PENGARUH ATRIBUT TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA MINI MARKET X BATAM
Sri Langgeng Ratnasari Fakultas Ekonomi, Universitas Batam Jl. Abulyatama No. 5 Batam Email:
[email protected]
ABSTRACT Marketing represent one of the fundamental activity conducted by entrepreneur in effort to maintain the continuity of his life, to expand, and get profit. A Company told to succeed to run his function if able to sell product at consumer and obtain maximum profit. Consumer as one of element, playing a part important where from time to time they critical more and more in attitude an product. Mini Market X Batam as one of business concern realize that finish do not him company in conducting goods sale of depend on effort in comprehending and accepting fact for his important is behavioral role multifarious consumer manner. Go together effort draw and give decision to consumer, hence behavior of consumer has to be comprehended totally. Attribute any kind of influencing enthusiasm buy consumer in Mini Market X Batam? What correctness of attribute of goods equipment, service, price, shop location, and quality of goods become fascination of consumer to go shopping? Target of research is to know influence of goods equipment, service, price, shop location, and quality of goods to enthusiasm buy consumer in Mini Market X Batam, and also to know attribute of most dominant shop in influencing enthusiasm buy consumer in Mini Market X Batam. Population taken by entire visitor Mini Market X Batam in adult category that has conducted product buys in Mini Market X Batam period February – April 2011. While sample used in this research as much 100 responder. Techniques data collecting conducted disseminatedly is questioner / angket to responder. Result of hypothesis examination and data analysis by using program Eviews 3.1 version student obtained by coefficient determiner R2 equal to equal to 0,840109, indicating that statistically variation from goods equipment variable, service, price, shop location, and the goods quality able to explain variation from enthusiasm variable buy consumer equal to 84,011% and the rest 15,989% explained variation outside model. From research result obtained by equation regresi LnY = - 6,809 + 0,373X1 - 0,029X2 + 0,167X3 + 0,828X4 + 4,980X5 + e examination and by parsial indicate that t count goods equipment (X1) equal to 3,218, t count service (X2) equal to - 0,408, t count price (X3) equal to 2,397, t count shop location (X4) equal to 10,554, and t count goods quality (X5) equal to 4,203. Conclusions obtained indicate that attribute of shop cover: goods equipment, price, shop location, and quality of goods become factor influencing 1
enthusiasm buy consumer. Variable attribute of most dominant shop in influencing enthusiasm buy consumer is shop location. While attribute of service unable to influence enthusiasm buy consumer in Mini Market X Batam. Keyword: Attribute, enthusiasm to buy, customer
PENDAHULUAN Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba. Sebuah perusahaan dikatakan berhasil menjalankan fungsinya apabila mampu menjual produknya pada konsumen dan mmperoleh profit semaksimal mungkin. Konsumen sebagai salah satu elemen, memegang peranan penting dimana dari waktu ke waktu mereka semakin kritis dalam menyikapi suatu produk. Mini Market X Batam sebagai salah satu perusahaan dagang menyadari bahwa berhasil tidaknya perusahaan dalam melakukan penjualan barang tergantung pada usahanya di dalam memahami dan menerima kenyataan atas pentingnya peranan perilaku konsumen yang beraneka ragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana pengaruh kelengkapan barang, pelayanan, harga, lokasi toko, dan kualitas barang terhadap minat beli konsumen pada Mini Market X Batam; (2) Variabel atribut toko mana yang paling dominan dalam mempengaruhi minat beli konsumen pada Mini Market X Batam LANDASAN TEORI Pemasaran Pengertian Pemasaran menurut Stanton adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Stanton, 2007). Pengertian tersebut dapat memberikan gambaran bahwa pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang/jasa kepada pembeli secara individual maupun kelompok pembeli. Kegiatan-kegiatan tersebut beroperasi dalam suatu lingkungan yang dibatasi sumber-sumber dari perusahaan itu sendiri, peraturan-peraturan, maupun konsekuensi sosial perusahaan. Pengertian pemasaran menurut Kotler (2010: 8), pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk dengan pihak lain. Dalam hal ini pemasaran merupakan proses pertemuan antara individu dan kelompok dimana masing-masing pihak ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan/inginkan melalui tahap menciptakan, menawarkan, dan pertukaran. 2
