PENGARUH BESARNYA PENYALURAN KREDIT TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA ( Studi Kasus Pada Koperasi Wanita Usaha Simpan Pinjam SAUYUNAN ) TIKA KARTIKA (093403117) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya Email:
[email protected] ABSTRACT The purpose of this research was to know how the influence lending to prpfit business. In this research the writer uses descriptive method of analysis with approach a case study at Koperasi Wanita USP SAUYUNAN of Tasikmalaya. The data collecting has done by observation, interview and documentation study, while the research litelature from a variety of litelature that there is relation to the problems examined. The data analysis technique to test the hypothesis, writer using regression linear analysis, correlation coefficient analysis and coefficient analysis of determination and also test t. The conclusion of the research is Ha accepted, it’s mean lending influence significant to profit business. Keywords : lending, profit business ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh penyaluran kredit terhadap perolehan sisa hasil usaha. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus pada Koperasi Wanita USP SAUYUNAN Tasikmalaya. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi, sedangkan penelitian kepustakaan yaitu dari berbagai literatur yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Dalam menguji hipotesis, penulis menggunakan analisis regresi linier sederhana, analisis koefisien korelasi dan analisis koefisien determinasi serta hasil uji t. Sehingga kesimpulan penelitian ini adalah Ha diterima, yang berarti besarnya penyaluran kredit berpengaruh signifikan terhadap perolehan sisa hasil usaha. Kata Kunci : penyaluran kredit, sisa hasil usaha PENDAHULUAN Perkembangan ekonomi yang sangat pesat menyebabkan terjadinya persaingan yang kuat didalam dunia usaha. Beberapa sektor usaha yang ada mengalami banyak kendala dalam mempertahankan kelangsungan usahanya yang terkadang mematikan kegiatan usaha tersebut, oleh karena itu dibutuhkan badan usaha yang berperan untuk mewujudkan
masyarakat yang maju, adil dan makmur yang mengutamakan
kesejahteraan bersama, sehingga tercipta suatu tatanan hidup yang selaras dengan UUD
1945 khususnya pasal 33 ayat 1 yang berbunyi “Perekonomian disusun sebagai suatu usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Maka bentuk usaha yang sesuai dengan itu adalah koperasi. Tujuan utama dari koperasi adalah mengembangkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sesuai dengan tujuannya koperasi diharapkan mampu menjadi sokoguru perekonomian Indonesia. Koperasi harus dikelola dengan sebaik-baiknya. Salah satunya dengan melakukan analisis laporan keuangan koperasi, yang diwujudkan dalam laporan keuangan. Secara periodik perusahaan atau koperasi selalu mengeluarkan laporan keuangan. Laporan keuangan berguna untuk mengetahui hasil yang dicapai pada suatu periode akuntansi, peran laporan keuangan sangat penting dalam mengukur perkembangan koperasi yang meliputi kemajuan dan kelancaran koperasi tersebut. Umumnya
laporan
keuangan
koperasi
dibukukan
dalam
buku
laporan
pertanggungjawaban pengurus koperasi yang dibagikan kepada setiap anggota koperasi pada Rapat Anggota Tahunan (RAT). Laporan yang dibuat umumnya neraca, Perhitungan Sisa Hasil Usaha (SHU), dan laporan-laporan pendukung lainnya seperti laporan perincian piutang, laporan permodalan koperasi dan besarnya Sisa Hasil Usaha. Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, koperasi simpan pinjam yaitu menyediakan jasa simpanan dan peminjaman untuk anggotanya dengan kata lain koperasi ini menghimpun dana dari para anggotanya dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kredit kepada anggotanya dalam bentuk kredit. Koperasi memiliki peran strategis dalam penyediaan dana berupa kredit bagi masyarakat dan bagi kegiatan pembangunan. Namun koperasi harus mempertimbangkan dalam memberikan kredit prinsip kepercayaan yang harus dipegang oleh kreditur. Penyaluran kredit dalam koperasi adalah dana anggota yang di himpun oleh koperasi yang dipinjamkan kepada anggota koperasi dan akan dikembalikan pada suatu waktu tertentu dimasa mendatang, disertai dengan suatu kontrapestasi berupa imbalan yang didasarkan atas balas jasa kepada koperasi. Koperasi tidak mau mempergunakan istilah keuntungan, melainkan sisa hasil usaha. Karena koperasi bukan suatu usaha yang mencari keuntungan, melainkan suatu kumpulan pemberi jasa, dengan demikian dalam koperasi tidak terdapat keuntungan, melainkan surplus atau kelebihan hasil yang berarti sisa hasil usaha. Dalam koperasi
