. Pengaruh Employee Outcomes terhadap Kinerja Karyawan
PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk Cabang Jakarta Cawang.
H2: Employee outcomes
KESIMPULAN
berpengaruh signifikan dan positif
1. Pengaruh Budaya Kerja terhadap
terhadap kinerja karyawan.
Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil pengujian yang
H1: Budaya kerja berpengaruh
diperoleh kesimpulan bahwa employee
signifikan dan positif terhadap kinerja
outcomes berpengaruh signifikan dan
karyawan.
positif terhadap kinerja karyawan, sehingga apabila employee outcomes
Pengaruh budaya ..., Wenny Lucianty, FE UI, 2013
semakin baik maka tingkat kinerja
karyawan telah menunjukkan hasil
karyawan di PT Bank Tabungan Negara
psikologis yang baik, hanya saja pihak
(Persero), Tbk Cabang Jakarta Cawang
manajemen masih perlu meningkatkan
akan mengalami kenaikan. Dari nilai mean
semangat karyawan dalam bekerja.
pada variabel employee outcomes dapat
SARAN
disimpulkan bahwa secara keseluruhan 1.
Berkaitan
dengan
hasil
jawaban
memanfaatkan waktu yang ada
responden terhadap variabel budaya
dengan sebaik-baiknya sehingga
kerja
dapat menghasilkan produktivitas
menunjukkan
masih
ada
beberapa indikator yang masih harus diperhatikan oleh pihak manajemen
yang lebih baik.
Berkaitan
dengan
untuk dapat dilakukan perbaikan,
manajemen
dalam
diantaranya adalah sebagai berikut:
pelatihan kepada karyawan Demi
menghasilkan produktivitas yang
Berkaitan
dengan
kedisiplinan
memberikan
terutama mengenai masih adanya
lebih
karyawan
kerja
manajemen memberikan pelatihan
sebelum waktu yang diharapkan,
kepada seluruh karyawan secara
pihak manajemen hendaknya bisa
berkala
lebih tegas dalam menyikapinya
kemampuan
salah
menjalankan tugasnya
yang
satunya
pulang
dengan
cara
memberikan sangsi, yaitu apabila
baik
dukungan
hendaknya
guna
Berkaitan
pihak
meningkatkan
karyawan
dengan
dalam
pengawasan
karyawan dalam absensi pulang
dimana karyawan masih merasa
tidak sesuai dengan jam yang
bahwa
seharusnya
memberikan
tersebut
maka
dapat
karyawan
dianggap
tidak
pimpinan
tidak
pengawasan
selalu yang
ketat dalam menjalankan tugas.
masuk kerja tanpa keterangan atau
Pada
dengan menerapkan sistem potong
kepercayaan
gaji. Terkecuali jika karyawan
dalam menjalankan tugas adalah
tersebut
keperluan
baik, namun dalam pelaksanaannya
mengharuskan
tetap perlu dilakukan pengawasan
pulang kerja tidak sesuai dengan
oleh pimpinan dimana pimpinan
yang seharusnya. Hal ini dilakukan
juga harus benar-benar mengetahui
agar
atau
mendesak
mempunyai yang
karyawan
disiplin
dan
menjadi
lebih
bisa
lebih
dasarnya kepada
memahami
Pengaruh budaya ..., Wenny Lucianty, FE UI, 2013
memberikan karyawan
dengan
baik
pekerjaan
tersebut.
dilakukan
guna
terjadinya
Hal
ini
para karyawan BTN Cabang Jakarta
menghindari
Cawang sudah cukup baik. Oleh
kesalahan-kesalahan
karena itu baik pihak manajemen
atau penyimpangan-penyimpangan
maupun
yang dilakukan oleh karyawan
mempertahankan atau bahkan dapat
dikemudian harinya.
lebih meningkatkannya lagi dengan
Berkaitan dengan pelayanan prima.
