PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERAPAN PERMAINAN ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XE SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA PADA MATERI HAKIKAT BIOLOGI SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh : Julian Reynold Sareng 121434002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Ku Persembahkan Karya ini Untuk : Tuhan Yang Maha Esa yang telah mendampingi dan membimbing setiap langkahku dan usahaku Kedua Orang Tua Ku yang selalu memberikan kasih sayang, semangat, dan selalu mendoakanku Keluarga besar Sareng dan BG-Bata tersayang yang selalu mendukung dan mendoakanku Dosen pembimbing Puspita Ratna Susilawati, M.Sc Sahabat-sahabat Pendidikan Biologi 2012 Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Learn From The Past, Live For Today, And Plan For Tomorrow
Do The Best, Be Good, Then You Will Be The Best
A Man Without Education Is Like A Bird Without Direction
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENERAPAN PERMAINAN ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XE SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA PADA MATERI HAKIKAT BIOLOGI ABSTRAK Julian Reynold Sareng 121434002 Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta pada pelajaran Biologi. Hal ini dapat terjadi dikarenakan metode dan media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran tidak bervariasi, siswa hanya diberikan tugas-tugas, dan kegiatan pembelajaran cenderung membosankan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa penerapan permainan ular tangga dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 pada materi pembelajaran hakikat Biologi. Penelitian ini dilakukan dengan dua siklus, dengan masing-masing siklus berisikan dua pertemuan. Hal yang diukur di dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa dengan menggunakan kuesioner, hasil belajar ranah kognitif dengan menggunakan soal posttest, dan hasil belajar ranah afektif dengan menggunakan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan permainan ular tangga dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 pada materi pembelajaran hakikat Biologi, namun hasil belajar ranah kognitif belum sesuai dengan target yang ditentukan. Pada siklus I, motivasi belajar siswa mencapai kategori tinggi dengan persentase 25%. Untuk hasil belajar ranah kognitif siswa, diperoleh skor rata-rata kelas mencapai 59,28 dengan persentase ketuntasan kelas mencapai 25% dan hasil belajar ranah afektif siswa mencapai kategori tinggi dengan persentase 81,5%. Pada siklus II, motivasi belajar siswa mencapai kategori tinggi dan sangat tinggi dengan persentase 100%. Untuk hasil belajar ranah kognitif siswa, diperoleh skor rata-rata kelas mencapai 76,25 dengan persentase ketuntasan kelas mencapai 67,86% dan hasil belajar ranah afektif siswa mencapai kategori sangat tinggi dengan persentase 92,5%. Kata Kunci : Permainan ular tangga, hakikat Biologi, motivasi, hasil belajar
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
APPLICATION OF SNAKE-AND-LADDER GAME TO INCREASE MOTIVATION AND STUDENT LEARNING OUTCOMES OF XE GRADE BOPKRI 2 YOGYAKARTA SENIOR HIGH SCHOOL ON THE BIOLOGICAL NATURE MATERIALS ABSTRACT Julian Reynold Sareng 121434002 This research was based on the problems of low motivation and student learning outcomes of XE grade BOPKRI 2 Yogyakarta Senior High School on Biology learning. This could be happened because of the methods and the media used in learning activities did not vary, the students were given tasks, and learning activities tend to be boring. The aim of this research was to know that the application of snake-and-ladder game could increase motivation and student learning outcomes of XE grade BOPKRI 2 Yogyakarta Senior High School 2016/2017 academic year on the biological nature materials. This research was done in two cycles, with 2 meetings on each cycle. The object that measured was student's motivation to study using questionnaries, cognitive learning outcomes using posttest question, and affective learning outcomes using observation sheet. The results showed that the application of snake-and-ladder game could increase motivation and student learning outcomes of XE grade BOPKRI 2 Yogyakarta Senior High School 2016/2017 academic year on the learning materials of the biological nature, but the cognitive learning outcomes was not in accordance with the specified target. In the first cycle, student's motivation to study reached high category with the percentage of 25%. For the student's cognitive learning outcomes, the class' average score obtained was 59,28 with the percentage of completeness class reach 25% and the student's affective learning outcomes reached high category with the percentage of 81,5%. In the second cycle, student's motivation to study reached high and very high category with the percentage of 100%. For student's cognitive learning outcomes, the class' average score obtained 76,25 with the percentage of completeness class reached 67,86% and the student's affective learning outcomes reached very high category with the percentage of 92,5%. Keywords : Snake-and-Ladder game, Biological nature, motivation, learning outcomes
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Permainan Ular Tangga Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Pada Materi Pembelajaran Hakikat Biologi Tahun Ajaran 2016/2017” ini. Skripsi ini diselesaikan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa selama menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan, bimbingan, dan peran serta pihak-pihak yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan berkat, mendampingi dan membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 2. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 3. Bapak Drs. A. Tri Priantoro, M. For.Sc selaku Ketua Prodi Pendidikan Biologi. 4. Ibu Puspita Ratna Susilawati, M.Sc selaku dosen pembimbing yang telah memberi dukungan, bimbingan, arahan dalam rangka penyelesaian skripsi ini. 5. Ibu Sri Sulastri, selaku Kepala Sekolah SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. 6. Ibu Ratna, selaku observer dan guru mata pelajaran Biologi di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang telah membantu dan memberikan pengarahan kepada penulis selama melakukan penelitian. 7. Siswa-siswi kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 atas peran serta dan kebersamaan selama proses penelitian. 8. Bapak Bonfilus Monaldius Sareng dan Ibu Maria Wilfrida Susanti atas kasih sayang, semangat, dan doa yang telah diberikan selama ini. 9. Adikku Daniel Abimanyu Sareng dan keluarga besar Sareng dan BG-Bata tersayang yang selalu mendukung dan mendoakanku. 10. Citra yang telah menemani, memberi semangat, dukungan, dan bantuannya selama ini. 11. Sahabat-sahabatku Efis, Seno, Kribo, Caem, Piyu, Rike, Dani, Alfi, Darwis, Agus, Justin, Bruno atas segala dukungan, bantuan dan semangat yang selalu diberikan. 12. Teman-teman Program Studi Pendidikan Biologi angkatan 2012 atas kebersamaannya selama ini. 13. Para staf dan pegawai Universitas Sanata Dharma yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN..............................................................................iv HALAMAN MOTTO ..............................................................................................v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................vi LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............................. vii ABSTRAK ........................................................................................................... viii ABSTRACT ..............................................................................................................ix KATA PENGANTAR .............................................................................................x DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii DAFTAR TABEL .................................................................................................xiv DAFTAR GAMBAR .............................................................................................xv DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................xvi BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1 A. Latar Belakang .............................................................................................1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................5 C. Batasan Masalah...........................................................................................6 D. Tujuan Penelitian .........................................................................................7 E. Manfaat Penelitian .......................................................................................7 BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................10 A. Belajar ........................................................................................................10 B. Tujuan Belajar ............................................................................................13 C. Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar ...............................................14 D. Motivasi .....................................................................................................18 E. Motivasi Belajar .........................................................................................20 F. Fungsi Motivasi dalam Belajar ..................................................................22 G. Hasil Belajar ...............................................................................................23 H. Metode Bermain dalam Pembelajaran .......................................................28 I. Kebermanfaatan Metode Permainan dalam Pembelajaran ........................30 J. Permainan Ular Tangga..............................................................................31 K. Materi Hakikat Biologi ..............................................................................38 L. Penelitian Yang Relevan ............................................................................39 M. Kerangka Berpikir ......................................................................................40 N. Hipotesis.....................................................................................................44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................45 A. Jenis Penelitian ...........................................................................................45 B. Setting Penelitian ........................................................................................46 C. Rancangan Penelitian .................................................................................46 D. Instrumen Penelitian...................................................................................56 E. Analisis Data ..............................................................................................59 F. Indikator Keberhasilan Penelitian ..............................................................64
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................65 A. Hasil Penelitian ..........................................................................................65 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .........................................................65 2. Hasil Motivasi Belajar Siswa ...............................................................86 3. Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa ....................................................88 4. Hasil Belajar Ranah Afektif Siswa ......................................................91 B. Pembahasan ................................................................................................93 1. Motivasi Belajar Siswa ........................................................................93 2. Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa ....................................................97 3. Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif Siswa ..........................................105 4. Kendala dan Keterbatasan Penelitian .................................................107 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................110 A. Kesimpulan ..............................................................................................110 B. Saran.........................................................................................................111 DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................113
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kriteria Skor Ketuntasan Individu ........................................................60 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Penskoran Observasi ..............................................................61 Tabel 3.3 Kriteria Hasil Persentase Observasi Aspek Afektif Siswa.....................62 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Penskoran Kuesioner Motivasi Belajar ..................................62 Tabel 3.5 Kategori Motivasi Siswa ........................................................................63 Tabel 3.6 Indikator Keberhasilan Penelitian ..........................................................64 Tabel 4.1 Persentase Motivasi Belajar Siswa Awal dan Akhir..............................87 Tabel 4.2 Hasil Pretest ...........................................................................................89 Tabel 4.3 Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus I ...................................................90 Tabel 4.4 Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus II ..................................................91 Tabel 4.5 Hasil Belajar Ranah Afektif Siklus I......................................................92 Tabel 4.6 Hasil Belajar Ranah Afektif Siklus II ....................................................93
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Papan Ular Tangga .............................................................................33 Gambar 2.2 Skema Kerangka Berpikir ..................................................................43 Gambar 3.1 Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart....................................47 Gambar 4.1 Diskusi kelompok saat pengerjaan LKS I ..........................................68 Gambar 4.2 (a)Penjelasan langkah-langkah dan peraturan permaian ular tangga (b)Pelaksanaan permainan ular tangga...................................................................73 Gambar 4.3 Papan Ular Tangga, Kartu Soal, dan Dadu ........................................73 Gambar 4.4 Diskusi kelompok saat pengerjaan LKS II.........................................79 Gambar 4.5 (a)Saat pelaksanaan permainan ular tangga, (b)Diskusi kelompok saat permainan ular tangga ............................................................................................83 Gambar 4.6 Siswa saat pengerjaan posttestII .........................................................84 Gambar 4.7 Persentase Motivasi Belajar Siswa.....................................................95 Gambar 4.8 Nilai Rata-Rata Kelas .........................................................................99 Gambar 4.9 Persentase Ketuntasan Kelas ............................................................100 Gambar 4.10 Persentase Afektif Siswa ................................................................105
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ..............................................................................................115 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I ....................................118 Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa (LKS) I ............................................................124 Lampiran 4 Rubrik Penilaian LKS I ....................................................................127 Lampiran 5 Soal Permainan Ular Tangga I dan Kunci Jawaban .........................129 Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) II ..................................133 Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa (LKS) II ..........................................................138 Lampiran 8 Rubrik Penilaian LKS II ...................................................................140 Lampiran 9 Soal Permainan Ular Tangga I dan Kunci Jawaban .........................141 Lampiran 10 Kisi-Kisi Pretest .............................................................................145 Lampiran 11 Kisi-Kisi Posttest I..........................................................................149 Lampiran 12 Kisi-Kisi Posttest II ........................................................................152 Lampiran 13 Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Siswa Awal.....................................155 Lampiran 14 Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Siswa Akhir ....................................156 Lampiran 15 Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa.................................................157 Lampiran 16 Data Perhitungan Kuesioner Motivasi Siswa Awal .......................158 Lampiran 17 Data Perhitungan Kuesioner Motivasi Siswa Akhir .......................160 Lampiran 18 Nilai Pretest ....................................................................................162 Lampiran 19 Nilai Posttest I ................................................................................163 Lampiran 20 Nilai Posttest II ...............................................................................164 Lampiran 21 Hasil Observasi Siswa Siklus I .......................................................165 Lampiran 22 Hasil Observasi Siswa Siklus II......................................................166 Lampiran 23 Hasil Lembar Kerja Siswa (LKS) I ................................................167 Lampiran 24 Hasil Lembar Kerja Siswa (LKS) II ...............................................170 Lampiran 25 Hasil Pretest Terendah dan Tertinggi.............................................173 Lampiran 26 Hasil Posttest I Terendah dan Tertinggi .........................................183 Lampiran 27 Hasil Posttest IITerendah dan Tertinggi.........................................193 Lampiran 28 Hasil Kuesioner Motivasi Siswa Awal Terendah dan Tertinggi ....205 Lampiran 29 Hasil Kuesioner Motivasi Siswa Akhir Terendah dan Tertinggi ...209 Lampiran 30 Lembar Observasi Dari Observer 1 dan 2 Pada Siklus I ................215 Lampiran 31 Lembar Observasi Dari Observer 1 dan 2 Pada Siklus II ...............219 Lampiran 32 Surat Permohonan Ijin Penelitian dari JPMIPA .............................223 Lampiran 33 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .........................224
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran dipengaruhi oleh banyak faktor yang dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu faktor internal dan fakor eksternal. Faktor internal meliputi faktor yang ada dalam diri peserta didik itu sendiri. Motivasi belajar merupakan salah satu contoh dari faktor internal. Motivasi merupakan suatu dorongan atau daya penggerak dari dalam diri peserta didik untuk mempelajari suatu hal. Faktor eksternal merupakan rangsangan dari luar diri peserta didik, contohnya yaitu media, metode pembelajaran, situasi kegiatan pembelajaran, interaksi guru dengan peserta didiknya dan sebagainya. Dalam proses belajar mengajar, motivasi sangat diperlukan, sebab peserta didik yang mempunyai motivasi dalam belajar akan mempunyai, minat, ketertarikan, lebih bersemangat, lebih fokus dan aktif, serta lebih bersungguh-sungguh dalam belajar. Peserta didik yang tidak memiliki motivasi dalam belajar akan menjadi malas, kurang minat, kurang bersungguh-sungguh dalam belajar, hal ini akan berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Oleh sebab itu, dalam proses belajar mengajar seorang guru perlu memberikan suatu dorongan semaksimal mungkin yang dapat memberikan motivasi untuk peserta didik guna mendukung keberhasilan dalam mencapai
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
suatu tujuan pembelajaran yang secara otomatis dapat juga meningkatkan hasil belajar peserta didik. SMA BOPKRI 2 Yogyakarta merupakan SMA yang dikelola oleh yayasan Kristen. SMA BOPKRI 2 Yogyakarta memiliki budaya ibadah yang baik dan memiliki prestasi di bidang non akademik. Namun, dalam bidang akademik siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta memiliki motivasi yang rendah dalam belajar. Hal ini dapat tercermin dari aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung seperti mengobrol bersama teman dengan topik di luar materi pembelajaran, mengganggu teman yang lain bahkan guru, bermain gadget, tidak memperhatikan guru, sehingga hasil belajar siswa kadang kurang maksimal. Setelah dilakukan pengamatan lebih melalui observasi kelas yang dilakukan oleh teman mahasiswa sewaktu melakukan kegiatan program pengalaman lapangan (PPL), diketahui adanya beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa. Faktor tersebut yaitu kegiatan pembelajaran yang selalu membebani siswa dengan tugas-tugas, pembelajaran dengan metode ceramah, dan cenderung membosankan. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa cenderung pasif. Berdasarkan hasil observasi di kelas pada pelajaran lain, terlihat bahwa siswa kelas XE
tahun ajaran 2016/2017 memiliki motivasi belajar yang
rendah. Hal ini ditunjukkan dari aktivitas yang dilakukan siswa pada kegiatan pembelajaran di kelas. Aktivitas yang dilakukan siswa pada saat kegiatan pembelajaran di kelas misalnya mengobrol bersama teman dengan topik di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
luar materi pembelajaran, mengganggu teman yang lain bahkan guru, bermain gadget, tidak memperhatikan guru. Berdasarkan hasil observasi bersama Bapak Drs. A. Edy Krismanto, M.Pd. yang merupkan salah satu guru Biologi kelas X, diketahui bahwa hasil belajar yang didapatkan siswa tidak memuaskan. Hasil belajar siswa pun relatif sama dengan KKM, maksudnya yaitu nilai siswa tuntas namun tidak jauh berbeda dengan KKM yang ditentukan, dan bahkan ada pula yang tidak memenuhi KKM. Contohnya, pada tahun ajaran 2015/2016, pada materi Hakikat Biologi hanya 50% siswa kelas XE yang memperoleh nilai tuntas (>75) dengan skor rata-rata kelas mencapai 69. Ketercapaian nilai tersebut dikarenakan materi Hakikat Biologi ini dianggap sulit oleh siswa. Materi ini dianggap sulit karena metode dan media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran tidak bervariasi serta hanya memberikan tugas-tugas saja kepada siswa, sehingga suasana di kelas kurang menyenangkan. Selain itu, kegiatan pembelajaran pun mengakibatkan siswa menjadi jenuh dan bosan. Aktivitas yang dilakukan siswa pada saat kegiatan pembelajaran
di
kelas
pun
cenderung
tidak
mendukung
kegiatan
pembelajaran misalnya mengobrol bersama teman dengan topik di luar materi pembelajaran, mengganggu teman yang lain bahkan guru, bermain gadget, tidak memperhatikan guru, dan lain sebagainya. Kenyataan yang muncul pada kelas XE saat pembelajaran Biologi menunjukkan bahwa terdapat masalah dalam kegiatan pembelajaran Biologi di kelas. Maka dari itu, perlu dilakukan sebuah upaya perubahan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
strategi pembelajaran yang diharapkan mampu membangun motivasi siswa untuk belajar Biologi dengan suatu metode alternatif dalam kegiatan pembelajaran yang lebih memotivasi siswa dalam belajar. Salah satu cara yang dapat diterapkan pada siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta adalah pembelajaran yang dilakukan melalui permainan ular tangga. Metode ini akan dilakukan karena siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta lebih tertarik belajar jika disertai permainan yang akan membuat suasana dalam pembelajaran lebih menyenangkan. Permainan ular tangga dapat digunakan sebagai alternatif metode mengajar di kelas karena sudah tidak asing lagi bagi siswa dan mudah dilakukan. Selain mudah dilakukan, tidak membutuhkan banyak peralatan, dapat dimainkan secara berkelompok serta dapat disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan. Pembelajaran biologi melalui permainan ular tangga diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar lebih aktif, dapat merangsang ketertarikan siswa terhadap materi pelajaran dan menghindari situasi pembelajaran yang menoton serta untuk menciptakan situasi belajar yang kondusif dan menyenangkan, setelah meningkatnya motivasi belajar siswa maka hasil belajar siswa juga diharapkan akan meningkat. Permainan ular tangga sudah terbukti berhasil dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam berbagai penelitian yang telah dilakukan. Contohnya, penelitian yang telah dilakukan oleh Alexander (2012) pada siswa kelas XF SMA Negeri 11 Yogyakarta dengan materi Filum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
Chordata dan Sari (2014) pada siswa kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan dengan materi Sistem Peredaran Darah Manusia. Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Alexander (2012) dan Sari (2014) memiliki perbedaan dari penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti. Perbedaan tersebut terletak pada materi pembelajaran dan langkah-langkah permainan ular tangga. Pada penelitian ini materi yang digunakan adalah hakikat Biologi. Langkah-langkah permainan ular tangga yang berbeda adalah adanya punishment berupa pengurangan poin (5 poin) dan reward berupa bonus poin (5 poin). Berdasarkan dari latar belakang diatas, peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas sebagai upaya dalam mengatasi masalah yang terjadi pada kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dengan judul “Penerapan Permainan Ular Tangga Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Pada Materi Hakikat Biologi”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : 1.
Apakah penerapan permainan ular tangga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 pada materi Hakikat Biologi?
2.
Apakah penerapan permainan ular tangga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 pada materi Hakikat Biologi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
C. Batasan Masalah Agar dapat mengkaji dan menemukan jawaban dari suatu masalah dengan efisien dan terarah, maka diperlukan suatu batasan masalah yang akan dikaji secara mendalam. Pada penelitian ini, batasan masalahnya adalah sebagai berikut : 1.
Subyek Penelitian Siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 sebanyak 28 siswa.
2.
Obyek Penelitian a.
Kurikulum Kurikulum yang digunakan dalam penelitian ini adalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
b.
Materi Pokok KD 1.1 Mengidentifikasi ruang lingkup Biologi. KD 1.2 Mendeskripsikan objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan (molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, organisme/ individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma).
c.
Parameter yang diukur Parameter keberhasilan yang diukur dalam penelitian ini berupa motivasi belajar siswa serta hasil belajar siswa. Motivasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
siswa diukur dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Aspek motivasi belajar siswa yang diukur yaitu minat terhadap permainan ular tangga dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Hasil belajar diukur dengan menggunakan nilai posttest siswa pada setiap akhir siklus. Hasil belajar yang diukur yaitu hasil belajar ranah kognitif dan afektif.
D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa : 1.
Mengetahui bahwa penerapan permainan ular tangga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 pada materi Hakikat Biologi.
2.
Mengetahui bahwa penerapan permainan ular tangga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 pada materi Hakikat Biologi.
E. Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki manfaat, baik bagi peneliti sendiri, guru, maupun siswa. Manfaat tersebut adalah : 1.
Bagi Peneliti • Peneliti dapat merancang secara langsung pembelajaran melalui permainan ular tangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
• Peneliti dapat mempraktekkan secara langsung pembelajaran melalui permainan ular tangga. • Peneliti dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah dipelajari di bangku kuliah.
2.
Bagi Guru • Membantu menyelesaikan salah satu permasalahan siswa kelas XE SMA
BOPKRI
2
Yogyakarta
dengan
memberikan
metode
pembelajaran yang baru bagi siswa. • Menambah informasi mengenai metode pembelajaran baru dan variasi metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
3.
Bagi Siswa • Membantu siswa dalam memahami pelajaran Biologi dengan lebih menyenangkan. • Membantu siswa untuk dapat lebih termotivasi dalam kegiatan pembelajaran guna untuk meningkatkan hasil belajarnya.
4. Bagi Sekolah •
Dapat membantu sekolah dalam meningkatkan kualitas guru dalam menambah variasi metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan permainan ular tangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
•
Dapat dijadikan sumbangan pemikiran dan informasi dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan serta memberikan penjelasan mengenai pengaruh pembelajaran melalui permainan ular tangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar Saat ini, konsep belajar dapat dijelaskan secara beragam, hal ini dikarenakan banyaknya ahli psikologi yang memberikan definisi-definisi serta batasan-batasan yang berbeda antara satu dengan yang lain. Belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu ; berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Jihad dan Haris (2008), menyatakan bahwa belajar didefinisikan sebagai suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan dalam diri seseorang. W.S. Winkel dalam Suyono dan Hariyanto (2011), menyatakan bahwa belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dengan interaksi aktif dalam lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan. Perubahan-perubahan tersebut dapat dilihat dari perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan pada aspek-aspek lain pada individu yang belajar. Perubahan yang terjadi karena proses belajar tersebut disebut sebagai proses hasil belajar. Belajar merupakan suatu hal yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia. Belajar adalah perubahan tingkah laku orang yang tadinya tidak tahu setelah belajar menjadi tahu. Jelasnya, proses belajar senantiasa merupakan perubahan tingkah laku, dan terjadi karena hasil
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
pengalaman. Oleh karena itu dapat dikatakan, terjadinya proses belajar apabila seseorang menunjukan tingkah laku yang berbeda. Sebagai contoh, misalnya orang yang belajar itu dapat membuktikan pengetahuan tentang fakta-fakta baru atau dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya ia tidak dapat melakukannya (Sardiman, 2008). Hintzman dalam Rohmah (2012) mengatakan belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri makhluk hidup yang disebabkan oleh pengalaman dan pengalaman tersebut yang bisa mempengaruhi tingkah laku makhluk hidup itu. Dengan demikian perubahan yang disebabkan pengalaman tersebut baru bisa dikatakan belajar jika mempengaruhi makhluk hidup. Hintzman menjelaskan bahwa pengalaman hidup sehari-hari, dalam bentuk apapun sangat memungkinkan diartikan sebagai belajar. Pembentukan kepribadian setiap makhluk hidup tergantung dari pengalaman yang dialaminya. Laurine dalam Rohmah (2012) mengemukakan bahwa belajar merupakan perubahan untuk memperkuat tingkah laku dan sikap melalui pengalaman. Menurut pengertian ini belajar merupakan proses kegiatan yang bukan merupakan hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, tetapi lebih luas dari itu dan bukan hanya penguasaan dari latihan, melainkan perubahan kelakuan. Penggolongan atau tingkatan jenis perilaku belajar terdiri dari tiga ranah, yaitu : 1. Ranah kognitif yang menyangkut enam jenis atau tingkatan perilaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
2. Ranah afektif yang mencangkup lima jenis perilaku. 3. Ranah psikomotorik yang terdiri dari tujuh perilaku atau kemampuan psikomotorik. Bloom, dkk. dalam Aunurrahman (2009), ranah kognitif terdiri dari enam jenis perilaku : 1. Pengetahuan, mencangkup kemampuan ingatan tentang hal-hal yang telah dipelajari dan tersimpan didalam ingatan. Pengetahuan tersebut dapat berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip, atau metode. 2. Pemahaman, mencangkup kemampuan menangkap intisari dan makna halhal yang dipelajari. 3. Penerapan, mencangkup kemampuan menerapkan metode, kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. Perilaku ini misalnya tampak dalam kemampuan menggunakan prinsip. 4. Analisis, mencangkup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami. 5. Sintesis, mencangkup kemampuan membentuk suatu pola baru, misalnya tampak didalam kemampuan menyusun suatu program kerja. 6. Evaluasi, mencangkup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. Sebagai contoh kemampuan menilai hasil karangan. Keenam perilaku ini bersifat hierarkis, artinya perilaku tersebut menggambarkan tingkatan kemampuan yang dimiliki seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
Ranah afektif menurut Krathwohl dan Bloom dkk. dalam Annurrahman (2009) antara lain, yaitu : 1. Penerimaan, yang mencangkup kepekaan tentang hal tertentu dan kesediaan memperhatikan hal tersebut. 2. Partisipasi, yang mencangkup kerelaan, kesediaan memperhatikan dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan. 3. Penilaian dan penentuan sikap, yang mencangkup penerimaan terhadap suatu nilai, menghargai, mengakui, dan menentukan sikap. 4. Organisasi, yang mencangkup kemampuan suatu sistem nilai sebagai pedoman dan pegangan hidup. 5. Pembentukan pola hidup, yang
mencangkup kemampuan menghayati
nilai, dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi. Jadi belajar merupakan interaksi aktif dalam usaha untuk mengubah tingkah laku yang berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan. Kegiatan belajar
tersebut
menyangkut
kegiatan-kegiatan
untuk
meningkatkan
pengetahuan yang menyangkut ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Pembelajaran yang ditekankan dalam hal ini adalah pembelajaran kooperatif.
