PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 4 MANDAU DURI Defi Febriantia , Hj. Zetriuslitab, Alzaberc a
Alumni Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UIR email:
[email protected] b,c Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UIR email:
[email protected] email:
[email protected] ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang ditinjau dari aktivitas guru dan siswa sehingga dapat meningkatkan hasil beajar matematika siswa dengan penerapan model pembelajaran langsung terhadap siswa kelas VIII SMPN 4 Mandau Duri Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 32 orang siswa dengan kemampuan yang heterogen. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar matematika siswa Kelas VIII SMPN 4 Mandau. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 06 Februari 2013 sampai dengan 19 Maret 2013. Peneltian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dua siklus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik pengamatan dan teknik tes hasil belajar. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengamatan yaitu lembar pengamatan yang dianalisis secara deskriptif kualitatif dan teknik tes hasil belajar dengan ulangan harian setiap siklus yang dianalisis secara kuantitatif yaitu analisis ketuntasan belajar, analisis distribusi frekuensi dan analisis rata-rata hasil belajar dengan membandingkan skor sebelum tindakan dan sesudah tindakan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas VIII yaitu jumlah siswa yang tuntas belajar mengalami peningkatan sebanyak 11 siswa atau 34,37% pada skor dasar, 19 siswa atau 59,37% pada ulangan harian I dan 24 siswa atau 75% pada ulangan harian II. Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran langsung dapat memperbaiki proses dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 4 Mandau Duri semester genap tahun pelajaran 2012/2013 Kata Kunci : Pembelajaran Langsung, hasil belajar matematika.
AKSIOMATIK
147
guru meninggalkan kelas pada saat siswa
Pendahuluan Berdasarkan
hasil
wawancara
mengerjakan latihan yang diberikan oleh
penulis dengan guru kelas VII SMPN 4
guru. Hal tersebut membuat pengerjaan
Mandau Duri, diperoleh informasi berupa
latihan siswa tidak berjalan efektif dan
siswa kelas VII terdiri dari 12 kelas yaitu
guru pun tidak mengetahui apakah siswa
dari kelas VIIA hingga kelas VIIL dengan
tersebut
jumlah siswa rata-rata tiap kelas adalah 45
penjelasan materi yang diberikan tadi.
memahami
atau
tidak
dari
siswa. Tetapi menurut Peraturan Menteri
Oleh sebab itu diharapkan guru
Pendidikan Nasional no. 41 tahun 2007
dapat menggunakan strategi yang tepat
bahwa
yang
agar terciptanya proses belajar mengajar
disarankan dalam penelitian adalah 32
yang efektif. Salah satu strategi yang
siswa untuk SMP.
digunakan adalah strategi pembelajaran
banyak siswa dikelas
belajar
Diperoleh juga hasil
matematika
siswa
kelas
VII
langsung. Strategi pembelajaran langsung
umumnya masih tergolong lemah seperti
dikembangkan
dikelas VIII. Sehingga peneliti mengambil
meningkatkan proses pembelajaran para
subjek penelitian dikelas VIII. Hal ini
siswa
dilihat dari hasil belajar yang masih banyak
prosedural dan pengetahuan deklaratif
mendapatkan nilai dibawah KKM (kriteria
(Sofan dan Iif, 2010:42).
ketuntasan minimum), dimana KKM yang ditetapkan sekolah adalah 67
terutama
secara
khusus
untuk
tentang pengetahuan
Berdasarkan latar belakang diatas maka dalam penelitian ini rumusan
Berdasarkan hasil observasi penulis
masalah yang di kemukakan adalah :
di kelas, pada saat memulai pembelajaran,
βapakah penerapan model pembelajaran
guru mengabsen siswa yang tidak hadir.
langsung
Tetapi
tujuan
pembelajaran dan meningkatkan hasil
pembelajaran dan tidak memberi motivasi
belajar matematika siswa di kelas VIII
kepada siswa. Pada saat menerangkan guru
SMPN 4 Mandau Duri pada materi
hanya
himpunan semester genap tahun ajaran
tidak
menyampaikan
menjelaskan
materi
dengan
menggunakan metode ceramah tetapi tidak
pemberian
latihan
guru
kurang membimbing siswa dan terkadang
memperbaiki
proses
2012/2013 ? ββ
melibatkan siswa dalam penjelasan materi. Dalam
dapat
Dimana tujuan penelitian ini adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran dan
meningkatkan
hasil
belajar
AKSIOMATIK
148
matematika siswa kelas VIII SMPN 4
dalam
Mandau Duri melalui penerapan model
Penelitian Tindakan Kelas yaitu :
pembelajaran
langsung
pada
pembelajaran.
