EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PERMAINAN MONOPOLI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI POKOK PASAR MODAL UNTUK MENINGKATKANHASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IIS SMA N 11 SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh Fajaria Desi Pritawati NIM 7101411109
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
i
ii
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada :
Penguji 1
Hari
: Senin
Tanggal
: 31 Agustus 2015
Penguji 2
Penguji 3
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto Pengetahuan yang benar tidak diukur dari seberapa banyak anda menghafal dan seberapa banyak yang mampu anda jelaskan. Melainkan, pengetahuan yang benar
adalah
ekspresi
kesalehan
(melindungi diri dari apa yang Allah larang dan bertindak atas apa yang Allah amanatkan.. (Abu Na’im) Persembahan Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1.
Bapak Ngatman dan Ibu Sutiyem serta adik-adik ku Yayuk Presti Kumalasari
dan
Syaifudin.
v
2.
Guru dan dosen
3.
Almamater
Ahmad
Rafi
SARI Pritawati, Fajaria Desi. 2015. Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli Pada Mata Pelajaran Ekonomi Materi Pokok Pasar Modal untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IIS SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Sandy Arief, S.Pd., M.Sc. Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif, Teams Games Tournament, Permainan Monopoli, Hasil belajar, Pasar Modal. Hasil belajar mata pelajaran ekonomi di kelas XI IIS SMA N 11 Semarang belum optimal. Menurut data hasil ulangan harian siswa kelas XI materi pasar modal nilai rata-rata ekonomi siswa dibawah KKM. Hal ini disebabkan oleh pemahaman siswa yang kurang terhadap materi pasar modal serta model pembelajaran yang digunakan. Model pembelajaran TGT dengan media permainan monopoli dapat menumbuhkan sikap aktif, kerja sama, tanggung jawab, dan mendorong siswa untuk saling membantu memahami materi yang dipelajari sehingga dengan model ini diharapkan proses pembelajaran dapat efektif. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tersebut dapat meningkatkan hasil belajar dan lebih efektif dibandingakan dengan metode konvensional pada materi pokok pasar modal kelas XI IIS SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015. Jenis penelitian eksperimen ini adalah Quasi Experimental Design. Subjek penelitian yaitu kelas XI IIS 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IIS 2 sebagai kelas kontrol. Metode pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode tes, angket, dan observasi. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji paired sample t-tes, dan
menggunakan uji
independent sample t-tes. Hasil penelitian diperoleh pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol terjadi perubahan hasil belajar. Rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen menjadi 89 dengan nilai tertinggi 96 dan terendah 70 serta tingkat ketuntasan menjadi 91,67% sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh rata-rata 83,37 dengan nilai tertinggi 93 dan nilai terendah 70 serta tingkat ketuntasan menjadi 85,71%. Simpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan lebih efektif terhadap hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Materi Pokok Pasar Modal Kelas XI IIS SMA N 11 Semarang dibandingkan dengan model konvensional. Saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah guru ekonomi dapat menggunakan model pembelajaran TGT dengan media permainan monopoli sebagai alternatif dalam memilih strategi pengajaran.
vi
ABSTRACT Pritawati, Fajaria Desi. 2015. Effectiveness of Cooperative Learning Model type Teams Game Tournament (TGT) with Monopoli Game in Economic Competency Capital Market for Improving Learning Outcomes Class XI IIS SMA N 11 Semarang Academic Year 2014/2015. Thesis. Department of Economic Education. Faculty of Economic. Semarang State University. Supervisor Sandy Arief, S.Pd., M.Sc. Keyword: Cooperative Learning, Teams Games Tournament, Monopoli Game, Learning Outcomes, Capital Market. Learning Outcomesin class XI IIS SMA N 11 Semarang on economic is not optimalized. Data reported daily test result specific capital market class XI the average value economic students below minimum criteria for completeness. This is due to the students understanding of the material that that is less specialized capital marketand learning models are used. TGT learning model with mopoli game can cultivate an active, cooperation, attitude of responsibility, and encourage students to learn to help each other understand the material being studied, so this model is expected to be effective learning process. This stud aims to determine whether learning by using TGT learning model to improve learning outcomes and more evectively from those of conventional methods on the basis of competence specialized capital market class XI IIS SMA N 11 Semarang Academic Year 2014/2015. This study is an Quasi Experimental Design. This subject was done in XI IIS 1 class as experiment class and XI IIS 2 as control class. The data colection method in this study using test, questionnaire, and observation. hypothesis testing in this study using paired samples t-test, and
using independent sample
t-test . The results obtained in the experimental classand control class a change in learning outcomes. Average learning outcomes in the experimental group to be 89 with a highest score of 96 and 70 and the lowest level of mastery to 91,67%, while the control group gained an average of 83,37% with a highest score of 93 and a low of 70 and a level of mastery 85,71%. The conclusion of this research is to study the cooperative model TGT with monopoli game can improve student learning outcomes and more effective learning outcomes of students in the subject of specialty capital market in class XI IIS SMA N 11 Semarang compared to conventional models (lecture). Advice given in this study are economic teachers can use as an alternative learning model Teams Game Tournament with monopoli game in selecting teaching strategies economic.
vii
PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli Pada Mata Pelajaran Ekonomi Materi Pokok Pasar Modal Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IIS SMA N 11 SemarangTahun Ajaran 2014/2015” dapat terselesaikan dengan baik. Penyusun juga menyadari bahwa dalam penelitian ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan dan saran dari segala pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih kepada: 1.
Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan study di Universitas Negeri Semarang.
2.
Dr. Wahyono M.M. Dekan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.
3.
Dr. Ade Rustiana, M.Si. Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.
4.
Sandy arief, S.Pd., M.Sc. Dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi ini;
5. Lyna Latifah, S.Pd., SE., M.Si. Penguji I yang telah memberikan masukan, bimbingann dan arahan dalam penyusunan skripsi ini;
viii
6. Ahmad Nurkhin, S.Pd., M.Si. Penguji II yang telah memberikan masukan, bimbingann dan arahan dalam penyusunan skripsi ini; 7. Rediana Setiyani, S.Pd., M.Si. Dosen wali yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama perkuliahan. 8. Bapak Ibu dosen dan seluruh staff Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan bekal ilmu selama penulis menempuh pendidikan di Universitas; 9. Drs. Wagino Sunarto, kepala SMA N 11 Semarang yang telah memberikan ijin penelitian dan membantu terlaksananya penelitian ini; 10. Drs. Muh Hasyim guru Ekonomi SMA N 11 Semarang yang telah membimbing dan membantu terlaksananya penelitian ini; 11. Siswa-siswi kelas XI IIS 1 dan XI IIS 2 SMA N 11 Semarang yang telah bersedia menjadi responden dalam pengambilan data penelitian ini; 12. Bapak dan Ibu guru serta TU SMA N 11 Semarang; 13. Sahabatku Hesty, Shahtaz Twanneke, Oky, Heny, Inggil, dan Susi Rahmasari yang telah membantu kelancaran sidang skripsi; 14. Teman-teman Pendidikan Ekonomi (Akuntansi, S1) 2011; 15. Dwi Andra Irawan, seseorang yang terkasih yang telah memberikan motivasi dan semangat; 16. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga atas izin Allah skipsi ini dapat berguna sebagaimana mestinya. Semarang, Juli 2015
ix
Penyusun DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. ii PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................. iii PERNYATAAN ........................................................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. v SARI ............. ............................................................................................... vi ABSTRAK ................................................................................................... vii PRAKATA ................................................................................................... viii DAFTAR ISI ................................................................................................ x DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1 1.1
Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
1.2
Rumusan Masalah ........................................................................... 12
1.3
Tujuan Penelitian ............................................................................ 12
1.4
Manfaat Penelitian .......................................................................... 13
BAB II TELAAH TEORI........................................................................... 15 2.1
Teori Pembelajaran ......................................................................... 15
x
2.1.1 Teori Hasil Belajar .................................................................. 15 2.1.2 Pembelajaran Menurut Aliran Kognitif ................................... 16 2.1.3 Pembelajaran Menurut Teori Kontemporer ............................. 21 2.2
Hasil Belajar ................................................................................... 22
2.3
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ........................... 24
2.4
Efektifitas Pembelajaran ................................................................. 27
2.5
Model Pembelajaran ....................................................................... 30 2.5.1 Pengertian Model Pembelajaran ............................................. 30 2.5.2 Pembelajaran Kooperatif ........................................................ 32
2.6
Pembelajaran Kooperatif tipe TGT ................................................. 43
2.7
Media Permainan Monopoli dalam Pembelajaran Kooperatif tipe TGT .................................................................................................. 48
2.8
Pembelajaran Konvensional ........................................................... 53
2.9
Pasar Modal .................................................................................... 54 2.9.1 Mengenal Pasar Modal ............................................................. 55 2.9.2 Kelembagaan dan Instrumen Pasar Modal ............................... 56 2.9.3 Mekanisme Transaksi Perdagangan Saham ............................. 57
2.10
Kerangka Berfikir ........................................................................... 58
2.11
Hipotesis ......................................................................................... 63
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 64 3.1
Jenis dan Desain Penelitian ............................................................ 64
3.2
Variabel Penelitian ......................................................................... 64
3.3
Metode Pengumpulan Data ............................................................ 65
xi
3.4
Rancangan Penelitian ..................................................................... 67
3.5
Instrumen Penelitian....................................................................... 68
3.6
Analisis Instrumen Penelitian ........................................................ 69 3.6.1 ........................................................................................ Uji Validitas ................................................................................... 69 3.6.2 ........................................................................................ Uji Reliabilitas ............................................................................... 70 3.6.3 ........................................................................................ Tingka t Kesukaran .............................................................................. 70 3.6.4 ........................................................................................ Daya Pembeda ................................................................................... 71
3.7
Analisis Data .................................................................................. 72 3.7.1 ........................................................................................ Analisi s Tahap Awal .......................................................................... 72 3.7.2 ........................................................................................ Analisi s Data Tahap Akhir ................................................................. 74
3.8
Uji Hipotesis .................................................................................. 76
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 78 4.1
Hasil Penelitian ................................................................................. 78 4.1.1 ........................................................................................ Deskri psi Objek Penelitian ............................................................... 78 4.1.2 ........................................................................................ Pelaksa naan Penelitian....................................................................... 79
xii
