PengajaranMenulis MenggunakanAncanganProsesGenre di Sekolah Menengah Atas di Indonesia Nurfika Wijayanti FakultasKeguruandanIlrnuPendidikan, Universitas BandarLanpung,Bandar Lampung35142,Indonesia
Abstrak Sesuai dengan pedoman yang tercanlum pada Kurikulum 2004, pengajaran kemahiran menulis Bahasa Inggris di SMA di Indonesia dilakukan dengan menggunakan ancangan genre. Ancangan geme adalah ancangan pengajaran kemahiranmenulisyang befokus padapenulisanleks yangberterimadalamkonteks sosiai-budaya. Namun,pengajarankemahiranmenulisyang menggunakanancangan ini mengabaikanproses revisi yang dibutuhkan pada pembuatan suatu tulisan, sehinggatulisanyang dibuat siswabelum baik. Salahsatucarauntuk mengatasihal ini adalah denganmemadukan penggunaanancangangenre denganancanganproses. Ansangan proses adalah ancangan pengajaran kemahiran menulis yang banyak memberikanperhatianpada pros€srevisi yang dibutuhkandalam pembualansuatu tulisan. Penelitian ini mengambil kelebilan-kelebihan yang dimiliki ancanganproses dan ancangangerlre serta menggunakannyapada pengajaran kemahiran menulis t€ks geffe na-ratil eksposisianalitis, dan laporan dengantujuan untuk meningkatkan kemampuanmenulissiswapadaketigateksgeff€ tersebut.Penelitiandilakukanpada 32 omng siswakelasXI yang di setiapakhir sesipengajaransatug€ffeteks diberikan kuesioner unluk mengetahuitanggapansiswa mengenaikeefeklifan penggunaan ancangan proses genre pada pemelajaran menulis geffe teks. Analisis data pada penelitiar ini dilakukan dengan menganalisis bumm pertama yang ditulis siswa, buram ketiga yang ditulis siswa,dan hasil uji kuesionermengenaipendapatsiswa tentang keefektifan penggunaan ancangan proses genre. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan ancanganproses genre dapal meningkatkan rerata nilai tulisan pada tiap geffe yang diaj arkan dan siswa mergganggap penggruraanancangan pros€sgenr€efekifuntuk membantupemelajaran menulis. Kstu Kunct: ancsngn, menulis, proses, genre
TeachingWriting Through the Irnplementation of Process Genre Approach in an Indonesian High School Abstract In conguence with the gLridelinesof lhe 2004 cuniculurn, the teachingof English wdting skilis in high schoolsthrougiout Indonesiauses the genre approach.The genreapproachis a way to teachwriting skills which concentrateson the writing oI textsthatarein accordancewiththesocio-cuitural contextofthesociety.However,the teachingof wdling skills usiig this approachignores the revision processthat is crucial whenwriting, thus making lhe resullunsatisfactory.One methodto surmount
.13
Wijaranti,PagajarunMenulisMe4gSunakan Aa.argan.--..-...-
this matteris to integratethe genreapprcachwith the processapproach.The prccess approachis a methodto teachwdting tlat paysattentionto therevisionprocesswhich is fimdamentaltowardsthe creationof fine writing. This thesisemploysthe advantages of both theprocessandgenreapproaches andappliesthe processgeffe apprcachtowards the teachingof nanative text, analltical exposition,and report, which is ultimately aimedat improvingthe writing proficiencyofstudents.The subjectsofthis studywere 32year-11students.Theyweregivenquestiornairesat theendofevery writing session. The questionnairesarc usedto gatherthe students'opinion aboutthe effectivenessof usirg the processgenreapproachin the studyofwriting. Dataanalysisin this studyis doneby examiningihe outcomeofthe students'first and thid drafts, as well as the questionnaires. Thefindingsshowthattheuseofthe processg€nreapproachin teaching wdting can significantly incrcasethe students'averagescoresof every writing geffe. Moreove.,the studentsconsiderthis practice effective in assistingto write narative text,anal)4ical exposition, andrcport. Keywords:approach,writing, process,genrc
1, Pendahuluan Kurik:ulumBahasaInggris2004Sekolah Menengah Atas (SMA) di Indonesia merupakankurikulum berbasiskompetensi yang secar.!eksplisit menyebutkantujuan pemelajaran bahasa Inggris di Indonesia adalah mencetak siswa yang mempunyai kompetensiberkomunikasisecaralisan dan tulisan yang mencapai tingkat literasi informasi (Depdiknas,2004: 307). Litensi informasi merupakan suatu kemampuan mendayagunakan bahasa yang dil':uasai untuk memperoleh pengetahuanyang diinginkan (Wells, 1987, dikutip dari Depdiknas, 2044: 307), sedangkan k o m p e t e n s i b e r k o m u n i k a s ia d a l a h kemampuanmembagiide, baik secaralisan maupun tulisan, yang berterima secara sosial-budaya,linguistik, aksi dan strategi (Celcia-Muria,€t.al., 1995, dikutip dari Helena, 2006: 2). Hal ini menandakanada kaitan €rat antara kompetensi berkomunikasiyang disebutkan dalam L:udkulumdengankompetensiwacana. Wacana adalah suatu abstmksi komunikasiyangdapatberwujudpadateks lisan dan tulisan (Helena, 2006: 2). Kompetensiwacanayangbaik menghasilkan teks yang berterima, sehinggakomunikasi dapatterjadi.Padaimplementasi kurikullun
34
2004SMAdiIndonesia. kompetensi wacana jika siswadaparmembuarteks rulistercapai yangdipelajari.Dari ruli\ sesuaigenre-gerre dua belasgenreyang dipelajaridi tingkar SMA, penelitian ini menggunakan tiga genre.'ato1igenrenararIl. eksposisianalilis danlaporansebagailolak ukur keberhasilan penggunaanancanganproses genre pada kanahiranmenulis. Pengajamnmenulismelalui ancangan genre merupakan pengajaran yang pemelajaranbahasa mengkombinasikan dengan kebenerimaannyasecam sosialbudayaG reezeandJoyce.2002.dik-ulipdari Helena,2006: 3). Ancanganini merupakan ancanganyang direkomendasikanpada pemelajarbaha.a tingkat rendah (/o4,) hingga menengah(internediate) $r\1. (Kim.2007' mempelajari kemchimn menulis l8). Srswa S\4A di tndonesiaadalah pemelajar bahasaInggrisyangberadapada ,ehingga lingkatrendahhinggamenengah. anc:lngangenre dapal digunakan rlnt,rk membanlu5iswa membuatlulisan )ang berterima dalamkontekssosial-budaya. MenurutHammond, et.al(1992,ha1. 17, dil-ulipdari Helena.2007: 5). ancangrn geruememplrn)aiempallahap prosedur pemelajaran. mengenai is. )a:tu penjelasan Ielq.drn lrra bahasa reks.organisasi suatu tel' (hmLlrne knowledeeot ,he 1i,l,l
h t D t r l l t n E u t t r r l aO . k"bt
BKOF), pemberian teks-t€ks model (mo.leling of the textl MOT), pen),usunan kerangka teks dalam kelompok (_/oirr construction/JC) danpembuatantekssecara mandiri (indcp?nd(nt !,)nstruction lCr. Pada tahap BKOF, siswa diberikan penjelasan mengenai kontekspenulisan teks dan llngsr kebahasaan yang dibutullkan. BKOF dilanjutkandengantahapMOT yang memberilcn conloh pengeunaan genre dalam leks. Selanjutnya.pemelajaran dilanjutkandenganJC yangmemintasiswa mendiskusrkan reks tulis dalam suatu kelompok kerja. Pemelajaran ancangan geffe dituhrpdengantahapIC yangmeminta srswauntuk membualteks tenulis seca.:1 individual. Terlepas dari kebaikan-kebaikan yang terdapat dalam prosedur penggunaarnya, ancangangenre telap mempunyaibeberapa kelemahanyang berporensimembuar pemelaj.ran menulislidakbedalan efekrrt. \4isalnya. ancangan genre ridak memasukkankegiatan yang diperlukan untukmerevisitulisansiswadalamprosedur pengajarannya. sehinggapengaiamnyant dilakukanterkesan menggampangk rn proses penulisanyang yang dibutuhlanpada pembuatan suaturulisan(Kim.2007:J8). Anggrpanini dapalmematikan kreilrfiras yangdimiliki siswadan membuar rulisdn yangdihasrllansrswabelumbaik.Unrulmengarasihal ini. parapenelitimenyaran-kan penggabunganprosedurancsngangenre denganancanganproses(BadgerdanWhite, 2 0 0 2 : K i m . 2 0 0 7 ) . A n c a n g a np r o s e s merupakananc:lnganyang beryusalpada siswa dan sangarmemperharikan proses penulisflnyangdibutuhkanuntukmembuar suatutulisan(Tribble,l99o:38).Prosedur pcngajaranmenulis yang menggunakan ancanganprosesmelibalkanbanyal revrs. untuk memperbaikitulisan yang dibuat Rerrsitulisanpadaancangan proses dapal diberikan melaluibrlilin sesirnrlemandar sistem kode. Namun, pros€srevisi yang drlakukrnberlakruntuksemuareki )ang dibuat. Misalnya,penulisansurat pribadi juga m('ndapatlan prosesrevisi yangsami denganpenulisanteksargurnentasi. Hal ini
'nl4 tahtnel.NottutI
membuat pemelajaran yang dilakukan kurang memperhatikan keberterimaan leks dalam konteks sosial-budaya, sehingga penggunaanancangan ini menuar banyak k n l rk . D e n g a n m e n g a m b i l k e l e b i h a n kelebihan yang dimiliki kedua ancangan re r ) e b ul . d i h a r a p k r n s i s w a d a p a r mengembangkan kemahiranmanulisdengan baik. Hal ini telahdilakukanoleh Badgerdan White (2000) yang melakukan penelitian kemahrran menulis yang menggunakan gabunganancanganprosesgenre. sehingga menjadi ancanganproses gerre. Prosedur pengajaranancanganproses genre dimulal dengar memberikan pengajaran tnenuli5 menggunakan prosedur pengajaran ancangan geffe dan dilanjutkan dengan m e n g g u n a L a n p r o s c du r p e n g a j a r r n rncangan proses. Pada awal pemelajrran sjswa diberi penjelrsanmengenarkonreks 5osral-budalapengg:unadn rel.. Hrl rni mencakup penjelasan mengenai is i, organisasiteks. din srruktur bahasayint hrrus digunikan irgar suaru teks bederrmi dalam kontekssosial-budaya.Ketika bumm penama selesai ditulis, buram tcrsebul mendapat revisi isi, organisasi leks, dan struktur bahasa.Prosesrevisi tedadi lebih dari satukalj danprosesini melibatkansiswa dan pengajar Revisi yang diberikan siswa adalah balikan sesama siswa, sedangkan revisi dari pengajardapatdilakukanmelalui sistemkode(lihatbaganl l) Malsuo dan Bevan (2002) telah menggunakananc:m8anproses geffe padz pengajaran menulrs esai akademis d. kelasnladanmendapitkan hdsilpeningkaran rrlai yang signifikan. S'r' t2008) juga menggunakan ancangan proses geffe pada pengajaran mmulis paragraf prosedur dr kelasXMTSN I Kebumendan mendapatkan peningkatannilar rala-rara menulis dr kelasnla. Sebagaimanalelah drseburkan iebelunnyamengenar kclemahan dncingan genre, para pengajar di SMA Negeri i SeputihMataram juga mengalami kendala Pengernaanancang:tngenredi SMAtcrsebut lelah berlangsunglebih dari empat Iahun Namun.pengguno3n anc.ngangenredi SMA Ncgen I Sepuoh MctJrdm belunr diprl
l5
wid) ann.Peasatanh M?nrh \ Men&ynrhanl n.anBar.........
membantu siswa membuat tulisan dengan baik. Hal ini diketahuidari hasil wawancara informal yang dilalrukanpada tanggal l0 Januari200s denganparapengajarBahasl lnggrisdr SMA NegeriI SeputihMataranyang mengeluhlankemampuanmenulis siswa masih rendah meskipun telaldiberikar penga;aranmenulis teks sesua. dengan prosedur yang dianjurkan olel genre.\4erekamengatakan banyak ancangan penulisar siswa yang membualkesaLahan saatmenulisteksgenreyangdiajarkan. BaganL l. ProsedurPengajaianAncangan Pros€sGenre
I (Badger danWhile,2000: 159) penulisan Kesalahan tekspcdatulisanyang dibualsiswaluga lerlihatpadapenelitiar yangdilal:ukanpadatarggal 2? pendahuluan April 2000. Misalnya. siswa tidak menyerrak.n konflik dan tidak menggunakankala lampau dengan baik dalam penulisantels geffe naral;fi Salaf. salu cara yang mungkindiglnakan unlui meningkatkan kemampuanmenulis sisw; adalahdcnganmemrdukanpenggunaar ancangangelrle denganancanganproses. Berdasirkrndata lersebul,penelirianin. mengajukanpengg!naanancanganproses genrepidapengajeJ cn kemahirnn menulisd. SMA Negeri I SeputihMataramdengar. ruJuanunluk (l) mengetrhuiapakalpenggunaan ancanganprosesgcnre dapr' Dleningkalkrn kemampuan menulissiswi
36
dan (2) untuk mengetahuitanggapansiswa padapenggunaan ancanganprosesgerue. 2-Metode Penelitirn penelitian Penelitianini merupakan pra kuantitatif eksperimental yang menggunakan data tulisan siswa dan kuesioneruntuk mencan lahu apakch ancanganprosesgenredapatmeningkatkan kernampuanmenulissiswasecarasignifikan dan siswa menganggappengajaran yang diberikan efektif. Untuk mengetahui pmingkarankemampuan mmulis.penelitian ini menggunakar! data nilai tulisan siswa yangterdiri dari bummpenamadan buram letrga. Burampertamaadalahtulisanawal siswa. sedangkan buram ketiga adalah tul;sanyangtelah mmdapat balikan untukisi dan organisasi leks dan slnrldurbaiasany!. Penilaianburampertamadan bumm ketiga dilakukan oleh dua orang penilai. yaitu pengajarBahasa Inggriskelasyang menjadr subjek penelitian dan pengajar Bahasa lnggrislainyangjugamengajarpada sekolah yang menjadi sampel penelitian.Setelah penilaian dilatukan, bumm pertama dan buram ketiga dianalisis menggunakan repeated-measuredT-tesrunruk mengetahui apakah ada perfngkatan yang signifikan antarabummpertamadanburamketiga, penelilianIni;ugammcari Selanjutnya. jumlah remta dari total respon atas setiap pertanyaan yang diiawabdalam kuesioner ulltuk melihat apakah ada korelasi positif antamhasil kuesionerdengansignifikansi nilai antarabummpertamadanbummketiga Sampelpenelitian ini adalahseluruh siswa kelasXI SMA Negeri I Seputil Mataram. sedangkansubjekpenelitianadalahkelasXI IPA-1. Prosespenennran subJekdilakukan melalui rizpl. prububilitysamplingyaitt proses penenluansubjek dengan ccra mengrrutkansemuastunpelpenelitinndan mengundinyadenganlotere. Kelas yang terundi akan menjadi subjek penelitian. KelasyangterundiadalaikelasXl IPA-1. Berikut ini adalahprosedurpengajaranyang dilakukanpadi ketigagerueyangdiajarkan padasiswa.
.htmal Linsuistila. Oktobet 2014. yohnte I, Nonor I
2.1GenreNaratif. p€ngajaran padagenrenaralil' Prosedur d,lakukanselamatiga sesi, yang djawali selama90 denganSetiapsesiberlangsung menit.Ketiga sesitersebutterdiri dari satu sesi untuk pemberianteks-teksmodel, satu siswa,dansatusesi sesiuntukbalikansesama pelatihan penggunaan untuk sistemkodedan revisiberdasarkan sistemkode.S€sipertama pemberian teks{eks model yang adalah penjelasan berisi mengenai tujuanpenulisan genre naratif, kontekssosial pengglnaan genre naratif, isi dan organisasiteks, dan strukh[ bahasa genre naratif. Selain itu, siswadiberikanlatihanmengenai organisasi teks dan struktur bahasa genre naratif. padasesipemberian Kegiatanpemelajaran teks-teksmodel diakhiri denganmeminta siswa menulisbllran pertamateks namtil deryzntema" Fr i cnI ship-'. Bumm pertamayang dikedakandi teks runah dibe.i balikanisi dan organisasi melaluibalikansesamasiswadi sesikedua. Pemberian balikan dipandu dengan pertanyaanmengenaiisi dan organisasiteks dari lembar panduanpemberianbalikan untuk teks naratif (lihat Lampiran 1). Kegiatanpemberianbalikans€samasiswa dilakukandi sekolahdandi rumah.Pelatihan pemberianbalikan dilakukandi sekolah, pemberianbalikanpadaburam sedangkan pertamamilik temandilakukandi sekolah dan dilanjutkan di rumah.waktu p€mberian balikanuntukburammilik temanadalahsatu hari.Padahari berikutnya,lembarp€mberian balikandan bumm pertamabersama-sama dikumpulkan pada pengajar. Pengajar mencerrnatiburampeflamadanbalikanyang diberikanpada buram tersebut.Jika ada pemberianbalikan isi dar/atauorganisasj teksyangkeliru, pengajarakanmemperbaiki b a l i k a n t e r s e b u l -S e t e l a hp e n g a j a r memberikankoreksi pada balikan yang danlembarpemberian keliru,burampertama padasiswa balikandaritemandikembalikan pemilik bumm. Siswamemperbaikiburam penamadenganmempertimbangkan saransaranyangdiberikanHasilperbaikan buram pertamaakan menjadiburam kedua.Satu
hari sebelum sesi ketiga dimulai, siswa mengumpulkan buram kedua pada pengajar untuk mendapatbalikan slrukturbaha5a(tata bahasa, ejaan, dan tanda baca). Balikan tersebut dibedkan meialui sistem kode { diadaprasr dari Hedge. 2002: Jl3). Pelaiihan untuk melakukan perbaikan berdasarkansislem kode dilakukan di sesi keriga.Pelatihanini menggunakandua teks yang telah mendapat sistem kode dan lembaran yang berisi kode-kode yanB digunakan(untuksislemkode lihat Lampiran 4). Hasil dari perbaikan ini menjadi buram ketiga. Buram ketiga adalah bumm yang diberilan nilai abir dari pengaiar Wakperbaikan buram kedua adrlrh dua han. Pelatihan mengenai sistem kode hanya d i l a k u k a ns a t u k a l i . y u k n i p a d a s e s i pemelajarangenrenaratit Hal ini dilakLrkan karenasrstemkode yang digunal,an unrul selurul g€nre sama.
2.2,ProsedurPengajaranG€nre Eksposisi Analitis pengajaran genreeksposisi Prosedur analitisdilakukanselamatiga sesi.Setiap sesiberlangsung selama90 menit.Keliga sesi tersebut terdiri dari satu sesi untuk pemberian teksleksmodel,satusesiuntuk balikansesamasiswa,dan satusesi untu^ koreksi berdasarkansistem kode. Sesi penamaadalchpemberran reks-lclsmodel yang berisi penjelasanmengenaitujuan penulisangenreeksposisianalitis,kont€ks genreeksposisianalitis sosialpcnggunaan rsi dan organisasileks genre eksposisi analilis.danslmkrurbahasagcnreeksposisi analids.Penjelasan. kemudian. dilanjulkan dengancaramembuatkalimattesis,latihan mengenaiisi dan oryanisasiteks genre eksposisi analitis,danlatihanstrukhfbahasa genre€ksposisi analitis.Di akhir sesikelas pengajarakan memberikan tigatopikpililan 'Junffoodanl Health Problems','Exercises 'InternetasStudent!' .foraHealthyBody'dan Friend' lnl\k penulisan bumm pertama genre eksposisianalitisdi rumah. Siswa dapolmcmilibsalu di JntJraliea topik
37
Buram pertamayaxg dikedakan di rumah diberi balikan isi dan organisasiteks melaluibalikansesama siswadi sesikedua Pemberian balikan dipandu dengan perlany.anmengenar isr danorganisasi teks dari lembar paoduan pemberian balikan (lrhatI ampiran untuklekseksposisi analrtis 2). Kegiatan pemberianbalikan sesama siswa dilakukan di sekolah dan di rumah Pelatihanpemberianbali(an dilakukandi pemberian sekolai.sedangkan balikanpada buam penamamilik leman dilalukan di sekolah dan dilanjutkan di rumah. Waktu pemberian balikan unrukburammilikteman adalahsatuhari. Padahari beril:utnya,lembarpemberian balikandan buramperlamabersama-sama dikumpulkanpada pengajar.Pengaja. penalnadanbalikanyang meocermariburam diberikanpadaburamtersebut. Jikalerdapa. pemberianbalikan r,i dan/alauorganisasi teksyangkeliru, pengajar akanmemperbaikr b a li k an t e r s e b u r .S e l e l a h p e n g a j a r memberikankoreksi pada balikan yanl keliru.burampertanadanlembdrpemberian padasiswr, balikan daritemandikembalikan pemili-kburam. Selanjulnya.sisr,radapat memperbaiki buram perrama dengar mempertimbangkan saran-saran yang diberikan.Hasil perbaikanburampenam:akanmenjadiburamkedua. Saluharisebelum sesikeriga. srswa mengumpulkan buramkeduapadapengajar untukmendapalkan balikanslrukur bahasa ejaan.danrandabaca).Balikar. {lalabahasa. slrukul bahasadiberikanmelalui sistefi kode (lihatLampimn4). Padasesiketiga, pengajarmeng€mbalikanburamkeduayang telah mendapatbalikan strullur bahasadan memintasiswamemperbaikiburamte$ebut. Selamasesiperbaikanburamkedua,siswa dapat berdiskusi dengan pengajar dan lemannyauntuk memperbaikisrrukrur bahasanya. Hasil perbaikanburam kedua menjadi bumm ketiga yang mendapatniiai aklir dari pengajar.Waku pe.baikanburam keduaadalahduahad.
38
2.3, Prosedur Pengajaran Genre Laporan. Pengajamngenie laporan dilakukan selamatiga sesi. Setiapsesi berlangsung selama90 menit. Ketiga sesitenebut terdin dari satu sesi untuk pembedan teks-teks model, satu sesi untuk balikan da.i sesama siswa, dan satu sesi untul koreksi berdasarkansistem kode. Sesi pertama adalah pembenanleks-teksmodel yang berisipenjelasan mengenar rujuanpenulisan gelue lapomn, konteks sosial penggunaan genre laporan, isi dan oryanisasi teks dan struktur bahasagenre laporan. Penjelasan dilanjulkandenganlarrhanmengenaiisi dan organisasiteks geme laporan dan latihan slruktur bahasagenrelaporan.Di aklir sesr kelas.pengajarmeminrasrs$a membual buramperlamapenulisangenrelaporandj rumah. Khusus untuk penulisan genre lapomn,pengajarmembebaskan siswauntuk menulis dengantema yang disukainya.Hal iri untul memotira:islswamencadbahanbahanyang diperlukannyauntuk penulisan buram tersebut dan menghindari kemungkinansiswamenyontekhrlisansiswa lain Bumm pertamayang dikedakandi rumahdibed balikan isi dan organisasiteks rnelalurbalrkandari sesama siswi di ses, kedua. Pemberianbalikan dipandu dengan pertanyaanmengenaiisi darl organisasiteks dari lembar panduan pemberian balikan untuk lels laporan tlihat Lampiran 3). Kegiatan pemberian balikan dari sesama siswadilak-ukdn d; sekolahdan di rumah. pemberian Pelatihan balikan dilakukan dr sekolah,,edrngkanpemberian balikdnpada penama buam mrlrk lemandilak-ukan di \ekolahdan dilanjurkan di rumah.Waklu pemberian balikanuntukburammilikteman adalah satu bari. Pada hari berikutnya, lembar pemberian balikan dan buram pefiama bers:rma-samadikumpulkan pada pengajar. Pengajar mencennati buram
hmol Linguistika, Oktober2410.yohne I, Nonot I
penama dan balikan yang diberikan pada bumm tersebut. Jika terdapat pemberian balikan isi darl/arauorganisasiteks yang keliru. pengajarakan memperbaikjbali-kan tersebul.Setelahpengajarmemberikan koreksi pada balikan yang keliru, bwam penamadan lembarpemberianbali]tandarl teman dikembalikanpada siswa pemilik buram. Selanjurnya. siswa dapat memperbaiki buram pertama dengan mempertimbangkansaran-saranyang diberikan.Hasil perbaikanbumm pertama akanmenjadibu.amkedua. Satuhari sebelumsesiketiga,siswa mengumpuikanburam k€duapadapengajar untuk mendapatkanbalikan strukur bahasa (tatabahasa, ejaan,dantandabaca).Balikan slruklur bahasadiberikan melalui slsten kode (lihat Lampimn4). Padasesiketiga, pengajar mengembalilan buramkedualang lelahmendapal balikanstruktur bahasa dan meminlasiswamemperbaiki buramrersebur. Selamasesiperbaikanbu.ramkedua,siswa dapatbedanyapadapengajarapabilasiswa kesulitanmemperbaikistrukturbahasanya Bumm keduayaogtelal diperbaikimen;adi buramketiga.Buramketrgaadalahteksyang diberikannilai akhir oleh pengajarWaktu untuk perbaikanbumm keduaadalahdua han, 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan Denganmenggunakan metodcyangrelah dijabarkan pada subab sebelumnya, diketahuradanyapeningkalan nilai yan8 signifikandari setiapgenreyangdiajarkan. genrenamlil eksposis. Nilai peningkaran anaiilis.dan laporanberlurut-rurur adalah l7.l4r 15.0s:I i.50. Hcsil penelrtiarrn. lonsistendenganhasil pada penelirian meng€nripenggunaan ancanganptoses pada pengajaran kemchrran menulis Bcnre yangdilakukanoleh Siti (2008).Selainitu, bcrdrs:rrkanha"rl uJr luesidner yant drberikan.siswa berp(ndapalancangar. proscs genre efeltif diEunakflnpadr pemelltj3mn kemahiranmcnulis.llal in. dibuktikandenganreratahasiluji kuesioner pcntt8unicnancanganpros$ genre pad:-
penulisan teks genre naratif, eksposisi analitis.dan genrelaporanyang mencap3i skalaefekif. Reratap€ningkatantertinggitedadipada penulisanreks genre narali[. Hal ini dikarenakanisi dan organisasiteks genre naratif lebih mudah dibandingkan isi dan oryanisasileks geffe eksposisianalitis. sebagaimana diungkapkan Spirodan Taylor (1q80: 5, dalam penelilianDyamengenai tingkatkesulitanisi danorganisasiteksgeme naratifdaneksposisi analitis.HaI yangsama iugadiuntskapkan olehNewurk {1987:I) dan Sun (loq8: 17) Merekamenemuka bahwa isi dan organisasileks eksposrsi analitislebih sulil dibandinglanrsi dan organisasiteks naratil Padageffe naratii siswa dapal mengembangkan isi cerita sekehmdalnya selamaalur cerilanyamrsih dapitdimengedi olehpembaca. Srswa dapal merel
W alonti, Pengajala n Me ku lis Me ng4! hokan A n cahgan..........
TemuanDevi sejalandengantemuandalanr penelitianini. Hal ini diketahuiberdasarkan reralapeningkalan nilai teksgenreeksposisi analitis yang lebih rendah dibandingkan .emta peninglatan nilai teks genre namtif atau lapomn.Meski demikian.penggunaan alcangan prosesgenrepada penulisanteks genre eksposisi analitis tetap dapal m e m b a n t us i s w a m e n u l i r r e k s g e n r e eksposisi analitis. Hal ini terbuki dengan adanya rerata peningkalannilai yang signifikanpada bLram ketiga tek: genre eksposisi analitis. Penulisanleks genrelaporanjuga memerlukanfakta-faka pendul-ungagar lopik yang ditulis dapat didesbipsikan denganbait. Faka-faka pendukungtersebut dapatdiperolehdari berbagaisumberbacaan yangdimiliki siswa.Halini membantu siswa dalammenLrlis rekstseffelapomn.Meski demikian, remta peningkatan nilai geffe lapomn tetap lebih rendah dibandinglan peninglalan rerala nrlargenrenarar il Halini didugarerkairdengankebiasaan membaca si)wa yang mendukungpenulisangenre namtif. Siswa lebih cenderung memilih membacabuku cerita, komik, cerpen,dan novel dibandingkan aflikel yang hanya mengulassuaru loplk tenenru. Hal rni membuatsiswa menjadi lebih mahir ketika menulis alur cerita teks genre naratif dibandjngmengulassualu topik re(enru secamrinci saarmenulisteksgeruelaporan, Hal lain )ang menarikuntuk diamaridari hasilpenelilianini adalahburam)angdrrulis iis\aayangdapalmember€n siswaadalah b a l i k a n p a d a l e k s t e m a n n y ad e n g a n memberitahukekuranganteks secara lerperinci dan mengusulkansamn-saran perbaikannya. cendenrng menulrsreksnla sendiri dengan lebfi bail dibandingkan siswa yang memberikanbalilan dengan singkaldan terkadang tidil memberrkan saranperbaikamya. flgasiswadengan nila. lerbaikpadapenulisdn rel\ genrenararil. yailusr.waA B .C . a d a l a h s i ssr a iswayitnt dapatmemberikanbalikandenganterperinci Tigasi"wadengan n larakhrrterendah padpenulisan reksgenrenararifddalahY, Z, dan FF hanyamemberikan ball,ansingkaldar 40
tidak memberikan saran perbaikan. Siswa fF. misalnya mmuliskan balikan unmk konflik cerita dalam teks temannya,"KonJlik dalam cerita ini sudah diceritakan secara logis dari permasalahan hingga cara menyelesaikannya, lapi pe ulis cerita belum menuliskan apa yang sebenarnya masalah vang teria ." Si)wa FF lerkesan bingung dengankonflil cerila yang dibacanya.relapi tidak bisamenulrskarbalikanmengenaihal ini dengan baik. Siswa B menuliskan balikan lentang konflik leks yang dibacanya. " Kon lh knya kura ng detai L Seharu:nya toko h menceritakan mengapa dia bi sa mematahkan gitar temannya dan harus atla reak'i lika ketika dia rahu gitamya patah' SiswaB dapatmmgenali kelGrangankonllik yang tedadi pada teks yang dibacanyadan menuliskan samn perbaikan mengarai hal tenebut, Trga :isua yangmemperolehnilai allir tertinggi pada penulisan teks geffe eksposisl analirisidalah A. B. dan C. Ketiga "iswa siswa tersebut dapat mengenali kekurangan reks )ang dibacanyadan dipar memberikan saran perbaikan dengan baik. Siswa C, misalnya menuliskan balikan mengenar argumen2 dari leks yang dibacanya.'ndal sesuai dengan tesisnya. Pada tesis sedikit nengenai kekuaran rubuh/tubuh vang kuat tapi pada atgumen malah membahas kntang pcrtambahdn b?rat dan !inggi badan. Akan lebih baik blla disesuaikan dengan teqrnya. Siswa C cukupjeli unluk memperhdtil€n keterkaitan anraft kalimar resisdan rsi paragafargumenlasidalam leks yang dibacanya. sehingga ra dapal memberikan balikar mengenai kekumngan pada paragraf argumentasi teks. Tiga siswa yang memperoleh nilai akhir lerendahpadapenuljsanreks genreeksposisi dnalilisddalahsislra \. R. dan Z. Ketiga siswa ini terkesanbingung denganteksyang |ldak bisamemberikan dibacanya. "ehingga balikan dengan baik. Siswa Z, misalnya menuliskan saran perbaikan paragraf argumentasi kedua, "Srda& cukup bagus nantn nungkin unruk lehih detatlnya pe ulis juga har s menberi contoh
.htnal Lirgti\tika,
.rl.tnalsitus ,lt tnternet yung btrisikan i nJotmasi pendidikan Jengan "ura( Jr.rn)d'. Padahal, rrswayangdiberibalikan oleh siswa Z lelai menuh'kan 'itLls-situ. yang dimakrjd siswa Z dalam paragralargumentasi2. nilaiakhir Tigasr'wayangmemperoleh teninggi pada penulisanteks geDrelapomn, yakni sisua A. B. dan F dapatmenulislan b a l i k a n d e n g a nb a i l . T i g : r . i . w a y a n g mendapatnilar rerendai pada pmulisan leks genre laporan tidak memberikan siran perbaikan pada buram lemannya dengan baik. Ketiga siswatersebutadalahsiswaT,X, dan Z. SiswaT. misahyahanyr menuliskan balikan,''P?r,rlir tiluk nemherikan klasilikasi unun dengun baik. Penulis :phdnt,nfa m.nombuhk,n d?tail hryi.' Siswa T tidak menuliskandelil seperti apa yang sebarkryadirambahkanpenulispada teks yang dibuatnya.Hal ini berbedadengan bnlikanyangdiberikanolehsrssx A. SiswaA menuliskan bahkar, "KlasiJikasi unum tentang cheetah sudah buik, nanun lebih tuik lagltkadihenAun rcrna:uA Jtttun onlo atau species apa dan dupat hidup bempa tahun, meniliki indeta penciuman alau pinJcngann i,?.r/i .rf,r. Siswa A nremberitahlrkan secara lepennci halhal ):lng dapa( dilsmbah-kanpcnub'. sehrngga reks yang drbuctpenulisdapatleb;h berisi danmenarikuntuk dibaca.
,1.Simpulan Hasil penelitianini nenunjtrkkan hah*e penggurrran ancrnBcnprosesgenre pada pengajaran diimplementasik{n dapat menulis teks BahasaInggris di SMA dr Indonesia.Hasil ini juga diduk'ungdengan rospon positif siswa yarg menganggap prosesgeffe etcktif penggunaan ancangan dalammembuallcksgenreyangberterima. Meski demikian, hasil penelitian yilntsmenunjukkirn p(ninck.rrin reral:r nrlai
Olttohcr 2410, voht"t! I, Nonor !
teks gerue eksposisi analitis lebih rendah dibandingkan remtapeningkatan nilai teks genre-genrelainnya, terkait isi dan organisasi teksgenreeksposisi aMlitis yang lebih sulit dibandingkangenre-genre lainnya, membuat pengajar sebaiknya mengalokasikan waktu yang lebih banyak untuk pengajarangenre ini. Dengan pengalokasian waktu yang lebih banyak dilampkansiswadapatmenulisteks genre eksposisi analitisd€ngan lebihbaik. DaIlarPustaka Badgcr,RicharddanGoodithWhit€-(2000). A ProcessG€nre Approach to Wriling.EZfJo rnul, 54/2, Teaching 1 5 3- 1 6 0 . Depdiknas(2004).Pe./rnanPenhelajaran Tuntas (Mastery Leaming). I akafta Devi Marliasari. 200'7. Using Clustering Techniqueto Inprove the SeniorHigh S c h o oI S t u d e n t s ' A b i l i t i e s i n Cenerating Idea: for Writing An.tlvtical L\position. Skripsi yang Belum Dipublikasikan.Pendidikan Bahasa lnggris, Fakultas Sastra, Universitas NegeriMalang. Hedg€, Tricia. (2002). Teaching anrj Learning in theLang@geClassrcon. Oxford:OxfordUP HelenaI. R.Agusli€n.(2006).Cenre-Based Approachandthe2004English C'rric\r\)fi\. A plenaryplper prcscnted at UPI nationdlscntinar hal.1 9.9 Maret2009. http://eltj.oxlbrdjoumals.org/cgTcont /41341 . enuf\tll/61 Kim, Miyoun. (2007). Genrc-Basel lppn)achto Teaching Writitlg,6.3339. 9 Januari 2009. http//:www.itesl.org. Matsuo,Cathcrinedan Greg Bevan.2002. 'liro Approdchesto Gcnre-Basel Vlriting Instructbn. 4 April 2009. hllp://www.adm.fukuokainbun/I-l acjp/tu844/home2/Ronso/J 8 - l / L 3 8 00 1l 5 5 . p d l
.ll
llij ala nt i, Pensajo m
"
Me r n Iis MetAgt ra kan A nca,aa'
Newkirk,Thomas.(198?).TheNonNarrative Writing of Children. Reaseachin the Teachingof English vol. 21,No. 2. http://wwwjstororg/pss/4o1 7l 106
.........
Spiro,RandJ danBarbaraM. Taylor (1980) Investigating Chiklren's Trunsition Ffot t Narrative to Etpository Discourse: The Multidimensional Nature of PsvthologicaI Tetr Classifcation. New York: National lnsituteofEducation. Siti Nurcahyani. (2008). Implenentasi Sun,Lei. (2008).lreZiterate Leicon in PenttekaranProses Gcnre untuk Narralive and Expository Writing. Meningkatkan Ketrampi lan Menulis Disertasiyangbelumdipublikasikan. Siswa Kelas I MTsN Kebunen I UniveritasOregon.24 Desember yarg belumdipublikasikan. Disenasi 2009. UniversitasMuharnmadiyah Malang. httpll74.125.l53.l3U search?q=cach 6 Juni 2009. http://karyae:fCCI IBNj sg4J:https://scholars ( l9q6l Writing.Oxfotd ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/a Iribble.Christoper. rricletview/9320. Oxford Univelsity Press.
.lunal Lit,sristika,Oktohar2010,t/ohhe I, Nonor I
LampiranI L Basaimana penlopatnu tentang orientasi (o entation) cerita ini? Apakah seting dan to*oh utana .lalan etita telah ditulis .lcnsan baik sehi.gga kanu lapat mensetahui latar belaka4g cerita dah karuldet tokoh utana tal Jib tema mu belun e'ruliska paruerufpehdahuluannfa dekgan haik, bei kak saru n pe r baikann! a. 2. Baqainu"a pentlapahu rentang konllik konJlik (.on'plication) vans teiadi.lalan cerita ini? Apakah ko'llik konlik vans terjadi di.eritakan denaan losis 6esuai alw cerita .lari o rientas i)? Jika penceritaan konlik nenbinsbskah, beikan sannnu 3. Bagainana penrL9atnu nengeaai rcsoltsi lresohtnon) yanq.libtdt untuknchgatasi ko,llik-konllik yana te4a.Ii? Jika rcsohtsi cerita ini belun disampaikaa llensanjel6, berikan sarua pe rbailen|t a. 1. Apakah norul cerita/tantu ttlisan temannu? Jika kanu belum .laryt nenenukai nL,rdl ceitan!a, hliskantarun dgat tcnunnu ddpatnenpefiaiki tllisunnta. 5. Bagainnnu tenunnu merrleslo-ipsik n snua.\i, t.nry.lt. dan reqktu ccritdt) a l :lpdkah deskipsi,tw .lapat nenhual cerita menja.li Iebih meDaik? Bila titlak, berikan sarunnu.
Lampiran2 1. Basainand pen.lapttmu tentana orientasi ( otientanon) cerita ini? Apakah seting.lah tokoh utana belakang c"tila dan dalan ceita telah ditulit.lengak baiksehinsaa kaotu ddpat ne,gctahti latot lensa, boik. krraker lokoh utananya? Jika lemainu belum ment ilkun parusruI ry,.lahuhur|va berikan satutt pefiqikqn ),u. kottJlik ( conpli.ation) yana teiali .lalam cerikt uli? 2. Ragdinara pehdapahu tehtakg ko,tllik Apakah kon|lik-konllik yang tedadi .liceitakaa .lensar logis (sesuaialt cetita.luri oriehtasi)? Jika pencemaan IDtllik,nenbinguhgkan, betikan sotunnu. 3. Basaimtna pendapatnu menCendiresoluti (rcsolution) rane.libuat utuknengatdsi kanlik-konfik Ja4g terjo.li? Jika rcrolusi cerita iki belun disanpaikan dengohjclds. betikahsarun pefiaikannra. 4. Apa*th noml ceitaletfla lulisan tenaimu? Jiko k4nu belun.lupat nenenukan norclceitarya, ttlisktn sarun agar tenannu dapat nenpeftaiki tulitanry,!. 5. Bogainunu tenannu nendesbipsik|n sin@si,t.npat, .lan waktu ceritanla? ,lpakth .leskripsiayu .lupat membuut ceita nenj.tli lebih irnarik? Bilo tilak. betikontdmnmu.
,njalatti, PengajarunMenulis MengglnokanAncakgan..........
Lampiran3 L BaaainaM pendapatmu tentans H6i/ik6i unum (geneml cl^tsifcanon) teksrans cli buat tematnu? Apakah klasilikosi te^ebut telah nenberikan ganbdrun unun yang baik nekgendi topikyarg inenl disanpaikan? Jika tenanmu belum nenul^kdn parcsruf kl,^i|it':i unum densat bdih berikan sarun
2. Bagainana pet.lapatnu tentarg d8kripsi (descfiption) yan& ditulisk4n tenannu ? Apakah desktipsi Jdng dibetik4n.lapat nenderbipsikan objekdengan baik(hisalnya: behtuk, habitat, katukte. pensstfun)? Jika dqkripsi belun lengkap ftelun dapdt nendeskripsikat topik densan baik), ber ikan
Lampiran4 Her house located *' at rh€ city.
Patient,tunnr and Lildy "* A new sentencene€ded
I can play wilh my friqd // aftq thal I have to do my homework.
A n ew nandaDh needed
Yourmle,l in BnghtonJ tiqll Sp You havo rseen yet "u London
TheTitanicsunk"'vdy quickly.
a I]
rohncme,nand he@own. Ttis part n€edsto be .earangedor
The mistakethat isn't in the table yet, will be codedby (*) and will b€ €xplainedin the bottom margin.(diadaptasidari Hegde,2002| 3 16)
44