PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT DISERTAI TEKA-TEKI SILANG PADA SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 RETEH Siska Hastrayusi1, Fazri Zuzano1, Fauziah1 Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected]
1
Abstract Learning process in Senior High School 1 Reteh grade XI Social is not effective, there are many students less partisipaton so that cause mathematics learning students process tend being low. For solve this problem one effort can do is implementing cooperative learning model team game tournament with a crossword puzzles. This research purpose is to determine the activities and result of learning mathematics by student which implementing cooperative learning model team game tournament with a crossword puzzles. This research is a experimental research and the subject of this research is a student of Senior High Schol 1 Reteh grade XI Social, which consists of a sample class that is a class of 32 experimental and control classes totaling 31 students. Taking sample is done with a random sampling technique. The instrument of research is piece of student learning observation andresult of learning test. The data activity is analyze with a percentage and result oflearning is analyze by the average difference with use t-test, retrieved =3,64and =1,663 this retrieved > it mean accepted . It can be conluded implementing cooperative learning model team game tournament with a crossword puzzles can be increasing the activity and result of learning. Key words : Team Game Tournament, Puzzle Cross, learning
student, result of
harus menjadi perhatian utama. Ini
Pendahuluan Matematika
merupakan
dimaksudkan
agar
pembelajaran
pengetahuan yang mempunyai peran
matematika dapat berjalan dengan baik
yang
dan berkualitas.
sangat
besar,
baik
dalam
kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia
pendidikan.
Menyadari
Melihat
betapa
pentingnya
pelajaran matematika, sangat bijaksana
pentingnya peranan matematika maka
jika
menciptakan
kondisi
sudah selayaknya aspek-aspek yang
menyenangkan didalam proses belajar
mendukung pembelajaran matematika
mengajar
matematika
agar
yang
siswa
1
tertarik
dalam
mempelajari
Dalam TGT siswa memainkan
matematika dan mempunyai rasa ingin
permainan akademik atau turnamen
tahu yang lebih tinggi. Agar tercipta
untuk mengganti tes individu dengan
kondisi
dapat
anggota tim lain untuk memperoleh
mengantarkan siswa mencapai tujuan
tambahan poin pada skor tim mereka.
yang telah ditetapkan, tugas guru
Permainan disusun dari pertanyaan
adalah mengusahakan suasana kelas
pertanyaan
selama
berlangsung
pelajaran
yang
dalam kondisi yang menyenangkan
mengetes
kemampuan
dan menarik perhatian siswa.
penyampaian pembelajaran di kelas
belajar
yang
pembelajaran
Salah
satu
pembelajaran
dan
yang
kegiatan
relevan
dengan
dirancang
untuk
siswa
kegiatan
dari
kelompok.
kooperatif yang tepat adalah Team
Permainan itu dimainkan pada meja-
Game
Tournament(TGT).
meja turnamen dapat diisi oleh wakil
Pembelajaran kooperatif tipe TGT
kelompok yang berbeda–beda yang
merupakan salah satu alternatif yang
memiliki kemampuan yang setara.
dapat digunakan untuk meningkatkan
Permainan itu berupa pertanyaan–
aktivitas siswa dalam pembelajaran
pertanyaan yang ditulis pada kartu–
matematika,
model
kartu yang diberi angka. Tiap–tiap
pembelajaran ini lebih banyak fokus
siswa akan mengambil kartu dan
pada kreatifitas siswa akan proses
mengerjakan soal yang sesuai dengan
pembelajaran kooperatif tipe TGT.
kartu tersebut. Turnamen ini dapat
Model pembelajaran kooperatif tipe
dijadikan review materi pelajaran.
TGT
Adapun
ini
karena
diperkirakan
dapat
komponen
mengembangkan potensi siswa dalam
kooperatif
kelompok, seperti terjadinya hubungan
dikemukakan
saling membutuhkan diantara anggota
yaitu:.
kelompok
1) Presentasi Kelas
yang
menimbulkan
motivasi, mengembangkan semangat kerja
kelompok
kebersamaan,
serta
dan
semangat
menumbuhkan
komunikasi yang efektif dan semangat kompetisi diantara anggota kelompok.
tipe Slavin
Pembelajaran TGT
yang
(2005:166),
Presentasi kelas digunakan guru untuk
memperkenalkan
pelajaran
dengan
materi
pengajaran
langsung atau diskusi atau dapat juga dengan audio visual. Fokus
2
presentasi kelas berbeda dengan
pemahaman apabila anggota team
presentasi
ada yang membuat kesalahan.
kelas
biasa,
karena
hanya menyangkut pokok- pokok
3) Game
materi dan teknik pembelajaran
Game pada TGT terdiri atas
yang akan dilaksanakan. Siswa
pertanyaan-pertanyaan
harus
bahwa
kontennya relevan yang dirancang
kecermatannya sangat menunjang
untuk menguji pengetahuan siswa
keberhasilan belajar selanjutnya
yang diperolehnya dari presentasi
dan
di kelas dan pelaksanaan kerja tim.