4.1.3 ........................................................................................ Analisi s Data Hasil Belajar Sebelum Perlakuan (Pre-test) ............... 82 4.1.3.1 ........................................................................... Deskri psi Data Pre-test .................................................... 83 4.1.3.2 ........................................................................... Uji Normalitas Data Pre-test....................................... 83 4.1.3.3 ........................................................................... Uji Homogenitas Data Pre-test ................................... 84 4.1.3.4 ........................................................................... Uji Kesamaan Dua Rata-rata Pre-test ......................... 85 4.1.4 ........................................................................................ Analisi s DataHasil Belajar Setelah Perlakuan (Post-test) ................ 86 4.1.4.1 ........................................................................... Deskri psi Data Post-test .................................................. 87 4.1.4.2 ........................................................................... Uji Normalitas Data Post-test ..................................... 89 4.1.4.3 ........................................................................... Uji Homogenitas Data Post-test .................................. 90 4.1.5
Deskripsi Tahap Akhir Angket Partisipasi Belajar ............... 90
4.1.6
Observasi Aktivitas Siswa ..................................................... 92
4.1.7
Hasil Pengujian Hipotesis...................................................... 94 4.1.7.1 ........................................................................... Penguji an Hipotesis 1 ........................................................ 94
xiii
4.1.7.2 ........................................................................... Penguji an Hipotesis 2 ........................................................ 96 4.1.8 4.2
Deskripsi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen ....................... 98
Pembahasan ............................................................................... 99 4.2.1
Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT dengan Media Permainan Monopoli Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa...................................................................................... 100
4.2.2
Model Pembelajaran Koopeatif tipe TGT dengan Media Monopoli Lebih Efektif Meningkatkan Hasil Belajar Siswa...................................................................................... 102
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 105 5.1
Simpulan ......................................................................................... 105
5.2
Saran ...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 107
105
DAFTAR TABEL Halaman
xiv
Tabel 1.1 Hasil Ulangan Harian Siswa ......................................................... 4 Tabel 2.1 Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif ................................... 43 Tabel 2.2 Kelebihan dan Kekurangan Media Permainan Monopoli ............. 52 Tabel 3.1 Skor Angket Skala Likert .............................................................. 66 Tabel 3.2 Interval Kriteria Hasil Angket Partisipasi Belajar Siswa .............. 66 Tabel 3.3 Ringkasan Hasil Validitas Soal Uji Coba ..................................... 70 Tabel 4.1 Deskripsi Nilai Pre-test Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol .... 83 Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Pre-test .......................... 84 Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Data Pre-test ........................................... 85 Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Uji Kesamaan Dua Rata-rata Data Pre-test .... 86 Tabel 4.5 Deskripsi Data Post-test kelas Eksperimen dan Kontrol .............. 87 Tabel 4.6 Tingkat Ketuntasan Post-test kelas Eksperimen dan Kontrol ...... 88 Tabel 4.7 Hasil perhitungan Uji Normalitas Data Post-test ......................... 89 Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Data Post-test ...................... 90 Tabel 4.9 Skor Angket Partisipasi Belajar Siswa ......................................... 91 Tabel 4.10 Kriteria Keaktifan Siswa ............................................................. 92 Tabel 4.11 Hasil pengujian Hipotesis 1 ........................................................ 95 Tabel 4.12 Peningkatan Hasil Belajar Materi pokok Pasar Modal ............... 96 Tabel 4.13 Hasil Pengujian Hipotesis 2 ........................................................ 97 Tabel 4.14 Penilaian Turnamen Kelas Eksperimen ...................................... 98
DAFTAR GAMBAR Halaman
xv
Gambar 2.1 Media Permainan Monopoli ...................................................... 51 Gambar 2.2 Kerangka Berfikir ...................................................................... 62
DAFTAR LAMPIRAN Halaman
xvi
Lampiran 1 Data Observasi Nilai Ulangan Harian Pasar Modal .................. 109 Lampiran 2 Daftar Nama Siswa dan Kode Responden Soal Uji Coba ......... 110 Lampiran 3 Daftar Nama Siswa dan Kode Responden Kelas Eksperimen .. 111 Lampiran 4 Daftar Nama Siswa dan Kode Responden Kelas Kontrol ......... 112 Lampiran 5 Nilai Mid Semester Ganjil Ekonomi Kelas XI ......................... 113 Lampiran 6 Uji Normalitas dan Homogenitas Data Populasi ....................... 114 Lampiran 7 Kisi-kisi Soal Uji Coba .............................................................. 115 Lampiran 8 Soal Uji Coba............................................................................. 116 Lampiran 9 Kunci Jawaban Soal Uji Coba ................................................... 125 Lampiran 10 Analisis Validitas, dan Reliabilitas Soal Uji Coba .................. 126 Lampiran 11 Analisis Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba ........................................................................... 130 Lampiran 12 Perhitungan Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba ........................................................................... 133 Lampiran 13 Kisi-kisi Soal Pre-test .............................................................. 136 Lampiran 14 Soal Pre-test ............................................................................ 137 Lampiran 15 Kunci Jawaban Soal Pre-test ................................................... 144 Lampiran 16 Daftar Nilai Pre-test kelas Eksperimen ................................... 145 Lampiran 17 Daftar Nilai Pre-test Kelas Kontrol ......................................... 146 Lampiran 18 Analisis Data Tahap Awal ....................................................... 147 Lampiran 19 Kisi-kisi Soal Post-test ............................................................ 149 Lampiran 20 Soal Post-test ........................................................................... 150 Lampiran 21 Kunci Jawaban Soal Post-test.................................................. 157
xvii
Lampiran 22 Data Nilai Post-test Kelas Eksperimen ................................... 158 Lampiran 23 Data Nilai Post-testKelas Kontrol ........................................... 159 Lampiran 24 Analisis Data Tahap Akhir ...................................................... 160 Lampiran 25 Angket Uji Coba Partisipasi Belajar Siswa ............................. 161 Lampiran 26 Hasil Angket Uji Coba Partisipasi Belajar Siswa .................... 164 Lampiran 27 Analisis Validitas dan Reliabilitas Angket Uji Coba .............. 165 Lampiran 28 Angket Partisipasi Belajar Siswa ............................................. 168 Lampiran 29 Hasil Angket Tahap Akhir Partisipasi Belajar Siswa .............. 171 Lampiran 30 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ............................. 172 Lampiran 31 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama .................................................................. 173 Lampiran 32 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan kedua ...................................................................... 174 Lampiran 33 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan ketiga...................................................................... 175 Lampiran 34 Lampiran 30 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan keempat .................................................................. 176 Lampiran 35 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan kelima .................................................................... 177 Lampiran 36 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol Pertemuan pertama .................................................................. 178 Lampiran 37 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol Pertemuan kedua ...................................................................... 179
xviii
Lampiran 38 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol Pertemuan ketiga...................................................................... 180 Lampiran 39 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol Pertemuan keempat .................................................................. 181 Lampiran 40 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol Pertemuan kelima .................................................................... 182 Lampiran 41 Analisis Uji Hipotesis .............................................................. 183 Lampiran 42 RPP Kelas Eksperimen ............................................................ 184 Lampiran 43 RPP Kelas Kontrol................................................................... 201 Lampiran 44 Soal Turnamen dengan Media permainan Monopoli .............. 218 Lampiran 45 Surat Ijin Penelitian dari Unniversitas Negeri Semarang ........ 221 Lampiran 46 Surat Ijin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Semarang ... 222 Lampiran 47 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di SMA N 11 Semarang ........................................................... 223 Lampiran 48 Dokumentasi ............................................................................ 224
xix
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, ini berarti
bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting, salah satunya dengan cara belajar. Di dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan
nasional,
tercantum
pengertian
pendidikan:
“pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, banga dan Negara”. Undang-undang sistem pendidikan nasional No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan utama dalam proses pendidikan. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan terutama ditentukan oleh
2
proses pembelajaran yang dialami siswa. Siswa yang terlibat dalam proses belajar mengajar diharapkan mengalami perubahan baik dalam bidang pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap. Dalam proses belajar mengajar, guru akan menghadapi karakter siswa yang berbeda-beda. Dengan demikian guru harus memperhatikan perbedaan individu dalam memberikan pelajaran kepada mereka, supaya dapat menangani siswa sesuai dengan kondisinya untuk menunjang keberhasilan belajar. Salah satu pokok masalah dalam pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap siswa terhadap materi yang disampaikan guru. Salah satu mata pelajaran yang penyerapan materinya masih rendah oleh siswa yaitu mata pelajaran ekonomi sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran tersebut. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setela mengalami kegiatan belajar (Rifa’i dan Catharina, 2012:69). Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Seseorang dapat dikatakan telah belajar sesuatu apabila dalam dirinya telah terjadi suatu perubahan. Perubahan perilaku tersebut dapat dilihat dengan adanya perubahan ketrampilan, sikap dan kemampuan menuju arah yang positif. Sehingga seseorang dapat dikatakan berhasil dalam proses belajar, ketika ia memperoleh hasil belajar yang baik dan ditunjukan oleh pengetahuan dan penguasaan yang semakin bertambah, setelah melalui proses belajar.
3
Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar di sekolah tergantung pada beberapa aspek yaitu kurikulum, sarana dan prasarana, guru, siswa, dan metode. Guru merupakan kunci keberhasilan pendidikan. Cara mengajar guru sangat berpengaruh pada minat siswa belajar. Guru
dituntut
menguasai
materi
pelajaran
sekaligus
terampil
dalam
menyampaikan materi tersebut kepada siswa. Tegasnya, guru harus mengusai ragam metode pembelajaran aktif dan media pembelajaran baik visual, audio, maupun audio-visual. Untuk menciptakan suasana belajar siswa aktif, maka diperlukan pemilihan metode yang tepat. Ekonomi merupakan mata pelajaran yang mempelajari tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan/atau distribusi. Luasnya ilmu ekonomi dan terbatasnya waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran membuat mata pelajaran ini dibatasi dan difokuskan kepada fenomena empirik ekonomi yang ada di sekitar peserta didik, sehingga peserta didik dapat merekam peristiwa ekonomi yang terjadi disekitar lingkungannya dan mengambil manfaat untuk kehidupannya yang lebih baik. Pelajaran ekonomi dalam kurikulum 2013 merupakan mata pelajaran yang harus dikuasai siswa bidang ilmu ilmu sosial. Pembelajaran ekonomi yang diperlukan saat ini adalah pembelajaran yang dapat meningkatkan pola pikir kreatif dan inovatif, serta keaktifan siswa. Dengan terlibatnya siswa secara aktif
4
dalam pembelajaran, maka siswa akan merasa senang dan tertarik dalam pembelajaran. Sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat semakin baik. Salah satu materi pelajaran ekonomi di SMA kelas XI semester II adalah pasar modal. Dalam materi pasar modal ini diperlukan pemahaman konsep yang mendalam. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di SMA N 11 Semarang diketahui bahwa hasil belajar mata pelajaran ekonomi di kelas XI IIS belum optimal. Hal ini bisa dilihat dari hasil ulangan harian siswa kelas XI materi pasar modal yang masih kurang dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah yaitu 75. Berikut ini data hasil ulangan harian siswa kelas XI IIS materi pasar modal di SMA N 11 Semarang tahun ajaran 2013/2014 pada semester ganjil. Tabel 1.1 Hasil Ulangan Harian Siswa Kelas XI IIS No.
Kelas
Jumlah
Nilai
Persentase
Nilai
Persentase
Siswa
< 75
(%)
≥ 75
(%)
1.
XI IIS 1
34
8
23,5%
26
76,5%
2.
XI IIS 2
32
15
46,9%
17
53,1%
3.
XI IIS 3
32
11
34,4%
21
65,6%
4.
XI IIS 4
34
12
35,3%
22
64,7%
5.
XI IIS 5
34
13
38,2%
21
61,8%
6.
