Seminar Sistem Informasi Indonesia (SESINDO2008) – ITS, Surabaya 17 Desember 2008
PENERAPAN SISTEM KOLABORASI DALAM PEMBUATAN PANDUAN AKADEMIK Trianggoro Wiradinata, Adi Suryaputra Paramita Program Studi Teknik Informatika, Universitas Ciputra Waterpark Boulevard, Surabaya, 60219 Telp: (031) 745-1699, Fax: (031) 745-1698 Email:
[email protected] ,
[email protected]
Abstract The idea of openness pioneered by the Open Source Movement brought many impacts to various fields of industries, including education institution. Many people around the globe have witnessed the power of wikipedia (the online encyclopedia) during the last few years that gives people access to freely contribute. The recent popular terminology, Wikinomics explains the basic truth of what people have seen across the globe that the more we open ourselves to share, the easier we create products or services with good quality and lower cost of ownership. Information Technology Study Program at Universitas Ciputra is currently re-arranging its academic hand book. In the past, academic hand book were created using closed systems where only appointed academic staff may contribute. The closed systems lacks of manageability features and often not up-to-date. Now it turns to be an open system using Wiki engine where the content of the wiki-based academic hand book can be added and revised by registered users that have authorization to edit. Some pages also open for students to contribute, particularly if they would like to write about their achievements, student notes, project results, classroom reflection journal and projection plan. The main challenges of implementing this collaboration system are to change people mindset from “keeping” the information to “sharing” them. Recognition for actively contributing user, needs to be developed, acknowledgement to user’s original creation also needs to be implemented in order to endorse user’s feeling of safety when making contribution. This open collaboration system is believed to be the solution in contributing creative ideas from both lecturers and students, also creates opportunities to constructive changes. As result, the Wiki will be valuable standard tools for all academic members of Information Technology Study Program at Universitas Ciputra. Keywords: Wikinomics, Mass Collaboration, Peer Review, Knowledge Management Systems
Abstrak Gagasan tentang keterbukaan yang dipelopori oleh open source movement membawa dampak ke berbagai bidang, termasuk dunia pendidikan. Dunia telah melihat betapa dahsyatnya perkembangan wikipedia (ensiklopedia online) yang memberi kesempatan banyak orang untuk melakukan kontribusi secara bebas. Istilah Wikinomics menjelaskan kebenaran atas apa yang kita lihat di berbagai penjuru dunia, yaitu semakin terbuka diri kita untuk berbagi, semakin mudah kita menghasilkan produk dan jasa dengan kualitas baik dengan biaya yang rendah. Program Studi Teknik Informatika Universitas Ciputra saat ini tengah melakukan penyusunan ulang panduan akademik yang dahulunya menggunakan sistem tertutup dimana konten makin sulit dikelola dan tidak up-to-date, sekarang menjadi sebuah sistem yang terbuka memanfaatkan Wiki engine, dimana konten dari wiki ini dapat direvisi dan ditambahkan oleh setiap user yang terdaftar dan memiliki approval untuk menyunting. Beberapa bagian halaman wiki dengan sengaja disiapkan untuk kontribusi mahasiswa, diantaranya untuk mencatat achievement, karya-karya mahasiswa, catatan perkuliahan, proyek perkuliahan, jurnal refleksi dan projection plan mereka. Tantangan utama dalam penerapan sistem kolaborasi yang terbuka ini adalah mengubah mindset dari “menyimpan” informasi menjadi “membagi” informasi. Sistem penghargaan terhadap user yang aktif berkontribusi juga perlu dikembangkan, selain itu pengakuan terhadap karya orisinal dari kontributor juga harus diterapkan agar user tidak ragu-ragu berkontribusi. Sistem kolaborasi terbuka ini diyakini mampu menyumbangkan ide-ide yang kreatif dari segenap staff pengajar dan mahsiswa serta memberi peluang terhadap perubahan yang konstruktif. Sebagai hasilnya, Wiki ini akan menjadi tools yang sangat berharga bagi segenap civitas akademika Teknik Informatika Universitas Ciputra. Keyword : Wikinomics, Kolaborasi Massal, Evaluasi Rekan, Knowledge Management Systems
Seminar Sistem Informasi Indonesia (SESINDO2008) – ITS, Surabaya 17 Desember 2008
adaptif untuk sebuah universitas yang masih baru berdiri karena sering terjadi perbaikan dan perubahannya dinilai cukup cepat. Panduan akademik yang dimaksud saat ini terdiri dari kebijakan dan peraturan akademik, silabus mata kuliah serta dokumen garis besar rencana perkuliahan (course outline).
1. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi saat ini telah mempengaruhi banyak cara orang bekerja, terutama dengan maraknya social technology yang diawali oleh gerakan open source dimana sebuah produk atau jasa dapat dengan mudah dihasilkan dengan melibatkan banyak pihak secara bersamaan, dari sinilah muncul istilah kolaborasi massal (mass collaboration). Dunia telah mengenal banyak produk bermutu baik dengan biaya produksi rendah yang di kerjakan dengan cara kolaborasi massal, misalnya Linux dan Wikipedia. Dimana perkembangan Linux di berbagai belahan dunia terjadi dengan sangat pesat. 0B
Daya saing dan kesinambungan sebuah organisasi modern bergantung pada kemampuannya untuk berinovasi secara terus menerus. Inovasi yang dimaksudkan adalah sebuah proses yang melibatkan dan mengintegrasikan kompetensi yang berbeda didalam maupun diluar batas2 organisasi. Pengetahuan adalah resource yang paling berarti saat ini (Drucker, 1993). Sebuah perusahaan yang menuju ke kapasitas besar akan memiliki ketergantungan terhadap pengetahuan yang dimiliki oleh karyawannya. Apabila perusahaan tidak berusaha mengelola pengetahuan ini ketika terjadi turn over, maka pengetahuan ini akan hilang dibawa oleh karyawan tersebut. Muncul istilah Knowledge Management yang menjadi issue penting di abad ini.
Konten panduan akademik akan menjadi makin kaya apabila makin banyak orang berkontribusi, hal ini telah dibuktikan oleh Wikipedia yang pada tahun 2007 telah berukuran sepuluh kali lebih besar dari ensiklopedia populer Britannica Encyclopedia dan sama akuratnya. Sebuah dokumen mata kuliah umumnya hanya berhenti sampai dengan pembuatan garis besar rencana perkuliahan dan satuan acara perkuliahan, selebihnya dalam perjalanan perkuliahan peran dosen dan mahasiswa dalam berinteraksi selama perkuliahan seringkali hanya dicatat kehadirannya saja. Setelah selesai periode perkuliahan, hasil interaksi tersebut tidak terekam dalam sistem. Hal ini yang ingin diwujudkan dengan penggunaan sistem Wiki yang mengijinkan penggunanya menuliskan interaksi perkuliahan. Contoh aplikasinya adalah meminta mahasiswa menuliskan pengetahuan yang mereka dapatkan selama perkuliahan. Manfaat lain yang didapat dengan penerapan metode ini adalah terjadinya interaksi tambahan diluar kelas, yaitu ketika mahasiswa menuliskan pengertian mereka dalam wiki, dosen dapat sekaligus memeriksa pemahaman dari mahasiswa. Prinsip peering merupakan terobosan yang sangat penting dalam beberapa tahun ini yang mampu mendobrak dominasi konservatifisme dimana dosen dan mahasiswa benar-benar dibedakan, seolah-olah dosen selalu dianggap lebih mengerti dari mahasiswanya.
