PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALKWRITE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA N 1 RANTAU PANDAN KABUPATEN BUNGO JAMBI Nini Mahraini Nasution1, Dr. Erman Har, M.Si2, Drs. Lisa Deswati, M.Si2 Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail;
[email protected]
ABSTRAK The purpose of this research was to look differentiate the result students’ score of biology that used cooperative learning Think-Talk-Write types with the result of study that used conventional learning of the second year students IPA at SMA N 1 Rantau Pandan Bungo regency Jambi. This research is experiment research with randomize control group only design. The population of this research was all of students of the second year students IPA at SMA 1 Rantau pandan in academic year 2013/2014 that consist of two class. In selecting the sample, the writer used total sampling technique, the sample was XI IA 1 as the sample of experiment class and XI IA 2 as the sample of control class that took with random . The result of the data analysis showed that the increase of value mean students in experiment class 81.49 higher than control class (78.57) for the result of affective in experiment class was (86.11), and for control class was 84.64 the result of psychomotoric in experiment class was (85.32) and for control class was (82.37). It was found that the value of affective and psychomotoric was higher than control class. Then, for hypothesis test used t-test, the value of t-calculated 6.04 and t- table (α=0.05) was 1.68. it means that t-calculated higher than t-table so the alternative hypothesis was accepted and the null hypothesis was rejected. Learning from the result, it can be concluded that used conventional learning Think-Talk-Write type can increase the grade of students, the teachers should consider about cooperative learning ThinkTalk-Write type in material for biology in the school. Key word: cooperative learning Think-Talk-Write and the result of study diri
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu aspek
dengan
demikian
lingkungannya,
dengan
memungkinkannya
untuk
yang penting dalam kehidupan manusia.
berfungsi secara layak dalam menghadapi
Pentingnya
berbagai bidang ilmu dimasa depan.
peranan
mempersiapkan
pendidikan
peserta
didik
untuk yang
Pelajaran biologi merupakan salah satu
memiliki kecerdasan dan keterampilan
cabang dari ilmu pengetahuan alam (IPA)
yang mantap supaya mampu menyesuiakan
yang mempelajari tentang mahluk hidup 1
dan bagaimana proses interaksi antara satu
Sumber: Guru Biologi SMA 1 Rantau Pandan
dengan
Bedasarkan tabel 1 dapat terlihat dari
lingkungannya. Bedasarkan pengamatan
hasil belajar yang ditunjukan oleh nilai
yang telah dilakukan oleh penulis selama
biologi siswa pada ulangan harian I
observasi yang dilaksanakan pada tanggal
semeter ganjil kelas XI IPA SMA N 1
18 Desember 2013 di SMA N 1 Rantau
Rantau Pandan tahun pelajaran 2013/2014
Pandan, Penulis melihat dalam proses
nilai
pembelajaran peserta didik juga sering
dibawah
mengalami kejenuhan dan partisipasi yang
(KKM) 73.
sama
lain
serta
interaksi
biologinya kriteria
masih
rendah
ketuntasan
yaitu
minimum
menyebabkan
Melihat pernyataan tersebut peran guru
kurangya konsentrasi siswa saat belajar,
sangat berpengaruh besar dalam proses
ada beberapa siswa yang mau menjawab
pembelajaran, karena guru adalah seorang
pertanyaan yang diberikan, namun siswa
yang mempunyai tanggung jawab yang
yang mau menjawab pertanyaan tersebut
besar satunya adalah pendidik, mengajar,
adalah
itu
melatih dan mencerdaskan peserta didik,
dikarenakan metode yang digunakan guru
dalam menjalankan tugasnnya seorang
masih pembelajaran konvensional. Hal ini
guru
dapat dilihat dari rendahnya nilai ulangan
pembelajaran yang digunakan harus lebih
harian I biologi semester ganji kelas XI
menarik, guru juga merupakan fasilitator
IPA SMA N 1 Rantau Pandan tahun
dan
pelajaran 2013/2014 seperti yang terlihat
pemahaman materi biologi yang akan
pada tebel 1 berikut:
diajarkan. Didalam upaya meningkatkan
Tabel 1. Nilai rata-rata dan ketuntasan
hasil belajar, tentu diperlukan model
hasil belajar Biologi siswa pada ulangan
pembelajaran yang efektif untuk lebih
harian I semester ganjil kelas XI IPA
meningkatkan potensi siswa. Oleh karna
SMA
itu,
sangat
kurang
siswa
N
1
sehingga
yang
sama,
hal
RantauPandan
tahun
kelas
1.
XIIA1
2.