Adapun
siklus
materi
Perencanaan tindakan : Rencana
himpunan semester genap tahun ajaran
tindakan disusun untuk menguji tindakan
2012/2013.
yang ditentukan. Rencana tindakan ini mencakup semua langkah tindakan secara rinci mulai dari materi/bahan ajar, rencana
Metode Penelitian: Bentuk penelitian ini merupakan
pengajaran
yang
mencakup
penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian
mengajar,
tindakan kelas merupakan salah satu upaya
dipersiapkan dengan matang pada tahap
yang
perencanaan ini.
dapat
dilakukan
guru
untuk
meningkatkan kualitas peran dan tanggung
serta
instrument
metode evaluasi
Pelaksanaan tindakan : tahap ini
jawab guru khususnya dalam pengelolaan
merupakan
pembelajaran. Melalui PTK guru dapat
rencana yang telah dibuat. Tahap ini
meningkatkan
terus
berlangsung di dalam kelas adalah realisasi
menerus dengan cara melakukan refleksi
dari segala teori pendidikan dan teknik
diri yakni, upaya menganalisis untuk
mengajar yang telah disiapkan sebelumnya.
menemukan kelemahan-kelemahan dalam
Langkah-langkah yang dilakukan mengacu
proses pembelajaran yang dilakukannya,
pada kurikulum yang berlaku dan hasilnya
kemudian merencanakan untuk proses
diharapkan berupa peningkatan efektivitas
perbaikan
pembelajaran
di dalam kelas. Dalam proses ini dilakukan
sesuai dengan program pembelajaran yang
juga refleksi atas segala pengalaman,
telah disusunnya dan diakhiri dengan
pengetahuan dan teori pembelajaran yang
melakukan refleksi (Wina, 2011: 13).
dikuasai dan relevan.
kinerjanya
dalam
proses
secara
Refleksi awal : Pada tahap ini peneliti
mencari
informasi
tentang
pelaksanaan
Pengamatan
tindakan
dari
:
semua
kegiatan
observasi dilakukan bersamaan dengan
permasalahan yang terjadi di dalam kelas
pelaksanaan
tindakan.
Data
yang
kemudian peneliti akan melakukan upaya
dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang
untuk mengatasi permasalahan tersebut.
pelaksanaan tindakan dan rencana yang
Dimana dengan penerapan PTK peneliti
sudah dibuat yang dikumpulkan dengan
melakukan suatu perbaikan atau perubahan AKSIOMATIK
149
alat bantu instrument pengamatan yang
aktivitas
guru
dan
siswa
selama
dikembangkan oleh peneliti.
pembelajaran dan data tentang hasil belajar
Refleksi : Tahap ini merupakan tahap
matematika siswa kelas VIII SMPN 4
untuk memproses data yang diperoleh saat
Mandau semester genap tahun pelajaran
melakukan pengamatan. Dalam proses
2012/2013.
refleksi
ini,
pengalaman,
Teknik analisis data menggunakan
pengetahuan yang dikuasai dan relevan
analisis data kualitatif dan kuantitatif.
dengan tindakan kelas yang dilaksanakan
Analisis data kualitatif tentang aktivitas
sebelumnya menjadi bahan pertimbangan
guru dan siswa selama pembelajaran.
dan perbandingan sehingga dapat ditarik
sedangkan
suatu kesimpulan.
menggunakan analisis ketuntasan hasil
Pada
segala
penelitian
ini
analisis
data
kuantitatif
peneliti
belajar yang diperoleh dari hasil ulangan
menggunakan dua siklus diantaranya pada
harian I dan ulangan harian II pada materi
siklus pertama dengan tiga kali pertemuan
himpunan dan analisis distribusi frekuensi
dan satu kali ulangan harian 1. Pada siklus
serta analisis rata-rata hasil belajar. Untuk
dua dengan tiga kali pertemuan dan satu
menentukan
kali ulangan harian dua.
dilakukan dengan menghitung ketuntasan
Penelitian ini dilakukan di SMPN 4 Mandau
semester
genap
tahun
individu
ketuntasan
dan
presentase
ketuntasan
penelitian ini adalah siswa kelas VIII
ketuntasan klasikal yaitu :
individu
SMPN 4 Mandau sebanyak 32 siswa yang
KI ο½
terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 17 siswa dengan
kemampuan
belajar
ketuntasan
klasikal. Adapun rumus untuk menghitung
pembelajaran 2012/2013. Sebagai subjek
perempuan
hasil
dan
presentase
SS x100 SMI
yang
heterogen. Adapun perangkat pembelajaran
πΎπΎ =
dalam penelitian ini yaitu : Silabus, Rencana Pelaksanaan Tindakan (RPP),
π½ππ Γ 100% π½π
(Sri Rezeki, 2005: 67)
buku paket, Lembar Latihan Awal (LLA)
Keterangan:
dan Lembar Latihan Lanjutan (LLL).
