Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN NO. 1 SIKARA Ira Astrina Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Permasalahan utama dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah rendahnya aktivitas terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN No. 1 Sikara melalui pendekatan keterampilan proses pada materi karya bertekhnologi sederhana dalam pembelajan Sains. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Sains melalui pendekatan keterampilan proses. Penelitian ini dilaksanakan di SDN No.1 Sikara Kecamatan Sindue Tobata Kabupaten Donggala, pada tanggal 08 September 2015 sampai dengan tanggal 16 September 2015. Instrumen pengumpulan data terdiri atas: lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi penilaian aktivitas belajar siswa, dan tes evaluasi hasil belajar. Penelitian tindakan ini berlangsung dalam 2 siklus. Hasil observasi siklus I dan II menunjukkan bahwa siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran serta penilaian efektif siswa yang terus meningkat ke kategori sangat baik. Berdasarkan analisis hasil tes pada siklus I siswa yang tuntas 8 dari 14 siswa, tuntas klasikal 57,14%, pada siklus II siswa yang tuntas 11 dari 14 siswa, tuntas klasikal 81,80%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan hasil belajar sains siswa kelas IV SDN No. 1 Sikara.
Kata Kunci : Pendekatan Keterampilan Proses, Hasil Belajar Sains
I. PENDAHULUAN Seiring dengan berlakunya kembali Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) maka guru dituntut kreatif dalam merancang program pembelajaran. Hal ini di maksudkan agar guru mampu meningkatkan strategi pembelajaran supaya peserta didik mencapai hasil belajar sebagai mana yang diharapkan. Namun berdasarkan fakta yang terjadi saat ini adalah hasil belajar siswa kelas IV SDN No. 1 Sikara pada mata pelajaran IPA masih rendah. Hal tersebut disebabkan guru lebih memilih mengajar dengan cara yang dianggap mudah yaitu menggunakan metode ceramah.
¹Jurusan Ilmu Pendidikan, Program Studi PGSD. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako, No.Stambuk A 471 10 131
1
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X Metode ceramah hanya membuat siswa menjadi bosan, tidak kreatif, dan hanya bercerita dengan teman saat proses belajar mengajar berlangsung karena pembelajaran hanya berpusat pada guru dan guru yang bertindak aktif sementara siswa hanya duduk diam sebagai pendengar. Keterampilan proses ialah pendekatan pembelajaran yang bertujuan mengembangkan sejumlah kemampuan fisik dan mental sebagai dasar untuk mengembangkan kemampuan yang lebih tinggi pada diri siswa. Pendekatan keterampilan proses adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep dan teoriteori dengan keterampilan intelektual dan sikap ilmiah siswa sendiri. Siswa diberi kesempatan untuk terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan ilmiah seperti yang dikerjakan para ilmuwan, tetapi pendekatan keterampilan proses tidak bermaksud menjadikan setiap siswa menjadi ilmuwan. Pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses dilaksanakan dengan maksud karena IPA merupakan alat yang potensial untuk membantu mengembangkan kepribadian siswa. Kepribadian yang berkembang merupakan prasyarat untuk melangkah ke profesi apapun yang diminati siswa (Popy, 2009:1). Proses dapat didefinisikan sebagai perangkat keterampilan kompleks yang digunakan ilmuwan dalam melakukan penelitian ilmiah. Proses merupakan konsep besar yang dapat diuraikan menjadi komponen-komponen yang harus dikuasai seseorang bila akan melakukan penelitian (Popy, 2009:2). Keterampilan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar dan perbuatan secara efisien dan efektif untuk mencapai suatu hasil tertentu, termasuk kreativitas.Dengan demikian Pendekatan Keterampilan Proses adalah perlakuan yang diterapkan dalam pembelajaran yang menekankan pada pembentukan keterampilan memperoleh
pengetahuan
kemudian
mengkomunikasikan
perolehannya.Keterampilan memperoleh pengetahuan dapat dengan menggunakan kemampuan olah pikir (psikis) atau kemampuan olah perbuatan (fisik) (Popy, 2009:2). Untuk mengajarkan keterampilan proses, siswa benar-benar melakukan pengamatan, pengukuran, pemanipulasian variabel dan sebagainya. Ringkasnya,
2
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X siswa bertindak sebagai ilmuwan. Oleh karena itu pendekatan ini lebih banyak melibatkan siswa dengan obyek-obyek konkrit, yaitu siswa aktif berbuat. Pendekatan keterampilan proses memberi siswa pemahaman yang valid tentang hakikat sains. Siswa dapat menghayati keasyikan sains dan dapat lebih baik memahami fakta-fakta dan konsep-konsep. Siswa diberi kesempatan untuk belajar sambil berbuat, menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup. Pendekatan keterampilan proses menekankan bagaimana siswa belajar, bagaimana mengelola perolehannya, sehingga mudah dipahami dan digunakan dalam kehidupan di masyarakat. Dalam proses pembelajaran diusahakan agar siswa memperoleh pengalaman dan pengetahuan sendiri, melakukan penyelidikan ilmiah, melatih kemampuan-kemampuan intelektualnya, dan merangsang keingintahuan serta dapat memotivasi kemampuannya untuk meningkatkan pengetahuannya yang baru
diperolehnya.
