PENETAPAN TARIF SEWA & RETRIBUSI PETAK PASAR DI KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALMANTAN SELATAN Sri Hadi1, I.Putu Artama W2., dan Christiono Utomo2 1
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil –FTSP-ITS, email:
[email protected] Dosen Program Studi Teknik Sipil – FTSP –ITS
2
ABSTRAK Pasar tradisional yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Tanah Laut pada Tahun 2010 berjumlah sembilan buah yang menyebar di sebelas kecamatan. Didalam pasar tersebut terdapat beberapa aset yang dugunakan oleh pedagang untuk berjualan, diantaranya adalah petak yang terdapat di seluruh pasar. Keterbatasan dana dapat menyebabkan kurangnya optimalisasi aset pasar, sehingga muncul usaha untuk memperbesar pendapatan. Salah satunya berasal dari hasil penarikan tarif sewa dan retribusi agar mampu menutup besarnya beaya, dan juga mempertimbangkan kemampuan masyarakat atau pedagang. Penelitian ini bertujuan menetapkan besarnya tarif sewa dan retribusi yang dapat menutup beaya operasional dan pemeliharaan atau beaya pelayanan, tetapi juga memepertimbangkan masyarakat yang sebagai obyek dari tarif. Metode analisa yang digunakan untuk penetapan tarif adalah menggunakan pendekatan beaya dan pendekatan permintaan. Pendekatan beaya dihitung dengan metode analisa akuntansi dengan berdasarkan data skunder dari laporan penerimaan dan pengeluaran di Kantor Pengelola Pasar Kabupaten Tanah Laut dan laporan penjabaran APBD. Pendekatan permintaan ditentukan dengan menggunakan persepsi pedagang atas nilai, sehingga menghasilkan kurva permintaan. Dengan analisa regresi linier dan menggunakan pendekatan marginal diperoleh tarif yang sesuai dengan persepsi pedagang. Hasil yang diperoleh untuk tarif baru penggunaan petak pasar kabupaten yang beroperasi harian naik 36% dari tarif lama, sehingga informasi tarif baru sebesar Rp.19.058,00 perbulan. Kemudian di pasar kecamatan yang beroperasi mingguan naik 51 % dari tarif sebelumnya, sehingga informasi tarif baru Rp.7.090,00 perbulan. Kata kunci : beaya, pasar, kurva permintaan, tarif
Sri Hadi
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap penyediaan pelayanan membutuhkan biaya pelayanan, dimana biaya penyediaan pelayanan ini dapat didanai dari penjualan pelayanan agar mendapatkan pendapatan untuk biaya operasi dan pemeliharaannya. Keputusan penentuan harga atau tarif pelayanan tidak dapat dilaksanakan secara sembarang berdasarkan subjektifitas, melainkan dengan pertimbangan yang rasional dan obyektif dan dapat menyertakan masyarakat sebagai penerima manfaat langsung. Kondisi umum ada anggapan bahwa pembiayaan dan pengelolaan infrastruktur berkesan merupakan murni aset sosial, dimana setiap orang dapat menggunakannya tanpa perlu membayar. Jika infrastruktur mengalami kerusakan dan perlu perbaikan, masyarakat menganggap sebagai kewajiban pemerintah (Rantetoding, 2010). Hal ini menjadi beban yang sangat besar pada pemerintah, diharapkan adalah pembiayaan layak yang dapat dikumpulkan dari jasa atas pelayanan. Kondisi yang terjadi dalam studi empiris di Kabupaten Tanah Laut, pendapatan yang diperoleh dari sewa dan retribusi berdasar pada kebijakan pada tahun 2005. Tarif sewa petak pasar kabupaten Rp.5.000,00 perbulan dan retribusi Rp. 300,00 perhari, kemudian untuk pasar kecamatan tarif sewa Rp.3.500,00 perbulan dan retribusi Rp.300,00 per minggu karena beroperasi mingguan. Pendapatan tersebut belum mampu menutupi biaya operasi dan pemeliharaan dalam pelayanan yang disebabkan nilai tarif yang diterapkan masih rendah. Dengan melihat permasalahan diatas, maka perlu ada penelitian tentang “Penetapan Tarif Pasar di Kabupaten Tanah Laut (Obyek: petak pasar kabupaten dan kecamatan)”. Hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi nilai sewa bulanan dan retribusi harian untuk di pasar kabupaten serta retribusi mingguan untuk pasar kecamatan yang beroperasi mingguan dengan obyek tarif petak (bangunan). Penetapan tarif tersebut dari sisi pembiayaan untuk pelayanan tidak merugikan pemerintah daerah dengan memperhatikan pedagang/masyarakat sebagai pengguna. 1.2 Perumusan Masalah Permasalahan yang dapat dirumuskan dan selanjutnya akan dibahas adalah penentuan nilai tarif sewa dan retribusi pasar kecamatan dan kabupaten dengan obyek tarif petak berdasarkan pendekatan biaya, permintaan, dan marginal. 1.3. Manfaat dan Batasan Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah memberikan informasi konsep penetapan harga dengan studi empiris pada infrastruktur pasar tradisional dalam lingkup wilayah kabupaten dan sebagai bahan informasi tentang penelitian lebih lanjut. Pembatasan masalah diperlukan agar peneliti lebih terarah, adalah; pertama, penelitian dilakukan di Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan dengan wilayah pelayanan seluruh pasar milik Pemerintah Kabupaten Tanah Laut (11 kecamatan). Kedua, survey kesediaan membayar terhadap tarif dilakukan terhadap masyarakat/ pedagang yang menggunakan fasilitas pasar untuk berdagang. Ketiga, tingkat pengguna jasa diukur berdasarkan lokasi pasar dan jenis fasilitas yang digunakan.