sisa hasil usaha yang diperoleh dalam tahun berjalan disesuaikan dengan anggaran tahun dasar atau anggaran rumah tangga. Dengan adanya pencapain keuntungan koperasi, akan memberikan kesempatan usaha koperasi sehingga dapat meningkatkan sisa hasil usaha. Sisa hasil usaha diperoleh sebuah koperasi selain dibagikan kembali kepada anggotanya juga sebagian dimanfaatkan untuk memperbesar dana usahanya. Para anggota koperasi memperoleh bagian sisa hasil usaha berdasarkan jasa yang mereka sumbangkan dalam proses pembentukan sisa hasil usaha itu. Dengan besarnya penyaluran kredit, maka akan meningkatkan perolehan sisa hasil usaha. Selain itu, untuk bisa menciptakan keuntungan, koperasi harus bisa mengelola penyaluran kredit secara efektif dan efisiensi. Bila ada sebagian dana yang menganggur, akan menurunkan tingkat keuntungan yang dapat berpengaruh terhadap perolehan sisa hasil usaha, dan jika tidak dijaga dengan baik maka penyaluran kredit tidak akan berfungsi, dan tujuan tidak akan tercapai, serta akan mempengaruhi perolehan sisa hasil usaha koperasi. Oleh karena itu koperasi dituntut melakukan kebijakan yang tepat dalam pengelolaan penyaluran kreditnya karena dalam penyaluran kredit yang perlu dipertimbangkan bukan hanya memperoleh keuntungan tetapi perlu dipikirkan juga tingkat resikonya. Koperasi Wanita Usaha Simpan Pinjam SAUYUNAN menyalurkan dana kepada anggotanya dalam bentuk kredit simpan pinjam dalam rangka meningkatkan taraf hidup khususnya para anggota dan masyarakat pada umumnya. Penyaluran dana dalam bentuk kredit simpan pinjam ini berfungsi sebagai lalu lintas uang dimana uang yang dihimpun baik dari anggota maupun non anggota disalurkan kepada anggota yang akan mengakibatkan penggunaan uang menjadi bertambah, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Secara kualitatif berarti dana tersebut dapat menimbulkan pada meningkatnya kemajuan usaha anggota, sedangkan secara kuantitatif berarti jumlah dana akan bertambah dalam bentuk pendapatan. Koperasi Wanita Usaha Simpan Pinjam SAUYUNAN selalu berusaha melaksanakan penyaluran kredit, dengan tujuan agar koperasi selalu menarik minat anggota koperasi untuk mengajukan kredit sehingga akan bertambah pada piutang koperasi yang nantinya akan berpengaruh terhadap tingkat keuntungan dan menambah perolehan sisa hasil usaha koperasi.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan analisis seberapa besarnya penyaluran kredit pada Koperasi Wanita USP SAUYUNAN Tasikmalaya terhadap sisa hasil usaha dengan rincian tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui Besarnya Penyaluran Kredit pada Koperasi Wanita Usaha Simpan Pinjam SAUYUNAN. 2. Untuk mengetahui Besarnya Perolehan Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Wanita Usaha Simpan Pinjam SAUYUNAN. 3. Untuk mengetahui Pengaruh Besarnya Penyaluran Kredit terhadap Perolehan Sisa Hasil Usaha pada Koperasi Wanita Usaha Simpan Pinjam SAUYUNAN. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan studi kasus,
dimana pengembangan konsep dan penghimpunan fakta
dilakukan oleh peneliti dengan melakukan pengujian hipotesis. Operasionalisasi Variabel Sesuai dengan judul, maka dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu: 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Merupakan variabel bebas artinya variabel yang mempengaruhi variabel lain dan tidak terikat oleh variabel lain. Penyaluran kredit (X) diidentifikasikan sebagai variabel independent. Penyaluran kredit merupakan uang yang dipinjamkan kepada anggota dan akan dikembalikan pada suatu waktu tertentu dimasa mendatang, disertai dengan suatu kontraprestasi berupa bunga. 2. Variabel Terikat (Dependent Variable) Merupakan variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam penelitian ini yang dijadikan variabel dependent adalah perolehan sisa hasil usaha (Y). Indikator yang menentukan perolehan sisa hasil usaha adalah sisa hasil usaha. Teknik Pengumpulan Data Teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Survey lapangan yaitu melalui penelitian secara langsung terhadap obyek, yang dilakukan melalui cara wawancara dan observasi.
