PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA TEUKU UMAR SEMARANG skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Oleh Bekti Sulistya Utami 4401405567
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2009
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Materi Ekosistem di SMA Teuku Umar Semarang” disusun berdasarkan hasil penelitian saya dengan arahan dosen pembimbing. Sumber informasi atau kutipan yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka dibagian akhir skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam program sejenis di perguruan tinggi manapun.
Semarang, 17 September 2009 Bekti Sulistya Utami 4401405567
ii
PENGESAHAN Skripsi dengan judul : “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM
DI SMA
TEUKU UMAR SEMARANG” telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada tanggal 17 September 2009.
Panitia Ujian Ketua
Sekretaris
Drs. Kasmadi Imam S, M.S. NIP. 1951111519791001
Dra. Aditya Marianti, M.Si. NIP. 1967127171993032001
Penguji Utama
Dra. Sri Ngabekti, M.S NIP. 19590011986102001 Anggota Penguji/ Pembimbing I
Anggota Penguji/ Pembimbing II
Ir. Tuti Widianti, M. Biomed NIP. 195102071979032001
Noor Aini Habibah, M. Si NIP. 197111071998022001
iii
ABSTRAK Utami, Bekti Sulistya. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Materi Ekosistem Di SMA Teuku Umar Semarang. Skripsi. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Ir. Tuti widianti, M.Biomed. dan Noor Aini Habibah, M.Si. Berdasarkan hasil observasi di SMA Teuku Umar Semarang pembelajaran Biologi masih berpusat pada guru dan kurang memaksimalkan metode diskusi. Metode pembelajaran kurang efektif yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Model pembelajaran dan sumber bahan belajar yang digunakan oleh guru dalam membantu menyampaikan materi masih kurang bervariasi. Salah satu alternatif mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle (LC) pada materi pokok ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran Learning Cycle (LC) pada materi pokok ekosistem di SMA Teuku Umar Semarang. Model pembelajaran Learning Cycle, yang terdiri dari 5 tahap pembelajaran dari membaca bahan ajar, pengamatan lingkungan, diskusi, presentasi, percobaan, dan tes evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan meningkatnya motivasi belajar siswa, dimana presentase ketuntasan pada kelas X.1 sebesar 94% dengan rata-rata motivasi belajar sebelum dan setelah pembelajaran Learning Cycle berturut-turut sebesar 63 menjadi 70,23, kelas X.2 sebesar 91% motivasi 61 menjadi 70, X.3 sebesar 87% motivasi 60 menjadi 71. Peningkatan hasil belajar tersebut tidak terlepas dari motivasi belajar siswa dan aktivitas belajar siswa yang diambil dari tahap pembelajaran sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran materi pokok ekosistem dengan model pembelajaran Learning Cycle dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa yang berdampak pada aktivitas hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan tercapainya standar ketuntasan belajar pada materi pokok ekosistem. Kata kunci : Model Pembelajaran Learning Cycle, Motivasi Belajar Siswa, Materi Ekosistem.
iv
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “ Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Materi Ekosistem di SMA Teuku Umar Semarang”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi di FMIPA UNNES. Sebagai manusia biasa yang banyak kekurangan, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin tersusun dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak yang dengan ikhlas telah merelakan sebagian waktu, tenaga dan materi yang tersita demi membentu penulis dalam menyusun skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih setulus hati kepada: 1.
Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menyelesaikan studi strata I di Jurusan Biologi FMIPA UNNES.
2.
Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberi ijin untuk melaksanakan penelitian.
3.
Ketua Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah membantu dalam hal administrasi.
4.
Ir. Tuti Widianti, M. Biomed., Dosen Pembimbing I yang telah dengan sabar memberikan bimbingan dan arahan penulis dalam menyusun skripsi.
5.
Noor Aini Habibah, M. Si., Dosen Pembimbing II yang telah dengan sabar memberikan bimbingan dan arahan penulis dalam menyusun skripsi.
6.
Dra. Sri Ngabekti, M. S., Dosen Penguji yang telah dengan sabar memberikan bimbingan dan arahan penulis dalam menyusun skripsi.
7.
Kepala SMA Teuku Umar Semarang yang telah berkenan mengijinkan penulis dalam melaksanakan penelitian di SMA Teuku Umar Semarang.
v
8.
Arina Marisa, S. Pd., Guru Biologi SMA Teuku Umar Semarang yang telah berkenan mambantu dan bekerjasama dengan penulis dalam melaksanakan penelitian.
9.
Guru dan staf karyawan SMA Teuku Umar Semarang yang telah membantu peneliti selama penelitian.
10. Siswa kelas X.1, X.2, dan X.3 SMA Teuku Umar Semarang yang telah berkenan menjadi sampel dan membantu dalam penelitian ini. 11. Ibu, Bapak, dan Budheku yang dengan sabar memberikan motivasi dan selalu mendukung sampai akhir penyusunan skripsi ini. 12. Adik-adikku, dan semua keluarga yang selalu membantu penulis. 13. Cahaya Rosyidan, S. Si, yang setia mendukung dan memotivasi. 14. Teman-teman rombel 4 Bio’05. 15. Semua pihak yang telah berkenan membantu penulis selama penelitian dan penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Tidak ada sesuatupun yang dapat penulis berikan sebagai imbalan kecuali untaian doa, ”Semoga amal baik yang telah diberikan berbagai pihak kepada penulis mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT”. Akhirnya penulis mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para pembaca pada umumnya. Semarang, 17 September 2009 Penulis
Bekti Sulistya Utami 4401405567
vi
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR JUDUL .........................................................................................
i
PERNYAATAAN KEASLIAN SKRIPSI .....................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................
iii
ABSTRAK ...................................................................................................
iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................
v
DAFTAR ISI ................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...............................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................
3
C. Penegasan Istilah ............................................................................
3
D. Tujuan Penelitian ...........................................................................
5
E. Manfaat Penelitian ..........................................................................
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka .............................................................................
6
B. Hipotesis .........................................................................................
20
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ..........................................................
21
B. Subyek Penelitian ...........................................................................
21
C. Variabel Penelitian .........................................................................
21
D. Desain Penelitian ...........................................................................
21
E. Prosedur Penelitian .........................................................................
22
F. Data dan Cara Pengumpulan Data ...................................................
24
G. Metode Analisis Data .....................................................................
25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ..............................................................................
28
B. Pembahasan ...................................................................................
33
BAB V SIMPULAN DAN SARAN vii
A. Simpulan ........................................................................................
39
B. Saran ..............................................................................................
39
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
40
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...........................................................................
42
viii
DAFTAR TABEL Halaman Rancangan Penelitian ...................................................................................
22
Pedoman Konversi Skala Lima Aktivitas Siswa ...........................................
25
Hasil Analisis Angket Motivasi Belajar Siswa .............................................
28
Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa .............................................................
29
Hasil Analisis Data Hasil Laporan Diskusi dan LKS ....................................
29
Hasil nalisis Data Angket Tanggapan Siswa .................................................
30
Hasil Analisis Data Hasil Belajar Siswa .......................................................
31
Hasil Analisis Data Hasil Kinerja Guru .........................................................
32
Hasil Wawancara dengan guru Biologi .........................................................
32
ix
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran.1 Silabus ......................................................................................
42
Lampiran.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ..........................................
43
Lampiran.3 Rekapitulasi Lembar Observasi Kinerja Guru ............................
47
Lampiran.4 Rubrik Lembar Observasi Kinerja Guru ....................................
48
Lampiran.5 Daftar Nama Siswa Kelas X.1 ...................................................
52
Lampiran.6 Daftar Nama Siswa Kelas X.2 ....................................................
53
Lampiran.7 Daftar Nama Siswa Kelas X.3 ....................................................
54
Lampiran.8 Hasil Pengisian Angket Motivasi Awal oleh Siswa ...................
55
Lampiran.9 Hasil Pengisian Angket Motivasi Akhir oleh Siswa ...................
58
Lampiran.10 Rubrik Angket Motivasi Belajar Siswa ....................................
61
Lampiran.11 Rekapitulasi Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas X.1 ...
62
Lampiran.12 Rekapitulasi Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas X.2 ...
63
Lampiran.13 Rekapitulasi Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Kelas X.3 ...
64
Lampiran.14 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pengamatan ................
65
Lampiran.15 Rubrik Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Pengamatan .............................................................................
66
Lampiran.16 Lembar Diskusi Siswa .............................................................
67
Lampiran.17 Hasil Observasi Lembar Diskusi .............................................
68
Lampiran.18 Rubrik Lembar Diskusi Siswa ..................................................
69
Lampiran.19 Hasil Laporan Diskusi Siswa ...................................................
70
Lampiran.20 Hasil Observasi Siswa dalam Presentasi ..................................
71
Lampiran.21 Rubrik Lembar Observasi Siswa dalam Presentasi ...................
72
Lampiran.22 Hasil Observasi Siswa dalam Percobaan ..................................
73
Lampiran.23 Rubrik Lembar Observasi Siswa dalam Percobaan ..................
74
Lampiran.24 Hasil Observasi Pembelajaran .................................................
76
Lampiran.25 Rubrik Lembar Observasi Siswa dalam Pembelajaran .............
77
Lampiran.26 Rekapitulasi Data Laporan dan Aktivitas Siswa Kelas X.1 .......
79
Lampiran.27 Rekapitulasi Data Laporan dan Aktivitas Siswa Kelas X.2 .......
80
Lampiran.28 Rekapitulasi Data Laporan dan Aktivitas Siswa Kelas X.3 .......
81
x
Lampiran.29 Hasil Pengisian Angket Pendapat Guru dalam Pembelajaran ...
82
Lampiran.30 Hasil Pengisian Angket Tanggapan Siswa ...............................
83
Lampiran.31 Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa ....................................
85
Lampiran.32 Bahan Bacaan Ekosistem ........................................................
86
Lampiran.33 Lembar Kegiatan Siswa ...........................................................
92
Lampiran.34 Kunci Jawaban LKS ................................................................
97
Lampiran.35 Hasil Pengisian LKS ...............................................................
98
Lampiran.36 Kisi-kisi Soal Post Tes ............................................................ 102 Lampiran.37 Soal Post Tes ........................................................................... 103 Lampiran.38 Kunci Jawaban Soal Pos Tes Ekosistem .................................. 105 Lampiran.39 Hasil Pengisian Post Tes ......................................................... 106 Lampiran.40 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Kelas X.1.............................. 107 Lampiran.41 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Kelas X.2.............................. 108 Lampiran.42 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Kelas X.3.............................. 109 Lampiran.43 Surat Izin Penelitian dari Dekan .............................................. 110 Lampiran.44 Surat Izin Penelitian dari Dinas ............................................... 111 Lampiran.45 Surat Tembusan dari SMA Teuku Umar Semarang ................. 112 Lampiran.46 Foto-foto Penelitian ................................................................. 113
xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses
belajar
mengajar
di
sekolah
menentukan
keberhasilan
pembelajaran. Proses pembelajaran pada prinsipnya sangat tergantung pada guru dan interaksi siswa dalam proses pembelajaran yang mendukung kompetensi siswa. Interaksi siswa yang terjadi yaitu dalam bentuk: siswa dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan bahan ajar, dan siswa dengan lingkungan sekolah. Agar interaksi-interaksi tersebut dapat terjadi dengan baik, maka guru dituntut untuk menciptakan suasana pembelajaran yang lebih efektif, sehingga siswa dituntut memiliki semangat dan motivasi untuk belajar. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan melalui wawancara dengan guru Biologi di SMA Teuku Umar Semarang, dijumpai indikasi motivasi belajar siswa yang rendah. Kondisi ini dikarenakan pembelajaran yang dilakukan belum mengaktifkan siswa walaupun kadang menggunakan model diskusi tetapi guru masih belum memaksimalkan model tersebut, sehingga siswa kurang memahami tujuan diskusi, yang berakibat siswa tidak termotivasi untuk mengikuti pelajaran. Hal tersebut mengakibatkan kondisi pembelajaran kurang efektif. Dari uraian diatas peran guru sangat penting untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, salah satunya melalui variasi dalam pembelajaran. Variasi pembelajaran dapat mendukung kesiapan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Menurut Uno (2007) motivasi belajar dapat muncul karena faktor intrinsik, berupa dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita, sedangkan faktor ekstrinsik berupa adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif dan kegiatan belajar mengajar yang menarik. Akibat kurangnya motivasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran biologi dapat dilihat dengan rata-rata hasil ulangan umum semester gasal kelas X.1, X.2, dan X.3 berturut-turut sebesar 52,3; 47,2 dan 35,7, sedangkan KKM yang ditetapkan di SMA Teuku Umar untuk mata pelajaran biologi sebesar ≥ 65 yang baru dicapai oleh 36% siswa kelas X. Pada 1
2
materi ekosistem hasil tes siswa kelas X tahun ajaran 2007/2008 terbilang rendah yaitu hanya 41% siswa tuntas. Permasalahan diatas memerlukan penyelesaian untuk menumbuhkan motivasi belajar yang berdampak pada hasil belajar siswa, yaitu dengan diterapkannya model pembelajaran yang sesuai. Model pembelajaran yang sesuai untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dan tepat dengan materi yang diajarkan sangat diperlukan. Menurut Fajaroh dan Dasna (2003) model pembelajaran Learning Cycle (siklus belajar) merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). LC merupakan rangkaian kegiatan yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif. Pearson (2008) menyatakan LC terdiri dari 5 fase pengalaman belajar yang saling berhubungan, yaitu : (1) Fase Engage (Menarik Perhatian-Mengikat), (2) Fase Exploration (Eksplorasi), (3) Fase Explain (Menjelaskan), (4) Fase Expand (Perpanjangan), (5) Fase Evaluate (Evaluasi). Penerapan model pembelajaran LC pada materi ekosistem, fase pertama siswa diberikan apersepsi dengan pertanyaan untuk merangsang keingin tahuan siswa terhadap materi yang dipelajari, melalui kegiatan membaca. Fase kedua (exploration), siswa diberikan kesempatan untuk mencari tahu tentang materi ekosistem dengan melakukan pengamatan di lingkungan sekolah secara langsung dan mencari tahu proses apa saja yang ada dalam ekosistem melalui kegiatan eksplorasi. Kegiatan ini melibatkan seluruh indera yang dimiliki siswa sehingga siswa akan lebih mudah dalam memahami. Fase ketiga siswa menyelesaikan hasil pengamatan (eksplorasi) melalui kegiatan diskusi. Diskusi merupakan sarana bagi siswa untuk menyampaikan apa yang sudah siswa temukan dan mampu mengembangkan sikap bijaksana dalam menerima pendapat orang lain. guru memberikan penjelasan tentang konsep yang sudah ditemukan siswa melalui pengamatan dengan kalimatnya sendiri dan memberikan informasi yang belum diketahui siswa sebelumnya melalui kegiatan diskusi. Fase keempat guru mengajak siswa untuk menerapkan konsep dan kecakapan yang sudah dimiliki siswa untuk kegiatan percobaan lain yaitu
3
mengukur komponen abiotik seperti air, tanah, dan udara yang ada di lingkungan sekolah. Guru sebagai pembimbing dan harus mengarahkan siswa agar memahami konsep yang diberikan tanpa menghilangkan pemahaman siswa terhadap konsep yang dimiliki siswa sebelumnya dalam percobaan. Fase selanjutnya dilakukan evaluasi melalui tes materi ekosistem. Evaluasi ini bermanfaat untuk mengetahui motivasi belajar siswa yang berdampak pada hasil belajar siswa dalam pembelajaran LC materi ekosistem. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dipandang perlu diadakan penelitian tentang “Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle terhadap motivasi belajar siswa pada materi ekosistem di SMA Teuku Umar Semarang ”.
B. Rumusan Masalah Permasalahan yang muncul pada penelitian ini adalah “Apakah penerapan model pembelajaran Learning Cycle dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi ekosistem di SMA Teuku Umar Semarang?”
C. Penegasan Istilah Penegasan istilah ini dimaksudkan agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul dan memberikan gambaran yang lebih jelas kepada pembaca. 1. Learning Cycle (Siklus Belajar) Model yang diimplementasikan ini terdiri atas lima fase sesuai dengan konsep Pearson (2008). Fase-fase Siklus Belajar (Learning Cycle) pada materi ekosistem di kelas X SMA Teuku Umar sebagai berikut. a. Fase Pendahuluan (Engagement) Kegiatan pada fase ini bertujuan untuk mendapatkan perhatian siswa, mendorong kemampuan berpikir, membantu mereka mengakses pengetahuan awal yang telah dimilikinya dari membaca dan memberikan pertanyaan. Misalnya dalam mempelajari “komponen ekosistem” apa saja yang kalian temukan dalam ekosistem kolam.
4
b. Fase Eksplorasi (Exploration) Pada fase ini siswa diberi kesempatan untuk bekerja baik secara mandiri maupun kelompok tanpa instruksi secara langsung dari guru melakukan percobaan (secara ilmiah), melakukan pengamatan, mengumpulkan data, sampai pada membuat suatu kesimpulan dari percobaan yang dilakukan.
c. Fase Penjelasan (Explanation) Kegiatan pada fase ini bertujuan untuk melengkapi, menyempurnakan, dan mengembangkan konsep yang diperoleh siswa. Guru menjelaskan konsep yang dipahaminya dan menunjukkan contoh-contoh yang berhubungan dengan
konsep
untuk
melengkapi
penjelasannya,
serta
dapat
memperkenalkan istilah-istilah baru yang belum diketahui siswa. d. Fase Penerapan Konsep (Elaboration) Kegiatan belajar ini mengarahkan siswa menerapkan konsep-konsep yang telah dipahami dan keterampilan yang dimiliki pada situasi baru. Kegiatan fase ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang apa yang telah mereka ketahui. e. Fase Evaluasi (Evaluation) Ada dua hal yang ingin diketahui pada kegiatan belajar ini yaitu pengalaman belajar yang telah diperoleh siswa dan refleksi untuk melakukan siklus lebih lanjut yaitu untuk pembelajaran pada konsep berikutnya. 2. Motivasi Belajar Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Sedangkan motivasi belajar merupakan kekuatan dari dalam diri siswa yang mendorong terjadinya belajar (Dimyati dan Mudjiono 2006). Motivasi pada penelitian ini meliputi motivasi siswa mengikuti pembelajaran, aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan LC, yang berdampak pada hasil belajar siswa. Motivasi belajar dalam peneliian ini dikatakan meningkat apabila motivasi awal dari diri siswa meningkat menjadi sangat tinggi.
5
3. Materi ekosistem Materi ekosistem adalah salah satu materi pokok pelajaran biologi pada KTSP, diajarkan di Sekolah Menengah Atas pada semester genap dengan standar kompetensi yang harus dicapai. Standar kompetensi dalam materi ekosistem adalah Standar Kompetensi 4 : “Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi, dan daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan”.
D. Tujuan Penelitian Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk “Meningkatakan motivasi belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran Learning Cycle pada materi ekosistem di SMA Teuku Umar”.
E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk: 1. Memberikan suatu alternatif pembelajaran bagi guru dalam pembelajaran Biologi khususnya materi ekosistem. 2. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam memilih model pembelajaran yang dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A.
