Army Fuad H.: Pengamanan Obvitnas Oleh Ditpam Obvitnas.....221
PENGAMANANOBJEK VITAL NASIONAL OLEH DIREKTORAT PENGAMANAN OBJEK VITAL POLDA KALIMANTAN SELATAN Army Fuad Helmy POLRI
[email protected]
Abstract This research aims to: (1) Assess and evaluate the pattern containedsystem in the Securing of National Vital Objectsby Vital Object Security Directorate of Polda Kalimantan Selatan; and (2) Assess and evaluate the obstacles in the Securing of National Vital Objects by Vital Object Security Directorate of Polda Kalimantan Selatan. It can be concluded that: 1. The system pattern contained in the Securing of National Vital Objects by Vital Object Security Directorate of Polda Kalimantan Selatan not stated clearly and explicitly in the legislation pam obvitnas, but in the Presidential Decree No. 63 of 2004 on the Securing of National Vital Security Object there is described that pattern Sispamobvitnas, they are: (1) The main executor of the system Securing of National Vital Objek is obvitnas management authority, in this case the Police through Dirpamobvit; (2) Police are obliged to provide security assistance obvitnas; (3) priority preemptive and preventive activities; (4) in an integrated and simultaneous shared obvitnas managers implement security systems obvitnas; and (5) and against obvitnas is an organic part of or including the military, the security environment remain to be implemented, although the security environment outside Obvitnas or process interruption handling defense and security. 2. The obstacles in the Securing of National Vital Objects by Vital Object Security Directorate of Polda Kalimantan Selatan, they are: (1) Lack of quality personnel guard PT. Pertamina (Persero) BBM Terminal Banjarmasin due to lack of professional recruitment system; (2) Insufficient number of security officers compared to the vulnerability of the region; (3) Infrastructure security Obvit Of Polda Kalimantan Selatan are limited;(4) The lack of security coordination between Ditpamobvit Polda Kalimantan Selatan with regional security managers of the company, and the company's internal security guard at the Police Post. Keywords: Security, National Object Vital, Polda Kalimantan Selatan
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengkaji dan mengevaluasi pola sistem yang terkandung dalam sistem pengamanan Obvitnas olehDirektoratPengamanan Objek Vital Polda Kalimantan Selatan,dan(2)mengkaji dan mengevaluasi hambatan dalam pengamanan obvitnas oleh Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda Kalimantan Selatan. Hasilpenelitiandapatdisimpulkanbahwa: 1. Pola sistem yang terkandung dalam sistem pengamanan Obvitnas oleh Ditpamobvit Polda Kalimantan Selatan tidak disebutkan secara jelas dan tersurat dalam peraturan perundangan pamobvitnas, namun dalam Keputusan Presiden Nomor 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Obvitnas ada dijelaskan bahwa pola sistem Pamobvitnas, yaitu: (1) Pelaksana utama Pamobvitnas adalah otoritas pengelola obvitnas, Polri sendiri melalui Dirpamobvit; (2) Polri berkewajiban memberi bantuan pengamanan obvitnas; (3) mengutamakan kegiatan preemtif dan preventif; (4) dan secara terpadu dan simultan bersama dengan pengelola obvitnas melaksanakan Sispamobvitnas; dan (5) obvitnasbagianorganikatautermasuk lingkungan TNI maka pengamanan tetap dilaksanakan oleh TNI, pengamanan diluar lingkungan Obvitnasdalam penanganan gangguan keamanan. 2. Hambatan pengamanan Obvitnas Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda Kalimantan Selatan yang teridentifikasi yaitu: (1) kurangnya kualitas personil Satpam PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Banjarmasin akibat sistem rekrutmennya kurang profesional; (2) kurangnya jumlah petugas keamanan dibandingkan tingkat kerawanan kawasan; (3) sarana prasarana pengamanan Obvit Polda Kalimantan Selatan yang terbatas; (4) kurangnya koordinasi pengamanan antara Ditpamobvit Polda Kalimantan Selatan dengan pengelola keamanan kawasan perusahaan. Kata Kunci :Pengamanan, Objek Vital, Polda Kalimantan Selatan
222 Badamai Law Journal, Vol. 1, Issues 2, September 2016
dini dengan mengerahkan Tim Terpadu
PENDAHULUAN Dewasa ini masalah keamanan dan
Pamobvitnas
Polres
Tabalong
guna
ketertiban semakin strategis, hal ini terlihat
pengamanan fasilitas penting milik negara
dari dimensi ancaman dan gangguan terhadap
atau milikperusahaan dari aksi-aksi anarkis
keamanan dan ketertiban dari waktu ke waktu
warga yang kecewa dan marah kepada pihak
kian berkembang dengan beragam risiko dan
manajemen PT. Adaro Indonesia. Kapolres
dampaknya.Perkembangan ilmu pengetahuan
Tabalong mencoba memediasi warga Dayak
dan
meningkatnya
Haruai-Upau dengan manajemen PT. Adaro
kompleksitas persoalan masyarakat (social
Indonesia agar persoalan hak atas tanah ulayat
exclution)
ini dapat diselesaikan melalui musyawarah.
teknologi
serta
melahirkan
berbagai
bentuk
ancaman dan gangguan keamanan terhadap
Himbauan
objek
melunakan sikap anarkis warga dan bersedia
vital
bandara,
nasional
pelabuhan,
(Obvitnas), tempat
seperti
pengolahan,
membuka
Kapolres
blokade
atas
angkutan
batubara
daerah dapat bercermin pada aksi warga
penyelesaian dalam waktu 14 hari sesuai
Dayak Haruai-Upau Kabupaten Tabalong-
harapan
Kalimantan
upaya
Pamobvitnas telah dapat mencegah dan
menuntut hak tanah ulayat yang disinyalir
terjadinya aksi-aksi anarkis warga terutama
telah terpakai oleh PT. Adaro Indonesia,
yang dapat menyebabkan timbulnya kerugian
dengan menutup jalur tambang di km. 97 PT.
bagi negara ataupun fasilitas umum lainnya.
yang
dalam
Kapolres
Adaro Indonesia. Aksi massa yang terlihat
Adaro
jalan
dapat
penyimpanan dan distribusi BBM, sistem 1 1 suplai air, dan sebagainya. Untuk skala
Selatan
PT.
Tabalong
Tabalong warga.2
Dalam
Indonesia memberi
Artinya
rangka obvitnas
setelah jaminan
keberadaan
memberikan maka
arah
garang dan tak bersahabat tersebut terjadi
pengamanan
karena ada pengerahan massa lengkap dengan
Keputusan Presiden Nomor 63 Tahun 2004
persenjataan tradisional mulai menutup Haul
yang memberi kewenangan Polri untuk
Road PT. Adaro. Untuk mencegah aksi
melaksanakan
anarkis massa seperti merusak fasilitas umum
melakukan audit sistem pengamanan obvitnas
dan fasilitas perusahaan, Kapolres Tabalong
secara periodik. Namun hingga saat ini
AKBP Trijan Faisal melakukan pencegahan
penanggulangan
pengamanan
gangguan
diterbitkan
obvitnas
dan
keamanan
1
http://polmas.wordpress.com/2010/12/21/strate gi-pengamanan-objek-vital-nasional/ diakses pada tgl.05-02-2015. pukul 14.15 Wita.
2
http://www.metro7.co.id/2014/02/objek-vitalnegara-pt-adararo-harus.html. diakses pada tgl. 1505-2015. Pukul 15.32 Wita.
Army Fuad H.: Pengamanan Obvitnas Oleh Ditpam Obvitnas.....223
obvitnas, belum dikembangkan sebuah sistem
Berdasarkan
pada
latar
belakang
koordinasi yang mencakup peran dan tugas
masalah yang telah dikemukakan di atas,
masing-masing stakeholders. Padahal sistem
maka yang menjadi permasalahan dalam
koordinasi
penelitian hukum ini adalah bagaimana pola
tersebut
penanggulangan
dibutuhkan
gangguan
agar
keamanan
sistem
yang
terkandung
pengamanan
efektif sehingga mampu memperkecil dampak
Pengamanan Objek Vital Polda Kalimantan
keamanan
Selatan, dan bagaimana hambatan dalam
ditimbulkannya.
Atau
oleh
sistem
obvitnas dapat dilakukan secara cepat dan
yang
Obvitnas
dalam
setidaknya memperkecil ancaman dan teror
pengamanan
terhadap keberadaan dan aktivitas obvitnas.3
Pengamanan Objek Vital Polda Kalimantan
Menyadari
dampak
gangguan
Obvitnas
oleh
Direktorat
Direktorat
Selatan?
keamanan obvitnas bersifat nasional, dan pengamanan obvitnas bukan hanya tanggung
PEMBAHASAN
jawab Polri tetapi pihak-pihak lain seperti
Pola SistemPelaksanaan Pengamanan Obvitnas oleh Ditpam Obvit Polda Kalsel
satuan keamanan internal. Mengingat dalam pengamanan obvitnas tersebut melibatkan banyak pihak,maka penyamaan konsep dan pengaturan peran masing-masing kemudian perlindungan dalam payung hukum yang intensif diantara pelaku pengamanan obvinas penanggulangan
gangguan
keamanan
obvitnas efektif dan efisien.Namun pada saat ini tidak adanya peraturan secara tegas mengenai perlindungan dan
pengamanan
terhadap obvitnas yang dapat menyatukan misi
dan
visi
masing-masing
pelaku
pengamanan obvitnas dalam bentuk pola pengamanan
atau
suatuperaturan
perundangan.