2. Dokumentasi yaitu pengutipan data-data dan catatan koperasi mengenai laporan keuangan koperasi. 3. Studi kepustakaan yaitu kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan mempelajari buku-buku serta literatur-literatur ilmiah yang berkaitan dengan penulisan skripsi yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk memecahkan masalah. Teknik Analisis Data Teknis analisis yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel dependen / kriteria dapat diprediksikan melalui variabel independen atau prediktor secara individual. PEMBAHASAN Besarnya Kredit yang Disalurkan pada Koperasi Wanita Usaha Simpan Pinjam SAUYUNAN Tasikmalaya Besarnya penyaluran kredit pada Koperasi Wanita Usaha Simpan SAUYUNAN Tasikmalaya terjadi karena banyaknya permintaan kredit. Penyaluran kredit berperan penting dalam koperasi karena semakin banyak penyaluran kredit yang disalurkan oleh koperasi maka akan mendapatkan besarnya perolehan sisa hasil usaha. Adapun kegiatan koperasi mengenai besarnya kredit yang disalurkan oleh Koperasi Wanita Usaha Simpan Pinjam SAUYUNAN Tasikmalaya kepada anggota, dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.3 Besarnya Penyaluran Kredit Koperasi Wanita Usaha Simpan Pinjam SAUYUNAN Tahun 2003-2012 Tahun Kredit yang Disalurkan Perubahan 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Rp 36.500.000,Rp 42.000.000,Rp 45.900.000,Rp 63.450.000,Rp 65.250.000,Rp 96.100.000,Rp 95.915.000,Rp 138.265.000,Rp 179.300.000,Rp 253.700.000,-
Rp 5.500.000,Rp 3.900.000,Rp 17.550.000,Rp 1.800.000,Rp 30.850.000,Rp 1.850.000,Rp 42.350.000,Rp 41.035.000.Rp 74.400.000,-
Sumber: Koperasi Wanita Usaha Simpan Pinjam SAUYUNAN Tasikmalaya (data yang diolah)
Berdasarkan data di atas bahwa jumlah penyaluran kredit selama periode 20032012 mengalami fluktuasi. Peningkatan penyaluran kredit yang terjadi pada koperasi disebabkan karena banyaknya permintaan kredit dari anggota, bertambahnya jumlah anggota dan rendahnya nilai bunga dibanding bunga bank. Besarnya penyaluran kredit terbesar yang disalurkan oleh Koperasi Wanita Usaha Simpan Pinjam SAUYUNAN Tasikmalaya terjadi pada tahun 2012 sebesar Rp 253.700.000,- sedangkan total penyaluran kredit terkecil terjadi pada tahun 2003 yaitu sebesar Rp 36.500.000,-. Pertumbuhan penyaluran kredit paling tinggi terdapat pada tahun 2012 yaitu sebesar Rp 74.400.000,-, sedangkan total pertumbuhan penyaluran kredit terkecil terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp 1.800.000,-. Perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Wanita Usaha Simpan Pinjam SAUYUNAN Tasikmalaya Sisa hasil usaha merupakan indikator untuk mengukur sejauh mana keberhasilan koperasi menjalankan usaha dalam mencapai tujuan dari koperasi. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyajikan data kinerja koperasi selama sepuluh tahun yaitu mengenai besarnya Perolehan Sisa Hasil Usaha Koperasi Wanita Usaha Simpan Pinjam SAUYUNAN Tasikmalaya kepada masyarakat pada tabel dibawah ini:
Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tabel 4.4 Perolehan Sisa Hasil Usaha Koperasi Wanita Usaha Simpan Pinjam SAUYUNAN Tahun 2003-2012 Perolehan Sisa Hasil Usaha Perubahan (SHU) Rp 3.472.000,Rp 5.080.000,Rp 1.608.000,Rp 5.325.000,Rp 245.000,Rp 8.163.000,Rp 2.838.000,Rp 8.858.000,Rp 695.000,Rp 13.228.950,Rp 4.370.950,Rp 13.690.250,Rp 461.300,Rp 17.392.000,Rp 3.701.750,Rp 21.004.874,Rp 3.612.874,Rp 25.990.791,Rp 4.985.917,-
Sumber: Koperasi Wanita Usaha Simpan Pinjam SAUYUNAN Tasikmalaya (data yang diolah)
