PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA “CAS” DI PERGURUAN TINGGI Bambang Priyo Darminto Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo
Abstrak Pengetahuan matematika dan komputer mempunyai keterkaitan satu dengan lainnya. Teknologi komputer berkembang pesat berkat dukunagn matematika dan sebaliknya, pengetahuan matematika dapat dikembang melalui pemberdayaan tekonologi komputer. Karena itu, saat ini telah dikembangkan berbagai model pembelajaran matematika yang memberdayakan komputer. Computer Algebra Sistems (CAS) merupakan suatu model pembelajaran berbasis komputer di perguruan tinggi. Model ini dikembangkan pertama kali oleh Joel Hillel dan diterapkan dalam mata kuliah aljabar linier. Model pembelajaran ini memuat tiga aktivitas pokok yaitu surprises, clarifications, dan investigations. Aktivitas CAS bersifat pedagogis artinya proses pembelajaran yang dilaksanakan dapat menimbulkan suatu kondisi psikologis yang membuat mahasiswa senang, tertarik dan tidak frustasi. Aktivitas pembelajaran ini dimulai dari materi yang sederhana menuju ke hal-hal yang lebih kompleks. Meskipun memerlukan perangkat keras dan perangkat lunak yang cukup mahal, namun model pembelajaran ini terbukti sangat efektif dan dapat meningkatkan pemahaman konsep matematik yang dalam bagi mahasiswa. Dalam sebuah contoh pembelajaran, CAS terbukti dapat membantu mahasiswa dalam melakukan perhitungan rumit dan memanipulasi matriks yang berordo besar untuk memecahkan soal sistem persamaan linear. Kata kunci : CAS, pembelajaran berbasis komputer Pendahuluan Perkembangan teknologi yang
faatkan hasil rekayasa ini dalam
sangat pesat cukup menantang
berbagai
dunia pendidikan untuk meman-
untuk
kegiatan meningkatkan
pendidikan kualitas
46 Bambang Priyo Darminto: Penerapan Model Pembelajaran “CAS” di Perguruan Tinggi
proses dan hasil pembelajaran.
Bermacam-macam model pembe-
Selain itu, National Council of
lajaran telah diuji coba melalui
Teacher of Mathematics (NCTM)
penelitian yang dilakukan oleh
(2000),
para pakar pendidikan matematika.
Standards
dalam Principles and Mathe-
Penerapan
bahwa
matematika ini tidak hanya sebatas
teknologi elektronika, seperti kal-
pada sekolah menengah tetapi juga
kulator dan komputer, merupakan
dilakukan di perguruan tinggi.
alat bantu yang esensial untuk
Adapun model
meningkatkan
belajar,
sedang banyak didesain oleh para
mengajar, dan melakukan aktivitas
pakar pendidikan adalah menga-
matematika. Media elektronik ini
itkan antara pengetahuan matema-
diakui sangat membantu maha-
tika dan pemberdayaan teknologi
siswa dalam menangkap konsep
komputer.
matics,
for
School
menyatakan
kegiatan
dan images dari gagasan-gagasan matematika. Oleh karena itu perlu dikembangkan
model
pembel-
ajaran berbasis komputer guna memfasilitasi mahasiswa dalam mempelajari matematika.
model
pembelajaran
yang saat ini
Pengetahuan matematika dan teknologi komputer mempunyai keterkaitan satu sama lain. Teknologi komputer dapat berkembang pesat berkat dukungan matematika, dan sebaliknya pengetahuan mate-
Untuk rangka meningkatkan
matika dapat ditingkatkan melalui
pemahaman konsep-konsep mate-
bantuan komputer. Oleh karena itu,
matika, para ahli pendidikan mela-
saat ini telah banyak dikem-
kukan berbagai cara, satu di
bangkan
antaranya
adalah
ajaran matematika dengan mem-
berbagai
model-model
belajaran ke dalam
menerapkan pemkegiatan
aktivitas pembelajaran di sekolah.
model-model
pembel-
berdayakan komputer. Salah satu model
pembelajaran
yang
menggunakan alat bantu komputer
Bambang Priyo Darminto: Penerapan Model Pembelajaran “CAS” di Perguruan Tinggi
47
adalah Computer Algebra Sistems
dapat dijalankan dalam PC. Oleh
disingkat CAS.
karena itu, sampai akhir tahun 1970-an CAS menjadi alat bantu
Model Pembelajaran Computer
pendidikan yang sangat baik, khu-
Algebra Sistems (CAS)
susnya dalam proses pembelajaran
Computer
Algebra
Sistems
(CAS) dikembangkan oleh Joel Hillel kira-kira 52 tahun yang lalu ketika
pemrograman
komputer
mulai memperkenalkan simbolsimbol yang dipakai dalam matematika. Model pembelajaran ini menitikberatkan pada
pembel-
ajaran di perguruan tinggi dalam mata kuliah Pengantar Aljabar Linier.
