1
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 PERANAP INDRAGIRI HULU-RIAU Yarice Pumikri1), Erman Har2), Wince Hendri2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected] 2) Dosen Progran Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta
Abstrak This study aimed to see differences in the conventional learning (lectures, discussions, question and answer) and learning biology Scramble on learning outcomes of students in class VIII SMPN1 Peranap. Observed learning outcomes are cognitive in view of the test results of the study. This study is a randomized block design experiment with Control Group Posttest-Only Design with populations in this study were all eighth grade students of SMP 1 Peranap. Sampling is done by using purposive sampling, based on the average exam Biology students in semester one close to even, then conducted the draw to determine the experimental class and the class dick, the result of the draw is obtained VIII4 class as the control class and the experimental class VIII3 class. Hypothesis testing is done by t-test, because the data were normally distributed and variances homogeneous From the analysis of the data shows that the average value of learning outcomes experimental class 76.69 higher than the value of the control class 69.44. From the calculation results obtained t test t is 4.10. When compared to the TTable 1.67, then t> t table. Thus, the hypothesis put forward acceptable to the real level of 0.05. From the study it can be concluded that the application of cooperative learning model in teaching biology Scramble can reveal significant differences in the experimental class in comparison to a control class that can improve cognitive learning outcomes in the experimental class. Keywords : Pembelajaran Kooperatif, Sramble, Hasil Belajar
2
sehingga siswa terlibat dalam proses
Pendahuluan Pendidikan merupakan
pada
proses
dasarnya
pembelajaran
berupa kegiatan belajar mengajar, adanya interaksi antara siswa dan guru. Dalam bidang pendidikan guru berperan sebagai tenaga pendidik yang
membimbing
mampu
siswa
untuk
mengembangkan
ilmu
pengetahuan dan dapat merubah kondisi siswa dari yang tidak tahu menjadi
tahu.
Guru
bertugas
membimbing dan mendorong siswa serta
menggunakan
pengajaran
yang
media
cocok
untuk
memotivasi siswa belajar. Biologi merupakan salah satu mata
pelajaran
sains
yang
mempelajari tentang makhluk hidup. Pada pembelajaran biologi, siswa akan lebih mudah memahami konsep jika konsep itu mereka temukan sendiri, artinya pembelajaran yang berpusat
pada
menghilangkan dalam
guru
cenderung
keaktifan
pembelajaran.
siswa
Maka
di
butuhkan pembelajaran yang dapat meningkatkan
keaktifan
siswa
pembelajaran. Salah satu kompetensi guru dalam membelajarkan siswa adalah keterampilan guru memilih strategi dan
metode,
digunakan.
serta
media
Mulyasa
yang
(2006:35)
menyatakan, bahwa ”Guru sangat berperan membantu perkembangan siswa untuk mewujudkan tujuannya secara optimal memberi dorongan pada siswa, berani berbuat benar dan membiasakan mereka bertanggung jawab terhadap setiap perbuatannya”. Berdasarkan hasil observasi penulis
di
SMPN
1
Peranap,
pembelajaran yang dilakukan mesih berpusat
kepada
menggunakan
guru
metode
dengan ceramah.
Siswa belum terlibat secara aktif dalam pembelajaran sehingga siswa merasa bosan dan tidak bersemangat dalam belajar, dan pada akhirnya akan berdampak pada hasil belajar yang diperoleh. Model
pembelajaran
yang
akan digunakan untuk mengatasi masalah di atas adalah pembelajaran kooperatif tipe Scramble. Suyatno (2011) menyatakan bahwa ”Model
3
pembelajaran Scramble merupakan
model pembelajaran kooperatif tipe
salah
Scramble
satu
model
kooperatif”.
pembelajaran
Pada
model
pembelajaran ini guru terlebih dahulu
dengan
pembelajaran
konvensional pada kelas VIII SMPN 1 Peranap Indragiri-Hulu Riau.
menyampaikan materi sesuai dengan
Kegiatan
pembelajaran
tujuan pembelajaran, kemudian siswa
dirancang
dibagi dalam beberapa kelompok.
pengalaman belajar yang melibatkan
Setiap kelompok mendapatkan kartu
proses mental dan fisik melalui
soal dan kartu jawaban yang telah
interaksi antar sesama siswa, siswa
ditulis secara acak. Masing-masing
dengan guru, lingkungan dan sumber
kelompok mendiskusikan
mana
belajar
jawaban
untuk kartu
yang
benar
pertanyaan-pertanyaan
pada
untuk
lainnya
memberikan
dalam
rangka
pencapaian
kompetensi
dasar.
