PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS VIII SMP N 32 PADANG Rina Fonica1), Gusmaweti2), Lisa Deswati3) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hattta 2) Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected]
1)
ABSTRAK The purpose of this study was to look at differences in biology student’s cognitive learning outcomes experimental class and the control class in eighth grade SMP N 32 Padang and to see the results of students studying biology in terms of affective and psychomotor aspects of experimental class and the control class . The population in this study were all students of class VIII SMP N 32 Padang as 6 classes listed in the school year 2012/2013 . Sample grading done by purposive sampling , while to determine the experimental class and the control class by way of random sampling . In this study, the experimental class is VIII1 class and control class is the class VIII3 . At the end of the tests conducted found that the average value of the experimental class with a 78.90 percentage of student learning outcomes completeness 75.00 % and the average value of the control class with a percentage of 67.50 mastery 40.60 % of student learning outcomes . Statistical tests on the real level of 0.05 is obtained t > t table , the hypothesis H1 is accepted . Assessment of learning outcomes in the affective aspects of experimental class higher than the control class . The average value of the experimental class affective 77.91 % while the average value of 67.76 % in the control class as well as the average value of the experimental class psychomotor 77.13 % better than the control class 65.79 % . It can be concluded that , there are differences in student learning outcomes by using the application of cooperative learning model Numbered Head Together ( NHT ) and conventional pebelajaran in biology learning in class VIII SMP N 32 Padang . Keywords : Pembelajaran Kooperatif , Pembelajaran NHT , Hasil Belajar
PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu proses
undang-undang dasar Negara Republik
yang dilakukan secara sadar atau disengaja
Indonesia tahun 1945 pasal 31 ayat (1)
yang
menambah
menyebutkan bahwa setiap warga Negara
pengetahuan , wawasan serta pengalaman
berhak mendapat pendidikan, dan ayat (3)
untuk menentukan tujuan hidup sehingga
menegaskan
bisa mmiliki pandangan yang luas untuk
mengusahakan dan menyelenggarakan satu
kearah depan yang lebih baik dan dengan
sistem
pendidikan itu sendiri dapat menciptakan
meningkatkan keimanan dan ketakwaan
orang-orang yang berkualitas. Di dalam
serta
berguna
untuk
bahwa
pendidikan
akhlak
mulia
Pemerintah
nasional
dalam
yang
rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Menurut
Lufri
Pembelajaran menggunakan
metode
ceramah
Guru
menyebabkan kurangnya interaksi siswa
dalam konteks dunia pendidikan adalah
secara aktif sehingga berakibat pada
seorang
bertugas
rendahnya hasil belajar siswa. Dari Ujian
membekali peserta didik dengan ilmu
Akhir semester I Biologi kelas VIII SMPN
pengetahuan , membentuk sikap atau
32 Padang tahun ajaran 2012/2013, terlihat
perilaku yang baik dan melatih peserta
bahwa nilai rata-rata hasil belajar Biologi
didik menjadi terampil dalam bidang
siswa adalah 60,39. ( Tabel 1 )
tertentu.
Tabel 1.Jumlah siswa dan nilai Rata-
pendidik
(2010:6)
dengan
yang
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan
peneliti
pada
tanggal
5
Desember 2012 dengan guru Biologi di SMP N 32 Padang, selama proses belajar
rata Mata Pelajaran Biologi pada Ujian Akhir Semester 1 kelas VIII SMP N 32 Padang Pelajaran 2012/2013. No
Kelas
Jumlah Siswa
Nilai Rata-rata
mengajar berlangsung guru lebih banyak 1.
VIII-1
32
60,45
Cara
2.
VIII-2
30
63,39
mengajar dengan metode ceramah adalah
3.
VIII-3
32
60,36
melalui penerangan dan penuturan secara
4.
VIII-4
31
62,25
5.
VIII-5
32
57,72
6.
