PENGANGGARAN UNTUK PENANGGULANGAN BENCANA
Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP www.kumoro.staff.ugm.ac.id
[email protected]
“BUILDING THE SHIP WHILE SAILING” Daerah harus segera membentuk badan yg berkoordinasi dg BNPB; ps. 19(2) UU No.24/2007 Kelembaman paradigma; – Resistensi kelembagaan di daerah – Tabrakan & inkonsistensi dg berbagai peraturan
Rencana Aksi Daerah (RAD) sangat bervariasi; – PB adalah “tanggap darurat ” – Penyatuan fungsi BPBD dg SKPD yg sudah ada – Pola SOT daerah maksimal (PP No.8/2003: maks. 14 dinas, 370 jabatan struktural)
Kebutuhan menyederhanakan mekanisme pendanaan saat tanggap darurat Peraturan rinci ttg penganggaran untuk Penanggulangan Bencana belum ada.
PENANGGULANGAN BENCANA Fungsi Koordinasi
Kesiapsiagaan -Mitigasi -Kesiapan -Peringayan Dini
Tidak ada Bencana 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
perencanaan PB; pengurangan risiko bencana; pencegahan; pemaduan dalam Renbang; pensyaratan analisis risiko bencana; penegakan rencana tata ruang; pendidikan dan pelatihan; dan persyaratan standar teknis PB
Pada Saat Darurat 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kajian kilat Penetapan status Bencana SAR Pemenuhan kebutuhan dasar Perlindungan klp rentan Pemulihan sarana kunci
Pemulihan •Rehabilitasi •Rekonstruksi
Fungsi Komando
Dari: Dari: Sugeng Sugeng Triutomo Triutomo
SISTEM PB(UU No. 24/2007)
PELAKSANAAN ANGGARAN KINERJA Transisi yang Belum Selesai Budgetary Slack
1.
Anggaran belanja cenderung ditetapkan LEBIH TINGGI.
2.
Anggaran pendapatan cenderung ditetapkan LEBIH RENDAH.
3.
Kurangnya keterpaduan antara perencanaan dengan penganggaran.
4.
Relevansi Program / Kegiatan: kurang responsif dengan permasalahan dan / atau kurang relevan dengan peluang yang dihadapi.
5.
Konsistensi & sinkronisasi program masih relatif lemah; baik secara vertikal maupun horizontal.
6.
Program / kegiatan saling tumpang tindih antar SKPD dan bahkan saling meniadakan.
PELAKSANAAN ANGGARAN KINERJA Transisi yang Belum Selesai 7.
Pertanggungjawaban kinerja kegiatan masih tetap cenderung fokus pada pelaporan penggunaan dana. Paling tidak, sebelum PP 8 / 2006 ditetapkan, keterpaduan Laporan Lapora n Keuangan dengan Laporan Kinerja masih belum jelas.
8
Spesifikasi indikator kinerja dan target kinerja masih relatif lemah. lemah. Pada beberapa kasus, penetapan besar belanja tidak didasarkan pada pa da target kinerja keluaran (output) atau hasil (outcome). Volume output diubah, tetapi total belanja tidak berubah
9.
Indikator kinerja untuk Belanja Administrasi Umum (dulu disebut: Belanja Rutin) masih tetap belum jelas.
10.
Honor pada tiap kegiatan.
11.
Penetapan APBD seringkali terlambat, dan perubahan APBD seringkali seringka li di akhir tahun anggaran.
12. Manajemen Pendanaan Kesra: Mengapa Kabupaten X mampu menggratiskan menggratiskan Yankesmas serta wajar 12 tahun, sedangkan Kabupaten kita tidak mampu?