B. Tujuan Belajar Dalam usaha untuk mencapai tujuan belajar perlu adanya sistem lingkungan atau kondisi belajar yang lebih kondusif. Mengajar diartikan sebagai suatu usaha penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
terjadinya proses belajar. Dengan kata lain untuk mencapai tujuan belajar tertentu harus diciptakan suatu sistem lingkungan belajar yang tertentu pula. Tujuan belajar untuk pengembangan nilai afektif memerlukan penciptaan sistem lingkungan yang berbeda dengan sistem yang dibutuhkan untuk tujuan belajar pengembangan gerak, dan begitu seterusnya (Sardiman, 2008). Dalam uraian di atas, jika disimpulkan dan ditinjau secara umum, maka tujuan belajar yaitu : 1. Untuk mendapatkan pengetahuan. Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Pengetahuan dan kemampuan berpikir adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan,
sebaliknya
kemampuan
berpikir
akan
memperkaya
pengetahuan. 2. Pembentukan sikap. Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku, dan pribadi anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam melakukan pendekatan. Untuk itu dibutuhkan kecakapan mengarahkan motivasi dan berpikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi guru itu sendiri (Sardiman, 2008).
C. Faktor Yang Mempengaruhi Proses Belajar Mengacu pada beberapa pandangan tentang belajar seringkali dikemukakan bahwa masalah-masalah belajar baik internal maupun eksternal dapat dikaji dalam segi guru maupun segi siswa. Berikut adalah beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
faktor
internal
yang
mempengaruhi
proses
belajar
siswa
menurut
Annurrahman (2009): 1. Ciri Khas/Karakteristik Siswa. Masalah-masalah belajar yang berkenaan dengan siswa sebelum belajar pada umumnya berkenaan dengan minat, kecakapan, dan pengalaman-pengalaman. Siswa yang memiliki minat tinggi akan mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan apa yang akan dipelajari. Namun bagi siswa yang kurang memiliki pengalaman yang terkiat dengan mata pelajaran atau materi yang akan dipelajari akan menghadapi
masalah
dalam
belajar,
terutama
berkaitan
dengan
kesiapannya untuk belajar. 2. Sikap Terhadap Belajar. Dalam kegiatan belajar, aktivitas belajar siswa banyak ditentukan oleh sikap siswa ketika akan memulai kegiatan belajar. Guru harus mencermati
secara
sungguh-sungguh
sikap
siswa
karena
sangat
bermanfaat bagi siswa dalam kaitannya dengan pencapaian hasil belajar yang baik. 3. Motivasi Belajar. Motivasi belajar merupakan kekuatan yang dapat menjadi tenaga pendorong bagi siswa untuk mendayagunakan potensi-potensi yang ada pada dirinya dan potensi yang di luar dirinya untuk mewujudkan tujuan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
4. Konsentrasi Belajar. Kesulitan berkonsentrasi merupakan indikator adanya masalah belajar yang dihadapi siswa, karena hal itu akan menjadi kendala di dalam mencapai hasil belajar yang diharapkan. 5. Mengolah Bahan Belajar. Mengolah bahan belajar dapat diartikan sebagai proses berpikir seseorang untuk mengolah informasi-informasi yang diterima sehingga menjadi bermakna. 6. Menggali Hasil Belajar. Menggali hasil belajar merupakan suatu proses mengaktifkan kembali pesan-pesan yang telah tersimpan dengan pemberian tugas, latihan-latihan menggunakan cara kerja tertentu, rumus, dan mampu meningkatkan
kemampuannya
di
dalam
mengolah
pesan-pesan
pembelajaran. 7. Rasa Percaya Diri. Rasa percaya diri merupakan salah satu kondisi psikologis seseorang yang berpengaruh terhadap aktivitas fisik dan mental dalam proses pembelajaran. 8. Kebiasaan Belajar. Kebiasaan belajar adalah perilaku belajar seseorang yang telah tertanam dalam waktu yang relatif lama sehingga memberikan ciri dalam aktivitas belajar yang dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
Keberhasilan siswa selain ditentukan oleh faktor-faktor internal juga dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal. Faktor eksternal adalah segala faktor yang ada di luar diri siswa yang memberikan pengaruh terhadap aktivitas belajar dan hasil belajar yang dicapai siswa. Faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa menurut Annurrahman (2009) antara lain adalah : 1. Faktor Guru. Dalam ruang lingkup tugasnya, guru dituntut untuk memilki sejumlah keterampilan terkait dengan tugas-tugas yang dilaksanakan. 2. Lingkungan Sosial. Lingkungan sosial dapat memberikan pengaruh positif dan dapat juga memberikan pengaruh negatif terhadap siswa yang dapat mempengaruhi proses belajar siswa, hasil belajar, dan motivasi siswa. 3. Kurikulum Sekolah. Perubahan kurikulum pada sisi lain dapat menimbulkan masalah. Terlebih lagi bila dalam kurun waktu yang belum terlalu lama terjadi beberapa kali perubahan. Masalah tersebut meliputi tujuan yang akan dicapai dapat berubah, isi pendidikan berubah, kegiatan belajar mengajar seperti pendekatan, dan metode akan berubah. 4. Sarana dan Prasarana. Sarana dan prasarana pembelajaran merupakan faktor yang turut memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Sarana prasarana tersebut meliputi ruangan kelas yang tertata dengan baik, tersedia fasilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
kelas dan laboratorium, tersedianya buku-buku pelajaran, media/alat bantu belajar, dan lain-lain.
Menurut Sardiman (2008), adapun faktor-faktor psikologis dalam belajar yaitu : 1. Perhatian, pemusatan energi psikis yang tertuju pada suatu objek pelajaran atau dapat dikatakan sebagai banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai aktivitas belajar. 2. Ingatan, kecakapan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan di dalam belajar. 3. Berpikir, aktivitas mental untuk dapat merumuskan penelitian, mensitesis dan menarik kesimpulan.
D. Motivasi Motivasi berasal dari dalam bahasa inggris motivation yang berarti dorongan, pengalasan, dan motivasi. Motive sendiri berarti alasan, sebab, dan daya penggerak (Echols dan Shadily, 2000). Motif adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorong individu tersebut untuk melakukan aktivitasaktivitas tertentu guna mencapai tujuan yang diinginkan (Suryabrata, 2002). Pada pandangan masyarakat umum, sesuatu yang menggerakkan orang dalam mencapai tujuan disebut sebagai motivasi. Motivasi merupakan suatu keadaan dalam diri seseorang yang mendorong, mengaktifkan atau menggerakkan, dan yang mengarahkan atau menyalurkan perilaku ke arah tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
Motivasi dapat dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak perlu menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Kemudian jika dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya (misalnya kegiatan belajar) maka yang dimaksudkan dengan motivasi intrinsik ini adalah keinginan mencapai tujuan yang terkandung dalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai contoh konkret,
seseorang
belajar
karena
benar-benar
ingin
mendapatkan
pengetahuan, nilai, atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain. Perlu diketahui bahwa seseorang yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, dan yang ahli dalam bidang studi tertentu (Sardiman, 2008). Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya rangsangan dari luar. Sebagai contoh seseorang belajar karena keesokan harinya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik sehingga dipuji oleh temannya. Jika dilihat dari segi tujuan kegiatannya, tidak secara langsung berkaitan dengan apa yang dilakukannya itu. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai pembentuk motivasi yang ada didalam aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
ditegaskan bahwa bukan berarti motivasi ekstrinsik ini tidak penting atau tidak baik. Sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubahubah, dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam belajar mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik (Sardiman, 2008). Pada penelitian ini, motivasi intrinsik dan ekstrinsik sangat diperlukan untuk mendukung proses pembelajaran. Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang tumbuh dari dalam diri seseorang misalkan senang bermain. Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi dari luar diri seseorang guna mendorong motivasi intrinsiknya. Motivasi ekstrinsik dapat berasal dari lingkungan, sarana, dan lain sebagainya. Jika motivasi intrinsik seseorang tinggi dan motivasi ekstrinsik seseorang juga mendukung dengan baik maka proses belajar seseorang akan terlaksana dengan baik dan memperoleh hasil yang baik.
E. Motivasi Belajar Dalam kegiatan belajar mengajar dikenal adanya motivasi belajar, yaitu motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin keberlangsungan belajar itu demi mencapai suatu tujuan (Sardiman, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Menurut Santrock (2009), definisi motivasi belajar dapat dijelaskan melalui 4 perspektif yang berbeda, yaitu : 1. Perspektif Ilmu Perilaku Menekankan penghargaan dan hukuman eksternal (insentif) merupakan kunci dalam menentukan motivasi seorang siswa. 2. Perspektif Humanistis Menekankan kapasistas siswa untuk pertumbuhan pribadi, kebebasan untuk memilih nasib, dan kualitas-kualitas positif. 3. Perspektif Kognitif Menekankan motivasi siswa diarahkan oleh pemikiran siswa. 4. Perspektif Sosial Menekankan pada kebutuhan akan hubungan dengan orang lain.
Motivasi belajar merupakan daya dorong bagi siswa untuk belajar sehingga berprestasi atau memperoleh hasil belajar yang baik. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam penumbuh gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar akan optimal jika ada motivasi belajar yang tepat. Berkaitan dengan ini maka kegagalan belajar siswa bukan hanya disebabkan dari pihak siswa, sebab mungkin saja guru tidak berhasil dalam memberikan motivasi yang mampu memberikan semangat dan kegiatan siswa untuk belajar. Jadi tugas guru adalah bagaimana mendorong siswa agar pada dirinya tumbuh motivasi (Santrock, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
F. Fungsi Motivasi dalam Belajar Motivasi dalam belajar memiliki fungsi, sebagai berikut : 1. Mendorong manusia untuk berbuat. Maksudnya adalah motivasi merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dilakukan seseorang. 2. Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang ingin dicapai. Motivasi dapat memberikan arah dalam menentukan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuannya. 3. Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan guna mencapai suatu tujuan. Selain itu adapun fungsi-fungsi lain dari motivasi dalam belajar yaitu motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik juga (Santrock, 2009). Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan perilaku pembelajaran menyeleksi kegiatan yang tidak menunjang bagi pencapain tujuan belajar tersebut. Pada hakikatnya motivasi belajar merupakan dorongan yang muncul dari dalam diri siswa maupun dari orang lain yang dapat membuat siswa untuk berusaha mendapat pencapaian yang lebih dari sebelumnya, perubahan itu tercermin dari perubahan tingkah laku siswa. Dengan memberikan dorongan kepada siswa maka akan menumbuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
kepercayaan diri, semangat, dan dapat membuat siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan baik dan terkontrol (Surya, 2004).
G. Hasil Belajar Menurut Sudjana (2009), menyatakan bahwa hasil belajar ialah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar siswa pada hakikatnya merupakan perubahan tingkah laku setelah mengalami proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Hasil belajar ini kemudian dapat dibedakan menjadi berbagai macam kategori. Hasil belajar dapat dibagi menjadi 5 kategori meliputi informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motoris. Faktor-faktor yang mempengarihi hasil belajar siswa yaitu: 1. Faktor pada diri sendiri diantaranya intelegensi, kecemasan, motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, serta faktor fisik dan psikis. 2. Faktor dari luar diri siswa, seperti ukuran kelas, suasana belajar (termasuk didalamnya guru), fasilitas dan sumber belajar yang tersedia.
Menurut Benjamin S. Bloom dalam Arifin (2009), perubahan perilaku sebagai hasil belajar dibedakan menjadi 3 ranah utama yaitu ranah kognitif, ranah afektif, ranah psikomotor. Setiap aspek disusun dalam beberapa jenjang kemampuan, mulai dari hal yang mudah sampai dengan hal yang kompleks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
Menurut Benjamin S. Bloom dalam Arifin (2009), ketiga ranah tersebut dapat diuraikan seperti dibawah ini : 1. Ranah Kognitif Hasil belajar pada ranah kognitif merupakan objek penilaian yang berhubungan dengan hsil belajar intelektual. Ranah belajar kognitif terdiri dari 6 aspek bertingkat sebagai berikut: a. Mengingat, yaitu kemampuan untuk menyebutkan kembali konsep, fakta, atau istilah tanpa harus mengerti atau menggunakannya. Contoh, menyebutkan arti taksonomi. Kata kerja kunci yang digunakan yaitu mendefinisikan, menyusun daftar, menjelaskan, mengingat, mengenali, menemukan kembali, menyatakan, mengulang, mengurutkan, menamai, menempatkan, menyebutkan. b. Memahami, yaitu kemampuan untuk memahami atau menegaskan pengertian atau makna ide atau konsep yang telah diajarkan baik dalam bentuk lisan, tertulis, maupun grafik. Contoh: merangkum materi yang telah diajarkan dengan kata-kata sendiri. Kata kerja kunci yang digunakan melaporkan,
yaitu
menerangkan,
menguraikan,
menjelaskan,
mengartikan,
menafsirkan,
menginterpretasikan,
mendeteksi,
menduga,
menerjemahkan,
menyatakan
mendiskusikan,
mengelompokkan,
kembali,
menyeleksi,
memberi
contoh,
merangkum, menganalogikan, mengubah, memperkirakan. c. Menerapkan,
yaitu
kemampuan
melakukan
sesuatu
dan
mengaplikasikan konsep dalam situasi tertentu yang konkret. Contoh:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
menggunakan informasi yang dimiliki untuk memecahkan sebuah masalah. Kata kerja kunci yang digunakan yaitu memilih, menerapkan, melaksanakan,
mengubah,
memodifikasi,
menunjukkan,
membuktikan,
menggambarkan,
menjalankan,
memprogramkan,
mempraktekkan,
mengoperasikan,
menggunakan,
mendemonstrasikan,
memulai. d. Menganalisis,
yaitu
kemampuan
memisahkan
konsep
kedalam
komponen dan menghubungkan satu sama lain untuk memperoleh pemahaman atas konsep tersebut secara utuh. Contoh: menganalisis penyebab layunya suatu tanaman. Kata kerja kunci yang digunakan yaitu mengkaji ulang, membedakan, membandingkan mengkontraskan, memisahkan menghubungkan, menyisihkan, menduga, mengubah, mempertimbangkan, mempertentangkan, menata ulang, mencirikan, melakukan
pengetesan,
mengintegrasikan,
mengorganisir,
mengkerangkakan, menunjukkan hubungan antara variabel, memecah menjadi beberapa bagian. e. Mengevaluasi, berdasarkan
yaitu norma,
kemampuan kriteria,
atau
menetapkan patokan
derajat
sesuatu
tertentu.
Contoh:
membandingkan hasil ujian siswa dengan kunci jawaban. Kata kerja kunci yang digunakan yaitu mengkaji ulang, mempertahankan, menyeleksi,
mengevaluasi,
mendukung,
menilai,
mengkritik, memprediksi, membenarkan, menyalahkan.
mengecek,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
f. Mencipta, yaitu kemampuan memadukan unsur-unsur menjadi sesuatu bentuk baru yang utuh atau membuat sesuatu yang orisinil. Contoh: membuat kurikulum dengan mengintegrasikan pendapat dan materi dari beberapa
sumber.
mengabstraksi,
Kata
kerja
mengatur,
kunci
yang
mengumpulkan,
digunakan
yaitu
mengkategorikan,
mengkode, mengkombinasikan, menyusun, mengarang, membangun, menanggulangi,
menghubungkan,
menciptakan,
mengkreasikan,
mengoreksi, merancang, merencanakan, mendikte, meningkatkan, memperjelas,
menampilkan,
memproduksi,
merangkum,
merekonstruksi.
2. Ranah Psikomotorik Ranah psikomotorik memiliki objek penilaian berupa hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak individu. Keterampilan dibagi menjadi 6 tingkatan (Sudjana, 2009), yaitu : a. Gerakan refleks b. Keterampilan pada gerakan dasar c. Kemampuan perseptual d. Kemampuan bidang fisik e. Gerakan-gerakan skill f. Kemampuan yang berhubungan dengan komunikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
3. Ranah Afektif Hasil belajar ranah afektif berhubungan dengan sikap dan nilai seseorang setelah proses belajar. Ranah belajar ini dapat dilihat dalam berbagai tingkah laku siswa seperti perhatian terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial (Sudjana, 2009). Ada 5 tingkat ranah afektif dari yang paling rendah sampai tingkat yang paling kompleks, yaitu : a. Recifing / attending Kategori ini merupakan suatu kepekaan dalam menerima rangsangan yang datang pada siswa dalam bentuk masalah, situasi, dan lain-lain. b. Responding Reaksi yang diberikan siswa terhadap rangsangan yang datang pada siswa. c. Valuing Nilai atau keyakinan terhadap gejala yang datang pada siswa. d. Organisasi Kemampuan yang dimiliki siswa dalam memilah atau mengorganisasi berbagai macam nilai yang diterima. e. Karakteristik nilai Kemampuan siswa dalam menerapkan nilai, norma atau etika yang diyakini ke dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
H. Metode Bermain dalam Pembelajaran Bermain adalah aktifitas anak sehari-hari. Sebagaian besar orang mengerti apa yang dimaksud dengan bermain, namun demikian mereka tidak dapat memberikan batasan apa yang dimaksud dengan bermain. Arti bermain memiliki batasan yaitu dengan memisahkan aspek-aspek tingkah laku yang berbeda dalam bermain. Sedikitnya ada lima kriteria dalam bermain, yaitu : a. Motivasi intrinsik. Tingkah laku bermain dimotivasi dari dalam diri anak, karena itu dilakukan demi kegiatan itu sendiri dan bukan karena tuntutan masyarakat atau fungsi-fungsi tubuh. b. Pengaruh positif. Tingkah laku itu menyenangkan atau menggembirakan untuk dilakukan. c. Cara/tujuan. Cara bermain lebih diutamakan dari pada tujuannya. Anak lebih tertarik pada tingkah laku itu sendiri dari pada yang dihasilkan. d. Kelenturan. Bermain itu perilaku yang lentur. Kelenturan ditunjukkan baik dalam bentuk maupun hubungan serta berlaku dalam setiap situasi.
Langkah-langkah dalam Metode Bermain dalam pembelajaran : a. Tahap Persiapan 1) Merumuskan tujuan yang hendak dicapai 2) Guru menjelaskan manfaat dari permainan yang akandilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
3) Menentukan macam kegiatan bermain 4) Menentukan ruang dan tempat bermain 5) Mempersiapkan bahan, alat atau media yang digunakan dalam bermain b. Tahap pelaksanaan Dalam tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan, yaitu 1) Tahap Pembukaan. Pada tahap ini guru memberikan arahan kepada siswa apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya. 2) Tahap Pelaksanaan. Pada tahap ini siswa memainkan permainan yang sudah ditentukan dengan mengikuti rambu-rambu yang telah ditentukan pula. 3) Tahap Penutupan. Pada tahap ini guru memberikan reward kepada siswa yang telah melakukan permainan dengan baik dan benar. Selain memberi reward guru memberikan arahan kepada siswa yang belum baik dan benar dalam bermain dan menyuruh mengulangi lagi sampai bisa melakukan dengan baik dan benar.
Kelebihan Metode Bermain dalam pembelajaran : a. Merangsang perkembangan motorik siswa, karena dalam bermain membutuhkan gerakan-gerakan. b. Merangsang perkembangan berfikir siswa, karena dalam bermain membutuhkan pemecahan masalah bagaiman melakukan permainan itu dengan baik dan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
c. Melatih kemandirian siswa dalam melakukan sesuatu secara mandiri tidak menggantungkan diri pada orang lain. d. Melatih kedisiplinan siswa, karena dalam permainan ada aturan-aturan yang harus ditaati dan dilaksanakan. e. Siswa lebih semangat dalam belajar, karena pembelajaran sambil bermain membuat suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
Kekurangan Metode Bermain dalam pembelajaran a. Membutuhkan biaya yang lebih, karena dalam metode bermain membutuhkan alat atau media yang harus dipersiapkan terlebih dahulu b. Membutuhkan ruang atau tempat yang khusus sesuai dengan tipe permainan yang dilakukan c. Sering terjadi saling berebut alat atau media bermain antara siswa yang satu dengan yang lainnya apabila alat atau medianya tidak mencukupi.
I.
Kebermanfaatan Metode Permainan dalam Pembelajaran Metode permainan merupakan cara menyajikan bahan pengajaran di mana siswa melakukan permainan untuk memperoleh atau menemukan pengertian dan konsep tertentu. Melalui metode ini, siswa melakukan kegiatan (permainan) dalam kerangka proses belajar mengajar, baik secara individual maupun kelompok. Penggunaan metode ini didasarkan atas tujuan penanaman dan pengembangan konsep, nilai, moral, dan norma yang dapat dicapai ketika siswa secara langsung bekerja dan melakukan interaksi satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
sama lain dan pemecahan masalah dilakukan melalui peragaan. Permainan bisa juga disebut dengan games. Susanto (2009) menyatakan bahwa permainan dapat berfungsi sebagai berikut. Games memberikan pencerahan saat mengalami kejenuhan, menanamkan materi dalam ingatan menjadi lebih lama, dan juga dapat berfungsi sebagai penguat dalam membuat kesimpulan di akhir pertemuan. Dengan games, kelas akan menjadi lebih hidup, suasana belajar menjadi lebih menyangkan. Selain itu, siswa akan menjadi percaya diri, lebih bersemangat, aktif mengikuti pelajaran. Hampir sama dengan pendapat sebelumnya, Ginnis (2008) menyatakan bahwa “game secara efektif mengubah dinamika kelas dan biasanya menciptakan kemauan yang lebih besar untuk belajar dan bersikap”. Game dapat bermanfaat untuk menciptakan hubungan kerja yang lebih fleksibel antara
siswa,
memecahkan
kebekuan
antara
siswa
dengan
guru,
meningkatkan atau menurunkan level energi, memfokuskan ulang perhatian, dan melatih berbagai kecakapan berpikir tanpa susah payah.
J.
Permainan Ular Tangga Ular tangga menjadi bagian dari permainan tradisional di Indonesia meskipun tidak ada data yang lengkap mengenai kapan munculnya permainan tersebut. Pada zaman dulu, banyaknya anak-anak Indonesia yang bermain ular tangga membuat permainan ini menjadi sangat populer di masyarakat. Permainan ini ringan, sederhana, mendidik, menghibur dan sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
berinteraktif jika dimainkan bersama - sama. Ular Tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh 2 orang atau lebih. Pada permainan ular tangga, medan permainan adalah sebuah papan atau karton bergambar kotak-kotak bisaanya berukuran 10x10 kotak. Tiap kotak diberi nomor urut mulai dari nomor 1 dari sudut kiri bawah sampai nomor 10 di sudut kanan bawah, lalu dari kanan ke kiri mulai nomor 11 baris kedua sampai nomor 20 dan seterusnya sampai nomor 100 di sudut kiri atas. Kotak-kotak tertentu berisi gambar yang mengandung pesan atau perbuatan. Ada pesan atau perbuatan baik, ada yang buruk. Pesan atau perbuatan baik biasanya diganjar dengan kenaikan ke kotak yang lebih tinggi lewat tangga, sedangkan pesan atau perbuatan buruk dihukum dengan penurunan ke kotak lebih rendah melewati ular, oleh karena itu dinamakan Ular Tangga (Husna, 2009). Tidak ada bentuk standar dari papan ular tangga. Setiap orang dapat menciptakan sendiri papan mereka dengan jumlah kotak, ular dan tangga yang berlainan. Di bawah ini adalah gambar dari salah satu papan ular tangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
Gambar 2.1 Papan Ular Tangga Permainan sederhana namun mengasyikkan ini tersebar di seluruh dunia dan umumnya memiliki ciri yang sama dengan nama yang umumnya merupakan terjemahan dari kata ular dan tangga dalam bahasa masingmasing. Dalam bahasa Inggris misalnya dinamakan Snakes-and-Ladders. Ada beberapa aturan dalam penggunaan media permainan ular tangga diantaranya adalah (Husna, 2009) : 1.
