IS.fN 1410-1998
ProsidingPresenlasi/lmiah Daur BahanBakor Nut/ir PEBN-BATAN,Jakorlo /8-/9Maret /996
PENGAMBILAN AKTINIDA DENGAN PROSESTBP Studi Modifikasi ProsesPUREX Djarot S. Wisnubroto PusatTeknologiPengolahanLimbah Radioaktif
ABSTRAK PENGAMBll.AN AKTINIDA DENGAN PROSESTBP. Studi terhadapmodifikasi proses PUREX dilakukan dengantujuan perluasanproses PUREX sehinggadapat mengambilaktinida bervalensitiga.. Dalam penelitian ini neodimium (Nd) digunakan sebagaipenggantiaktinida bervalensitiga seperti amerisium (Am) dan curium (Cm). Percobaandilakukan secara canl, dan analisis dilakukan menggunakanUV-VIS spektrometer. Seperti yang diharapkan U mudah diekstraksioleh tri-n-butil fosfat (TBP), tetapi masalabterdapatpada ekstraksiNd. Hal ini dapatdipecahkandenganmenambahkanNaNO)pada raseair. Penmnbal1an O,2M NaND) cukup untuk mengambil Nd dari raseair. Kenaikan suhu akanmengurangidistribusi U dan Nd dalam rase organik. Evaluasi selW1lhdata menghasilkansebuahproses dinamakanprosesTBP untuk pengambilanU dan Nd (atau aktinida bervalensi tiga) sekaligus, yaitu pertama U diarnbil langsungdari asam nitrat, kernudian Nd diekstraksi dengan menambahkan NaNO3 ke dalmn rase air sehinggarneninggalkanbasil belab. Pemisahm1 aktinida bervalensitiga dan unsur tanab jarang dilaktlkan denganmengg1rnakan kornbinasipengornpleksdiethylenepentaacetic acid (DTPA) dan ekstraktan diisodecylphosphoricacid (DIDPA) atau diethylllexyiphsophoricacid (IffiEHP).
ABSTRACT RECOVERYOF ACT//N/DESBY TBPPROCE.\'S.Modification ofPUREX processhas beenstudied. Theaim ofthe modification is to extendthe ability ofPl.JREXprocess that can recovertrivalent actinides. Nd was usedas a substitute ofthree valenceactinidessuchas americiumand curium. The experimentwas done by batch method,and using UV-V/S spectrophotometer for the analysis. As expected,U is easilyextractedby tri-n-butylphosphat (I'BP), but the problem is extraction of Nd. This difficulty can be solved by addition of NaNO) in the aqueousphase. Addition ofO.2M NaNO) is enoughfor the recovery ofNd. Rising of temperaturereducesU and Nd distribution in organic phase. Evaluation of all results gives a process namedas TBP processfor recovery U and Nd (or three valenceactinides).First U is extractedfrom nitric acid, thenNd is recoveredby addition of NaNO) in the aqueous phase leavingfission products. Then, the trivalent actinides can be separatedfrom rare earths by combination of complexant of diethylenepentaaceticacid (DTPA) and extractant of diisodecylphosphoricacid (D/DPA) or diethylhexylphosphoricacid (HDEHP).