XI IIS 6
35
18
51,4
17
48,6%
201
77
38,3%
124
61,7 %
Jumlah
Sumber : Dokumen SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2013/2014 Tabel 1.1 menunujukan bahwa dari jumlah siswa 201 terlihat siswa yang nilainya masih kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah
5
ditetapkan sebanyak 77 atau 38,3%. Untuk SMA N 11 Semarang yang berakreditasi “A”, 38,3% siswa yang belum tuntas merupakan masalah yang harus diatasi. Ketidaktuntasan siswa dikarenakan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu siswa menganggap ekonomi merupakan mata pelajaran yang membutuhkan pemahaman konsep yang mendalam sehingga sulit untuk dipahami. Selain itu mata pelajaran ekonomi merupakan mata pelajaran yang lebih banyak teori dari pada prakteknya sehingga siswa akan merasa bosan jika tidak menggunakan model pembelajaran yang tepat. Menurut pengamatan penulis, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa antusias siswa dalam mengikuti mata pelajaran ini sangat rendah. Hal ini terlihat pada saat proses belajar mengajar berlangsung, partisipasi aktif dari siswa masih kurang. Pada SMA N 11 Semarang menerapkan kurikulum 2013 namun guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu ceramah, tanya jawab dan diskusi. Metode ceramah dirasa membosankan bagi siswa dan siswa cenderung menghafal materi dari pada melogika. Untuk siswa yang mudah menghafal, hal ini bukan suatu masalalah. Namun bagi siswa yang sulit untuk menghafal, hal ini merupakan suatu masalah. Diskusipun porsinya juga sangat kecil dibandingkan dengan penggunaan metode ceramah pada saat proses belajar mengajar. Sehingga fokus pembelajaran hanya terpusat pada guru dan kurang ada partisipasi siswa yang berarti. Pada saat sesi tanya jawab, sangat jarang ada siswa yang bertanya. Ketika sesi diskusi dilakukan, siswa yang aktif hanya beberapa siswa tertentu saja. Sehingga hanya siswa yang aktif sajalah yang bisa menyerap materi dengan baik serta mendapatkan nilai baik juga. Ketidakaktifan dari siswa
6
dalam proses belajar mengajar
ini berdampak pada rendahnya tingkat
pemahaman siswa pada mata pelajaran ekonomi. Pemahaman yang rendah mengakibatkan siswa mengalami kesulitan ketika memecahkan kasus yang diberikan oleh guru. Selain itu di sana juga memiliki ketarbatasan bahan ajar dimana buku pegangan materi yang digunakan dalam proses pembelajaran digunakan untuk semua kelas IIS secara bergantian dan tidak bisa digunakan untuk belajar di rumah. Siswa hanya menggunakan LKS dan mengandalkan penjelasan yang disampaikan dari guru pada saat proses pembelajaran di kelas yaitu dengan cara mencatat penjelasan-penjelasan yang disampaikan oleh guru sehingga siswa kurang berkonsentrasi terhadap materi apa yang disampaikan. Faktor-faktor tersebut di atas merupakan penyebab menurunnya kualitas pembelajaran ekonomi pada siswa jurusan IIS. Hal inilah yang menyebabkan masih banyaknya siswa yang mendapatkan nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Salah satu materi pelajaran ekonomi di SMA kelas XI IIS semester II adalah pasar modal. Dalam materi pasar modal ini diperlukan pemahaman konsep yang mendalam. Pasar modal adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Materi pasar modal ini banyak menuntut siswa untuk dapat mendeskripsikan pasar modal dalam perekonomian. Sehingga materi ini membutuhkan pemahaman yang sangat mendalam serta keterampilan dan penalaran dalam mempelajarinya. Tidaklah mudah untuk mempelajari mekanisme perdagangan saham dan investasi di pasar
7
modal, seorang siswa harus benar-benar memahami konsep materi pasar modal. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa ekonomi khususnya pada materi pasar modal diperlukan suatu metode pembelajaran yang mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik untuk kedepannya. Berdasarkan data di atas maka diperlukan pemecahan masalah untuk mengoptimalkan pembelajaran ekonomi sehingga keberhasilan dan target ketuntasan belajar tercapai serta membuat mata pelajaran ekonomi menjadi lebih mudah dipahami dan menarik minat siswa untuk belajar lebih giat belajar. Untuk mengatasi masalah di atas maka dibuatlah suatu inovasi agar siswa mudah memahami materi dan tidak merasa bosan atau jenuh dengan pelajaran ekonomi yang terlalu monoton dengan metede ceramah atau diskusi. Model pembelajaran ceramah
memang
tidak
bisa
dihilangkan,
tetapi
guru
dituntut
untuk
mengembangkan kreativitasnya dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran yang relatif banyak melibatkan keaktifan siswa dan menciptakan inovasi sehingga pembelajaran berlangsung menyenangkan. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar adalah model pembelajaran kooperatif (Hasan, 2011). Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, model pembelajaran yang diutamakan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran Inkuiri (Inquiry Based Learning), model pembelajaran Discovery (Discovery Learning), model pembelajaran berbasis projek (Project Based Learning), dan model pembelajaran berbasis permasalahan (Problem Based Learning). Empat model pembelajaran
8
tersebut merupakan model pembelajaran yang diutamakan pada kurikulum 2013 namun tidak menutup kemungkinan jika pada proses pembelajaran diterapkan model pembelajaran selain empat model tersebut. Penerapan model pembelajaran di atas merangsang siswa melalui berbagai masalah yang ditemukan kemudian dipecahkan sehingga siswa harus pandai menganalisis berbagai permasalahan. Sedangkan permasalahan yang menyebabkan banyaknya siswa yang memperoleh nilai < KKM pada kelas XI IIS SMA N 11 Semarang yaitu
siswa kurang
memahami materi pokok pasar modal, antusias siswa yang rendah terhadap proses pembelajaran, serta siswa merasa bosan dengan pembelajaran yang sudah ditepkan sehingga membutuhkan motivasi dan bantuan dari guru serta teman sebaya untuk saling membantu memahami materi. Maka dari itu peneliti mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif yang memiliki beberapa tipe pendekatan yang dapat dipilih sebagai alternatif dalam pembelajaran. Pembelajaran kooperatif menurut Slavin (1995) adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang, dengan struktur kelompok yang heterogen. Kelompok heterogen terdiri dari campuran kemampuan siswa dan jenis kelamin. Mereka belajar bersama-sama, saling membantu antar satu dengan yang lain dalam belajar atau menyelesaikan tugas kelompok dan memastikan bahwa setiap orang dalam kelompok mencapai tujuan atau tugas yang telah ditentukan sebelumnya. Pembelajaran kooperatif tidak akan membosankan jika pembelajarannya menggunakan metode permainan. Banyak orang beranggapan bahwa bermain dan belajar adalah sesuatu yang bertolak
9
belakang. Banyak bermain akan mengurangi waktu belajar, begitu kata para orangtua. Sedangkan menurut anak, bermain itu menyenangkan dan belajar itu menjemukan. Bermain kadang disamakan dengan main-main yang lebih bernada sepele, tidak serius dan dianggap sebagai tindakan yang hanya dilakukan oleh anak kecil. Padahal banyak aspek yang terkandung dalam bermain terlebih bermain yang memiliki unsur pendidikan. Bermain mengandung aspek kegembiraan, kelegaan, kenikmatan yang intensif, bebas dari ketegangan atau kedukaan, bersifat memerdekakan jiwa. Permainan manusia sangat erat dan ekspresi diri, spontanitas, melatih pribadi untuk siap melewati persaingan, siap menerima kemenangan sekaligus siap menerima kekalahan, dan aktualisasi diri sehingga permainan bersifat mendewasakan. Melalui bermain, seseorang belajar banyak tentang kehidupan baik itu belajar kemandirian, keberanian, sosialisasi, kepemimpinan dan menyadari arti akan eksistensi dirinya berarti bangkitnya minat adanya keterlibatan penuh,
serta terciptanya
makna, pemahaman
dan nilai yang
membahagiakan bagi diri si pembelajar. Membahagiakan diri bagi si pembelajar memiliki arti permainan dapat membangkitkan minat dengan adanya keterlibatan penuh, serta terciptanya makna, serta pemahaman (penguasaan atas materi). Pembelajaran kooperatif yang tepat untuk bermain sambil belajar mengenai ekonomi adalah pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT). TGT adalah suatu metode pembelajaran kooperatif yang di dalamnya terdapat unsur permainan akademik atau turnamen untuk mengganti tes individu. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT dibutuhkan media untuk
10
mempermudah guru menyampaikan kalimat yang kurang mampu diucapkan melalui kata-kata tertentu. Di era modern ini sudah banyak media pembelajaran menggunakan teknologi yang canggih, namun media pembelajaran berbasis teknologi tidak memungkinkan untuk diterapkan dan dimainkan secara leluasa oleh siswa pada pembelajaran kooperatif tipe TGT sehingga kurang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT ini akan menggunakan media permainan monopoli. Monopoli adalah salah satu jenis permainan ketangkasan dalam berstrategi. Dalam memainkannya seseorang harus pandai dalam mengatur siasat, mengatur keuangan serta mempu mengembangkan imajinasi untuk berfikir bagaimana bisa memenangkan permainan. Permainan monopoli terdiri dari satu papan permainan yang dilengkapi dengan kartu soal, kartu kesempatan, dadu dan kocokan. Untuk reward, peserta didik diberi point. Pada proses kegiatan pembelajaran, peserta didik dibagi menjadi enam kelompok dengan anggota masing-masing 5-6 orang. Setiap kelompok mendapatkan media pembelajaran berupa papan monopoli dan perlengkapan lainnya. Mula-mula pemain dibagikan sejumlah uang sebagai modal awal untuk membeli tanah. Setiap pemain mendapat giliran satu kali untuk melakukan permainan dalam sekali putaran dengan cara melempar dadu dan berjalan sesuai jumlah angka dadu yang keluar. Setelah berhenti pemain mengambil kartu soal dan menjawab pertanyaannya, jika benar akan mendapat poin. Jika pemain berhenti di tanah yang belum dibeli, maka bisa membelinya dengan sejumlah uang dengan harga yang telah ditetapkan. Jika pemain berhenti di tanah yang sudah dibeli maka harus membayar uang sesuai
11
ketentuan kepada pemilik. Jika pemain berhenti di “kesempatan” maka harus mengambil kartu kesempatan dan mengikuti petunjuk yang ada dalam kartu tersebut. Jika pemain sudah melakukan satu putaran maka mendapatkan sejumlah uang sesuai ketentuan. Jumlah reward tersebutlah yang nantinya akan mementukan juaranya. Permainan selesai jika kartu soal telah habis. Pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournamen (TGT) dengan media permainan monopoli sebagai model pembelajaran pada dasarnya merupakan sebuah variasi permainan diskusi kelompok. Model ini digunakan untuk materi pelajaran yang membutuhkan pemahaman konsep yang mendalam sehingga sangat tepat digunakan dalam mata pelajaran ekonomi khususnya materi pokok pasar modal karena di dalamnya dibutuhkan pemahaman konsep-konsep yang mendalam. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan media permainan monopoli dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal didukung oleh penelitian dari Wyk (2011) yang menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi tipe Teams Games Tournaments
(TGT)
lebih
efektif
dibandingkan
dengan
pembelajaran
menggunakan metode ceramah. Selain itu penelitian yang dilakukan Susanto, dkk (2012) menyatakan bahwa
media permainan monopoli
sebagai
media
pembelajaran untuk siswa SMA kelas XI IPA pada materi sel layak dan dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran biologi dengan topik sel. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Vikagustanti, dkk (2014) yang menunjukkan bahwa media pembelajaran monopoli IPA tema organisasi kehidupan dapat dikatakan layak oleh pakar sesuai dengan indikator kelayakan
12
yang ditetapkan BSNP. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran monopoli IPA berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Berdasarkan masalah latar belakang dan penelitian terdahulu, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran TGT dengan media permainan monopoli untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Adapun judul penelitian ini adalah EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAME
TOURNAMENT
(TGT)
DENGAN
MEDIA
PERMAINAN
MONOPOLI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI POKOK PASAR MODAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IIS SMA N 11 SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015. 1.2
Rumusan Masalah
1.
Apakah pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Materi pokok Pasar Modal Kelas XI IIS SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015?
2.
Apakah pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli lebih efektif meningkatkan hasil belajar pada materi pokok pasar modal dibandingkan dengan menggunakan model konvensional (ceramah dan diskusi)?
1.3
Tujuan Penelitian
13
Tujuan penelitian sesuai dengan rumusan masalah di atas adalah : 1.
Untuk mengetahui apakah Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tornament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi materi pokok pasar modal Kelas XI IIS SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015.
2.
Untuk mengetahui apakah Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli lebih efektif meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi materi pokok pasar modal dibandingkan dengan menggunakan model konvensional (ceramah dan diskusi).
1.4
Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :
1.
Manfaat Teoritis a.
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian dalam menambah
pengetahuan
dalam
bidang
pendidikan
khususnya
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournamen (TGT) dengan media permainan monopoli sebagai upaya meningkatkan pemahaman siswa untuk meningkatkan materi ekonomi. b.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Susanto, dkk. (2012) karena dalam penggunaan media permainan monopoli, penulis mendesain sendiri media permainan monopoli
14
sehingga dapat dijadikan
sebagai referensi media pembelajaran
ekonomi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. c.
Jika penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Vikagustanti, dkk. (2014) hanya fokus dengan media permainan monopoli, kali ini penulis mencoba menggunakan tipe TGT yang dimana model pembelajaran ini mengajak siswa untuk belajar dengan berlomba-lomba mencapai hasil yang maksimal. Sehingga penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian dalam meningkatkan hasil belajar siswa khususnya bagi yang ingin menerapkan model pembelajaran yang menyenangkan yaitu belajar sambil bermain.
2.
Manfaat Praktis a.
Bagi siswa Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar baru dan diharapkan dengan adanya model pembelajaran ini, belajar menjadi lebih mudah dan menyenangkan dan tentunya dengan hasil yang lebih baik.
b.
Bagi guru Penelitian ini diharapkan dapat sebagai alternatif guru untuk memilih model pembelajaran yang variatif, sehingga akan meningktkan motivasi belajar siswa.
c.
Bagi sekolah
15
Penelitian ini diharapkan dapat memeberikan informasi mengenai model pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran ekonomi di sekolah.
BAB II TELAAH TEORI 2.1
Teori Pembelajaran
2.1.1 Teori Hasil Belajar Hasil
belajar
merupakan
tujuan
akhir
dilaksanakannya
kegiatan
pembelajaran di sekolah. Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan yang positif yang kemudian disebut dengan proses belajar. Akhir dari proses belajar adalah perolehan suatu hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa di kelas terkumpul dalam himpunan hasil belajar kelas. Semua hasil belajar tersebut merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar di akhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, sedangkan dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2009:3). Hasil belajar dapat diketahui dengan melakukan tes dan pengukuran. Tes dan pengukuran memerlukan alat sebagai pengumpul data yang disebut dengan instrumen penilaian hasil belajar. Instrumen dibagi menjadi dua bagian, yakni tes dan non tes (Wahidmurni, dkk. 2010:28). Hasil belajar nampak dalam perubahan tingkah laku, secara teknik dirumuskan dalam sebuah pertanyaan verbal melalui
16
tujuan pengajaran (tujuan instruksional). Dengan perkataan lain rumusan tujuan pengajaran berisikan hasil belajar yang diharapkan dikuasai siswa yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik (Sudjana, 2014:49). Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni: penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak yang terdiri atas enam aspek, yakni: gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, kemampuan di bidang fisik, gerakan keterampilan, dan gerakan ekspresif dan interpretatif. 2.1.2 Pembelajaran Menurut Aliran Kognitif Psikologi kognitif menyatakan bahwa perilaku manusia tidak ditentukan oleh stimulus yang berada di luar dirinya, melainkan oleh faktor yang ada pada dirinya sendiri. Faktor-faktor itu berupa kemampuan atau potensi yang berfungsi untuk mengenal dunia luar, dan dengan pengenalan itu manusia mampu memberikan respon terhadap stimulus. Berdasarkan pada pandangan itu, teoripsikologi kognitif memandang belajar sebagai proses pemfungsian unsurunsur kognisi, terutama unsur pikiran, untuk dapat mengenal dan memahami stimulus yang datang dari luar. Dengan kata lain, aktivitas belajar pada diri manusia ditekankan pada proses internal dalam berpikir, yakni proses pengolahan informasi (Rifa’i dan Catharina, 2012:105-106).