Istilah Wikinomics menjelaskan sebuah fenomena yang terjadi belakangan ini, dimana prinsip makin banyak kita berbagi, makin banyak yang kita hasilkan. Salah satu produk dari fenomena ini adalah Wikipedia yang hanya dengan karyawan tetap kurang dari 10 orang mampu menghasilkan sebuah encyclopedia yang sepuluh kali lebih besar dari Britannica dengan akurasi yang tinggi. Beberapa perusahaan yang konservatif memandang wikinomics sebagai fenomena yang berbahaya bagi kelangsungan hidup usaha mereka. Hal ini disebabkan karena ketidak siapan perusahaanperusahaan tersebut ketika melihat bahwa dunia terkoneksi dalam sebuah social technology yang fenomenanya disebut dengan wikinomics, dimana setiap orang dengan bebas dapat berkontribusi dan mengutarakan pendapatnya di media online. Segala berita, baik yang menyenangkan maupun yang menjelekkan sebuah produk atau layanan dapat tersebar dengan bebas dan tanpa kendali. Perusahaan konservatif umumnya merasa tidak dapat lagi mengatur pasar mereka. Panduan akademik yang dikembangkan oleh tim akademisi universitas ciputra saat ini masih menggunakan media yang tertutup berupa file dengan format microsoft excel, proses update terhadap panduan akademik ini dinilai kurang
2. KAJIAN TEORITIS 4B
2.1 Prinsip Wikinomics
Kolaborasi massal mengubah cara perusahaan dan masyarakat memanfaatkan pengetahuan serta kemampuan untuk berinovasi dan menciptakan nilai baru. Tatanan lama dimana prinsip mencari sumber daya manusia yang superior, berpikir global tapi bertindak lokal dan perlindungan kekayaan intelektual dengan sangat ketat terbukti tidak cukup untuk membuat suatu perusahaan untuk dapat berkompetisi dengan unggul. Wikinomics datang dengan empat gagasan, yaitu: keterbukaan, peering, berbagi dan bertindak global (Tapscott & Williams, 2004). Keterbukaan menjadi issue penting, dimana sistem yang tertutup tidak dapat mengakomodasi kontribusi dari orang yang berada di luar sistem. Banyak perusahaan saat ini berupaya untuk mulai melibatkan tenaga kerja external dengan harapan
Seminar Sistem Informasi Indonesia (SESINDO2008) – ITS, Surabaya 17 Desember 2008
dapat memperkaya ide yang dahulunya didominasi pemikiran dari tenaga kerja internal. Contoh dari keterbukaan ini dapat dilihat dari jasa yang disediakan oleh InnoCentive, yaitu sebuah social web technology yang menawarkan bantuan research and development bagi banyak perusahaan yang tidak memiliki dana cukup untuk memiliki departemen penelitian dan pengembangan sendiri, sehingga ketika mereka mengalami masalah, yang mereka lakukan adalah memaparkan problem mereka di InnoCentive, lalu pengguna internet dari berbagai penjuru dunia dapat menawarkan solusinya dengan imbalan sejumlah uang. Puluhan bahkan ratusan solusi dapat diperoleh dari berbagai pemikiran hanya dengan mendaftarkan problem di web. Intitusi pendidikan terkenal bernama MIT di Boston juga menawarkan hal yang serupa untuk siapapun yang ingin mengakses kurikulum online mereka tanpa dipungut biaya apapun. Keterbukaan tentunya menguntungkan sebagian pihak, sekaligus merugikan pihak lain yang tidak siap dengan fenomena ini. Prinsip kedua adalah peering yang merupakan terjemahan dari organisasi horisontal dimana hirarki sudah tidak berperan secara signifikan, sejarah manusia dipenuhi dengan berbagai prinsip tentang manajemen dan organisasi, dimana ada pihak yang superior dan ada pihak yang subordinat, seakan teori manajemen telah menjadi premis dasar yang sangat mengakar di dalam sebuah perusahaan. Dengan menerapkan prinsip peering ini membuat orang-orang mudah berkolaborasi dan merasa bebas dalam memberikan pendapat. Berbagi merupakan sebuah strategi yang sering dipakai oleh banyak perusahaan yang bergerak di bidang produk digital, jutaan anak muda pemakai internet saat ini dengan mudah mendapatkan musik dengan format MP3 dari berbagai situs secara gratis. Beberapa perusahaan yang tidak siap melihat fenomena ini seringkali bersikap defensif dan terobsesi untuk mengendalikan peredaran musik yang tidak sah ini. Digitasi memang memperkenalkan persoalan-persoalan baru yang berdampak ke para pencipta karya digital karena ciptaan mereka dengan mudah dapat digandakan dan disebar luaskan, namun selain membawa persoalan, digitasi juga membawa keberuntungan, linux adalah contoh yang berhasil, dimana banyak perusahaan menahan source code mereka, tetapi linux justru memberikan dengan tujuan makin banyak orang yang tahu dan merasakan gunanya. Rupanya strategy ini justru membuat makin banyak orang bersimpati dan malah sepenuh hati mendukungnya, hingga saat ini dunia telah melihat bahwa linux merupakan operating system yang banyak digunakan masyarakat.
