PENGANTAR Rekan-rekan pelayan Kebaktian Anak yang dikasihi Tuhan, Semoga di Tahun 2017 ini, semangat pelayanan kita tetap menyala-nyala dan nama Tuhan semakin dipermuliakan melalui pelayanan kita. Bahan Panduan Pelayanan Kebaktian Anak pada semester pertama (Januari-Juni) 2017 ini mengusung tema besar Sinode GKSBS 2015-2020 yaitu “Menjadi Gereja Yang Berdiakonia”. Dan bahan bacaan pada Tahun ini mengambil dari Leksionari Tahun A. Dengan demikian tetap berkesinambungan dengan tahun yang lalu. Bahan Panduan Pelayanan Kebaktian Anak ini, dibagi menjadi dua bagian (terutama pada penyampaian Firman) yaitu untuk kelas kecil dan kelas besar. Selain itu juga teknik penyampaian Firman juga menjadi beragam. Yaitu: bercerita, mewarnai, drama, kolase, bercerita dengan gambar, bercerita dengan mewarnai dan Permainan. Para pelayan, akan lebih baik jika mengadakan persiapan khusus yaitu: 1. Sermon (persiapan bersama). Hal ini baik dilakukan karena banyak hal yang harus dipersiapkan secara khusus. Selain bahan juga harus dipersiapkan, demikian juga dengan cara penyampaiannya agar disesuaikan dengan kondisi masing-masing Jemaat, untuk itu baik jika Pelayan anak berbagi tugas (jika pelayan lebih dari satu). 2. Bahan-bahan anak, terutama gambar yang berwarna dapat diunduh di situs resmi Sinode GKSBS yaitu: www.gksbs.org. 3. Pujian ada beberapa yang dilengkapi dengan notasi dan diharapkan pujian ini dapat diajarkan dengan baik. Oleh karena itu, para pelayan perlu mempelajarinya terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar pujian anak semakin bertambah dan berfariasi. 4. Liturgi yang telah dipersiapkan, diharapkan untuk dapat dipakai dengan baik. Pengenalan akan liturgi dan dilakukan, setidaknya membuat anak sedikit demi sedikit memahami akan liturgi yang dipakai. Karena liturgi disusun merupakan satu kesatuan dimana di dalamnya ada sapaan dari Allah kemudian respon dari anak. Terimakasih kepada para penulis Bahan Panduan Kebaktian Anak Semester Gasal 2017 ini yaitu: Pdt. Pornomo Sidi (POER), Pdt. Andri Saragih (ASA), Pdt. Kris Hermawan Santoso (KHS), Pdt. Kurniawan Diwanto Wijaya (KDW), Pdt. Tresia TT (TTT), Pdt. Theofilus Agus Rohadi (TAR), Pdt. Eko Puji Cahyono (EPC), Pdt Longgar Purnomo (LP). Kiranya pelayanan saudara sekalian menjadi berkat bagi anak-anak di Sinode GKSBS. Akhir kata, kiranya Panduan Pelayanan Kebaktian Anak ini menjadi berkat, bagi kemuliaan Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus. Selamat melayani, Tuhan memberkati.
Metro, November 2016 an. MPS GKSBS
Pdt. A.T. Hariyanto, S.Pd, M. Div. Sekretaris
1
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK MINGGU AWAL TAHUN (TAHUN BARU) Minggu, 1 JANUARI 2017 Lihatlah, Aku Menjadikan Segala Sesuatu Baru WAHYU 21:1-7 TUJUAN: 1. Anak-anak makin mengasihi Tuhan sebagai tanda bahwa dirinya adalah anak-anak Allah. 2. Anak-anak belajar hidup setia, taat, dan tekun, serta percaya bahwa Allah adalah Tuhan yang menjadikan segala sesuatu baru. FOKUS: Bacaan ini berbicara mengenai pemenuhan harapan dan impian umat manusia dalam penciptaan yang baru. Umat manusia diciptakan untuk hidup di bumi, sehingga bumi yang baru akan menjadi rumah mereka. Umat manusia diciptakan untuk bersekutu dengan Allah sehingga Dia akan tinggal di tengah-tengah mereka. Umat manusia diciptakan untuk suatu komunitas, supaya dapat dibangun kota yang benar. Pelajaran Minggu ini adalah sebagai anak-anak Allah, anak-anak diajarkan untuk semakin setia, taat dan tekun mengasihi serta melayani Tuhan. Diwujudkan dalam hidup yang berbagi tentang Tuhan kepada sesama, agar mereka juga merasakan indahnya hubungan yang intim dengan Bapa yang kekal. PENJELASAN BAHAN: Penulis kitab Wahyu menerima pesan khusus dari Allah yang kemudian disampaikan kepada tujuh jemaat Kristen di Asia Kecil, namun sebenarnya pesan itu ditujukan kepada seluruh jemaat Kristen. Pesan ini terutama berisi tiga hal: 1) Dunia penuh dengan kejahatan; jemaat Kristen mungkin harus menderita dan mati. 2) Yesus adalah Tuhan; Ia akan menaklukkan seluruh umat manusia dan semua kekuatan, termasuk kekaisaran Romawi yang melawan Allah. 3) Allah menganugerahkan upah yang melimpah kepada orang-orang yang setia kepada-Nya, terutama mereka yang kehilangan nyawanya demi Dia. Wahyu 21:1-6 ini merupakan paparan penglihatan Yohanes pasca penglihatan sebelumnya tentang lenyapnya langit dan bumi dari hadapan Allah (Why 20:11-13), yaitu Dia duduk di atas takhta dengan kitab kehidupan terbuka, Allah menghakimi orang-orang menurut perbuatan mereka. Dan setiap orang yang tidak tertulis dalam kitab kehidupan dilemparkan ke dalam lautan api. Dalam bagian ini memaparkan hal kebalikannya. Yaitu Yohanes ditunjukkan langit yang baru dan bumi yang baru, kota yang kudus, Yerusalem baru turun dari Surga bak pengantin perempuan yang berdandan bagi suaminya (Lih. 21:1-2) Dilanjutkan dengan suara yang menyatakan bahwa kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Semua bahasa, ungkapan dan gambaran dalam penglihatan Yohanes itu adalah merupakan kiasan tentang tindakan Allah melakukan pembaharuan bagi orang yang tetap setia, percaya dan beriman kepada-Nya. Bagi orang-orang percaya Tuhan menghadirkan kedamaian, ketenteraman dan keintiman. Baik kedamaian, ketenteraman dan keintiman dengan Tuhan sebagai Bapa dan pemeliharanya maupun terhadap sesama umat percaya lainnya. Keberadaan kemah dan Allah ada
2
di sana menggambarkan terjalinnya relasi antara Allah dengan umat terasa begitu indah dan intim. Segala penderitaan akan dihapus mengesankan bahwa ada damai-sejahtera dalam kehidupan umat-Nya. Allah mendatangkan segala sesuatu yang baru menunjukkan ada pengharapan bagi anak-anak Tuhan yang tetap percaya, setia dan taat kepada-Nya. Ayat. 6 menegaskan bahwa Allah yang sanggup melakukan pembaharuan, pemulihan dan hadir sebagai Bapa bagi orang percaya dan menyediakan pengharapan sejati adalah Allah yang kekal, Allah yang berdaulat dan Allah yang berkuasa. Refleksi: Renungkanlah, betapa indahnya hidup dekat dengan Tuhan yang berkuasa membaharui kita yang mempercayai Dia. Pemahaman ini semakin memperkuat keyakinan kita bahwa Allah kita itu kasih, kekal dan berdaulat. PERSIAPAN 1. Pelayan anak yang bertugas hadir 30 menit sebelum kebaktian anak dimulai, melakukan doa bersama, menyiapkan tempat buat kebaktian dan bersiap menyambut anak-anak dengan sukacita. 2. Pelayan anak dapat mempersiapkan ruangan dengan mendekorasi secara sederhana dapat menambahkan tanaman hias dalam pot, gambar-gambar dll. LITURGI
1. VOTUM DAN SALAM Votum Salam
: “Sumber keceriaan, kepintaran dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi” : “Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian” Amin.
2. PUJIAN PEMBUKAAN Pelayan anak mengajak anak-anak untk memulai kebaktian dengan memuji Tuhan dengan penuh semangat. “Rukun Cinta” “Matahari Bersinar T’rang” Rukun cinta satu sama lain, Matahari bersinar t’rang, burung itulah maunya Tuhan. berkicaulah senang. Rendah hati serta ramah tamah Harum semerbaklah bunga di padang. itulah maunya Tuhan. Semua mengajak kepada kita. Tunjukkan saksikan, Tuhan minta buktinya Dan memuji nama Tuhan yang Esa Tunjukkan saksikan, Tuhan minta buktinya Dan memuji nama Tuhan yang Esa
3. DOA PEMBUKAAN (dapat dilayankan oleh salah satu anak) 4. PEMBACAAN AYAT HAPALAN MINGGU SEBELUMNYA (jika ada) 5. PUJIAN PENGAKUAN DOSA, SYUKUR ATAU PENYEMBAHAN Pelayan anak mengajak anak-anak untuk menghayati betapa kuasanya Allah dalam kehidupan ini, sejak penciptaan, pemeliharaan bahkan masa depan kita dengan menyanyikan : “Allah Kuasa Melakukan”
3
6. PERSEMBAHAN Pelayan anak mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan, pelayan akan menunjuk atau menawarkan 1 atau 2 anak untuk mengedarkan kantong persembahan. Persembahan diiringi dengan pujian: KJ 302 “KUB’RI PERSEMBAHAN” 1. Kubri persembahan pada Tuhanku sambil puji Yesus, Juruslamatku. 2. Dengan sukaria kubri padaMu dan merasa kaya dalam Tuhanku. 3. Mari kawan-kawan, rela hatilah bawa persembahan; datanglah seg’ra.
7. PELAYANAN FIRMAN DAN AKTIFITAS a. PELAJARAN UNTUK KELAS ANAK KECIL Pelayan anak menyampaikan cerita tentang “Kisah Si Apel Kecil” dengan mengajak anakanak duduk melingkar. Sambil menggunakan alat peraga ‘wayang apel’ atau gambar pohon apel dengan apel besar dan kecil yang digantung. Kisah Si Apel Kecil ALUR CERITA: 1) Ini cerita dari sebuah pohon apel, tentang sebuah apel kecil dan apel besar yang bergantungan di dahan pohon bersama-sama dengan beberapa apel lainnya. 2) Ketika angin berhembus, apel-apel itu ikut bergoyang-goyang di dahannya. Si apel kecil nampak berpegangan erat-erat pada dahannya dengan wajah agak takut. Melihat itu, apel besar berkata kepada si apel kecil sambil tersenyum, “Apel kecil, kenapa engkau kelihatan takut dan berpegangan erat-erat pada dahan?”. Dengan melirik pada si apel besar, apel kecil itu menjawab, “Memang betul, apel besar. Saya berpegangan erat-erat pada dahan supaya saya tidak jatuh ke tanah. Ih... seram sekali kalau sampai jatuh di tanah. Banyak cacing dan serangga, dan juga kotor sekali”. “Saya tidak mau jatuh ke tanah lalu menjadi busuk seperti apel-apel itu,” seru si apel kecil sambil menunjuk beberapa apel besar yang sudah jatuh di tanah. 3) Si apel besar berpikir sebentar, kemudian ia berkata kepada si apel kecil, “Saya tahu, kamu kuatir kalau sampai jatuh di tanah. Tapi apel kecil... sebenarnya hal itu tidak seburuk yang kamu bayangkan. Ada banyak hal-hal baik yang terjadi jika kita sampai jatuh di tanah”. Si apel kecil menjawab, “Oh... tidak, tidak, tidak. Saya tidak mau jatuh di tanah seperti itu. Saya punya harapan bahwa suatu saat saya akan dipetik oleh majikan kita, dibawa ke rumah mereka, lalu ditempatkan di tempat buah yang indah. Dengan kulitku yang merah mengkilat, saya pasti menjadi apel yang nampak paling lezat. Hebat, ‘kan?”. Dengan bijak apel besar itu berkata kepada si apel kecil, “Apel kecil, tahukah kamu, makna menjadi apel itu tidak hanya sekedar menjadi apel yang memiliki kulit merah mengkilat?”. 4) “Saya tahu, apel besar, “ kata si apel kecil menyela, “Mungkin seorang anak kecil nanti akan membawa saya ke sekolah sebagai bekal makan siangnya di sekolah... atau mungkin juga ia
4
5)
6)
7)
8)
akan memakan saya waktu pulang sekolah. Dan waktu ia memakan saya, anak kecil itu akan tahu bahwa saya tidak hanya apel cantik dengan kulit yang mengkilat, tapi juga apel yang enak dan menyehatkan”. Lagi-lagi si apel besar memberikan respon yang bijak, “Betul, apel kecil... itu betul... .” “Tapi... , ” si apel kecil kemudian melanjutkan kalimatnya dengan suara pelan, “Setelah ia memakan saya, maka saya akan dibuang ke tempat sampah...”. “Ya begitulah, apel kecil,” kata si apel besar. Itulah yang mungkin terjadi bila kamu memilih menikmati kesenangan–kesenangan sesaat atau sekedar mencari penghargaan atau pujian bagi dirimu sendiri.” Si apel kecil bertanya penasaran, “Apa maksudmu, apel besar? Kalau begitu, apa arti kehadiran saya?” Si apel besar berkata, “Sedari tadi, saya ingin memberitahu kamu, apel kecil”. “Kalau begitu...,” kata si apel kecil dengan gugup, “tolong cepat beritahu saya sekarang, sebelum angin bertiup lagi”. Apel besar itu dengan lembut berkata, “Ketika angin bertiup, bisa saja engkau akan tercabut dari dahanmu dan jatuh di tanah. Lalu burung-burung yang lapar atau tupai akan membawamu, memakanmu, lalu meninggalkan sisanya di tanah. Tetapi tahukah kamu, apel kecil, bahwa saat itulah makna hidupmu baru dimulai”. "Itu bukan kabar yang lebih baik," pekik si apel kecil, "bahkan kedengarannya amat sangat buruk, aku tetap akan berakhir dengan membusuk". "Apel kecil, biarkan saya menyelesaikan kalimat saya dulu", kata si apel besar tegas", setelah itu sisa apel mu akan perlahan-lahan membusuk dan menyatu dengan tanah. Benihmu untuk beberapa lama akan tetap berada di dalam tanah. Tapi beberapa waktu kemudian, sesuatu yang indah akan terjadi. Benih-benih mulai tumbuh, tunas-tunas menembus kepermukaan tanah. Sinar matahari dan hujan membantu tunas untuk tumbuh menjadi pohon kecil. Dalam beberapa musim, pohon akan tumbuh cukup besar, dan mulai menghasilkan bunga dan buah, menghasilkan apel sendiri, dan... pada saatnya akan menghasilkan ratusan apel setiap musim!”. “Nah, kau lihat, hai apel kecil... begitu banyak dan besar karya yang bisa kau kerjakan, bukan?” Si apel kecil saat itu hanya bisa berseru penuh kekaguman, “Wow... Betulkah itu...? Hebat sekali!” Dengan melihat ke atas, apel besar berkata, “Ya. Pencipta kita memang luar biasa. Ia punya rencana yang indah dan sempurna untuk setiap ciptaan-Nya. Yang perlu kita lakukan adalah, tetap percaya dan berharap kepadaNya”. Percakapan kedua apel itu selesai, dan ketika angin mulai bertiup kembali, ke dua apel itu nampak berayun dengan senang. Si apel kecil tidak lagi takut jatuh ke tanah, karena sekarang ia tahu bahwa di situlah ia bisa mulai berkarya dalam hidupnya. Seperti apel-apel tadi, kita memiliki sejumlah harapan dan rencana dalam hidup ini. Ada kalanya kita terjebak hanya mengejar kesenangan-kesenangan atau ambisi pribadi. Namun ingat, Allah memiliki rencana dan kehendak yang terbaik dan sempurna bagi apel kecil-apel kecil-Nya. Karena itu apa pun yang terjadi, sepantasnya kita memiliki kerendahan hati untuk percaya dan menerima rancangan dan kehendak Tuhan dalam hidupnya.
PENERAPAN dan AKTIVITAS 1. Ajak anak makan buah bersama, misalnya pepaya atau buah lain yang bijinya dapat langsung dan mudah ditanam. 2. Ajak anak untuk menanam bijinya bersama-sama: a. bagikan gelas plastik. b. isi dengan tanah. c. tanam biji-biji pepaya. d. sirami dengan sedikit air. 3. Katakan kepada anak bahwa biji pepaya ini harus ditanam supaya ia bisa tumbuh menjadi tunas dan saatnya akan menjadi pohon besar yang menghasilkan buah-buah pepaya lagi. Anak-anak Tuhan itu seperti pepaya atau apel kecil dalam cerita tadi. Allah memiliki rencana
5
yang terbaik dan sempurna bagi setiap anak-anak-Nya. Karena itu jangan terjebak hanya mengejar kesenangan-kesenangan atau ambisi pribadi kita, sebaliknya kita harus tetap percaya dan tetap berharap kepada Allah. b. PELAJARAN UNTUK KELAS ANAK BESAR Alat Peraga : Ilustrasi: “Surat dari yang maha Kuasa” Surat Dari Sang Maha Pencipta Saat kau bangun di pagi hari, AKU memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepada-KU, walaupun hanya sepatah kata meminta pendapat-Ku atau bersyukur kepada-KU atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin. Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja. AKU kembali menanti saat engkau sedang bersiap, AKU tahu akan ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaKU, tetapi engkau terlalu sibuk. Disatu tempat, engkau duduk disebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun. Kemudian AKU melihat engkau menggerakkan kakimu. AKU berpikir engkau akan berbicara kepada-KU, tetapi engkau berlari ke telepon, dan menelepon seseorang teman untuk mendengarkan gosip terbaru. AKU melihatmu ketika engkau pergi bekerja dan AKU menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu aku berpikir engkau terlalu sibuk mengucapkan sesuatu kepada-KU. Sebelum makan siang AKU melihatmu memandang sekeliling, mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepada-KU, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu. Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut nama-KU dengan lembut sebelum mereka menyantap berkat yang AKU berikan, tetapi engkau tidak melakukannya. Yah, tidak apa-apa masih ada waktu yang tersisa dan aku berharap engkau akan berbicara kepada-KU, meskipun saat engkau pulang ke rumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan. Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV, AKU tidak tahu apakah kau suka menonton TV atau tidak, hanya saja engkau selalu ke sana dan menghabiskan banyak waktu setiap hari di depannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yang ditampilkan. Kembali AKU menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu tetapi kembali kau tidak berbicara kepada-KU. Saat tidur, KUpikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu, kau melompat ke tempat tidur dan tertidur tanpa sepatahpun namaKU kau sebut. Tidak apa-apa karena mungkin engkau tidak menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu. AKU telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari. AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar terhadap orang lain. Aku sangat menyayangimu, setiap hari AKU menantikan sepatah kata, doa, pikiran atau ucapan syukur dari hatimu. Baiklah, engkau bangun kembali dan kembali AKU menanti dengan penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberiku sedikit waktu untuk menyapa-KU. Tapi yang AKU tunggu…ah, tak jua kau menyapa-KU. Dari detik ke detik, dari menit ke menit, dari jam ke jam, hingga hari berganti lagi, kau masih mengacuhkan AKU. Tak ada sepatah kata, tak ada seucap doa, dan tak ada rasa, tak ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepadaKU.
6
Apakah salah-KU padamu? Berkat yang AKU limpahkan, kesehatan yang AKU berikan, harta yang AKU relakan, makanan yang AKU hidangkan, anak-anak yang AKU rahmatkan, apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepada-KU? Percayalah AKU selalu mengasihimu dan AKU tetap berharap suatu saat engkau akan menyapa-KU, memohon perlindungan-KU dan bersujud menghadap-KU. Yang selalu menyertaimu setiap saat, TUHAN ALLAH YANG MAHA KUASA Pembukaan 1) Bacalah “Surat dari Sang Maha Pencipta” (bisa juga diperbanyak sejumlah anak-anak) 2) Ajaklah anak-anak untuk memahami kalimat per kalimat isi surat tersebut, dengan bertanya/berdialog dengan anak-anak, apakah hal ini sudah dilakukan atau belum?. 3) Tekankan karya dan pekerjaan Tuhan Allah yang membaharui dan menyertai sejak dari awal sampai akhir. Pembelajaran : 1) Allah memiliki rencana yang terbaik dan sempurna bagi setiap anak-anak-Nya. Karena itu jangan terjebak hanya mengejar kesenangan-kesenangan atau ambisi pribadi kita, sebaliknya kita harus tetap percaya dan tetap berharap kepada Allah. 2) Sebagai anak-anak Allah, anak-anak diajarkan untuk semakin setia, taat dan tekun mengasihi serta melayani Tuhan. Diwujudkan dalam hidup yang berbagi tentang Tuhan kepada sesama, agar mereka juga merasakan indahnya intim dengan Bapa yang kekal. Penerapan 1) Ajak anak makan buah bersama, misalnya pepaya atau buah lain yang bijinya dapat langsung dan mudah ditanam. 2) Ajak anak untuk menanam bijinya bersama-sama: a. Bagikan gelas plastik. b. Isi dengan tanah. c. Tanam biji-biji pepaya. d. Sirami dengan sedikit air. 3) Katakan kepada anak bahwa biji pepaya ini harus ditanam supaya ia bisa tumbuh menjadi tunas dan saatnya akan menjadi pohon besar yang menghasilkan buah-buah pepaya lagi. Sama seperti kita, sebagai anak-anak Allah harus tumbuh dalam firman Tuhan dengan setia dan taat kepada Tuhan.
8. DOA SYAFAAT Ajak anak berdoa, menyerahkan segala harapan dan cita-citanya kepada Tuhan.
9. PUJIAN RESPON FIRMAN KJ 299 “Bersyukur kepada Tuhan” Bersyukur kepada Tuhan, bersyukur kepada Tuhan, sebab Ia baik. Bersyukur kepada Tuhan.
10. KOMITMEN : AYAT HAFALAN Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. (Pengkotbah 3:11a)
11. PENGAKUAN IMAN ANAK 7
Kami anak-anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta, Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya Roh Kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari Saya dan teman-teman dan menuntun saya setiap hari Saya dan teman-teman adalah saudara-saudara sepersekutuan Saya akan hidup bersama Yesus sekarang sampai selama-selamanya.”
12. PUJIAN PENGUTUSAN “Bapa Trimakasih” Bapa trima kasih, Bapa trima kasih. Bapa yang ada di sorga, ku bertrima kasih. Amin.
13. BERKAT Anak-anak, yang dikasihi Tuhan Yesus, ibadah kita telah selesai,mari kita pulang dengan sukacita dan lakukanlah Firman yang telah anak-anak dengar. Sekarang arahkan hati untuk menerima berkat Tuhan: Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, damai sejahtera dari Allah Bapa dan persekutuan dengan Roh Kudus menyertai kita sekalian dari sekarang sampai selamalamanya.” Amin.
14. WARTA *****KDW*****
8
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK MINGGU EPIFANI I, WARNA PUTIH 08 JANUARI 2017 TAAT PADA KEHENDAK ALLAH MATIUS 3:13-17 Tujuan 1. Anak-anak mengetahui bahwa Yohanes Pembaptis yang membaptis Tuhan Yesus. 2. Anak-anak meneladan Yohanes yang taat pada kehendak Tuhan Yesus. Penjelasan Teks: MATIUS 3:13-17 Yohanes pembaptis mendapatkan satu kesempatan berharga untuk membaptis Tuhan Yesus. Pembaptisan Tuhan Yesus merupakan tanda peresmian dari tugas pelayanan Yesus. Awalnya, Yohanes ragu apakah ia harus membaptis Yesus, karena ia berpikir bahwa seharusnya dialah yang dibaptis oleh Yesus. Yohanes merasa diri tidak layak. Keragu-raguan Yohanes tertera pada ayat yang ke-14 dan hanya Injil Matius yang mencatat keragu-raguan Yohanes untuk membaptiskan Yesus. Melihat keragu-raguan Yohanes, Yesus menyatakan bahwa hal tersebut merupakan kehendak Allah. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kehendak Allah digenapi, yakni Yesus dibaptis. Yohanes pun menuruti apa kata Yesus dan membaptis-Nya. Kemudian langit terbuka, Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, dan terdengar suara Allah “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan”. Apa yang dilakukan oleh Yohanes merupakan contoh yang patut diteladani. Orang yang percaya kepada Tuhan Yesus wajib dibabtis dan melakukan kehendak Allah, yakni melakukan perbuatan baik. Penjelasan tentang sosok : Yohanes Pembaptis. Kadang disebut sebagai “Nabi perjanjian Lama” yang terakhir, sebab ia memperingatkan umat akan penghakiman Allah dan kedatangan “Mesias”. Ia anak dari Zakharia dan Elisabet. Dalam kitab-kitab injil, Yohanes digambarkan sebagai nabi yang berseru-seru dipadang gurun. Ia memperingatkan orang-orang agar bersiap sedia menghadapi suatu hal yang baru yang sedang dikerjakan Allah (Mat 3:1-12, Mrk 1:4-8, Luk 3:1-20). Yohanes memakai jubah bulu unta dan makan belalang dan madu hutan. Yohanes pembaptis menyatakan bahwa orang Israel tidak begitu saja berkenan dihadapan Allah hanya karena mereka adalah keturunan Abraham. Mereka harus sadar bahwa selama ini mereka tidak menaati Allah. Mereka perlu mempersiapkan diri menyambut kehadiran seorang utusan penuh kuasa yang akan dikirim Allah bagi mereka (Luk 3:16). Yohanes pembaptis memberitakan pertobatan, menyerukan agar orang-orang menyesali dosanya dan bertobat. Selanjutnya ia membaptis orang-orang yang menyesali dosanya. Yohanes Pembaptis mendorong orang-orang untuk kembali pada Allah dan mendapatkan pengampunan dosa (Luk 3:3). Persiapan : 1. Pelayan menyiapkan beberapa alat peraga: yaitu gambar Yohanes Pembaptis, gambar Tuhan Yesus, gambar burung merpati (Gambar Terlampir). 2. Pelayan anak yang bertugas hadir 30 menit sebelum kebaktian anak dimulai 3. Pelayan anak melakukan doa bersama.
9
4. Pelayan anak menyiapkan tempat buat kebaktian dan bersiap menyambut anak-anak dengan sukacita. Liturgi :
1. Votum dan Salam : Pelayan anak mengucapkan selamat datang kepada anak-anak dan mengajak anak-anak untuk memulai kebaktian dengan penuh semangat. Pelayan : “Adik-adik yang terkasih, mari kita meminta kepada Tuhan untuk memberkati kebaktian ini, dengan kita semua bersama-sama mengucapkan pengakuan demikian: Tuhan adalah Penolong kita yang setia. Dialah Allah yang selalu mencintai kita.” Salam : “Damai sejahtera Tuhan Yesus dan kasih setia Allah Bapa menyertai kita semua. Amin”.
2. Pujian Pembukaan : Kidung Ceria 340 “Slamat-slamat datang wahai kawanku” Slamat-slamat datang wahai kawanku // Kami bergembira dan menyambutmu Slamat-slamat datang wahai kawanku // Tuhan memberkati menyertaimu
3. Doa Pembukaan : Pelayan anak meminta salah satu anak untuk berdoa 4. Pujian Respon “HATI-HATI GUNAKAN TANGANMU” Hati-hati gunakan tanganmu 2x // Kar’na Bapa di surga melihat ke bawah Hati-hati gunakan tanganmu // (kakimu, mulutmu).
5. Persembahan Pelayan anak mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan, pelayan anak menunjuk 2 anak untuk mengedarkan kantong persembahan, persembahan diiringi dengan pujian “Betapa baiknya Engkau Tuhan” Betapa baiknya Engkau Tuhan // KasihMu tiada berkesudahan Betapa mulia kasihMu Yesus // Jiwaku tlah dislamatkan Reffrein: Hosanna, ku memuji Tuhan // Hosanna, ku tinggikan Yesus Hosanna.. hosanna.. hooo.. saa.. naa.. Setelah itu pelayan menunjuk salah satu anak untuk berdoa persembahan dan doa firman.
6. Pelayanan Firman dan Aktifitas a. PELAJARAN UNTUK ANAK KELAS BESAR Metode Penyampaian Firman Cerita dengan Alat Peraga. 1) Cerita dimulai dengan menjelaskan siapa itu Yohanes pembaptis. Jelaskan mengenai siapa itu Yohanes, Lihat Penjelasan Teks. Pakailah gambar Yohanes pembaptis. 2) Selanjutnya, ceritakan bahwa kemudian datanglah Yesus dan meminta untuk dibaptiskan oleh Yohanes. Pakailah gambar Tuhan Yesus. 3) Ceritakan kepada anak bahwa ketika itu, Yohanes bingung karena ia merasa tidak layak untuk membaptis Yesus. Menurut Yohanes, Yesuslah yang seharusnya membaptis dirinya, namun Yesus mengatakan bahwa kehendak Allah harus terlaksana yakni Yesus dibaptis oleh Yohanes.
10
4) Karena ketaatannya pada Yesus, maka Yohanes pembaptis membaptis Yesus. Kemudian keajaiban terjadi nampak langit terbuka dan ada seekor burung merpati. Pakailah gambar merpati. 5) Dan terdengar suara dari langit yang berkata “Inilah Anakku yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan”. Kehendak Allah atas diri Yesus terjadi yakni Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. 6) Pelayan anak menyampaikan kepada anak-anak bahwa; Sama halnya seperti Yohanes, seringkali seorang anak merasa bahwa dirinya kecil dan tidak layak. Melalui cerita ini anak-anak, diingatkan kembali untuk mensyukuri bahwa semua orang Kristen termasuk anak-anak, dipanggil dan dipercaya untuk melakukan tugas, yakni melakukan kehendak Allah dengan berbuat baik dalam hidup sehari-hari. Misalnya saja tidak membolos sekolah, tidak mencontek saat ulangan, melerai teman yang berkelahi, memberi bantuan bagi orang lain, tidak melawan orang tua, menghormati orang tua dan orang lain dan sebagainya. 7) Pelayan anak menutup pertemuan dengan mengajak anak untuk berkomitmen meneladan Yohanes Pembaptis yang taat pada kehendak Tuhan Yesus. Diakhiri dengan Pelayan anak memimpin doa bersama. b. PELAJARAN UNTUK ANAK KECIL 1) Pelayan anak membacakan Matius 3:13-17 2) Pelayan anak menceritakan kisah Pembaptisan Tuhan Yesus dengan bahasa yang bisa diterima anak-anak. 3) Pelayan anak mengajak anak-anak untuk mewarnai gambar Tuhan Yesus yang dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. 4) Pelayan anak mengambil hasil mewarnai anak-anak dan menempelkannya di Mading (Majalah dinding). catatan: menyesuaian gereja masing-masing. 5) Pelayan anak menutup firman dengan mengajak anak-anak untuk berdoa bersama.
7. Doa Syafaat : Pelayan anak mengajak anak-anak untuk berdoa syafaat 8. Pujian Respon Firman “ Dengar Dia Panggil Nama Saya” Dengar Dia panggil nama saya // Dengar Dia panggil nama mu Dengar Dia panggil nama saya // Juga Dia panggil nama mu Reff: Ku jawab ya ya ya (2x) // Ku jawab ya Tuhan (2x) Ku jawab ya ya ya // Ooo giranglah.. (2x) Yesus sangat cinta pada saya // Ooo giranglah.
9. Komitmen : Menugasi anak-anak untuk menghafal ayat hafalan Yoh :14:12 10. Pengakuan Iman Anak GKSBS Kami anak-anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta, Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya, Roh Kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari Saya dan teman-teman adalah saudara-saudara seperkutuan Saya akan hidup bersama Yesus sekarang sampai selama-lamanya”
11
11. Pujian Pengutusan “JALAN SERTA YESUS” Jalan serta Yesus… jalan serta-Nya setiap hari // Jalan serta Yesus…serta Yesus s’lamanya.. Jalan dalam suka, jalan dalam duka // Jalan serta-Nya…setiap hari Jalan serta Yesus // Serta Yesus s’lamanya.
12. Berkat Adik-adik yang dikasihi Tuhan Yesus, ibadah kita telah selesai, mari kita pulang dengan sukacita, jadilah anak-anak yang mengasihi Tuhan, orang tua, teman dan semua orang, Tuhan mengasihi adik-adik dan senantiasa menyertai adik-adik saat ini dan sampai selamanya..amin..
13. Warta Pelayan anak menyampaikan warta atau informasi kepada anak-anak untuk Kebaktian minggu depan.
*****ASA*****
12
LAMPIRAN GAMBAR GAMBAR TUHAN YESUS
GAMBAR YOHANES PEMBABTIS
13
GAMBAR BURUNG MERPATI
14
LAMPIRAN GAMBAR UNTUK MEWARNAI
15
Panduan Pelayanan Kebaktian Anak Minggu, Epifani II, Warna: HIJAU Minggu, 15 Januari 2017 BERSYUKUR KARENA BERKAT TUHAN Bacaan 1 Korintus 1:1-9 TUJUAN: Agar Anak-anak selalu belajar untuk mengucap syukur atas berkat Tuhan. LATAR BELAKANG Apa yang disampaikan Paulus dalam ucapan syukurnya tidak sekadar sebuah formalitas dalam sebuah surat. Dari cara Paulus mengungkapkan syukur, kita dapat belajar tentang sikap yang benar dalam mengucap syukur. 1. Pertama, mengucap syukur harus terus-menerus. Di ayat 4 Paulus memakai bentuk present tense untuk kata “mengucap syukur” Yun. (eucaristou), yang menunjukkan tindakan terus-menerus. Untuk mempertegas makna ini, Paulus menambahkan kata “senantiasa” Yun. (pantote), walaupun dari sisi tata bahasa penambahan ini tidak terlalu diperlukan. Syukur sendiri menurut KBBI adalah “rasa terima kasih kepada Allah, pernyataan lega, senang, dan sebagainya”. Penambahan ini berfungsi untuk memberikan penekanan. Paulus ingin menunjukkan bahwa ucapan syukur harus menjadi gaya hidup orang Kristen (band. 1Tes. 5:18). 2. Kedua, mengucap syukur tidak dihalangi oleh respons negatif dari orang lain. Di ayat 4 Paulus mengatakan bahwa dia mengucap syukur “karena kalian”. Sekilas tidak ada yang istimewa dari hal ini, namun jika kita memahami sikap negatif jemaat Korintus terhadap Paulus, kita dapat melihat ucapan syukur ini sebagai sesuatu yang luar biasa. Di tengah jemaat yang tidak berpihak (1:12), bahkan menyerang dirinya (ps. 4), Paulus masih bisa mengucap syukur untuk keberadaan mereka. Dia tidak hanya mengucap syukur untuk mereka yang masih loyal terhadap dirinya. Dia mengucap syukur untuk mereka semua! 3. Ketiga, mengucap syukur tidak dibatasi oleh kelemahan orang lain. Di surat-suratnya yang lain Paulus biasanya mengucap syukur untuk iman, kasih atau ketekunan yang dimiliki penerima surat (Rm. 1:8). Dalam surat 1 Korintus dia mengucap syukur untuk karunia-karunia rohani yang dimiliki jemaat. Fokus ucapan syukur ini sedikit mengejutkan, karena jemaat Korintus justru menyalahgunakan karunia-karunia rohani yang mereka miliki. Paulus tidak setuju dengan penyalahgunaan ini (pasal. 12-14), namun dia tidak kehilangan alasan untuk tetap bersyukur atas pemberian Ilahi tersebut. 4. Pada perikop ini pula Paulus mengucap syukur karena kekayaan-kekayaan kasih karunia yang dimiliki oleh jemaat di Korintus. jemaat kaya akan dalam segala hal, yaitu kaya akan perkataan, kaya akan pengetahuan. 5. Pelajaran yang kita dapat pada saat ini adalah kita sebagai anak-anak Tuhan di tekankan untuk selalu mengucap syukur atas berkat Tuhan, berkat Tuhan dapat bermacam-macam; kesehatan, nafas kehidupan, orangtua dan sebagainya. Ucapan syukur hendaknya dilakukan setiap saat, ketika kita senang, susah, sedih, kelimpahan dll. PERSIAPAN: 1. Pelayan anak sudah hadir 30 menit sebelum ibadah dimulai, untuk berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita. 2. Mempersiapkan perlengkapan yang akan dipakai sebagai sarana penyampaian firman.