menyadari
akan
menentukan
nilai
mereka.
yang
Game tersebut dimainkan di meja
2) Team
tournament dengan tiga orang
Team terdiri dari empat hingga
siswa
enam siswa yang mewakili seluruh
mewakili
bagian dari kelas dalam hal kinerja
Kebanyakan game hanya berupa
akademik, jenis kelamin, ras dan
nomor-nomor
etnisitas. Fungsi utama dari team
ditulis pada lembar yang sama.
ini
Seorang siswa mengambil sebuah
adalah
memastikan
bahwa
yang
masing-masing
team
yang
berbeda.
pertanyaan
semua anggota team benar-benar
kartu
belajar, dan lebih khususnya lagi,
menjawab
adalah
nomor yang tertera pada kartu
untuk
anggotanya
mempersiapkan untuk
bernomor
dan
yang
pertanyaan
harus sesuai
bisa
tersebut. Sebuah aturan tentang
mengerjakan game dengan baik.
penantang memperbolehkan para
Setelah
pemain saling menantang jawaban
guru
menyampaikan
materinya,team berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan atau
masing-masing. 4) Tournament
materi lainnya. Yang paling sering
Tournament adalah sebuah struktur
terjadi,
di
pembelajaran
melibatkan permasalahan membandingkan mengoreksi
mana
game
berlangsung.
pembahasan
Biasanya berlangsung pada akhir
bersama,
minggu atau akhir unit, setelah
jawaban, tiap
itu
dan
guru memberikan presentasi di
kesalahan
kelas dan team telah melaksanakan kerja kelompok terhadap lembar
3
kegiatan.
Pada
tournament
yang dikemukakan Silberman (2009:
pertama, guru menunjuk siswa
239)
untuk
Salah satu cara yang paling meyakinkan untuk menjadikan belajar tepat adalah menyertakan waktu untuk meninjau apa yang telah dipelajari. Pembelajaran aktif tipe Teka-teki
berada
pada
meja
tournament, tiga siswa berprestasi tinggi sebelumnya pada meja 1, tiga berikutnya pda meja 2, dan seterusnya.
Kompetisi
yang
seimbang ini memunginkan para siswa dari semua tingkat kinerja sebelumnya berkontribusi secara maksimal
terhadap
skor
team
mereka jika mereka melakukan yang terbaik.
atau bentuk penghargaan
yang
lain apabila skor rata-rata mereka mencapai kriteria tertentu. Skor team siswa dapat juga digunakan menentukan
dua
puluh
persen dari peringkat mereka. Selain itu, untuk memaksimalkan penerapan model pembelajaran tipe TGT ini, pada saat tournament soal berbentuk Teka-teki Silang. Teka-teki Silang ( TTS ) merupakan salah satu model belajar aktif yang termasuk reviewing
mereka pelajari dengan cara yang menyenangkan
sehingga
membuat
siswa tidak jenuh dan tidak bosan dalam
belajarmampu
memberikan
pembelajaran.
Team akan mendapatkan sertifikat
dalam
jawab siswa atas apa yang telah
kesan yang lebih dalam pada proses
5) Rekognisi Team
untuk
Silang meningkatkan rasa tanggung
models
(model
pengulangan). Model ini berhubungan dengan cara- cara untuk mengingat dan menguji kembali apa yang telah mereka pelajari. Hal ini sesuai dengan
Proses
pembelajaran
menggunakan
model
dengan
pembelajaran
kooperatif tipe TGT Disertai TTS ini menjelaskan bahwa siswa mampu mengeksplorasikan dirinya baik secara individu maupun secara berkelompok, karena pada model pembelajaran ini setiap siswa mempunyai tanggung jawab
terhadap
kelompok
nya,
sehingga siswa termotivasi untuk terus belajar agar kelompok nya menjadi pemenang tournament. Oleh
karena
itu,
penerapan
model pembelajran kooperatif tipe TGT Disertai TTS pada Siswa Kelas XI IPS SMAN 1 Reteh diharapkan mampu untuk membuat siswa lebih berpartisipasi dalam pembelajaran..
