PENGALAMAN DAN TANTANGAN KELEMBAGAAN BALITBANGTAN
Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Disampaikan pada Rapat Pembahasan Kelembagaan Badan Litbang Kehutanan Puri Avia, 3 September 2014
POSISI BALITBANGTAN DI KEMENTERIAN PERTANIAN • Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian merupakan unit Eselon I Kementerian Pertanian yang mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di Bidang Pertanian. • Kegiatan Penelitian yang dilakukan Badan Litbang Pertanian diharapkan memandu, mengawal dan menjadi basis Pelaksanaan Tugas Eselon satu lainnya, yang mencakup seluruh aspek dari pembangunan pertanian.
POSISI BALITBANGTAN DI KEMENTERIAN PERTANIAN Dalam melaksanakan tugasnya, Balitbangtan menyelenggarakan fungsi: • Penyiapan perumusan kebijakan penelitian dan pengembangan pertanian • Perumusan program penelitian dan pengembangan pertanian • Pelaksanaan penelitian dan pengembangan pertanian • Evaluasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan pertanian
Visi Kementerian Pertanian 2010-2014 Pertanian industrial unggul berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal untuk meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, ekspor, dan kesejahteraan petani
Visi Litbang Pertanian 2010-2014 Pada tahun 2014 menjadi lembaga penelitian dan pengembangan pertanian berkelas dunia dalam menghasilkan dan mengembangkan inovasi pertanian mendukung terwujudnya sistem pertanian industrial berbasis sumberdaya lokal
Penyediaan inovasi teknologi, benih, bibit, pupuk, alsin unggul berdaya saing & kelembagaan IPTEK Pertanian
MISI LITBANG PERTANIAN 1. Menghasilkan, mengembangkan dan mendiseminasikan inovasi teknologi, sistem dan model serta rekomendasi kebijakan di bidang pertanian yang berwawasan lingkungan dan berbasis sumber daya lokal guna mendukung terwujudnya pertanian industrial unggul berkelanjutan
2. Meningkatkan kualitas sumber daya penelitian dan pengembangan pertanian serta efisiensi dan efektivitas pemanfaatannya 3. Mengembangkan jejaring kerja sama nasional dan internasional (networking) dalam rangka penguasaan Iptek (scientific recognition) dan peningkatan peran Badan Litbang Pertanian dalam pembangunan pertanian (impact recognition)
STRUKTUR ORGANISASI BALITBANGTAN BALITBANGTAN
SEKRETARIAT BADAN
PUSLITBANG TAN
PUSLITBANG HORTI
PUSLITBANG BUN
PUSLITBANG NAK
BB PADI
BALITSA
BALITTRO
BBALITVET
BALITKABI
BALITBU TROPIKA
BALITTAS
BALITNAK
BALIT SEREALIA
BALITHI
BALIT PALMA
LOLIT SAPI
LOLIT TUNGRO
BALIT JESTRO
BALITTRI
LOLIT KAMBING
PSEKP
BBSDLP
BALITTRA
PUSTAKA
BBP2TP
31 BPTP
BBPMP
BB BIOGEN
BB PASCAPANEN
BALAI PATP
BALITTANAH 2 LPTP BALITKLIMAT
BALINGTAN
6
Struktur Organisasi Balitbangtan
• Ada 65 Unit Kerja (UK) dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Badan Litbang Pertanian, yang terdiri dari : • 1 Sekretariat Badan • 4 Pusat Penelitian dan Pengembangan • 2 Pusat (Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian serta Pustaka) bertanggung jawab kepada Menteri Pertanian, pembinaan oleh Badan Litbang Pertanian • 7 Balai Besar • 15 Balai Penelitian, 2 Loka Penelitian • 1 Balai Pengelola Alih Teknologi • 31 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian di Propinsi, 2 Loka Pengkajian
SEBARAN UK, UPT DAN KEBUN PERCOBAAN BALITBANGTAN
Keterangan :
8
TUGAS • Sekretariat Badan : memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Balitbangtan
• Puslitbangtan : melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program, penelitian dan pengembangan tanaman pangan, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan • Puslitbanghorti : melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program, penelitian dan pengembangan hortikultura, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan • Puslitbangbun : melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program, penelitian dan pengembangan perkebunan, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
• Puslitbangnak : melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program, penelitian dan pengembangan peternakan, serta pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