Berdasarkan data di atas bahwa jumlah perolehan sisa hasil usaha selama periode 2003-2012 mengalami fluktuasi. Besarnya perolehan sisa hasil usaha terbesar
yang diperoleh oleh Koperasi Wanita Usaha Simpan Pinjam SAUYUNAN Tasikmalaya terjadi pada periode 2012 sebesar Rp 25.990.791,-, sedangkan total perolehan sisa hasil usaha terkecil terjadi pada periode 2003 sebesar Rp 3.472.000,-. Pertumbuhan perolehan sisa hasil usaha paling tinggi terdapat pada periode 2012 sebesar Rp 4.985.917,-, sedangkan pada periode 2005 terjadi penurunan terbesar perolehan sisa hasil usaha sebesar Rp 245.000,-. Pengaruh Besarnya Kredit yang Disalurkan Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) Untuk melihat jumlah kredit yang disalurkan dan besarnya perolehan sisa hasil usaha, penulis menggunakan analisis regresi linier sederhana, analisis korelasi dan koefisien determinasi serta pengujian hipotesis. Penggujian tersebut dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 16.0 dengan tujuan memperoleh hasil yang akurat. Berikut ini adalah besarnya penyaluran kredit terhadap perolehan sisa hasil usaha pada tabel di bawah ini: Tabel 4.5 Pengaruh Besarnya Kredit yang Disalurkan Terhadap SHU Koperasi Wanita Usaha Simpan Pinjam SAUYUNAN Tasikmalaya Tahun 2003-2012 Tahun
Kredit yang Disalurkan
3003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Rp 36.500.000,Rp 42.000.000,Rp 45.900.000,Rp 63.450.000,Rp 65.250.000,Rp 96.100.000,Rp 95.915.000,Rp 138.365.000,Rp 179.300.000,Rp 253.700.000,-
Perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) Rp 3.472.000,Rp 5.080.000,Rp 5.325.000,Rp 8.163.000,Rp 8.858.000,Rp 13.228.950,Rp 13.690.250,Rp 17.392.000,Rp 21.004.874,Rp 25.990.791,-
Sumber: Koperasi Wanita Usaha Simpan Pinjam SAUYUNAN Tasikmalaya (data yang diolah)
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas mengenai pengaruh besarnya penyaluran kredit dan perolehan sisa hasil usaha, dapat diperoleh persamaan regresi linier sederhana diperoleh a sebesar 1,634.000 dan b sebesar 0,104 karena nilai b bernilai positif, menunjukan bahwa hubungan antara penyaluran kredit dengan sisa hasil usaha searah artinya setiap terjadinya kenaikan penyaluran kredit 1 rupiah maka sisa hasil usaha akan
mengalami peningkatan sebesar 0,104 rupiah. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,980. Nilai korelasi tersebut bila mengacu pada interprestasi nilai korelasi menunjukan hubungan yang sangat kuat dan berarah positif karena niali r adalah positif. Artinya, jika ada kenaikan variabel independen (besarnya penyaluran kredit) akan menyebabkan variabel dependen (sisa hasil usaha) meningkat. koefisien determinasi diperoleh nilai Kd sebesar 96%. Angka tersebut mempunyai arti bahwa sebesar 96% penyaluran kredit mempengaruhi sisa hasil usaha sedangkan 4,0% dipengaruhi oleh faktor-faktor penyebab lainnya yang tidak diteliti. Faktor lain tersebut adalah sewa guna usaha, anjak piutang, modal, kinerja kualitas manajemen, pengambilan keputusan, dan lain-lain. Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi dan koefisien determinasi menggunakan uji t. Diperoleh nilai thitung sebesar 14,042 dan selanjutnya dibandingkan dengan nilai
ttabel pada tingkat keyakinan 95%, dengan tingkat kebebasan (degree of freedom) (n-2) sebesar = 1,860. Dapat disimpulkan dengan kaidah keputusan 14,042 > 1,860, hal ini berarti Ha diterima. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa besarnya penyaluran kredit berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha, dengan tingkat signifikansi hasil output SPSS sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang di dukung teori serta pembahasan yang telah diperoleh pada bab sebelumnya, maka simpulan dari skripsi ini yaitu : 1. Besarnya penyaluran kredit yang disalurkan oleh Koperasi Wanita Usaha Simpan Pinjam
