e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
PENGARUH BIAYA PRODUKSI DAN BIYA PROMOSI TERHADAP PENJUALAN UD TIRTA DI JEMBRANA I Gusti Putu Gde Indra Dinar, Ni Nyoman Yulianthini, Gede Putu Agus Jana Susila Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]} @undiksha.ac.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) besar pengaruh simultan biaya produksi dan biaya promosi terhadap penjualan, dan (2) besar pengaruh parsial biaya produksi dan biaya promosi terhadap penjualan pada UD Tirta di Jembrana. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian kuantitatif kausal. Objek dalam penelitian ini adalah UD Tirta yang berlikasi di Kabupaten Jembrana. Populasi penelitian ini berjumlah 36 bulan data biaya produksi, biaya promoasi, dan penjualan dari tahun 2012 sampai dengan 2014 yang semuanya dijadikan sebagi unit pengamatan, sehingga penelitian ini termasuk penelitian populasi. Data dikumpulkan dengan teknik pencatatan dokumen untuk mengumpulkan data biaya produksi, biaya promosi, dan penjualan. Kemudian dianalisis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan (1) ada pengaruh positif dan signifikan secara simultan biaya produksi dan biaya promosi terhadap penjualan pada UD Tirta di Jembrana, dan (2) ada pengaruh secara parsial biaya produksi dan biaya promosi terhadap penjualan pada UD Tirta di Jembrana, biaya produksi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penjualan, sedangkan biaya promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap penjualan. Kata Kunci: biaya produksi, biaya promosi, penjualan ABSTRACT This research aims to knowing (1) the influence of the simultaneous production cost and promotion cost on sales, and (2) the influence of partial production cost and promotion cost on sales in UD Tirta, Jembrana. The design of research in this research using causal. quantitative research. The object of this research is UD Tirta located in Jembrana. The population in this research amount 36 months of production cost data, promotion cost , and sales from 2012 until 2014 were all used as a unit of observation, so that this research includes the research of population. Data were collected using document note technique to collect data about production cost, promotion cost, and sales. Then analyzed using multiple linear regression analysis. The results of research showed (1) there is a positive influence and significant simultaneous production costs and promotion costs on sales in UD Tirta, Jembrana, and (2) there is a influence partial of production cost and promotion cost on sale in UD Tirta, Jembrana, production cost influence negative and significant on sale, while the cost of the promotion influence positive and significant impact on sale. Keywords : production cost, promotion cost, sales
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)
PENDAHULUAN Di masa sekarang ini, perusahaan dituntut untuk melakukan berbagai tindakan antisipasi dan efisiensi guna mengurangi ketidakstabilan kondisi keuangan perusahaan dan tetap mempertahankan kegiatan operasional perusahaan dengan berbagai cara, diantaranya menyediakan barang atau jasa sesuai dengan selara dari masyarakat. Oleh karena itu menjadi aspek yang vital untuk memperhatikan kondisi aspek produksi yang meliputi biaya produksi bahkan kegiatan
pemasaran yang merupakan kunci pokok aktivitas perusahaan dalam menjalankan produksinya dalam kaitanya meningkatkan penjualan perusahaan dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat, sehingga mampu memberikan dampak positif bagi perkembangan perusahaan. