PENGANTAR BISINIS INFORMATIKA Komang Anom Budi Utama, SKom
[email protected]
Business Model Canvas Alexander
Osterwalder
dalam
bukunya
Business
Model
Generation
menciptakan sebuah framework yang sederhana dan mudah dimengerti untuk menggambarkan bisnis kita yaitu Business Model Canvas. Pada business model canvas ini ada sembilan kotak yang merepresentasikan elemen-elemen kunci yang secara umum akan ada pada semua model bisnis.
Customer Segment Customer segment adalah kelompok target konsumen yang akan atau sedang kita bidik untuk menjadi pelanggan kita. Hal yang harus diperhatikan dalam segmentasi pelanggan yaitu harus benar-benar bisa mendefinisikan secara spesifik siapa segment target pelanggan kita. Segment target bisa dibedakan berdasarkan hal-hal seperti: 1. Tingkat ekonomi 2. Umur 3. Komunitas tertentu (misalnya komunitas sepeda, komunitas pecinta hewan tertentu atau komunitas ibu2 pengajian dll.) 4. Perilaku khusus dari target konsumen kita (misalnya reaksinya terhadap harga barang, kadang ada perilaku tertentu yang malah suka dengan barang2 mahal, ada juga yang benar2 sensitif terhadap harga pengen yang murah dll.)
Value Proposition Value proposition merupakan nilai atau value yang kita tawarkan untuk pelanggan. Kategori di dalam
value proposition: 1. Newness
4. Getting the Job Done
2. Performance
5. Design
3. Customization
6. Price
Channels Channel adalah cara yang digunakan untuk memberikan value proposition kita ke konsumen. Kategori
di dalam channels :
1. Direct : web sales, own stores. 2. Indirect : partner stores, wholesaler.
Customer Relationship Salah satu misi marketing adalah untuk terus menambah lagi konsumen yang bisa dilayani. Cara untuk
mendapatkan, menambah jumlah konsumen dan untuk mempertahankan konsumen agar terus setia dengan kita adalah dengan membuat hubungan baik dengan pelanggan. Ini yang dimaksud dengan customer relationship, yaitu wadah untuk terus berhubungan dan semakin mempererat hubungan dengan pelanggan kita.
Revenue Stream Revenue stream dalam BMC akan kita isi dengan berbagai cara untuk menghasilkan keuntungan dari
value proposition kita. Kategori di dalam revenue stream: 1. Asset Sale: penjualan produk secara fisik. 2. Usage Fee: customer membayar sesuai lamanya menggunakan produk/jasa. 3. Subscription Fees: biaya berlangganan. 4. Lending/renting/leasing: biaya peminjaman/pemakaian/penggunaan sementara. 5. Licensing: biaya ijin pakai jasa / produk.
Key Resource Key resources adalah hal-hal paling penting yang harus Anda punyai agar key activities bisa dijalankan
dan value proposition bisa diberikan pada customer. Kategori di dalam key resources: 1. Physical asset : fasilitas pabrik, gedung-gedung, kendaraan, mesin-mesin. 2. Intellectual : brand, hak paten, copyright, database customer dan database partnership, informasi rahasia perusahaan 3. Human : tenaga kerja 4. Financial : sumber daya keuangan perusahaan cash, credit, obligasi, saham
Key Activities Key activities harus diisi dengan kegiatan wajib yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghasilkan
value proposition yang ditawarkan. Kategori di dalam key activities: 1. Production : aktivitas merancang, membuat, mengirimkan produk. 2. Problem Solving : aktivitas operasi yang biasanya muncul pada perusahaan konsultan, rumah sakit, organisasi penyedia jasa. 3. Platform Network : menjadi tempat atau wadah bertemunya dua atau lebih segmen pasar untuk saling berinteraksi/transaksi atau membangun network.
Key Partners Key partners adalah pihak-pihak yang bisa Anda ajak kerjasama. Kategori di dalam key partners: 1. Strategic Alliance between non-competitors: kerjasama dengan perusahaan yg tidak sejenis. 2. Coopetition: kerjasama dengan perusahaan kompetitor. 3. Joint ventures to develop new business: kerjasama untuk membentuk usaha baru. 4. Buyer supplier relationship: hubungan hanya sebagai pembeli dan penjual biasanya terjadi pada motif optimization and economy of scale.
Cost Structure Cost structure adalah rincian biaya-biaya terbesar yang harus Anda keluarkan untuk melakukan key
activities dan menghasilkan value proposition. Kategori di dalam cost structure: 1. Cost-driven: sensitif terhadap harga bahan baku. 2. Value-driven: perusahaan tidak terlalu memikirkan harga produksi/bahan baku karena yang dijual adalah nilai/seni/status/gaya hidup. 3. Fixed cost: biaya-biaya tetap yang muncul yang tidak tergantung pada jumlah produksi 4. Variable cost: biaya-biaya yang muncul bervariasi sesuai jumlah yang diproduksi
Contoh
Tugas 1
Buatlah sebuah Rancangan Usaha yang bergerak di Bidang Teknologi Informatika, Kemudian Gambarkan Business Model Canvas-nya. (Posting di menu Tugas pada Student Site)
Tugas 2
Carilah pengertian, perbedaan serta cara dan persyaratan untuk membuat sebuah
badan usaha berbentuk PT, CV, Firma, UD (Posting di menu Tulisan pada Student Site)
Langkah 4
1. Tanggal 29 Oktober: Tugas 1 & 2 sudah diupload ke blog masingmasing. 2. Tanggal 31 Oktober: Pertemuan kedua, hardcopy dikumpulkan dan presentasi Tugas 1 di depan kelas