PENDAHULUAN Berdasarkan penanganan lUtIng belakang daur bahan bakar mlklir terdapat dua siklus daur, yaitu daur terbuka dimana bahan bakar bekas disimpan tanpa pengambilan kembali U clan Pu, clan daur tertuhlp dimana proses olah ulang dilakukan. Studi perbandingan dari kedua daur tersebut merupakan hal yang masih kontroversial karena melibatkan pula parameter ketidak pastian pada nasib bahan bakar bekas atau limbah radioaktif yang disimpan setelah jangka waktu lamal.2. Tetapi penelitian kedua daur tersebut terns dilakukan, terutama pada ujung akhir daur (back end) meskipun beberapa negara maju mengendurkan penggllnaan PL TN scbagai pemasok energi listrik. Saat ini kegiatan penelitian di negara-negara pengguna tenaga nuklir lebih banyak pada daur
tertutup
dengan
menckankan pcningkatan
keselamat.'ln pengelolaan bahan radioaktif terutama pada pcncarian material untl,k
imobilisasi limbah aktivitas tinggi dan/ atau pemisahanunsur berwaktu paruh panjang yang diikuti penelitian transmutasi terhadap unsurunsurtersebut. Dasar dari penelitian yang dilakukan ini adalah pengembanganproses pemisahanunsurunsuraktinida dari basil belahyang terdapatpada limbah cair aktivitas tinggi. Makalah ini membahas kemungkinan penggunaan mp sebagai ekstraktan aktinida termasuk aktinida bervalensitiga. Selamaini diketahuibahwa mp tidak dapat mengekstraksi aktinida bervalensi tiga. Denganhipotesisbahwa ketidak mampuan mp mengekstraksiaktinida (III) salah satunya adalah karena gugus fungsional P=O terisi oleh HNO3, maka dilakukan penambahangaram nitrat sehinggamengurangi ikatan HNO3 dengan P=O daD menambah kemungkinan terekstraksinya aktinida (III) (mi~llnya Am(III), Cm(III» oleh mp 3. Hipotesispenelitian ini dipertegasdengan penelitian lain, yaitu pengambilanAm (atau Nd dalam penelitian ini) dengan menggunakan 313
Prosiding Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir PEBN-BATAN. Jakarta 18-19 Maret 1996
ekstraktan n-octyl (phenyl)-N. N -di isob utyl carbamoylmethylphosphine oxide (CMPO)4. Senyawa organik ini rnernpunyai dua gugus fungsional P=O dan C=O, sehingga dengan asurnsi yang sarna asarn nitrat dapat terikat oleh C=O dalarn CMPO, rnaka P=O dapat rnengikat logarn-iogarn aktinida termasuk aktinida valensi tiga. Kelernahan penggunaan ekstraktan ini adalah, kita harns rnernbuat proses yang sarna sekali barn yang berbeda dengan proses plutonium uranium extraction (PUREX) sehingga memerlukan biaya untuk penelitian daD pengembangan yang
Gambar1. IkatanantaraTBP denganHNO3. Berikut adalah contoh perhitungan penentuanTBP bebas([TBP]f) yang didefinisikan sebagaiTBP yang tidak terikat oleh asam nitrat yang dapat dipergunakan untuk mengekstraksi aktinida. [TBP],=[TBP).,..-[TBP"HNo.) -2((fBP)2° HNo.)
(5)
(TBP!I"(TBPJo,...aHNo.°K,1TBP~ -2aHNo..K..(TBPV
(6)
-(I + aHNo.'K,~ "" «I + aHNo,.K,>,+ 8. .uNo..K..ITBPJo,..
[TBP'"
rnenyelurnh. Pada penelitian ini digunakan Nd sebagai pengganti Am. Cm karena kemiripan sifat kimia. dan digunakan pula U (walaupun kemampuan ekstraksinya telah diketahui) sebagai perbandingan serta kemungkinan pemisahannya.
Proses pemisahan aktinida menggunakan TBP
mempunyaj
(7) 4. aHNo,.K.
keuntungan
-keuntungan
1)
sifat-sifat TBP telah diketahui, 2) teknologi prosesnya cukup mengadaptasiproses PUREX sehinggamemberikankeuntunganekonomi, Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dibuat sketsa proses pengambilan aktinida serta pemisahan masing-masing unsur. Penelitian ini tidak hanya bergtma untuk daur bahan bakar nuklir sendiri. tetapi metodenya dapat dipakai untuk memecahkan problema pengolahan limbah radioaktif.