16
LITURGI:
1. Pembukaan a. Penyambutan, Pelayan menyambut anak-anak yang hadir dengan menjabat tangannya dan mengucapkan; “selamat datang”. Kemudian meminta anak-anak untuk saling berjabat tangan dengan teman-temannya. b. Pujian pembukaan Pelayan mengajak anak menyanyikan lagu “Selamat Pagi Bapa”. Selamat Pagi Bapa Selamat pagi Bapa, selamat pagi Yesus, selamat pagi Roh Kudus Trimas kasih atas anug’rahMu semalam t’lah berlalu. Ku memuji, ku bersyukur, Ku muliakan namaMu. Allah Bapa, Putra, Roh Kudus trima kasih
2. Votum & Salam ”Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi”. ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian” Amin.
3. Pembacaan Ayat Hafalan Minggu Sebelumnya 4. Pujian Pengakuan dosa, syukur atau penyembahan Pelayan mengajak anak untuk memuji Tuhan dari KJ 40:1-2 “Ajaib Benar Anugerah”. 1. Ajaib benar anugerah pembaru hidupku! // ‘Ku hilang, buta, bercela; olehnya ‘ku sembuh. 2. Ketika insaf, ‘ku cemas, sekarang ‘ku lega // Syukur, bebanku t’lah lepas berkat anugerah!.
5. Pelayanan Firman a. Pelayan Firman untuk kelas Kecil Pelayan anak membacakan ayat firman Tuhan dari 1 Korintus 1:1-9, kemudian mengulas cerita tentang firman tersebut. Kemudian setelah itu minta kesediaan anak-anak untuk berkreasi (contoh: Menghias tempat ibadah, Merawat bunga yang ada di lingkungan Gereja atau kegiatan lain sebagai ungkapan syukur kepada TUHAN). b. Pelayan Firman Kelas Besar Adik-adik, pada saat ini kita akan belajar bagaimana kita mengucap sykur kepada Tuhan. Sebelumnya kakak akan bertanya apa yang dimaksud dengan bersyukur? pernahkah kita mengucap syukur kepada Tuhan? (Tunggu jawaban dari anak-anak). Nah, kalau pernah apa yang disyukuri itu? Kalaupun masih ada yang belum mari kita mengucap syukur kepada Tuhan. Baik, semua bisa merasakan berkat Allah dan bisa mensyukurinya. Dalam renungan saat ini rasul Paulus mengingatkan betapa pentingnya kita mengucap syukur kepada Tuhan. Berkat yang kita terima, nafas, kesehatan, memiliki orangtua yang sayang kepada kita dan masih banyak yang lainnya. bersyukur tidak hanya ketika kita mendapatkan sesuatu yang kita lihat, tetapi yang tidak kelihatan. Sebagai orang percaya kita patut bersyukur karena kita memiliki Tuhan Yesus sebagai Bapa yang baik, yang dengan penuh kasih akan memenuhi segala kebutuhan sekaligus mendidik kita agar kita
17
terus bertumbuh dan memiliki karakter seperti Dia. Tuhan adalah Bapa yang memenuhi segala yang kita butuhkan. Di dalam Yesus tersedia segala berkat yang kita perlukan. Tetapi seringkali kita selalu mengetahui bahwa berkat Tuhan itu berupa uang atau hal-hal yang bersifat materi semata. Akibatnya ketika seseorang belum memiliki uang banyak atau harta yang melimpah ia akan merasa bahwa dirinya belum diberkati Tuhan. Kita lupa bahwa tubuh yang sehat, keluarga yang harmonis, anak-anak yang tumbuh sehat, sekolah lancar dan sebagainya adalah berkat. Kita jarang menghargai apa yang kita miliki saat ini. Nah, adik-adik yang dikasihi Tuhan. Mari kita mulai belajar menghargai berkat-berkat yang Tuhan limpahkan dalam kehidupan kita, bukan hanya materi, tapi juga berkat-berkat non materi yang kita terima. Betapa banyak hal-hal baik yang Tuhan karuniakan dalam hidup kita setiap hari. Uang dan materi hanyalah sebagian kecil dari berkat yang kita terima. Berkat Tuhan itu menyeluruh dan sempurna, meliputi berkat jasmani maupun berkat rohani. c. Lagu Respon “Mari Kita Bersukaria” Mari kita bersukaria, Kar’na ini hari bahagia Kita berkumpul jadi satu, Puji Tuhan semesta itu Tepuk tangan wajah berseri, Hilangkanlah hati yang sedih Bukankah Yesus berkata, Damai-Nya dib’rikan kita. Mari kita bersukaria
6. Persembahan Pelayan meminta salah seorang anak untuk mengedarkan kantong persembahan. Sementara kantong diedarkan, anak diajak menyanyi “Persembahan Kami” Persembahan kami pada hari ini kiranya Tuhan t’rimalah dengan senang hati. Pelayan meminta satu orang anak untuk memimpin doa persembahan dan doa Bapa Kami.
7. Penugasan Ayat hafalan 1 Korintus 1:5,” Sebab di dalam Dia kamu telah menjadi kaya dalam segala hal: dalam segala macam perkataan dan segala macam pengetahuan,”
8. Doa Syafaat 9. Pengakuan Iman Anak Kami anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta. Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya. Roh kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari. Saya dan teman-teman adalah saudara saudara sepersekutuan. Saya akan hidup bersama Yesus, sekarang sampai selama-lamanya”.
10. Nyanyian Penutup Trimakasih Tuhan untuk kasih setiaMu, Yang kualami dalam hidupku Trimakasih Yesus untuk kebaikkanMu, Sepanjang hidupku Trimakasih Yesusku,buat anug’rah yang Kau b’ri, S’bab hari ini Tuhan adakan syukur bagiku.
11. Pengutusan dan Berkat Pulanglah dengan sukacita dan terimalah berkat Tuhan:
18
”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, keselamatan dan persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus, pimpinan dan penghiburan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian sekarang ini sampai selama-lamanya.” Amin.
*****EPC*****
Contoh hiasan Dinding:
19
20
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu Epifani III, Warna: HIJAU Tanggal: 22 Januari 2017 Yesus Memanggil Kita Matius 4:18-23 TUJUAN: Anak belajar dan mengerti bahwa Allah memanggil kita untuk menuruti perintahNya. PERSIAPAN: 1. Pelayan anak sudah hadir 30 menit sebelum ibadah dimulai, untuk berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita. 2. Pelayan anak mempersiapkan ruangan, mendekorasi secara sederhana dapat menambahkan tanaman hias dalam pot, gambar-gambar, dll. 3. Mempersiapkan perlengkapan penyampaian firman. PENJELASAN BAHAN 1. Danau Galilea, atau Danau Kineret (Bil 34:11), atau Danau Kinerot (Yos 12:3) atau Danau Genesaret (Luk 5:1), atau Danau Tiberias (Yoh 21:1) berada di wilayah Galilea. Terbentang dari utara-selatan (±21 Km) dan timur-barat (±11 Km) dan terletak 211m di bawah permukaan laut. Sungai Yordan bermuara di danau ini. Air danau ini tawar dan banyak ikannya. Oleh karena itu menjadi sumber mata pencaharian masyarakat sekitar (nelayan). 2. Simon Petrus dan Andreas adalah nelayan yang berasal dari kota Betsaida (Yoh1:44) yang terletak dekat dengan Danau Galilea. 3. Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya adalah juga nelayan di Danau Galilea. Dan digelari sebagai “Boanerges” yang berarti anak-anak guruh (Mrk 3:17). Inti Pembelajaran: 1. Pada saat ini, banyak anak-anak “terlalu sibuk” dengan kegiatannya. Baik untuk belajar tambahan, kegiatan ekstrakulikuler, main game, nonton TV (beberapa acara TV yang menarik perhatian anak-anak justru ada pada acara Minggu pagi) atau kegiatan lainnya. Hal ini, kemudian menjadi alasan untuk tidak aktif dalam kegiatan sekolah minggu dan ambil bagian dalam pelayanan (dan seringkali juga didukung oleh orang tuanya). Misalnya paduan suara dan bermain drama. Tanpa sadar, anak belajar untuk lebih mengutamakan yang lain tersebut untuk kepentingannya sendiri dibandingkan mengutamakan Allah. Oleh karena itu pembelajaran saat ini, anak diajak untuk mengutamakan kehendak Allah di dalam kehidupannya. Salah satu bentuk mengikut Yesus dalam mendengar perintah-Nya dan melakukannya adalah rajin ibadah anak (sekolah minggu). 2. Aktif dalam ibadah ini bukan hanya untuk anak-anak tetapi juga untuk semua orang yang mengaku sebagai murid-murid Yesus. Aktif dalam ibadah itu juga adalah wujud melaksanakan tugas gereja dalam persekutuan (Koinonia). LITURGI:
1. Pembukaan a. Penyambutan, Pelayan menyambut anak-anak yang hadir dengan menjabat tangannya dan mengucapkan; “selamat datang”. Mulailah ibadah dengan sapaan “selamat pagi adik-adik?” Apa kabar? Minta
21
anak-anak yang kabarnya baik untuk mengangkat tangan. Selanjutnya minta anak-anak yang kabarnya sungguh amat baik untuk angkat tangan. Hal ini dilakukan untuk membiasakan anak menjawab pertanyaan apa kabar dengan jawaban baik atau sungguh amat baik. b. Pujian pembukaan Pelayan mengajak anak menyanyikan lagu “Aku Suka Mengikut Yesus”
2. Votum & Salam ”Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi” ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anakanak sekalian” Amin.
3. Pembacaan Ayat Hafalan Minggu Sebelumnya 4. Pujian Pengakuan dosa, syukur atau penyembahan Pelayan mengajak anak untuk memuji Tuhan “Mengikut Yesus Keputusanku”
5. Pelayanan Firman a. Kelas Kecil 1) Pertanyaan pembuka:
22
Kenapa anak-anak sering tidak datang ke Sekolah Minggu? Kenapa anak-anak rajin datang ke Sekolah Minggu? 2) Penyampaian Firman: Yesus memanggil murid-murid pertama disampaikan dengan gambar (Parafrase) 3) Aplikasi Yesus memanggil murid-murid untuk mengikuti-Nya. Mengikuti perintah dan teladanNya. Kita sebagai anak-Nya juga diajak untuk mengikuti Yesus dengan mentaati perntah-Nya. 4) Aktifitas Gambar Yesus memanggil “Ikutlah Aku” kemudian anak-anak menempelkan gambar anak-anak (gambar laki-laki dan perempuan dan diberi nama pada gambar anak-anak tersebut) dekat dengan tangan Yesus. (Gambar terlampir) Bisa juga dilanjutan dengan mewarnainya. b. Kelas Besar 1) Pembukaan: Bagikan beberapa gambar (Tuhan, bermain, les, teman-teman, keluarga dll). Mintalah anak-anak untuk mengurutkan berdasarkan prioritas dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian mintalah beberapa anak untuk menjelaskan urutan prioritasnya. 2) Pelayanan Firman: Yesus memanggil murid-murid pertama disampaikan dengan gambar (Parafrase). 3) Aplikasi Ajak anak-anak untuk mendiskusikan : Anak-anak diajak untuk melihat kembali urutan prioritas yang sudah dibuat pada awal tadi. Kemudian anak-anak diberikan kesempatan untuk menyusun ulang urutan prioritasnya tersebut. Terakhir, jelaskan kepada anak bahwa kita harus mengutamakan Tahan dalam hidup kita dengan mengikuti perintahnya.
6. Persembahan -
Pelayan meminta salah seorang anak untuk mengedarkan kantong persembahan. Sementara kantong diedarkan, anak diajak menyanyi “Saya Mau Ikut Yesus”
-
Pelayan meminta satu orang anak untuk memimpin doa persembahan dan doa Bapa Kami.
7. Penugasan ; Ayat hafalan Matius 4:19 23
8. Doa Syafaat : Pelayan anak mengajak anak-anak untuk berdoa syafaat bersama. 9. Pengakuan Iman Anak Kami anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta. Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya. Roh kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari. Saya dan teman-teman adalah saudara saudara sepersekutuan. Saya akan hidup bersama Yesus, sekarang sampai selama-lamanya”
10. Nyanyian penutup Pelayan mengajak anak untuk berdiri dan menyanyikan lagu “Tuhan Sungguh Baik”
11. Pengutusan dan berkat Pulanglah dengan sukacita dan terimalah berkat Tuhan: ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, keselamatan dan persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus, pimpinan dan penghiburan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian sekarang ini sampai selama-lamanya.” Amin.
***(KHS)***
24
Gambar berwarna
25
Gambar Hitam Putih
26
Gambar untuk Aktifitas anak kecil
27
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu, Epifani IV, Warna: HIJAU 29 Januari 2017 PEMBAWA DAMAI Matius 5:1-12 TUJUAN : Anak belajar bertindak menjadi pembawa damai PENJELASAN TEKS Injil Matius menunjukkan bahwa Kabar Baik yang diberitakan Yesus didasarkan pada hukum dan ajaran Perjanjian Lama. Di Gunung Sinai, Allah memberi hukum yang mengatur hidup bangsa Israel kepada Musa. Demikian dalam khotbah di bukit versi Matius, Yesus naik ke tempat yang tinggi, yaitu ke atas bukit dan mengajarkan hidup yang sesuai kehendak Allah. Orang banyak merupakan obyek pelayanan Yesus. Yesus memberikan pengajaran kepada mereka di atas bukit (ay. 1-12). Pengajaran yang disampaikan-Nya berkenaan dengan keberadaan orang yang miskin dan berduka (ay. 3-4). Mengenai sikap atau karakter seseorang, ia akan menerima dampaknya yang baik jika ia melakukan apa yang benar; misal memiliki sikap lemah lembut, merindukan kebenaran, murah hati, suci hatinya (ay 5-9). Demikian juga orang yang mengalami penderitaan, penganiayaan oleh karena kebenaran, mengikut Tuhan Yesus, mereka pun akan menerima upahnya yaitu Kerajaan Sorga (ay.10-12). Orang yang mengerjakan semua itu mendapat kebahagiaan atau berkat Tuhan. Tindakan seorang pembawa damai dapat diwujudkan dengaan tidak bertengkar, berdoa untuk sesamanya, tidak tinggi hati, lemah lembut hatinya, tidak membalas ketika dihina, dan bergembira dalam segala keadaan. PERSIAPAN 1. Pelayan anak sudah hadir 30 menit sebelum ibadah dimulai untuk berdoa bersama dengan tim dan siap menyambut anak dengan sukacita. 2. Pelayan anak mempersiapkan ruangan ibadah. 3. Pelayan anak memperbanyak gambar (Lampiran) untuk aktivitas anak. LITURGI 1. Pembukaan Pelayan anak mengucapkan salam kepada anak-anak kemudian bertanya “apa kabar adikadik?” (biarkan anak-anak menjawab sesuai dengan keadaan mereka; misalnya baik, sehat, tidak baik atau luar biasa). Pelayan anak mengajak anak-anak untuk bersalaman dengan teman-teman yang lain sambil berkata “apa kabar?” Pujian Pembukaan: Memuji Tuhan Selalu Memuji Tuhan selalu, mari kita puji Dia // Memuji Tuhan selalu, mari kita puji Dia Puji, puji, mari kita Puji Dia // Puji, puji, mari kita Puji Dia
2. Votum & Salam Mari kita mulai kebaktian ini dengan menerima Votum dan Salam:
28
Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian. Amin.
3. Pujian Pengakuan Dosa, Syukur Atau Penyembahan (Nyanyikanlah lagu ini dengan gerakan) Bapa Abraham Bapa Abraham mempunyai banyak sekali anak-anak Aku anaknya dan kau juga mari puji Tuhan Tangan kanan, tangan kiri; goyang kanan goyang kiri Putar-putar lalu duduk
4. Ayat Hafalan Pelayanan anak meminta anak-anak secara bersama-sama mengucapakan hayat hafalan yang telah diberikan dalam kebaktian minggu yang lalu
5. Berita Sukacita Berikan kesempatan jika ada anak-anak yang ingin menyampaikan pujian, kesaksian atau bercerita. Undanglah maju ke depan jika ada anak yang berulang tahun untuk menerima selamat ulang tahun (menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun”) lalu didoakan.
6. Pujian Menyambut Firman Yesus Sayang Padaku Yesus sayang padaku, Alkitab mengajarku Walau ku kecil lemah, aku ini milik-Nya Reff: Ya Yesus Tuhanku, sayang padaku Itu firman-Nya di dalam Alkitab
7. Firman a. Cerita Anak Kelas Besar Metode Penyampaian Firman: Cerita dan Tanya-Jawab Adik-adik, pernahkah kalian berada atau naik ke sebuah bukit? Atau kalian ‘mbolang’ di sebuah ladang, gunung, lalu bisa melihat sekelilingnya di bawah? Apa yang kalian lakukan disana? (berikan kesempatan anak-anak menjawab dan menceritakan pengalamannya). Tentu saja ketika kita naik bukit atau gunung, kita bisa melihat apa yang ada di sekitar kita; kita bersukacita, menikmati udara segar, mungkin juga kita lelah. Tuhan Yesus pernah naik ke atas bukit. Pada waktu itu, Tuhan Yesus melihat banyak orang mengikutiNya. Ketika Ia naik ke atas bukit, yang dilakukan oleh Tuhan Yesus adalah mengajar orang banyak beserta murid-murid-Nya. Mereka duduk diam mendengarkan apa yang diajarkan olehNya. Yesus mengajarkan tentang sukacita (kebahagiaan) anak-anak Allah.
29
Siapa yang bersukacita (senang) disebut anak-anak Allah? Mengapa bersukacita? (berikan kesempatan anak-anak menyampaikan pendapat dan apresiasilah keberaniannya dalam berpendapat). Adik-adik, kita sangat bersukacita disebut anak-anak Allah. Akan tetapi, supaya disebut sebagai anak-anak Allah, kita harus menjadi pembawa damai bagi sesama kita. Kedamaian dimana kita berada, orang lain merasa senang, bersukacita.
Sebagai anak-anak Allah, sukacita seperti apa yang akan kita berikan pada sesama kita? Berikan contohnya! (himpunlah jawaban anak-anak dan apresiasilah). Adik-adik, contoh sederhana kita bertindak sebagai pembawa damai adalah berdoa untuk sesama kita, tidak tinggi hati, lemah lembut hatinya, tidak membalas ketika dihina, dan bergembira dalam segala keadaan. Aktivitas - Ajaklah anak-anak untuk berdoa secara bergantian (tunjuklah 3-5 anak) - Tempat duduk anak-anak dibentuk melingkar untuk membangun kebersamaan anak - Pelayan anak bisa menghimpun pokok doa dari anak-anak atau menyediakan sendiri. b. Cerita Anak Kelas Kecil - Pelayan anak membacakan Matius 5:9 dan menceritakan secara sederhana - Pelayan anak menjelaskan karakter anak pembawa damai: tidak tinggi hati (sombong), lemah lembut hatinya, tidak membalas ketika dihina (pendendam), dan bergembira dalam segala keadaan serta pendoa untuk sesama. Penerapan - Pelayan anak menekankan bahwa anak-anak adalah anak-anak Tuhan Yesus - Pelayan anak mengajak anak-anak melakukan karakter sebagai anak pembawa damai Aktivitas - Anak-anak mewarnai gambar (lampiran) yang sudah diperbanyak. - Pelayan anak memimpin doa Syukur firman dan mengajak anak-anak mengikutinya.
8. Doa Syafaat dan Doa Bapa Kami 9. Komitmen : Ayat Hafalan (Pelayan anak sudah hafal Matius 5:9; ajaklah anak-anak membaca ayat tersebut 2-4 kali) “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.”
10. Persembahan Pujian persembahan : KJ 299 “Bersyukur Kepada Tuhan” Bersyukur kepada Tuhan, bersyukur kepada Tuhan Sebab Ia baik, bersyukur kepada Tuhan Mintalah satu anak untuk memimpin doa persembahan (untuk kelas kecil bisikkan katakata supaya diikuti)
11. Pujian Penutup Bersama Yesus lakukan perkara besar Bersama Yesus lakukan perkara besar Bersama Yesus tidak ada yang sukar Bersama Yesus ada jalan keluar Untuk masalahmu, untuk masalahku
30
Untuk masalah kita semua Yesus Anak Domba Allah Juru selamat umat manusia Yesus tabib yang ajaib Dia menyembuhkan, Dia menguduskan Dia membenarkan, Dia Raja sgala raja
12. Doa Penutup 13. Warta Doa Penutup oleh pelayan
*****LP*****
LAMPIRAN
31
Panduan Pelayanan Kebaktian Anak Minggu: Epifani V, Warna: HIJAU 5 Februari 2017 Menjadi Yang Sejati Bacaan:Yesaya 58:1-9 _ Tujuan : Anak dapat menjelaskan arti menjadi yang sejati Latar Belakang Yesaya 58:1-9, Dalam bacaan ini nampak sekali nabi Yesaya menyerukan dengan keras kehidupan moral umat Israel yang telah menyimpang jauh. Mereka berpuasa dengan tekun namun perbuatan meraka masih tidak mencerminkan hidup yang benar. Semakin mereka tekun berpuasa namun tindakan masih sewenang-wenang terhadap orang miskin dan kepada para buruh. Mereka hidup munafik, berpuasa supaya kelihatan saleh atau baik. Mereka hidup dengan penuh kepalsuan. Oleh sebab itu Yesaya menegur umat agar mereka hidup dengan saleh, tidak munafik, dengan berbuat adil kepada orang-orang miskin dan para buruh. Dalam seruan Yesaya, Tuhan akan memberikan janji berkat kepada orang yang bertindak saleh dan adil. Persiapan Pelayan sudah membaca bahan dan mempersiapkan alat peraga. 1. 20 Kelereng dan kotak kelereng 2. Pujian NKB 130 Pelayan anak sudah hadir 30 menit sebelum ibadah mulai. Pelayan anak berdoa sebelum melayani. Pelayan mulai menyambut anak-anak dengan suka cita. Liturgi
1. Votum dan Salam
Pelayan menyambut anak-anak yang hadir dengan menyalami sambil mengucapkan salam atau menanyakan kabar mereka. Bila ada yang ulang tahun pelayan memberikan kata-kata penghargaan bagi anak yang berulang Tahun Pelayan anak dapat memberikan salam atau sapaan kepada anak. Misalnya: Salam bagimu sekalian atau salam Damai sejahtera bagi kita, selamat pagi dll. Pelayan menannyakan kepada anak-anak kesiapan beribadah dan Tuhan.
2. Pujian Pembukaan
Pelayan dapat menanyakan kepada anak mengenai kesiapan mereka dalam memuji Tuhan.
32
3. Doa Pembukaan Pelayan menunjuk anak untuk memimpin doa pembukaan.
4. Ayat Hafalan Pelayan menunjuk salah satu anak untuk mengucapkan ayat hafalan.
5. Pujian Pengakuan Dosa Pelayan mengajak bersama anak-anak menyanyikan KJ 26 “Mampirlah dengar doaku” Mampirlah, dengar doaku, Yesus Penebus. Orang lain Kauhampiri, jangan jalan t’rus. Reff: Yesus, Tuhan, dengar doaku; orang lain Kauhampiri, jangan jalan t’rus.
6. Persembahan
Pelayan mengajak semua anak memuji Tuhan PKJ 146 “Bawa Persembahanmu” Bawa persembahanmu dalam rumah Tuhan dengan rela hatimu, janganlah jemu. Bawa persembahanmu, bawa dengan suka. Reff : Bawa persembahanmu, tanda sukacitamu.Bawa persembahanmu, ucapkanlah syukur.
Salah satu anak ditunjuk untuk mengedarkan kantong persembahan. Pelayan memimpin doa persembahan dan pelayanan firman atau menunjuk salah satu anak dan dibantu.
7. Pelayanan Firman dan Aktifitas Pelayanan Firman Untuk Kelas Besar Pelayan menunjuk kepada beberapa anak, misalnya 10 anak untuk maju kedepan untuk bermain game. 1. Pelayan menyediakan kotak yang berisi 15 kelereng. Pelayan merahasiakan jumlah kelereng. 2. Anak-anak tadi dimohon untuk keluar ruangan tidak jauh dari ruang pelayanan anak. 3. Masing-masing anak dipanggil satu persatu dan mereka menghitung jumlah kelereng dengan tepat dan merahasiakan ke teman lain. 4. Pada anak yang kedelapan dan kesembilan pelayan dapat mengurangi atau menambahi jumlah kelereng tanpa sepengetahuan peserta lainya. 5. Setelah semua peserta dipanggil masuk ruangan dan menghitung jumlah kelerang maka pelayan dapat menanyakan dengan kompak jumlah kelereng. 6. Pasti ada anak yang menyebutkan dengan jumlah berbeda. 7. Pastikan kepada anak yang menyebutkan jumlah berbeda. Mereka mengatakan yang sebenarnya, salah menghitung atau akhirnya ikut menyebutkan jumlah kelereng sesuai dengan teman yang terbanyak. Setelah permainan Pelayan dapat memberikan makna permainan. Pelayan dapat menyampaikan bahwa: Menjadi yang sejati memiliki arti mengatakan sesuatu yang sesuai dengan perbuatannya; bermuka dua. Sering kali kita tidak sadar bertindak bohong
33
agar tampil baik dimata orang lain. Semua kebohongan tentu akan terbongkar. Karena itu mari kita menjadi orang yang jujur terhadap diri sendiri dari pada menjadi orang yang penuh kepalsuan. Selanjutnya Pelayan mengajak menyanyi NKB 130. 1. Pelayan menanyakan kepada anak sikap apa yang dikehendaki Tuhan melalui lagu ini? 2. Apa manfaat sikap tersebut? Tegaskan bahwa Tuhan menghendaki hidup yang sejati. Mengatakan yang sebenarnya. Tidak dibuat-buat.
Pelayanan Firman Untuk Kelas Kecil Pelayan dapat mempergunakan game kejujuran diatas Pelayan menjelaskan bahwa Tuhan menghendaki kehidupan jujur. Tidak pura-pura atau yang sejati Pelayan mengajak belajar NKB 130
8. Doa Syafaat Pelayan menanyakan kepada anak-anak yang akan didoakan Pelayan memimpin doa
9. Pujian Respon Firman Pelayan mengajak anak memuji: PKJ 264 bait 1. Apalah arti ibadahmu kepada Tuhan, bila tiada rela sujud dan sungkur? Apalah arti ibadahmu kepada Tuhan, bila tiada hati tulus dan syukur? Reff : Ibadah sejati, jadikanlah persembahan. Ibadah sejati: kasihilah sesamamu! Ibadah sejati yang berkenan bagi Tuhan, jujur dan tulus ibadah murni bagi Tuhan.
10. Ayat Hafalan Pelayan menugasi anak untuk menghafal ayat hafalan Amsal 14:11 Rumah orang fasik akan musnah, tetapi kemah orang jujur akan mekar.
11. Pengakuan Iman Pelayan mengajak anak bersama mengucapkan pengakuan iman anak GKSBS
12. Pujian Pengutusan Anak-anak bersama menyayikan
34
13. Berkat Pelayan menyampaikan pengutusan dan berkat sebagai berikut: “anak-anak ibadah kita telah selesai, jadilah anak yang baik, yang setia pada Tuhan dan senantiasa menyenangkan hati Tuhan. Tuhan mengasihi kita dengan kasih-Nya yang besar dan senantiasa menyertai kita selama-lamanya. Amin.
14. Warta Pelayan dapat menyampaikan warta kepada anak
*****Poer*****
NKB 130
35
36
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK MINGGU EPIFANIA VI, WARNA: HIJAU 12 FEBRUARI 2017 TEMAN SEKERJA ALLAH 1 KORINTUS 3:1-9 TUJUAN: Agar anak-anak antusias menjadi teman sekerja Tuhan LATAR BELAKANG TEKS: Rasul Paulus mengkhawatirkan jemaat di Korintus yang telah mengalihkan perhatian mereka dari Kristus. Paulus dan Apolos adalah dua pengkhotbah paling terkenal di masa itu. Jemaat pun terpecah antara yang mengikuti Paulus dan yang mengikuti Apolos. Mereka memusatkan perhatian kepada pribadi yang salah, dengan mengikuti para pengajar dan bukan Sang Juruselamat. Paulus menegur mereka. Kita ini “kawan sekerja Allah”. Tidak penting siapa yang menanam atau menyiram, karena hanya Allah yang bisa memberikan pertumbuhan. Umat Kristen adalah “ladang Allah, bangunan Allah” (1Kor. 3:6-9). Jemaat Korintus bukan milik Paulus ataupun Apolos, tetapi milik Allah. PERSIAPAN :
Pelayan anak yang bertugas hadir 30 menit sebelum kebaktian anak dimulai, melakukan doa bersama, menyiapkan tempat buat kebaktian dan bersiap menyambut anak-anak dengan sukacita.
Pelayan anak mempersiapkan ruangan, mendekorasi secara menambahkan tanaman hias dalam pot, gambar-gambar, dll. Mempersiapkan perlengkapan penyampaian firman dalam drama: Meja yang ditutupi dengan kain hingga bawah Menggambar mata, mulut dan tangan pada 5 jari Perlengkapan atribut 5 jari: baju kertas gambar sapu lidi kecil (gambar sendiri)
-
sederhana
dapat
LITURGI :
1) Votum dan Salam : Pelayan anak dengan sukacita mengucapkan selamat datang kepada anak-anak dan selamat pagi. Pelayan anak juga menanyakan kabar kepada anak-anak. (pelayan: apa kabar adik-adik? Anak-anak menjawab: “sungguh amat baik, yes, yes, yes!” Atau “dasyat, luar biasa, yes, yes, yes!” Pelayan : “Adik-adik yang terkasih, mari kita meminta kepada Tuhan untuk memberkati kebaktian ini, dengan kita semua bersama-sama mengucapkan pengakuan demikian: “Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi.” Salam : “Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian.” Amin.
37
2) Pujian Pembukaan: Pelayan anak mengajak anak-anak untuk memulai kebaktian dengan memuji Tuhan dengan penuh semangat. “Senyum dan Berwajah Gembira” Senyum dan berwajah gembira // Angkat tangan pujilah Dia Berjabat tangan semua //Senyum gembira
3) Doa Pembukaan : Pelayan Anak menunjuk salah satu anak berdoa 4) Pembacaan ayat hafalan minggu sebelumnya 5) Pujian Pengakuan dosa, syukur atau penyembahan SETINGGI-TINGGINYA LANGIT Setinggi-tingginya langit, Lebih tinggi kasih Yesusku Sedalam-dalam lautan, Lebih dalam kasih Yesusku Seindah-indah pelangi, Lebih indah kasih Yesusku Kasih Yesus O kasih Yesus, Mengalahkan segalanya…. Kasih Yesus O kasih Yesus, Mengalahkan segalanya.
6) Persembahan Pelayan anak mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan, pelayan anak menunjuk 1 atau 2 anak untuk mengedarkan kantong persembahan, persembahan diiringi dengan pujian: “BETAPA HATIKU” Betapa hatiku ,berterima kasih Yesus, Kau mengasihiku, Kau memiliku Hanya ini Tuhan persembahan ku, segenap hidupku, jiwa dan ragaku Sbab tak ku miliki harta kekayaan yang cukup berarti Tuk ku persembahkan, hanya ini Tuhan permohonanku, terimalah Tuhan persembahan, pakailah hidupku sebagai alatMu seumur hidupku (Setelah persembahan terkumpul, pelayan menunjuk salah satu anak untuk berdoa persembahan dan doa firman.)
7) Pelayanan Firman dan Aktivitas:
Metode Penyampaian Firman dengan Metode Drama. Sebelum penyampaian Firman, pelayan anak membagi kelas menjadi dua, yaitu Kelas Kecil dan Kelas Besar Pelayan anak membacakan perikop hari ini di tengah-tengah penyampaian Firman (khusus kelas kecil hanya membaca ayat 1 dan 2)
Drama: “Tanganku Kerja Buat Tuhan” Anak-anak, yuk mari kita duduk yang manis, kita akan menyaksikan drama yang mengisahkan tentang jari-jari tangan. Selamat menyaksikan : Disuatu tempat nun jauh disana terdapat keluarga jari, disitu terdapat jari jempol, jari telunjuk, jari tengah, jari manis dan jari kelingking.
38
(jari jempol masuk dan memperkenalkan dirinya sebagai jari jempol). Jari jempol : Halo anak-anak selamat pagi, coba tebak namaku siapa? (jari jempol), iya bagus bagus, aku selalu memberi pujian kepada sesama dengan bilang: “bagoes”. yuk kita tepuk jempol sama-sama, yuk...(mengajarkan tepuk jempol) Tepuk jempol....(jempol...jempol...jempol...jempol...jempol..jempol....bagoes....) Masuklah jari manis dengan membawa sapu. Jari jempol : “Hei jari manis, apa kabar kamu...? sedang sibuk apa nih...? Jari Manis : Kabarku, baik, sehat, luar biasa, ni biasa lagi bersih-bersih lingkungan rumah... Jari jempol :”Wah, bagoes-bagoes, terus lanjutkan yaa bagoes-bagoes...(sambil berjalan mengelilingi jari manis yang lagi sibuk menyapu) Tiba-tiba jari telunjuk datang, sambil marah-marah dan menegur jari manis Jari telunjuk : “Hei jari manis gimana sih kamu menyapunya, dari tadi gak selesaiselesai, sana masih kotor, sampah-sampah masih berserakan, jangan ngobrol aja, ayo cepat selesaikan pekerjaanmu itu.... Jari jempol : (sambil memberikan pujian kepada jari telunjuk yang sedang marahmarah) “bagoes...bagoes...teruskan memarahinnya....” Jari manis :“Iya, iya ini akan segera kuselesaikan, (Cemberut sambil melanjutkan menyapunya...) Jari telunjuk dan jari jempol pergi meninggalkan jari manis yang sedang menyapu. Jari manis : (kelelahan menyapu dan duduk termenung) Datanglah jari tengah Jari tengah : “Duh capek yaaaa, kasihan...itu teman-teman kamu malahan asyik bermain, ngapain kamu capek-capek menyapu? Mendingan tinggalkan saja kerjaan mu dan bersenang-senanglah...kamu bisa lihat sendirikan jari telunjuk bisanya hanya memerintah melulu...tanpa mau mengerjakan...jari jempol bisanya Cuma memberikan pujian tanpa mau ikut bekerja... sudah tinggalkan saja kerjaaanmu itu... Jari manis mulai terhasut oleh omongan dari jari telunjuk... Jari manis : Iya..ya...betul juga omonganmu....semuanya hanya bisa menyuruh...ngapain aku harus capek...capek.....sudah mulai sekarang aku tak mau menyapu lagi.... Jari manis mulai pergi meninggalkan sapunya. Saat berjalan pergi meninggalkan sapunya...ditengah jalan bertemu dengan jari kelingking.. Jari kelingking : “Jari manis ada apa? Kenapa kamu tampak kesal sekali? Lagian itu kenapa sapu kau tinggalkan, sementara pekarangan masih kotor? Jari manis : Huft aku sebel...dari tadi aku bersih-bersih hanya sendirian...dan gak ada yang membantu..aku capek.....