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan, berikut merupakan data biaya produksi dan hasil penjualan UD Tirta tahun 2012 sampai dengan 2014 yang dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Biaya Produksi dan Hasil Penjualan UD Tirta Tahun 2012 samapai dengan 2014 Biaya Produksi dan Hasil Penjualan UD Tirta (Rp) 2012 2013 2014 Biaya Produksi Penjualan Biaya Produksi Penjualan Biaya Produksi Jan 5.542.000 32.614.000 4.728.500 31.525.000 9.243.300 Feb 4.850.000 29.005.000 8.340.000 41.525.000 13.510.200 Mar 5.036.000 30.890.000 8.250.200 41.668.500 11.571.000 Apr 6.430.000 37.925.000 9.119.500 48.494.400 11.830.000 Mei 12.435.000 61.175.000 14.991.400 71.387.500 17.614.000 Jun 8.313.000 48.940.000 13.381.000 64.930.000 18.727.000 Jul 10.700.000 59.625.000 18.832.000 85.678.000 21.574.000 Ags 8.234.000 50.255.000 15.686.000 68.200.000 7.020.000 Sep 6.100.000 30.742.000 2.560.000 10.708.500 6.780.000 Okt 1.305.000 8.725.000 12.760.000 58.003.000 18.520.000 Nop 11.575.000 57.545.000 17.424.500 79.293.500 26.500.000 Des 8.805.000 50.678.000 18.358.000 84.603.000 13.024.000 Jml 89.325.000 498.119.000 144.431.100 686.016.400 175.913.500 Sumber : UD Tirta (2015) Bulan
Berdasarkan Tabel 1 diatas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2014 jumlah penjualan yang didapat mencapai Rp 916.676.400,00 hasil ini lebih tinggi dari hasil penjualan 2013 sebesar Rp 686.016.400,00, dan pada tahun 2012 sebesar Rp 498.119.000,00. Pada bulan Juli tahun 2012, Indonesia sempat mengalami krisis perekonomian yang melumpuhkan kondisi keuangan yang berdampak pada kegiatan usaha. Hal ini menimbulkan dampak dari kenaikan biaya-biaya selama proses produksi, biaya produksi mengalami kenaikan terbesar, karena terdiri dari bahan baku yang mengalami kenaikan. Namun secara
Penjualan 46.226.500 65.609.700 55.137.100 59.047.500 93.495.850 98.779.250 119.355.300 36.647.700 37.744.200 107.608.600 132.544.400 64.480.300 916.676.400
menyeluruh tingkat penjualan selama krisis dan setelah krisis perekonomian yang mengalami kenaikan pada tahun 2012 sebesar Rp 498.119.000,00 dan pada tahun 2014 sebesar Rp 916.676.400,00 dengan biaya produksi yang terus meningkat dari tahun 2012 sebesar Rp 89.325.000,00 sampai tahun 2014 sebesar Rp 175.913.500,00. Hal ini menunjukan bahwa walaupun dengan biaya produksi yang tinggi, tingkat penjualan UD Tirta tetap mengalami kenaikan, kondisi ini bertolak belakang dengan teori yang diungkapkan oleh Sukirno (2002:9), bahwa, “Perusahaan akan memperoleh penjualan
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) dan keuntungan maksimum dengan meminimumkan biaya produksi. Dengan meminimumkan biaya produksi diharapkan dapat berperan secara berarti dalam meningkatkan penjualan dan keuntungan yang maksimum (Isnaini, 2006:56). Hal itu sesuai dengan kajian empiris dari Yuda (2011) yang menyatakan bahwa biaya produksi
berpengaruh nyata dan negatif terhadap penjualan. Berikut merupakan data biaya promosi dan hasil penjualan UD Tirta tahun 2012 sampai dengan 2014 yang dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Biaya Promosi dan Hasil Penjualan UD Tirta Tahun 2012 sampai dengan 2014
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Jml
2012 Biaya Promosi 8.186.500 6.247.300 6.506.300 1.229.030 1.340.330 1.625.030 1.696.300 1.456.300 1.319.630 2.117.630 7.700.300 8.186.500 47.611.150
Biaya Promosi dan Hasil Penjualan UD Tirta (Rp) 2013 Penjualan 32.614.000 29.005.000 30.890.000 37.925.000 61.175.000 48.940.000 59.625.000 50.255.000 30.742.000 8.725.000 57.545.000 50.678.000 498.119.000
Biaya Promosi 3.016.300 2.926.500 3.795.800 9.667.700 8.057.300 1.350.830 1.036.230 3.813.020 7.436.300 1.210.080 1.303.430 3.016.300 46.629.790
Sumber: UD Tirta 2015
Berdasarkan Tabel 2 diatas diketahui bahwa pada tahun 2012 UD Tirta mengeluarkan dana sebesar Rp 47.611.150,00 untuk membiayai kegiatan promosi, pada tahun 2013 biaya promosi menurun menjadi Rp 46.629.790,00 dengan peningkatan penjualan sebesar Rp 686.016.400,00 dan pada tahun 2014 jumlah ini meningkat menjadi Rp 57.506.200,00 dengan diiringi peningkatan penjualan sebesar Rp 916.676.400,00. Pada tahun 2013 terjadi penurunan biaya promosi dan penjualan yang meningkat, hal ini memang dapat meminimalisasi biaya namun tidak sesua dengan teori yang diungkapkan oleh Swasta (1998), bahwa, “Promosi dikatakan optimal apabila peningkatan biayanya sejalan dengan peningkatan penjualan." Dengan adanya biaya promosi yang searah dengan penjualan diharapkan dapat meningkatkan hasil penjualan (Sudayat, 2005). Sesuai dengan kajian empiris dari Ananda (2012) biaya promosi berpengaruh positif dan nyata terhadap penjualan.