Alokasi Anggaran Indikatif 2008: PRB & Pengendalian Wabah Penyakit Menular No Fokus
Indikatif (M)
K/L
1
Penjabaran RAD PRB
2
Penguatan kapasitas kelembagaan dan peringatan dini serta mitigasi bencana
3
Pengarusutamaan PRB dalam rencana tataruang
277,0 Bakosurtanal, PU, DKP, Depdagri
4
Mendukung pengendalian wabah penyakit dan Flu Burung
604,3 DPU, Bakosurtanal, Depdagri
Total
127,3 Bakornas PB, Ristek, LIPI, DKP 1.028,7 Depdagri, Bakornas PB, Depkominfo, Depsos, Bakosurtanal, BPPT, LAPAN, BMG
9.412,7
Perencanaan dan Pendanaan PB (RKP Nas 08) 1 Pemetaan kawasan rawan bencana Pembangunan peringatan dini pada kawasan rawan bencana (prasarana / 2 sarana, teknologi, sosialisasi)
Pencegahan/ Pengurangan Risiko
Bakosurtanal, BPPT, PU, ESDM, BMG, LAPAN BPPT, LIPI, BMG, Dep. Hub
3 Pemberdayaan masyarakat (peningkatan kesadaran, kesiapsiagaan)
Bakornas PB, Depdagri, Depsos, Depdiknas
4 Penguatan kelembagaan (koordinasi,
Bakornas PB, Depdagri, Depsos
1 Tanggap darurat korban bencana
Bakornas PB, Depsos,Depkes, PU
(Pra Bencana) mekanisme, reaksi, pelayanan cepat)
Penangaan
2 dampak bencana lainnya
Depsos, Depkes, Depdiknas
3 Rehabilitasi sarana dan prasarana umum
Dep.PU, Dep.ESDM, Dephub, Bakornas
Pemulihan kondisi traumatik dan
(Pasca Bencana)
Rekonstruksi (infrastruktur, sosial,
4 ekonomi, kelembagaan)
Dep.PU, Dep.ESDM, Dephub, Deptan, Dep.KP, Dephut, Depsos, Bakornas
SUMBER DANA PENANGGULANGAN BENCANA Dana darurat APBN untuk Pemda [UU No.32/2004 ps.164(3)] Bantuan pemerintah [UU No.32/2004 ps.65-68] Dana siap pakai untuk BNPB [UU No.24/2007 ps.62(2)] APBD [UU No.24/2007 ps.8(d)]
RAD Penanggulangan Bencana HYOGO FRAMEWORK
Formalisasi Kebijakan (SK Bupati/Walikota)
UU Penanggulangan Bencana Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Bencana
Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Bencana
RPJPD RPJMD RENSTRA SKPD
Acuan bagi Program dan Kegiatan oleh Masyarakat
RKPD Musrembang
APBD-P
KUA dan PPAS APBD
Analisis Stakeholders DPRD Bagaimana supaya terpilih dan menjabat lagi? lagi ? (+ mampu mewujudkan kewajiban DPRD) KEPALA DAERAH Bagaimana supaya terpilih dan menjabat lagi? lagi ? (+ visi KDH terwujud) TIM ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH = TAPD Bagaimana agar SKPD makin EKONOMIS, EFISIEN tetapi semakin EFEKTIF (3E) SKPD Getting money first PIMPINAN KEGIATAN Berhemat dan mampu mengmeng -SPJ SPJ--kannya MASYARAKAT dan atau POKMAS PEMERHATI / PEDULI (Semua) Layanan publik yang murah bahkan gratis, responsif, cepat, cepa t, relevan, antisipatif, 3E, terjangkau (aksesibilitas), berkualitas, berkualitas, dan lainlainlain.
Untuk mewujudkan kewajiban daerah, apakah kepentingan dapat diserasikan?