VIII-6
30
58,45
187
362,62
-
60,43
menggunakan
metode
ceramah.
lisan oleh guru kepada siswa. Metode ceramah ini mudah dijalankan karena guru
Jumlah
hanya menampaikan informasi sehingga
Rata-rata Kelas
siswa
tidak
mempunyai
kesempatan
banyak untuk memberikan tanggapan. Guru menjadi satu-satunya sumber dan pusat informasi, sedangkan siswa hanya mendengarkan dan mencatat saja. Metode ceramah membuat siswa hanya menerima
dan
tidak
melatih
kemampuannya untuk memahami materi pelajaran
yang
diberikan
sehinnga siswa cenderung
oleh
guru,
kurang aktif
dalam proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari kurangnya interaksi antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru.
Sumber : Guru Biologi SMP N 32 Padang (2012) Dari Tabel 1, terlihat nilai rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran Biologi masih rendah dan jauh dari Kriteria
Ketuntasan
Minimal
(KKM).
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah untuk biologi kelas VIII adalah 70. Usaha-usaha
guru
dalam
membelajarkan siswa merupakan bagian yang sangat penting dalam mencapai
keberhasilan tujuan pembelajaran yang
pembelajaran dimana siswa lebih banyak
sudah
itu
berfikir dan beriteraksi sesamanya dan
pemilihan model, strategi, pendekatan,
beriteraksi dengan guru. siswa dibagi
serta teknik pembelajaran merupakan suatu
mengadi beberapa kelompok. Masing-
hal
masing
dirancang.
yang
Oleh
utama.
karena
Pencapaian
pendidikan
yang
tinggi
tidak
ditentukan
oleh
siswa,
dipengaruhi
oleh
mutu
kelompok
beranggotakan
3-5
hanya
orang, setiap siswa dalam kelompok
tetapi
juga
tersebut mendapat nomor. Dalam diskusi
guru
dan
kelompok
faktor
mereka
saling
bertangung
pendukung lainnya. Komponen guru dan
jawab, bekerjasama dan membantu dalam
siswa merupakan unsur yang utama yang
menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
menentukan
Dengan
tinggi
rendahnya
hasil
pembelajaran pada pendidikan. Menurut
Sanjaya
mengunakan
metode
ini
diharapkan siswa akan lebih memahami (2006:240)
materi pelajaran yang diajarkan oleh guru
pembelajaran kooperatif merupakan model
sehingga dapat mencapai tujuan dan hasil
pembelajaran dengan menggunakan sistem
pembelajaran yang efektif dan efesien
pengelompokan/tim kecil, yaitu empat
(Suprijono, 2009:92).
sampai enam orangyang mempunyai latar
Tujuan
model
pembelajaran
belakang kemampuan akademik, jenis
Number
Head Together
adalah
agar
kelamin, ras, atau suku yang berbeda
pemahaman siswa bercerita melalui model
(Heterogen). Selanjutnya menurut Lufri
NHT yang diberikan dalam bentuk tugas
(2010:55)
menyatakan
bahwa
perkelompok, agar siswa dapat saling
kooperatif
becirikan
menambah kekurangan pembendaharaan
struktur tugas, tujuan dan penghargaan
kata dalam merangkai kembali cerita yang
kooperatif. Dalam penerapan pembelajaran
dipelajarinya, karena ada kerjasama itulah
kooperatif
diharapkan
“Pembelajaran
dua
atau
lebih
individu
siswa
bekerjasama, saling berbagi pengetahuan
kesulitan
atau
dan pengalaman untuk mencapai suatu
menceritakan
tujuan.”
dipelajarinya.
tidak
mengalami
kesukaran
kembali
cerita
dalam yang
Model pembelajaran yang dapat
Dengan model NHT diharapkan
digunakan untuk mengatasi masalah diatas
dapat membangkitkan semangat siswa
adalah
dalam mengungkakan pendapat dalam
dengan
menggunakan
model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered
bentuk
rangkaian
kata
Head Together (NHT). Numbered Head
Dengan
demikian
Together (NHT) adalah salah satu model
bahwa
kemampuan
dan
dapat
kalimat.