XIIA2
mempunyai
membantu
model
peserta
model
didik
pembelajaran
yang
dalam
dari
karakternya memenuhi harapan adalah
pelajaran 2013/1014: No
harus
Jumlah Siswa
Nilai ratarata siswa
Siswa yang Tuntas
Siswa yang tidak tuntas
28 orang 28 orang
76,48
18 orang 16 orang
10 orang 12 orang
76,07
melalui model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran
kooperatif
merupakan
salah satu pembelajaran alternatif bagi guru untuk
membantu
siswa
dalam
meningkatkan prestasi dan hubungan sosial 2
antar kelompok. Didalam pembelajaraan
dimana siswa dapat berkomunikasi dengan
kooperatif
menggunakan
para siswa akan duduk dan
bahasa
danpemahaman
bekerja sama antar kelompok dimana
sendiri antar kelompok, dan tahap Write
kelompok terlebih dahulu dibagikan yang
(menulis) adalah dimana
terdiri dari empat sampai lima orang yang
hasil diskusi yang telah mereka peroleh
heterogen, baik dalam kemampuan, sosial,
pada saat pembelajaran.
budaya, agama, dan jenis kelamin, setelah
Bedasarkan
uraian
siswa menulis
diatas
kelompok dibagikan guru akan membagi
melakukan
penelitian
materi yang akan dipelajari, sehingga antar
Penerapan
Model
kelompok
dalam
Kooperatif Tipe Think-Talk-Write dalam
memahami materi yang telah diberikan
Pembelajaran Biologi Siswa Kelas XI
oleh
SMA N 1 Rantau Pandan Kabupaten
bertanggung
guru.
jawab
Pembelajaran
yang
akan
diterapkan dalam proses pembelajaran
Bungo Jambi.
adalah pembelajaran kooperatif tipe Think-
TUJUAN PENELITIAN
Talk-Write.
yang
penulis berjudul
Pembelajaran
Bedasarkan rumusan masalah yang
Penerapan
model
Think-Talk-Write
dikemukakan, secara umum penelitian ini
adalah salah satu model pembelajarn yang
bertujuan untuk:
mampu
dalam
1. Untuk mengetahui hasil belajar biologi
dan
siswa kelas eksperimen dengan hasil
membantu
mengembangkan pemahaman
siswa
kemampuan
terhadap
materi
pelajaran
biologi, karena adanya kerjasama antar kelompok.
Ada
tiga
tahapan
belajar siswa kelas kontrol. 2. Untuk mengetahui perbedaan hasil
dalam
belajar siswa yang menggunakan model
penerapan pembelajaran ini, pada tahap
pembelajaran kooperatif learning tipe
Think (berfikir) adalah siswa diminta untuk
Think-Talk-Write dengan hasil belajar
memahami dan menulis catatan setelah
biologi
membaca materi yang telah diberikan oleh
pembelajaran konvensional di kelas XI
guru, sehingga dapat membantu aktivitas
IPA SMA N 1 Rantau Pandan tahun
siswa dalam proses berfikir selama waktu
pelajaran 2013/2014.
yang
menggunakan
yang telah ditentukan, setelah proses
3. Untuk mengetahui aspek afektif, dan
tersebut dilakukan, kemudian dilanjutkan
psikomotor dalam penyokong hasil
dengan tahap Talk (berbicara) adalah
belajar siswa. 3
KAJIAN TEORI
yang siswa tuliskan pada tahap ini berbeda
Model pembelajaran kooperatif tipe
dengan apa yang telah siswa tuliskan
Think-Talk-Write.
secara individual (tahap Think) (Yamin dan
Model pembelajaran Think-Talk-Write ini
diperkenalkan
oleh
dan
Talk-Write merupakan salah satu model
Laughlin penerapan model pembelajaran
pembelajaran kooperatif yang menuntut
Think-Talk-Write pada dasarnya dibangun
kepada
melalui tiga fase yaitu melalui berfikir
mengemukakan
(Think) bahwa aktifitas berfikir dapat
kembali dengan menggunakan bahasa yang
dilihat dari proses membaca suatu teks
sudah dipahami oleh siswa itu sendiri, pada
kemudian
pembelajaran
menganalisa
Huinker
Ansari 2012). Model pembelajaran Think-
dan
membuat
siswa
secara
untuk
berfikir,
serta
menulis
ide-ide
ini,
peran
guru
yaitu
catatan apa yang telah dibaca, baik yang
mengarahkan siswa untuk menyelidiki dan
dimengerti maupun yang tidak dimengerti,
membuktikan
berbicara (Talk) berkomunikasi dalam
konsep
suatu diskusi dapat membantu kolaborasi
dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
dapat meningkatkan aktivitas belajar dalam
masalah dalam pelajaran tersebut.