39
Jari kelingking : ‘O...jadi itu yang membuatmu kesal? Sekarang saya mau tanya...biasanya emang kamu dengan senang hati kan menyapu dan membersihkan halaman rumah kamu? Pagi...kamu menyapu, sore juga menyapu....aku lihat kamu melakukannya dengan sepenuh hati... lantas kenapa hari ini aku tak melihat kamu bekerja dengan sepenuh hati? Pasti ada orang yang membuat kamu berubah jadi seperti ini ya...? Jari manis :”Iyaaaa jari kelingking, ditengah rasa capek dan marah tiba-tiba jari tengah tadi berkata dan mempengaruhi aku. Agar aku bermain saja seperti teman-teman ku yang lainnya... Jari kelingking :“Jari manis...gak usah pedulikan omongan dari jari tengah..kamu tau gak...kenapa kamu tampak spesial diibandingkan dengan jari-jari yang lainnya, karena kebaikan dan kemurahan hati kamu, bayak manusia memberikan cincin di jari kamu. Dan itu patut kamu syukuri itu...kamu selalu mempunyai hati yang tulus dalam bekerja. Dan saya yakin apa yang kamu kerjakan itu...semata-mata bukan kamu bekerja untuk jari jempol atau jari telunjuk,atau jari tengah. Namun semuanya kamu lakukan untuk Tuhan. Masuklah jari jempol, jari telunjuk dan jari tengah... Jari kelingking :”Kita ini lima jari....kita ini saudara satu sama lainnya...hendaknya apa yang dikerjakan oleh jari manis, semuanya juga ikut mendukung....karena pekerjaan, menyapu, bersih-bersih rumah, membantu ibu memasak, cuci piring jika semuanya kita lakukan dengan sepenuh hati tentu akan membuat Tuhan senang. Jari kelingking :“Yuk mari kita saling bermaafan satu sama lainnya...meskipun kita terdiri dari lima jari yang berbeda-beda sifatnya namun kita itu satu hati. Jari jempol :”Dan mulai sekarang tak ada lagi rasa iri dan jangan berselisih, ingat anak Tuhan itu harus mau melayani..., mari dengan jari jemari kita, banyak hal yang bisa kita lakukan, kita bisa menjaga lingkungan sekitar kita dengan tidak membuang sampah sembarangan... dan diluar sana masih banyak orang-orang yang membutuhkan uluran tangan kita...yuk mari kita giat bekerja untuk kemuliaan Tuhan sebagai teman sekerja Allah. (mereka saling bermaafan satu dengan yang lainnya) Anak-anak yang dikasihi Tuhan, firman Tuhan hari ini mau mengingatkan kita, walau kita berbeda-beda, baik sifat, suku, budaya, warna kulit, tetap kita satu dalam Tuhan. Anak-anak Tuhan yang baik tidak boleh mementingkan diri sendiri. Tetap bekerja sama dengan baik, saling mendukung satu dengan yang lain. Jangan sampai berselisih atau bertengkar dan jangan menganggap teman itu pesaing dalam arti negatif. Allah telah menjadikan kita sebagai “mitra”Nya. Mitra Allah berarti Allah menjadikan kita rekan, kawan atau teman kerja-Nya. (I Korintus 3:9). Di sinilah kita disadarkan bahwa kita dipanggil bukan hanya untuk percaya kepada Allah saja dan menerima berkat-berkat-Nya, tetapi juga untuk bekerja bersama Dia. Allah bekerja sejak awal dan sampai sekarang (Kejadian 1, Yohanes 5:17, 9:4). Dan Dia mengajak kita mengambil bagian atau ikut serta dalam pekerjaan-Nya mendatangkan syalom, kebaikan dan kesejahteraan bagi dunia ini. Itu adalah tanggung jawab kita masing-masing dan semua bisa kita lakukan karena Tuhan Allah yang memampukan kita. Tuhan Yesus memberkati. Amin. Aktivitas Kelas Kecil: Anak kelas kecil mewarnai gambar
40
Pembelajaran: dengan mewarnai gambar tersebut, diharapkan semakin membantu anak-anak dapat mengingat cerita tersebut dan mau bekerja untuk Tuhan Kelas Besar: Diskusi atau tanya-jawab tentang menjadi teman sekerja Allah Anak-anak dibagi dalam beberapa kelompok Panduan diskusi: 1. Apa itu teman sekerja? 2. Bagaimana bisa bekerja sama dengan baik? 3. Apa yang bisa kita lakukan untuk Tuhan? Pembelajaran: dengan berdiskusi, diharapkan anak-anak semakin bersemangat dan bersukacita dalam berkarya bersama Tuhan dalam kehidupan sehari-sehari.
8) Doa Syafaat (Doa syafaat dipimpin oleh pelayan anak).
9) Pujian Respon Firman: “TANGANKU KERJA BUAT TUHAN” Tanganku, kerja buat Tuhan Mulutku memuji namaNya Kakiku berjalan cari jiwa Upahmu besar disurga
10) Komitmen (Ayat Hafalan) Pelayan anak memberikan tugas untuk anak-anak yaitu menghafalkan ayat hafalan dari 1 Korintus 3:1-9 “Karena Kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.”
11) Pengakuan Iman Anak Kami anak-anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta, Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya Roh Kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari Saya dan teman-teman adalah saudara-saudara seperkutuan Saya akan hidup bersama Yesus sekarang sampai selama-lamanya.”
12) Pujian Pengutusan “Bapa Trimakasih” Bapa trimakasih, Bapa trimakasih, Bapa yang ada di surga ku bertrimaksih, amin.
13) Berkat
Pengutusan: Adik-adik yang dikasihi Tuhan Yesus, ibadah kita telah selesai, mari kita pulang dengan sukacita, dan lakukanlah Firman yang telah adik-adik dengar. Sekarang arahkanlah hati untuk menerima berkat Tuhan ”Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, damai sejahtera dari Allah Bapa dan persekutuan dengan Roh Kudus menyertai kita sekalian dari sekarang sampai selama-lamanya.” Amin.
14) Warta *****TTT***** 41
42
Panduan Pelayanan Kebaktian Anak Minggu: Epifani VII, Warna: HIJAU 19 Februari 2017 Firman Allah: Pelita dan Terang Hidup Bacaan: Mazmur 119:105-112
Tujuan : Anak dapat menceritakan bahwa mereka membutuhkan firman Allah. Anak dapat menjadikan firman Allah sebagai panduan hidup Latar Belakang Mazmur 119 merupakan doxologi (ungkapan pujian) tentang karya Allah dalam firmaNya. Allah dipuji sebagai Allah yang mengelola dunia dengan firman-Nya. Taurat atau firman Tuhan dihayati sebagai anugerah Tuhan yang paling berharga dalam hidup manusia. Taurat pada zaman pemazmur dihayati sebagai kitab yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, maupun dengan sesama. Dalam doxologi ini, Firman Tuhan digambarkan sebagai pelita dan terang. 1. Fiman-Mu Pelita Bagi Kakiku Pada zaman pemazmur pelita adalah kebutuhan hidup mutlak seseorang jika berjalan pada malam hari. Pada zaman pemazmur jalan hanya jalan setapak dan gelap. Jika memakai obor bisa terkena angin kencang sehingga obor bisa mati. Obor juga memicu kebakaran. Sedangkan kalau pelita nyalanya lebih kecil dan tidak berbahaya. Pelita hanya menerangi satu atau dua langkah saja. Gambaran firman Tuhan dibutuhkan manusia langkah demi langkah. Hidup dijalani dengan hati-hati dan tidak sembrono. 2. Firman Mu Terang Bagi Jalanku Dalam perjanjian lama terang dipahami sebagai pimpinan dan penjagaan Tuhan. Dalam peristiwa keluaran dari Mesir, kehadiran Tuhan sebagai tiang api menerangi dan menuntun Israel pada waktu malam hari. Dengan FirmanNya, Tuhan menunjukan jalan, menuntun, menjaga dan melindungi. Tidak ada yang perlu ditakuti dalam kehidupan ini jika Tuhan menuntun dan melindungi. 3. Berjuang dalam fiman Allah Dalam ayat 106-112 pemazmur ingin menegaskan bahwa fiman Tuhan harus disambut dengan usaha yang sungguh-sungguh untuk mencondongkan hati kepada Tuhan.
Persiapan Pelayan sudah membaca bahan dan mempersiapkan alat peraga. Ladang ranjau: kursi yang terjatuh, ember yang berisi air, tepung, tempat sampah dll. Pelayan anak sudah hadir 30 menit sebelum ibadah mulai. Pelayan anak berdoa sebelum melayani. Pelayan mulai menyambut anak-anak dengan suka cita.
43
Liturgi
1) Votum dan Salam
Pelayan menyambut anak-anak yang hadir dengan menyalami sambil mengucapkan salam atau menanyakan kabar mereka. Bila ada yang ulang tahun pelayan memberikan kata-kata penghargaan bagi anak yang berulang Tahun Pelayan anak dapat memberikan salam atau sapaan kepada anak. Misalnya: Salam bagimu sekalian atau salam Damai sejahtera bagi kita, selamat pagi dll. Pelayan menannyakan kepada anak-anak kesiapan beribadah dan Tuhan.
2) Pujian Pembukaan Pelayan dapat menanyakan kepada anak mengenai kesiapan mereka dalam memuji Tuhan
3) Doa Pembukaan Pelayan menunjuk anak untuk memimpin doa pembukaan.
4) Ayat Hafalan Pelayan menunjuk dua orang anak untuk mengucapkan ayat hafalan.
5) Pujian Pengakuan Dosa Pelayan mengajak bersama anak-anak menyanyikan
6) Persembahan Pelayan mengajak semua anak memuji Tuhan KJ 433 Aku suka membagi
44
Aku suka membagi pada orang tak punya, agar Tuhan dipuji tiap orang di dunia. Pun kepada Tuhanku kuberi persembahan; tangan kiri tak tahu apa laku yang kanan. Salah satu anak ditunjuk untuk mengedarkan kantong persembahan. Pelayan memimpin doa persembahan dan pelayanan firman atau menunjuk salah satu anak dan dibantu.
7) Pelayanan Firman dan Aktifitas Pelayanan untuk kelas Besar Game Berjalan di Ladang Ranjau. a. Pilihlah beberapa anak dan tutuplah matanya dengan kain penutup dan julukilah sebagai si buta. b. Ubahlah tempat ibadah menjadi “ladang ranjau” dengan menempatkan berbagai jenis halang rintang dan jebakan seperti kursi yang terjatuh, ember yang berisi air, tepung, tempat sampah dll. c. Bagilah anak yang lain menjadi dua kelompok. Yang pertama adalah kelompok pemandu dan yang lain adalah kelompok penyesat. Tempatkanlah kelompok pemandu pada sisi sebelah kanan dan kelompok penyesat disebelah kiri ladang ranjau. d. Sesuai namanya, kelompok pemandu bertugas memandu “si buta” dengan kata-kata. Demikian pula kelompok penyesat bertugas menyesatkan juga dengan kata-kata. Kedua kelompok ini bertugas mempengaruhi “si buta” agar mengikuti kata-kata mereka. e. Beritahukanlah kepada “si buta” bahwa sekarang ruang ibadah telah menjadi ladang ranjau. Tugaskanlah “si buta” untuk melewati ladang ranjau dengan selamat. f. Agar melewati ladang ranjau dengan selamat “si buta” harus mendengarkan panduan yang diteriakan oleh para pemandu. “Si buta” harus melangkah hati-hati berdasakan panduan tersebut. Penegasan Game Kasus kecelakaan lalu lintas akibat kendaraan tidak mematuhi peraturan lalu lintas. Terkhusus malam hari. Bahwa kendaraan wajib menyalakan lampu. Hubungkan bahwa pentingnya Firman Tuhan dalam kehidupan untuk memandu kita melewati perjalanan. Pelayan menghubungkan dengan penjelasan teks bacaan kita. Tegaskan bahwa setiap anak perlu mendengar dan sedia melangkah berdasarkan panduan firman Tuhan agar diri sendiri tidak celaka oleh ranjau kehidupan dan juga tidak mencelakan orang lain. Anak perlu mendengar dengan baik berita firman Tuhan supaya tidak mudah jatuh dalam dosa. Dengan rajin ibadah gereja, rajin berdoa dan tekun membaca Alkitab dan melakukannya. Inilah beberapa tindakan mengenal suara Allah dan mencondongkan melakukan ketetapan Allah. Pelayanan untuk kelas Kecil Dapat menggunakan game ini. Pelayan juga dapat menggunakan manfaat rambu-rambu lalu lintas khususnya lampu merah. Contoh: Jika kendaraan tidak mematuhi peraturan lalu lintas maka akan mudah terjadi kecelakaan.
45
Demikian juga anak-anak jika tidak suka mendangarkan firman Tuhan, tekun beribadah dan tekun membaca kitab suci maka akan mudah Anak-anak didorong bertekun beribadah dan rajin berdoa supaya mengenal suara Tuhan dengan baik.
8) Doa Syafaat Pelayan menanyakan kepada anak-anak yang akan didoakan Pelayan memimpin doa
9) Pujian Respon Firman Pelayan mengajak anak memuji Tuhan Tiap Langkahku Diatur Oleh Tuhan. Tiap langkahku diatur oleh Tuhan, dan tangan kasihnya memimpinku Ditengah glombang dunia menakutkan, hatiku tetap tenang teduh. Reff: Tiap langkahku ku tahu Tuhan yang pimpin, ke tempat tinggiku dihantarnya Hingga sekali nanti aku tiba, dirumah Bapa Surga yang Baka
10) Ayat Hafalan Pelayan menugasi anak untuk menghafal ayat hafalan Yeremia 7:23 Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umatKu, dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu berbahagia
11) Pengakuan Iman Pelayan mengajak anak bersama mengucapkan pengakuan iman anak GKSBS
12) Pujian Pengutusan Anak-anak bersama menyayikan
13) Berkat . Pelayan menyampaikan pengutusan dan berkat sebagai berikut: “anak-anak ibadah kita telah selesai, jadilah anak yang baik, yang setia pada Tuhan dan senantiasa menyenangkan hati Tuhan. Tuhan mengasihi kita dengan kasihNya yang besar dan senantiasa menyertai kita selama-lamanya
14) Warta Pelayan dapat menyampaikan warta kepada anak
*****Poer***** 46
PANDUAN PELAYANAN KEBATIAN ANAK MINGGU EPIFANI VIII Warna: Putih Tanggal 26 Februari 2017 DENGARKANLAH SABDA TUHAN MATIUS 17:1-9 TUJUAN Anak-anak mau mendengarkan firman Tuhan serta melakukan perintah Tuhan. LATAR BELAKANG TEKS Dalam pelayanan-Nya Tuhan Yesus sudah biasa mengajak beberapa murid-Nya untuk menjauhkan diri dari keramaian beberapa saat. Kesempatan menyendiri ini biasanya dipakai oleh Tuhan Yesus untuk berdoa, mengajar murid-murid-Nya. Dalam peristiwa kebersamaan diatas gunung dalam teks bacaan Matius 17, ada penampakan Tuhan Yesus berbicara dengan Elia dan Musa. Tentulah peristiwa ini membuat kagum para murid yang ikut dengan Dia. Teks Bacaan Matius 17:1-9 didahului dengan pengajaran Tuhan Yesus tentang penderita yang akan Ia alami oleh karena melaksanakan kehendak Bapa-Nya. Sebenarnya ada analog yang berbanding terbalik. Disisi lain kisah pelayanan Tuhan Yesus ini menimbulkan kekaguman banyak orang, namun disisi yang sebalah lain Ia menceritakan tragisnya kehidupan-Nya karena tugas dan pelayanan. Bahkan Tuhan Yesus menyatakan bahwa orang yang mau mengikuti dirinya haruslah bersedia untuk memikul salib-Nya Matius 16:24. Serta Tuhan Yesus mengajarkan akan adanya masa-masa sulit dalam kehidupanNya dan para murid-Nya, enam hari kemudian Tuhan Yesus mengajak beberapa muridNya diantaranya Petrus, Yakobus dan Yohanes untuk naik ke gunung yang tinggi. Diatas gunung ini ada peristiwa yang menimbulkan decak kagum para murid, dalam peristiwa ini para murid tidak berhenti pada kagum terhadap perubahan rupa Tuhan Yesus, melainkan mereka harus mendengarkan Tuhan Yesus seperti yang dikatakan Matius 17:5 "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia". Sesudah peristiwa itu para murid tidak boleh bercerita kepada siapapun tentang penglihatan itu, yang sebenarnya itu adalah peristiwa yang patut untuk diceritakan karena luar biasanya. Matius 17:9 "Jangan kamu ceriterakan penglihatan itu kepada seorang pun sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari antara orang mati". PERSIAPAN 1. Pelayan Kebaktian Anak hadir 30 Menit sebelum acara kebaktian anak anak di mulai 2. Pelayan Kebaktian Anak menyiapkan tempat duduk anak-anak dengan formasi bentuk huruf U atau O 3. Pelayan Kebaktian Anak membagi tugas dalam pelayanan kebaktian anak, baik untuk pelayan maupun anak-anak yang akan dilibatkan kemudian berdoa bersama. 4. Pelayan Kebaktian Anak menyambut anak-anak didepan pintu masuk ruang kebaktian anak. Jikak sudah ada anak yang datang duluan maka perlu dilibatkan untuk menyambut rekan-rekan mereka yang akan datang. 5. Pelayan kebaktian anak mempesiapkan Puzzel yang sudah di potong beberapa bagian dan sebuah amplop untuk masing-masing anak.
47
METODE Cerita bergambar LITURGI
Pujian Pembukaan Pelayan Kebaktian anak mengajak anak-anak untuk bangkit bediri dan kemudia mengajak anak-anak untuk memuji Tuhan dengan Pujia SELAMAT PAGI BAPA Selamat pagi Bapa, selamat pagi Yesus, selamat pagi Roh Kudus Trima kasih atas anugrah-MU, semalam tlah berlalu Ku memuji kubersyukur memulyakan namaMu Allah Bapa Putra Roh Kudus Trima kasih
Votum dan Salam PKA
: Anak-anak yang dikasih Tuhan Yesus Kristus, marilah kebaktian kita ini kita mulai dengan pengakuan percaya kita. Semua : Kita bahagia karena Tuhan, Kita senang karena Tuhan, keadaan kita baik hari ini karena Tuhan PKA : Kasih karunia kirannya ada pada kita sekalian, haleluya Semua : Amin
Doa pembukaan Pelayan kebaktian anak memimpin anak-anak dalam doa pmbukaan dan meminta anak-anak untuk mengikuti ucapan dari pelayan anak dalam doa.
Pujian Syukur Aku cinta Yesus Sedalam dalam hatiku, Aku cinta Yesus Sedalam dalam hatiku Cintaku da..da.. lam..lam.. Sedalam dalam hatiku Cintaku da..da.. lam..lam.. Sedalam dalam hatiku.. Aku tresno Yesus Jero..jero..jero..banget, Aku tresno Yesus Jero...jero..jero.. banget Tresnoku jero...jero Jero...jero..jero..banget, Tresnoku jero...jero Jero...jero...jero..banget
Persembahan 1) Pelayan anak meminta salah satu anak untuk membaca alkitab dari Roma 12:1 2) Pelayan anak mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan dan di iringin Pujian PKJ 146 “Bawa persembahanmu” Bawa Persembahanmu dalam rumah Tuhan dengan rela hatimu, Janganlah jemu. Bawa persembahanmu, bawa dengan suka. Bawa persembahanmu, tanda sukacitamu. Bawa persembahanmu, ucaplah syukur. Rahmat Tuhan padamu tidak tertandingi oleh apa saja pun dalam dunia. Kasih dan karunia sudah kau terima.
Pelayanan Firman 1. Pelayanan anak mengajak anak-anak untuk memuji Tuhan PKJ 15 Kusiapkan hatiku Tuhan menyambut FirmanMu saat ini, aku sujud menyembah Engkau Dalam hadiratMu saat ini, curahkanlah pengurapanMu kepada umatMu saat ini, Kusiapkan hatiku Tuhan mendengar FirmanMu Firmanmu Tuhan tiada berubah sejak semulanya, dan slama-lamanya tiada berubah, Firmanmu Tuhan penolong hidupku kusiapkan hatiku Tuhan menyambut FirmanMu.
48
2. Pembacaan alkitab Matius 17:1-9, anak-anak laki-laki akan membaca ayat alkitab yang ganjil dan anak-anak perempuan akan membaca ayat alkitab yang genap. 3. Pelayan anak menyampaikan cerita :
Cerita Alkitab untuk anak Kecil Pelayan anak menceritakan peristiwa perubahan rupa Tuhan Yesus yang menakjubkan (cerita dapat dikembangkan sesuai dengan kemampuan pelayan anak).
49
Tuhan Yesus mengajak tiga muridnya untuk naik ke sebuah gunung yang tinggi
Diatas gunung Tuhan Yesus berubah rupanya, dengan wajah yang bercahaya, Para murid tertegun dengan penglihatan itu. Bukan hanya itu para murid juga melihat bahwa Tuhan Yesus berbicara dengan Nabi Elia dan Musa. Ketika melihat hal ini mereka ingin membuatkan kemah kepada mereka bertiga
50
Para murid mendengar suara dari Sorga: ” Inilah anak yang Ku kasihi dengarkanlah Dia”
Tuhan Yesus melarang mereka untuk berceritakan tentang apa yang mereka lihat.
51
Pelayanan anak memberikan refleksi terhadap cerita ini, dengan menekankan anak-anak tidak hanya terpesona dengan pelayanan Tuhan Yesus yang luar biasa, tetapi lebih pada mau mendengarkan dan mau melakukaun firman Tuhan dalam kehidupan mereka. Serta memberikan contoh-contoh konkrit dalam melakukan firman Tuhan yang telah mereka dengar.
Cerita Alkitab untuk anak Besar Anak-anak yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, Siapa disini yang kagum dengan Tuhan Yesus (mintalah anak-anak untuk mengangkat tangannya) kenapa anak-anak kagum dengan Tuhan Yesus coba beri alasannya? (berilah kesempatan kepada anak-anak untuk memberikan alasan kekaguman mereka) Anak-anak sekalian setelah Tuhan Yesus banyak mengajar baik kepada orang-orang yang ada disekitarnya maupun secara khusus kepada murid-murid-Nya, Tuhan Yesus kemudian mengajak 3 murid-Nya yang bernama Petrus, Yakobus dan Yohanes ke sebuah gunung yang tinggi. Anak-anak, Tuhan Yesus sudah sering mengajak para murid-murid-Nya untuk menyendiri biasanya Ia berdoa atau memberikan nasehat-nasehat penting bagi para murid-Nya. Anak-anak yang menarik dalam cerita ini adanya penglihatan para murid terhadap Yesus yang luar biasa, karena rupa Tuhan Yesus yang berubah dalam cahaya yang menyilaukan dan munculnya dua Nabi besar yaitu Musa dan Elia. Penglihatan ini membuat para murid takjub begitu luar biasa, karena ini adalah peristiwa yang baru pertama kali mereka lihat dan sungguh luar biasa. Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Sukacita yang mereka lihat ini direspon dengan ingin membuat kemah untuk Tuhan Yesus, Musa dan Elia. Rasa senangnya mereka akan diwujudkan dengan memberikan sesuatu yang berharga bagi Tuhan Yesus. Namun, anak-anak yang dikasihi oleh Tuhan Yesus kristus ketika mereka berencana membuat kemah bagi Tuhan Yesus, tiba-tiba ada suara yang mengatakan Matius 17:5 "Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia." Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus Kritus, Justru ketika mereka terpesona dan kagum, mereka mendengar suara yang lebih penting dari sekedar takjubnya dan kagum yaitu agar mereka mendengarakan Tuhan Yesus. "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia". Kata dengarkanlah Dia menegaskan agar murid Tuhan Yesus mendengarkan Tuhan Yesus, karena Tuhan Yesus adalah Anak Allah yang dikasihi Bapa dan Bapa berkenan atas diri Tuhan Yesus Kristus. Dalam cerita selanjutnya Tuhan Yesus melarang mereka untuk tidak bercerita kepada orang lain dari apa yang mereka lihat. Padahal anak-anak itu adalah cerita yang luar biasa ya, untuk diceritakan kepada orang lain. Dan para murid mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan Tuhan Yesus dan melakukannya. Jika Bapa saja mengasihi dan berkenan apalagi kita, maka kita sekalian perlu mendengarkan Tuhan Yesus melalui firman Tuhan yang sering kita dengar. Marilah kita menjadi anak yang bukan hanya suka takjub, heran, dengan apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus melainkan marilah kita memfokuskan diri kita untuk mendengarkan suara Tuhan Yesus. Anak-anak didalam kita mendengarkan firman Tuhan seharusnya ada perhatiann yang
52
serius terhadap apa yang disampaikan oleh orang yang menyampaikan firman Tuhan, dan terlebih lagi kita semua mau melakukan apa yang kita telah dengar dari Firman Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati. Amin Aktifitas : 1. Anak-anak diminta untuk membacakan ayat hafalan minggu yang lalu ( jika ada ) 2. Permainan “Belajar Taat Saat Diperintah” Pelayan kebaktian anak akan membuat cerita untuk anak-anak sesuai dengan bacaan teks. Sebelum bercerita pelayan kebaktian anak akan menyebutkan kata kunci dalam membuat perubahan gerekan yang harus diingat dan diperhatikan oleh anak-anak misalnya “Tuhan Yesus”. Setiap pelayan kebaktian anak menyebutkan kata Tuhan Yesus maka semua anak akan mengikuti gerakan guru, jika pelayan kebaktian anak tidak mengatkan “Tuhan Yesus” maka anak tidak melakukan gerekan perubahan, walaupun guru melakukan gerekan yang berbeda dengan yang semula. 3. Anak-anak yang salah akan dikumpulkan, dan kemudian diminta untuk menyanyi bersama.
Pujian Respon terhadap Firman Tuhan KJ 375 “Saya Mau Ikut Yesus” Saya mau ikut Yesus, saya mau ikut Yesus sampai slama-lamanya Meskipun saya susah, menderita dalam dunia, saya mau ikut Yesus sampai slama-lamanya
Doa Syafaat Pelayanan ibadah anak mengajak untuk mengumpulkan siapa saja yang perlu di doakan. Pelayanan ibadah anak memimpin berdoa.
Pengakuan Iman Kami anak GKSBS Mengaku bahwa: “ Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta. Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya Roh Kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari Saya dan teman-teman saya adalah saudara saudara persekutuan Saya akan hidup besama Yesus, sekarang sampai selama-lamanya”
Berkat Pelayan anak : Anak-anak terkasih ibadah kita telah selesai “Marilah kita percaya kepada Tuhan dalam setiap saat dan terimalah berkat Tuhan. Kasih Allah Bapak dan Kasih Tuhan Yesus Kristus dan Persekutun Allah Roh Kudus menyertai kita sekalian, bagi anak-anak sekalian yang percaya kepada Tuhan Yesus mari kita katakana bersama….AMIN….
Warta 1. Pelayan kebaktian anak memberikan informasi perihal kegiatan kebaktian anak minggu depan atau kegiatan anak selama sepekan. 2. Sebelum berpisah pelayan kebaktian anak mengajak anak-anak untuk saling bersalamsalaman satu dengan yang lain.
*****TAR***** 53
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK MINGGU PRA PASKAH I, WARNA UNGU MINGGU, 5 MARET 2017 Manusia, Pemelihara Lingkungan KEJADIAN 2:15-17 TUJUAN : Anak-anak diajak untuk menghargai dan memelihara lingkungan tempat dia tinggal sebagai wujud kasihnya pada Tuhan. FOKUS Tingkat kerusakan alam di bumi ini sangat parah. Siapakah yang dapat dipersalahkan? Jawabnya adalah manusia. Sebab manusia dihadirkan Tuhan di bumi untuk memelihara alam semesta yang Tuhan telah ciptakan baik adanya. Manusia yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah dipanggil untuk bertanggung jawab atas alam. Penempatan manusia di taman Eden bukan untuk bersenang-senang, melainkan untuk mengusahakan dan memeliharanya. Melalui pelajaran hari ini, anak diajak untuk menghargai dan memelihara lingkungan di mana dia tinggal sebagai wujud kasihnya pada Tuhan. PENJELASAN BAHAN 1) Dua cerita penciptaan dalam kitab Kejadian menegaskan tanggung jawab manusia adalah untuk memelihara lingkungan alam yang Tuhan telah ciptakan. Itulah sebabnya manusia diciptakan secara khusus oleh Tuhan. 2) Kej 1:26 menceritakan bahwa manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Istilah yang sering dipakai adalah imago Dei. Gambar dan rupa bukan dalam artian harfiah, wajah Allah mirip dengan wajah manusia. Gambar dan rupa lebih menunjuk keberadaan manusia yang diciptakan dengan tugas dan tanggung jawab tertentu.Tugas dan tanggung jawab itu adalah “… supaya mereka berkuasa atas ….”. Kata “berkuasa” memang menunjuk pada kekuasaan manusia atas alam ini. Justru karena manusia punya kuasa, ia juga dimintai pertanggung jawaban atas alam ini. Dengan demikian berkuasa berarti hak pemeliharaan alam diserahkan kepada manusia yang punya kuasa sebagai imago Dei. 3) Yang disebut “Gambar dan rupa Kita” dalam teks Alkitab adalah laki-laki dan perempuan. Ayat 27 dengan tegas menyebutkan itu. Jadi imago Dei bukan hanya laki-laki atau perempuan saja, tetapi keduanya. Manusia – laki-laki dan perempuan – itulah yang mendapatkan mandat dari Tuhan untuk: beranak-pinak memenuhi bumi, menaklukkan bumi, dan berkuasa atas bumi. Sekali lagi, menaklukkan dan berkuasa atas bumi harus dibaca dalam kerangka tanggung jawab manusia, agar semua ciptaan Allah tetap terlihat “sungguh amat baik” (kej.1:31). 4) Kejadian 2 menceritakan tentang taman Eden. Taman Eden (arti harfiahnya makmur, bahagia) menunjuk pada tempat yang amat indah. Alkitab menuturkan adanya empat sungai yang mengitari taman itu. Di dunia yang secara geografis penuh dengan padang gurun, tentu ini gambaran yang sangat indah. Tidak hanya itu, berbagai bebatuan berharga terdapat di sana. Juga terdapat berbagai macam pepohonan yang menghasilkan buah. Tak heran jika kemudian banyak orang menyamakan Eden sebagai surga. Menariknya, yang disebutkan dalam teks adalah “Tuhan Allah membuat” (ay 8), bukan menciptakan. Di sini Tuhan digambarkan
54
seperti pekerja kebun. Hasil pekerjaan yang baik itu, diminta untuk dilanjutkan oleh manusia dengan cara “mengusahakan dan memelihara taman itu” (ay 15). Taman Eden, bukan sekadar taman di suatu tempat. Namun, Eden adalah pusat kehidupan. Di sanalah terdapat pohon kehidupan. Itu berarti, mengusahakan dan memelihara taman Eden sama maknanya dengan memelihara semesta ini. 5) Selanjutnya, manusia diberi tugas memberi nama kepada segala binatang (ay 19-20). Pemberian nama dalam kitab PL cukup penting. Itu sebabnya beberapa nama mengalami perubahan. Seperti Abram menjadi Abraham, Yakub menjadi Israel. Tuhanlah yang punya hak memberi nama. Namun, tugas itu didelegasikan kepada manusia. Pemberian tugas ini menunjukkan kekuasaan manusia, sekaligus tanggung jawab manusia untuk menjaga seluruh mahluk di alam ini. 6) Kerusakan yang terjadi atas alam seperti: pengundulan hutan, kepunahan spesies mahluk hidup tertentu, ozon yang menipis, dan banyak lagi yang lain – menunjukkan keparahan yang luar biasa. Jika tugas manusia adalah memelihara alam, maka kerusakan yang terjadi ini menuntut tanggung jawab manusia. Tuntutan itu dapat dipenuhi kita sekarang dengan memulai gaya hidup yang cinta lingkungan. Secara sederhana hal itu dapat dilakukan dengan cara: menanam pohon, mematikan listrik jika tidak diperlukan, membuang sampah pada tempatnya, dan banyak lagi yang lain. PERSIAPAN 1. Pelayan anak yang bertugas hadir 30 menit sebelum kebaktian anak dimulai, melakukan doa bersama, menyiapkan tempat buat kebaktian dan bersiap menyambut anak-anak dengan sukacita. 2. Pelayan anak dapat mempersiapkan ruangan dengan mendekorasi secara sederhana dapat menambahkan tanaman hias dalam pot, gambar-gambar dll. 3. Pelayan mempersiapkan perlengkapan penyampaian firman. LITURGI
1. VOTUM DAN SALAM Votum :“Sumber keceriaan, kepintaran dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi” Salam : “Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian” Amin.
2. PUJIAN PEMBUKAAN Pelayan anak mengajak anak-anak untk memulai kebaktian dengan memuji Tuhan dengan penuh semangat. “Betapa Kita Tidak Bersyukur” (Kidung Jemaat 337). Betapa kita tidak bersyukur, bertanah air kaya dan subur; lautnya luas, gunungnya megah, menghijau padang, bukit dan lembah. Refr : Itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa; itu semua berkat karunia Allah yang Agung, Mahakuasa. Alangkah indah pagi merekah bermandi cah’ya surya nan cerah, ditingkah kicau burung tak henti, bunga pun bangkit harum berseri.
55
Bumi yang hijau, langitnya terang, berpadu dalam warna cemerlang; indah jelita, damai dan teduh, persada kita jaya dan teguh.
3. DOA PEMBUKAAN (dapat dilayankan oleh salah satu anak) 4. PEMBACAAN AYAT HAPALAN MINGGU SEBELUMNYA (jika ada) Dengan sukacita pelayan dapat mengajak anak-anak bersama mengucapkan ayat hafalan yang menjadi tugas minggu lalu dengan kompak. Atau pelayan membentuk dalam kelompokkelompok untuk mengucapkan ayat hafalan.
5. PUJIAN PENGAKUAN DOSA, SYUKUR ATAU PENYEMBAHAN “Aku Bahagia” Aku bahagia, bahagia, bahagia, bahagia. Aku bahagia, bahagia, karna Tuhan Yesus angkat bebanku Yesus angkat bebanku dan buang ke laut (byur), buang ke laut (byur), buang ke laut (byur) (lagu diulang lagi, kata bebanku dapat diganti dengan dosaku, cengengku, nakalku dll)
6. PERSEMBAHAN Pelayan anak mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan, pelayan akan menunjuk atau menawarkan 1 atau 2 anak untuk mengedarkan kantong persembahan. Persembahan diiringi dengan pujian: PKJ 146 “BAWA PERSEMBAHANMU” 1) Bawa persembahanmu dalam rumah Tuhan, dengan rela hatimu, janganlah jemu. Bawa persembahanmu, bawa dengan suka. Reff. Bawa persembahanmu, tanda sukacitamu. Bawa persembahanmu, ucapkanlah syukur. 2) Rahmat Tuhan padamu tidak tertandingi oleh apa saja pun dalam dunia. Kasih dan karunia sudah kauterima. Reff. 3) Persembahkan dirimu untuk Tuhan pakai agar kerajaanNya makin nyatalah. Damai dan sejahtera diberikan Tuhan. Reff.
7. PELAYANAN FIRMAN DAN AKTIFITAS a. PELAJARAN UNTUK KELAS ANAK KECIL Alat Peraga 1) Siapkan cuplikan artikel atau berita dari surat kabar, jika memungkinkan tampilkan 2 tema, pertama tentang kerusakan lingkungan dan yang kedua pemeliharaan lingkungan. (bisa dicopy dari surat kabar/tabloid/majalah). 2) Siapkan 3 lembar manila putih ukuran A3 (30x40 cm). 3) Spidol warna-warni, 3 set. Pembukaan 1) Mintalah anak membaca artikel/berita yang sudah disiapkan. 2) Ajak anak untuk berdialog tentang 2 cuplikan artikel/berita tersebut. 3) Mintalah anak menyebutkan sebab-sebab kerusakan lingkungan yang terjadi.
56
Pokok Pelajaran Bagi kelas menjadi 3 kelompok. Bagikan selembar kertas manila dan 1 set spidol kepada tiap kelompok. Tugaskan pada masing-masing kelompok untuk membaca Kejadian 2:8-17, kemudian membuat gambar taman tersebut sesuai pemahaman mereka di kertas manila. Minta mereka menuliskan slogan pemeliharaan lingkungan sebagai judul gambarnya. Tekankan kembali kepada anak bahwa ada tanggung jawab yang diberikan Tuhan pada manusia untuk menjaga lingkungannya. Penerapan 1) Ajak anak untuk melakukan tindakan nyata di sekolah Minggu (misalnya dengan meminta anak memungut sampah di sekitarnya dan membuangnya di tempat sampah dengan memilahnya antara sampah kertas&/daun dan plastik). 2) Guru menyiapkan bibit tanaman sejumlah anak, kemudian bagikan kepada anak supaya ditanam di rumah masing-masing. Sampaikan bahwa guru akan meminta mereka menceritakan pertumbuhan bibit tanaman tersebut pada Minggu-minggu ke depan. b. PELAJARAN UNTUK KELAS ANAK BESAR Alat Peraga 1) Majalah atau surat kabar bekas. 2) Kertas karton. Pembukaan 1) Mintalah anak mencari berita atau gambar tentang kerusakan alam dari majalah/surat kabar bekas dan dijadikan kolase. 2) Mintalah anak mengungkapkan bagaimana perasaan mereka terhadap berita tersebut. 3) Bahas bersama anak mengapa kerusakan alam masih terjadi. Pokok Pelajaran 1) Bagi kelas menjadi beberapa kelompok untuk membaca Kejadian 2: 8-17. 2) Berikanlah tugas pada kelompok untuk menemukan sumber daya alam apa saja yang terdapat dalam taman Eden. 3) Mintalah anak fokus pada ayat 15-17 untuk menemukan apa yang menjadi kehendak Tuhan atas taman itu. Ajak anak untuk membandingkan ayat-ayat tersebut dengan Kejadian 1: 28. 4) Tunjukkan dan tekankan kepada anak makna mengusahakan dan memelihara taman itu. Penerapan 1) Ajak anak melihat kolase yang sudah mereka buat dalam Pembukaan. 2) Tunjukkan pada anak bahwa mereka bisa berperan mengusahakan dan memelihara lingkungan di sekitar mereka. 3) Ajak anak membuat komitmen atas lingkungan hidup, bisa berupa puisi, janji atau yang lainnya. 4) Ajak anak untuk melakukan tindakan nyata setelah mereka sampai di rumah. (misalnya Guru sudah menyiapkan bibit tanaman sejumlah anak untuk dibagikan pada anak supaya ditanam di rumah masing-masing. Sampaikan bahwa guru akan meminta mereka menceritakan pertumbuhan bibit tanaman tersebut pada Minggu ke depan.