Tinjauan Pustaka 1. Tinjauan Mata Pelajaran Biologi a. Pengertian Biologi
merupakan
wahana
untuk
meningkatkan
pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan nilai tanggung jawab sebagai seorang warga negara yang bertanggung jawab kepada lingkungan, masyarakat, bangsa, negara, yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa (Nio, dkk 2001). b. Karakteristik pembelajaran Biologi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan pengetahuan yang telah teruji kebenarannya melalui metode ilmiah. Nash dalam Rianto (2004) menyebutkan science is a way of looking at the world, berarti IPA dipandang sebagai suatu cara berfikir dengan cermat, seksama dan lengkap terhadap alam semesta. Biologi merupakan bagian dari IPA yang mempelajari tentang kehidupan. Pendidikan IPA tidak hanya merupakan pengajaran fakta-fakta, tetapi juga pembentukan sikap dan pengenalan cara kerja ilmiah. Oleh karena itu bentuk pengajaran IPA harus menggunakan metode-metode yang mengandung pendekatan sains. Nash dalam Rianto (2004) menyebutkan mata pelajaran Biologi berdasarkan Standar Isi (SI) masuk dalam rumpun mata pelajaran IPA dan kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memiliki karakteristik sebagai berikut. 1) Pembelajaran
Biologi
memerlukan
kegiatan
penyelidikan
/
eksperimen sebagai bagian dari kerja ilmiah yang melibatkan keterampilan proses yang dilandasi sikap ilmiah. 2) Keterampilan proses dalam Biologi mencakup keterampilan dasar dan ketrampilan terpadu (BSNP 2006). 6
7
Interaksi antara siswa dengan lingkungannya merupakan hal yang tidak dapat dikesampingkan dalam pembelajaran Biologi. Pembelajaran Biologi diharapkan mampu memberikan pengalaman kepada siswa, sehingga memungkinkan siswa melakukan penyelidikan tentang fenomena Biologi (Saptono 2003). Eratnya pelajaran dengan alam sekitar, membuat proses pembelajaran Biologi akan lebih menyenangkan apabila siswa diberikan kesempatan untuk melakukan pengamatan atau observasi sendiri pengetahuan yang ada dalam pelajaran Biologi. Melakukan kegiatan belajar dengan menghafal bukanlah jalan yang terbaik bila dilaksanakan dalam proses belajar Biologi karena tujuan pembelajaran IPA secara umum adalah agar siswa memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari, serta memiliki keterampilan proses. Menyimak ceramah dari guru hanya akan membuat siswa beranggapan bahwa banyaknya konsep, fakta, dan teori dalam pembelajaran Biologi hanya untuk dihafalkan saja. Siswa terbiasa terkungkung dalam situasi pembelajaran yang pasif akan memicu siswa belajar hanya dengan menghafal materi, kurang terangsang untuk menganalisis, memprediksi dan memecahkan masalah. Pengetahuan yang diperoleh siswa akan bertahan lama dalam pikiran dan siswa akan lebih paham apabila siswa memperoleh pengetahuan secara langsung dan mandiri (Wirtha dan Rapi 2008). c. Pendekatan Belajar Dalam Biologi Lima pendekatan yang perlu diperhatikan dalam kegiatan belajar mengajar Biologi di kelas (Puskur 2001 dalam Saptono 2003). 1) Empat Pilar Pendidikan Badan PBB UNESCO, mencanangkan salah satu pendekatan yang perlu digunakan dalam pembelajaran sains di kelas, yaitu ” learning to do (belajar melakukan), learning to know (belajar memahami), learning to be (belajar menerapkan), and learning to live together (belajar bersama lingkungan)”. 2) Inkuiri Sains
8
Pendekatan inkuiri sains adalah sesuatu yang sangat menantang dan melahirkan interaksi antara yang diyakini anak sebelumnya terhadap suatu bukti baru untuk mencapai pemahaman yang lebih baik, melalui proses dan metode eksplorasi untuk menurunkan dan mengetes gagasan-gagasan baru. 3) Konstruktivisme Beberapa bentuk kondisi belajar yang sesuai dengan filosofi “contructivism” antara lain: diskusi yang menyediakan kesempatan agar semua siswa mau mengungkapkan gagasan, pengujian dan penelitian sederhana, demonstrasi dan peragaan prosedur ilmiah, dan kegiatan praktis lain yang memberi peluang siswa untuk mempertajam gagasannya. 4) Sains, Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat (Salingtemas) Science, Environment, Technology, and Society (SETS) merupakan salah satu pendekatan terpadu yang melibatkan unsur ilmu pengetahuan, teknologi, lingkungan, dan masyarakat. 5) Pemecahan Masalah Kegiatan yang dilakukan manusia dalam kehidupan sehari-hari pada dasarnya
merupakan kegiatan pemecahan masalah untuk memenuhi
kebutuhannya. Atas dasar hal tersebut, sejak dini anak sudah mulai dilatih untuk
mengatasi
masalah-masalah
yang
dihadapinya
agar
memiliki
kemampuan yang bermanfaat bagi kehidupan dewasanya. 2. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitasaktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan (Uno 2008). Namun pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan
9
belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. b. Motivasi Dalam Pembelajaran Motivasi sangat diperlukan dalam pembelajaran, dengan motivasi siswa dapat menggerakkan aktivitas dan inisiatif, serta dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam pembelajaran (Sardiman 2007). Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar siswa, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan. berhubungan
Kebutuhan
dalam
dengan
kebutuhan
konteks untuk
pembelajaran belajar.
tersebut
Teori
harus
behaviorisme
menjelaskan motivasi sebagai fungsi rangsangan (stimulus) dan respon, sedangkan apabila dikaji menggunakan teori kognitif, motivasi merupakan fungsi dinamika psikologis yang lebih rumit, melibatkan kerangka berpikir siswa terhadap berbagai aspek perilaku. Pentingnya peranan motivasi dalam proses pembelajaran perlu dipahami oleh pendidik agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada siswa (Sofa 2008). Berdasarkan sumber penyebabnya motivasi dikategorikan menjadi motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Sumber motivasi intrinsik adalah minat, kesenangan, kebutuhan yang berasal dari dalam diri siswa, sedangkan motivasi ekstrinsik sangat tergantung pada faktor luar sebagai konsekuensi perilaku. Guru dapat melakukan tindakan atau kegiatan untuk mengubah motivasi siswa dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar. Peranan motivasi sangat penting dalam keberhasilan proses belajar mengajar. Siswa yang tidak mempunyai cukup motivasi tentu memiliki minat yang sangat terbatas untuk belajar. Mereka tidak terdorong untuk mencari informasi yang dibutuhkan, melakukan upaya-upaya pendalaman materi yang sedang dipelajari. Individu yang tidak mempunyai motivasi dengan sendirinya menjadi jurang tekun dan tidak memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam belajar. Oleh karena itu motivasi sangat penting dalam belajar (Waruwu 2006).
10
Usaha untuk meningkatkan motivasi belajar siswa memerlukan kondisi tertentu yang mengedepankan keterlibatan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Sejauh mungkin siswa perlu didorong untuk mampu menata belajarnya sendiri dan menggunakan interaksi antar pribadi dengan teman dan guru
untuk
mengembangkan
kemampuan
kognitif/
intelektual
dan
kemampuan sosial. Keterlibatan orang tua dalam belajar siswa sangat penting baik berupa perhatian dan bimbingan kepada anak di rumah maupun partisipasi secara individual dan kolektif terhadap sekolah dan kegiatannya (Sofa 2008). c. Peran guru dalam membangkitkan motivasi belajar siswa Peranan guru untuk mengelola motivasi belajar siswa sangat penting, dan dapat dilakukan melalui berbagai aktivitas belajar yang didasarkan pada pengenalan guru kepada siswa secara individual. Menurut Sutikno (2008), ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut. 1) Menjelaskan tujuan belajar pada siswa Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapai kepada siwa, 2) Hadiah Pemberian hadiah bagi siswa yang berprestasi akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi dan minat belajarnya meningkat, 3) Saingan / kompetensi Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya, 4) Pujian Pemberian pujian harus tepat sehingga bisa memberikan motivasi serta sekaligus akan membangkitkan harga diri siswa, 5) Hukuman Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses pembelajaran. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya, 6) Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar. Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke siswa,
11
7) Membentuk kebiasaan belajar yang baik, 8) Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok, 9) Menggunakan metode yang bervariasi, dan 10) Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. d. Prinsip-prinsip motivasi yang diterapkan dalam proses pembelajaran Menurut Trilukman (2007) prinsip-prinsip motivasi pada proses pembelajaran, sebagai berikut. 1) Attention (perhatian) Perhatian siswa muncul karena didorong rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu ini perlu mendapat rangsangan, sehingga siswa akan memberikan perhatian selama proses pembelajaran. Hal tersebut dapat dirangsang melalui elemen-elemen yang baru, aneh, lain dengan yang sudah ada, kontradiktif
atau
kompleks.
Apabila
elemen-elemen
tersebut
dimasukkan dalam rencana pembelajaran, hal ini dapat menstimulus rasa ingin tahu siswa. Namun, perlu diperhatikan agar tidak memberikan stimulus yang berlebihan, untuk menjaga efektifitasnya. 2) Relevance (relevensi) Relevansi menunjukkan adanya hubungan materi pembelajaran dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Minat siswa akan terpelihara apabila mereka menganggap bahwa yang dipelajari memenuhi kebutuhan pribadi atau bermanfaat dan sesuai dengan nilai yang dipegang. Kebutuhan pribadi (basic need) dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu motif pribadi, motif instrumental dan motif kultural. Motif nilai pribadi (personal motif value), menurut Clelland mencakup tiga hal, yaitu (a). kebutuhan untuk berprestasi (needs for achievement), (b) kebutuhan untuk berkuasa (needs for power), dan (c) kebutuhan untuk berafiliasi (needs for affiliation). Sementara nilai yang bersifat instrumental, yaitu keberhasilan dalam mengerjakan suatu tugas dianggap sebagai langkah untuk mnecapai
12
keberhasilan lebih lanjut. Sedangkan nilai kultural yaitu apabila tujuan yang ingin dicapai konsisten atau sesuai dengan nilai yang dipegang oleh kelpmpok yang diacu siswa, seperti orang tua, teman, dan sebagainya. 3) Confidence (Percaya diri) Merasa diri kompeten atau mampu, merupakan potensi untuk dapat berinteraksi secara positif dengan lingkungan. Prinsip yang berlaku dalam hal ini adalah bahwa motivasi akan meningkat sejalan dengan meningkatnya
harapan untuk berhasil.
Harapan
ini
seringkali
dipengaruhi oleh pengalaman sukses di masa lampau. Motivasi dapat memberikan ketekunan untuk membawa keberhasilan (prestasi), dan selanjutnya pengalaman sukses tersebut akan memotivasi untuk mengerjakan tugas berikutnya. 4) Satisfaction (kepuasan) Keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan kepuasan. Kepuasan karena mencapai tujuan dipengaruhi oleh konsekuensi yang diterima, baik yang berasal dari dalam maupun luar individu. Untuk meningkatkan dan memelihara minat belajar siswa, dapat menggunakan pemberian penguatan (reinforcement) berupa pujian, pemberian kesempatan, dsb. Selain
hal-hal
diatas,
menurut
Manzilatusifa
(2009)
untuk
menumbuhkan motivasi belajar adalah melalui prinsip-prinsip motivasi. Setiap siswa memiliki rasa ingin tahu, oleh karena itu guru memberikan penguatan bahwa siswa pasti bisa.
Prinsip-prinsip motivasi dalam belajar
adalah sebagai berikut. a) Kebermaknaan. Siswa akan termotivasi untuk belajar jika kegiatan dan materi belajar dirasa bermakna bagi dirinya yang terkait dengan bakat, pengetahuan, dan tata nilai siswa. b) Pengetahuan dan keterampilan prasyarat. Siswa akan menggunakan pengetahuan
awalnya
pengalamannya.
Dengan
untuk
menafsirkan
demikian,
guru
informasi perlu
dan
memahami
13
pengetahuan awal siswa untuk dikaitkan dengan bahan yang akan dipelajarinya. c) Model. Siswa akan menguasai keterampilan baru dengan baik jika guru memberikan contoh dan model untuk dilihat dan ditiru. d) Komunikasi terbuka. Siswa akan termotivasi untuk belajar jika penyampaian dilakukan secara terstuktur sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa. e) Keaslian dan tugas yang menantang. Siswa akan termotivasi untuk belajar jika mereka disediakan materi, kegiatan baru atau gagasan murni/ asli (novelty) dan berbeda yang akan menambah konsentrasi siswa pada pembelajaran. Hal ini berpengaruh pada pencapaian hasil belajar. f) Latihan yang tepat dan aktif. Siswa akan dapat menguasai materi pembelajaran dengan efektif jika pembelajaran yang diberikan sesuai dengan kemamapuan siswa. g) Penilaian tugas. Siswa akan memperoleh pencapaian belajar yang efektif jika tugas dibagi dalam rentang waktu yang tidak terlalu panjang. h) Kondisi dan konsekuensi yang menyenangkan. Siswa akan belajar dan terus belajar jika kondisi pembelajaran dibuat menyenangkan, nyaman dan jauh dari perilaku yang menyakitkan perasaan siswa. i) Keragaman pendekatan. Siswa akan belajar jika mereka diberi kesempatan untuk memilih dan menggunakan berbagai pendekatan dan strategi belajar. j) Mengembangkan beragam kemampuan. Siswa akan belajar secara optimal jika pelajaran disajikan dapat mengembangkan berbagai kemampuan. Sekolah perlu menyediakan berbagai pengalaman belajar yang memungkinkan kecerdasan itu berkembang. k) Melibatkan sebanyak mungkin indera. Siswa akan menguasai hasil belajar dengan optimal jika dalam belajar siswa dimungkinkan
14
menggunakan sebanyak mungkin indera untuk berinteraksi dengan isi pembelajaran. l) Keseimbangan pengaturan pengalaman belajar. Siswa akan lebih menguasai materi pembelajaran jika pengalaman belajar diatur agar siswa mempunyai kesempatan untuk membuat suatu refleksi penghayatan, mengungkapkan dan mengevaluasi apa yang dipelajari.
e. Meningkatakan motivasi belajar siswa Motivasi belajar siswa baik motivasi intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperluan untuk meningkatkan kemampuan memahami konsep dalam pembelajaran. Menurut Wuruwu (2006), meningkatkan motivasi intrinik siswa untuk belajar sangat perlu dilakukan, yakni dengan membangkitkan keinginan untuk mengerti dalam diri siswa, keinginan untuk menghubungkan-hubungkan ide, mencari informasi tambahan, keinginan untuk membaca buku, keinginan untuk berdiskusi demi gagasan yang lebih baik. Jika siswa hanya memiliki motivasi ekstrinsik seperti: belajar demi ujian, belajar asal selesai, maka setelah ujian semua ide dilupakan. Tugas guru adalah mebantu siswa untuk pelan-pelan mengembangkan/ meningkatkan motivasi ekstrinsik menjadi intrinsik. Guru membantu siswa untuk mencapai otonomi fungsional. Seperti contoh: siswa pergi berkebun. Jadi mula-mula siswa menulis cerita demi tugas, tapi lama-lama menulis karena senang, dengan demikian dia menjadi penulis. Sering tujuan yang baik dirusak oleh pelaksana yang tidak sesuai dengan prinsip pendidikan. Strategi meberi pujian Biggs (1987) dalam Wuruwu (2006) bisa mengarahkan seseorang pada motivasi eksternal atau motivasi internal. Pujian yang diberikan guru seperti “ hebat bisa menang “, dan sebagainya artinya siswa ini diarahkan pada motivasi ekstrinsik, karena yang dipuji adalah kehebatanya (aspek luar) dan bukan karena proses belajarnya hingga dia berhasil (intrinsk). Seringkali pujian bertujuan membuat orang lain senang (ekstrinsik). Sehingga tingkah lakunya yang baik tidak dilihat dari motivasi intrinsiknya, melainkan menyenagkan orang lain.
15
Menurut Shaffat (2009), siswa seringkali belajar tentang materi atau pelajaran yang mereka kuasai atau senangi saja. Hal ini membuat siswa tidak termotivasi untuk mempelajari materi atau pelajaran lain, padahal semua materi atau pelajaran harus mereka kuasai guna mendapatan hasil belajar dan pengetahuan pemahaman konsep. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi atau pelajaran yang mereka tidak sukai maka diperlukan dorongan yang kuat baik dari diri siswa dan lingkungan. Usaha untuk meningkatkan motivasi belajar siswa sebagai berikut. 1) Hendaklah siswa diberikan pengertian bahwa materi pelajaran saling berhubugan. Informasi dari suatu materi mungkin dapat memecahkan masalah bagi materi pelajaran lainnya, sehingga pengetahuan siswa akan lebih luas. 2) Siswa diajak untuk mengerti tentang faedah atau makna dari materi yang ia pelajari. Hendaklah siswa diajak untuk mengerti bahwa materi pelajaran atau pelajaran yang ia pelajari akan berguna bagi kehdupannya baik sekarang atau di masa mendatang, misalnya untuk bekerja. 3) Motivasi belajar akan meningkat jika siswa merasa mampu menjawab pertanyaan yang dibrikan atau menyelesaikan tugas. Jika siswa tidak bisa menjawab atau menyelesaikan tugas karena tidak mngusai materi atau pelajaran siswa tida akan tetarik pada materi atau pelajaran tesebut. Untuk itu perlu kerja sama dari guru untuk memberikn pembeljaran yang menarik dan mudah dimegerti siswa. Perhatian guru sangat penting erhadap meningkatnya motivasi belajar siswa saah satuya gru harus menanyakan pada siswa apakah mereka sudah paham atau dberikan pertanyaan umpan balik untk mengetaui kemampuan siswa, degan demikian motivasi beajar siswa kan meningkat. Meningkatkan motivasi dalam penelitian ini merupakan usaha membuat motivasai belajar siswa yang sudah ada dari dalam diri siswa diberikan rangsangan dengan model pembelajaran agar menjadi meningkat menjadi tinggi sampai dengan sangat tinggi. Motivasi belajar siswa dapat dilihat pada saat aktivitas dalam pebelajaran dari menjadi aktif sampai dengan sangat aktif.
16
3. Learning Cycle (Siklus Belajar) Learning Cycle (siklus belajar) adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). LC merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasikan sehingga siswa dapat menguasai kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan cara berperan aktif. Menurut Karplus dan Their dalam Renner et al (1988) LC pada mulanya terdiri dari fase eksplorasi (exploration), pengenalan konsep (concept introduction), dan aplikasi konsep (concept applications). Pada tahap eksplorasi, siswa diberi kesempatan untuk memanfaatkan alat inderanya semaksimal mungkin dalam berinteraksi dengan lingkungan melalui kegiatan seperti praktikum, menganalisis artikel, mendiskusikan fenomena alam, mengamati fenomena alam atau perilaku sosial, dan lainnya. Kegiatan ini diharapakan menimbulkan ketidakseimbangan struktur mental siswa
(cognitive
disequilibrium),
yang
ditandai
dengan
munculnya
pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada berkembangnya daya nalar tingkat tinggi (high level reasoning) yang diawali dengan kata-kata seperti mengapa
dan
bagaimana.