Semua pemain memulai permainan dari petak nomor 1 dan berakhir pada petak nomor 100.
2.
Terdapat beberapa jumlah ular dan tangga yang terletak pada petak tertentu pada papan permainan.
3.
Terdapat 1 buah dadu dan beberapa bidak. Jumlah bidak yang digunakan sesuai dengan jumlah pemain. Bisaanya bidak menggunakan warna yang berbeda untuk setiap pemain, tidak ada aturan tertentu untuk jenis bidak yang harus digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
4.
Panjang ular dan tangga bermacam-macam, ular dapat memindahkan bidak pemain mundur beberapa petak, sedangkan tangga dapat memindahkan bidak pemain maju beberapa petak.
5.
Sebagian dari ular dan tangga adalah pendek, dan hanya sedikit tangga yang panjang. Pada beberapa papan bermain terdapat ular pada petak nomor 99 yang akan memindahkan bidak pemain jauh ke bawah.
6.
Untuk menentukan siapa yang mendapat giliran pertama, bisaanya dilakukan pelemparan dadu oleh setiap pemain, yang mendapat nilai tertinggi ialah yang mendapat giliran pertama.
7.
Semua pemain memulai dari petak nomor 1.
8.
Pada saat gilirannya, pemain melempar dadu dan dapat memajukan bidaknya beberapa petak sesuai dengan angka hasil lemparan dadu.
9.
Bila pemain mendapat anggka 6 dari pelemparan dadu, maka pemain tersebut mendapat giliran sekali lagi untuk melempar dadu dan memajukan bidaknya sesuai dengan angka yang diperoleh dari pelemparan dadu terakhir.
10. Boleh terdapat lebih dari 1 bidak pada suatu petak. 11. Jika bidak pemain berakhir pada petak yang mengandung kaki tangga, maka bidak tersebut berhak maju sampai pada petak yang ditunjuk oleh puncak dari tangga tersebut. 12. Jika bidak pemain berakhir pada petak yang mengandung ekor ular, maka bidak tersebut harus turun sampai pada petak yang ditunjuk oleh kepala dari ular tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
13. Pemenang dari permainan ini adalah pemain yang pertama kali berhasil mencapai petak 100.
Kelebihan permainan ular tangga : 1.
Media ular tangga ini sangat efektif untuk mengulang (review) pelajaran yang telah diberikan.
2.
Media ini sangat praktis dan ekonomis serta mudah dimainkan.
3.
Dapat meningkatkan antusias siswa dalam menggunakan media pembelajaran ini.
4.
Siswa akan menjawab pertanyaan dengan sungguh-sungguh apabila mereka berhenti di kotak pertanyaan.
5.
Media ini sangat disenangi oleh murid karena banyak terdapat gambar yang menarik dan full colour.
Kelemahan permainan ular tangga : 1.
Dimungkinkan menimbulkan kejenuhan karena banyaknya pertanyaan yang akan ditemui siswa.
2.
Akan menimbulkan kejenuhan pada siswa yang menunggu giliran permainan.
3.
Keadaan kurang terkontrol akibat kurangnya pengawasan guru dalam proses permainan.
4.
Tanpa pengawasan yang intensif dari guru, siswa dapat mudah terjebak dalam permainan ular tangganya saja tanpa bisa menyerap nilai-nilai atau tujuan digunakan media pembelajaran ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
5.
Media ini tidak cocok digunakan untuk kelas dengan jumlah siswa yang besar.
Permainan ini dapat dimainkan untuk semua mata pelajaran dan semua jenjang kelas, karena didalamnya hanya berisi berbagai bentuk pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa melalui permainan tersebut sesuai dengan jenjang kelas dan mata pelajaran tertentu. Seluruh pertanyaan-pertanyaan tersebut
telah
dibukukan
menjadi
satu sekaligus
dengan
petunjuk
permainannya. Guru dapat membuat sendiri media ini dengan menyesuaikan tujuan dan materi pembelajaran. Tujuan permainan ular tangga ini adalah untuk
memberikan
motivasi
belajar kepada
siswa
agar
senantiasa
mempelajari atau mengulang kembali materi-materi yang telah dipelajari sebelumnya yang nantinya akan diuji melalui permainan, sehingga terasa menyenangkan bagi siswa. Dalam penelitian ini, permainan ular tangga yang dikembangkan dalam pembelajaran di kelas dirancang sebagai berikut: 1. Bahan-bahan yang dapat dijadikan bahan pembuatan media ini yaitu antara lain : a. Karton tebal berukuran besar b. Kawat c. Kertas lipat d. Penggaris e. Tinta, baik tinta spidol ataupun tinta printer jika kita membuat petak permainan dengan komputer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
f. Spidol hitam g. Dadu, (dapat dibeli atau membuatnya sendiri) h. Magnet sebagai bidak untuk digunakan peserta i. Kartu soal (disesuaikan dengan materi hakikat biologi)
2. Langkah-langkah dalam bermain ular tangga : a. Bagilah siswa ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang peserta. b. Sebelum permainan dimulai, jelaskan bahwa mereka akan bermain ular tangga dan tanyakan apakah mereka pernah bermain permainan tersebut. c. Setiap kelompok diberikan bidak berisikan nama kelompok. d. Perwakilan kelompok diminta untuk hompimpah dalam menentukan siapa yang melempar dadu terlebih dahulu. e. Semua pemain memulai dari petak nomer 1 f. Satu pertanyaan bernilai 10 poin. g. Setiap perwakilan kelompok melempar dadu sesuai urutannya lalu mengambil kartu soal secara acak di dalam kotak soal. Pengambilan soal disesuaikan dengan angka dadu yang diperoleh. Jika angka dadu yang diperoleh 1-4 maka soal diambil pada kotak soal dengan tingkat kesulitan sedang. Jika angka dadu yang diperoleh 5 atau 6 maka soal diambil pada kotak soal dengan tingkat kesulitan tinggi. Apabila kelompok tersebut dapat menjawab maka kelompok tersebut boleh menjalankan bidak sesuai dengan angka dadu yang didapat, sebaliknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
jika kelompok tersebut tidak dapat menjawab maka tidak boleh melangkah. h. Pemain yang mendapat angka 6 dari pelemparan dadu, maka pemain tersebut mendapatkan kesempatan sekali lagi untuk melemparkan dan melangkahkan bidaknya lagi. i. Bagi pemain yang turun karena berada di petak ekor ular, maka dia akan mendapatkan punishment berupa pengurangan poin (5 poin). Dan pemain yang naik karena di petak tangga, maka dia akan mendapatkan reward berupa bonus poin (5 poin). j. Pemenang dari permainan adalah pemain yang mendapat poin tertinggi dari setiap pertanyaan yang diberikan. k. Langkah terakhir adalah berilah senyuman dan pujian kepada siswa yang telah bermain dengan baik.
K. Materi Hakikat Biologi Materi hakikat biologi mencakup karakteristik biologi sebagai ilmu. Didalam materi ini mencangkup beberapa pengertian tentang cabang-cabang ilmu biologi. Hakikat biologi juga membahas objek dan permasalahan biologi. Selain itu, materi hakikat biologi juga mencangkup tentang langkahlangkah dalam metode ilmiah serta cara penulisan laporan ilmiah. Materi yang diajarkan yaitu Hakikat Biologi dengan kompetensi dasar 1.1 Mengidentifikasi ruang lingkup Biologi dan 1.2 Mendeskripsikan objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
(molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, organisme/ individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma). Dalam penelitian ini, materi secara garis besar yaitu : 1. Ruang lingkup Biologi. 2. Objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan. 3. Manfaat Biologi. 4. Metode Ilmiah.
L. Penelitian Yang Relevan Berdasarkan hasil penelitian oleh Alexander (2012) yang berjudul “Pemanfaatan Media Permainan Ular Tangga Pada Materi Pelajaran Biologi Filum Chordata Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas XF SMA Negeri 11 Yogyakarta” yang telah dilaksanakan, ditemukan bahwa pada hasil belajar ranah kognitif mengalami peningkatan pada skor rata-rata kelas yaitu dari 71,92 menjadi 80,56 pada akhir siklus I dan menjadi 93,78 pada akhir siklus II. Pada aktivitas klasikal siswa selama pembelajaran meningkat. Pada siklus I sebesar 86,2% dengan kriteria baik sekali meningkat menjadi 96,5% dengan kriteria baik sekali. Maka dapat disimpulkan pemanfaatan media ular tangga pada materi pelajaran biologi filum chordata dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa siswa kelas XF SMA Negeri 11 Yogyakarta (Alexander, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
Berdasarkan hasil penelitian oleh Sari (2014) yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Edukasi Ular Tangga Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Pada Materi Sistem Peredaran Pada Manusia” yang telah dilaksanakan, ditemukan bahwa pada hasil belajar siswa pada ranah afekif mengalami peningkatan 44% siswa dngan kategori tinggi pada siklus I dan 100% pada siklus II. Hasil belajar pada ranah kognitif juga mengalami peningkatan pada skor rata-rata kelas yaitu dari 73 menjadi 76 dengan ketuntasan kelas tetap 64%. Pada hasil kuesioner telah mencapai indikator keberhasilan yaitu 84% siswa termotivasi dengan kategori tinggi. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media edukasi ular tangga pada materi sistem peredaran pada manusia dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan (Sari, 2014).
M. Kerangka Berpikir Berdasarkan hasil observasi, metode dan media yang digunakan guru mata pelajaran Biologi dalam kegiatan pembelajaran tidak bervariasi. Guru hanya memberikan tugas-tugas saja kepada siswa dan selalu menggunakan metode ceramah dalam kegiatan pembelajaran. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa kurang termotivasi, dan siswa cenderung pasif. Aktivitas yang dilakukan siswa pada saat kegiatan pembelajaran di kelas pun cenderung tidak mendukung kegiatan pembelajaran misalkan mengobrol bersama teman dengan topik diluar materi pembelajaran, mengganggu teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
yang lain bahkan guru, bermain gadget, tidak memperhatikan guru sehingga dapat menyebabkan penurunan hasil belajar siswa. Hasil belajar dan motivasi siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta pada materi yang akan diajarkan dapat ditingkatkan dengan bantuan penerapan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran. Penerapan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran merupakan metode belajar yang akan menarik perhatian siswa sehingga siswa lebih termotivasi dan lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, serta dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Penerapan permaianan ular tangga pada kegiatan pembelajaran ini sesuai dengan karakter siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dikarenakan siswa XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tidak menyukai pembelajaran yang selalu dibebankan dengan tugas-tugas dan hanya menggunakan metode ceramah saja, namun harus disertai dengan permainan yang akan membuat suasana pembelajaran lebih menyenangkan. Untuk melengkapi dan meningkatkan pemahaman serta hasil belajar dari materi yang akan diajarkan dibutuhkan peningkatan motivasi belajar siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang kurang termotivasi belajarnya. Dari
hasil
penelitian
yang
relevan,
hasil
penelitian
tersebut
membuktikan bahwa penerapan permainan ular tangga dalam kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan motivasi, dan hasil belajar siswa pada materi yang diajarkan. Berdasarkan hasil penelitian relevan yang mendukung, serta kesamaan antara tuntutan yang diharapkan dalam pembelajaran dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
sesuai dengan apa yang diinginkan siswa, maka peneliti berharap bahwa penerapan permainan ular tangga dalam kegiatan pembelajaran cocok untuk diterapkan dalam membantu siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar. Skema rangkuman penjelasan dari kerangka berpikir disajikan pada gambar 2.2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Penelitian Relevan Kondisi Awal
Siswa
Guru
Motivasi belajar siswa rendah dan hasil belajar siswa rendah. Skor ratarata kelas mencapai 69 pada materi hakikat biologi
Metode atau media yang digunakan kurang bervariasi, kegiatan pembelajaran didominasi oleh ceramah dan tugastugas
Tindakan
Pemanfaatan Media Permainan Ular Tangga Pada Materi Pelajaran Biologi Filum Chordata Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas XF SMA Negeri 11 Yogyakarta (Alexander, 2012) Pengaruh Penggunaan Media Edukasi Ular Tangga Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Pada Materi Sistem Peredaran Pada Manusia (Sari, 2014)
Penelitian menggunakan permainan ular tangga pada materi hakikat Biologi
Hasil Motivasi dan hasil belajar siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta meningkat
Gambar 2.2 Skema Kerangka Berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
N. Hipotesis 1. Penerapan permainan ular tangga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 pada materi Hakikat Biologi. 2. Penerapan permainan ular tangga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 pada materi Hakikat Biologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru ketika menemukan suatu masalah dalam pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas terdiri dari 4 tahapan meliputi Planning (Perencanaan), Acting (Pelaksanaan), Observing (Observasi), dan Reflecting (Refleksi) yang dilakukan secara berulang sampai memenuhi target yang diinginkan. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif. Penelitian tipe ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau segala sesuatu yang bisa dijelaskan baik dengan angka maupun dengan kata-kata (Tampubolon, 2013). Penelitian ini menggunakan pengumpulan data secara kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif yang dikumpulkan berupa skor motivasi belajar dan skor hasil belajar setelah melaksanakan metode pembelajaran menggunakan permainan ular tangga, sedangkan pengumpulan data secara kualitatif digunakan untuk memperoleh informasi mengenai aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran dan kesan siswa setelah melaksanakan metode pembelajaran menggunakan permainan ular tangga.
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
B. Setting Penelitian 1. Subyek Penelitian
: Siswa Kelas XE pada semester I (ganjil)
tahun ajaran 2016/2017 yang terdiri dari 28 siswa. 2. Obyek Penelitian
: Motivasi dan Hasil Belajar Siswa
3. Tempat Penelitian
: SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, Jalan Jendral
Sudirman No. 87 Yogyakarta 4. Waktu Penelitian
: Tanggal 1-11 Agustus 2016
C. Rancangan Penelitian Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model penelitian tindakan kelas Kemmis dan Mc Taggart yang dilaksanakan dalam 2 siklus yaitu Siklus I dan Siklus II. Di dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai penyaji pembelajaran (guru) dan berkerjasama dengan guru serta mahasiswa yang berperan sebagai observer. Setiap siklus dalam penelitian ini terbagi menjadi 4 tahap, yaitu Perencanaan (Planning), Pelaksanaan (Acting), Observasi (Observing), dan Refleksi (Reflecting). Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart disajikan dalam gambar 3.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
Siklus I Acting & Observing
Planning
Reflecting
Siklus II Revised Planning
Acting & Observing
Reflecting
Next
Gambar 3.1 Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart (Tampubolon, 2013)
Rincian tindakan yang dilakukan pada setiap siklus penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Siklus I a. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan meliputi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
1) Observasi kegiatan pembelajaran Biologi dilakukan di kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. 2) Peneliti berdiskusi dengan guru dan rekan mahasiswa untuk persiapan penelitian. 3) Sebuah pembelajaran dirancang menggunakan media atau metode untuk memecahkan masalah pembelajaran Biologi. Dalam hal ini permainan ular tangga akan diterapkan dalam kegiatan pembelajaran Biologi. 4) Perangkat pembelajaran berupa silabus (lampiran 1), RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) (lampiran 2), materi pembelajaran hakikat biologi, LKS (lampiran 3), rubrik penilaian LKS (lampiran 4), media dan perlengkapan permainan ular tangga, soal dan kunci jawaban permainan ular tangga (lampiran 5), serta rancangan kegiatan pembelajaran disipakan dan disusun oleh peneliti. 5) Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner, lembar observasi, soal pretest dan posttest, soal dan rubrik penilaian disiapkan dan disusun oleh peneliti.
b. Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan ini, peneliti berperan sebagai penyaji pembelajaran atau guru. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
disusun. Secara garis besar, kegiatan yang dilaksanakan pada tahap pelaksanaan tiap siklus adalah sebagai berikut : 1) Pertemuan I -
Lembar kuesioner dibagikan kepada siswa oleh guru untuk mengukur motivasi awal siswa.
-
Untuk menggali pengetahuan awal siswa, siswa diberi apersepsi berupa pertanyaan mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan tersebut oleh guru.
-
Pretest diberikan kepada siswa oleh guru.
-
Tujuan dan indikator pembelajaran disampaikan kepada siswa oleh guru
-
Materi pelajaran secara singkat mengenai gambaran umum materi yang akan dipelajari disampaikan kepada siswa oleh guru.
-
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Setiap kelompok diberikan LKS.
-
LKS yang telah diberikan oleh guru dikerjakan siswa secara berkelompok sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
-
Jawaban dari soal yang telah dikerjakan diklarifikasi oleh guru. Siswa secara bergilir diminta menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Jawaban dari siswa ditanggapi dan diberi penguatan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
-
Siswa diminta untuk membuat rangkuman dari pembelajaran yang telah dilakukan.
-
Siswa diminta oleh guru untuk membaca materi pembelajaran yang akan dipelajari selanjutnya dari berbagai referensi.
2) Pertemuan II -
Untuk menggali pengetahuan awal siswa, siswa diberi apersepsi berupa pertanyaan mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan tersebut oleh guru.
-
Tujuan dan indikator pembelajaran disampaikan kepada siswa oleh guru
-
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Setiap kelompok diberikan bidak nama kelompok.
-
Peraturan permainan ular tangga dijelaskan kepada siswa oleh guru
-
Permainan ular tangga diterapkan dalam pembelajaran oleh guru di kelas.
-
Poin yang didapatkan setiap kelompok dihitung. Pemenang dari permainan adalah pemain yang mendapat poin tertinggi dari setiap pertanyaan yang diberikan.
-
Jawaban dari soal yang telah dijawab oleh siswa diklarifikasi oleh guru. Siswa secara bergilir diminta menjawab pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
yang diberikan oleh guru. Jawaban dari siswa ditanggapi dan diberi penguatan oleh guru. -
Siswa diminta untuk membuat rangkuman dari pembelajaran yang telah dilakukan.
-
Posttest diberikan kepada siswa oleh guru.
-
Siswa diminta untuk membaca materi pembelajaran yang akan dipelajari selanjutnya dari berbagai referensi.
c. Observasi Pada tahap observasi ini, kegiatan yang dilakukan meliputi observasi siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Kegiatan observasi dilakukan oleh guru dan rekan mahasiswa yang berperan sebagai observer. Observasi terhadap siswa dilakukan secara klasikal berdasarkan beberapa aspek yang terkait dengan kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung.
d. Refleksi Pada tahap refleksi, kegiatan refleksi dilakukan setelah kegiatan pembelajaran pada siklus tersebut. Refleksi berkaitan dengan analisis data yang diperoleh dari hasil evaluasi dan hasil observasi. Hasil refleksi kemudian digunakan sebagai pertimbangan pada siklus berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
2. Siklus II a. Perencanaan Perencanaan
tindakan
dalam
siklus
II
merupakan
hasil
kesimpulan dari hasil evaluasi dan refleksi pada siklus I dan merupakan perencanaan perbaikan pelaksanaan pembelajaran untuk selanjutnya. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan meliputi : 1) Perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) (lampiran 6), materi pembelajaran hakikat biologi, LKS (lampiran 7), rubrik penilaian LKS (lampiran 8), media dan perlengkapan permainan ular tangga, soal dan kunci jawaban permainan ular tangga (lampiran 9), serta rancangan kegiatan pembelajaran disipakan dan disusun oleh peneliti. 2) Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner, lembar observasi, soal pretest dan posttest, soal dan rubrik penilaian disiapkan dan disusun oleh peneliti.
b. Pelaksanaan Pada tahap ini, dilakukan beberapa perubahan dalam kegiatan pembelajaran yang berdasarkan atas refleksi yaitu hasil evaluasi pada siklus I. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan pembagian kelompok
(perubahan
susunan
anggota
kelompok),
peraturan
permainan dan lainnya yang tentunya sudah disesuaikan hasil evaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Secara garis besar, kegiatan yang dilaksanakan pada tahap pelaksanaan tiap siklus adalah sebagai berikut : 1) Pertemuan I -
Untuk menggali pengetahuan awal siswa, siswa diberi apersepsi berupa pertanyaan mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan tersebut oleh guru.
-
Tujuan dan indikator pembelajaran disampaikan kepada siswa oleh guru.
-
Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Setiap kelompok diberikan LKS oleh guru.
-
LKS yang diberikan oleh guru dikerjakan siswa secara berkelompok sesuai kelompoknya masing-masing.
-
Jawaban dari soal yang sudah dikerjakan diklarifikasi oleh guru. Siswa secara bergilir diminta menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Jawaban dari siswa ditanggapi dan diberi penguatan oleh guru.
-
Siswa diminta untuk membuat rangkuman dari pembelajaran yang telah dilakukan.
-
Siswa diminta untuk membaca materi pembelajaran yang akan dipelajari selanjutnya dari berbagai referensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
2) Pertemuan II -
Untuk menggali pengetahuan awal siswa, siswa diberi apersepsi berupa pertanyaan mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan tersebut oleh guru.
-
Tujuan dan indikator pembelajaran disampaikan kepada siswa oleh guru.
-
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 siswa. Setiap kelompok diberikan bidak nama kelompok.
-
Siswa dijelaskan peraturan permainan ular tangga oleh guru
-
Permainan ular tangga diterapkan dalam pembelajaran oleh guru di kelas.
-
Poin yang didapatkan setiap kelompok dihitung. Pemenang dari permainan adalah pemain yang mendapat poin tertinggi dari setiap pertanyaan yang diberikan.
-
Jawaban dari soal yang telah dijawab siswa diklarifikasi oleh guru. Siswa secara bergilir diminta menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Jawaban dari siswa ditanggapi dan diberi penguatan oleh guru.
-
Siswa diminta untuk membuat rangkuman dari pembelajaran yang telah dilakukan.
-
Posttest diberikan kepada siswa oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
-
Lembar kuesioner dibagikan kepada siswa oleh guru untuk mengukur motivasi belajar siswa pada materi yang telah dipelajari.
c. Observasi Pada tahap observasi, kegiatan yang dilakukan meliputi observasi siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Kegiatan observasi dilakukan oleh guru dan rekan mahasiswa yang berperan sebagai observer.
Observasi
terhadap
siswa
dilakukan
secara
klasikal
berdasarkan beberapa aspek yang terkait dengan kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung.
d. Refleksi Pada tahap refleksi, kegiatan refleksi dilakukan setelah kegiatan pembelajaran pada siklus tersebut. Refleksi berkaitan dengan analisis data yang diperoleh dari hasil evaluasi dan hasil observasi. Selanjutnya dapat disimpulkan apakah berhasil atau tidaknya kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan tersebut. Pada siklus ini diharapkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa pada materi pembelajaran hakikat biologi dapat meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
D. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, digunakan 2 jenis instrumen meliputi instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data. 1. Instrumen Pembelajaran Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah : a. Silabus Biologi kelas X tahun ajaran 2016/2017 (lampiran 1) b. RPP RPP dibagi menjadi dua yaitu RPP untuk Siklus I (pertemuan I dan II) dapat dilihat pada lampiran 2 dan RPP untuk Siklus II (pertemuan I dan II) dapat dilihat pada lampiran 6.
2. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data digunakan untuk mengambil data yang digunakan untuk membuktikan hipotesis awal, meliputi: a. Soal pretest I, soal posttest siklus I, dan soal posttest siklus II Soal pretest digunakan untuk melihat tingkat kemampuan awal siswa sedangkan soal posttest untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa setelah melaksanakan penerapan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran. Selain itu soal posttest digunakan juga untuk melihat tingkat kemampuan siswa, sejauh mana siswa tersebut dapat menerima dan memahami pembelajaran yang diberikan oleh guru. Soal posttest diberikan kepada siswa pada setiap akhir siklus, sedangkan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
pretest diberikan kepada siswa pada pertemuan I pada siklus I. Soal pretest, dan soal posttest dapat dianalisis atau digunakan dari nilai yang diperoleh siswa pada setiap tes tersebut. Secara khusunya soal pretest dan soal posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa. Kisi- kisi dan Soal pretest dapat dilihat pada lampiran 10 dan lampiran 25. Kisi-kisi dan soal posttest I dapat dilhat pada lampiran 11 dan lampiran 26. Kisikisi dan soal posttest II dapat dilhat pada lampiran 12 dan lampiran 27.
b. Lembar Observasi Siswa Lembar
observasi
siswa
digunakan
untuk
mengetahui
kemampuan afektif siswa. Observasi dilakukan dengan cara observer mengamati kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung. Observer yang dimaksud adalah guru pengampu mata pelajaran Biologi kelas X dan rekan mahasiswa. Pengamatan dilakukan oleh observer berdasarkan lembar observasi (lampiran 30) yang diberikan oleh peneliti. Lembar observasi diisi oleh observer sesuai dengan skala penilaian yang diamati selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Rentang skor yang terdapat pada lembar observasi yaitu 1 sampai 5. Lembar observasi berisikan 20 butir pernyataan. Aspek-aspek yang diamati dalam lembar observasi meliputi kesiapan siswa, rasa hormat, perhatian siswa, kerjasama, sikap jujur, keaktifan siswa, interaksi antar siswa maupun guru, sikap menghargai, sikap percaya diri siswa dan sikap bertanggung jawab selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
c. Kuesioner Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa yang ditunjukkan dalam proses belajar mengajar. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu kuesioner motivasi siswa awal dan kuesioner motivasi siswa akhir. Pada masing-masing kuesioner tersebut memuat 20 butir pernyataan, yang terdiri dari 10 butir pernyataan positif dan 10 butir pernyataan negatif. Pada kuesioner tersebut berisi 5 pilihan jawaban yaitu SS (sangat setuju), S (setuju), R (ragu-ragu), TS (tidak setuju), dan STS (sangat tidak setuju). Kuesioner motivasi siswa awal diberikan pada saat pertemuan I pada siklus I sebelum dilaksanakan kegiatan pembelajaran. Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui motivasi siswa terhadap mata pelajaran Biologi sebelum diterapkannya permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran. Kisi-kisi dan kuisioner motivasi siswa awal dapat dilihat pada lampiran 13 dan lampiran 28. Pada kuesioner ini, digunakan aspek yang akan diukur, sebagai berikut : 1) Minat. Minat meliputi perasaan senang, perhatian siswa, kemauan siswa mempelajari Biologi, dan kesungguhan siswa dalam mengerjakan tugas individu maupun kelompok. 2) Keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
Kuesioner motivasi siswa akhir diberikan pada saat pertemuan II pada siklus II. Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui motivasi siswa setelah diterapkannya permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran. Kisi-kisi dan kuisioner motivasi siswa akhir dapat dilihat pada lampiran 14 dan lampiran 29. Pada kuesioner ini, digunakan aspek yang akan diukur, sebagai berikut : 1) Minat. Aspek minat meliputi kesiapan dan kemauan siswa untuk memperhatikan
pelajaran
Biologi,
perhatian
siswa,
serta
kesungguhan siswa dalam mengerjakan tugas individu maupun kelompok. 2) Permainan ular tangga. Aspek ini meliputi menarik tidaknya permainan ular tangga, siswa semangat dengan permainan ular tangga, perasaan senang terhadap permainan ular tangga, dan permainan ular tangga dapat membangun atau tidak kerjasama siswa. 3) Keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
E. Analisis Data Analisis data yang akan digunakan atau dilakukan adalah, sebagai berikut : 1. Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif yang dilakukan menggunakan soal pretest, soal posttest, lembar observasi, dan lembar kuesioner. Soal pretest dan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa. Lembar kuesioner untuk mengetahui motivasi siswa, dan lembar observasi untuk mengetahui kemampuan afektif siswa serta melihat kondisi pembelajaran di kelas saat diterapkannya permainan ular tangaa pada kegiatan pembelajaran. Cara perhitungan dalam analisis kuantitatif adalah sebagai berikut: a. Hasil Belajar Cara menghitung nilai pretest dan posttest setiap individu siswa adalah sebagai berikut: 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
Skor =
Hasil
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
posttest
setiap
𝑥 100
siswa
dihitung
untuk
mengetahui
ketercapaian KKM siswa. KKM pada sekolah SMA BOPKRI 2 Yogyakarta untuk semua mata pelajaran termasuk Biologi kelas X, XI, dan XII adalah 75. Siswa dikatakan telah memenuhi ketuntasan belajar jika siswa memperoleh skor sama dengan atau diatas KKM yang telah ditentukan. Kriteria skor ketuntasan siswa secara individu dapat dilihat pada tabel 3.1 Tabel 3.1 Kriteria Skor Ketuntasan Individu Nilai Posttest Keterangan <75 Tidak Tuntas >75 Tuntas Ketentuan klasikal dikatakan telah tercapai apabila nilai siswa memenuhi KKM ( > 75) dengan target pencapaian ideal lebih atau sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
dengan 75% dari jumlah seluruh siswa dalam kelas. Untuk mengetahui ketuntasan secara klasikal dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
Persentase KKM =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑥 100%
Untuk mengetahui skor rata-rata kelas setiap siklus menggunakan rumus sebagai berikut : ∑
Skor rata-rata =
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑥 100
b. Observasi Observasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan afektif siswa dan melihat bagaimana kondisi pembelajaran di kelas ketika permainan ular tangga diterapkan dalam materi hakikat biologi. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Penskoran Observasi Skor Keterangan 1 Sangat tidak baik 2 Tidak baik 3 Cukup 4 Baik 5 Sangat baik Skor yang didapat dari lembar observasi dianalisis, sehingga didapatkan persentase skor hasil observasi dengan rumus: q= Keterangan:
𝑟 𝑡
𝑥 100 %
q = persentase skor hasil observasi aktivitas siswa r = jumlah keseluruhan skor yang diperoleh siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
t = skor maksimal Tabel 3.3 Kriteria Hasil Persentase Observasi Aspek Afektif Siswa Persentase yang Diperoleh Keterangan 20 < q < 35 Sangat rendah 36 < q < 51 Rendah 52 < q < 67 Sedang 68 < q < 83 Tinggi 84 < q < 100 Sangat tinggi
c. Data Motivasi Belajar Data motivasi siswa berfungsi untuk mengukur motivasi belajar siswa. Data yang diperoleh dari kuesioner dianalisis dengan tahap-tahap sebagai berikut: a) Kuesioner yang telah diisi oleh siswa dikategorikan dalam pernyataan positif dan pernyataan negatif. b) Kemudian masing-masing kategori jawaban tersebut diberi skor. Tabel 3.4 Kisi-Kisi Penskoran Kuesioner Motivasi Belajar Skor Pernyataan Positif Pernyataan Negatif SS (Sangat Setuju) 5 1 S (Setuju) 4 2 R (Ragu) 3 3 TS (Tidak Setuju) 2 4 STS (Sangat Tidak 1 5 Setuju) Untuk mengetahui persentase motivasi belajar siswa secara individu, dianalisis menggunakan perhitungan respon motivasi siswa tiap individu, yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Persentase Individu (%) =
∑
𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 ∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑥 100%
Kategori nilai atau skor yang diperoleh siswa adalah: Tabel 3.5 Kategori Motivasi Siswa Persentase yang Diperoleh Keterangan 20 < q < 35 Sangat rendah 36 < q < 51 Rendah 52 < q < 67 Sedang 68 < q < 83 Tinggi 84 < q < 100 Sangat tinggi
Untuk menghitung rata-rata skor semua siswa digunakan persamaan: Skor Rata-Rata Kelas =
∑
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 ∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
Untuk mengetahui persentase motivasi semua siswa pada tiap kategori digunakan persamaan: % Motivasi Kelas =
Setelah
data
∑
motivasi
𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 ∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
siswa
diperoleh,
𝑥 100%
peneliti
dapat
menyimpulkan berdasarkan kategori yang diinginkan. Dalam penelitian ini, peningkatan motivasi belajar siswa pada materi hakikat biologi dengan menerapkan permainan ular tangga dikatakan berhasil apabila siswa dengan kategori skor tinggi dan sangat tinggi sebesar 75%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
2. Analisis Kualitatif Data-data yang telah diperoleh dari hasil pengamatan juga dianalisis secara kualitatif. Analisis kualitatif ini berupa deskripsi kata-kata dari hasil pengamatan selama kegiatan pembelajaran yang berlangsung dengan menerapkan permainan ular tangga.
F. Indikator Keberhasilan Penelitian Indikator keberhasilan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini dijelaskan dalam tabel berikut : Tabel 3.6 Indikator Keberhasilan Penelitian Teknik Pengumpulan Data Angket motivasi belajar siswa
Keadaan Awal Sebelum Penelitian Belum terukur
Hasil belajar aspek kognitif berdasarkan hasil tes akhir (posttest) siklus I dan siklus II
Persentase nilai siswa yang mencapai KKM >75 sebanyak 50% dengan skor rata-rata kelas mencapai 69 pada materi hakikat biologi Belum terukur
Hasil belajar aspek afektif berdasarkan lembar observasi
Indikator Ketercapaian Motivasi belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran mencapai 75% kategori tinggi dan sangat tinggi Persentase nilai siswa yang mencapai KKM > 75 sebanyak 75% dengan skor rata-rata kelas mencapai 75 pada materi hakikat biologi Hasil belajar aspek afektif siswa selama mengikuti proses pembelajaran mencapai kategori tinggi sebanyak 75%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan permainan ular tangga untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar ranah kognitif serta afektif siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dilakukan sebanyak 2 siklus dengan masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Berikut ini akan diuraikan mengenai proses pelaksanaan penelitian dan hasil yang diperoleh selama pelaksanaan penetilian : a. Siklus I 1) Perencanaan Pada tahap perencanaan peneliti yang bertindak sebagai guru merancang dan mempersiapkan instrumen pembelajaran, dan instrumen penelitian yang akan digunakan untuk mendukung penelitian. Instrumen pembelajaran yang telah disusun berupa silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), materi pembelajaran hakikat Biologi, LKS, media dan perlengkapan permainan ular tangga, serta rancangan kegiatan pembelajaran yang telah dikonsultasikan dengan guru mata pelajaran dan dosen pembimbing, serta untuk instrumen pengumpulan data berupa berupa kuesioner, lembar observasi, panduan wawancara, soal pretest dan posttest, dan rubrik penilaian. Instrumen pembelajaran digunakan dalam 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
proses pembelajaran di kelas, sedangkan instrumen pengumpulan data digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah kognitif dan afektif, serta mengukur motivasi belajar siswa.
2) Pelaksanaan a) Pertemuan I Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XE BOPKRI 2 Yogyakarta. Pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 1 Agustus 2016. Pada pukul 07.00 – 08.30 WIB. Uraian kegiatan pelaksanaan dalam penelitian ini sebagai berikut : • Kegiatan Pra Pembelajaran Sebelum memulai pembelajaran peneliti yang bertindak sebagai guru masuk ke dalam kelas bersama guru mata pelajaran Biologi Kelas
X
SMA
BOPKRI
2
Yogyakarta.
Sebelum
memulai
pembelajaran, guru memperkenalkan diri terlebih dahulu. Setelah itu, guru meminta siswa untuk mengisi kuesioner. Pengisisan kuesioner ini
bertujuan
untuk
melihat
motivasi
awal
siswa
terhadap
pembelajaran Biologi. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan tahap pendahuluan berupa mengucapkan salam, mengecek kesiapan siswa, menanyakan siswa yang tidak hadir, lalu memberikan pretest untuk mengetahui pengetahuan awal siswa terhadap materi yang akan dipelajari pada hari itu. Setelah itu memberikan apersepsi kepada siswa dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
mengajukan pertanyaan yaitu “Apakah yang kalian ketahui dari Biologi? dan siapa diantara kalian yang mengetahui arti dari Biologi?”, siswa menanggapi dengan memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan tersebut. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. • Kegiatan Pembelajaran Pada tahap ini guru mengeksplorasi pengetahuan siswa dengan mengajukan pertanyaan yaitu “Coba sebutkan apa saja cabang dari ilmu Biologi?”, siswa menjawab pertanyaan yang diajukan tersebut. Setelah itu, guru meminta siswa untuk membentuk kelompok menjadi 7 kelompok secara acak yang terdiri dari 4 siswa. Pada saat pembentukan kelompok suasana kelas menjadi ramai, guru mencoba untuk mengkondisikan suasana kelas agar tidak ramai, tetapi beberapa siswa tetap ramai dan tidak mendengarkan sehingga guru harus membantu dalam mengkordinasikan siswa ke dalam kelompok. Pada pertemuan I ini, guru belum menerapkan permainan ular tangga dalam pembelajaran melainkan menggunakan lembar kerja siswa (LKS). Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) pada masing-masing kelompok dan siswa diminta untuk mengerjakan setiap pertanyaan yang ada pada lembar kerja siswa tersebut. Pada saat mengerjakan lembar kerja siswa (LKS), beberapa siswa antusias dan aktif dalam berdiskusi dan mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) tersebut (Gambar 4.1). Ada juga kelompok yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
semua
siswa
di
kelompok
tersebut
aktif
berdiskusi
dalam
mengerjakannya. Namun ada juga dari beberapa siswa dalam kelompok yang tidak aktif membantu dalam mengerjakannya. Beberapa siswa ada yang sibuk dengan hal lain seperti mengobrol dengan siswa lainnya, dan ada yang diam saja. Guru mencoba menegur siswa yang tidak membantu dalam mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) tersebut, saat ditegur siswa tersebut langsung aktif mengerjakannya tetapi saat guru mendatangi kelompok lain, siswa tersebut kembali hanya diam saja. Setelah pelaksanaan diskusi dalam kelompok selesai, guru meminta perwakilan dari setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok tersebut. Guru mengklarifikasi dari jawaban siswa yang belum tepat dan memberi penguatan terhadap jawaban yang sudah tepat.
Gambar 4.1 Diskusi kelompok saat pengerjaan LKS • Kegiatan Penutup Pembelajaran Pada kegiatan ini, guru meminta siswa untuk membuat rangkuman atau kesimpulan dari materi yang telah dipelajari hari ini. Setelah itu, guru melakukan evaluasi agar mengetahui bahwa materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
yang telah dipelajari hari itu sudah dipahami seluruh siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan terkait materi yang dipelajari. Lalu, guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat yang didapat dari pembelajaran hari ini. Setelah itu, guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari. materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya yaitu objek dan permasalahan Biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan.
b) Pertemuan II Pertemuan II dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 4 Agustus 2016. Pada pukul 12.00 – 13.30 WIB. Uraian kegiatan pelaksanaan dalam penelitian ini sebagai berikut : • Kegiatan Pra Pembelajaran Sebelum memulai pembelajaran peneliti yang bertindak sebagai guru masuk ke dalam kelas bersama guru mata pelajaran Biologi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dan rekan mahasiswa yang bertindak sebagai observer. Guru mengucapkan salam, mengecek kesiapan siswa, menanyakan siswa yang tidak hadir, lalu memberikan apersepsi kepada siswa dengan mengajukan pertanyaan yaitu “Coba sebutkan objek Biologi dari berbagai tingkat organisasi Biologi yang merupakan objek kajian Biologi”, siswa menanggapi dengan memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan tersebut. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
• Kegiatan Pembelajaran Pada
kegiatan
pembelajaran
ini,
terlebih
dahulu
guru
mengeksplorasi pengetahuan siswa dengan mengajukan pertanyaan lisan yaitu “Coba urutkan tingkat organisasi kehidupan dari yang terendah hingga tertinggi?” dan “Coba sebutkan permasalahan Biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan?”, siswa menjawab pertanyaan yang diajukan tersebut. Setelah itu, guru mengkoordinasi siswa ke dalam kelompok menjadi 6 kelompok masing-masing terdiri dari 4-5 siswa sesuai dengan bangku mereka. Guru bertanya kepada siswa “Apakah kalian pernah bermain ular tangga?”, lalu guru menjelaskan langkah-langkah dan peraturan permainan ular tangga yang akan diterapkan dalam pembelajaran (Gambar 4.2). Lalu guru membagikan bidak sebagai tanda untuk setiap kelompok. Pada tahap ini siswa melakukan permainan ular tangga dalam kegiatan pembelajaran (Gambar 4.2). Papan ular tangga, kartu soal, dan dadu dapat dilihat pada gambar 4.3. Dalam permainan ular tangga ini, guru meminta salah satu siswa sebagai perwakilan dari kelompok untuk maju ke depan kelas menjadi pelempar dadu yang akan menentukan
jumlah
langkah
kelompok
tersebut.
Kemudian
perwakilan kelompok diminta untuk hompimpah dalam menentukan siapa yang melempar dadu terlebih dahulu. Setiap perwakilan kelompok nantinya akan melempar dadu terlebih dahulu sebelum mengambil kartu soal. Semua kelompok memulai dari petak nomor 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Setiap perwakilan kelompok melempar dadu sesuai urutannya lalu mengambil kartu soal secara acak di dalam kotak soal dan mendiskusikan jawaban dari soal tersebut. Pengambilan soal disesuaikan dengan angka dadu yang diperoleh. Jika angka dadu yang diperoleh 1-4 maka soal diambil pada kotak soal dengan tingkat kesulitan sedang. Jika angka dadu yang diperoleh 5 atau 6 maka soal diambil pada kotak soal dengan tingkat kesulitan tinggi. Apabila kelompok tersebut dapat menjawab maka kelompok tersebut boleh menjalankan bidak sesuai dengan angka dadu yang didapat, sebaliknya jika kelompok tersebut tidak dapat menjawab maka tidak boleh melangkah. Setelah kelompok menjawab soal yang didapatkan, guru langsung mengklarifikasi hasil dari jawaban yang belum tepat dan memberi penguatan pada jawaban yang sudah benar. Setiap soal yang berhasil dijawab akan mendapatkan 10 poin. Kelompok yang mendapat angka 6 dari pelemparan dadu, maka pemain tersebut mendapatkan kesempatan sekali lagi untuk melemparkan dan melangkahkan bidaknya lagi. Bagi kelompok yang turun karena berada di petak ekor ular, maka dia akan mendapatkan punishment berupa pengurangan poin (5 poin), dan pemain yang naik karena di petak tangga, maka dia akan mendapatkan reward berupa bonus poin (5 poin). Pemenang dari permainan adalah kelompok yang mendapat poin tertinggi dari setiap pertanyaan yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Selama proses permainan ini berlangsung, siswa terlihat antusias dalam melaksanakannya. Suasana di kelas menjadi ramai dikarenakan siswa sangat aktif dalam melaksanakan permainan ini. Ada juga siswa yang bukan ditunjuk sebagai perwakilan kelompok ikut maju ke depan kelas dan hal ini membuat situasi di depan papan ular tangga menjadi ramai. Saat mendapat kartu soal dan diminta berdiskusi dengan kelompoknya beberapa siswa ada yang aktif berdiskusi, namun ada juga yang hanya sebagai penonton dan tidak ikut dalam berdiskusi. Suasana di kelas menjadi ribut dikarenakan saat kelompok yang mendapat giliran sedang berdiskusi, ada kelompok yang mulai meminta kepada guru untuk menjawab soal tersebut. Beberapa kelompok juga mulai menghitung waktu jika kelompok tersebut lama dalam menjawab soal yang didapat. Ada juga siswa yang ribut dan tidak memperhatikan saat kelompok lain sedang menjawab soal yang didapat. Selesai permainan, guru menghitung poin yang didapatkan oleh setiap kelompok. Setelah itu, guru memberikan pujian dan apresiasi terhadap seluruh kelompok karena telah melaksanakan permainan ular tangga dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
a
b
Gambar 4.2 (a) Penjelasan langkah-langkah dan peraturan permaian ular tangga, (b) Pelaksanaan permainan ular tangga
Gambar 4.3 Papan Ular Tangga, Kartu Soal, dan Dadu • Kegiatan Penutup Pada kegiatan ini, guru meminta siswa untuk membuat rangkuman atau kesimpulan dari materi yang telah dipelajari hari ini. Setelah itu, guru mengajak siswa untuk melakukan evaluasi dengan memberikan soal posttest dan meminta siswa menjawab soal tersebut. Lalu, guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi dengan mengajukan
pertanyaan
tentang
manfaat
yang
didapat
dari
pembelajaran hari ini. Setelah itu, guru memberikan tugas kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
siswa untuk mempelajari. materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya yaitu manfaat Biologi dalam berbagai bidang.
3) Observasi Pelaksanaan observasi dilakukan oleh guru mata pelajaran Biologi kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dan rekan mahasiswa. Observasi dilakukan dengan cara observer mengamati kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung sesuai dengan aspek aspek yang terdapat dalam lembar observasi yang telah diberikan oleh peneliti. Observasi yang dilakukan bertujuan untuk mengamati kemampuan afektif siswa meliputi kesiapan siswa, perhatian siswa, kerjasama, sikap jujur, keaktifan siswa, interaksi antar siswa maupun guru, sikap menghargai, sikap percaya diri siswa selama kegiatan pembelajaran dengan menerapkan permainan ular tangga pada materi hakikat Biologi.
4) Refleksi Dari hasil observasi, pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I belum berlangsung dengan baik dan sesuai dengan yang diharapakan. Hal ini terlihat dari siswa yang kurang aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Beberapa siswa ada yang sibuk dengan hal lain seperti mengobrol dengan siswa lainnya, dan ada yang diam saja selama proses diskusi di dalam kelompok berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Pada siklus I, siswa masih baru untuk menerima permainan ular tangga yang diterapkan pada kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru harus menjelaskan secara detail dan terperinci mengenai langkah-langkah dan aturan permainan ular tangga. Penjelasan tersebut menguras waktu yang cukup banyak sehingga dalam siklus I waktu permainan tidak efisien. Saat permainan ular tangga diterapkan dalam pembelajaran, ada siswa yang tidak ditunjuk sebagai perwakilan kelompok ikut maju ke depan kelas dan hal ini membuat situasi di depan papan ular tangga menjadi ramai. Saat mendapat kartu soal dan diminta berdiskusi dengan kelompoknya beberapa siswa ada yang aktif berdiskusi, namun ada juga yang hanya sebagai penonton dan tidak ikut dalam berdiskusi. Adapun juga siswa yang ribut dan tidak memperhatikan saat kelompok lain sedang menjawab soal yang didapat. Seharusnya guru lebih tegas dalam mengkondisikan siswa dalam permainan ular tangga tersebut, dengan memberikan sanksi dalam bentuk pengurangan poin bagi kelompok ataupun anggota kelompoknya yang ribut pada saat kelompok lain mendapat giliran untuk berdiskusi. Selain itu, pada saat menerapkan permainan ular tangga dalam pembelajaran, masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya, yakni siswa yang menjadi perwakilan kelompok membacakan kartu soal yang didapat hanya pada kelompoknya saja, sehingga siswa lainnya yang bukan kelompok tersebut tidak mendengar soal yang didapat kelompok tersebut. Seharusnya guru lebih tegas lagi dalam mengarahkan siswa agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
membacakan kartu soal di depan kelas agar seluruh siswa mendengar soal yang didapat kelompok tersebut. Untuk hasil belajar ranah afektif, sudah cukup baik. Ini ditunjukkan dengan persentase yang mencapai angka 81,5%. Walaupun masih ada beberapa siswa yang masih sibuk dengan urusannya sendiri. Sementara itu, untuk hasil belajar ranah kognitif, persentase nilai siswa yang mencapai KKM yaitu 25% dengan skor rata-rata kelas 59,28. Hal tersebut belum mencapai target yang diharapkan dan yang telah ditentukan yaitu persentase nilai siswa yang mencapai KKM sebanyak 75% dan skor ratarata kelas mencapai 75.
b. Siklus II 1) Perencanaan Pada tahap perencanaan siklus II ini, peneliti melakukan perbaikan dari masalah yang terdapat dalam siklus I. Perbaikan tersebut adalah pada pertemuan II, dengan menambah peraturan baru dalam permainan ular tangga yaitu memberikan sanksi yaitu pengurangan 2 poin kepada kelompok ataupun anggota kelompok yang ribut pada saat kelompok lain mendapat giliran untuk berdiskusi. Adapun juga penambahan peraturan yaitu batas waktu saat menjawab soal yang didapat setiap kelompok, batas waktu yang diberikan adalah 1 menit, jadi soal yang tidak bisa dijawab hingga batas waktu habis dapat dilempar ke kelompok lainnya. Hal ini dilakukan agar kelompok yang lain juga ikut berdiskusi dalam menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
soal tersebut, ini bertujuan untuk meminimalisir kelompok lainnya mengobrol hal di luar pelajaran dan tidak memperhatikan saat permainan berlangsung. Poin yang didapat untuk soal lemparan ini adalah 2 poin. Selain itu, peneliti akan selalu mengingatkan kepada siswa bahwa pada saat membacakan kartu soal harus dibacakan di depan kelas agar seluruh siswa mendengar soal yang didapat kelompok tersebut.
