PENGARUH ATRIBUT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PELANGGAN HOTEL PELANGI MALANG
Oleh : Mochammad Syafi’i *) Muhammad Hufron **) Afi Rahmat Slamet ***)
ABSTRACT The developments of tourism in the Malang region have to be followed by good management and an introduction to the society effectively and efficiently. If the visitors of tourism object are increase, it will have impact to increases the profits so there is no difficulty in managing costs that are used for tourism operations. Therefore, it is very important to arrange a proper, effective and efficient marketing strategy. The purpose of this research is to identify and analyze the Formulation of Marketing Strategy through SWOT analysis to increase Visitors at Wendit Water Park Malang. The analysis is performed using SWOT analysis (Strength, Weakness, Opportunity and Threats) and matrix IE (Internal External). Both of the analyses are focus on how to find strategies to increase visitors from the internal and external factors. Based on the results of the research is obtained Matrix Internal Factors Evaluation 3.48 and Evaluation of External Factors 2.20. The results of the analysis, the position of IE are in quadrant V by pursuing a market penetration strategy and product development. Keywords: SWOT, IFE, EFE, I-E. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya arus wisatawan ke Kabupaten Malang diperlukan suatu tempat wisata yang mempunyai fasilitas yang memadai yang dapat memenuhi harapan wisatawan yang berkunjung. Beberapa tempat wisata yang perlu untuk dikunjungi diantaranya adalah Taman Wisata Kendedes, Taman Wisata Lembah Dieng, Taman Wisata Tlogomas, Taman Wisata Sengkaling dan Taman Wisata Wendit Water Park. Dari taman wisata yang ada di Malang tersebut, Taman Wisata Wendit Water Park merupakan taman wisata yang ramah untuk dikunjungi. Taman Wisata Wendit Water Park ini berada di jalan Mangliawan, Kecamatan Pakis Kabupaten Malang. Objek wisata tersebut terletak ±9 km dari pusat Kota membuat Taman Wisata Wendit Water Park menjadi obyek wisata warga Malang untuk mengisi hari libur bersama keluarga. Pengunjung Taman Wisata Wendit Wendit Water Park Kabupaten Malang dapat menikmati berbagai wahana permainan mulai dari taman bermain bagi anak-anak hingga sarana hiburan untuk remaja dan dewasa. Selain taman bermain, Taman Wisata Wendit Water Park juga memiliki fasilitas yang disediakan saat ini meliputi kolam renang anak-anak, kolam renang dewasa, kolam arus, area pemancingan, kolam SPA, waterboom, carousel, bombom car, worm coaster, perahu angsa, sepeda air, mandi bola, delman domba, flying fox, sepeda trail, ATV, restoran apung, kantin, tempat outbond, cottage dan beberapa wahana maupun fasilitas penunjang lainnya. Berbagai
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
| 93
arena permainan anak dan kios penjual makanan dengan tatanan trotoar serta taman yang indah sungguh enak dipandang mata. Setiap perusahaan pariwisata perlu dalam mengenali kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam persaingan. Hal ini akan sangat membantu perusahaan dalam mengenali diri, serta memanfaatkan setiap peluang yang ada dan menghindari atau meminimalkan ancaman. Pernyataan ini juga diungkapkan oleh Guiltinan (1994), dimana dalam menentukan strategi bersaing dan mengambil keputusan, seorang manajer harus mengenali apa saja kelemahan, kekuatan, ancaman, peluang yang dimiliki perusahaan serta mengenali keunggulan pesaing yang mungkin dimiliki. Potensi Taman Wisata Wendit Water Park yang sangat baik dalam industri pariwisata khususnya dalam rangka melestarikan seni budaya dan tempat hiburan belum banyak dilirik oleh wisatawan secara luas yaitu dari luar daerah kabupaten Malang bahkan mancanegara. Oleh karena itu peneliti ingin menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat kunjungan wisatawan ke Taman Wisata Wendit Water Park dengan pendekatan SWOT. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: "Bagaimanakah Perumusan Strategi Pemasaran Melalui Analisis SWOT Untuk Meningkatkan Pengunjung Pada Taman Wisata Wendit Water Park Kabupaten Malang?" 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa Perumusan Strategi Pemasaran Melalui Analisis SWOT Untuk Meningkatkan Pengunjung Pada Taman Wisata Wisata Wendit Water Park Kabupaten Malang. 1.4 Konstribusi Peneltian Dengan dicapainya tujuan penelitian, diharapkan dapat memberikan konstribusi sebagai berikut: a. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan kepada pihak manajemen pariwisata mengenai Perumusan Strategi Pemasaran Melalui Analisis SWOT Untuk Meningkatkan Pengunjung Pada Taman Wisata Wisata Wendit Water Park Kabupaten Malang b. Dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan dan informasi untuk penelitian selanjutnya berkenaan obyek dan materi yang berhubungan dengan penelitian ini. 2. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Penelitian Terdahulu Kurniawan (2011) meneliti tentang Analisis SWOT Untuk Penetapan Bauran Pemasaran Jasa Pada Taman Rekreasi Tlogomas Permai Malang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor internal yang ada di Taman Rekreasi Tlogomas Permai Malang lemah, walaupun faktor eksternal yang ada mendukung perusahaan untuk meningkatkan jumlah pengunjung. Sehingga strategi bauran pemasaran jasanya harus menggunakan strategi jaga dan pertahanan yaitu dengan cara penetrasi pasar dan pengembangan produk dan juga menggunakan strategi defensif. Penelitian yang dilakukan oleh Joehastanti (2012) tentang Strategi Pemasaran Wisata Alam Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan di Kawasan Wisata Kabupaten Kediri. Hasil penelitian ini menggunakan analisis SWOT. Berdasarkan 94 |
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