Dimana
a = [W][NO31r
yang merupakan
aktivitas ion didapat dari perhitungan metode Bromley daD y mcrupakan koefisien aktivitasnyas. Lambang K adalah konstanta kesetimbangan reaksi (3) daD (4) yang telah dilaporkan sebelumnya dimana Kl=O,07-o,194 (untuk reaksi (3» daDK2=O,33-O,43 (untuk reaksi (4» 6.7. Dari basil perhitungan persamaan (7) yang ditunjukkan pada gambar 2 akan didapat bahwa untuk umpan [HNO3]>2M maka >50% dari porsi TBP digunakan untuk bereaksi dengan asam nitrat. Ini berarti, sisa dari TBP (sekitar <0,5 M untuk 30% TBP) digunakan untuk mengekstraksi logamlogam aktinida sepcrti U. Pu daD lain sebagainya. Dengan anggapan demikian dapat dibayangkan bahwa kompetisi untuk dapat berekstraksi dengan TBP sangat berat, sehingga Am(III) akan sulit diekstraksi oleh TBP kecuali kalau sebagian asam nitrat diganti dengan garam nitrat seperti yang telah dijelaskan dalam hipotesis di atas.
TEORI REAKSI TBP DENGAN AKTINIDA DAN ASAM NITKA T ReaksiffiP denganU, Nd dan HNO) dapat dinyatakansebagai4.s: Nd~ + 3N~ + TBP <=> Nd(NO3)3,TBP
(I)
UO2-t+ 2N~ + 2TBP<=> UOiNO3n.2TBP
(2)
If'" + NO3-+ TBP
<=> HNO3.TBP
(3)
W + NO). + 2TBP
<=> HNO3.2TBP
(4)
Meskipun berfimgsi sebagai pelarul. asam nilral juga terekstraksi oleh TBP dan balman merupakan senyawa yang dominan dalam rase organik. Ikatan TBP dan HNO3 dapal divisualiSc1sikan seperti pada Gambar I.
C.H, """"""~""""""" C.H, C.H, ~
314
ikatan hi(lrogen P=0
,
HNO.)
Gambar 2. Koefisien Distribusi asam nitrat dan konsentrasi TBP bebas pada ekstraksi a5<1mnitrat dengan 30% TBP.
-f-I-i
Prosiding Presenta.ri Ilmiah Daur Bahan Bakor Nukllr PEBN-BATAN. Jakarta 18-19Maret 1996
2 U(VI)
.
HNq
1.6
-
\
1.2
-
0.8 r""--
0.4 0
200
250
300
350
400
450
500
Panjang Gelombang (nm) Gambar 3. Spektrum U daD HNO3
1
"m c: (\1
0.8
-
0.6
-
0.4
-
.c'0
(/)
.c
«
0.2 0 300
400
500
600
700
Panjang Gelombang
800
900
(nm) )
Gambar 4. Spektrum Nd.
315
Pro.fiding Pre.fenta.fi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir PEEN-BArAN, Jakarta /8-/9 Maret /996
Disamping hal di alas penambahan garam nitrat semacam NaNO), AI2(NO)h daD Ca(NO)2 yang kationnya tak terekstraksi TBP juga akan menambah kemungkinan terbentuknya senyawa seperti U nitrat alau Nd nitrat dan menggeser reaksi (8) dan (9) ke kanan, sehingga logamlogam U dan Nd tersebut lcbih mudah diekstraksi
BASIL DAN BABASAN
olehTBP. Uaz2++ 2N~.