57
5) Tunjukkan pada anak-anak bahwa pada zaman sekarang ini ada orang yang berkomitmen menjadi vegetarian sebagai salah satu bentuk memelihara lingkungan hidup terutama sebagai gerakan memelihara alam.
8. DOA SYAFAAT Pelayan menanyakan kepada anak-anak yang akan didoakan Pelayan memimpin doa
9. PUJIAN RESPON FIRMAN T – A – A – T, TAAT
10. KOMITMEN : AYAT HAFALAN TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Kejadian 2:15
11. PENGAKUAN IMAN ANAK Kami anak-anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta, Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya Roh Kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari Saya dan teman-teman dan menuntun saya setiap hari Saya dan teman-teman adalah saudara-saudara sepersekutuan Saya akan hidup bersama Yesus sekarang sampai selama-selamanya.”
12. PUJIAN PENGUTUSAN “Jalan serta Yesus” Jalan serta Yesus, Jalan serta-nya setiap hari Jalan serta Yesus, serta Yesus slamanya Jalan dalam duka, jalan dalam suka Jalan serta-nya setiap hari Jalan serta Yesus, serta Yesus slamanya
58
13. BERKAT Anak-anak, yang dikasihi Tuhan Yesus, ibadah kita telah selesai,mari kita pulang dengan sukacita dan lakukanlah Firman yang telah anak-anak dengar. Sekarang arahkan hati untuk menerima berkat Tuhan: Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, damai sejahtera dari Allah Bapa dan persekutuan dengan Roh Kudus menyertai kita sekalian dari sekarang sampai selamalamanya.” Amin.
14. WARTA
*****KDW*****
59
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK MINGGU PRA PASKAH II, WARNA UNGU 12 MARET 2017 TUHAN PENJAGAKU MAZMUR 121 Tujuan : 1) Anak-anak mengerti bahwa TUHAN selalu menjaganya disetiap waktu. 2) Anak-anak memiliki semangat untuk dekat dengan TUHAN yang selalu menjaganya. Penjelasan Teks: Mazmur 121:1-8 Mazmur 121 ini merupakan "Nyanyian Ziarah", kata Ibrani yang diterjemahkan dengan Nyanyian Ziarah ini sebetulnya berarti naik. Yerusalem didirikan diatas perbukitan dan Bait Allah ada diatas bukit bernama Sion. Mazmur 121 salah satu Mazmur yang dipakai oleh para peziarah dalam perjalanan mendaki Gunung Sion selama pesta-pesta besar di Bait Suci. Mazmur 121 ini ia mengungkapkan pada kita bagaimana Tuhan yang sempurna itu? Apa saja yang dilakukan-Nya?. Mazmur yang mengungkapkan pada kita bahwa Tuhan itu MENJAMIN seluruh perjalanan hidup kita. Ayat 1: Pemazmur melayangkan matanya ke arah bukit Sion selaku tempat yang dianggap Kudus, yakni bukit Tuhan, ia bertanya dari manakah Pertolongan itu? Ayat 2: Pertolonganku ialah dari Tuhan yang menjadikan Langit dan bumi, Merupakan jawaban yang pasti tentang Tuhan-Nya. Bahwa Tuhan adalah penolongnya. Ayat 3-4: Penjagamu tidak akan terlelap. Pemazmur percaya bahwa Tuhan adalah penjaga umatnya yang tetap terjaga untuk menjaga umat-Nya. Tuhan kita adalah adalah Tuhan yang tidak pernah tertidur. Dengan demikian sudah tentu Ia memelihara kita sepanjang sejarah. Ayat 5-6: Selain sebagai Penjaga, Tuhan juga sebagai Penaung kita. Tempat kita berteduh. Seperti tatkala panas terik matahari atau hujan deras terjadi, lalu kita memiliki sebuah payung untuk tempat berteduh. Sungguh nyaman sekali. Ayat 7-8: Pemazmur mengatakan bahwa sebagai Penjaga dan Penaung kita yang kekal, Tuhan Allah bukan hanya menjaga kita dari para musuh yang hendak mencelakakan kita. Tetapi Ia juga menjaga kita dari segala macam kesukaran dan problema hidup kita. Kalau kita percaya bahwa Allah kita itu sempurna, itu berati bahwa segala rencana dan rancangannya sempurna. Oleh karena itu tidak ada alasan bagi kita untuk cemberut akan kejadian yang tidak menguntungkan. Tuhan Allah tidak pernah merancangkan kecelakaan bagi kita, namun tidak menutup kemungkinan besar kecelakaan itu terjadi dalam hidup kita. Itu artinya apa? Artinya kalaupun terjadi kecelakaan itu bukan dari Allah. Tuhan adalah Allah yang kekal. Ia yang menjaga dan menaungi kita untuk selama-lamanya.
60
Persiapan : 1) Seminggu sebelumnya, Pelayan anak mempersiapkan peralatan yang akan digunakan dalam memimpin Kebaktian Anak seperti: Alat tulis, Kertas hvs, papan/kain flanel/kertas karton dan hadiah bagi anak-anak. 2) Pelayan anak yang bertugas hadir 30 menit sebelum kebaktian anak dimulai 3) Pelayan anak melakukan doa bersama. 4) Pelayan anak menyiapkan tempat untuk kebaktian dan bersiap menyambut anak-anak dengan sukacita.
Liturgi : 1) Votum dan Salam : Pelayan anak mengucapkan selamat datang kepada anak-anak dan mengajak anak-anak untuk memulai kebaktian dengan penuh semangat. Pelayan : “Adik-adik yang terkasih, mari kita meminta kepada Tuhan untuk memberkati kebaktian ini, dengan kita semua bersama-sama mengucapkan pengakuan demikian: Tuhan adalah Penolong kita yang setia. Dialah Allah yang selalu mencintai kita.” Salam : “Damai sejahtera Tuhan Yesus dan kasih setia Allah Bapa menyertai kita semua. Amin”.
2) Pujian Pembukaan : “MARI KITA BERSUKARIA” Mari kita bersukaria // Kar’na ini hari bahagia Kita berkumpul jadi satu // Puji Tuhan semesta itu Tepuk tangan wajah berseri // Hilangkanlah hati yang sedih Bukankah Yesus berkata // Damai-Nya dib’rikan kita // Mari kita bersukaria
3) Doa Pembukaan : Pelayan anak menunjuk satu anak untuk berdoa 4) Pujian Respon: “YESUS SAYANG PADAKU” Yesus sayang padaku // Alkitab mengajar Walau ku kecil lemah // aku ini miliknya Reff : Yesus Tuhan ku sayang padaku // Itu Firman-Nya didalam Alkitab.
5) Persembahan Pelayan anak mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan, pelayan anak menunjuk 2 anak untuk mengedarkan kantong persembahan, persembahan diiringi dengan pujian : Kidung Ceria 366 “Betapa kita tidak bersyukur” Betapa kita tidak bersyukur, bertanah air kaya dan subur Lautnya luas gunungnya megah menghijau padang bukit dan lembah Itu semua berkat karunia Allah yang Agung Maha Kuasa Itu semua berkat karunia Allah yang Agung Maha Kuasa. Setelah persembahan terkumpul, pelayan menunjuk salah satu anak untuk berdoa persembahan dan doa firman.
6) Pelayanan Firman dan Aktifitas 61
PELAJARAN UNTUK ANAK KELAS BESAR Metode Penyampaian Firman dengan Cerita dan Tanya jawab Pelayan anak mengajak anak-anak untuk membaca Mazmur 121:1-8 secara bergantian. Pelayan anak menjelaskan secara ringkas (Disesuaikan dengan keadaan jemaat masingmasing) penjelasan teks mazmur 121. Pelayan anak mengadakan tanya jawab dengan anak-anak secara acak, anak tidak harus maju namun bisa menjawab ditempat duduknya, contoh pertanyaan: Apakah kalian pernah merasakan takut, kuatir dalam hidupmu? Ceritakanlah pengalamanmu mengatasi rasa ketakutan dan kekuatiran itu? Ceritakan pengalamanmu bagaimana Tuhan menolong dan menjagamu dari berbagai persoalan hidup yang menerpamu (misalnya di rumah, di sekolah) Dengan pertanyaan-pertanyaan ini, pelayan anak menggali pengalaman-pengalaman anakanak menyatakan keberserahan dirinya kepada Tuhan. Dan apa yang terungkap dari hasil tanya jawab ini perlu digaris bawahi oleh pelayan anak, bahwa Tuhan memang selalu menjaga kehidupan mereka. Aktifitas: Pelayan anak membacakan Puisi bagi anak-anak (Terlampir) Pelayan anak membagikan selembar kertas dan alat tulis, mengajak anak-anak mengungkapkan bagaimana Allah menjaganya dengan membuat sebuah PUISI. Pelayan anak menyampaikan bahwa tulisan (Puisi yang dibuat) mereka nanti akan di kumpulkan lalu disatukan untuk menjadi sebuah kumpulan Puisi dan akan di ketik menjadi satu (sebuah kumpulan Puisi). (Berikan waktu 15 menit untuk anak-anak menulis puisi). Pelayan anak mengumpulkan tulisan anak-anak dan menyampaikan bahwa Puisi-puisi anak-anak minggu depan akan dibagikan dan akan di berikan hadiah untuk yang terbaik (menyesuaikan Jemaat-jemaat masing-masing). Pelayan anak menekankan bahwa Tuhan selalu menjaga mereka dalam perjalanan hidup mereka. Pelayan anak menutup pertemuan dengan mengajak anak berdoa bersama. PELAJARAN UNTUK ANAK KECIL Pelayan anak membacakan Mazmur 121:1-8. Pelayan Anak menjelaskan secara ringkas (Disesuaikan dengan keadaan jemaat masingmasing) penjelasan teks mazmur 121:1-8. Pelayan anak mengambil papan/kain flanel/kertas karton (disesuaikan dengan keadaan jemaat) yang sudah di tuliskan mazmur 121 namun belum lengkap, serta gambar-gambar untuk melengkapi ayat-ayat dalam mazmur 121. Anak-anak di minta untuk maju kedepan satu persatu untuk mencari gambar dan menempelkan gambar tersebut sesuai kata dalam ayat mazmur 121. (contoh terlampir) Pelayan anak memberikan pujian kepada anak-anak yang bisa mencari gambar dan menempelkan dengan benar gambar yang sesuai ayat, bagi anak- anak yang belum bisa pelayan anak terus memberikan motivasi. Pelayan anak mengajarkan bahwa Tuhan adalah Penjaga manusia, Tuhan akan terus menjaga kita dari sekarang sampai selama-lamanya. Ini merupakan perlindungan seumur hidup yang tidak pernah berhenti. Oleh karena itu marilah terus bersyukur untuk
62
penjagaan dan perlindungan Tuhan atas hidup kita, dengan cara melakukan perbuatanperbuatan baik. Pelayan anak menutup firman dengan mengajak anak-anak untuk berdoa bersama.
7) Doa Syafaat : Pelayan anak mengajak anak-anak berdoa syafaat. 8) Pujian Respon Firman “ADA SATU SOBATKU YANG SETIA” Ada satu sobatku yang setia // Tak pernah Dia tinggalkan diriku Di waktu aku susah, waktu ku sendirian // Dia s’lalu menemani diriku Refrein: NamaNya Yesus.. namaNya Yesus // Nama Yesus yang menghibur hatiku.. NamaNya Yesus.. namanya Yesus // Nama Yesus yang menghibur hatiku..
9) Komitmen : Pelayan anak memberikan tugas menghafal ayat Mazmur 138:7 10) Pengakuan Iman Anak GKSBS Kami anak-anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta, Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya, Roh Kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari Saya dan teman-teman adalah saudara-saudara seperkutuan Saya akan hidup bersama Yesus sekarang sampai selama-lamanya”.
11) Pujian Pengutusan “Hanya Dekat Allah Saja” Hanya dekat Allah saja aku Tenang Dari padaNya lah keselamatanku Hanya Dia gunung batuku, hanya dia kota bentengku Aku tidak akan goyah sampai slamanya.
12) Berkat Adik-adik yang dikasihi Tuhan Yesus, ibadah kita telah selesai, mari kita pulang dengan sukacita, jadilah anak-anak yang mengasihi Tuhan, orang tua, teman dan semua orang, Tuhan mengasihi adik-adik dan senantiasa menyertai adik-adik saat ini dan sampai selamanya..amin..
13) Warta Pelayan anak menyampaikan warta atau informasi kepada anak-anak untuk Kebaktian minggu depan.
*****ASA*****
63
LAMPIRAN CONTOH PUISI YANG DI BACAKAN OLEH PELAYAN ANAK (UNTUK KELAS BESAR) TUHAN TANPAMU, AKU TAK BERARTI Kucoba berjalan sendiri Karena merasa kuat dan mampu Berjalan kemanapun yang aku mau Melakukan apapun yang ku inginkan hatiku Hingga aku sampai di jalan buntu Tuhan penjagaku, aku berseru kepadaMu Dan Engkau merengkuhku dalam kehangatan cintaMu Kusadari besarnya CintaMu Terimakasih sudah menjaga nyawaku Aku tidak dapat hidup diluar kasihMu Tetaplah bersamaku kini dan selamanya Karena Tanpamu aku tak berarti.
LAMPIRAN. MELENGKAPI AYAT DALAM MAZMUR 121 DENGAN GAMBAR TUHAN,PENJAGA ISRAEL Nyanyian Ziarah Aku melayangkan (gambar
mata) ku ke (gambar gunung) dari manakah
akan datang pertolonganku?
(gambar Tuhan) yang menjadikan (gambar langit) dan (gambar bumi) Ia takkan membiarkan (gambar kaki)mu goyah. Penjagamu tidak akan terlelap. Pertolonganku ialah dari
Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.
(gambar Tuhan)lah Penjagamu. (gambar Tuhan)lah naunganmu di sebelah (gambar tangan) kananmu. (Gambar matahari) tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau (gambar bulan) pada waktu malam (gambar Tuhan) akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu.
(Gambar Tuhan) akan menjaga keluar masukmu dari sekarang sampai selamalamanya. 64
LAMPIRAN GAMBAR
65
66
67
68
69
Panduan Pelayanan Kebaktian Anak Minggu, Pra Paskah III, Warna: Ungu Minggu, 19 Maret 2017 “TUHAN MENYERTAI UMAT-NYA” Bacaan Keluaran 17:1-7 TUJUAN: Agar Anak-anak percaya bahwa penyertaan Tuhan selalu ada bagi mereka. LATAR BELAKANG Karya Allah yang agung yang menyelamatkan Israel dari orang Mesir diceritakan dalam pasal 15, dan dalam pasal 19 Israel akhirnya sampai di gunung Sinai, tempat pemberian hukum Taurat, pengadaan perjanjian, dan pembuatan Kemah Suci. Perikop ini adalah yang ketiga setelah penyelamatan Israel dari tiga peristiwa yang mulai memunculkan sifat kurang percaya dari Israel. Ada air yang pahit yang dipulihkan (15:23–35), ada kekurangan makanan yang dijawab dengan manna dan burung puyuh, dan kembali dalam perikop ini ada soal air. 17:1 menunjukkan bahwa memang ada masalah riil (kurang air), tetapi hal itu menjadi masalah lebih dalam lagi, karena Israel menuntut Musa untuk menyelesaikan masalah (2–3). Andaikan sikap mereka sehat, mereka akan bersatu dengan Musa untuk memohon pertolongan Tuhan. Tetapi, mereka mengabaikan Tuhan dan menuntut Musa bertanggung jawab atas kondisi mereka. Tuntutan itu merupakan pertengkaran menurut Musa, karena jelas Musa tidak berdaya untuk mendapatkan air. Musa juga menuduh mereka mencobai Tuhan (ayat 2). Kemudian bangsa Israel memprotes Musa, lalu Musa membawa masalah itu kepada Tuhan (4). Tuhan menyelesaikan masalah umat untuk sementara dengan menyelesaikan masalah air (5–6). Ayat 7 Musa menamai tempat itu “Massa” (Artinya; bertengkar) dan “Meriba” (Artinya; mencobai Tuhan). PERSIAPAN: 1. Pelayan anak sudah hadir 30 menit sebelum ibadah dimulai, untuk berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita. 2. Mempersiapkan perlengkapan yang akan dipakai sebagai sarana penyampaian firman. LITURGI: 1. Pembukaan Penyambutan, Pelayan menyambut anak-anak yang hadir dengan menjabat tangannya dan mengucapkan; “selamat datang”. Kemudian meminta anak-anak untuk saling berjabat tangan dengan teman-temannya. Pelayan mengajak anak menyanyikan lagu “Saat Pagi Hari”. Saat pagi hari ku datang lagi, Menghadap Tuhan dan rendahkan diri Mengucap syukur buat hari yang Kau bri, Menyembah Tuhan dengan s‟penuh hati Ku sembah Kau Allah Maha Kudus, Kutinggikan Allah Maha tinggi Kuserahkan tubuh jiwa Rohku, Dalam pimpinanMu Tuhan 70
2. Votum & Salam ”Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi” ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian” Amin. 3. Pembacaan Ayat Hafalan Minggu Sebelumnya 4. Pujian Pengakuan dosa, syukur atau penyembahan Pelayan mengajak anak untuk memuji Tuhan dari KJ 457:1-2 “Ya Tuhan Tiap Jam”. Ya Tuhan, tiap jam „ku memerlukanMu Engkaulah yg memb‟ri sejahtera penuh Setiap jam ya Tuhan, Dikau kuperlukan; „Ku datang Jurus‟lamat, berkatilah Ya Tuhan, tiap jam dampingi hambaMu; Jikalau Kau dekat, enyah penggodaku. Setiap jam, ya Tuhan, Dikau kuperlukan; „Ku datang, Jurus‟lamat, berkatilah! 5. Pelayanan Firman Firman untuk kelas Kecil Pelayan menceritakan tentang firman tersebut dibantu dengan menampilkan gambar . Pelayan mempersiapkan salah satu gambar untuk diwarnai (Gambar di Fotocopy sejumlah anak-anak). Firman Kelas Besar Pernahkah anak-anak melakukan perjalanan jauh, apakah bersama dengan Ayah dan Ibu, kakak atau adik? (Tunggu Jawaban). Nah kalau pernah, bagaimana perasaan anakanak, senang? Pastinya senang apalagi dalam perjalanan banyak melewati tempat-tempat yang indah. Jika dalam perjalanan anak-anak kehabisan bekal apa yang dilakukan? Pasti berhenti di suatu tempat untuk beristirahat dan membeli bekal, sehingga perjalanan tidak terhalang karena bekal. Sama dengan bangsa Israel pada waktu itu ketika perjalanan dari tanah Mesir ke tanah Israel. Mereka berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, sesuai dengan titah TUHAN, lalu berkemahlah mereka di Rafidim, tetapi di sana tidak ada air untuk diminum bangsa itu. Nah, anak-anak yang terkasih, sebenarnya Tuhan menyertai bangsa Israel. Namun secara manusia mereka sering mengeluh, bersungut-sungut dan saling menyalahkan. Karena bangsa Israel tidak memahami bahwa Tuhan ada bersama mereka. Tak terkecuali saat mereka tiba di Refidim ketika di situ tidak ada air untuk diminum. Mereka langsung berteriak, "Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum." lalu "bersungutsungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata: "Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan 71
kehausan?". Mereka pun menyalahkan Musa selaku pemimpinnya. Kemudian Musa datang kepada Tuhan dan berseru kepadaNya, dan sungguh terbukti bahwa "TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya,...Ia melakukan kehendak orang-orang yang takut akan Dia, mendengarkan teriak mereka minta tolong dan menyelamatkan mereka." (band. Mazmur 145:18-19). Tuhan memerintahkan Musa untuk memukul gunung batu itu dengan tongkatnya. Dan setelah musa melakukannya maka dari gunung batu itu keluarlah air sehingga bangsa Israel dapat minum air itu. Anak-anak yang terkasih, dalam kehidupan kita sehari-hari tentunya kita mengalami pergumulan-pergumulan yang bermacam-macam. Ada yang berpikir bagaimana besok naik kelas atau tidak, bagaimana nanti kalau sudah besar mau jadi apa, dan lain sebagainya. Ini tidak salah, ketika orang memahami penyertaan Tuhan berkat-berkat Tuhan senantiasa akan di berikan kepada umat-umatNya. Berkat Tuhan bermacam-macam, tidak hanya materi saja tetapi juga rohani. Kesehatan, keselamatan, sejahtera merupakan berkat Tuhan yang harus disyukuri. Dan yang perlu di yakini adalah bahwa penyertaan Tuhan senantiasa ada bersama dengan orang-orang yang mengasihi Dia. Amin. d. Lagu Respon “Tanganku Kerja Buat Tuhan” Tanganku kerja buat Tuhan Mulutku memuji namaNya Kakiku berjalan cari jiwa, upahku besar di sorga 6. Persembahan Pelayan meminta salah seorang anak untuk mengedarkan kantong persembahan. Sementara kantong diedarkan, anak diajak menyanyi “Persembahan Kami” Persembahan kami pada hari ini kiranya Tuhan t‟rimalah dengan senang hati. Pelayan meminta satu orang anak untuk memimpin doa persembahan dan doa Bapa Kami. 7. Ayat hafalan Ayat hafalan Keluaran 13:21, "TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam." 8. Doa Syafaat 9. Pengakuan Iman Anak Kami anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta. Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya. Roh kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari. Saya dan teman-teman adalah saudara saudara sepersekutuan. Saya akan hidup bersama Yesus, sekarang sampai selama-lamanya”
72
10. Nyanyian Penutup Trimakasih Tuhan untuk kasih setiaMu, Yang kualami dalam hidupku Trimakasih Yesus untuk kebaikkanMu, Sepanjang hidupku Trimakasih Yesusku,buat anug‟rah yang Kau b‟ri S‟bab hari ini Tuhan adakan syukur bagiku. 11. Pengutusan dan Berkat Pulanglah dengan sukacita dan terimalah berkat Tuhan: ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, keselamatan dan persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus, pimpinan dan penghiburan Roh Kudus menyertai anakanak sekalian sekarang ini sampai selama-lamanya.” Amin.
*****EPC***** Penyertaan Tuhan kepada bangsa Israel Di Masa dan Meriba.
73
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu, Pra Paskah IV, Warna: Ungu Tanggal: 26 Maret 2017 Anak-anak Allah Efesus 5:8-14 TUJUAN: 1. Anak belajar dan mengerti bahwa mereka adalah anak-anak Allah 2. Sebagai anak-anak Allah, maka harus melakukan kebaikan, keadilan dan kebenaran. PERSIAPAN: 1) Pelayan anak sudah hadir 30 menit sebelum ibadah dimulai, untuk berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita. 2) Pelayan anak mempersiapkan ruangan, mendekorasi secara sederhana dapat menambahkan tanaman hias dalam pot, gambar-gambar, dll. 3) Mempersiapkan perlengkapan penyampaian firman. PENJELASAN BAHAN Efesus adalah kota yang indah dengan kuil Artemisnya yang megah, di mana terdapat sebuah batu meteor terkenal yang konon dikirim oleh sang dewi (Kis.19:35). Para pedagang setempat menjual berbagai lukisan, patung dan perhiasan dewi Artemis (Kis. 19:23-41). Kota ini juga memiliki teater-teater yang besar, sebuah stadion tempat pertarungan para gladiator, dan perpustakaan-perpustakaan. Paulus berkarya di Efesus sekitar tiga tahun (Kis.19:10; 20:31). Surat ini diawali dengan melukiskan bagaimana Allah telah membangkitkan Kristus, yang sekarang memerintah bersama Allah di surga. Selanjutnya, surat ini memperlihatkan bagaimana Kristus telah mempersatukan orang bukan Yahudi dan orang Yahudi dengan “merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan” yang memisahkan mereka (2:14). Mereka yang beriman kepada Yesus telah dipilih oleh Roh Allah untuk menjadi bagian dari satu tubuh, yaitu jemaat. Tubuh ini memiliki “satu Tuhan, satu iman, dan satu babtisan” (4:5). Paulus menyampaikan ini karena pada saat itu ada beberapa orang yang berusaha memecah belah para pengikut Tuhan menjadi kelompok-kelompok yang berbeda. Paulus menulis surat kepada jemaat Efesus juga bertujuan untuk memberikan nasihat, perintah, dan himbauan untuk hidup dalam Kristus. Di mana keadaan masyarakat Efesus pada saat itu masih melakukan penyembahan terhadap dewi Artemis, mereka memahami dan mempercayai bahwa dewi Artemis ini adalah dewa kesuburan. Selain itu juga mereka melakukan penyembahan dan tunduk kepada Kaisar. Melihat keadaan ini tergeraklah hati Paulus untuk mengirimkan suratnya kepada jemaat di Efesus. menurut Paulus, kebaikan, kebenaran dan keadilan adalah: Kebaikan (agathosune) Kebaikan yang sebenarnya adalah kebaikan yang menuntut kita untuk ber-empati kepada orang lain. Kebaikan tersebut adalah yang penuh kasih, kemurahan dan kepedulian yang dilandasi dengan sikap jujur. Tidak ada kebaikan yang jauh lebih besar dari kabar baik yang telah diperbuat Allah melalui pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib. Kebaikan menggambarkan 74
janji keselamatan Allah bagi umatNya. Kita tidak dapat membayar dengan apapun kebaikan Allah dalam hidup kita selain kita berusaha untuk serupa dengan Kristus untuk berbuat kebaikan. Ada beberapa contoh tokoh dalam Alkitab yang dapat kita renungkan mengenai kebaikan, contohnya adalah kebaikan Daud terhadap Saul ataupun kebaikan Yusuf kepada saudara-saudaranya. Keadilan (dikaiosune) Keadilan yang dimaksud adalah sikap dan tindakan yang bersumber dari kebenaran Firman Allah. Jadi bukan adil menurut pikiran ataupun adil menurut dunia ini. Sehingga yang adil itu adalah melakukan apa yang dituntut oleh Allah. Maka kita menjalani kehidupan ini berdasarkan petunjuk Allah, sebab yang kita perbuat dan lakukan itu adalah menjadi pelayanan untuk Tuhan. Kebenaran (aletheia) Dapat diartikan dengan “non-concealment” yaitu menunjukkan, memperlihatkan, menyatakan, mengungkapkan apa adanya dengan jujur tanpa ada yang disembunyikan. Pada prinsipnya, kita tidak akan dapat melakukan kebenaran tanpa bertitik tolak pada kebenaran sejati yaitu Kristus (Yoh. 14: 6). Kebenaran menuntut kejujuran iman bahwa kita hanya menjalani kehidupan melalui jalan kebenaran yang diperlihatkan oleh Kristus, “Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran” (1 Yoh. 1: 6 dst.). Pesan yang disampaikan dalam surat Efesus ini kepada jemaat yaitu agar “Hidup sebagai anakanak terang”, (“Kamu adalah terang”) di dunia ini yang memancarkan Kebaikan, Keadilan dan Kebenaran. Dan apakah yang yang kita lakukan, haruslah diuji apakah itu benar berkenan dihadapan Tuhan. LITURGI: 1) Pembukaan Pelayan menyambut anak-anak yang hadir dengan menjabat tangannya dan mengucapkan; “selamat datang”. Mulailah ibadah dengan sapaan “selamat pagi adik-adik?” Apa kabar? Minta anak-anak yang kabarnya baik untuk mengangkat tangan. Selanjutnya minta anakanak yang kabarnya sungguh amat baik untuk angkat tangan. Hal ini dilakukan untuk membiasakan anak menjawab pertanyaan apa kabar dengan jawaban baik atau sungguh amat baik. Pelayan mengajak anak menyanyikan lagu “Aku Anak Terang”
75
2) Votum & Salam ”Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi” ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anakanak sekalian” Amin. 3) Pembacaan Ayat Hafalan Minggu Sebelumnya 4) Pujian Pengakuan dosa, syukur atau penyembahan Pelayan mengajak anak untuk memuji Tuhan “Aku Senang”
76
5) Pelayanan Firman Kelas Kecil Pertanyaan pembukaan: Siapakah yang sering berbuat baik? Kenapa berbuat baik? Penyampaian Firman: Dengan menggunakan aktifitas (kolase): Beberapa gambar anak-anak yang berbuat kejahatan (disediakan oleh pelayan). (jumlah gambar sesai dengan jumlah anak dan masukkan ke dalam keranjang – jika gambar anak yang berbuat kejahatan ada 6, maka dikalikan sebanyak anak). Beberapa gambar anak-anak yang berbuat kebaikan (disediakan oleh pelayan). (jumlah gambar disesuaikan dengan jumlah anak dan masukkan juga ke dalam keranjang yang sama – jika gambar anak yang berbuat kebaikan ada 6, maka dikalikan sebanyak anak) Kertas dasar untuk menempelkan gambar berbentuk salib, di atas nya salib ditulis “Anak-anak Allah” (disediakan oleh pelayan) Alat mewarnai Cara beraktifitas: Bagikan kepada anak-anak kertas dasar untuk tempat menempelkan gambar. Anak-anak dipersilahkan untuk mengambil satu gambar dan kemudian menempelkannya pada kertas dasar sesuai dengan tempatnya. Jika gambar yang didapat adalah “gambar anak-anak-anak yang berbuat kejahatan”, maka gambar tersebut ditempelkan terbalik (gambar menghadap ke kertas dasar). Jika gambar yang didapat adalah “gambar anak-anak yang berbuat kebaikkan”, maka gambar tersebut ditempelkan menghadap ke depan. Kemudian seterusnya, sampai semua gambar di keranjang habis. Aplikasi Pesan yang disampaikan dalam surat Efesus ini kepada jemaat yaitu agar “Hidup sebagai anak-anak terang”, sebab melalui iman kepada Kristus kita adalah terang (“Kamu adalah terang”) di dunia ini yang melakukan Kebaikan, Keadilan dan Kebenaran. Segala perbuatan jahat itu tidak boleh dilakukan dan biarlah perbuatan baik kita dilihat oleh banyak orang sebagai wujud kita sebagai anak-anak Allah. Kelas Besar Pertanyaan pembukaan: Apa itu kebaikan? Apakah itu keadilan? Pelayanan Firman:
77
Games: Aku Sudah Berubah Anak-anak : Berpasangan Waktu : 5 menit Anak-anak berpasangan dan berdiri berhadap-hadapan. Tiap orang mengamati pasangannya dengan cermat. Setelah itu, mereka saling membelakangi (beradu punggung). Pada saat itu, setiap orang berusaha mengubah aksesoris yang dikenakannya. Misalnya, mencopot salah satu anting, memindahkan jam tangan dari kanan ke kiri, menggulung lengan pakaian, mengancingkan kancing baju teratas, mengubah gaya sisiran rambut dsb. Setelah itu, setiap pasangan berbalik lagi untuk menebak perubahan apa yang sudah dilakukan oleh pasangannya. Pembelajaran: Bahwa setelah mengenal Kristus kita harus mengalami perubahan hidup. Dan perubahan itu harus nampak dan dapat dilihat oleh orang lain. Aplikasi Kita sebagai anak-anak Tuhan adalah anak-anak terang, maka sikap, tindakan, perbuatan, pikiran dan semua segi-segi kehidupan kita berfokus kepada Tuhan. Menjadi anak-anak terang adalah memiliki kasih, tunduk dibawah tuntunan Tuhan dan yakin percaya bahwa Kristus adalah satu-satunya jalan kebenaran dan hidup Itulah prinsip hidup Kristen yang harus “diperlihatkan” sehingga dunia dapat melihat Kristus di dalam hidup kita. Maka jangan “asal hidup”, “asal percaya”, menjadi anakanak terang tidak asal-asalan dalam berbicara, berfikir, bertindak, berbuat tetapi “Ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan”. Itulah sebabnya di ayat selanjutnya (ay. 15 – 21) diingatkan pada kita “Perhatikanlah dengan seksama bagaimana kamu hidup” bahwa kita dituntut untuk berusaha mengerti kehendak Tuhan disetiap tindakan yang akan kita lakukan. Aktifitas: - terlampir 6) Persembahan - Pelayan meminta salah seorang anak untuk mengedarkan kantong persembahan. - Sementara kantong diedarkan, anak diajak menyanyi “Allahku Besar”
78
-
Pelayan meminta satu orang anak untuk memimpin doa persembahan dan doa Bapa Kami.
7) Penugasan : Ayat Hafalan Efesus 5:9-10 “Karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran, dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.” 8) Doa Syafaat Pelayan dapat meminta seorang anak untuk berdoa, atau pelayan yang berdoa dan ditirukan anak-anak. 9) Pengakuan Iman Anak Kami anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta. Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya. Roh kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari. Saya dan teman-teman adalah saudara saudara sepersekutuan. Saya akan hidup bersama Yesus, sekarang sampai selama-lamanya” 10) Nyanyian penutup Pelayan mengajak anak untuk berdiri dan menyanyikan lagu KJ 363 “Bagi Yesus ku Serahkan” 11) Pengutusan dan berkat Pulanglah dengan sukacita dan terimalah berkat Tuhan: ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, keselamatan dan persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus, pimpinan dan penghiburan Roh Kudus menyertai anakanak sekalian sekarang ini sampai selama-lamanya.” Amin. *****KHS*****
Aktifitas Kelas Anak Besar (bisa juga untuk kelas kecil) Lingkaran besar dengan diameter ± 9 cm (sejumlah anak) Lingkaran kecil dengan diameter ± 3,5 cm (sejumlah anak) Kertas latar – kertas buffaloF4 dibagi 2 (sejumlah anak) Lem kertas Spidol 79
Cara membuat:
Keterangan: tulisan perbuatan tidak baik menjadi hilang, artinya anak-anak tidak boleh melakukan perbuatan tidak baik (misalnya mencontek saat ujian)
80
Hasil Aktivitas
Pada bagian hitam ditulis: Aku Anak Terang, Dan Aku melakukan Kebenaran, Keadilan dan Kebenaran. Pada sekeliling tuliskan: perbuatan-perbuatan kebaikan yang anak-anak pernah lakukan.