disimpulkan
siswa
dalam
merangkai
kata secara runtut
diperlukan
sekali
mengemban
guna
Manfaat
sangat
Ranah kognitif (cognitif domain), (2)
membantu
Ranah afektif (affective domain), (3)
pada
model
Ranah psikomotor (psichomotor domain)
pembelajaran kooperatif tipe NHT yang
(Arikunto, 2012:130).
dikemukakan oleh Ibrahim (2000), antara
1. Ranah Kognitif
lain adalah
1)Rasa saling menghargai,
Ranah kognitif adalah ranah yang
2)Memperbaiki kehadiran, 3)Penerimaan
menitikberatkan pada proses intelektual.
terhadap individu menjadi lebih besar,
Dalam ranah kognitif tersebut terdapat
4)Perilaku mengganggu menjadi lebih
enam jenjang proses berpikir, mulai dari
kecil, 5)kesalah pahaman antar siswa
jenjang terendah sampai dengan jenjang
berkurang,
tertinggi. Menutut Bloom (dalam Hamalik,
mendalam
6)Pemahaman yang lebih terhadap
materi
pelajaran,
2006:82) Keenam jenjang tersebut adalah :
7)Meningkatkan kebaikan budi pekerti,
(1) pengetahuan atau knowledge, (2)
kepekaan dan toleransi.
pemahaman
atau
comprehension,
(3)
Kelebihan dari model pembelajaran
penerapan atau application, (4) analisis
kooperatif tipe Numbered Head Togerther
atau pengkajian, (5) sintesis, dan (6)
(NHT) adalah dapat meningkatkan prestasi
penilaian atau evaluation.
belajar
2. Ranah Afektif
siswa,
mampu
memperdalam
pemahaman siswa, mengembangkan sikap
Ranah afektif adalah ranah yang
positif siswa , meningkatkan rasa percaya
berkaitan dengan sikap, perasaan, emosi
diri siswa, mengembangkan rasa ingin tahu
dan kartekteristik moral, yang merupakan
siswa, serta mengembangkan keterampilan
aspek-aspek penting dalam perkembangan
yang dimiliki siswa untuk masa depan.
siswa. Ranah afektif ini oleh Krathwohl
Setiap
proses
belajar
yang
dkk dikelompokkan lebih rinci lagi ke
dilaksanakan oleh peserta didik akan
dalam lima jenjang, yaitu : (1) penerimaan
menghasilkan hasil belajar. Hasil belajar
atau
merupakan pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
responding, (3) menilai atau valuing, (4)
pengertian-pengertian,
apresiasi,
organisasi atau organization, dan (5)
kemampuan (ability), dan keterampilan
karakteristik dengan suatu kompleks nilai
(Lufri, 2010:11).
(Hamalik, 2006:81).
Bloom mengelompokkan hasil belajar
3. Ranah Psikomotorik
sikap,
dalam tiga ranah atau domain besar, yang terletak
pada
tingkatan
ke-2
yang
selanjutnya disebut taksonomi yaitu: (1)
receiving,
(2)
sambutan
atau
Ranah Psikomotorik adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau
kemampuan
bertindak
setelah
seseorang menerima pengalaman belajar
kemudian dikelompokkan secara acak
tertentu.
menjadi dua kelompok atau kelas, yaitu
Tujuan penelitian ini adalah Untuk
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada
melihat perbedaan hasil belajar kognitif
kelas eksperimen diberikan perlakuan
biologi kelas eksperimen dan kelas kontrol
(treatment) sedangkan pada kelas kontrol
siswa kelas VIII SMP N 32 Padang serta
tanpa perlakuan, kemudian kedua kelas
untuk melihat hasil belajar biologi siswa
dilakukan tes (post-test) yang sama (Lufri,
dari segi aspek afektif dan psikomotorik
2005:69).
kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Populasi
dalam
penelitian
ini
adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 32 Padang pada tahun ajaran 2012/2013.