MENUJU PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH YANG SEMAKIN BERKUALITAS UU 25/2004
UU 17/2003
UU 1/2004
PP
UU 15/2004
PP
UU 32/2004
PP
UU 33/2004
Pasal 182 & Pasal 194 UU 32/2004
misal:: PP 24/2005 misal
PP 58/2005: Pengelolaan Keuda (Omnibus Regulation)
Pasal 69 & Pasal 86 UU 33/2004
Pasal 155 PP 58 /2005
PERMENDAGRI 13 / 2006 Pedoman Pengelolaan keuangan Daerah
1
Perda Pokok2 Pengelolaan Keu Daerah
Kandungan lokal berdasarkan kesepakatan bersama yg tidak bertentangan dng peraturan perUUan
Perkada ttg Sistem & Prosedur Pengelolaan Keu Daerah
SE ttg Pedoman Penyusunan RKA - SKPD
Psl 330 Permendagri 13/2006 Psl 151 Ayat 1 PP 58 / 2005
Psl 151 Ayt 1 PP 58 /2005
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Perencanaan RPJMD
RKP
Pelaksanaan Rancangan DPA-SKPD
Renstra SKPD Renja SKPD
Penatausahaan
RKPD KUA
PPAS
Bendahara Penerimaan
Anggaran Kas Daerah
Penatausahaan Belanja
SPD (Surat Penyediaan Dana)
Nota Kesepakatan Pedoman Penysnan RKA-SKPD
Pelksnaan Angg. Pendapatan Intensifikasi Ekstensifikasi
RKA--SKPD RKA
Pelksnaan Angg. Belanja
Pmbhasan RAPBD
• Pengadaan barang & Jasa, Rapat2, dll. • Pembayaran Gaji • . . . (dll)
RPAPBD Evaluasi RAPBD & RPAPBD
Pelksnaan Angg. Pembiayaan
APBD
Laporan Realisasi Semester Pertama
Pnjbaran APBD
Perubahan APBD
Pengawasan
Penatausahaan Pendapatan
Ranc. Anggaran Kas SKPD
DPA-SKPD Permendagri ttg Penyusunan APBD
Pertgjwban
Bendahara Pengeluaran Penatausahaan Pendanaan Tugas Pembantuan
Akuntansi Keuangan Daerah
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah • Laporan Realisasi Anggaran • Neraca • Laporan Arus Kas • Catatan atas Laporan Keuangan
Kas Umum Piutang Investasi Barang Dana Cadangan Utang
Akuntansi Keuangan Daerah
• Pemberian Pedoman • Bimbingan • Supervisi • Konsultasi • Pendidikan • Pelatihan • Penelitian dan Pengembangan
Pengawasan terhadap pelaksanaan Perda tentang APBD
Kekayaan dan Kewajiban daerah • • • • • •
Pembinaan:
Laporan Keuangan diperiksa oleh BPK Pengendalian Intern
Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksnan APBD
Pemeriksaan Ekstern
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Provinsi/Kabupaten/Kota . . . . Tahun Anggaran . . . . Urusan Pemerintahan: x. xx. .......... x. xx xx. Organisasi : .......... Program : x. xx xx. xx. .......... x. xx. xx. xx. xx. Kegiatan : .......... Lokasi kegiatan ….. Jumlah Tahun n-1 Rp …………………………………..(……………………………………………………..) Jumlah Tahun n Rp …………………………………..(……………………………………………………..) Jumlah Tahun n+1 Rp …………………………………..(……………………………………………………..) INDIKATOR & TOLOK UKUR KINERJA BELANJA LANGSUNG Jenis Indikator Tolok Ukur Kinerja Target Kinerja Capalan Program Masukan Keluaran Hasil
1
KEBIJAKAN program APA dan UNTUK APA?
Kelompok Sasaran Kegiatan : …………. RINCIAN ANGGARAN BELANJA LANGSUNG MENURUT PROGRAM DAN PER KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Rincian Penghitungan Kode
Uraian
Rekening
x x x
x x x
x x x
1 xx xx xx
xx xx xx
2
x
x
x
xx
xx
Volume
Satuan
Harga satuan
3
4
5
Jumlah (Rp) 6 = (3 x 5)
MANAJEMEN 1
Jumlah …….., tanggal …..
BAGAIMANA program & kegiatan dilaksanakan?
Kepala SKPD (tanda tangan) (nama lengkap) NIP. Keterangan
:
Tanggal Pembahasan : Catatan Hasil Pembahasan : 1. 2. Dst No 1 2 dst
Nama
TIM ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH: NIP
Jabatan
Tandatangan
Tiap rupiah yang dibelanjakan harus menghasilkan prestasi kerja tertentu
Perencanaan RPJMD
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH
RKP
RKPD = Dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun.