Perkembangan
selan-
jutnya, CAS digunakan sebagai
dan pengajaran matematika. Sebagai contoh, Wilf menyajikan suatu program yang disebut “muMATH” yaitu suatu program yang merupakan salah satu bagian penggunaan CAS pada PC. Meskipun saat itu muMATH masih sangat sederhana (belum dilengkapi dengan fasilitas program grafik), Wilf mampu mengubah
proses
pembelajaran
kalkulus yang saat itu dikatakan tradisional. Kira-kira tahun 1980 terjadi
alat bantu dalam memecahkan perhi-
perdebatan dalam bidang pendi-
tungan fisika, matematika, kimia,
dikan di perguruan tinggi, tentang
dan lain-lainnya sehingga penggu-
penggunaan
naannya semakin luas.
sikap pro dan kontra di kampus
masalah
khusus
seperti
Seiring dengan perkembangan
teknologi
komputer
dari
mainframe ke personal computer (PC), saat ini CAS telah memiliki kemampuan yang tinggi sehingga
yang
CAS.
meragukan
(outcomes)
Muncullah hasil
belajar
mahasiswa
yang
pengajaran dan pembelajarannya menggunakan
CAS.
Para
matematika menyangsikan apakah para
dosen
telah
professional
48 Bambang Priyo Darminto: Penerapan Model Pembelajaran “CAS” di Perguruan Tinggi
ahli
dalam menggunakan CAS sebagai
membuat pemodelan, membantu
alat bantu pendidikan. Namun
membentuk konsep tentang ide
demikian, akhirnya CAS menjadi
dasar limit, garis singgung, atau
terkenal karena memang dapat
untuk
memecahkan
digunakan sebagai instruktor da-
dalam
persamaan
lam beberapa tujuan pembelajaran
Demikian
yang berbeda, dan penggunaan
linear,
CAS ternyata dapat mengurangi
mahasiswa memiliki pengalaman
beban pekerjaan dosen. Saat ini
yang sulit terhadap aspek-aspek
CAS juga digunakan sebagai alat
yang
bantu dalam penilaian sederhana,
pokok
pengaturan jadwal kegiatan (dosen,
linear. Pada umumnya, mereka
mahasiswa, perkuliahan), penga-
sering bingung oleh bertemunya
turan peralatan laboratorium, dan
deskripsi
lain-lain. Jadi, jelaslah bahwa CAS
(konsep abstraksi, geometri, dan
telah banyak dipakai dalam dunia
aljabar) dan selanjutnya bagai-
pendidikan
mana hubungan dari ketiga hal
sebagai
alat
bantu
pengajaran dan pembelajaran. Banyak contoh dan ide yang berhubungan dengan penggunaan CAS dalam pengajaran dan pembelajaran di perguruan tinggi. Hal ini tidak mengherankan karena saat ini CAS telah dapat diekploitasi penuh untuk pengajaran kalkulus dan persamaan diferensial. Dalam hal ini CAS dapat digunakan untuk membantu
mahasiswa
dalam
pula
karena
diferensial.
dalam pada
terdapat
dalam
pokok
aljabar
umumnya
dalam
bahasan
tiga
persoalan
struktur aljabar
bahasan
tersebut dapat diketahui. Berkembangnya CAS sebagai alat bantu, ternyata dapat digunakan untuk memanipulasi
matriks
sehingga
dapat digunakan untuk membantu memecahkan
sistem
persamaan
linear. Prototipe Pembelajaran CAS Ada 3 aktivitas CAS dalam contoh pembelajaran aljabar linear di semester 1 dan 2. Pada awal
Bambang Priyo Darminto: Penerapan Model Pembelajaran “CAS” di Perguruan Tinggi
49
perkuliahan, sebagian besar maha-
hasilan komputer dalam operasi
siswa belum familier menggu-
tersebut. Mereka mulai mengenal
nakan
tentang operasi perkaliam matriks.