Prinsip terakhir dari wikinomics ini adalah bertindak global yang artinya tidak hanya memiliki pola pikir global yang diterapkan secara lokal, tetapi benar penerapannya pun secara global. Perubahan global yang sejati tidaklah memiliki batasan fisik atau geografis (Friedman, 2001). Tools seperti instant messenger sudah bukan lagi dominasi orang-orang yang hanya ingin sekedar chatting, tetapi juga telah menjadi tools bisnis di berbagai perusahaan. Seorang programmer dapat dengan mudah saling membantu dengan rekan kerjanya yang sedang berada di negara lain dengan cara copy-paste potongan programnya untuk dianalisa. 2.2 Manajemen Knowledge
Kompetisi global saat ini membutuhkan suatu media untuk mengelola knowledge yang dimiliki oleh sebuah perusahaan, kegagalan dalam mengelolanya akan membuat perusahaan tidak mampu bersaing dan pertumbuhannya lambat. Pepatah kuno mengatakan “Knowledge is Power”, perusahaan mampu berkembang dengan pesat apabila karyawannya memiliki pengetahuan yang superior, namun ketika karyawan yang superior pergi meninggalkan perusahaan, maka knowledge yang dimiliki oleh karyawan tersebut akan hilang juga. Maka diperlukan suatu sistem untuk mengelola knowledge yang dimiliki oleh karyawankaryawan, sehingga tidak merugikan perusahaan apabila ditinggal oleh karyawannya.
Gambar 1. Transisi D-I-K
Rangkaian tingkat kegunaan yang menghasilkan sebuah knowledge berasal dari kwartet Data, Information, Knowledge dan Wisdom (Natarajan & Shekhar, 2001). Data adalah hasil pengumpulan mentah dari sebuah survey, wawancara atau input yang dihasilkan dari input dari manusia dan alat. Information adalah hasil pengolahan data mentah melalui proses analisa, korelasi dan penyimpulan menjadi sesuatu yang dapat membantu mengambil keputusan. Apabila Information tadi bertransformasi dengan kontekstualisasi, pengalaman individu, interpretasi dan diskusi, maka akan berubah menjadi Knowledge. Sedangkan Wisdom merupakan Knowledge yang dipengaruhi oleh intuisi, oleh karena nya diskusi mengenai Wisdom seringkali tidak di lakukan secara scientific (Waltz, 2003). Contoh proses pembentukan kwartet DIKW ini adalah mulai dari Data contohnya adalah barang yang hari ini terjual di sebuah supermarket, apabila data-data barang ini diolah, maka dapat dihasilkan informasi berupa
Seminar Sistem Informasi Indonesia (SESINDO2008) – ITS, Surabaya 17 Desember 2008
jumlah total penjualan hari ini serta berapa sisa item X di dalam rak supermarket, lalu jika informasi ini bertransformasi dengan konteks demografi dan pengalaman individu bahwa pembeli item X adalah pelanggan berusia 17 hingga 25 tahun, maka dapat diambil kesimpulan bahwa item X digemari oleh pelanggan dengan kriteria diatas. Table 1. Klasifikasi Knowledge Klasifikasi
Uraian
Tacit Knowledge Explicit Knowledge
Implisit, knowledge pribadi Explisit, mudah dikomunikasikan
Dipublikasikan oleh Polanyi (1966)
Berdasarkan jenisnya, Knowledge dapat dibagi menjadi dua klasifikasi besar, yaitu Tacit Knowledge dan Explicit Knowledge (Polanyi, 1966). Tacit Knowledge sifatnya pribadi dan sulit untuk dikomunikasikan karena terkandung unsur subyektifitas, intuisi dan insting pribadi, sementara Explicit Knowledge adalah kebalikannya yaitu mudah dikomunikasikan karena sifatnya formal dan sistematis, seringkali dapat dirumuskan dan dituliskan dalam bentuk buku yang mudah dibagikan ke orang lain.