9
TUGAS • BB Biogen: melaksanakan penelitian dan pengembangan bioteknologi dan sumber daya genetik pertanian
• BB Litvet: melaksanakan penelitian veteriner • BB Padi: melaksanakan penelitian tanaman padi • BB Pasca Panen: melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi pascapanen pertanian • BB SDLP: melaksanakan penelitian dan pengembangan sumber daya lahan pertanian
• BB Mekanisasi: melaksanakan penelitian, perekayasaan dan pengembangan mekanisasi pertanian • BB Pengkajian: melaksanakan pengkajian dan pengembangan teknologi pertanian
10
PROGRAM DAN KEGIATAN LITBANG PERTANIAN Tanaman Pangan Dukungan Manajemen
Hortukultura
Pengkajian & Percepatan Diseminasi
Perpustakaan & Penyebaran Teknologi
Perkebunan
Program Penciptaan Teknologi Dan Varietas Unggul Berdaya Saing
Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Pasca Panen Pertanian
Peternakan
Sumberdaya Lahan
Mekanisasi Pertanian
Bioteknologi
11
TERIMA KASIH
CAPAIAN BALITBANGTAN 2005-2013
13 13
Capaian dan Dukungan Litbang Tanaman Pangan
Padi
• VUB Padi • Teknologi Produksi • Benih Sumber (BS,FS,SS)
Jagung
• VUB Jagung • Teknologi Produksi • Benih Sumber
Kedelai
• VUB Kedelai • Teknologi Produksi • Benih Sumber
Varietas Unggul Padi Keterangan
Kuantitas
Varietas daya hasil tinggi 210 varietas (inbrida dan hibrida)
15
Populer
Ciherang, Cibogo, Cigeulis, IR64, Mekongga, Way Apo Buru, Sintanur, Cimelati, HiPa 5 Ceva, HiPa 6 Jete, Maro, Rokan, Aek Sibundong, Inpari, Inpara, dan Inpago, dll
Areal panen
12,0 juta ha
Proporsi adopsi varietas
90,0%
Peningkatan hasil
0,5-1 t/ha
Nilai tambah
Rp 22,68 – Rp 43.30 T
Benih sumber
BS: 93,9 ton; FS: 123,3 ton; SS: 930,7 ton
Varietas Unggul Jagung Keterangan
Kuantitas
Varietas daya hasil tinggi
2010 – 2013 : 17 varietas (15 hibrida dan 2 komposit)
Populer
2010 – 2013 : Bima 12 – 16, Provit A1 dan Provit A2, Bima Putih 1 dan 2, URI-1 dan URI-2
Areal Panen
4 juta ha
Proporsi adopsi varietas
65,00%
Peningkatan hasil
1,0 ton/ha
Nilai tambah
Rp. 3,9 T
Benih sumber
BS: 20 ton; FS: 30,9 ton
Kontribusi Varietas Unggul Kedelai Keterangan
Kuantitas
Varietas daya hasil 2010 – 2013: 5 varietas tinggi
Populer
2010 – 2013 : Mutiara, Gema, Dering 1, Detam 3 dan Detam 4
Areal Panen
0.7 juta ha
Proporsi adopsi varietas
73.47%
Peningkatan hasil
0.5 ton/ha
Nilai tambah
Rp. 1,8 T
17
Capaian dan Dukungan Litbang Perkebunan • Kelapa, sagu, aren, pinang • Cengkeh, nilam, pegagan, akar wangi, akarwangi, kunyit, purwoceng • Jambu mete, kemiri • Tembakau, wijen
• Integrasi Ternak-Tebu • Budidaya sawit rendah emisi • Pengendalian hama secara hayati • Kultur jaringan • Pengendalian penyakit
35 Varietas dan Benih Unggul
20 Teknologi budidaya
12 Produk olahan
17 Rekomendasi Kebijakan
• • • •
Formula Bioaditif Jamu ternak Herbisida nabati Pupuk hayati
• Rekomendasi Pencapaian Swasembada Gula • Tanaman Potensial Sumber BBN mendukung Kemandirian Energi • Kebijakan penerapan ISPO
Capaian dan Dukungan Litbang Hortikultura TERSEDIANYA INOVASI HORTIKULTURA
PERBENIHAN, SDG, DISEMINASI INOVASI
VUB HORTIKULTURA (102) • 24 VUB sayuran (bawang merah off season dan cabai tahan musim hujan) • 3 VUB buah (salak dan papaya) • 73 VUB tanaman hias • 2 VUB jeruk (JC dan RL)
TEKNOLOGI HORTIKULTURA RAMAH LINGKUNGAN • Pengendalian OPT Kentang Toleran Suhu Panas • Teknologi peningkatan mutu manggis • Prototipe formulasi biofungisida pengendali layu fusarium pada anggrek phalaenopsis • Pembuatan Kit deteksi cepat CVPD • Marka DNA • Mikropropagasi Stroberi • Teknologi benih TSS utk bw merah
UPBS KONSERVASI SDG HORTIKULTURA DISEMINASI – - DUKUNGAN KAWASAN (Krisan Bedugul, Mangga Cirebon, Cabai Ciamis, Jeruk SOE) - DUKUNGAN BIOVERSITY - DUKUNGAN KRPL
Bibit TPT (7 galur) dan Fondation stock (587 ekor)
Galur Unggul Sapi PO dan TPT spesifik lokasi (151 ekor + 6 galur TPT)
Pengawalan teknologi di 33 provinsi 10 teknologi reproduksi
Rekomendasi kebijakan pengembangan peternakan dan veteriner (23 kebijakan)