<=> UOz(NO)n
Nd3+ + 3NO3"
<=> Nd(NO3h
(8) (9)
BAHAN DAN TATA KERJA
Bahan Bahan kimia
UO2.(NO3h.6H2O.Nd2O3.
senyawa organik TBP maupun n-dodekan atau
kerosensertaHNO3 .NaNO3 padareagent-grade berasaldari E. Merck digunakantanpa pemurnian lebih lanjut. TataKerja Lima mllarutan TBP 30% dalam pclarut ndodekan atau kerosen diselimbangkan dengan asam
nitrat
pada volume
yang
sarna sebelum
ekstraksi terhadap U maupun Nd. Fase organik tersebut diambil 3 ml untuk dikontakkan dengan 3 ml rase air asam nitrat yang berisi 0,075 g U dan/atau 0,050 g Nd selama 15 menit. Setelah masing-masing rase dipisahkan, dilakukan analisis konsentrasi U daD Nd pada rase air daD organik menggunakan UV-VIS spektrofotometer. Berdasar analisis tersebut dapat ditentukan koefisien distribusi yang didefinisikan sebagai perbandingan konsentrasi unsur tertentu pada fase organik dengan kollsentrasi pada fase air. Gambar 3 daD 4 adalah spektrum U, Nd dalam HNO3 , dan dalam penelitiall ini digunakan panjang gelombang 415 nm, 796,5 nm (daerah sinal tampak) masing-masing ulltuk U daD Nd untuk kalibrasi daD penentuan koefisien distribusi. Percobaan dilakukan dengan parameter konsentrasi asam nitrat (0,5 -3 M), dan pengaruh penambahan 0,2M NaNO3, (dalam hal ini tidak dilakukan variasi konsentrasi NaNO3, tempi ditentukan bahwa konsentrasi NO3- harus 0,5 -3 M) , kedua percobaan tcrscbut dilakukan pada subu 30°C.
Terakhir
dilakukan
percobaan
pengaruh perubahan Stillu (30°C, 50°C, 70°C) untuk berbagai konsentrasi as.1m nitrat (0,5, 1,0 dan 2,0 M).
316
[HNO]Aq (M) Gambar5. EkstraksiU daDNd denganrep. Ekstraksinya U memberikan koefisien distribusi yang besar sehingga makin mempersempitkemungkinan aktinida bervalensi tiga untuk berreaksi dengan rep. Secara perhitungan hal ini dapat dinyatakan dengan penyempurnaan persamaan (6) dengan memasukkanunsur kompleks UO2(NO3)2"2rep menjadi persamaan(8). Perhitunganini berbeda denganapa yang dilaporkan oleh ~enedict et al. karenapustakatersebuttidak mempertimbangkan aktivit.'lsasamnilrat di dalamraseair, sertahanya mempertimbangkan reaksikimia (3) sajas. [TBP~= [TBP~ -aHNo,"K,.~PJr. 2KU(Uo,l+)aHNo.'TBp~1
2aHNo,.K1"~PV
(8)
.B:i:
Prosiding Presentasi Ilmiah Dour Bahan Bakar Nuklir PEBN-BATAN, Jakarta 18-19 Maret 1996
Ow
.5 .,b (/)
(5
~ .0
]~ 0
1.5
0.5
2
2.5
3
3.5
[NO3-]aq (M) Gambar 6. Pengaruh penambahan NaNO3 O.2M terhadap koefisien distribusi U daD Nd
-.JB2 + 4A'[11~P)lo'aJ
[TBPJr= -
(9) 2A
deugau, A=2. aHNO3'(K2+ aHNO3[UO?+]) B=I+ aHNOrK. Persamaan (8) menunjllkkan kembali bahwa semakin banyak unsur-unsur yang mudah terekstraksi sepert U, Pu atau Np valensi empat dan enam maka akan berkurang TBP bebasnya sehingga aktinida valensi tiga semakin tidak mempunyai kemampuan untuk mengikat dengan
gugusP=O daTiTBP. Seperti yang telah dijelaskan pada teori di atas, Gambar 5 juga menunjukkan koefisien distribusi yang rendah dari Nd ( dengan orde 102) dimana rase airnya adalah asam nitrat. Pada proses PUREX , karena sulit diekstraksi oleh TBP maka aktinida bervalensi tiga serta unsur-unsur tanah jarang akan ikut terbawa olch rase air sebagai kelompok limbah cair aktiyitas tinggi. Tetapi beberapa negara mempunyai kcbijaksanaan untuk mengambil aktinida-aktinida tersebut karena tingkat keracunan yang tinggi dan waktu paruhnya yang panjang, sehingga batasan-batasan imobilisasi limbah aktiyitas tinggi akan lebih longgar s. Sedangkan aktinida-aktinida tersebut dapat diletakkan pada tempat yang mudah dimonitor ataupun ditransmutasikan menggunakan suatu re.1ktor maupun akselerator sehingga menjadi unsur-unsllr yang berwaktu paruh lebih pendek.