analisis SWOT pilihan strategi yang paling dominan adalah strategi SO (Strength Opportunities): strategi memanfaatkan seluruh kekuatan untuk membuat dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya yaitu: (1) Pemeliharaan dan pengembangan akses jalan dari kawasan wisata satu ke kawasan wisata yang lain; (2) Ditingkatkannya promosi paket wisata yang ada di Kabupaten Kediri melalui media yang lebih luas; (3) Lebih sering digelar event-event di lokasi wisata untuk menarik pengunjung; dan (4) Peningkatan sarana pendukung wisata, seperti sarana akomodasi, rumah makan dan kedai-kedai souvenir untuk wisatawan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Hidayati (2013) tentang Penerapan Analisis SWOT Terhadap Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata Bahari Dekatagung Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean Kabupaten Gresik bahwa hasil dari penelitiannya menyatakan faktor eksternal yang ada pada pantai Bahari Dekatagung Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean Kabupaten Gresik cukup baik membantu pengembangan dan meningkatkan wisata yang ada di pulau Bawean. Sedangkan dalam faktor internal yang ada di pantai Bahari Dekatagung Sangkapura Kabupaten Gresik tergolong lemah dan harus segera diatasi dalam rangka menciptakan potensi wisata. 2.2 Tinjauan Teori 2.2.1 Analisis Lingkungan Perusahaan Lingkungan perusahaan dibagi menjadi dua yaitu lingkungan internal perusahaan dan lingkungan eksternal perusahaan. Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang analisis lingkungan internal dan analisis lingkungan eksternal. a) Analisis Lingkungan internal Lingkungan internal dari suatu perusahaan terdiri atas variabel-variabel (kekuatan dan kelemahan) yang berada di dalam organisasi itu sendiri dan biasanya masih dapat dikontrol dalam jangka pendek. Analisis terhadap lingkungan internal perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi sejumlah kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada sumber daya dan proses bisnis internal yang dimiliki perusahaan (Ismail, 2012:147). Dengan demikian analisis yang ada dalam lingkungan internal perusahaan meliputi kekuatan dan kelemahan. Kekuatan merupakan karakteristik perusahaan yang baik dalam melakukan sesuatu atau dapat berupa satu keahlian, kemampuan, suatu sumber organisasi tertentu sesuatu yang telah dilakukan perusahaan dan menyebabkan perusahaan tersebut dalam posisi keuntungan. Sedangkan kelemahan merupakan suatu kekurangan perusahaan atau suatu kondisi yang meletakkan perusahaan pada suatu ketidak beruntungan. Menurut Ismail (2012:107) menyatakan bahwa berbagai faktor yang terdapat dalam lingkungan internal perusahaan mencakup sumber daya (resources) dan kemampuan (capabilities). Sedangkan menurut Kotler (2000) menyatakan faktorfaktor lingkungan internal yang mempengaruhi strategi pemasaran yaitu bauran pemasaran. Dalam strategi pemasaran, perusahaan harus memperhatikan yang disebut dengan bauran pemasaran dimana perusahaan yang menghasilkan produk harus memperhatikan 4p sedangkan untuk perusahaan penghasil jasa ditambah dengan 4p+3p, yaitu: Product (Produk), Price (Harga), Promotion (Promosi), Place (Tempat), People (Orang), Process (Proses), Physical Evidance (Bukti Nyata), Customer Service (Pelayanan Konsumen). Sedang menurut Lupioyadi (2013:92) bauran pemasaran jasa terdiri atas delapan hal, yaitu sebagai berikut: Produk (product), Harga (price), Lokasi/tempat (place), Promosi (promotion), Orang /SDM
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
| 95
(people), Proses (process), Layanan Pelanggan (customer service), Bukti Fisik (physical evidence) b) Analisis Lingkungan Eksternal Pengertian lingkungan eksternal dikemukakan oleh Ducan dalam Ismail (2012:105) adalah berbagai faktor yang berada di luar organisasi yang harus diperhitungkan oleh orgainisasi perusahaan pada saat membuat keputusan. Analisis lingkungan eksternal adalah meneliti kecenderungan yang sedang berlangsung di luar perusahaan yang bertujuan mengetahui peluang dan ancaman serta menggunakannya sebagai dasar pemilihan alternatif strategi perusahaan sebagai bagian dari proses perencanaan strategi. Analisis lingkungan eksternal perusahaan terutama bertujuan untuk mengidentifikasi sejumlah peluang dan ancaman yang berada di lingkungan eksternal perusaahaan (Ismail, 2012:128). Menurut Umar (2005:76) lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari faktorfaktor yang pada dasarnya di luar dan terlepas dari perusahaan. Faktor-faktor tersebut meliputi: (1) Politik; (2) Ekonomi; (3) Sosial; (4) Teknologi. Pearce dkk (2013:92) mendefinisikan bahwa lingkungan eksternal adalah faktor-faktor di luar kendali yang mempengaruhi pilihan perusahaan mengenai arah dan tindakan yang pada akhirnya juga mempengaruhi struktur organisasi dari proses internalnya. 2.2.2 Analisis Tentang SWOT Menurut Rangkuti (2004:18) analisa SWOT yaitu "identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity) namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threat)". Menurut Kotler dan Ketler (2009:51) analisis SWOT adalah keseluruhan evaluasi tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan. Analisis SWOT merupakan cara untuk mengamati lingkungan pemasaran eksternal dan internal. Sedangkan menurut Pearce et al (2013:156-157) analisa swot adalah akronim dari kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness) internal dari suatu perusahaan serta peluang (opportunities) dan ancaman (threats) lingkungan yang dihadapinya. Kekuatan (strengths) merupakan keunggulan sumber daya relatif terhadap para pesaing dari kebutuhan pasar yang dilayani atau diharapkan untuk dilayani oleh perusahaan. Kelemahan (weakness) merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap pesaingnya yang menghambat kinerja efektif perusahaan. Peluang (opportunities) merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam tingkat suatu perusahaan Dan ancaman (threats) merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan dalam lingkungan suatu perusahaan. 2.2.3 Strategi Menurut Stephani dalam Umar (2005:31), strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Sedangkan David (2009) mendefinisikan strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi memiliki konsekuensi yang multifungsi dan multidimensi serta perlu mempertimbangkan faktor-faktor eksternal dan internal yang dihadapi perusahaan. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa strategi merupakan alat bagi perusahaan untuk mencapai tujuan, baik tujuan jangka panjang maupun jangka pendek. 96 |
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