2. DASAR TEORI 2.1. Pengertian Harga Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang/jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter [9]. Tarif diartikan dengan besarnya pembayaran yang dikenakan atas pemberian jasa pelayanan atau barang dan bisa berbentuk retribusi, pajak ataupun iuran [2]. Kebijakan penetapan harga oleh manajemen idealnya memastikan pemulihan
Penetapan Tarif Sewa & Retribusi Petak Pasar di Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalmantan Selatan
(recovery) atas biaya, dalam kondisi yang sesulit apapun. Penetapan harga jual selain mempertimbangan atas biaya, permintaan juga merupakan faktor penentu [3]. Setiap penyediaan pelayanan publik selalu membutuhkan biaya pelayanan, dimana dapat didanai dari penjualan pelayanan tersebut kepada pengguna[8]. 2.2. Biaya Tetap dan Variabel Pengelompokan biaya berdasarkan karakteristik jumlahnya dikelompokkan menjadi; biaya biaya tetap dan biaya variable [10]. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya output. Baiya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah sesuai dengan perubahan tingkat/volume produksi. Penjumlahan antara biaya tetap dengan biaya variabel akan menghasilkan biaya total [4], atau;TC = TFC + TVC (2.1) Dimana; TC = Biaya total; TFC = Biaya tetap total; TVC= Biaya variabel total 2.3. Penetapan Harga Berdasarkan Biaya Salah satu teknik pendekatan biaya dalam penetapan harga adalah analisis titik impas untuk mengetahui volume penjualan minimum agar suatu usaha tidak menderita rugi tetapi juga belum memperoleh laba [15]. Dalam perhitungan impas dapat dilakukan dari dua sisi [3] yaitu : Biaya tetap Titik impas (Unit) = (2.2) Harga - Biaya Variabel sedangkan rumus perhitungan impas dalam rupiah penjualan adalah Biaya tetap Titik impas (Rp,00) = (2.3) Biaya variabel 1 Harga jual 2.4. Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan Menurut Dahl dan Hammond harga ditentukan oleh kekuatan permintaan di pasar [15]. Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Hubungan antara berbagai alternatif harga akibat permintaannya ditunjukkan dalam kurva permintaan[7]. Metode untuk menaksir permintaan yaitu: metode langsung dan metode tidak langsung. Metode langsung melibatkan konsumen dengan menanyakan secara langsung apa yang mereka lakukan jika terjadi perubahan dalam variabel tertentu [1]. Sedangkan tidak langsung dilakukan berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan kemudian dilakukan upayauntuk menemukan hubungan-hubungan statistik antara variabel. 2.5 Penetapan Harga Berdasarkan Marginal Pendekatan marginal dapat digunakan sebagai dasar harga jual, dengan menyamakan antara marginal cost (MC) dengan marginal revenue (MR) atau TR MR=MC. kemudian MR seperti dalam rumus berikut ini [9]; MR= (2.4) Q Dimana TR (Total Revenue) adalah penerimaan total dari hasil penjualan atau perkalian dari harga dan jumlah barang, kemudian MC (Marginal Cost) adalah perubahan ongkos total karena bertambah atau berkurangnya satu unit output. Untuk persamaan biaya yang linier maka MC dianggap tetap dan sama dengan variabel cost, dengan MR=MC maka dapat diperoleh output dan harga yang memaksimalkan laba. 2.6. Elastisistas Elastisitas harga menunjukkan derajat kepekaan jumlah produk yang diminta terhadap perubahan harga [12].. Elastisitas permintaan terhadap harga dinyatakan dalam rumus [12]:
Sri Hadi
%perubahan jumlah permintaan (2.5) %perubahan harga Elastisitas ini ditunjukkan dengan angka koefisien elastisitas adalah [4]; elastisitas > 1 disebut elastis, elastisitas < 1disebut tidak elastis, elastisitas = 1disebut unitary elastic, dan elastisitas = ∞ disebut elastis sempurna. Semakin tidak elastis semakin besar kemungkinan penjual menaikkan harga Dengan mengetahui informasi elastisitas, akan lebih mudah dalam menyusun strategi harga [10]. Elastisitas =
3.