Definisi pemasaran tersebut berdasarkan pada prinsip inti yang meliputi: kebutuhan (needs), produk (goods, services and idea), permintaan (demands), nilai, biaya, kepuasan, pertukaran, transaksi, hubungan, dan jaringan, pasar, pemasar, serta prospek. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi cara dan keberhasilan perusahaan terhadap pemasarannya, yaitu: (1) Lingkungan Eksternal Sistem Pemasaran. Lingkungan ini tidak dapat dikendalikan perusahaan, misalnya kebebasan masyarakat dalam menerima atau menolak produk perusahaan, politik dan peraturan pemerintah, keadaan perekonomian, kependudukan serta munculnya pesaing; (2) Variabel Internal Sistem Pemasaran. Variabel ini dapat dikendalikan oleh perusahaan, terdiri atas dua kelompok, yaitu sumber bukan pemasaran (kemampuan produksi, keuangan, dan personal) dan komponen-komponen bauran pemasaran yang meliputi: produk, harga, promosi, dan distribusi (Swastha, 2011). Pengertian Perilaku Konsumen Perilaku Konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Swastha dkk., 2007). Perilaku konsumen mempelajari di mana, dalam kondisi macam apa, dan bagaimana kebiasaan seseorang membeli produk tertentu dengan merk tertentu. Kesemuanya ini sangat membantu manajer pemasaran di dalam menyusun kebijaksanaan pemasaran perusahaan. Proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan berbagai pihak, sesuai dengan peran masing-masing. Peran yang dilakukan tersebut adalah: (1) Initiator, adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu; (2) Influencer, adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Informasi mengenai kriteria yang diberikan akan dipertimbangkan baik secara sengaja atau tidak; (3) Decider, adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya; (4) Buyer, adalah individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya; (5) User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli. Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan pembelian terhadap suatu produk. Manajemen perlu mempelajari faktor-faktor tersebut agar program pemasarannya dapat lebih berhasil. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor ekonomi, psikologis, sosiologis dan antropologis. Alasan mengapa seseorang membeli produk tertentu atau alasan mengapa membeli pada penjual tertentu akan merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan dalam menentukan desain produk, harga, saluran distribusi, dan program promosi yang efektif, serta beberapa aspek lain dari program pemasaran perusahaan. Adapun beberapa teori perilaku konsumen adalah sebagai berikut: (1) Teori Ekonomi Mikro. Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan berusaha memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari produk yang telah dikonsumsinya, di mana kepuasan ini sebanding atau lebih besar 3
dengan marginal utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk beberapa produk yang lain; (2) Teori Psikologis. Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini sangat kompleks dalam menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental tidak dapat diamati secara langsung; (3) Teori Antropologis. Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas sosial dan sebagainya. METODE PENELITIAN Populasi Dan Sampel Populasi merupakan jumlah keseluruhan dari subjek-subjek yang karakteristiknya akan diduga. Populasi dalam penelitian ini adalah mencakup para pengunjung Mini Market X Batam dalam kategori dewasa yang sudah pernah melakukan pembelian produk di Mini Market X Batam periode Februari-April 2011. Sampel merupakan bagian dari populasi yang karakteristiknya akan dijadikan obyek penelitian. Sampel meliputi sebagian dari para pengunjung toko dalam kategori dewasa yang sudah pernah melakukan pembelian produk di Mini Market X Batam. Pengambilan sampel dilakukan secara Purposive Random Sampling terhadap objek yang diteliti, dimana peneliti telah membuat kisikisi/kriteria-kriteria tertentu berdasarkan ciri-ciri subjek yang akan dijadikan sampel penelitian. Jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 100 orang responden.