17
Tiga tokoh penting dalam pengembangan pembelajaran menurut aliran kognitif adalah Piaget, Bruner, dan Ausubel. Berikut adalah garis besar prinsipprinsip pembelajaran yang dikemukakan ketiga tokoh tersebut. 1)
Jean Piaget Piaget mengemukakan tiga prinsip utama pembelajaran yaitu belajar aktif, belajar lewat interaksi sosial, dan belajar lewat pengalaman sendiri. a.
Belajar aktif Proses pembelajaran adalah proses aktif, karena pengetahuan terbentuk dari dalam subjek belajar. Untuk membantu perkembangan anak, kepadanya perlu diciptakan suatu kondisi belajar yang memungkinkan anak belajar sendiri, misalnya melkukan percobaan, manipulasi simbol-simbol, mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban sendiri, membanding-bandingkan penemuan sendiri dengan penemuan temannnya.
b.
Belajar lewat interaksi sosial Dalam belajar perlu diciptakan suasana yang memungkinkan terjadinye interaksi di antara subjek belajar. Piaget percaya bahwa belajar bersama, baik di antara sesama, anak-anak maupun dengan orang dewasa akan membantu perkembangan kognitif mereka. Tanpa interaksi sosial perkembangan kognitif anak akan tetap bersifat egosentris. Sebaliknya lewat interaksi sosial, perkembangan kognitif anak akan mengarah ke banyak pandangan, artinya khasanah kognitif
18
anak akan diperkaya dengan macam-macam sudut pandangan dan alternatif tindakan.
c.
Belajar lewat pengalaman sendiri Perkembangan kognitif anak akan lebih berarti apabila didasarkan pada
pengalaman
nyata
dari
pada
bahasa
ang
digunakan
berkomunikasi. Bahasa memang memegang peranan penting dalam perkembangan kognitif, namun jika menggunakan bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi tanpa pernah karena pengalaman sendiri, maka perkembangan kognitif anak cenderung mengarah ke verbalisme. Pembelajaran di sekolah hendaknya dimulai dengan memberikan pengalaman-pengalaman nyata dari pada dengan pemberitahuan-pemberitahua,
atau
pertanyaan-pertanyaan
yang
jawabannnya harus persis seperti yang dimaui pendidik. Di samping akan membelenggu anak, dan tiada interaksi sosial, belajar verbal tidak menunjang perkembangan kognitif anak yang lebih bermakna. Oleh karena itu Piaget sependapat dengan prinsip pendidikan dari konkrit ke abstrak dari khusus ke umum. 2)
Brunner Dalam upaya memperbaiki pendidikan di Sekolah Dasar dan sekolah Menengah, di Amerika, JA Brunner mengemukakan empat pokok utama dalam belajar yang perlu diintegrasikan dalam kurikulum sekolah dan
19
pembelajarannya. Ia menyatakan bahwa dalam belajar ada empat hal pokok penting yang perlu diperhatikan yaitu peranan pengalaman struktur pengetahuan,
kesiapan
mempelajari
sesuatu,
intuisi
dan
cara
membangkitkan motivasi belajar. Maka dalam pengajaran di sekolah Brunner mengajukan bahwa dalam pembelajaran hendaknya mencakup:
3)
a.
Pengalaman-pengalaman optimal untuk mau dan dapat belajar
b.
Penstrukturan pengetahuan untuk pemahaman optimal
c.
Perincian urutan penyajian materi pelajaran
d.
Cara pemberian penguatan
David Assubel Sebagai pelopor aliran kognitif, David Assubel mengemukakan teori belajar bermakna. Belajar bermakna adalah proses mengaitkan informasi baru dengan konsep-konsep yang relevan dan terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Selanjutnya dikatakan bahwa pembelajaran dapat menimbulkan belajar bermakna jika memenuhi prasyarat yaitu: (1) Materi yang akan dipelajari bermakna secara potensial, dan (2) anak yang belajar bertujuan melaksanakan belajar bermakna. Kebermaknaan materi pelajaran secara potensial tergantung dari materi itu memiliki kebermanaan logis dan gagasan-gagasan yang relevan harus terdapat dalam struktur kognitif peserta didik. Berdasarkan pandangannnya tentang belajar bermakna, maka David Assubel mengajukan empat prinsip pembelajaran yaitu: a.
Kerangka cantolan (Advance Organizer)
20
Pengatur awal atau bahan pengait dapat digunakan pendidik dalam membantu mengaitkan konsep lama dengan konsep baru yang lebih tinggi maknanya. Penggunaan pengatur awal yang tepat dapat meningkatkan pemahaman berbagai macam materi pelajaran, terutama materi pelajaran yang telah mempunyai struktur yang teratur. Pada saatmengawali pembelajaran dengan presentasi suatu materi pokok sebaliknya kerangka cantolan itu digunakan, sehingga pembelajaran akan lebih bermakna. b.
Diferensiasi program Dalam proses pembelajaran bermakna perlu ada pengembangan dan elaborasi konsep-konsep. Caranya unsur yang paling umum dan inklusif diperkenalkan dahulu kemudian baru yang lebih mendetil, berarti proses pembelajaran dari umum ke khusus.
c.
Belajar superordinat Belajar superordinat adalah proses struktur kognitif yang mengalami pertumbuhan ke arah deferensiasi. Ia terjadi sejak perolehan informasi dan diasosiasikan dengan konsep dalam struktur kognitif tersebut. Proses belajar tersebut akan terus berlangsung hingga pada sutu saat ditemukan hal-hal baru. Belajar superordinat akan terjadi bila konsepkonsep yang telah dipelajari sebelumnya merupakan unsur-unsur dari suatu konsep yang lebih luas dan inklusif.
d.
Penyesuaian integratif
21
Pada suatu saat peserta didik kemungkinan akan menghadapi kenyataan bahwa dua atau lebih nama konsep digunakan untuk menyatakan konsep yang sama atau bila nama yang sama diterapkan pada lebih satu konsep. Untuk mengatasi pernyataan tentang kognitif itu, Ausubel mengajukan konsep pembelajaran penyesuaian integratif. Caranya, materi pelajaran disusun sedemikian rupa, sehingga pendidik dapat menggunakan hierarki-hierarki konseptual ke atas dan ke bawah selama informasi disajikan. 2.1.3 Pembelajaran Menurut Teori Kontemporer Pembelajaran teori kontemporer yang dimaksud di sini adalah pembelajaran berdasarkan teori belajar konstruktivisme. Biarpun pembelajaran konstruktivisme dilihat dari pandangannya bagaimana proses belajar itu terjadi, sebenarnaya tidak berbeda dengan pandangan pengikut kognitif, seperti Piaget, Brunner, dan Ausubel. Hanya saja para konstruktivisme seperti Von Glaseersfeld, Bettencourt, mengembangkan lebih lanjut fungsi kognitif itu dalam mengkonstruksi pengetahuan. Pembelajaran berfungsi membekali kemampuan peserta didik mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan dalam belajar. Sesuai dengan prinsip belajar teori konstruktivisme maka dalam pembelajarannya nampak ada pergeseran fungsi pendidik dan buku sumber berbagai sumber informasi. Dalam kaitan informasi peserta didik mempunyai kemampuan mengakses beraga informasi yang dapat digunakan untuk belajar. Maka pendidik lebih berfungsi membekali kemampuan peserta didik dalam menyeleksi informasi yang dibutuhkan.
22
Pembelajaran konstruktivisme mengkritisi konsep pembelajaran yang selama ini, belajar-mengajar dalam arti cenderung berpusat pada pendidik di pihak lain cenderung berpusat pada subjek belajar. Karena konstruktivisme berpegang kepada pandangan keaktifan peserta didik dalam mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan interaksinya dalam pengalaman belajar yang diperoleh. Maka dalam kaitan ini pengajar dan peserta didik sama-sama aktif, peserta didik aktif mengkonstruksi
pengetahuan
dan
pengajar
sebagai
fasilitator.
Bentuk
pembelajaran student-centered learning strategic dilaksanakan melalui belajar aktif, belajar mandiri, belajar kooperatif dan kolaboratif, generative learning, dan problem-based learning. Model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan teori konstruktivisme yang cukup terkenal sekarang adalah pembelajaran quantum. Pengertian quantum teachingmencakup dan dapat dipahami melalui tiga hal yaitu: quantum, pemercepatan belajar, dan fasilitasi. Quantum berarti interaksi yang berarti mengubah energi menjadi cahaya. Pemercepatan belajar, berarti menyingkirkan hambatan yang menghalangi proses belajar alamiah dengan secara sengaja menggunakan musik, mewarnai lingkungan sekeliling, menyusun bahan pengajaran yang sesuai, cara efektif penyajian, dan keterlibatan aktif. Fasilitasi, artinya memudahkan segala hal. Fasilitasi juga termasuk penyediaan alat-alat bantu yang memudahkan peserta didik belajar. Berdasarkan keterangan di atas disimpulkan
bahwa
quantum
teaching
adalah
upaya
pendidik
untuk
mengorkestrasikan berbagai interaksi dalam proses pembelajaran menjadi cahaya yang melejitkan prestasi peserta didik, dengan menyingkirkan hambatan belajar
23
melalui penggunaan cara dan alat yang tepat, sehingga peserta didik dapat belajar secara mudah dan alami. 2.2
Hasil Belajar Hasil belajar salah satu bagian terpenting dalam pembelajaran karena
merupakan tolak ukur untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar, dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik (Sudjana, 2009:3). Dimyati dan Mudjiono (2006:3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar. Benjamin S. Bloom (Dimyati dan Mudjiono, 2006:26-27) menyebutkan enam jenis perilaku ranah kognitif, sebagai berikut: a.
Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip, atau metode.
b.
Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari.
c.
Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. Misalnya, menggunakan prinsip.
24
d.
Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagianbagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya mengurangi masalah menjadi bagian yang telah kecil.
e.
Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. Misalnya kemampuan menyusun suatu program. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. misalnya, kemampuan menilai hasil ulangan. Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Untuk mengukur hasil belajar siswa, guru biasanya melakukan penilaian atau evaluasi. Pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik dapat dibagi menjadi 2 macam penilaian yaitu penilaian berbasis kelas dan penilaian kompetensi. Penilaian berbasis kelas adalah penilaian yang dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran, sedangkan penilaian kompetensi merupakan penilaian formatif dan sumatif terhadap ketuntasan pencapaian hasil peserta didik setelah menyelesaikan satu materi pokok. Hasil penilaian kompetensi inilah yang dijadikan sebagai indikator hasil belajar siswa. 2.3
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Berhasil atau tidaknya pencapaian hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Sudjana (2014:39-43) menyebutkan hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang
25
dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Seperti dikemukakan oleh Clark bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Di samping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada faktor lain seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis. Faktor tersebut menarik banyak perhatian para ahli pendidik untuk diteliti, seberapa jauh kontribusi/sumbangan yang diberikan oleh faktor tersebut terhadap hasil belajar siswa. Adanya pengaruh dari dalam diri siswa, merupakan hal yang logis dan wajar, sebab hakikat perbuatan belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang diniati dan disadarinya. Siswa harus merasakan, adanya suatu kebutuhan untuk belajar dan berprestasi. Ia harus berusaha mengarahkan segala daya dan upaya untuk dapat mencapainya. Namun demikian, hasil yang dapat diraih masih juga bergantung dari lingkungan. Artinya, ada faktor-faktor yang berada di luar dirinya yang dapat menentukan atau mempengaruhi hasil belajar yang dicapai. Salah satu lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah ialah kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran adalah tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran. Carrol (Sabri, 2007:46) mengemukakan hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran. Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh lima faktor, yakni (a) bakat pelajar, (b) waktu yang tersedia untuk belajar, (c) waktu yang diperlukan siswa untuk menjelaskan pelajaran, (d)
26
kualitas pengajaran, dan (e) kemampuan individu. Empat faktor yang disebut di atas (a b c e) berkenaan dengan kemampuan individu dan faktor (d) adalah faktor di luar individu (lingkungan). Salah satu yang diduga mempengaruhi kualitas pengajaran adalah variabel guru. Cukup beralasan mengapa guru mempunyai pengaruh dominan terhadap kualitas pengajaran, sebab guru adalah sutradara dan sekaligus aktor dalam proses pengajaran. Ini tidaklah berarti mengesampingkan variabel lain seperti buku pelajaran, alat bantu pengajaran, dan lain-lain. Dari variabel guru yang paling dominan mempengaruhi kualitas pengajaran adalah kompetensi profesional yang dimilikinya. Di samping faktor guru, kualitas pengajaran dipengaruhi juga oleh karakteristik kelas. Variabel karakteristik kelas antara lain: a.