49 paket rekomendasi teknologi
22 Teknologi budidaya
17 teknologi veteriner & Vaksin (AI dan IBR)
Kambing Boerawa
Ayam KUB
Kambing Boerka
Ayam Gaok
Itik PMp Domba komposit Garut dan Sumatera
Domba Barbados Cross Kelinci FZ3
TPT: Calopogonium mucunoides, Arachis hybrid, Lab-lab purpureus, Stylosanthes scabra, Panicum maximum cv, Paspalum atratum. 21
Teknologi Mitigasi GRK
Pemutahiran Peta Arahan Pembangunan Pertanian
Teknologi Pengelolaan Lahan Rawa
Capaian dan Dukungan Pengelolaan SDLP
Teknologi Pengelolaan Air Teknologi Adaptasi Perubahan Iklim
PUTK/PUTS dan Pembenah Tanah
Prototipe Indo Jarwo
Transplanter
Prototipe Indo Combine
Harvester
Paket Mesin Prosesing Benih Padi mendukung UPBS
Mesin Gasifier dari Biomassa Berbasis Pedesaan
Paket Mesin Pengolah Sayuran Kering Kap. 500 Kg/Hari
Prototipe Mesin Penyosoh Sorghum Kap. 200 Kg/Jam Prototipe Mesin Pencetak Beras Buatan Kap. 50 Kg/Jam
Capaian dan Dukungan Mekanisasi Pertanian
Prototipe Mesin Kepras Tebu
Paket Alsin SITT Sawit–Sapi, Kakao-Sapi
Prototipe Indo Jarwo Transplanter
Prototipe
Indo Combine Harvester
Diluncurkan oleh Menteri Pertanian pada tanggal 8 November 2013
24
Dukungan Litbang untuk Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing dan Ekspor 1. Produk pangan fungsional (beras beriodium, beras berindeks glikemik rendah) 2. Pengolahan Pangan Fungsional Kaya Serat (25%) dan Antioksidan (Minimal 300 ppm) Berbasis Bekatul dan Gambir 3. Teknologi pembuatan snack bars berbasis tepung ubi jalar sebagai makanan berkalori tinggi untuk daerah rawan bencana. 4. Penanganan segar produk hortikultura untuk transportasi ekspor • Salak, Manggis, Rambutan • Instore Drying Bawang Merah (Kap. 15 ton) 5. Pengolahan Tepung bawang merah 6. Teknologi nano (nano katekin, nano serat selulosa, enkapsulasi minyak biji pala, ekstrak temulawak, dan vitamin-A).
25
Dukungan Litbang untuk Peningkatan Kesejahteraan Petani 1.MP3MI sebagai keberlanjutan program PRIMA TANI. Eskalasi di setiap propinsi (2 – 5 lokasi) 2.Eskalasi M-KRPL di seluruh propinsi 3.Rekomendasi kebijakan terkait dengan peningkatan akses petani terhadap permodalan di daerah sub optimal 4.Identifikasi Desa Calon Lokasi PUAP dan GAPOKTAN (20.426 Desa) 5.Skema Asuransi Usaha Tani Padi (Uji Coba di 2 Kab.) 6.Penetapan Komoditas yang Masuk SP (Special Product) dan SSM (Special Safeguard Mechanism) 7.Kebijakan Subsidi Pupuk Langsung ke Petani (Uji Coba di Kabupaten Karawang)
26
Dukungan Litbang untuk Diversifikasi Pangan 1. Percepatan Pemasalan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) 2. Tepung kasava fermentasi (tepung Bimo), dan tepung jagung fermentasi 3. Paket Teknologi Pengolahan Aneka Umbi untuk Pati dan Tepung 4. Peningkatan Efisiensi (50%) Produksi Tepung Kasava Termodifikasi Skala UKM (10 ton/hari) 5. Teknologi pembuatan berasan jagung termodifikasi. 6. Pengembangan teknologi produksi nasi instan. 7. Beras artifisial. 8. Pengolahan tempe kacang koro pedang.
Salah satu hasil penting Badan Litbang yang diangkat menjadi program nasional adalah Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)
Sinergi program KRPL dan P2KP
KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL)
Penguatan Aspek Kelembagaan (KWT, Perbenihan, KBD dan Pasar)
Pengembangan M-KROL 2 unit M-KRPL setiap kabupaten/kota Pengembangan bibit KUB di setiap KBI
28
Food Smart Village Desa Oebola, Kupang NTT
PUBLIKASI TEKNOLOGI DAN VUB Ketersediaan Teknologi 1. Teknologi Tanaman Pangan 2. Teknologi Tanaman Hortikultura
3. Teknologi Tanaman Perkebunan 4. Teknologi Peternakan dan Veteriner
5. Teknologi dan Informasi Sumber Daya Lahan Pertanian 6. Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian 7. Teknologi Mekanisasi Pertanian 8. Teknologi Pascapanen Pertanian 9. Teknologi Tepat Guna Spesifik Lokasi
31
32
PENGEMBANGAN KEBIJAKAN OPERASIONAL PENCAPAIAN SWASEMBADA DAN SWASEMBADA BERKELANJUTAN 5 KOMODITAS UTAMA DENGAN PENDEKATAN SYSTEM MODELLING
SURPLUS BERAS 10 JUTA TON
SWASEMBADA JAGUNG 2014
SWASEMBADA KEDELAI 2014
SWASEMBADA DAGING SAPI/KERBAU 2014