METODOLOGI
3.1 Rancangan Penelitian Untuk mencapai tujuan diperlukan metoda dan cara sebagai berikut; Tabel. 3.1. Rancangan penelitian T u ju a n M e n e n t u k a n ta r if p a s a r d en g a n p en d ek atan b ia y a
D a ta y a n g d ip e r lu k a n 1 . B ia y a t e ta p d a la m p e n y e le n g g a r a a n p a s a r
2 . B ia y a v a r ia b e l d a l a m p e n y e le n g g a r a a n p e la y a n a n p asar
T e k n ik P e n g u m p u la n D a ta
M e to d e A n a lisa
D a ta s k u n d e r p e n e r im a a n d a n p e n g e lu a r a n b ia y a p e la y a n a n p a s a r d i K a b u p a te n T a n a h L a u t T a h u n 2 0 0 7 s /d 2 0 0 9
P e n d e k a ta n b ia y a m enggunakan m e to d e a k u n ta n s i d e n g a n a n a li s a titi k im p a s
T a r if p a s a r b e rd a sa rk a n p e n d e k a ta n b ia y a
re g re s i
T a r if p a s a r b e rd a sa rk a n p e n d e k a ta n p e r m in ta a n
P e n e ta p a n h a rg a dengan p e n d e k a ta n m a rg in a l
T a r if p a s a r b e rd a sa rk a n p e n d e k a ta n m a rg in a l
H a sil
3 . J u m la h p e n g g u n a j a s a y a n g m e n g g u n a k a n f a s ili ta s p ra sa ra n a p a sa r
4 . P e n d a p a t a n d a r i ta r i f y a n g b e rla k u sa a t in i M e n e n t u k a n ta r if p a s a r d en g a n p en d ek atan p e r m in ta a n
M e n g e ta h u i ta r if p a s a r y a n g d a p a t m e n u tu p b ia y a o p e r a s i d a n p e m e lih a r a a n p a d a p e n g e lo la p a s a r d a n tid a k m e m b e r a tk a n m a s y a r a k a t /p e d a g a n g
T in g k a t k e s e d ia a n m e m b a y a r ta r if p a s a r p a d a b e b e r a p a tin g k a t h a r g a y a n g d it a w a r k a n
M a r g i n a l c o s t, M a rg in a l re v e n u e , B ia y a V a r ia b e l, P e r s a m a a n t a k s ir a n k u r v a p e r m in ta a n .
S u r v e y d e n g a n k u i s io n e r kepada pedagang yang m e n g g u n a k a n f a s ili ta s p ra sa ra n a p a sa r d i K a b T anah L aut 1 . H a s il P e r h it u n g a n ta r if d e n g a n p e n d e k a t a n b ia y a 2 .H a s il p e r h it u n g a n ta r if d en g a n p en d ek atan p e r m in ta a n
Sumber: Arsyad, 2008; Mulyadi, 2009; Noor, 2007; Subaidah, 2007, Suparmoko, 2002; Tarquin and Blank, 1998; Carter dan Usry, 2004; Yogi, 2006 3.2. Pengumpulan Data dan Sistematika Penelitian Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder dan primer. Data sekunder berupa data teknis dan keuangan. Kemudian data primer dari hasil survei terhadap responden untuk memperoleh jawaban kesediaan membayar tarif. Sistematika penelitian merupakan tahapan dalam analisis, yaitu; a. Perumusan masalah b. Studi pustaka dan pengumpulan data c. Pengolahan dan analisis data 1. Penetapan Tarif Dengan Pendekatan Titik Impas Biaya total operasi dan pemeliharaan pasar dipecah komposisi struktur biayanya menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Untuk biaya variabel dibagi dengan jumlah pengguna aset pasar akan dapat diketahui biaya variabel rata-rata, sedangkan biaya tetap rata-rata diperoleh dari hasil bagi biaya tetap total dengan jumlah bulan pengamatan. Hasil akhir dari proses ini adalah persamaan biaya yang akan digunakan untuk analisa titik impas dengan pendekatan grafis bersama dengan persamaan pendapatan. Dari sisi pendapatan, pendapatan yang diperoleh selama tahun pengamatan dibagi dengan jumlah pembayar dapat digunakan untuk membuat persamaan pendapatan. Titik impas dapat diketahui dengan pendekatan matematis dan grafis. Dengan pertimbangan unit maksimal yang terlayani sekarang maka dapat diketahui nilai harga atau tarif baru. 2. Penetapan Tarif dengan Pendekatan Permintaan Berdasarkan jawaban hasil survei tentang kesediaan membayar tarif pada beberapa harga yang ditetapkan, kemudian jawaban tersebut ditentukan probabilitasnya [1]. Jawabannya adalah (a) tidak bersedia membayar; (b) kurang bersedia membayar;