METODE PENELITIAN Penelitian ini akan dilaksanakan di
Penentuan sampel dilakukan dengan teknik
SMP N 32 Padang, pada Semester II tahun
Purposive Sampling dengan karakteristik
Pelajaran
tertentu
2012/2013.
Sesuai
dengan
rumusan masalah dan tujuan yang ingin
dalam
penentuan
kelompok
sampel yang mendekati nilai yang sama.
dicapai dalam penelitian ini, maka jenis
Variabel
dalam
penelitian
ini
penelitian yang akan akan dilaksanakan
adalah variabel bebas adalah perlakuan
adalah
Pada
yang diberikan kepada siswa kelompok
penelitian ini, dalam pelaksanaannya siswa
eksperimen yaitu pembelajaran kooperatif
dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelas
tipe Numbered Head Together
eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelas
variabel terikat adalah hasil belajar siswa
diberi perlakuan yang berbeda, pada kelas
yang diperoleh melalui tes yang diberikan
ekperimen
setelah
penelitian
Eksperimen.
diterapkan
metode
pelaksanaan
(NHT).
pembelajaran
pembelajaran kooperatif tipe Numbered
kooperatif tipe Numbered HeadTogether
Head Together (NHT), sedangkan kelas
(NHT). Jenis data dalam penelitian ini
kontrol
pembelajaran dilakukan dengan
adalah data primer yang langsung diambil
menerapkan model pembelajaran biasa (
dari tes hasil belajar siswa yang diperoleh
konvensional ).
dari hasil tes akhir setelah penelitian
Rancangan
penelitian
yang
berakhir.
digunakan dalam penelitian ini adalah
Instrument yang digunakan untuk
rancangan Randomized Control Group
mengumpulkan data dalam penelitian ini
Post-test Only Design. Penelitian ini
adalah tes hasil belajar siswa pada ranah
menggunakan
kognitif. Untuk mrngetahui hasil belajar
sekelompok
subjek
penelitian dari suatu populasi tertentu,
siswa
selama
proses
pembelajaran
berlangsung digunakan lembaran observasi
Dari analisis hasil belajar siswa
yang di isi oleh satu orang observer yaitu
pada kegiatan tes akhir, diperoleh data
guru biologi kelas VIII SMP N 32 Padang.
hasil belajar siswa yang terlihat pada Tabel
Lembar observasi meliputi ranah afektif
10 dibawah ini :
dan ranah psikomotorik yang diberikan
Tabel 10. Nilai Rata-rata, Simpangan
kepada kedua kelas sampel sesuai dengan
Baku dan Varians Kedua Kelas Sampel Kelas
N
X
S
S2
Tumbuhan. Agar didapat tes yang benar-
Eksperimen
32
78,90
12,36
152,76
benar valid, reliabel serta memperhatikan
Kontrol
32
67,50
17,45
304,50
materi
pelajaran
mengenai
Struktur
tingkat kesukaran dan daya beda soal , Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat
maka terlebih dahulu dilakukan uji coba
bahwa hasil belajar siswa pada kelas
tes.
