PENERAPAN STRATEGI KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN JEPON 5 KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2013/2014
NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi persyaratan Guna mencapai derjat sarjana S 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Diajukan Oleh: ZAKARIA ARIS SAPUTRO A 510 100 099
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
ABSTRAK PENERAPAN STRATEGI KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN JEPON 5 KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Zakaria Aris Saputro, A510 100 099, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014,100 halaman Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA Kelas V di SD Negeri 5 Jepon Blora Tahun 2013/2014 dengan penerapan strategi Kancing Gemerincing. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (PTK). Subyek dari penelitian ini adalah guru dan Siswa kelas V SD Negeri 5 Jepon yang berjumlah 29 Siswa yang terdiri dari 15 putra dan 14 putri. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi, tes dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar siswa pada IPA kelas V di SD Negeri 5 Jepon. Peningkatan Motivasi belajar tersebut terlihat dari data motivasi belajar yang diperoleh yaitu pada pra siklus motivasi belajar siswa mencapai 20,69 % setelah dilaksanakan siklus 1 mencapai 48,27% dan meningkat pada siklus 2 mencapai 89,65 %. Kesimpulan penelitian ini bahwa penerapan strategi Kancing Gemerincing dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA SD Negeri 5 Jepon tahun 2013/2014.
Kata kunci : Motivasi;Belajar;Kancing Gemerincing;Strategi
1
A. PENDAHULUAN Dari hasil wawancara dengan guru kelas V di SD Jepon 5, selama ini motivasi belajar IPA siswa sangat rendah, yaitu dengan adanya beberapa masalah yang timbul di dalam kelas, yaitu siswa
kurang aktif dalam
mengikuti proses pembelajaran, siswa lebih senang ramai dan berbicara sendiri dengan teman - temanya, siswa terlihat bosan dalam mengikuti proses pembelajaran, serta siswa tidak memperhatikan guru ketika guru sedang menerangkan materi pembelajaran
di depan kelas, sehingga
pembelajaran IPA kelas V di SD Jepon 5 menjadi tidak kondusif karena siswa tidak ikut berpartisipasi aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Dari hasil observasi di SD Jepon 5, pembelajaran IPA selama ini masih belum sesuai dengan yang diharapkan, masih ditemukan berbagai kendala dan hambatan, yaitu guru terkadang tidak tepat dalam memberikan strategi pelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran, strategi yang dipakai guru sangat minim sehingga kurang dapat mengembangkan potensi yang dimiliki siswa. Guru sering menggunakan metode ceramah sehingga kurang menarik perhatian siswa. Guru kurang variatif dalam menciptakan situasi belajar yang kondusif, sehingga guru harus memahami peran guru dalam mengajar. Menurut Sardiman (2008: 144) peranan guru dalarn kegiatan belajar mengajar adalah sebagai berikut : lnforrnator, Organistor, Motivator, Pengarah/director, lnisiator, Transmitter, Fasilitator, Mediator, Evaluator. Dampak kurangnya motivasi belajar IPA siswa kelas V SD Jepon 5 membuat nilai belajar siswa rendah dan prestasi belajar siswa menurun. Jika
2
tidak segera di atasi masalah ini, maka akan menimbulkan dampak negatif pada perkembangan belajar siswa. Proses pembelajaran tidak akan berlangsung dengan baik serta kurang efektif dan efisien, sehingga perlu dilakukan kolaborasi untuk menemukan metode baru. Harapan yang ingin dicapai adalah dapat menemukan solusi yang pas dalam mengatasi masalah kurangnya motivasi belajar IPA Kelas V di SD Jepon 5. Setelah bertukar informasi antara guru dan peneliti maka ditemukan kesepakatan, yaitu dalam meningkatkan motivasi belajar IPA guru dan peneliti memilih strategi Kancing Gemerincing yang digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar IPA siswa. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas Dengan Judul “Penerapan Strategi Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPA Kelas V di SDN Jepon 5 Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2013/2014.
B. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Jepon 5, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora.Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action reasch). Subyek dari penelitian ini adalah guru dan Siswa kelas V SD Negeri 5 Jepon yang berjumlah 29 Siswa yang terdiri dari 15 putra dan 14 putri. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Langkah – langkah yang ditempuh
3
penelitian
ini
adalah
Perencanaan
tindakan,
pelaksanan
tindakan,
pengamatan, refleksi. Penelitian tindakan kelas bersifat deskriptif kualitatif. Data penelitian ini bersumber dari interksi guru dan siswa selama proses pembelajaran IPA dengan strategi kancing gemerincing. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara, observasi, metode tes dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis interaktif. Menurut Miles dan Huberman dalam Kunandar (2008: 102) yaitu Reduksi data merupakan proses menyeleksi, menentukan fokus, menyederhanakan, meringkas dan mengubah bentuk data mentah yang ada dalam catatan lapangan, penyajian data (Display data) yaitu untuk memudahkan pemahaman terhadap apa yang telah terjadi sehingga memudahkan penarikan kesimpulan,penarikan kesimpulan yaitu tentang peningkatan atau perubahan yang terjadi dilakukan secara bertahap mulai dari kesimpulan sementara yang ditarik pada akhir siklus satu ke kesimpulan terevisi pada akhir siklus dua
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian Dari hasil observasi motivasi belajar siswa pada IPA yang telah dilaksanakan yaitu pada saat pra siklus, siklus I dan siklus II motivasi belajar siswa pada IPA kelas V
SD Negeri 5 Jepon
meningkat sesuai dengan yang diinginkan. Berikut ini adalah
4
penjelasan peningkatan motivasi belajar mulai dari pra siklus, siklus I dan Siklus II di SD Negeri 5 Jepon. Berdasarkan hasil motivasi belajar IPA prasiklus siswa yang motivasinya rendah yaitu dengan skor ( 1 – 6 ) sebanyak 15 atau 51,72 %, siswa yang motivasi belajarnya cukup baik yaitu dengan skor ( 7 – 12 ) sebanyak 8 atau 27,58 % dan siswa yang motivasi belajarnya tinggi yaitu dengan skor ( 13 – 18 ) sebanyak 6 atau 20,68%. Dari hasil motivasi belajar siswa pada IPA pada siklus 1 diperoleh hasil bahwa motivasi belajar IPA siswa yang motivasinya rendah yaitu dengan skor ( 1 – 6 ) sebanyak 5 siswa atau 17,24 %, siswa yang motivasi belajarnya cukup baik yaitu dengan skor ( 7 – 12 ) sebanyak 10 siswa atau 34,48 % dan siswa yang motivasi belajarnya tinggi yaitu dengan skor ( 13 – 18 ) sebanyak 14 siswa atau 48,27 %. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus 2 siswa yang memiliki motivasi rendah dengan skor (1
–
6 ) tidak ada atau
sebanyak 0 siswa atau 0 % siswa , siswa yang motivasi belajarnya cukup baik yaitu dengan skor ( 7 – 12 ) sebanyak 3 siswa atau 10,34 % dan siswa yang motivasi belajarnya tinggi yaitu dengan skor ( 13 – 18 ) sebanyak 26 siswa atau 89,65 %. Pada siklus 2 menunjukkan motivasi belajar IPA siswa kelas V SDN
5 Jepon mngalami
peningkatan dibandingkan pada saat pra siklus dan siklus 1.
