PENGARUH ALOKASI PAJAK ANTAR PERIODE, INVESTMENT OPPORTUNITY SET DAN LIKUIDITAS TERHADAP KUALITAS LABA
Yoga Anisa Nurhanifah, Tresno Eka Jaya Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta
ABSTRACT This research aimed to examine the effect of interperiod tax allocation, investment opportunity set and liquidity on the quality of earnings in companies listed at Indonesia Stock Exchange (BEI) during 2010 – 2012.The data collected in this research include corporate financial statement data for 2009, 2010, 2011 and 2012. The number of samples collected was sixty-eight (68) manufacturing companies that have met the criteria the researchers used purposive sampling.Result from the model shows that in 5% significance indicates that
the interperiod tax allocation is
measured by using deffered tax expense and deffered tax income have no significant influence on earnings quality, investment opportunity set is measured by the proxy market value to book value asset and liquidity is measured by the proxy current ratio have negative significant influence on earnings quality.The coefficient of determination (R2) is 0,313 which indicates that the model can explain the influence of independent variables to dependent variable of 31,3%.
Keywords: interperiod tax allocation, investment opportunity set, liquidity, earnings quality, earnings response coefficient (ERC).
JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI Volume 9 No 2, 2014
109
I. PENDAHULUAN Dalam sejarah pasar modal di
penting
yang
laporan
keuangan
informasi indonesia yang merupakan kegiatan
terkandung tersebut
mengenai
laba
dalam adalah pada
perusahaan.
jual beli saham maupun obligasi telah
Informasi laba perusahaaan yang dipublikasikan harus menggambarkan
berlangsung sejak tahun 1880 merupakan sebagai salah satu sumber
kondisi perusahaan yang sebenarnya agar tidak menyesatkan pengguna
pembiayaan dalam dunia usaha. Pasar modal akan berperan secara optimal jika pasar modal itu efisien, pasar
laporan keuangan dalam mengambil keputusan.
Laba
informasi yang relevan. Salah satu
sedikit
mengandung noise)
sekuritas yang tercermin pada
adalah informasi yang tersedia kepada
atau
persepsian
didalamnya
mencerminkan perusahaan
klasifikasi pada informasi tersebut
yang
berkualitas adalah laba akuntansi yang memiliki
modal yang efisien dilihat dari harga
akuntansi
tidak
(perceived dan
kinerja
dapat keuangan
yang
sebenarnya
(Chanrarin, 2003 dalam Riduwan, 2004). Gangguan persepsian dapat disebabkan adanya penerapan konsep
publik (public information).
akrual dalam akuntansi (Hayn, 1995 Informasi yang tersedia untuk publik
adalah
perusahaan.
laporan Laporan
keuangan
mencerminkan
kondisi
perusahaan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pengguna informasi, seperti
pihak
manajemen,
pemilik
perusahaan, investor, kreditur maupun pemerintah.Salah
satu
Sebagai media informasi, laporan
keuangan
merupakan media sebagai informasi yang
dalam Riduwan, 2004).
informasi
keuangan
perusahaan
akan
memberikan respon yang bervariasi bagi para pengguna laporan tersebut. Hal
ini
dikarenakan
laba
yang
dihasilkan oleh perusahaan memiliki kekuatan respon (power of response). Besarnya respon pasar diukur dengan Earnings Response Coefficient (ERC).
JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI Volume 9 No 2, 2014
110
Salah
satu
pengukuran
reaksi
(principal) dan manajer (agent) yang
pasarterhadap informasi laba adalah
mengurus
dengan ERC.
pengendalian sumber daya tersebut.
Dari penelitian terdahulu yang menguji
variable-variabel
penggunaan
dan
Pada teori ini mengasumsikan
untuk
bahwa tiap-tiap individu semata-mata
melihat pengaruh terhadap kualitas
termotivasi oleh kepentingan dirinya
laba, yang menggunakanalokasi pajak
sendiri sehingga menimbulkan konflik
antar periode, investment opportunity
kepentingan
set dan likuiditas memiliki hasil yang
agent. Di satu sisi agent memiliki
berbeda-beda maka peneliti tertarik
informasi yang lebih banyak dibanding
untuk
dengan
melakukan
penelitian
yang
antara
principal
principal,
berjudul “Pengaruh Alokasi Pajak
menimbulkan
Antar
adanya
dan
sehingga asimetry
Periode,
Investment
information. Dalam kondisi asimetri
Set
Likuiditas
tersebut, agent dapat mempengaruhi
Opportunity
dan
angka-angka akuntansi yang disajikan
Terhadap Kualitas Laba”.
dalam laporan keuangan dengan cara II.
LANDASAN
TEORI
DAN
melakukan manipulasi laba. Tindakan agent dengan melaporkan laba secara
HIPOTESIS
oportunistik yang memaksimumkan
2.1 Teori Keagenan
kepentingan
pribadinya
dapat
Didalam perusahaan memiliki
menyebabkan rendahnya kualitas laba.
dua bagian penting yaitu orang yang
dengan kualitas laba yang rendah akan
berperan sebagai principal dan orang
mempengaruhi
yang berperan sebagai agent. Jensen
keputusan
dan Meckling (1976) menjelaskan
informasi laba seperti investor dan
hubungan keagenan di dalam teori
kreditur.
agensi
(agency
perusahaan
theory)
merupakan
sumber
daya
membuat
para
pengguna
bagi
bahwa kumpulan
kontrak (nexus of contract) antara pemilik
dalam
ekonomis
JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI Volume 9 No 2, 2014
2.2 Teori Signaling Jama’an Theory
(2008)
mengemukakan
Signaling tentang 111
bagaimana
seharusnya
sebuah
perusahaan
memberikan
signal
tinggi
juga
dan
berkepentingan
pihak
yang
juga
akan
kepada pengguna laporan keuangan.