Gambar 2. Proses Knowledge Transfer
Tujuan utama dari knowledge transfer adalah mengubah knowledge yang bersifat Tacit/Individual menjadi Explicit/Individual terlebih dahulu dengan proses artikulasi (penjelasan). Setelah bersifat Explicit, maka knowledge akan menjadi lebih mudah untuk di transfer menjadi Explicit/Group. Proses selanjutnya pemahaman pribadi yang memperkaya knowledge explicit tadi sehingga kembali menjadi Tacit/Group. 2.3 Knowledge Sharing
Keberhasilan knowledge sharing ditentukan oleh kemauan dari setiap individu yang terlibat untuk berbagi pengetahuan mereka. Individu yang mau terlibat ini akan membentuk sebuah jaringan kolaborasi. Definisi dari jaringan kolaborasi adalah sekelompok orang yang berkumpul karena adanya keinginan yang sama dan mau bekerja sama (Wenger, 1998). Beberapa faktor yang sering menjadi pertimbangan utama untuk penerapan knowledge sharing adalah skill & motivasi, trust serta metode & tools. Skill dan motivasi menempati peringkat pertama karena seringkali karyawan tidak mau turut berpartisipasi
karena tujuan yang tidak jelas dan tidak semua karyawan memiliki kemampuan untuk berbagi skill mereka walaupun sebenarnya mereka ingin. Selanjutnya faktor trust merupakan hal yang sangat penting untuk disikapi karena trust terjadi pada level individu, dimana karyawan terkadang merasa tidak aman ketika berbagi informasi, adanya rasa takut ketika sesuatu yang selama ini mereka rahasiakan mendadak sekarang harus diceritakan ke karyawan lain (Cormican & Dooley, 2007), selain itu ada juga faktor dimana karyawan tidak mau berubah. Faktor yang ketiga adalah metode sharing dan tools yang digunakan juga sangat menentukan efektifitas dan efisiensi sharing diantara para karyawan, dibutuhkan suatu tools yang mudah digunakan dan tidak sulit untuk semua lapisan karyawan bisa ikut berbagi. 2.4 Aplikasi MediaWiki
Wiki adalah halaman atau koleksi halaman web yang dirancang untuk setiap orang yang ingin berkontribusi dan memodifikasi konten menggunakan simplified markup language. Wiki adalah tools yang paling sering digunakan untuk mem-fasilitasi website kolaboratif dan sering dikelola oleh komunitas. MediaWiki adalah wiki yang umum dipakai, salah satu pemakainya adalah ensiklopedia online terbesar didunia yakni Wikipedia. Kata wiki berasal dari bahasa hawaii yang artinya quick (cepat). Sesuai dengan semangatnya, wiki dinilai merupakan tools yang paling cepat untuk memungkinkan orang berpartisipasi dalam membuat panduan akademik. Secara umum setiap aplikasi wiki mengijinkan siapapun melakukan penulisan dan penyuntingan terhadap tulisan yang telah ada sebelumnya, hal ini perlu disikapi dengan bijak karena dibalik kecepatan dan kemudahan yang ditawarkan wiki, ada faktor ketidak konsistenan karena siapapun punya akses untuk berkontribusi. Seperti halnya tools yang berkualitas baik, MediaWiki memiliki cara untuk mengatasi hal tersebut dengan memberlakukan proses otorisasi bagi setiap usernya, sehingga ada halaman-halaman wiki tertentu yang dikunci atau untuk melakukan penyuntingan perlu proses approval.