CAS
karena
belum
memahami cara pengoperasiannya
Kemudian
dan
memasukkan matriks yang lain
belum
memahami
“basic
Aktivitas ini dimulai dengan matriks A dan melihat keberhasilan komputer dalam melakukan operasi perkalian. Aktivitas ini merupakan satu dari sekumpulan aktivitas CAS yang mempunyai tujuan utama adalah membuat pembelayang
“menarik”
“mengherankan”.
atau
Mula-mula,
pembelajaran menyajikan A2 = 0, dan meminta mahasiswa untuk menjawabnya. keyakinan,
Dengan sebagian
penuh besar
menjawab A=0. Dalam aktivitas mahasiswa
pengetahuannya
mendasarkan pada
A2
diperoleh
Aktivitas (1) : Surprises
ini
diminta
(bukan matriks Nol) sehingga akan
syntax”.
jaran
mahasiswa
bilangan
real. Kemudian mahasiswa diminta mengoperasikan komputer dengan mengalikan bermacam-macam matriks, namun ordonya masih tetap 2X2. Mereka mengamati keber-
=
A.
Setelah
diperoleh matriks yang memenuhi persamaan tersebut, kemudian baru didefinisikan bahwa matriks
disebut matriks idempotent atau nilpotent.
Akhirnya,
aktivitas
dilanjutkan dengan persoalan lain, misalnya A5 = 0 ? Kadang-kadang mahasiswa dalam melakukan
komputasi
sudah
merasa yakin bahwa mereka tidak mempunyai
kesalahan.
Namun
dengan bermacam-macam komputasi
matriks
berbeda
yang
dan
ukurannya
besar,
mereka
memahami bahwa komputer tidak berhasil mengerjakannya. Aktivitas ini akan memberi wawasan yang
luas
kepada
mahasiswa
tentang sifat dan perilaku matriks. Akhirnya, mahasiswa secara cepat berpikir melalui pengalamannya
50 Bambang Priyo Darminto: Penerapan Model Pembelajaran “CAS” di Perguruan Tinggi
itu
sehingga pada akhirnya memahami
bebasan berpikir saat mengguna-
tentang
kan CAS. Dengan
bagaimana
ciri-ciri
memahami
perkalian matriks.
berbagai jawaban hasil operasi
Mereka sekarang memahami raha-
matriks tersebut, mahasiswa dapat
sia perkalian matriks.
memahami arti perkalian matriks
Aktivitas (2) : Clarifications
mxn sehingga diperoleh suatu
Tujuan dari aktivitas ini adalah
penyelesaian.
klarifikasi (menjelaskan, mengu-
Aktivitas (3) : Investigation
raikan). Aktivitas ini dimulai me-
Tujuan aktivitas ini adalah inves-
mecahkan sistem persamaan linear
tigasi (melakukan pemeriksaan).
A.X = B dengan cara mereduksi
Aktivitas ini merupakan poses
elemen-elemen pada persamaan ke
pembelajaran aljabar linear tingkat
dalam kurung sebagai matriks.
lanjut, misalnya menugasi maha-
Semua mahasiswa diminta meng-
siswa untuk bekerja dalam ruang
gunakan CAS untuk hal tersebut,
eigenvectors yang sama, misalnya
dan memulainya dengan menyele-
vektor-vektor yang dapat diganti
saikan sistem persamaan non-
dengan
trivial. Mahasiswa menggunakan
matriks (A-l). Notasi yang men-
CAS untuk membentuk operasi
dasari eigenvectors adalah ide
baris pada koefisien matriks A.
sederhana
Dengan bermacam-macam matriks
matriks pada vektor. Sekali lagi,
yang dioperasikan, maka ditentu-
bahwa mahasiswa biasanya memi-
kan
sehingga
liki sedikit pengalaman dan perha-
diperoleh penyesaian X0, X1, X2,
tian dalam bermain iterasi terhadap
…dst untuk matriks A0, A1, A2,
beberapa vektor istimewa, misal-
….dst. Dalam aktivitas ini maha-
nya Ak.v=v atau Ak.v=0; untuk
siswa
mengklarifikasi
sebarang k 1. Mahasiswa dapat
hasil operasi dasar dan diberi ke-
memperoleh akses notasi ini mela-
penyelesaiannya
berusaha
beberapa
dari
tansformasi
proses
Bambang Priyo Darminto: Penerapan Model Pembelajaran “CAS” di Perguruan Tinggi
iterasi
51
lui aktivitas yang dapat dikate-
“kesuksesan”
gorikan sebagai investigasi. Seba-
dalam pelaksanaan pembelajaran
gaimana aktivitas (1) dan (2),
CAS
maka ide dasar proses pembel-
ketika pembelajaran dalam CAS
ajaran
dilaporkan
ini
dengan
adalah
permainan
menggunakan
matriks,
secara
atau
“kesalahan”
lengkap.
berhasil,
mengevaluasi
apakah
Namun,
kita
akan
rumusan
mereduksi, melihat hasil kompu-
yang telah ditentukan tersebut
tasi beberapa operasi matriks yang
sudah menunjukkan hal-hal yang
dimulai dari yang paling sederhana
penting. Hal ini tampak jelas pada
menuju ke hal-hal yang lebih
contoh permasalahan di atas. Di
kompleks.
sisi lain, ketika terdapat “kesalahan”
Tantangan penggunaan CAS
meminta apakah suatu konteks
Suatu tantangan yang sering kita dengar dalam penggunaan CAS
pada
bidang
yang dilaporkan, kita akan
telah sesuai dengan tujuan dalam penggunaan CAS.
pendidikan
adalah bagaimana dapat mem-
Aktivitas CAS bersifat peda-
buktikan bahwa pengajaran dan
gogis
pembelajaran, dapat menunjukkan peningkatan kedua-duanya.
Perhatikan aktivitas clarificati-
Na-
ons di mana orang menginginkan
mun, tanpa suatu konteks yang
hasil-hasil dari mengoperasikan
mempertimbangkan beberapa per-
matriks 2x2 dan
tanyaan seperti : kepada siapa,
mahasiswa yang belajar aljabar
untuk tujuan apa, dan bagaimana,
linier tradisional. Hasil tersebut
peningkatan
diperoleh dari aktivitas mahasiswa
tersebut
mungkin
tidaklah terlalu jelas. Ketika
suatu
2x3 keseluruh
yang bekerja pada sistem yang pen-
sama dan lebih besar. Tetapi, jika
didikan telah ditetapkan dalam
seseorang mulai bekerja, katakan
pikiran,
dengan sistem matriks 7x10, tentu
mungkin
tujuan tidak
ada
52 Bambang Priyo Darminto: Penerapan Model Pembelajaran “CAS” di Perguruan Tinggi
memerlukan banyak waktu. Atau
peroleh satu jawaban. Sebagai con-
mungkin dapat menimbulkan suatu
toh, operasi dasar matriks tanpa
kondisi psikologis yang membuat
harus mengerti urutan cara penger-
mahasiswa frustasi karena banyak
jaannya. Hal ini sama dengan sese-
kekeliruan yang sifatnya sepele.
orang yang bekerja pada papan
Akhirnya mahasiwa mengganggap
tulis yang hanya menghapus suatu
bahwa kegiatan ini tidak produktif.
matriks dan menggantikan dengan
Oleh karena itu, aktivitas hendak-
yang lain. Aktivitas ini dapat dila-
nya dimulai dari hal-hal yang
kukan
sederhana sambil dapat memper-
mahasiswa memahami tugasnya.
lancar pengoperasian komputer.
Cara bekerja ini tidak melihat
Suatu langkah yang mengantarkan
langkah-langkah dalam proses kal-
penggunaan CAS, dipilihlah suatu
kulasi. Aktivitas ini telah menga-
aktivitas awal yang berkaitan de-
rahkan mahasiswa dalam mema-
ngan aspek sintaks (tata cara
hami
penulisan) yang benar. Mahasiswa
Dalam beberapa hal, mahasiswa
jangan langsung diminta bekerja
boleh mengajukan usul, meminta
dengan matriks besar. Perlu diingat
bagaimana proses dilakukan, mela-
bahwa sintaks pasti akan diguna-
kukan
perhitungan-perhitungan
kan terus, sehingga perlu dipahami
tertentu,
mempelajari
terlebih dulu. Sehubungan dengan
perintah dasar yang sangat ber-
hal tersebut, perlu disediakan wak-
manfaat
tu khusus untuk melakukan ak-
komputer.
berulang-ulang
konsep
operasi
untuk
sahingga
matriks.
beberapa
menggunakan
tivitas yang berhubungan dengan hal tersebut. Beberapa gaya pembelajaran dengan CAS yang efisien dan cepat jika hanya bertujuan mem-
Menggambarkan
suatu
kon-
teks pembelajaran Ketepatan suatu evaluasi terhadap
setiap
aktivitas
Bambang Priyo Darminto: Penerapan Model Pembelajaran “CAS” di Perguruan Tinggi
CAS 53
dapat dirasakan jika ada sebuah
perlu menulis tetapi melakukan
artikulasi
konteks
observasi, diskusi, dan memper-
digunakan.
oleh saran-saran dari instruktur.
dari
pembelajaran
suatu yang
Kita dapat melihat dua macam
Hal
skenario yang berbeda berikut ini
aktivitas CAS merupakan suatu
untuk diimplementasikan dalam
kegiatan yang berbeda, kontinyu
kegiatan
Dalam
dan menghasilkan beberapa catat-
skenario pertama, setelah proses
an-catatan tertentu dari kegiatan
pembelajaran
suatu
pembelajaran mahasiswa. Kegiat-
konteks yang ditentukan selesai
an ini ternyata memiliki aspek
dibicarakan di kelas, sebagian
yang bervariasi. Dalam skenario
mahasiswa seperti biasanya diberi
ini memuat hal-hal yang berkaitan
tugas
dengan
pembelajaran. terhadap
pekerjaan
rumah
(jika
ini
menunjukkan
pemakaian
bahwa
“instruktur”
mahasiswa mempunyai komputer)
secara
luas,
atau di laboratorium komputer.
dalam
kelas
Dengan waktu yang bebas tugas
terutama dalam mempersiapkan
dikerjakan
persentasi dari contoh-contoh yang
di
rumah
masing-
penggunaan tampak
CAS
“hidup”
telah dikerjakan, mahasiswa diberi
masing. Skenario yang kedua, yaitu
kebebasan secara luas terhadap
setelah proses pembelajaran ter-
sekumpulan perintah-perintah CAS
hadap suatu konteks selesai diba-
dan bagian-bagian program CAS
has di kelas, sebagian mahasiswa
dapat
melakukan aktivitasnya melalui
pengetahuan secara fungsional dari
CAS
CAS
di
laboratorium.
Setelah
berjalan
dengan
merupakan
bagian
baik, dari
melaksanakan, langkah selanjut-
keseluruhan asesmen mahasiswa,
nya mendiskusikan secara bersa-
dan CAS dapat digunakan oleh
ma,
mahasiswa
dan mempresentasikan. Di
laboratorium
mahasiswa
tidak
selama
beberapa universitas,
ujian.
pemilihan
54 Bambang Priyo Darminto: Penerapan Model Pembelajaran “CAS” di Perguruan Tinggi
Di
model
ini
bergantung
masih pada
terbatas
pilihan
yang
disukai seseorang seperti gaya instruktur,
komitmen
penggunaan teknologi, dan sikap umum
pembelajaran
matematika.
terhadap
TGS DIKERJAKAN DI LAB KOMPUTER (DLM KEL.KECIL)
KONTEKS PEMBELAJARAN
terhadap
DISKUSI/ PRESENTASI
ASSESMEN
Model Pembelajaran CAS pokok persoalan di kelas (baik
Proses Observasi Dreyfus dan Hillel (1998)
kepada mahasiswa yang menyele-
melakukan pengamatan dan seka-
saikan dengan CAS atau tidak).
ligus menganalisis secara detail
Sesudah
pembelajaran CAS di laborato-
instruktur (yang telah ditunjuk)
rium. Dalam proses pembelajaran-
mendemonstrasikan Maple untuk
nya,
Maple.
menjelaskan tentang bagaimana
Pengamatan ditujukan pada seke-
menyelesaikan berbagai masalah
lompok mahasiswa (tiap kelompok
kepada mahasiswa yang diambil
terdiri atas 4 mahasiswa) yang
sebagai
bekerja di
untuk seluruh mahasiswa yaitu
ia
menggunakan
memecahkan
laboratorium
secara
sampel.
Sebuah titik”
topik
tentang
“perkalian
memuat
orthonormal
titik”. Kegiatan ini merupakan
proyeksi
pada
kuliah kedua pada Aljabar Linear
pendekatan “least square” pada
yang menggunakan Maple. Sebe-
interval [a,b] (di sini perkalian titik
lum mahasiswa melakukan kegi-
didefinisikan oleh:
tentang
“perkalian
teratur
yang
menyangkut
masalah
untuk
itu,
absis,
yang bases, dengan
atan praktikum, ia mengemukakan Bambang Priyo Darminto: Penerapan Model Pembelajaran “CAS” di Perguruan Tinggi
55
dapat menemukan solusi melalui
b
(f.g =
f ( x).g ( x)dx )
kreatifitasnya dan hal itu memung-
a
dan pendekatan “least square”
kinkan mahasiswa untuk menemu-
dengan fungsi polinomial kuadrat.
kan beberapa miskonsepsi. Hal ini
Mahasiswa bekerja di labo-
terbukti bahwa mahasiswa mene-
ratorium secara sungguh-sungguh
mukan solusi yang memuat antara
dalam melaksanakan tugas untuk
lain :
menemukan solusinya, yaitu mene-
a. Pendekatan
memiliki
hasil
mukan jarak terdekat antara kurva
yang baik pada interval [0,1]
x3 dan kurva x2 melalui pendekatan
dan sekitarnya. Ini berarti
kuadrat
dalam
bahwa jarak terpendek antara
interval [a,b]. Dengan melakukan
kurva x3 dan x2 terletak pada
berulangkali, tugas yang diberikan
interval [0,1].
“least
square”
instruktur menjadi agak terbiasa.
b. Pendekatan memberikan bebe-
Penggunaan Maple secara sederha-
rapa nilai yang sama terhadap
na dapat digambarkan sebagai kal-
fungsi x3 dan x2. Kurva x3 dan
kulator, sehingga memungkinkan
x2
mereka
sama antara x = 0 sampai 1.
melakukan
pendekatan
melalui beberapa kali pengujian, kemudian
menampilkan
mempunyai nilai yang
c. Bentuk kurva x3 dan x2 hampir sama pada interval [0,1]
grafik
terhadap fungsi yang diberikan (ini
Berdasarkan observasi ter-
merupakan sebuah masalah yang
hadap aktivitas mahasiswa di atas,
dipecahkan
kegiatan
nampaknya penerapan CAS ini
seperti “permainan” dalam Aljabar
berhasil. Dalam aktifitas tersebut
Linear).
ini
nampak ada beberapa faktor yang
dengan
teman
dapat meningkatkan kualitas pem-
Dalam
proses
belajaran,
melalui
Hasil
didiskusikan kelompoknya.
investigasi
pembelajaran tersebut, mahasiswa
dan
meningkatkan
konsentrasi,
keterampilan
56 Bambang Priyo Darminto: Penerapan Model Pembelajaran “CAS” di Perguruan Tinggi
logika
manipulatif,
mengembangkan
dan x2 dengan pende-katan “least
konsep. Dengan kata lain, Maple
square” pada interval
telah memainkan peranan yang
mereka
penting dalam sesi ini. Memang,
pendekatan yang jelek yang dibe-
untuk sebuah masalah baru, maha-
rikan oleh grafik. Analisis ini juga
siswa memerlukan sejumlah sub-
menunjukkan
stansi diwaktu permulaan pembel-
secara kritis dapat mengurangi
ajaran agar dapat secara tepat
miskonsepsi mahasiswa. Sesi ini
mengurutkan
akan
dapat membantu mahasiswa untuk
Kenyataan
mengetahui tentang peranan yang
menunjukkan bahwa tugas yang
mendasari interval, mereka me-
dibebankan telah dipahami maha-
ngira bahwa pendekatan kuadratik
siswa. Keberhasilan mahasiswa ini
memperoleh
didukung oleh penggunaan Maple
interval [-3,3]. Jadi, dalam hal ini
yang cukup jelas dan menge-
CAS
sampingkan hal-hal yang tidak
sebuah alat bantu investigasi.
mereka
apa
kerjakan.
yang
relevan dalam proses penyelesaian.
[-3,3],
dikecewakan
dapat
bahwa
hasil
oleh
observer
baik
berfungsi
pada sebagai
Pada awalnya investigasi
Dreyfus dan Hillel menyarankan
mahasiswa
bahwa secara implisit kegiatan ini
namun
mendiskusikan hasil animasi sejak
menunjukkan adanya keragukan.