81
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu: PRA Paskah V, Warna UNGU 2 April 2017 PERCAYA KEPADA TUHAN YESUS Yohanes 11:1-45 TUJUAN : 1. Anak-anak belajar percaya kepada Tuhan Yesus yang berkuasa membangkitkan orang mati. 2. Anak-anak percaya bahwa Tuhan Yesus sanggup menolong anak-anak-Nya. PENJELASAN TEKS Peristiwa kebangkitan Lazarus oleh Tuhan Yesus diawali dengan Lazarus yang sakit (ay.16). Tidak diketahui apa penyakitnya, namun penyakitnya dapat menyebabkan kematiannya. Lazarus memiliki dua saudara, Maria dan Marta. Mereka berupaya agar Lazarus memperoleh kesembuhan. Sebab itu, mereka mengirim kabar tersebut kepada Tuhan Yesus. Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia tidak segera datang menjumpai mereka. Meskipun demikian, Ia begitu mengasihi mereka. Ia akan datang pada waktunya untuk menyatakan kemuliaan Allah. Tuhan Yesus merencanakan dan mengajak murid-murid pergi menjumpai Lazarus dan saudaranya (ay.7-16). Lazarus telah mati, sebab itu Ia kesana untuk membangkitnya. Itu dimaksudkan supaya murid-murid belajar percaya bahwa Ia adalah Anak Allah. Ayat 17-32, Yesus menjumpai Marta dan Maria. Ketika Yesus tiba, didapatiNya Lazarus telah empat hari berbaring di dalam kubur (gua). Yesus berkata kepada Marta bahwa saudaranya akan bangkit. Namun Marta memahaminya sebagai kebangkitan di akhir zaman. Yesus hendak menguatkan iman Marta dengan menyatakan bahwa diri-Nya adalah kebangkitan dan hidup (ay. 25-26). Marta mengaku percaya bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah (ay.27). Namun demikian, Marta belum percaya sepenuhnya bahwa Yesus berkuasa membangkitkan Lazarus (ay. 39). Melihat orang banyak berkabung bersama-sama dengan Maria dan Marta, menangislah Yesus dan bersedih. Orang-orang Yahudi menilai tangisan Yesus sebagai wujud kasih, tetapi yang lain juga mencobai-Nya “tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang ini tidak mati!” (ay.36). Bersedihlah hati Yesus sebab mereka tidak percaya bahwa Ia berkuasa membangkitkan orang mati. Lalu Yesus berdoa kepada Bapa dan menyatakan kemuliaan Allah di depan mereka semua dan membangkitkan Lazarus (ay. 41-44). Pada akhirnya, banyak orang di antara mereka yang melihat peritiwa itu menjadi percaya kepada Tuhan Yesus. Peristiwa di atas menunjukkan salah satu tanda (mukjizat) yang dilakukan Yesus. Mukjizat kebangkitan Lazarus mengungkapkan makna yang lebih mendalam dari tindakan-tindakan dan kata-kata Yesus. Ia memperlihatkan bahwa diri-Nya adalah Anak Allah dan bahwa Ia sedang melaksanakan apa yang menjadi kehendak Allah, yaitu menganugerahkan kehidupan baru bagi semua orang. Dengan demikian, anak-anak Tuhan hendaknya percaya teguh kepada Tuhan Yesus bahwa Ia adalah Anak Allah; yang berkuasa atas kebangkitan dan hidup, penolong atas umat-Nya. 82
1. 2. 3. 4.
PERSIAPAN Pelayan anak sudah hadir 30 menit sebelum ibadah dimulai, untuk berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita. Pelayan anak mempersiapkan perlengkapan penyampaian firman yang dibutuhkan. Pelayan menunjuk 5-6 anak untuk memainkan drama 2 hari sebelumnya dan latihan bersama. Pelayan mempersiapkan perlengkapan drama Kostum jika memungkinkan 1 buah kain putih (jika ada) atau jarik. Meja didekor sehingga berbentuk sepeerti gua LITURGI:
1. Votum & Salam Pelayan mengucapkan selamat datang dan menyalami anak-anak satu persatu. Pelayan menanyakan kabar anak-anakdan menanyakan apakah ada temannya yang belum hadir? Mari kita mulai kebaktian ini dengan menerima Votum dan Salam: Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian. Amin. 2. Pujian Pembukaan
3. Doa Pembukaan 4. Pembacaan Ayat Hafalan Minggu Sebelumnya Pelayan anak menunjuk anak-anak maju ke depan untuk menyampaikan ayat hafalan. 5. Pujian Pengakuan dosa, syukur atau penyembahan Terima Kasih Tuhan, Untuk Kasih Setiamu Terima kasih Tuhan, untuk kasih setiaMu Yang kualami dalam hidupku Terima kasih Yesus, untuk kebaikanMu Sepanjang hidupku 83
Terima kasih, Yesusku, buat anug‟rah yang Kau bri S‟bab hari ini Tuhan adakan, syukur bagiMu. 6. Persembahan Pelayan meminta 1 anak untuk mengedarkan kantong persembahan. Persembahan diiringi pujian Kub’ri Persembahan 1. Kub‟ri persembahan pada Tuhanku sambil puji Yesus, Jurus‟lamatku. 2. Dengan sukaria kub‟ri padaMu dan merasa kaya dalam Tuhanku. 3. Mari kawan-kawan, rela hatilah bawa persembahan; datanglah seg‟ra. Pelayan memimpin doa sambil diikuti anak-anak dan ditutup dengan Doa Bapa Kami. 7. Pelayanan Firman Cerita Anak Kelas Besar Metode Penyampaian Firman: Cerita dan Drama (pelayan anak membaca Yohanes 11:17-27) Anak-anak, pernahkah Anak-anak kehilangan barang yang kalian sayangi? Bagaimana perasaan kalian pada saat itu? (berilah kesempatan pada anak-anak menjawab dan menceritakan pengalamannya). Ketika kita kehilangan barang (misal pensil, boneka, buku dll) yang kita sayangi, kadangkala kita bersedih dan menginginkan barang itu kembali pada kita. Kesedihan juga pernah dirasakan oleh Maria dan Marta. Mereka kehilangan saudaranya, yaitu Lazarus. Mereka bersedih karena Lazarus mati. Orang-orang disekitarnya juga bersedih karena kematian Lazarus. Lazarus dikuburkan, yaitu dalam sebuah gua yang ditutup dengan sebuah batu besar. Meskipun demikian, Maria, Marta dan orang-orang disekitarnya tetap bersedih, menangisi kematian Lazarus. Kemudian Yesus dan para murid datang kepada mereka. Kira-kira apa ya yang akan dilakukan oleh Tuhan Yesus? Yok kita barsama-sama memainkan drama. Anak-anak siap bermain drama??? Bermain Drama: Pelayan anak memilih 6 anak untuk memainkan drama atau 5 anak dan pelayan anak berperan sebagai narator. Sedangkan anak-anak lainnya berperan sebagai orangorang yang berkabung dan murid-murid Tuhan Yesus (bisa disesuaikan dengan jumlah anak yang hadir) Pelayan anak memberikan teks drama kepada anak-anak untuk dipahami bersama (3 menit). Penerapan Lazarus yang sudah mati dibangkitkan oleh Tuhan Yesus. Sehingga, kita harus percaya kepada Tuhan Yesus; menyerahkan hidup kita kepada-Nya. Tuhan Yesus berkuasa membangkitkan orang mati, tentu saja Ia akan menghiburkan kita yang sedang sedih. Ketika kita sakit, Tuhan Yesus akan menolong dan menyembuhkan kita. Percayalah dan 84
berharaplah kepada Tuhan Yesus, sebab Ia akan menolong kita. Tuhan Yesus memberkati kita. Amin. Cerita Anak Kelas Kecil Pelayan menyampaikan kepada anak-anak bahwa Maria dan Marta merasakan kesedihan karena Lazarus sakit dan pada akhirnya mati. Pelayan menyampaikan bahwa Yesus menjumpai Maria dan Marta serta orangorang berduka untuk membangkitkan Lazarus. Namun Yesus bersedih karena mereka tidak percaya kepada-Nya yang berkuasa membangkitkan Lazarus. Pelayan menyampaikan bahwa banyak orang yang melihat peristiwa Yesus membangkitkan Lazarus menjadi percaya. Penerapan Pelayan menyampaikan pesan agar anak-anak percaya bahwa Yesus berkuasa membangkitkan orang mati, menolong anak-anak-Nya yang dalam masalah. Pelayan mengajak anak-anak untuk meminta pertolongan kepada Tuhan dengan berdoa. Aktivitas - Anak-anak mewarnai gambar (sesuai jumlah anak) - Pelayan anak menjelaskan gambar tersebut dengan singkat dan sederhana. 8. Doa Syafaat Akan baik kalau dalam doa ini ada ruang untuk ucapan syukur untuk apa yang disebutkan tadi, untuk rumah masing-masing, dll. 9. Pujian Respon Firman Kutahu Tuhan Pasti buka jalan Kutahu Tuhan pasti buka jalan 2X Asal ku hidup suci Kutahu Tuhan pasti buka jalan 10. Komitmen – Ayat hafalan Yohanes 11:25, “Jawab Yesus: Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun sudah mati.” 11. Pengakuan Iman Anak Kami anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta. Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya. Roh kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari. Saya dan teman-teman adalah saudara saudara sepersekutuan. Saya akan hidup bersama Yesus, sekarang sampai selama-lamanya” 12. Pujian Pengutusan
85
13. Pengutusan dan berkat Pulanglah dengan sukacita dan terimalah berkat Tuhan: ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, keselamatan dan persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus, pimpinan dan penghiburan Roh Kudus menyertai anakanak sekalian sekarang ini sampai selama-lamanya.” Amin. 14. Warta
*****LP*****
LAMPIRAN 1 (Yesus dan murid-murid memasuki ruangan. Yesus berbicara dengan mereka – adegan ini tanpa bersuara.)* Narator : Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di kampung Betania. Ia memiliki dua saudara, yaitu Maria dan Marta. Mereka sedih karena Lazarus sakit. Mereka menyampaikan kabar kepada Tuhan Yesus: “Tuhan, Lazarus yang Engkau kasihi sakit.” Namun Tuhan Yesus tidak segera datang menemui Lazarus, Maria dan Marta yang dikasihi-Nya. Beberapa hari kemudian Yesus berbicara dengan murid-murid. Yesus : Mari kita kembali lagi ke Yudea. Murid : Guru, baru-baru ini orang-orang jahat mencoba melempari Engkau, masih maukah Engkau kesana? Yesus : Kita tetap harus mengasihi mereka, tidak boleh membenci orang lain. Lazarus, saudara kita telah mati; tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat percaya. 86
Narator
Marilah kita pergi sekarang kepadanya. : Yesus dan Murid-murid pergi menuju rumah Lazarus.
(Yesus dan Murid-murid meninggalkan ruangan; Maria, Marta dan orang-orang berkabung memasuki ruangan. Mereka menunjukkan kesedihan dan menghibur Maria, dan Marta.) Narator : Maria dan Marta serta orang-orang yang mengasihinya bersedih. Ada orang berlari-lari datang kemari; siapa ya? Mengapa ia tergesa-gesa? Orang 1 : Tuhan Yesus datang... Tuhan Yesus datang... Ia menuju kemari. Marta : Di mana Tuhan? Orang 1 : Di sana. (menunjukkan arah dimana Tuhan Yesus datang) Narator : Marta terhibur dengan berita tsb. Ia segera menemui Yesus, tetapi Maria tinggal di rumah. Lalu marta bertemu dengan Tuhan Yesus dan berkata kepada-Nya. Marta : Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Yesus : Saudaramu akan bangkit. Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun sudah mati. Marta : Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah. Narator : Marta meninggalkan Tuhan Yesus dan menemui Maria. Mereka juga orang-orang berkabung bersama-sama menemui Yesus dengan tergesa-gesa. Ketika bertemu Yesus, tersungkurlah Maria di kaki Yesus. (Lazarus berbaring di sudut ruangan) Maria : Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Narator : Maka bersedihlah Yesus melihat Maria dan orang-orang Yahudi menangis. Yesus : Di manakah Lazarus kamu baringkan? Semua : Tuhan marilah dan lihatlah. Yesus : Angkatlah batu itu! Marta : Tuhan, dia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati. Narator : Yesus bersedih melihat banyak orang tidak percaya bahwa Yesus dapat membangkitkannya. Yesus : Bukankah sudah Kukatakan, jikalau engkau percaya, engkau akan melihat kemuliaan Allah. Narator : Mereka mengangkat batu itu. Yesus berdoa kepada Allah Bapa. Yesus : Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang mengutus Aku. Lazarus, marilah keluar! (dengan suara keras) Narator : Wah lihat teman-teman, Lazarus telah bangkit. Maka keluarlah Lazarus. Maria, Marta dan orang banyak bersukacita karena Tuhan Yesus membangkitkan Lazarus. Trimakasih Tuhan, Engkau membangkitkan Lazarus. Kami percaya kepada-Mu, Engkaulah Tuhanku. *Kalimat tercetak miring dan di dalam kurung tidak dibaca, dipahami untuk berekspresi dan berintonasi.
87
LAMPIRAN 2
Yesus membangkitkan Lazarus
88
PANDUAN PELAYANAN KEBATIAN ANAK MINGGU PRAPASKAH VI Warna: UNGU April 09 April 2017 BERANI BERKATA BENAR MATIUS 27:11-26 TUJUAN Anak-anak berani mengatakan kebenaran dalam setiap kehidupan mereka. LATAR BELAKANG 1. Melihat kenyataan zaman sekarang banyak yang terkadang terbalik, di dunia ini apa saja bisa terjadi: hukum bisa diperjualbelikan, uang berkuasa, keadilan sulit ditegakkan, kejahatan dan dosa semakin merajalela di mana-mana; sementara, kebenaran kian tidak ada tempat di dunia ini. 2. Bacaan alkitab Matius 27:11-26 mengisahkan pengadilan Yesus dihadapan Pilatus sebagai wali negeri Yudea dan Samaria, dimana Pilatus memerintah dari tahun 26 -36 masehi. 3. Pilatus adalah contoh orang yang lebih memilih berkompromi dengan ketidakbenaran. Pilatus tidak bisa bertindak tegas, padahal ia tahu benar siapa yang salah dan siapa yang benar antara Yesus Kristus dan Yesus Barabas. Pilatus pun tahu benar alasan mengapa Yesus Kristus diserahkan yaitu karena orang-orang Yahudi sangat dengki. Ketika orang banyak berteriak, "Salibkan Yesus dan bebaskan Barabas!", Pilatus harus mengingkari hati nuraninya dan lebih memihak kepada yang salah, "...ia membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan." (Matius 27:26). METODE : Permaian dalam cerita PERSIAPAN 1. Pelayan Kebaktian Anak hadir 30 Menit sebelum acara kebaktian anak anak di mulai 2. Pelayan Kebaktian Anak menyiapkan tempat duduk anak-anak dengan formasi bentuk huruf U 3. Pelayan Kebaktian Anak membagi tugas dalam pelayanan kebaktian anak, lalu berdoa bersama. 4. Pelayan Kebaktian Anak menyambut anak-anak didepan pintu masuk ruang kebaktian anak. LITURGI 1. Pujian Pembukaan Kawanku, ini hari minggu sekarang sudah pukul tujuh ingatlah jangan lambat Tuhan Yesus datang bawa berkat 89
2. Votum dan Salam Pelayan Kebaktian Anak mengajak anak-anak untuk bersaat teduh pribadi, untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti kebaktian anak. Pelayan Kebaktian Anak Meminta anak-anak bangkit berdiri lalu mengatakan ” anakanak yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus marilah ibadah kita ini kita mulai dengan percaya bahwa Tuhan Allahlah yang memberikan berkat atas kita sekalian. Amin. 3. Doa Pembukaan Pelayan kebaktian anak memimpin anak-anak dalam doa pmbukaan dan meminta anakanak untuk mengikuti ucapan dari pelayan anak dalam doa. 4. Pujian Syukur Happy ya ya ya Happy ye ye ye Saya senang jadi anak TUHAN Siang jadi kenanganMalam jadi impian Cintaku semakin mendalam 5. Persembahan Pelayan anak meminta salah satu anak untuk membaca alkitab dari Kejadian 4:3-4 Pelayan anak mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan dan di iringin Pujian KJ 302 - Kub'ri Persembahan Kub'ri persembahan pada Tuhanku sambil puji Yesus, Jurus'lamatku. Dengan sukaria kub'ri padaMu danmerasa kaya dalam Tuhanku. Mari kawan-kawan rela hatilah bawa persembahan; datanglah seg'ra. Pelayan ibadah anak meminta salah satu anak untuk memimpin doa ( pelayan anak bisa membisikan kata-kata doa jika anak itu belum bisa. Atau pelayan anak sudah menyiapkan doa yang bisa dibaca oleh anak ) 6. Pelayanan Firman Cerita Untuk Anak Kecil “ Menguji Siapa Yang Berani Berkata Jujur” 1. Pelayanan anak mempersiapakan dua buah benda misalnya, buku, pulpen, batu, alkitab dan Kj. Kemudian meletakan dua benda tersebut ditempat yang mudah untuk dilihat. 2. Pelayan kebaktian anak yang telah meletakan dua benda tersebut kemudian meminta izin kepada anak-anak untuk meninggalkan ruang kebaktian misalnya: mau mengambil alkitab dibelakang, ke kamar mandi, dll ( dengan kesan serius) 3. Ketika pelayan kebaktian anak keluar, maka ada satu pelayan kebaktian anak yang lain masuk keruang ibadah dan kemudian mengambil salah satu benda yang diletakan oleh pelayan kebaktian anak yang pertama. 4. Kemudian minta anak-anak dengan serius untuk tidak bercerita kepada pelayan anak yang meletakan barang tadi. 90
5. Pelayan anak yang meletakan barang tadi masuk kembali dan memeriksa dua barang yang ia letakan tadi. (timbulkanlah kesan bigung atas hilangnya barang tadi ) 6. Pelayan anak kemudian bertanya kepada anak-anak siapa yang tahu kemana hilangnya barang yang satunya. 7. Berilah aprisiasi kepada anak yang berani mengatakan kebenaran. 8. Doronglah anak-anak untuk tidak takut kepada siapapun untuk mengatakan kebenaran. 9. Pelayanan anak menceritakan secara singkat kisah Matius 27: 11-26 dengan inti cerita sebagai berikut: a. Yesus melakukan pelayanan yang baik kepada semua orang b. Tidak ada kesalahan yang ditemukan dalam diri Tuhan Yesus c. Tidak ada orang yang membela Tuhan Yesus ketika Ia di adili d. Akhirnya Tuhan Yesus duhukum karena tidak ada orang yang berani mengatakan kebenaran tentang diri Tuhan Yesus. Cerita Untuk Anak Besar a. Pelayan kebaktian anak membaca alkitab Matius 27:11-26 dengan baik dan jelas b. Anak-anak memperhatikan seluruh bagian alkitab dengan baik dan benar. Anak anak yang dikasihi Tuhan Yesus, Saya mau cerita tentang penderitaan Tuhan Yesus ketika mau di hukum mati pada pagi hari ini, anak-anak dengar baik-baik ya, karna saya akan bertanya “Benar atau salah cerita saya. Jika cerita saya benar, silahkan anak-anak berkumpul di sebelah kiri, dan jika salah silahkan kumpul di sebela kanan. Jangan ikutikutanya, anak-anak harus yakin dengan pilihnya sendiri. Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus kristus, Sesudah Tuhan Yesus ditanggkap kemudian Ia dibawa kepengadilan agama untuk diadili oleh para imam, juga murid Tuhan Yesus yang bernama Petrus hadir disitu, anak-anak Petrus adalah orang yang menyangkal Tuhan Yesus, bahwa ia tidak mengenal Tuhan Yesus, betul apa salah anak-anak (biarkan anak-anak menjawab dengan mengangkat tangan kanannya, dipisahkan mereka menjadi dua kelompok yang menjawab benar dan salah). Jawabanya benar, Petrus menyangkal Tuhan Yesus sebanya 3 kali. Di tempat wali negeri ini Tuhan Yesus ditanya banyak hal, apakah engkau raja orang yahudi (pelayanan anak bisa menambahkan sendiri sesuai kreasinya). Anak-anak nama walinegri itu namanya Herodes, betul apa salah anak-anak (biarkan anak-anak menjawab dengan mengangkat tangan kanannya, dipisahkan mereka menjadi dua kelompok yang menjawab benar dan salah) jawabnya salah, yang benar adalah Pontius Pilatus. Anak anak sekalian, Tuhan Yesus berada di rumah wali negri yang bernama Pontius Pilatus karena Tuhan Yesus mau diberikan hadiah yang sangat indah, Betul apa salah anak-anak (biarkan anak-anak menjawab dengan mengangkat tangan kanannya, dipisahkan mereka menjadi dua kelompok antara yang menjawab benar dan salah) Jawabanya salah, Yang benar Tuhan Yesus dibawa kepada Potius Pilatus sebagai wali negri, karena Tuhan Yesus dianggap melakukan kejahatan oleh para imam dan ahli taurat. 91
Anak-anak sekalian yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Sebelum Ia diadili Tuhan Yesus telah melakukan pelayanan yang banyak dirasakan kebaikannya oleh semua orang. Bahkan mungkin yang telah melihat, mendengar dan merasakan pelayanan Tuhan Yesus juga hadir dalam persidangan itu. Nah anak-anak sekalian ketika Tuhan Yesus diadili oleh Pontius Pilatus dihadapan banyak orang, dan orang banyak yang datang pada waktu itu mendukung dan membela Tuhan Yesus. Betul apa salah anak-anak (biarkan anak-anak menjawab dengan mengangkat tangan kanannya, dipisahkan mereka menjadi dua kelompok) Jawabnya salah, anak-anak sekalian yang benar mereka bukan membela Tuhan Yesus, tetapi mereka malah mendukung agar Tuhan Yesus dihukum. Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Ada hal yang menarik yang terjadi pada saat Tuhan Yesus akan dihukum, pada waktu itu Pontius Pilatus memiliki kebiasaan untuk melepas orang dari penjara. Didalam penjara pada saat itu ada 1 orang yang terkenal jahat sehingga ia dimasukan dalam penjara, orang ini bernama Petrus... Betul apa salah anakanak (biarkan anak-anak menjawab dengan mengangkat tangan kanannya, dipisahkan mereka menjadi dua kelompok) Jawabnya salah, yang benar Yesus Barabas. Pontius Pilatus menawarkan kepada orang banyak untuk memilih siapa yang akan mereka pilih untuk dibebaskan, mereka harus memilih Tuhan Yesus yang telah berbuat baik, atau Yesus Barabas yang telah melakukan kejahatan. Rupaya anak-anak orang banyak memilih Yesus Barabas yang jahat itu. Betul apa salah anak-anak (biarkan anak-anak menjawab dengan mengangkat tangan kanannya, dipisahkan mereka menjadi dua kelompok) Jawabnya benar, Anak-anak sekalian orang banyak tidak berani mengatakan apa yang benar karena takut dengan para imam, takut dengan ahli taurat, dan takut pada orang banyak. Anak-anak sekalian sebenarnya Pontius Pilatus juga sudah tahu bahwa Tuhan Yesus adalah orang benar dan Pontius Pilatus dalam sidang tidak menemukan kesalah Tuhan Yesus. Dalam peristiwa Tuhan Yesus ditunduh bersalah oleh orang banyak Pontius Pilatus telah membela Tuhan Yesus dengan sunguh-sunguh. Betul apa salah anak-anak (biarkan anakanak menjawab dengan mengangkat tangan kanannya, dipisahkan mereka menjadi dua kelompok) Jawabnya salah, yang benar Pontius Pilatus malah cuci tangan arti ia tidak mau campur tangan atas peristiwa Tuhan Yesus. Anak-anak seharus sebagai pemimpin Pontius Pilatus berani mengatakan yang benar tentang Tuhan Yesus, tetapi ia tidak bisa melakukan karena mungkin ia takut pada orang banyak. Anak-anak sekalian, Belajar dari cerita alkitab pada hari ini, kalau kita tidak berani mengatakan yang benar maka bisa jadi ada orang yang akan menjadi korban. Kita tidak boleh takut kepada orang banyak atau orang lain untuk mengatakan kebenaran. Kita juga tidak boleh mencari aman sendiri dengan tidak mau mengatakan kebenaran, pada hal kita mengetahui kebenaran yang terjadi. Sebagai contoh; Ketika kita disuruh oleh ibu untuk belaja diwarung dan ibu memberi kita uang sebesar 20.000, pada waktu yang sama adik kita butuh uang untuk membeli pensil. Kebetulan barang yang kita belajakan hanya habis 15.000, Maka kita harus berkata jujur dengan ibu sebab kalau tidak, maka adik kita akan menjadi korbannya, karena akhirnya adik 92
tidak bisa beli pensil karena kita berkata benar kepada ibu. Kirannya Tuhan Yesus memberkati kita untuk berani mengatakan kebenaran. Amin Aktivitas anak Kertas Kejujuran: 1. Pelayan kebaktian anak membagikan kertas kejujuran kepada masing-masing anak 2. Pelayan kebaktian anak meminta anak-anak untuk mengisinya dengan jujur 3. Pelayan kebaktian anak akn mengkonfirmasi jawaban anak-anak kepada orang tua dengan membangikan kertas yang sama. Contoh : NO
1.
Nama Aktifitas
Jawaban Anak
Jawaban orang tua
YA
YA
TIDAK
TIDAK
2.
Saya sering membantu bapak dan ibu membersihkan rumah Saya membersihkan kamar tidur saya sendiri Saya sering mencuci baju sendiri dirumah Saya menjadi anak penurut kepada perintah ibu dan bapak
3. 4.
Catatan : Pelayan kebaktian anak dapat membuat daftar pertanyaan sesuai dengan kebutuhan.
7. Pengakuan Iman Kami anak GKSBS Mengaku bahwa: “ Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta. Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya Roh Kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari Saya dan teman-teman saya adalah saudara saudara persekutuan Saya akan hidup besama Yesus, sekarang sampai selama-lamanya” 8. Pujian Penutup Pujian untuk ibadah Penutup KJ 406 “Ya Tuhan bombing Aku dijalanku” Ya Tuhan, bimbing aku di jalanku, sehingga „ku selalu bersamaMu. Engganlah „ku melangkah setapak pun, „pabila Kau tak ada di sampingku. Lindungilah hatiku di rahmatMu dan buatlah batinku tenang teduh. Dekat kakiMu saja „ku mau rebah dan tidak ragu-ragu „ku berserah. 9. Berkat Pelayan Ibadah Anak: Anak-anak terkasih ibadah kita telah selesai “Marilah kita percaya kepada Tuhan dalam setiap saat dan terimalah berkat Tuhan. Kasih Allah Bapak 93
dan Kasih Tuhan Yesus Kristus dan Persekutun Allah Roh Kudus menyertai kita sekalian, bagi anak-anak sekalian yang percaya kepada Tuhan Yesus mari kita katakana bersama….AMIN…. 10. Warta Pelayan kebaktian anak memberikan informasi perihal kegiatan kebaktian anak minggu depan atau kegiatan anak selama sepekan Sebelum berpisah pelayan kebaktian anak mengajak anak-anak untuk saling bersalamsalaman satu dengan yang lain
*****T A R*****
94
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK MINGGU PASKAH, WARNA: PUTIH 16 APRIL 2017 KEBANGKITAN YESUS YOHANES 20:1-18 TUJUAN: Agar anak-anak percaya akan kebangkitan Yesus sebagai Juruslamat Agar anak-anak bersemangat dan bersukacita akan kebangkitan Yesus LATAR BELAKANG TEKS: Injil Yohanes menceritakan salah satu bagian dari karya Keselamatan Tuhan Yesus. Setelah melalui Jalan Penderitaan dan kematian. Akhirnya tergenapilah Firman Allah akan Kebangkitan Yesus. Peristiwa Kebangkitan Yesus terjadi pagi-pagi sekali ketika hari masih gelap, Maria Magdalena datang ke kubur Yesus. Kubur Yesus terletak dalam sebuah taman dekat tempat Tuhan Yesus di salib dan dalam taman itu ada kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang (Yoh. 19:41; bdk. Mat. 27:60; Mrk. 16:46; Luk. 23:53). Maria Magdalena adalah orang yang pertama kali tiba di kubur Yesus. Pagi-pagi benar, saat hari masih gelap, ia sudah tiba di sana. Namun apa mau dikata? Kubur Yesus kosong, batu kubur-Nya telah terguling (1). Fakta itu membuat Maria buru-buru mengambil kesimpulan: mayat Yesus diambil orang (2, 13, 15). Kesimpulan itu pula yang disampaikan kepada kedua orang murid Tuhan (2), yang kemudian pergi mendatangi kubur Yesus dan melihat bahwa cerita Maria Magdalena benar adanya (3-10). Setelah kedua murid Yesus itu pulang, Maria tetap tinggal di kubur itu. Ia menangis sendirian. Ia tidak mengira atau berharap bahwa Yesus akan bangkit. Ia hanya ingin memberikan penguburan yang layak. Maka ketika dua malaikat menanyai alasannya menangis, ia memberikan jawaban sama, seperti jawabannya kepada Petrus dan Yohanes. Jika saja Maria tahu mengapa kubur itu kosong, niscaya ia takkan menangis. Lalu Maria melihat Yesus dan mendengar pertanyaan-Nya (15). Namun Maria tidak menyadari bahwa orang itu adalah Yesus. Baru ketika Yesus memanggil namanya, Maria sadar bahwa itulah suara Gurunya, yang dia tangisi sebelumnya. Yesus kemudian menyuruh Maria untuk memberitahu murid-murid-Nya bahwa Ia akan pergi kepada Bapa (17). PERSIAPAN : Pelayan anak yang bertugas hadir 30 menit sebelum kebaktian anak dimulai, melakukan doa bersama, menyiapkan tempat buat kebaktian dan bersiap menyambut anak-anak dengan sukacita. Pelayan anak mempersiapkan ruangan, mendekorasi secara sederhana dapat menambahkan tanaman hias dalam pot, gambar-gambar, dll. Mempersiapkan perlengkapan penyampaian firman.
95
LITURGI : 1. Votum dan Salam : Pelayan anak dengan sukacita mengucapkan selamat datang kepada anak-anak dan selamat pagi. Pelayan anak juga menanyakan kabar kepada anak-anak. (pelayan: apa kabar anak-anak? Anak-anak menjawab: “sungguh amat baik, yes, yes, yes!” Atau “dasyat, luar biasa, yes, yes, yes!”. Pelayan : “Anak-anak yang terkasih, mari kita meminta kepada Tuhan untuk memberkati kebaktian ini, dengan kita semua bersama-sama mengucapkan pengakuan demikian: “Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi.” Salam : “Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian.” Amin. 2. Pujian Pembukaan: Pelayan anak mengajak anak-anak untuk memulai kebaktian dengan memuji Tuhan dengan penuh semangat. “MARI KITA BERSUKARIA” Mari kita bersukaria // Kar‟na ini hari bahagia Kita berkumpul jadi satu // Puji Tuhan semesta itu Tepuk tangan wajah berseri // Hilangkanlah hati yang sedih Bukankah Yesus berkata // Damai-Nya dib‟rikan kita // Mari kita bersukaria 3. Doa Pembukaan (Pelayan anak meminta salah satu anak untuk berdoa). 4. Pembacaan ayat hafalan minggu sebelumnya 5. Pujian Pengakuan dosa, syukur atau penyembahan “BAGAIMANA AKU HARUS MENGATAKANNYA” Bagaimana aku harus mengatakannya // Perasaan yang ada di hatiku Oh…Tuhanku tolong aku mengatakannya // Kukasihi kau dengan kasih Tuhan Kukasihi kau dengan kasih Tuhan // Kukasihi kau dengan kasih Tuhan Ku lihat diwajahmu kemuliaan Bapa // Kukasihi kau dengan kasih Tuhan 6. Persembahan Pelayan anak mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan, pelayan anak menunjuk 1 atau 2 anak untuk mengedarkan kantong persembahan, persembahan diiringi dengan pujian: KJ. 301 “AKU BAWA DAN BERIKAN” Aku bawa dan berikan persembahanku Pada Yesus, pada Tuhan, Juruslamatku (Setelah persembahan terkumpul, pelayan menunjuk salah satu anak untuk berdoa persembahan dan doa firman.) 96
7. Pelayanan Firman dan Aktivitas: Metode Penyampaian Firman dengan Metode Cerita. Sebelum penyampaian Firman, pelayan anak membagi kelas menjadi dua, yaitu Kelas Kecil dan Kelas Besar Pelayan anak membacakan perikop hari ini di tengah-tengah penyampaian Firman (khusus kelas kecil hanya membaca ayat 1 dan 2) Cerita: Shalom anak-anak... Hari Jumat yang lalu kita ibadah, memperingati kematian Tuhan Yesus di kayu salib. Dan hari ini adalah hari Minggu yang spesial, kenapa spesial..?? Karena hari ini kita merayakan hari kebangkitan Tuhan Yesus... Anak-anak.. setelah Tuhan Yesus mati di kayu salib, Ia di kuburkan di sebuah taman, di mana taman itu dekat dengan tempat Tuhan Yesus di salib. Dan hari ini adalah hari ketiga, Tuhan Yesus hidup.. Tuhan Yesus bangkit. Ada yang tahu cerita Kebangkitan Tuhan Yesus? Ayo kita cari tahu.. Pada waktu itu.. Saat langit masih gelap, pagi-pagi sekali pada hari ketiga setelah Yesus mati dan dikuburkan, ada seorang ibu datang ke kubur Yesus. Namanya Maria Magdalena. Sesampainya dia di kubur Tuhan Yesus, Maria sangat terkejut, karena menemukan batu penutup kubur Tuhan Yesus sudah diambil dari kubur dan ternyata.. kubur itu.... kosong! Tubuh Tuhan Yesus sudah tidak ada di situ! Waduhhh.. kira-kira siapa yang mengambilnya ya,,,? Kemudian Maria pun berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid-murid yang lain, dan berkata: “Pak Petrus dan bapak-bapak yang lain, Tuhan Yesus telah diambil orang dari kuburnya dan tidak tidak tau di mana Tuhan Yesus diletakkan.” Mendengar hal itu, Petrus dan murid yang lain langsung berlari ke kubur untuk mencari sendiri. Setelah sampai di kubur Tuhan Yesus, mereka masuk ke dalam dan melihat kain kapan terletak di tanah, dan kain peluh Tuhan Yesus pun sudah tergulung. Maka percayalah mereka bahwa kubur itu telah kosong! Lalu pulanglah mereka. Tetapi bu Maria rupanya tidak ikut pulang, ia berdiri dekat kubur Yesus sambil menangis.. hiks.. hiks..hiks..hiks.. Tiba-tiba tampaklah dua malaikat berpakaian putih dan bertanya: “Ibu, mengapa engkau menangis? Jawab Maria: “Tuhanku telah di ambil orang dan aku tidak dapat menemukan Dia. Setelah berkata demikian, Maria menoleh ke belakang dan dia melihat ada Tuhan Yesus berdiri di situ, tapi Maria tidak tau kalau itu adalah Tuhan Yesus. Lalu Tuhan Yesus berkata: “ Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?” Namun Maria pikir orang itu adalah seorang penjaga taman dan berkata: “Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya.” Kata Tuhan Yesus kepadanya: “Maria!” Lalu bu Maria berpaling dan berkata:” Rabuni” artinya guru. Maria hendak memegang Tuhan Yesus, tetapi Tuhan Yesus melarang dan berkata: “Jangan pegang Aku, Maria.. sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi beritahukanlah kepada saudara-saudaraKu, bahwa Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, Allah-Ku dan Allahmu”. Maria Magdalena pun pergi dengan sukacita, dan berjumpa dengan murid-murid serta berkata: “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga Dia mengatakan hal-hal itu kepadanya. Anak-anak, dari cerita tadi, Tuhan Yesus menyerahkan nyawa-Nya bagi kita untuk membebaskan dan menyelamatkan kita dari dosa. Tuhan Yesus bangkit pada hari pertama 97
minggu itu. Itulah mengapa kita pergi ke gereja pada hari Minggu, karena hari Minggu adalah hari Kebangkitan Tuhan Yesus. Lalu apa respon kita akan kebangkitan Tuhan Yesus, anakanak? Kita harus selalu bersyukur dengan cara rajin ke gereja, tidak nangis kalau pergi ke gereja, menjadi anak Tuhan yang baik, dan lain sebagainya. Anak-anak, Tuhan Yesus itu hebat, kematian saja bisa Tuhan Yesus kalahkan. Apalagi sakit penyakit dan masalah kita, di hadapan Tuhan semuanya pasti Tuhan Yesus kalahkan. Kebangkitan Tuhan Yesus memberikan kita keselamatan sekaligus kuasa untuk menjalani hidup ini sebagai pemenang. Mari raih kemenangan itu dengan hidup berjalan bersama Tuhan Yesus. Mari terus bersemangat dan bersukacita akan kebangkitan Tuhan Yesus. Selamat Paskah! Tuhan Yesus memberkati! Aktivitas Kelas Kecil: Pelayan anak bisa bercerita dengan menggunakan alat peraga, seperti boneka dengan panggung boneka untuk mempermudah cerita atau kreativitas pelayan anak. Anak kelas kecil mewarnai gambar Gambar diperbanyak sesuai jumlah anak. Sebelum diwarnai, anak-anak diajak untuk melihat gambar untuk ikut mencari Yesus dalam kubur (dalam gambar, Yesus tidak ada). Kemudian pelayan anak menjelaskan mengapa kubur Yesus kosong, dan Yesus tidak ada karena Tuhan Yesus sudah bangkit. Lalu di mana Tuhan Yesus? Tuhan Yesus ada di sini (pelayan anak menunjukkan gambar Tuhan Yesus dan menempelkan di kotak yang telah tersedia). Pembelajaran: dengan mewarnai gambar tersebut, diharapkan semakin membantu anakanak dapat mengingat cerita tersebut dan bersukacita, karena Tuhan Yesus bangkit. Kelas Besar: Pelayan anak bercerita dengan menggunakan alat peraga, atau kreativitas pelayan dalam menyampaikan cerita. Permainan Mobil Injil Para peserta duduk berkeliling, kemudian pemimpin (Pelayana anak) memberikan nama samaran kepada beberapa peserta sesuai dengan bagian-bagiannya. Seperti roda (4 orang), jendela (4 orang), rem (1 orang), sopir (1 orang), polisi lalu lintas (1 orang), yang lain sebagai penumpang atau anggota pasukan Injil. Pemimpin (pelayan anak) menceritakan seluk-beluk “Mobil Injil” tersebut. Bila nama samaran anak yang menjadi salah satu bagian “Mobil Injil” disebutkan, ia harus berdiri dan berputar sebanyak satu kali, lalu mengangkat kedua tangannya sambil berseru: “YESUS BANGKIT!” Tetapi bila pemimpin menyebut “Mobil Injil”, maka semua peserta harus berdiri (kecuali anak yang menjadi polisi lalu lintas) dan berputar di tempat sebanyak satu kali, lalu mengangkat kedua tangannya sambil berseru: “YESUS BANGKIT!” Anak yang nama samarannya disebutkan, tetapi tidak berdiri, berputar dan berseru, juga yang salah atau yang berdiri sewaktu nama samaran anak yang lain disebutkan, harus menerima sanksi, misalnya: menyebutkan nama-nama murid Yesus, menyanyi, atau yang lainnya.