Munculnya
pertanyaan
tersebut
sekaligus
merupakan indikator kesiapan siswa untuk menempuh fase berikutnya, pengenalan konsep. Pada fase pengenalan konsep diharapakan terjadi proses menuju keseimbangan antara konsep-konsep yang telah dimiliki siswa dengan konsep yang baru dipelajari melalui kegiatan-kegiatan yang membutuhkan daya nalar seperti berdiskusi. Pada tahap ini siswa mengenal istilah-istilah yang berkaitan dengan konsep-konsep baru yang sedang dipelajari. Pada fase terakhir, yakni aplikasi konsep, siswa diajak menerapkan pemahaman konsepnya melalui kegiatan seperti problem solving (menyelesaikan masalah yang nyata dan berkaitan) atau melakukan percobaan lebih lanjut. Penerapan konsep dapat meningkatakan pemahaman konsep dan motivasi belajar siswa, karena siswa mengetahui penerapan nyata dari konsep yang mereka pelajari. Penerapan LC dalam pembelajaran menempatkan guru sebagai fasilitator yang mengelola berlangsungnya fase pembelajaran tersebut
17
mulai dari perencanaan (pengembangan perangkat pembelajaran), pelaksanaan (terutama pemberian pertanyaan arahan dan proses pembimbingan) sampai evaluasi. Efektivitas penerapan LC biasanya diukur melalui observasi proses dan pemberian tes. Jika ternyata hasil dan minat belajar belum memuaskan harus sudah mengantisipasi kelemahan LC (Rahayu, 2005). Learning Cycle tiga fase ini telah dikembangakan dan disempurnakan menjadi 5 dan 6 fase. Pada LC 5 fase, ditambahakan engagement sebelumnya exploration dan ditambah pula tahap evaluation pada bagian akhir siklus belajar. Pada model ini tahap concept introduction dan concept application masing-masing diistilahkan menjadi explaination dan elaboration. Karena itu LC 5 fase sering disebut LC 5E (Engagement, Exploration, Explaination, Elaboration, dan Evaluation) (Lorbasch 2002). Pada LC 6 fase, ditambahkan tahap identifikasi tujuan pembelajaran pada awal kegiatan (Johnston dalam Iskandar 2005). Menurut Dasna dan Fajaroh (2009) tahapan dalam LC adalah tiga tahapan pembelajaran. Tahap engagement bertujuan mempersiapkan diri siswa agar terkondisi dalam menempuh fase berikutnya dengan cara mengeksplor pengetahuan awal dan ide-ide siswa, serta untuk mengetahui kemungkinan terjadinya miskonsepsi pada pengetahuan awal siswa. Dalam fase engagement ini motivasi dan keingintahuan (curiosity) siswa tentang materi yang akan dipelajari berusaha dibangkitkan. Pada fase ini pula siswa diajak membuat prediksi-prediksi tentang fenomena yang akan dipelajari dan dibuktikan dalam tahap ekplorasi. Pada fase eksplorasi, siswa diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok-kelomok kecil tanpa pengajaran guru untuk menguji prediksi, melakukan dan mencatat pengamatan serta ide melalui kegiatan seperti praktikum. Pada fase explaination, guru harus mendorong siswa untuk menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri, meminta bukti dari klarifikasi penjelasan mereka, dan mengarahkan kegiatan diskusi. Pada tahap ini siswa menemukan istilah-istilah dari konsep yang dipelajari.
18
Pada fase elaboration (extention), siswa menerapakan konsep dan keterampilan dalam situasi baru melalui kegiatan praktikum lanjutan. Pada tahap akhir, evaluation dilakukan evaluasi terhadap efektifitas fase-fase sebelumnya dan juga evaluasi terhadap pengetahuan, pemahaman konsep, atau kompetensi siswa. Berdasarkan tahapan dalam model pembelajaran Learning Cycle diatas diharapkan siswa tidak hanya mendengarkan keterangan dari guru tetapi juga dapat berperan aktif untuk menggali dan memperkaya pemahaman mereka terhadap konsep-konsep yang dipelajari. Kelebihan model LC dalam penelitian ini adalah: a) Sangat sesuai diterapkan pada materi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, mudah dipraktekkan dan dapat diajarkan dengan metode inkuiri sains. b) Dapat membangkitkan budaya membaca pada siswa. c) Dapat melatih siswa untuk menemukan konsep sendiri. d) Mampu meningkatan motivasi belajar siswa menjadi sangat tinggi. Kelemahan model LC dalam penelitian ini antara lain: a) Model LC membutuhkan waktu lebih lama dalam pembelajaran dibandingkan dengan metode konvensional. b) Model LC sulit diterapkan pada materi yang sulit dipahami dan jarang ditemukan di kehidupan sehari-hari, misalnya materi unsur dan senyawa.
4. Meningkatkan Motivasi Belajar dengan Model Pembelajaran Learning Cycle Menurut Sya’adah (2009) hasil penelitian pada mata pelajaran bahasa indonesia menunjukkan ada peningkatan minat dan motivasi siswa pada tahap berbicara, peningkatan tersebut dapat dilihat dari pemerolehan skor siswa. Pada pertemuan 1, rata-rata siswa kurang mampu menyampaikan gagasan dengan tepat, baik itu dari segi kelancaran, intonasi ketepatan diksi, dan ketepatan ekspresi. Sebanyak 85% siswa kurang mampu berbicara dengan baik di depan kelas dan hanya 15% siswa yang bisa menyampaikan
19
gagasannya dengan tepat. Akan tetapi, setelah pertemuan kedua siklus 1, siswa mulai mengalami peningkatan, baik itu dari segi kelancaran, intonasi, ketepatan diksi dan ketepatan ekspresi, yakni sebanyak 75% dari keseluruhan siswa yang berjumlah 34 orang. Pada siklus selanjutnya siswa semakin mampu berbicara dengan teknik berbicara yang tepat. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan 5 fase dapat meningkatkan minat berbicara siswa kelas X SMA Islam pada matapelajaran Bahasa Indonesia. Pembelajaran dengan model pembelajaran Learning Cycle juga meningkatkan motivasi dan hasil belajar kimia, berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMUN Tumpang pada semester genap tahun ajaran 2002/2003 mengalami peningkatan dengan pembelajaran berstruktur tiga fase pembelajaran. Pada konsep zat aditif dalam bahan makanan terjai peningkatan kualitas belajar siswa yang berdampak pada hasil belajar siswa, dan kesimpulan dari penelitian ini adalah pelajaran kimia yang terlihat rumit dapat membangkitkan minat belajar siswa dengan model pembelajaran Learning Cycle (Fajaroh 2004). Meningkatnya minat belajar siswa pada mata pelajaran kimia dengan model pembelajaran Learning Cycle juga dapat dilihat dari hasil penelitian Aini (2004) adanya penigkatan minat belajar siswa pada pengembangan bahan ajar minyak bumi sebesar 100% dari tahun lalu 87% siswa Sekolah Menengah Atas. Metode pembelajaran luar ruang atau pengamatan lingkungan secara langsung pada mata pelajaran Biologi menurut Rodiah (2005) diperoleh hasil bahwa siswa memiliki kemampuan untuk mengungkap nilai lebih banyak melalui kegiatan lapangan dengan pengamatan langsung. Peningkatan hasil belajar dan minat belajar untuk penguasaan konsep komponen ekosistem secara keseluruhan dapat dilihat dari adanya rata-rata sebesar 0.47 yang meliputi nilai sosial (56.88%), nilai teoritik (50.00%), dan nilai estetika (25.63%). Pengamatan langsung di lapangan juga dapat membantu tingkat
20
pemahaman siswa terhadap konsep komponen ekosistem dengan persentase 100%.
5. Materi Ekosistem Mata pelajaran Ekosistem merupakan materi kelas X semester genap pada BAB IX dan merupakan materi dengan banyak karakteristik, juga bisa digunakan untuk upaya melestarikan lingkungan karena pada materi ekosistem terdapat kompetensi dasar tentang mendaur ulang limbah. Dari kompetensi dasar tersebut bisa dijadikan beberapa indikator yang melatih siswa untuk peduli terhadap lingkungan selain mempelajari tentang komponen ekosistem, peranan dan siklus bigeokimia didalamnya. Menurut tim MGMP Biologi se kota Semarang dalam Selektif X SMA, ekosistem adalah interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan yang ada di dalamnya, yang disebut komponen ekosistem. Komponen ekosistem ada dua yaitu komponen biotik dan abiotik. a. Komponen biotik adalah komponen berbagai jenis makhluk hidup yang terdapat dalam ekosistem. Setiap makhluk hidup mempunyai fungsi dan tugas berbeda-beda dalam lingkungannya yaitu : 1). Produsen, 2). Konsumen berdasarkan cara memperoleh makanannya ada 3 : a) Herbivora b) Karnivora c) Omnivora, 3). Dekomposer, dan 4). Detrivor b. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak secara langsung terkait pada keberadaan makhluk hidup tertentu. Contohnya : 1). suhu, 2). air, 3). cahaya,
21
4). kelemababan 5). angin 6). pH Dalam prosesnya ekosistem terdapat daur biogeokimia yang meliputi daur air, daur karbon, daur nitrogen, daur sulfur, dan daur fosfor.
B. Kerangka berpikir dan Hipotesis Kerangka Berpikir pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Identifikasi masalah: ¾ Menurut guru ada indikasi motivasi belajar siswa yang kurang dikarenakan materi ekosistem bagi siswa dianggap sulit untuk dipelajari ¾ Belum ada variasi model pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa sehingga meningkatkan motivasi belajar siswa ¾ Belum ada variasi model pembelajaran pada materi ekosistem, guru dalam menyampaikan materi kurang mengaktifkan siswa
Motivasi belajar siswa kurang
Hasil belajar siswa menjadi rendah(jelek)
Motivasi belajar sangat tinggi, akan berdampak pada hasil belajar siswa tinggi dan tujuan belajar mengajar dapat tercapai
Tujuan kegiatan belajar mengajar tidak tercapai
Model Pembelajaran Learning Cycle Suasana pembelajaran menyenangkan, motivasi belajar meningkat, hasil belajar siswa meningkat dan keterampilan sains siswa terlatih.(Dasna dan Fajaroh 2009)
22
Berdasarkan permasalahan diatas maka hipotesis penelitian ini adalah Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dari kurang tinggi menjadi sangat tinggi dengan Kriteria Ketuntasan Minimal 65, sekurang-kurangnya 85% dari jumlah siswa yang mencapai KKM pada materi ekosistem, siswa kelas X semester II SMA Teuku Umar Semarang.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Teuku Umar Semarang yang merupakan sekolah swasta berstatus lembaga pendidikan disamakan, pada semester genap kelas X tahun ajaran 2008/2009.
B. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X di SMA Teuku Umar Semarang terdiri dari 3 kelas yaitu kelas X1 dengan kondisi akademik tinggi, X2 kondisi akademik sedang, dan X3 dengan kondisi kademik kurang.
C. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran Learning Cycle. 2. Variabel bergantung Dalam penelitian ini variabel bergantungnya adalah motivasi belajar siswa kelas X semester II SMA Teuku Umar Semarang 3. Variabel kendali Variabel kendalinya adalah Guru, RPP, sarana dan prasarana dalam pembelajaran. 4. Variabel Rambang Kondisi kelompok (jumlah siswa dan kemampuan siswa).
23
24
D. Desain Penelitian Penelitian
ini
merupakan
penelitian
pra-eksperimental
(Pre
Experimental Design) atau quasi eksperimen dengan menggunakan rancangan The one-shot Case Study, yakni menggunakan perlakuan tertentu terhadap satu kelompok subyek kemudian dilakukan pengukuran terhadap variabel bergantung. Rancangan tersebut dapat disajikan pada tabel dibawah ini (Sudjana 2007).
Tabel 1. Rancangan Penelitian Kelompok E
Variabel bebas (perlakuan) X
Variabel bergantung (hasil pengukuran) Y
Keterangan : E = kelompok eksperimen dengan motivasi belajar siswa yang rendah (kelas X1, X2, X3) X = perlakuan (penerapan model pembelajaran Learning Cycle) Y = motivasi belajar siswa setelah diberi perlakuan
E. Prosedur Penelitian 1. Persiapan penelitian Tahap awal penelitian, dilakukan hal-hal sebagai berikut : a. Melakukan observasi awal untuk identifikasi masalah melalui observasi kegiatan pembelajaran di kelas, wawancara dengan guru dan siswa. b. Peneliti bersama dengan guru menetapkan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. 2. Perencanaan penelitian Menyusun perangkat untuk pelaksanaan pembelajaran yang telah ditentukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Perangkat tersebut adalah
25
Silabus, RPP, LKS, soal uji coba, Angket motivsi belajar siswa, Lembar observasi keaktifan siswa, Angket tanggapan siswa. a. Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) Penyusunan RPP dilaksanakan sebelum kegiatan pembelajaran materi ekosistem dengan memperhatikan langkah-langkah strategis yang dapat diterapkan guru. b. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) LKS disusun untuk untuk melengkapi RPP. LKS yang disusun mempertimbangkan Student Centered Activities, dengan menetapkan langkah-langkah yang memungkinkan siswa menemukan sendiri konsep yang dipelajari. c. Membuat angket motivasi belajar siswa Angket motivasi belajar ini bertujuan untuk mengetahui motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran, serta pada saat pembelajaran Biologi. d. Lembar Observasi Lembar observasi meliputi lembar observasi aktivitas siswa dalam pengamatan langsung, lembar observasi aktivitas siswa dalam diskusi, lembar observasi aktivitas siswa dalam percobaan, lembar observasi siswa dalam pembelajaran, lembar observasi kinerja guru dalam pembelajaran. e. Membuat lembar penilaian (rubrik) Lembar penilaian rubrik dibuat berdasarkan lembar observasi yang diperlukan dalam penelitian seperti rubrik untuk aktivitas siswa, rubrik kinerja guru dalam pembelajaran, rubrik kinerja siswa dalam diskusi, pengamatan, dan percobaan. f. Membuat soal tes Soal-soal tes yang dibuat bertujuan untuk mengetahui daya tangkap atau pemahaman siswa tentang materi ekosistem yang telah dipelajari dengan model pembelajaran Learning Cycle. Soal tes yang digunakan berupa soal obyektif.
26
3. Tahap-tahap penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Teuku Umar Semarang pada siswa kelas X1, X2, dan X3. Penelitian dilakukan dalam 6 jam pelajaran yang terdiri dari 3 kali pertemuan. Masing-masing pertemuan disusun dalam suatu rencana pembelajaran yang telah dibuat. Secara singkat kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut. a. Memberikan angket motivasi belajar awal, untuk mengetahui seberapa besar motivasi awal sebelum pembelajaran Learning Cycle. b. Melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP yang telah disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator. c. Melaksanakan penilaian/ evaluasi baik selama proses pembelajaran maupun produknya. d. Memberikan angket motivasi akhir, untuk mengetahui seberapa besar motivasi belajar siswa sesudah pembelajaran Learning Cycle.
4. Pengambilan data Setelah melakukan persiapan penelitian dan pengujian instrumen, kemudian mengambil data yang berupa hasil tes siswa (evaluasi) untuk mendukung data angket motivasi belajar siswa, hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran,dan angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran Learning Cycle.
F. Data dan Cara Pengumpulan Data 1. Sumber data : sumber data penelitian ini adalah siswa dan guru. 2. Jenis data
: jenis data yang diperoleh adalah kuantitatif dan kualitatif
a. Motivasi belajar siswa awal dan akhir sebagai sumber data utama b. Hasil tes siswa tentang pemahaman materi sebagai data pendukung c. Aktivitas siswa dalam pembelajaran sebagai data pendukung d. Kinerja guru dalam pembelajaran sebagai data pendukung
27
e. Tanggapan siswa terhadap model pembelajaran Learning Cycle sebagai data pendukung 3. Cara pengambilan data a. Metode Kuesioner Metode kuesioner ini berupa angket motivasi belajar siswa
yang
digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran Learning Cycle. b. Metode Observasi Metode observasi ini digunakan untuk memperoleh data aktivitas siswa dan lembar kinerja guru selama proses pembelajaran sehingga dapat dijadikan sebagai data pendukung terhadap motivasi belajar siswa c. Metode Tes Metode tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan model pembelajaran Learning Cycle sehingga dapat dijadikan sebagai data pendukung terhadap motivasi belajar siswa.
G. Metode Analisis Data Hasil penelitian dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif dan kualitatif. 1. Data hasil angket motivasi belajar siswa sebelum dan setelah pembelajaran Learning Cycle diolah dengan pemberian skor pada setiap item. Skor = jumlah item option angket X jumlah siswa Rata – rata skor motivasi kelas =
jumlah skor motivasi kelas jumlah siswa tiap kelas
Keterangan Kriteria skor ditentukan sesuai dengan skor tiap item dan jumlah aspek yang diberikan. Kriteria motivasi belajar masing-masing siswa dari skor angket motivasi = Jumlah Skor angket : motivasi belajar siswa dalam kelas sangat tinggi 65 – 80 : motivasi sangat tinggi 49 – 64 : motivasi tinggi 33 – 48 : motivasi sedang
28
17 – 32 : motivasi kurang 1 – 16 : tidak ada motivasi 2. Data aktivitas siswa yang meliputi aktivitas siswa dalam pembelajaran, dalam diskusi kelompok, dalam presentasi hasil diskusi, pengamatan lingkungan, dan dalam percobaan diolah dengan pemberian skor pada setiap item. Skor pada item perlu diubah dalam bentuk nilai. Penentuan nilai digunakan skala 5 (Ridlo 2005). Untuk menentukan nilai hasil konversi, maka langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut : a. Mencari skor maksimal ideal (SMI), yaitu skor yang dicapai apabila semua item dapat dijawab dengan benar yaitu dengan menghitung jumlah item yang diberikan kali bobot item. b. Membuat pedoman konversi, yaitu : Tabel 2 . Pedoman konversi skala 5 aktivitas siswa No. Tingkat penguasaan
Batas atas
Batas bawah
Nilai
Kriteria
1.
85% - 100%
100% x SMI
85% x SMI
A
Sangat aktif
2.
70% - 84%
84% x SMI
70% x SMI
B
Aktif
3.
60% - 69%
69% x SMI
60% x SMI
C
Cukup aktif
4.
50% - 59%
59% x SMI
50% x SMI
D
Kurang aktif
5.