Penetapan Tarif Sewa & Retribusi Petak Pasar di Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalmantan Selatan
(c) mungkin bersedia membayar; (d) cukup bersedia membayar; (e) bersedia membayar; (f) sangat bersedia membayar. Ketentuan peluang adalah 0,0 untuk jawaban (a), 0,2 untuk jawaban (b), 0,4 untuk jawaban (c), 0,6 untuk jawaban (d), 0,8 untuk jawaban (e), dan 1,0 untuk jawaban (f). Setelah dapat dihitung probabilitas jawaban sebagai perkalian dengan jawaban, maka diperoleh nilai harapan jumlah yang diminta pada setiap tingkat harga. Kemudian dibuat regresi antara pendapatan dan tarif. Dari permintaan atau kesediaan membayar tarif dikalikan dengan tarif yang telah ditetapkan merupakan pendapatan pihak pengelola pasar, kemudian berdasarkan hal ini dibuat regresi antara pendapatan dan tarif dalam bentuk kuadratik, dengan persamaan sebagai berikut [5]. y = 0 1 x 2 x 2 (3.1) Dimana y : Total pendapatan (TR) x : tarif ; βi : koefisien ke i, i = 0, 1, 2 Untuk mendapatkan nilai harga tarif yang memberikan pendapatan optimum dilakukan dengan cara menurunkan pendapatan terhadap tarif, dan samadengankan 0, sehingga didapatkan nilai tarif, kemudian dihitung kenaikan dari tarif awal. 3. Penetapan Tarif dengan Pendekatan Marginal Pendekatan ini merupakan kombinasi dari pendekatan biaya dan permintaan. Berdasarkan hasil survey dibuat estimasi permintaan berdasarkan tarif dengan menggunakan regresi linear, sehingga akan diketahui sebuah persamaan sebagai fungsi permintaan, kemudian dapat dirubah menjadi persamaan tarif [1]; P =a+bQ (3.2) Keterangan: P : tarif sewa dan retribusi a, b : koefisien ke i, i = 0,1; Q : permintaan Disisi lain pada TR (Total Revenue) perkalian dari (Q) dan (P), sehingga TR Tarif = Ptarif x Q (3.3) Dari persamaan 3.3, untuk mendapatkan Marginal Revenue (MR), TRtarif diturunkan terhadap kuantitas (Q). Pendekatan marginal adalah perpotongan (MR) dan MC [13], sehingga; MR Tarif = MC Tarif (3.4) Melalui persamaan ini diperoleh jumlah unit (Q) yang dapat memberikan laba yang maksimum [10], kemudian dimasukkan ke persamaan tarif 3.2, dan diperoleh nilai tarif berdasarkan pendekatan marginal.
4. HASIL DAN DISKUSI 4.1 Penetapan Harga Tarif dengan Pendekatan Biaya Biaya operasional dan pemeliharaan dalam bahsan ini, yaitu; Tabel 4.1. Biaya Operasi Pemeliharaan Pasar di Kab Tanah Laut Th.2007-2009 No
ura ia n
1 B elanja Peg awai Ga ji PNS dan Tunjangan Honora rium NON PN S 2 B elanja untuk pe rawa tan Perawatan bangunan pas ar dan peralatan 3 B eba n Umum da n Ka ntor T elepon A ir Listrik A dminis tras i kantor 4 S etoran rutin Se wa toko,kios, warung , petak, SPT Re tribus i harian Se toran has il W C jum la h
2007 (Rp.,00)
T ahun 2008 (Rp.,00)
2009 (Rp.,00)
99.549.800 195.050.000
146.816.500 279.000.000
198.669.600 283.550.000
445.035.900 757.600.000
7.029.000
31.712.500
12.025.000
50.766.500
945.049 331.050 2.127.160 8.669.500
326.095 360.500 4.402.555 5.952.000
436.461 462.000 4.895.590 8.031.600
1.707.605 1.153.550 11.425.305 22.653.100
118.759.200 104.984.400 4.200.000 541.645.159
130.387.200 113.542.600 4.200.000 716.699.950
131.959.200 114.810.000 4.200.000 759.039.451
381.105.600 333.337.000 12.600.000 2.017.384.560
total (Rp.,00)
Sumber: Kantor Pengelola Pasar Kabupaten Tanah Laut dan hasil olahan
Sri Hadi
Dari tabel diatas kemudian dipecah menjadi biaya tetap dan variabel, yaitu; Tabel 4.2. Biaya Tetap Pada Operasi dan Pemeliharaan Pasar Th. 2007-2009 No