Renstra SKPD Renja SKPD
RKPD
Permendagri ttg Penyusunan APBD
KUA
PPAS
Nota Kesepakatan Pedoman Penysnan RKA-SKPD
RKA--SKPD RKA Pmbhasan RAPBD RPAPBD Evaluasi RAPBD & RPAPBD APBD Pnjbaran APBD
RKPD disusun UNTUK MENJAMIN keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. RKPD memuat: ? Rancangan kerangka ekonomi daerah, ? Prioritas pembangunan dan kewajiban daerah, daerah, ? Rencana kerja yang terukur dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah, pemerintah daerah maupun ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. RKPD ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah. Urutan kegiatan penyusunan RKPD: ? Penyiapan rancangan awal rencana pembangunan; ? Penyiapan rancangan rencana kerja; ? Musyawarah perencanaan pembangunan; dan ? Penyusunan rancangan akhir rencana pembangunan.
Perencanaan RPJMD
RKP
KUA memuat:
Renstra SKPD Renja SKPD
RKPD
KEBIJAKAN UMUM APBD
Permendagri ttg Penyusunan APBD
KUA
PPAS
– target pencapaian kinerja yang terukur dari programprogramprogram yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk setiap urusan pemerintah daerah – yang disertai dengan proyeksi pendapatan daerah, alokasi belanja daerah, sumber dan penggunaan pembiayaan – yang disertai dengan asumsi yang mendasarinya. mendasarinya .
Nota Kesepakatan Pedoman Penysnan RKA-SKPD
RKA--SKPD RKA
Pembahasan KUA dilakukan oleh TAPD bersama Panitia Anggaran DPRD dalam pembicaraan pendahuluan RAPBD tahun anggaran berikutnya.
Pmbhasan RAPBD RPAPBD Evaluasi RAPBD & RPAPBD APBD Pnjbaran APBD
Disepakati dalam sebuah Nota Kesepakatan tentang Kebijakan Umum APBD Tahun XXXX antara: ? Pihak Pertama: Kepala Daerah yang bertindak selaku dan atas nama Pemerintah Daerah ? Pihak Kedua: Pimpinan DPRD (Ketua dan WakilWakil-Wakil Ketua) yang bertindak selaku dan atas nama DPRD
tabel 1 di subbab 2 pada KUA
TARGET PENCAPAIAN KINERJA YANG TERUKUR DARI SETIAP URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KODE A
BIDANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH
SASARAN PROGRAM / KEGIATAN
TARGET (%)
ORGANISASI
PAGU INDIKATIF (Juta Rupiah Rupiah))
C
D
E
F
G
B
URUSAN WAJIB 1
01
PENDIDIKAN Program Kegiatan ...
1
02
KESEHATAN Program Kegiatan ... ...
Sesuaikah dengan: • Isu strategis Faktual • Batas kewenangan & TUPOKSI • Kewajiban Daerah, DPRD & KDH
Wajarkah terhadap beban kerja (di kolom D & E)?
Perencanaan RPJMD
PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA
RKP
PPAS = Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara adalah:
Renstra SKPD Renja SKPD
RKPD
Permendagri ttg Penyusunan APBD
KUA
PPAS
Nota Kesepakatan Pedoman Penysnan RKA-SKPD
?
Rancangan program prioritas dan patokan batas maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD
?
untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKARKASKPD sebelum disepakati dengan DPRD. Disusun dengan tahapan sbb:
?
menentukan skala prioritas untuk urusan wajib dan urusan pilihan; pilihan;
?
menentukan urutan program untuk masingmasing -masing urusan; dan
?
menyusun plafon anggaran sementara untuk masingmasing -masing program.
RKA--SKPD RKA
Disepakati dalam sebuah Nota Kesepakatan tentang Prioritas dan Plafon P lafon Anggaran APBD Tahun XXXX antara:
Pmbhasan RAPBD
?