Besarnya kelas Artinya, banyak sedikitnya jumlah siswa yang belajar. Ukuran yang biasanya digunakan adalah ratio guru dengan siswa. Pada umumnya dipakai ratio 1:40, artinya satu orang guru melayani 40 siswa.
b.
Suasana belajar Suasana belajar yang demokratis akan memberi peluang mencapai hasil belajar yang optimal, dibandingkan dengan suasana belajar yang kaku, disiplin yang ketat dengan otorisasi ada pada guru.
c.
Fasilitas dan sumber belajar yang tersedia Kelas harus diusahakan sebagai laboratorium belajar bagi siswa. Artinya kelas harus menyediakan berbagai sumber belajar seperti buku pelajaran, alat peraga, dan lain-lain.
27
Faktor lain yang mempengaruhi kualitas pengajaran di sekolah adalah karakteristik sekolah itu sendiri. Karakteristik sekolah berkaitan dengan disiplin sekolah, perpustakaan yang ada di sekolah, letak geografis sekolah, lingkungan sekolah, estetika dalam arti sekolah memberikan perasaan nyaman dan kepuasan belajar, bersih, rapi, dan teratur. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada tiga unsur dalam kualitas pengajaran yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, yakni: kompetensi guru, karakteristik kelas, dan karakteristik sekolah. 2.4
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN Efektifitas adalah suatu keadaan yang mengandung pengertian mengenai
terjadinya efek atau akibat yang dikehendaki seseorang. Efektifitas berkaitan dengan pencapaian target yang berkaitan dengan pencapaian untuk kerja secara maksimal, dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan waktu. Efektifitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target yang dicapai (Mulyasa, 2004:132-133). Mengajar yang efektif ialah mengajar yang dapat membawa belajar siswa yang efektif pula. Belajar di sini adalah suatu aktivitas mencari, menemukan dan melihat pokok masalah. Siswa berusaha memecahkan masalah termasuk pendapat bahwa bila seseorang memiliki motor skill atau mampu dapat menciptakan puisi atau simfoni, maka dia telah menghasilkan masalah dan menemukan kesimpulan (Slameto, 2010:92). Mengajar yang efektif diperlukan syarat-syarat sebagai berikut: 1.
Belajar secara aktif, baik mental maupun fisik. Di dlam belajar siswa harus mengalami aktivitas mental, misalnya pelajar dapat mengembangkan
28
kemampuan intelektualnya, kemampuan berpikir kritis, kemampuan menganalisis,
kemampuan
mengucapkan
pengetahuannya
dan
lain
sebagainya, tetapi juga mengalami aktivitas jasmani seperti mengerjakan sesuatu, menyusun intisatri pelajaran, membuat peta, dan lain-lain. 2.
Guru harus mempergunakan banyak metode pada waktu mengajar. Variasi metode mengakibatkan penyajian bahan pelajaran lebih menarik perhatian siswa, mudah diterima siswa, dan kelas menjadi hidup.
3.
Motivasi, hal ini sangat berperan pada kemajuan, perkembangan siswa selanjutnya melalui proses belajar. Bila motivasi guru tepat mengenai sasaran akan meningkatkan kegiatan belajar. Dengan tujuan yang jelas siswa akan belajar lebih tekun, lebih giat dan bersemangat.
4.
Kurikulum yang baik dan seimbang. Kurikulum sekolah yang memenuhi tuntutan masyarakat dikatakan bahwa kurikulum itu baik dan seimbang. Kurikulum ini juga harus mampu mengembangkan segala segi kepribadian siswa, di samping kebutuhan siswa sebagai anggota masyarakat.
5.
Guru perlu mempertimbangkan perbedaan individual. Guru tidak cukup hanya merencanakan pengajaran klasikal, karena masing-masing siswa mempunyai perbedaan dalam beberapa segi, misalnya intelegensi, bakat, tingkah laku, sikap, dan lain-lain. Hal itu mengharuskan guru untuk membuat perencanaan secara individual pula, agar dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan siswa secara individual.
6.
Guru akan mengajar efektif bila selalu membuat perencanaan sebelum mengajar. Dengan persiapan mengajar guru akan mantap di depan kelas,
29
perencanaan yang matang dapat menimbulkan banyak inisiatif dan daya kreatif guru waktu mengajar, dapat meningkatkan interaksi belajar mengajar antara guru dan siswa. 7.
Pengaruh guru yang sugestif perlu diberikan pula kepada siswa. Sugesti yang kuat akan merangsang siswa untuk lebih giat belajar.
8.
Seorang guru harus memiliki keberartian menghadapi siswa-siswanya, juga masalah-masalah yang timbul waktu proses belajar mengajar berlangsung.
9.
Guru harus mampu menciptakan suasana yang demokratis di sekolah. Lingkungan yang saling menghormati, dapat mengerti kebutuhan siswa, bertenggang rasa, memberi kesempatan pada siswa untuk belajar sendiri, berpendapat sendiri, berdiskusi untuk mencari jalan keluar bila menghadapi masalah,
akan
mengembangkan
kemampuan
berfikir
siswa,
cara
memecahkan masalah, dan lain-lain 10.
Pada penyajian bahan pelajaran pada siswa, guru perlu memberikan masalah-masalah yang merangsang untuk berfikir.
11.
Semua pelajaran yang diberikan pada siswa perlu diintegrasikan, sehingga siswa memiliki pengetahuan yang terintegrasi, tidak terpisah-pisah seperti pada sistem pengajaran lama, yang memberikan siswa pelajaran secara terpisah-pisah satu sama lainnya.
12.
Pelajaran di sekolah perlu dihubungkan dengan kehidupan yang nyata di masyarakat. Bentuk-bentuk kehidupan di masyarakat di bawa ke sekolah, agar siswa mempelajarinya sesuai dengan kenyataannya.
30
13.
Dalam interaksi belajar mengajar, guru harus banyak memberi kebebasan pada siswa, untuk dapat menyelidiki sendiri, mengamati sendiri, belajar sendiri, belajar sendiri, mencari pemecahan maslah sendiri. Hal tersebut akan menumbuhkan rasa tanggung jawab yang besar terhadap apa yang dikerjakannya, dan kepercayaan pada diri sendiri, sehingga siswa tidak selalu menggantungkan diri pada orang lain.
14.
Pengajaran remidial. Banyak faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar. Guru perlu meneliti faktor-faktor itu agar dapat memberikan diagnosa kesulitan belajar dan menganalisis kesulitan-kesulitan itu. Dari sebab itu guru harus menyusun perencanaan pengajaran remidial pula, dan dilaksanakan bagi siswa yang memerlukan. Dengan remidial diharapkan interaksi belajar mengajar itu meningkat, atau dapat dikatakan guru melaksanakan mengajar yang efektif. (Slameto, 2010:92) Keefektifan pembelajaran biasanya diukur dengan tingkat pencapaian isi
belajar. Suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila memenuhi persyaratan utama keefektifan pengajaran, yaitu: 1.
Presentasi waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap KBM.
2.
Rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi diantara siswa.
3.
Ketetapan antara kandungan materi ajaran dengan kemampuan siswa (orientasi kemampuan belajar ) diutamakan.
31
4.
Mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif, mengembangkan struktur kelas yang mendukung butir (2), tanpa mengabaikan butir (4) (Soemosasmito, 1988 dalam Trianto, 2011:20).
2.5
Model Pembelajaran
2.5.1 Pengertian Model Pembelajaran Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalam buku-buku. Film, komputer, dan lain-lain (Joyce dalam Trianto 2007:5). Sedangkan menurut Supriyono (2010:46) model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagi pedoman bagi para pengajar dalam merencanakan aktifitas dalam belajar mengajar. Model pembelajaran terdiri atas model pembelajaran langsung, model pembelajaran kooperatif, dan model berbasis masalah (Supriono, 2010:46). 1.
Model Pembelajaran Langsung Pembelajaran lansung dikenal dengan sebutan active teaching. Penyebutan ini mengacu pada gaya mengajar dimana guru terlibat aktif dalam mengusung isi pembelajaran kepada seluruh siswa. Pembelajaran langsung dirancang
untuk
penguasaan
pengetahuan
prosedural,
pengetahuan
deklaratif, serta berbagai keterampilan. Pembelajaran langsung dimaksutkan
32
untuk menuntaskan dua hasil belajar yaitu penguasaan pengetahuan yang distrukturkan dengan baik dan penguasaan keterampilan. 2.
Model pembelajaran kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang dipimpin lebih oleh guru atau diarahkan oleh guru. Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsurr dasar pembelajaran kooperatif yang membedakan dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan.
3.
Model Pembelajaran Berbasis Masalah Model pembelajaran berbasis masalah dikembangkan berdasarkan konsepkonsep yang dicetuskan oleh Jereme Brunner. Konsep tersebut adalah belajar penemuan atau discovery laerning dan inquiry learning. Hal ini karena proses akhir discovery learning adalah penemuan, sedangkan inquiry learning proses akhir terletak pada kepuasan meneliti.Walaupun ada pendapat yang membedaan antara discovery laerning dan inquiry learning namun keduanya memiliki persamaan. Discovery laerning dan inquiry learning merupakan pembelajaran beraksentuasi pada masalah-masalah kontekstual. Keduanyan merupakan pembelajaran yang menekankan aktivitas penyelidikan meliputi proses informasi, transformasi, dan evaluasi.
2.5.2 Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan suatu pembelajaran kelompok dengan jumlah peserta didik 4-6 orang dengan gagasan untuk saling memotivasi antara anggotanya untuk saling membantu agar tercapainya suatu tujuan pembelajaran
33
yang maksimal. Berikut ini merupakan beberapa pengertian pembelajaran kooperatif menurut para ahli: 1.
Depdiknas (2003:5) “Pembelajaran Kooperatif (pembelajaran kooperatif) merupakan strategi pembelajaran melalui kelompok kecil siswa yang saling bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar”.
2.
Slavin (Isjoni, 2011:15) “In pembelajaran kooperatif methods, students work together in four member teams to master material initially presented by the teacher”.
Ini
berarti
bahwa
pembelajaran kooperatif atau
pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja kelompok-kelompok kecil berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang peserta didik lebih bergairah dalam belajar. Aplikasinya di dalam pembelajaran di kelas, model pembelajaran ini mengetengahkan realita kehidupan masyarakat yang dirasakan dan dialami oleh siswa dalam kesehariannya, dengan bantuk yang disederhanakan dalam kehidupan kelas. Model pembelajaran ini memandang bahwa keberhasilan dalam belajar bukan semata-mata harus diperoleh dari guru, melainkan bisa juga dari pihak lain yang terlibat dalam pembelajaran itu, yaitu teman sebaya. Keberhasilan belajar menurut model belajar ini bukan semata-mata ditentukan oleh kemampuan individu secara utuh, melainkan perolehan belajar itu akan semakin baik apabila dilakukan secara bersama-sama dalam kelompok-kelompok belajar kecil yang terstruktur dengan baik. Melalui belajar dari teman yang sebaya dan di bawah
34
bimbingan guru, maka proses penerimaan dan pemahaman siswa akan semakin mudah dan cepat terhadap materi yang dipelajari (Etin dan Raharjo, 2011:5). Tujuan Pembelajaran Kooperatif Menurut Slavin (Kodir, 2011:33) berbeda dengan kelompok tradisional yang menerapkan sistem kompetensi, yaitu keberhasilan individu diorientasikan pada kegagalan orang lain. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi, yaitu keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompok. Model pembelajaran kooperatif ini dikembangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran penting yang dirangkum oleh Ibrahim, yaitu sebagai berikut:
1.
Hasil belajar akademik Dalam belajar kooperatif meskipun mencakup beragam tujuan sosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan bahwa model struktur penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar pembelajaran kooperatif dapat memberi keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik.
2.
Penerimaan untuk meningkatkan perbedaan individu
35
Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, dan ketidakmampuannya. Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dari bebagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain. 3.
Pengembangan keterampilan sosial Tujuan penting ketiga pembelajaran koperatif adalah mengajarkan kepada siswa
keterampilan
bekerja
sama
dan
kolaborasi.