a) Klasifikasi Strategi Berikut ini beberapa klasifikasi tipe strategi menurut David (2009:252) antara lain sebagai berikut: a. Strategi Integrasi Vertikal (vertical integration) Strategi integrasi vertikal memungkinkan sebuah perusahaan untuk mendapatkan kendali atas distributor, pemasok, dan atau pesaing. Strategi integrasi ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut: Integrasi ke Depan (forward integration), Integrasi ke Belakang (backward integration) b. Integrasi Horizontal (horizontal integration) Strategi ini mengacu pada strategi yang mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pesaing perusahaan. c. Srategi Intensif (intensive strategies) Strategi ini mengharuskan adanya upaya-upaya intensif jika posisi kompetitif sebuah perusahaan dengan produk yang ada saat ini ingin membaik. Strategi intensif dikelompokkan menjadi tiga macam, antara lain sebagai berikut: Penetrasi Pasar (market penetration), Pengembangan Pasar (market development), Pengembangan Produk (product development). d. Strategi Diversifikasi (diversification strategies) Terdapat dua model strategi diversifikasi yaitu diversifikasi terkait dan diservikasi tak terkait. e. Strategi Defensif Strategi bertahan ini bermaksud untuk melakukan tindakan penyelamatan agar terlepas dari kerugian yang besar (kebangkrutan). b) Cara Menentukan Strategi Menurut David (2009:324), teknik perumusan strategi yang penting dapat diintegrasikan ke dalam kerangka kerja pengambilan keputusan tiga tahap yang bisa dilihat pada tabel 1 di bawah ini. Tabel 1 Kerangka Analitis Perumusan Strategi Tahap 1: Tahap Input (Input Stage) External Factor Internal factor Competitive Evaluation (EFE) Evaluation (IFE) Profile (CP) Matrix Matrix Matrix Tahap 2: Tahap Pencocokan (Matching Stage) ThreatsStrategi Position Boston Internal Opportunitiesand Action Consulting External (IE) WeaknessEvaluation Group (BCG) Matrix Strenghts (TOWS) (SPACE) Matrix Matrix Matrix Tahap 3: Tahap Keputusan (Decision Stage) Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)
Penjelasan : Tahap 1, yang terdiri dari tiga matriks yaitu EFE Matrix, CPM Matrix, IFE Matrix. Informasi yang berasal dari ketiga matriks ini memberikan informasi dasar untuk matriks di tahap pencocokan dan tahap keputusan dalam merumuskan strategi. JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
| 97
Tahap 2, yang terdiri dari Matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks BCG, dan Matriks IE. Alat ini bersandar pada informasi yang diturunkan dari tahap input untuk mencocokkan peluang dan ancaman eksternal dan dengan kekuatan dan kelemahan internal. Tahap 3, yang hanya terdiri dari 1 matriks yaitu QSPM. QSPM ini menggunakan input informasi dari Tahap 1 dan hasil pencocokan dari analisis Tahap 2, memberikan informasi yang dibutuhkan untuk membuat QSPM. QSPM adalah alat yang memungkinkan penyusun strategi untuk mengevaluasi alternatif strategi secara objektif, berdasarkan faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya. 3. Metode Penelitian 3.1 Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian deskriptif. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk melakukan refresentasi obyektif mengenai gejala yang terdapat dalam masalah penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengambarkan gejala sebagai data/fakta sebagaimana adanya yang bersumber dari gejala yang terdapat dalam masalah yang terjadi sekarang (pada saat penelitian dilakukan). Lokasi penelitian adalah tempat yang digunakan untuk mengadakan penelitian. Pada penelitian ini lokasi penelitiannya ditentukan di Taman Wisata Wendit Water Park Jalan Mangliawan, Kecamatan Pakis Kabupaten Malang. Penelitian ini akan dilaksanakan selama dua bulan yaitu antara bulan Mei 2014 sampai bulan Juli 2014. 3.2 Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah Taman Wisata Wendit Water Park Jalan Mangliawan Kecamatan Pakis Kabupaten Malang. 3.3 Definisi Operasional Variabel Untuk mengetahui atau mengenal konsep yang diteliti sesuai dengan materi penelitian, maka variabel-variabel yang akan diteliti oleh penulis adalah sebagai berikut: 1) Lingkungan Internal Perusahaan Yaitu suatu lingkungan yang ada di dalam perusahaan yang menyangkut segi operasional perusahaan untuk menentukan dimana kekuatan dan kelemahan perusahaan terutama lingkungan internal perusahaan yang meliputi: Product (Produk), Price (Harga), Promotion (Promosi), Place (Tempat), People (Orang), Process (Proses), Physical Evidence (Bukti Nyata) 2) Lingkungan Eksternal Perusahaan Yaitu suatu lingkungan di luar perusahaan yang mempengaruhi proses atau operasi keputusan, strategi untuk melindungi perusahaan terhadap ancaman dan mengembangkan strategi yang tepat untuk memanfaatkan peluang yang ada bagi perusahaan. Variabel yang ada pada lingkungan eksternal tersebut antara lain: Geografis, Demografi, Ekonomi, Pemerintah, Persaingan 3.4 Model Penelitian . Perumusan Peningkatan Analisis Strategi Pengunjunng SWOT Pemasaran Gambar 1 Model Penelitian 98 |
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
3.5 Sumber dan Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini sumber data yang dipakai adalah data primer dan sekunder, sedang metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi. 3.6 Metode Analisis Data Metode ini digunakan untuk mengetahui metode strategi pengembangan melalui analisis SWOT dengan cara menganalisis faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman) dan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dengan matriks EFE dan IFE. Matriks External Factor Evaluation (EFE) digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang berupa peluang dan ancaman yang dihadapi. Data faktor eksternal dicari untuk menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan persoalan ekonomi, budaya, demografi, politik, pemerintahan, teknologi, dan persaingan pasar. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang berupa kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dengan semakin banyaknya alternatif kunjungan wisata, dan dengan kondisi Taman Wisata Wendit Water Park tentunya juga mengalami pasang surut menyesuaikan dengan keinginan masyarakat akan pariwisata, hal ini dapat dilihat pada jumlah kunjungan Wisatawan ke Taman Wisata Wendit Water Park Tabel 3 Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Wisata Wendit Water Park 2009-2013 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
BULAN Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember JUMLAH
2009 42.236 8.619 23.385 16.340 25.691 33.943 39.663 9.876 105.948 13.086 13.880 11.608 334.275
2010 33.941 9.578 8.331 7.214 11.932 13.174 20.838 4.793 96.741 11.799 8.563 23.466 250.350
2011 37.011 12.621 11.256 10.958 16.785 26.019 16.783 3.338 86.324 8.902 7.726 15.573 257.022
2012 38.215 13.724 11.211 9.889 18.940 29.357 16.678 2.784 85.445 9.572 8.025 16.738 260.578