98
Pemimpin juga memilih salah satu kakak layan yang lain menjadi pengawas untuk mengawasi siapa saja yang tidak berputar, mengangkat tangan, dan berseru “Yesus Bangkit”. Contoh: Hari ini cuaca cerah, kita akan pergi ke desa Sukarame untuk mengabarkan Injil. Mari kita semua naik mobil Injil. Para anggotanya harus masuk dengan segera ke dalam mobil. Mobil Injil kita ini baru dibeli, rodanya baik sekali, demikian pula remnya. Lihat jendelanya juga berkilap dan kita mempunyai seorang sopir yang baik pula. Sungguh nyaman mobil ini ditumpangi. Tin..tin..., mobil Injil itu pun mulai berjalan. Hati-hati, di depan ada seorang polisi lalu lintas. Sekarang mobil Injil itu sudah berada di jalan yang menuju sukarame. Wah, jalannya berbatu-batu, tentu mobil Injil kita akan bergoyang nanti dan anggota pasukan Injil kita akan kewalahan. Sopir menginjak gas dengan tenang dan tiba-tiba ngerem. Oh, rupanya kita sudah sampai di tujuan. Para anggota pasukan Injil itu turun dari mobil Injil. Kita harus tekun membaca Alkitab dan memberitakan Injil Kristus kabar baik bahwa Tuhan menyelamatkan umat manusia. Pembelajaran: dengan menyebutkan “YESUS BANGKIT”, anak-anak diharapkan semakin bersukacita akan kebangkitan Tuhan Yesus dan semakin percaya kepada Tuhan 8. Doa Syafaat (Doa syafaat dipimpin oleh pelayan anak). 9. Pujian Respon Firman: PKJ. 90: “SIAPA YANG KAU CARI?” Siapa yang kau cari? // Yesus Tuhanku! Yang hidup yang kau cari // kubur bukan tempatNya! Di dalam pertarungan // Kuasa maut dipatahkan Ingatlah Yesus berjanji // Ia bangkit dari yang mati. Di dalam pertarungan // Kuasa maut dipatahkan Ingatlah Yesus berjanji; Ia bangkit dari yang mati. 10. Komitmen (Ayat Hafalan) Pelayan anak memberikan tugas untuk anak-anak yaitu menghafalkan ayat hafalan dari Yohanes 20:18 “Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: Aku telah melihat Tuhan! Dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.” 11. Pengakuan Iman Anak Kami anak-anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta, Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya Roh Kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari Saya dan teman-teman adalah saudara-saudara seperkutuan Saya akan hidup bersama Yesus sekarang sampai selama-lamanya.” 99
12. Pujian Pengutusan “Bapa Trimakasih” Bapa trimakasih, Bapa trimakasih, Bapa yang ada di surga ku bertrimaksih, amin. 13. Berkat Pengutusan: Adik-adik yang dikasihi Tuhan Yesus, ibadah kita telah selesai, mari kita pulang dengan sukacita, dan lakukanlah Firman yang telah adik-adik dengar. Sekarang arahkanlah hati untuk menerima berkat Tuhan:”Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, damai sejahtera dari Allah Bapa dan persekutuan dengan Roh Kudus menyertai kita sekalian dari sekarang sampai selama-lamanya”. Amin. 14. Warta
*****TTT*****
100
101
Panduan Pelayanan Kebaktian Anak Minggu: Paskah II, Warna: Putih 23 April 2017 Yesus Hadir Memberikan Damai Sejahtera Yohanes 20:19-23 Tujuan : Anak -anak diajak untuk mempercayai bahwa Yesus hadir dan memberi damai sejahtera kepada mereka ketika dalam ketakutan. Latar Belakang Para murid mengalami pergumulan yang berat pasca kematian Tuhan Yesus. Mereka kehilangan guru dan Tuhannya, dan bahkan pada saat ini mereka menemui kenyataan bahwa tubuh Tuhan Yesus sudah tidak ada lagi dalam kubur-Nya. Kepulangan Petrus bersama murid yang lain dari kubur yang sudah kosong tentunya membawa suasana campur aduk (ayat 1-10). Disisi lain, mereka juga mendengar kesaksian Maria Magdalena yang mengaku sudah melihat Tuhan. Para murid yang mengalami pergumulan yang sama kemudian berkumpul untuk saling berbagi diantara mereka. Selain itu, mereka pun dicekam suasana takut pada pihak-pihak yang sudah membunuh Tuhan Yesus. Yesus akhirnya menampakkan diri pada para murid yang berkumpul saat itu (kecuali Tomas). Ketakutan para murid akan ancaman orang Yahudi membuat mereka mengunci semua pintu. Namun, tubuh kebangkitan Yesus adalah tubuh yang berbeda. Tuhan Yesus tidak lagi dibatasi oleh ruang sehingga walaupun pintu terkunci, Yesus bisa langsung hadir di tengah para murid. Kehadiran Yesus tersebut pertama-tama memberikan rasa damai sejahtera bagi para murid (ayat 19 dan 21). Damai sejahtera yang diberikan Yesus inilah yang bisa mengubahkan rasa takut para murid menjadi sukacita (ayat 20). Selanjutnya Yesus mengutus para murid. Pengutusan para murid ini adalah kelanjutan pengutusan Bapa pada Tuhan Yesus. Oleh karena itu, Tuhan Yesus mengembusi para murid supaya para murid menerima Roh Kudus. Roh Kudus inilah yang memberi kuasa pada para murid. Kuasa itu pada dasarnya adalah untuk menjadikan damai sejahtera itu semakin nyata dirasakan oleh dunia. Ini berarti damai sejahtera yang dimiliki para murid diharapkan menjadi damai sejahtera yang aktif menjangkau banyak orang. Kehadiran Yesus dalam diri para murid mendatangkan damai sejahtera dan itupun berlaku juga bagi orang percaya saat ini. Yesuslah sumber damai sejahtera itu. Pada Dia sajalah kita bisa mengharapkan damai sejahtera itu selalu ada dalam kehidupan kita. Hal penting yang perlu terus dipertahankan adalah percaya pada Yesus karena percaya inilah yang akan mampu membawa kita lepas dari segala ketakutan. Persiapan Pelayan anak sudah hadir 30 menit sebelum ibadah mulai. Pelayan anak berdoa sebelum melayani. Pelayan mulai menyambut anak-anak dengan suka cita.
102
Liturgi 1. Votum dan Salam
Pelayan menyambut anak-anak yang hadir dengan menyalami sambil mengucapkan salam atau menanyakan kabar mereka. Bila ada yang ulang tahun pelayan memberikan kata-kata penghargaan bagi anak yang berulang Tahun. Pelayan anak dapat memberikan salam atau sapaan kepada anak. Misalnya: Salam bagimu sekalian atau salam Damai sejahtera bagi kita, selamat pagi dll.
2. Pujian Pembukaan Pelayan dapat menanyakan kepada anak mengenai kesiapan mereka beribadah dan mengajak anak untuk memuji Tuhan. Pujian Rohani KasihNya seperti sungai. 3. Doa Pembukaan Pelayan menugasi salah satu anak memimpin doa pembukaan 4. Ayat Hafalan Dengan suka cita pelayan dapat mengajak anak mengucapkan bersama Ayat Hafalan yang menjadi tugas minggu lalu dengan kompak. Atau pelayan membentuk dalam kelompokkelompok untuk mengucapkan ayat hafalan. 5. Pujian Pengakuan Dosa Pelayan mengajak bersama anak-anak menyanyikan
6. Persembahan
Pelayan mengajak semua anak memuji Tuhan:
Salah satu anak ditunjuk untuk mengedarkan kantong persembahan. 103
Pelayan memimpin doa persembahan dan pelayanan firman.
7. Pelayanan Firman dan Aktifitas Pelayan Firman Untuk Anak Kelas Besar 1. Sebelum mengajar, carilah beberapa gambar atau foto dari berbagai sumber yang menunjukkan suasana damai sejahtera (misalnya: gambar pemandangan yang tenang, anak dalam pelukan orang tua, anjing dan kucing tidur bersama). Carilah juga beberapa gambar atau foto dari berbagai sumber yang menunjukkan orang-orang yang dicekam ketakutan. Campurlah gambar-gambar tersebut. 2. Tunjukkan gambar-gambar itu pada anak-anak. Minta mereka memberi komentar dan memisahkan gambar-gambar tersebut: mana yang bertema ketakutan, mana yang bertema damai sejahtera. 3. Pancing anak untuk terbuka: siapa yang pernah mengalami ketakutan? Pernah merasakan damai sejahtera? 4. Minta anak menempelkan gambar-gambar dalam satu tema yang sama disebuah kertas. Setelah itu mintalah anak menuliskan perasaan mereka berupa pengalaman ketika mengalami ketakutan atau damai sejahtera dalam kertas kolase tersebut. 5. Ungkapkan bahwa hari ini kita akan belajar salah satu cara Tuhan menunjukkan kasihNya pada orang yang ketakutan dan membutuhkan damai sejahtera. 6. Selanjutnya ajak anak-anak untuk membuka Alkitab dan membaca dalam hati Yohanes 20:19-23 agar dapat mengetahui kelengkapan kisah itu. Guru sedikit menceritakan ulang. 7. Simpulkan bahwa Tuhan Yesus yang mengasihi para murid datang menjumpai mereka pada saat mereka ketakutan dan memberikan damai sejahtera. Pelayanan Firman Untuk Kelas Kecil 1. Sebelum mengajar, carilah beberapa gambar atau foto dari berbagai sumber yang menunjukkan suasana damai sejahtera (misalnya: gambar pemandangan yang tenang, anak dalam pelukan orang tua, anjing dan kucing tidur bersama). Carilah juga beberapa gambar atau foto dari berbagai sumber yang menunjukkan orang-orang yang dicekam ketakutan. 2. Tunjukkan gambar-gambar bertema ketakutan terlebih dahulu pada anak-anak. Ajaklah anak berdialog: Gambar apa ini? Bagaimana kira-kira perasaan orang orang di gambar itu? Pastikan bahwa anak dapat mengidentiikasi perasaan takut. 3. Setelah itu, tunjukkan gambar-gambar bertema damai sejahtera pada anak-anak. Ajaklah anak berdialog: Gambar apa ini? Bagaimana kira-kira perasaan orang orang digambar itu? Pastikan bahwa anak dapat mengidentiikasi perasaan damai sejahtera. Bila tidak, perkenalkan kata damai sejahtera untuk menggambarkan perasaan orang-orang digambar 4. Pancing anak untuk terbuka: siapa yang pernah mengalami ketakutan? Pernah merasakan damai sejahtera? 5. Ungkapkan bahwa hari ini kita akan belajar salah satu cara Tuhan menunjukkan kasihNya pada orang yang ketakutan dan membutuhkan damai sejahtera. 6. Ajak anak-anak untuk duduk melingkar. Duduklah bersama dengan mereka sambil bercerita demikian: “Anak-anak, setelah Tuhan Yesus bangkit, ternyata murid-murid-Nya tidak dengan mudah percaya dan bersukacita. Mereka masih bingung: Apa benar Tuhan Yesus bangkit? Mereka juga masih ketakutan: Aduh…. Kalau Tuhan Yesus ditangkap dan 104
disalib, jangan-jangan kita juga akan ditangkap ya? Kita kan pengikut-Nya...? Nah dalam kebingungan dan ketakutan itu, mereka berkumpul di sebuah ruangan. Seperti kita ini. Duduk bersama, tapi wajahnya muram dan tegang; ketakutan! Bagaimana wajah yang tegang dan takut? (Berilah contoh dan minta anak menirukan menunjukkan raut muka demikian.) Ya, mereka ketakutan, sampai-sampai mereka menutup semua pintu dan jendela! (Tunjukkan gerakan dan tirukan bunyi pintu dan jendela yang ditutup dan dikunci.) Tiba-tiba.... ” (Tunjuklah pemeran Yesus sambil mengatakan dengan intonasi suara dan mimik wajah tercengang: ”Tuhan Yesus...”) 7. Pada saat itu, pemeran Yesus muncul mendekati anak-anak yang duduk melingkar dan mengatakan, ”Damai sejahtera bagi kamu!” 8. Katakan pada anak-anak, ”Itu Tuhan Yesus!” Tunjukkan mimik wajah bersukacita. Ulang-ulanglah kata-kata ”Itu Tuhan Yesus!” sambil mengajak anak-anak untuk mulai tersenyum dan menunjukkan raut wajah bersukacita. 9. Sekali lagi pemeran Yesus mengatakan, ”Damai sejahtera bagi kamu!” lalu pergi. 10. Teruskan cerita: ”Nah, anak-anak, murid-murid yang ketakutan berubah menjadi sukacita, karena Tuhan Yesus datang dan memberi mereka damai sejahtera. Mereka Tidak lagi takut. Sungguh, Tuhan Yesus sangat mengasihi murid-murid-Nya dan kita semua, sehingga Dia pasti datang dan memberi damai sejahtera pada saat ketakutan...” 11. Perbanyaklah gambar Tuhan Yesus memeluk anak perempuan dan anak laki-laki, dan di bawahnya tertulis “Tuhan memberiku damai sejahtera ketika aku takut.” Minta anak mewarnainya. Setelah itu, bantu anak menggunting gambar tersebut dan menempelkannya pada kertas tebal. Kertas tebal sebaiknya berwarna-warni dan bervariasi bentuknya, misalnya persegi, lingkaran, hati, permen atau lainnya yang memberi kesan ‟manis‟ atau ‟aman‟. Setelah itu, tempelkan paperklip (penjepit kertas) agar hasta karya dapat digantung menjadi hiasan dinding di kamar anak. 12. Dorong anak untuk ingat dan percaya bahwa Tuhan Yesus memberi damai sejahtera pada saat mereka merasa ketakutan. 8. Doa Syafaat Pelayan menanyakan kepada anak-anak yang akan didoakan Pelayan memimpin doa. 9. Pujian Respon Firman Pelayan mengajak anak memuji Tuhan DamaiNya seperti sungai. 10. Ayat Hafalan Pelayan menugasi anak untuk menghafal ayat hafalan: Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku 11. Pengakuan Iman Pelayan mengajak anak bersama mengucapkan pengakuan iman anak GKSBS 12. Pujian Pengutusan : Pelayan Anak mengajak anak-anak menyanyikan lagu
105
13. Berkat . Pelayan menyampaikan pengutusan dan berkat sebagai berikut: “anak-anak ibadah kita telah selesai, jadilah anak yang baik, yang setia pada Tuhan dan senantiasa menyenangkan hati Tuhan. Tuhan mengasihi kita dengan kasihNya yang besar dan senantiasa menyertai kita selama-lamanya 14. Warta Pelayan dapat menyampaikan warta kepada anak mengenai kesiapan mereka untuk minggu berikutnya. *****Poer*****
106
107
108
109
PANDUAN PELAYANAN KEBATIAN ANAK MINGGU PASKAH III Warna: Putih Tanggal 30 April 2017 KOK TIDAK KENAL JUGA ? LUKAS 24: 13-35 TUJUAN : Anak-anak semakin mengenal Tuhan Yesus sebagi juru selamatnya. LATAR BELAKANG Hidup bersama dengan Tuhan Yesus bagi para murid sebenarnya cukuplah singkat karena kurang lebih 3,5 tahun lamanya. Namun dalam waktu yang singkat itu para murid telah melihat bagaimana karya Tuhan Yesus yang luar biasa dalam pelayanan. Karya pelayanan Tuhan Yesus tersebut memberikan harapan baru bahwa Ia akan menjadi raja bagi mereka untuk keluar dari penjajahan bangsa Roma. Namun harapan yang besar itu serta-merta menjadi runtuh, karena Tuhan Yesus kemudian ditangkap, dan dibunuh oleh orang-orang Yahudi. Setelah tiga hari kematianNya Tuhan Yesus mengalami kebangkitan-Nya, seharusnya peristiwa ini menjadi berita yang menyenangkan karena ucapan Tuhan Yesus telah digenapi. Pada kenyataannya peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus justru membuat para murid bingung menerima kenyataan yang sebenarnya. Teks bacaan Lukas 24 ini merupakan usaha Tuhan Yesus mengadakan perjumpaan dengan para muridnya untuk mengembalikan keyakinan dan kepercayaan mereka kepada berita keselamatan yang mereka dengar selama ini. Para murid ditemuinya baik secara pribadi maupun berkelompok dalam beberapa kesempatan. Dari usaha-usaha ini diharapkan para murid akan kembali mengenali jati diri sang juruselamat dengan baik dan benar. Dalam peristiwa perjalanan ke kota Emaus Tuhan Yesus menampakan diri-Nya kepada para murid tersebut. Tuhan Yesus sangat mencela kedegilan hati mereka karena mereka tidak bisa memahami apa yang selama ini sudah Tuhan Yesus sampaikan kepada mereka, Lukas 24: 25. PERSIAPAN 1. Pelayan Kebaktian Anak hadir 30 Menit sebelum acara kebaktian anak anak di mulai 2. Pelayan Kebaktian Anak menyiapkan tempat duduk anak-anak dengan formasi bentuk huruf U atau O 3. Pelayan Kebaktian Anak membagi tugas dalam pelayanan kebaktian anak, baik untuk pelayan maupun anak-anak yang akan dilibatkan kemudian berdoa bersama 4. Pelayan Kebaktian Anak menyambut anak-anak didepan pintu masuk ruang kebaktian anak 5. Jika sudah ada anak yang datang duluan maka perlu dilibatkan untuk menyambut rekanrekan mereka yang akan datang. 6. Pelayan kebaktian anak mempesiapkan Puzzel yang sudah di potong beberapa bagian untuk dala, sebuah amplop untuk masing-masing anak. METODE : Cerita bergambar 110
LITURGI 1. Pujian Pembukaan Pelayan Kebaktian anak mengajak anak-anak untuk bangkit bediri dan kemudia mengajak anak-anak untuk memuji Tuhan dengan KJ 15:1-2 “Berhimpun semua” Berhimpun semua menghadap Tuhan dan pujilah Dia Pemurah dan benar. Berakhirlah segala pergumulan, diganti dengan kedamaian yang besar. Hormati nama-Nya serta kenangkan Mujizat yang sudah dibuatNya. Hendaklah t'rus syukurmu kaunyatakan di jalan hidupmu seluruhnya. 2. Votum dan Salam Pelayan Kebaktian Anak
Semua anak
: Anak-anak yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus marilah ibadah kita ini kita mulai dengan percaya bahwa Tuhan Allahlah yang memberikan berkat atas kita sekalian. : Amin
3. Doa Pembukaan Pelayan kebaktian anak memimpin anak-anak dalam doa pmbukaan dan meminta anakanak untuk mengikuti ucapan dari pelayan anak dalam doa. 4. Pujian Syukur Duduk senang, berjalan senang di mana-mana hatiku senang sejak Yesus tolong saya hatiku s‟lalu senang 5. Persembahan Pelayan anak meminta salah satu anak untuk membaca alkitab dari Amsal 3: 9-10 Pelayan anak mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan dan di iringin Pujian
KJ 302:1-3 “Kub'ri Persembahan” 1) Kub'ri persembahan pada Tuhanku sambil puji Yesus, Jurus'lamatku. 2) Dengan sukaria kub'ri padaMu danmerasa kaya dalam Tuhanku. 3) Mari kawan-kawan rela hatilah bawa persembahan; datanglah seg'ra. Pelayan ibadah anak meminta salah satu anak untuk memimpin doa ( pelayan anak bisa membisikan kata-kata doa jika anak itu belum bisa. 6. Pelayanan Firman Pujian Menyambut Firman Firman Tuhan kudengar, kutanam dihatiku Kuingin bertumbuh subur berbuah lebat Yesus tolong padaku
111
Cerita alkitab untuk anak kecil 1. Pelayan kebaktian anak menceritakan kisah dua orang murid yang mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus sesudah peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus dari kematian. 2. Pelayanan kebaktian anak akan menekankan sulitnya para murid untuk mengenali dan memahami Tuhan Yesus dan apa yang telah Ia ajarkan.
Dua orang murid Tuhan Yesus sedang melakukan perjalanan ke kota Emaus. Didalam perjalanan mereka membicarakan banyak hal tentang peristiwa sengsara Tuhan Yesus sampai kepada hari kebangkitan Tuhan Yesus
112
Ketika mereka sedang asik berbicara perihal yang terjadi dengan Tuhan Yesus, Tuhan Yesus mendekatai mereka dan bertanya apa yang sedang mereka bicarakan. Kemudian mereka menceritakan banyak hal tentang Tuhan Yesus. Namun demikian para murid tidak mengenali Dia sehingga Tuhan Yeus menegor mereka karena mereka tidak percaya dan tidak memahami apa yang telah Ia sampaikan selama ini.
Akhirnya pikiran para murid terbuka ketika Tuhan Yesus mengadakan perjamuan dengan mereka ditegur oleh Tuhan Yesus 113
Setelah mereka mendengarkan semua penjelasan Tuhan Yesus, Mereka sangat bersukacita. Setelah pelayan kebaktian anak selesai bercerita, mengajak ajak anak-untuk semakin mengenal Tuhan Yesus dengan cara; serius mendngarkan cerita dalam kebaktian anak, percaya kepada orang tua ketika mereka mencerita tentang Tuhan Yesus. Bagi yang sudah bisa membaca, mari kita baca cerita-cerita lakitab yang ada di rumah kita atau digereja Cerita alkitab untuk anak besar Anak-anak yang dikasih Tuhan Yesus Kristus. Tuhan Yesus dan murid-muridnya sudah sering bersama-sama, ya kurang lebih 3,5 tahun lamanya. Mereka makan bersama, tidur bersama, pelayanan bersama, hampir banyak kegiatan selalu bersama. Dalam kebersamaan itu Tuhan Yesus memberikan nasehat kepada para muridnya tentang banyak hal seperti; bagaimana mereka beribadah, tantang hidup saling mengasihi, bahkan bagaimana mereka harus mempersiapkan diri menyosong akhir kehidupannya. Kebersamaan dan pengajaran Tuhan Yesus yang sering mereka dengarkan rupaya tidak mampu membuat mereka mengenal Tuhan Yesus dengan baik. Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Peristiwa kematian hingga kebangkitan Tuhan Yesus menjadi cerita yang luar biasa pada waktu itu, sehingga semua orang membicarakannya. Selain takjub dengan karya pelayanan Tuhan Yesus, banyak orang yang bingung karena Tuhan Yesus yang luar biasa itu mati. Para murid yang punya harapan besar juga akhirnya tidak habis pikir dengan semua peristiwa yang terjadi karena pada akhirnya harapan mereka terhadap 114
seorang juru selamat atau mesias jadi kandas. Sebenarnya jika mereka mengerti isi firman Tuhan yang telah disampaikan oleh para nabi sejak dulukala, bahkan mereka percaya dengan perkataan Tuhan Yesus, tentunya mereka tidak akan bingung. Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, Peristiwa perjalanan ke Emaus antara Tuhan Yesus dengan murid-Nya yang diisi dengan saling bercerita tentang kebangkitan Tuhan Yesus, menunjukan bahwa selama ini mereka tidak memahami apa yang mereka dengar dan terima dalam pengajaran yang disampaikan oleh Tuhan Yesus Kristus. Sehinga ketika peristiwa sengsara dan penderitaan Tuhan Yesus sampai Ia bangkit mereka mengalami kegucangan iman. Inilah anak-anak yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus, yang membuat Tuhan Yesus marah kepada mereka, karena mereka tidak mengenal dan memahami apa yang selama ini Ia telah ajarkan kepada mereka. Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus kristus, banyak diantara kita mungkin mengetahui banyak hal tentang cerita Tuhan Yesus dan ajarannya dari kitab suci atau cerita orang tua kita atau pelayan kebaktian anak kita, tetapi mungkin juga kita belum pernah mengerti apa maksudnya. Oleh karena itu marilah kita bersunguh-sungguh untuk mengenal Tuhan Yesus dengan baik bukan hanya pribadinya tetapi juga setiap pengajarannya. Kiranya kita semakin hari, semakin mengenal Tuhan kita dengan baik dan benar. Bacalah alkitab dengan baik dan benar, hayatilah kisah dan pesan-pesan alkitab yang kita baca, mari kita dengarkan cerita orang tua kita atau para pelayan gereja agar kita semakin mengenal Tuhan dengan benar. Tuhan Yesus memberkati. Amin. 7. Aktivitas anak
Menyusun Puzzel gambar Tuhan Yesus. Pelayan kebaktian anak membangikan potongan gambar ke masing-masing anak Pelayan anak meminta anak untuk menyusun potongan gambar untuk disusun agar kemudian menjadi gambar yang jelas
115
8. Pengakuan Iman Kami anak GKSBS Mengaku bahwa: “ Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta. Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya Roh Kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari Saya dan teman-teman saya adalah saudara saudara persekutuan Saya akan hidup besama Yesus, sekarang sampai selama-lamanya” 9. Pujian Penutup Jalan serta yesus jalan serta-nya setiap hari, jalan serta yesus serta yesus s‟lamanya Jalan dalam suka, jalan dalam duka, jalan serta-nya setiap hari jalan dalam suka, jalan dalam duka serta yesus s‟lamanya 10. Berkat Pelayan Ibadah Anak : Anak-anak terkasih ibadah kita telah selesai “ marilah kita percaya kepada Tuhan dalam setiap saat dan terimalah berkat Tuhan. Kasih Allah Bapak dan Kasih Tuhan Yesus Kristus dan Persekutun Allah Roh Kudus menyertai kita sekalian, bagi anak-anak sekalian yang percaya kepada Tuhan Yesus mari kita katakana bersama….AMIN…. 11. Warta Pelayan kebaktian anak memberikan informasi perihal kegiatan kebaktian anak minggu depan atau kegiatan anak selama sepekan Sebelum berpisah pelayan kebaktian anak mengajak anak-anak untuk saling bersalam-salaman satu dengan yang lain
*****T A R*****
116
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK MINGGU PASKAH IV WARNA PUTIH 07 MEI 2017 KRISTUS TELADAN HIDUPKU 1 PETRUS 2:19-25 TUJUAN: Anak-anak diajak makin bertekun di dalam percaya akan Yesus Kristus dan hidup makin taat serta setia mengikut Kristus. FOKUS: Ketika kita memutuskan untuk menjadi orang Kristen, pada saat itu kita terima dua panggilan: bersaksi dan menderita. Bersaksi tentang kebenaran. Oleh karena dunia membenci kebenaran dan menolak kita maka kita akan mengalami penderitaan. Tentu yang dimaksud bukan asal menderita. Tidak semua penderitaan itu sesuai dengan panggilan Tuhan. Kita dipanggil untuk menderita karena alasan yang benar dan untuk tujuan yang baik. Jadi penderitaan kita itu patut untuk dipuji jika alasannya benar dan tujuannya baik. Kalau kita menderita (di penjara) karena menipu orang (alasan yang salah), maka itu tidak dapat dipuji. Tetapi kalau hamba Tuhan di Negara komunis di penjara (dianiaya menderita) karena memberitakan injil (alasan benar) maka itu patut dipuji. Melalui pelajaran hari ini, anak diajak untuk makin bertekun di dalam percaya kepaya Yesus ketika menghadapi penderitaan dan kesulitan hidup sebagai pengikut Kristus. PENJELASAN BAHAN : Selama kita masih hidup di dunia ini, kita akan mengalami yang namanya penderitaan. Ada banyak penyebab seseorang menderita. Ada yang menderita akibat dosanya sendiri. Yang lain akibat cara hidup yang tidak bijaksana. Sebagian lagi menderita karena system dunia yang rusak/karena orang lain. Dalam bagian ini, Rasul Petrus membahas penderitaan yang terjadi bukan karena kesalahan sendiri tetapi justru karena berbuat baik. Hal itu telah dicontohkan oleh Kristus. Ia tidak pernah berbuat jahat namun menderita bagi umat manusia. Jika kita mengikuti teladan Kristus, maka kita akan mengalami hal yang sama. Kita berbuat baik, namun bukan penghargaan yang kita terima melainkan penganiayaan dan penderitaan. Berbahagialah kita yang dipilih Allah untuk diselamatkan melalui penderitaan Yesus Kristus. Sebab penderitaan Yesus merupakan teladan hidup bagi kita semua. Perjalanan hidup Yesus menjadi contoh bagi kita bahwa dalam segala hal, baik senang maupun susah, kita selalu menyerahkan persoalan hidup kita kepada Allah Bapa kita di surga. Dialah hakim yang maha adil atas kita semua. Fakta kehidupan manusia sehari-hari, nampak bahwa masih banyak manusia yang tidak mengikuti teladan hidup Yesus. Akibatnya, munculah permusuhan, kebencian, dendam, amarah, iri hati, dengki, dan sebagainya. Perbuatan yang tidak baik ini menggambarkan kehidupan manusia yang tidak mengenal Allah dan tidak mau menerima Yesus sebagai contoh 117
dan teladan hidup bagi mereka. Orang yang tidak mau menerima Yesus sebagai teladan hidup baginya, akan hidup dalam permusuhan, kebencian, dendam, dan sebagainya. Hidup mereka tidak akan ada ketenangan dan kebahagiaan. Baik dalam rumah tangga, dalam masyarakat, bahkan hidup bernegara pun hati mereka tidak akan tenang dan damai. Marilah kita menyadari bahwa kita hanya menumpang di dunia yang fana ini. Roh nafas kehidupan kita suatu saat akan berhenti, akan diambil oleh Allah Bapa kembali. Marilah kita menerima penderitaan Yesus sebagai teladan hidup bagi kita. Karena kita telah dibebaskan dari perbudakan dosa untuk menerima kehidupan kekal di dalam surga. Teladan Yesus bagi kita adalah: Ia tidak berbuat dosa dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki, ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkan kepada Dia yang menghakimi dengan adil. Jika kita ingin menerima janji keselamatan dari Allah Bapa di dalam Yesus Kristus, maka terimalah Yesus dan jadikanlah Dia sebagai teladan hidup dalam kehidupan kita setiap hari. PERSIAPAN Pelayan anak yang bertugas hadir 30 menit sebelum kebaktian anak dimulai, melakukan doa bersama, menyiapkan tempat buat kebaktian dan bersiap menyambut anak-anak dengan sukacita. Pelayan anak dapat mempersiapkan ruangan dengan mendekorasi secara sederhana dapat menambahkan tanaman hias dalam pot, gambar-gambar dll. LITURGI 1) VOTUM DAN SALAM Votum : “Sumber keceriaan, kepintaran dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi” Salam : “Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian” Amin. 2) PUJIAN PEMBUKAAN: “Matahari Bersinar trang” Matahari bersinar t‟rang, burung berkicaulah senang // Harum semerbaklah bunga di padang// Semua mengajak kepada kita // Dan memuji nama Tuhan yang Esa// Dan memuji nama Tuhan yang Esa. 3) DOA PEMBUKAAN (dapat dilayankan oleh salah satu anak) 4) PEMBACAAN AYAT HAPALAN MINGGU SEBELUMNYA (jika ada) Dengan sukacita pelayan dapat mengajak anak-anak bersama mengucapkan ayat hafalan yang menjadi tugas minggu lalu dengan kompak. Atau pelayan membentuk dalam kelompok-kelompok untuk mengucapkan ayat hafalan. 5) PUJIAN PENGAKUAN DOSA, SYUKUR ATAU PENYEMBAHAN
118
“JALAN SERTA YESUS” Jalan serta Yesus, Jalan serta-nya setiap hari // Jalan serta Yesus, serta Yesus slamanya Jalan dalam duka, jalan dalam suka // Jalan serta-nya setiap hari Jalan serta Yesus, serta Yesus slamanya 6) PERSEMBAHAN Pelayan anak mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan, pelayan akan menunjuk atau menawarkan 1 atau 2 anak untuk mengedarkan kantong persembahan. Persembahan diiringi dengan pujian: KJ 302 “KUB’RI PERSEMBAHAN” Kubri persembahan pada Tuhanku sambil puji Yesus, Juruslamatku. Dengan sukaria kubri padaMu dan merasa kaya dalam Tuhanku. Mari kawan-kawan, rela hatilah bawa persembahan; datanglah seg‟ra. 7) PELAYANAN FIRMAN DAN AKTIFITAS a. PELAJARAN UNTUK KELAS KECIL Alat Peraga Siapkan cuplikan artikel atau berita dari surat kabar, jika memungkinkan tampilkan 2 tema, pertama tentang orang jahat yang menderita/dihukum dan yang kedua menderita karena berbuat benar. (bisa dicopy dari surat kabar/ tabloid/ majalah). Siapkan 3 lembar manila putih ukuran A3 (30x40 cm) Spidol warna-warni, 3 set. Pembukaan Mintalah anak membaca artikel/berita yang sudah disiapkan. Ajak anak untuk berdialog tentang 2 cuplikan artikel/berita tersebut Mintalah anak menyebutkan sebab-sebab menderita/sakit. Pokok Pelajaran Bagi kelas menjadi 3 kelompok. Bagikan selembar kertas manila dan 1 set spidol kepada tiap kelompok. Tugaskan pada masing-masing kelompok untuk membaca 1 Petrus 2:19-25, kemudian menuliskan penderitaan-penderitaan yang dialami oleh Yesus tersebut sesuai pemahaman mereka di kertas manila. Tekankan kembali kepada anak bahwa Yesus Kristus telah menderita bagi manusia. Untuk membebaskan dan menyelamatkan manusia dari dosa. Penerapan Ajak anak untuk melakukan tindakan nyata, (dengan saling mengampuni/ memaafkan kalau sedang bermusuhan) di sekolah Minggu. Makin taat dan setia (menyanyi dengan gerakan “Taat”) sikap hidup dan perilaku.