< 50%
50% x SMI
< 50% xSMI
E
Tidak aktif
3. Data hasil belajar Data nilai hasil belajar siswa Nilai akhir ditentukan berdasarkan dari hasil belajar siswa dengan rumus : (Arikunto 2002) Skor =
B x100% N
Keterangan : B : banyaknya butir yang dijawab benar N : banyaknya butir soal Menurut Ridlo 2005, setelah didapatkan data nilai hasil belajar, data dianalisis untuk mengetahui ketuntasan belajar secara klasikal, dihitung dengan teknik analisis persentase menggunakan rumus sebagai berikut :
29
∑ ni x100% ∑n
P=
Keterangan : P
: Ketuntasan belajar klasikal
∑ ni
: Jumlah siswa yang tuntas secara individu (nilai ≥ 65)
∑n
: Jumlah total siswa
Persentase kelulusan klasikal dengan parameter sebagai berikut : 0% - 20%
= jelek
21% - 40%
= kurang
41% - 60%
= cukup
61% - 80%
= baik
81% - 100%
= sangat baik
4. Analisis data angket mengenai tanggapan siswa terhadap penerapan model pembelajaran Learning Cycle dianalisis menggunakan skala linkert untuk mengetahui nilai persetujuan angket. Dalam penelitian ini angket yang digunakan mempunyai jawaban ya atau tidak. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Persentase persetujuan =
jumlah skor yang mendukung pembelajaran LC × 100% jumlah skor maksimal
Kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut : Skor Maksimal = jawaban skor positif kali jumlah siswa tiap kelas Skor < 50%
: Jelek
Skor 50% - 59%
: Kurang
Skor 60% - 69%
: Cukup baik
Skor 70% - 84%
: Baik
Skor 85% - 100%
: Sangat baik
30
5. Data kinerja guru Data kinerja guru dianalisis dengan teknik diskriptif kuantitatif dengan prosentase. Keterangan : Skor = n Persentase kinerja guru =
x 100%
n = jumlah aspek kinerja guru yang dilakukan dalam pembelajaran N = Jumlah total aspek kegiatan guru yang diamati. Kategori persentase kinerja guru: Skor < 50%
: Jelek
Skor 50% - 59%
: Kurang
Skor 60% - 69%
: Cukup baik
Skor 70% - 84%
: Baik
Skor 85% - 100%
: Sangat baik
6. Data hasil wawancara guru terhadap penerapan model pembelajaran Learning Cycle dianalisis secara deskriptif kualitatif.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini mengungkapkan hubungan antara motivasi belajar siswa dengan nilai hasil belajar siswa, melalui aktivitas siswa dalam pembelajaran pada materi ekosistem. Hasil yang diperoleh berupa: skor motivasi belajar siswa yang didapat dengan angket motivasi belajar awal dan akhir setelah pembelajaran Learning Cycle, data aktivitas belajar siswa yang diperoleh dengan observasi dan laporan kegiatan pembelajaran, jawaban angket tanggapan siswa terhadap model pembelajaran, dan skor maksimal kinerja guru dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa serta tanggapan guru Biologi (jawaban wawancara). Berikut ini adalah hasil penelitian yang telah dilakukan: 1. Analisis data motivasi belajar siswa dari angket. Ringkasan hasil dari analisis data tersebut dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Hasil analisis rata-rata skor motivasi belajar siswa awal dan akhir dengan model pembelajaran Learning Cycle di SMA Teuku Umar Semarang berdasarkan hasil angket. No. 1 2 3
Siswa kelas X.1 X.2 X.3
Rata-rata skor motivasi awal 63 61 60
Kriteria Tinggi(belum) Tinggi (sudah) Tinggi (sudah)
Rata-rata skor motivasi akhir 70,23 70 71
Kriteria Motivasi sangat tinggi Motivasi sangat tinggi Motivasi sangat tinggi
*Data selengkapnya pada lampiran 11,12,13.
Keterangan : Belum : siswa belum pernah diajarkan dengan model pemeblajaran LC pada materi ekosistem sebelumnya oleh guru Sudah : siswa sudah pernah diajarkan dengan model pembelajaran LC pada materi ekosistem sebelumnya oleh guru Rata-rata Skor Motivasi Awal : Skor motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran Learning Cycle dibagi jumlah siswa tiap kelas Rata-rata Skor Motivasi Akhir : Skor motivasi belajar siswa setelah pembelajaran Learning Cycle dibagi jumlah siswa tiap kelas 31
32
Skor motivasi maksimal : 80 skor Berdasarkan Tabel 3 diketahui semua siswa memiliki motivasi belajar sangat tinggi. Siswa kelas X.1 memperoleh rata-rata skor sebelum dan sesudah pembelajaran Learning Cycle berturut-turut sebesar 63 dan 70,23 dengan motivasi belajar sangat tinggi, siswa kelas X.2 dan X.3 yang mengulang materi ekosistem sebagian yang sebelumnya sudah diajarkan dengan menggunakan 28 model pembelajaran LC memperoleh rata-rata skor meningkat berturut-turut sebesar 61dan 60 manjadi 70 dan 71 setelah pembelajaran motivasi belajar sangat tinggi. 2. Analisis aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle untuk mengetahui motivasi belajar siswa. a. Hasil observasi Ringkasan hasil dari analisis data rata-rata aktivitas belajar siswa yang digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa dari kerja kelompok melalui diskusi, presentasi, pengamatan, dan melakukan percobaan dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini. Tabel 4 Data rata-rata skor aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan model Siswa kelas X.1 X.2 X.3 Kriteria
pengamatan 18 18 17,8 Sangat Aktif
Rata-rata skor aktivitas belajar siswa diskusi presentasi percobaan 21 18 36,47 21,4 17,5 34,04 19 18,6 33,4 Sangat Aktif Sangat Aktif Aktif
pembelajaran Learning Cycle *Data selengkapnya disajikan pada lampiran 26, 27, 28.
Keterangan : Skor maksimal pengamatan : 20 Skor maksimal diskusi : 24 Skor maksimal presentasi : 20 Skor maksimal percobaan : 40 Skor maksimal pembelajaran : 40
pembelajaran 30 33 32 Aktif
33
Rata-rata skor aktivitas belajar maksimal : Jumlah skor perolehan semua aktivitas siswa dalam pembelajaran. b. Hasil laporan Ringkasan hasil dari analisis data rata-rata hasil aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle melalui laporan hasil diskusi dan LKS, dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Data rata-rata skor laporan hasil aktivitas belajar siswa. Siswa kelas X.1 X.2 X.3 Kriteria
Rata-rata skor laporan aktivitas belajar siswa Laporan hasil diskusi Laporan LKS 9,5 92 9,8 95,8 8,4 90,4 Aktif Sangat Aktif
*Data selengkapnya disajikan pada lampiran 26, 27, 28.
Keterangan : Nilai maksimal laporan hasil diskusi : 10 Nilai maksimal LKS : 100 Berdasarkan Tabel 5 nilai maksimal ketiga kelas hampir seimbang, namun pada kelas X.3 lebih rendah diantara kelas lainnya. c. Analisis data tanggapan siswa Pendapat siswa kelas sampel mengenai penerapan model pembelajaran Learning Cycle yang dilihat dari tanggapan siswa dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Hasil angket tanggapan siswa untuk mengetahui pendapat siswa tentang penerapan model pembelajaran Learning Cycle pada materi ekosistem. No. 1.
2.
3.
Pertanyaan
Kelas X.1
Kelas X. 2
Kelas X. 3
YA
TIDAK
YA
TIDAK
YA
TIDAK
0
22
0
22
1
0
22
0
20
3
1
17
5
22
1
Apakah kamu tahu tentang model 17 pembelajaran Learning Cycle? Apakah suasana pembelajaran materi ekosistem dengan model pembelajaran 17 Learning Cycle yang diterapkan menyenangkan ? Apakah kamu tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran materi ekosistem dengan model 16
34
pembelajaran Learning Cycle ?
4. 5.
6.
7.
8. 9. 10. 11.
12.
13.
Apakah guru sudah menghubungkan materi dengan peristiwa yang terkait ? Apakah guru sudah menumbuhkan motivasi belajar kamu untuk menggunakan alat indera dalam pembelajaran ? Apakah pelajaran materi ekosistem dengan model pembelajaran Learning Cycle dapat meningkatkan keaktifan dan motivasi belajar kamu di kelas ? Apakah guru sudah melibatkan aspek berfikir luas, diskusi, pengamatan langsung, dan percobaan dalam pembelajaran ekosistem ? Apakah guru sudah menumbuhkan motivasi kamu untuk dapat mengamati dan mencoba segala hal dalam pembelajaran ? Apakah kamu senang dengan media dan metode yang digunakan guru ? Apakah kamu menyukai pendekatan pembelajaran seperti ini Learning Cycle?
17
0
19
3
23
0
15
2
22
0
20
3
15
2
20
2
19
4
17
0
21
1
18
5
17
0
22
0
23
0
17
0
22
0
22
1
16
1
20
2
20
2
0
21
1
21
2
15
0
22
3
20
4
20
2
21
2
25
248
38
254
44
Apakah kamu dapat mudah menerima 17 pelajaran yang diajarkan dengan model pembelajaran Learning Cycle ? Apakah kamu mengalami kesulitan saat pembelajaran dengan menggunakan model 2 Learning Cycle ? Apakah dengan adanya bahan ajar ini bisa memberikan solusi permasalahan belajar dan 13 kesaulitan dalam pemahaman materi ? SKOR PERSETUJUAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE
%
196
96% Sangat Baik
87% Sangat baik
85% Sangat Baik
*Data selengkapnya disajikan pada lampiran 31
Keterangan : Ya : menyetujui model LC pada materi ekosistem Tidak : tidak menyetujui model LC pada materi ekosistem Persenatse tanggapan maksimal mendukung model pembelajaran : 100% siswa dalam kelas menjawab positif (13 X jumlah siswa dalam kelas = 100%).
35
Tabel 6 didapatkan semua siswa menjawab tanggapan sangat baik terhadap penerapan model pembelajaran Learning Cycle untuk materi ekosistem. 3. Data penelitian hasil belajar siswa berupa nilai tes dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Hasil analisis data hasil belajar siswa pada materi ekosistem dengan model pembelajaran Learning Cycle dari nilai post tes. Nilai rataPersentase Kriteria Kelas rata kelas ketuntasan kelas X.1 76 94% Sangat Baik X.2 81,6 91% Sangat Baik X.3 75,7 87% Sangat Baik *Data selengkapnya disajikan pada lampiran 39,40,41.
Keterangan : Nilai Rata-rata kelas : Jumlah skor yang benar dibagi jumlah siswa tiap kelas. Persentase Ketuntasan kelas : Jumlah siswa yang tuntas (nilai ≥ 65) dibagi jumlah siswa tiap kelas. Perolehan nilai rata-rata hasil belajar materi ekosistem pembelajaran Learning Cycle dapat dilihat pada Tabel 7 semua kelas dinyatakan tuntas dengan sangat baik. 4. a. Analisis data kinerja guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Ringkasan hasil analisis data kinerja guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi ekosistem dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8 Hasil analisis data kinerja guru dalam pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMA Teuku Umar Semarang berdasarkan hasil observasi. Siswa Skor yang Persentase kinerja Kriteria kinerja No. kelas diperoleh guru guru dalam kelas guru 1 X.1 42 90% Sangat Baik 2 X.2 48 80% Baik 3 X.3 42 75% Baik
36
*Data selengkapnya disajikan pada lampiran 3.
Keterangan : Skor Maksimal kinerja guru dalam kelas : 60 dengan kinerja 100%. Berdasarkan Tabel 8 diketahui guru telah memiliki kemampuan meningkatkan motivasi belajar siswa yang baik. Hal ini dapat dilihat pada kinerja guru di kelas X.1, X.2, dan X.3 berturut-turut adalah sebesar 42 dengan kinerja guru sangat baik, 48 kinerja guru baik, 42 kinerja guru baik. b. Analisis data hasil wawancara guru biologi SMA Teuku Umar Semarang terhadap model pembelajaran Learning Cycle dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 hasil wawancara dengan guru Biologi SMA Teuku Umar Semarang, mengenai model pemeblajaran Learning Cycle terhadap motivasi belajar siswa kelas X. Pertanyaan Jawaban Responden (guru biologi SMA teuku Umar) 1. Bagaimana pendapat ibu tentang Bagus karena dapat melibatkan model pembelajaran Learning Cycle ? siswa aktif dalam pembelajaran 2. Menurut ibu, apakah model Ya, Sudah sesuai dengan materi pembelajaran Learning Cycle ini, yang ada pada ekosistem sesuai dengan kemampuan siswa dalam memahami materi ekosistem ? 3. Menurut ibu, apakah pembelajaran Tidak, karena langkah-langkah dengan menggunakan model pembelajarannya mudah pembelajaran Learning Cycle dipahami mengalami kesulitan ? 4. Menurut ibu, apa kelemahan dan Waktu pembelajarannya kurang. kekurangan penggunaan model pembelajaran Learning Cycle ? 5. Menurut ibu, bagaimana motivasi Motivasi, aktivitas, dan hasil siswa, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa meningkat, dan belajar siswa dalam pembelajaran memudahkan saya dalam dengan model pembelajaran Learning menggunakan model Cycle ? pembelajaran untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa. 6. Apakah ibu tertarik menggunakan Ya, saya tertarik dan ingin
37
model pembelajaran Learning Cycle dalam proses belajar mengajar ?
menerapkan untuk materi lainnya.
*Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 29.
Keterangan : Pertanyaan diajukan oleh observer (peneliti) kepada responden (guru Biologi kelas X SMA Teuku Umar Semarang).
B. Pembahasan Berdasarkan hasil pengukuran motivasi siswa diawal sebelum dan sesudah pembelajaran Learning Cycle mengalami peningkatan persentase tiap kelas. Hal ini dikarenakan kegiatan dalam pembelajaran Learning Cycle menarik bagi siswa, selain siswa dapat menemukan konsep sendiri dengan pengamatan lapangan secara langsung. Faktor guru juga berperan dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa. Penelitian di lapangan dengan guru melakukan aspek kegiatan belajar lebih banyak maka hasil skor motivasi belajar dan aktivitas lebih tinggi, dibanding guru yang hanya melakukan sedikit aspek dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Sutikno (2008), peranan guru untuk mengelola motivasi belajar siswa sangat penting, dan dapat dilakukan melalui berbagai aktivitas belajar yang didasarkan pada pengenalan guru kepada siswa secara individual. 1. Pembahasan motivasi belajar
Kelas X.1 mengalami peningkatan motivasi sebelum dan sesudah diberikan pembelajaran Learning Cycle, hal ini dapat dilihat pada perolehan skor rata-rata angket motivasi. Motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran sebesar 63 dan setelah pembelajaran sebesar 70,23. Pada kelas X.1 belum pernah diajarkan materi ekosistem dan belum menggunakan model LC, tetapi motivasi belajarnya sangat tinggi karena siswa merasa senang, tertarik, dan merasa mudah menerima pembelajaran hal ini dibuktikan dengan tanggapaan siswa semua siswa merasa senang dan mudah memahami pembelajaran dengan LC. Peningkatan hasil skor motivasi di kelas X.1 ini juga dialami pada kelas X.2 dan X.3, yaitu sebelum pembelajaran sebesar 61 dan 60, meningkat
38
menjadi 70 dan 71 sesudah pembelajaran. Pada kelas X.2 dan X.3 sebelumnya sudah diberikan materi ekosistem dengan model LC oleh guru sehingga pada penelitian ini motivasi awal siswa sudah tinggi karena sebgian materi yang sudah diajarkan oleh guru diulang kembali, akan tetapi motivasi belajar siswa tetap tinggi. Hal ini dikarenakan siswa mempunyai rasa ingin tahu, dan minat belajar dalam diri (motivasi intrinsik) siswa yang tinggi Menurut Manzilatusifa (2009), untuk menumbuhkan motivasi belajar dapat menerapkan prinsip-prinsip motivasi. Setiap siswa memiliki rasa ingin tahu, oleh karena itu guru dapat memanfaatkan rasa ingin tahu siswa. Prinsipprinsip motivasi belajar yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kebermaknaan, pengetahuan, komunikasi terbuka, latihan yang tepat dan aktif, kondisi yang menyenangkan, menyeimbangkan pengalaman belajar siswa, mengembangkan seluruh kemampuan siswa dengan semua indera yang dimiliki siswa. Motivasi belajar dalam penelitian ini dapat dilihat dari aktivitas siswa dalam pembelajaran. Sebelum diberikan model pembelajaran Learning Cycle motivasi belajar siswa kurang, sehingga siswa tidak fokus dalam belajar dan mendengar penjelasan guru, yang berdampak suasana kelas menjadi gaduh. Guru dalam pembelajaran kurang dapat mengelola kelas karena kegiatan belajar masih didominasi guru sehingga siswa kurang memperhatikan penjelasan guru. Motivasi belajar siswa meningkat setelah diberikan pembelajaran Learning Cycle. Suasana pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan prosedur dalam pembelajaran membuat siswa merasa lebih mudah memahami konsep demikian juga guru mudah mengelola kelas. Sesuai dengan penelitian Fajaroh (2004), yang dilakukan di SMUN Tumpang tahun ajaran 2002/2003 pembelajaran dengan Learning Cycle juga meningkatkan motivasi dan hasil belajar, berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa pelajaran kimia yang terlihat rumit dapat membangkitkan minat belajar siswa.
39
2. Aktivitas belajar
Aktivitas belajar dalam hal ini dilakukan pada waktu yang berbeda. Kegiatan dalam aktivitas belajar ini digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa dengan urutan tahapan aktivitas belajar dengan Learning Cycle yaitu, membaca dan diteruskan dengan pengamatan lingkungan sekolah, diskusi hasil pengamatan, presentasi hasil diskusi, percobaan untuk memperdalam pemahaman materi, dan kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir. Pengamatan lingkungan pada penelitian ini dilakukan setelah siswa membaca literatur atau bahan bacaan ekosistem dari guru sehingga siswa sudah mengetahui apa yang harus mereka lakukan dalam pengamatan sesuai LKS. Siswa dalam bekerja dibagi sesuai kelompok yang ditentukan oleh guru sesuai nomor absen. Skor rata-rata aktivitas pengamatan di kelas X.1, X.2, dan X.3 berturut-turut sebesar 18, 18, dan 17,8. Skor pengamatan yang diperoleh semua kelas hampir sama, tetapi pada kelas X.3 lebih rendah dikarenakan siswa kurang aktif sehingga laporan yang dibuat tidak sesuai dengan yang seharusnya, dan kurang jelas penulisannya dapat dlihat dari tanggapan siswa ada empat siswa yang merasa pembelajaran LC tidak meningkatkan keaktifan dan motivasi belajarnya.. Sama dengan penelitian Rodiah (2005) dengan metode pengamatan lingkungan secara langsung diperoleh hasil bahwa siswa memiliki kemampuan memperoleh nilai lebih tinggi melalui kegiatan lapangan dengan pengamatan langsung. Peningkatan hasil belajar dan minat belajar untuk penguasaan konsep komponen ekosistem secara keseluruhan adalah sebesar 0.47. Pengamatan langsung di lapangan juga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep komponen ekosistem. Skor rata-rata aktivitas belajar siswa dalam diskusi di kelas X.1, X.2 dan X.3 berturut-turut adalah 21, 21,4 dan 19 dari skor maksimal 24. Siswa sangat aktif dalam diskusi, tidak sedikit siswa yang bertanya dan menanggapi pertanyaan dari temannya. Pada kelas X.3 guru kurang dapat mengelola kondisi kelompok diskusi, karena pribadi siswa yang cenderung kurang disiplin
40
karena ada lima siswa yang merasa guru tidak melibatkan aspek berpikir pada diskusi. Sesuai fase eksplorasion dalam model pembelajaran Learning Cycle, siswa diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil tanpa pengajaran guru untuk menguji prediksi, melakukan dan mencatat pengamatan serta ide melalui kegiatan seperti diskusi (Dasna dan Fajaroh, 2009). Skor rata-rata yang dicapai pada tahap presentasi dalam model pembelajaran Learning Cycle di kelas X.1, X.2, dan X.3 berturut-turut 18, 17,5, dan 18,6. Semua siswa melakukan presentasi sangat baik dan sungguhsungguh, hal ini dilihat dari minat siswa dalam mengikuti jalannya presentasi dan menanggapi presentasi setiap kelompok. Guru sebagai fasilitatornya juga mampu mengarahkan jalannya presentasi dengan baik, walaupun ada beberapa siswa yang kurang disiplin karena guru kurang memberikan apresiasi sehingga membuat suasana presentasi sedikit gaduh. Seperti prinsip motivasi dari Trilukman (2007) yang dilakukan pada penelitian ini yaitu memanfaatkan perhatian siswa yang didorong rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu ini perlu dirangsang sehingga siswa akan memberikan perhatian selama proses pembelajaran dan dapat dirangsang melalui model pembelajaran yang belum pernah didapat siswa. Prosedur percobaan yang dilakukan sudah ada dalam LKS yaitu mengukur komponen masing-masing lingkungan yang diamati dengan alat yang sesuai. Hasil skor rata-rata aktivitas percobaan di kelas X.1 sebesar 36,47, kelas X.2 sebesar 34,04, dan X.3 sebesar 33,4. Pada kelas X.1 siswa melakukan pengamatan dengan sangat baik, tenang dan mau bekerja sama dengan guru. Kondisi siswa seperti ini terlihat pada saat siswa melakukan percobaan mengukur lingkungan abiotik mereka mengukur dengan seksama dan menggunakan alat dengan tepat. Semua siswa sudah melibatkan aspek berfikir luas sesuai dengan tanggapan siswa bahwa guru sudah melibatkan semua aspek berfikir luas pada aktivitas pembelajaran dengan LC. Skor rata-rata aktivitas
belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran
dengan Learning Cycle pada kelas X.1, X.2, dan X.3 sebesar 30, 33, dan 32.
41
Pada kelas X.1 rata-rata skornya lebih rendah dari kelas sampel lainnya karena siswa lebih senang kegiatan pembelajaran yang langsung melibatan siswa. Berdasarkan hasil dokumentasi nilai semester gasal siswa kelas X.1 lebih tinggi dibanding dua kelas lainnya, tetapi pada kegiatan belajar yang dilakukan dalam penelitian ini mereka hanya mendapatkan skor 36,47 meskipun skor ini lebih baik dibandingkan dengan kedua kelas lainnya, hal ini dikarenakan ada siswa yang tidak menyukai pembelajaran LC, tidak meningkatkan keaktifan dan motivasi lajarrnya. Laporan kegiatan dalam pembelajaran Learning Cycle pada penelitian ini berupa laporan hasil diskusi dan laporan LKS. Lembar Kegiatan Siswa mencakup semua aktivitas pembelajaran yang dilakukan. Skor rata-rata laporan diskusi dan LKS pada kelas X.1 berturut-turut sebesar 9,5 dan 92, X.2 sebesar 9,8 dan 95,8, kelas X.3 sebesar 8,4 dan 90,4. Skor laporan hasil diskusi kelas X.3 sebesar 8,4 lebih rendah dibanding kelas X.1 dan X.2 hal ini disebabkan laporan yang dibuat kurang sesuai dan kurang lengkap, ada beberapa siswa merasa tidak termotivasi dan guru kurang melibatkan semua aspek berpikir luas sesuai tanggapan dari kelas X.3. 3. Tes hasil belajar
Tes hasil belajar secara tertulis didapatkan nilai rata-rata kelas X.1 sebesar 76 dengan jumlah siswa tuntas 94%, pada kelas X.2 rata-ratanya 81,6 dengan jumlah siswa tuntas 91%, dan kelas X.3 skor rata-rata 75,7 dengan jumlah siswa tuntas 87%. Hal ini dikarenakan motivasi belajar siswa yang meningkat sehingga hasil belajar siswa juga tinggi. Hasil belajar dijadikan pendukung data motivasi dan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran Learning Cycle. Pada kelas X.3 hasil belajarnya lebih rendah dibanding kedua kelas lainnya (selengkapnya lihat Tabel 7). 4. a. Kinerja guru
Kinerja guru dalam hal ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa menentukan berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran. Guru memperoleh
42
kriteria mengajar sangat baik dan aktif di kelas X.1, dan X.2 dengan skor 42, dan 48 dari jumlah skor maksimal ideal 60, karena mereka memiliki pengetahuan yang tinggi, merasa tertantang dalam pembelajaran dengan motivasi belajar sangat tinggi sehingga guru dalam mengajar juga aktif dan pengelolaan kelas juga baik, tetapi ada indikator yang tidak dilakukan yaitu guru meminta siswa membandingkan dan mencari literatur lain. Kelas X.3 dinyatakan tuntas dalam hal ini motivasi belajar sangat tinggi dan hasil belajar sangat baik 87%. Guru memperoleh kriteria mengajar sangat baik dan aktif di kelas X.3 dengan skor maksimal 42 dari skor maksimal ideal 60 kriteria kinerja guru baik. Pada kelas X.3 guru mengelola kelas dengan baik sekali karena siswa dikelas ini merupakan siswa dengan tingkat motivasi belajar tinggi tetapi kurang maksimal dalam melakukan aktivitas belajar, di kelas ini guru hanya menyampaikan pokok penting pembelajaran guru kurang menekankan bacaan karena siswa lebih mudah menerima pengetahuan dengan contoh langsung dan penerapan langsung. Siswa dengan kondisi seperti ini memerlukan penanganan yang tepat agar motivasi belajarnya tetap terjaga seperti pemberian apresiasi dan perhatian yang merata pada siswa. b. Pembahasan tanggapan Learninmg Cycle
guru
terhadap
model
pembelajaran
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Biologi kelas X di SMA Teuku Umar
menunjukkan kertertarikan untuk menggunakan model
pembelajaran ini pada pelajaran Biologi yang lainnya. Selain dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa juga dapat memudahkan guru dalam menyampaikan materi. Materi yang disampaikan bisa tersalurkan dengan baik dan tepat karena siswa mampu menemukan konsep sendiri, siswa juga dilibatkan secara langsung. Guru mampu menumbuhkan motivasi belajar siswa sesuai dengan prinsip motivasi diantaranya dengan merangsang rasa ingin tahu siswa terhadap materi, guru juga mudah menetukan desain pembelajaran. Waktu yang terbatas merupakan kendala bagi guru untuk menggunakan model pembelajaran Learning Cycle karena materi ekosistem membahas banyak hal dan dalam pembelajaran Learning Cycle banyak kegiatan yang
43
harus dilakukan dari membaca bahan bacaan ekosistem sampai dengan percobaan.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1. Penerapan model pembelajaran Learning Cycle di SMA Teuku Umar Semarang sudah berhasil untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X, motivasi belajar siswa sangat tinggi dari aktivitas belajar siswa yang meningkat dan berdampak pada hasil belajar siswa tuntas.
B. Saran Dari hasil penelitan mengenai penerapan model pembelajaran Learning Cycle terhadap motivasi belajar siswa pada materi ekosistem di SMA Teuku Umar Semarang, saran yang diberikan adalah sebagai berikut: 1. Penerapan model pembelajaran Learning Cycle dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi ekosistem. 2. Sebaiknya model pembelajaran Learning Cycle digunakan pada materi dengan sub konsep yang banyak, luas dan nyata (sesuai kehidupan siswa sehari-hari). 3. Waktu pembelajaran digunakan seefisien mungkin hanya untuk kegiatan inti pada tahapan pembelajaran LC.
44
DAFTAR PUSTAKA Abraham, M.R. dan Renner J.W. 1988. The Sequence of Learning Cycle Activity in High School Chemistry. J. of Research in Science Teaching 23 (2) : 121143. Aini, D.R. 2004. Pengembangan Bahan Ajar Minyak Bumi dengan Model Learning Cycle untuk Pengajaran di SMA. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran 11 (1) : 14-33 . A.M Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Arikunto, S. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. BSNP. 2006. Petunjuk Teknis Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA. Jakarta. Online at http//www.damandiri.or.id/file/gusufun.bab2.Pdf [accessed 16-12-2006]. Burhanuddin dan Soejoto. 2006. Upaya Meningkatkan Minat Belajar Geografi Melalui Model Pembelajaran Group Investigation Kelas XI IPS SMA Muhammadiyah II Mojosari. Jurnal Geocities Guruvalah 1 (3) : 38-48. Dasna, I.W. 2005. Kajian Implementasi Model Siklus Belajar (Learning Cycle) dalam Pembelajaran Kimia. Makalah Seminar Nasional MIPA dan Pembelajarannya. FMIPA UM – Dirjen Dikti Depdiknas. Dasna, I dan Fajaroh, F. 2009. Pembelajaran Dengan Model Siklus Belajar (Learning Cycle). J. Sahaka Emorium 4 (5) : 4-24. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Fajaroh, F. 2004. Penggunaan Model Pembelajaran Learning Cycle untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Kimia Zat Aditif dalam Bahan Makanan pada Siswa Kelas II SMU. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran 11 (2) : 137-148. Fajaroh, F dan Dasna, I.W. 2003. Penggunaan Model Pembelajaran Learning Cycle Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Kimia Zat Aditif Dalam Bahan Makanan Pada Siswa Kelas II SMU Negeri 1 Tumpang – Malang. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran 11 (2) : 112122. Iskandar, S.M. 2005. Perkembangan dan Penelitian Daur Belajar. Makalah Semlok Pembelajaran Berbasis Konstruktivis. Jurusan Kimia UM. 45
46
Lorsbach, A. W. 2002. The Learning Cycle as A tool for Planning Science Instruction. Online at http://www.coe.ilstu.edu/scienceed/lorsbach/257lrcy.html, [accessed 1012-2002]. Manzilatusifa, U. 2009. Pemberian Motivasi Guru dalam Pembelajaran. EDUCARE : Jurnal Pendidikan dan Budaya 4 (1) : 16-40. Nio TK, Ridwan A, Rustaman N, Rejeki S, Supriatna B, Rustaman A, Sudirman, Penasiani D, Komariah O & Hasnizar. 2001. Kurikulum Berbasis Kompetensi Biologi SMA. Jurnal Penelitian Pendidikan 6 (1) : 1-30. Pearson, C. 2008. Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E – Sebuah Metode Perencanaan dalam IPA. J of Learning Teacher 25 (3) : 122-139. Rahayu, S., Prayitno. 2005. Penggunaan Strategi Pembelajaran Learning CycleCooperative Learning 5E (LCC-5E). Makalah Seminar Nasional MIPA dan Pembelajarannya. FMIPA UM – Dirjen Dikti Depdiknas. Rianto, M. 2004. Dasar Proses Pembelajaran Biologi 2. FMIPA UNNES. Ridlo, S. 2005. Diktat Bahan Ajar Evaluasi Pembelajaran Biologi. Semarang : FMIPA UNNES. Rodiah, S. 2005. Pembelajaran Nilai Berbasis Kegiatan Lapangan Pada Sub Konsep Pencemaran Untuk Mengungkap Nilai Dan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA. Skripsi etd-0313106-081618. Digital Library Initiative Elektronik Skripsi, Tesis & Disertasi. Saptono, S. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Semarang : UNNES. Shaffat, I. 2009. Optimized Learning Strategy. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher. Sudjana, N dan Ibrahim. 2007. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru. Sutikno, S. 2009. Peran Guru dalam Membangkitkan Motivasi belajar Siswa. Jakarta. Online at. http://www.brderfic.or.id/h129/peran-guru-dalam-membangkitkanmotivasi-belajar-siswa.html [accessed 25-04-2008] Sya’adah, H. 2004. Penerapan metode 5 Phase Untuk Meningkatkan Minat Berbicara Siswa Kelas X SMA Islam Malang. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran 2 (1) : 86-102. Tim MGMP Biologi SMA Kota Semarang.___.LKS Biologi Selektif X SMA. Semarang : Media Ilmu.
47
Trilukman, H. 2007. Belajar dan Motivasinya. Jakarta, On line at. http://heritl.com/2007/12/2/belajar_dan_motivasinya/html [accessed 1112-2007 ]. Uno, H B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Wirtha, I dan Rapi, N. 2008. Pengaruh Pembelajaran dan Penalaran Formal terhadap Penguasaan Konsep fisika dan Skap Ilmiah Siswa. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan 1 (2) : 15-29. Waruwu. F. 2006. Belajar dan Motivasi bagaimana mengembangkan motivasi Internal. Jurnal Provitae 2 (2) : 21-26 .
Lampiran 1 SILABUS
Nama Sekolah
: SMA Teuku Umar Semarang
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas / Semester
: X / genap
Standar Kompetensi : Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem.
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Indikator
4.1 Mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan.
Komponen ekosistem terdiri dari unsur biotik dan abiotik. Dalam ekosistem terjadi interaksi antar unsur biotik dan abiotik, serta antar unsur biotik dan biotik lainnya (predasi, simbiosis).
•
•
•
•
Aliran energi merupakan transfer energi dari produsen ke konsumen melalui rantai makanan.
•
• •
•
Melakukan pengamatan ekosistem di lingkungan sekitarnya dan mengidentifikasi komponen-komponen yang menyusun ekosistem tersebut Menganalisis hubungan antara komponen biotik dan abiotik serta hubungan antara biotik dan biotik dalam ekosisten tersebut
•
Diskusi tentang aliran energi Mempelajari tentang keterkaitan aliran energi terhadap rantai makanan dalam ekosistem
48
•
Menjelaskan komponen ekosistem tertentu Menjelaskan hubungan antara komponen biotik dan abiotik, serta biotik dan biotik lainnya
Penilaian
Alokasi Waktu (menit)
Jenis tagihan: 6 X 45’ Tugas mandiri, Tugas kelompok, performans, ulangan.
Bentuk instrumen: Menjelaskan mekanisme Produk, aliran energi ekosistem di pengamatan alam. sikap, pilihan Mendeskripsikan interaksi ganda. makhluk hidup dengan lingkungannya
Sumber/ Bahan/Alat Sumber: Buku paket Pemkot, Lingkungan, bahan bacaan, buku biologi kelas X Alat: Papan tulis / LCD Bahan: LKS, bahan presentasi, dari lingkungan
49
• Daur biogeokimia. Daur air, karbon, nitrogen, sulfur, fosfor.
• •
Memahami siklus biogeokimia dan mampu menjelaskannya Diskusi tentang siklus biogeokimia.
Mengetahui, 2009 Guru mata pelajaran
Semarang,
Arina marissa
Bekti Sulistya Utami NIM. 4401405567
Peneliti
43
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
: SMA Teuku Umar Semarang
Kelas / Semester
: X / Genap
Materi Pokok
: Ekosistem
Standar Kompetensi
: 4. Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi, dan daur biogeokimia serta pemanfaatan komponen ekosistem bagi kehidupan.
Kompetensi Dasar
: 4.1 Mendeskripsikan peran komponen ekosistem dalam aliran energi dan daur biogeokimia serta memanfaatkan komponen ekosistem bagi kehidupan
Indikator : 1. Menjelaskan komponen ekosistem. 2. Menjelaskan hubungan antara komponen biotik dan abiotik, serta biotik dan biotik lainnya. 3. Menjelaskan mekanisme aliran energi ekosistem di lingkungan sekolah. 4. Mendeskripsikan interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya. Alokasi waktu : 6 X 45 menit A. Tujuan Pembelajaran : 1. Siswa mampu menjelaskan komponen ekosistem dan tipe ekosistem berdasarkan hasil pengamatan dan sesuai bahan bacaan. 2. Siswa mampu menyebutkan peranan masing-masing komponen ekosistem sesuai tingkatannya berdasarkan hasil pengamatan dan sesuai bahan bacaan. 3. Siswa mampu mendeskripsikan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya berdasarkan hasil pengamatan. 4. Siswa mampu mendeskripsikan rantai makanan yang terjadi dalam ekosistem. 5. Siswa mampu menjelaskan aliran energi dalam ekosistem. 6. Siswa mampu memahami dengan tepat dan menjelaskan macam-macam daur biogeokimia. 7. Siswa mampu untuk mengeksplorasi komponen ekosistem di lingkungan sekolah.
44
B. Model Pembelajaran : Learning Cycle (siklus belajar) Metode Pembelajaran : mengeksplorasi pemahaman siswa, pengamatan, percobaan, diskusi, ceramah. C. Langkah-langkah pembelajaran : D. Pertemuan Pertama (2 X 45 menit) Indikator : 1. Menjelaskan komponen ekosistem 2. Menjelaskan hubungan antara komponen biotik dan abiotik, serta biotik dan biotik lainnya. 3. Menjelaskan mekanisme aliran energi ekosistem di lingkungan sekolah. 4. Mendeskripsikan interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya. a) Kegiatan Pendahuluan ( 5 menit ) 1) Guru mengucapkan salam dan mengabsen siswa. 2) Guru bertanya kepada siswa : -
apa kalian pernah pergi ke taman bermain ? / siapa yang dirumah punya kolam ikan ? / apa saja yang kalian lihat di lingkungan/ halaman sekolah?
-
apa saja yang kalian temukan dan lihat disana ?
-
benda yang kalian lihat/ apa yang kalian temukan termasuk apa / disebut apakah komponen yang kalian sebutkan tadi?
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu mendeskripsikan komponen ekosistem, menjelaskan peranan komponen ekosistem, menjelaskan interkasi makhluk hidup, menjelaskan aliran energi dan daur biogeokimia. b) Kegiatan inti (80 menit) 1) Guru meminta siswa membuka bahan bacaan yang sudah diberikan pada pertemuan sebelumnya. 2) Guru meminta siswa membaca bahan bacaan materi ekosistem dengan seksama selama 15 menit. 3) Guru meminta siswa untuk mencari tahu apa saja yang ada di dalam bacaan yang sesuai dengan ekosistem di lingkungan sekolah. 4) Guru meminta siswa untuk mengeksplor atau melakukan pengamatan dan percobaan tentang ekosistem yang ada di lingkungan sekolah secara
45
berkelompok (kelompok sesuai absen satu kelompok ada 5-6 siswa) dengan menggunakan LKS. 5) Guru meminta siswa membuat laporan hasil pengamatan dan percobaan (eksplorasi yang dilakukan siswa di lingkungan sekolah). c) Kegiatan Penutup (2 menit) 1) Guru meminta siswa mengumpulkan laporan sementara kelompok. 2) Guru meminta siswa mempelajari tentang materi komponen ekosistem dan perannya di lingkungan sekitar tempat tinggal siswa. 3) Guru mengucapkan salam. E. Pertemuan Kedua (2 X 45 menit) Indikator :
1. Mendeskripsikan komponen makhluk hidup sesuai hasil pengamatan dan percobaan. 2.
Mendeskripsikan peranan komponen ekosistem sesuai
pengamatan. a) Kegiatan Pendahuluan (5 menit) 1) Guru mengucapkan salam dan mengabsen siswa. 2) Guru mengingatkan siswa pada materi sebelumnya. 3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b) Kegiatan Inti (75 menit) 1) Guru meminta siswa mengeluarkan bahan bacaan yang sudah dibagikan pada pertemuan sebelumnya. 2) Guru mengajak siswa untuk mengerjakan laporan hasil pengamatan materi ekosistem sesuai hasil pengamatan lingkungan sekolah dengan diskusi tentang fenomena yang terjadi di lingkungan sekolah. 3) Guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusi dan pengamatan di lingkungan sekolah pada pertemuan sebelumnya. 4) Guru memberikan pengayaan materi ekosistem dan menjelaskan istilahistilah dalam ekosistem yang kurang dipahami siswa. c) Kegiatan Penutup (5 menit) 1) Guru meminta siswa menyimpulkan materi ekosistem sesuai hasil diskusi pada pertemuan sebelumnya dan hasil pengamatan di lingkungan sekolah.