Keterampilan-
keterampilan sosial, penting dimiliki oleh siswa sebab saat ini banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial. Agar benar-benar mencerminkan pembelajaran kooperatif, maka perlu diperhatikan elemen-elemen pembelajaran kooperatif sebagai berikut (Anita Lie, 2005:18-20): a.
Saling ketergantungan positif Keberhasilan suatu karya sangat bergantung pada usaha setiap anggotanya.
Wartawan mencari dan menulis berita, redaksi mengedit, dan tukang ketik mengetik tulisan tersebut. Rantai kerja sama ini berlanjut terus sampai dengan mereka yang di bagian percetakan dan loper surat kabar. Semua orang ini bekerja demi tercapainya satu tujuan yang sama, yaitu terbitnya sebuah surat kabar dan sampainya surat kabar tersebut di tangan pembaca. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan
36
tugasnya sendiri agar yang lain bisa mencapai tujuan mereka. Dalam metode jigsaw, Aronson menyarankan jumlah anggota kelompok dibatasi sampai dengan empat orang saja dan keempat anggota ini ditugaskan membaca bagian yang berlainan. Keempat anggota ini lalu berkumpuldan bertukar informassi. Selanjutnya, pengajar akan mengevaluasi mereka mengenai seluruh bagian. Dengan cara ini, mau tidak mau setiap anggota merasa bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya agar yang lain bisa berhasil. Penilaian juga dilakukan dengan cara yang unik, setiap siswa mendapat nilainya sendiri dan nilai kelompok. Nilai kelompok dibentuk dari sumbangan setiap anggota. Untuk menjaga keadilan, setiap anggota menyumbangkan poin di atas nilai rata-rata mereka. Misalnya, nilai rata-rata si A adalah 65 don kali ini dia mendapat 72, dia akan menyumbangkan 7 poin untuk nilai kelompok mereka. Dengan demikian, setiap siswa akan bisa mempunyai kesempatan untuk memberikan sumbangan nilai kelompok. Selain itu, beberapa siswa yang kurang mampu tidak akan merasa minder untuk meningkatkan rekan-rekan mereka karena mereka juga memberikan sumbangan. b.
Tanggung jawab perseorangan Unsur ini merupakan akibat langsung dari unsur yang pertama. Jika tugas
dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran kooperatif, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan ang terbaik. Kunci keberhasilan metode kerja kelompok adalah persiapan guru dalam penyusunan tugasnya. Pengajar yang efektif dalam model pembelajaran kooperatif membuat persiapan dan menyusun tugas sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota
37
kelompok harus melaksanakantanggung jawabnya sendiri agar tugas selanjutnya dalam kelompok bisa dilaksanakan. Dalam teknik jigsaw yang dikembangkan Aronson misalnya, bahan bacaan dibagi menjadi empat bagian dan masingmasing siswa mendapat dan membaca satu bagian. Dengan cara demikian, siswa yang tidak melaksanakan tugasnya akan diketahui dengan jelas dan mudah. Rekan-rekan dalam satu kelompok akan menuntutnya untuk melaksanakan tugas agar tidak menghambat yang lainnya. c.
Tatap muka Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan
berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajar untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Hasil pemikiran beberapa kepala akan lebih kaya daripada hasil pemikiran dari satu kepala saja. Lebih jauh lagi, hasil kerja sama ini jauh lebih besar daripada jumlah hasil masing-masing anggota. Inti dari model kooperatif ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing. Setiap anggota kelompok mempunyai latar belakang pengalaman, keluarga, don sosial-ekonomi yang berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini akan menjadi modal utama dalam proses saling memperkaya antar anggota kelompok. Sinergi tidak didapatkan begitu saja dalam sekejap, tetapi merupakan proses kelompok yang cukuppanjang. Para anggota kelompok perlu diberi kesempatan untuk saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam kegiatan tatap muka dan interaksi pribadi.
38
d.
Komunikasi antar anggota Unsur ini juga menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan berbagai
keterampilan berkomunikasi. Sebelum menugaskan siswa dalam kelompok, guru perlu mengajarkan cara-caraberkomunikasi. Tidak setiap siswa mempunyai keahlian mendengarkan dan berbicara. Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka. a.
Evaluasi Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk
mengevaluasi
proses
kerja
kelompok
dan
hasil
kerja
sama
mereka
agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif. Waktu evaluasi ini tidak perlu diadakan setiap kali ada kerja kelompok, tetapi bisa diadakan selang beberapa waktu setelah beberapa kali siswa terlibat dalam kegiatan pembelajaran kooperatif. Pendekatan kooperatif terdiri dari berbagai macam pendekatan, diantaranya: a.
Student Team Achivement Division (STAD) STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin. Guru yang menggunakan STAD mengacu kepada belajar kelompok siswa, menyajikan informasi baru kepada siswa setiap minggu menggunakan persentasi verbal/teks.Pelaksanaan pembelajaran STAD dengan mengelompokan siswa da masing-masing skeompok terdiri dari 4-5 orang secara heterogen. Guru menyajikan pelajaran dan siswa yang bekerja dalam tim, mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah
39
menguasai pelajaran tersebut. Kemudian semua siswa diberi tes yang dikerjakan individu. b.
Jigsaw Jigsaw telah dikembangkan dan diuji coba oleh Elliot dan teman-teman di Universitas John Hopkins. Dalam penerapan jigsaw, siswa dibagi berkelompok 5/6 anggota kelompok belajar heterogen dengan pola kelompok “asal” dan kelompok “ahli”, materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi menjadi beberapa sub bab. Kemudian siswa mempelajari sub bab yang ditugaskan dalam kelompok ahli, setelah itu kelompok ahli membantu kelompok asal mempelajari sub bab tersebut.
c.
Group Investigation Investigasi kelompok mungkin merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling kompleks dan paling sulit untuk diterapkan. Dalam mengimplementasi tipe investigasi kelompok guru guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok heterogen dengan anggota 5-6 siswa yang heterogen. Selanjutnya siswa memilih topik untuk diselidiki, dan melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik yang dipilih. Selanjutnya siswa menyiapkan dan mempresentasikan laporannya kepada seluruh kelas.
d.
Pendekatan struktural Pendekatan ini dikembangkan oleh Spencer Kagen dan kawan-kawan. Meskipun banyak memiliki persamaan dengan pendekatan yang lain, namun pendekatan ini memberi penekanan pada penggunaan struktur tertentu yang
40
dirancang untuk memperoleh pola interaksi siswa. Dalam penerapan pendekatan struktural, guru membentuk kelompok dalam jumlah yang bervariasi misal berdua, bertiga, atau 4-5 orang anggota. Pemilihan topik pembelajaran biasanya dilakukan oleh guru. Tugas siswa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan secara sosial dan kognitif. Pada akhir pembelajaran seluruh siswa diberi tes yang dikerjakan individu. Ada struktur tertentu yang dikembangkan untuk meningkatkan perolehan isi akademik, dan ada struktur yang dirancang untuk mengerjakan yang terkenal, adalah Think Pair Share dan Teams Game Tournament yang dapat digunakan oleh guru untuk mngajarkan isi akademik atau mengecek pemahaman siswa untuk meningkatkan isi tertentu. Lungdren
(Isjoni,
2009:16)
mengemukakan
unsur-unsur
dalam
pembelajaran kooperatif sebagai berikut: a.
Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau berenang bersama”.
b.
Para siswa harus memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan siswa atau siswa lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab untuk meningkatkan diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.
c.
Para siswa harus berpendapat bahwa mereka semua memiliki tujuan yang sama.
d.
Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab di antara para anggota kelompok.
41
e.
Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh untuk meningkatkan evaluasi kelompok.
f.
Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh keterampilan bekerja sama selama belajar.
g.
Setiap siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Sanjaya (2006:247) menuliskan beberapa keunggulan model pembelajaran
kooperatif sebagai berikut: 1.
Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu tergantung pada guru, tapi dapat menambah kemampuan berfikir sendiri, menemukan informasi dari berbagi sumber, dan belajar dari siswa yang lain.
2.
Pembelajaran
kooperatif
dapat
mengembangkan
kemampuan
mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain. 3.
Pembelajaran kooperatif dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.
4.
Pembelajaran kooperatif dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.
5.
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif
42
dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me-manage waktu, dan sikap positif untuk meningkatkan sekolah. 6.
Melalui pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya.
7.
Pembelajaran
kooperatif
dapat
meningkatkan
kemampuan
siswa
menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata. 8.
Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berfikir. Disamping keunggulan, model pembelajaran kooperatif juga memiliki
kelemahan diantaranya: 1.
Untuk memahami
dan mengerti
filosofis
pembelajaran kooperatif
membutuhkan waktu yang lama. Sebagai contoh siswa yang mempunyai kelebihan akan merasa terhambat oleh siswa yang mempunyai kemampuan kurang, akibatnya keadaan seperti ini dapat mengganggu iklim kerjasama dalam kelompok. 2.
Ciri utama dari pembelajaran kooperatif adalah bahwa setiap saling membelajarkan. Oleh karena itu jika tanpa peer teaching yang efektif, bila dibandingkan dengan pembelajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang demikian apa yang harus dipelajari dan dipahami tidak dicapai oleh siswa.
43
3.
Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran kooperatif kepada hasil kelompok, namun guru perlu menyadari bahwa hasil atau presentasi yang diharapkan sebanarnya adalah hasil atau presentasi setiap individu siswa.
4.
Keberhasilan pembelajaran kooperatif dalam upaya mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang, dan ini tidak mungkin dicapai hanya dalam waktu satu atau beberapa kali penerapan strategi.
5.
Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan secara individu.
Tabel 2.1 Fase-fase Model Pembelajaran Kooperatif (Ibrahim, 2000: 10) Fase 1
Indikator
Aktivitas Guru
Menyampaikan tujuan dan Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran memotivasi siswa
yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa.
2
Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
3
Mengorganisasikan siswa Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana ke dalam kelompok-
caranya membentuk kelompok belajar dan
kelompok belajar
membantu setiap kelompok agar melakukan transisi efisien.
4
5
Membimbing kelompok
Guru membimbing kelompok-kelompok
bekerja dan belajar
belajar pada saat mengerjakan tugas.
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang
44
materi yang telah dipelajari atau masingmasing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. 6
Memberikan penghargaan Guru mencari cara untuk menghargai upaya atau hasil belajar siswa baik individu maupun kelompok.
2.6
Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model
pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya, dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks di samping menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat, dan keterlibatan belajar (Kodir, 2011:92). Teams Games Tournament (TGT) pada mulanya dikembangkan oleh Davied Devries dan Keith Edward yang merupakan metode pembelajaran pertama dari Johns Hopkins. Dalam model ini kelas terbagi dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 3 sampai dengan 5 siswa yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya, kemudian siswa akan bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecilnya. Pembelajaran dalam Teams Games Tournament (TGT) diterapkan sebagai ganti kuis dan sistem skor perbaikan individu. TGT menggunakan turnamen permainan akademik sehingga siswa tidak akan bosen dalam penerapannya. Dalam turnamen ini siswa
45
bertanding mewakili timnya dengan anggota tim lain yang setara dalam menjawab pertanyaan berdasarkan materi yang telah dipelajari. Pendekatan yang digunakan dalam TGT adalah pendekatan secara kelompok
yaitu dengan membentuk kelompok kecil dalam pembelajaran.
Pembentukan kelompok kecil akan membuat siswa semakin aktif dalam pembelajaran. Ciri dari pendekatan secara berkelompok dapat ditinjau dari segi: 1.
Tujuan Pengajaran dalam Kelompok Kecil a. Memberi
kesempatan
kepada
siswa
untuk
mengembangkan
kemampuan memecahkan masalah secara rasional b. Mengembangkan sikap sosial dan semangat bergotong royong c. Mendinamisasikan kegiatan kelompok dalam belajar sehingga setiap kelompok merasa memiliki tanggung jawab d. Mengembangkan kemampuan kepemimpinan dalam kelompok tersebut 2.
Siswa dalam Pembelajaran Kelompok Kecil Agar kelompok kecil dapat berperan konstruktif dan produktif dalam pembelajaran diharapkan: a.
anggota kelompok sadar diri menjadi anggota kelompok
b.
siswa sebagai anggota kelompok memiliki rasa tanggung jawab
c.
setiap anggota kelompok membina hubungan yang baik dan mendorong timbulnya semangat tim
d. 3.
kelompok mewujudkan suatu kerja yang kompak
Guru dalam Pembelajaran Kelompok Peranan guru dalam pembelajaran kelompok yaitu
46
a.
Pembentukan kelompok
b.
Perencanaan tugas kelompok
c.
Pelaksanaan
d.