eksperimen yang diberi perlakuan dengan model
HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil penelitian ini berupa data primer yang didapat dari hasil belajar siswa. Sebelum dilakukan tes akhir kepada kedua kelompok kelas sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, terlebih
soal yang diujikan kepada siswa kelas IX SMP N 32 Padang. Soal uji coba tes dapat dilihat pada. Setelah dilakukan uji coba tes, maka didapatkan soal yang valid sebanyak 20 butir soal yang akan di ujikan soal
kelompok
tes kelas
akhir
kepada
sampel,
yaitu
kedua
kontrol
dengan menggunakan metode
pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata 67,50. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di SMP N 32 Padang untuk pelajaran Biologi adalah 70,00 maka dari hasil tes akhir
VIII SMP N 32 Padang, dengan perincian
siswa dapat di
klasifikasikan sebagai berikut : Tabel 11. Persentase Ketuntasan Hasil Tes Akhir Siswa Eksperimen
kelas
eksperimen dan kelas kontrol siswa kelas
tipe
nilai rata-rata 78,90 sedangkan pada kelas
Kelas
untuk
kooperatif
Numbered Head Together (NHT) memiliki
dahulu dilakukan uji coba tes yang berbentuk soal objektif sebanyak 40 butir
pembelajaran
Kontrol
Tuntas
Tidak Tuntas
75,00 % (24
25,00 % (8
orang)
orang)
40,6 % (13
59,4 % (19
orang)
orang)
32 orang siswa dari kelas eksperimen dan
Tabel 11 terlihat bahwa persentase
32 orang siswa dari kelas kontrol. Soal tes
ketuntasan hasil tes akhir siswa untuk
akhir dapat dilihat pada .
kelas eksperimen yang tuntas adalah 24
orang siswa atau 75,00% dari 32 orang
terlebih dahulu dilakukan uji normalitas
siswa, sedangkan kelas kontrol 13 orang
dan uji homogenitas terhadap hasil belajar
siswa atau 40,6% dari 32 orang siswa.
kedua kelas sampel.
Berarti ketuntasan hasi belajar pada kelas
a. Ranah Kognitif
eksperimen
1. Uji Normalitas
tercapai
dan
lebih
baik
dibandingkan kelas kontrol.
Uji normalitas tes akhir pada kedua kelas
Untuk menarik kesimpulan tentang hasil
sampel didapatkan harga L0 dan Lt untuk
belajar biologi siswa dilakukan analisis
taraf nyata α = 0,05 seperti terlihat pada
secara statistik. Sebelum uji hipotesis
tabel 12 berikut ini :
Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Kedua Kelas Sampel Kelas
N
A
L0
Ltabel
Analisis
Keterangan
Eksperimen
32
0,05
0,1186
0,1568
L0 < Lt
Normal
Kontrol
32
0,05
0,1457
0,1568
L0 < Lt
Normal
Dari Tabel 12 terlihat bahwa L0 <
3. Uji Hipotesis
Ltabel , ini menunjukkan bahwa data dari
Setelah dilakukan uji normalitas
kedua kelas sampel terdistribusi normal.
dan uji homogenitas dapat disimpulkan
2. Uji Homogenitas
bahwa kedua kelas sampel terdistribusi
Analisis homogenitas kedua kelas
normal dan mempunyai varians yang
sampel berdasarkan hasil pengolahan data
homogen, maka untuk menguji hipotesis
didapatkan S1= 12,36 dan S2 = 17,45
digunakan uji-t.
sehingga diperoleh Fhitung sebagai berikut :
Tabel 14. Hasil Uji Hipotesis
Tabel 13. Hasil Uji Homogenitas Kedua
Kelas
Kelas Sampel
Eksperimen
Kelas
A
Fhitung
Ftabel
Kesimpulan
thitung
ttabel
Kesimpulan
3,14
1,67
thitung > ttabel
Kontrol
Eksperimen Kontrol
0,05
0,50
1,84
Dari Tabel 14 pada penelitian ini
Homogen
harga ttabel pada taraf nyata 0,05 dengan Untuk Ftabel pada taraf nyata α =
dk=62 adalah 1,67. Analisis data diperoleh
0,05 dengan dk pembilang = 31 dan dk
thitung = 3,14 dan ttabel = 1,67 dimana thitung >
penyebut = 31 adalah 1,84. Berarti Fhitung <
ttabel
Ftabel dimana 0,50 < 1,84 sehingga dapat
terdapat perbedaan hasil belajar biologi
disimpulkan bahwa kedua kelas sampel
siswa dengan menggunakan penerapan
memiliki varians yang homogen.