2) Pelaksanaan a) Pertemuan I Pertemuan I pada siklus II dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 8 Agustus 2016. Pada pukul 07.00 – 08.30 WIB. Uraian kegiatan pelaksanaan dalam penelitian ini sebagai berikut : • Kegiatan Pra Pembelajaran Kegiatan pembelajaran dimulai dengan tahap pendahuluan berupa mengucapkan salam, mengecek kesiapan siswa, menanyakan siswa yang tidak hadir. Setelah itu, guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan mengajukan pertanyaan lisan yaitu “Mengapa kita perlu mempelajari Biologi?”, dan Apakah mempelajari Biologi itu penting!, siswa menanggapi dengan memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan tersebut. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
• Kegiatan Pembelajaran Pada tahap ini guru mengeksplorasi pengetahuan siswa dengan mengajukan pertanyaan yaitu “Manfaat Biologi dapat dilihat dari bidang apa saja?”, siswa menjawab pertanyaan yang diajukan tersebut. Setelah itu, guru meminta siswa untuk membentuk kelompok menjadi 7 kelompok secara acak yang terdiri dari 4 siswa. Pada saat pembentukan kelompok guru membantu dalam mengkordinasikan siswa ke dalam kelompok, dengan membagi siswa sesuai dengan bangku mereka. Hal ini dilakukan untuk mencegah suasana di kelas menjadi ramai. Guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) pada masing-masing kelompok dan siswa diminta untuk mengerjakan setiap pertanyaan yang ada pada lembar kerja siswa tersebut. Pada saat mengerjakan lembar kerja siswa (LKS), beberapa siswa antusias dan aktif dalam berdiskusi dan mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) tersebut (Gambar 4.4). Adapun kelompok yang semua
siswa
di
kelompok
tersebut
aktif
berdiskusi
dalam
mengerjakannya. Namun masih terdapat juga dari beberapa siswa dalam kelompok yang tidak aktif membantu dalam mengerjakannya. Setelah pelaksanaan diskusi dalam kelompok selesai, guru meminta perwakilan dari setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok tersebut. Guru mengklarifikasi dari jawaban siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
yang belum tepat dan memberi penguatan terhadap jawaban yang sudah tepat.
Gambar 4.4 Diskusi kelompok saat pengerjaan LKS II • Kegiatan Penutup Pada kegiatan ini, guru meminta siswa untuk membuat rangkuman atau kesimpulan dari materi yang telah dipelajari hari ini. Setelah itu, guru melakukan evaluasi agar mengetahui bahwa materi yang telah dipelajari hari itu sudah dipahami seluruh siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan terkait materi yang dipelajari. Lalu, guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat yang didapat dari pembelajaran hari ini. Setelah itu, guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya yaitu metode ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
b) Pertemuan II Pertemuan II pada siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 11 Agustus 2016. Pada pukul 12.00 – 13.30 WIB. Uraian kegiatan pelaksanaan dalam penelitian ini sebagai berikut : • Kegiatan Pra Pembelajaran Sebelum memulai pembelajaran peneliti yang bertindak sebagai guru masuk ke dalam kelas bersama guru mata pelajaran Biologi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dan rekan mahasiswa yang bertindak sebagai observer. Guru mengucapkan salam, mengecek kesiapan siswa, menanyakan siswa yang tidak hadir, lalu memberikan apersepsi kepada siswa dengan mengajukan pertanyaan yaitu “Apa yang kalian ketahui dari metode ilmiah? dan Dalam metode ilmiah seseorang harus bersikap seperti apa?”, siswa menanggapi dengan memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan tersebut. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. • Kegiatan Pembelajaran Pada
kegiatan
pembelajaran
ini,
guru
mengeksplorasi
pengetahuan siswa dengan mengajukan pertanyaan lisan yaitu “Coba sebutkan apa yang kalian ketahui terkait langkah-langkah dari metode ilmiah?”, siswa menjawab pertanyaan yang diajukan tersebut. Setelah itu, guru mengkoordinasi siswa ke dalam kelompok menjadi 6 kelompok masing-masing terdiri dari 4-5 siswa. Guru membagi siswa sesuai dengan kelompok yang sudah dibentuk pada pertemuan II pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
siklus I. Lalu guru menjelaskan kembali langkah-langkah dan peraturan dalam permainan ular tangga yang akan diterapkan dalam pembelajaran. Lalu guru membagikan bidak sebagai tanda untuk setiap kelompok. Pada tahap ini siswa melakukan permainan ular tangga dalam kegiatan pembelajaran (Gambar 4.5) sama seperti pada pertemuan II pada siklus I. Dalam permainan ular tangga ini, guru meminta salah satu siswa sebagai perwakilan dari kelompok untuk maju ke depan kelas menjadi pelempar dadu yang akan menentukan jumlah langkah kelompok tersebut. Kemudian perwakilan kelompok diminta untuk hompimpah dalam menentukan siapa yang melempar dadu terlebih dahulu. Setiap perwakilan kelompok nantinya akan melempar dadu terlebih dahulu sebelum mengambil kartu soal. Semua kelompok memulai dari petak nomor 1. Setiap perwakilan kelompok melempar dadu sesuai urutannya lalu mengambil kartu soal secara acak di dalam kotak
soal
dan
mendiskusikan
jawaban
dari
soal
tersebut.
Pengambilan soal disesuaikan dengan angka dadu yang diperoleh. Jika angka dadu yang diperoleh 1-4 maka soal diambil pada kotak soal dengan tingkat kesulitan sedang. Jika angka dadu yang diperoleh 5 atau 6 maka soal diambil pada kotak soal dengan tingkat kesulitan tinggi. Apabila kelompok tersebut dapat menjawab maka kelompok tersebut boleh menjalankan bidak sesuai dengan angka dadu yang didapat, sebaliknya jika kelompok tersebut tidak dapat menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
maka tidak boleh melangkah. Pada saat kelompok menjawab soal yang didapatkan, guru langsung mengklarifikasi hasil dari jawaban yang belum tepat dan memberi penguatan pada jawaban yang sudah benar. Setiap soal yang berhasil dijawab akan mendapatkan 10 poin. Kelompok yang mendapat angka 6 dari pelemparan dadu, maka pemain
tersebut
mendapatkan
kesempatan
sekali
lagi
untuk
melemparkan dan melangkahkan bidaknya lagi. Bagi kelompok yang turun karena berada di petak ekor ular, maka dia akan mendapatkan punishment berupa pengurangan poin (5 poin), dan pemain yang naik karena di petak tangga, maka dia akan mendapatkan reward berupa bonus poin (5 poin). Adapun peraturan baru yang ditambahkan pada permainan ular tangga pada pertemuan ini yaitu pengurangan 2 poin bagi kelompok ataupun anggota kelompoknya yang ribut saat kelompok lain sedang berdiskusi dan batas waktu saat menjawab soal yaitu sebanyak 1 menit. Pemenang dari permainan adalah kelompok yang mendapat poin tertinggi dari setiap pertanyaan yang diberikan. Selama proses permainan ini berlangsung, siswa terlihat lebih antusias
dan
aktif
dalam
melaksanakannya.
Siswa
sudah
melaksanakan permainan dengan lebih baik dikarenakan sudah pernah melaksanakannya pada pertemuan II pada siklus I. Saat mendapat kartu soal dan diminta berdiskusi dengan kelompoknya hampir seluruh siswa aktif berdiskusi, namun masih terdapat siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
kurang aktif dalam berdiskusi. Seluruh siswa memperhatikan saat soal dibacakan oleh salah satu perwakilan kelompok. Guru selalu mengingatkan dengan tegas bahwa soal harus dibacakan di depan kelas dan dengan suara yang keras agar seluruh siswa dapat mendengarnya. Seluruh kelompok aktif dalam berdiskusi dikarenakan adanya soal lemparan jika kelompok yang mendapat giliran menjawab tidak dapat menjawab karena batas waktu yang ditentukan telah habis. Jadi suasana di kelas menjadi lebih tenang jika ada kelompok yang mendapat giliran menjawab soal yang didapatkan. Selesai permainan, guru menghitung poin yang didapatkan oleh setiap kelompok. Setelah itu, guru memberikan pujian dan apresiasi terhadap seluruh kelompok karena telah melaksanakan permainan ular tangga dengan baik. a
b
Gambar 4.5 (a) Saat pelaksanaan permainan ular tangga, (b) Diskusi kelompok saat permainan ular tangga
• Kegiatan Penutup Pada kegiatan ini, guru meminta siswa untuk membuat rangkuman atau kesimpulan dari materi yang telah dipelajari hari ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Setelah itu, guru mengajak siswa untuk melakukan evaluasi dengan memberikan soal posttest dan meminta siswa menjawab soal tersebut (Gambar 4.6). Lalu, guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat yang didapat dari pembelajaran hari ini. Setelah itu, guru meminta siswa untuk mengisi kuesioner. Pengisian kuesioner ini bertujuan untuk melihat motivasi siswa terhadap penerapan permainan ular tangga dalam pembelajaran Biologi. Guru mengucapkan terima kasih kepada para siswa atas kerjasamanya dalam pembelajaran selama 4 kali pertemuan yang sudah berlangsung.
Gambar 4.6 Siswa saat pengerjaan posttest II 3) Observasi Pelaksanaan observasi dilakukan oleh guru mata pelajaran Biologi kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dan rekan mahasiswa. Observasi dilakukan dengan cara observer mengamati kegiatan siswa selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
pembelajaran berlangsung sesuai dengan aspek aspek yang terdapat dalam lembar observasi yang telah diberikan oleh peneliti. Observasi yang dilakukan bertujuan untuk mengamati kemampuan afektif siswa meliputi kesiapan siswa, perhatian siswa, kerjasama, sikap jujur, keaktifan siswa, interaksi antar siswa maupun guru, sikap menghargai, sikap percaya diri siswa selama kegiatan pembelajaran dengan menerapkan permainan ular tangga pada materi hakikat Biologi.
4) Refleksi Dari hasil observasi, pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus II sudah mengalami peningkatan dan berjalan dengan baik serta sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini terlihat dari beberapa siswa yang lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Beberapa siswa juga tidak lagi sibuk dengan hal lain seperti mengobrol dengan siswa lainnya. Siswa sudah aktif selama proses diskusi di dalam kelompok berlangsung. Saat permainan ular tangga diterapkan dalam pembelajaran, siswa yang tidak ditunjuk sebagai perwakilan kelompok tidak ikut maju ke depan kelas seperti pada siklus I. Selain itu, saat mendapat kartu soal dan diminta berdiskusi dengan kelompoknya, semua siswa juga sudah aktif berdiskusi dan memperhatikan saat kelompok lain sedang menjawab soal yang didapat. Pada saat menerapkan permainan ular tangga dalam pembelajaran, siswa yang menjadi perwakilan kelompok sudah membacakan kartu soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
yang didapat didepan kelas agar seluruh siswa mendengar soal yang didapat kelompok tersebut. Pada siklus II, hasil belajar ranah afektif siswa mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan persentase yang diperoleh adalah 92,5% berbeda dengan siklus I yang hanya mencapai 81,5% saja. Sementara itu, untuk hasil belajar ranah kognitif mengalami peningkatan dibandingkan pada siklus I, persentase nilai siswa yang mencapai KKM yaitu 67,86% dengan skor rata-rata kelas yaitu 76,25. Namun, hal tersebut belum mencapai target yang diharapkan dan yang telah ditentukan yaitu persentase nilai siswa yang mencapai KKM sebanyak 75%. Akan tetapi, untuk skor rata-rata kelas mencapai KKM sudah tercapai ditunjukkan dengan skor rata-rata kelas yang diperoleh sebanyak 76,25. Meski hasil belum sepenuhnya mencapai target, siklus II tidak dapat dilanjutkan pada siklus
III
karena
waktu
yang
diberikan
pihak
sekolah
tidak
memungkinkan.
2. Hasil Motivasi Belajar Siswa Motivasi belajar siswa dapat dihitung melalui lembar kuesioner yang diisi langsung oleh siswa. Lembar kuesioner akan diberikan sebanyak 2 kali. Masing-masing pada siklus I dan siklus II. Kedua kuesioner tersebut bertujuan untuk melihat adanya perbandingan dari motivasi belajar siswa yang terjadi sebelum dan sesudah penerapan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Data perhitungan motivasi belajar siswa awal dapat dilihat pada lampiran 16, dan data perhitungan motivasi belajar siswa akhir dapat dilihat pada lampiran 17. Hasil persentase motivasi belajar siswa awal dan akhir dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Persentase Motivasi Belajar Siswa Awal dan Akhir % Motivasi % Motivasi Kategori Awal Akhir Sangat Rendah 17,86 0 Rendah 14,28 0 Sedang 42,86 0 Tinggi 25 39,29 Sangat Tinggi 0 60,71
Dari tabel 4.1, dapat dilihat perbedaan hasil persentase motivasi belajar siswa awal sebelum menerapkan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran dengan motivasi belajar siswa akhir setelah menerapkan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran. Hasil motivasi belajar siswa awal mencapai pada empat kategori antara lain sangat rendah, rendah, sedang, dan tinggi. Pada kategori sangat rendah, terdapat 5 siswa dengan persentase 17,86%. Pada kategori rendah, terdapat 4 siswa dengan persentase 14,28%. Pada kategori sedang, terdapat 12 siswa dengan persentase 42,86%, sedangkan pada kategori tinggi terdapat 7 siswa dengan persentase 25%. Untuk kategori sangat tinggi tidak ada satupun siswa yang mencapai kategori tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa masih belum mencapai target yang diharapkan dan yang telah ditentukan, sedangkan hasil motivasi belajar siswa akhir mencapai pada dua kategori antara lain tinggi dan sangat tinggi. Siswa yang awalnya mencapai kategori sangat rendah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
rendah, dan sedang sudah tidak ada lagi. Pada kategori tinggi, terdapat 11 siswa dengan persentase 39,29% sedangkan, pada kategori sangat tinggi terdapat 17 siswa dengan persentase 60,71%. Persentase kategori tinggi dan sangan tinggi dijumlahkan menjadi 100%. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa meningkat setelah adanya penerapan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran dan hasil tersebut telah mencapai target yang diharapkan dan yang telah ditentukan yaitu persentase kategori tinggi dan sangat tinggi mencapai 75%.
3. Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap akhir siklus dilakukan tes hasil belajar dengan memberikan soal posttest ke siswa. Tes ini bertujuan untuk mengukur hasil belajar ranah kognitif siswa. Sebelum memberikan soal posttest, pada awal pertemuan I pada siklus I siswa diberikan tes berupa soal pretest. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa terkait materi hakikat Biologi. Hasil tes masingmasing siklus adalah, sebagai berikut: a. Pretest Pada awal pertemuan I pada siklus I diberikan tes kepada siswa untuk mengetahui pengetahuan awal siswa terkait materi hakikat Biologi. Nilai yang diperoleh siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dapat pada lampiran 18. Hasil analisis nilai yang diperoleh dilihat pada tabel berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
No 1 2 3 4 5 6 7
Tabel 4.2 Hasil Pretest Kriteria Nilai siswa yang terendah Nilai siswa yang tertinggi Jumlah siswa yang hadir Jumlah siswa yang tidak mencapai nilai 75 Jumlah siswa yang mencapai 75 Rata-rata nilai seluruh siswa Ketuntasan kelas
Skor 35 70 28 28 (100%) 0 (0%) 49,82 0%
Dari tabel 4.2, dapat dilihat bahwa hasil pretest terhadap materi hakikat Biologi mencapai nilai 49,82 untuk skor rata-rata kelas. Pretest tersebut menunjukkan pengetahuan awal siswa terkait materi hakikat Biologi. Dalam hal ini, setelah mendapatkan pretest, siswa sudah memperoleh sedikit gambaran untuk materi yang akan diberikan selama kegiatan pembelajaran.
b. Posttest Siklus I Pada akhir pertemuan kedua untuk siklus I diberikan tes kepada siswa terkait materi hakikat Biologi dengan materi pembelajaran ruang lingkup Biologi dan objek dan permasalahan Biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan. Nilai yang diperoleh siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dapat pada lampiran 19. Hasil analisis nilai yang diperoleh dilihat pada tabel berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
No 1 2 3 4 5 6 7
Tabel 4.3 Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus I Kriteria Skor Nilai siswa yang terendah 30 Nilai siswa yang tertinggi 80 Jumlah siswa yang hadir 28 Jumlah siswa yang tidak mencapai 21 (75%) nilai 75 Jumlah siswa yang mencapai nilai 75 7 (25%) Rata-rata nilai seluruh siswa 59,28 Ketuntasan kelas 25%
Dari tabel 4.3, skor rata-rata hasil belajar kognitif seluruh siswa pada siklus I adalah 59,28 dengan persentase ketuntasan kelas sebesar 25%. Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa pencapaian hasil belajar kognitif siswa pada materi hakikat Biologi dengan materi pembelajaran ruang lingkup Biologi dan objek dan permasalahan Biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan masih terbilang rendah. Hal ini menunjukkan hasil tersebut belum mencapai atau sesuai dengan target yang diharapkan.
c. Posttest Siklus II Pada akhir pertemuan kedua untuk siklus II diberikan tes kepada siswa terkait materi hakikat Biologi dengan materi pembelajaran manfaat Biologi dan metode ilmiah. Nilai yang diperoleh siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dapat pada lampiran 20. Hasil analisis nilai yang diperoleh dilihat pada tabel berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
No 1 2 3 4 5 6 7
Tabel 4.4 Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus II Kriteria Skor Nilai siswa yang terendah 50 Nilai siswa yang tertinggi 95 Jumlah siswa yang hadir 28 Jumlah siswa yang tidak mencapai 9 (32,14%) nilai 75 Jumlah siswa yang mencapai nilai 75 19 (67,86%) Rata-rata nilai seluruh siswa 76,25 Ketuntasan kelas 67,86%
Dari tabel 4.4, skor rata-rata hasil belajar kognitif seluruh siswa pada siklus II adalah 76,25 dengan persentase ketuntasan kelas sebesar 67,86%. Dari hasil yang diperoleh tersebut, dapat dikatakan bahwa pencapaian siswa mengenai materi hakikat Biologi mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah siswa yang mencapai nilai 75 atau KKM berjumlah 19 siswa dengan persentase 67,86%. Namun, berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa pencapaian hasil belajar kognitif siswa pada materi hakikat Biologi dengan materi pembelajaran manfaat Biologi dan metode ilmiah masih belum mencapai atau sesuai dengan target yang diharapkan yaitu persentase ketuntasan kelas sebanyak 75%. Tetapi untuk skor rata-rata kelas sudah sesuai dengan target yang diharapkan. Hal ini ditunjukkan dengan skor rata-rata kelas yang diperoleh sebanyak 76,25.
4. Hasil Belajar Ranah Afektif Siswa Hasil belajar ranah afektif siswa diperoleh dengan menggunakan lembar observasi. Di dalam lembar observasi sudah mencangkup aspek yang ingin diamati meliputi sikap dan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran dengan menerapkan permainan ular tangga dalam materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
hakikat Biologi. Aspek-aspek tersebut antara lain, kesiapan siswa, rasa hormat, perhatian siswa, kerjasama, sikap jujur, keaktifan siswa, interaksi antar siswa maupun guru, sikap menghargai, sikap percaya diri siswa dan sikap bertanggung jawab selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada siklus I dan siklus II. Hasil observasi masing-masing siklus, sebagai berikut : a. Hasil Observasi Siklus I Pada siklus I, data hasil observasi siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dapat dilihat pada lampiran 21. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.5 Hasil Belajar Ranah Afektif Siklus I Persentase Skor Hasil Kategori Observer Observasi (%) 1 82 Tinggi 2 81 Tinggi Rata-Rata Skor Observer 1 dan 81,5 Tinggi 2 Pada siklus I, persentase hasil belajar ranah afektif siswa oleh observer 1 adalah 82%, sedangkan observer 2 adalah 81%. Rata-rata skor yang diperoleh observer 1 dan 2 adalah 81,5% dan termasuk pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan hasil belajar ranah afektif siswa sudah baik dan sudah mencapai target yang ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
b. Hasil Observasi Siklus II Pada siklus II, data hasil observasi siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dapat dilihat pada lampiran 22. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.6 Hasil Belajar Ranah Afektif Siklus II Persentase Skor Hasil Kategori Observer Observasi (%) 1 94 Sangat tinggi 2 91 Sangat Tinggi Rata-Rata Skor Observer 1 dan 92,5 Sangat Tinggi 2 Pada siklus II, persentase hasil belajar ranah afektif siswa oleh observer 1 adalah 94%, sedangkan observer 2 adalah 91%. Rata-rata skor yang diperoleh observer 1 dan 2 adalah 92,5% dan termasuk pada kategori sangat tinggi. Hasil ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar ranah afektif siswa yang terjadi pada siklus II. Hal ini menunjukkan hasil belajar ranah afektif siswa sudah sangat baik dan sudah mencapai target yang ditentukan.
B. Pembahasan 1. Motivasi Belajar Siswa Motivasi belajar siswa dapat diketahui dari hasil analisis lembar kuesioner motivasi yang diisi langsung oleh siswa dengan mengacu pada 2 aspek yaitu minat siswa, dan keterlibatan siswa baik sebelum dan sesudah adanya penerapan permainan ular tangga dalam kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
Motivasi belajar sangat penting untuk siswa dikarenakan motivasi belajar merupakan daya dorong bagi siswa untuk belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang baik. Berdasarkan hasil analisis kuesioner motivasi belajar siswa awal, pada siklus I diperoleh persentase motivasi belajar siswa 17,86% untuk kategori sangat rendah, 14,28% untuk kategori rendah, 42,86% untuk kategori rendah, 25% untuk kategori tinggi, dan 0% untuk kategori sangat tinggi. Siswa yang termasuk dalam kategori sangat rendah dan rendah menunjukkan siswa tersebut kurang atau sama sekali tidak termotivasi untuk belajar Biologi. Siswa juga tidak mempersiapkan diri untuk pelajaran Biologi dengan tidak belajar sebelumnya, siswa juga tidak fokus terhadap pelajaran Biologi, siswa tidak senang dengan pelajaran Biologi, siswa tersebut selalu merasa bosan dengan pelajaran Biologi, siswa tidak fokus dan tidak memperhatikan dengan baik penjelasan guru tentang pelajaran Biologi, siswa tersebut tidak aktif saat pelajaran Biologi, bahkan sampai bersikap acuh tak acuh terhadap pelajaran Biologi. Hal-hal tersebut mencerminkan bahwa siswa kurang berminat dan tidak adanya keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran Biologi, sehingga menimbulkan motivasi belajar siswa menjadi rendah. Penyebab dari motivasi yang rendah ini dapat juga dikarenakan oleh suasana belajar yang kurang menyenangkan. Untuk siswa termasuk dalam kategori sedang menunjukkan bahwa siswa tersebut memiliki minat terhadap pelajaran Biologi yang biasa saja, dan keterlibatan siswa tersebut dalam kegiatan pembelajaran juga kadang pasif dan kadang juga aktif. Untuk siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
yang termasuk dalam kategori tinggi menunjukkan siswa ini memiliki motivasi belajar yang baik terhadap pelajaran Biologi. Siswa ini memiliki rasa senang, selalu aktif dan fokus terhadap pelajaran Biologi serta memiliki minat dan selalu terlibat dalam kegiatan pembelajaran Biologi. Berdasarkan hasil analisis kuesioner motivasi belajar siswa akhir, pada siklus II diperoleh persentase motivasi belajar siswa 0% untuk kategori sangat rendah, rendah, dan sedang. Untuk kategori tinggi memiliki persentase 39,29%, dan kategori sangat tinggi memiliki persentase 60,71%. Berikut adalah persentase dari motivasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II :
Gambar 4.7 Persentase Motivasi Belajar Siswa Dari gambar 4.7, dapat dilihat bahwa motivasi belajar siswa mengalami peningkatan setelah adanya penerapan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran. Hasil tersebut menunjukkan bahwa telah tercapainya bahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
melebihi dari target yang diharapkan yaitu motivasi belajar siswa yang termasuk dalam kategori tinggi dan sangat tinggi sebesar 75%. Hal ini dapat dilihat dari jumlah persentase kategori tinggi dan sangat tinggi yang diperoleh adalah sebesar 100%. Motivasi belajar siswa yang telah mencapai kategori tinggi dan sangat tinggi dipengaruhi oleh penerapan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran. Peningkatan motivasi belajar siswa ini tidak dipengaruhi oleh faktor peneliti yang berperan sebagai guru di kelas atau perubahan guru di kelas. Hal ini dikarenakan siswa yang didampingi oleh peneliti adalah kelas X dan materi yang diajarkan oleh peneliti adalah materi pertama pada semester I tahun ajaran 2016/2017, sehingga siswa belum pernah diajarkan oleh guru Biologi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Jadi tidak ada faktor dari peneliti yang berperan sebagai guru di kelas atau perubahan guru di kelas yang meningkatkan motivasi belajar siswa tersebut, melainkan adanya penerapan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran yang meningkatkan motivasi belajar siswa. Dari hasil tersebut menunjukkan adanya motivasi belajar siswa terhadap materi hakikat Biologi dengan menerapkan permainan ular tangga. Motivasi belajar yang tinggi ini didukung dengan suasana belajar yang menyenangkan yang timbul dari adanya penerapan permainan ular tangga. Hal ini dapat dilihat dari beberapa faktor meliputi : adanya keaktifan siswa, saat diskusi kelompok berlangsung siswa terlihat sangat antusias dan bersemangat, siswa juga terlihat aktif bertanya saat ada materi yang belum dipahami serta adanya minat siswa dan keterlibatan aktif siswa selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
kegiatan pembelajaran yang sudah sangat baik. Dalam hal ini, penerapan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran memunculkan dorongan bagi siswa untuk berusaha mendapatkan pencapaian yang lebih dari sebelumnya, perubahan tersebut tercermin dari perubahan tingkah laku siswa.