Evalusi hasil belajar kelompok.
(Dimyati dan Mundjiono, 2006). Ada lima komponen utama dalam pembelajaran TGT yaitu: tahap presentasi di kelas, tim, game, turnamen, dan rekognisi tim (Kodir, 2011:92-93). 1.
Penyajian kelas Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin oleh guru. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membentu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok.
2.
Kelompok (team) Kelompok terdiri atas 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin dan rasa tau etnik. Fungsi kelompok
adalah
untuk
lebih
mendalami
materi
bersama
teman
kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan lebih baik dan optimal pada saat game. 3.
Game Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang di dapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok.
47
Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan siswa untuk turnamen mingguan. 4.
Turnamen (tournament) Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja. Turnamen pertama guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen. Tiga siswa tertinggi prestasinya dikelompokkan dalam satu meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II dan seterusnya.
5.
Team Recognize (penghargaan kelompok) Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan. Metode pembelajaran kooperatif TGT ini mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Menurut Suarjana (2000:10) dalam Istiqomah (2006), yang merupakan kelebihan dari pembelajaran TGT antara lain : 1.
Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas
2.
Mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individu
3.
Dengan waktu yang sedikit dapat menguasai materi secara mendalam
4.
Proses belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan dari siswa
48
5.
Mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain
6.
Motivasi belajar lebih tinggi
7.
Hasil belajar lebih baik
8.
Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi Sedangkan kelemahan TGT adalah:
1.
Bagi guru
a. Sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan heterogen dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi jika guru yang bertindak sebagai pemegang kendali teliti dalam menentukan pembagian kelompok.
b. Waktu yang dihabiskan untuk diskusi oleh siswa cukup banyak sehingga melewati waktu yang sudah ditetapkan. 2.
Bagi siswa Masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan sulit memberikan penjelasan kepada siswa lainnya. Untuk mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalah membimbing dengan baik siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi agar dapat dan mampu menularkan pengetahuannya kepada siswa yang lain.
2.7
Media Permainan Monopoli dalam Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament Hasil penelitian secara nyata membuktikan bahwa penggunaan alat bantu
sangat membantu aktivitas proses belajar mengajar di kelas, terutama peningkatan prestasi belajar siswa/mahasiswa (Sudarwan, 2008:1). Alat bantu dalam proses belajar mengajar disebut juga dengan media pendidikan. Media pendidikan
49
merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik (Sudarwan, 2008:7). Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan berbantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrahan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Salah satu media yang dapat digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar adalah media permainan. Permainan adalah setiap konteks antara pemain yang berinteraksi satu sama lain dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pula. Permainan dapat menjadi sumber belajar atau media belajar apabila permainan tersebut bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan atau pembelajaran. Ditengah permainanlah kita paling dekat dengan kekuatan penuh kita. Kesenangan bermain tidak terhalang terlepaskan segala macam indofrin positif dalam tubuh, melatih kesehatan dan membuat kita merasa hidup sepenuhnya. Beberapa manfaat bermain dan belajar adalah sebagai berikut : 1.
Menyingkirkan keseriusan yang menghambat
2.
Menghilangkan sterss dalam lingkungan belajar
3.
Mengajak orang terlibat penuh
50
4.
Meningkatkan proses belajar Anak dapat belajar berbagai kesempatan dan kegiatan baik di dalam sekolah
maupun di luar sekolah. Permainan dapat membuat suasana lingkungan belajar menjadimenyenangkan, segar, hidup, bahagia, santai namun tetap memiliki suasana belajar yang kondusif. Menurut Piageat, bermain adalah manifestasi penyesuaian, salah satu dasar proses-proses mental menuju pada pertumbuhan intelektual dan bermainmerupakan suatu mekanisme penyesuaian yang penting bagi perkembangan atau pertumbuhan manusia. Sebagai media pembelajaran, permainan mempunyai beberapa kelebihan, yaitu: 1.
Permainan memugkinkan adanya partisipasi aktif dari siswa untuk belajarPermainan dapat memberikan umpan balik langsung.
2.
Permainan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan, sesuatu yang menghibur dan menarik.
3.
Permainan memungknkan siswa untuk memecahkan masala yang nyata.
4.
Permainan memberikan pengalaman nyata dan dapat diulangi sebanyak yang dikehendaki, kesalahan-kesalahan operasional dapat diperbaiki.
5.
Membantu siswa meningkatkan kemampuan komunikatifnya.
6.
Membantu siswa yangsulit belajar dengan metode tradisional.
7.
Permainan besifat luwes, dapat dipakai untuk berbagai tujuan pendidikan.
8.
Permainan dapat dengan mudah dibuat dan diperbanyak. Dalam kegiatan pembelajaran guru harus mampu menciptakan proses aktif, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pembelajaran kooperatif.
51
Selain metode pembelajaran yang perlu diubah, diperlukan juga suatu media yang dapat meningkatkan motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran salah satunya adalah media permainan monopoli. Monopoli adalah salah satu jenis permainan ketangkasan dalam berstrategi. Dalam memainkannya seseorang harus pandai dalam mengatur siasat, mengatur keuangan serta mempu mengembangkan imajinasi untuk berfikir bagaimana bisa memenangkan permainan. Permainan ini menggunakan perangkat dadu, pion, kartu soal, kartu kesempatan, uang tiruan serta papan monopoli. Sesuai dengan petunjuk permainannya, permainan ini bisa dimainkan minimal oleh dua orang dan maksimal dimainkan oleh tujuh orang, namun secara proporsional permainan ini dimainkan oleh empat orang sesuai dengan sudut bidang yang ada di papan permainan ini. Karakteristik permainan ini sangat cocok dimainkan oleh remaja atau sekitar bantaran siswa sekolah menengah pertama hingga pada tingkatan atasnya. Permainan ini cukup bisa dikembangkan menjadi sebuah media
52
pembelajaran karena selain pengemasannya menarik dalam bentuk permainan juga berisi tentang strategi dan pengetahuan umum yang baik.
Gambar 2.1 Media Permainan Monopoli Setiap kelompok mendapatkan media pembelajaran berupa papan monopoli dan perlengkapan lainnya. Mula-mula pemain dibagikan sejumlah uang sebagai modal awal untuk membeli tanah. Setiap pemain mendapat giliran satu kali untuk melakukan permainan dalam sekali putaran dengan cara melempar dadu dan berjalan sesuai jumlah angka dadu yang keluar. Setelah berhenti pemain mengambil kartu soal dan menjawab pertanyaannya, jika benar akan mendapat poin. Jika pemain berhenti di tanah yang belum dibeli, maka bisa membelinya dengan sejumlah uang dengan harga yang telah ditetapkan. Jika pemain berhenti
53
di tanah yang sudah dibeli maka harus membayar uang sesuai ketentuan kepada pemilik.Jika pemain berhenti di “kesempatan” maka harus mengambil kartu kesempatan dan mengikuti petunjuk yang ada dalam kartu tersebut. Jika pemain sudah melakukan perjalanan satu putaran maka mendapatkan sejumlah uang sesuai ketentuan. Jumlah reward tersebutlah yang nantinya akan menentukan juaranya. Permainan selesai jika kartu soal telah habis. Tabel 2.2 Kelebihan dan Kekurangan Media Permainan Monopoli No 1
Kelebihan
Kekurangan
Proses pembuatannya sederhana
Tidak
dapat
dimainkan
secara
perorangan (minimal 3 orang) 2
Tidak membutuhkan ruangan yang Hanya dapat digunakan untuk melatih besar untuk menyimpannya
3
4
Perawatan
dan
pemahaman konsep materi tertentu
pemeliharaannya Membutuhkan waktu yang agak lama
relatif mudah
untuk memulai permainan
Mudah dibawa dan dipindahkan
Untuk
memainkannya
dibutuhkan
meja/tempat/lantai yang datar 5
Permainan ini memiliki banyak Untuk menentukan pemenang harus komponen sehingga dapat melatih menukarkan jumlah reward kepada ketelitian
dan
kesabaran
siswa pengawas, hal ini juga tidak praktis
untuk merapikan kembali setelah dan membutuhkan waktu menggunakan 6
Dibuat
dengan
penuh
warna
-
7
Dapat dimainkan lebih dari 5 orang
-
8
Pemain
-
sehingga tidak membosankan
dapat
merasakan
rasa
senang, dan rasa ingin tahu 9
Mudah dioperasikan
-
54
2.8
Pembelajaran Konvensional (ceramah) Menurut
penyampaian
Sudarwan informasi
(2008:36) dengan
jalan
ceramah
diartikan
mengeksplanasi
sebagai atau
proses
menuturkan
sekelompok materi secara lisan dan pada saat yang sama materi itu diterima oleh sekelompok subjek. Sedangkan menurut Bahri dan Aswan (2010:97) metode ceramah adalah cara penyajian pembelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa. Metode ini sering dipakai terutama untuk menyampaikan materi yang bersifat teoritis ataupun sebagai pengantar ke arah praktik. Meskipun dianggap tradisional, metode ini tetap populer. Oleh karena itu, yang paling penting adalah bagaimana guru dapat berceramah secara baik dengan variasi yang baik pula. Sukses tidaknya metode ceramah sangat ditentukan oleh kemampuan guru menguasai suasana kelas, cara berbicara dan sistematika pembicaraan, jumlah materi yang disajikan, kemampuan memberi ilustrasi, jumlah subjek yang mendengarkan, dan lain-lain. Ceramah biasanya disertai dengan tanya jawab. Saran bagi guru pemula : a.
Membuat persiapan satuan materi ceramah
b.
Menuangkan satuan itu ke dalam kartu-kartu
c.
Membagi subsatuan ke dalam satuan waktu
d.
Membuat rencana ilustrasi (Sudarwan, 2008: 36) Menurut Bahri dan Aswan (2010:97) metode ceramah ini mempunyai
beberapa kelebihan dan kekurangannya sebagai berikut :
55
a.
Kelebihan metode ceramah 1. Guru mudah menguasai kelas 2. Medah mengorganisasikan tempat duduk/kelas 3. Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar 4. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya 5. Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik
b.
Kelemahan metode ceramah 1. Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata). 2. Bagi visual menjadi rugi, yang auditif yang besar menerimanya. 3. Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan. 4. Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya, ini sukar sekali. 5. Menyebabkan siswa menjadi pasif.
2.9
Pasar Modal Kompetensi Inti
1.
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong), kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
56
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
2.9.1 Mengenal Pasar Modal a.
Pengertian Pasar Modal Pasar modal berasal dari kata pasar dan modal. Jadi, pasar modal dapat
didefinisikan sebagai tempat bertemunya permintaan dan penawaran terhadap modal. Pihak yang membutuhkan dana, baik itu perusahaan maupun pemerintah, menerbitkan instrumen berupa saham dan obligasi untuk dapat memenuhi kebutuhan dana. Sementara di pihak lain, ada pihak yang memiliki kelebihan dana dan menginvestasikannya di pasar modal, baik secara langsung ke saham dan obligasi maupun pada instrumen turunannya. b.
Peran Pasar Modal 1. Fungsi saving 2. Fungsi kekayaan 3. Fungsi likuiditas 4. Fungsi pinjaman
c.
Manfaat Pasar Modal 1.
Bagi emiten 1)
Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar.
57
2) Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai. 3) Tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan dana/perusahaan. 4) Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga dapat memperbaiki citra perusahaan. 5) 2.
Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil Bagi investor
Sementara bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat antara lain sebagai berikut: 1) Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai capital gain. 2) Memperoleh deviden bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga yang mengambang bagi pemenang obligasi. 3) Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang mengurangi risiko. 2.9.2 Kelembagaan dan Instrumen Pasar Modal a. Lembaga Penunjang Pasar Modal 1.
Bursa efek
2.
Perusahaan efek
3.
Penasihat investasi
4.
Lembaga kliring dan penjaminan (LKP)
58
b.
5.
Lembaga penimpanan dan penyelesaian (LPP)
6.
Perusahaan yang go publik (emiten)
7.
Reksa Dana
8.
Kustodian
9.
Biro administrasi efek
10.
Wali amanat
11.
Pemeringkat efek
12.
Penjamin emisi efek
13.
Perantara pedagang efek
14.
Manajer investasi
Instrumen Pasar Modal 1. Saham 2. Obligasi 3. Reksa Dana 4. Derivatif
2.9.3 Mekanisme Transaksi Perdagangan Saham Bursa efek menganut sistem order-driven market atau pasar yang digerakan oleh order-order pialang dengan sistem lelang secara terus menerus. Pembeli atau penjual yang akan melakukan transaksi harus menghubungi perusahaan pialang. Perusahaan pialang membeli dan menjual efek di lantai bursa atas perintah atau permintaan (order) investor. Akan tetapi, perusahaan pialang juga dapat melakukan jual beli efek untuk dan atas nama perusahaan itu sendiri sebagai bagian dari investasi portofolio mereka.