Seminar Sistem Informasi Indonesia (SESINDO2008) – ITS, Surabaya 17 Desember 2008
Gambar 3. Arsitektur Umum Tools Kolaborasi (MediaWiki)
Secara umum arsitektur tools kolaborasi yang berbasis web ditampilkan seperti pada Gambar 3, dimana seluruh data ditampung di database tier menggunakan Relational DataBase Management Systems (RDBMS), kemudian tools kolaborasi (MediaWiki) yang berada di application tier dapat membaca atau merekam data. Sementara itu web server yang merupakan access tier menyediakan interface bagi setiap pengguna untuk dapat berinteraksi via web browser yang merupakan client tier.
3. METODE Proses analisis dimulai dengan melakukan identifikasi permasalahan yang mungkin menghambat proses kolaborasi knowledge sharing dalam membuat panduan akademik dengan pendekatan pola kolaborasi ini, sebuah pengamatan kualitatif deskriptif dilakukan melalui metode wawancara dan pengisian questioner terhadap populasi 12 tenaga pengajar tetap di universitas ciputra. Para pengajar ini dipilih yang memiliki kriteria pengalaman bekerja di institusi pendidikan setidaknya dua tahun dengan tujuan mempermudah proses wawancara. 4B
Pertanyaan yang diajukan dalam proses wawancara ini mencakup dua area besar yaitu faktor penghambat dari sisi manusia dan faktor penghambat dari sisi teknologi. Faktor manusia seperti yang diuraikan pada kajian teoritis berpusat pada motivasi untuk mau berpartisipasi dan skill yang memampukan mereka untuk dapat menuangkan tacit knowledge kedalam tulisan. Selain motivasi dan skill, faktor manusia yang tidak kalah pentingnya adalah unsur trust, dimana rasa aman ketika membagi informasi. Faktor teknologi difokuskan untuk menganalisa seberapa mudah dan cepat sebuah teknologi membantu proses kolaborasi ini. Selain itu dilakukan pula pengujian otorisasi pengguna agar halaman-halaman yang diproteksi tidak dapat disunting oleh user yang tidak memiliki hak akses.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan kajian teoritis dan temuan selama melakukan wawancara dan questioner, terungkap bahwa semua responden menyatakan mengerti pentingnya knowledge managemen bagi sebuah institusi pendidikan, sebagian besar responden menyatakan perlunya menuangkan knowledge pribadi yang bersifat tacit menjadi explicit dengan menggunakan tools yang mudah. Sekitar setengah populasi menyarankan penggunaan wiki dan blog, hal ini karena kebanyakan user lebih familiar dengan tools lain seperti moodle dan forum yang 4B
sudah lebih dahulu dipakai sebagai proses berinteraksi antara sesama dosen dan dengan mahasiswa. Beberapa faktor penghalang yang disebutkan oleh responden pada waktu interview menyatakan bahwa waktu untuk menulis sangat terbatas, terkadang juga rasa tidak nyaman waktu menulis yang disebabkan karena merasa tulisannya kurang berharga dan sebagian besar lain menyatakan faktor insecurity yang dimiliki setiap orang ketika menuliskan semua knowledgenya. Sebagai solusinya setengah dari populasi menyarankan knowledge sharing ini menjadi bagian dari perhitungan remunerasi, setengahnya lagi menyatakan tidak setuju dan memaparkan fakta bahwa bagi sebuah institusi pendidikan, knowledge sharing seharusnya menjadi budaya kerja. Sistem pengakuan terhadap hasil karya penulis merupakan hal yang disepakati oleh hampir semua responden, bahkan apabila merupakan sebuah penemuan yang baru, sudah selayaknya didaftarkan sebagai hak cipta. Instalasi MediaWiki cukup mudah dengan menggunakan Operating System Debian GNU/Linux 4.0, Database MySQL versi 4 dan Web Server Apache 2.2.3-4, dilanjutkan dengan setting konfigurasi server dan penyuntingan halaman utama. Pada gambar 4, terlihat untuk membuat halaman baru dari Wiki hanya tinggal melakukan klik ke link yang masih belum tercipta halamannya.