119
b. PELAJARAN UNTUK KELAS ANAK BESAR Alat Peraga Majalah atau surat kabar bekas. Kertas karton. Pembukaan Mintalah anak mencari berita atau gambar tentang penderitaan/menderita dari majalah/surat kabar bekas dan dijadikan kolase. Mintalah anak mengungkapkan bagaimana perasaan mereka terhadap berita tersebut. Bahas bersama anak mengapa penderitaan itu bisa terjadi. Pokok Pelajaran 1) Bagi kelas menjadi beberapa kelompok untuk membaca 1 Petrus 2:19-25. 2) Berikanlah tugas pada kelompok untuk menemukan penderitaan apa saja yang terdapat perikop tersebut. 3) Mintalah anak menuliskan penderitaan-penderitaan tersebut dan bertanya mengapa Ia menderita seperti itu? 4) Tunjukkan dan tekankan kepada anak makna penderitaan tersebut. Penerapan 1) Ajak anak melihat kolase yang sudah mereka buat dalam Pembukaan. 2) Tunjukkan pada anak bahwa mereka bisa mengikuti Yesus Kristus dengan cara ketika diejek, tidak membalas mengejek, ketika dicaci maki tidak membalas dengan caci maki, tetapi dengan kasih. 3) Ajak anak membuat komitmen atas pengorbanan Yesus, bisa berupa puisi, janji atau yang lainnya. 8) DOA SYAFAAT 9) PUJIAN RESPON FIRMAN : KJ 036 “Dihapuskan Dosaku” 1) Dihapuskan dosaku hanya oleh darah Yesus; aku pulih dan sembuh hanya oleh darah Yesus. Refrein : O, darah Tuhanku, sumber pembasuhku! Sucilah hidupku hanya oleh darah Yesus. 2) Pengampunan dosaku hanya oleh darah Yesus; penyucian hidupku hanya oleh darah Yesus. Refrein : 3) Pendamaian bagiku hanya oleh darah Yesus; bukan oleh amalku:hanya oleh darah Yesus. Refrein : 10) KOMITMEN: AYAT HAFALAN 1 Petrus 2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
120
11) PENGAKUAN IMAN ANAK Kami anak-anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta, Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya Roh Kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari Saya dan teman-teman dan menuntun saya setiap hari Saya dan teman-teman adalah saudara-saudara sepersekutuan Saya akan hidup bersama Yesus sekarang sampai selama-selamanya.” 12) PUJIAN PENGUTUSAN : “Bapa Trimakasih” Bapa trima kasih, Bapa trima kasih. Bapa yang ada di sorga, ku bertrima kasih. Amin. 13) BERKAT Anak-anak, yang dikasihi Tuhan Yesus, ibadah kita telah selesai,mari kita pulang dengan sukacita dan lakukanlah Firman yang telah anak-anak dengar. Sekarang arahkan hati untuk menerima berkat Tuhan: Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, damai sejahtera dari Allah Bapa dan persekutuan dengan Roh Kudus menyertai kita sekalian dari sekarang sampai selama-lamanya.” Amin. 14) WARTA *****KDW*****
121
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK MINGGU PASKAH V, WARNA PUTIH 14 MEI 2017 TUHAN YESUS JURUSELAMAT PERCAYALAH YOHANES 14:1-14 Tujuan : Anak-anak semakin percaya pada Tuhan Yesus yang adalah Juru Selamat manusia. Anak-anak semakin semangat menjadi pengikut Tuhan Yesus. Penjelasan Teks: YOHANES 14:1-14 1. Ditinggal pergi seseorang tentu tidak menyenangkan, begitu juga yang dialami para murid saat Tuhan Yesus mengatakan akan pergi meninggalkan para murid, kegelisahan para murid diketahui oleh Tuhan Yesus. Oleh Karena itu Yesus menguatkan mereka dengan memberitahukan tujuan kepergian-NYA. 2. Tuhan Yesus akan pergi kerumah Bapa untuk menyediakan tempat bagi para murid (ayat 2). Namun IA akan kembali untuk membawa mereka ketempat-Nya, supaya IA dapat bersama mereka (ayat 3-4).Untuk itu para murid diminta untuk percaya kepada Allah dan kepada Yesus (ayat 1). Namun para murid ternyata masih bingung. Ini terlihat melalui pertanyaan Thomas dan Filipus (ayat 5, 8). Rupanya mereka belum benar-benar mengenal Yesus (7,9). Padahal Yesus sudah mengajarkan semuanya itu (Yoh 3:14-16). Maka Yesus menegaskan diri-Nya adalah Jalan Kebenaran dan Hidup (ayat 6). Yesus bukanlah salah satu jalan, namun Yesuslah satu-satunya Jalan menuju Bapa. 3. Itulah sebabnya, Siapa yang mengenal Yesus berarti mengenal Bapa (ayat 7). Dan siapa yang telah melihat Yesus berarti melihat Bapa (ayat 9) karena Yesus didalam Bapa dan Bapa didalam Yesus (ayat 10). Jika masih sulit juga untuk memahami dan percaya maka mereka seharusnya mengingat karya-karya Yesus yang ajaib (ayat 11), yang merupakan kesaksian bahwa Yesus adalah Allah. Bukan hanya itu orang-orang yang percaya kepada Dia pun malah akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar (ayat 12). 4. Dalam kehidupan di dunia ini kita perlu tetap percaya akan kasih Tuhan. Bahkan mempercayakan hidup ini dengan sikap yang jelas melalui doa dan ketaatan pada Firman Tuhan. Percaya dan mempercayakan hidup pada Yesus berarti menempatkan Yesus sebagai TUHAN dan Jalan hidup kita. Bentuk latihan terbaik untuk dilakukan dalam hal percaya dan mempercayakan diri pada Yesus adalah dengan melakukan perkataan-perkataan Yesus dalam hidup sehari hari. Persiapan : 1. Seminggu sebelum melayani Kebaktian Anak, Pelayan diminta mempersiapkan alat –alat yang akan dibutuhkan dalam mengajar anak-anak. Seperti; Yang perlu disiapkan adalah balon 4 warna, tiap warna bisa 3 atau lebih, sapu tangan atau kain penutup mata. 2. Pelayan anak yang bertugas hadir 30 menit sebelum kebaktian anak dimulai 3. Pelayan anak melakukan doa bersama.
122
4. Pelayan anak menyiapkan tempat buat kebaktian dan bersiap menyambut anak-anak dengan sukacita. Liturgi : 1. Votum dan Salam : Pelayan anak mengucapkan selamat datang kepada anak-anak dan mengajak anak-anak untuk memulai kebaktian dengan penuh semangat. Pelayan : “Adik-adik yang terkasih, mari kita meminta kepada Tuhan untuk memberkati kebaktian ini, dengan kita semua bersama-sama mengucapkan pengakuan demikian: Tuhan adalah Penolong kita yang setia. Dialah Allah yang selalu mencintai kita.” Salam : “Damai sejahtera Tuhan Yesus dan kasih setia Allah Bapa menyertai kita semua. Amin”. 2. Pujian Pembukaan : Tiada berkesudahan kasih setiaMu Tuhan // Slalu baru rahmatMu bagiku Hari berganti hari tetap kulihat kasihMu // Tak pernah berakhir di hidupku Reffrein: Tuhan Yesus baik // Sungguh amat baik Untuk selama-lamanya // Tuhan Yesus baik (Reff diulang 2x) 3. Doa Pembukaan (Pelayan anak meminta salah satu anak untuk berdoa) 4. Pujian Respon “Dikepak-kepakkan tangannya” Dikepak-kepakkan tangannya // Digeleng-geleng kepalanya Agar tubuh sehat dan kuat // Untuk dapat memuji Tuhan Digoyang-goyang kaki kiri // Digoyang-goyang kaki kanan Agar tubuh sehat dan kuat // Untuk bekerja bagi Tuhan Reffrein: Goyang kiri goyang kanan // Putar ke kiri putar ke kanan Goyang kiri goyang kanan // Putar ke kiri putar ke kanan 5. Persembahan Pelayan anak mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan, pelayan anak menunjuk 2 anak untuk mengedarkan kantong persembahan, persembahan diiringi dengan pujian: Pelengkap Kidung Jemaat 146:1 “Bawa Persembahanmu” Bawa Persembahanmu // Dalam rumah Tuhan Dengan rela hatimu // Janganlah jemu Bawa persembahanmu bawa dengan suka. Reff : Bawa persembahanmu tanda sukacitamu Bawa persembahanmu ucaplah syukur.
123
Setelah persembahan terkumpul, pelayan menunjuk salah satu anak untuk berdoa persembahan dan doa firman. 6. Pelayanan Firman dan Aktifitas PELAJARAN UNTUK ANAK KELAS BESAR Metode Penyampaian Firman dengan PERMAINAN 1) Siapkan sapu tangan atau penutup mata. Sampaikan pada anak bahwa dalam permainan ini anak akan ditutup matanya lalu akan dipandu oleh salah satu temannya untuk mengambil bola yang akan ditaruh di depan. Dipersiapkan batu dan benda lainnya dan diletakkan disamping bola tersebut, supaya menyulitkan anak mendapatkan bola tersebut. Pelayan anak menanyakan pada anak siapa yang mau mencoba bermain terlebih dahulu. Jika sudah dapat anak yang akan bermain, maka pelayan anak menutup matanya kemudian memilih salah satu anak lain untuk memandunya. Pemandu akan memandu anak yang ditutup matanya untuk mendapatkan bola tersebut dengan cara bersuara (Maju, Kekanan, Kekiri dll). Semua anak secara bergiliran diminta untuk mengikuti permainan ini. Kalau Pelayan anak punya permainan lain bisa saja diganti dengan permainan lain yang berkaitan dengan percaya dan mempercayakan. 2) Ajak anak berdiskusi tentang perasaan mereka, ketika mereka melakukan permainan ini. Takut; Ragu-Ragu; Yakin. Mengapa? 3) Katakan pada anak bahwa dengan permainan ini kita bisa melihat makna percaya. Selain itu kita diajar untuk membedakan arti percaya dan nekat. Percaya itu berarti ada yang kita andalkan dan kita kenal siapa yang kita andalkan tentu teman kita yang memberikan arahan pada kita. Tetapi nekat berarti berani berjalan tanpa menghiraukan arahan teman yang memandunya. 4) Sampaikan pada anak bahwa hari ini mereka akan belajar percaya dan mempercayakan diri pada Tuhan Yesus. 5) Pelayan anak mengajak anak membaca Injil Yohanes 14:1-14 secara bersahut-sahutan. Anak laki-laki membaca ayat bernomor ganjil dan anak perempuan membaca ayat bernomor genap. 6) Pelayan anak menunjukkan pada anak bahwa para murid sedang mengalami kegelisahan 7) Pelayan anak menanyakan pada anak, apa nasihat Yesus bagi para murid yang gelisah? (jawab: Percaya pada Yesus. ay.1). 8) Mengapa mereka harus percaya pada Yesus dan bukan yang lain? (jawab: Yoh. 14:6). 9) Pelayan anak mengajak anak-anak untuk memperhatikan secara khusus Injil Yohanes 14:6. Kata Yesus kepadanya, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” 10) Pelayan anak menyampaian kembali makna percaya yang sudah diungkapkan pada tahap diawal tadi. 11) Pelayan anak meminta anak untuk mencari dan menghitung kata “PERCAYA” dalam perikop hari ini. (Jawab: 6 kali). 12) Pelayan anak menjelaskan pada anak bahwa pengulangan tersebut menunjukkan penegasan pentingnya rasa percaya dan mempercayakan diri pada Tuhan. 124
13) Pelayan anak meminta mereka untuk memberi respon tertulis tentang ayat 6. Minta mereka membacakan hasil tulisan mereka. 14) Pelayan anak memotivasi anak untuk setia melakukan perkataan-perkataan Yesus sebagai bentuk percaya mereka pada Yesus. Contohnya; Rajin beribadah pada Tuhan, menghormati orang tua, sopan santun dalam berbicara dan bersikap, rajin belajar, berani mengajak temanteman sekolah untuk tidak mencontek dll. Dengan percaya dan setia pada Tuhan maka apa yang diminta pada Tuhan pasti akan diberikan. 15) Pelayan anak menutup pelajaran dengan mengajak anak menyanyikan lagu : Hatiku Percaya. PELAJARAN UNTUK ANAK KECIL Metode Penyampaian Firman dengan Permainan Yang perlu disiapkan adalah balon 4 warna, tiap warna bisa 3 atau lebih, sapu tangan atau kain penutup mata. 1) Pelayan anak meminta anak membentuk kelompok-kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 2 atau 3 orang. 2) Tiap kelompok berlomba untuk mengambil balon dengan warna tertentu. Wakil kelompok yang boleh mengambil balon ditutup matanya. Dia mengambil balon dengan arahan suara dari teman kelompoknya. 3) Pelayan anak mengajak anak untuk membahas permainan, terutama rasa percaya pada suara temannya. 4) Sampaikan pada anak bahwa hari ini mereka akan belajar percaya dan mempercayakan diri pada Tuhan Yesus. Perpisahan itu satu situasi yang tidak enak. Satu kali, Yesus akan meninggalkan para murid. Itu juga tidak menyenangkan buat murid-murid 5) Ajak anak-anak membaca Yohanes 14:1-14, dan jelaskan bahwa percaya pada Tuhan Yesus itu adalah yang terbaik. Mendengar suara-Nya adalah terbaik buat hidup kita. 6) Pelayan mengajak anak-anak untuk mengerti pentingnya arti percaya itu. Percaya bukan hanya di mulut tetapi dilakukan. 7) Pelayan anak mengajak anak mengingat kembali rasa percaya mereka pada suara teman yang menuntun mereka dengan melakukan apa yang dikatakan teman mereka. 8) Pelayan anak mengarahkan anak untuk percaya dan mempercayakan diri pada Tuhan Yesus dalam kehidupan sehari-hari dengan melakukan apa yang dikatakan Tuhan Yesus dalam kehidupan mereka. Contohnya; Rajin beribadah pada Tuhan, menghormati orang tua, sopan santun dalam berbicara dan bersikap, rajin belajar, berani mengajak teman-teman sekolah untuk tidak mencontek dll. Dengan percaya dan setia pada Tuhan maka apa yang diminta pada Tuhan pasti akan diberikan. 9) Pelayan anak menutup firman dengan mengajak anak-anak untuk terus bersemangat mengikut Tuhan Yesus dan menutup Firman dengan berdoa bersama. 7. Doa Syafaat Pelayan anak mengajak anak-anak untuk berdoa syafaat 8. Pujian Respon Firman : “Hatiku Percaya” Saat ku tak melihat jalan-Mu // Saat kutak mengerti rencana-Mu Namun tetap kupegang janji-Mu // Pengharapanku hanya pada-Mu Reff : Hatiku Percaya // Hatiku percaya.. hatiku percaya // Slalu kupercaya. 125
9. Komitmen : Ayat Hafalan dari Amsal 3:5 10. Pengakuan Iman Anak GKSBS Kami anak-anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta, Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya, Roh Kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari Saya dan teman-teman adalah saudara-saudara seperkutuan Saya akan hidup bersama Yesus sekarang sampai selama-lamanya” 11. Pujian Pengutusan : “Hanya Dekat Allah Saja” Hanya dekat Allah saja aku Tenang // Dari padaNya lah keselamatanku Hanya Dia gunung batuku, hanya dia kota bentengku // Aku tidak akan goyah sampai slamanya 12. Berkat Adik-adik yang dikasihi Tuhan Yesus, ibadah kita telah selesai, mari kita pulang dengan sukacita, jadilah anak-anak yang mengasihi Tuhan, orang tua, teman dan semua orang, Tuhan mengasihi adik-adik dan senantiasa menyertai adik-adik saat ini dan sampai selamanya..amin.. 13. Warta Pelayan anak menyampaikan warta kepada anak-anak untuk Kebaktian minggu depan. *****ASA*****
126
Panduan Pelayanan Kebaktian Anak Minggu, Paskah VI, Warna: Putih Minggu, 21 Mei 2017 “MENGASIHI TUHAN” Bacaan Yohanes 14:15-21 TUJUAN: Agar Anak-anak selalu belajar untuk mengasihi Tuhan. LATAR BELAKANG Kristus bukan saja mengemukakan hal-hal di atas sebagai penghiburan bagi mereka, tetapi di sini Ia juga berjanji untuk mengirimkan Roh yang bertugas sebagai Penolong mereka, untuk menanamkan hal-hal tersebut pada diri mereka. 1. Kristus memberi syarat ini sebagai kewajiban (Yoh 14:15): Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Disini, menuruti perintah-perintah Kristus dipandang sebagai ibadah kesalehan secara umum, dan sebagai tugas mereka sebagai rasul yang harus dilakukan dengan setia dan tekun. 2. Ia menjanjikan berkat besar dan tidak terkatakan bagi mereka (Yoh 14:16-17). 3. Ini adalah janji Perjanjian Baru yang agung (band.Kis 1:4), sama seperti janji yang ada dalam Perjanjian Lama mengenai Sang Mesias: sebuah janji yang disesuaikan dengan kegundahan sekarang ini yang dialami para murid, yang sedang bersedih dan membutuhkan seorang penghibur. 4. Sang Penolong atau Penghibur ini adalah Roh Kebenaran, dan kamu mengenal Dia (Yoh 14:17). Mereka mungkin berpikir bahwa sungguh mustahil mendapatkan penghibur yang setara dengan Dia yang adalah Anak Allah: "Ya," kata Kristus, "kamu akan menerima Roh Allah, yang setara dengan Anak dalam hal kuasa dan kemuliaan." PERSIAPAN: Pelayan anak sudah hadir 30 menit sebelum ibadah dimulai, untuk berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita. Mempersiapkan perlengkapan yang akan dipakai sebagai sarana penyampaian firman. LITURGI: 1. Pembukaan Penyambutan, Pelayan menyambut anak-anak yang hadir dengan menjabat tangannya dan mengucapkan; “selamat datang”. Kemudian meminta anak-anak untuk saling berjabat tangan dengan temantemannya dan mengajak anak memuji Tuhan lagu “Mari Kita Bersukaria”. Mari kita bersukaria, Kar‟na ini hari bahagia Kita berkumpul jadi satu, Puji Tuhan semesta itu Tepuk tangan wajah berseri, Hilangkanlah hati yang sedih Bukankah Yesus berkata, Damai-Nya dib‟rikan kita, Mari kita bersukaria
127
2. Votum & Salam Pelayan Anak : ”Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi” ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian” Amin. 3. Pembacaan Ayat Hafalan Minggu Sebelumnya 4. Pujian Pengakuan dosa, syukur atau penyembahan Pelayan mengajak anak untuk memuji Tuhan “Sungguh Lembut Tuhan Yesus Memanggil”.
5. Pelayanan Firman Firman untuk kelas Kecil Pelayan anak membacakan ayat firman Tuhan, kemudian menceritakan firman tersebut dengan bahasa yang mudah dimengerti anak-anak. Setelah itu minta kesediaan anak-anak untuk mewarnai gambar di lampiran.(Gambar di Fotocopy sejumlah anak-anak). Firman Kelas Besar Anak-anak yang terkasih, pada saat ini kita akan bersama-sama belajar untuk mengasihi. Mengasihi merupakan tindakan yang sudah dilakukan oleh Tuhan kepada umatNya. Sehingga kitapun juga berusaha untuk belajar meneladani kasih Tuhan itu. Pada saat ini kakak akan membagikan cerita tentang kasih yang dinyatakan. Cerita: Ayam, Sapi dan Kambing Di negeri dongeng ada tiga anak binatang, yaitu anak ayam petelor, anak kambing dan anak sapi perah. Ketiganya bersahabat akrab, sering bermain bersama, belajar bersama bahkan ke sekolah Minggu bersama-sama juga. Mereka bertumbuh dalam sebuah lingkungan yang bersahabat di sebuah peternakan seorang petani yang baik hati. Tiap pagi petani selalu datang dengan membawa dua bakul penuh rumput untuk sarapan pagi si sapi dan si kambing dan sebakul biji-bijian buat si ayam. Tidak lupa juga sang petani selalu membersihkan kandang mereka, disapu, disiram dengan air dan disikat. Hasilnya, ketiga hewan tersebut dapat hidup nyaman dan berkelimpahan dalam peternakan si petani hingga mereka menjadi dewasa. Suatu hari si Sapi berkata pada kedua temannya, "Bro, saya dengar petani mau punya acara besar. Ia akan mengawinkan anaknya yang paling di sayangi itu, kira-kira kita mau kasih sumbangan apa ya? Saya merasa kita mesti berbuat sesuatu nih... Ayampun menyahut, "Iya, saya juga merasakan hal yang sama. Sudah bertahun-tahun petani 128
bekerja keras, melindungi kita, melayani kita dan membesarkan kita. Saya juga merasa kita mesti berbuat sesuatu. Besok pagi deh saya akan berikan sesuatu sebagai hadiah bagi petani" Sementara keduanya asyik bercakap, si Kambing hanya diam saja. Dia seakan-akan tidak merespon ajakan itu dan tidak berbicara sepatah katapun. Namun dari dalam hatinya, ia pun tau dan sadar bahwa apa yang dikatakan teman-temannya adalah benar. Malam itu si Kambing tidak dapat tidur, ia hanya membolak-balik tubuhnya saja, namun sedikitpun tidak dapat dipejamkan matanya, hingga sang mentari pagi pun datang. Pagi itu saat si petani datang dengan membawa makanan bagi ketiganya, alangkah terkejutnya ia melihat si Ayam telah berdiri di depan pintu sambil membawa sekotak telor. "Ini telor saya sendiri, saya persembahkan buat Bapak", kata si Ayam. Belum berucap terima kasih, si petani pun tersenyum melihat Sapi datang dan hendak menyerahkan beberapa botol yang berisi penuh susu Sapi sebagai hadiah yang tulus dari si Sapi. "Ini susu saya sendiri, saya berikan buat Bapak", kata si Sapi. Kemudian si Kambing datang membawa juga selimut dari bulunya sendiri. “Ini yang bisa saya berikan tuan”. Kata Kambing, "Pak, terima kasih sudah menjaga, merawat dan melindungi saya sejak saya masih kecil. Tidak ada yang baik dalam diri saya yang dapat saya berikan pada Bapak selain selimut ini.” (sumber internet dengan beberapa perubahan: http://belajarmengasihi.blogspot.co.id/2012/10/dongeng-ayam-sapi-dan-kambing.html) Bersyukur atas cinta kasih Tuhan Yesus bisa dengan kita memberikan persembahan uang, waktu dan kekayaan kita. Namun yang terbaik adalah memberikan seluruh hidup kita, yaitu uang, waktu, kekayaan dan hati kita. Serta harus selalu memberikan yang terbaik bagi Tuhan Yesus Kristus. Jika kita melakukan dengan ketulusan hati maka kasih kita tidak akan siasia. Tak kalah penting adalah kita juga harus mengasihi sesama kita, apapun keadaan kita, bagaimanapun kondisi kita. Karena dengan mengasihi kita dapat menjadi berkat bagi orang lain. Amin. Lagu Respon “Ada Satu Sobatku” Ada Satu sobatku yang setia // Tak pernah ia tinggalkan diriku Diwaktu aku susah waktu ku sendirian // Dia slalu menemani diriku Reff : Namanya Yesus Nama-Nya Yesus // Nama Yesus yang menghibur hatiku Nama-Nya Yesus, nama-Nya Yesus // Nama Yesus yang menghibur hatiku 6. Aktivitas : Anak-anak diberi waktu kesaksian Pujian maju kedepan bergantian 7. Persembahan Pelayan meminta salah seorang anak untuk mengedarkan kantong persembahan. Sementara kantong diedarkan, anak diajak menyanyi “Bersyukur Kepada Tuhan 2x” Bersyukur kepada Tuhan, Bersyukur kepada Tuhan Sebab Ia Baik, Bersyukur Kepada Tuhan Pelayan meminta satu orang anak untuk memimpin doa persembahan dan doa Bapa Kami. 8. Penugasan : Menugasi anak-anak menghafal ayat Yohanes 14:15 9. Doa Syafaat
129
10. Pengakuan Iman Anak Kami anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta. Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya. Roh kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari. Saya dan teman-teman adalah saudara saudara sepersekutuan. Saya akan hidup bersama Yesus, sekarang sampai selama-lamanya” 11. Nyanyian Penutup Trimakasih Tuhan untuk kasih setiaMu, Yang kualami dalam hidupku Trimakasih Yesus untuk kebaikkanMu, Sepanjang hidupku Trimakasih Yesusku,buat anug‟rah yang Kau b‟ri S‟bab hari ini Tuhan adakan syukur bagiku. 12. Pengutusan dan Berkat Pulanglah dengan sukacita dan terimalah berkat Tuhan: ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, keselamatan dan persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus, pimpinan dan penghiburan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian sekarang ini sampai selama-lamanya.” Amin.
*****EPC***** Lampiran
130
131
132
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu, Paskah VII, Warna: Putih Tanggal: 28 Mei 2017 Yesus Terangkat ke Sorga: “Berkat dalam Perpisahan” Kisah Para Rasul 1:6-11 TUJUAN: Anak belajar, mengerti dan bersukacita atas Kenaikan Tuhan ke Sorga. Anak belajar bahwa Allah senantiasa menyertai dan memberkati kita. PERSIAPAN: Pelayan anak sudah hadir 30 menit sebelum ibadah dimulai, untuk berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita. Pelayan anak mempersiapkan ruangan, mendekorasi secara sederhana dapat menambahkan tanaman hias dalam pot, gambar-gambar, dll. Mempersiapkan perlengkapan penyampaian firman. PENJELASAN BAHAN Cerita tentang Yesus terangkat ke sorga, selain dalam bacaan kita saat ini, ada dalam Lukas 24:50-53 dan Markus 16:19. Peristiwa Yesus terangkat ke sorga dalam kitab Kisah Para Rasul terjadi di Bukit Zaitun yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem. Berdasarkan Lukas 24:50, peristiwa Yesus terangkat ke sorga terjadi di dekat Betania. Sedangkan dalam Markus, tidak disebutkan. Bukit Zaitun ini adalah suatu perbukitan sepanjang ±1,6 Km di sebelah timur Yerusalem. Setelah itu para murid kembali ke Yerusalem, mereka kemudian bertekun dengan sehati dalam doa. Dan dalam Injil Lukas, mereka pulang dengan sikacita, serta senantiasa dalam Bait Allah dan memuliakan Allah. Sedangkan dalam Injil Markus, diceritakan mereka pergi menberitakan Injil ke seluruh penjuru. Ayat 6. “„maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel‟” adalah pertanyaan mereka (yang berkumpul di situ), karena masih mempunyai sudut pandang naionalistik Yahudi sepenuhnya (lih. Maz 14:7; Yer 33:7; Hos 6:11; Luk 19:11; 24:21). Pemulihan dalam arti pemerintahan duniawi sebagai sebuah bangsa. Ayat 7. Kata “waktu” (chronos) berarti “era” atau “jaman” (yaitu berlalunya waktu), sementara kata “masa” (kairos) berarti suatu waktu dari peristiwa-peristiwa atau musimmusim tertentu” (lih. Titus 1:2-3). Dari hal ini maka dapat dilihat bahwa orang percaya tidak mencoba untuk menetapkan suatu tanggal tertentu; bahkan Yesus tidak tahu waktu kedatanganNya kembali (lih. Mat 24:36; Mar 13:32). Orang-orang percaya boleh tahu alasan umumnya, namun mereka harus tetap bersiap-sedia dan aktif untuk peristiwa sesungguhnya di setiap waktu (lih. Mat 24:32-33). Penekanannya adalah untuk tetap aktif dan siap sedia. Selebihnya adalah terserah pada Allah!
133
Ayat 8. “Tetapi kamu akan menerima kuasa”. Hal ini menunjukkan bahwa kedatangan Roh Kudus dikaitkan dengan kuasa dan menjadi saksi. Kesaksian efektif hanya terjadi dengan melalui kuasa Roh. Kesedihan biasanya ada dalam setiap perpisahan. Para muridpun pada akhirnya berpisah dengan Yesus karena Yesus terangkat ke sorga. Dan disinilah letak perbedaannya, karena dengan perpisahan tersebut, para murid mendapatkan berkat berupa kuasa Roh Kudus. Dan dengan kuasa Roh Kudus tersebut memampukan mereka menjadi saksi atas kuasa Tuhan Yesus. Berkat dalam perpisahan ketika Yesus terangkat ke sorga.
BEBERAPA IDE MERAYAKAN KENAIKAN YESUS KE SURGA 1. Kebaktian padang di daerah perbukitan. Tuhan Yesus pada waktu terangkat ke surga berada di bukit Zaitun. Alangkah berkesannya jika bisa mengajak anak-anak ke sebuah daerah perbukitan yang bisa dikunjungi dengan mudah. Mulailah acara di situ dan jelaskan maksud kita tempat itu dan mintalah anak-anak membayangkan peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke surga. Pada saat bercerita, tekankan kepada mereka bahwa ketika Yesus akan terangkat ke surga, murid-murid Yesus dan pengikut Tuhan Yesus yang berjumlah 500 orang ada bersama Dia di sana. Dengan penuh hikmat mereka mendengarkan perintah terakhir yang diberikan Tuhan Yesus, yang dikenal dengan sebutan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus. Jelaskan kepada anak-anak isi Amanat Agung tersebut dengan kesungguhan dan mintalah mereka mengerti dengan jelas karena perintah itu juga untuk kita sekarang. 2. Balon terbang. Siapkan minimal 10 buah balon gas dalam ruang Sekolah Minggu. Letakkan balon-balon itu di depan ruangan agar perhatian anak-anak tertuju ke depan. Berceritalah tentang peristiwa kenaikan Yesus ke surga. Pada saat kita akan mencapai puncak cerita (menjelang kenaikanNya) ajak semua anak-anak keluar dari ruangan dan minta 10 orang anak (disesuaikan dengan jumlah balon) untuk membawa masing- masing satu balon ke luar ruang kelas. Pelayan melanjutkan cerita dan minta anak-anak itu melepaskan balon di tangan mereka begitu Pelayan mengatakan: "Dan Yesus pun terangkat ke surga!" Biarkan anak-anak puas memandangi balon-balon yang berterbangan di udara itu. Setelah mereka puas, jelaskan kepada mereka bahwa Tuhan Yesus terangkat ke surga seperti balon-balon yang naik ke angkasa. Katakan juga kepada mereka bahwa murid-murid Tuhan Yesus memandangi Tuhan Yesus yang terus naik ke atas sampai tidak kelihatan lagi. Setelah anak-anak tidak bisa melihat balon-balon itu, lanjutkan kembali kegiatan di dalam ruangan Sekolah Minggu. 3. Aneka permainan dan perlombaan. Untuk memeriahkan perayaan hari Kenaikan Yesus Kristus ke surga, Kita dapat juga mengadakan acara permainan atau perlombaan. Acaranya tidak perlu dengan peralatan dan hadiah yang mahal. Carilah permainan atau perlombaan yang tidak memerlukan peralatan yang sulit, atau tidak menggunakan alat apapun. Lebih baik permainan atau perlombaan yang dilakukan bukan secara perorangan, tetapi berkelompok. Sebagai inti pelajaran adalah untuk mengajarkan agar anak-anak dapat belajar bekerja sama, sama seperti murid-murid Tuhan Yesus dalam melaksanakan Amanat Agung yang diberikan Tuhan Yesus kepada mereka. Untuk kelas kecil ada baiknya dilakukan kegiatan yang lebih menggunakan fisik, 134
misal: lomba lari, bermain bola-bolaan. Untuk kelas besar, bisa dengan kegiatan yang lebih banyak melibatkan pikiran mereka, misalnya: kuis Alkitab, menebak tokoh tersembunyi, bersaksi. LITURGI: 1) Pembukaan Penyambutan, Pelayan menyambut anak-anak yang hadir dengan menjabat tangannya dan mengucapkan; “selamat datang”. Mulailah ibadah dengan sapaan “selamat pagi adik-adik?” Apa kabar? Minta anak-anak yang kabarnya baik untuk mengangkat tangan. Selanjutnya minta anakanak yang kabarnya sungguh amat baik untuk angkat tangan. Hal ini dilakukan untuk membiasakan anak menjawab pertanyaan apa kabar dengan jawaban baik atau sungguh amat baik. Pujian pembukaan Pelayan mengajak anak menyanyikan lagu “Adalah Sukacita di Hatiku”
2) Votum & Salam ”Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi” ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian” Amin. 3) Pembacaan Ayat Hafalan Minggu Sebelumnya 4) Pujian Pengakuan dosa, syukur atau penyembahan Pelayan mengajak anak untuk memuji Tuhan “Tuhan Yesus aku Berjanji”
135
5) Pelayanan Firman Kelas Kecil Pendahuluan: Anak-anak diajak melakukan permainan "Menyampaikan Berita". Caranya: Guru menunjuk seorang anak untuk menyampaikan berita kepada kawannya. Bisikkan pada telinga anak itu sebuah pesan pendek, misalnya: "YESUS SUDAH BANGKIT!" Kemudian minta anak itu untuk membisikkan pesan tersebut di telinga kawan yang ada disebelahnya, demikian seterusnya. Kita akan lihat, berapa cepat berita/ pesan itu sampai kepada semua anak yang ada di dalam kelas. Selesai melakukan permainan ini, guru mengajak anak-anak menyanyikan sebuah lagu, baru kemudian memasuki bagian cerita. Penyampaian Firman: dengan bercerita a. Yesus sudah bangkit dari antara orang mati. Ia sudah bertemu dengan murid-murid-Nya beberapa kali. Pada hari keempat puluh setelah kebangkitan-Nya, Tuhan Yesus mengajak murid-murid-Nya pergi ke bukit Zaitun (berikan gambar bukit). Di bukit itu mereka bercakap-cakap seperti biasanya. Murid- murid merasa senang karena mereka boleh berkumpul lagi. Dalam hatinya murid-murid mengharapkan Yesus akan tetap tinggal bersama mereka (berikan gambar Yesus bersama-sama murid). b. Tapi keadaannya ternyata tidak begitu, kemudian terjadi percakapan (Bisa dibuatkan boneka tangan/boneka jari/gambar Yesus dan murid-Nya atau ): - Sebab Yesus kemudian berkata: "Murid-muridKu, dengarkanlah baik-baik. Aku harus kembali kepada Allah Bapa-Ku di sorga. Sedangkan kalian tetap tinggal di sini. Tapi jangan takut, Aku akan mengirim Roh-Ku, Roh Kudus, untuk tinggal bersama kalian." (Gambar Tuhan Yesus) - "Tapi Guru, itu berarti kami tidak dapat melihat Guru lagi," kata seorang murid. (Gambar para Murid) - "Betul," jawab Yesus. "Tapi biarpun Aku tidak kelihatan, Aku tetap bersamamu karena Roh Kudus menyertaimu. Nah, sekarang dengarlah kalian baik-baik. Aku akan memberi tugas pada kamu semua. Kamu harus bercerita tentang diri-Ku kepada siapa saja yang ada di kota Yerusalem, juga di Yudea, di Samaria, dan di seluruh dunia. Semua orang harus tahu mengenai Aku dan harus hidup menurut kehendak-Ku."
136
-
Setelah berkata-kata demikian, di hadapan murid-murid-Nya secara perlahan-lahan Yesus terangkat ke surga. Makin lama makin tinggi, sampai akhirnya tidak kelihatan lagi. (berikan gambar Tuhan Yesus terangkat ke sorga) c. Sementara itu murid-murid terus memandang ke atas, seperti orang bingung. Tapi kemudian datang seorang malaikat memperingatkan mereka. d. Kata malaikat (berikan gambar malaikat dan gambar para murid) : "Hai, mengapa kalian berdiri saja di situ? Yesus sudah terangkat ke sorga, seperti yang sudah kamu lihat. Sekarang kalian pergilah dan lakukan apa yang ditugaskan Yesus." e. Murid-murid tersadar, lalu mereka kembali ke kota Yerusalem. Setelah mereka menerima Roh Kudus, mereka bercerita tentang Tuhan Yesus kepada siapa saja, sampai akhirnya kita juga tahu mengenai Tuhan Yesus dan kehendak-Nya. Gambar yang dibutuhkan: (diusahakan oleh pelayan – oleh karena itu butuh sermon) Gambar bukit Gambar Tuhan Yesus bersama para murid Gambar Tuhan Yesus Gambar para murid Gambar Tuhan Yesus terangkat ke sorga Gambar malaikat dan para murid 5) Aplikasi Nah, tadi kita sudah bermain "Menyampaikan Berita". Setelah kita mendengar cerita tadi, maka kita akan benar-benar menyampaikan pesan Tuhan Yesus kepada siapa saja yang kita temui, bukan? Berkat dari Tuhan Yesus yang sudah anak-anak terima, itulah yang memampukan anak-anak untuk menceritakan tentang Tuhan Yesus. 6) Aktifitas Membuat diorama Yesus terangkat ke sorga. Kelas Besar: 1) Pendahuluan: sama dengan kelas kecil 2) Pelayanan Firman: Setelah empat puluh hari dari kebangkitan-Nya (bangkit dari kematian), Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya dari waktu ke waktu. Dia berbicara kepada mereka mengenai Kerajaan Allah. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya untuk tetap tinggal di Yerusalem sambil menantikan pemberian yang akan Dia anugerahkan kepada mereka. Pemberian itu adalah Roh Kudus. Roh Kudus akan tinggal di dalam mereka dan membimbing mereka. Dia akan menjadi penghibur bagi mereka. Yesus ingin murid-murid-Nya mengatakan kepada orang di seluruh dunia bahwa Dia sudah mati untuk mereka semua. Dia memerintahkan murid-murid-Nya untuk mengajar dan membaptiskan orang-orang yang percaya. Setelah Yesus mengatakan hal tersebut, Dia terangkat ke surga tepat di hadapan murid-murid-Nya. Awan akhirnya menutupi pandangan murid-murid-Nya sampai Yesus tidak kelihatan lagi. Kemudian dua orang malaikat yang mengenakan pakaian putih datang dan berdiri di samping mereka. Malaikat tersebut berkata, "Mengapa kamu terus melihat ke langit? Yesus yang sama yang terangkat ke surga saat ini akan datang lagi suatu saat dengan cara yang sama seperti kamu melihat Ia naik ke surga saat ini." 137
Kita semua juga percaya bahwa Dia akan datang kembali.