46
2) Guru meminta siswa menyiapkan bahan praktikum sesuai pentunjuk di LKS pada bahan ajar untuk praktikum pertemuan selanjutnya. F. Pertemuan Ketiga (2 X 45 menit) Indikator :
1. Mendeskripsikan komponen makhluk hidup sesuai hasil pengamatan dan percobaan. 2.
Mendeskripsikan peranan komponen ekosistem sesuai
pengamatan. a) Kegiatan Pendahuluan (5 menit) 1) Guru mengucapkan salam dan mengabsen siswa. 2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b) Kegiatan Inti (55 menit) 1) Guru meminta siswa mengeluarkan bahan bacaan yang sudah dibagikan pada pertemuan sebelumnya. 2) Guru mengajak siswa untuk mengingat materi ekosistem sesuai hasil pengamatan lingkungan sekolah dengan diskusi tentang fenomena yang terjadi di lingkungan sekolah dan mengaitkan dengan apa yang akan dipelajari. 3) Guru meminta siswa melakukan percobaan tes kadar pH air dengan kertas lakmus, dan mengajak siswa untuk mendeteksi air terkena polusi dengan cara mencium baunya, dan melihat warnanya lalu di saring. 4) Guru memberikan pengayaan materi ekosistem dan menjelaskan istilahistilah dalam ekosistem yang kurang dipahami siswa dan mengajak siswa untuk bertukar pikiran (memecahkan masalah) tentang apa yang belum dipahami siswa. G.
Kegiatan Penutup (30 menit) 1) Guru memberikan soal tes materi ekosistem (evaluasi).
H. Sumber Belajar : Lingkungan, Buku Biologi SMA Kelas X Pemkot, Buku Ajar Biologi Matriks, Bahan bacaan (LKS, LDS) I. Penilaian
:
- Kognitif
: nilai mengerjakan LKS pada bahan ajar, LDS,
- Afektif
: motivasi belajar siswa saat pembelajaran
47
- Psikomotorik
: keaktifan siswa dalam pembelajaran dan ketrampilan saat
berdiskusi sampai presentasi, dan melakukan pengamatan. J. Bentuk Instrumen : rubrik penilaian LKS pada bahan ajar, lembar observasi aktivitas siswa saat diskusi dan presentasi, lembar observasi siswa pada saat pengamatan langsung. Mengetahui ,
Semarang, 19 Juni 2009
Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Arina Marissa
Bekti Sulistya Utami NIM : 4401405567 Semarang, 19 Juni 2009 Observer Bekti Sulistya Utami NIM: 4401405567
48
RUBRIK LEMBAR OBSERVASI KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN No 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Aspek yang dinilai Merangsang motivasi dan apersepsi siswa Memberi contoh fenomena, demonstrasi fenomena, tanya jawab, mudah dipahami Memberi contoh fenomena, tanya jawab, mudah dipahami Tidak memberikan contoh Menyampaikan tujuan pembelajaran Pada awal pembelajaran menyebutkan tujuan dengan tepat Pada awal pembelajaran hanya menyebutkan tujuan Tidak memberikan penjelasan dan tidak menyebutkan tujuan Menggali pengetahuan awal siswa Terorganisir dengan baik, pertanyaan individual, terkait materi Pertanyaan klasikal, terkait materi Tidak memberikan pertanyaan Memberi informasi tentang kegiatan pembelajaran dan penjelasan tentang materi Rinci, jelas, tepat waktu Jelas Tidak Jelas Menggunakan bahan ajar/ bacaan dalam pembelajaran Penjelasan jelas, menjelaskan isi dan tujuan bahan ajar Informasi kurang jelas Tidak menggunakan bahan ajar dalam pembelajaran Menggunakan bahan ajar dalam diskusi Memberikan penjelasan tentang yang didiskusikan dan menyampaikan tujuan diskusi Informasi tentang diskusi kurang jelas Tidak memberikan penjelasan tentang diskusi Menggunakan bahan ajar dalam pengamatan di lingkungan Memberikan penjelasan yang akan diamati di lingkungan dan menyampaikan tujuan pengamatan Kurang menginformasikan apa yang akan diamati di lingkungan Tidak memberikan penjelasan tentang pengamatan Menggunakan bahan ajar dalam percobaan menghitung populasi dan mendeteksi kondisi air di lingkungan sekolah Menjelaskan tentang percobaan, mendemonstrasikan cara kerja, dan tujuan melakukan percobaan menghitung populasi, dan mengamati kondisi air di lingkungan sekolah Penjelasan tentang melakukan percobaan kurang jelas Tidak memberikan informasi apapun apa yang akan dilakukan
skor 3 2 1 3 2 1 3 2 1
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
3
2 1
49
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Membimbing siswa dalam pembelajaran Tegas, informasi jelas, membimbing semua kelompok Informasi kurang jelas, membimbing hanya sebagian kelompok Tidak membimbing siswa Membimbing siswa dalam diskusi Tegas, informasi jelas, membimbing semua kelompok Informasi kurang jelas, membimbing hanya sebagian kelompok Tidak membimbing siswa Membimbing siswa dalam pengamatan lingkungan Mengarahkan siswa ke objek lingkungan, informasi jelas, membimbing semua kelompok Kurang mengarahkan siswa, informasi kurang jelas, membimbing hanya sebagian kelompok Tidak membimbing dan membiarkan siswa mengamati sendiri Membimbing siswa dalam percobaan mengamati dan mengukur komponen abiotik di lingkungan sekolah Membantu siswa dan mengarahakn siswa, informasi jelas, membimbing semua kelompok Kurang mengarahkan, informasi kurang jelas, membimbing hanya sebagian kelompok Tidak membimbing dan membiarkan siswa melakukan percobaan sendiri Meminta siswa membandingkan hasil pengamatan dengan buku paket/literatur lain Meminta siswa membandingkan hasil pengamatan dengan bahan ajar, informasi jelas, membantu tiap kelompok, memberikan penjelasan hasil pengamatan Hanya menginformasikan membandingkan hasil pengamatan dengan bahan ajar. Tidak meminta siswa membandingkan hasil pengamatan Menumbuhkan minat dan meminta siswa untuk maju Tegas, memberikan semangat, memberikan kesempatan secara sukarela, memberikan tawaran yang menarik Langsung menunjuk siswa Tidak meminta siswa maju ke depan Guru meminta siswa melengkapi buku bacaan dari literatur lain Tegas, jelas, ada penjelasan, menyebutkan literatur Kurang jelas Tidak jelas Menumbuhkan minat siswa berpendapat dan mengajukan pertanyaan Mengucapkan pernyataan yang memancing siswa bertanya/berpendapat Langsung menunjuk siswa bertanya/berpendapat
3 2 1 3 2 1 3 2 1
3 2 1
3
2 1 3 2 1 3 2 1
3 2
50
17.
18.
19.
20.
Tidak merangsang minat siswa berpendapat dan bertanya Membimbing membentuk kelompok Tegas, pemberian nama kelompok, efisien waktu, mampu megelola kondisi kelas Kurang tegas, pengelolaan kondisi kelas kurang Tidak tegas dan tidak membimbing Membimbing siswa menarik kesimpulan Guru melakukan umpan balik, guru bersama siswa menyimpulkan Guru sendiri yang menarik kesimpulan Tidak membimbing siswa menarik kesimpulan Memberi tugas kepada siswa Jelas, berkaitan dengan materi, tugas individual, menegaskan kembali tugas yang ada dibahan ajar Memberi tugas tidak berkaitan dengan materi Tidak memberi tugas Memberikan tes (evaluasi) Tes tertulis sesuai materi ekosistem yang telah diajarkan Memberi tes tidak sesuai yang telah idjarkan Tidak memberi tes
1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
Rentangan skor : 1 - 3 Skor tertinggi untuk setiap aspek yang diamati (SMI) : 3 x 20 = 60 Konversi skala Linkert : Batas bawah A = 85% x SMI = 85% x 60 = 51
A : Sangat aktif
Batas bawah B = 70% x SMI = 70% x 60 = 42 B : Aktif
= 51 – 60 =
42 - 50 Batas bawah C = 60% x SMI = 60% x 60 = 36
C : Cukup aktif
= 36 - 41
Batas bawah D = 50% x SMI = 50% x 60 = 30
D : Kurang aktif
= 30 - 35
Skor 29 kebawah nilai E
E : Tidal aktif
= 0 – 29
51
Lampiran.7 YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM TEUKU UMAR SEKOLAH MENENGAH ATAS SMA TEUKU UMAR SEMARANG Jl. Karangrejo Tengah IX / 99. Telp. 024-8319790 DAFTAR NAMA KELAS X. 1 TAHUN AJARAN 2008 / 2009 Wali Kelas : Azlina sfariyani, S.Pd NO. NOMOR NAMA L /P INDUK 1. 04306 DIMAS ADITYA NUGRAHA L 2. 04311 EKO PURWANTO L 3. 04312 ENDANG WAHYUNINGSIH P 4. 04313 ERIKH RISMA HARULIKE P 5. 04316 GALUH ADI PUTRA L 6. 04320 INDRAYANA SAPUTRA L 7. 04331 MELINA SEDAH ACHILIA P 8. 04336 MUHAMMAD MU’ADHIM L 9. 04337 MUTIARA P 10. 04339 NCHRUL SARI T P 11. 04340 NUR AISYAH RIAN SYAH SETIA P 12. 04343 PUJI SETYANTI P 13. 04345 PUTRI RETNO SARI P 14. 04352 ROKY SULISTIYO HERMAWAN L 15. 04362 SUTRISNO L 16. 04364 TOHA JATI YUWONO L 17. 04367 TRISNADI WAHYU PURWANTO L Keterangan : L : 9 siswa P : 8 siswa + JML 17 siswa
KETERANGAN
52
Lampiran.8 YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM TEUKU UMAR SEKOLAH MENENGAH ATAS SMA TEUKU UMAR SEMARANG Jl. Karangrejo Tengah IX / 99. Telp. 024-8319790 DAFTAR NAMA KELAS X. 2 TAHUN AJARAN 2008 / 2009 Wali Kelas : Dra. Istiqlaliyah NO. NOMOR NAMA L /P KETERANGAN INDUK 1. 04295 AGUSTINA NUR AZIZAH P 2. 04297 ANDY PONCO LUKITO L 3. 04302 BONDAN PRASETYO L 4. 04307 DWI WIDI ASTUTI P 5. 04308 EDI IRWANTO L 6. 04310 EKA ROSTI HANDAYANI P 7. 04315 GALEH SAPUTRA L 8. 04317 HENDR SULISTIYONO L 9. 04324 KUSWORO L 10. 04325 LATIFUL ASRO L 11. 04329 MEI WIJAYANTI P 12. 04338 NITA OKTAVIA P 13. 04341 NUR LAILATUL MUKAROMAH P 14. 04342 PRADANA NOVA NUGROHO L 15. 04346 RAHMI INTAN DWI UTAMI P 16. 04348 RIFKA FAUZIAH P 17. 04349 RIO ADITYA PRATAMA L 18. 04351 RIYAN SUHENDRO L 19. 04359 SOFI YUNI NURMAARI P 20. 04366 TRI PINTO NUGROHO L 21. 04350 AUSHIA W.D P 22. 04368 NAIF ZUBAEDAH P Keterangan : L : 11 siswa P : 11 siswa + JML 22 siswa
53
Lampiran.9 YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM TEUKU UMAR SEKOLAH MENENGAH ATAS SMA TEUKU UMAR SEMARANG Jl. Karangrejo Tengah IX / 99. Telp. 024-8319790 DAFTAR NAMA KELAS X. 3 TAHUN AJARAN 2008 / 2009 Wali Kelas : Dwi Sulistyoningsih, S.Si NO. NOMOR NAMA L /P KETERANGAN INDUK 1. 04292 AFIF IKHWAN L 2. 04296 AHMAD HANS WIDIYANTO L 3. 04299 ANTON JOKO KUNCORO L 4. 04301 BAYU ADI NUGROHO L 5. 04303 CITA SUCI HANDAYANI P 6. 04305 DEDE LASTIA P 7. 04309 EKA BENNI KRISWANTO L 8. 04314 FRENDA MAHAREDI L 9. 04318 IKA RETNO BUDI ASTUTI P 10. 04319 INDRA DINI ARINYANTO L 11. 04322 JOKO TRI UTOMO L 12. 04326 LISTIYANI P 13. 04328 MAHENDRA BAGUS H L 14. 04333 MELANIA WIDYA K P 15. 04344 PUSPITA DWI MAWARNI P 16. 04347 RANGGA ASY’ARI WIBOWO L 17. 04355 SAFITRI DIAN APRIIANI P 18. 04358 SHEILA RIZKI MAES P 19. 04360 SUCI RATNA SARI P 20. 04365 TONI EKO SAPUTRO L 21. 04369 WAHYU NURDIANSYAH L 22. 04371 YOGAN PUJI RITARA L 23. 04372 YUNI FITRIANI P Keterangan : L : 13 siswa P : 10 siswa + JML 23 siswa
54
Lampiran.10 ANGKET MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Biologi Hari/tanggal : ………………
Kelas/ Semester : .......................
Petunjuk Pengisian 1. Sebelum mengisi pernyataan-pernyataan berikut, kami mohon kesediaanmu untuk membacanya terlebih dahulu petunjuk pengisian ini.
2. Setiap pernyataan pilihlah satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan kamu, lalu bubuhkan tanda ”silang” ( X ) pilihan yang sesuai. Pernyataan : 1. Apa alasan kamu belajar biologi adalah ….. a. untuk memperoleh pengetahuan b. senang dengan pelajaran biologi c. ada tugas ataupun tidak d. dipaksa orang tua 2. Dorongan dan kebutuhan belajar biologi dalam diri kamu ... a. Memahami pelajaran biologi b. berusaha sendiri mengerjakan soal dari guru c. agar mendapat nilai yang baik d. jika diperintah orang tua 3. Waktu yang kamu gunakan untuk belajar biologi adalah … a. setiap hari di rumah b. setelah diajarkan disekolah c. pada saat ada ulangan saja d. tidak pernah belajar biologi 4. Jika jam pertama pelajaran biologi apa yang kamu lakukan? a. Berusaha masuk kelas tepat waktu b. Berusaha masuk kelas saat guru sudah masuk c. Masuk kelas terlambat d. Tidak masuk kelas 5. Materi biologi yang menarik bagi kamu adalah… a. Semua materi dalam pelajaran biologi b. Materi yang sesuai dengan kebutuhanmu c. Materi yang ada praktikumnya d. Materi yang mudah dihafalkan 6. Buku biologi yang kamu gunakan untuk belajar adalah… a. Buku paket dari sekolah, buku pegangan lain, LKS, buku catatan b. 3 buku diantara pilihan (a) c. 2 buku diantara pilihan (a)
55
d. Salah satu buku diantara pilihan (a) 7. Cara kamu memahami materi biologi yang sulit adalah dengan… a. berusaha mencatat pelajaran dengan lengkap b. berusaha belajar dengan rasa senang. c. mencari contoh yang konkrit dan menarik d. mengahafal setiap kalimat dari buku 8. Kegiatan yang menarik bagi kamu dalam pembelajaran biologi adalah… a. percobaan-percobaan yang dilakukan dalam pembelajaran b. diskusi tentang fenomena yang berhubungan dengan biologi c. praktikum yang membuktikan teori-teori dalam biologi d. mendengarkan materi yang disampaikan 9. Pada pembelajaran biologi dengan diskusi yang kamu lakukan adalah…. a. Berusaha tukar pendapat dengan teman b. Berusaha menjawab pertanyaan dari teman c. Berusaha menjadi pendengar yang baik d. Berusaha diam agar tidak ramai 10. Pada saat melakukan pengamatan di lingkungan sekolah yang kamu lakukan adalah... a. Berusaha mengamati dengan sungguh-sungguh bersama kelompok b. Berusaha mengamati dan bertanya pada guru tentang yang diamati c. Berusaha mengamati sendiri d. Berusaha mengamati sambil bermain 11. Pada saat praktikum yang kamu kerjakan adalah … a. Berusaha aktif melakukan praktikum dari awal sapai akhir pelajaran b. Mempersiapkan diri apa yang akan dilakukan c. Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan d. Melakukan praktikum yang bisa saja 12. Pembagaian kelompok dalam pembelajaran (diskusi, pengamatan, percobaan) yang kamu inginkan adalah… a. Mengikuti petunjuk guru b. Dengan teman yang pandai c. Dengan teman dekat d. Tidak ingin berkelompok 13. Apa yang kamu lakukan setelah melakukan diskusi atau pengamatan? a. Berusaha membuat ringkasan danb kesimpulan dari diskusi atau pengamatan b. Membuat laporan hasil diskusi atau pengamatan c. Kembali ke tempat duduk semula
56
d. Pergi keluar kelas 14. Jika guru menyureuh membawa bahan untuk praktikum yang kamu lakukan adalah … a. Berusaha mencari sampai seluruh bahan terkumpul b. Berusaha mencari apa adanya c. Membawa bahan sebagian d. Tidak membawa bahan 15. Sikap kamu jika mendapat tugas biologi adalah …. a. Berusaha mengerjakan sendiri dengan mencari dari buku yang saya miliki dan mengumpulkan tepat waktu b. Berusaha mengerjakan dengan bertanya kepada guru dan mengumpulkannya c. Berusaha mengerjakan bersama teman mengumpulkan setelah ditagih guru d. Berusaha mengerjakan yang bisa saja 16. Alasan kamu mengerjakan tugas biologi adalah … a. Karena tanggung jawab seorang pelajar b. Senang dan bisa mengerjakannya c. Untuk mendapatkan nilai tugas d. Takut dengan guru 17. Alasan kamu tidak mengerjakan tugas biologi adalah …. a. Karena tidak masuk sekolah b. Malas membaca buku biologi c. Tidak suka dengan pelajaran biologi d. Karena tidak bisa 18. Suasana yang membuat kamu ingin belajar biologi adalah … a. Nyaman bersama teman-teman dikelas b. Biasa saja dan dimana saja bisa belajar biologi c. Tenang di kamar d. Ramai dikelas dengan bermain bersama teman 19. Apa yang kamu lakukan jika belum paham tentang materi yang dipelajari ? a. Mencari jawaban dari buku jika tidak menemukan bertanya pada guru b. Bertanya pada guru atau teman yang paham dan mencatat jawaban yang diberikan c. Bertanya pada teman sebangku d. Tidak bertanya 20. Jika kamu diberi pertanyaan oleh guru atau teman sikap kamu adalah …
57
a. b. c. d.
Menjawab sesuai yang kamu ketahui Menjawab dengan asal Tidak menjawab karena tidak tahu Pura-pura tidak melihat guru atau teman yang bertanya.