uraian
Tahun 2008 (Rp.,00)
2007 (Rp.,00)
1 Belanja Pegawai Gaji PNS dan Tunjangan Honorarium NON PNS (petugas pungut dan kebersihan) 2 Beban Umum dan Kantor Telepon Air Listrik Administrasi kantor 3 Setoran rutin WC JML
2009 (Rp.,00)
total (Rp.,00)
99.549.800 195.050.000
146.816.500 279.000.000
198.669.600 283.550.000
945.049 331.050 2.127.160 8.669.500
326.095 360.500 4.402.555 5.952.000
436.461 462.000 4.895.590 8.031.600
445.035.900 757.600.000 1.707.605 1.153.550 11.425.305 22.653.100
4.200.000 310.872.559
4.200.000 441.057.650
4.200.000 500.245.251
12.600.000 1.252.175.460
Sumber: Kantor Pengelola Pasar Kabupaten Tanah Laut Kemudian biaya variabel seperti dalam tabel berikut; Tabel 4.3 Biaya Variabel Pada Operasi dan Pemeliharaan No
uraian
1 setoran Setoran rutin retribusi Sewa toko,kios, warung, petak, SPT 2 Biaya perawatan dan pemeliharaan jumlah
2007 (Rp.,00) 104.984.400 118.759.200 7.029.000 230.772.600
Tahun 2008 (Rp.,00)
113.542.600 130.387.200 31.712.500 275.642.300
2009 (Rp.,00)
total (Rp.,00)
114.810.000 131.959.200 12.025.000 258.794.200
333.337.000 381.105.600 50.766.500 765.209.100
Sumber: Kantor pengelola pasar 1. Persamaan biaya Biaya tetap = Rp.1.252.175.460,00 36 bulan =Rp.34.782.651,667atau Rp.34.782.652,00 Biaya variabel = Rp.765.209.100,00 253.152 = Rp.3.022,726 atau Rp. 3.023,00 Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat diketahui persamaan biaya total; Biaya total = 34.782.652 + (3.023 x jumlah unit terlayani) (4.1) 2. Persamaan Pendapatan Tabel 4.4 Pendapatan Total Sewa dan Retribusi Pasar dan jumlah pembayar di Kab. Tanah Laut Tahun 2007-2009. No Jenis/lokasi pasar 1 2 3 Kabupaten 4 5 6 7 Kecamatan 8 9
Obyek/jenis sewa/retribusi Toko/kios luas 18 m2 Toko/kios luas 12 m2 Toko/kios Warung luas 6 m2 Petak Pemakaian tanah dilokasi pasar milik Pemkab (ukuran 1m2) toko/kios luas16 m2 Toko/kios luas 12m2 Petak Pemakaian tanah dilokasi pasar milik Pemkab (ukuran 1m2) JUMLAH
PEMBAYAR (unit)
3.960 10.524 1.224 8.784 3.636 720 2.820 28.428 34.872 94.968
NILAI (Rp.,00)
95.040.000 226.266.000 23.256.000 122.976.000 34.905.600 4.464.000 14.664.000 133.588.500 59.282.400 714.442.500
Sumber : Kantor Pengelola Pasar Kab. Tanah Laut Dari pendapatan yang diperoleh dari penjumlahan sewa, retribusi, dan setoran pengelola WC dibagi jumlah pengguna/pedagang selama Tahun 2007-2009, merupakan harga rata-rata saat ini, dengan perhitungan sebagai berkut; Harga rata-rata tiap unit saat ini = Rp.727.042.500,00/94.968 = Rp. 7.655,658/ unit Persamaan; pendapatan saat ini = 7.655,658x jml terlayani (4.2) 3. Penentuan titik impas Rumus yang digunakan adalah merujuk pada rumus 2.2 dan 2.3 . BEP (unit) = 34.782.651,667 (7.655,658 - 3.022,726) = 7.508 unit BEP (Rupiah) = 34.782.651,667 1-(3.022,726/ 7655,658) = Rp. 57.476.364,00
Penetapan Tarif Sewa & Retribusi Petak Pasar di Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalmantan Selatan
Analisa titik impas dapat juga dilakukan dengan mengunakan analisa grafis; Rp250.000.000,00
Rp200.000.000,00
Rp150.000.000,00
Keterangan
bea. Tetap Rp100.000.000,00 bea. Total Rp57.476.363,79
Rp50.000.000,00
pendapatan
Rp-
5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000
Gambar 4.1. Grafik titik pulang pokok (BEP) (hasil pengolahan data). Dari gambar titik impas adalah 7.508 unit obyek saat ini 7032 unit, maka untuk menutupi biaya dilakukan dengan cara menaikkan pendapatan, seperti berikut ini; biaya tetap 34.782.651 ,667 Harga = biaya variabel , = 3.022,726 7.032 volume titik impas Sehingga harga (tarif dasar dengan pendekatan biaya) = Rp. 7.969,064 /unit Dengan pertimbangan tarif awal sebesar Rp.7.655,658 maka terjadi kenaikan tarif sebesar 4,094 % atau Rp.313,407. Dari prosentase kenaikan tarif tersebut diatas kemudian dijadikan dasar dalam penentuan prosentase kenaikan. Tabel 4.5 Informasi Tarif Baru dengan Pendekatan Biaya No