2013 37.985 11.895 15.274 12.473 15.993 29.905 18.764 3.541 86.319 9.437 9.520 15.785 266.891
Sumber: Taman Wisata Wendit Water Park 2014 Dari data pada tabel 3 menunjukkan Taman Wisata Wendit Water Park mengalami penurunan pada tahun 2010. Penurunan jumlah pengunjung karena libur lebaran tahun ini tidak sama. Lebih dari itu, banyaknya wisata dan wahana air di Jawa Timur, membuat Taman Wisata Wendit Water Park tersebut mengalami penurunan. Akan tetapi, upaya untuk memperbaiki tempat wisata wendit terus digalakkan, terbukti pada tahun 2011 sampai 2013 mengalami peningkatan. Hal itu disebabkan pengelola melakukan promosi secara gencar dan menambah fasilitas baru. 4.2 PEMBAHASAN 4.2.1 Faktor Lingkungan Internal Faktor internal merupakan lingkungan yang berada di dalam perusahaan, antara lain sebagai berikut:
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
| 99
a) Produk (product) Produksi utama dari perusahaan ini adalah berupa jasa pelayanan, yaitu penyediaan berbagai fasilitas. Adapun fasilitas yang ditawarkan sebagai berikut: kolam renang, kolam arus, waterboom, sepeda air, carousel, bobom car, wormcouster, perahu motor, sepeda air 2 orang, sepeda air 4 orang, perahu dayung 4 orang, perahu dayung 6 orang, naik kuda, delman domba, mandi bola, perahu padler, flying fox dan lain sebagainya. b) Promosi (promotion) Promosi yang pernah dilakukan oleh Taman Wisata Wendit Water Park Kabupaten Malang antara lain sebagai berikut: 1. Paket Wisata dengan mencantumkan 2 metode paket yaitu: paket ekonomi (Rp 50.000) dan paket exsekutif (RP 75.000) 2. Publikasi melalui media cetak dan elektronik antara lain: Malang TV, Batu TV, Malang Post dan Kalender Wisata. 3. Website Taman Wisata Wendit Water Park c) Harga (price) Harga tiket masuk Taman Wisata Wendit Water Park yakni tiket dewasa sebesar Rp 10.200,- tiket dibawah 5 Tahun sebesar Rp 5.200,-. Sedangkan harga tiket untuk fasilitas lainnya bisa dilihat pada tabel berikut: Tabel 4 Harga Tiket Fasilitas Taman Wisata Wendit Water Park 2013-2014 No 1
NAMA Water Boom
SATUAN Lembar/orang
HARGA Rp 17.500
KETERANGAN Sekali masuk
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kolam Arus Courosel Bom-bom Car Worm Couster Perahu Motor Sepeda air 2 orang Sepeda air 4 orang Perahu dayung 4 orang Perahu dayung 6 orang Naik Kuda Delman Domba Mandi Bola Perahu Padler Flying Fox
Lembar/orang Lembar/orang Lembar/orang Lembar/orang Lembar/orang Buah Buah Buah Buah Lembar/orang Lembar/orang Orang Orang Orang
Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 5.000 Rp 10.000 Rp 20.000 Rp 15.000 Rp 20.000 Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 5.000 Rp 10.000 Rp 10.000
Sekali masuk Sekali naik Sekali naik Sekali naik Sekali naik / 3 putaran Sekali naik / 15 menit Sekali naik / 15 menit Sekali naik / 30 menit Sekali naik / 30 menit Sekali naik / 3 putaran Sekali naik / 3 putaran Sekali masuk / 15 menit Sekali naik / 30 menit 1 kali meluncur
Sumber: Taman Wisata Wendit Water Park 2014 d) Tempat (place) Lokasi Taman Wisata Wendit Water Park berjarak ±9 km dari pusat Kota Malang tepatnya berada di jalan Mangliawan Kecamatan Pakis Kabupaten Malang. Tempat wisata ini dapat dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. e) Orang (people) SDM merupakan aktor vital dalam mengelola Taman Wisata Wendit Water Park. SDM pada Taman Wisata Wendit Water Park ini mempunyai integritas tinggi dalam menjalankan tugas-tugasnya. Namun terdapat beberapa kendala yang dimiliki Taman Wisata Wendit Water Park ini, seperti: kurangnya karyawan tim medis, kebersihan dan sebagainya. f) Proses (Process) Proses yang terdapat pada taman wisata yaitu pengunjung tinggal membeli karcis pada loket yang tersedia. Setelah itu pengunjung bisa menikmati fasilitas 100 |
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
yang ada pada Taman Wisata Wendit Water Park seperti kolam renang dan lain sebagainya. g) Bukti fisik (physical evidence) Bukti fisik yang ada pada internal Taman Wisata Wendit Water Park antara lain kolam renang dengan sumber air, panggung musik dan pertunjukan, museum pesawat, taman dan hutan, serta populasi kera. Sedangkan pada eksternal Taman Wisata Wendit Water Park, pada pintu masuk terdapat beberapa spanduk yang menggambarkan fasilitas ataupun keunggulan-keunggulan yang terdapat pada wisata tersebut. Dari penjelasan di atas faktor internal Taman Wisata Wendit Water Park Kabupaten Malang yang meliputi Kekuatan dan Kelemahan adalah sebagai berikut: 1) Kekuatan a. Adanya lahan seluas 90.000 m2 b. Lokasi yang stategis c. Adanya berbagai prasarana gedung d. Tersedianya berbagai wahana arena permainan e. Adanya koloni kera f. Tempat parkir yang cukup luas dan memadai 2) Kelemahan a. Kurangnya promosi tentang taman wisata air wendit melalui teknologi b. Belum tertibnya sistem administrasi organisasi c. Kurangnya fasilitas medis dan yang memadai d. Kurang terpeliharanya koloni kera, sehingga terkesan sangat liar dan mengganggu e. Terbatasnya dana operasional taman wisata air wendit f. Kurangnya jumlah karyawan 4.2.2 Faktor Lingkungan Eksternal Faktor eksternal merupakan lingkungan yang berada di luar perusahaan yang terdiri dari unsur-unsur yang sebagian besar tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan. a) Geografis Malang sebagai Kota nomor dua di Jawa Timur setelah Surabaya mempunyai potensi yang sangat besar untuk menjadi daerah wisata. Secara topografis Malang berada pada ketinggian antara 440-557 meter di atas permukaan laut, serta secara geografis Kabupaten Malang terletak pada 112 035’10090’’ sampai 112’’57’00’’ Bujur Timur 7044’55011’’ sampai 8026’35045’’ Lintang Selatan. Kondisi klimotologis, Malang berhawa sejuk dan kering dengan tingkat kelembaban 73% serta suhu rata-rata 24,13 derajat celcius. Suhu terendah pada bulan juli atau agustus berkisar 14 derajat celcius dan suhu tertinggi pada bulan November dengan 32,2 derajat celcius. Dengan kondisi alam yang demikian diharapkan bisa menjadikan Kabupaten Malang sebagai kota yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi wisatawan. b) Demografis Jumlah penduduk provinsi Jawa Timur Tahun 2013 sebanyak 38.353.200 jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari laki-laki 18.925.100 jiwa dan perempuan 19.925.100 jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata 0,76 pada 3 tahun terakhir, dan tingkat kepadatan sebesar 685 jiwa/Km2.