kelas, hal ini mungkin terjadi karena ketika siswa
diberi
kesempatan
untuk
sendiri
pada
kebenaran
pelajaran
biologi
suatu yang
Peranan dan tugas guru dalam usaha mengefektifkan penggunaan strategi Think-
berkomunikasi dalam biologi sekaligus mereka
berfikir
mengungkapkanya
bagaimana dalam
cara
tulisan,
dan
menulis (Write) aktivitas menulis berarti
Talk-Write
ini,
sebagaimana
yang
dikemukakan oleh Silver dan Smith dalam Yamin dan Ansari (2012: 90) adalah
mengkontruksikan ide dari apa yang telah diskusikan
bersama
sehingga
menulis
sebagai berikut:
kembali masalah yang terdapat dalam buku
1. Mengajukan pertanyaan dan tugas
teks dengan menggunakan kata dan bahasa
yang mendapatkan keterlibatan, dan
sendiri. Dalam diskusi siswa diminta untuk
menantang setiap siswa berfikir
menuliskan kesimpulan dari masalah yang
2. Mendengar secara hati-hati ide siswa
telah diberikan, baik mencatat pertanyaan
3. Menyuruh siswa mengemukakan ide
yang akan diberikan, maupun menulis
secara lisan dan tulisan
solusi dalam penyelesaian masalah. Apa 4
4. Memutuskan apa yang digali dan dibawa siswa dalam diskusi 5. Memutuskan
kapan
Tabel
menggunakan
Rancangan
Randomized memberi
model,
membimbing dan membiarkan siswa
Penelitian
Control-Group
Posttest
Only Designe
informasi, mengklarifikasi persoalanpersoalan,
2.
Kelas Eksperimen
Perlakuan X
Posttest T
Kontrol
-
T
Sumber : Lufri ( 2007: 69 )
berjuang dengan kesulitan 6. Memonitoring dan menilai partisipasi siswa dalam diskusi, dan memutuskan
Keterangan : X
:
Perlakukan yang diberikan pada
kapan dan bagai mana mendorong
kelas
siswa untuk partisipasi.
pembelajaran
Sehingga model pembelajaran Think-
Think-Talk-Write
Talk-Write merupakan perencanaan dan
ekperimen, dengan
berupa teknik secara
kooperatif. T
:Tes akhir yang diberikan pada kelas
tindakan yang tepat mengenai
kegiatan
ekperimen
pembelajaran
kegiatan
bedasarkan materi yang diberikan
yaitu
melalui
dan
kelas
kontrol
selama penelitian. berfikir (Think), berbicara/berdiskusi dan
-
:
Perlakukan yang diberikan pada
bertukar pendapat (Talk), serta menulis
kelas kontol, tanpa menggunakan
hasil diskusi (Write) agar kompetensi yang
metode
pembelajaran
dengan
teknik
Think-Talk-Write
secara
diharapkan tercapai.
kooperatif.
METODE PENELITIAN
Populasi dan sampel.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap di SMA N 1 Rantau Pandan tahun pelajaran
2013/2014.
Jenis
penelitian
Populasi. Dalam penelitian ini populasi adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA N 1
adalah penelitian eksperimen. Rancangan
Rantau Pandan tahun pelajaran 2013/2014.
penelitian ini adalah randomized control-
Sampel.
group posttest only designe. Seperti tabel 2 di bawah ini.
Dalam sampel
penelitian
secara
total
ini
pengambilan
sampling.
Total
5
sampling
yaitu
jika
seluruh populasi
dijadikan sampel (Lufri, 2007).
Kelas Eksperimen
A
Fhitung
Ftabel
Kesimpulan
0,05
1,67
1,91
Homogen
Penentuan kelas sampel dilakukan dengan
Kontrol
langkah-langkah sebagai berikut:
Sumber: Data Primer
a. Untuk menetapkan kelas eskperimen dan
kelas
kontrol,
peneliti
menggunakan cara random. b. Diperoleh kelas XI IA1 sebagai Kelas Eksperimen dan kelas XI IA2 sebagai kelas kontrol.