Dengan
mengembangkan
keterampilan-keterampilan
memproseskan perolehan anak akan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan dan mengembangkan sikap ilmiah dan nilai yang dituntut. Dengan demikian, keterampilan-keterampilan itu menjadi roda penggerak penemuan dan pengembangan fakta dan konsep. Trianto
(2010:144)
mengemukakan
langkah-langkah
pelaksanaan
keterampilan proses sebagai berikut: 1. Mengamati, keterampilan mengumpulkan data atau informasi melalui penerapan dengan indera. 2. Menggolongkan (mengklasifikasikan), yaitu keterampilan menggolongkan benda, kenyataan, konsep, nilai atau kepentingan tertentu. Untuk membuat penggolongan perlu ditinjau persamaan atau perbedaan antara benda, kenyataan atau konsep sebagai dasar penggolongan. 3. Menafsirkan (menginterpretasikan), yaitu keterampilan menafsirkan sesuatu berupa benda, kenyataan, peristiwa konsep dan informasi yang telah dikumpulkan melalui pengamatan, perhitungan, penelitian atau eksperimen. 4. Meramalkan, yaitu mengantisipasi atau menyimpulkan suatu hal yang akan terjadi pada waktu yang akan datang berdasarkan perkiraan atas kecenderungan atau pola
3
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X tertentu atau hubungan antar data atau informasi. Misalnya berdasarkan pengalaman tentang keadaan cuaca sebelumnya, apabila mendung pasti akan terjadi hujan atau sebaliknya. Siswa dapat meramalkan keadaan cuaca yang akan terjadi. Meramal tidak sama dengan menebak. Menebak adalah memperkirakan suatu hal tanpa berdasarkan data atau informasi yang ada. 5. Menerapkan, yaitu menggunakan hasil belajar berupa informasi, kesimpulan, konsep, hokum, teori dan keterampilan. Melalui penerapan, hasil belajar dapat dimanfaatkan, diperkuat, dikembangkan atau dihayati. 6. Merencanakan penelitian, yaitu keterampilan yang amat penting karena menentukan berhasil-tidaknya penelitian. Keterampilan ini perlu dilatih, Karena selama ini pada umumnya kurang diperhatikan dan kurang terbina. Pada tahap ini ditentukan masalah atau objek yang akan diteliti, tujuan dan ruang lingkup penelitian, sumber data atau informasi, cara analisis, alat dan bahan atau sumber kepustakaan yang diperlukan. Jumlah orang yang terlibat, langkah-langkah pengumpulan dan pengolahan data atau informasi, serta tata cara melakukan penelitian. Mengkomunikasikan, yaitu menyampaikan perolehan atau hasil belajar kepada orang lain dalam bentuk tulisan, gambar, gerak, tindakan atau penampilan. Selanjutnya
Semiawan
(1992:14)
mengemukakan
bahwa
pengertian
keterampilan proses adalah suatu keterampilan yang diperoleh dari latihan fisik, mental dan sosial mendasar sebagai roda penggerak kemampuan-kemampuan yang lebih tinggi. Beberapa alasan yang mendasari perlunya menggunakan keterampilan proses dalam pembelajaran Sains menurut Semiawan (1992:7) yaitu : 1. Tidak mungkin guru mengerjakan semua fakta dan konsep pada siswa. 2. Konsep-konsep yang rumit dan abstrak lebih mudah dipahami jika siswa melakukan sendiri. 3. Penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak, sehingga untuk menanamkan sifat ilmiah anak perlu dilatih untuk selalu bertanya, berpikir dan bertindak secara kreatif.