Pengalaman
belajar
dapat
itu
soal. Setiap kelompok dituntut untuk
terwujud melalui pengunaan strategi
berfikir, memahami dan mampu
atau model pembelajaran
menyampaikan
pemilihan
bervariasi dan berpusat pada siswa
jawaban yang benar dan guru juga
sehingga pelajaran yang diterima
memberikan Handout kepada siswa
siswa bisa bertahan lama dalam
karena kurangnya ketersediaan bahan
fikirannya. Salah satu jenis model
ajar disekolah tersebut.
pembelajaran
alasan
Berdasarkan uraian di atas,
yang
menyenangkan
penelitian
pembelajaran
pembelajaran
dapat
meningkatkan keaktifan siswa dan
penulis tertarik untuk melakukan dalam
yang
yaitu Scramble.
model Model
biologi dengan judul “Penerapan
pembelajaran Scramble merupakan
model pembelajaran kooperatif tipe
model pembelajaran kooperatif yang
Scramble
bercirikan
dalam
pembelajaran
adanya
biologi kelas VIII SMPN 1 Peranap
tujuan
Indragiri Hulu-Riau”.
pembelajaran
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar biologi yang menggunakan
dan
stuktur
tugas,
penghargaan.
Model
Scramble
ditandai
dengan adanya media berupa kartu pertanyaan
yang
sesuai
dengan
4
materi dengan kartu jawaban yang
menguasai suatu materi pelajaran dan
disusun secara acak (Uno, 2011:93).
mealui evaluasi hasil belajar dapat
Sintaks model pembelajaran Scramble
dimulai
menjelaskan kemudian
dengan
materi siswa
guru
pelajaran
dibagi
dalam
diketahui sejauh mana siswa secara individual
telah
menguasai
kompetensi dasar yang diberikan serta
ketercapaian
tujuan
beberapa kelompok kemudian guru
pembelajaran yang diajarkan melalui
membagikan kartu soal yang sesuai
proses pembelajaran.
materi
bahan
jawabanya
ajar
serta
secara
acak,
kartu
Menurut Bruto (dalam Lufri,
siswa
2007:10) “hasil belajar merupakan
diminta untuk mencari jawaban yang
pola-pola
sesuai kemudian siswa harus mampu
pengertian-pengertian,
menjelaskan
jawabanya
tersebut.
apresiasi,
Kartu
dan
jawaban
keterampilan”. Sedangkan menurut
tersebut di beri warna berbeda setiap
Hamalik (2002:21) “hasil belajar
kali pertemuan tujuanya agar siswa
adalah tingkah laku yang timbul,
tertarik untuk mendiskusikan dan
misalnya dari tidak tahu menjadi
mencari
pertanyaan
tahu, timbulnya pertanyaan baru,
tersebut, guru memberikan bintang
perubahan dalam tahap kebiasaan
pada
keterampilan,
soal
kartu
jawaban
setiap
kelompok
yang
perbuatan,
nilai-nilai, sikap,
kemampuan,
dan
kesanggupan
memberikan jawaban yang benar,
menghargai,
serta kelompok yang menanggapi,
emosional, pertumbuhan jasmani”.
bagi kelompok yang memperoleh
Metode Penelitian
bintang
A. Tempat dan Waktu Penelitian
banyak
akan
penghargaan,
diberi
perkembangan sifat
pemberian
Penelitian ini dilaksanakan di
penghargaan bertujuan agar siswa
SMPN 1 Peranap. Waktu penelitian
menjadi termotivasi untuk belajar.
ini
Hasil suatu
tolak
belajar ukur
merupakan yang
dapat
dipergunakan untuk meningkatkan tingkat keberhasilan siswa dalam
dilaksanakan selama 4 kali
pertemuan tatap muka pada semester genap mulai tanggal 5 Maret sampai dengan 26 Maret 2013.
5
X = Pembelajaran menggunakan Scramble T = Tes yang diberikan di akhir pokok bahasan (posttest).