mahasiswa melihat layar kom-
Kesulitan tersebut hanya beberapa
puter. Analisis sesi ini jelas telah
saat yaitu sebelum mahasiswa
mendemonstrasikan Maple yang
mampu mengurutkan data penye-
digunakan untuk menyelesaikan
lesaian masalahnya. Penelitian ini
permasalahan (yaitu menyelesai-
merekomendasikan bahwa CAS
kan
dapat
persamaan
kuadrat
dan
menemui
kesulitan,
akhirnya mereka
“bekerja”
atau
tidak
“tidak”
menampilkan grafik). Saat mereka
ditunjukkan oleh proses dinamis
secara bebas memban-dingkan x3
terhadap
hasil
dari
beberapa
Bambang Priyo Darminto: Penerapan Model Pembelajaran “CAS” di Perguruan Tinggi
57
interaksi
mahasiswa,
komputer,
tugas, dan instruktur atau dosen. Setiap
macam
interaksi
menjadi
sumber
masukan
dan
umpan balik.
dapat
MATRIKS PEMBELAJARAN CAS AKTIVITAS Aktivitas 1 : Suprises
MATERI PEMBELAJARAN Mengamati hasil komputasi : A2 = 0 ; A5 =0 A2 = A A2 nxn = Bnxn A2 mxn = ? ;mn
PROSES PEMBELAJARAN
Mahasiswa mengoperasikan komputer dengan memberi input matriks, dan mengamati hasil komputasi : 1) Matriks Nol 2) Matriks Identitas 3) Matriks Idempoten 4) Matriks ordo m x n Aktivitas 2 : Mengamati Dengan input matriks B (konstan) dan Clarifications hasil komputasi sebarang matriks A0, : A1 ,A2, A3 ... akan Penyelesai diperoleh an penyelesai-an hasil psrsamaan komputasi X0, X1, linear : X2,X3 ... A.X = B Aktivitas 3 : Mengamati Memeriksa hasil komputasi terhadap Investigations hasil komputasi proses iterasi ope: rasi perkalian antara k A .v = 0 ; matriks dan vektor sehingga dapat diav0& mati hasil komputasi k 1 1 k A .v = v ; yang dipe-roleh A , 2 3 k A , A , ..., A
KEMAMPUAN YANG DIPEROLEH MAHASISWA 1) Analogi konsep bilangan real pada matriks 2) Menemukan dan mendefinisikan ma-triks nol, identitas, idempoten 3) Memahami sifat operasi perkalian matriks 4) Mengidentifikasi bentuk-bentuk dan ukuran matriks 1) Meningkatkan penalaran dengan cara menguraikan/menjelaskan hasil-hasil komputasi yang diperoleh melalui pengamatannya 2) Meningkatkan kebebasan berkreasi dan mengungkapkan ide/gagasannya 1) Meningkatkan penalaran dan analisis melalui pemeriksaan hasil komputasi dari proses iterasi yang dikerjakan komputer 2) Meningkatkan pemahaman hubungan antara matriks dan
58 Bambang Priyo Darminto: Penerapan Model Pembelajaran “CAS” di Perguruan Tinggi
v0& k 0 V : vektor
Prinsip-prinsip CAS dalam Pembelajaran Matematika Komputer
banyak
ditawarkan
vektor 3) Mengkomunikasikan dan mendeskripsi kan pemahaman terhadap hasil-hasil komputasi yang diperoleh dalam setiap aktivitas para guru masih menggunakan teknik mengajar yang menggunakan “pensil dan kertas”
berbagai
Dengan melihat perkem-
bidang. Tidak seperti teknologi
bangan teknologi komputer yang
lainnya, ia bukan single purpose,
makin pesat, maka saat ini dirasa
tetapi banyak digunakan dalam
perlu adanya pergeseran cara-cara
berbagai hal dan berbagai bidang.
pembelajaran tradisional ke pem-
Dalam bidang pendidikan, peng-
belajaran modern. Hal ini perlu di-
gunaan komputer sangat baik da-
lakukan karena komputer me-
lam
mang
sebagai
tools
dalam
membantu
memecahkan
memiliki
kemampuan
masalah,
khususnya
sebagai alat bantu pembelajaran
perhitungan
matematik
yang lebih baik dibanding “pensil
(McArthur, 1996). Sebagian besar
dan kertas”. Untuk memulai hal ini
perangkat lunak komputer dalam
kita berusaha menemukan prinsip-
bidang pendidikan ditujukan untuk
prinsip baru dalam pembelajaran.
meningkatkan kualitas hasil pem-
McArthur
belajaran. Namun demikian, dalam
beberapa
kenyataanya masih banyak pro-
pembelajaran berbasis komputer
gram komputer yang memiliki
antara
“nilai pendidikan” belum digu-
bagaimana menunjukkan kemam-
nakan secara efektif sebagai media
puan menggunakan dan mendesain
pembelajaran.