58
RUBRIK PENILAIAN ANGKET MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN Jumlah soal
: 20
Jumlah pilihan
: 4 (a-d)
Rentangan skor
: 1-4
Skor tiap poin
:
A=4 B=3 C=2 D=1
Skor Maksimal Ideal (SMI) untuk setiap aspek yang diamati
= 4 X 20 = 80
Konversi skala Linkert : Batas bawah A = 85% x SMI = 85% x 80 = 68 Batas bawah B = 70% x SMI = 70% x 80 = 56 Batas bawah C = 60% x SMI = 60% x 80 = 48 Batas bawah D = 50% x SMI = 50% x 80 = 40 Skor 39 kebawah nilai E A : Motivasi sangat tinggi
= 68 - 80
B : Motivasi tinggi
= 56 - 67
C : Motivasi sedang
= 48 - 55
D : Motivasi kurang
= 40 - 47
E : Tidak ada motivasi
= 0- 39
0% - 49%
= Jelek
50% - 59%
= Kurang
60% - 69%
= Cukup
70% - 84%
= Baik
85% - 100% = Sangat Baik
NO ITEM
58
1 4 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 2 67
ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA AWAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 skor
BELA JAR
kriteria
ST 1 2
2 4 2 2 1 1 2 3 2 2 3 2 4 4 3 4 4 4 1 1 2 53 T
4 4
REKAPITULASI DATA ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X.1 KODE SISWA (A-) OPSION TOTAL 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 JML 1 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 67 0 3 6 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 64 0 8 1 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 63 1 10 6 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 50 0 5 15 3 4 3 3 3 3 3 1 4 3 3 3 3 3 2 48 5 0 13 2 4 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 3 41 0 15 0 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 52 0 0 14 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63 2 0 5 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 51 2 9 8 4 2 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 61 6 2 6 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 62 2 10 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 66 3 5 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 61 3 2 8 4 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 4 4 4 56 1 4 10 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 53 0 1 17 4 4 4 4 2 2 2 2 4 2 2 4 4 4 3 55 0 6 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 37 3 10 0 3 2 3 4 4 4 4 1 2 4 4 3 3 3 2 50 2 2 4 3 1 1 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 47 10 0 6 2 1 2 2 2 2 2 1 4 2 2 2 2 2 4 36 4 12 5 67 58 61 66 60 60 60 50 75 60 60 67 67 67 67 1065 ST
3 2
4 4
T
T 2 4
ST 3 2
4 4
T
T 3 2
T 3 2
T 4 4
ST 4 4
4 4
T
T 3 2
ST ST ST ST 4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
TINGGI 61 58
0 0
0 6
6 1
% KRITERIA 4 BELAJAR 14 14 6 ST :8 SISWA 3 47 % 5 8 T : 9 SISWA 9 (53%) 16 4 9 SD : 0 SISWA 7 11 12 8 K : 0 SISWA 5 13 10 TA : 0 SISWA 15 7 2 Rata-rata skor motivasi akhir 63 17 ST : 14 16 SISWA 82, 35
59
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 78
skor kriteria
ST
KETERANGAN : ST : Motivasi Sangat tinggi
3 2 2 4 4 4 3 2 4 2 3 1 2 4 3 2 1 3 54 T
4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 2 67 ST
4 2 4 4 1 4 3 4 2 4 2 4 3 3 4 2 3 3 62
3 2 2 4 4 4 3 2 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 63
T
T
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 4 75
3 2 4 4 4 4 3 4 4 2 3 2 3 4 4 4 4 3 64
3 2 4 4 3 4 3 4 4 2 3 2 3 4 4 4 4 3 65
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 72
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
3 2 4 4 4 4 3 4 4 2 3 2 3 4 4 4 4 3 64
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 2 67
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 74
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 1 2 69
ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST
T : Motivasi Tinggi
SD : Motivasi Sedang
K : motivasi Kurang
62 54 62 64 61 65 60 64 66 58 61 58 57 65 55 53 58 56
0 0 0 6 3 0 0 2 0 0 2 0 1 0 1 2 1 0 1 0 0 1 0 5 0 0 0 2 3 8 1 9 1 1 2 1 1194
6 3 1 0 5 0 6 3 3 6 5 0 14 7 0 3 3 6
SANGAT TINGGI
16 14 19 21 18 21 16 19 19 16 17 18 9 14 12 10 18 14
% T : 3 SISWA 17,64 %
SD : 1 SISWA (5,8%)
K : 0 SISWA
TA : 0 SISWA
rata-rata skor motivasi akhir 70,23
TA : Tidak Ada Motivasi
BELAJAR SISWA
ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA AWAL krit eri
NO ITEM
REKAPITULASI DATA ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X.2 KODE SISWA (B-) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 3 4 2 4 3 2 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 5 4 3 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 6 4 2 2 4 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 4 7 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 8 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 9 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 10 4 3 4 1 3 4 4 4 4 1 3 4 4 4 1 11 4 2 4 2 2 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 12 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 2 13 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 14 4 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 15 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 16 3 4 4 1 4 4 2 2 2 2 2 2 2 4 2 17 1 4 2 4 4 2 2 2 2 4 2 2 2 2 1 18 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 19 3 1 3 4 1 3 3 3 3 4 1 3 3 3 1 20 4 2 2 3 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 skor 72 62 67 51 61 66 60 60 60 58 51 60 60 67 50 ST T ST T T ST T T T T T T T ST T 1 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 2 2 4 2 2 4 4 4 2 4 4 2 3 4 2 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 2 4 2 2 4 4 2 2 4 3 2 5 4 3 3 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 6 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 7 4 3 3 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4
16 3 3 3 3 4 4 4 1 4 4 3 2 2 4 4 3 4 4 3 1 69 ST 4 4 4 4 4 4 4
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 1 2 3 4 72 ST 4 4 4 4 4 4 4
18 4 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 2 2 4 3 2 60 T 4 4 4 4 4 4 4
19 20 3 4 2 4 2 2 3 3 1 3 2 2 3 3 4 4 1 2 2 3 1 2 1 4 1 4 3 3 3 4 3 4 2 4 3 4 1 1 1 2 42 62 SD T 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
21 22 4 2 4 2 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 2 4 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 2 2 2 4 4 3 4 2 1 66 52 ST T 4 3 4 1 4 2 4 2 4 1 4 2 4 3
OPSION TOTAL JML 1 2 3 79 0 3 6 75 0 8 1 72 1 10 6 65 0 5 15 61 5 0 13 56 0 15 0 70 0 0 14 84 2 0 5 62 2 9 8 72 6 2 6 70 2 10 4 75 3 5 4 71 3 2 8 68 1 4 10 70 0 1 17 61 0 6 4 53 3 10 0 80 2 2 4 57 10 0 6 48 4 12 5 1331 MOTIVASI TINGGI 80 0 0 6 72 0 6 1 77 0 0 6 68 0 6 3 76 3 0 1 80 0 2 0 80 0 0 5
4 14 14 6 3 5 8 9 16 4 9 7 11 12 8 5 13 10 15 7 2
% KRIT ERIA BELA JAR
60
ST:7 SISWA 32 %
T : 14 SISWA (63,63%)
T : 14 SISWA (63,63%)
K : 1SISWA (4,5%)
TA : 0 SISWA
rata-rata skor motivasi awal 60,5 17 16 16 14 19 21 18
ST : 18 SISWA 82 % T : 3 SISWA 13, 63 %
61
krit eri
8 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 80 2 0 0 21 9 4 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 76 1 0 6 16 10 4 3 4 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 80 1 2 3 19 SD : 1 SISWA (4,5%) 11 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 83 1 0 3 19 12 4 4 4 2 2 4 2 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 1 71 1 0 6 16 13 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 78 0 1 5 17 14 4 3 4 2 2 4 2 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 73 0 5 0 18 K : 0 SISWA 15 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 73 0 0 14 9 16 4 4 4 1 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 75 0 2 7 14 17 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 2 4 2 2 1 4 4 2 4 69 3 8 0 12 TA : 0 SISWA 18 3 3 3 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 3 2 2 2 2 4 4 2 1 65 1 9 3 10 19 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 1 76 1 1 3 18 20 4 2 2 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 1 4 4 3 72 2 1 6 14 skor 78 61 67 51 59 75 64 65 80 72 72 64 80 67 65 74 74 73 69 80 74 45 1509 rata-rata skor motivasi akhir 70 ST T ST T T ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST SD MOTIVASI SANGAT TINGGI KETERANGAN : ST : Motivasi Sangat tinggi T : Motivasi Tinggi SD : Motivasi Sedang K : motivasi Kurang TA : Tidak Ada Motivasi
REKAPITULASI DATA ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X.3
62
kriteria 1 2 3 4
MOTIVASI BELAJAR SISWA
ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA AWAL
2 4 4 2 3 3 2 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 2 4 1 1 55
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 1 4 4 4 4 2 2 4 3 70
4 4 4 2 3 3 2 3 4 2 3 2 3 4 3 4 4 4 4 1 2 61
5 4 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 2 68
6 3 2 2 3 1 2 3 4 1 2 1 1 2 4 3 4 2 3 1 1 45
7 4 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 2 67
8 4 4 2 3 3 2 3 3 2 1 2 3 3 3 3 4 2 4 1 2 54
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 1 1 4 4 72
10 4 4 2 3 3 2 3 4 2 3 2 4 4 3 4 4 4 4 1 2 62
11 3 2 3 2 1 4 4 4 3 1 4 2 4 2 3 2 4 4 4 3 59
12 2 2 2 3 3 2 3 4 2 3 2 3 4 3 3 2 2 4 1 2 52
13 3 2 3 2 4 4 4 3 3 4 4 2 3 2 3 4 4 4 4 3 63
14 2 2 1 2 1 2 4 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 4 1 33
15 4 4 2 3 3 2 3 4 2 3 2 4 4 3 4 4 4 3 1 2 61
16 4 4 4 3 3 2 3 4 3 4 2 4 4 4 3 4 2 4 3 2 66
17 3 2 3 2 1 4 4 4 3 1 3 2 3 2 3 2 4 4 4 3 57
18 3 3 3 3 4 4 4 1 4 4 3 2 2 4 4 3 4 4 3 1 69
19 4 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 4 3 2 66
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 1 2 3 4 72
21 2 2 2 3 3 2 3 4 2 3 2 3 4 3 3 2 2 4 1 2 52
22 4 4 2 3 3 2 3 3 2 1 2 3 3 3 3 4 4 4 1 2 56
23 4 4 2 3 3 2 3 3 2 1 2 3 3 3 3 4 4 3 1 2 55
T
T ST T ST SD ST T
ST T
T
T
T SD T ST T ST ST ST T T T
4 4 4 4
4 4 4 4
4 4 4 4
4 4 4 2
3 2 3 2
4 4 4 4
4 4 4 4
4 4 4 3
4 4 4 4
4 4 4 4
4 4 4 4
3 2 3 2
4 4 4 4
3 2 2 3
3 2 3 2
4 4 4 4
4 2 3 2
4 4 4 4
3 3 3 3
4 4 4 4
4 4 4 4
3 2 3 2
4 4 4 4
OPSION TOTAL ∑ 1 2 3 4 80 0 3 6 14 75 0 8 1 14 64 1 10 6 6 67 0 5 15 3 64 5 0 13 5 62 0 15 0 8 78 0 0 14 9 81 2 0 5 16 60 2 9 8 4 64 6 2 6 9 62 2 10 4 7 66 3 5 4 11 77 3 2 8 12 71 1 4 10 8 73 0 1 17 5 76 0 6 4 13 63 3 10 0 10 78 2 2 4 15 56 10 0 6 7 51 4 12 5 2 1372
% Kriteri a Belaja r
NO ITEM
KODE SISWA (C-) 1 1 3 2 2 3 3 4 2 5 1 6 4 7 4 8 4 9 3 10 1 11 3 12 2 13 3 14 2 15 3 16 2 17 4 18 4 19 4 20 3 skor 57
ST : 8 SISWA 34, 78 % T : 13 SISWA 56, 52 % SD : 2 SISWA 8,7 % K:0 SISWA
TA : 0 SISWA
Rata-rata skor MOTIVASI motivasi SANGAT TINGGI awal 60 86 0 0 6 17 79 0 6 1 16 ST : 21 84 0 0 6 16 SISWA 91, 77 0 6 3 14 30 %
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 skor
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 78
kriteria
63
ST
KETERANGAN : ST : Motivasi Sangat tinggi T : Motivasi Tinggi
4 4 4 4 4 3 3 1 4 4 4 4 2 2 4 3 70
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 2 68
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 79
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 4 75
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 1 2 4 4 72
4 4 3 4 3 4 4 2 3 2 3 4 4 4 4 3 65
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 72
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 72
4 4 4 4 3 4 4 2 3 2 3 4 4 4 4 3 64
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
1 2 3 4 1 2 1 1 2 4 3 4 2 3 1 1 45
4 4 4 4 3 4 4 2 3 2 3 4 4 2 2 3 65
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 74
1 4 4 4 3 1 3 2 3 2 3 2 4 4 4 3 58
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 1 2 4 4 73
4 4 4 1 4 4 3 2 2 4 4 3 4 4 3 1 69
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 74
1 4 4 4 3 2 4 2 3 2 3 2 4 4 4 3 59
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 1 1 4 4 72
82 3 88 0 87 0 86 2 83 1 84 1 86 1 74 1 83 0 82 0 78 0 81 0 67 3 68 1 84 1 78 2 1624
0 2 0 0 0 2 0 0 1 5 0 2 8 9 1 1
1 0 5 0 6 3 3 6 5 0 14 7 0 3 3 6
19 21 18 21 16 19 19 16 17 18 9 14 12 10 18 14
T:2 SISWA 8, 7% SD : 0 SISWA
K:0 SISWA
TA : 0 SISWA rata-rata skor MOTIVASI motivasi ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST ST SD ST ST T ST ST ST ST T ST SANGAT TINGGI akhir 71 SD : Motivasi Sedang TA : Tidak Ada Motivasi K : motivasi Kurang
68 LEMBAR PENILAIAN KEGIATAN SISWA DALAM PENGAMATAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH Nama Sekolah : …………………………. Kelas : …………………………. Materi : …………………………. Kelompok :…… Anggota kelompok : 1. ……………………… 2. ……………………… 3. ……………………… 4. ……………………… 5. ……………………… Petunjuk : Berilah skor kinerja siswa yang diamati sesuai dengan rubrik penilaian ! NO
Skor anggota kelompok
Aspek yang diamati
1 1.
Melakukan pengamatan
2.
Membuat data pengamatan
3.
Mengkomunikasikan hasil
2
3
4
5
pengamatan dengan diskusi dan presentasi 4.
Penyelesaian tugas Skor total
Semarang, Observer
2009
69 RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS SISWA DALAM PENGAMATAN DI LINGKUNGAN SEKOLAH No. Aspek yang diamati Skor 1. Melakukan pengamatan Pengamatan dilakukan sesuai dengan LKS, secara sungguh‐sungguh dan 5 tidak bergurau Pengamatan dilakukan sesuai dengan LKS 4 Pengamatan sesuai dengan LKS tapi sering bergurau 3 Pengamatan tidak sesuai LKS 2 Tidak melakukan pengamatan 1 2. Membuat data pengamatan Data hasil pengamatan ditulis secara rapi dan benar 5 Data hasil pengamatan tidak rapi tapi benar 4 Data pengamatan ditulis rapi tapi salah 3 Data pengamatan acak‐acakan dan salah 2 Tidak membuat data hasil pengamatan 1 3. Mengkomunikasikan hasil pengamatan Siswa dapat menjelaskan dengan baik hasil pengamatannya kepada teman‐ 5 teman dan guru tanpa bantuan Siswa dapat menyampaikan hasil pengamatan yang kadang‐kadang perlu 4 bantuan teman atau guru Siswa berani menyampaikan hasil pengamatan tetapi perlu koreksi dan 3 bantuan dari teman atau guru Siswa berani menyampaikan tetapi kurang jelas 2 Siswa tidak dapat menjelaskan hasil pengamatan 1 4. Penyelesaian tugas Siswa dapat menyelesaikan tugas dengan baik, dengan menjaga lingkungan 5 yang diamati Siswa dapat menyelesaikan tugas dengan baik tapi merusak / merubah 4 lingkungan yang diamati Siswa tidak menyelesaikan tugas tetapi lingkungan tetap terjaga 3 Siswa tidak menyelesaikan tugas dengan baik, tempat bekerja masih tidak 2 rapi/kotor Siswa tidak membuat tugas sama sekali 1 Total 20
Rentangan skor : 1 - 5 Skor tertinggi untuk setiap aspek yang diamati (SMI) : 4 x 5 = 20 Konversi skala Linkert : Batas bawah A = 85% x 20 = 17 A : Sangat aktif =17-20 Batas bawah B = 70% x 20 = 14 B : Aktif =14-16 Batas bawah C = 60% x 20 = 12 C : Cukup aktif =12-13 Batas bawah D = 50% x 20 = 10 D : Kurang aktif =10-11 Dibawah skor 9 nilai E E : Tidak aktif = 0-9
70 LEMBAR DISKUSI SISWA “EKOSISTEM” Kelompok :…….. Anggota kelompok : 1. …………………………….. 2. …………………………….. 3. …………………………….. 4. …………………………….. 5. ……………………………..
I.
II.
III.
Tujuan : 1. Siswa mampu memahami materi ekosistem secara menyeluruh 2. Siswa mampu mendeskripsikan komponen ekosistem, dan tipe ekosistem, serta aliran energi dan daur biogeokimia 3. Siswa mampu berkomunikasi melalui diskusi dan presentasi tentang materi ekosistem. Langkah-langkah kegiatan 1. Siswa menempatkan diri pada kelompoknya masing-masing. 2. Tiap kelompok terdiri dari 5-6 orang. 3. Guru membagikan LDS untuk didiskusikan selama 20 menit. 4. Buatlah laporan hasil diskusi. Pertanyaan-pertanyaan Diskusikan bersama dengan anggota kelompokmu tentang materi ekosistem,
sesuai pengamatan dan percobaan yang dilakukan di lingkunga sekolah bersama kelompoknya masing-masing: IV.
Hasil diskusi: .........................................................................................................................................
......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ........................................................................................................................
71 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM DISKUSI
Nama Sekolah Kelas Materi Kelompok Anggota kelompok
: …………………………. : …………………………. : …………………………. :…… : 1. ……………………… 2. ……………………… 3. ……………………… 4. ……………………… 5. ………………………
Petunjuk : Berilah skor pada kolom sesuai dengan keadaan kelompok yang diobservasi! Skor anggota kelompok NO Aspek yang diamati 1 2 3 4 5 Perhatian siswa terhadap penjelasan 1. guru Kemampuan kelompok dalam 2. mengemukakan pendapat Kerjasama siswa dalam diskusi 3. kelompok Menjawab pertanyaan dari guru atau 4. kelompok lain Menghargai pendapat dari kelompok 5. lain 6. Membuat catatan hasil diskusi Skor total
Semarang, Observer
2009
72 RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS SISWA DALAM DISKUSI KELOMPOK No 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Aspek yang dinilai Perhatian siswa terhadap penjelasan guru Siswa menyimak penjelasan guru dan bertanya pada guru jika terdapat hal yang kurang jelas
Skor 4
Siswa menyimak penjelasan guru
3
Siswa tidak menyimak penjelasan guru dan berbicara sendiri Siswa berdiri atau berjalan-jalan saat guru menjelaskan Kemampuan kelompok dalam mengemukakan pendapat Kelompok mengemukakan pendapat secara benar, jelas dan runtut Kelompok mengemukakan pendapat benar tetapi tidak jelas Kelompok mengemukakan pendapat tidak benar Kelompok tidak mengemukakan pendapat Kerjasama siswa dalam diskusi kelompok 5-6 anggota kelompok aktif dalam diskusi kelompok 3-4 anggota kelompok aktif dalam diskusi kelompok Hanya 1 anggota kelompok yang aktif dalam diskusi kelompok 5-6 anggota kelompok pasif dalam diskusi Kemampuan kelompok menjawab pertanyaan dari guru atau siswa lain Siswa menjawab pertanyaan dari guru atau siswa lain dengan tepat dan jelas Siswa menjawab pertanyaan dari guru atau siswa lain dengan tepat tetapi kurang jelas Siswa menjawab pertanyaan dari guru atau siswa lain tidak tepat Siswa tidak menjawab pertanyaan dari guru atau siswa lain Menghargai pendapat dari kelompok lain Minimal 3 kali kelompok merespon pendapat kelompok lain Hanya 1 kali kelompok merespon pendapat kelompok lain Siswa tidak merespon pendapat kelompok lain Kelompok mencela pendapat dari kelompok lain Membuat catatan hasil diskusi Siswa membuat catatan hasil diskusi (minimal3) dari kelompok lain Siswa mencatat hasil diskusi (minimal 2) dari kelompok lain Siswa hanya mencatat hasil diskusi kelompoknya sendiri Siswa tidak pernah membuat catatan hasil diskusi kelompok
2 1
Rentangan skor : 1 - 4 Skor tertinggi untuk setiap aspek yang diamati (SMI) : 4 x 6 = 24 Konversi skala Linkert : Batas bawah A = 85% x 24 = 20 A : Sangat aktif = 20-24 Batas bawah B = 70% x 24 = 17 B : Aktif = 17-19 Batas bawah C = 60% x 24 = 14 C : Cukup aktif = 14-16 Batas bawah D = 50% x 24 = 12 D : Kurang aktif = 12-13 Dibawah skor 11 nilai E E : Tidak aktif = 0-11
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
0% - 49% = Jelek 50%-59%= Kurang 60%-69% = Cukup 70% - 84%= Baik 85%-100%=Sangat Baik
73 LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA DALAM PRESENTASI HASIL DISKUSI
Nama Sekolah Kelas Materi Kelompok Anggota kelompok
: …………………………. : …………………………. : …………………………. :…… : 1. ……………………… 2. ……………………… 3. ……………………… 4. ……………………… 5. ……………………… Petunjuk : Berilah skor kinerja siswa yang diamati sesuai dengan rubrik penilaian! Perlakuan ………… NO
Skor anggota
Aspek yang diamati
1 1.