B. Jenis dan Rancangan Penelitian Model rancangan penelitian
C. Populasi dan Sampel
yang digunakan adalah Randomized Control Group Posttest Only Design,
1. Populasi Populasi dalam penelitian ini
penelitian menggunakan sekelompok subyek
penelitian
populasi
suatu
adalah siswa kelas VIII di SMPN 1
kemudian
Peranap yang terdaftar pada tahun
dari
tertentu,
dikelompokkan
dengan
pelajaran 2012/2013.
menggunakan Purposive sampling
Tabel 2. Distribusi populasi siswa
yaitu sampel yang sengaja dipilih
kelas VIII SMPN 1 Peranap
berdasarkan
yang terdaftar pada tahun
karakteristik
tertentu
pelajaran 2012/2013
yang diperlakukan dalam penelitian sehingga terpilih 2 kelompok atau kelas yang akan menjadi kelas
Kelas
Jumlah Siswa
eksperimen dan kelas kontrol, pada
VIII1
34
kelas
VIII2
35
kelas
VIII3
33
kontrol tanpa perlakuan, dan kedua
VIII4
36
kelas akan dilakukan tes (posttest)
VIII5
35
yang sama. Desien ini dapat dilihat
Jumlah
173
perlakuan
eksperimen (treatment)
diberikan dan
pada table berikut :
Sumber : Guru bidang studi biologi
Tabel 1. Rancangan penelitian
SMPN 1 Peranap
Kelas
Treatment
Posttest
Eksperimen
X
T
Kontrol
-
T
Sumber : (Lufri. 2007:70) Keterangan :
2. Sampel Sampel pada penelitian ini menggunakan dua kelas populasi yang
telah
ditentukan
dengan
menggunakan teknik pengambilan
6
sampel Purposive Random Sampling
Berdasarkan Tabel 3 terlihat
dengan adanya pertimbangan dalam
bahwa hasil belajar biologi siswa
penentuan kelas sampel berdasarkan
pada kelas eksperimen yang diberi
nilai
perlakuan
rata-rata
yang
mendekati,
melalui
model
sedangkan untuk menentukan kelas
pembelajaran Scramble lebih tinggi
eksperimen
daripada
dan
kelas
kontrol
kelas
kontrol.
Artinya
dilakukan secara acak (Random).
proses pembelajaran menggunakan
Hasil dan Pembahasan
model pembelajaran Scramble lebih
Data
hasil
belajar
siswa
baik dari pada proses pembelajaran
diperoleh setelah diberikan tes akhir
tanpa
pada kedua kelas sampel. Tes akhir
pembelajaran Scramble.
yang diberikan terdiri dari 25 butir
1. Analisa Data
soal. Soal yang diberikan kepada 33
menggunakan
model
1. Uji normalitas
orang siswa kelas eksperimen dan 36
Uji
normalitas
dilakukan
orang kelas kontrol. Dari analisis
dengan menggunakan uji Lilliefors.
hasil
belajar
didapatkan
kedua
sampel
Analisis
yang
peneliti
eksperimen dan kelas control. Dari
data
uji
normalitas
kelas
ringkaskan pada tabel 3 berikut :
uji normalitas pada kedua kelas
Tabel 3. Perhitungan Rata-rata,
sampel didapatkan harga L0 dan Lt
Simpangan Baku, dan Varians Kedua S2
n
x
Eks
33
76,97
7,45
55,5025
Kon
36
69,75
9,00
81
Kelas
S
kelas Sampel Keterangan: N = Jumlah anggota sampel
nya α 0,05 untuk n> 33 seperti Tabel berikut ini: Tabel 4. Hasil uji normalitas data kedua kelas sampel
Kelas
L0
Ltab
Ket
Eks
0,1054
0,1542 Normal
Kon
0,1299
0,147
Normal
x = Nilai Rata-rata S = Simpangan Baku 2
S = Varians
Dari Tabel 4 terlihat bahwa kedua kelas sampel memiliki L0 < Lt
7
berarti
data
kedua
sampel
terdistribusi normal.
pada Tabel 6.
2. Uji homogenitas Setelah
tes. Hasil uji hipotesis dapat dilihat
Tabel 6. Hasil uji hipotesis data
dilakukan
uji
kedua kelas sampel
normalitas, selanjutnya dilakukan uji homogenitas
varians
Kelas
thitun
ttabe
Kesimpul
g
l
an
4,10
1,6
Hipotesis
7
diterima
antara
kelompok data, jika Fhitung < Ftabel
Eksperim
maka varians kedua kelas dikatakan
en
homogen. Hasil uji homogenitas
Kontrol
kedua kelas sampel tercantum pada Tabel 5.