4
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X Berdasarkan
pengertian
di
atas
maka
yang
dimaksud
pendekatan
keterampilan proses adalah suatu pendekatan pembelajaran yang semata-mata menekankan pada siswa dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan yang diterapkan oleh guru dalam proses belajar mengajar Sains agar kreativitas yang ada di dalam diri siswa dapat dikembangkan seperti keterampilan mengamati, mengkomunikasikan, dan menyimpulkan apa yang dilakukannya serta dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa. Hasil belajar siswa disekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian juga faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan yang paling dominan berupa kualitas pembelajaran (Sudjana, 2002: 39).Belajar adalah suatu perubahan perilaku, akibat interaksi dengan lingkungannya (Ali, 2004: 14). Perubahan perilaku dalam proses belajar terjadi akibat dari interaksi dengan lingkungan. Interaksi biasanya berlangsung secara sengaja.Dengan demikian belajar dikatakan berhasil. Belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajaran. “Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak mengajar atau belajar” (Dimyati dan Moedjiono, 2009). Hasil belajar dapat berupa pengetahuan (kognitif), tingkah laku atau sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor), yang diperoleh siswa dalam proses pembelajaran. Dapat pula dikatakan bahwa hasil belajar merupakan perolehan seseorang dari suatu perbuatan belajar, atau hasil belajar merupakan kecakapan nyata yang dicapai siswa dalam waktu tertentu. Hasil belajar yang utama adalah pola tingkah laku yang bulat yang diperoleh oleh setiap siswa setelah proses belajar. Di dalam proses belajar siswa mengerjakan hal-hal yang akan dipelajari sesuai dengan tujuan dan maksud belajar. Hasil belajar berkaitan dengan bagaimana siswa belajar. Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan perilaku yang terjadi melalui pengalaman (Hernawan, 2011). Dari beberapa pendapat tentang hasil belajar di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengalami interaksi proses pembelajaran melalui evaluasi belajar IPA yang dilakukan dengan tes yang
5
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X dijadwalkan. Kemajuan yang diperoleh siswa tidak hanya berupa ilmu pengetahuan, tetapi juga berupa sikap dan kecakapan atau keterampilan khususnya dalam mata pelajaran IPA. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah melalui penerapan pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di SDN No. 1 Sikara.
II. METODE PENELITIAN Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini mengikuti tahap penelitian tindakan yang tiap tahap disebut siklus. Model penelitian ini mengacu pada (modifikasi diagram yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (dalam Hartono dan Legowo, 2003:12). Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari dua siklus tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai
dengan
memperbaiki kekurangan/kelemahan dari siklus sebelumnya. penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 08 September 2015 sampai dengan tanggal 16 September 2015 dengan materi karya berteknologi sederhana, yang setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: 1) rencana, 2) tindakan, 3) observasi, 4) refleksi. Aspek yang diamati dalam penelitian ini yaitu peningkatan hasil belajar IPA siswa melalui penerapan pendekatan keterampilan proses. Dalam memperoleh data yang akurat, peneliti menggunakan beberapa instrumen penelitian yaitu lembar observasi dan dokumentasi kegiatan, Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN NO.1 Sikara. Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 14 orang, yang terdiri 8 orang perempuan dan 6 orang laki-laki. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1. Tes untuk mengetahui hasil belajar siswa, berupa tes hasil belajar yang diberikan setiap akhir tindakan. 2. Observasi, pelaksanaan observasi baik pada peneliti atau pada subyek dilakukan setiap pelaksanaan proses belajar mengajar berlangsung. Pelaksanaannya dilakukan dengan cara mengisi format yang telah disiapkan oleh peneliti dengan
6
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X tujuan untuk mengetahui aktivitas dan perilaku peneliti pada saat kegiatan belajar (KBM). Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif, dengan keberhasilan penelitian tindakan ini adalah jika daya serap individual 65% dan ketuntasan belajar klasikal sekurang-kurangnya 80%.