Penjualan 31.525.000 41.525.000 41.668.500 48.494.400 71.387.500 64.930.000 85.678.000 68.200.000 10.708.500 58.003.000 79.293.500 84.603.000 686.016.400
2014
Biaya Promosi 2.404.380 1.712.380 1.898.380 3.292.380 9.297.380 5.175.380 7.562.380 5.096.380 2.962.380 7.263.020 8.437.380 2.404.380 57.506.200
Penjualan 46.226.500 65.609.700 55.137.100 59.047.500 93.495.850 98.779.250 119.355.300 36.647.700 37.744.200 107.608.600 132.544.400 64.480.300 916.676.400
Dengan adanya produksi dan promosi yang dilakukan secara efisien dan berkala maka akan menciptakan karakteristik tersendiri dibandingkan dengan produk yang dibuat oleh perusahaan lain yang akan mendorong pembeli melakukan pembelian dan akan meningkatkan penjualan suatu perusahaan. Mengadakan produksi diperlukan biaya seminim/seefisien mungkin agar setelah produk jadi dan siap dipasarkan, produk memiliki harga pokok yang rendah yang nantinya akan memiliki keunggulan kompetitif dibidang harga yang lebih murah dari pesaingnya dengan kualitas yang sama, yang nantinya mampu memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan dengan meningkatnya penjualan. Produksi merupakan kegiatan merubah faktor-faktor produksi menjadi barang yang siap jual. Melalui produksi produk yang efektif dan efisien diharapkan perusahaan mampu menciptakan citra harga murah dimata konsumen. Munculnya beragam tuntutan dan keinginan pelanggan memaksa perusahaan agar dapat meningkatkan
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) kinerja dan menjalankan berbagai program yang dapat menarik pelanggan dan menjadikannya pelanggan yang loyal. Setelah suatu perusahaan mengadakan suatu produksi dan menghasilkan suatu produk, maka harus segera diperkenalkan kepada konsumen sehingga konsumen mengerti dan tahu akan produk yang perusahaan buat tersebut. Keinginan untuk memperkenalkan produk yang baru ataupun produk lama yang telah dikembangkan disebut dengan kegiatan promosi. Promosi yang dilakukan terhadap produk yang siap jual tujuannya adalah memperkenalkan produk itu kepada konsumen agar produk itu pada akhirnya diminati oleh konsumen sehingga penjualan yang ditargetkan mampu dicapai oleh pembuat produk tersebut (Manalu, 2008). Bertitik tolak dari latar belakang penelitian tersebut, alasan penulis mengunakan UD Tirta sebagai objek bahwa pada tahun 2012 sampai dengan 2014 hasil penjualan, biaya produksi, dan biaya promosi UD Tirta bertolak belekang dengan teori yang ada. Hal ini juga di dukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Yonata (2012) yang menyatakan bahwa biaya produksi dan biaya promosi berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap penjualan, karena dengan promosi yang optimal dan minimalisasi biaya produksi, akan mendorong dan mempengaruhi minat konsumen untuk membeli produk tersebut, dan dapat meningkatkan penjualan. Poin utama dalam penelitian ini adalah biaya produksi dan biaya promosi yang telah dilakukan UD Tirta dari tahun 2012 sampai dengan 2014 dalam meningkatkan hasil penjualannya. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan penelitian (1) seberapa besar pengaruh simultan biaya produksi dan biaya promosi terhadap penjualan pada UD Tirta di Jembrana, dan (2) seberapa besar pengaruh parsial biaya produksi dan biaya promosi terhadap penjualan pada UD Tirta di Jembrana. Berdasarkan perumusan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan penelitian