Dari hasil uji t didapatkan
Tabel 5. Hasil uji homogenitas data
thitung = 4,10 dan harga ttabel = 1,67
kedua kelas sampel
pada taraf nyata α = 0,05, berarti ttabel
α
Kelas
Eksperi
0,0
men
5
Kontrol
Fhitu
Fta
Kesimp
ng
bel
ulan
<
thitung
yang
berarti
diterima.
Hasil
pengujian
menunjukkan 0,7
1,8
0
4
terdapat
hipotesis dapat
perbedaan
Homoge
hasil belajar antara pembelajaran
n
yang disertai model pembelajaran
Dari hasil uji homogenitas
Scramble dengan pembelajaran yang
tersebut diketahui bahwa data yang
tidak disertai model pembelajaran
diperoleh memiliki varians yang
Scramble. Berarti hasil belajar siswa
homogen.
yang disertai model pembelajaran Scramble lebih tinggi dari pada hasil
3. Uji hipotesis
belajar siswa yang tidak disertai
Hasil uji normalitas dan uji
model pembelajaran Scramble.
homogenitas terdistribusi normal
Kegiatan
dan
untuk
memberikan
homogen. Dengan demikian, untuk
belajar
yang
menguji hipotesis digunakan uji t-
mental dan fisik melalui interaksi
memiliki
varians
yang
pembelajaran
dirancang pengalaman
melibatkan
proses
antar sesama siswa, siswa dengan
8
guru, lingkungan dan sumber belajar
tinggi
lainnya dalam rangka pencapaian
dilakukan uji hipotesis didapatkan
kompetensi
bahwa
dasar.
Pengalaman
dari
kelas
terdapat
VIII4. Setelah perbedaan
hasil
belajar itu dapat terwujud melalui
belajar siswa yang diberi perlakuan
penggunaan
menggunakan model pembelajaran
stategi
atau
model
pembelajaran yang bervariasi dan
kooperatif
berpusat
sehingga
dibandingkan dengan pembelajaran
pelajaran yang diterima siswa bisa
biasa (Konvensional). Dalam hal ini
bertahan lama dalam fikirannya.
dengan pembelajaran kooperatif tipe
Salah satu jenis model pembelajaran
Scramble
ternyata dapat memberi
yang dapat meningkatkan keaktifan
pengaruh
positif
siswa
terhadap hasil belajar biologi siswa.
pada
dan
siswa
menyenangkan
yaitu
model pembelajaran Sramble. Model
tipe
Scramble
yang
Pembelajaran
berarti
dengan
pembelajaran Scramble merupakan
menggunakan model pembelajaran
model
kooperatif.
Scramble dapat mendorong siswa
Scramble
untuk belajar, hal ini terlihat dari
pembelajaran
Model
pembelajaran
ditandai
dengan
adanya
media
keseriusan siswa pada saat proses
berupa kartu pertanyaan yang sesuai
pembelajaran
dengan meteri dengan kartu jawaban
menjadi termotivasi dengan adanya
yang disusun secara acak (Uno,
kegiatan diskusi kelompok dalam
2011:93).
mencocokkan kartu soal dengan
Berdasarkan data
didapatkan
pembelajaran
hasil
analisis
bahwa
model
kooperatif
tipe
berlangsung,
siswa
kartu jawaban dan nantinya siswa juga
diminta
mempresentasikan
untuk hasil
diskusi
Scramble dapat meningkatkan hasil
tersebut, agar setiap siswa berperan
belajar siswa. Hal ini ter;ihat dari
aktif dalam diskusi kelompok maka
rata-rata kelas eksperimen (VIII3) =
dalam
76,97, sedangkan nilai rata-rata kelas
pembelajaran Scramble.