TARIF SAAT INI
Obyek/jenis sewa/retribusi
sewa perbulan
periode retribusi
retribusi
TARIF BARU DENGAN PENDEKATAN BIAYA sewa perbulan
retribusi
1 Petak pasar kabupaten (harian)
Rp
5.000,00 Rp 300,00 harian
Rp 5.204,69 Rp
312,28
2 Petak pasar kecamatan (mingguan)
Rp
3.500,00 Rp 300,00 mingguan
Rp 3.643,28 Rp
312,28
Sumber: hasil analisis 3.2 Penetapan Harga dengan Pendekatan Permintaan Melalui pendekatan ini akan diketahui nilai harga baru berdasarkan permintaan pedagang/pengguna petak pasar kabupaten dan kecamatan. a. Estimasi Permintaan Hal ini dilakukan dengan pembuatan regresi antara tarif dan pendapatan, data diperoleh dari hasil survei terhadap responden tentang jawaban kesediaan membayar tarif pada beberapa harga yang ditawarkan, hasilnya sebagai berikut; Tabel 4.6 Rekapitulasi dan Pengolahan Jawaban Responden dalam Kesediaan Membayar Tarif Petak Pasar Kabupaten sewa/ bulan (Rp.,00)
5.000 5.500 6.000 6.500 7.000 7.500 8.000 8.500 9.000 9.500 10.000
retribusi/ hari (Rp.,00)
300 330 360 390 420 450 480 510 540 570 600
sewa & retribusi perbulan (Rp.,00)
14.000 15.400 16.800 18.200 19.600 21.000 22.400 23.800 25.200 26.600 28.000
JAWABAN KESEDIAAN MEMBAYAR RESPONDEN sangat bersedia
17 13 10 8 7 3 2 0 0 0 0
bersedia
cukup bersedia
17 17 16 18 14 12 10 7 4 0 0
Sumber: hasil pengolahan data survey
0 4 8 8 12 18 18 17 12 7 2
mungkin bersedia
0 0 0 0 1 1 4 9 13 13 6
kurang bersedia
0 0 0 0 0 0 0 1 5 12 16
kuantitas Estimasi yang Pendapatan/ TR tidak diharapka (Rp.,00) bersedia n (UNIT)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 10
perubah an harga (%)
Perubaha ELASTISIT n Jumlah AS (%)
30,60
Rp
428.400
0
-
29,00
Rp
446.600
10
5,23
27,60
Rp
463.680
20
9,80
0,49
27,20
Rp
495.040
30
11,11
0,37
25,80
Rp
505.680
40
15,69
0,39
23,80
Rp
499.800
50
22,22
0,44
22,40
Rp
501.760
60
26,80
0,45
19,60
Rp
466.480
70
35,95
0,51
16,60
Rp
418.320
80
45,75
0,57
11,80
Rp
313.880
90
61,44
0,68
6,80
Rp
190.400
100
77,78
0,78
0,52
Sri Hadi
Kemudian untuk petak pasar kecamatan adalah sebagai berikut; Tabel 4.7 Rekapitulasi dan Pengolahan Jawaban Responden dalam Kesediaan Membayar Tarif Petak Pasar Kecamatan NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
sewa/ bulan (Rp.,00)
retribusi/ hari (Rp.,00)
3.500 3.850 4.200 4.550 4.900 5.250 5.600 5.950 6.300 6.650 7.000
300 330 360 390 420 450 480 510 540 570 600
sewa & retribusi perbulan (Rp.,00)
4.700 5.170 5.640 6.110 6.580 7.050 7.520 7.990 8.460 8.930 9.400
JAWABAN KESEDIAAN MEMBAYAR RESPONDEN sangat bersedia
33 28 21 20 15 11 0 0 0 0 0
bersedia
3 6 11 9 11 13 21 11 3 0 0
cukup bersedia
0 2 4 7 10 12 10 15 8 2 0
mungkin bersedia
0 0 0 0 0 0 5 10 20 16 7
kurang bersedia
tidak bersedia
0 0 0 0 0 0 0 0 5 18 16
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13
kuantitas yang Estimasi perubahan diharapkan Pendapatan/ harga sewa & (UNIT) TR (Rp.,00) retribusi (%)
Perubahan Jumlah (%)
ELASTISITAS
35,40
166.380
0
-
-
34,00
175.780
10
3,95
0,40
32,20
181.608
20
9,04
0,45
31,40
191.854
30
11,30
0,38
29,80
196.084
40
15,82
0,40
28,60
201.630
50
19,21
0,38
24,80
186.496
60
29,94
0,50
21,80
174.182
70
38,42
0,55
16,20
137.052
80
54,24
0,68
11,20
100.016
90
68,36
0,76
6,00
56.400
100
83,05
0,83