terus menerapkan budaya kerja yang
Pihak
terus
ada secara konsisten atau dilakukan
atau
pengembangan jika diperlukan dan
terus-menerus
selalu menjalin hubungan komunikasi
manajemen
perlu
mensosialisasikan mengingatkan
harus
tetap
prima
yang baik antara pimpinan atapun
kepada karyawan khususnya front
karyawan Karena apabila hubungan
liner agar tetap konsisten dalam
komunikasi telah terjalin dengan baik
menjalankan tugasnya. Misalnya
antara pimpinan dengan karyawan
dengan melakukan Role Play setiap
ataupun dengan rekan kerja maka
hari
dalam
pentingnya
pelayanan
sebelum
beraktifitas
agar
kegiatan
operasional
budaya kerja layanan ini dapat
perusahaan dapat berjalan lebih efektif
menjadi
serta kendala-kendala yang dihadapi
kebiasaan
konsisten
untuk
sehingga
dapat
dan
selalu
perusahaan
diterapkan
lebih
mudah
untuk
diselesaikan. Dengan seluruh kegiatan
menghasilkan
operasional perusahaan berjalan baik
produktivitas yang lebih baik.
karyawan
maka kinerja karyawan dalam bekerja Seluruh insan BTN khususnya
akan
Cabang Jakarta Cawang harus lebih
membangkitkan
meningkat
dengan
diiringi
peningkatan produktivitas kerja yang
rasa
akan mendorong untuk tercapainya
memiliki dan menjadi bagian dari
tujuan perusahaan.
keluarga besar BTN, sehingga seluruh karyawan satu sama lain bisa
saling
bekerjasama perusahaan menumbuhkan
membantu dalam
atau
memajukan
sehingga semangat
Untuk mengoptimalkan hasil dari penelitian
ini,
maka
diharapkan
penelitian yang akan datang terutama
dapat
penelitian
dalam
permasalahan
yang yang
membahas sama
bisa
menambah variabel-variabel lain yang
bekerja. 2.
3.
Kinerja yang telah ditampilkan oleh
Pengaruh budaya ..., Wenny Lucianty, FE UI, 2013
dipandang
relevan
dan
lebih
Engko, Cecilia. 2008. Pengaruh Kepuasan
DAFTAR REFERENSI Amnuhai, Siti. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineke Cipta. As’ad, Moh. 2008. Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty. Bowen, G Siehl dan B. Schneider. 1989. A Framework for Analyzing Customer Service Orientation in Manufacturing. Academy of Management Review 14. Chen Yi-Jen. 2007. Relationships Among Service Orientation, Job satisfaction, and Organizational Commitment in the International Tourist Hotel Industry. Journal of American Academy of Business. Cooper, Donal R. Dan Schindler, Pamela S. 2011. Business Risearch
Darmawan, Roy. 2001. Analisis Budaya PT
Bank
Negara
Indonesia (Persero) Tbk, Kantor Cabang
Bandung.
Kerja Terhadap Kinerja Individual Dengan Self Esteem dan Self Efficacy Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: BP UNDIP. Hasibuan, Malayu. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Heskett, Jones, Loveman, Sasser dan Schlesinger. 1997. Putting the Service-Profit Chain to Work. Harvard Business Review. Hogan J, Hogan R, Busch C M. 1984. How to Measure Service Orientation. Journal of Applied Psychology. Indriyani, Etty dan Christologus,W.H. Petrus. 2012. Pengaruh Budaya Organisasi dan Kepuasan Kerja
Methods. McGraw Hill, Inc.
Perusahaan
mendalam lagi pembahasannya.
Skripsi.
Universitas Padjadjaran. Dessler, Gary. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Indeks. Effendi, Sofian dan Tukiran. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.
Terhadap Kinerja Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening Pada Workshop SMK Katolik Santo Mikael Surakarta. Jaworski, B.J. dan Kohli A.K. 1993. Market Orientation: Antecedents and Consequences. Journal of Marketing.
Pengaruh budaya ..., Wenny Lucianty, FE UI, 2013
Khoiron, Ahmad. 2010. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Pada Bank
Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Munandar, Sjabadhyni, dan Wutun. 2004.
Syariah Mandiri Cabang Malang.
Peran Budaya Organisasi dalam
Skripsi. Universitas Islam Negeri
Peningkatan Unjuk Kerja
Maulana Malik Ibrahim.
Perusahaan. Depok: Bagian
Lynn, Monty L. dan Richard, S. Lytle. 2006. Service Orientation in Transitional Markets: Does it Matter?. European Journal of Marketing.
Psikologi Industri & Organisasi. Nawawi, Hadari. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Notoatmodjo, Soekidjo. 2009.