Pihak Pertama: Kepala Daerah yang bertindak selaku dan atas nama Pemerintah Daerah
?
Pihak Kedua: Pimpinan DPRD (Ketua dan WakilWakil-Wakil Ketua) yang bertindak selaku dan atas nama DPRD
RPAPBD Evaluasi RAPBD & RPAPBD APBD Pnjbaran APBD
tabel 1 di subbab 4 pada PPAS
MATRIKS PRIORITAS PROGRAM DAN PLAFON ANGGARAN NO
PRIORITAS PROGRAM DAN KEGIATAN
SASARAN PROGRAM / KEGIATAN
ORGANISASI
JUMLAH PLAFON ANGGARAN
A
B
C
D
E
Sesuaikah dengan: • Isu strategis Faktual • Batas kewenangan & TUPOKSI • Kewajiban Daerah, DPRD & KDH
Wajarkah terhadap beban kerja (di kolom D & E)?
JADWAL PENYUSUNAN APBD $ NKLU0 HL
0 HG- XQ
0 J ,, - XO L
0 HPEDKDV .8$
5.3'
5 HQVW U D
5 HQM D
3HPEDKDVDQ 33$6
5 DQF 33$6
3HGRP DQ 3HPEDKDVDQ 3HQ\ XVXQDQ 5 . $ RO HK7LP 5 . $ 6. 3' $ QJJDUDQ 3HPGD
' HV
$NKLU1 RY 3HPEDKDVDQ 5 DSHUGD $3%'
1 RW D . HVHSDNDW DQ . HS' D ' 35'
5 DQF .8$
53-0'
0 LQJJX , 2 NW REHU
3HUGD $3%'
3HUVHW XM XDQ %HUVDP D
5 DSHUGD $3%'
5 DQFDQJDQ 3HU. D' D7W J 3HQM DEDUDQ $3%'
3 HU. D' D 3HQM DEDUDQ $3%'
9 HULILNDVL ' 3$ RO HK7LP $QJJDUDQ 3HPGD
5 DQF ' 3$ 6.3'
5 . $ 6.3'
( YDOXDVL
' 3$ 6.3'
FUNGSI KUA dan PPAS menurut
PP 58 / Tahun
2005
1.
Landasan untuk penyusunan RAPBD (Psl 34 Ayat 3 PP 58 Tahun 2005)
2.
Dasar untuk menentukan PPAS (Psl 35 Ayat 1 PP 58 Tahun 2005)
3.
KUA & PPAS dituangkan dalam NOTA KESEPAKATAN, yang ditandatangani bersama oleh KDH dan Pimpinan DPRD. (Psl 35 Ayat 4 PP 58 Tahun 2005)
4.
KUA & PPAS = dasar bagi Tim Anggaran Pemerintah Daerah untuk menilai usulan RKA SKPD (Psl 41 Ayat 3 PP 58 Tahun 2005)
5.
KUA & PPAS = dasar bagi DPRD untuk menilai Raperda ttg APBD (Psl 44 Ayat 2 PP 58 Tahun 2005)
6.
Asumsi dalam KUA dapat digunakan untuk menilai urgensi perubahan APBD (Psl 81 Ayat 1 huruf a PP 58 Tahun 2005)
7.
Materi KUA merupakan dasar bagi DPRD untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah tentang APBD. (Psl 132 PP 58 Tahun 2005)
FUNGSI KUA dan PPAS menurut public expenditure management Akuntabilitas KUA dan PPAS ? Nota Kesepakatan KepDa + DPRD = Dasar Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Disiplin Anggaran yang bersifat Menyeluruh (aggregate fiscal discipline) KUA dan PPAS kunci untuk membangun disiplin anggaran yang bersifat bersifat menyeluruh sesuai plafon yang telah disepakati.
Alokasi Sumberdaya secara Strategik KUA & PPAS digali dari kondisi terkini, terkini , = alat validasi relevansi DOKUMEN PERENCANAAN dengan dinamika kehidupan sosial budaya dan tuntutan tuntuta n aspirasi masyarakat yang sedang berkembang.