Apabila ditambahkan garam nitrat semacam NaNO) atau AI2(NO)) atau Ca(NO)2 ke da!am rase airnya diharapkan adanya kenaikan distribusi di da!am rase organik. Prinsip ini sebenarnya te!ah digunakan pada proses PUREX untuk menaikkan koefisien distribusi uranium nitrat, tetapi kenaikan distribusi hanya berlaku pada konsentrasi nitrat total >5M untuk penambahan
NaNO). >4M untuk Ca(NO)2 dan >3M untuk AI2(NO)) 5. Gambar 6 menunjukkan pengaruh garam nitrat pada koefisien distribusi Nd daD U. Pada ekstraksi U keberadaan garam tersebut pada rase air tidak mempengaruhi tingkat ekstraksi aktinida tersebut, sedangkan pada Nd dengan penambahan 0,2M NaNO) terdapat kenaikan yang berarti dari orde 10-2 menjadi 100. Hal ini tentu jauh dari harapan yang diinginkan. tetapi orde tersebut cukup untuk memisahkan aktinida bervalensi tiga (dengan asumsi koefisien distribusi Nd sarna dengan Am) dati larutan asam nitrat dengan proses sinambung. Hasil ini sesuai dengan hipotesis bahwa tanpa NaNO), maka gugus P=O pada TBP didominasi oleh asam nitrat. Hasil eksperimen ini cukup untuk dapat memprediksi koefisien distribusi aktinida valensi tiga pada penambahan NaNO) lebih dati 0,2M. Perhitungan yang dilakukan sarna dengan perhitungan untuk mencari distribusi asam nitrat ataupun U nitrat dalam rase organik maupun rase air tetapi dengan merubah aktivitas ion a karena harus memperhitungkan efek dati NaNO) 6. Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa pada penambahan NaNO) di atas 1,0 M pada konsentrasi asam nitrat 0, 1M -0,2M akan
317
, r
Prosiding Presentasi Ilmiah Dour Bahan Bakar Nuklir PEBN-BATAN. Jakarta 18-19 Maret 1996
30% TBP bahan
bakar bekas
, U daD Pu
ncoon
endapan
NaNO 3
30% TBP Hasil Helah DTPA DIDPA/HDEHP
Unsur Tanah
Jarang
,
Gambar7. KonsepProsesTBP
menyebabkanterekstraksinyaaktinida valensitiga lebih dati 70%. Seperti diketahui bahwa operasi suatu proses sangat jarang dilakukan pada suhu kamar atau dibawahnya, umumnya para teknisi mengambil
318
suhu 40°C sebagai suhu operasi proses dalam perhitungan desain. Telah dilakukan suatu percobaan Ulltuk melihat pengaruh suhu pada ckstraksi mengglmakan TBP, tetapi karena keterbatasan peralatan maka jangkauan suhu hanya terbalas di atas suhu kamar. Seperti yang
ProsidingPresenlaslllmiah Daur BahanBakorNuklir PEBN-BATAN.Jakarla/8-/9Marel/996