Sumber: hasil pengolahan data survey Dari perkalian jawaban yang diberikan dengan probabilitasnya (seperti penjelasan metodologi) diperoleh kuantitas yang diharapkan, kemudian dibuat kurva permintaan, dimana setiap tarif akan menghasilkan permintaan berbeda. Model regresi yang kemudian sebagai fungsi permintan, meliputi; Fungsi permintaan pengguna petak pasar kabupaten adalah sebagai berikut; Q petak psr kab = 54,57 - 0,001555 P petak psr kab (4.3) Kemudian persamaan diatas diubah menjadi; P petak psr kab = 35093,248 - 643,087 Q petak psr kab (4.4) Fungsi permintaan pengguna petak pasar kecamatan adalah sebagai berikut; Q petak psr kec = 67,00 - 0,006004 P petak psr kec (4.5) Kemudian persamaan diatas diubah menjadi; P petak psr kec = 11.159,227 -166,556 Q petak psr kec (4.6) Model persamaan 4.4 dan 4.6 digunakan untuk menentukan rumus pendapatan (TR). b. Estimasi Pendapatan Berdasarkan survey yang dilakukan, estimasi pendapatan diperoleh dari tarif yang telah ditetapkan dikalikan dengan kuantitas yang diharapkan sebagai nilai harapan pendapatan (lihat tabel 4.6 dan 4.7). Untuk lebih mewakili pendapatan dari sisi responden diperlukan model regresi, dimana yang sebelumnya dibuat grafik untuk melihat pola hubungannya, seperti dibawah ini; 200000 estimasi pendapatan (Rp.,00)
500000
estimasi pendapatan
450000 400000 350000 300000 250000 200000
175000 150000 125000 100000 75000 50000
15000
17500
20000 22500 Tarif (Rp.,00)
25000
27500
5000
6000
7000 8000 Tarif (Rp.,00)
9000
10000
Gambar 4.2. Diagram pencar tarif dan pendapatan petak pasar kabupaten dan kecamatan(hasil pengolahan data) Persamaan regresi kuadratik dari gambar diatas kemudian dilakukan pendekatan matematis, sebagai berikut; Petak pasar kabupaten; TR petak= -1030255 + 159,2 P petak- 0,004086 P petak 2 (4.7)
Penetapan Tarif Sewa & Retribusi Petak Pasar di Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalmantan Selatan
(TR tarif )’ = 159,2 - 0,008172 P; sehingga P= 19.481,16 dibulatkan Rp. 19.481,00 Dengan pertimbangan tarif awal sewa dan retribusi sebesar Rp.14.000,00 maka terjadi kenaikan tarif berdasarkan permintaan untuk penggunaan petak pasar kabupaten sebesar 39,15 % atau Rp. 5.481,00 Petak pasar kecamatan; TR petak kec = - 444868 +201,6 P petak kec - 0,01571 P petak kec 2 (4.8) (TR tarif )’ = 201,6 - 0,03142 P P petak kec = Rp.6.416,00 Dengan pertimbangan tarif awal sewa dan retribusi sebesar Rp.4.700,00 maka terjadi kenaikan tarif berdasarkan permintaan untuk penggunaan petak pasar kecamatan sebesar 36,51 % atau Rp .1.716,00. 3.3. Penetapan Harga dengan Pendekatan Pendekatan Marginal Berdasarkan hasil survey yang dilakukan kemudian telah dibuat model regresi antara tarif dengan kuantitas (lihat persamaan 4.4 dan 4.6). Disisi lain TR (Total Revenue) merupakan perkalian dari (Q) kuantitas dan (P) harga, sehingga; Untuk pasar kabupaten, TR = 35093,248 Q - 643,087 Q2 (4.9) 2 Untuk pasar kecamatan, TR = 11.159,227Q -166,556 Q (4.10) Dari persamaan 4.9 dan 4.10, untuk mendapatkan Marginal Revenue (MR) dilakukan dengan cara diturunkan terhadap kuantitas (Q) sehingga diperoleh; MR = 35.093,248 - 1286,174 Q (4.11) MR = 11.159,227 - 333,112 Q (4.12) Pendekatan marginal dilakukan dengan mencari titik potong antara pendapatan marginal (MR) dan perubahan biaya terhadap perubahan jumlah yang terlayani atau biaya variabel, maka; Untuk pasar kabupaten; 35.093,248 - 1286,174 Q = 3022,726, sehingga Q = 24,93 unit Untuk pasar kecamatan; 11.159,227 - 333,112 Q = 3022,726, sehingga Q = 24,43 unit Dengan memasukkan kembali Q (unit) ke persamaan 4.4 untuk pasar kabupaten dan 4.6 untuk pasar kecamatan, maka diperoleh tarif yang merupakan penjumlahan sewa dan retribusi; P petak psr kabupaten = Rp. 19.057,991 atau dibulatkan Rp. 19.058,00 P petak psr kecamatan = Rp. 7.090,976 atau dibulatkan Rp. 7.091,00