ini untuk mengetahui (1) besar pengaruh simultan biaya produksi dan biaya promosi terhadap penjualan pada UD Tirta di Jembrana, dan (2) besar pengaruh parsial biaya produksi dan biaya promosi terhadap penjualan pada UD Tirta di Jembrana. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam penerapan ilmu ekonomi dibidang manajemen khususnya permasalahan mengenai biaya produksi dan biaya promosi terhadap penjualan dan diharapkan dapat digunakan oleh pihak manajemen pengelola UD Tirta sebagai bahan pertimbangan atau masukan untuk menentukan kebijakan mengenai biaya produksi dan biaya promosi terhadap penjualan. Menurut Halim (1988:5), biaya produksi yakni, “Biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan produksi dari suatu produk dan akan dipertemukan dengan penghasilan atau penjualan di periode mana produk itu di jual.” Biaya produksi merupakan, “Biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual” (Mulyadi, 1995:14). Tunggal (1993:1), menyatakan bahwa, “Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi suatu item, yaitu jumlah dari bahan langsung, upah langsung dan biaya overhead pabrik”. Menurut Sukirno (2002:205), biaya produksi didefinisikan sebagai, “Semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktorfaktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksi perusahaan tersebut. Hansen (2004:19), menyatakan bahwa, “Biaya produksi adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa. Ahman (2014:162) menyatakan, Biaya produksi diartikan sebagai keseluruhan faktor produksi yang dikorbankan dalam proses produksi. Sebagaian ahli ekonomi kemudian mengatakan bahwa biaya produksi adalah keseluruhan biaya yang dikorbankan untuk menghasilkan produk hingga produk itu sampai di pasar, atau sampai ke
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) tangan konsumen, dengan demikian biaya angkut, dan biaya penyimpanan di gudang yang menunjang proses produksi hingga produk itu sampai ke tangan konsumen, dapat dikatagorikan biaya produksi. Menurut Mulyadi (2009:14), “Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan biaya produksi adalah keseluruhan faktor produksi yang dikorbankan dalam proses produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk hingga produk itu sampai ke pasar, biaya angkut, biaya penyimpanan gudang dan biaya iklan yang menunjang proses produksi hingga sampai ke tangan konsumen juga termasuk biaya produksi. Menurut Swasta (2005:84), biaya promosi adalah, “Biaya yang digunakan dalam proses arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang (organisasi yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran).” Menurut Simamora (2002:762), biaya promosi merupakan,” Sejumlah dana yang dikucurkan perusahaan kedalam promosi untuk meningkatkan penjualan. Menurut Rangkuti (2009:56), biaya prmosi adalah, “Pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan untuk melakukan promosinya.” Penjualan merupakan tujuan utama dari suatu perusahaan. Perusahaan dalam menghasilkan barang atau jasa, mempunyai tujuan akhir yaitu menjual barang atau jasa tersebut kepada masyarakat. Penjualan memegang peranan penting bagi perusahaan agar produk yang dihasilkan oleh perusahaan dapat terjual dan memberikan penghasilan bagi perusahaan. Penjualan yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan untuk menjual barang atau jasa yang diperlukan sebagai sumber pendapatan untuk menutup semua biaya guna memperoleh laba. Menurut Swasta (1990) penjualan merupakan jumlah total yang dihasilkan dari kegiatan penjualan barang. Semakin besar jumlah penjualan yang dihasilkan perusahaan, semakin besar kemungkinan laba yang akan dihasilkan perusahaan.