2. Hasil Belajar Ranah Kognitif Siswa Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah siswa tersebut menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar siswa pada hakikatnya merupakan perubahan tingkah laku setelah mengalami proses belajar mengajar. Hasil belajar ranah kognitif merupakan perubahan tingkah laku siswa pada tingkatan pengetahuan. Hasil belajar ranah kognitif terdiri dari 6 aspek bertingkat yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Sebelum membahas hasil belajar ranah kognitif siswa yang diperoleh dari hasil posttest pada setiap akhir pertemuan siklus I dan siklus II, akan dibahas terlebih dahulu hasil pretest siswa. Pretest ini merupakan tes awal untuk mengetahui pengetahuan awal siswa terkait materi hakikat Biologi. Pada pretest ini diperoleh hasil nilai terendah siswa adalah 35 dan nilai tertinggi siswa adalah 70. Jumlah siswa yang tidak mencapai nilai KKM berjumlah 28 siswa, dengan kata lain seluruh siswa tidak ada yang mencapai nilai KKM dengan persentase ketuntasan kelas 0% dengan skor rata-rata kelas mencapai 49,82. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan awal siswa terkait materi hakikat Biologi masih sangat rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
Pada posttest I, diperoleh nilai siswa yang terendah adalah 30, sedangkan nilai tertinggi adalah 80. Jumlah siswa yang tidak mencapai nilai KKM berjumlah 21 siswa dengan persentase 75%, sedangkan siswa yang mencapai nilai KKM berjumlah 7 siswa dengan persentase 25%. Hal ini menunjukkan bahwa target yang diharapkan belum tercapai pada siklus I. Target yang diharapkan untuk persentase ketuntaan kelas adalah sebesar 75%, namun yang diperoleh adalah 25%. Untuk nilai rata-rata yang diperoleh kelas adalah 59,28. Hasil ini menunjukkan bahwa target yang diharapkan belum tercapai pada siklus I. Target yang diharapkan untuk nilai rata-rata kelas sebesar 75 pada materi hakikat Biologi. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan nilai yang diperoleh pada pretest, nilai posttest I sudah mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perubahan jumlah siswa yang mencapai nilai KKM dari 0 siswa kemudian menjadi 7 siswa dengan persentase ketuntasan kelas mencapai 25% dan skor rata-rata kelas meningkat dari 49,82 kemudian menjadi 59,28. Pada posttest II, diperoleh nilai siswa yeng terendah adalah 50, sedangkan nilai tertinggi adalah 95. Jumlah siswa yang tidak mencapai nilai KKM berjumlah 9 siswa dengan persentase 32,14%, sedangkan siswa yang mencapai nilai KKM berjumlah 19 siswa dengan persentase 67,86%. Hal ini menunjukkan bahwa target yang diharapkan belum juga tercapai pada siklus II. Target yang diharapkan untuk persentase ketuntasan kelas adalah sebesar 75%, namun yang diperoleh adalah 67,86%. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan siklus I, persentase ketuntasan kelas sudah mengalami peningkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
dari 25% kemudian meningkat pada siklus II dengan mencapai 67,86%. Untuk nilai rata-rata yang diperoleh kelas adalah 76,25. Hasil ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan skor rata rata kelas dan hal tersebut dapat menunjukkan bahwa target yang diharapkan sudah tercapai pada siklus II bahkan melampaui target tersebut. Target yang diharapkan untuk nilai ratarata kelas sebesar 75 pada materi hakikat Biologi dan yang diperoleh pada siklus II adalah mencapai nilai 76,25. Berikut merupakan hasil yang menunjukkan nilai rata-rata seluruh siswa (Gambar 4.8) dan persentase ketuntasan kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta (Gambar 4.9) pada siklus I dan siklus II. Dari hasil tersebut dapat dilihat perbedaan yang ditimbulkan dari penerapan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran.
Gambar 4.8 Nilai Rata-Rata Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
Gambar 4.9 Persentase Ketuntasan Kelas Pada siklus I diperoleh hasil belajar ranah kognitif yang rendah. Rendahnya hasil belajar tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal. Pada siklus I siswa masih baru untuk menerima permainan ular tangga yang diterapkan pada kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru harus menjelaskan secara detail dan terperinci mengenai langkah-langkah dan aturan permainan ular tangga. Penjelasan tersebut menguras waktu yang cukup banyak sehingga dalam siklus I waktu permainan dirasa kurang sehingga kegiatan pembelajaran tidak efisien. Selain itu, siswa sering tidak fokus pada pelajaran. Beberapa siswa ada yang sibuk dengan hal lain seperti mengobrol dengan siswa lainnya, bercanda dengan siswa lainnya. Selain itu, siswa ada yang hanya diam saja selama proses diskusi di dalam kelompok berlangsung dan kurang aktif terlibat dalam proses pembelajaran baik pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
saat diskusi kelompok maupun pada diskusi klasikal. Saat permainan ular tangga diterapkan dalam pembelajaran, ada siswa yang ribut dan tidak memperhatikan saat kelompok lain sedang menjawab soal yang didapat. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat mengganggu siswa dalam memahami materi yang diajarkan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, sehingga materi yang disampaikan guru pun tidak dapat tersampaikan dengan maksimal kepada siswa. Dari permasalahan tersebut dilakukan refleksi pada akhir siklus I. Hal ini bertujuan untuk meninjau kekurangan dan kelebihan pada kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan serta sebagai acuan perbaikan untuk siklus berikutnya. Pada siklus II, terdapat perubahan pada siswa dalam kegiatan pembelajaran seperti, siswa lebih antusias dan aktif selama kegiatan pembelajaran berlangsung, siswa aktif berdiskusi saat diskusi kelompok, dan guru juga sudah menciptakan kondisi belajar yang kondusif sehingga kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik dan dapat mendorong siswa untuk lebih fokus lagi dalam belajar. Dengan demikian, terdapat adanya perubahan yang positif pada siswa sehingga terlihat adanya peningkatan hasil belajar ranah kognitif siswa dibandingkan pada siklus I. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa yang sebelumnya pada siklus I hanya mencapai nilai 59,28 telah mengalami peningkatan yaitu mencapai nilai 76,25 pada siklus II. Hasil tersebut telah sesuai dengan target yang diharapkan yaitu 75 pada materi hakikat Biologi. Hal tersebut dikarenakan beberapa siswa memperoleh nilai yang tinggi untuk posttest pada siklus II. Siswa yang memperoleh nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
tinggi ini menunjukkan bahwa siswa tersebut telah memahami dan mampu menangkap dengan sangat baik materi yang sudah disampaikan dan dipelajari saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Persentase ketuntasan kelas juga sudah mengalami peningkatan, pada siklus I hanya mencapai angka 25% kemudian meningkat menjadi 67,86% pada siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar ranah kognitif ini dipengaruhi oleh adanya penerapan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran. Jika dikaitkan dengan motivasi belajar siswa, motivasi belajar siswa telah mengalami peningkatan yang dipengaruhi oleh penerapan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran, dengan demikian hasil belajar ranah kognitif juga akan mengalami peningkatan. Jika dilihat dari segi penggunaan LKS dan penerapan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran, sangat jelas bahwa permainan ular tangga yang menyebabkan peningkatan tersebut. Hal ini dikarenakan pada lembar kuesioner terdapat aspek permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran. Jika siswa mengisi kuesioner dengan skor tinggi pada aspek permainan ular tangga, dapat dikatakan bahwa siswa lebih termotivasi dengan adanya penerapan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran dibandingkan dengan LKS. Jadi dapat disimpulkan bahwa meningkatnya hasil belajar ranah kognitif siswa dipengaruhi oleh adanya penerapan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran. Dari hasil yang diperoleh, persentase ketuntasan kelas belum mencapai target yang diharapkan dan yang telah ditentukan, sebab seharusnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
persentase ketuntasan kelas harus mencapai 75%. Jika dilihat secara keseluruhan, kegiatan pembelajaran sudah dilakukan dengan baik serta semua kendala dan kekurangan yang terjadi pada siklus I sudah diperbaiki dan sudah dilaksanakan dengan baik pada siklus II, tetapi hasil belajar ranah kognitif dari segi persentase ketuntasan kelas yang diperoleh belum sesuai dengan target yang ditentukan. Belum tercapainya target hasil belajar ranah kognitif dari segi persentase ketuntasan kelas ini dapat disebabkan oleh beberapa hal. Beberapa siswa yang tidak tuntas pada siklus II ialah no urut 4, 7, 12, 18, 20, 21, 25, 27, dan 28. Jika dilihat dari nilai yang diperoleh pada siklus I secara berurutan adalah 60, 60, 55, 60, 45, 50, 75, 70, 55 sedangkan pada siklus II adalah 65, 70, 65, 65, 70, 70, 65, 50, 70. Dari nilai tersebut beberapa siswa mengalami peningkatan walaupun nilai tersebut belum mencapai nilai KKM. Siswa tersebut ialah no urut 4, 7, 12, 18, 20, 21, dan 28. Untuk no urut 25 mengalami penurunan dari tuntas menjadi tidak tuntas, sedangkan no urut 27 mengalami penurunan nilai tetapi sama tidak tuntas juga. Belum tercapainya target tersebut dikarenakan kemampuan individual siswa dalam memahami materi yang dipengaruhi oleh pemahaman siswa terhadap materi tersebut.
Faktor
lain
seperti suasana belajar
sudah
kondusif
dan
menyenangkan, serta fasilitas dan sumber belajar sudah tersedia dengan baik. Dengan kata lain ada faktor pada diri siswa yang mengakibatkan hal tersebut dapat terjadi yaitu kemampuan cepat atau lambat dalam menangkap dan memahami materi yang diajarkan. Contohnya pada siswa dengan no urut 12 dan 18. Jika dilihat dari nilai pretest, nilai yang diperoleh memang rendah dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
untuk nilai posttest I dan posttest II, kedua siswa ini tidak mengalami peningkatan nilai yang sangat drastis. Hal ini ditunjukkan dengan nilai pretest secara berurutan untuk siswa 12 dan 18 adalah 45 dan 55, nilai posttest I 55 dan 60, dan nilai posttest II sama-sama memperoleh 65. Nilai-nilai yang diperoleh oleh kedua siswa tersebut meningkatnya tidak banyak. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tersebut memang lambat dalam menangkap dan memahami materi yang diajarkan. Jika dilihat dari motivasi belajarnya, siswa-siswa tersebut mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yang mencapai kategori tinggi dan sangat tinggi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi belajar siswa bukan menjadi satu-satunya faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Selain dari yang sudah disebutkan diatas, penyebab lainnya adalah faktor ketidaktelitian siswa dalam mencermati dan menjawab soal posttest yang diberikan. Dalam pengerjaan posttest, guru sudah memberikan waktu yang cukup untuk menjawab soal tersebut. Guru juga selalu mengingatkan untuk selalu teliti dalam mencermati soal dan menjawab soal yang diberikan. Akan tetapi, siswa sering mengabaikan kata-kata tersebut dan siswa cenderung menjawab soal dengan tidak dicermati dan tidak teliti, yang penting cepat selesai. Faktor lain yang mempengaruhi siswa-siswa tersebut tidak teliti dan tergesa-gesa
dalam
menjawab
adalah
konsentrasi
siswa.
Kesulitan
berkonsentrasi merupakan indikator adanya masalah yang dihadapi siswa, karena hal itu akan menjadi kendala di dalam mencapai hasil belajar yang diharapkan. Adanya pengaruh konsentrasi siswa saat menjawab soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
dikarenakan pada setiap hari kamis jam pelajaran biologi untuk kelas XE terletak pada jam pelajaran terakhir, hal inilah yang mendorong siswa tidak berkonsentrasi sehingga siswa tergesa-gesa dalam menjawab soal agar cepat selesai dan dapat pulang lebih cepat.
3. Hasil Belajar Ranah Afektif Siswa Hasil belajar ranah afektif siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta pada penelitian ini dilihat dari lembar observasi yang diisi oleh observer yaitu guru Biologi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dan rekan mahasiswa melalui pengamatan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, hasil belajar ranah afektif siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dapat dilihat pada gambar 4.10 berikut ini :
Gambar 4.10 Persentase Afektif Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Berdasarkan gambar 4.10, dapat dilihat hasil belajar ranah afektif yang diperoleh sangat baik. Pada siklus I, hasil belajar ranah afektif siswa mencapai kategori tinggi dengan persentase 81,5%, sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan yaitu mencapai 92,5%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa telah melakukan semua aspek-aspek yang tercantum pada lembar observasi dengan sangat baik. Aspek tersebut antara lain ; kesiapan siswa, rasa hormat, perhatian siswa, kerjasama, sikap jujur, keaktifan siswa, interaksi antar siswa maupun guru, sikap menghargai, sikap percaya diri siswa dan sikap bertanggung jawab selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Faktor yang menyebabkan meningkatnya hasil belajar ranah afektif siswa adalah dipengaruhi oleh sikap dan tingkah laku siswa yang lebih termotivasi dalam kegiatan pembelajaran dengan adanya penerapan permainan ular tangga. Hasil belajar ranah afektif berbanding lurus dengan motivasi belajar siswa. Jadi, jika motivasi belajar siswa mengalami peningkatan maka hasil belajar ranah afektif juga akan mengalami peningkatan. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa adanya peningkatan motivasi belajar siswa dengan demikian hasil belajar ranah afektif juga mengalami peningkatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
4. Kendala dan Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti yang bertindak sebagai guru mengalami beberapa kendala dan keterbatasan. Kendala dan keterbatasan yang dialami peneliti adalah sebagai berikut : a. Kendala dalam Penelitian Kendala yang pertama adalah berasal dari penerapan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran. Pada siklus I, siswa baru mengenal dan mengetahui permainan ular tangga yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Peneliti harus menjelaskan secara rinci dan baik agar siswa dapat memahami langkah-langkah dan peraturan permaianan ular tangga. Peneliti
juga
harus
mengkondisikan
siswa
dengan
baik
saat
pelaksanaannya. Pada siklus I, permainan ular tangga yang diterapkan pada kegiatan pembelajaran masih ada kekurangan dan kendala dalam menerapkannya. Pada siklus II, peneliti telah memperbaiki kekurangan dan kendala yang terjadi pada siklus I, dengan demikian penerapan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran siklus II dapat terlaksana dengan baik, efektif, efisien dan lebih kondusif. Kendala yang kedua adalah faktor kemampuan individual siswa dalam memahami materi yang dipelajari, hal ini jelas mempengaruhi pemahaman siswa terhadap materi tersebut. Faktor lainnya adalah faktor pada diri siswa yaitu kemampuan cepat atau lambat dalam menangkap dan memahami materi yang diajarkan. Faktor lain seperti suasana belajar sudah kondusif dan menyenangkan, serta fasilitas dan sumber belajar sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
tersedia
dengan
baik.
Peneliti
harus
benar-benar
teliti
dalam
memperhatikan siswa yang sulit dalam memahami materi yang dipelajari. Hal ini dapat diatasi dengan cara memberikan perhatian lebih bagi siswa yang lambat atau sulit dalam memahami materi yang dipelajari.
b. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan penelitian yang pertama adalah penentuan kelompok di dalam penerapan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran tidak berdasarkan kemampuan siswa dan tidak secara heterogen, melainkan penetuan kelompok ditentukan berdasarkan bangku duduk siswa. Keterbatasan penelitian yang kedua adalah papan ular tangga tidak dimodifikasi. Papan ular tangga yang digunakan sama seperti papan ular tangga pada umumnya. Keterbatasan penelitian yang ketiga adalah observasi yang dilakukan secara klasikal. Observasi ini dilakukan dengan mengamati aspek afektif dari 28 siswa yang berada di dalam kelas. Hal ini membutuhkan ketelitian bagi observer itu sendiri karena harus memperhatikan secara detail jumlah siswa keseluruhan untuk mengisi lembar observasi dan menyesuaikan dengan kriteria yang telah ditentukan pada lembar observasi. Keterbatasan yang keempat adalah keterbatasan waktu yang diberikan oleh pihak sekolah sehingga peneliti tidak dapat melanjutkan penelitian ke siklus berikutnya. Pada siklus I, hasil yang diperoleh belum mencapai target yang telah ditentukan, dan pada siklus II, hasil yang diperoleh hampir mencapai target yang telah ditentukan. Jadi, seharusnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
peneliti melanjutkan ke siklus berikutnya, tetapi peneliti tidak dapat melanjutkan ke siklus berikutnya dikarenakan waktu yang diberikan oleh pihak sekolah tidak memungkinkan untuk dilakukannya siklus berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan pada siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dapat disimpulkan bahwa : 1. Penerapan permainan ular tangga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 pada materi pembelajaran Hakikat Biologi. Hasil motivasi belajar siswa yang diperoleh pada siklus I mencapai kategori sangat rendah dengan persentase 17,86%, kategori rendah dengan persentase 14,28%, kategori sedang dengan persentase 42,86%, dan kategori tinggi dengan persentase mencapai 25%, sedangkan pada siklus II hasil motivasi belajar siswa yang diperoleh mencapai kategori tinggi dengan persentase 39,29% dan kategori sangat tinggi mencapai persentase 60,71%. Persentase kategori tinggi dan sangat tinggi jika dijumlahkan mencapai 100%. 2. Penerapan permainan ular tangga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XE SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 pada materi pembelajaran Hakikat Biologi. Untuk hasil belajar ranah kognitif, skor rata-rata hasil belajar kognitif siswa pada siklus I adalah 59,28 dengan persentase ketuntasan kelas sebesar 25%, sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan skor rata-rata hasil belajar siswa ranah kognitif
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
siswa mencapai 76,25 dengan persentase ketuntasan kelas sebesar 67,86%. Untuk hasil belajar ranah afektif siswa, pada siklus I, mencapai kategori tinggi dengan persentase hasil belajar ranah afektif siswa sebesar 81,5%, sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi kategori sangat tinggi dengan persentase mencapai 92,5%.
B. Saran Adapun beberapa saran yang dapat bermanfaat bagi seluruh pihak diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Penerapan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran merupakan suatu metode pembelajaran yang menarik untuk siswa. Namun, siswa baru mengenal dan mengetahui permainan ular tangga yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Guru maupun peneliti lain yang selanjutnya akan menerapkan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran harus menjelaskan secara rinci dan baik agar siswa dapat memahami langkahlangkah dan peraturan permaianan ular tangga, serta peneliti juga harus dapat mengkondisikan siswa dengan baik saat pelaksanaannya agar penerapan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, efektif, efisien dan lebih kondusif. 2. Penentuan kelompok di dalam kegiatan pembelajaran seharusnya berdasarkan kemampuan siswa dan secara heterogen. 3. Guru maupun peneliti lain yang selanjutnya akan menerapkan permainan ular tangga pada kegiatan pembelajaran harus memperhatikan papan ular
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
tangga yang digunakan dalam pembelajaran. Papan ular tangga yang digunakan seharusnya dimodifikasi sesuai dengan materi yang dipelajari. 4. Observasi yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini akan lebih baik jika dilakukan per kelompok. 5. Sebelum penelitian, waktu penelitian seharusnya dibicarakan dan dikordinasikan dengan pihak sekolah terlebih dahulu. Hal ini harus dilakukan dikarenakan apabila pada saat penelitian, hasil yang diperoleh belum mencapai target yang telah ditentukan, maka peneliti harus melanjutkan ke siklus ketiga atau siklus berikutnya. Jadi waktu yang tersedia memungkinkan untuk peneliti tetap melanjutkan penelitiannya ke siklus berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Alexander, Tri Saputra. 2012. Pemanfaatan Media Permainan Ular Tangga Pada Materi Pelajaran Biologi Filum Chordata Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas XF SMA Negeri 11 Yogyakarta. Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Arifin, Z., 2009. Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Echols, J dan Shadily, H. 2000. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT Gramedia. Ginnis, Paul. 2008. Trik dan Taktik Mengajar, Strategi Meningkatkan Pengajaran Di Kelas. Jakarta: PT. Indeks Husna, A. 2009. 100+ Permainan Tradisional Indonesia untuk Kreativitas, Ketangkasan, dan Keakraban. Yogyakarta: Penerbit Andi. Jihad dan Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. Rohmah, Noer. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Teras. Santrock, John W. 2009. Psikologi Pendidikan Edisi 3 Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika. Sardiman, 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sari, Lusiana Ayu Damar. 2014. Pengaruh Penggunaan Media Edukasi Ular Tangga Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Pada Materi Sistem Peredaran Pada Manusia. Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Slavin, Robert E., 2005, Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice. Bandung: Nusa Media. Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Surya, Mohamad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy. Suryabrata, Sumadi. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Grafindo Perkasa Rajawali.
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Susanto, Eko. 2009. 60 Games Untuk Mengajar, Membuka Dan Menutup Pelajaran. Yogyakarta: Lumbung Kita. Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar. Surabaya: Remaja Rosdakarya. Tampubolon, Saur. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Erlangga.
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1
SILABUS
Satuan pendidikan
: SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Program
: X/-
Semester
: 1
Tahun Pelajaran
: 2016/2017
Alokasi Waktu
: 8 x 45 Menit (8 JP)
Standar Kompetensi: : 1. Memahami hakikat Biologi sebagai ilmu. Kompetensi Dasar 1.1 Mengidentifika si ruang lingkup Biologi
Materi Pembelajaran Ruang lingkup Biologi. • Karakteristik Biologi sebagai ilmu. • Biologi sebagai ilmu dan kedudukannya. • Biologi
Kegiatan Pembelajaran Mengerjakan LKS I, melakukan permainan ular tangga, mengerjakan pretest dan posttest.
Indikator
Penilaian
• Mendiskripsikan karakteristik Biologi sebagai ilmu. • Menjelaskan cabang-cabang ilmu Biologi. • Menjelaskan objek kajian Biologi
Teknik Penilaian : • Tes Tertulis • Observasi Bentuk Instrumen : • Pretest, dan Posttest berupa soal
115
Alokasi Waktu (menit) 4 x 45
Sumber/ Bahan/ Alat
Nilai Karakter
Buku : - Aryulina, Dian, dkk,2004, Biologi 1, Esis, Jakarta. - Cambell Recce Mitchell, 2000,Biologi,
Tanggung jawab, menghargai perbedaan pendapat, kerjasama, motivasi tinggi dalam pembelajaran ,disiplin,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merupakan ilmu yang mengkaji makhluk hidup dengan segala permasalahannya. Biologi bagian dari sains yang memiliki karakteristik yang sama dengan ilmu sains lainnya. • Terdapat banyak cabang biologi antara lain morfologi, histologi, anatomi, fisiologi, dll.
1.2 Mendeskripsik an objek dan permasalahan biologi pada
Objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi
pada berbagai tingkat organisasi kehidupan.
Mengerjakan LKS II, melakukan permainan ular tangga,
• Mengidentifikasi contoh permasalahan Biologi pada berbagai tingkat
116
pilihan ganda, lembar observasi, kuisioner.
Teknik Penilaian : 4 x 45 • Tes Tertulis • Observasi Bentuk Instrumen :
Erlangga, perhatian, Jakarta. jujur. - Gunawan Susilowarno dkk,2007,Bio logi,Grasindo , Jakarta. - Buku Lain Alat: : - Laptop dan LCD, Bahan: - LKS, Bahan Presentasi, gambar, Media permaian ular tangga, bidak nama kelompok, kartu soal
Buku : - Cambell Recce Mitchell, 2000,Biologi,
Tanggung jawab, menghargai perbedaan pendapat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berbagai tingkat organisasi kehidupan (molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, organisme/ individu, populasi, komunitas,ekos istem, dan bioma).
kehidupan. • Objek kajian Biologi • Manfaat Biologi dari berbagai bidang dan kehidupan. • Masalah biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan. • Metode ilmiah. Dalam mempelajari dan mengembangkan ilmu Biologi digunakan metode ilmiah. Menyelesaikan masalah harus mampu melakukan kerja ilmiah dan mampu bersikap ilmiah.
mengerjakan posttest.
organisasi kehidupan. • Menyebutkan manfaat Biologi dari berbagai bidang dan kehidupan. • Mengidentifikasi tahapan atau langkah-langkah dalam metode ilmiah, beserta sikap ilmiah. • Menjelaskan susunan dari laporan ilmiah.