Metode Pengumpulan Data Data yang dibutuhkan berasal dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara: (1) Kuesioner atau angket yang diberikan kepada responden; (2) Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan dan penelitian secara langsung terhadap obyek yang diteliti guna melengkapi data yang diperlukan; (3) Wawancara, yaitu mengadakan wawancara dengan pimpinan, staf, maupun karyawan-karyawati untuk mendapatkan informasi yang lebih luas dan dalam. Definisi Variabel Penelitian ini menggunakan dependent variabel (minat beli konsumen) dan independent variabel yang terdiri dari: kelengkapan barang, pelayanan, harga, lokasi toko, dan kualitas barang. Kelengkapan barang meliputi aneka macam jenis produk yang ditawarkan pihak swalayan. Pelayanan dalam penelitian ini diproksi dengan service yang diberikan karyawan-karyawati terhadap konsumen. Sementara variabel harga adalah nilai yang diberikan seorang pembeli terhadap suatu produk. Variabel lokasi toko adalah merupakan areal swalayan termasuk di dalamnya fasilitas tempat parkir. Sedangkan kualitas barang yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kualitas yang meliputi segi keawetan dan keaslian produk-produk yang ditawarkan swalayan. 4
Instrumen Penelitian Angket Angket merupakan alat pengumpulan data yang cukup relevan dengan tujuan penelitian serta memiliki validitas dan reliabilitas yang optimal. Hal ini dikarenakan jawaban pada angket dapat dimanifestasikan ke dalam angka-angka, tabel analisis statistik dan uraian serta kesimpulan hasil penelitian. Dalam penelitian ini kedua variabel, baik yang bebas maupun terikat diungkap dengan kuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan dan sistem pengukurannya menggunakan skala Likert. Untuk mengetahui minat beli konsumen diukur dengan skala Likert yang merupakan pengukuran variabel yang hasilnya bersifat ordinal (jenjang). Dalam Skala Likert digunakan 5 katagori penilaian yang masing-masing katagori tersebut akan dikualifikasikan dengan memberi katagori bobot penilaian. Sample yang digunakan sebanyak 100 responden. Validitas dan Reliabilitas Validitas Salah satu instrumen yang sering dipakai dalam penelitian ilmiah adalah angket yang bertujuan untuk mengetahui pendapat seseorang mengenai suatu hal. Ada dua syarat penting yang berlaku pada sebuah angket, yaitu keharusan angket untuk valid dan reliabel. Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya. Suatu angket dikatakan valid (sah) jika pertanyaan pada suatu angket mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut. Sedangkan dikatakan reliabel (andal) jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisiten atau stabil dari waktu ke waktu (Azwar, 2003). Reliabilitas Menurut Azwar (2003), reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil usaha pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap sekelompok subyek yang sama memperoleh hasil yang sama pula. Selama aspek dalam diri subyek yang diukur belum berubah. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Uji Instrumen Penelitian Hasil pengujian dengan menggunakan program SPSS 17.0 menunjukkan hasil bahwa semua item pertanyaan dalam angket terbukti valid dan reliabel. 2. Uji Validitas Asumsi Klasik Normalitas Hasil pengujian normalitas (e) dengan formula Jarqu Berra (JB tes) diperoleh hasil 0,542051, kemudian dikalikan dengan probability (0,762597) diperoleh hasil 0,413366, sehingga dapat dinyatakan bahwa data yang diuji berdistribusi normal, karena bila dibandingkan dengan alpha 0,05 ternyata lebih besar.
5
Heteroskedastisitas Hasil pengujian dengan White Heteroskedasticity Test diperoleh nilai Obs*R-squared sebesar 18,58239, kemudian dikalikan probability sebesar 0,069014. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai 1,28 dan bila dibandingkan dengan alpha 0,05 ternyata lebih besar, berarti tidak ada problem Heteroskedastisitas. Multikolinieritas Hasil pengujian dengan metode Klein, terlihat bahwa R² > r ², maka Ho ditolak atau dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat pengaruh multikolinearitas. 3. Uji Hipotesa 1. Persamaan Regresi Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Persamaan regresi dirumuskan sebagai berikut: LnY = - 6,809 + 0,373 X1 - 0,029 X2 + 0,167 X3 + 0,828 X4 + 4,980 X5 (3,218)*** (-0,408) (2,397)*** (10,554)*** (4,203)*** Dari persamaan diatas dapat diketahui: (a) Konstanta sebesar –6,809 jika tidak ada kelengkapan barang (X1), pelayanan (X2), harga (X3), lokasi toko (X4), dan kualitas barang (X5), maka minat beli konsumen akan berkurang sebesar –6,809; (b) Koefisien Regresi sebesar 0,373 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% kelengkapan barang akan meningkatkan minat beli konsumen sebesar 0,373; (c) Koefisien Regresi sebesar -0,029 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% pelayanan akan mengurangi minat beli konsumen sebesar 0,029; (d) Koefisien Regresi sebesar 0,167 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% harga akan meningkatkan minat beli konsumen sebesar 0,167; (e) Koefisien Regresi sebesar 0,828 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% lokasi toko akan meningkatkan minat beli konsumen sebesar 0,828; (f) Koefisien Regresi sebesar 4,980 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% kualitas barang akan meningkatkan minat beli konsumen sebesar 4,980. 2. Uji Statistik Uji ketepatan Model Koefisien determinasi (R2) menunjukkan Y yang dijelaskan oleh X1, X2, X3, X4, X5. Hasil perhitungan diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,840109 yang menunjukkan bahwa secara statistik variasi dari Variabel Kelengkapan Barang, Pelayanan, Harga, Lokasi Toko, dan Kualitas Barang dari uji koefisien determinasi (R2) mampu menjelaskan variasi dari Variabel Minat Beli Konsumen sebesar 84,011% dan sisanya 15,989% dijelaskan variasi di luar model (unselected variabel).