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
| 101
c) Ekonomi
Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang memiliki tingkat aktifitas ekonomi yang cukup tinggi, hal ini bisa dilihat dari besarnya jumlah product domestic regional bruto (PDRB) yang dimiliki serta inflasi yang dialami. Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada tahun 2012 sebesar 7,27%. Seiring dengan hal tersebut PDRB ADHB meningkat pada tahun 2012 sebesar Rp 1.001.720.879,47, tahun 2011 sebesar Rp 884.502.645,60 dan tahun 2010 sebesar Rp 778.564.243,69 sedangkan inflasi yang dialami Provinsi Jawa Timur sebesar 4,50%. Dengan adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur dari tahun ke tahun diharapkan juga berdampak pada semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat Jawa Timur akan hiburan khususnya pada tempat wisata atau taman rekreasi. d) Pemerintah Bupati Malang menetapkan kebijakan terhadap Taman Wisata Wendit Water Park yang intinya taman wisata ini dikelola sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Malang. Di bawah ini ada beberapa landasan hukum bahwa Taman Wisata Wendit ini milik pemerintah Kabupaten Malang yaitu: 1. Peraturan Bupati Malang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lembaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 2008 2. Peraturan Bupati Malang Nomor 57 Tahun 2008 tentang Unit pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Taman Wisata Pemandian Wendit pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. e) Persaingan Salah satu pesaing dari Taman Wisata Wendit Water Park adalah Taman Wisata Selecta yang memegang pangsa pasar lebih besar dibandingkan Taman Wisata Wendit Water Park. Hal ini dikarenakan fasilitas dan wahana permainan yang terdapat pada sengkaling lebih beragam. Di samping itu, bermuculannya taman rekreasi baru (Jatim Park II, Museum Angkut Batu dan Eco green Park) dan persaingan harga yang terjadi antara perusahaan sejenis juga menjadi ancaman bagi kelangsungan perusahaan, karena pengunjung akan memiliki lebih banyak pertimbangan-pertimbangan dalam mengambil keputusan. Tabel 5 Perbandingan Wisata Wendit Water Park dengan Pesaing No
102 |
1
Perbandingan Harga
2
Fasilitas
3
Lokasi
Wendit Tiket masuk belum termasuk wahana permainan: - 5 th = Rp 5.200 + 5 th = Rp 10.200 per org Kolam renang, wahana permainan (perahu dayung, water boom dan lain sebagainya)
Lokasi berjarak sekitar ± 8 Km dari kota Malang. Terletak di desa
Nama Taman Rekreasi Selecta Tiket masuk ke dalam taman rekreasi ini tidak terlalu mahal yaitu Rp 20.000 per org
fasilitas kolam renang, taman air Kamandanu, water boom, flying fox, menunggang kuda, dan Perahu bebek air.
Berada di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Wisata Batu Jatim. Tepatnya,
Sengkaling Terdapat dua jenis tiket masuk belum termasuk tiket permainan, yaitu: Rp 15.000/orang Kolam renang, palm resto, sarana kebugaran, wahana permainan (kolam kapal misteri, bioskop, flaying fox, wahana ikan, dll) Lokasi perusahaan berjarak ± 10 Km dari pusat Kota Malang.
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
Mangliawan, kec. Pakis Kabupaten Malang 4
Tahun berdiri
Didirikan pada tahun 1995
berjarak 6 km sebelah utara dari pusat Pemerintahan Kota Wisata Batu Didirikan pada 19 Januari 1950
Didirikan pada tahun 1975
Sumber: Data diolah 2014 Dari pemaparan di atas disimpulkan berbagai faktor eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman yang dihadapi oleh Taman Wisata Wendit Water Park Kabupaten Malang sebagai berikut: 1. Peluang a. Malang sebagai Kota yang sejuk b. Tersedianya sumber air yang melimpah, sangat berpeluang masuknya investor air kemasan c. Peningkatan jumlah penduduk d. Peningkatan pendapatan perkapita 2. Ancaman a. Terjadinya bencana alam b. Keterbatasan keputusan pengelola atas ketetapan kebijakan pemerintah c. Pertumbuhan dan perkembangan pesaing d. Pesaing memegang pasar terbesar 4.2.3 Analisa SWOT a. Faktor Eksternal (EFE) Dari hasil analisis lingkungan eksternal yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa tabel faktor-faktor ekstenal yang dimiliki oleh Taman Wisata Wendit Water Park Kabupaten Malang sebagai berikut: Tabel 6 Faktor-faktor Eksternal Critical Succes Factor Peluang 1. Malang sebagai Kota yang sejuk 2. Tersedianya sumber air yang melimpah, sangat berpeluang masuknya investor air kemasan. 3. Peningkatan jumlah penduduk 4. Peningkatan pendapatan perkapita Sub Total Ancaman 1. Terjadinya bencana alam 2. Keterbatasan keputusan pengelola atas ketetapan kebijakan pemerintah 3. Pertumbuhan dan perkembangan pesaing 4. Pesaing memegang pasar terbesar Sub Total Total
Bobot
Rating
Skor
0,10 0,20
2 3
0,20 0,60
0,20 0,15 0,65
2 2
0,40 0,30 1,50
0,10 0,05
2 2
0,20 0,10
0,10 0,10 0,35
2
0,20 0,20 0,70
1,00
2
2,20
Sumber: Data diolah 2014 Dari analisis pada tabel 6 (EFE) faktor peluang (O) mempunyai nilai 1,50 sedang faktor ancaman (T) 0,70 hal ini berarti dalam rangka upaya pemasaran di Kabupaten Malang dan sekitarnya masih ada peluang. b. Faktor Internal (IFE) Dari hasil analisis lingkungan internal yang telah dilakukan, maka dapat diketahui bahwa tabel faktor-faktor internal yang dimiliki oleh Taman Wisata Wendit Water Park sebagai berikut:
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
| 103
Tabel 7 Faktor-faktor Internal Critical Succes Factor Kekuatan 1. Adanya lahan seluas 90.000 m2 2. Lokasi yang strategis 3. Adanya berbagai prasarana gedung 4. Tersedianya berbagai wahana arena permainan 5. Adanya koloni kera. 6. Tempat parkir yang cukup luas dan memadai Sub Total
Bobot
Rating
Skor
0,10 0,15 0,10