Berdasarkan
Keputusan
Presiden
Nomor 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Objek Vital Nasional dan sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor tentang
Kepolisian
2
Tahun
Negara
2002
Republik
Indonesia bahwa dalam rangka memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat,maka Polri melalui Ditpamobvit Polda Kalimantan Selatan telah menyusun pedoman
sistem
pengamanan
Obvitnas
(Pamobvitnas), yaitu PT. Pertamina (Persero) Terminal
BBM
penyimpanan
dan
Banjarmasin
(kawasan
pendistribusian
BBM
wilayah Kalimantan Selatan) sebagai bentuk suatu bantuan otoritas pengelola obvitnas.
3
Ditpamobvit PoldaKalsel.2014.Optimalisasi Kinerja Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda Kalsel Di Era Reformasi Birokrasi dalam Rangka Mensukseskan Pemilu Tahun 2014. Lembar Kerja pada Pendidikan Perwira di Lingkungan Polda Kalimantan Selatan.hlm.14.
Dalam Surat Keputusan Kapolri Nomor Pol: Skep 783/X/2005 dijelaskan bahwa yang dimaksudkan dengan objek vital adalah
224 Badamai Law Journal, Vol. 1, Issues 2, September 2016
kawasan, lokasi, bangunan, instalasi dan
juga aset miliknya (harta benda, pekerjaan,
usaha yang bersifat strategis karena gangguan
dan data), ikatan keluarga, orang yang dicintai
terhadap
(afiksasi), dan kondisi lingkungan sosialnya.
Obvitnas
tersebut
sangat
berpengaruh terhadap hajat orang banyak dan
Kaitannyadengan tugas pengamanan
kepentingan nasional. Dampak gangguan dan
Obvitnas oleh Polri dapat diartikan bahwa
ancaman
dapat
Polri melalui Ditpamobvit Polda Kalimantan
bencana
Selatan harus bekerjasama dengan berbagai
hasil
pihak, seperti pengelola obvitnas, kementerian
kekacauan
lembaga non departemen terkait, Pemerintah
transportasi dan komunikasi, terganggunya
Daerah, TNI(AD, ALRI, dan AURI), satuan
pelaksanaan
dan
pengamanan internal, organisasi massa atau
ketatanegaraan, terancamnya keamanan dan
lembaga swadaya masyarakat, insan Pers, dan
pertahanan, dan sebagainya.4
masyarakat.
terhadap
mengakibatkan kemanusiaan
obvitnas
terjadinya dan
pembangunan
rusaknya
nasional,
pemerintahan
Keamanan tersebut dapat dipahami dari
arti
luas dan arti
sempit
seperti
Dasar
kebijakan
pengamanan
Obvitnas oleh Polri melalui Ditpamobvit
penjelasanHadiman bahwa keamanan dalam
Polda
arti luas adalah merupakan keamanan yang
termuat dalam Nota Kesepahaman antara PT.
berkaitan
negara,
Pertamina (Persero) dengan Polri diantaranya:
sedangkan keamanan dalam arti sempit adalah
1) Undang-Undang Dasar Negara Republik
merupakan keamanan yang berkaitan dengan
Indonesia Tahun 1945; 2) Kitab Undang-
objek keamanan itu sendiri, seperti keamanan
Undang Hukum Pidana (KUHP); 3) Kitab
kampung, keamanan sekolah, dan keamanan
Undang-Undang
5
industri.
dengan
Di
keamanan
samping
ada
yangjuga
Kalimantan
Selatan
Hukum
sebagaimana
Acara
(KUHAP); 4) Undang-Undang
Pidana
Nomor
22
mengartikan bahwa keamanan merupakan
Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi;
keadaan
5) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002
yang
memberikan
perlindungan
kepada seseorang dari segala ancaman, bebas
tentang
dari ketakutan, kekhawatiran, keraguan, dan
Indonesia; 6) Keputusan Presiden Nomor 63
ada perasaan kepastian dan keselamatan.
tahun 2004 tentang Pengamanan Obvitnas; 7)
Cakupan keamanan itu sendiri tidak terbatas
Peraturan Presiden Nomor 52 tahun 2010
pada keamanan lahir dan batin saja, tetapi
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
4
Surat Keputusan Kapolri Nomor Pol: Skep 738/X/2005. Tanggal 13 Oktober 2005 tentang Pedoman Sistem Pengamanan Objek Vital Nasional. 5 Hadiman.Et.al. 2010.Materi Mata Kuliah Manajemen Sekuriti Fisik.Jakarta: Program KIK UIAngkatan XIV.hlm.3.
Kepolisian
Negara
Republik
Kepolisian Negara Republik Indonesia; 8) Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No : 1762 K/07/MEM/2007 tanggal 09 Mei 2007 tentang Pengamanan Obvitnas di
Army Fuad H.: Pengamanan Obvitnas Oleh Ditpam Obvitnas.....225
Sektor Energi dan Sumber Daya Minerral; 9)
(Persero) dalam upaya pengamanan obvitnas,
Surat Keputusan Kapolri No. Pol: Skep/738/
khususnya aset operasional, produksi dan
X/2005 tentang Pedoman Sistem Pengamanan
distribusi BBM.7
Obvitnas; 10) Peraturan Kapolri Nomor 21
Dalam
skala
wilayah
Kalimantan
tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan
Selatan, PT. Pertamina (persero) Terminal
Tata Kerja Satuan Organisasi tingkat Markas
BBM Banjarmasin melaksanakan kesepakatan
Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia;
bersama bantuan perkuatan pengamanan di
11) Peraturan Kapolri Nomor 22 tahun 2010
Lingkungan PT. Pertamina (persero) Terminal
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
BBM dengan Ditpamobvit Polda Kalsel
Satuan Organisasi tingkat Kepolisian Daerah;
dengan Nomor: 023/F16433/2015-SO Nomor:
12) Peraturan Kapolri Nomor 23 tahun 2010
B/01/I/2015/Ditpamobvit tanggal 01 Januari
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
2015.
Satuan Organisasi tingkat Kepolisian Resor;
(persero)
13) Peraturan Kapolri Nomor 24 tahun 2007
dijadikan kawasan obvitnas adalah karena
tentang
memiliki aset-aset strategis seperti aset-aset
Sistem
Organisasi,
PT.
Manajemen
Pengamanan
PERTAMINA
Yang
mendasari
Terminal
PT.
BBM
Pertamina Banjarmasin
(Persero)
hulu migas dan geothermal, kilang minyak
Pemasaran Kalimantan dan/atau Instansi/
(tanki timbun) yang berjumlah 17 unit dengan
6
Lembaga Pemerintah. Langkah
rincian 4 tanki timbun premium, 2 tanki obvitnas
timbun korosene, 6 tanki timbun solar, 2 tanki
strategis disektor energi yang dikelola PT.
timbun pertamax dan 3 tanki timbun avtur.
Pertamina (Persero) seperti aset hulu migas,
Kemudian terdapat Filling Shed berjumlah 13
geothermal, kilang minyak, terminal BBM,
unit dengan rincian 3 Filling Shed premium, 3
hingga
untuk
Filling Shed korosene, 5 Filling Shed solar, 1
nasional.
Filling Shed pertamax dan 1 Filling Shed
Dalam hal ini, baik TNI maupun Polri telah
avtur. Sedangkan dermaga untuk bersandar
melaksanakan
PT.
kapal tanker berjumlah 3 dermaga. Apabila
Pertamina (Persero), dimana penandatanganan
terjadi gangguan/ancaman keamanan maka
dilakukan antara Direktur Utama Pertamina
berpotensi menimbulkan dampak yang sangat
dengan Panglima TNI dan Kapolri. Nota
serius terhadap ketahanan energi di wilayah
kesepahaman ini dimaksudkan guna mengatur
Kalselteng sehingga menjadi pertimbangan
kerjasama antara TNI/Polri dan PT. Pertamina
yang mendasari PT. Pertamina (persero)
SPBU
menyalurkan
pengamanan
yang
kebutuhan
kerja-sama
dipakai BBM
dengan
6
Nota Kesepahaman Antara PT. Pertamina (Persero) dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia No. 09/C00000/2011-S0 Tanggal20 April 2011.
7
Ibid.
226 Badamai Law Journal, Vol. 1, Issues 2, September 2016
Terminal
BBM
Banjarmasin
dijadikan
kawasan Obvitnas.
pengamanan.
Pengamanan
berdasarkan
identifikasi dan potensi kerawanan dibagi:a)
Penting pengamanan PT. Pertamina
Pengamanan
secara
langsung
(Persero) Terminal BBM Banjarmasin, bahwa
pemberian
keberadaan BBM sangat diperlukan oleh
kekuatan yang diminta secara fisik di
masyarakat
lapangan;
dan
pelaku
usaha
pabrikan
pengarahan
b)
dan
melalui
penggelaran
Pengamanan
secara
tidak
ataupun rumah tangga sebagai salah satu
langsungmelalui
kegiatan
pemantauan,
sumber energi utama untuk pengangkutan dan
pengawasan
laporan
perkembangan
distribusi
situasi keamanan.
barang/jasa
melalui
kendaraan
bermotor serta menjalankan mesin-mesin industri
yang
memakai
energi
dan
Kedua, metode pengamanan, terdiri
BBM.
atas: a) Pengamanan oleh manusia; b)
Gangguan keberadaan BBM dan kawasan
Pengamanan menggunakan konstruksi; c)
perusahaan ini bisa menyebabkan kelangkaan
Pengamanan
BBM dan kenaikan harga BBM, dan pada
elektronik;
akhirnya dapat menimbulkan kelangkaan
memanfaatkan kondisi alam atau alam buatan;
BBM, permasalahan ekonomi, sosial, politik,
e) Pengamanan menggunakan satwa; f)
8
budaya, pertahanan dan keamanan nasional.