4
Dengan demikian, harapan akhirnya
akhir pokok bahasan. Instrumen yang
adalah hasil belajar matematika siswa
digunakan yaitu tes hasil belajar.
yang pembelajarannya menggunakan
Prosedur penelitian dapat dibagi
model pembelajaran kooperatif tipe
atas tiga tahap yaitu tahap persiapan,
TGT Disertai TTS lebih baik dari pada
tahap
hasil belajar matematika siswa yang
penyelesaian. Pada tahap persiapan,
pembelajarannya
penulis mempersiapkan segala sesuatu
menggunakan
pembelajaran konvensional.
pelaksanaan,
yang
berhubungan
pelaksanaan Metodologi
menyusun
Jenis
penelitian
ini
adalah
penelitian eksperimen. Metode yang digunakan
dalam
eksperimen
adalah
penelitian metode
yang
membagi objek atau subjek yang diteliti menjadi dua grup, yaitu grup treatment
atau
yang
memperoleh
perlakuan dan grup kontrol yang tidak memperoleh
perlakuan
(Sukardi:
2007). Populasinya adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMAN 1 Reteh Tahun Penentuan teknik sampling sampel anggota
Pelajaran
2013/1014.
sampel
menggunakan
Random
Sampling
acakyaitu secara
acak
populasi
atau
pengambilan dimana
tiap
mempunyai
kesempatan yang sama untuk diambil menjadi sampel (Sudjana, 2005: 169). Variabel terikat yang diukur adalah hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
dan
tahap
dengan
penelitian, Rancangan
seperti:
Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), menyiapkan soal tournament yang diberikan pada saat pertemuan
dan
soal
tes
akhir.
Selanjutnya tahap pelaksanaan, pada tahap ini pembelajaran yang diberikan kepada
kedua
kelas
sampel
berdasarkan standar proses, sedangkan perlakuan
terhadap
kedua
sampel
berbeda. Perlakuan diberikan penulis pada
kelas
eksperimen
menerapkan kooperatif
model Tipe
dengan
pembelajaran Team
Game
Tournament Disertai Teka-teki Silang. Pada
kelas
kontrol
diterapkan
pembelajaran konvensional. Terakhir yaitu tahap penyelesaian, pada tahap ini
dilakukan
analisis
data
yang
didapat selama penelitian. Menganalisis
data
dengan
melakukan uji hipotesis. Uji hipotesis memiliki syarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas
berdasarkan tes yang diberikan di 5
dilakukan rumus
dengan
Liliefors.
homogenitas
menggunakan Selanjutnya,
dilakukan
menggunakan
uji
uji
Dari
analisis
yang
dilakukan
didapatkan hasil sebagai berikut :
dengan
F.
Setelah
melakukan uji normalitas dan uji homogenitas, kemudian melakukan uji hipotesis
yang
bertujuan
untu
mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar kelas sampel. Gambar 1 Grafik Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
HasildanPembahasan A. Hasil Berdasarkan penelitian yang
Berdasarkan Gambar 1 di atas,
telah dilakukan dari tanggal 3
terlihat bahwa secara umum persentase
Februari
siswa yang melakukan aktivitas dalam
sampai
28
Februari
2014.Dalam bagian ini dibahas
proses
pendeskripsian
dengan
dari
aktivitas
pembelajaran
matematika
penerapan
Model
danhasil belajar siswa.Data tentang
Pembelajaran Kooperatif Tipe Team
aktivitas
Game Tournament Disertai Teka-teki
siswa
eksperimen lembar
pada
diperoleh
observasi.
dilakukan
pada
kelas melalui
Pengamatan setiap
kali
pertemuan oleh observer selama
Silang
cenderung
mengalami
peningkatan dari pertemuan pertama sampai pertemuan keenam Untuk
menarik
kesimpulan
proses pembelajaran berlangsung.
tentang data yang diperoleh dari hasil
Pengamatan dilakukan oleh dua
belajar,
dilakukan
orang observer yang dilaksanakan
statistik.
Sebelum
pada
sampai
hipotesis dengan t-test terlebih dahulu
pertemuan VI. Dari hasil observasi
dilakukan uji normalitas dan uji
secara umum persentase indikator
homogenitas. Uji normalitas bertujuan
naik tiap pertemuannya, namun
untuk melihat apakah data hasil belajar
ada
yang
berdistribusi normal atau tidak. Untuk
turun
menguji kenormalan data skor hasil
disebabkan oleh beberapa kendala.
belajar digunakan uji liliefors. Uji
pertemuan
beberapa
persenatse
nya
I
indikator naik
analisis
secara
melakukan
uji
6
normalitas dilakukan pada kedua kelas sampel dan didapat harga L0 dan Ltabel, pada taraf nyata 0,05, seperti pada
,artinya
kelas sampel mempunyai variansi homogen untuk α = 0,1 (terima H0).
tabel berikut :
Karena
Tabel 2 : Hasil Uji Normalisasi Data Tes Akhir Matematika Siswa
kedua
kedua
kelas
berdistribusi normal dan homogen maka
dapat
dilakukan
pengujian
Kelas
N
L0
Ltabel
hipotesis dengan rumus t-test. Dari
Eksperimen
29
0,0934
0,1634
data yang diperoleh terlebih dahulu
Kontrol
27
0,1096
0,1682
dihitung
harga
simpangan
baku
gabungan kedua kelompok, didapat Dari tabel diketahui bahwa harga
nilai s = 16,44. Selanjutnya dianalisis
Lhitung (L0) untuk kedua kelas sampel
dengan menggunakan rumus t, didapat
lebih kecil dari Ltabel atau L0< Ltabel,
nilai t = 3,58. Dari daftar distribusi t
dengan demikian dapat disimpulkan
dengan dk = 54pada taraf kepercayaan
bahwa data hasil belajar kedua kelas berdistribusi normal. Sedangkan,
homogenitas
kelas sampel memiliki variansi yang atau
tidak.