117
Pretest, dan Posttest berupa soal pilihan ganda, lembar observasi, kuisioner.
Erlangga, Jakarta. - Gunawan Susilowarno dkk,2007,Bio logi,Grasindo , Jakarta. - Buku Lain Alat: : - Laptop dan LCD, Bahan: - LKS, Bahan Presentasi, gambar, Media permaian ular tangga, bidak nama kelompok, kartu soal
kerjasama, motivasi tinggi dalam pembelajaran ,disiplin, perhatian, jujur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Kelas / Semester
: XE / I
Mata Pelajaran
: Biologi
Alokasi Waktu
: 4 x 45 menit (2 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi 1. Memahami Hakikat Biologi B. Kompetensi Dasar 1.1 Mengidentifikasi ruang lingkup Biologi. 1.2 Mendeskripsikan objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan (molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, organisme/ individu, populasi, komunitas,ekosistem, dan bioma). C. Indikator Kognitif • Mendeskripsikan karakteristik Biologi sebagai ilmu. • Menjelaskan cabang-cabang ilmu Biologi. • Menjelaskan objek kajian Biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan. • Mengidentifikasi contoh permasalahan Biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan. Afektif • Menunjukan sikap kerjasama dan keaktifan dalam diskusi kelompok. • Menunjukan sikap bertanggung jawab, sikap jujur, sikap menghargai, dan percaya diri. Psikomotorik • Melakukan permainan ular tangga pada submateri objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan. D. Tujuan Pembelajaran Kognitif • Setelah mengerjakan LKS, siswa dapat mendeskripsikan karakteristik Biologi sebagai ilmu. 118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
• • •
Setelah mengerjakan LKS, siswa dapat menjelaskan cabangcabang ilmu Biologi. Setelah melakukan permainan ular tangga, siswa dapat menjelaskan objek kajian Biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan. Setelah melakukan permainan ular tangga, siswa dapat mengidentifikasi contoh permasalahan Biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan.
Afektif • Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menunjukkan sikap kerjasama dan keaktifan. • Melalui permainan ular tangga, siswa dapat menunjukkan sikap bertanggung jawab, sikap jujur, sikap menghargai, dan percaya diri. Psikomotorik • Melalui media ular tangga, siswa dapat melakukan permainan ular tangga pada submateri objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan. E. Materi Pembelajaran 1. Ruang lingkup Biologi (karakteristik Biologi sebagai ilmu dan cabangcabang ilmu Biologi). 2. Objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan.
F. Model Pembelajaran Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Metode Pembelajaran : Permainan Ular Tangga, Diskusi Kelompok, Tanya Jawab
G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I
Kegiatan
Pendahuluan
Kegiatan Guru dan Siswa
Alokasi Waktu
1. Guru mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti mata pelajaran Biologi hari ini. 2. Menanyakan siswa yang tidak hadir hari ini. 3. Guru memberikan pretest.
10 menit
Fase
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Apersepsi dan Motivasi
Menyampaikan tujuan pembelajaran Eksplorasi
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok
Inti
Elaborasi
Konfirmasi/ Klarifikasi
Rangkuman/ Kesimpulan
Evaluasi Penutup
Refleksi Arahan/Tindak Lanjut
4. Guru mengajukan pertanyaan berupa pertanyaan lisan : - Apakah yang kalian ketahui dari Biologi? - Siapa diantara kalian yang mengetahui arti dari Biologi? (Siswa menanggapi pertanyaan yang disampaikan oleh guru) 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, siswa mendengarkan dengan baik. 6. Guru bertanya kepada siswa coba sebutkan apa saja cabang dari ilmu Biologi? 7. Mengorganisasi siswa kedalam 7 kelompok (tiap kelompok terdiri dari 4 orang). 8. Guru membagikan LKS ke setiap kelompok. 9. Siswa mengerjakan LKS yang telah diberikan pada setiap kelompok. 10. Salah satu perwakilan kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusinya. 11. Guru mengklarifikasi hasil dari jawaban yang belum tepat dan memberi penguatan pada jawaban yang sudah benar. 12. Guru bertanya kepada siswa apakah semua sudah memahami tentang ruang lingkup Biologi. 13. Guru membimbing siswa membuat rangkuman/kesimpulan tentang materi yang dibahas. 14. Guru mengajak siswa untuk melakukan evaluasi dengan mengajukan pertanyaan berupa pertanyaan lisan dan meminta siswa menjawab pertanyaan tersebut. 15. Guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat yang didapat dari pembelajaran hari ini. 16. Guru memberikan tugas kepada siswa membaca materi yang akan dibahas
120
60 menit
20 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
minggu berikutnya objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan.
Pertemuan II
Kegiatan
Pendahuluan
Fase
Apersepsi dan Motivasi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Eksplorasi
Inti
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok
Kegiatan Guru dan Siswa 1. Guru mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti mata pelajaran Biologi hari ini. 2. Menanyakan siswa yang tidak hadir hari ini. 3. Guru mengajukan pertanyaan lisan : - Coba sebutkan objek biologi dari berbagai tingkat organisasi biologi yang merupakan objek kajian Biologi? (Siswa menanggapi pertanyaan yang disampaikan oleh guru) 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, siswa mendengarkan dengan baik. 5. Guru mengajukan pertanyaan lisan : - Coba urutkan tingkat organisasi kehidupan dari yang terendah hingga tertinggi? - Coba sebutkan permasalahan Biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan? (Siswa menanggapi pertanyaan yang disampaikan oleh guru) 6. Mengorganisasi siswa kedalam 6 kelompok (tiap kelompok terdiri dari 4-5 orang). 7. Guru bertanya kepada siswa, apakah kalian pernah bermain ular tangga? ( Siswa menanggapi pertanyaan yang disampaikan oleh guru) 8. Lalu guru menjelaskan langkahlangkah dan peraturan dalam
121
Alokasi Waktu
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. 10. 11. Elaborasi 12.
13.
Konfirmasi/ Klarifikasi
Rangkuman/ Kesimpulan
14.
15.
16. Evaluasi Penutup
17. Refleksi 18. Arahan/Tindak Lanjut
H. Sumber Belajar 1. Buku paket Biologi kelas X 2. Internet I. Alat dan Bahan 1. Papan permainan ular tangga 2. Bidak/kartu nama
122
permainan ular tangga yang akan diterapkan dalam pembelajaran. Guru membagikan bidak sebagai tanda pengenal kelompok. Siswa melakukan permainan ular tangga dalam kegiatan pembelajaran. Selesei permainan, guru dan siswa menghitung poin yang didapatkan oleh setiap kelompok. Guru memberikan pujian dan apresiasi kepada seluruh kelompok yang telah melakukan permainan ular tangga dengan baik. Guru mengklarifikasi hasil dari jawaban yang belum tepat dengan bertanya kepada siswa secara bergilir dan memberi penguatan pada jawaban yang sudah benar. Guru bertanya kepada siswa apakah semua sudah memahami tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan. Guru membimbing siswa membuat rangkuman/kesimpulan tentang materi yang dibahas. Guru mengajak siswa untuk melakukan evaluasi dengan memberikan soal posttest dan meminta siswa menjawab soal tersebut. Guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat yang didapat dari pembelajaran hari ini. Guru memberikan tugas kepada siswa membaca materi yang akan dibahas minggu berikutnya yaitu manfaat Biologi dalam berbagai bidang.
55 menit
25 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. 4. 5. 6. 7.
Pulpen Spidol Papan tulis LCD Laptop
J. Penilaian No
Aspek
Teknik
Instrumen
1
Kognitif
Tes Tertulis
2
Afektif
Observasi
Soal Pretest (lampiran 11) dan Posttest (lampiran 13) Lembar Observasi Siswa (lampiran 20)
Yogyakarta, 30 Juni 2016
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN 3
Anggota Kelompok : 1. 2. 3. 4. LEMBAR KERJA SISWA (LKS) I
Judul
: Ruang Lingkup Biologi
Tujuan
:
1. Mendeskripsikan karakteristik Biologi sebagai ilmu. 2. Menjelaskan cabang-cabang ilmu Biologi.
Alat dan Bahan/Media : -
LKS
-
Alat tulis
Langkah Kerja : -
Kerjakan setiap soal-soal berikut ini dengan jawaban yang tepat!
-
Tuliskan jawaban pada kolom jawaban yang tersedia!
-
Buatlah kesimpulan!
Pertanyaan 1. Menurut kalian bagaimana karakteristik Biologi sebagai ilmu! Jelaskan! 2. Jelaskan cabang-cabang dari ilmu Biologi di bawah ini : a. Taksonomi 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Genetika c. Ekologi d. Botani e. Histologi f. Mikrobiologi g. Sitologi h. Anatomi i. Zoologi j. Morfologi
Hasil/Jawaban 1.
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.
a.
Taksonomi
b.
Genetika
c.
Ekologi
d.
Botani
e.
Histologi
f.
Mikrobiologi
g.
Sitologi
h.
Anatomi
i.
Zoologi
j.
Morfologi
Kesimpulan
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4
RUBRIK PENILAIAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) I NO 1
2
JAWABAN Apabila penjelasan jawaban mencangkup 6 sampai 8 aspek karakteristik Biologi sebagai ilmu seperti penjelasan dibawah ini : Biologi dikatakan sebagai ilmu karena memiliki objek yang jelas, menggunkan metode ilmiah, bersifat sistematis, logis, universal, objektif, analitis, dan verifikatif. - Objek yang jelas. Biologi memiliki objek yang jelas untuk dipelajari yaitu makhluk hidup, kajian merupakan benda konkret dan dapat ditangkap dengan indera. - Menggunakan metode ilmiah. Dalam mempelajari objek kajian Biologi digunakan metode ilmiah untuk menemukan kebenaran. - Sistematis. Agar mudah dikaji ilmu pengetahuan harus tersusun mulai yang sederhana menuju yang lebih kompleks. - Logis. Ilmu Biologi dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris, dimana suatu kajian atau teori didukung dengan fakta dan pembahasan yang masuk akal. - Universal. Dalam Biologi kaidah ilmu yang ada berlaku secara umum, dimana hal itu berlaku pada semua organisme. - Objektif. Biologi harus bersifat jujur dan apa adanya, dimana informasi yang disebarluaskan mengandung informasi yang sebenarnya sesua dengan hasil penelitian. - Analitis. Kajian dari sebuah ilmu akan menuju hal yang lebih khusus, seperti sifat, peranan, dan berbagai hubungan. - Verifikatif. Kebenaran dalam sebuah ilmu tidak bersifat mutlak, jadi sesuatu yang awalnya dianggap benar dapat menjadi salah jika nantinya ditemukan bukti-bukti baru. Apabila penjelasan jawaban hanya mencangkup 4 dan 5 aspek karakteristik Biologi sebagai ilmu. Apabila penjelasan jawaban hanya mencangkup 1 sampai 3 aspek karakteristik Biologi sebagai ilmu. Apabila menjelaskan 10 cabang ilmu Biologi dengan benar, seperti dibawah ini :
127
SKOR 30
15 5 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Cabang biologi yang mempelajari tentang klasifikasi, identifikasi, dan penamaan organisme. b. Cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat dari orang tua ke keturunannya. c. Cabang biologi yang mempelajari interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya. d. Cabang biologi yang mempelajari tumbuhan. e. Cabang biologi yang mempelajari kehidupan pada tingkat jaringan. f. Cabang biologi yang mempelajari mikroorganisme. g. Cabang biologi yang mempelajari tentang sel. h. Cabang biologi yang mempelajari hewan. i. Cabang biologi yang mempelajari struktur tubuh bagian dalam atau organ dalam suatu organisme. j. Cabang biologi yang mempelajari tentang bentuk dan struktur tubuh Apabila menjelaskan 10 cabang ilmu Biologi namun tidak menyebutkan inti jawaban yang dimaksud, seperti dibawah ini : a. Kalsifikasi. Identifikasi, dan penamaan organisme b. Pewarisan sifat dari orang tua ke keturunannya c. Interaksi antara organisme hidup dan lingkungannya d. Tumbuhan. e. Kehidupan pada tingkat jaringan. f. Mikroorganisme g. Sel h. Hewan i. Struktur tubuh bagian dalam atau organ dalam suatu organisme. j. Bentuk dan struktur tubuh Skor Maksimum
TOTAL SKOR PADA LKS =
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎
128
𝒙 𝟏𝟎𝟎
2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5
Permainan Ular Tangga I
Judul kehidupan.
: Objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi
Tujuan
:
1. Menjelaskan objek kajian Biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan. 2. Mengidentifikasi contoh permasalahan Biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan. Alat dan Bahan/Media : 1. 2. 3. 4.
Papan Ular Tangga Bidak Nama Kelompok Dadu Alat Tulis
Langkah Kerja : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
8.
9.
Bagilah siswa ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3-4 orang peserta. Sebelum permainan dimulai, jelaskan bahwa mereka akan bermain ular tangga dan tanyakan apakah mereka pernah bermain permainan tersebut. Setiap kelompok diberikan bidak nama kelompok. Perwakilan kelompok diminta untuk hompimpah dalam menentukan siapa yang melempar dadu terlebih dahulu. Semua pemain memulai dari petak nomer 1 Satu pertanyaan bernilai 10 poin. Setiap perwakilan kelompok melempar dadu sesuai urutannya lalu mengambil kartu soal secara acak di dalam kotak soal. Pengambilan soal disesuaikan dengan angka dadu yang diperoleh. Jika angka dadu yang diperoleh 1-4 maka soal diambil pada kotak soal dengan tingkat kesulitan sedang. Jika angka dadu yang diperoleh 5 atau 6 maka soal diambil pada kotak soal dengan tingkat kesulitan tinggi. Apabila kelompok tersebut dapat menjawab maka kelompok tersebut boleh menjalankan bidak sesuai dengan angka dadu yang didapat, sebaliknya jika kelompok tersebut tidak dapat menjawab maka tidak boleh melangkah. Pemain yang mendapat angka 6 dari pelemparan dadu, maka pemain tersebut mendapatkan kesempatan sekali lagi untuk melemparkan dan melangkahkan bidaknya lagi. Bagi pemain yang turun karena berada di petak ekor ular, maka dia akan mendapatkan punishment berupa pengurangan poin (5 poin). Dan pemain yang naik karena di petak tangga, maka dia akan mendapatkan reward berupa bonus poin (5 poin).
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Pemenang dari permainan adalah pemain yang mendapat poin tertinggi dari setiap pertanyaan yang diberikan. 11. Langkah terakhir adalah berilah senyuman dan pujian kepada siswa yang telah bermain dengan baik. Pertanyaan : No 1 2 3 4 5 6 7
8 9
10
11
12
13 14
Pertanyaan Sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama disebut... Jantung, Hati, Paru-paru, dan Ginjal termasuk objek biologi dalam tingkat organisasi kehidupan... Secara umum objek biologi mengkaji atau mempelajari... Populasi dari berbagai jenis organisme berinteraksi pada suatu tempat tertentu akan membentuk suatu... Objek biologi yang memiliki bidang kajian tertinggi adalah... Objek biologi yang memiliki bidang kajian terendah adalah... Agus akan melakukan transplantasi ginjal. Ginjal termasuk dalam organisasi kehidupan tingkat... Penyakit TBC merupakan permasalahan Biologi yang dapat dikaji pada tingkatan... dan.... Contoh masalah yang dapat dikaji pada tingkatan ekosistem perairan adalah... Anton mempunyai penyakit jantung pada dirinya. Permasalahan yang dimiliki Anton dapat termasuk pada tingkatan organisasi kehidupan... Kepadatan penduduk merupakan masalah yang terdapat pada objek biologi tingkatan... Senyawa, Partikel, Molekul, Atom, dan Residu. Yang termasuk tingkat organisasi kehidupan adalah... Seekor lalat, seekor singa, seekor gajah termasuk tingkatan organisasi kehidupan...
Jawaban Jaringan Organ Makhluk Hidup dan Kehidupan Komunitas Bioma Molekul Organ
Organ dan Sistem Organ Pencemaran Air, Banjir
Organ
Populasi
Molekul
Individu Kumpulan atom yang bergabung karena adanya ikatan kimia
Molekul adalah...
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
16
17 18
19
20
21
22
23
24
25
Benteng di Ujung Kulon atau harimau semater di pulau Sumatera adalah contoh dari...
Populasi
Kumpulan dari beberapa organ yang memiliki Sistem organ adalah... fungsi dan tugas saling berkaitan. Unit kehidupan terkecil Sel adalah... dari makhluk hidup Oragnisme tunggal yang memiliki berbagai sistem Individu adalah... organ dalam tubuhnya Molekul-Sel-JaringanUrutan tingkat organisasi kehidupan mulai Organ-Sistem Organdari yang paling sempit sampai yang paling Individu-Populasiluas adalah... Komunitas-EkosistemBioma Suatu sistem yang dibentuk oleh hubungan Ekosistem adalah timbal balik makhluk hidup dengan lingkungannya Sekumpulan organisme atau individu dari suatu Populasi adalah... spesies tertentu yang hidup dalam suatu wilayah disebut... Bioma padang rumput, tundra, taiga, gurun, hutan Sebutkan 5 contoh bioma! hujan tropis, hutan gugur, sabana Molekul, Sel, JaringanOrgan, Sistem Organ, Sebutkan 10 objek biologi dari berbagai Individu, Populasi, tingkat organisasi kehidupan! Komunitas, Ekosistem, Bioma Kepadatan kendaaran di kota Jakarta semakin meningkat dan asap kendaraan Terjadi polusi udara di yang dihasilkan oleh setiap kendaraan juga kota tersebut. meningkat. Penyakit yang timbul Menurut kalian permasalahan umum apa adalah sesak napas, batuk, yang akan terjadi dan akibat apa yang pusing ditimbulkan dari permasalahan tersebut pada manusia! Ekosistem danau, sungai, Sebutkan 3 contoh ekosistem! laut, hutan, sawah, pantai 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
27
28
29
30
berpasir Seseorang yang terkena penyakit kanker kulit, Sebutkan 3 permasalahan yang terjadi pada kanker paru-paru, patah tingkatan organisasi kehidupan organ! tulang, gagal ginjal, jantung koroner Molekul-Sel-JaringanUrutan tingkat organisasi kehidupan mulai Organ-Sistem Organdari yang paling sempit sampai yang paling Individu-Populasiluas adalah... Komunitas-EkosistemBioma Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan Apa yang dimaksud dengan Bioma? yang tinggal di suatu lokasi geografis tertentu Wilayah hutan tropis, Sebutkan 3 objek kajian biologi pada padang rumput, dan tingkatan bioma! padang pasir Masalah-masalah seperti penanggulangan penyakit kanker dan pengembangan Sel makanan seperti minuman hasil fermentasi dapat dikaji pada tingkat....
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 6
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Kelas / Semester
: XE / I
Mata Pelajaran
: Biologi
Alokasi Waktu
: 4 x 45 menit (2 x pertemuan)
A. Standar Kompetensi 1. Memahami Hakikat Biologi B. Kompetensi Dasar 1.2 Mendeskripsikan objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan (molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, organisme/ individu, populasi, komunitas,ekosistem, dan bioma). C. Indikator Kognitif • Menjelaskan manfaat Biologi dalam berbagai bidang. • Mengidentifikasi tahapan atau langkah-langkah dalam metode ilmiah, beserta sikap ilmiah. • Menjelaskan susunan dari laporan ilmiah. Afektif • Menunjukan sikap kerjasama dan keaktifan dalam diskusi kelompok. • Menunjukan sikap bertanggung jawab, sikap jujur, sikap menghargai, dan percaya diri. Psikomotorik • Melakukan permainan ular tangga pada submateri metode ilmiah. D. Tujuan Pembelajaran Kognitif • Setelah mengerjakan LKS, siswa dapat menyebutkan manfaat ilmu biologi dalam berbagai bidang. • Setelah melakukan permainan ular tangga, siswa dapat mengidentifikasi tahapan atau langkah-langkah dalam metode ilmiah, beserta sikap ilmiah.
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
•
Setelah melakukan permainan ular tangga, siswa dapat menjelaskan susunan dari laporan ilmiah.
Afektif • Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menunjukkan sikap kerjasama dan keaktifan. • Melalui permainan ular tangga, siswa dapat menunjukkan sikap bertanggung jawab, sikap jujur, sikap menghargai, dan percaya diri. Psikomotorik • Melalui media ular tangga, siswa dapat melakukan permainan ular tangga pada submateri metode ilmiah. E. Materi Pemebelajaran (Terlampir) 1. Manfaat Biologi dalam berbagai bidang. 2. Metode ilmiah. F. Model Pembelajaran Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif Metode Pembelajaran : Permainan Ular Tangga, Diskusi Kelompok, Tanya Jawab
G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I
Kegiatan
Pendahuluan
Kegiatan Guru dan Siswa
Alokasi Waktu
1. Guru mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti mata pelajaran Biologi hari ini. 2. Menanyakan siswa yang tidak hadir hari ini. 3. Guru mengajukan pertanyaan berupa pertanyaan lisan : - Mengapa kita perlu mempelajari Biologi? - Apakah mempelajari Biologi itu penting? (Siswa menanggapi pertanyaan yang disampaikan oleh guru) 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, siswa
10 menit
Fase
Apersepsi dan Motivasi
Menyampaikan tujuan
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pembelajaran
Eksplorasi
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok Inti Elaborasi
Konfirmasi/ Klarifikasi
Rangkuman/ Kesimpulan
Evaluasi Penutup Refleksi
Arahan/Tindak Lanjut
mendengarkan dengan baik. 5. Guru bertanya kepada siswa manfaat Biologi dapat dilihat dari bidang apa saja? ( Siswa menanggapi pertanyaan yang disampaikan oleh guru) 6. Mengorganisasi siswa kedalam 7 kelompok (tiap kelompok terdiri dari 4 orang). 7. Guru membagikan LKS ke setiap kelompok 8. Siswa mengerjakan LKS yang telah diberikan pada setiap kelompok. 9. Salah satu perwakilan kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusinya. 10. Guru mengklarifikasi hasil dari jawaban yang belum tepat dan memberi penguatan pada jawaban yang sudah benar. 11. Menanyakan pada siswa apakah semua sudah memahami tentang manfaat biologi dalam berbagai bidang. 12. Guru membimbing siswa membuat rangkuman/kesimpulan tentang materi yang dibahas. 13. Guru mengajak siswa untuk melakukan evaluasi dengan memberikan/menayangkan pertanyaan dan meminta siswa menjawab pertanyaan tersebut. 14. Guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat yang didapat dari pembelajaran hari ini. 15. Guru memberikan tugas kepada siswa membaca materi yang akan dibahas minggu berikutnya yaitu metode ilmiah.
135
60 menit
20 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pertemuan II
Kegiatan
Pendahuluan
Fase
Apersepsi dan Motivasi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Eksplorasi
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok Inti
Elaborasi
Konfirmasi/
Kegiatan Guru dan Siswa 1. Guru mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti mata pelajaran Biologi hari ini. 2. Menanyakan siswa yang tidak hadir hari ini. 3. Guru mengajukan pertanyaan berupa pertanyaan lisan : - Apa yang kalian ketahui dari metode ilmiah? - Dalam metode ilmiah seseorang harus bersikap seperti apa? (Siswa menanggapi pertanyaan yang disampaikan oleh guru.) 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, siswa mendengarkan dengan baik. 5. Guru bertanya kepada siswa, coba sebutkan apa yang kalian ketahui terkait langkah-langkah dari metode ilmiah? (Siswa menanggapi pertanyaan yang disampaikan oleh guru) 6. Mengorganisasi siswa kedalam kelompok menjadi 6 kelompok (tiap kelompok terdiri dari 4-5 orang). 7. Lalu guru menjelaskan kembali langkah-langkah dan peraturan dalam permainan ular tangga yang akan diterapkan dalam pembelajaran. 8. Guru membagikan bidak sebagai tanda pengenal kelompok. 9. Siswa melakukan permainan ular tangga dalam kegiatan pembelajaran. 10. Selesei permainan, guru dan siswa menghitung poin yang didapatkan oleh setiap kelompok. 11. Guru memberikan pujian dan apresiasi kepada seluruh kelompok yang telah melakukan permainan ular tangga dengan baik. 12. Guru mengklarifikasi hasil dari 136
Alokasi Waktu
10 menit
55 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Klarifikasi
13.
Rangkuman/ Kesimpulan
14.