3 2 2
0,30 0,30 0,20
0,10 0,15 0,10
3 3 2
0,30 0,30 0,20
0,70 Kelemahan 1. Kurangnya promosi tentang taman wisata air wendit melalui teknologi 2. Belum tertibnya sistem administrasi organisasi 3. Kurangnya fasilitas medis dan yang memadai 4. Kurang terpeliharanya koloni kera, sehingga terkesan sangat liar dan mengganggu 5. Terbatasnya dana operasional taman wisata air wendit 6. Kurangnya jumlah karyawan Sub Total Total
1,90
0,10
2
0,20
0,02 0,03
1 2
0,02 0,06
0,05
1
0,05
0,05 0,05 0,30 1,00
3 2
0,15 0,10 0,58 2,48
Sumber: Data diolah 2014 Dari analisis pada tabel 10 (IFE) faktor kekuatan (S) mempunyai nilai 1,90 sedang faktor kelemahan (W) 0,58 hal ini berarti dalam rangka upaya pemasaran di Kabupaten Malang dan sekitarnya masih ada peluang. Dari hasil identifikasi faktor-faktor tersebut maka dapat digambarkan dalam Diagram SWOT, dapat dilihat pada gambar berikut ini: II. Stabilitas
I. Growth O (1,50)
0,80 W (0,58)
S (1,90) 1,32
IV. Difersifikasi
III. Defence T (0,70)
Gambar 3: Diagram Analisis SWOT Taman Wisata Wendit Water Park Dari gambar 3 menunjukkan posisi Taman Wisata Wendit Water Park berada di posisi Growth strategy atau strategi pertumbuhan. Hal itu diperoleh 104 |
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
dari hitungan 1,90 (S) dikurangi 0,58 (W) sama dengan 1,32 dan 1,50 (O) dikurangi 0,70 (T) sama dengan 0,80. Dengan demikian disimpulkan bahwa kekuatan dan peluang lebih besar dari pada kelemahan dan ancaman. Dari nilai total masing-masing faktor selain digambarkan dalam diagram SWOT juga digambarkan dalam rumusan matrik SWOT, dapat dilihat pada tabel 4.10 Tabel 8 Rumusan Kombinasi Strategi Matriks SWOT IFE STRENGTH (S) WEAKNESS (W) EFE Strategi (SO) Strategi (WO) = 1,90 + 1,50 = 0,58 + 1,50 OPPORTUNITY = 3,40 = 2,08 (O) Strategi (ST) Strategi (WT) = 1,90 + 0,70 = 0,58 + 0,70 THREAT (T) = 2,60 = 1,28 Sumber: Data diolah 2014 4.2.4 Matrik SWOT Setelah dianalisis lingkungan eksternal dan internal yang ada mempengaruhi Taman Wisata Wendit Water Park, maka barulah menyusun faktor-faktor stategis Taman Wisata Wendit Water Park yang dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi Taman Wisata Wendit Water Park dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Dari uraian sebelumnya dapat ditemukan berbagai kemungkinan strategi (SO, ST, WO, WT) seperti dalam diagram berikut ini: Tabel 9 Matrik SWOT IFE
EFE
OPPORTUNITIES (O) Malang sebagai Kota yang sejuk Tersedianya sumber air yang melimpah, sangat berpeluang masuknya investor air kemasan. Peningkatan Jumlah Penduduk Peningkatan Pendapatan Perkapita THREATHS (T) Terjadinya bencana alam Keterbatasan keputusan pengelola atas ketetapan kebijakan pemerintah Pertumbuhan dan perkembangan pesaing. Pesaing memegang pasar terbesar
STRENGTHS (S) Adanya lahan seluas 90.000 m2 Lokasi yang strategis Adanya berbagai prasarana gedung Tersedianya berbagai wahana arena permainan Adanya koloni kera. Tempat parkir yang cukup luas dan memadai STRATEGI SO Mengembangkan dan atau menambah fasilitas baru
WEAKNESS (W) Kurangnya promosi dengan teknologi Belum tertibnya system administrasi organisasi. Kurangnya fasilitas medis dan yang memadai Kurang terpeliharanya koloni kera, sehingga terkesan sangat liar dan mengganggu Terbatasnya dana operasional taman wisata air wendit. Kurangnya jumlah karyawan STRATEGI WO Menambah SDM profesioanal agar pelayanan lebih baik Melakukan promosi dengan gencar
STRATEGI ST Mengoptimalkan pelayanan kepada konsumen
STRATEGI WT Meningkatkan pemasaran agar mampu mengimbangi pesaing Menjalin kerja sama dengan pihak investor atau swasta
Sumber : Data diolah 2014 JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
| 105
Dari diagram SWOT pada gambar 3 dihasilkan bahwa Taman Wisata Wendit Water Park ada pada kuadran I maka alternatif strategi yang dapat dipakai oleh Taman Wisata Wendit Water Park adalah sebagai berikut: a. Penetrasi pasar dengan usaha melakukan promosi dengan gencar. b. Melakukan pengembangan produk dengan usaha menambah SDM dan fasilitas baru. Dari tabel 9 Matrik Perencanaan Kombinasi Strategi Kuantitatif menunjukkan bahwa Taman Wisata Wendit Water Park perlu memanfaatkan strategi SO yang mempunyai skor tetinggi yaitu 3,40, selanjutnya diikuti strategi ST = 2,60, WO = 2,08 dan WT = 1,28. Adapun masing-masing strategi yaitu Mengembangkan dan atau menambah failitas baru, melakukan promosi dengan gencar, menambah SDM profesioanal agar pelayanan lebih baik, mengoptimalkan pelayanan kepada konsumen, meningkatkan pemasaran agar mampu mengimbangi pesaing dan menjalin kerja sama dengan pihak investor atau swasta. Tabel 10 Matrik Perencanaan Kombinasi Strategi Kuantitatif EFE
IFE
STRENGTH (S) Strategi (SO) Menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang = 3,40 Strategi (ST) Menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman = 2,60
OPPORTUNITY (O) THREAT (T)
WEAKNESS (W) Strategi (WO) Meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang = 2,08 Strategi (WT) Meminimalkan kelemahan menghindari ancaman = 1,28
Sumber: Data diolah 2014 2. Matrik Internal Eksternal (I-E) Alat analisis ini mempunyai dua parameter yang digunakan yaitu kekuatan internal perusahaan (IFE) dan pengaruh eksternal dari lingkungan perusahaan (EFE). Matrik ini akan memberikan informasi tentang posisi perusahaan. Matrik I-E dapat dilihat pada gambar 4.3 di bawah ini. Gambar 4 Matrik I-E (internal dan eksternal) Total Skor IFE Kuat 4,0
3,0 I
Sedang (2,48) II
Lemah 2,0
1,0 III Tinggi
3,0 IV
V
VI
(2,20)
Menengah 2,0
VII
VIII
IX Rendah
1,0 Sumber: Data diolah 2014 106 |
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