Dalam
uji
homogenitas digunakan rumus uji F dengan hipotesis : H0 : 2 1
2 2
dan
H1 : 12 22 dengan kriteria
homogenitas diperoleh
nilai
> ttabel, berarti H0 ditolak atau terima H1, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe Team Game Tournament Disertai Teka-teki
belajar hasil
yang Fhitung
uji
dilakukan, =
1,19,
sedangkan nilai Ftabel = 2,49, sehingga diperoleh
1,66
Silang lebih baik dari pada hasil
. Berdasarkan
t(0,95,54)=
sedangkan thitung = 3,58. Karena thitung
uji
bertujuan untuk melihat apakah kedua
homogen
didapat
matematika
menggunakan
siswa
yang
pembelajaran
konvensional pada siswa kelas XI IPS SMAN 1 Reteh Tahun Pelajaran 2013/2014. B. Pembahasan Proses pembelajaran di kelas eksperimen dilaksanakan dengan
7
model pembelajaran Kooperatif tipe
Game Tournament Disertai Teka-
Team Game Tournament Disertai
teki Silang memberikan dampak
Teka-teki Silang. Selama proses
positif terhadap aktivitas dan hasil
pembelajaran
belajar matematika kelas XI IPS
dilakukan
dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe
Tournament
Team
Disertai
Game
SMAN 1 Reteh. Kesimpulan
Teka-teki
Berdasarkan uraian dan hasil
Silangs iswa yang kurang aktif
analisis yang telah dipaparkan maka
mulai
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
terlibat
pembelajaran,
dalam
berdiskusi
1. Aktivitas belajar matematika siswa
dengan anggota kelompok untuk
kelas XI IPS SMAN 1 Reteh
menyelesaikan
soal-soal
Tahun Pelajaran 2013/2014 yang
diberikan
guru,
oleh
siswa
proses
yang
kemudian
bertanding di meja tournament.
pembelajarannya model
Berbeda dengan kelas kontrol
tipe
menggunakan
pembelajaran Team
Game
kooperatif Tournament
yang menggunakan pembelajaran
Disertai Teka-teki Silang secara
konvensional, penulis menerangkan
umum
materi
setiap pertemuannya.
pembelajaran
dan
mengalami
peningkatan
memberikan contoh soal, kemudian
2. Hasil belajar matematika siswa
memberikan latihan dan meminta
kelas XI IPS SMAN 1 Reteh
siswa untuk mengejakan latihan
Tahun Pelajaran 2013/2014 yang
tersebut di papan tulis, namun siswa
pembelajarannya
yang maju ke depan kelas untuk
model
mengerjakan latihan hanya siswa
tipe
yang pintar saja. Penulis sudah
disertai Teka-teki Silang lebih baik
berusaha menyuruh siswa yang lain
dari hasil belajar matematika siswa
untuk mengerjakan soal tetapi tidak
yang
ada yang mau, alasanya mereka
menggunakan
belum selesai dan malas, sehingga
konvensional.
menggunakan
pembelajaran Team
Game
kooperatif Tournament
pembelajarannya pembelajaran
pembelajaran berlangsung kurang efektif.
Namun
demikia
pembelajaran kooperatif tipe Team
8
SARAN
Daftar Pustaka
Sehubungan dengan penelitian yang dilaksanakan maka penulis dapat memberikan
saran-saran
sebagai
Silberman, Melvin I. 2009. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Jakarta: nusamedia
berikut: 1. Guru matematika disarankan dapat
menggunakan
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
disertai Teka-teki Silang dalam
Slavin. 2005. Cooperative Learning Theon Research and Pratice. Boaton Allyn and Bacon.
pembelajaran
untuk
Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian
dan
Pendidikan. Jakarta: Bumi
pembelajaran kooperatif tipe Team
Game
meningkatkan
Tournament
aktvitas
hasil belajar matematika siswa.
Aksara.
2. Penelitian ini masih terbatas pada aktivitas dan hasil belajar matematika siswa. Oleh karena itu, diharapkan kepada peneliti selanjutnya
untuk
dapat
melanjutkan penelitian dengan variabel dan pokok bahasan yang lain.
9