Menurut Alimishyah (dalam Kamus Istilah Akuntansi, 2003:426), mengatakan, “Penjualan adalah jumlah yang dicapai atau yang ingin dicapai dari kegiatan penjualan oleh suatu perusahaan pada periode tertentu”. Penjualan merupakan, “Sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba” (Marwan, 1997). Menurut Winardi (2000), penjualan adalah suatu transfer hak atas benda-benda. Oleh karena itu penjualan merupakan salah satu hal penting yang harus dievaluasi untuk kemungkinan perusahaan agar tidak rugi. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penjualan adalah total penjualan perusahaan dalam periode tertentu untuk mencapai laba yang maksimal sehingga dapat menunjang pertumbuhan perusahaan. Penjualan pada UD Tirta meliputi seluruh hasil penjualan produk dalam bentuk uang dalam periode waktu tertentu. METODE Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh biaya produksi dan biya promosi terhadap penjualan pada UD Tirta. Terdapat tiga variabel yang diteliti, yaitu biaya produksi (X1) dan biaya promosi (X2) sebagai variabel bebas dan penjualan sebagai variabel terikat (Y). Berdasarkan urain latar belakang dan karakteristik masalah yang diteliti maka penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan utama untuk membuktikan hubungan sebab-akibat atau dengan kata lain mengenalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Umar, 2004). Tahapan dalam desain penelitian kuantitatif kausal terdiri dari (1) merumuskan masalah, (2) mengkaji teori, (3) mengumpulkan data, (4) mengolah data, dan (5) menarik kesimpulan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angkaangka atau yang dapat dihitung. Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah seluruh data biaya produksi, biaya promosi, dan penjualan pada UD Tirta periode 2012 sampai dengan 2014.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer maupun oleh pihak lain misalnya saja dalam bentuk gambar maupun tabel (Umar, 2002). Data skunder yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data mengenai biaya produksi, biaya promosi, dan penjualan periode 2012 sampai dengan 2014 yang bersumber dari manajemen UD Tirta. Populasi adalah keseluruhan dari jumlah yang akan diamati oleh peneliti yang mencangkup subjek maupun objek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian (Kuswanto, 2012:11). Menurut uraian larar belakang, maka penelitian ini tergolong ke dalam penelitian populasi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh data biaya produksi, biaya promosi, dan penjualan pada UD Tirta dari tahun 2012 sampai dengan 2014. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pencatatan dokumen. Teknik pencatatan dokumen merupakan cara pengumpulan data melalui pencatatan arsip-arsip atau dokumen-dokumen yang dimiliki oleh perusahaan, seperti data biaya produksi, biaya promosi, dan penjualan pada UD Tirta tahun 2012 sampai dengan 2014. Teknik analisi data yang digunakan untuk menganalisis data biaya produksi, biaya promosi, dan penjualan pada UD Tirta periode 2012 sampai dengan 2014 adalah sebagai berikut.
menyatakan bahwa metode kuantitatif adalah, “Metode dengan data penelitian berupa angka dan analisis menggunakan statistik yang sering digunakan (metode tradisional), berlandaskan filsafat positivisme (metode positivistic), metode yang telah memenuhi kaidah ilmiah (metode ilmiah/scientific), metode yang dapat ditemukan dan dikembangkan sebagai iptek baru (metode discovery).” (2) Pengujian Asumsi Klasik Rumus regresi diturunkan dari suatu asumsi data tertentu, sehingga tidak semua data dapat diterapkan regresi. Jika data tidak memenuhi asumsi regresi, maka penetapan regresi akan menghasilkan estimasi yang bias. Hasil pengujian asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. (3) Analisis Regresi Linier Berganda Analisis ini melibatkan lebih dari satu variabel prediktor (x) dan digunakan untuk mengetahui pengaruh beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat. (4) Uji Hipotesis (a) Uji F (Simultan) Uji F digunakan untuk menguji kebenaran regresi untuk variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat (Sudjan, 1993:286). (b) Uji t (Parsial) Uji t digunakan untuk menguji kebenaran koefisien regresi dari variabel bebas terhadap variabel independen yang diperoleh signifikan atau tidak. Adapun langkah-langkah analisis menurut Algirafi (2000:19).