Dapat diketahui bahwa Pamobvitnas
menggunakan d)
peralatan
Pengamanan
dengan
Pengamanan dengan memberdayakan peran serta masyarakat.
merupakan bentuk kegiatan yang sifatnya
Ketiga, sifat pengamanan, terdiri atas
menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
:a)
diinginkan seperti rusak atau hilangnya aset
menggunakan upaya-upaya pre-emtif dan
perusahaan
produksi
penegakan hukum; b) Pengamanan tertutup
perusahaan. Ruang lingkup pengamanannya
dengan menggunakan atau mengutamakan
adalah lingkungan yang menjadi tanggung
upaya-upaya preventif.
jawab Ditpamobvit Polda Kalimantan Selatan,
Keempat,
serta
terganggunya
Pengamanan
terbuka,
sasaran
yaitu
dengan
pengamanan.
dalam hal ini pengamanan kawasan PT.
Berdasarkan identifiksi potensi kerawanan,
Pertamina
BBM
maka sasaran yang harus diamankan adalah
Banjarmasin. Dalam penjabarannya maka
manusia, fisik/benda/peralatan/material/hasil
pengamanan sesuai yang diatur di dalam Surat
produksi/gedung,
Keputusan
administrasi dan lainnya.
(Persero)
Kapolri
Terminal
Nomor
Pol:
Skep
dan
dokumen/informasi/
738/X/2005 tidak akan terlepas dari beberapa
Kelima, wilayah pengamanan. Polri
hal pola pengamanan yaitu: Pertama, bentuk
(terutama Ditpamobvit) bersama-sama dengan pengelola
8
Ibid.
Obvitnas
menetapkan
wilayah
pengamanan, meliputi: a) Lingkungan dalam
Army Fuad H.: Pengamanan Obvitnas Oleh Ditpam Obvitnas.....227
area di kawasan Obvitnas meliputi, lokasi
PT. Pertamina (persero) Region IV Terminal
produksi, pemukiman, gudang, tempat-tempat
BBM Banjarmasin mulai dari masuk dan
lainnya yang berada di lingkungan kawasan;
keluar jam operasional serta pengawalan
b) Lingkungan luar kawasan, meliputi, batas
kegiatan pengecekkan di area terbatas seperti
bangunan dengan pagar terluar dan batas
area Kilang Minyak (Tanki Timbun BBM)
pemukiman penduduk.
dan Felling Sheed.
Menurut penulis, pola pengamanan
Menurut
Sadjijono,
pelaksanaan
yaitu bentuk pengamanan secara langsung
fungsi preventif dan represif dari kepolisian
berupa penempatan Anggota Ditpamobvit
dilakukan
Polda Kalsel mengenakan seragam dinas PDL
keamanan, ketertiban dan ketentraman dalam
Sus (lengan panjang) berpangkat briptu
masyarakat, yang pada gilirannya dalam
sampai bripka menggunakan APD (alat
menjamin
pelindung diri) sesuai dengan aturan dalam
masyarakat itu sendiri.9 Sifat pengamanan itu
PT. Pertamina (persero) Terminal BBM
sendiri yaitu pengamanan terbuka dengan
Banjarmasin melaksanakan penjagaan pada
mengenakan seragam dinas Polri PDL Sus
Pos A (Pos Utama) di Depan Gerbang Keluar
(lengan panjang) menggunakan upaya-upaya
Masuk area perusahaan sebanyak 3 (tiga)
premtif seperti sosialisasi tentang bahaya
Personil. Sedangkan pola pengamanan secara
yang akan timbul di area obvitnas dan
tidak langsung berupa
pemantauan dan
keselamatan berlalu lintas di jalan tatap muka
pengawasan yang dilakukan oleh 2 (dua)
secara terbatas dan share kepada para sopir
Perwira
maupun
mobil tanki BBM. Upaya-upaya preventif
Pamen
yang dilakukan berupa patroli jalan kaki
(Perwira Menengah) di Kantor Ditpamobvit
sebanyak 2 (personil) Ditpamobvit Polda
Polda Kalsel dan Kantor Induk PT. Pertamina
Kalsel di area terbatas/terlarang.
Perwira
Pengawas/Pengendali Koordinator
(persero)
berpangkat
Terminal
dibuktikan
dengan
BBM surat
Banjarmasin perintah
yang
dalam
memelihara
kelangsungan,
Mengenai Ditpamobvit
rangka
audit Polda
kelestarian
sispamobvitnas, Kalsel
belum
dikeluarkan oleh Direktur Pamobvit Polda
melaksanakan karena belum adanya pelatihan/
Kalsel.
pendidikan kejuruan yang diadakan oleh Metode pengamanan yang dilakukan
Ditpamobvit
Polda
pengamanan
dan
Kalsel pengawasan
berupa
melaksanakan supervisi atau asistensi ke
serta
pihak obvit/obvitnas yang salah satunya ke
pemantauan terhadap pejabat-pejabat PT. Pertamina
(persero)
Terminal
Mabes Polri, Ditpamobvit Polda Kalsel hanya
PT.
Pertamina
(persero)
Terminal
BBM
Banjarmasin seperti Operasional Head (OH)
9Sadjijono. 2007. Hukum Kepolisian : Polri dan Good Governance. LaksBang Mediatama. Hal.23.
228 Badamai Law Journal, Vol. 1, Issues 2, September 2016
Banjarmasin. Kegiatan supervisi yang pernah
Obvitnas atau proses penanganan gangguan
dilakukan meliputi pembaharuan kerjasama
kriminalitas.10
(MoU) berupa penambahan isi kerjasama (addendum), pengecekkan kesiapan personil Ditpamobvit maupun satuan pengamanan
Standar Operasional Pelaksanaan Pengamanan Obvitnas Ditpam Obvit PoldaKalsel
(satpam), pengecekkan situasi kerawanan di area terbatas (tangki timbun dan Felling shed)
Polri dalam memberikan pelayanan
dan koordinasi sistem pengamanan yang
masyarakat sesuai dengan penjelasan Pasal 1
sudah berjalan.
Peraturan Kapolri Nomor1 Tahun 2009
Pola
terkandung
tentang
tidak
ada
Tindakan Kepolisian, bahwa Polri adalah alat
disebutkan secara tersuratdalam pasal-pasal
negara yang berperan memelihara keamanan
peraturan
perundangan
dan
pengamanan
Obvitnas,
dalam
pengamananyang
sistem
pamobvitnas
mengenai namun
dari
Penggunaan
ketertiban
hukum,
serta
Kekuatan
masyarakat, memberikan
menegakkan perlindungan,
pembahasan dan penjelasan dan berdasarkan
pengayoman
peraturan pelaksana yaitu Keputusan Presiden
masyarakat guna terpeliharanya keamanan
Nomor 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan
dalam negeri. Pengamanan dan tindakan
Objek Vital Nasional bahwa pola system
aparat Polri untuk penggunaan kekuatan
pengamanan Obvitnasitu sendiri ada secara
tindakan kepolisian berdasarkan prinsipnya
tersirat disebutkan yaitu : 1) Pelaksana utama
dapat digolongkan yaitu: 1) Legalitas (harus
pengamanan
sesuai hukum); 2) Nessesitas ( penggunaan
Obvitnas
adalah
otoritas
pengelola obvitnas, dalam hal ini Polri melalu
kekuatan
Direktorat
Proporsionalitas
Pengamanan
(Ditpamobvit);
Polri
Vital
memang
pelayanan
perlu
kepada
diambil);
(dilaksanakan
3)
seimbang
berkewajiban
antara ancaman dan tindakan); 4) Kewajiban
memberikan bantuan pengamanan obvitnas;
Umum (Petugas bertindak dengan penilaiaan
3) Mengutamakan kegiatan preemtif dan
sendiri berdasarkan situasi dan kondisi yang
preventif; 4) Secaraterpadu dan simultan
bertujuan
bersama pengelola obvitnas melaksanakan
Preventif (mengutamakan pencegahan); 6)
Sistem
2)
Objek
dan
dalam
Pengamanan
menciptakan
kamtibmas);
5)
Obvitnas
(Sispamobvitnas); 5) Terhadap obvitnas yang merupakan bagian organik atau termasuk dalam lingkungan dari TNI, pengamanan tetap dilaksanakan oleh TNI dan Polri wajib membantu pengamanan diluar lingkungan
10
Surat Keputusan Kapolri No.Pol.: Skep / 738 / X / 2005 Tanggal 13 Oktober 2005. Pedoman Sistem Pengamanan Objek Vital Nasional.Banjarmasin: Ditpamobvit Polda Kalsel.
Army Fuad H.: Pengamanan Obvitnas Oleh Ditpam Obvitnas.....229
Masuk akal (tindakan diambil dengan alasan
Banjarmasin dan sekitarnya terjadi gangguan
logis dari ancaman yang dihadapi).11
keamanan,
namun
langsung
atau
Dalam hal ini, situasi keamanan di
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
lingkungan PT. Pertamina (Persero) Terminal
operasional/kegiatan
BBM Banjarmasin terdiri dari kondisi aman,
distribusi BBM, dengan indikator sebagai
kondisi rawan dan kondisi sangat rawan, yang
berikut
sejalan dengan eskalasi situasi dinamis di
meningkatnya
tengah
perusahaan,
masyarakat.