Gambar 4. Tampilan Halaman Utama IFTWiki
Administrasi pada media wiki cukup mudah, yaitu dengan mengubah parameter yang ada pada file LocalSetting.php dan DefaultSettings.php, karena kedua file tersebut adalah file yang berbasis text, maka untuk membukanya tidak perlu aplikasi khusus, bisa langsung menggunakan perintah vi pada sistem operasi linux atau menggunakan notepad pada sistem operasi windows, pada file LocalSetting.php terdapat konfigurasi umum seperti pengaturan server secara standar, misalnya nama wiki, letak server database, pengaturan image untuk MediaWiki, sedangkan DefaultSettings.php
Seminar Sistem Informasi Indonesia (SESINDO2008) – ITS, Surabaya 17 Desember 2008
adalah file untuk mengatur konfigurasi apakah user awam boleh menambah dan menyunting artikel atau tidak, pada file DefaultSettings.php juga bisa mengatur keamanan MediaWiki. Pada gambar 5 di bawah ini diperlihatkan beberapa contoh untuk mengatur konfigurasi pada MediaWiki pada sistem operasi linux.
Gambar 5. Membuka LocalSettings.php dengan perintah vi
Gambar 7. Isi dari file DefaultSettings.php
Pada gambar 7 terlihat bahwa untuk melakukan konfigurasi hak akses user, cukup dengan merubah isi variabel $wgGroupPermission[group user][privilige] contoh : default dari hak akses untuk semua orang yang mengakses wiki melalui browser adalah bisa melakukan edit page, hal itu terlihat dari nilai $wgGroupPermissions['*' ]['edit'] yang bernilai true, bila ingin merubah hak akses untuk semua orang yang mengakses wiki melalui browser tidak bisa melakukan edit page maka nilai dari $wgGroupPermissions['*' ]['edit'] diubah menjadi false seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini
Gambar 6. Isi dari file LocalSettings.php
Pada gambar 6, bisa terlihat pada file LocalSettings.php administrator bisa melakukan konfigurasi terhadap nama site, path untuk logo, path untuk upload, selain itu pada file LocalSettings.php ini juga bisa dilakukan konfigurasi untuk keperluan administrasi server diantaranya emergency kontak, ketika akan melakukan perubahan konfigurasi administrator cukup merubah isi dari variabel yang ada, contoh : untuk merubah nama site yang semula adalah IFTWiki menjadi Information Technology Wiki maka yang perlu dilakukan adalah dengan merubah $wgSitename yang semula bernilai IFTWiki menjadi $wgSitename=Information Technology Wiki. Sedangkan file DefaultSettings.php adalah file untuk melakukan konfigurasi keamanan dan hak akses user. Pada gambar di bawah ini akan terlihat tampilan isi dari file DefaultSettings.php
Gambar 8. Isi dari file DefaultSettings.php setelah ada perubahan nilai pada variabel $wgGroupPermissions['*' ]['edit']
Mengingat file LocalSetting.php dan DefaultSettings.php adalah file text biasa yang bisa
Seminar Sistem Informasi Indonesia (SESINDO2008) – ITS, Surabaya 17 Desember 2008
diakses oleh siapa saja, maka hak akses user untuk kedua file tersebut harus diatur dengan baik, untuk keamanan hak akses user untuk menulis dan merubah isi dari kedua file tersebut hanya boleh diberikan kepada owner seperti pada gambar di bawah ini, pengaturan hak akses user untuk kedua file tersebut bisa diatur dengan menggunakan perintah chmod.