Berdasarkan hasil yang diperoleh analisis matriks IFE dan EFE, total skor bobot IFE sebesar 2,48 dan EFE sebesar 2,20 menempatkan Taman Wisata Wendit Water Park Kabupaten Malang berada pada kuadran V, maka strategi yang dapat dilakukan pada sel V adalah GROWTH STRATEGY, yaitu dengan melaksanakan strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Penetrasi pasar yaitu usaha peningkatan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang sudah ada di pasar saat ini melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih besar (David, 2009:257). Untuk meningkatkan pangsa pasar dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain peran pengelola dalam memberikan informasi yang lengkap kepada wisatawan, selain itu media promosi melalui media cetak dan elektronik dapat dijadikan sebagai media promosi, serta diadakan progam promosi yang menarik dan sesuai dengan sasaran yang akan dicapai dan dapat meningkatkan permintaan. Bentuk promosi yang dilakukan oleh pihak pengelola harus dilakukan secara continue dengan pemasaran yang aktif dan efektif dalam mempromosikan, yang pada akhirnya meningkatkan minat dan kepuasan wisatawan untuk berkunjung di Taman Wisata Wendit Water Park Kabupaten Malang. Strategi pengembangan produk dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan-pelatihan dalam mengembangkan Taman Wisata Wendit Water Park. Sebagai penjual jasa harus menjaga hubungan baik antar karyawan agar tercipta suasana kerja yang nyaman yang dapat menghasilkan kerja yang maksimal dan optimal. 3. Perumusan Strategi Pemasaran 1. Produk Dari uraian sebelumnya mengenai produk ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Taman Wisata Wendit Water Park Kabupaten Malang sebagai berikut: a. Taman Wisata Wendit Water Park mempertimbangkan untuk melakukan inovasi produk jasa yang telah ada terutama produk jasa inti yang ditawarkan seperti kolam renang yang ditawarkan relatif sama dengan yang ditawarkan para pesaing, dalam arti harus ada inovasi yang menjadikan produk menjadi unik. b. Wahana permainan yang dimiliki Wisata Wendit Water Park juga perlu mendapat perhatian mengingat tema yang diusung adalah taman rekreasi dan wahana yang ada sekarang kurang diminati oleh pengunjung. Salah satu yang menjadi penyebabnya adalah wahana yang dimiliki oleh pesaing lebih beragam. Maka dari itu perlu ada wahana yang baru untuk menarik minat pengunjung. 2. Promosi Promosi yang dilakukan oleh wisata wendit adalah pertama, melalui kalender wisata yang dilakukan kurang lebih 1 bulan tergantung event yang ada. Kedua, peliputan yang dilakukan oleh media elektronik maupun media cetak berdasarkan inisiatif dari pihak media yang mempunyai kepentingan sehingga waktunya tidak bisa diprediksi. Ketiga, melalui website yang dimiliki oleh Taman Wisata Wendit yang update pada tahun 2014. Beberapa promosi yang dilakukan kurang memberikan pengaruh yang efektif. Adapun promosi yang bisa dilakukan adalah antara lain: a. Iklan yang dipakai adalah persuative advertising yang mana iklan ini menjadi penting dalam situasi persaingan, di mana sasarannya adalah menciptakan permintaan yang selektif. JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
| 107
3.
4.
5.
6.
7.
108 |
b. Menggunakan public relations di mana perusahaan tidak hanya berhubungan dengan pelanggan tapi juga berhubungan dengan kepentingan publik yang lebih besar. c. Word of mouth, perusahaan harus memuaskan konsumen agar menceritakan pengalamannya kepada konsumen potensial. d. Melakukan kerjasama dengan pihak media untuk mempromosikan Wisata Wendit Water Park. e. Promosi langsung dengan memberikan merchandise agar pengunjung lebih welcome. Harga Metode penentuan harga yang diterapkan pada Taman Wisata Wendit Water Park khusus pada produk inti adalah going rate pricing (penetapan harga berdasarkan harga yang berlaku) perusahaan mendasarkan harganya pada pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaannya. Dalam penetapan harga, Taman Wisata Wendit Water Park juga harus memakai penetapan harga dengan menetapkan pesaing dan berdasarkan hubungan yang kaku atas biaya atau permintaan perusahaan (sealed bid pricing). Tempat Distribusi yang perlu dipertimbangkan dan bisa dipakai oleh Taman Wisata Wendit Water Park adalah jenis selective Distributions yaitu saluran yang digunakan untuk meniadakan penyaluran yang tidak menguntungkan dan meningkatkan volume penjualan dengan jumlah yang terbatas. Sedangkan perusahaan yang bisa dirangkul oleh Taman Wisata Wendit Water Park Kabupaten Malang antara lain: 1. Lembaga pendidikan (Play Group, Lembaga formal atau non formal) 2. Instansi swasta maupun pemerintah 3. Event organizer dan sebagainya Orang Pengetahuan dan pemahaman sumber daya manusia (SDM) yang ada pada perusahaan akan pentingnya pemasaran serta pentingnya kuaitas layanan merupakan hal yang perlu diperhatikan karena perusahaan sendiri bergerak dibidang jasa yang lebih banyak mengutamakan kualitas pelayanan yang baik dan profesional. Hal-hal yang bisa dilakukan oleh Wisata Wendit kaitannya dengan SDM yang dimiliki yaitu mengadakan training atau pelatihan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki oleh perusahaan. Proses Proses yang harus dilalui oleh pengunjung yang ingin mengkonsumsi jasa yang ditawarkan Wendit Water Park adalah tidak berbeda dengan pesaingnya yaitu pengunjung tinggal membeli tiket pada loket yang telah disediakan. Taman Wisata Wendit Water Park bisa menambah atau memodifikasi proses yang ada sebelumnya (divergence). Dalam hal ini yang diterapkan adalah increased complexity, yaitu lebih cenderung ke penetrasi pasar dengan cara menambah service yang diberikan. Salah satunya dengan cara memberikan kemudahan mendapatkan tiket tanpa harus datang ke Taman Wisata Wendit Water Park tapi juga bisa didapatkan di agen atau lembaga yang ditetapkan sebagai saluran distribusi. Bukti Fisik Hal yang bisa dilakukan dalam rangka memperbaiki tampilan baik yang terdapat pada internal maupun eksternal perusahaan diantaranya sebagai berikut: JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