Sebagai
landasan
:a)
penyimpanan
Terjadi
gangguan
kasus
dan
seperti
pencurian
penganiyaaan,
asset
perselisihan,
bertindak bagi unsur Ditpamobvit Polda
tuntutan karyawan dan atau masyarakat,
Kalimantan Selatan dan Satpam internal
ancaman
PT.Pertamina
(Persero)
kriminalitas;
b)
Banjarmasin,
maka
perusahaan
namun
Terminal indikator
BBM eskalasi
terror,
serta Terjadi
meningkatnya gangguan
operasional
atas masih
keamanan tersebut dapat dirumuskan sebagai
berjalan; c) Timbul keresahan, protes atau
berikut:12 Pertama, Situasi Aman (Situasi
mogok kerja pekerja atau non pekerja
Hijau). Situasi aman yaitu keadaan dimana
yangterkait
situasi kondisi di lingkungan PT. Pertamina
(Persero) Terminal BBM Banjarmasin, aksi
(Persero) Terminal BBM Banjarmasin dalam
protes masyarakat namun tidak menyebabkan
keadaan normal, tertib dan aman, dengan
terganggunya
indikator sebagai berikut : a) Gangguan
penyimpanan dan distribusi BBM.
kerja
denganPT.
Pertamina
operasional/
kegiatan
Kamtibmas yang terjadi dalam skala kecil dan
Ketiga, Situasi Sangat Rawan (Situasi
relatif tidak mengganggu Operasional; b)
Merah). Situasi sangat rawan adalah suatu
Operasional perusahaan berjalan normal dan
situasi atau keadaan di lingkungan
semua fungsi berjalan sesuai prosedur; c)
Pertamina
Kehidupan masyarakat di sekitar wilayah
Banjarmasin terjadi gangguan yang dapat
kerja PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM
berubah sangat cepat menjadi keadaan darurat
Banjarmasin berjalan normal.
dan
Kedua, Situasi
memerlukan
Terminal
suatu
antisipasi
BBM
atau
(Situasi
tindakan cepat atau luar biasa karena dapat
Kuning). Situasi rawan adalah yaitu keadaan
mengakibatkan yang sangat membahayakan,
dimana situasi kondisi di lingkungan PT.
dapat berupa kerugian yang besar, kerusakan
Pertamina
massal/korban jiwa dan asset perusahaan,
(Persero)
Rawan
(Persero)
PT.
Terminal
BBM
dengan indikator sebagai berikut :a) Intensitas 11
Mitra Bintibmas. 2000. Membangun Polisi Profesional. Jakarta: Bina Dharma Pemuda. hlm.14. 12 Wawancara dengan AKBP Guno Pitoyo, S.Ik selaku Kabag Binopsnal Ditpamobvit Polda Kalsel.Tanggal 05 Agustus 2015.
gangguan di (Persero)
lingkungan
Terminal
PT.
BBM
Pertamina
Banjarmasin
semakin meningkat sehingga operasional
230 Badamai Law Journal, Vol. 1, Issues 2, September 2016
perusahaan terhenti; b) Munculnya kasus
Pada situasi rawan (situasi kuning)
pencurian massal dan penjarahan dalam skala
seperti terjadinya gangguan distribusi BBM
besar sehingga menimbulkan kerugian yang
dan
sangat besar; c) Aksi mogok kerja secara
perkelahian
massal, berkepanjangan dan tidak ada solusi
penanganan keamanan dilakukan oleh Chief
menimbulkan
d)
Security, mempertemukan kedua belah pihak
Adanya aksi unjuk rasa baik pekerja/non
yang berselisih dan menemukan solusi yang
pekerja namun mempunyai hubungan kerja
tepat
dengan PT. Pertamina (Persero) Terminal
Ditpamobvit Polda Kalsel. Dan apabila tidak
BBM Banjarmasin maupun masyarakat dan
menemukan jalan keluarnya maka dilakukan
disertai dengan tindakan anarkis; e) Aksi
tindakan sesuai prosedur seperti pemberian
terror
surat peringatan (SP) sampai dilakukan
bom,
terhentinya
penculikan,
produksi;
penyanderaan/
pencurian
BBM
antar
skala
sopir
dengan
kecil
mobil
melibatkan
tanki,
Anggota
gangguan kemananan di lingkungan PT.
pemberhentian
Pertamina
BBM
diserahkan kepada Polsek/Polres setempat.
yang berpengaruh langsung
Dalam hal ini penanggungjawab keamanan
(Persero)
Banjarmasin terhadap
operasional
Terminal
perusahanan;
f)
Gangguan lain yang berpengaruh terhadap operasional perusahaan. Dalam pengamanan
hal
kemudian
berada pada Operation Head (OH) melalui Chief Security. Sedangkan pada situasi sangat rawan
pelaksanaan
dimana
pekerjaan
serta
situasi
(situasi merah) dimana ekskalasi sudah sangat
hijau
membahayakan yang menimbulkan dampak
kondisi dan situasi keadaan berjalan dengan
yang luar biasa seperti terhentinya operasional
normal, pengamanan utama berada pada
distribusi BBM dari area obvitnas PT.
petugas
Pertamina
keamanan
pada
kegiatan
(security)
dengan
(persero)
Terminal
BBM
melaksanakan tugas sesuai dengan SOP
Banjarmasin. Sebagai contoh pengalaman
(standar operasional Prosedure) dengan tetap
yang pernah terjadi, demo secara besar-
berkoordinasi dengan Anggota Ditpamobvit
besaran di luar area PT. Pertamina (persero)
Polda Kalsel yang melaksanakan Back-up
Terminal BBM Banjarmasin. Penanganan
pengamanan di Pos A (Pos Keluar masuk
kegiatan
area) dan patroli jalan kaki di area PT.
dilaksanakan
Pertamina
BBM
(security) dan Anggota Ditpamobvit Polda
Banjarmasin. Pertanggungjawaban keamanan
Kalsel dalam hal mengamankan aset-aset
berada di Operation Head (OH) dalam
penting,
pelaksanaan tugasnya dikendalikan oleh Chief
Sedangkan
di
Security.
Pertamina
(persero)
(persero)
Terminal
pengamanan oleh
fasilitas luar
di
dalam
petugas
maupun area
area
keamanan
dokumen.
obvitnas
Terminal
PT. BBM
Army Fuad H.: Pengamanan Obvitnas Oleh Ditpam Obvitnas.....231
Banjarmasin ditangani oleh Anggota Polsek
menempatkan anggota sebanyak 5 Personil
Banjarmasin Barat, Polresta Banjarmasin,
masing-masing
Ditshabara Polda Kalsel, Ditbinmas Polda
melekat
Kalsel sampai menurunkan PHH (Pasukan
pimpinan (perwira pengendali di lapangan).
Huru Hara) Sat Brimob Polda Kalsel yang
Sebagai auditor pengamanan pada saat ini
secara berjenjang dan bertahap dilaksanakan
belum
tindakan kepolisian sesuai Protap (Prosedur
Ditpamobvit Polda Kalsel belum memiliki
Tetap). Dalam hal ini sebagai penanggung
sertifikat auditor yang diselenggarakan oleh
jawab keputusan berada di bawah kendali
Mabes Polri.Fungsi
Kapolda Kalimantan Selatan.
sebagai Pembina fungsi Satpamobvit belum
Pengamanan yang dilakukan anggota
dan
3 2
personil personil
dilakukan
pengamanan sebagai
dikarenakan
dilaksanakan karena
unsur
personil
yang terakhir yaitu
belum
terbentuknya
Pamobvitnas dan Satpam di lokasi dengan
Satpamobvit di Jajaran Polda Kalsel, yang ada
cara melalui pencegahan sejak dini, terutama
hanya Unit Pamobvit dibawah Sat Sabhara
yang menimbulkan gangguan keamanan.
Jajaran Polda Kalsel.
Sasaran
pengamanan
melakukan
Adapun cara bertindak di lapangan
pengawasan atas keluar-masuk orang, barang/
yang dilakukan adalah melakukan persiapan
kendaraan, pengamanan gedung, pengamanan
dan pelaksanaan. Tahap persiapan melakukan
sekitar
pengamanan
koordinasi dengan satuan pengamanan objek
dilakukan antaralain anggota pengamanan
vital serta pengelola objek vital untuk
melakukan pemeriksaan tanda pengenal ID
menentukan lokasi yang perlu perkuatan
card dan dilarang membawa senjata api dan
pengamanan dan pembagian tugas. Dalam hal
barang-barang yang membahayakan.
ini pembagian tugasnya yaitu di Pos A
kawasan.
Fungsi
adalah
Prosedur
Ditpamobvit
Polda
Kalsel
ditempatkan
personil
Ditpamobvit
Polda
sendiri sebagai konsultan penyusunan dan
Kalsel sebanyak 3 personil dan 1 anggota
konfigurasi
satpam, Pos B ditempatkan 2 anggota satpam
dengan
pengamanan
pengelola
Pertamina
obvitnas
(persero)
bersama-sama seperti
Terminal
PT.
dan
Pos
Pelumas
2
anggota
satpam.
BBM
Kemudian mengecek dan mempersiapkan
Banjarmasin dalam penyusunan kesepakatan
alat-alat standar perorangan maupun sarana
bersama (MoU) Nomor : 023/F16433/2015-
dan prasarana yang digunakan.