Untuk Ftabel pada taraf nyata α = 0,05 dengan dk pembilang = 28 dan dk penyebut = 28 adalah 1,91. Berarti Fhitung < Ftabel dimana 1,67 < 1,91 sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas sampel memiliki varians yang homogen.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Normalitas
Uji Hipotesis
Uji Normalitas tes akhir pada kedua
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji
kelas sampel didapatkan harga L0 dan Lt
homogenitas dapat disimpulkan bahwa
untuk taraf nyata α = 0,05 seperti terlihat
kedua kelas sampel terdistribusi normal
pada tabel 4 berikut ini :
dan mempunyai varians yang homogen,
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Kedua
maka untuk menguji hipotesis digunakan
Kelas Sampel
uji-t.
Kelas
N
A
L0
Ltabel 0,0333
Analisi s L0 < Lt
Keteran gan Normal
Ekspe rimen Kontr ol
28
0,05
0,0256
28
0,05
0,0275
0,0333
L0 < Lt
Normal
Sumber: Data Primer
Dari Tabel 4 menunjukan bahwa L0 < Lt , ini menunjukkan bahwa data dari kedua
Tabel 6. Hasil Uji Hipotesis Kelas thitung Ttabel Kesimpulan Eksperimen 6,04 1,68 thitung > ttabel Kontrol Sumber: Data Primer
Dari Tabel 6 analisis data diperoleh
kelas sampel terdistribusi normal.
thitung = 6,04 dan ttabel = 1,68 dimana thitung >
Uji Homogenitas
ttabel . Dengan demikian, H0 ditolak dan H1
Analisis
homogenitas
kedua
kelas
diterima.
sampel berdasarkan hasil pengolahan data
Ranah afektif
didapatkan S1= 9,08 dan S2 = 7,03
Ranah
afektif
adalah
ranah
yang
sehingga diperoleh Fhitung sebagai berikut:
berkaitan dengan sikap, perasaan, emosi
Tabel 5. Hasil Uji Homogenitas Kedua
dan karekteristik moral yang merupakan
Kelas Sampel
aspek-aspek penting dalam perkembangan 6
siswa. Hasil penilaian afektif kedua kelas sampel dapat dilihat pada tabel 7 dibawah
PEMBAHASAN
ini :
Berdasarkan
hasil
analisis
data
Tabel 7. Hasil Persentasi Total Penilaian
didapatkan bahwa model pembelajaran
Ranah Afektif Kedua Kelas Sampel
kooperatif tipe Think-Talk-Write lebih baik
Kela s
N
28
Perte mua nI 84,77
Perte muan II 83,16
Perte muan III 81,17
Perte muan IV 95,34
Eksp erim en Kont rol
86,11
28
84,77
83,16
81,98
88,66
84,64
X
dari
pada
model
pembelajaran
konvensional. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari pada nilai rata-rata kelas kontrol. Nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 81,49
Sumber: Data Primer
Dari tabel 7 hasil penilaian afektif kedua kelas sampel, terlihat rata-rata nilai
dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 78,57.
afektif kelas eksperimen lebih tinggi
Perbedaan ini juga dilihat melalui uji
dibandingkan kelas kontrol. Nilai rata-rata
hipotesis yang menggunakan uji t. Dari
kelas eksperimen adalah 86,11 sedangkan
hasil analisis diperoleh thitung = 6,04 dan
nilai rata-rata kelas kontrol adalah 84,64.
ttabel = 1,68 untuk taraf nyata α = 0,05 dan derajat kebebasan 54 adalah 1,68. Dengan
Ranah Psikomotorik
demikian harga thitung > ttabel. Hal ini berarti
Hasil penilaian psikomotorik kedua
Hipotesis dalam penelitian ini diterima
kelas sampel dapat dilihat pada tabel 8
yaitu H1 diterima H0 ditolak. Setelah
dibawah ini:
dilakukan uji hipotesis didapatkan bahwa
Tabel 8. Hasil Persentasi Total Penilaian Ranah Psikomotorik Kedua Kelas Sampel
terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang
Kelas
N
Perte muan I 76,87
28 Eksperime n 28 78,21 Kontrol Sumber: Data Primer
diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-
Perte muan II 84,69
Perte muan III 85,32
Pertem X uan IV 94,41 85,32
81,46
80,10
88,98
82,37
Dari tabel 26 diatas menunjukan
Talk-Write dalam pembelajaran biologi siswa pada materi sistem ekskresi. Penerapan kooperatif tipe
model
pembelajaran
Think-Talk-Write juga
bahwa nilai rata-rata psikomotorik kelas
didukung oleh nilai afektif dan nilai
eksperimen adalah 85,32 sedangkan nilai
psikomotorik. Penilaian hasil belajar aspek
rata-rata kelas kontrol adalah 82,37.