(1) Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah analisis yang menggambarkan suatu data yang akan dibuat baik sendiri maupun secara bekelompok yang bertujuan untuk membuat gambaran secara sistematis data yang faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antara fenomena yang diselidiki atau diteliti (Riduan, 2010:38). Sugiyono (2013:7), Tabel 4.5 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Model analisis regresi linier berganda digunakan untuk mendapat koefisien regresi yang akan menentukan apakah hipotesis yang dibuat akan diterima atau ditolak. Hasil analisis linier berganda dari penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5 berikut:
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) Model (Constant) Biaya Produksi Biaya Promosi
Unstandardized Coefficients B Std. Error 1.253 2.253 4.749 .158 .725
.317
R R square F hitung Sig. F
Standardized Coefficients Beta .969 .074
T .556 -2.071 2.287
Sig. .000 .000 .000 .981 .961 411.141 .000
(Sumber: Lampiran 2) Dari hasil analisis uji F didapatkan nilai F hitung sebesar 411,141 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi peran biaya produksi dan biaya promosi secara bersama-sama berpengaruh terhadap penjualan. Dari hasil uji F diatas dapat disimpulkan bahwa biaya produksi dan biaya promosi berpengaruh secara simultan terhadap penjualan. Hasil uji F diatas sejalan dengan pernyataan dari Yonata (2012) yang menyatakan bahwa biaya produksi dan biaya promosi berpengaruh secara simultan terhadap penjualan, karena dengan promosi yang optimal dan minimalisasi biaya produksi, akan mendorong dan mempengaruhi minat konsumen untuk membeli produk tersebut, dan dapat meningkatkan penjualan. Dari hasil uji t diatas dapat disimpulkan bahwa biaya produksi dan biaya promosi berpengaruh secara parsial terhadap penjualan. Biaya produksi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penjualan. Hasil uji t diatas sejalan dengan teori yang diungkapkan oleh Sukirno (2002:9), bahwa, “Perusahaan akan memperoleh penjualan dan keuntungan maksimum dengan meminimumkan biaya produksi. Dengan meminimumkan biaya produksi diharapkan dapat berperan secara berarti dalam meningkatkan penjualan dan keuntungan yang maksimum (Isnaini, 2006:56). Hal itu sesuai dengan kajian empiris dari Yuda (2011) yang menyatakan bahwa biaya produksi berpengaruh nyata dan negatif terhadap penjualan.
Uji t diatas menyatakan biaya promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap penjualan, hal ini sejalan dengan teori yang diungkapkan Swasta (1998), bahwa, “Promosi dikatakan optimal apabila peningkatan biayanya sejalan dengan peningkatan penjualan." Dengan adanya biaya promosi yang searah dengan penjualan diharapkan dapat meningkatkan hasil penjualan (Sudayat, 2005). Hal ini sesuai dengan kajian empiris dari Ananda (2012), biaya promosi berpengaruh positif dan nyata terhadap penjualan. Pembahasan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, menunjukan bahwa secara simultan biaya produksi dan promosi berpengaruh terhadap penjualan pada UD Tirta di Jembrana. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Ernawati (2003), yang menyatakan bahwa “Rendahnya biaya produksi dan promosi yang optimal memang secara bersamasama mempengaruhi penjualan, semakin rendahnya biaya produksi yang diiringi dengan promosi secara optimal maka akan meningkatkan nilai penjualan. Hal ini juga didukung oleh penelitian dari Yonata (2012) yang menyatakan bahwa biaya produksi dan biaya promosi berpengaruh secara simultan terhadap terhadap penjualan, karena dengan promosi yang optimal dan minimalisasi biaya produksi, akan mendorong dan mempengaruhi minat konsumen untuk membeli produk tersebut, dan dapat meningkatkan penjualan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa secara parsial biaya produksi dan promosi
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) berpengaruh terhadap penjualan pada UD Tirta di Jembrana. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori dari Moekijat (2001), bahwa, “Biaya produksi dikorbankan oleh perusahaan untuk suatu produk yang siap jual, produk siap jual diperlukan promosi terlebih dahulu (dalam promosi diperlukan biaya) agar konsumen tartarik untuk membeli produk tersebut dan diharapkan dapat meningkatkan penjualan.” Hal ini juga didukung oleh pernyataan dari Yonata (2012) yang menyatakan bahwa biaya produksi dan biaya promosi berpengaruh secara parsial terhadap penjualan, karena dengan promosi yang optimal dan minimalisasi biaya produksi, akan mendorong dan mempengaruhi minat konsumen untuk membeli produk tersebut, dan dapat meningkatkan penjualan.
diharapkan untuk menguji variabel lain yang diduga kuat dapat mempengaruhi penjualan seperti harga, pengembangan produk, kualitas produk, saluran distribusi, potongan (diskon), pesaing, dan lainnya. DAFTAR RUJUKAN Ahman, Eeng. 2004. Ekonomi. Bandung: Grafindo Media Pratama.