SO Nomor : B/01/I/2015/Ditpamobvit yang
Tahap
selanjutnya
yaitu
tahap
diperbaharui setiap setahun sekali. Sebagai
pelaksanaan dengan melakukan pemeriksaan
pengamanan langsung Ditpamobvit Polda
di pintu masuk obyek vital bersama dengan
Kalsel melaksanakan pengamanan di PT.
satuan
Pertamina (persero) Terminal BBM dengan
menggunakan metal detector maupun mirror
pengamanan
internal
dengan
232 Badamai Law Journal, Vol. 1, Issues 2, September 2016
gate terhadap karyawan/pengunjung maupun
adalah
kendaraan yang masuk, memberi salam dan
namundalam hal back up pengamanan Polri
memberi penghormatan dengan sikap ramah
itu sendiri Direktorat Pengamanan Objek
dan humanis serta memeriksa barang bawaan
Vital
selain itu melakukan penjagaan di Pos A dan
seharusnya Polri melalui Biro Ops pada
Pos B yang dianggap rawan.
tingkat Polda sehingga memudahkan dalam
Menurut penulis, bahwa kawasan PT. Pertamina
(Persero)
Terminal
BBM
otoritas
pengelola
(Ditpamobvit),
obvitnas,
secara
terpusat
hal koordinasi dan pelaksanaan tugas pokok serta
fungsinya.
Sedangkan
kegiatan
Banjarmasin tergolong tertutup untuk umum.
pengamanan mengutamakan pre-emtif dan
Artinya tidak semua orang bisa masuk
preventif namun apabila terjadi situasi dan
kekawasan ini secara bebas, kecuali mendapat
kondisi yang tingkatannya sudah berbahaya
persetujuan dari Kepala Keamanan PT.
dimasukkan
Pertamina
(represif).
(Persero)
Terminal
BBM
upaya
penegakkan
hukum
Banjarmasin. Bagi yang diizinkan masuk harus mematuhi ketentuan bidang keamanan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 63
Hambatan Pengamanan Obvitnas Ditpam Obvit Polda Kalsel
Tahun 2004 tentang Pengamanan Obvitnas,
Hasil pengkajian dan analisa dari Biro
Peraturan Kapolri Nomor 24 tahun 2007
Rena Polda Kalsel maupun DitpamobvitPolda
tentang
Pengamanan
Kalsel, pengusulan pembentukan Satpamobvit
Organisasi, Perusahaan atau Instansi/Lembaga
tingkat Polres/polresta dibagi ke dalam 3
Pemerintah, Peraturan Kapolri Nomor 1
prioritas usulan pembentukan, yaitu : Prioritas
Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan
1
dalam
Peraturan
Satpamobvit Polres Banjarbaru, Satpamobvit
Kapolri Nomor 22 Tahun 2010 tentang
Polres Tanah Laut, Satpamobvit Polres Tanah
Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada
Bumbu, Satpamobvit Polres Kotabaru dan
Tingkat Kepolisian Daerah, dan Peraturan
Satpamobvit Polres Tabalong. Prioritas 2
Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 tentang
Satpamobvit
Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada
Polres Balangan dan Satpamobvit Polres
Tingkat Kepolisian Resor dan Kepolisian
Batola.
Sektor, dan sebagainya.
Satpamobvit
Sistem
Tindakan
Manajemen
Kepolisian,
Satpamobvit
Polresta
Polres
Sedangkan Polres
Banjarmasin,
Banjar,
Prioritas Tapin,
Satpamobvit
3
yaitu
Satpamobvit
Dari kriteria yang terkandung di dalam
Polres Hulu Sungai Selatan, Satpamobvit
Keputusan Presiden Nomor 63 Tahun 2004
Polres Hulu Sungai Tengah dan Satpamobvit
yang secara normatif disebutkan bahwa
Polres Hulu Sungai Utara. Menurut penulis
pelaksana
sampai saat ini di sepanjang tahun 2015
utama
pengamanan
Obvitnas
Army Fuad H.: Pengamanan Obvitnas Oleh Ditpam Obvitnas.....233
belum ada tindak lanjut dari Mabes Polri
Pertamina
dalam
Banjarmasin yang dilaksanakan setiap 2 jam
pembentukan Satpamobvit
jajaran
Polda Kalsel, dalam hal koordinasi ke tingkat
Terminal
BBM
sekali secara bergantian.
wilayah masih berkoordinasi dengan Unit Pamobvit Jajaran Polda Kalsel.
(persero)
Secara
administrasi,
perjanjian
kerjasama antara Ditpamobvit Polda Kalsel
Koordinasi antara Ditpamobvit Polda
dengan PT. Pertamina (persero) Terminal
Kalsel dengan Unit Pamobvit Jajaran Polda
BBM melalui MoU. Kerjasama penyusunan
Kalsel mengenai permintaan data obyek
pembuatan MoU dilaksanakan setahun sekali
wisata, kawasan obvit dan obvitnas, lembaga
mengingat
negara, perwakilan asing, penerimaan dan
pengamanan
pengelolaan dana Non APBN dari pihak
diperpanjang
ketiga
laporan
pengamanan dilaksanakan setiap awal bulan
bulanan dan laporan penerimaan dana Non
dengan pergantian personil sebulan sekali.
APBN dilaporkan setiap awal bulan dengan
Kedua belah pihak wajib membuat laporan
kriteria tanggal 1 sampai dengan tanggal 5
hasil pelaksanaan tugas beserta dokomentasi
tepat, tanggal 6 sampai dengan tanggal 10
kegiatan. Namun, dari hasil wawancara
terlambat dan lebih tanggal 10 menghambat
dengan
dalam pelaksanaan administrasi pelaporan.
pembuatan laporan mengalami keterlambatan
Menurut penulis, pelaporan setiap awal bulan
dikarenakan kualitas petugas pengamanan
sering mengalami keterlambatan sehingga
kurang menguasai teknologi seperti komputer.
evaluasi
dapat
Koordinasi berikutnya yaitu mengenai audit
menghambat pelaporan ke tingkat Mabes
sispamobvitnas. Hasil penelitian yang didapat,
Polri.
Ditpamobvit Polda Kalsel belum pernah
yang
dituangkan
administrasi
dalam
pelaporan
Koordinasi antara Ditpamobvit Polda Kalsel
dengan
PT.
Pertamina
(persero)
masa
berlaku
selama sistem
petugas
setahun
pelaksanaan dan
dapat
pelaporan
keamanan
hasil
sering
kali
melaksanakan audit sispamobvitnas di PT. Pertamina
(persero)
Terminal
Terminal BBM Banjarmasin berupa back-up
Banjarmasin
pengamanan. Pengamanan utamanya terletak
Ditpamobvit Polda Kalsel belum mempunyai
pada petugas keamanan (security internal)
sertifikat
yang melaksanakan penjagaan pada Pos A
melakukan kerjasama dilaksanakan supervisi
(Pos keluar masuk area) dan Pos B (keluar
ke pengelola obvitnas mengenai evaluasi
masuk pengisian mobil tanki). Anggota
pelaksanaan tugas pengamanan.
Ditpamobvit
Polda
Kalsel
sebagai
dikarenakan
BBM
auditor.
personil
Jadi
selama
melaksanakan
Koordinasi yang baik berpengaruh
pengamanan pada Pos A (Pos keluar masuk
terhadap pelaksanaan petugas keamanan.
area) dan patroli ke area obvitnas PT.
Hubungan yang baik adalah menjalin dan
234 Badamai Law Journal, Vol. 1, Issues 2, September 2016
membina hubungan antar berbagai pihak
Banjarmasin berasal dari Kodim/Koramil
seperti hubungan dan koordinasi antara
setempat dalam hal koordinasi pergantian
anggota
Ditpamobvit
Kalimantan
pengamanan kawasan obvitnas pada siang dan
Selatan
dengan
Pertamina
malam hari. Anggota Ditpamobvit Polda
Banjarmasin,
Kalsel melaksanakan pengamanan pada jam
dengan pospol sektor, masyarakat sekitar, dan
07.00 s/d 19.00 wita sedangkan Anggota TNI-
stakeholder lainnya. Hubungan koordinasi
AD melaksanakan pengamanan pada jam
antara PT. Pertamina (persero) dengan TNI
19.00 s/d 07.00 wita. Kedua instansi ini yang
secara terpusat dilaksanakan penandatanganan
melaksanakan back-up pengamanan pada PT.
MoU Dirut Pertamina dengan Panglima TNI
Pertamina
meliputi pengamanan pada kawasan obvitnas
Banjarmasin
strategis melalui pendekatan Bina Teritorial
kegiatan pengamanan pada masing-masing
yaitu pemberdayaan masyarakat di wilayah
pelaksanaan selama 1x12 jam. Hubungan
pelosok, terpencil dan miskin, mengamankan
koordinasi antara PT. Pertamina (persero)
aset-aset sektor energi yang berada di dalam
Terminal BBM Banjarmasin dengan Polsek
pengelolaan PT. Pertamina itu sendiri. Hasil
setempat
pengamatan yang didapat pada PT. Pertamina
gangguan
(persero)
mengakibatkan gangguan kamtibmas terjalin
(Persero)
Satpam
Terminal
Terminal
pelibatan TNI-AD Koramil
Polda
setempat
PT.