SAUYUNAN
Tasikmalaya
selama
periode
2003-2012
mengalami
peningkatan setiap tahunnya, dikarenakan adanya permintaan kredit dari anggota yang semakin meningkat dan bertambahnya jumlah anggota. 2. Besarnya perolehan sisa hasil usaha yang diperoleh Koperasi Wanita Usaha Simpan Pinjam SAUYUNAN selama periode 2003-2012 juga mengalami peningkatan setiap tahunnya, dikarenakan adanya permintaan kredit dari anggota yang semakin meningkat dan bertambahnya jumlah anggota. 3. Terdapat pengaruh signifikan besarnya penyaluran kredit terhadap sisa hasil usaha pada Koperasi Wanita Usaha Simpan Pinjam SAUYUNAN Tasikmalaya.
Saran Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi koperasi, sebaiknya Koperasi Wanita Usaha Simpan Pinjam SAUYUNAN di dalam mengambil kebijakan penyaluran kredit terhadap anggota pihak harus lebih hati-hati, karena kredit yang disalurkan tersebut merupakan modal yang miliki oleh Koperasi meskipun dari sebagian modal tersebut itu ada hak dari anggota untuk dapat memperolehnya. Dan sebaiknya dalam melakukan penanggulangan kredit bermasalah yang sudah ada hendaknya ada perubahan yaitu dengan memberikan surat peringatan 1-3 dan surat tagihan angsuran kredit 1-3 yang masing-masing berlaku satu bulan, sehingga dapat memberikan kesempatan kepada peminjam untuk melunasi. 2. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya dalam penelitian berikutnya disarankan untuk meneliti faktor lain yang mempengaruhi penyaluran kredit dan lebih berkembang dengan menambah bahasan variabel lain. Selain itu rentang waktu penelitian yang lebih panjang akan lebih mempresentasikan kondisi secara lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Arifin Sitio dan Halomoan Tamba. 2001. Ekonomi dan Koperasi. Bandung : CV Rosada Datu Asmira Suri. 2002. Pengaruh Penyaluran Kredit Terhadap Pertumbuhan Modal pada Bank Permata Cabang Malang. Entang sastraatmadja. 2005. Praktek Pengelolaan Koperasi. Jakarta : Rhineka Cipta. Ferry Andias. 2008. Pengaruh Besarnya Penyaluran Kredit dan Resiko Kredit Terhadap Sisa Hasil Usaha. Tasikmalaya. Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi: Tidak diterbitkan. Heni Yuliani. 2006. Pengaruh Modal Kerja terhadap Sisa Hasil Usaha. Tasikmalaya. Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi: Tidak diterbitkan. Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. PSAK. Jakarta : Salemba Empat. Kartasapoetra G. 2001. Koperasi Indonesia. Jakarta : PT Rhineka Cipta dan Bina Adiaksara.
Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada Malayu. S.P. Hasibuan. 2005. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta : PT. Bumi Aksara Pandji Anoraga, dan Ninik Widiyanti. 2007. Dinamika Koperasi. Jakarta : PT Rhineka Cipta dan PT Bhineka Adikarsa. Parjiman Nurzain, dan Djabaruddin Djohan 2007. Materi Pokok Perkoperasian. Jakarta : PT Aneka Cipta. Pasal 34 UU No. 12/1967 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 9 Tahun 1995 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Simpan Pinjam. Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Surat Keputusan Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 351/KEP/M/XII/1998 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 dan Perubahannya (Amandemen I, II, III, dan IV). Penerbit : Penabur Ilmu. Undang-Undang RI No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian.