efektif Juni 2013Jurnal Bisnis dan Ekonomi
Dekeng Setyo Budiarto
37
Vol. 4, No. 1, Juni 2013, 37 - 47
PENGADOPSIAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA USAHA KECIL; RISET EMPIRIS PASCA GEMPA Dekeng Setyo Budiarto Universitas PGRI Yogyakarta
ABSTRACT This research is to identify the effect of leadership characteristic, organizational characteristic, technology characteristic on technology adoption and individual performance in small industry in Bantul recidence. The result of this research is expected to be able to support of technological adoption in enhancing the individual performance in small industry. This study is a survey research by using questionnaire instrument to collect the data needed. Questionnaires were distributed to 114 small industry employee located in Bantul residence. In order to provide the description about respondent demography, the research data were analyzed by using descriptive statistics. The data quality resulted from this research instrument usage was evaluated by reliability as well as validity tests. Hypothesis was tested by Structural Equation Modeling (SEM) to recognize their effects on technological adoption and individual performance. The results of this research show that leadership characteristic have significant effect on technological adoption and individual performance, but there is no significant effect between organizational characteristic and technological characteristic on technological adoption. Keyword:
leadership characteristic, organizational characteristic, technological characteristic, individual performance
PENDAHULUAN Teknologi informasi terutama komputer, telah membuka dunia baru terutama bagi dunia usaha, karena melalui teknologi informasi perusahaan bisa mengoptimalkan semua bidang usaha yang dimilikinya. Teknologi informasi sudah menjadi pilihan utama dalam menciptakan sistem informasi suatu organisasi yang tangguh dan mampu melahirkan keunggulan kompetitif ditengah persaingan yang semakin ketat. Investasi di bidang teknologi informasi dalam suatu organisasi umumnya dimaksudkan untuk memberikan kontribusi terhadap kinerja individual anggota organisasi (Putra, 2007).
Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan teknologi informasi terutama pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementrian Koperasi dan UMKM, jumlah UKM tahun 2007 adalah 50,1 juta dengan tenaga kerja sebesar 90,4 juta orang, kemudian tahun 2008 jumlah UKM meningkat menjadi 50,4 juta dengan tenaga kerja berjumlah 94 juta orang, pada tahun 2009 meningkat menjadi 52,7 juta dengan tenaga kerja berjumlah 96,2 juta orang. Data tersebut menunjukkan bahwa jumlah UKM selalu pengalami pertumbuhan, hal ini mengindikasikan bahwa industri ini
38
efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi
merupakan industri yang banyak diminati oleh pengusaha. Selain itu, berdasarkan penelitian Sugiarto (2008) menunjukkan bahwa 90% dari total tenaga kerja yang bekerja di sektor industri bekerja pada UKM. Meskipun telah banyak penelitian tentang pengadopsian teknologi informasi pada perusahaan besar, namun penelitian pengadopsian teknologi pada UKM lebih menarik karena kecepatan perkembangan teknologi di UKM berbeda dengan perusahaan besar (Ismail & Malcolm 2005). Kendala utama yang dihadapi UKM dalam implementasi teknologi ini berkaitan dengan belum terbiasanya para pelaku UKM dalam menggunakan teknologi informasi untuk pembuatan keputusan, Achjari (2005). Kendala lain yang dihadapi UKM adalah keterbatasan modal sehingga teknologi yang digunakan sudah ketinggalan jaman (Vitri 2009); keterbatasan sumberdaya keuangan sehingga sulit mengembangkan keahlian (Delone 1988); ketidaktahuan pemilik terhadap teknologi (Francalanci, Vincenzo 2008). Dalam penelitian ini pengadopsian teknologi informasi di definisikan sebagai penggunaan teknologi komputer dengan aplikasi hardware dan software yang mendukung operasional perusahaan, Ardianto (2005). Birley (1982) dalam Ardianto (2005) menyatakan bahwa pengadopsian teknologi informasi sangat dipengaruhi oleh karakteristik pimpinan usaha karena merekalah yang menentukan arah dan masa depan perusahaan. Pimpinan yang memiliki jiwa inovatif akan mendukung pengadopsian teknologi informasi. Karakteristik perusahaan juga merupakan variabel yang menentukan keberhasilan pengadopsian teknologi informasi, karena karakteristik perusahaan mempengaruhi jenis dan luas informasi yang dibutuhkan. Perusahaan akan mengadopsi teknologi informasi apabila teknologi tersebut
Juni 2013
kompatibel yaitu sesuai dengan sarana dan prasarana yang sudah dimiliki perusahaan. Pemanfaatan teknologi oleh pemakainya diharapkan dapat mendukung tugas-tugas yang dilaksanakan sehingga dapat meningkatkan kinerja individu pemakai sistem informasi. Jenis tugas tertentu memerlukan fungsi teknologi tertentu, kesenjangan antara kebutuhan tugas dengan fungsi teknologi akan mempengaruhi kesesuaian antara keduanya. Di samping itu karakteristik tugas dipengaruhi oleh karakteristik individual pemakai (Teddy & Bambang, 2002). Sering ditemukan bahwa teknologi yang diterapkan dalam sistem informasi tidak tepat atau tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh individu pemakai sistem informasi sehingga sistem informasi menjadi kurang memberikan manfaat dalam peningkatan kinerja individual (Salman, 2005). Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Ardianto (2005) yang melakukan penelitian pada U K M di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Motivasi penelitian ini adalah bahwa penelitian yang menguji hubungan antara karakteristik pimpinan, karakteristik organisasi, dan karakteristik teknologi dengan pengadopsian teknologi dan kinerja masih jarang dilakukan. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan diuji faktor-faktor anteseden yang mempengaruhi kinerja individu yang dihubungkan dengan teknologi informasi. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 1. Hubungan antara karakteristik pimpinan dengan pengadopsian teknologi Thong (1999) menyatakan bahwa sebagian besar pemilik Usaha Kecil Menengah merangkap sebagai pimpinan
Juni 2013
Dekeng Setyo Budiarto
39
perusahaan. Sebagai pelaku utama dalam UKM, pemimpin merupakan penentu arah dan masa depan usaha. Hussin, King, Cragg (2002) melakukan penelitian dengan sampel 256 Usaha Kecil Menengah di Malaysia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pimpinan (pemilik) berpengaruh terhadap kesuksesan pengadopsian teknologi. Pemahaman yang baik oleh pemilik akan memudahkan menetapkan strategi dan menentukan arah untuk mencapai tujuan perusahaan. Pengadopsian teknologi informasi oleh pimpinan akan menentukan keberhasilan pembaharuan usahanya. Teknologi informasi yang digunakan harus bisa memberikan solusi yang dapat di pahami. Dalam sisi yang berbeda inovasi yang diberikan oleh pemimpin bertujuan juga untuk meminimalkan kesalahan dari sebuah pekerjaan yang bersifat kontinyu (Ardianto 2005).
terhadap teknologi, dan kebutuhan informasi, Thong (1999). Perusahaan kecil memiliki perbedaan karakteristik dengan perusahaan besar. Perusahaan kecil sangat rentan dengan perubahan lingkungan karena memiliki keterbatasan dalam hal keahlian sumberdaya manusia dalam pemahaman teknologi.
Penelitian lain Thong (1999) menyatakan bahwa karakteristik pimpinan yaitu tingkat pengetahuan dan inovasi berpengaruh terhadap pengadopsian teknologi. Teknologi sebagai bagian dari proses inovasi sangat dibutuhkan untuk kemajuan perusahaan, namun hal ini akan dapat tercapai jika pimpinan memahami manfaat dari teknologi informasi. Jika pimpinan yakin bahwa teknologi informasi akan memberikan keunggulan bagi perusahaan maka ada kemungkinan pemimpin akan melakukan pengadopsian teknologi informasi. Dari teori yang telah dijelaskan diatas maka diajukan hipotesis pertama, yaitu :
H2 : Karakteristik organisasi berpengaruh signifikan terhadap pengadopsian teknologi
H1 : Karakteristik pimpinan berpengaruh signifikan terhadap pengadopsian teknologi 2. Hubungan antara karakteristik organisasi dengan pengadopsian teknologi Karakteristik organisasi meliputi, luas usaha perusahaan, pengetahuan karyawan
Persaingan bisnis juga merupakan faktor yang mendorong UKM untuk berinovasi. Munculnya perusahaan baru, adanya berbagai produk substitusi, bargaining power konsumen, bargaining power pemasok, dan persaingan dengan kompetitor memaksa perusahaan melakukan inovasi teknologi informasi. Inovasi teknologi informasi akan memberikan keunggulan yang akan di respon positif oleh pasar, Ardianto (2005). Dari uraian beberapa teori yang disebut di atas maka diajukan hipotesis kedua, yaitu:
3. Hubungan karakteristik teknologi dengan pengadopsian teknologi Karakteristik teknologi mencakup kompleksitas teknologi, kesesuaian teknologi serta keunggulan teknologi (Thong 1999). Hussin et al (2002) menyatakan bahwa keunggulan teknologi akan berpengaruh terhadap kesesuaian teknologi, apabila teknologi memiliki keunggulan dan kompatibel maka kemungkinan besar perusahaan akan mengadopsi teknologi tersebut. Menurut Ismail & King (2005) kompatibel atau kesesuaian adalah ketepatan antara informasi yang dibutuhkan dengan teknologi yang digunakan. Teknologi yang tepat harus dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan perusahaan. Tingkat keunggulan yang dimiliki merupakan perwujudan dari kemampuan
40
efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi
mendapatkan laba ekonomi, memiliki lebih banyak waktu dan usaha, biaya yang rendah. Inovasi teknologi seperti yang terdapat di internet memberikan kemudahan dalam melakukan pemasangan iklan atau publikasi. Internet juga memudahkan usaha kecil untuk melakukan komunikasi secara global dengan pelanggan atau pemasok baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri dengan tarif yang murah. Sebagai alat untuk menerima dan mengirim dokumen dengan sangat cepat dan skala yang tidak terbatas, pengadopsian teknologi informasi akan memberi keunggulan bagi perusahaan (Ardianto 2005). Dari beberapa gambaran penelitian diatas maka diajukan hipotesis ketiga, yaitu: H3: Karakteristik teknologi berpengaruh signifikan terhadap pengadopsian teknologi 4. Hubungan antara pengadopsian teknologi dengan kinerja individu Naranjo (2004) menyatakan bahwa keunggulan teknologi dapat mempengaruhi kinerja. Penelitian lain yang dilakukaan oleh Ismail & King (2006) menunjukkan bahwa kesesuaian teknologi dan informasi berpengaruh pada kinerja UKM. Dari beberapa penelitian di atas maka diajukan hipotesis keempat, yaitu: H4: pengadopsian teknologi berpengaruh positif terhadap kinerja individu METODE PENELITIAN Subyek penelitian adalah target populasi atau sampel penelitian yang relevan dengan tujuan penelitian, dalam hal ini subyek penelitian adalah karyawan pada UKM di Kabupaten Bantul. Metode pengambilan sampel adalah convenience sampling yaitu penarikan sampel berdasar
Juni 2013
keinginan peneliti sesuai dengan tujuan tertentu. ( Indriantoro, Supomo, 2002). 1. Karakteristik pimpinan Dalam penelitian ini, karakteristik pimpinan merupakan sikap pimpinan UKM dalam menerima adanya teknologi berupa komputer. Instrumen penelitian ini terdiri dari 4 item pertanyaan yang diadopsi dari penelitian Ardianto (2005). Instrumen penelitian menggunakan skala likert 5 point yaitu 5 (sangat setuju) sampai dengan 1 (sangat tidak setuju) dengan indikator sebagai berikut: Memiliki gagasan, teknologi meningkatkan produktivitas, keberhasilan tergantung pada teknologi, pemahaman teknologi 2. Karakteristik organisasi Karakteristik organisasi merupakan kemungkinan atau peluang suatu usaha untuk dapat mengaplikasikan teknologi komputer guna menghadapi persaingan. Instrumen penelitian ini terdiri dari 4 item pertanyaan yang diadopsi dari penelitian Ardianto (2005) dengan indikator berkaitan dengan: pelanggan yang dapat berpindah merek lain, peluang usaha, ketergantungan pada komputer, ketergantungan pada informasi 3. Karakteristik teknologi Karakteristik teknologi merupakan kesesuaian komputer dengan tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Instrumen penelitian ini terdiri dari 4 item pertanyaan yang diadopsi dari penelitian Ardianto (2005) dengan indikator berkaitan dengan: menghemat biaya, meningkatkan pelayanan, membuka peluang bisnis, kompatibel untuk digunakan. 4. Pengadopsian teknologi Pengadopsian teknologi merupakan proses implementasi teknologi yang mendukung sarana yang sudah ada sehingga tidak memerlukan banyak penyesuaian. Instrumen penelitian ini
Juni 2013
Dekeng Setyo Budiarto
Gambar 1 Pengujian Normalitas Data
Gambar 2 Hasil Pengujian Path Diagram t Value
41
42
Juni 2013
efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi
terdiri dari 4 item pertanyaan yang diadopsi dari penelitian Ardianto (2005) dengan indikator berkaitan dengan: keberhasilan yang dicapai, perilaku penerimaan teknologi, mendukung sarana perusahaan, tidak banyak penyesuaian. 5. Kinerja individu Kinerja individu merupakan kinerja pimpinan UKM setelah menggunakan teknologi komputer. Instrumen penelitian ini terdiri dari 3 item pertanyaan yang diadopsi dari penelitian Salman (2005) dengan indikator berkaitan dengan: teknologi mempercepat pekerjaan, meningkatkan output, meningkatkan kinerja. HASIL PENELITIAN 1. Pengujian normalitas data Asumsi yang paling fundamental dalam analisis multivariate adalah normalitas, yang merupakan bentuk suatu distribusi data pada suatu variabel metrik tunggal dalam menghasilkan distribusi normal (Hair, 1998). Apabila asumsi normalitas tidak dipenuhi dan penyimpangan normalitas tersebut besar, maka seluruh hasil uji statistik adalah tidak valid karena perhitungan uji t dan lain sebagainya dihitung dengan asumsi data normal (Ghozali, 2005). Berdasarkan output normal probability plot tersebut, model secara keseluruhan telah menunjukkan terpenuhinya asumsi normalitas. Hal tersebut karena garis residual (*) dan (x) sejajar dengan garis diagonalnya. Meskipun pada puncak gambar Q-Plot menunjukkan adanya penyimpangan normalitas, tetapi hal tersebut perlu diuji lebih lanjut. 2. Pengujian validitas Kemampuan suatu indikator dalam mengukur variabel laten. Untuk mendapatkan skala pengukuran yang
baik, dalam arti tepat dan dapat dipercaya harus dilakukan pengujian terhadap validitas dan reliabilitas dari alat ukur yang akan digunakan. Dengan melihat t value pada loading factor, jika nilai p value pada loading faktor > 1.96, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen adalah valid. Hasil pengujian validitas pada gambar 1 menunjukkan bahwa hanya 1 instrumen yaitu KT4 (karakteristik teknologi) yang tidak valid. 3. Pengujian reliabilitas Pengujian reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan tersebut adalah konsisten dari waktu ke waktu. Dalam penelitian ini pengujian reliabilitas dilakukan dengan menilai reliabilitas gabungan (composite reliability). Instrumen yang reliabel akan memiliki composite reliability lebih dari 0.6 (Ghozali, 2005). Composite reliability untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut (lihat Tabel 1). Tabel 1 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Karakteristik pimpinan Karakteristik organisasi Karakteristik teknologi Pengadopsian teknologi Kinerja individu
Composite Reliability
Keterangan
0,72
Reliabel
0,61
Reliabel
0,64
Reliabel
0,71
Reliabel
0,65
Reliabel
Sumber: data primer diolah tahun 2011
4. Pengujian Model Structural Equation Modeling (SEM) merupakan model yang menggambarkan hubungan kausal antara variabel eksogen dan variabel endogen (Ghozali, 2005).
Juni 2013
Dekeng Setyo Budiarto
Sebelum melakukan pengujian hipotesis dari output SEM, maka terlebih dahulu dilakukan analisis terhadap model untuk mengetahui apakah model yang dihasilkan merupakan model fit atau tidak. Berikut adalah hasil evaluasi kecocokan model struktural (Goodness of Fit Model) pada penelitian. Berdasarkan hasil pengujian model fit yang disajikan pada Tabel 2 di atas dapat dijelaskan bahwa model yang digunakan memiliki goodness of fit yang baik meskipun beberapa indikator memiliki model fit yang kurang dari nilai cut off, namun hal ini masih dapat dilakukan pengujian kembali Tabel 2 Evaluasi Kecocokan Model Struktural Fit indek
Model
Batas
keterangan
P value X2
0.00
>0,05
Tdk fit
X2/ df
1,82
>2
Tdk fit
RMSEA model
0.085
0,08-1
Fit
ECVI model
3,13
< ecvi saturated
Fit
ECVI saturated
3,36
< ecvi independence
Fit
ECVI for independence
10,04
>ecvi saturated
Fit
AIC model
354,24
< aic saturated
Fit
AIC saturated
380,00
< aic independence
Fit
AIC for independence
1205,34
>Aic saturated
Fit
NFI
0,73
>0,9
Tdk fit
NNFI
0,81
>0,9
Moderat
CFI
0,84
>0,9
Moderat
IFI
0,84
>0,9
Moderat
RFI
0,68
>0,9
Tdk fit
GFI
0,80
>0,9
Moderat
AGFI
0,74
>0,9
Tdk fit
PGFI
0,61
>0,6
Fit
Sumber: data primer diolah tahun 2011
5. Pengujian Hipotesis Hasil uji hipotesis dapat disimpulkan dengan melihat t value pada output yang ada di dalam persamaan ataupun yang terdapat dalam path diagram (Gambar 2). Agar hubungan bermakna signifikan maka nilai t hitung harus lebih besar daripada
43
t tabel. Hubungan yang signifikan akan ditandai dengan t value yang berwarna hitam pada path diagram, sedangkan hubungan yang tidak signifikan ditandai dengan t value yang berwarna merah. Dari hasil pengujian hipotesis 1 pada path diagram terlihat bahwa hubungan antara karakteristk pimpinan dengan pengadopsian teknologi informasi memiliki t value sebesar 1,85 (tidak signifikan) signifikansi ini ditandai dengan t value yang berwarna merah, karena t value lebih kecil dari t tabel yaitu 1.96, maka dapat dijelaskan bahwa karakteristik pimpinan tidak berpengaruh signifikan terhadap pengadopsian teknologi. Namun apabila menggunakan probabilitas sebesar 10%, maka hipotesis 1 dapat diterima. Dari hasil pengujian hipotesis 2 pada gambar 2 terlihat bahwa hubungan antara karakteristik organisasi dengan pengadopsian teknologi memiliki t value sebesar 0,86 (tidak signifikan) tingkat signifikansi ini ditandai dengan t value yang berwarna merah, karena t value lebih kecil dari t tabel yaitu 1.96, maka dapat dijelaskan bahwa karakteristik organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap pengadopsian teknologi informasi. Dari hasil pengujian hipotesis 3 pada gambar 2 terlihat bahwa hubungan antara karakteristik teknologi dengan pengadopsian teknologi informasi memiliki t value sebesar 0,01 (tidak signifikan) tingkat signifikansi ini ditandai dengan t value yang berwarna merah, karena t value lebih kecil dari t tabel yaitu 1.96, maka dapat dijelaskan bahwa karakteristik teknologi tidak berpengaruh signifikan terhadap pengadopsian teknologi. Dari hasil pengujian hipotesis 4 pada gambar 2 terlihat bahwa hubungan antara pengadopsian teknologi dengan
44
efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi
kinerja individu memiliki t value sebesar 48,2 (signifikan) tingkat signifikansi ini ditandai dengan t value yang berwarna hitam, karena t value lebih besar dari t tabel yaitu 1.96, maka dapat dijelaskan bahwa pengadopsian teknologi berpengaruh signifikan terhadap kinerja individu. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 1 membuktikan bahwa pemanfaatan teknologi oleh UKM terutama penggunaan teknologi informasi relatif dipengaruhi oleh perilaku pimpinannya (pada tingkat probabilitas 10%). Semakin tinggi motivasi pimpinan untuk memanfaatkan teknologi maka semakin besar kesempatan untuk melakukan adopsi teknologi. Sebagai pelaku utama dalam UKM, pemimpin merupakan penentu arah dan masa depan usaha. Pemimpin harus memiliki inovasi dan sikap yang positif terhadap pengadopsian teknologi informasi dan memiliki pemahaman yang memadai terhadap komputer. Seorang pemimpin merupakan figur yang memiliki jiwa enterpreneur yang dibutuhkan untuk menentukan sikap inovatifnya terhadap perkembangan usaha kecil. Hal ini disebabkan karena kualitas pimpinan sangat menentukan gaya kepemimpinan dalam mengatur usahanya Pengujian hipotesis 2 membuktikan bahwa karakteristik organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap pengadopsian teknologi. kelemahan perusahaan kecil disebabkan karena terbatasnya sumber finansial, lingkungan persaingan, teknologi yang sederhana dan sangat rentan terdahap faktor eksternal, sehingga perusahaan kecil memiliki hambatan untuk mengadopsi teknologi informasi. Ketika dihadapkan dengan persaingan bebas di pasar UKM akan
Juni 2013
sangat sulit untuk merebut pangsa pasar. Hal ini disebabkan karena informasi yang baru sangat dibutuhkan untuk melakukan inovasi dalam pengembangan UKM, informasi tersebut dapat diperoleh dengan mudah jika organisasi memiliki karakteristik yang mudah dalam penerapan teknologi informasi. Pengujian hipotesis 3 membuktikan bahwa karakteristik teknologi tidak berpengaruh signifikan terhadap pengadopsian teknologi. Teknologi akan diterapkan jika tidak memerlukan penyesuaian atau perubahan yang luas terhadap pengalaman yang dimiliki oleh UKM. Dengan kata lain adopsi teknologi akan dilakukan jika tidak terdapat banyak penyesuaian, jika inovasi teknologi informasi tidak kompatibel maka adopsi yang dilakukan akan mengakibatkan munculnya masalah baru, hal ini disebabkan adanya perubahan yang besar untuk menyesuaikan inovasi teknologi. Beberapa UKM menyatakan bahwa penerapan teknologi akan membutuhkan investasi yang besar, biaya pemeliharaan dan perawatan, sehingga keinginan untuk melakukan adopsi teknologi masih sangat kecil. Pengujian hipotesis 4 membuktikan bahwa pengadopsian teknologi berpengaruh signifikan terhadap kinerja individu. Teknologi yang dimiliki atau digunakan akan mempercepat karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan. Berdasarkan wawancara dengan beberapa responden penelitian diperoleh penjelasan bahwa berbagai kebutuhan untuk mengembangkan kinerja dapat diperoleh dengan menggunakan komputer maupun internet. Penggunaan teknologi tersebut akan mempercepat karyawan dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan.
Juni 2013
45
Dekeng Setyo Budiarto
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pengadopsian teknologi serta pengaruhnya terhadap kinerja pada karyawan usaha kecil, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: Hipotesis 1 yang menyatakan bahwa karakteristik pimpinan berpengaruh signifikan terhadap pengadopsian teknologi pada UKM dapat dibuktikan. Hipotesis 2 yang menyatakan bahwa karakteristik organisasi berpengaruh signifikan terhadap pengadopsian teknologi pada UKM dapat dibuktikan. Hipotesis 3 yang menyatakan bahwa karakteristik teknologi berpengaruh signifikan terhadap pengadopsian teknologi dapat dibuktikan. Hipotesis 4 yang menyatakan bahwa pengadopsian teknologi berpengaruh signifikan terhadap kinerja individu dapat dibuktikan. KETERBATASAN Dalam penelitian ini, terdapat beberapa keterbatasan, yang pertama yakni sampel yang didapat relatif kecil, yakni 114 responden dari target sebesar 200, sehingga berpengaruh terhadap hasil penelitian. Keterbatasan berikutnya adalah terdapat instrumen yang tidak valid (KT4) dalam pengujian intrumen. Hal tersebut berarti bahwa pertanyaan tersebut tidak mampu mengukur kepuasan kerja karyawan. SARAN PENELITIAN Sebaiknya Penelitian mendatang ditambah besaran sampel sehingga minimal 200 responden, karena semakin besar sampel akan semakin besar terwakilinya populasi sehingga akan berpengaruh signifikan terhadap hasil akhir penelitian. Pada penelitian
mendatang diharapkan dapat ditambahkan model penelitian sesuai dengan kajian teori antara karakteristik yang ada dengan kinerja individu secara langsung. Juga perlu dilakukan pendekatan yang lebih personal terhadap responden sehingga dapat digali informasi lebih detail tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja individu pada UKM. Sehingga Perusahaan yang tergolong pada Usaha Kecil dan Menengah akan mampu meningkatkan kinerja karyawan mereka melalui pemanfaatan kemajuan teknologi informasi. Peningkatan kinerja individu atau karyawan UKM tersebut secara kontinyu tentu akan dapat meningkatkan kinerja UKM secara keseluruhan. DAFTAR PUSTAKA Achjari, Didi. 2005. “Teknologi Informasi Industri Kecil dan Menengah Berbasis Teknologi Website.” Kedaulatan Rakyat 18 Februari 2005. Ardianto,
Moch. 2005. ”Pengaruh Karakteristik Pimpinan, Karakteristik Organisasi, Karakteristik Teknologi terhadap Pengadopsian Teknologi Informasi.” Tesis. FE UGM.
Birley, S. 1982. “Corporate Strategy and The Small Firm.” Journal General Management. Vol 8. No 2. Davis,
GB. Olson MH, 1985. “Management Information System: Conceptual Foundations, Structure and Development.” 2th Edition Singapore-McGrawhill.
46
efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi
Delone, H William. 1988. “Determinant of Success for Computer Usage in Small Business”. MIS Quarterly. Vol 12, No 1. Ein dor. Myers. Raman KS. 1997. “Information Technology in The Three Small Developed Countries”. Journal of Management Information Systems. Vol 13. No 4. Ghozali,
Imam 2005. “Struktural Equation Modeling, Teori, Konsep dan Aplikasi Dengan Program Lisrel 8.54.” Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Hair, J.F., Anderson R.E., Tatham R.L., and Black, W.C. (1998). Multivariate Data Analysis. NJ. Prentice-Hall. Hussin H, M King, P. Craig. 2002. “IT Alignment in Small Firm.” European Journal of Information Systems. Vol 11. Indriantoro & Supomo (2002) Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi 1, BPFE, UGM, Yogyakarta. Ismail,
Malcolm. 2005. “Firm Performance and AIS Alignment in Malaysia SMEs.” International Journal of Accounting Information Systems. Vol 6.
Ismail Noor, Malcolm King. 2006. “The Alignment of Accounting and Information Systems in SMEs in Malaysia.” Journal of Global Information Technology Management. Vol 9. No 3.
Juni 2013
Lind MR. Zmud RW. Fisher WA. 1989. “Micro Computer- adoption in the Impact of Organizational Zise & Structure.” Information & Management Vol 16. No 3. Naranjo, David. 2004. “The Role of Sophisticated Accounting System in Strategy Management.” The International Journal of Digital Accounting Research. Vol 4. No 8. Putra, Asmara. 2007. “Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengaruhnya pada Kinerja Individual pada BPR di Kabupaten Tabanan.” ejournal.unud.ac.id Salman, Jumaili. 2005. “Kepercayaan Terhadap Teknologi Sistem Informasi Baru dalam Evaluasi Kinerja Individual.” Makalah Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo. hal 722733. Sugiharto. Suhendra, Hermana. 2008. ”Dampak Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Usaha Kecil Sektor manufaktur dan Agrobisnis.” Seminar Nasional sains dan Teknologi, Unila Teddy Jurnali dan Bambang Supomo. 2002. “Pengaruh Faktor Kesesuaian Tugas Teknologi dan Pemanfaatan TI terhadap Kinerja Akuntan Publik.” Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 5. No 2. Thong James Y L. 1999. “An Integrated Model of Information Systems Adoption in Small Business.” Journal of Management
Juni 2013
Dekeng Setyo Budiarto
Information Systems, Spring, Vol 15. No 4. Tong JYL. Yab CS. 1995. “CEO Characteristics, Organiztional Characteristics, Information Technology Adobtion in Small Bussiness”. Omega Journal. Vol 23. No 4. Vitri C Malaranggeng. 2009. “Pengaruh Lingkungan dan Turnaround Strategi Terhadap Inovasi dan Kinerja.” Desertasi. Universitas Indonesia.
47
Francalanci Chiara, Vincenzo Morabito. 2008. “IS Integration & Business Performance: The Mediation Effect of Organizational Absorptive Capacity in SMES.” Journal of Information Technology. Vol 23. www.depkop.go.id