5
2. Pembahasan Pelaksanaan penelitian di SDN 5 Jepon menggunakan 2 siklus, dari hasil siklus pertama siswa sudah mulai aktif dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran namun hal tersebut hanya terjadi pada beberapa siswa, sehingga peneliti melaksanakan siklus 2 untuk memeperbaiki kesiapan pelaksanaan pembelajaran dengan strategi Kancing Gemerincing, dalam siklus 2 terbukti bahwa strategi yang diterapkan guru mampu menarik perhatian siswa sehingga siswa memiliki semangat dan dorongan dalam belajar IPA. Dari hasil penelitian yang relevan penerapan strategi kancing gemerincing yang telah dilaksanakan sebelumnya memberikan pengaruh yang positif terhadap prestasi belajar siswa, dalam pembelajaran bahasa Indonesia yaitu meningkatkan kemampuan menulis puisi, pembelajaran apresiasi dongeng. Yaitu seperti hasil penelitian
yang
dilakukan
oleh
Mustafidah
(
2010)
dalam
penelitiannya yang berjudul “ efektifitas teknik kancing gemerincing dalam pembelajaran apresiasi dongeng “ mengetahui
efektifitas
teknik
kancing
yang bertujuan untuk gemerincing
dalam
pembelajaran apresiasi dongeng. Pada hasil rata – rata tes akhir kelas eksperimen mengalami peningkatan secara siknifikan sebesar 69,38 setelah diberi perlakuan teknik kancing gemerincing. Sedang rata – rata hasil tes akhir dikelas pembanding adalah 57 setelah diberi teknik konvensional.
Dengan
demikian
6
penggunaan
teknik
kancing
gemerincing dalam pembelajaran apresiasi dongeng yang telah di uji cobakan dikelas VII A SMPN 1 Kertasemaya tahun 2010/2011 terbukti efekti dalam meningkatkan kemampuan apresiasi dongeng. Penerapan Strategi kancing gemerincing yang dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992). Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik. Dalam kegiatan Kancing Gemerincing, masing-masing anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusi lain. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada pra siklus banyak siswa yang motivasi belajarnya rendah pada IPA, setelah diterapkannya strategi kancing gemerincing pada siklus 1 dan siklus 2 telah terbukti bahwa motivasi belajar IPA siswa meningkat, yaitu pada pra siklus motivasi belajar siswa mencapai 20,69 % setelah dilaksanakan siklus 1 mencapai 48,27% dan meningkat pada siklus 2 mencapai 89,65 %. Hal ini menunjukkan bahawa motivasi belajar IPA siswa kelas V meningkat dengan strategi Kancing Gemerincing telah berhasil.
7
D. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan di SDN 5 Jepon pada kelas V yang telah dilakukan sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar IPA siswa dengan menggunakan strategi kancing gemerincing dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan strategi Kancing Gemerincing dapat meningkatkan motivasi belajar IPA siswa kelas V SDN 5 Jepon pada tahun ajaran 2013/2014. 2. Penerapan strategi Kancing Gemerincing untuk meningkatkan motivasi belajar IPA pada siswa kelas V yang terjadi yaitu pada pra siklus mencapai 20,69 % setelah dilaksanakan siklus 1 mencapai 48,27% dan meningkat pada siklus 2 mencapai 89,65 %. Sehingga pada siklus 2 motivasi belajar siwa sudah sesuai dengan yang diharapkan yaitu lebih dari 85 %.
8
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kerlas. Jakarta: Bumi Aksara Kunandar. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali Pers Sadirman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada Lie, Anita. 2005. Cooperative learning. Jakarta: Grasindo Kartika, Mila . 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Kepuh 2 Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010. Bandung: UPI (tidak diterbitkan) Mustafidah. 2010. Efektifitas Teknik Kancing Gemerincing Dalam Pembelajaran Apresiasi Dongeng. Bandung: UPI (tidak diterbitkan) Nuranita, Ria . 2011. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing pada Siswa Kelas IV SDN 3 Kahuman Tahun Pelajaran 2011/2012. Surakarta: UMS (tidak diterbitkan)
9