pembelajaran dengan komputer.
berbagai dalam
Pada
umumnya,
(1996) prinsip
lain
mengajukan baru
memuat
Bambang Priyo Darminto: Penerapan Model Pembelajaran “CAS” di Perguruan Tinggi
dalam tentang
59
Makalah ini menjelaskan tentang
memproses aktivitas sehingga di-
bagaimana komputer sebagai alat
ketahui dapat memberi kontribusi
bantu praktis yang secara interaktif
pada
dapat mengembangkan keteram-
kognitif. Brown (Hillel,2001) telah
pilan kognitif yang lebih kom-
mencatat tentang pentingnya suatu
pleks. Hal lain yang perlu diper-
perangkat lunak untuk mening-
hatikan
katkan
dalam
penggunaan
pembelajaran
proses
ketrampilan
kognitif
dari
komputer sebagai media pembel-
pemakai komputer, dan Shavelson
ajaran adalah janganlah proses
(Hillel, 2001) dalam penelitiannya
penerapannya terlalu rumit, namun
telah mencatat adanya kontribusi
berkemampuan
skills
tinggi,
memuat
terhadap
peningkatan
proses dan struktur yang jelas
keterampilan
sehingga
pembelajaran matematika.
dapat
meningkatkan
keterampilan kognitif. Proses yang sederhana
akan
memudahkan
kognitif
dalam
Dalam lingkup psikologi kognitif, Anderson (Hillel, 2001)
penggunaan komputer dan lebih
menyampaikan
praktis.
artificial
teori
tentang
intelligence
pada
Pembelajaran melalui prak-
learning-by-doing, yaitu tentang
tek dengan alat bantu komputer
bagaimana siswa berpikir melalui
merupakan sebuah
kegiatan praktek. Teori
cara untuk
masih
meningkatkan keterampilan kog-
dikembangkan terus untuk menjadi
nitif. Alat bantu pembelajaran
teori pembelajaran yang baik. Kita
tidak hanya sekedar didesain untuk
tidak boleh menunggu sampai teori
membantu praktek sesuatu namun
melakukan
kegiatan
tersebut lengkap, namun harus
sebagaimana
sebagai
mulai sekarang bahwa pembela-
berarti,
jaran
yang ia
pemerolehan
kurang
akan
memfasilitasi
informasi
untuk
dengan
komputer
dilakukan. Pemahaman bersama yang masih sederhana tentang
60 Bambang Priyo Darminto: Penerapan Model Pembelajaran “CAS” di Perguruan Tinggi
perlu
pembelajaran
melalui
kegiatan
uraikan
sesuatu,
dan
(3)
in-
praktek telah mulai muncul di
vestigations, yaitu suatu aktivitas
mana mana. Pemikiran sekarang
yang
masih sederhana dan didasarkan
terhadap suatu solusi atau tugas
pada
yang telah diselesaikan. Proses
common-sense
tentang
melakukan
pemeriksaan
pembelajaan CAS telah menun-
learning through practice.
jukkan bukti bahwa dapat mePenutup
ningkatkan aktivitas, kreatifitas,
Komputer banyak ditawar-
dan kemampuan kognitif.
kan sebagai tools dalam berbagai bidang. Dalam proses pembelajar-
Daftar Pustaka
an di perguruan tinggi, komputer sangat berperan untuk membantu meningkatkan
berbagai
macam
kemampuan mahasiswa.
Salah
satu model pembelajaran berbasis komputer
dalam
mata
kuliah
Pengantar Aljabar Linier yang dikembangkan Joel Hillel disebut Computer Algebra Sistems (CAS). CAS memiliki tiga aktivitas yaitu
Hillel, Joel (2001). The Teaching and Learning of Mathematics at University Level : Computer Algebra Sistems in the Learning and Teaching of Algebra Linear. McArthur, David (1996). Developing Computer Tools to Support Performing and Learning Complex Cognitif. Kumpulan Makalah Pengajaran Matematika I.
(1) suprisses, suatu aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah membuat
pembelajaran
lebih
“menarik” atau “mengherankan” dan memberi wawasan yang luas
National Council of Teachers of Mathematics (NCTM). (2000). Principles and Standards for School Mathematics. Reston, VA: NCTM
kepada mahasiswa, (2) clarifications, suatu aktivitas untuk klarifikasi, menjelaskan, atau mengBambang Priyo Darminto: Penerapan Model Pembelajaran “CAS” di Perguruan Tinggi
61