a. Untuk interior, karena ada beberapa tempat yang terkesan tidak terawat ini juga perlu menjadi perhatian bagi pihak pengelola, untuk memuaskan pengunjung dan menghindari persepsi yang negatif dari pengunjung kaitannya dengan word of mouth (promosi dari mulut ke mulut) yang telah dipaparkan sebelumnya. b. Untuk eksterior, pengelola hendaknya menampilkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh Taman Wisata Wendit Water Park baik berupa spanduk atau media yang lainnya. c. Tampilan interior maupun eksterior juga bisa disesuaikan dengan moment tertentu misalnya peringatan hari-hari besar agama dan sebagainya. 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.2 Simpulan Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Kondisi eksternal perusahaan mendukung Taman Wisata Wendit Water Park untuk meningkatkan jumlah pengunjung, akan tetapi dilain sisi perusahaan juga harus memperthatikan pesaing-pesaing yang ada. b. Kondisi internal perusahaan masih banyak kekurangan yang masih perlu untuk dibenahi salah satunya seperti perbaikan promosi dan menjaga fasilitas-fasilitas yang tersedia di Taman Wisata Wendit Water Park c. Berdasarkan matriks internal (IFE) dan Eksternal (EFE) diketahui bahwa skor EFE menunjukkan angka 2,48 dan skor pada IFE menunjukkan angka 2,20 yang berarti digambarkan pada diagram SWOT berada di posisi Growth strategy atau strategi pertumbuhan. d. Berdasarkan hasil dari matrik I-E (internal eksternal) Taman Wisata Wendit Water Park Kabupaten Malang berada dikuadran V, maka strategi yang dilakukan adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. e. Strategi pemasaran Taman Wisata Wendit Water Park Kabupaten Malang dalam menghadapi persaingan adalah menggunakan strategi itensif dimana perusahaan harus fokus untuk meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan, sehingga dapat membuat peluang pasar yang lebih baik. Dengan meninjau kembali faktor internal yang ada mulai dari produk, promosi, harga, tempat atau distribusi, orang, proses dan bukti fisik. 5.3 Saran Berdasarkan hasil analisis, pembahasan serta kesimpulan di atas maka dibuat saran-saran sebagai berikut: a. Taman Wisata Wendit Water Park harus selalu peka terhadap faktor internal dan eksternal serta memperhatikan perkembangan sehingga dapat menciptakan lingkungan usaha yang sesuai dengan dasar teoritis dan realita yang sedang berkembang. b. Taman Wisata Wendit Water Park harus memberikan pelayanan yang optimal bagi para pengunjung serta merawat dan mengembangkan fasilitas-fasilitas yang ada. c. Taman Wisata Wendit Water Park hendaknya selalu memperhatikan arah dan pola permainan pesaing dalam menarik pasar yang ada. d. Perencanaan strategis dengan analisa SWOT yang didasarkan pada penemuanpenemuan ini, seharusnya dilakukan secara periodik.
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014
| 109
DAFTAR PUSTAKA David, Fred. R, 2009. Strategic Management, Edisi 12, Salemba Empat. Jakarta Guiltinan, Joseph. P, 1994. Strategi dan Program Manajemen Pemasaran. Penerbit Erlangga, Jakarta. Hidayati, Nur, 2013. Penerapan Analisis SWOT Terhadap Strategi Pengembangan Daya Tarik Wisata Bahari Kabupaten Gresik, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang. Ismail, Solihin, 2012. Manajemen Strategik. Penerbit Erlangga, Jakarta Jauch, Lawrence and William Glueck, 1993. Manajemen Strategis dan Kebijakan perusahaan, Erlangga, Jakarta. Joehastanti, Jenny, 2012. Strategi Pemasaran Wisata Alam Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan,vol 1, no 2, revitalisasi. John A. Pearce dkk, 2013. Manajemen Strategis, Edisi 12, Salemba Empat, Jakarta Kotler, Philip and Armstrong, Gary, 2010. Principles of Marketing. Thirteenth Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc. Kotler, Philip, 2010. Manajemen Pemasaran, PT. Prenhallindo, Jakarta. Kotler, Philip; Armstrong, Garry, 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, Erlangga, Jakarta. Kotler, Philips dan Ketler, Kevin Lare, 2009. Manajemen Pemasaran, Penerbit Erlangga, Jakarta. Kurniawan, Nanang, 2011. Analisis SWOT Untuk Penetapan Bauran Pemasaran Jasa Pada Taman Rekreasi Tlogomas Permai Malang. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang. Lupioyadi, Rambat, 2013. Manajemen Pemasaran Jasa, edisi 3, Salemba Empat, Jakarta Purwantoro, Nugroho 2003. Penelitian Deskriptif Kualitatif. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Rangkuti, Freddy, 2005. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka. Jakarta. Swastha, Basu, (2008). Menejemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua. Liberty: Yogyakarta. Tjiptono, Fandy, 2005. Pemasaran Jasa. Edisi Pertama, Bayumedia, Yogyakarta. Umar, Husein, 2005. Strategic Management in Action. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta http://www.bps.go.id di akses 16 Maret 2014 http://www.peraturanpemerintah.com di akses 13 Mei 2014 *) Mochammad Syafi’i adalah alumni Prodi Manajemen FE Unisma **) Muhammad Hufron dosen tetap pada Prodi Manajemen FE Unisma ***) Afi Rahmat Slamet adalah dosen tetap pada Prodi Manajemen FE Unisma
110 |
JEMA Vol. 12 No. 1 Juni 2014