mendapatkan
Manajemen
dengan adanya sinyal yang dilakukan
menyajikan
informasi
keuntungan.
keuangan yang dikhususkan pada
perusahaan
laporan
kondisi perusahaan akan memberikan
laba
rugi
diharapkan
mengenai
Maka
informasi
memberikan sinyal kemakmuran pada
respon pada reaksi pasar
yang
para pemegang saham. Laporan laba
beragam
bagi
yang memberikan sinyal merupakan
kepentingan
laba
memenuhi modal dalam usahanya.
yang
tumbuh
(sustainable).Sustainable
stabil
dan
berguna
juga
perusahaan
dalam
earnings
adalah laba yang mempunyai kualitas tinggi dan sebagai indikator future
2.3 Kualitas Laba Laba
earnings (Penam dan Zhang, 2002). Maria kualitas
Immaculatta keputusan
(2006) investor
akuntansi
yang
berkualitas adalah laba akuntansi yang memiliki
sedikit
atau
dipengaruhi oleh kualitas informasi
mengandung
yang diungkapkan perusahaan dalam
didalamnya dan dapat mencerminkan
laporan keuangan.Kualitas informasi
kinerja
tersebut bertujuan untuk mengurangi
sesungguhnya
asimetri informasi yang timbul ketika
dalam Riduwan, 2004). Gangguan
manajer lebih mengetahui informasi
presepsian dalam laba akuntansi dapat
internal dan prospek perusahaan di
disebabkan oleh peristiwa transitori
masa
pihak
atau penerapan konsep akrual dalam
eksternal perusahaan. Laba akuntansi
akuntansi (Hayn, 1995). Peristiwa
merupakan
sumber
transitori adalah peristiwa yang terjadi
kondisi
pada
mendatang
informasi
salah
dibanding
satu
mengenai
gangguan
tidak
keuangan
waktu
persepsian
perusahaan
(Chandrarin,
tertentu
dan
2003
hanya
perusahaan. Jika suatu perusahaan
berpengaruh pada periode tertentu,
memperoleh laba yang tinggi maka
terjadinya tidak terus menerus dan
akan memperoleh pendapatan yang
akan mengakibatkan angka laba rugi
JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI Volume 9 No 2, 2014
112
yang dilaporkan menjadi berfluktuasi. Ayres, 1994 dalam Riduwan, 2004
“Kualitas laba yang lebih tinggi memberikan informasi lebih lanjut
menyatakan laba akuntansi dikatakan
tentang
berkualitas bila elemen-elemen yang
perusahaan
membentuk
keputusan spesifik yang dibuat oleh
laba
tersebut
dapat
diinterprestasikan dan dipahami secara memuaskan
oleh
berkepentingan.
pihak Semakin
kinerja
yang
keuangan
relevan
dengan
pembuat keputusan tertentu.”
yang besar
fitur
Sesuai dengan definisi (Dechow, 2010)Maka
kualitas
gangguan persepsian yang terkandung
dilakukan
pengukuran
dalam laba akuntansi, maka semakin
menggunakan Koefisien respon laba
rendah
atau
kualitas
laba
akuntansi
(Chandrarin, 2001). Ewert
dan
disebut
laba
dapat dengan
earning
response
coefficient (ERC). ERC didefinisikan
wagenhofer
(2009)
sebagai berikut:
mendefinisikan kualitas laba sebagai
“An
earnings
response
salah satu karakteristik yang penting
coefficient measure the extent of a
dari
keuangan.
scurity’sabnormal market return in
Kualitas laba yang tinggi dikatakan
response to the unexpected component
untuk meningkatkan efisiensi pasar
of reported earnings of the firm issuing
modal,
that security.” (Scott 2006 : 132).
sistem
pelaporan
sehingga
investor
dan
pengguna lain tertarik pada informasi Berdasarkan
laporan keuangan.
aspek
empiris
penelitian terdahulu tentang ERC yang PSAK
No.
1
menyatakandengan
yang
diklasifikasikan
berdasarkan
memberikan
keinformatifan laba akuntansi atau
informasi mengenai posisi keuangan,
kandungan informasi laba, diarahkan
kinerja keuangan, dan arus kas entitas
untuk
bermanfaat
besar
peristiwa tertentu terhadap perubahan
kalangan pengguna laporan dalam
ERC dengan menggunakan jendela
pembuatan
periode pendek.
Dechow
bagi
sebagian
keputusan (2010)
ekonomi.
menguji
pengaruh
suatu
mendefinisikan
kualitas laba sebagai berikut: JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI Volume 9 No 2, 2014
113
2.4 Alokasi Pajak Antar Periode Alokasi pajak antar perioda atau
interperiod
tax
allocation
merupakan alokasi pajak penghasilan antar periode tahun buku yang satu dengan periode- periode tahun buku berikut atau sesudahnya. Alokasi pajak penghasilan antar periode tahun buku ini
diperlukan
karena
adanya
perbedaan terhadap jumlah laba kena pajak
dan
alokasi
laba
pajak
akuntansi.Metode digunakan
mempertanggungjawabkan pajak
dan
untuk pengaruh
bagaimana
pengaruh-
pengaruh tersebut harus di sajikan dalam laporan keuangan. Dalam
penelitian
tangguhan dalam neraca menimbulkan beban (penghasilan) pajak tangguhan pada laporan
laba
rugi.Timbulnya
beban (penghasilan) pajak tangguhan mencerminkan laba perusahaan yang sebenarnya
sebagai
akibat
dilaporkannya
konsekuensi
pajak
dimasa mendatang atas perbedaan temporer pengakuan pendapatan dan beban.Maka
informasi
laba
yang
terkandung dalam laporan keuangan relevan
dan
informasinya
dapat bagi
diandalkan pihak
yang
berkepentingan. H1 : Alokasi pajak antar periode berpengaruh terhadap kualitas
ini
melihat
hubungan perpajakan dengan metode
laba denganproksi ERC.