KI = Ketuntasan individu
Instrumen dan teknik pengumpulan data menggunakan lembar pengamatan
KK = Persentase ketuntasan klasikal SS = Skor hasil belajar siswa AKSIOMATIK
150
JST = Jumlah Siswa yang tuntas SMI = Skor maksimal ideal
Untuk distribusi frekuensi hasil belajar
JS = Jumlah siswa seluruhan
siswa yang memperoleh nilai dengan
Untuk analisis distribusi frekuensi dilakukan dengan cara membandingkan skor
kategori tinggi, sedang dan rendah dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
dasar yang diperoleh dengan hasil belajar
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar
pada ulangan harian 1 dan ulangan harian II sedangkan untuk analisis rata-rata hasil
Nilai
SD UH I UH II
Kategori
belajar dilakukan dengan membandingkan
89-100
4
3
11
Tinggi
rata-rata hasil belajar siswa sebelum dan
78-88
4
16
7
Sedang
sesudah tindakan.
67-77
3
-
6
Sedang
β€ 56-66
21
13
8
Rendah
Hasil dan Pembahasan:
Keterangan:
Tindakan yang akan dilaksanakan dalam
penelitian
pembelajaran
ini
adalah
langsung
yang
tentang akan
SD
= Skor Dasar
UH I = Ulangan Harian I UH II = Ulangan Harian II
ditampilkan sebanyak 6 kali pertemuan
Sedangkan rata-rata hasil belajar siswa
dalam dua siklus yaitu siklus pertama, tiga
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
materi pembelajaran dan ulangan harian I
Tabel 3. Rata-Rata Hasil Belajar Siswa
dan siklus kedua, tiga materi pembelajaran
belajar siswa pada siklus I dan siklus II
1
Hasil Belajar Siswa Pada SD
diperoleh pada tabel berikut:
2 3
dan ulangan harian II. Adapun
analisis
No ketuntasan
hasil
Tabel 1. Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Hasil Jumlah Persentase (%) Belajar Siswa yang Ketuntasan Pada Tuntas Skor Dasar UH I Uh 2
1570
Rataβ Rata Hasil Belajar 49,06
UH I
1980
61,87
UH II
2310
75
Jumlah
Keterangan: SD = Skor Dasar
11
34,37 %
UH I = Ulangan Harian I
19 24
59,37 % 75 %
UH II = Ulangan Harian II
AKSIOMATIK
151
Setelah dilakukan analisis data dapat disimpulkan
bahwa
pembelajaran
penerapan
model
langsung
meningkatkan
dapat
masih
kelemahan-kelemahan
yang
peneliti dan guru lakukan baik dalam rencana
pengaturan waktu
Pembelajaran.
Jakarta:
Rineka Cipta. Sri Rezeki. (2009). Analisa Data Dalam
Pelaksanaan penelitian ini
pengaturan
Proses
hasil belajar siswa kelas
VIII SMPN 4 mandau Duri. memiliki
Sofan Amri dan Iif Khoiri Ahmadi. (2010).
kelas
dalam
pembelajaran,
maupun
pengaturan
pembelajaran.
Hal
Penelitian Tindakan Kelas. Makalah disajikan dalam seminar pendidikan matematika guru SD/ SMP/ SMA seRIAU di PKM UIR,Pekanbaru,7 November 2009.
itu
dikarenakan ada beberapa fase yang tidak terlaksana karena kekurangan waktu dalam pelaksanaanya.
Sehingga
pembelajaran
kurang terlaksana dengan baik.
Kesimpulan Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan peneliti menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran langsung dapat
meningkatkan
hasil
belajar
matematika siswa kelas VIII SMPN 4 Mandau
Duri
pada
materi
pokok
himpunan.
DaftarPustaka Wina Sanjaya. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.
AKSIOMATIK
152