6
Uji F Untuk uji F-statistik, diperoleh F-statistik pada hasil regresi sebesar 77,06276, sementara F-tabel dengan =0,05 (5%) adalah sebesar 2,31 karena F-statistik pada model ini lebih besar dari F-tabel, berarti H0 ditolak dan menerima Ha, maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel independent secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap variabel dependent. Uji t terhadap koefisien regresi Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel, apabila thitung > ttabel berarti variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Hasil yang diperoleh dari pengujian regresi dapat dibahas pada variabel-variabel independent, sebagai berikut: (a) Pada Variabel X1 (Kelengkapan Barang), dengan menggunakan uji one-tailed side pada tingkat signifikansi 5 % (=0,05) nilai t dengan derajat bebas (d.f.=94) adalah 1,6612 kemudian dibandingkan dengan nilai t-hitung dari kelengkapan barang sebesar 3,218 , ternyata t-hitung terletak didaerah kritis (H0 ditolak Ha diterima) berarti hipotesa yang menyatakan bahwa kelengkapan barang berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen diterima dan dapat dikatakan variabel tersebut memiliki hubungan yang signifikan; (b) Pada Variabel X2 (Pelayanan), dengan menggunakan uji one-tailed side pada tingkat signifikansi 5 % (=0,05) nilai t dengan derajat bebas (d.f.=94) adalah 1,6612 kemudian dibandingkan dengan nilai t-hitung dari pelayanan sebesar –0,408 , ternyata t-hitung terletak di daerah penerimaan (H0 diterima Ha ditolak) berarti hipotesa yang menyatakan bahwa pelayanan berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen ditolak dan dapat dikatakan variabel tersebut tidak memiliki hubungan yang signifikan; (c) Pada Variabel X3 (Harga), dengan menggunakan uji one-tailed side pada tingkat signifikansi 5 % (=0,05) nilai t dengan derajat bebas (d.f.=94) adalah 1,6612 kemudian dibandingkan dengan nilai t-hitung dari harga sebesar 2,397, ternyata t-hitung terletak didaerah kritis (H0 ditolak Ha diterima) berarti hipotesa yang menyatakan bahwa harga berpengaruh terhadap minat beli konsumen diterima dan dapat dikatakan variabel tersebut memiliki hubungan yang signifikan; (d) Pada Variabel X4 (Lokasi Toko), dengan menggunakan uji one-tailed side pada tingkat signifikansi 5 % (=0,05) nilai t dengan derajat bebas (d.f.=94) adalah 1,6612 kemudian dibandingkan dengan nilai t-hitung dari lokasi toko sebesar 10,554, ternyata t-hitung terletak didaerah kritis (H0 ditolak Ha diterima) berarti hipotesa yang menyatakan bahwa lokasi toko berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen diterima dan dapat dikatakan variabel tersebut memiliki hubungan yang signifikan; (e) Pada Variabel X5 (Kualitas Barang), dengan menggunakan uji one-tailed side pada tingkat signifikansi 5 % 7
(=0,05) nilai t dengan derajat bebas (d.f.=94) adalah 1,6612 kemudian dibandingkan dengan nilai t-hitung dari kualitas barang sebesar 4,203, ternyata t-hitung terletak di daerah kritis (H0 ditolak Ha diterima) berarti hipotesa yang menyatakan bahwa kualitas barang berpengaruh terhadap minat beli konsumen diterima dan dapat dikatakan variabel tersebut memiliki hubungan yang signifikan. 4. PEMBAHASAN Pada pembahasan yang berkaitan dengan hasil regresi ini adalah variabel kelengkapan barang, variabel pelayanan, variabel harga, variabel lokasi toko, dan variabel kualitas barang. Hal ini dapat terjadi berdasarkan penelitian, bahwa di Mini Market X Batam ada variabel-variabel yang mampu mempengaruhi minat beli konsumen dan ada variabel yang tidak mampu mempengaruhi minat beli konsumen. 