alokasi pajak antar periode terhadap respon
pihak
pengguna
informasi
2.5 Investment Opportunity Set
laporan keuangan, terutama pada akun pajak
tangguhan
dari
aset
pajak
tangguhan maupun kewajiban pajak tangguhannya. Aset pajak tangguhan di diumpamakan membayar menyebabkan
kelebihan pajak,
dalam sehingga
penghematan
pembayaran pajak perusahaan untuk masa yang akan dating dan sebaliknya. Pengakuan ktiva dan kewajiban pajak JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI Volume 9 No 2, 2014
Investment
Opportunity
Set
(IOS) adalah tersedianya alternatif investasi perusahaan
di
masa (Hartono
datang
bagi
1999).
IOS
merupakan nilai sekarang dan pilihan perusahaan untuk membuat investasi di masa mendatang (Myers, 1977 dalam Hasnawati, 2005). IOS merupakan keputusan
investasi
dalam
bentuk 114
kombinasi dari aktiva yang dimiliki
tinggi.
dan opsi investasi di masa yang akan
perusahaan
datang, dimana IOS tersebut akan
kesempatan
mempengaruhi nilai suatu perusahaan
memberikan sinyal pada reaksi pasar
(Pagalung, 2003). Maka IOS dijadikan
terhadap perusahaaan.
sebagai
dasar
untuk
menentukan
Dengan
kemampuan
yang
mempunyai
bertumbuh,
akan
H2 : Investment opportunity set
klasifikasi pertumbuhan perusahaan di masa depan, apakah suatu perusahaan termasuk dalam klasifikasi bertumbuh
berpengaruh terhadap kualitas laba denganProksi ERC.
atau tidak bertumbuh. Menurut Kole (1991) dalam Solechan (2009) nilai IOS bergantung
2.6 Likuiditas Likuiditas adalah suatu usaha
pada pengeluaran-pengeluaran yang ditetapkan manajemen di masa yang
bisnis
akan datang merupakan pilihan-pilihan
kemampuan
investasi
akan
memenuhi semua kewajibannya yang
menghasilkan return yang lebih besar
telah jatuh tempo (Keown et al, 2008)
dari
seperti membayar listrik, telepon, air
yang
biaya
diharpkan
modal
dan
dapat
yang
menghasilkan keuntungan. Perusahaan
PDAM,
dengan pertumbuhan yang baik akan
sebagainya.
dipertimbangkan berinvestasi
investor
karena
perusahaan
gaji
karyawan
Likuiditas
dalam
diharapkan
diartikan
sebagai untuk
dan
berpengaruh
terhadap kualitas laba karena jika suatu
memperoleh retun saham di masa
perusahaan
mendatang. Tinggi rendahnya nilai
dalam
kesempatan investasi menggambarkan
pendeknya berarti perusahaan memiliki
kualitas informasi yang diungkapkan
kinerja keuangan yang baik dalam
perusahaan dalam laporan keuangan.
pemenuhan hutang lancar sehingga
Pada
perusahaan tidak perlu melakukan
saat
kesempatan
menguntungkan,
akan
investasi
menunjukan
kemampuan menghasilkan laba yang JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI Volume 9 No 2, 2014
praktek
memiliki
membayar
manipulasi
kemampuan
hutang
laba.
jangka
Suatu
perusahaan yang memiliki kemampuan 115
dalam
memenuhi
kewajibannya
unexpected earning yang dilaporkan
perusahaan
dari perusahaan yang mengeluarkan
memiliki kelangsungan hidup yang
sekuritas tersebut (Scott, 2003:148).
baik. Dengan kondisi seperti ini sangat
Dan
dimanfaatkan oleh pihak manajemen
kandungan
dalam memberikan sinyal atas kondisi
persepsi terhadap sistem informasi.
menunjukan
bahwa
perusahaan kepada pasar. Kuatnya
sebagai
informasi
tahap
bahwa
menghitung
berkualitas.
perusahaan karena
semakin likuiditas
dari
sinyal
laba
serta
ERC diperoleh dengan beberapa
reaksi pasar akan mengindikasikan laba
fungsi
perhitungan.
Pertama,
cumulative
abnormal
return (CAR) yang merupakan proksi
merupakan salah satu tinjauan terhadap
harga saham
kinerja perusahaan.
dan kedua, menghitung unexpected
H3 : Likuiditas berpengaruh terhadap kualitas laba dengan proksi
masing-masing sample
earnings (UE) sebagai proksi laba akuntansi. Cumulative
ERC.
abnormal
return(CAR) (Daud dan Syarifuddin, 2008) III OBJEK DAN METODELOGI
CARi ( 3, 3)
PENELITIAN 1.1Operasionalisasi
Variabel
Penelitian
3
t 3
ARit
Keterangan : CAR i ( 3, 3) : abnormalreturn kumulatif
1.1.1 Variabel Terikat
perusahaan i selama periode Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kualitas laba yang diukur menggunakan
earning
amatan 3 hari dari tanggal publikasi laporan keuangan
response (3 hari sebelum, 1 hari
coefficient (ERC). ERC ddidefinisikan sebagai ukuran tingkat abnormal return
tanggal
sekuritas dalam merespon komponen
tanggal publikasi).
JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI Volume 9 No 2, 2014
publikasi,
3
hari
setelah
116
ARit
:
abnormalreturn
perusahaan
perusahan i pada hari t
i
pada
periode
penutupan
saham
(hari) t Pit
:
harga
perusahaan
Untuk menentukan return tidak
i
pada
periode
penutupan
saham
(hari) t
normal, digunakan selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan
Pit-1
return pasar (Daud dan Syarifuddin,
perusahaan i pada periode (hari)
2008):
sebelum t ARit = Rit– Rmt
:
harga
b. Return pasar harian
Keterangan : ARit
:
Abnormal
returnsekuritas ke i pada periode hari t Rit
: return perusahaan i
Keterangan: RMt: returnpasar harian
periode t IHSGt: Indeks Harga Saham Gabungan Rmt
:
return
pasar
pada
pada periode (hari) t
periode t IHSGt-1: Untuk memperoleh data abnormal return, terlebih dulu mencari return
Indeks
Harga
Saham
Gabungan pada periode (hari) sebelum t
saham harian dan return pasa harian Unexpected
sebagai berikut:
earnings
diukkur
menggunakan pengukuran laba per a. Return saham harian
lembar
saham
(Kalaapu
dalam
Susanto, 2012):
Keterangan :
Keterangan:
Rit
UEit
: return saham sesungguhnya
JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI Volume 9 No 2, 2014
:
Unexpected
earnings 117
perusahaani pada periode (tahun) t
merupakan perbedaan antara laba
EPSit : Laba akuntansi perusahaan
kena pajak dan laba akuntansi
ipada periode (tahun) t
disebabkan
EPSit-1 : Laba akuntansi perusahaan
perbedaan
temporer.Alokasi
pajak
antar
ipada periode (tahun) sebelumnya(t-1) periode diukur dengan melihat Pit-1
:
Harga
saham besaran beban pajak tangguhan dan
perusahaan i pada (tahun) t-1 response
penghasilan pajak tangguhan yang
coefficient(ERC) akan dihitung dari
dilaporkan dalam laporan laba rugi
Earning
slope b hubungan CAR dengan UE yaitu (Daud dan Syarifuddin, 2008):
kemudian
membaginya dengan jumlah laba
CARit = a + bUEit +eit
akuntansi sebelum pajak (Riduwan,
Keterangan : CARit :
perusahaan,
Abnormal
return
2004).
kumulatif perusahaan i selama periode amatan dari publikasi laporan keuangan UEit
:
Unexpected
earningsperusahaan i pada periode (tahun) t eit
Keterangan: ALPA
:
Alokasi pajak antar
periode untuk perusahaan i yang :
Komponen
error
dalam model atas perusahaan i pada
melaporkan beban pajak tangguhan t BPTit
periode t 1.1.2 Variabel Bebas
JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI Volume 9 No 2, 2014
Beban
pajak
tangguhan
perusahaan i pada tahun t PPTit: Pengahsilan pajak tangguhan
1) Alokasi Pajak Antar Periode Alokasi pajak antar periode
:
perusahaan i pada tahun t LSPit
:
Labasebelum
pajak 118
perusahaan i pada tahun t 2) Investment Opportunity Set Investment set(IOS)
Opportunity
merupakan
keputusan
1.2 Teknik Pengumpulan
investasi dalam kombinasi aktiva yang dimiliki
perusahaan
dan
pilihan
pertumbuhan pada masa yang akan datang. IOSakan diukur dengan market value to book value of asset(Novianti,
Data dikumpulkan dengan cara mengunduh melalui situs Bursa Efek Indonesia (BEI) di http:www.idx.co.id dan di http:www.finance.yahoo.com. Data
2012).
yan
dikumpulkan
dalam
penelitian ini meliputi data laporan Total Asset – total ekuitas + (lembar
keuangan perusahaan dan data harga saham yang diperjual belikan.
saham beredar x harga 1.3 Metode Penentuan Populasi dan
penutupan saham)
M
Sampel
VBVA
Total Asset
Untuk teknik pengambilan sampel yang
3) Likuiditas
digunakan
menunjukan
yang
memenuhi
kemampuan
perusahaan
dalam
Kriteria
membayar
kewajiban
jangka
berikut:
pendeknya yang jatuh tempo tepat waktunya.Digunakan
menganalisis perusahaan
posisi dan
modal
mengukur
rumus
adalah
sebagai
manufaktur
yang
kerja
(BEI) selama periode 2009-2012.
yang digunakan pada penelitian ini
ratio.Dengan
1. Perusahaan
tertentu.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tingkat
menggunakan
tersebut
kriteria
untuk
keamanan perusahaan.Rasio likuiditas
adalah
penelitian
iniadalah secara purposive sampling
Likuiditas
pada
dalam
2. Perusahaan yang listing berturutturut selama tahun 2009 – 2012. 3. Perusahaan
manufaktur
yang
current
konsisten mempublikasi laporan
(Kasmir,
keuangan yang berakhir pada 31
2012:135). JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI Volume 9 No 2, 2014
119
desember selama periode 20092010.
Analisis regresi dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda
4. Perusahaan memiliki
manufaktur tanggal
yang
yang digunakan untuk mengetahui
publiksai
pengaruh alokasi pajak antar periode,
pelaporan laporan keuangan.
investment opportunity, danlikuiditas
5. Perusahaan yang memperoleh laba
terhadap kualitas laba.
selama tahun 2009-2012. 6. Perusahaan
manufaktur
yang
Y = α + β₁ X1+ β₂X2 + β₃X3+ e
menggunakan mata uang rupiah di dalam laporan keuangan selama 2009-2012.