BBM
BBM berasal yang
Banjarmasin dari
Kodim/
melaksanakan
(persero)
Terminal
melakukan
mengenai
evaluasi
pelaporan
penanganan
BBM
kasus
hasil
adanya yang
koordinasi yang baik antara pihak pertamina dengan polsek setempat.
pengamanan pada malam hari yaitu pada jam
Berdasarkan hasil studi dokumen yang
19.00 s/d 07.00 wita sebanyak 2 (dua)
didapat di buku petunjuk lapangan antara PT.
personil TNI-AD pada penjagaan Pos A (Pos
Pertamina (persero) Pemasaran Kalimantan
Utama) dan kemudian melakukan pergantian
dengan
personil
dalam
Selatan nomor : 032/F36200/2013-SO nomor:
TNI-AD,
B-450/II/2013, dalam situasi aman koordinasi
sebulan
pelaksanaan
sekali.
pengamanan
Namun oleh
Kepolisian
Daerah
dengan
polres
Kalimantan
pengawasan kawasan obvitnas PT. Pertamina
bersama-sama
setempat
(persero) Terminal BBM Banjarmasin tetap
minimal sebulan sekali dan dengan polda
berada di bawah kendali Direktorat Pamobvit
paling sedikit 4 kali dalam setahun, namun
Polda Kalsel.
dari hasil wawancara dengan petugas di
Menurut penulis, hubungan antara
lapangan, koordinasi dengan polda sangat
Ditpamobvit Polda Kalsel dengan TNI-AD
jarang dilakukan, itupun kalau dilakukan pada
yang bertugas melaksanakan pengamanan di
saat perpanjangan kerjasama (MoU) yang
PT. Pertamina (persero) Terminal BBM
dilaksanakan setiap setahun sekali. Hal ini
Army Fuad H.: Pengamanan Obvitnas Oleh Ditpam Obvitnas.....235
jelas koordinasi dengan pihak kepolisian
Terminal BBM. Menurut penulis, pembuatan
dengan pengelola obvitnas dirasa masih
laporan secara rutin tidak terlalu sulit bahkan
belum optimal.
menyesuaikan format yang sudah ada, namun
Ditingkat pengawasan dalam situasi aman
dilakukan
menerus
dalam area mengalami kesulitan karena
terhadap kesiapan dan kesiagaan personil
barang elektronik dilarang masuk di area
satuan pengamanan (satpam) PT. Pertamina
terlarang yang akan mengakibatkan timbulnya
(persero) Terminal BBM, sedangkan ditingkat
percikan api yang dapat membahayakan
polda
keselamatan jiwa.
fungsi
secara
pengawasan
terus
dalam pengambilan dokumentasi kegiatan di
berada
pada
Karoops polda. Pada situasi rawan dan sangat
Berdasarkan studi dokumen yang ada
rawan terdiri dari tim pengawas dari polda/
bahwa faktor yang mempengaruhi sistem
polres dan satuan pengamanan (satpam)
keamanan PT. Pertamina (Persero) Terminal
meliputi
pengamanan,
BBM Banjarmasin berdasarkan kajian Teori
pelaksanaan dan pengakhiran dari segala
SWOT sebagai berikut: Pertama, Strengths
kegiatan pengamanan. Dari fakta di lapangan
(kekuatan), berupa : a) Dukungan dan
yang didapat, koordinasi selama ini hanya
koordinasi dengan pihak pengelola keamanan
melalui Dirpamobvit Polda Kalsel, oleh
internal; b) Pembangunan pos di lingkungan
karena itu diperlukan koordinasi yang baik
kawasan menjadi 5 pos dengan jumlah 17
antara
personil; c) Selain didukung oleh aparat
perencanaan
Karoops
Polda
Kalsel
dengan
Dirpamobvit Polda Kalsel.
Ditpamobvit
Tahap koordinasi berikutnya yaitu tahap evaluasi
dan laporan.
Tahap ini
pengelola maupun pihak kepolisian wajib
Polda
Kalimantan
Selatan,
perusahaan juga memperkerjakan petugas keamanan yang direkrut dari badan usaha jasa pengamanan.
membuat laporan hasil kegiatan kemudian
Kedua, Weakness (kelemahan), terdiri:
dilaporkan secara berjenjang ke satuan atasan
a) Berdasarkan hasil penelitian bahwa pos-pos
masing-masing.laporan ini berupa laporan
jaga yang ada di kawasan PT. Pertamina
rutin yang dibuat setiap sebulan sekali
(Persero) Terminal BBM Banjarmasin sudah
dikarenakan pergantian anggota pengamanan
ada yang dilengkapi dengan sarana kamera
dari Ditpamobvit Polda Kalsel dilakukan
pengawas (CCTV). Penempatannya sesuai
sebulan sekali tiap awal bulan atau tanggal
dengan kegiatan keluar masuk distribusi
1.Laporan berikutnya yaitu laporan insidentil
BBM.Namun di sudut Dermaga III masih
yaitu dalam situasi rawan dan sangat rawan,
kurangnya
laporan dibuat sesuai perkembangan situasi di
memonitor lalu lalang kedatangan kapal
wilayah
tanker dari alur Sungai Barito; b) Hasil
kerja
PT.
Pertamina
(persero)
penempatan
CCTV
dalam
236 Badamai Law Journal, Vol. 1, Issues 2, September 2016
penelitian saat ini tidak ada dukungan mobil
komunikasi (HT/Telepon). Alat komunikasi
patroli namun ada mobil digunakan keperluan
berfungsi sebagai alat kendali operasional
operasional lain, maka untuk itu perlunya
pengamanan dan untuk menyampaikan suatu
pengadaan unit kendaraan patroli roda 2
pesan/informasi
maupun roda 4. Karena dengan kendaraan
pimpinan.
patroli tersebut mobilitas pengawasan akan
pergunakan antara lain HT dan telepon.
lebih efektif dan mudah terawasi; c) Jumlah
Mengingat tidak seluruh anggota keamanan
kekuatan anggota keamanan masih diperlukan
memiliki atau menggunakan alat tersebut; g)
mengingat kawasan yang vital dan memiliki
Alat
lokasi potensi rawan ancaman dan gangguan.
mirror/alat deteksi manual). Alat deteksi
Berdasarkan temuan bahwa anggota jaga
search mirror berfungsi sebagai alat deteksi
pengamanan
dari
manual dan sebagai alat mengetahui adanya
17anggota.Sistem penjagaan terdiri dari 4
bahaya/ancaman (seperti ada bom).Metal
regu, 1 regu terdiri 4 atau 5 anggota
detector berfungsi sebagai alat deteksi logam
keamanan. Jam kerja dibagi 4
(senjata tajam/api) yang diindikasikan dibawa
yang
terdiri
shift, yaitu
shift I dimulai dari jam 08.00 Wita sampai
secara
Alat
deteksi
cepat
komunikasi
(metal
kepada yang
detector,
di
search
oleh seseorang dan masuk ke kawasan.
dengan jam 16.00 Wita, kemudian shift II
Ketiga,
Opportunities
dimulai dari jam 16.00 Wita sampai jam
Kebijakan
24.00 Wita, selanjutnya shift III dari jam
pengamanan)
24.00 Wita sampai dengan jam 08.00 Wita.
pengamanan, pengaturan jadwal jaga dan
Shift IV melaksanakan istirahat menunggu
menetapkan komandan regu jaga.
tugas jaga berikut; d) Lampu penerangan.
pimpinan
(peluang).
dalam
Keempat,
(pengelola membangun
Threats
jasa sarana
(ancaman).
Lampu penerangan berfungsi sebagai alat
Masyarakat yang tinggal disekitar kawasan
bantu saat melakukan pengawasan pada
pada umumnya memasuki kawasan sudah
malam hari serta menghindarkan seseorang
terbiasa. Kondisi tersebut ditakutkan ada
dari keinginan untuk melakukan penerobosan
orang
atau pencurian di area kawasan. Lampu
tersebut
penerangan yang ada disetiap sudut pagar
mengatasnamakan masyarakat sekitar.
namun tidak menutup kemungkinan adanya
yang
memanfaatkan
dengan
Faktor-faktor
menyusup
yang
dengan
mempengaruhi
bahaya dari masyarakat yang masuk lompat
pengamanan
jalur lainnya; e) Alat proteksi. Alat proteksi
Terminal BBM Banjarmasinyang berkaitan
yaitu pemasangan finger point dimaksud
dengan hambatan koordinatif berdasarkan
kendaraan yang masuk dapat terdeteksi secara
Teori SWOT yang telah dikemukakan di atas
aman
dapat diidentifikasi sebagai berikut : Pertama,
dan
terekam
datanya;
f)
Alat
PT.
kesempatan
Pertamina
(Persero)
Army Fuad H.: Pengamanan Obvitnas Oleh Ditpam Obvitnas.....237
Kekuatan: a) Dalam sistem pengamanan
Kedua, Kelemahan: a) Masih ada
adanya dukungan dan koordinasi antara pihak
beberapa personil Satpam PT. Pertamina
pengelola dengan Satuan Pengamanan dan
(Persero) Terminal BBM Banjarmasin yang
Ditpamobvit Polda Kalimantan Selatan serta
kualitas
pihak keamanan eksternal seperti pospol
kualifikasi. Hal ini tercermin dari sistem
sektor, dan TNI. Selain itu berkoordinasi
rekrutmen personil yang kurang profesional,
dengan baik dengan pihak BIN. Dukungan
misalnya ada beberapa personil Satpam yang
selama ini sudah terjalin baik, terutama jika
direkrut karena koneksitas; b) Jumlah petugas
menghadapi ancaman dan gangguan bahaya
keamanan masih kurang menyerap tenaga
seperti
profesional dari komponen TNI/Polri yang
kebakaran,
isuteror
bom,
demo
SDM-nya
bawah
memang
pengerusakan sarana prasarana perusahaan; b)
obvitnas; c) Jumlah petugas keamanan masih
Rencana jangka pendek pengelolan kawasan
kurang mengingat lokasi yang tingkat bahaya
menambah personil Satpam semula 17orang
tinggi dan berpotensi rawan ancaman dan
menjadi 20 orang, dan tambahan dukungan
gangguan. Berdasarkan temuan diketahui
anggota
bahwa jumlah petugas keamanan yang terdiri
Polda
Kalimantan
17
Petugas keamanan kawasan PT. Pertamina
keamanan
(Persero) Terminal BBM Banjarmasin, selain
bahayanya; d) Masih ada beberapa personil
direkrut dari Badan Usaha Jasa Pengamanan
Satpam PT. Pertamina (Persero) Terminal
(BUJP) melalui verifikasi tertentu, juga
BBM Banjarmasin yang kurang berkoordinasi
direkrut dari lingkungan masyarakat sekitar
dengan pihak keamanan eksternal seperti
dalam rangka menjaring aspirasi warga
TNI/Polri dalam mengatasi gangguandan
masyarakat, dan pensiunan Polri atau TNI
ancaman obvitnas. Hal ini tercermin dari
yang sudah memiliki pengalaman dan berjiwa
jarangnya komunikasi Satpam internal dengan
kepemimpinan.