1) Variabel Kelengkapan Barang Dari hasil penelitian, variabel kelengkapan barang mampu mempengaruhi minat beli konsumen dan memiliki hubungan yang signifikan. Sehingga kelengkapan barang yang meliputi aneka macam jenis dan merk produk yang meliputi: kebutuhan rumah tangga, fashion, perlengkapan kantor, alat tulis, peralatan elektronika, mainan anak, dan produk lainnya yang ditawarkan pihak Mini Market X Batam mampu mempengaruhi minat beli konsumen. Selain itu konsumen juga tertarik untuk membeli karena produk yang dijual di Mini Market X Batam selalu up to date atau mengikuti mode yang sedang trend dan berkembang. Faktor lainnya adalah produk-produk yang dijual merupakan merk-merk terkenal yang mampu menciptakan daya tarik bagi konsumen dengan berbagai selera yang beragam. 2) Variabel Harga Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel harga mampu mempengaruhi dan memiliki hubungan yang signifikan terhadap minat beli konsumen sehingga penetapan harga di Mini Market X Batam cukup bersaing dan terjangkau oleh konsumen, mengingat kemampuan dan daya beli konsumen di lingkungan penelitian cukup banyak memiliki perhatian terhadap harga yang diperkenalkan, adanya diskon harga yang diadakan pada bulan-bulan tertentu menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen dengan daya beli yang beragam. 3) Variabel Lokasi Toko Dari hasil penelitian, variabel lokasi toko mampu mempengaruhi minat beli konsumen dan memiliki hubungan yang signifikan sehingga lokasi toko ini memiliki peranan yang cukup besar, karena tersedianya sarana tempat parkir dan keamanan yang 8
memadai bagi para pengunjung toko, sehingga dengan sendirinya akan memberikan rasa aman bagi pengunjung Mini Market X Batam yang memiliki sarana transportasi serta letak yang sangat strategis, yakni berada di kawasan Batam Kota yang mudah dijangkau konsumen dari segala penjuru. 4) Kualitas Barang Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas barang mampu mempengaruhi minat beli konsumen dan memiliki hubungan yang signifikan, sehingga apabila kualitas barang itu rendah maka minat beli konsumen akan rendah dan sebaliknya apabila kualitas barang itu tinggi, maka minat beli konsumen juga akan tinggi. Mini Market X Batam senantiasa menjaga dan memperhatikan betul akan kualitas barang yang dijualnya dan sedapat mungkin menghindari menjual barang-barang berkualitas rendah meskipun harganya murah. Di era informasi seperti ini konsumen semakin kritis dan cerdas dalam melakukan pembelian barang, sehingga kualitas merupakan faktor kunci yang tidak bisa ditawar lagi. 5) Variabel Pelayanan Untuk variabel pelayanan dari hasil penelitian tidak mampu mempengaruhi dan tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap minat beli konsumen. Berdasarkan deskripsi data diketahui bahwa aspek pelayanan yang baik dan cepat, sebanyak 63% responden menyatakan tanggapan baik. Pada aspek pramuniaga yang ramah, sebanyak 63% responden menyatakan tanggapan baik. Pada aspek karyawankaryawati yang tepat pelayanan, diketahui sebanyak 59% reponden menyatakan tanggapan baik. Hal ini menunjukkan bahwa aspek pelayanan di Mini Market X Batam sudah cukup baik dan mendapatkan tanggapan yang positif dari konsumennya, namun tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli mereka. Dalam uji one-tailed side pada tingkat signifikansi 5% (=0,05) ternyata t-hitung terletak di daerah penerimaan (H0 diterima Ha ditolak) berarti hipotesa yang menyatakan bahwa pelayanan berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen ditolak. Menurut Mayer (2011), pelayanan terkait erat dengan sejumlah faktor meliputi: produk dan jasa yang ditawarkan, jasa pendukung penjualan dan kesan yang baik yang diterima konsumen. Seorang penjual dituntut untuk memberikan respon secara cerdik terhadap pertanyaan-pertanyaan tentang produk/jasa dari konsumen, adanya sikap yang baik terhadap pelanggan dimana sikap dihubungkan dengan etika yang merupakan cara yang dapat diterima secara sosial dalam berhubungan dengan konsumen, adanya penampilan pribadi yang menarik yang merupakan kriteria terpenting yang dapat mempengaruhi konsumen. 9