Keterangan: Y
: ERC
3.4
Metode Analisis
α
: Konstanta
3.4.1
Statistik Deskriptif
X1
: Alokasi pajak antar periode
X2
:Investment opportunity set
X3
:Likuiditas
e
: Standar error
dengan menghitung untuk mencari
3.4.4
Uji Hipotesis
mean,
3.4.4.1 Uji Signifikan Parsial (Uji
Uji
statistik
deskriptif
dimaksudkan
ini untuk
mengetahuisebaran
data
penelitian
sekaligus memberikan gambaran atau deskripsi suatu datayang dilakukan
median,
nilai
maksimaldan
Statistik t)
minimal dari data penelitian. 3.4.2
Pengukuran
Uji Asumsi Klasik
Pengujian bertujuan
asumsi
untuk
klasik
mengetahui
ini dan
mengujikelayakan atas model regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Pengujian normalitas,
ini
terdiri
dari
uji
multikolinearitas,
autokorelasi, dan heteroskedastisitas. 3.4.3
Regresi Linear Berganda
JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI Volume 9 No 2, 2014
adalah
dengan
yang
dipakai
menggunakan
perbandingan ttabeldan thitung dengan derajat kepercayaan sebesar 5%.Jika ttabel> thitung maka variabel bebas secara parsial tidak mempengaruhi variabel terikat atau bila ttabel< thitung maka variabel
bebas
secara
parsial
mempengaruhi variabel terikat. 120
3.4.4.2 Uji Simultan (Uji Statistik F) Pengukuran
yang
adalahdengan
dipakai
dengan sqrt. 1. Uji Skewness dan Kurtosis
menggunakan
perbandingan Ftabel dan Fhitung dengan derajatkepercayaan sebesar 5%.Jika Ftabel> Fhitung maka semua variabel bebassecara
simultan
tidak
mempengaruhi variabel terikat atau bila Ftabel
3.4.4.3 Koefisien Determinasi (R2) Dengan
mengetahui
determinasi
koefisien
dapat
diketahui
besar
kecilnya
pengaruh
variabel
bebas
terhadap
variabel
terikat.
Nilai
koefisien determinasi berkisar 0 ≤ R2 ≤ 1.
IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Normalitas Dalam
penelitian
ini
uji
normalitas menggunakan Uji Skewness Kurtosis dan UjiNormal Probability Plot.Setelah
di
transformasi
data
JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI Volume 9 No 2, 2014
121
Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Skewness St St St atistic atistic d. Error 15 ,2 ,19 8 74 3 15 8
Unstandardized Residual Valid N (listwise)
Dari hasil uji normalitas di atas maka
Kurtosis
dapat diketahui nilai rasio Skewness dan Kurtosis sebagai berikut: Skewness
0,274 6 158
Kurtosis St atistic ,6 57
0,657 24 158
Nilai-nilaitersebut
= 1,40
St d. Error ,3 84
= 1,68
berada
diantara -1,96 dan +1,96 yang berarti data penelitian berdistribusi normal
2. Uji Normal Probability Plot Gambar 4.1
JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI Volume 9 No 2, 2014
122
3. Uji Normal Probability Plot
4.2Uji Multikolonieritas Tabel 4.2 Correlations sqrt s s Control Variables _ALPA qrt_IOS qrt_CR sqrt_ERC sqrt_ALPA Correlation 1,000 -,054 -,026 Significance (2-tailed) . ,502 ,747 df 0 155 155 sqrt_IOS Correlation -,054 1,000 -,109 Significance (2-tailed) ,502 . ,173 df Correlation Significance (2-tailed) df
sqrt_CR
Dengan
pengujian
155 -,026 ,747 155
0 -,109 ,173 155
155 1,000 . 0
correlation
partial dapat dilihat bahwa variabel sqrt_ALPA, sqrt_IOS dan sqrt_CR berdasarkan sig. 2-tailed dengan nilai antar variabel diatas 5% atau 0,05. Dapat
disimpulkan
multikolonieritas
tidak
terdapat
dalam
model
persamaan regresi
JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI Volume 9 No 2, 2014
123
4.3 Uji Autokorelasi Tabel 4.3 Model Summaryb Durbin-Watson
Model 1 1,945 a. Predictors: (Constant), sqrt_CR, sqrt_ALPA, sqrt_IOS b. Dependent Variable: sqrt_ERC Sumber data: output SPSS 19, 2014
Untuk taraf signifikansi sebesar
terletak diantara dU < dW ≤ 4 – dU
5% dengan dengan jumlah sampel
(1,7787< 1,945 < 2,2213) yang dapat
sebanyak 158 (n = 158) dan 3 variabel
disimpulkan
independen (k = 3). Berdasarkan tabel
masalah
autokorelasi
Durbin-Watson (DW) diperoleh dL=
regresi
dalam
bahwa
tidak
terdapat
pada
model
penelitian
ini
1,7014 dan dU= 1,7787.Nilai tersebut 4.4 Uji Heterokedastisitas Tabel 4.4 Uji Glejser Coefisients* Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Std. Error ,064
Beta
(Constant)
B ,177
sqrt_ALPA sqrt_IOS
-,005 -,014
,032 ,012
-,011 -,093
,144 1,164
,886 ,246
sqrt_CR
-,019
,011
-,134
1,689
,093
,789
t sig. 006
a. Dependent Variable: ABS_RES Sumber data: output SPSS 19, 2014
JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI Volume 9 No 2, 2014
124
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat
0,05 yang berarti model regresi tidak
bahwa
terdapatheteroskedastisitas
nilai
signifikansi
dari
seluruhvariabel bebas lebih besar dari
4.3Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 4.5 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta (Constant) 46,769 ,096 sqrt_ALPA -,045 ,048 -,061 sqrt_IOS -,145 ,018 -,528 sqrt_CR -,052 ,017 ,202 a. Dependent Variable: sqrt_ERC Sumber data: output SPSS 19, 2014 Berdasarkan tabel diatas, maka dapat
investment
opportunity
set,
diketahui model regresi yang terbentuk
likuiditas terhadap kualitas laba
dan
antara alokasi pajak antar periode,
.
JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI Volume 9 No 2, 2014
125
4 Uji Hipotesis 4.4.1 Uji Parsial (Uji t) Tabel 4.6 Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta (Constant) 46,769 ,096 sqrt_ALPA -,045 ,048 -,061 sqrt_IOS -,145 ,018 -,528 sqrt_CR -,052 ,017 -,202 a. Dependent Variable: sqrt_ERC
t 485,975 -,921 -7,978 -3,053
ig. 000 359 000 003
Sumber data: output SPSS 19, 2014
4.4.2 Uji Simultan (Uji F) Tabel 4.7 ANOVAb Sum of Mean Model Squares df Square F Regression ,581 3 ,194 24,863 Residual 1,200 154 ,008 Total 1,781 157 a. Predictors: (Constant), sqrt_CR, sqrt_ALPA, sqrt_IOS b. Dependent Variable: sqrt_ERC Sumber data: output SPSS 19, 2014
Sig. ,000a
Berdasarkan tabel di atas maka disimpulkan
dengan
derajat
kepercayaan5%, semua variabel bebas secara simultan signifikan berpengaruh positif secarastatistik pada ERC. Hal ini dapat dilihat dari nilai Ftabel2,66< Fhitung24,863 JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI Volume 9 No 2, 2014
126
4.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) Tabel 4.8 Model Summaryb
odel
Std. R Adjus Error of the Durbi R Square ted R Square Estimate n-Watson , ,3 ,313 ,0882 1,945 a 571 26 70 a. Predictors: (Constant), sqrt_CR, sqrt_ALPA, sqrt_IOS b. Dependent Variable: sqrt_ERC Sumber data: output SPSS 19, 2014
Berdasarkan tabel di atas maka dapat
periode berpengaruh terhadap kualitas
diketahui bahwa nilai adjusted R2
laba ditolak.
sebesar
0,309
dipengaruhi bebasnya.
yang
oleh
berarti
31,3%
Sedangkan
ERC
Hasil pada penelitian ini yang
variabel
mengukur beban (penghasilan) pajak
68.7%
lagi
tangguhan tidak berpengaruh terhadap
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
kualitas laba dengan pengukuran ERC.
tercakup dalam model regresi.
Hal
ini
dikarenakan
baik
beban
maupun penghasilan pajak tangguhan 4.5 Pembahasan 4.5.1 Pengaruh Alokasi Pajak
yang dilaporkan dalam laporan laba rugi
dipandang
sebagai
sebagai
gangguan
Antar Periode Terhadap Kualitas
persepsian,
pengaruh
dari
Laba
akuntansi akrual dalam pengakuan
Bila dilihat dari hasil pengujian
pendapatan dan beban serta peristiwa
parsial (uji t) diperoleh hasil bahwa
lain yang memiliki konsekuensi pajak.
nilai koefisien sebesar -0,045 serta
Disamping itu beban (penghasilan)
nilai thitung sebesar -0,921 dengan
pajak
tangguhan
tingkat signifikansi sebesar 0,359 lebih
dalam
laporan
besar dari 0.05 sehingga hipotesis H1
komponen
yang berbunyi alokasi pajak antar
transitori adalah komponen yang hanya
JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI Volume 9 No 2, 2014
yang
dilaporkan
laba-rugimerupakan transitori.Komponen
127
berpengaruh pada laporan keuangan
set(IOS) berpengaruh terhadap kualitas
perioda tertentu, tidak terjadi secara
laba diterima. Dengan kata lainIOS
terus-menerus,
menunjukan
angka
dan
menyebabkan
laba-rugi
menjadi
berfluktuasi.Dan sebab yang kedua, dimungkinkan
ketidak
signifikan
berpengaruh negatif terhadap kualitas laba dengan proksi ERC. Berdasarkan penelitian terdahulu
mampuan
investor dalam menginterprestasikan
hasil
dan penelitian ini, mengindikasikan
subtansi baik beban pajak tangguhan maupun penghasilan pajak tangguhan yang dilaporkan pada laporan laba rugi.
Sedangkan
substansi
beban
bahwa manajer dari perusahaan yang memiliki
IOS
tinggi
cenderung
memanipulasi laba hingga kualitas
(penghasilan) pajak tangguhan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi menggambarkan bahwa adanya beban pajak yang masih harus dibayar oleh
labanya
menjadi
rendah.Signaling
theory dapat mengindikasikan adanya asymmetric information, dimana pihak
perusahaan pada tahun mendatang atau penghematan pembayaran pajak yang masih akan diperoleh perusahaan pada tahun mendatang.
4.5.2
Pengaruh
manajemen
Opportunity Set Terhadap Kualitas Laba
informasi
yang lebih baik dibandingkan dengan pihak
Investment
mempunyai
luar.