aparat keamanan dari TNI/Polri yang bertugas
anggota
Satpam
internal perusahaan ini dikoordinator oleh seorang
anggota
Ditpamobvit
kurang
pengamanan
Selatan semula 5 orang menjadi 6-7 orang; c)
Seluruh
anggota
untuk
standar
karyawan/massa, pencurian, penggelapan, dan
Ditpamobvit
disiapkan
di
memenuhi
dibandingkan
standar
dengan
tingkat
dalam Pengamanan Obvitnas.
Polda
Ketiga, Peluang : a) Meningkatnya
Kalimantan Selatan; d) Dukungan peraturan
kesadaran sebagian besar karyawan PT.
perundang-undangan
Pertamina
yang
memberikan
(Persero)
Terminal
BBM
kewenangan kepada unsur organik negara
Banjarmasin akan pentingnya keamanan dan
seperti
ketertiban
TNI/Polri
mengamankan
dalam
obvitnas,
menjaga terutama
keadaan darurat dan mendesak.
dan dalam
kawasan
penyimpanan
dan
distribusi BBM; b) Kebijakan pimpinan (pengelola pengamanan) untuk menambah
238 Badamai Law Journal, Vol. 1, Issues 2, September 2016
personil Ditpamobvit, pengaturan jadwal jaga
pengamanan khusus maupun keadaan darurat
dan
(emergency management) dilakukan mengacu
menetapkan
komandan
regudari
Ditpamobvit Polda Kalimantan Selatan yang
pada
dianggap memang mampu dan profesional
sebagaimana diatur dan ditetapkan dalam
menjalankan tugas tersebut.
peraturan perundangan terkait pengamanan
Keempat,
Ancaman:
a)
Jumlah
tindakan-tindakan
Kepolisian
dan keamanan nasional. Pengamanan oleh
Penduduk. Jumlah penduduk sekitar kawasan
aparat
PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM
berbagai masalah sosial yang terjadi dan
Banjarmasin bertambah banyak. Hal ini
dirasakan mengganggu, menghambat atau
berpotensi terjadinya kerawanan sosial, salah
mengancam kehidupan sosial masyarakat
satunya akibat pengangguran yang akan
yang berada di kawasan maupun diluar
berdampak
pelaksanaan
kawasan. Masalah atau ancaman di kawasan
pengamanan kawasan perusahaan; b) Budaya
obvitnas tentu sangat berbeda dari setiap
Masyarakat. Ancaman utama yang dihadapi
kawasan,
yaitu akses masuk pintu lain, dimana warga
bervariasi, misalnya mulai dari penanganan
yang tinggal disekitar kawasan terbiasa
kegiatan rutin, kegiatan khusus maupun
memasuki
penanganan masalah kontijensi
buruk
kawasan
bagi
lewat
akses
jalan
belakang yang ada pintu daruratnya. Hal ini
umumnya
sehingga
menangani
penanganannyapun
(keadaan
darurat).
dikhawatirkan akan dimanfaatkan oleh oknum untuk menyusup kawasan.
keamanan
Berdasarkan kajian analisa SWOT terhadap penyelenggaraan pengamanan PT. Pertamina
Hambatan Sarana dan Prasarana Pengamanan Obvitnas oleh Ditpam Obvit Polda Kalsel
(Persero)
Banjarmasin
dapat
Terminal
BBM
dikemukakan
bahwa
meskipun telah ditetapkannya Keputusan Presiden Nomor 63 Tahun 2004 tentang
Sistem pengamanan nasional berupa obvitnas,
kawasan
perusahaan
pedoman tata laksana sistem pengamanan
Negara atau swasta seperti PT. Pertamina
obyek vital nasional, namun implementasi
(Persero)
Banjarmasin
sistem pengamanan obvitnas masih belum
merupakan bagian dari managemen keamanan
optimal. Banyak aspek pengamanan kawasan
(security management) yang diterapkan di
PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM
Indonesia
sistem
Banjarmasinyang belum sesuai dengan SOP
pengamanan objek vital (Pam Obvit) oleh
pengamanan obvitnas yang ditetapkan, serta
Polri pada khususnya. Sistem pengamanan
rawan
yang umumnya mencakup pengamanan rutin,
keamanan,
Terminal
pada
industri,
Pengamanan Obyek Vital Nasional dan
BBM
umumnya
dan
terhadap seperti
ancaman ancaman
gangguan serangan
Army Fuad H.: Pengamanan Obvitnas Oleh Ditpam Obvitnas.....239
terorisme yang dapat berdampak serius
shift III dari jam 24.00 wib sampai dengan
terhadap keamanan nasional. Selain itu,
jam 08.00 wib. Shift IV melaksanakan
anggota
istirahat menunggu tugas jaga berikutnya.
Ditpamobvit
Polda
Kalimantan
Selatan dan Satpam internal perusahaan juga
Kedua, sarana prasarana pengamanan
masih dihadapkan pada beberapa hambatan
Obvit
dalam pengamanan PT. Pertamina (Persero)
terbatas atau belum tercukupi, diantaranya: a)
Terminal BBM Banjarmasin, antara lain:
Jumlah pos penjagaan masih kurang memadai
Pertama, dari segi jumlah petugas keamanan
jumlahnya, yaitu hanya ada 3 pos penjagaan
masih kurang apabila dibandingkan dengan
padahal sesuai identifikasi kebutuhan sekitar
tingkat bahayanya kawasan PT. Pertamina
5 pos penjagaan. Sesuai dengan Skep Kapolri
(Persero) Terminal BBM Banjarmasin yang
nomor 738 tahun 2005 tentang Pedoman
dapat berpotensi timbulnya ancaman dan
Sispamobvitnas, Pos utama (Pos A) dengan
gangguan
pedoman
penempatan lokasi yang strategis di pintu
sispamobvitnas kekuatan minimal personil
masuk utama : bebas pandang, sebagai tempat
pengamanan adalah 4 (empat) regu yang
penyeleksian (front office), memiliki fasilitas
terdiri dari 7 sampai 11 orang dengan
MCK, memiliki ruang istirahat dan ibadah,
pelaksanaaan tugas sesuai penjadwalan waktu
dilengkapi perlengkapan tugas satpam, alat
yang dibagi ke dalam 3 kelompok masing-
komunikasi, sistem pemantauan (monitoring
masing selama 8 jam kerja. Berdasarkan
system) dan peralatan pertolongan kecelakaan.
temuan diketahui bahwa jumlah petugas
Dari hasil pengamatan ditemukan : kaca riben
keamanan
standar
warna gelap/hitam tidak tembus pandang,
pengamanan obvitnas yang terdiri dari 17
tidak memiliki ruang istirahat dan tempat
anggota
apabila
ibadah serta peralatan pertolongan kecelakaan
dibandingkan dengan tingkat bahaya kawasan
ada namun obat-obatan sudah tidak layak
yang harus diamankan. Dengan adanya
pakai (kadaluarsa); b) Jumlah pos jaga ada 3
pembagian tugas jaga menjadi 4 (empat) regu,
Pos yaitu Pos Utama (Pos A gerbang depan)
1 (satu) regu terdiri 4 sampai 5 anggota satuan
dan Pos B (Pos keluar masuk pengisian mobil
pengamanan.
petugas
tangki) sudah dilengkapi sarana kamera
keamanan harus bertanggung jawab akan
pengawas (CCTV), namun pada Pos Pelumas
keamanan. Pembagian jam kerja menjadi 4
belum dilengkapi sarana CCTV. Pada titik-
(empat) shift, yaitu shift I dimulai dari jam
titik rawan area terlarang seperti tangki
08.00 Wib sampai dengan jam 16.00 Wib,
timbun, Filling Shed dan Dermaga II dan III
kemudian shift II dimulai dari jam 16.00 Wib
sudah dilengkapi CCTV. Hasil pemantauan
sampai dengan jam 24.00 Wib, selanjutnya
ditemukan pada Dermaga I yang menghadap
keamanan.