15. Evaluasi Penutup
16. Refleksi
Arahan/Tindak Lanjut
17.
jawaban yang belum tepat dengan bertanya kepada siswa secara bergilir dan memberi penguatan pada jawaban yang sudah benar. Menanyakan pada siswa apakah semua sudah memahami tentang permasalahan biologi, manfaat biologi, dan metode ilmiah. Guru membimbing siswa membuat rangkuman/kesimpulan tentang materi yang dibahas. Guru mengajak siswa untuk melakukan evaluasi dengan memberikan soal posttest meminta siswa menjawab soal tersebut. Guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat yang didapat dari pembelajaran hari ini. Guru memberikan tugas kepada siswa membaca materi yang akan dibahas minggu berikutnya.
H. Sumber Belajar 1. Buku paket Biologi kelas X 2. Internet I. Alat dan Bahan 1. Papan permainan ular tangga 2. Bidak/kartu nama 3. Pulpen 4. Spidol 5. Papan tulis 6. LCD 7. Laptop J. Penilaian No
Aspek
Teknik
1
Kognitif
Tes Tertulis
2
Afektif
Observasi
137
Instrumen Soal Posttest (lampiran 15) Lembar Observasi Siswa (lampiran 20)
25 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN 7
Anggota Kelompok : 1. 2. 3. 4. LEMBAR KERJA SISWA (LKS) II
Judul
: Manfaat Biologi dalam berbagai bidang
Tujuan
:
1. Menjelaskan manfaat Biologi dalam berbagai bidang.
Alat dan Bahan/Media : -
LKS
-
Alat tulis
Langkah Kerja : -
Kerjakan setiap soal-soal berikut ini dengan jawaban yang tepat!
-
Tuliskan jawaban pada kolom jawaban yang tersedia!
-
Buatlah kesimpulan!
Pertanyaan 1. Jelaskan manfaat Biologi dalam berbagai bidang dibawah ini : a. Bidang Pertanian b. Bidang Peternakan c. Bidang Kedokteran 138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Bidang Industri
Hasil/Jawaban 1.
Kesimpulan
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 8
RUBRIK PENILAIAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) II NO
JAWABAN a. Manfaat Biologi di Bidang Pertanian : - Membantu petani dalam meningkatkan produksi pertanian - Melalui perkembangan bioteknologi dan bioologi molekuler, telah berhasil ditemukan rekayasa genetika untuk tanaman - Tanaman dapat dibudayakan dengan waktu yang singkat dengan menggunakan teknik kultur jaringan - Dari ilmu genetika, telah berhasil diciptakan buah-buah tanpa biji b. Manfaat Biologi di Bidang Peternakan - Dari kemajuan anatomi, fisiologi, genetika dan embriologi hewan telah ditemukan inseminasi buatan (kawin suntik) yang bertujuan untuk memperoleh hewan ternak dengan kualitas yang diinginkan 1 - Meningkatkan produksi hewan ternak - Penemuan teknik fertilisasi in vitro c. Manfaat Biologi di Bidang Kedokteran - Bagi orang yang mengalami kerusakan organ telah ditemukan pemecahan dari masalah tersebut yaitu transplatansi organ - Pembuatan vaksin-vaksin - Teknik bayi tabung - Penemuan antibiotik untuk membunuh bakteri yang dapat menyebabkan penyakit d. Manfaat Biologi di Bidang Industri - Pemanfaatan beberapa jenis mikroorganisme dalam industri makanan, misalnya industri pembuatan tempe, kecap, yoghurt, nata de coco, keju, atau minuman dan makanan fermentasi lainnya. Skor Maksimum
TOTAL SKOR PADA LKS =
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒃𝒆𝒏𝒂𝒓
𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎
140
𝒙 𝟏𝟎𝟎
SKOR
25
25
25
25
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 9
Permainan Ular Tangga II
Judul
: Metode Ilmiah
Tujuan
:
1. Mengidentifikasi tahapan atau langkah-langkah dalam metode ilmiah, beserta sikap ilmiah. 2. Menjelaskan susunan dari laporan ilmiah. Alat dan Bahan/Media : 1. 2. 3. 4.
Papan Ular Tangga Bidak Nama Kelompok Dadu Alat Tulis
Langkah Kerja : 1.
Bagilah siswa ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3-4 orang peserta. 2. Sebelum permainan dimulai, jelaskan bahwa mereka akan bermain ular tangga dan tanyakan apakah mereka pernah bermain permainan tersebut. 3. Setiap kelompok diberikan bidak nama kelompok. 4. Perwakilan kelompok diminta untuk hompimpah dalam menentukan siapa yang melempar dadu terlebih dahulu. 5. Semua pemain memulai dari petak nomer 1 6. Satu pertanyaan bernilai 10 poin. 7. Setiap perwakilan kelompok melempar dadu sesuai urutannya lalu mengambil kartu soal secara acak di dalam kotak soal. Pengambilan soal disesuaikan dengan angka dadu yang diperoleh. Jika angka dadu yang diperoleh 1-4 maka soal diambil pada kotak soal dengan tingkat kesulitan sedang. Jika angka dadu yang diperoleh 5 atau 6 maka soal diambil pada kotak soal dengan tingkat kesulitan tinggi. Apabila kelompok tersebut dapat menjawab maka kelompok tersebut boleh menjalankan bidak sesuai dengan angka dadu yang didapat, sebaliknya jika kelompok tersebut tidak dapat menjawab maka tidak boleh melangkah. 8. Pemain yang mendapat angka 6 dari pelemparan dadu, maka pemain tersebut mendapatkan kesempatan sekali lagi untuk melemparkan dan melangkahkan bidaknya lagi. 9. Bagi pemain yang turun karena berada di petak ekor ular, maka dia akan mendapatkan punishment berupa pengurangan poin (5 poin). Dan pemain yang naik karena di petak tangga, maka dia akan mendapatkan reward berupa bonus poin (5 poin). 10. Pemenang dari permainan adalah pemain yang mendapat poin tertinggi dari setiap pertanyaan yang diberikan.
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Langkah terakhir adalah berilah senyuman dan pujian kepada siswa yang telah bermain dengan baik.
Pertanyaan : No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
12
13
14
Pertanyaan Ciri objek yang nilainya beragam disebut... Sebutkan 2 jenis variabel! Pendapat mengenai suatu objek khusus atau peristiwa teretntu disebut... Di dalam laporan ilmiah terdapat intisari dari hasil percobaan dan pembahasan yang biasa disebut... Dalam laporan ilmiah, data kualitatif penyajiannya dapat berupa... Jawaban sementara terhadap rumusan masalah disebut... Pemaparan mengenai hal-hal yang akan kita kerjakan beserta cara mengerjakannya disebut... Hal-hal yang ditemukan dan terjadi dalam percobaan disebut... 2 Contoh variabel pada percobaan pertumbuhan tanaman adalah... Apel malang berwarna hijau, jeruk rasanya asam, tinggi batang 5 cm. Manakah yang merupakan data kuantitatif! Jujur terhadap fakta, Bertanggung jawab, Melakukan penelitian untuk kepentigan sendiri, Disiplin dan Tekun, Peduli terhadap lingkungan. Yang bukan merupakan sikap ilmiah yang harus diterapkan oleh setiap ilmuwan adalah... Dalam metode ilmiah, sebelum melakukan percobaan, seseorang harus melakukan perencanaan percobaan yang meliputi... Pengajuan pertanyaan, Tujuan, Metode, Hasil, Kesimpulan. Yang bukan merupakan isi dari laporan ilmiah adalah...
Jawaban Variabel Variabel bebas dan variabel terikat Opini Kesimpulan Skema atau uraian data pengamatan secara rinci Hipotesa Metode Hasil suatu percobaan Tinggi batang, jumlah daun Tinggi batang 5 cm
Melakukan penelitian untuk kepentingan sendiri
Individu
Pengajuan pertanyaan Informasi yang diperoleh dari bukti-bukti pada data
Fakta adalah...
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
16
17
Sebutkan susunan dari laporan ilmiah?
Dalam laporan ilmiah, data kuantitatif dapat berupa... dan penyajiannya dalam bentuk...., ..., dan... Apa hipotesis dari rumusan masalah ini “Mengapa tanaman A lebih baik di tempat terbuka daripada di tempat yang tertutupi?”
18
Sebutkan tahapan dalam metode ilmiah!
19
Sebutkan 5 sikap ilmiah!
20
21
22
23
Buatlah tujuan suatu percobaan dari hipotesis ini “Cahaya matahari mempengaruhi kecepatan pertumbuhan tanaman A” Variabel terikat dari pernyataan “Semakin tinggi temperatur air semakin cepat telur masak” adalah... Hipotesis untuk penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberian Pupuk Urea Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung” adalah... Seorang siswa kelas X hendak meneliti pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi suatu enzim. Yang tergolong variabel bebas adalah... 143
Rumusan masalah, Hipotesis, Tujuan, Metode, Hasil, Pembahasan, Kesimpulan Angka, penyajiannya dalam bentuk tabel, diagram dan grafik Karena di tempat terbuka tanaman A mendapatkan cahaya matahari Merumuskan masalah, Mengajukan Hiotesis, Melakukan percobaan, Menarik kesimpulan, dan Menulis laporan ilmiah Dapat membedakan antara fakta dan opini, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan argumentasi, mengembangkan keingintahuan, kepedulian terhadap lingkungan, berpendapat secara ilmiah dan kritis, berani mengusulkan perbaikan dan bertanggungjawab terhadap usulan tersebut, bekerjasama, jujur terhadap fakta, disiplin dan tekun Untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap tanaman A Waktu yang diperlukan untuk merebus telur Pemberian pupuk urea mempengaruhi pertumbuhan tanaman jagung Suhu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Laporan ilmiah adalah...
25
Apa yang dimaksud dengan variabel bebas dan variabel terikat?
26
Metode ilmiah adalah...
27
28
29
30
Laporan yang berisi penjelasan dalam bentuk uraian dan tulisan berdasarkan hasil dari suatu percobaan Variabel bebas merupakan faktor yang diubah Variabel terikat merupakan faktor yang berubah tergantung perubahan variabel bebas Cara atau tahapan tertentu yang harus dikerjakan oleh ilmuwan dalam melakukan suatu penelitian
Buatlah rumusan masalah dari pernyataan Mengapa pertumbuhan ini “Tanaman A lebih baik pertumbuhannya tanaman A lebih baik di di tempat terbuka dibandingkan dengan di tempat terbuka? tempat yang tertutup” Kelompok kontrol merupakan kelompok yang tidak diberikan perlakuan, Apa perbedaan kelompok kontrol dan sedangkan Kelompok kelompok perlakuan dalam suatu perlakuan diberi satu atau percobaan? lebih perlakuan yang disesuaikan dengan tujuan percobaan “Ketupat Lebih Tahan Lama Dibandingkan Nasi”. Mengapa nasi cepat basi? Rumusan masalah yang tepat dari judul di atas adalah... “Seorang penggemar ikan koi mendapati ikannya banyak yang mati secara berturutturut dalam beberapa hari dengan gejala ada bercak-bercak di tubuhnya”. Terinfeksi penyakit Hipotesis /dugaan penyebab kematian ikan koi dengan gejala tersebut adalah ikan koi mati karena... kurang makanan, kurang oksigen atau terinfeksi penyakit?
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 10
KISI-KISI SOAL PRETEST
Jenjang Pendidikan
: Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: X/I
Jumlah Soal
: 20
Alokasi Waktu
: 20 menit
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Ranah Kognitif
C1 1.1 Mengidentifikasi ruang lingkup Biologi.
Ruang Lingkup Biologi
Kunci Jawaban
Indikator
Mendiskripsikan karakteristik Biologi sebagai ilmu Menjelaskan cabangcabang ilmu Biologi.
145
C2
1, 3
4, 6
C3
C4 2
5
C5
Bentuk Soal
C6 1.A 2.D 3.D 4.C 5.B 6.B
Pilihan Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Objek dan permasalah 1.2 Mendeskripsikan objek dan an biologi permasalahan biologi pada berbagai pada tingkat organisasi kehidupan berbagai (molekul, sel, jaringan, organ, tingkat sistem organ, organisme/ individu, organisasi populasi, komunitas,ekosistem, dan kehidupan. bioma).
Manfaat Biologi dalam berbagai bidang.
Menjelaskan objek kajian Biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan
7.D 8.A 9.C 10.E
7, 8, 9, 10
Mengidentifikasi contoh permasalahan Biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan.
11
11.A
12
12.B 13.A 14.B
Menjelaskan manfaat Biologi dalam berbagai bidang. 13, 14
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Metode ilmiah.
Mengidentifikasi tahapan atau langkah-langkah dalam metode ilmiah, beserta sikap ilmiah.
17, 18
15
16
15.A 16.D 17.D 18.A
Menjelaskan susunan dari laporan ilmiah. 19
147
20
19.C 20.B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PETUNJUK PENILAIAN PILIHAN GANDA Nomor Soal
Bobot Soal
1-20
1
Jumlah Skor Maksimal
20
Jika benar mendapatkan skor 1 Jika salah mendapatkan skor 0
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 11
KISI-KISI SOAL POSTTEST I
Jenjang Pendidikan
: Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: X/I
Jumlah Soal
: 20
Alokasi Waktu
: 20 menit
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Ranah Kognitif
C1 1.1 Mengidentifikasi ruang lingkup Biologi.
Ruang Lingkup Biologi
Kunci Jawaban
Indikator C2
C3
C4
C5
Bentuk Soal
C6
Mendiskripsikan karakteristik Biologi sebagai ilmu 2
1.2 Mendeskripsikan objek dan
149
1
1.D 2.D
Pilihan Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan (molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, organisme/ individu, populasi, komunitas,ekosistem, dan bioma).
Menjelaskan cabangcabang ilmu Biologi.
Objek dan permasalah an biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan.
Menjelaskan objek kajian Biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan
Mengidentifikasi contoh permasalahan Biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan.
150
3, 8
9, 10, 12, 14, 15, 16
5, 6, 7
4
11, 13
17, 18, 19, 20
3.C 4.A 5.B 6.E 7.E 8.A 9.D 10.A 11.C 12.C 13.B 14.C 15.D 16.E
17.D 18.A 19.D 20.A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PETUNJUK PENILAIAN PILIHAN GANDA Nomor Soal
Bobot Soal
1-20
1
Jumlah Skor Maksimal
20
Jika benar mendapatkan skor 1 Jika salah mendapatkan skor 0
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 12
KISI-KISI SOAL POSTTEST II
Jenjang Pendidikan
: Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/Semester
: X/I
Jumlah Soal
: 20
Alokasi Waktu
: 20 menit
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Ranah Kognitif Indikator C1
1.2 Mendeskripsikan objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan (molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, organisme/ individu, populasi, komunitas,ekosistem, dan bioma).
Permasalah an Biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan.
Mengidentifikasi contoh permasalahan Biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan.
152
C2
2
C3
C4
1
C5
Kunci Jawaban
Bentuk Soal
1.B 2.A
Pilihan Ganda
C6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Manfaat Biologi dalam berbagai bidang.
Menjelaskan manfaat Biologi dalam berbagai bidang.
Metode ilmiah.
Mengidentifikasi tahapan atau langkah-langkah dalam metode ilmiah, beserta sikap ilmiah.
Menjelaskan susunan dari laporan ilmiah.
153
6
3, 4,
11
15
19
12,
3.B 4.D 5.C 6.A
5
8, 13, 14, 16,
7, 9, 10, 17
18, 20
7.D 8.A 9.C 10.C 11.E 13.A 14.B 15.D 16.C 17.D 12.B 18.A 19.C 20.B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PETUNJUK PENILAIAN PILIHAN GANDA Nomor Soal
Bobot Soal
1-20
1
Jumlah Skor Maksimal
20
Jika benar mendapatkan skor 1 Jika salah mendapatkan skor 0
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN 13
KISI-KISI KUISIONER MOTIVASI SISWA AWAL
Aspek yang diukur
Indikator Perasaan senang terhadap pelajaran Biologi Kesiapan dan kemauan siswa untuk memahami pelajaran Biologi
Minat
Pernyataan
Pernyataan
positif
negatif
1
5
2
6
3
7
4
8
9
15
10
16
11
17
12
18
13
19
14
20
Memperhatikan penjelasan materi pelajaran Biologi baik dari guru maupun teman Kesungguhan dalam mengerjakan tugas individu maupun yang diberikan dalam kelompok Ketertarikan untuk mempelajari Biologi Mengikuti jalannya diskusi kelompok Mencari jawaban soal dari berbagai
Keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran
sumber pustaka Menanggapi penjelasan atau pembahasan yang diberikan oleh guru Memberikan pendapat dalam diskusi kelompok maupun kelas Tanggung jawab terhadap kegiatan pembelajaran dalam pencapaian hasil kelompok
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN 14
KISI-KISI KUISIONER MOTIVASI SISWA AKHIR
Aspek yang diukur
Indikator Kesiapan dan kemauan siswa untuk memahami pelajaran Biologi
Pernyataan
Pernyataan
positif
negatif
1
4
2
5
3
6
7
11
8
12
9
13
10
14
15
18
16
19
17
20
Memperhatikan penjelasan materi Minat
pelajaran Biologi baik dari guru maupun teman Kesungguhan dalam mengerjakan tugas individu maupun yang diberikan dalam kelompok Permainan ular tangga yang digunakan menarik Meningkatkan semangat belajar siswa
Permainan ular
Perasaan senang terhadap
tangga
pembelajaran Biologi melalui permainan ular tangga Membangun kerjasama yang baik antar siswa dalam kelompok Mengikuti jalannya pembelajaran melalui permainan ular tangga dengan
Keterlibatan siswa
baik
dalam proses
Menanggapi penjelasan atau
pembelajaran
pembahasan yang diberikan oleh guru Memberikan pendapat dalam diskusi kelompok maupun kelas
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN 15
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI SISWA
Ranah Afektif
Penerimaan
Aspek yang diukur
No Pernyataan
Kesiapan Siswa
1
Perhatian Siswa
3, 11
Sikap Bertanggung Jawab
6, 18
Interaksi Antar Siswa Maupun Guru
4
Keaktifan Siswa
5, 10, 14, 16
Sikap Kerjasama
7
Sikap Percaya Diri
19
Sikap Menghargai
15, 17
Sikap Jujur
8, 20
Partisipasi
Penilaian Dan Penentuan Sikap
Rasa Hormat
2
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 16
DATA PERHITUNGAN KUISIONER MOTIVASI BELAJAR SISWA AWAL
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 4 3 3 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 2 2 3
2 3 4 4 2 3 3 1 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 2 3 1 1 3
3 4 3 3 2 3 3 2 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 2 4 1 2 4
4 4 3 4 2 3 3 2 3 3 4 4 2 3 4 2 3 3 2 4 2 1 3
5 3 4 3 2 4 4 2 2 3 3 4 2 4 5 3 3 3 1 4 2 2 3
6 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 5 4 4 4 3 5 2 2 3
7 4 3 3 2 3 3 1 2 4 3 4 2 3 5 3 2 3 2 4 2 1 3
8 5 4 4 3 3 4 2 2 5 4 5 3 4 4 3 3 3 2 4 2 2 4
9 4 3 3 2 3 3 1 2 4 3 4 2 3 4 2 2 3 2 4 2 1 3
Skor Tiap Nomor Soal 10 11 12 13 14 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 1 2 2 1 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 2 2 2 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 4 4 3 3 4 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 3 4 2 2 3
158
15 4 4 3 2 3 4 2 2 4 3 4 2 3 4 4 3 2 2 4 2 2 4
16 5 4 3 3 4 4 1 3 5 3 4 2 3 5 2 2 3 2 4 2 2 3
17 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 1 4
18 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 1 2 3
19 4 3 3 3 3 3 1 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 1 2 4
20 5 4 4 3 4 4 2 3 4 3 4 3 4 5 4 3 4 3 4 2 2 4
Total 77 67 66 51 66 68 34 52 74 64 77 49 65 81 61 57 59 46 78 34 33 65
% Skor 77 67 66 51 66 68 34 52 74 64 77 49 65 81 61 57 59 46 78 34 33 65
Keterangan Tinggi Sedang Sedang Sangat Rendah Sedang Sedang Sangat Rendah Rendah Tinggi Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Sedang Sedang Sedang Rendah Tinggi Sangat Rendah Sangat Rendah Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23 24 25 26 27 28
23 24 25 26 27 28
4 4 3 3 3 2
3 3 3 3 3 1
4 4 3 3 2 2
3 3 3 2 2 2
4 4 3 2 2 2
4 4 4 4 3 2
3 4 3 3 4 2 2 3 4 3 4 3 3 4 2 2 3 3 3 4 2 2 4 1 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 1 1 3 2 3 1 2 1 1 2 2 1 2 % Kelas Kategori Sangat Rendah % Kelas Kategori Rendah % Kelas Kategori Sedang % Kelas Kategori Tinggi % Kelas Kategori Sangat Tinggi Skor Rata-Rata Kelas % Kelas Yang Mencapai Kategori Tinggi dan Sangat Tinggi
159
4 3 3 3 3 2
4 4 4 3 3 1
4 4 4 4 3 2
4 4 3 3 3 2
4 4 4 3 3 3
70 68 62 58 50 36
70 68 62 58 50 36 17,86 14,28 42,86 25 0 59,57 25
Tinggi Tinggi Sedang Sedang Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 17
DATA PERHITUNGAN KUISIONER MOTIVASI BELAJAR SISWA AKHIR
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 4 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 3 4 5 4 5 5 4 5 3 3 4
2 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5
3 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 3 4 4
4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5
5 4 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 3 5 4 3 4 4 3 5 4 3 5
6 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4
7 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5
8 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5
9 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4
Skor Tiap Nomor Soal 10 11 12 13 14 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4
160
15 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 3 3 5
16 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 5 5 4 5 4 4 5
17 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 5 3 4 3 3 4 4 4 5 3 3 4
18 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4
19 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4
20 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5
Total 89 89 87 81 85 88 77 82 93 84 90 78 86 86 80 91 93 81 95 75 76 91
% Skor 89 89 87 81 85 88 77 82 93 84 90 78 86 86 80 91 93 81 95 75 76 91
Keterangan Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23 24 25 26 27 28
23 24 25 26 27 28
5 4 4 4 4 3
5 4 4 5 4 4
4 5 4 5 4 4
5 5 5 5 5 4
5 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4
5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 % Kelas Kategori Sangat Rendah % Kelas Kategori Rendah % Kelas Kategori Sedang % Kelas Kategori Tinggi % Kelas Kategori Sangat Tinggi Skor Rata-Rata Kelas % Kelas Yang Mencapai Kategori Tinggi dan Sangat Tinggi
161
5 4 4 4 3 3
4 5 4 5 4 4
5 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4
5 4 4 5 4 4
96 85 83 88 83 77
96 85 83 88 83 77 0 0 0 39,28 60,71 85,32 100
Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 18
NILAI PRETEST
No
Nama Siswa
Skor Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Jumlah Rata-Rata %Ketuntasan Kelas
9 10 11 13 8 11 8 8 11 10 12 9 13 11 12 10 9 11 11 10 9 11 11 10 7 14 9 11
162
Nilai Individu
Keterangan
45 50 55 70 40 55 40 40 55 50 60 45 65 55 60 50 45 55 55 50 45 55 55 50 35 70 45 55 1395 49,82 0
Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 19
NILAI POSTTEST SIKLUS I
No
Nama Siswa
Skor Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Jumlah Rata-Rata %Ketuntasan Kelas
15 13 13 12 12 11 12 11 16 11 15 11 15 15 9 6 11 12 16 9 10 12 13 12 15 13 14 11
163
Nilai Individu
Keterangan
75 65 65 60 60 55 60 55 80 55 75 55 75 75 45 30 55 60 80 45 50 60 65 60 75 65 70 55 1660 59,28 25
Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 20
NILAI POSTTEST SIKLUS II
No
Nama Siswa
Skor Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
01 02 03 04 05 06 07 08 09 010 011 012 013 014 015 016 017 018 019 020 021 022 023 024 025 026 027 028 Jumlah Rata-Rata %Ketuntasan Kelas
15 16 14 13 15 17 14 15 15 15 17 13 15 18 15 17 18 13 16 14 14 18 19 15 13 18 10 14
164
Nilai Individu
Keterangan
75 80 75 65 75 85 70 75 75 75 85 65 75 90 75 85 90 65 80 70 70 90 95 75 65 90 50 70 2135 76,25 67,86
Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 21
HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS I
Observer 1 2
Skor Tiap Nomor Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 3 3 3 5 3 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 3 4 3 3 3 4 4 5 4 4 4 Rata-Rata Persentase Skor Observer 1 dan 2
165
Skor Total 82 81
Persentase (%) 82 81 81,5%
Keterangan Tinggi Tinggi Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 22
HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS II
Observer 1 2
Skor Tiap Nomor Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 Rata-Rata Persentase Skor Observer 1 dan 2
166
Skor Total 94 91
Persentase (%) 94 91 92,5%
Keterangan Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 23
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 24
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 25
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 26
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 27
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 28
205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 29
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 30
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 31
219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 32
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 33
224