ditunjukkan pada Tabel I, pellgaruh suhu terhadap ekstraksi Udall Nd relatif kecil meskipun ada kecenderullgall menurunnya koefisien distribusi terhadap naikllya suhu. Dalam hat ini tidak dilakllkall percobaan pengaruh suhu apabila NaNO) ditambahkan pada rase aimya, karena sesuai dengan hasil Tabcl 1 perubahan suhu tidak banyak mcmpclIgaruhi koefisien distribusi. Dari basil-basil eksperimen dapat dibuat suatu proses disebut proses TBP yang dapat digunakan untuk memisahkan V dan aktinida bervalensi tiga. Proses ini terdiri dari tahapan pengambilan VI Pu olch TBP (proses PUREX) yang menyisakan limbah aktivitas tinggi (high level was/elm.. W) , dilanjutkan dengan tahap berikutnya yaitu penurunan konsentrasi asam nitrat HLW tersebut mengglmakan HCOOH sampai sekitar O,2M. Sebelum pengambilan Am dilakukan penyaringan terhadap endapan yang mungkin terbentuk dari denitrifikasi, dilaltjutkan dengan pengambilan Am dengan menambahkan O,2M NaNO3 pada rase air asam nitrat (Ii hat Gambar 7). Pada proses scbcnarnya. tentu tidak sesederhana seperti yang dijelaskan. Sebagai contoh untuk memisahkan Am(III) dari lantanida (rare earths/RE) sangat sulit karena kemiripan sifat kimianya. Problema tersebut dapat diatasi dengan mengadaptasi proses T ALSPEAK dimana Am dan lantanida yang terekstraksi TBP direekstraksi menggunakan pengompleks diethylene tetraamine pentaacetic acid (DTPA), kemudian lantanidanya dipiSc1hkan dari Am dengan ekstraksi mengg\makan diethylhex-ylphosphoric acid (HDEHP) atau diisodecylphosphoric acid (DIDPA) 10.11. Namun proses yang dijelaskan pada Gambar 7 dapat langsung diadopsi oleh proses PURE X sebagai tahapan tersendiri sehingga seluruh aktinida yang terdapat dalam larutan bahan bakar bckas dapat diambil oleh TBP, dan hanya menyisakan hasil belah Sc1ja dalam limbah cair aktivitas tinggi.
SIMPULAN Eksperimen dengan tujuan untuk memodifikasikan proses PUREX mcnunjukkan bahwa penambahan O,2M NaNO3 cukup unluk mengambil Nd dari rase air. Kenaikan suhu akan mengurangi distribusi U dan Nd dalam rase organik. Evaluasi seluruh data menghasilkan sebuah proses yang disebul proses TBP untllk pengambilan U dan Nd (atau aktinida bervalensi tiga) sekaligus, yaitu pertama U diambil langsung
dari asam nilrat, kemudianNd diekstraksidengan menamballkanNaNO3ke dalam Caseair sehingga meninggalkanhasil belah. Penelitian ini hanya menyangkut hal-hal yang prinsip saja. untuk membangtmsuatu prosesyang lebih rinci untuk memecallkanmasalah spesifik diperlukan studi lebih lanjut. UCAPAN TERIMAKASm Penulis mengucapkan terimakasih alas bantuan dari Ir. Husen Zamroni dan Sdri. Hem Sriwahyuni sehingga penelitian dapat dilaksanakan dengan lancar. Demikian pula penulis ucapkan terimakasih kepada Bidang KeselamatanKerja dan Lingkungan PTPLR alas bantuanpenyediaanlamtan organik mp sertaijin penggllnaanUV-VIS spektrometer.
DAFTARPUSTAKA I. 2. 3.
4.
5.
6.
7. 8. 9.