belum
satuan
Sesuai
memenuhi
pengamanan
Maka
otomatis
Polda
Kalimantan
Selatan
masih
240 Badamai Law Journal, Vol. 1, Issues 2, September 2016
sungai barito belum termonitor terhadap
penerangan yang dapat menghambat petugas
keluar masuk kapal/kelotok yang sering
keamanan saat melaksanakan pengawasan dan
dilewati aktivitas masyarakat yang berbatasan
pemeriksaan kawasan pada malam hari. Hasil
dengan pagar PT. Pertamina. Untuk itu
temuan di lapangan diketahui tidak semua
penambahan
titik-titik
yang
lampu penerangan yang terdapat di setiap
gangguan
dan
sudut pagar berfungsi dengan sempurna
ancaman keamanan yang dimaksud.Selain itu
sehingga tidak menutup kemungkinan adanya
belum disediakannya ruang khusus untuk
bahaya dari masyarakat yang masuk lompat
memonitor aktivitas keluar masuk pengisian
jalur lain; f) Kurang layaknya alat komunikasi
mobil tanki melalui ruang kontrol CCTV dan
seperti handy talky (HT), telepon kabel, dan
petugas yang khusus di ruang tersebut. Dari
Handphone. Hasil pengamatan yang didapat
hasil pantauan di Kantor Pemasaran atau
di Pos A dan Pos B handy talky(HT)
utama, tidak ada ruang khusus untuk ruang
mengalami drop baterai karena sering diisi
monitor CCTV, yang memantau adalah
semalaman
ruangan terbuka dari Ruang Chief Security
kembung, telepon kabel pada Pos A tidak
bergabung dengan karyawan lainnya dan
bisa digunakan karena sambungannya diputus
ruang kerja Operation Head; c) Tidak adanya
sehingga
menara untuk memantau (monitoring system)
operasional
yang dapat memantau dari ketinggian tentang
menyampaikan pesan/informasi secara cepat
aktivitas keluar masuk mobil tanki BBM dari
kepada pimpinan dan komunikasi antar
Pos A menuju area parkir mobil tanki
personel
kemudian masuk ke Pos B menuju Filling
difungsikannya alat deteksi (metal detector,
Shed (pengisian BBM) dan keluar menuju
search mirror/alat deteksi manual) dan portal
pendistribusian yang dituju; d) Tidak adanya
otomatis. Dari pantauan Pos A search
unit mobil patroli, kendaraan roda dua
mirrorterlepas antara ganggang pegangan
maupun
standar
dengan cermin deteksi dan berdebu, artinya
sispamobvitnas diperlukan mobil minimal
jarang sekali digunakan alat tersebut.Metal
1unit mobil untuk kegiatan operasional.Oleh
detector baterainya lemah dan perlu diganti
karena itu diperlukan mobil patroli sehingga
dengan yang baru serta berdebu. Portal
dapat mendukung pelaksanaan patroli petugas
otomatis yang dikendalikan dari dalam Pos
keamanan dalam rangka memantau dan
Auntuk jalur masuk berfungsi dengan baik,
memeriksa situasi dan kondisi kawasan.Di
namun pada jalur keluar tidak dapat berfungsi
samping itu perlu difasilitasi dengan bahan
dengan baik sehingga dibiarkan terbuka. Pada
bakar yang cukup; e) Masih kurangnya lampu
pelaksanaan
dianggap
CCTV
lokasi
di
rawan
sepeda.
Sesuai
mengakibatkan
dapat
menghambat
pengamanan
Satpam
tugas
baterai
internal;
dapat
dan
g)
jadi
kendali untuk
Tidak
menghambat
Army Fuad H.: Pengamanan Obvitnas Oleh Ditpam Obvitnas.....241
mendeteksi
dini adanya
bahaya/ancaman
tentang Pengamanan Obvitnas
dijelaskan
(seperti ada bom, logam berupa senjata
bahwa pola sistem Pamobvitnas, yaitu: (1)
tajam/api,
berbahaya
Pelaksana utama Pamobvitnas adalah otoritas
lainnya; h) Belum dimanfaatkannya teknologi
pengelola obvitnas, Polri sendiri melalui
modern/canggih dalam sistem pengamanan,
Ditpamobvit; (2) Polri berkewajiban memberi
misalnya sistem pengamanan keluar masuk
bantuan
ruangan menggunakan ID Card digital.Hasil
mengutamakan
kegiatan
pengamatan di Kantor Pemasaran atau utama
preventif;
secara
tidak ada ruangan yang menggunakan sistem
pengelola
pengamanan
Sispamobvitnas; dan obvitnas bagian organik
dan
bahan-bahan
pintu
keluar
masuk
pengamanan
dan
obvitnas; preemtif
terpadu
obvitnas
termasuk
dan
bersama
melaksanakan
menggunakan ID card digital tersebut; i)
atau
lingkungan
Pagar keliling kondisinya sudah tidak layak.
pengamanan tetap dilaksanakan oleh TNI,
Hasil pemantauan yang didapat, pagar keliling
Polri
untuk area sepanjang jalan Cerucuk (dari
lingkungan
jembatan Kalindo-Soto Kuin) sudah sesuai
gangguan keamanan.
yaitu setinggi 4 meter terbuat dari beton dan
Kedua,
melakukan
TNI
pengamanan
Obvitnas
dalam
maka
diluar
penanganan
hambatan
pengamanan
di atasnya dibuat kawat berduri serta kokoh
Obvitnas Direktorat Pengamanan Objek Vital
(tidak
area
Polda Kalimantan Selatan yang teridentifikasi
perbatasan dengan Sungai Kalindo menuju
yaitu (1) kurangnya koordinasi pengamanan
Sungai Barito kondisi pagar sudah tidak layak
antara Ditpamobvit Polda Kalimantan Selatan
disebabkan pagarnya yang sudah lama atau
dengan
tua dan agak miring sewaktu-waktu dapat
perusahaan; (2) kurangnya jumlah petugas
roboh akibat tergerus sungai atau sebab
satuan pengamanan dibandingkan tingkat
lainnya (angin kencang dan pohon tumbang).
kerawanan
retak).Namun
dilihat
dari
pengelola
kawasan
keamanan
sehingga
kawasan
berpotensi
timbul ancaman/gangguan keamanan; (3) sarana prasarana pengamanan terbatas seperti:
PENUTUP Dari pembahasan tersebut di atas
jumlah pos penjagaan, kamera pengawas
dapat ditarik kesimpulan: Pertama, bahwa
(CCTV),
pola system yang terkandung dalam sistem
penerangan kawasan, alat komunikasi, dan
pengamanan Obvitnasoleh Ditpamobvit Polda
alat deteksi (metal detector/search mirror/alat
Kalimantan Selatan tidak disebutkan secara
deteksi manual);
jelas
dan
tersurat
dalam
peraturan
unit
mobil
patroli,
lampu
Dari kesimpulan tersebut hal-hal yang
perundangan pamobvitnas, namun dalam
disarankan
adalah
pola
Keputusan Presiden Nomor 63 Tahun 2004
terkandung
dalam
sistem
sistem
yang
pengamanan
242 Badamai Law Journal, Vol. 1, Issues 2, September 2016
Obvitnas oleh Ditpamobvit Polda Kalimantan Selatan tidak disebutkan secara jelas dan tersurat
dalam
peraturan
perundangan
pamobvitnas sehingga perlu dibuat peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perlindungan terhadap Dan
kawasan Obvitnas.
berdasarkan
hasil
temuan
bahwahubungan kordinasi antara pengelola obvitnas dengan aparat keamanan perlu ditingkatkan
dan
sarana
prasarana
pengamanan di kawasan PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Banjarmasin relatif terbatas
seperti: jumlah
pos
penjagaan,
kamera pengawas (CCTV), menara pantau, mobil patroli maupun kendaraan patroli roda dua, lampu penerangan, alat komunikasi, alat deteksi (metal detector, search mirror/alat deteksi manual), pagar keliling kawasan dan teknologi sistem keamanan. Oleh karena itu setiap komponen tersebut perlu dilengkapidan diperbaiki sesuai dengan jumlah dan kualitas yang diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA Hardiman, et.al. 2003. Materi Mata Kuliah Pelatihan Sekurity Fisik. Jakarta: Penerbit Imparsial dan Koalisi Untuk Keselamatan Masyarakat Sipil. Haryadi, Harry. 2013. Mengupas Peraturan Kapolri Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian. Jakarta: Anggota Dewan Pertimbangan TANDEF. Gunawan, Budi. 2005. Membangun Kompetensi Polri, Sebuah Model Penerapan Manajemen SDM Berbasis Profesi. Jakarta: Yayasan
Pengembangan Kajian Ilmu Kepolisian. Kelana, Momo.1998. Memahami Undangundang Kepolisian. PTIK-Jakarta : Jakarta. Sadjijono. 2007. Hukum Kepolisian : Polri dan Good Governance. Yogyakarta. LaksBang Mediatama. Dokumen Ditpamobvit Polda Kalsel.Pelaksanaan Kegiatan Kerja Satker Dit Pamobvit Polda Kalsel TA. 2015. Paparan Ditpamobvit. Polisi Daerah Kalimantan Selatan.2011.Standar OperasionalProsedur (SOP)PengamananObjek Vital. Banjarmasin: Direktorat Pam Obvit Polda Kalsel. Dokumen Standar Operasional Prosedur Pengamanan Terminal BBM Banjarmasin. 2015. Nota Kesepahaman Antara PT PERTAMINA (Persero) dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia No. 09/C00000/2011-S0 Tanggal 20 April 2011. Dokumen Standar Operasional Prosedur Pengamanan Terminal BBM Banjarmasin. 2015. Laporan Bulanan Ditpamobvit Polda Kalsel Bulan Oktober 2015. Tanggal 2 Oktober 2015. Situs Internet http://polmas.wordpress.com/2010/12/21/strat egi-pengamanan-objek-vital-nasional/ diakses tgl.05-02-2015. http://www.metro7.co.id/2014/02/objek-vitalnegara-pt-adararo-harus.html. diakses pada tgl.15-05-2015. http://id.wikipedia.org/w/index.php?search=P engertian%20objek; search=Pengertian %20 vital; search=Pengertian%20negara. diakses tgl. 11-04-2015.