4.
Kemampuan mempresentasikan hasil diskusi Kemampuan mengemukakan pendapat Kemampuan menjawab pertanyaan dari teman atau guru Kerjasama kelompok*
5.
Kemampuan menarik kesimpulan*
2. 3.
2
3
4
5
Skor total
*Keterangan : nilai sama untuk tiap anggota kelompok
Semarang, Observer
2009
74 RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS SISWA DALAM PRESENTASI HASIL DISKUSI No 1.
2.
3.
4.
5.
Aspek yang dinilai
Skor
Kemampuan mempresentasikan hasil diskusi Kelompok mempresentasikan hasil diskusi secara runtut, jelas dan lengkap
4
Kelompok mempresentasikan hasil diskusi secara runtut, tetapi kurang jelas Kelompok mempresentasikan hasil diskusi tidak runtut dan tidak jelas
3
Kelompok tidak mempresentasikan hasil diskusi
1
Kemampuan mengemukakan pendapat Kelompok mengemukakan pendapat dengan benar dan jelas
4
Kelompok mengemukakan pendapat dengan benar tetapi kurang jelas
3
Kelompok mengemukakan pendapat tidak benar
2
Kelompok tidak mengemukakan pendapat
1
Kemampuan menjawab pertanyaan dari teman atau guru Kelompok dapat menjawab seluruh pertanyaan (minimal 3) dari teman atau guru dengan benar Kelompok menjawab sebagian (minimal 1) pertanyaan dari teman atau guru dengan benar Kelompok menjawab pertanyaan dari teman atau guru dengan benar tetapi kurang tepat Kelompok tidak menjawab pertanyaan dari teman atau guru
2
4 3 2 1
Kerjasama kelompok* 5-6 anggota kelompok aktif dalam presentasi
4
3-4 anggota kelompok aktif dalam presentasi
3
Hanya 1 anggota kelompok yang aktif dalam presentasi
2
Seluruh anggota kelompok tidak aktif dalam presentasi
1
Kemampuan menarik kesimpulan* Kelompok menyimpulkan hasil presentasi dengan jelas, singkat, sesuai hasil diskusi sesuai materi dan percobaan Kelompok menyimpulkan hasil presentasi kurang jelas, terlalu panjang
4
Kelompok menyimpulkan hasil presentasi tidak sesuai materi dan hasil percobaan Kelompok tidak menyimpulkan hasil presentasi
2
Rentangan skor : 1 - 4 Skor tertinggi untuk setiap aspek yang diamati (SMI) : 4 x 5 = 20 Konversi skala Linkert : Batas bawah A = 85% x 20 = 17 A : Sangat aktif =17-20 Batas bawah B = 70% x 20 = 14 B : Aktif =14-16 Batas bawah C = 60% x 20 = 12 C : Cukup aktif =12-13 Batas bawah D = 50% x 20 = 10 D : Kurang aktif =10-11 Dibawah skor 9 nilai E E : Tidak aktif = 0-9
3
1
75 LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA DALAM PERCOBAAN
Nama Sekolah Kelas Materi Kelompok Anggota kelompok
: …………………………. : …………………………. : …………………………. :…… : 1. ……………………… 2. ……………………… 3. ……………………… 4. ……………………… 5. ………………………
Petunjuk : Berilah skor kinerja siswa yang diamati sesuai dengan rubrik penilaian! NO
Aspek yang diamati
Skor anggota kelompok
1
2
3
4
Segera ke luar kelas untuk melakukan 1.
percobaan mengukur kondisi tanah, air, dan udara di lingkungan sekolah
2.
Persiapan alat dan bahan praktikum
3.
Pemahaman materi dalam praktikum
4.
Memakai jas praktikum
5.
Ketrampilan dalam menggunakan alat
6.
Melakukan percobaan dengan benar
7.
Kerjasama kelompok
8.
Deskripsi hasil
9.
Menyusun laporan sementara Membersihkan dan mengembalikan peralatan dan bahan selesai praktikum
10.
Skor perolehan
Semarang, Observer
2009
5
76 RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS SISWA DALAM PERCOBAAN No 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Aspek yang diamati Segera ke luar ke lingkungan sekolah Siswa tepat waktu ke lingkungan sekolah Siswa terlambat kurang dari 5 menit ke lingkungan sekolah Siswa terlambat lebih dari 5 menit ke lingkungan sekolah Siswa tidak ke luar ke lingkungan sekolah Persiapan alat dan bahan praktikum Sebelum praktikum alat dan bahan sudah disiapkan dengan lengkap Sebelum praktikum alat dan bahan sudah dipersiapkan tetapi belum lengkap Baru menyiapkan alat dan bahan ketika praktikum dimulai Tidak menyiapkan alat dan bahan sama sekali Pemahaman materi dalam praktikum Menguasai langkah-langkah kerja, bekerja dengan tenang Menguasai langkah kerja, bekerja tidak tenang Kurang menguasai langkah-langkah kerja, sesekali melihat petunjuk praktikum di LKS Tidak menguasai langkah-langkah kerja, selalu melihat petunjuk praktikum, sering bertanya kepada teman. Memakai jas praktikum Memakai jas praktikum dengan benar, kancing dikaitkan Memakai jas praktikun benar, kancing tidak dikaitkan Memakai jas praktikum kurang benar, kancing tidak dikaitkan Tidak memakai jas praktikum Ketrampilan dalam menggunakan alat Dapat menggunakan alat dengan hati-hati dan sesuai dengan aturan pemakaiannya, menggunakan dengan tepat Dapat menggunakan alat dengan tepat tetapi kurang hati-hati Tidak menggunakan alat dengan tepat akan tetapi masih mau mencoba Tidak menggunakan alat karena takut salah Melakukan pengamatan dengan benar Bekerja sesuai petunjuk praktikum, runtut Bekerja sesuai petunjuk praktikum, acak Bekerja semaunya sendiri Tidak bekerja sama sekali Kerjasama kelompok Semua anggota kelompok dapat bekerjasama dengan kompak Semua anggota kelompok dapat bekerjasama tetapi kurang kompak Hanya beberapa/sebagian anggota kelompok bekerja Tidak ada anggota kelompok yang bekerja, semua menggantungkan kelompok lain Kemampuan Deskripsi hasil Jika tepat dalam menyimpulkan hasil praktikum dan
Skor 4 3 2 1 4 3 3 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4
77
9.
10.
menghubungkannya dengan teori yang mendasari Jika tepat dalam menyimpulkan hasil praktikum akan tetapi tidak dapat menghubungkan dengan teori yang mendasari Jika tidak dapat menyimpulkan hasil praktikum akan tetapi tahu teori yang mendasari kegiatan praktikum tersebut Jika tidak dapat menyimpulkan hasil praktikum dan juga tidak tahu teori yang mendasari kegiatan praktikum tersebut Menyusun laporan sementara Menyusun laporan sementara lengkap sampai hasil, dan rapi Menyusun laoran sementara lengkap tidak rapi Menyusun laporan sementara kurang lengkap Tidak menyusun laporan sementara Membersihkan dan mengembalikan peralatan dan bahan selesai praktikum Siswa membersihkan dan mengembalikan semua peralatan dan bahan selesai praktikum Siswa hanya membersihkan tetapi tidak mengembalikan peralatan atau bahan selesai praktikum Siswa tidak membersihkan tetapi mengembalikan peralatan atau bahan selesai praktikum Siswa tidak membersihkan dan tidak mengembalikan peralatan atau bahan selesai praktikum.
Rentangan skor : 1 - 4 Skor tertinggi untuk setiap aspek yang diamati (SMI) : 4 x 10 = 40 Konversi skala Linkert : Batas bawah A = 85% x 40 = 34 Batas bawah B = 70% x 40 = 28 Batas bawah C = 60% x 40 = 24 Batas bawah D = 50% x 40 = 20 Dibawah skor 19 nilai E
A : Sangat aktif B : Aktif C : Cukup aktif D : Kurang aktif E : Tidak aktif
=34-40 =28-33 =24-27 =20-23 = 0 -19
3 2 1 4 3 2 1
4 3 2 1
78 LEMBAR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN LEARNING CYCLE
Nama Sekolah Kelas Materi Kelompok Anggota kelompok
: …………………………. : …………………………. : …………………………. :…… : 1. ……………………… 2. ……………………… 3. ……………………… 4. ……………………… 5. ………………………
Petunjuk : Berilah skor kinerja siswa yang diamati sesuai dengan rubrik penilaian! NO
Skor anggota
Aspek yang diamati
1
6.
Keterkaitan siswa membaca/mengeksplor pengetahuan awal pemngamatan atau percobaan Siswa mampu mengaitkan kondisi lingkungan siswa dengan materi pembelajaran Siswa mendengarkan penjelasan guru Menjawab pertanyaan guru tentang materi pembelajaran Menulis catatan tambahan dari guru di bahan ajar Siswa mengajukan pendapat
7.
Ketertarikan siswa dalam pembelajaran
1. 2. 3. 4. 5.
8. 9.
2
3
4
Keantusiasan siswa dalam bertanya Aktivitas siswa dalam kegiatan dengan kelompok Skor perolehan
Semarang, Observer
2009
5
79 RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN No 1.
Aspek yang diamati
Skor
Keterkaitan siswa membaca/membuka buku diawal pelajaran
Langsung membuka, ekspresi senang, dibaca, mengeksplora pengetahuan awal denagn langsung melakukan pengamatan atau
4
percobaan
2.
Langsung membuka, ekspresi senang, melakukan pengamatan
3
Langsung membuka, ekspresi biasa-biasa saja
2
Tidak tertarik, tidak membuka
1
Siswa mampu mengaitkan kondisi lingkungan siswa dengan materi pembelajaran
Relevan, menyebutkan contoh, penjelasan contoh, memiliki ide pemecahan masalah sehari-hari
3.
Relevan, menyebutkan contoh, penjelasan contoh
3
Relevan menyebutkan contoh
3
Tidak dapat mengaitkan
1
Siswa mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru
Memperhatikan, mencermati, mengikuti pengarahan, mencatat, membandingkan dengan bahan ajar
4.
5.
4
4
Memperhatikan, mencermati, mengikuti pengarahan
3
Memperhatikan, melamun, pandangan kosong
2
Tidak memperhatikan, gaduh, bercanda
1
Menjawab pertanyaan guru tentang materi pembelajaran
Langsung menjawab, dengan senang hati, jawaban benar
4
Langsung menjawab, dengan senang hati, jawaban kurang tepat
3
Tidak langsung menjawab, menunggu perintah/pancingan
2
Tidak mau menjawab
1
Menulis catatan tambahan dari guru di bahan ajar
Mencatat dibahan ajar, mencatat dengan rinci
4
Mencatat dibahan ajar, mencatat asal-asalan
3
Mencatat dibuku catatan sendiri
2
80 Tidak mencatat 6.
7.
8.
1
Siswa mengajukan pendapat
Responsif, runtut, mudah dipahami, disertai contoh
4
Responsif,runtut, mudah dipahami
3
Responsif, runtut
2
Tidak berpendapat
1
Ketertarikan siswa dalam pembelajaran
Ekspresif senang, aktif, siswa paham dengan materi
4
Ekspresif senang, siswa paham dengan materi
3
Ekspresi biasa-biasa saja
2
Tidak tertari, tidak senang
1
Keantusiasan siswa dalam bertanya
Runtut, mudah dipahami, pertanyaan berbobot, sering bertanya Runtut, mudah dipahami, pertanyaan biasa, lebih dari 2 kali bertanya
9.
4 3
Runtut, mudah dipahami, bertanya hanya sekali
2
Tidak bertanya
1
Aktivitas siswa dalam kegiatan dengan kelompok
Dapat bekerja sama, mengemukakan ide, bertanya/menjawab pertanyaan kelompok lain
4
Dapat bekerjasama, mengemukakan ide
3
Diam saja
2
Ramai sendiri
1
Rentangan skor : 1 - 4 Skor tertinggi untuk setiap aspek yang diamati (SMI) : 4 x 10 = 40 Konversi skala Linkert : Batas bawah A = 85% x SMI = 85% x 40 = 34
A : Sangat aktif
=34-40
Batas bawah B = 70% x SMI = 70% x 40 = 28
B : Aktif
=28-33
Batas bawah C = 60% x SMI = 60% x 40 = 24
C : Cukup aktif
=24-27
Batas bawah D = 50% x SMI = 50% x 40 = 20
D : Kurang aktif
=20-23
Dibawah skor 19 nilai E
E : Tidak aktif
= 0 -1
Rekapitulasi Data Laporan & Aktivitas Belajar Siswa Kelas X.1 Laporan JML Kode Kel. Pembelajaran Kriteria Diskusi Kriteria Presentasi Kriteria Pengamatan Kriteria Percobaan Kriteria Skor Diskusi LKS A‐01 32 A 23 SA 20 SA 18 SA 37 SA 238 A‐02 31 A 23 SA 18 SA 19 SA 38 SA 229 A‐03 I 10 98 32 A 23 SA 17 SA 18 SA 36 SA 234 A‐04 32 A 23 SA 20 SA 18 SA 35 SA 236 A‐05 35 A 23 SA 19 SA 16 SA 35 SA 236 A‐06 27 C 14 C 15 C 17 SA 35 SA 207 A‐07 31 A 23 SA 18 SA 18 SA 38 SA 226 II 10 88 A‐08 27 C 19 A 18 SA 18 SA 38 SA 218 A‐09 26 C 21 SA 18 SA 18 SA 38 SA 219 A‐10 35 SA 22 SA 19 SA 16 SA 35 SA 227 A‐11 33 A 21 SA 15 A 16 A 34 SA 219 III 10 90 A‐12 27 C 14 C 15 C 17 SA 35 SA 207 A‐13 34 SA 21 SA 17 SA 16 SA 34 SA 222 A‐14 24 C 23 SA 19 SA 19 SA 38 SA 223 A‐15 31 A 23 SA 18 SA 19 SA 38 SA 229 IV 8 92 A‐16 27 C 19 A 18 SA 18 SA 38 SA 220 A‐17 26 C 21 SA 18 SA 19 SA 38 SA 222 rata‐ rata 21 18 18 36.47 3812 9.5 92 30 skor Keterangan : SA : Sangat Aktif A : Aktif C : Cukup Aktif K : Kurang Aktif T : Tidak Aktif
86
Rekapitulasi Data Laporan & Aktivitas Belajar Siswa Kelas X.2 Kode Kel.
Laporan Diskusi LKS
Pembelajaran Kriteria Diskusi Kriteria Presentasi Kriteria Pengamatan Kriteria Percobaan Kriteria
B‐01 B‐02 B‐03 I 9 B‐04 B‐05 B‐06 B‐07 B‐08 II 10 B‐09 B‐10 B‐11 B‐12 III 10 B‐13 B‐14 B‐15 B‐16 IV 10 B‐17 B‐18 B‐19 B‐20 V 10 B‐21 B‐22 rata‐rata 9.8 skor Keterangan :
32 33 34 28 32 32 32 32 32 32 32 33 33 34 32 34 33 34 31 34 33 34
89
97
98
95
100
JML Skor 229 226 224 207 223 237 229 233 236 229 234 231 231 234 214 230 226 230 214 234 237 239
95.8
33
A A SA A A A A A A A A A A SA A SA A SA A SA A SA
SA SA SA C SA SA SA SA SA SA SA SA SA SA C SA A SA C SA SA SA
21.4
17.5
87
19 17 17 17 17 18 16 18 18 16 20 20 20 20 16 18 18 18 16 17 18 17
SA SA SA C SA SA A SA SA A SA A A SA A SA SA SA C SA SA SA
20 19 18 15 20 20 16 17 20 16 19 15 15 17 14 18 18 18 14 17 19 20
24 23 22 14 23 23 23 23 23 23 22 21 21 21 16 23 19 21 14 24 24 24
18
SA SA SA SA SA SA A SA SA A SA SA SA SA A SA SA SA A SA SA SA
SA SA SA SA A SA SA SA SA SA SA SA SA SA A A A SA A A A SA
34.04
36 36 35 35 33 37 35 36 35 35 35 34 34 34 32 32 33 34 29 32 33 34
5027
SA : Sangat Aktif A : Aktif C : Cukup Aktif K : Kurang Aktif T : Tidak Aktif
88
Rekapitulasi Data Laporan & Aktivitas Belajar Siswa Kelas X.3
Laporan Disku LKS si
Kode
Kel.
Pembelajara n
Kriteri a
Disku si
Kriteri a
Presenta si
Kriteri a
Pengamata n
Kriteri a
Percobaa n
Kriteri a
JML Skor
33 33 33 33 33 32 31 27 32 26 33 31 33 34 30 32 32 25 33 32 33 32 35
SA SA SA SA SA SA A C A C A A A SA A A SA C A SA A A SA
22 21 22 23 23 23 17 15 18 16 19 19 20 19 14 17 17 12 18 23 18 18 18
SA SA SA SA SA SA A C A C A A SA A C A A K A SA A A A
18 18 18 17 18 19 19 18 19 18 24 19 24 21 15 18 18 15 18 19 18 19 17
SA SA SA SA SA SA A A SA A SA A SA SA C A A C A SA A SA A
18 18 18 19 18 18 18 19 18 18 19 20 18 18 17 18 18 12 18 18 18 18 15
SA SA SA SA SA SA SA SA SA SA SA SA SA SA SA SA SA C SA SA SA SA A
32 32 32 32 32 32 34 35 32 35 36 37 37 37 35 32 32 30 32 32 32 32 36
A A A A A A SA SA A SA SA SA SA SA SA A A A A A A A SA
220 219 220 221 221 222 217 212 217 211 234 229 235 232 210 216 216 193 218 222 218 217 218
C‐01 C‐02 C‐03 C‐04 C‐05 C‐06 C‐07 C‐08 C‐09 C‐10 C‐11 C‐12 C‐13 C‐14 C‐15 C‐16 C‐17 C‐18 C‐19 C‐20 C‐21 C‐22 C‐23
I
8
89
II
8
90
III
10
93
IV
8
91
V
8
89
89
rata‐rata skor 8.4 Keterangan : SA : Sangat Aktif A : Aktif C : Cukup Aktif K : Kurang Aktif T : Tidak Aktif
90.4
32
19
18.6
90
17.8
33.4
5038