PENUTUP KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Karakteristik konsumen Mini Market X Batam dapat digambarkan sebagai berikut: jumlah perempuan lebih besar dibanding laki-laki, sebagian besar berusia 26-36 tahun, paling banyak berpendidikan tamat SLTA, sebagian besar pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga, dan sebagian besar berasal dari strata sosial ekonomi menengah atau yang berpendapatan antara Rp 1.300.000 – Rp 1.750.000; 2. Tanggapan konsumen terhadap atribut toko yang meliputi: kelengkapan barang, pelayanan, harga, lokasi, dan kualitas barang sebagian besar responden menyatakan tanggapan yang positif atau menyetujui dan ada sebagian responden yang memberikan tanggapan negatif atau tidak menyetujui pada aspek ragam barang yang lengkap yakni 68% responden. 3. Deskripsi data tentang minat beli konsumen menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai minat beli yang besar di Mini Market X Batam dengan tingkat kemantapan yang sangat variatif, yakni: 44% menyatakan mantap, 34% kurang mantap, 12% sangat tidak mantap, 6% tidak mantap dan 4% responden menyatakan sangat mantap. 4. Adanya pengaruh positif dan signifikan dari kelengkapan barang (X1), harga (X3), lokasi toko (X4), dan kualitas barang (X5) terhadap minat beli konsumen. Sedangkan variabel pelayanan (X2) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap minat beli konsumen. Besarnya pengaruh dari masing-masing variabel penelitian dapat dijelaskan pada persamaan regresi sebagai berikut: 5. Variabel atribut toko yang paling dominan dalam mempengaruhi minat beli konsumen adalah lokasi toko yakni sebesar 10,554. Sementara itu kualitas barang sebesar 4,203, kelengkapan barang sebesar 3,218, dan harga sebesar 2,397, terbukti mempunyai pengaruh positif terhadap minat beli konsumen dan mempunyai hubungan yang signifikan. REKOMENDASI Berdasarkan analisis data dan pembahasan serta hasil pengamatan langsung di Mini Market X Batam, maka penulis mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak manajemen guna kemajuan dan perkembangan swalayan, sebagai berikut: Ditinjau dari jumlah pembeli terlihat bahwa perempuan lebih dominan melakukan pembelian dibanding laki-laki, sehingga segmen laki-laki perlu digarap lebih serius lagi, misalnya: ragam produk laki-laki ditingkatkan jenis dan jumlahnya. Ditinjau dari aspek usia, bahwa konsumen remaja (15–25 tahun) hanya 26% saja. Hal ini sebenarnya dapat ditingkatkan mengingat 10
daerah Batam Kota dan sekitarnya adalah daerah yang cukup banyak segmen remajanya, mengingat banyaknya sekolah (perguruan tinggi, akademi, lembaga pendidikan) yang berdiri di daerah itu. Oleh karena itu manajemen perlu menjaring segmen remaja ini dengan lebih serius, misalnya: mengadakan programprogram promosi yang sifatnya melibatkan segmen remaja, seperti mengadakan lomba-lomba, kontes hiburan, dan sebagainya. Ditinjau dari tingkat pendapatan bahwa sebagian besar konsumen adalah golongan ekonomi menengah, oleh karena itu perlu adanya upaya serius untuk menjaring segmen menengah ke atas. Cara yang ditempuh bisa dengan menata ulang lay-out swalayan sehingga terkesan mewah dan tidak terkesan murahan. Pada aspek ragam barang yang lengkap sebanyak 65% responden Mini Market X Batam tidak menyetujui atau memberikan tanggapan negatif, oleh karena itu pihak manajemen perlu lebih meningkatkan jenis dan ragam produk yang dijual sehingga dapat memenuhi keinginan serta kebutuhan konsumen yang beraneka ragam terutama di wilayah Batam Kota dan