Manajemen
berusaha
mengungkap
informasi
untuk
mengungkap informasi yang menurut pertimbangannya akan diminati oleh
Bila dilihat dari hasil pengujian parsial (uji t) diperoleh hasil bahwa nilai koefisien sebesar -0,145 serta nilai t hitung sebesar -7,978 dengan
para pengguna informasi. Dengan nilai IOS
yang
manajemen
merupakan dimungkinkan
pilihan adanya
tingkat signifikansi sebesar 0.000 lebih kecil dari 0.05 sehingga hipotesis H2 yang berbunyi investment opportunity JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI Volume 9 No 2, 2014
tindakan manipulasi, hal ini dapat mengakibatkan pasar merespon rendah 128
terhadap perusahaan yang mempunyai kesempatan
bertumbuh.Dan
Dalam hal ini likuiditas yang digambarkan denganCR berpengaruh negatif, menunjukan semakin tinggi
kemungkinan dalam penelitian ini nilai IOS
juga
kurang
menjadi
pusat
perhatian investor dan dimungkinkan
likuiditas perusahaan akan mengurangi kualitas laba. hal ini dapat disebabkan pada likuiditas perusahaan yang terlalu besar
investor hanya berfokus angka laba akuntansi.Serta dalam
motivasi
berinvestasi
investor
bukan
unuk
dapat
dikatakan
perusahaan
tersebut tidak mampu dalam mengelola aktiva lancar semaksimal mungkin, sehingga menjadikan kinerja keuangan tidak baik. Dengan kinerja keuangan
mendapakan
keuntungan
panjang.Namun mendapatkan
jangka
bertujuan
unuk
keuntungan
jangka
yang
berjalan
mencerminkan
tidak
baik,
kinerja
dapat
manajemen
yang melakukan manipulasi laba guna mempercantik informasi laba.Dalam
pendek (capital gain).
signaling theory, perusahaan yang
4.5.3 Pengaruh Likuiditas Terhadap Kualitas Laba Bila dilihat dari hasil pengujian
kemampuan
finansialnya
mencerminkan
perusahaan
memiliki
prospek
kuat tersebut
yang
baik.
parsial (uji t) diperoleh hasil bahwa
Kemampuan manajer dalam mengelola
nilai koefisien sebesar -0,052 serta
finansial perusahaan sebagai sinyal
nilai thintung sebesar -3,053 dengan
untuk
tingkat signifikansi sebesar 0.003 lebih
sehingga akanmempengaruhi investor
kecil dari 0.05 sehingga hipotesis H3
dalam
yang berbunyi likuiditas berpengaruh
investasi.
terhadap
V. KESIMPULAN DAN SARAN
kualitas
laba
diterima.
Dengan kata lainlikuiditas menunjukan
menarik
perhatian
pengambilan
investor,
keputusan
5.1 Kesimpulan
hasil signifikan berpengaruh negatif terhadap kualitas laba dengan proksi ERC. JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI Volume 9 No 2, 2014
1. Alokasi
pajak
antar
periode
memiliki pengaruh negatif namun 129
tidak signifikan terhadap kualitas
31,3%,69,1%
laba.
variable lain terhadap kualitas laba.
2. Set
kesempatan
investasi
atau
4. Variabel
dipengaruhi
oleh
alokasi
pajak
antar
diperoleh
hasil
tidak
Investment Opportunity Set (IOS)
periode
memiliki
signifikan, dikarenakan perbedaan
pengaruh
negatif
signifikan terhadap kualitas laba. 3. Likuiditas
memiliki
pengaruh
negatif signifikan terhadap kualitas
jangka periode penelitian, sampel dan
perlakuan
beban
maupun
penghasilan pajak tangguhan.
laba. 4. Alokasi
pajak
antar
periode,
investment opportunity set dan likuiditas
secara
bersama-sama
berpengaruh terhadap kualitas laba. 5.2 Keterbatasan
5.3 Saran 1. Penelitian selanjutnya diharapkan tidak hanya menggunakan sampel perusahaan manufaktur saja, tetapi dapat
dikembangkandengan
1. Penelitian ini hanya menggunakan
menggunakan sampel dari jenis
sampel manufaktur saja dan juga
perusahaan lain seperti LQ 45, real
terbatas pada kriteria penelitian
estate dan property, dan lainnya.
yang
menyebabkan
penelitian
pada
sampel perusahaan
manufaktur menjadi sedikit
2. Penelitian
selanjutnya
memperpanjang masa pengamatan untuk melihat reaksi pasar dengan
2. Peneliti hanya melihat reaksi pasar
pengamatan tujuh hari sebelum dan
pada tiga hari setelah dan sebelum
sesudah tanggal publikasi laporan
tanggal
keuangan.
publikasi
laporan
keuangan. 3. Variable
3. Penelitian alokasi
pajak
antar
dijadikan
dan
terhadap
terhadap
berpengaruh
kualitas
bersama-sama
laba
hanya
secara sebesar
variabel kualitas
kepemilikan
Volume 9 No 2, 2014
penjelas
laba.
manajerial
seperti (Insider
Ownership), komite audit, maupun mekanisme
JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI
dapat
menambahkan variabel yang dapat
periode, set kesempatan investasi likuiditas
selanjutnya
corporate
governan 130
review
of
the
proxies,
their
determinants and their consequences.
DAFTAR PUSTAKA
http://papers.ssrn.com. Agoes, Sukrisno dan Estralita Trisnawati.
2009.
Akuntansi
Perpajakan Ed. 2. Jakarta : Salemba Empat.