PENUTUP Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan (1) ada pengaruh positif dan signifikan secara simultan biaya produksi dan biaya promosi terhadap penjualan pada UD Tirta di Jembrana, dan (2) ada pengaruh secara parsial biaya produksi dan biaya promosi terhadap penjualan pada UD Tirta di Jembrana, biaya produksi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penjualan, sedangkan biaya promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap penjualan. Berdasarkan hasil pembahasan dan simpulan, maka dapat diajukan beberapa saran, (1) Bagi UD Tirta, agar lebeih memperhatikan biaya-biaya yang dikeluarkan salah satunya adalah biaya produksi yang harus di lakukan minimalisasi agar dapat meningkatkan laba serta penjualan, dan biaya promosi yang efektif dan optimal agar konsumen lebih mengetahui produk-produk yang dijual sehingga konsumen tertarik untuk membelinya,dan (2) bagi peneliti selanjutnya yang tertarik mengkaji aspek yang serupa yaitu biaya produksi, biaya promosi serta penjualan diharapkan untuk mengembangkan penelitian ini dengan mengunakan populasi yang lebih luas agar hasil penelitian lebih teruji keandalannya, disamping itu juga
Ernawati, 2003. Pengaruh Produksi Dan Promosi Terhadap Volume Penjualan. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan.
Algirafi. 2000. Analisis Regresi, Edisi ke 2. Yograkarta: BPFE. Alimisyah, dan Padji, 2003, Kamus Istilah Keuangan Dan Perbankan, Yrama Widya, Bandung. Ananda, Putri. 2012. Pengaruh Biaya Promosi dan Harga Terhadap Tingkat Penjualan Pada UD Gemilang di Denpasar.
Halim,
Abdul. 1988. Akuntansi Biaya, Yogyakarta BPFE.
Dasar-dasar Edisi 3.
Hansen, Don R dan Maryanne M Mowen. 2004. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. Isnaini, Arif. 2006. Integreted Marketing strategy 13P, Strategi Pemasaran Terkini, Cetakan Pertama. Mataram: NTP Press. Kuswanto, Dedy. 2012. Statistik Untuk Pemula dan Orang Awam, Jakarta: Laskar Aksara. Manalu, Adi. 2008. Pentingnya Promosi Dalam Pemasaran Barang Dan Jasa. Moekijat. 2001. Tata Laksana Kantor, Manajemen Perkantoran. Cetakan Ke-9. Bandung: Mandar Maju.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016) Mulyadi. 1995. Akuntansi Biaya, Edisi 5. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada ---------. 2009. Akuntansu Biaya. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Rangkuti, Freddy, 2009. Strategi Promosi Yang Kreatif, edisi pertama, cetakan pertama. Jakarta : Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Ridwan, dan Sunarto. 2010. Statistika untuk Pendidikan, Sosial, Komunikasi dan Bisnis, Alfabeta.
Pengantar Penelitian Ekonomi, Bandung :
Simamora, Bilson. 2002. Panduan Riset Prilaku Konsumen. Surabaya: PT. Gramedia Pustaka Utama. Sudayat, Ridwan Iskandar. 2005. Pengendaliaan Biaya Pemasaran. Jurnal ekonomi. Sudjana. 1993. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2010. Metodologi Penelitian. Bandung : Penerbit CV ALFABETA. Sukirno, Sadono. 2002. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Swastha, Basu dan Ibnu Sukarjo 1998. Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta: BPFE Swastha, Basu dan Irawan. 1990. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Penerbit Liberty. ----------. 2005. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Penerbit Liberty. Umar,
Husein. 2002. Metodelogi Penelitian, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Umar, Husein. 2004. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Cetakan keenam, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Yuda, Baskhara. 2011. Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Penjualan Pada PT. Duta Karya di Makasar.
Yonata. 2012. Pengaruh Promosi dan Produksi Terhadap Volume Penjualan Pada PT. Garuda Sakti Bandung.