sekitarnya. Hasil penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa masing-masing variabel independen meliputi: variabel kelengkapan barang, harga, lokasi toko, dan kualitas barang dapat mempengaruhi variabel dependent, yakni minat beli konsumen di Mini Market X Batam yang untuk kemudian hari perlu ditingkatkan secara komprehensif, baik dalam hal kelengkapan barang, harga, lokasi toko, dan kualitas barang. Sedangkan variabel pelayanan, dari hasil penelitian ternyata tidak mampu mempengaruhi dan tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap minat beli konsumen, sehingga perlu dilakukan serangkaian strategi yang matang dan tepat dalam membangkitkan minat beli konsumen dari aspek pelayanan, misalnya: (1) memperbaiki penampilan (performance) karyawan/ karyawati; (2) meningkatkan pengetahuan (science) karyawan/karyawati terhadap produk yang dijualnya; (3) meningkatkan kemampuan komunikasi (communication) karyawan/ karyawati terhadap konsumen. Variabel lokasi toko terbukti dari hasil penelitian mempunyai pengaruh yang paling dominan dalam mempengaruhi minat beli konsumen untuk di kemudian hari perlu mendapat perhatian yang lebih serius dan perlu dilakukan usaha peningkatan yang lebih intensif dan berkesinambungan dalam memaksimalkan daya tarik lokasi toko, misalnya: adanya petugas khusus (satpam) yang bertanggungjawab terhadap keamanan dan kenyamanan lalu lintas parkir di depan Mini Market X Batam, sehingga pengunjung toko tidak merasa was-was selama berbelanja.
11
DAFTAR PUSTAKA
Aaker dan Day 2008. Metode Statiska Untuk Menarik Kesimpulan, Edisi lima Jakarta: Gramedia. Azwar, Saifudin. 2003. Metode Penelitian, Edisi kesatu, Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Covey. 2010. Pemasaran, Konsep dan Strategi, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Gramedia. Gujarati, Damodar. 2009. Ekonometrika Dasar, Jakarta: Erlangga. Hadi, Sutrisno. 2010. Analisis Regresi, Edisi enam, Yogyakarta: Andi Offset. Kinnear, Thomas C, dan Taylor, James R. 2008. Riset Pemasaran, Edisi tiga, Jakarta: Erlangga. Kotler, Philip. 2010. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Pengendalian, Prentice Hall, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: Salemba 4. Kotler, Philip. 2005. Marketing Management, An Asian Perspectif, Prentice Hall Inc, New Jersey. Kotler, Philip. 2003. Marketing Management, Hall Inc, New Jersey.
The Millenium Edition, Prentice
Mayer, Warren G. 2011. Pemasaran Eceran (Retail Marketing), Jakarta: Elex Media Komputindo. Puspaningtyas, Asmarani Devi. 2007. Analisis Perbedaan Tanggapan Konsumen Terhadap Alfa Solo Baru Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan, Jenis Pekerjaan, dan Tingkat Pendapatan, Penelitian Program Sarjana, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Setyoko, Afri. 2009. Analisa Perilaku Konsumen Dalam Melakukan Pembelian Pada Swalayan Mitra Palur Karanganyar, Penelitian Program Sarjana Universitas Muhammadiyah, Surakarta. Stanton, William. 2007. Fundamental of Marketing, Mc. Graw-Hill Book, Tokyo. Susilowati, Dewi. 2001. Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sim–Card GSM Prabayar Di Surakarta, Penelitian Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah, Surakarta. 12
Swastha Dh, Basu. 2011. Manajemen Pemasaran Modern, Edisi tujuh, Yogyakarta: Liberty. Swastha Dh, Basu, dan Handoko, Hani. 2007. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen, Edisi tiga, Yogyakarta: Liberty. Tjiptono, Fandy. 2007. Strategi Pemasaran, Edisi ke-2, Yogyakarta: Andi Offset. Yulianingsih. 2010 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Pembelian Konsumen Pada Toko Granada Delanggu, Penelitian Program Pasca Sarjana Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
13