model
berarti hipotesis diterima, yaitu
pembelajaran
Numbered
Head
kooperatif Together
tipe (NHT)
dibandingkan dengan menggunakan model
Ranah afektif adalah ranah yang
pembelajaran konvensional kelas VIII
berkaitan dengan sikap, perasaan, emosi
SMP N 32 Padang. . Dengan demikian
dan karekteristik moral yang merupakan
disimpulkan bahwa, H0 ditolak dan H1
aspek-aspek penting dalam perkembangan
diterima.
siswa. Hasil penilaian afektif kedua kelas
b. Ranah afektif
sampel dapat dilihat pada tabel 15 dibawah ini :
Tabel 15. Hasil Penilaian (%) Afektif Kedua Kelas Sampel Kelas
N
Perte-muan I
Perte-muan II
Perte-muan III
Perte-muan IV
X
Kriteria
Eksperimen
32
76,96%
78,00%
77,65%
79,03%
77,91%
Baik
Kontrol
32
68,71%
68,03%
67,68%
66,65%
67,76%
Baik
Dari tabel 15 hasil penilaian afektif
c. Ranah Psikomotorik
kedua kelas sampel, terlihat rata-rata nilai
Dalam meningkatkan hasil belajar
afektif kelas eksperimen lebih tinggi
siswa,
dibandingkan kelas kontrol. Nilai rata-rata
Numbered Head Together (NHT) ini juga
kelas
77,91%
didukung oleh nilai psikomotorik yang
sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol
penilaiannya dinilai setiap pertemuan.
adalah 67,76%. Kriteria hasil penilaian
Hasil penilaian psikomotorik kedua kelas
afektif kedua kelas sampel adalah sama-
sampel dapat dilihat pada tabel 16 dibawah
sama baik.
ini :
eksperimen
adalah
pembelajaran
kooperatif
tipe
Tabel 16. Hasil Penilaian (%) Psikomotorik Kedua Kelas Sampel Kelas
N
Perte-muan I
Perte-muan II
Perte-muan III
Perte-muan IV
X
Kriteria
Eksperimen
32
77,84%
78,40%
75,40%
76,90%
77,13%
Baik
Kontrol
32
64,68%
68,59%
66,00%
63,90%
65,79%
Baik
Dari tabel 16 diatas terlihat bahwa nilai
rata-rata
kelas
didapatkan bahwa model pembelajaran
eksperimen adalah 77,13% sedangkan nilai
kooperatif tipe Numbered Head Together
rata-rata kelas kontrol adalah 65,79%.
(NHT) lebih baik dari pada model
Kriteria
psikomotorik
pembelajaran konvensional. Hal ini terlihat
kedua kelas sampel adalah sama-sama
dari nilai rata-rata kelas eksperimen lebih
baik.
tinggi dari pada nilai rata-rata kelas
hasil
psikomotorik
Berdasarkan hasil analisis data
penilaian
kontrol. Nilai rata-rata kelas eksperimen
adalah 78,90 dan nilai rata-rata kelas
pembelajaran ini juga didukung oleh nilai
kontrol adalah 67,50.
psikomotorik.
Terlihat
dari
rata-rata
Perbedaan ini juga dilihat melalui
penilaian psikomotorik kelas eksperimen
uji hipotesis yang menggunakan uji t. Dari
lebih tinggi dari pada rata-rata penilaian
hasil analisis diperoleh thitung = 3,14 dan
psikomotorik
ttabel = 1,67 untuk taraf nyata α = 0,05 dan
penilaian psikomotorik kelas eksperimen
derajat kebebasan 62 adalah 1,67. Dengan
adalah
demikian harga thitung > ttabel. Hal ini berarti
penilaian
hipotesis dalam penelitian ini diterima.
adalah 65,79%.
kelas
77,13%
kontrol.