5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan, diperoleh kesimpulan informasi tarif baru untuk petak pasar kabupaten sebesar Rp. 19.058,00, dengan pertimbangan tarif awal sewa dan retribusi sebesar Rp. 14.000,00, maka terjadi kenaikan tarif sebesar 36,128 % atau Rp 5.058,00. Kemudian untuk petak pasar kecamatan sebesar Rp.7.091,00, berdasarkan pertimbangan tarif awal sewa dan retribusi sebesar Rp.4.700,00, maka terjadi kenaikan tarif sebesar 50,871 %.atau Rp. 2.391,00. Nilai tersebut merupakan harga penjumlahan antara sewa dan retribusi yang dihitung dalam satuan bulan. Kemudian nilai tarif sewa dan retribusinya disajikan dalam tabel berikut ini Tabel 5.1. Harga Baru Sewa dan Retribusi Pasar Kabupaten di Kabupaten Tanah Laut No Obyek/jenis sewa/retribusi
periode pasar
informasi tarip baru
Tarip lama/yang berlaku saat ini Sewa/bulan (Rp.,00)
retribusi per (hari/minggu) (Rp.,00)
sewa & retribusi perbulan (Rp.,00)
sewa & retribusi retribusi per perbulan (Rp.,00) (hari/minggu) (Rp.,00)
Sewa/bulan (Rp.,00)
1 Petak pasar kabupaten
Harian
5.000
300
14.000
19.057,99
430,5005
6.142,98
2 Petak pasar kecamatan
mingguan
3.500
300
4.700
7.090,98
430,5005
5.368,97
Sumber: hasil analisis
Sri Hadi
Saran yang dari penulis, pertama, ada kajian lanjutan yang memungkinkan tiap pasar memiliki mekanisme pengelolaan sendiri sehingga lebih mudah untuk mengontrol kinerja tiap pasar termasuk didalamnya kinerja keuangan. Kedua, dengan penetapan tarif yang baru akan memenuhi biaya operasi dan pemeliharaan pasar, perlu diikuti dengan langkah-langkah sosialisasi kepada pedagang agar berpartisipasi dan perlu peningkatan pelayanan dari pihak pengelola agar tidak menimbulkan reaksi negatif dari pedagang. Ketiga, berdasarkan informasi dari Kantor Pengelola Pasar, akan dilaksanakan peningkatan dan penambahan bangunan pasar kabupaten, dengan demikian perlu penelitian lebih lanjut tentang taksiran kurva permintaan apabila melibatkan calon pengguna baru.
DAFTAR PUSTAKA 1. Arsyad, L. (2008), Ekonomi Manajerial Ekonomi Mikro Terapan untuk Manajemen Bisnis, Edisi keempat, Penerbit BPFE Yogyakarta , Yogyakarta 2. Bambang, S dan Kertasapoetra, G. (1992), Kalkulasi Pengendalian Biaya Produksi, Edisi ke – 2, Rineka Cipta, Jakarta. 3. Carter, W.K dan Usry, M.F. (2004), Akuntansi Biaya (terjemahan), Edisi 13, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. 4. Gaspersz, V. (2003), Ekonomi Manajerial, Pembuatan Keputusan Bisnis, Cetakan ke-5, Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 5. Iriawan, N. dan Astuti, S.P. (2006), Mengolah Data Statistik dengan Menggunakan Minitab 14, Penerbit Andi, Yogyakarta. 6. Kotler, P dan Armstrong, G. (1995), Dasar-Dasar Pemasaran (terjemahan), Penerbit Erlangga, Jakarta. 7. Kotler, P. (1998), Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol (terjemahan), Penerbit Prenhallindo, Jakarta. 8. Mahmudi (2010), Manajemen Keuangan Daerah, Penerbit Erlangga, Jakarta 9. Mulyadi (2009), Akuntansi Biaya, Edisi ke-5 cetakan kesembilan, Penerbit UPPSTIM YKPN, Yogyakarta. 10. Noor, H.F. (2007), Ekonomi Manajerial, Penerbit PT Rajagrafindo Persada, Jakarta. 11. Subaidah, S. (2007), Penetapan Retribusi Kebersihan Kabupaten Gresik, Tesis-S2 FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Surabaya. 12. Sukirno, S. (1997), Teori Mikroekonomi, Penerbit RajaGrafindo Persada, Jakarta. 13. Suparmoko, M. (2002), Ekonomika untuk Manajer, Edisi ke-2, Penerbit BPFE Yogyakarta, Yogyakarta. 14. Tarquin, A.J and Blank, L. (1998), Enggineering Economy. (4th ed), Mc Graw– Hill Companies, New York. 15. Yogi, MS. (2006), Ekonomi Manajerial, Pendekatan Analisis Praktis, Edisi ke-2. Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.