Gambar 9. Hak Akses User terhadap file DefaultSettings.php
5. KESIMPULAN Penggunaan pendekatan yang tepat, yaitu kombinasi antara Knowledge Management dan Teknologi Wiki mampu menghasilkan sebuah sistem kolaborasi yang memberi kesempatan bagi setiap user untuk berkontribusi secara aktif dalam memperkaya konten dari panduan akademik yang digunakan oleh program studi teknik informatika universitas ciputra. 4B
Kendala yang sering kali muncul dalam pembuatan panduan akademik berbasis kolaborasi selain ketersediaan waktu, lebih sering datang dari motivasi pengguna yang kurang jelas, skill mentranformasikan individual tacit knowledge ke group explicit knowledge yang kurang baik serta faktor trust yang berkaitan dengan rasa insecurity dari pengguna diidentifikasi sebagai kendala utama. Sebagai solusinya adalah perlunya membangun budaya knowledge sharing, pendampingan bagi yang belum terbiasa menulis dan membangun kepercayaan antara pengguna serta sistem penghargaan bagi para kontributor. Wiki dan Blog merupakan media yang paling digemari karena memberikan kebebasan untuk menulis dan tidak harus menunggu approval dari administrator, hasilnya knowledge yang terkumpul akan jauh lebih cepat, lebih lengkap dan lebih upto-date dibandingkan dengan sistem lama yang tertutup dengan menggunakan file berformat microsoft excel.
6. PENGHARGAAN Terimakasih kepada Perpustakaan Universitas Ciputra yang menyediakan literatur yang memadai dan kepada Ibu TB Rosma Dewi dan Bapak Daniel MW atas nasehatnya serta semua pihak yang telah mendukung pembuatan paper ini. 5B
7. PUSTAKA Natarajan, G. and Shekar, S. 2001, Knowledge Management: Enabling Business Growth, Singapore: McGraw-Hill Companies, Inc. Waltz, E. 2003, Knowledge Management in the Intelligence Enterprise, Norwood, MA: Artech House, Inc. Tapscott, D. and Williams, A. 2004, Wikinomics: How Mass Collaboration Changes Everything, New York, NY : Penguin Group (USA) Inc. Drucker, P. 1993, Post Capitalist Society, New York: Harper Business. Friedman, T. 2005, The World Is Flat: A Brief History of the Twenty-first Century, Farrar, Straus and Giroux. Polanyi, M. 1966, The Tacit Dimension, London: Routledge and Kegan Paul. Wenger, E. 1998, Communities of Practice: Learning, Meaning and Identity, Cambridge University Press. Cormican, K. and Dooley, L. 2007, Knowledge Sharing in a Collaborative Networked Environment, International Journal for Information and Knowledge Management 6(2), 105-114 5B
RIWAYAT PENULIS Trianggoro Wiradinata lahir di kota surabaya pada tanggal 3 Juni 1973. Penulis menamatkan pendidikan S2 di University of New South Wales, Australia di bidang Computer Science pada tahun 2001. Saat ini bekerja sebagai staff pengajar tetap di Program Studi Teknik Informatika Universitas Ciputra. Adi Suryaputra Paramita lahir di kota surabaya pada tanggal 26 April 1983. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Kristen Petra Jurusan Teknik Informatika pada tahun 2005. Saat ini bekerja sebagai staff pengajar tetap di Program Studi Teknik Informatika Universitas Ciputra.