penerapan
kelas kontrol (VIII4) = 69,44. Dari
Maria
angka yang tertera dapat diketahui
membuktikan
bahwa hasil belajar kelas VIII3 lebih
pembelajaran
(2011)
model
juga
bahwa kooperatif
telah model tipe
9
Scramble ini merupakan salah satu
sehungga pembelajarn menjadi lebih
model
bermakna, sehingga tujuan belajar
yang
baik
untuk
membangkitkan minat belajar siswa sehingga siswa bisa terlibat dalam proses pembelajaran dan hal ini
pun dapat tercapai. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian
dapat mendukung terhadap hasil
dapat dikemukakan kesimpulan yaitu
belajar yang diperoleh siswa. Suasana proses pembelajaran pada kedua kelas sampel berbeda. Siswa pada kelas eksperimen terlihat lebih semangat dan serius selama proses pembelajaran dibandingkan siswa pada kelas kontrol.
dari kedua kelas sampel berbeda, yaitu nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan nilai ratarata kelas kontrol. Jadi penerapan model
pembelajaran
Scramble dapat meningkatkan hasil belajar siswa. hal
tersebut
bahwa penerapan model
pembelajaran
kooperatif
tipe
Scramble memiliki peranan penting dalam memperbaiki hasil belajar biologi
siswa,
yaitu
dengan
memotivasi siswa terlibat secara aktif dalam
pembelajaran
dan
mengembangkan kemampuan siswa dalam
mengemukakan
dengan
menggunakan
model pembelajaran Kooperatif Tipe
Sramble
lebih
tinggi
dibandingkan pembelajaran biasa
kelas eksperimen sedangkan kelas kontrol
pendapat
dengan
nilai
rata-rata
69,44. 2. Siswa menjadi lebih aktif dan semangat
dalam
pembelajaran
sehingga terjadi interaksi yang baik antara guru dengan siswa dan dapat
Berdasarkan terlihat
diajar
dengan nilai rata-rata 76,97 untuk
Hasil belajar yang diperoleh
penggunaan
1. Hasil belajar biologi siswa yang
memberikan
pengaruh
positif dan hasil belajar yang lebih meningkat. 3. Terdapat pebedaan hasil belajar yang
lebih
menggunakan
baik
dengan
Sramble
dalam
pembelajran biologi siswa kelas VIII di SMPN 1 Peranap tahun ajaran 2012/2013.
10
Lufri . 2007. Strategi Pembelajaran
Daftar Pustaka Alma,
Bukhori.
2009.
Guru
Profesional. Bandung : Alfabeta. Arikunto.
2008.
Dasar-Dasar
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. 2007. Srategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep
Umum
&
Konsep
Islami. Bandung: PT Refika Aditama.
Belajar
dan
Bandung
:
Mengajar. Sinar
Baru
Algesindo.
2001.
Proses
Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Lubis , Anggiarti. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Scramble Disertai
Post-Test
Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII MTs ALFURQAN Ajaran
Pembelajaran
Scrambel
Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII SMPN 9 Padang
Tahun
2010/2011.
Ajaran
Padang.
Skripsi
tidak dipublikasikan.
Muhammad, Ali. 1987. Guru Dalam Proses
Mengajar.
Bandung:
Mulyasa, E. 2006. Menjadi Guru Profesional
(Menciptakan
Pembelajaran
Kreatif
Menyenangkan).
Oemar.
yang
Meria, Ani. 2011. Pengaruh Model
Sinar Baru Algensindo.
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi
Hamalik,
Biologi. Padang : UNP Press.
Padang
Tahun
2011/2012.
Padang.
Skripsi tidak dipublikasikan
dan
Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Slameto. 2003. Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhi. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Sudijono,
Anas.
Pendidikan.
1996. Jakarta
Evaluasi :
PT
Grafindo Persada. Sudjana. 2005. Metode statistik. Jakarta : Tarsito.
11
Sukiman,
2012.
Pengembangan
Sistem
Evaluasi.
Yogyakarta:Insan Madani
pembelajaran-kooperatif-tipescramble/.html,
[diakses
tanggal 15 oktober 2011].
Susilo, Joko. 2006. Interaksi dan Motivasi
Belajar
Mengajar.
Jakarta: Raja Grafindo Persada. Suyatno. 2011. Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe
Scramble
Uno, Hamzah B. 2011. Belajar dengan Pembelajaran Lingkungan
Pendekatan Aktif
Inovatif
Kreatif
Efektif
(online).
Menarik (PAILKEM). Jakarta :
http://yusiriza.wordpress.com/2
Bumi Aksara.
011/07/20/model-