Efisiensi Teknis Informasi daftar program dan kegiatan di KUA dan PPAS akan lebih memudahkan dan mempercepat penyusunan RKA SKPD.
dari kepmendagri 29/2002 ke Permendagri 13/2006 pada
• Gaji & Tunjangan • Tambahan Penghasilan PNS • Belanja Penunjang Operasional KDH/WKDH • Biaya Pemungutan Pajak Daerah
BAU
BELANJA TIDAK LANGSUNG
a
Belanja Pegawai
Belanja Pegawai Belanja Barang & Jasa Belanja Perjalanan Dinas Belanja Pemeliharaan
KEGIATAN
BOP Belanja Pegawai Belanja Barang & Jasa Belanja Perjalanan Dinas
BELANJA LANGSUNG
KEGIATAN
Belanja Pegawai Belanja Barang & Jasa Belanja Modal
Belanja Pemeliharaan
BM
Daftar program / Kegiatan ada pada LAMPIRAN A.VII Permendagri 13/2006
Bagaimanakah proses penyusunan RKA SKPD ? Rincian Anggaran Pendapatan
1. SKPD menerima Surat Edaran KDH tentang Pedoman Penyusunan RKA-SKPD.
R-1
2. SKPD menyusun Rincian Anggaran Pendapatan untuk menghasilkan R-1 (= RKA-SKPD 1). Hanya oleh SKPD pemungut pendapatan.
Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung
3. SKPD menyusun Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung untuk menghasilkan R-2.1 (= RKA-SKPD 2.1)
5. Kemudian, seluruh R-2.2.1 (RKA-SKPD 2.2.1) direkapitulasi untuk menghasilkan R-2.2. (= RKA SKPD 2.2) 6. SKPD yang bertindak sebagai SKPKD menyusun Rincian Penerimaan Pembiayaan Daerah untuk menghasilkan R-3.1 (= RKASPKD 3.1) 7. SKPD yang bertindak sebagai SKPKD menyusun Rincian Pengeluaran Pembiayaan Daerah untuk menghasilkan R-3.2. (= RKASKPD 3.2) 8. SKPD mengkompilasi dokumen-dokumen R di atas menjadi R-0. 9. RKA-SKPD tersebut selanjutnya diserahkan kepada PPKD untuk proses peyusunan Raperda APBD.
SE KDH ttg Pedoman Penyusunan RKA SKPD
4. SKPD menyusun Rincian Anggaran Belanja Langsung tiap kegiatan utk menghasilkan R-2.2.1 (= RKA-SKPD 2.2.1)
R - 2.1 Rincian Anggaran Belanja Langsung
R - 2.2.1
R - 2.2
Rincian Penerimaan Pembiayaan
R - 3.1 Rincian Pengeluaran Pembiayaan
R - 3.2
R-0
JENIS & PENYEBAB BENCANA Kecelakaan
Kerusuhan
Perang
Ledakan Nuklir
Kimiawi
Buatan Manusia
BENCANA Alami
Gempa
Angin
Banjir
Kekeringan
PENGANGGARAN UNTUK DISASTER PREPAREDNESS (KESIAPAN MENGHADAPI BENCANA) Goel, 2006:167 1. Dukungan kebijakan dan struktur administratif di tingkat pusat & daerah 2. Keseriusan elit politik & birokrat 3. Kesadaran masy, PR, pengemb. SDM 4. Perencanaan yg rinci: pemantauan, prediksi, peringatan dini, respon yg efektif 5. Penguatan litbang & transfer teknologi 6. Identifikasi projek & alokasi dana untuk pencegahan & mitigasi 7. Pelatihan untuk menjamin kesiapan personil 8. Transparansi dalam semua hal mengenai kesiapan menghadapi bencana 9. Akses keuangan bagi proses pengkajian ulang (retrofitting) 10. Penguatan program di semua tingkatan untuk memperbaiki kesiapan menghadapi bencana.