III. HASIL PENELITIAN 1. Analisis Pra Tindakan Nomor Soal/Skor NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nama Siswa Citra Ardiansyah Divatul Marwah Elsa Dila Fadhil Faidil Fatmawati Gita Purnamasari Helni Ikram Moh. Akhir Reflin
1 15 10 10 10 10 5 5 10 5 10 10 5
2 15 15 15 2 2 15 5 2 15 5 2 5
7
3 20 10 10 10 15 10 10 15 10 15 10 15
Skor 35 35 22 27 30 20 27 30 30 22
25
Presen tase Keterc apaian 70 70 44 54 60 40 54 60 60 44 50
Kentuntasa n Ya
Tidak
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X 12 13 14
Reswinatul Rahma Riski Tri Rahma Dani Skor diperoleh Skor Maksimal Persentase Skor Tercapai
10 5 5
15 5 5
10 10 10
35 20 20
110 210 52,3
108 210 51,4
145 280 51,7
378 700 54
√
70 40 40
√ √
5
9
Keterangan : Banyaknya siswa yang tuntas 5 dari 14 siswa Tuntas Klasikal (5/14) x 100% = 25,0% Daya serap Individual = 54%
2. Analisis Tes Akhir Tindakan Siklus I
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Siswa
Citra Ardiansyah Divatul Marwah Elsa Dila Fadhil Faidil Fatmawati Gita Purnamasari Helni Ikram Moh. Akhir
1 10 8
Nomor Soal/Skor 2 3 4 10 10 10 8 8 8
5 10 10
Skor
10 6
10 6
8 6
8 8
8 8
44 34
8 6
8 6
5 8
8 8
8 8
37 36
8
8
5
8
8
37
72 74
36
72
31
62
√
31
62
√
33
66
√
6 8 6 8
6 5 5 8
8
8
5
8
6
6
6
8
8
8 5 8 5
42
Persentase Ketercapaian (%) 84 88 70 74
Ketuntasan Ya
Tidak
√ √ √ √ √ √ √
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X 11 12 13 14
Reflin Reswinatul Rahma Riski Tri Rahma Dani
5 6 6
8
8
8
6
8
8
5
6
6
8
5
5
32
64
36
72
31
62
√
31
62
√
Skor yang di peroleh
8 99
5 98
5 98
8 103
5 99
497
Skor maksimal
140
140
140
140
140
700
Presentase Skor tercapai
√ √
70,71 70,00 70,00 73,57 70,71 71,00
8
6
Keterangan : Banyaknya siswa yang tuntas 8 dari 14 siswa Tuntas Klasikal (8/14) x 100% = 57,14% Daya serap Individual = 71,00%
3.
Analisis Tes Akhir Tindakan Siklus II Nomor Soal/Skor
No
1 2 3 4 5 6 7
Nama Siswa
Citra Ardiansyah Divatul Marwah Elsa Dila Fadhil Faidil Fatmawati Gita Purnamasari
1
2
3
4
5
10
10
10
10
10
8
10
10
10
10
8 10 10 6 8 6
8 10 10 6 8 6
8 10 8 8 10 8
9
10 10 10 8 10 8
8 8 10 8 10 8
Skor
48 42 48 48 36 46 36
Persentase Ketercapa ian (%)
Ketuntasan Ya
96
√
84
√
96
√
96
√
72
√
92
√
72
√
Tidak
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X 8 9 10 11 12 13 14
Helni Ikram Moh. Akhir Reflin Reswinatul Rahma Riski
8 6 8 8 10
6
6
6
8
6
6
6
6
6
10
8 8 6 8 8
8 8 6 6 8
36 37 32 34 42
8
8
8
6
6
36
Tri Rahma Dani Skor yang di peroleh
6 110
8 104
8 120
6 121
6 118
34 573
Skor maksimal
140
140
140
140
140
700
86,43
84,28
81,86
Presentase Skor tercapai
78,57
74,28
85,71
72
√
72
√
64
√
68
√
84
√
72
√
68
√
11
Keterangan: Banyaknya siswa yang tuntas 11 dari 14 siswa Tuntas Klasikal 11/14) x 100% = 78,57% Daya serap Klasikal = 81,86%
IV. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh informasi bahwa penerapan pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan peningkatan kemampuan siswa menyelesaikan soal, sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dijelaskan sebagai berikut: secara keseluruhan, data hasil analisis observasi terhadap aktivitas siswa dan guru, serta tes untuk mengetahui hasil belajar siswa memahami dan menguasai
10
3
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X materi dengan menyelesaikan soal yang ditugaskan tampak terjadi peningkatan pada setiap indikator semua tindakan baik pada siklus I dan siklus II. Berdasarkan data hasil tes pratindakan pada siswa diperoleh data tingkat kemampuan siswa dengan daya serap klasikal 48,25% dengan ketuntasan klasikal masih rendah 25,0%. Adapun pelaksanaan tindakan selanjutnya dilakukan sesuai dengan skenario pembelajaran, rencana pembelajaran dan membuat lembar observasi guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan menggunakan pendakatan keterampilan proses sains lalu membuat lembar kerja siswa (LKS). Aktivitas membuat karya bertekhnologi sederhanapada siklus I perhatian siswa masih rendah. Hal ini disebabkan karena siswa belum terlalu paham dan mengerti cara membuat keterampilan proses atau pembuatan karya bertekhnologi sederhana, sehingga sebagian yang mereka buat masih berupa tugas yang hanya diberikan oleh guru atau sekedar apa yang ada dibuku. Data hasil analisis tindakan siklus I diperoleh data siswa yang tuntas sebanyak 8 orang dengan ketuntasan klasikal 57,14% dan daya serap individual sebesar 71%. Atau dengan kata lain bahwa kriteria tersebut belum memenuhi kriteria yang ditentukan sebelumnya. Peneliti berusaha memperbaiki kekurangan siklus I dengan memperbaiki bimbingan yang intensif lagi tentang cara pembuatanketerampilan proses atau pembuatan karya bertekhnologi sederhana di siklus II, sehingga pada siklus II dapat diperoleh pada peningkatan
aktivitas
membuatketerampilan
proses
atau
pembuatan
karya
bertekhnologi sederhana berkategori sangat baik. Pada siklus II jumlah siswa yang tuntas meningkat menjadi 11 orang dari 14siswa dengan presentase tuntas klasikal 78,57%. Dari hasil ini dapat diketahui bahwa penggunaan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran secara tidak langsung mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal lain yang tampak dalam penelitian ini, melalui penggunaan pendekatan keterampilan proses siswa semakin terlatih untuk bekerja sama, adanya kompetisi yang sehat diantara kelompok untuk saling berusaha menjadi kelompok terbaik, dan suasana belajar mengajar lebih menyenangkan.