Pelajaran dari Kisah ini: Hal terakhir yang Yesus katakan kepada murid-murid-Nya sebelum Dia naik ke surga adalah agar murid-murid-Nya mengajar orang lain. Bagaimana kita dapat melakukan hal tersebut? Apa bagianmu dalam perintah-Nya tersebut? Adik-adik dapat menceritakan Yesus kepada teman adik-adik. Adik-adik dapat mengajarkan mereka lagu-lagu mengenai Yesus. Mereka dapat melihat adik-adik bertindak seperti teladan Yesus. Persilakan Dia menjadi pusat hidup adik-adik dan Tuhan akan menyatakan kepada adik-adik bagaimana adik-adik dapat melayani Dia. 3) Aplikasi Minta anak-anak mengungkapkan cara-cara yang hendak mereka pakai untuk menceritakan tentang Tuhan Yesus kepada orang lain. Cara-cara yang disebutkan anak-anak itu bisa dilakukan sebagai suatu latihan di antara mereka sendiri, untuk kemudian dipraktekkan dalam hidupnya. 4) Aktifitas: Membuat diorama Yesus terangkat ke sorga. 6) Persembahan - Pelayan meminta salah seorang anak untuk mengedarkan kantong persembahan. - Sementara kantong diedarkan, anak diajak menyanyi “Yesusku Sudah Naik”
-
Pelayan meminta satu orang anak untuk memimpin doa persembahan dan doa Bapa Kami.
7) Penugasan : Ayat hafalan Kisah para Rasul 1:8 “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
138
8) Doa Syafaat Pelayan dapat meminta seorang anak untuk berdoa, atau pelayan yang berdoa dan ditirukan anak-anak. 9) Pengakuan Iman Anak Kami anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta. Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya. Roh kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari. Saya dan teman-teman adalah saudara saudara sepersekutuan. Saya akan hidup bersama Yesus, sekarang sampai selama-lamanya” 10) Nyanyian penutup Pelayan mengajak anak untuk berdiri dan menyanyikan lagu “Yesus Itulah Satusatunya”
11) Pengutusan dan berkat Pulanglah dengan sukacita dan terimalah berkat Tuhan: ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, keselamatan dan persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus, pimpinan dan penghiburan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian sekarang ini sampai selamalamanya.” Amin.
*****KHS*****
139
Aktifitas Kelas Besar dan Kecil
Gunting garis tebal ini (A)
Gunting garis tebal ini (B)
Gunting garis tebal ini (C)
Kisah Para Rasul 1:8 “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
140
Tempelkan Kertas B ke belakang gambar Tuhan Yesus pada Kertas A. Masukkan gambar di samping ke lubang (C) dari belakang kemudian masukkan ke lubang (B). Tempatkan gambar Tuhan Yesus tepat di atas lubang (C). 141
Kemudian saat bercerita Tuhan Yesus terangkat ke sorga, tarik pelan-lelan ujung A ke atas sampai gambar Tuhan Yesus tertutup gambar awan.
untuk kelas kecil bisa dilanjutkan dengan mewarnai.
142
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu: Pentakosta, Warna: Merah 04 Juni 2017 PENTAKOSTA Kisah Para Rasul 2:1-21 TUJUAN : 1. Anak-anak mengetahui tentang Roh Kudus dan karya-Nya 2. Anak-anak belajar berani bercerita tentang firman Tuhan kepada sesamanya PENJELASAN TEKS Secara harafiah pentakosta memiliki arti „kelimapuluh‟, yang jatuh lima puluh hari setelah paskah. Dalam PL, hari raya pentakosta merupakan hari raya panen, untuk merayakan panen gandum (lih. Im. 23:15-21; Ul 16:9-11). Ini juga hari untuk mengingat TUHAN yang membebaskan mereka dari Mesir dan menyediakan tanah yang dapat menjamin hidup mereka (Im. 23:15-21; Ul 16:9-12). Sedangkan dalam PB, hari raya pentakosta dihubungkan dengan turunnya Roh Kudus (Kis 2). Pada saat para pengikut Yesus berkumpul di Yerusalem merayakan Pentakosta, tiba-tiba “Turunlah dari langit suatu bunyi tiupan angin keras ... dan tampaklah kepada mereka lidahlidah api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.” Roh Kudus memampukan mereka berkata-kata dalam bahasa-bahasa bangsa lain (Kis. 2:3-4). Orang-orang Yahudi lainnya (yang saleh) yang berada di Yerusalem merayakan hari raya itu pun heran dengan apa yang mereka lihat dan dengar; sebab para murid menggunakan bahasa-bahasa mereka. Akan tetapi, sebagian dari mereka menyindir bahwa para murid sedang mabuk oleh anggur manis (ay. 5-13). Para murid mendengar sindiran orang-orang di sekitarnya dan Petrus menjelaskan kepada mereka apa yang sedang Allah lakukan (ay. 14-21). Petrus menjelaskan kepada mereka dengan berpikir logis bahwa hari masih pagi, pukul sembilan. Sehingga tidak mungkin para murid mabuk anggur (ay. 14-15). Demikian juga ia menggunakan firman Tuhan yang disampaikan dengan perantaraan nabi Yoel (ay. 16-21) sebagai bukti bahwa mereka tidak mabuk anggur. Pada pentakosta itu, Roh Kudus berkarya atas para murid dengan memberikan kemampuan berkata-kata dalam bahasa-bahasa bangsa lain (ay. 3-4), keberanian untuk berkata benar dan menyampaikan firman Allah kepada banyak orang (ay. 16-21), bernubuat dan mendapat penglihatan-penglihatan (ay. 17). PERSIAPAN Pelayan anak sudah hadir 30 menit sebelum ibadah dimulai, untuk berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita. Pelayan anak mempersiapkan perlengkapan penyampaian firman yang dibutuhkan. LITURGI: 1. Votum & Salam 143
Pelayan mengucapkan selamat datang dan menyalami anak-anak satu persatu. Pelayan menanyakan kabar anak-anakdan menanyakan apakah ada temannya yang belum hadir? Mari kita mulai kebaktian ini dengan menerima Votum dan Salam: Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian. Amin. 2. Pujian Pembukaan
5. Doa Pembukaan 6. Pembacaan Ayat Hafalan Minggu Sebelumnya 7.
Pujian syukur
8. Persembahan Pelayan meminta 1 anak untuk mengedarkan kantong persembahan. Persembahan diiringi pujian “Bri Syukur” Bri syukur }2x Brilah syukur, bri syukur Susah ataupun senang bri syukur Panjatkan doamu, sepenuh hatimu Kasihnya Yesus jadi milikmu
144
Pelayan memimpin doa sambil diikuti anak-anak dan ditutup dengan Doa Bapa Kami.
9. Pelayanan Firman Cerita Anak Kelas Besar Penyampain firman Tuhan Pelayan anak menyampaikan pertanyaan: anak-anak, coba sebutkan hari-hari raya agama Kristen yang kita ketahui? Mengapa kita merayakan hari-hari raya tersebut? (berilah kesempatan anak-anak menjawab dan menjelaskannya). Pelayan anak menyampaikan arti pentakosta Pelayan anak menceritakan murid-murid yang berkumpul untuk bersekutu dan dipenuhi oleh Roh Kudus. Sedangkan orang-orang Yahudi yang ada di sekitar mereka heran dan kagum dengan apa yang mereka dengar dan lihat, bahkan menyindir para murid mabuk dengan anggur manis. Petrus berani berkata benar bahwa para murid tidak mabuk anggur manis dan menyampaikan firman Tuhan kepada orang-orang di sekitarnya. Pelayan anak menjelaskan bahwa Roh Kudus berkarya atas para murid memberi kemampuan berkata-kata dalam bahasa-bahasa bangsa lain (ay. 3-4), Petrus memiliki keberanian untuk berkata benar dan menyampaikan firman Allah. Penerapan Lidah-lidah seperti nyala api adalah Roh Kudus yang juga menguasai anak-anak Penekanan bahwa anak-anak sudah memiliki Roh Kudus di dalam dirinya dan mensyukurinya. Anak-anak meminta kemampuan kepada Roh Kudus agar dapat berkata benar (jujur, tidak bohong) dan berbagi cerita tentang firman Tuhan kepada sesamanya. Aktivitas Pilih 2-3 anak untuk menceritakan firman Tuhan kembali dengan sederhana di depan kawan-kawannya. Cerita Anak Kelas Kecil Penyampain firman Pelayan anak bercerita dengan menggunakan gambar (Lampiran 1). Gambar dapat dilipat menjadi dua sehingga 1 gambar saja yang dilihat anak-anak Penerapan (Lihat penerapan kelas besar) Aktivitas Alat: gunting, stick dan lem Pelayan anak membagikan gambar (Lampiran) yang sudah diperbanyak (sesuaikan dengan jumlah anak) atau gambar anak dan lidah api yang telah dipotong. Pelayan anak membagikan stick (sesuaikan dengan jumlah anak). Pelayan anak meminta anak menggunting gambar anak dan lidah api Gambar yang sudah dipotong ditempelkan pada stick sehingga berbentuk wayang. 145
Pelayan anak menyampaikan bahwa wayang tersebut menggambarkan Roh Kudus yang mengusai anak-anak Tuhan
10. Doa Syafaat 11. Pujian Respon Firman Firman Tuhan kudengar Firman Tuhan kudengar, kutanam dihatiku Kuingin bertumbuh dan berbuah lebat Yesus tolong padaku 12. Komitmen – Ayat hafalan dari Kis 2:4 Kis 2:4 “Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus.” 13. Pengakuan Iman Anak Kami anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta. Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya. Roh kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari. Saya dan teman-teman adalah saudara saudara sepersekutuan. Saya akan hidup bersama Yesus, sekarang sampai selama-lamanya”
12. Pujian Pengutusan
13. Pengutusan dan berkat Pulanglah dengan sukacita dan terimalah berkat Tuhan: ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, keselamatan dan persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus, pimpinan dan penghiburan Roh Kudus menyertai anakanak sekalian sekarang ini sampai selama-lamanya.” Amin. 14. Warta
*****LP***** 146
LAMPIRAN 1 Gambar 1
Para murid taat pada perintah Tuhan Yesus, sehingga mereka setiap hari berkumpul bersama untuk berdoa dan memuji Tuhan.
147
Gambar 2
Pada hari Pentakosta, saat para murid berkumpul bersama, Roh Kudus turun atas para murid seperti lidah-lidah api. Mereka dipenuhi oleh Roh Kudus dan dapat berkata-kata dengan bahasa-bahasa bangsa lain.
148
Gambar 3
Orang-orang di luar rumah itu heran dan terkejut mendengar dan melihat para murid bisa berbicara dalam banyak bahasa bangsa-bangsa lain. Mereka menyindir bahwa para murid mabuk anggur manis. Petrus berdiri dan berkata bahwa itu semua karena Roh Kudus; Petrus menyampaikan firman Tuhan kepada orang banyak supaya percaya pada Tuhan Yesus.
149
Gambar 4
Ketika Petrus menyampaikan firman Tuhan, orang-orang di sekitar para murid mendengarkan Petrus.
150
LAMPIRAN 2
A
B
C Contoh wayang sudah jadi
151
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK Minggu Trinitas I, Warna: Hijau Tanggal: 11 Juni 2017 Sebarkan Cerita Tentang Yesus Matius 28:16-20 TUJUAN: Anak belajar untuk menyampaikan cerita tentang Yesus kepada sesamanya PERSIAPAN: Pelayan anak sudah hadir 30 menit sebelum ibadah dimulai, untuk berdoa bersama dan siap menyambut anak dengan sukacita. Pelayan anak mempersiapkan ruangan, mendekorasi secara sederhana dapat menambahkan tanaman hias dalam pot, gambar-gambar, dll. Mempersiapkan perlengkapan penyampaian firman. PENJELASAN BAHAN Umat Allah dijanjikan wewenang dan kuasa untuk memberitakan Injil di seluruh dunia (ayat Mat 28:19-20). Kata-kata ini merupakan Amanat Agung Kristus kepada semua pengikut-Nya. Amanat ini menyatakan sasaran, tanggung jawab, dan penugasan muridmurid-Nya. Para murid harus pergi ke seluruh dunia untuk memberitakan Injil kepada semua orang. Tujuan pemberitaan Injil ini adalah untuk memuridkan mereka yang akan menaati semua perintah Kristus. Inilah satu-satunya perintah langsung dalam ayat ini. Kristus tidak bermaksud bahwa penginjilan dan kesaksian para utusan gerejani hanya menghasilkan keputusan untuk bertobat. Pemberitaan Injil jangan hanya diarahkan untuk memperbanyak jumlah anggota gereja, tetapi untuk memuridkan mereka yang bersedia memisahkan diri dari dunia ini, menaati perintah-perintah Kristus serta mengikut Dia dengan segenap hati, pikiran, dan kehendak mereka. Selanjutnya, perlu diperhatikan bahwa Kristus memerintahkan kita untuk memusatkan perhatian pada menjangkau pria dan wanita yang terhilang dan bukan untuk mengkristenkan masyarakat atau menguasai dunia ini. Kristus akan senantiasa mendampingi para pengikut-Nya yang taat melalui kehadiran dan kuasa Roh Kudus (bd. ayat Mat 28:20; 1:23; Mat 18:20). Setelah mereka "diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi" barulah mereka harus pergi kepada semua bangsa dan bersaksi. LITURGI: 1) Pembukaan Penyambutan, Pelayan menyambut anak-anak yang hadir dengan menjabat tangannya dan mengucapkan; “selamat datang”. Mulailah ibadah dengan sapaan “selamat pagi adik-adik?” Apa kabar? Minta anak-anak yang kabarnya baik untuk mengangkat tangan. Selanjutnya minta anak152
anak yang kabarnya sungguh amat baik untuk angkat tangan. Hal ini dilakukan untuk membiasakan anak menjawab pertanyaan apa kabar dengan jawaban baik atau sungguh amat baik. Pujian pembukaan Pelayan mengajak anak menyanyikan lagu “Biar Bumi Akan Berlalu”
2) Votum & Salam ”Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi” ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anakanak sekalian” Amin. 3) Pembacaan Ayat Hafalan Minggu Sebelumnya 4) Pujian Pengakuan dosa, syukur atau penyembahan Pelayan mengajak anak untuk memuji Tuhan “Dia Harus Makin Bertambah”
5) Pelayanan Firman Kelas Kecil Penyampaian Firman: Terangkan/ceritakan tentang peranan: Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus. Allah Bapa: Memciptakan (berikan contoh dalam kehidupan anak sehari-hari menurut situasi masing-masing). 153
Allah Putra: menyelamatkan melalui karya pengorbanan Tuhan Yesus Kristus di atas kayu salib tuk menebus umat manusia dari dosa-dosanya. Allah Roh Kudus: menyertai, menguatkan, menghibur (berikan contoh dalam kehidupan anak sehari-hari menurut situasi masing-masing). Aplikasi Anak-anak bisa menceritakan siapa itu Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus bagi mereka atau menurut mereka. Aktifitas: “Tritunggal” Kelas Besar Pelayanan Firman: Games: Memberitakan Injil Tujuan: Mengingatkan kita untuk memberitakan Injil, baik pada waktu yang menguntungkan maupun pada waktu yang tidak menguntungkan. Kita juga harus berani menghadapi kesulitan pada waktu memberitakan Injil Persiapan Dua kotak korek api. Permainan ini dapat dilaksanakan di dalam atau di luar ruangan. Jumlah peserta tidak terbatas. Cara bermain Pelayan membagi anak-anak menjadi dua kelompok yang jumlah orangnya sama, kemudian setiap kelompok diberi satu kotak korek api. Setelah itu pelayan memberi aba-aba. Pada waktu permainan dimulai, anak pertama dari kedua kelompok itu menyalakan sebatang korek api dan kotaknya. Kemudian secara estafet, ia memberikannya kepada anak kedua demikian seterusnya. Jika korek api itu padam di tangan seorang anak, anak itu harus menyalakan sebatang korek api yang lain, kemudian ia harus meneruskannya kembali kepada anak yang berikutnya. Kelompok yang paling cepat memindahkan korek api hingga sampai kepada anak yang terakhir dinyatakan sebagai pemenang. Kalau pesertanya banyak, pelayan dapat membagi mereka ke dalam beberapa kelompok. 1) Aplikasi Ajak anak-anak untuk mendiskusikan : Kenapa korek api mati? Apa perasaan anak-anak ketika korek yang dibawanya mati? Apa yang menarik dari permainan ini? Penekanan: Nyala api adalah firman Tuhan Jadi janganlah firman Tuhan berhenti hanya pada diri kita Biarlah firman Tuhan menyebar sampai kepada semua orang. Pelayan menyampaikan kaitannya firman dengan permainan tersebut. Kemudian tegaskan tugas kita untuk menyampaikan berita tentang Tuhan Yesus dengan 154
firman. Dan bahwasannya kita senantiasa disertai oleh Tuhan sampai akhir zaman. 2) Aktifitas: Siapakah Yesus menurut anak-anak dan sebarkanlah kepada yang lain. Jika anak-anak masih bingung tentang siapa Yesus, maka pelayan memberikan penjelasan sesuai dengan bacaan. 6) Persembahan - Pelayan meminta salah seorang anak untuk mengedarkan kantong persembahan. - Sementara kantong diedarkan, anak diajak menyanyi “Tiada Lain Landasanku”
-
Pelayan meminta satu orang anak untuk memimpin doa persembahan dan doa Bapa Kami.
7) Penugasan : Ayat Hafalan Matius 28:20 8) Doa Syafaat Pelayan dapat meminta seorang anak untuk berdoa, atau pelayan yang berdoa dan ditirukan anak-anak. 9) Pengakuan Iman Anak Kami anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta. Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya. Roh kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari. Saya dan teman-teman adalah saudara saudara sepersekutuan. Saya akan hidup bersama Yesus, sekarang sampai selama-lamanya” 10) Nyanyian penutup Pelayan mengajak anak untuk berdiri dan menyanyikan lagu “Jadilah Saksi Kristus”
155
11) Pengutusan dan berkat Pulanglah dengan sukacita dan terimalah berkat Tuhan: ”Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, keselamatan dan persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus, pimpinan dan penghiburan Roh Kudus menyertai anakanak sekalian sekarang ini sampai selama-lamanya.” Amin. *****KHS*****
Aktifitas anak kecil
156
157
Bentuk jadinya ----- Sumber: catatan sigal
158
PANDUAN PELAYANAN KEBAKTIAN ANAK MINGGU TRINITAS II, WARNA: HIJAU 18 JUNI 2017 BELAS KASIHAN MATIUS 9:35-38 TUJUAN: Agar anak-anak memiliki hati yang belas kasih dan diwujudkan dalam perbuatan baik LATAR BELAKANG TEKS: Injil Matius mengisahkan pengalaman emosional Yesus ketika memandang orang banyak. Matius mencatat bahwa Yesus melihat orang-orang itu “lelah dan terlantar seperti domba yang tidak mempunyai gembala.” Sebelumnya, ia mengajar dalam rumah ibadat. Yesus merasakan kehausan orang-orang akan Injil atau “Kabar Baik”. Tidak ada yang pernah memberitahu orang-orang itu kabar baik tentang Allah yang rindu untuk mendekati umatNya dan menjalin hubungan penuh kasih tanpa jarak dengan umatNya. Yesus juga menyembuhkan orang-orang sakit dan lemah. Ia merasakan kebutuhan orang-orang ini, penderitaan mereka. Pada titik ini ungkapan “domba yang tidak mempunyai gembala” itu menggambarkan suatu keadaan yang tersesat, tidak terpelihara, dan rentan terhadap pemangsa. Yesus melihatnya. Matius mencatat bahwa Yesus “tergerak hati oleh belas kasihan”, atau “perasaan menderita bersama” yang diartikan bahwa emosi yang dialami Yesus tersebut adalah emosi yang sebenarnya dialami oleh orang-orang banyak itu, seperti kebingungan, kesedihan, kehausan, keputusasaan, kelelahan, ketakutan, tetapi dibalut dalam kasih sayang dan keinginan untuk memperbaiki keadaan. Emosi atau luapan perasaan ini tampaknya begitu dalam sehingga membuatnya tidak tahan untuk tidak menempatkan diri secara fisik di tengah-tengah orang tersebut dan mulai melakukan sesuatu demi membebaskan mereka dari penderitaan. PERSIAPAN : Pelayan anak yang bertugas hadir 30 menit sebelum kebaktian anak dimulai, melakukan doa bersama, menyiapkan tempat buat kebaktian dan bersiap menyambut anak-anak dengan sukacita. Pelayan anak mempersiapkan ruangan, mendekorasi secara sederhana dapat menambahkan tanaman hias dalam pot, gambar-gambar, dll. Mempersiapkan perlengkapan penyampaian firman. Untuk Kelas Kecil: Pelayan anak memperbanyak gambar sejumlah anak. Untuk Kelas Besar: Pelayan anak menyiapkan koran bekas atau majalah yang berisi tentang belas kasih, gunting, lem, kertas karton. LITURGI : 1) Votum dan Salam : Pelayan anak dengan sukacita mengucapkan selamat datang kepada anak-anak dan selamat pagi. Pelayan anak juga menanyakan kabar kepada anak-anak. (pelayan: apa 159
kabar adik-adik? Anak-anak menjawab: “sungguh amat baik, yes, yes, yes!” Atau “dasyat, luar biasa, yes, yes, yes!” Pelayan : “Adik-adik yang terkasih, mari kita meminta kepada Tuhan untuk memberkati kebaktian ini, dengan kita semua bersama-sama mengucapkan pengakuan demikian: “Sumber keceriaan, kepintaran, dan kesehatan kita adalah TUHAN yang menciptakan langit dan bumi.” Salam : “Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus menyertai anak-anak sekalian”. Amin. 2) Pujian Pembukaan: Pelayan anak mengajak anak-anak untuk memulai kebaktian dengan memuji Tuhan dengan penuh semangat. “MENDIDIH DI HATI” Mendidih dihati)2x mendidih di hatiku Ku slalu menyanyi)2x hilangkan dukaku Ku tak dapat mengerti firman Tuhan Sebelum ku dengar…mendidih)4x dihatiku 3) Doa Pembukaan (Pelayan anak meminta salah satu anak untuk berdoa) 4) Pembacaan ayat hafalan minggu sebelumnya 5) Pujian Pengakuan dosa, syukur atau penyembahan “KASIH” K…A…S…I…H K…A…S…I…H Kasih kasih kasih Kasih kasih kasih…kasih Kasih itu sabar, tidak pernah marah Sayang kepada teman, seperti kasih Tuhan 6) Persembahan Pelayan anak mengajak anak-anak untuk memberikan persembahan, pelayan anak menunjuk 1 atau 2 anak untuk mengedarkan kantong persembahan, persembahan diiringi dengan pujian: “BERSYUKUR KEPADA TUHAN” Bersyukur kepada Tuhan)2x Sebab Ia baik bersyukur kepada Tuhan
160
(Setelah persembahan terkumpul, pelayan menunjuk salah satu anak untuk berdoa persembahan dan doa firman.) 7) Pelayanan Firman dan Aktivitas: Metode Penyampaian Firman dengan Metode Cerita. Sebelum penyampaian Firman, pelayan anak membagi kelas menjadi dua, yaitu Kelas Kecil dan Kelas Besar Pelayan anak membacakan perikop hari ini di tengah-tengah penyampaian Firman (khusus kelas kecil hanya membaca ayat 1 dan 2)
Cerita: Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus, ada seorang bapak yang bernama Bagio. Ia adalah penjaga sekolah SD. Ia selalu mengamati anak-anak yang sedang asyik di tempat bermain. Ia melihat seorang anak perempuan sembilan tahun jatuh dari bangku tanpa sebab yang jelas. Lalu dilihatnya wajah anak itu berkerut aneh. Melihat ada yang tidak beres, pak Bagio melaporkan apa yang telah dilihatnya ke kantor sekolah. Beberapa hari kemudian anak itu tiba-tiba mengalami serangan stroke dan dilarikan ke rumah sakit. Berdasarkan informasi pak Bagio, dokter pun memutuskan untuk melakukan scan otak. Dan benar, mereka menemukan tumor. Syukurlah, anak itu berhasil dioperasi dan sembuh. Banyak orang menyebut pak Bagio "orang yang memiliki hati belas kasih". Anak-anak yang dikasihi Tuhan, cerita tadi sama seperti kisah Tuhan Yesus. Ketika melihat orang banyak yang lelah dan terlantar, seperti domba yang tidak bergembala, maka tergeraklah hati Tuhan Yesus oleh belas kasihan. Yesus juga menyembuhkan orang-orang sakit dan lemah. Ia merasakan kebutuhan orang-orang ini, penderitaan mereka. Pada titik ini ungkapan “domba yang tidak mempunyai gembala” itu menggambarkan suatu keadaan yang tersesat, tidak terpelihara, dan rentan terhadap pemangsa. Tuhan Yesus “tergerak hati oleh belas kasihan”, atau “perasaan menderita bersama” Emosi atau luapan perasaan ini tampaknya begitu dalam sehingga membuatnya tidak tahan untuk tidak menempatkan diri secara fisik di tengah-tengah orang tersebut dan mulai melakukan sesuatu demi membebaskan mereka dari penderitaan. Dia memanggil kita untuk melakukan hal yang sama. Belas kasihan adalah kasih yang ditunjukan dalam perbuatan baik. Belas kasihan tak berdiam diri saat melihat orang yang membutuhkan. Belas kasihan berarti mau terlibat dalam penderitaan orang lain karena tak kuasa meninggalkannya. Belas kasihan timbul dari hati yang terarah kepada Allah dan orang-orang yang sama-sama menjalani kehidupan ini. Anak-anak yang dikasihi Tuhan, tuaian memang banyak tapi pekerjanya sedikit, siapa yang mau menjadi pekerja Tuhan Yesus yang memiliki hati belas kasih? Mari kita meneladani sikap Tuhan Yesus yang memiliki hati belas kasihan dan mewujudkannya dalam perbuatan baik kita kepada sesama. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
161
Aktivitas Kelas Kecil: Pelayan anak bisa bercerita dengan menggunakan alat peraga, seperti boneka dengan panggung boneka untuk mempermudah cerita. Anak kelas kecil menemukan jalan dalam gambar labirin belas kasih Yesus pada orang banyak atau Anak kelas kecil mewarnai gambar Pembelajaran: dengan bermain labirin atau mewarnai gambar tersebut, diharapkan semakin membantu anak-anak dapat mengingat cerita tersebut dan meneladani tindakan Tuhan Yesus. Kelas Besar: Pelayan anak bercerita dengan menggunakan alat peraga atau kreativitas pelayan dalam menyampaikan cerita. Membuat kolase dan dilanjutkan diskusi Pelayan anak menyiapkan koran atau majalah yang berisi tentang perbuatan yang berbelas kasih, dan mengajak anak-anak untuk memenemukan, menggunting, lalu menempelkan di kertas karton. Anak-anak dibagi dalam beberapa kelompok untuk kolase dan diskusi Panduan Diskusi: 1. Apa itu belas kasihan? 2. Bagaimana cara kita untuk mewujudnyatakan perbuatan belas kasih? 3. Apa yang menjadi hambatan dalam berbelas kasih? Pembelajaran: dengan membuat kolase dan kemudian dilanjutkan diskusi, diharapkan anakanak semakin bersemangat dalam kasih dan mewujudnyatakan dalam perbuatan seharisehari. 8) Doa Syafaat (Doa syafaat dipimpin oleh pelayan anak). 9) Pujian Respon Firman: “Roti dan Mentega” Kau temanku, ku temanmu // kita selalu bersama Seperti mentega dengan roti // kau temanku, ku temanmu Kita selalu bersama // seperti celana dengan baju Reff : ku akan s'lalu mendukungmu // mendorongmu terus maju Dan bila kau sedih // ku akan memelukmu dengan kasih 10) Komitmen (Ayat Hafalan) Pelayan anak memberikan tugas untuk anak-anak yaitu menghafalkan ayat hafalan dari Matius 9:37 “Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.” 11) Pengakuan Iman Anak Kami anak-anak GKSBS mengaku bahwa: “Allah yang menciptakan dan memelihara saya serta alam semesta, Tuhan Yesus mengasihi saya dan mau memaafkan kesalahan saya 162
Roh Kudus menghibur dan menuntun saya setiap hari Saya dan teman-teman adalah saudara-saudara seperkutuan Saya akan hidup bersama Yesus sekarang sampai selama-lamanya.” 12) Pujian Pengutusan “Bapa Trimakasih” Bapa trimakasih, Bapa trimakasih, Bapa yang ada di surga ku bertrimaksih, amin. 13) Berkat dan Pengutusan Pelayan anak : Anak-anak yang dikasihi Tuhan Yesus, ibadah kita telah selesai, mari kita pulang dengan sukacita, dan lakukanlah Firman yang telah adik-adik dengar. Sekarang arahkanlah hati untuk menerima berkat Tuhan:‖”Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, damai sejahtera dari Allah Bapa dan persekutuan dengan Roh Kudus menyertai kita sekalian dari sekarang sampai selama-lamanya.” Amin. 14) Warta *****TTT*****
163
Kelas Kecil:
BELAS KASIH
164
165
Panduan Pelayanan Kebaktian Anak Minggu: Trinitas III, Warna: Hijau Minggu, 25 Juni 2017 Tanda Menjadi Murid Kristus Bacaan: Roma 6:1-11 Tujuan Anak dapat menjelaskan bahwa baptis adalah tanda kelihatan menjadi murid Kristus. Latar Belakang Roma 6:1-3 adalah salah satu sikap Paulus memaknai baptisan. Disini Paulus menghubungkan baptisan dengan kematian dan kebangkitan Kristus. Menurut Paulus baptisan adalah tanda yang mengintegrasikan/ dipersatukan orang yang dibaptiskan itu ke dalam kematian dan kebangkitan Kristus. Ini berarti bahwa setiap orang yang dibaptiskan mempunyai hak sekaligus kewajiban untuk ambil bagian dalam kematian dan kebangkitan Kristus. Dengan dibaptis dalam Kristus berarti orang-orang adalah pengikut Kristus dimana bukan sebagai pribadi-pribadi tatapi seabagai anggota tubuh Kristus. Sebagai bagian dari tubuh Kristus maka mereka tidak menghambakan diri kepada dosa, dengan istilah lain telah bebas dari dosa. Dalam tubuh Kristus sumber tolak ukur bukan pada hukum Taurat namun pada kasih karunia Allah. Persiapan Pelayan sudah membaca bahan dan mempersiapkan alat peraga. Pelayan anak sudah hadir 30 menit sebelum ibadah mulai. Pelayan anak berdoa sebelum melayani. Pelayan mulai menyambut anak-anak dengan suka cita. Liturgi 1) Votum dan Salam
Pelayan menyambut anak-anak yang hadir dengan menyalami sambil mengucapkan salam atau menanyakan kabar mereka. Bila ada yang ulang tahun pelayan memberikan kata-kata penghargaan bagi anak yang berulang Tahun Pelayan anak dapat memberikan salam atau sapaan kepada anak. Misalnya: Salam bagimu sekalian atau salam Damai sejahtera bagi kita, selamat pagi dll. Pelayan menannyakan kepada anak-anak kesiapan beribadah dan Tuhan.
2) Pujian Pembukaan Pelayan dapat menanyakan kepada anak mengenai kesiapan mereka dalam memuji Tuhan.
166
3) Doa Pembukaan : Pelayan anak menunjuk salah satu anak untuk doa Pembukaan 4) Ayat Hafalan : Pelayan anak menunjuk beberapa anak menugucapkan ayat hafalan 5) Pujian Pengakuan Dosa : “Tuhan Baik”
Mainkan gerakan tangan. Tuhan: Telunjuk
Baik: Jempol
6) Persembahan : PKJ 146 “Bawa Persembahanmu”
Pelayan mengajak semua anak memuji Tuhan PKJ 146 Bawa persembahanmu dalam rumah Tuhan dengan rela hatimu, janganlah jemu. Bawa persembahanmu, bawa dengan suka. Reff : Bawa persembahanmu, tanda sukacitamu. Bawa persembahanmu, ucapkanlah syukur. Salah satu anak ditunjuk untuk mengedarkan kantong persembahan. Pelayan memimpin doa persembahan dan pelayanan firman atau menunjuk salah satu anak dan dibantu. 7) Pelayanan Firman dan Aktifitas Pelayanan Firman Untuk Kelas Besar Pelayan firman dapat menyampikan manfaat kartu tanda penduduk dan kartu tanda pelajar. Kartu tanda penduduk adalah tanda pengenal seseorang menjadi bagian warga negara. Kartu pelajar adalah tanda pengenal pelajar menjadi bagian/ anggota sekolah tertentu. Contoh Manfaat KTP : Mengetahui identitas seseorang Mendapatkan pelayanan fasilitas dari pemerintah Mempermudah pengurusan pelayanan pembuatan banyak hal: pembuatan buku tabungan, ikut asuransi dll Kartu Tanda Pelajar 167
Mengetahui identitas pelajar Mendapatkan pelayanan sekolah: Perspustakaan, peminjaman alat-alat sekolah dll Dapat dipergunakan dalam situasi darurat, sehingga mempemudah seseorang memberi pertolongan. (misalnya jika terjadi kecelakaan). Pelayan firman dapat memberikan penjelasan bahwa menjadi pengikut Kristus juga perlu mendapatkan tanda yang kelihatan. Pelayan dapat memberikan contoh foto-foto ketika ada anggota jemaat membaptiskan anaknya. Pelayan juga dapat menanyakan kepada anak-anak apakah meraka sudah mendapatkan tanda baptis. Jika meraka belum mengetahui, mereka dapat ditugasi untuk menanyakan kepada orang tua mereka masing-masing. Pelayan memberikan makna arti baptis: Baptis adalah tanda kelihatan orang beriman yang ditetapkan oleh Tuhan untuk meneguhkan bahwa kematian Yesus di kayu salib memberikan pengampunan dosa dan kebangkitanNya memberikan pengharapan hidup yang kekal. Baptisan adalah tanda menjadi milik Kristus, bagian dari tubuh Kristus dan murid Kristus. Pelayan juga memberikan contoh macam-macam baptisan: Baptisan dewasa: pelayanan baptisan dilkukan untuk mereka yang percayanya kepada Tuhan Yesus waktu dewasa. Baptisan anak : pelayanan baptisan untuk anak-anak orang tua Kristen pada waktu anakanak masih kecil. Pelayan dapat memberikan contoh kehidupan yang bersyukur atas kasih karunia Allah yang menyelamatkan. Tugas setelah kita mendapatkan baptisan adalah menghadirkan kehidupan yang bersyukur: belajar, membantu orang tua, menolong orang lain dll Bagi anak yang belum baptis dapat meminta kepada orang tuanya memohon pelayanan gereja untuk baptis. Pelayanan Untuk Kelas Kecil Pelayan dapat memberikan foto-foto anak dibaptis Pelayan menanyakan kepada meraka sudahkah mereka dibaptis. Pelayan menjelaskan secara sederhana makna baptis Bagi anak yang belum baptis dapat meminta kepada orang tuanya memohon pelayanan gereja untuk baptis. 8) Doa Syafaat : Pelayan anak memimpin anak-anak berdoa syfaat 9) Pujian Respon Firman : PKJ 179 : Kasih Paling Agung Kasih paling agung dari Tuhanku; Kini kusadari di dalam hatiku. Yesus Mahakasih dan Mahakudus, korbankan diriNya agar „ku ditebus. Dia menaklukkan maut dan dosaku, Dia memberikan s‟galanya untukku! 10) Ayat Hafalan : Pelayan anak menugasi anak-anak menghafal ayat Matius 28:19 11) Pengakuan Iman : Pelayan mengajak anak mengucapkan pengakuan iman Anak GKSBS 12) Pujian Pengutusan : Pelayan anak mengajak anak-anak menyanyikan KC 55 “Ya Tuhan” 168
13) Berkat . Pelayan menyampaikan pengutusan dan berkat sebagai berikut: “anak-anak ibadah kita telah selesai, jadilah anak yang baik, yang setia pada Tuhan dan senantiasa menyenangkan hati Tuhan. Tuhan mengasihi kita dengan kasihNya yang besar dan senantiasa menyertai kita selama-lamanya 14) Warta Pelayan dapat menyampaikan warta kepada anak *****Poer***** Lampiran
169
170