Ewert,
Alfred
Matrics
and
What
They
Measure.http://papers.ssrn.com. Empirical
Evaluation
of
Accounting Income
Naarding, Ewout.W.J. 2013. The
Relevance
of
Comprehensive
Interperiode Income Tax Allocation.
Numbers”.Journal
of
Dissertation.http://proquest.com.
AccountingResearch. 6, Autumn, pp. 159-178.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program
Belkaoui, Ahmed Riahi. 2007. “Accounting Theory 5th edition, Buku
IBM SPSS
Hanafi,
Christine, Dwikarya Susilawati. 2008. Faktor-faktor Penentu ERC.
November 2008: 146-161.
Syarifuddin. Corporate
dan
N.
2008.
Pengaruh
BPFE-Yogyakarta. Hasnawati, Sri. 2005. Dampak
Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta.JAAI. Vol. 9 No. 2
Responsibility
Disclosure,Timeliness, dan Debt to Ratio
2011.
Set Peluang Investasi Terhadap Nilai
Rulfah
Social
Mamduh.
Manajemen Keuangan.Yogyakarta :
Jurnal Ilmiah Akuntansi.Vol.7 No.2.
Daud,
19. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
dua”. Jakarta : Salemba Empat.
Equity
dan
Wagenhofer. 2009. Earning Quality
Ball R. dan P. Brown. (1968). “An
Ralf
Terhadap
Earning
Response Coefficient. Jurnal Telaah &
Husnan, Suad. 1993. Dasardasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.
Riset Akuntansi.Vol. 1No.1.Hal.82101.
Ikatan (IAI).
Dechow, Patricia et.al. 2010.
2009.
Akuntansi
Akuntansi Pernyataan
Keuangan,
Indonesia Standar
Nomor
46.
Understanding Earning Quality: A JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI Volume 9 No 2, 2014
131
Jakarta : Salemba Empat.
Andi.
Indra, Zubaidi A. et al, 2011. Analisis
Faktor-faktor
Mempengaruhhi Perusahaan
ERC Real
Norpratiwi,
2007. Analisis Korelasi Investment
Pada
Opportunity
Estate.Jurnal
Saham
Set
Terhadap
Pada
Saat
Jurnal
Pengaruh
Eka.
2012.
Struktur
Modal,
Laba,
Ukuran
Pertumbuhan
Return
Pelaporan
Keuangan Perusahaan.
1,UNILA. Dhian
M.V.
yang
Akuntansi dan Keuangan. Vol. 16 No.
Irawati,
Agustina
Akuntansi
dan
Manajemen.Vol. 18 No.1.Hal. 9-22. April 2007. Novianti, Rizki. 2012. Kajian
Perusahaan dan Likuiditas Terhadap
Kualitas
Kualitas Laba.Accounting Analysis
Manufaktur yang Terdaftar di BEI.
Journal.Vol. 1 No. 2. 2012. Semarang:
Accounting Analysis Journal.Vol. 1
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
No. 2. 2012
Semarang.
Laba
Pada
Nurhidayah,
Kasmir.
2012.
Analisis
2012.
Pengaruh
Perusahaan
Budi Risiko
Artinah. Keuangan
Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali
Terhadap
Press.
Coefficient (ERC) Pada Perusahaan Kiswara,
Endang.
2009.
Earning
Perbankan Di Bursa EfekIndonesia.
Pengaruh Alokasi Pembebanan Pajak
Jurnal
Penghasilan Antar Periode Terhadap
1.Februari 2012.
Koefisien Respon Laba. Media Riset
Response
Socioscientia.
Vol.
Rachmawati,
4
Andri,
No.
dan
Akuntansi, Auditing & Informasi.Vol.
Hanung Triatmoko. 2007. Analisis
9 No. 1. April 2009: 1-18.
Faktro-Faktor yang
Lev, B. dan S.R. Thiagaranjan. 1993. Analysis.
Kualitas
Mempengaruhi
laba
dan
nilai
Fundamental
Information
Perusahaan.Simposium
Journal
Accounting
Akuntansi (SNA) X Makasar.
of
Research (Autumn). Pp. 190-215. Mardiasmo. 2008. Perpajakan Edisi Revisi 2008. Yogyakarta : PT JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI Volume 9 No 2, 2014
Riduwan, Pernyataan Keuangan
No.
Nasional
Akhmad.
2004.
Standar
Akuntansi
46
Koefisien
dan
132
Respon
Laba
Akuntansi.
Jurnal
Ekuitas. Vol. 12. No. 3 September 2008. Hal 336-358.
pada tanggal25 Oktober 2013 http://www.finance.yahoo.com diakses pada tanggal28 Oktober 2013
Scott, W.R., 2006. “Financial Accounting
Theory,
Fourth
Ed”.
University of Waterloo, Prentice Hall Canada Inc. Siahaan, Fadjar O.P. 2013. The Effect of Investment Opportunity Set, The Presence of Audit Committee, The Composition
of
Independent
Commissioner,
and
Managerial
Ownership
on
Profit
Quality.
International Journal of Business and Social Science.Vol. 4 No. 9.Aguntansi 2013. Susanto, Yulius Kurnia. 2012. Determinan
Koefisien
Laba.Jurnal
Respon
Akuntansi
dan
Manajemen.Vol. 23 No.2.Desember 2012. Wah, Kam Lai. 202. Does audit quality matter more for firms with high investment
opportunitie?.
Journal
Accout.PublicPolicy.http://papers.ssrn. com. Zain, Manajemen
Muhamad. Perpajakan.
2007. Jakarta
:
Salemba Empat. http://www.idx.comdiakses JURNAL ILMIAH WAHANA AKUNTANSI Volume 9 No 2, 2014
133