11
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X Berdasarkan data hasil observasi kegiatan siswa pada setiap siklusuntuk pendekatan keterampilan proses terhadap hasil belajar siswa bahwa unsur-unsur aktivitas belajar siswa yang diamati melalui rata-rata skornya masing-masing ada yang tetap dan ada yang naik karena siswa belum terlalu memahami tentang cara membuat karya bertekhnologi sederhana, dan setiap siswa yang disuruh untuk membaca buku tes pelajaran ada yang sudah lancar dan ada yang belum lancar, serta dalam berdiskusi antara sesama teman kelompok siswa yang satu dengan lainnya kurang saling bertukar pikiran pada siklus I, tetapi pada siklus II semuanya dapat diatasi. Seperti dalam mengisi LKS siswa dapat mengerjakan dengan baik dan dalam pembuatan karya bertekhnologi sederhana untuk siklus II siswa dapat memahami tentang pembuatan karya bertekhnologi tersebut. Jadi penggunaan pendekatan keterampilan proses dengan materi karya bertekhnologi sederhana dalam pembelajaran sains dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN No. 1 Sikara. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II dengan presentase ketuntasan belajar klasikal pada siklus I sebesar 57,14% kemudian mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 78,57%.dan dapat dikatakan bahwa terjadi peningkatan kemampuan siswa setelah beberapa kali dilakukan perbaikan-perbaikan dalam pembelajaran. Hal ini senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sudjana (2004 : 22), bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.
V. KESIMPULAN DAN SARAN a.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas selama 2 siklus dapat disimpulkan
bahwa penggunaan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran sains dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN No.1 Sikara. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II. penggunaan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran sains dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN No.1 Sikara. Pada siklus I aktivitas belajar siswa ada yang berkategori cukup dan baik, sedangkan pada siklus II aktivitas belajar siswa
12
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 9 ISSN 2354-614X juga sudah mengalami peningkatan dengan kategori yang sangat baik.Hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukan dengan presentase ketuntasan belajar klasikal pada siklus I sebesar 57,14% kemudian mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 78,57%. b. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas penulis menyarankan sebagai berikut : 1. Agar siswa dapat memahami proses pembentukan suatu konsep sains, hendaknya siswa diberi kesempatan untuk berperan langsung dalam melakukan praktek 2. Memilih materi yang sesuai untuk pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses karena tidak semua materi cocok menggunakan metode pembelajaran. 3. Memperbanyak latihan
membuat
karya bertekhnologi
sederhana
untuk
mengembangkan kreativitas. 4. Menciptakan suasana yang menyenangkan, demokratis semangat belajar di kelas.
VI. DAFTAR RUJUKAN Depdiknas. (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan.Jakarta : PT. Rineka Cipta. Djamarah. (2002). Metode Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Dimyati dan Mujiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hartono & Legowo. (2003), Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ).Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Popy Devi Kamalia. (2009). Keterampilan Proses dalam Pembelajaran IPA. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada. Semiawan.C (1992), Pendekatan Keterampilan Proses, Jakarta, Gramedia. Suparlan. (2008). Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta. PT. Rajawali Pers. Trianto. (2010). Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia. Tilaar. (1999). Pembangunan Pendidikan Nasional. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
13