Rata-rata
sedangkan
psikomotorik
rata-rata
kelas
kontrol
Setelah dilakukan uji hipotesis didapatkan
Dapat disimpulkan bahwa kelas
bahwa terdapat perbedaan hasil belajar
eksperimen dengan menggunakan metode
siswa
pembelajaran kooperatif tipe Numbered
yang diberi
menggunakan
perlakuan dengan
pembelajaran
kooperatif
Head Together (NHT) lebih baik dari pada
tipe Numbered Head Together (NHT)
model pembelajaran konvensional. Siswa
dalam pembelajaran biologi siswa pada
pada kelas eksperimen terlihat lebih aktif,
materi struktur tumbuhan.
dapat
Penerapan
dengan
baik,
pembelajaran
menghargai pendapat teman dan mampu
kooperatif tipe Numbered Head Together
mengemukakan pendapat selama proses
(NHT) juga didukung oleh nilai afektif dan
belajar mengajar berlangsung, sedangkan
nilai psikomotorik. Hasil penilaian afektif
siswa pada kelas kontrol terlihat monoton,
kelas eksperimen dengan menggunakan
kurang aktif, tidak dapat berinteraksi
pembelajaran kooperatif tipe Numbered
dengan baik dan kurang tertarik dengan
Head Together (NHT), terlihat siswa lebih
metode yang digunakan guru, sehingga
aktif, dapat berinteraksi dengan baik,
siswa kurang memperhatikan penjelasan
menghargai pendapat teman dan mampu
materi pembelajaran yang diberikan guru
mengemukakan pendapat. Hal ini terlihat,
selama
dari
berlangsung.
rata-rata
model
berinteraksi
penilaian
afektif
kelas
proses
belajar
mengajar
eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata penilaian afektif kelas kontrol.
Rata-rata
penilaian
KESIMPULAN
kelas
Berdasarkan hasil penelitian, maka
eksperimen adalah 77,91% sedangkan
penulis
dapat
mengambil
rata-rata penilaian afektif kelas kontrol
sebagai berikut :
adalah 67,76%. Selain dilihat dari hasil
1. Hasil belajar Biologi siswa dengan
belajar siswa secara kognitif dan afektif,
menggunakan
model
kesimpulan
pembelajaran
Kooperatif tipe Numbered Head Together
pembelajaran Biologi di kelas VIII SMP N
lebih tinggi dibandingkan dengan model
32 Padang.
pembelajaran biasa dengan nilai rata-rata 78,90 dengan persentase ketuntasan hasil
DAFTAR PUSTAKA
belajar siswa 75,00
Arikunto, S. 2012. Dasar-dasar Evaluasi
% untuk kelas
eksperimen, sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol
67,50
dengan
persentase
ketuntasan hasil belajar siswa 40,60 %. 2.
Penilaian
psikomotorik
aspek kelas
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Hamalik, O. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
afektif
dan
eksperimen
lebih
tinggi dari pada kelas kontrol. Penilaian
Ibrahim.2000. Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Bumi Aksara Lufri. 2010. Strategi Pembelajaran
dari aspek afektif, nilai rata-rata kelas
Biologi. Padang: Universitas Negeri
eksperimen adalah 77,91% sedangkan nilai
Padang.
rata-rata
pada
kelas
kontrol
adalah
Sanjaya, W. 2006. Strategi pembelajaran
67,76%. Pada penilaian Psikomotorik,
Berorientasi Standar Proses
nilai rata-rata kelas eksperimen adalah
Pendidikan.Jakarta: Prenada Media.
77,13% sedangkan nilai rata-rata kelas
Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning
kontrol adalah 65,79%.
Teori dan aplikasi PAIKEM.
3. Terdapat perbedaan hasil belajar biologi
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
yang sangat berarti dengan menggunakan metode
pembelajaran
kooperatif
tipe
Numbered Head Together (NHT) dan metode pembelajaran konvensional dalam
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS VIII SMP N 32 PADANG
ARTIKEL
Oleh :
RINA FONICA NPM : 0910013221057
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2013