KASTENBERG, W.E., Nuclear Technology, vol. 97,p.241 (1991) PAPP, R. dan LOSER H., Nuclear Technology,vol.73.,p.228 (1986) KUBOTA, M., dan MORITA, Y., "Actinides Separationfrom HL W", lAERI REPORT5511, 1988(Japanese) WISNUBROTO, D.S., "Behavior of Np Extractionby CMPO", PhD thesis, Univ. of Tokyo, Tokyo, 1993 BENNEDICT, PIGFORD dan LEVI, "Nuclear Chemical Engineering", McGrawHill, New York, 1981 WISNUBROTO, D.S., "Model SpesiasiFase Air Dan Organik Pada Sistem Ektraksi." Disampaikan pada PertemU(Jn Ilmiah Penelitian Das.1r dan Teknologi Nuklir di PPNY, Yogyakarta,April 1995 CHAIKO, D.l. dan VANDEGRIFT. G,F., Nucl. Tech.~Vol. 82, pp.52, 1988 BROMLEY, L.A.., AIChE Jornal , Vol. 19, No.2, pp.313, 1973 HIRAYAMA, F., TAKASHI, M., YUASA. Y., dan TANI, A., "Automatic Chemical Separation Apparatus for Uranium and Transuranium Separation" dalam Proceedingof International Symposium on Actinide/Lanthanide Separation, editor G.R. Choppin et al., Honolulu, Hawai, p.140 (1984)
10. WEAVER B. dan KAPPELMANN, F.A., "T ALSPEAK Process", ORNL-3559, Oak Ridge NationalLaboratory(1964) II. WISNUBROTO, D.S., "Separation of Am and RE by DIDPA", Master thesis, Univ. of Tokyo, Tokyo, 1990 319
Pro.riding Presentasi llmiah Dour Bahan Bakar Nuklir PEBN-BATAN. Jakarta 18-19 Maret 1996
TANYAJAWAB I. Sugondo .Mengapa dipilih unsur Nd. tidak menggunakanAm .Apa tujuan dilakukan pemisahanaksinida
lebih banyak, sehingga unsur-unsur yang ada dalam nitrat juga terektraksi lebih banyak. Djarot Sulistio W .Faktor utama yang mempengaruhi ekstraksi asam nitrat adalah konsentrasi dan suhu
Djarot Sulistio W .Kami memilih unsur Nd, karena Nd mempunyai sifat kimia yang mirip dengan Am, seperti koefisien distribusinya .Tujuan dilakukan pemisahan adalah untuk mempermudah dalam pengontrolan terhadap unsur yang memiliki waktu paruh panjang clan memperpendek waktu pamh dengan menggunakan reaktor ak.\"elerator
4. Taufik Usman .Bagaimana pengaruh koefisien distribusi terhadapkemarnpuanekstraksi
2. Sarwo .Apakah metoda yang digultakan untuk mengekstraksi aksinida ini tidak mempengaruhi kondisi ekstraksi aksinida valensi yang lain?
5. Erick Johneri
Djarot Sulistio W .Pengaruh koefisien distribusi terhadap kemampuan ekstraksi adalah semakin besar koefisien distribusi, semakin banyak pula unsur yang terikut ke dalam rasa organik, sehinggakemampuannyamenjadimeningkat
.Mohon penjelasan Saudara mengenai penggunaan TBP untuk mengekstraksi Am daD bagaimana prosentasenya terhadap penggtmaaan ekstraktan lain, serta jelaskan kelebihan daD kekurangannya.
Djarot Sulistio W .Metoda ini tidak mempengamhi kondisi aksinida valensi lain, karena garam yang dipakai tidak menyebabkan terjadinya perubahan koefisien distribusi unsur lain.
J. Mainar .Faktor apa saja yang mempengaruhi reaksi kesetimbangan, agar ekstraksi nitrat oleh TBP
320
Djarot Sulistio W .TBP mempunyai kelemahan dibandingkan dengan ekstraktan lain, seperti HDEHP, DIDPA dan CMPO, yaitu kemampuan ekstraksi terhadap Am relatif lemah, karena memiliki Kd sebesar 10.2, sedangkan ekstraktan yang lain memiliki Kd berkisar antara 10 -100