Lytle, Richard S dan Timmerman, John E. 2006. Service Orientation and
Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Performance: an organizational
Nugroho, Agung Adityo. 2011. Pengaruh
Perspective. Journal of Services
Kompensasi dan Budaya Kerja
Marketing.
Terhadap Kinerja Karyawan Pada
Malhotra, Naresh K. 2006. Riset Pemasaran Jilid II. Jakarta: Indeks. Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2006. Evaluasi Kinerja SDM. Refika
PT Pura Barutama Unit Offset Kudus.
Skripsi.
Universitas
Diponegoro. Paiyo. Hubungan Budaya Kerja dan Motivasi Pegawai Dengan Kinerja
Aditama. Modul Budaya Kerja PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk.
Organisasi Pada Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi Republik
Moeheriono. 2009. Pengukuran Kinerja
Indonesia: Suatu Kajian Tentang
Berbasis Kompetensi. Bogor:
Persepsi Pegawai. Universitas
Ghalia.
Indonesia.
Mowday R.T., Steers R.M., dan Porter L.W. 1979. The Measure of Organizational Commitment. Journal of Vocational Behavior. Munandar, Ashar Sunyoto. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi.
Reisel, William D., Chia, Swee-Lim, dan Maloles, Cesar M. 2005. Job Insecurity Spillover to Key Account Management: Negative Effects on Performance, Effectiveness,
Pengaruh budaya ..., Wenny Lucianty, FE UI, 2013
Adaptiveness, and Esprit de Corps.
Journal of Service Industry
Journal of Business and
Management.
Psychology.
Sekaran, Uma. 2006. Metedologi
Renyowijoyo, Muindro. 2003. Hubungan Antara Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi, Kepuasan
penelitian untuk Bisnis. Salemba Empat. Shadur, Kienzle, dan Rodwell. 1999. The
Kerja dan Prestasi Kerja
Relationship Between
Karyawan : Studi Empiris
Organizational Climate and
Karyawan Sektor Manufaktur di
Employee Perceptions of
Indonesia. Tesis. Universiti Utara
Involvement. Group &
Malaysia.
Organization Management.
Retnaningsih, Winarni. 2011. Pengaruh Organisasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasional PT Inti Karya Persada Tehnik. Robbins, Stephen. 2011. Perilaku Organisasi 12th.New Jersey Prentice Hall. Sandjaja dan Heriyanto, Albertus. 2006. Panduan Penelitian. Prestasi Pustakarya. Sariyathi, Ni Ketut. 2003. Beberapa Faktor Yang Berasosiasi Dengan Prestasi Kerja Karyawan PDAM Kabupaten Klungkung. Tesis. Denpasar: Magíster Manajemen Universitas Udayana.
Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Sunyoto, Danang. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Center for Academic Publishing Service. Sweeney, Paul D. & Dean B. McFarlin. 2002. Organizational Behavior: Solution for Management. McGraw-Hill, International Edition. Tika, H.Moh. Pabundu. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: Bumi Aksara. Triguno. 2004. Budaya Kerja. Jakarta: Golden Trayon Press. Undang-Undang Republik Indonesia
Saura, I.G., Gloria B.C., dan Amparo C.T.
Nomor 10 Tahun 1998 Tentang
2005. Relationships Among
Perubahan Atas Undang-Undang
Customer Orientation, Service
Nomor 7 Tahun 1992 Tentang
Orientation and Job Satisfaction in
Perbankan.
Financial Srvices. International
Pengaruh budaya ..., Wenny Lucianty, FE UI, 2013
Wibowo, Triyoga Agung. 2008. Analisis Pengaruh Budaya Organisasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi Pada Kantor Unit Cabang BRI Pattimura Semarang). Tesis. Universitas Diponegoro Semarang. Wijaya, Toni. 2012. Praktis dan Simpel Cepat Menguasai SPSS 20 Untuk Olah dan Interpretasi Data. Cahaya Atma Pustaka. Yuniawan, Ahyar. 2011. Evaluasi Orientasi Layanan Sebagai Bagian dari Budaya Organisasi dan Efeknya Terhadap Kinerja Organisasi. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Zurnali, Cut. 2010. “Learning Organization, Competency, Organizational Commitment, and Customer Orientation: Knowledge Worker-Kerangka Riset Manajemen Sumber Daya Manusia di Masa Depan”. Bandung: UNPAD Press.
Pengaruh budaya ..., Wenny Lucianty, FE UI, 2013