afektif
siswa
menggunakan
lembar 7
observasi,
yang
mengetahui
perkembangan
prilaku
belajar
digunakan
siswa
sikap
selama
untuk
siswa lebih terampil untuk berdiskusi dan
dan
memberikan kesimpulan. Terlihat dari rata-
proses
rata
penilaian
psikomotorik
kelas
pembelajaran berlangsung. Hasil penilaian
eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata
afektif
penilaian psikomotorik kelas kontrol. Rata-
kelas
eksperimen
dengan
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe
rata
Think-Talk-Write , terlihat siswa lebih
eksperimen adalah 85,32 sedangkan rata-
aktif, dapat berinteraksi dengan baik,
rata penilaian psikomotorik kelas kontrol
menghargai pendapat teman dan mampu
adalah
mengemukakan pendapat. Hal ini terlihat,
penilaian psikomotorik pada kelas kontrol
dari
disebabkan karena siswa kurang aktif dan
rata-rata
eksperimen
penilaian
lebih
tinggi
afektif
kelas
dibandingkan
penilaian
82,37.
kurang
tertarik
psikomotorik
Rendahnya
dengan
kelas
rata-rata
metode
yang
dengan rata-rata penilaian afektif kelas
digunakan guru, sehingga siswa kurang
kontrol. Rata-rata penilaian afektif kelas
memperhatikan
eksperimen adalah 86,11 sedangkan rata-
pembelajaran yang diberikan guru selama
rata penilaian afektif kelas kontrol adalah
proses belajar mengajar berlangsung.
84,64. Hal ini disebabkan karena kesadaran
Dapat
penjelasan
disimpulkan
materi
bahwa
kelas
diri siswa untuk belajar dengan serius pada
eksperimen dengan menggunakan metode
kelas
pembelajaran menggunakan pembelajaran
eksperimen
tertarik
menjadikan
membahas
sehingga
siswa
pengetahuan
dan
materi bisa
mereka pelajaran,
mendapatkan
keterampilan
secara
mandiri.
kooperatif tipe baik
dari
Think-Talk-Write lebih
pada
konvensional.
model Siswa
pembelajaran pada
kelas
eksperimen terlihat lebih aktif, dapat
Selain dilihat dari hasil belajar siswa
berinteraksi
dengan
secara kognitif dan afektif, pembelajaran
pendapat
teman
ini juga didukung oleh nilai psikomotorik.
mengemukakan pendapat selama proses
Hasil
psikomotorik
belajar mengajar berlangsung, sedangkan
menggambarkan bahwa, kelas eksperimen
siswa pada kelas kontrol terlihat monoton,
dengan
metode
kurang aktif, tidak dapat berinteraksi
pembelajaran menggunakan pembelajaran
dengan baik dan kurang tertarik dengan
kooperatif tipe
metode yang digunakan guru, sehingga
penilaian
menggunakan
Think-Talk-Write terlihat
baik, dan
menghargai mampu
8
siswa kurang memperhatikan penjelasan
3. Terdapat
perbedaan
hasil
belajar
materi pembelajaran yang diberikan guru
biologi yang sangat berarti dengan
selama
menggunakan
proses
belajar
mengajar
metode
pembelajaran
berlangsung.
kooperatif tipe Think-Talk-Write dan
KESIMPULAN
metode
1. Hasil belajar Biologi siswa dengan
dalam pembelajaran Biologi di kelas XI
menggunakan
model
pembelajaran
kooperatif tipe Think-Talk-Write lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajarankonvensional.
Dimana
nilai rata-rata 81,49 dengan persentase ketuntasan hasil belajar siswa 85,7% untuk kelas eksperimen, sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol 78,57 dengan persentase ketuntasan hasil belajar siswa 64,3%. 2. Penilaian
aspek
afektif
dan
psikomotorik kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Penilaian dari aspek afektif, nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 86,11% sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol adalah 84,64%. Pada penilaian Psikomotorik, nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 85,35% sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 84,19%.
pembelajaran
konvensional
IPA SMA N 1 Rantau Pandan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi 2 Jakarta: Bumi Aksara. _______________. Penelitian
2010. Suatu
Prosedur Pendekatan
Pratktek. Jakarta: Rineka Cipta. Lufri. 2010. Strategi Pembelajaran Biologi Teori,
Praktik
Dan
Penelitian.
Padang : UNP press. ____. 2007. Kiat Memahami Metodologi dan Melakukan Penelitian. Padang: UNP Press. Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung : Tarsito. Yamin, Martinis dan Bansu I, Ansari. 2012. Taktik Pengembangan Kemampuan Individual Siswa. Ciputat : Gaung Persada Press.
9