59
Setiap perusahaan pialang mempunyai orang yang akan memasukan semua order yang diterima ke terminal masing-masing di lantai bursa. Orang-orang yang bertindak untuk perusahaan pialang tersebut disebut wakil perantara pedagang efek (WPPE). Dengan menggunakan JATS, order-order tersebut diolah oleh komputer yang akan melakukan matching dengan mempertimbangkan prioritas harga dan prioritas waktu. Dengan demikian, sistem perdagangan di bursa efek adalah sistem lelang secara terbuka yang berlangsung secara terus menerus selama jam bursa. Hingga saat ini, seluruh order dari perusahaan pialang memang harus dimasukan ke dalam sistem melalui terminal yang ada di lantai bursa. Namun, saat ini bursa efek sudah mulai menerapkan akses jarak jauh atau remote access untuk JATS sehingga seluruh perusahaan-perusahaan pialang bisa langsung melakukan perdagangan dari luar latai bursa, bahkan dari luar Jakarta. 2.10 Kerangka Berfikir Belajar mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran, sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar. Dua konsep tersebut menjadi terpadu dalam satu kegiatan manakala terjadi interaksi guru dengan siswa, siswa dengan siswa pada saat pengajaran itu berlangsung (Sudjana, 2014:28). Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Dalam interaksi itu anak didiklah yang lebih aktif, bukan guru. Guru hanya berperan sebagai motivator dan fasilitator.
60
Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa hal yang salah satunya adalah penggunaan model pembelajaran. Model pembelajaran yang efektif sangat diperlukan untuk mengembangkan dan meningkatkan hasil belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Setiap guru dalam proses belajar mengajar senantiasa mengharapkan anak didiknya dapat mencapai hasil belajar yang semaksimal mungkin. Untuk itu guru harus mampu memilih dan menentukan model belajar yang tepat sehingga materi yang disajikan sesuai dengan yang diharapkan. Pemakaian model yang tepat dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran, sedangkan penggunaan model yang tidak tepat akan menghambat proses belajar mengajar. Tingkat keberhasilan belajar siswa diukur menggunakan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) baik secara individual maupun klasikal. KKM materi pokok dalam penelitian ini yang ditetapkan oleh sekolah tempat penelitian yaitu SMA N 11 Semarang sebesar 75, sedangkan ketuntasan secara klasikal adalah ketika hasil belajar 75% dari jumlah siswa mencapai KKM. Hasil belajar siswa kelas XI SMA N 11 Semarang pada materi pokok pasar modal belum optimal yaitu hasil belajar 38,3% siswa masih di bawah KKM. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan serta rendahnya antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran. Meskipun SMA N 11 Semarang menerapkan kurikulum 2013, namun guru mata pelajaran ekonomi masih menerapkan model pembelajaran konvensonal. Dalam hal ini model konvensional memiliki kelebihan yaitu mudah diterapkan dan tidak memerlukan banyak waktu, di sisi lain model ini memiliki kekurangan yaitu ada sebagian individu yang
61
kurang mendapat perhatian sehingga siswa menjadi pasif dan hasil belajar siswa kurang optimal. Berkaitan dengan hasil belajar siswa yang kurang optimal dalam pembelajaran ekonomi maka akan digunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams
Game
Tournament
(TGT) dengan
media
permainan
monopoli.
Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran kelompok dengan jumlah peserta 4-6 orang dengan gagasan untuk saling memotivasi antara anggotanya untuk saling membantu agar tercapainya suatu tujuan pembelajaran yang maksimal. Dalam penerapan pembelajaran kooperatif akan digunakan tipe TGT yaitu perlombaan antar tim dengan menggunakan media permainan monopoli. Permainan monopoli merupakan permainan ketangkasan dalam berstrategi. Dalam memainkannya seseorang harus pandai dalam mengatur siasat, mengatur keuangan serta mampu mengembangkan imajinasi untuk berfikir bagaimana bisa memenangkan permainan. Penerapan model ini dalam pembelajaran ekonomi bertujuan agar siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran serta siswa diajarkan untuk bekerja dalam kelompok. Melalui model pembelajaran ini siswa dituntut untuk terlibat secara aktif, sehingga tidak hanya bergantung pada kelompoknya. Adapun tujuannya yaitu mengembangkan media permainan monopoli sebagai media pembelajaran serta mendeskripsikan kelayakan media permainan monopoli pada mata pelajaran ekonomi materi pokok pasar modal kelas XI IIS SMA N 11 Semarang. Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media permainan monopoli sesuai dengan materi pokok pasar modal.
62
Pasar modal merupakan materi yang membutuhkan konsep yang mendalam, selain itu juga terdapat banyak teori yang membuat siswa bosan apabila pembelajaran materi pokok pasar modal tidak menggunakan model pembelajaran yang tepat. Materi pokok pasar modal dapat dipelajari dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media permainan monopoli yang memiliki karakteristik menumbuhkan sikap aktif, kerjasama, tanggung jawab, dan mendorong siswa untuk saling membantu memahami materi. Melalui penelitian ini akan dibuat mekanisme pembelajaran dengan menggunakan dua model pembelajaran yang diterapkan pada dua kelas, yaitu kelas eksperimen dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan media permaianan monopoli dan kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran ceramah. Nantinya hasil dari penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan media permaianan monopoli akan dinilai keefektifannya. Penlitian terdahulu mengenai TGT dan media permainan monopoli yaitu menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi tipe Teams Games Tournaments
(TGT) lebih efektif dibandingkan dengan
pembelajaran menggunakan metode ceramah (Wyk, 2011). Selain itu, media permainan monopoli sebagai media pembelajaran untuk siswa SMA kelas XI IPA pada materi sel layak dan dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran biologi dengan topik sel (Susanto, dkk. 2012). Penelitian lain juga menunjukkan bahwa media pembelajaran monopoli IPA tema organisasi kehidupan dapat dikatakan layak oleh pakar sesuai dengan
63
indikator kelayakan yang ditetapkan BSNP. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran monopoli IPA berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa (Vikagustanti, dkk. 2014). Dari uraian di atas kerangka berpikir dapat digambarkan sebagai berikut: SISWA Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen Penggunaan model pembelajaran
Pembelajaran menggunakan
kooperatif tipe TGT dengan
model pembelajaran
media permainan monopoli
konvensional
Hasil belajar dan efektifitas
Hasil belajar dan efektifitas
pembelajaran
pembelajaran Dibandingkan
Ha 1
Ha 2
Pembelajaran dengan penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi materi pokok pasar modal kelas XI IIS SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015
Pembelajaran dengan penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli lebih efektif meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi materi pokok pasar modal kelas XI IIS SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015
Gambar 2.2 Kerangka Berfikir
64
2.11 Hipotesis Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi, 2010:110). Berdasarkan kerangka berfikir diatas, hipotesis penelitian iniadalah sebagai berikut : H1 : Pembelajaran dengan penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi materi pokok pasar modal kelas XI IIS SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015. H2 : Pembelajaran dengan penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli lebih efektif meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi materi pokok pasar modal kelas XI IIS SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015.
65
BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian eksperimen ini adalah Quasi Experimental Design. Bentuk
desain penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group Design. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IIS 1 dan XI IIS 2 semester genap di SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015 dengan desain dua kelompok (between subject design). Penelitian ini menggunakan satu kelas kontrol dan satu kelas eksperimen dengan kelas XI IIS 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IIS 1 sebagai kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media permainan monopoli, sedangkan pada kelas kontrol diberikan perlakuan berupa pembelajaran konvensional dengan metode ceramah dan diskusi 3.2
Variabel penelitian
1.
Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2009:39). Dalam hal ini variabel bebasnya adalah : = Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournamen (TGT) dengan media permainan monopoli pada kelas eksperimen.
66
= Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah dan diskusi pada kelas kontrol. 2.
Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2009:39) = Hasil belajar ekonomi materi pokok pasar modal pada siswa kelas XI IIS SMA N 11 Semarang pada kelas eksperimen. = Hasil belajar ekonomi materi pokok pasar modal pada siswa kelas XI IIS SMA N 11 Semarang pada kelas kontrol. 3.3 1.
Metode Pengumpulan Data Metode Tes Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran
ekonomi materi pokok pasar modal. Tes dilakukan di awal (pre-test) dan di akhir (post-test) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pre-test merupakan langkah awal kelas eksperimen dan kelas kontrol yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan siswa sebelum menerima materi pelajaran. Sedangkan Post-test merupakan uji eksperimen, yaitu tes yang dilakukan setelah eksperimen dilaksanakan. Tujuan post-tes adalah untuk mendapatkan nilai akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan. Soal tes yang digunakan tersebut adalah telah diujicobakan terlebih dahulu pada kelas uji coba. Soal yang telah diananalisis dan dinyatakan valid dan signifikan yang diberikan sebagai soal evaluasi pada kedua kelas sampel.
67
2.
Metode Angket Angket merupakan pernyataan secara tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden. Angket digunakan untuk mengetahui sikap siswa selama mengikuti pembelajaran sebagai instrumen dalam mengumpulkan data. Pengisian angket dilakukan oleh siswa pada saat akhir penelitian yaitu setelah siswa melakukan post-test. Skala yang digunakan adalah skala likert, yang terdiri dari empat pilihan yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), kurang setuju (KS), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Di bawah ini adalah perhitungan skor angket skala likert. Tabel 3.1 Skor Angket Skala Likert Skor untuk pertanyaan
Skor untuk pertanyaan
bersifat positif
bersifat negatif
SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
SS S KS TS STS
1 2 3 4 5
Tabel 3.2 Interval Kriteria Hasil Angket Partisipasi Belajar Siswa 0% – 19,99% 20% – 39,99% 40% – 59,99% 60% – 79,99% 80% – 100%
3.
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat Setuju
Metode Pengamatan (Observasi) Observasi
dilakukan
pada
saat
proses
pelaksanaan
pembelajaran
berlangsung. Observasi dilakukukan oleh guru mata pelajaran ekonomi atau
68
observer dengan menggunakan lembar observasi untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Aspek yang diamati meliputi: 1.
Kesiapan siswa sebelum mengikuti proses pembelajaran
2.
Perhatian siswa pada materi yang diajarkan
3.
Siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan
4.
Interaksi siswa dengan temannya
5.
Ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas
3.4
Rancangan Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian eksperimen ini terdapat tiga tahap yaitu:
1.
Persiapan a.
Mengumpulkan data nama dan nilai siswa kelas XI IIS SMA N 11 Semarang
b.
Menunjuk kelas eksperimen dan kelas kontrol
c.
Pelaksanaan tes uji coba
d.
Melakukan analisis uji coba atau instrumen untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal.
e.
Menentukan soal-soal pre-test dan post-test
f. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran 2.
Pelaksanaan Eksperimen Penelitian ini terdapat dua perlakuan pada sampel yaitu pada kelas eksperimen dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli dan
69
pada kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran metode ceramah. Pelaksanaan penelitian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing terdiri dari 6 kali pertemuan dengan alokasi waktu 90 menit per pertemuan, yaitu dua pertemuan untuk pelaksanaan pre-test dan posttest dan empat kali pertemuan untuk penyampaian materi pasar modal. Adapun tahap-tahap pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: 1) Mengadakan pre-test untuk mengetahui pengetahuan siswa sebelum diberi perlakuan eksperimen. 2) Melaksanakan
pembelajaran
dengan
menggunakan
Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli pada kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah pada kelas kontrol. 3) Melaksanakan post-test untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberi perlakuan eksperimen. 4) Pengisian angket partisipasi siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. 3.
Evaluasi Eksperimen Evaluasi eksperimen merupakan tahap menganalisis data yang diperoleh untuk menguji hipotesis penelitian. Tahap ini meliputi uji homogenitas, uji normalitas, uji perbedaan rata-rata dan uji perbedaan t-tes dengan sampel berhubungan.
3.5
Instrumen Penelitian
1.
Materi dan Bentuk Tes
70
Materi dalam penelitian ini adalah pasar modal. Sedangkan bentuk tes yang disajikan adalah tes berbentuk objektif yang berupa pilihan ganda dimana terdapat lima alternatif jawaban dan satu jawaban yang benar. 2.
Menyusun instrumen Langkah-langkah penyusunan instrumen adalah sebagai berikut: a.
Menentukan materi
b.
Menentukan bentuk soal
c.
Menentukan alokasi waktu
d.
Menyusun kisi-kisi soal
e.
Pelaksanaan tes uji coba
f. Analisis uji coba perangkat tes 3.6
Analisis Instrumen Penelitian Uji instrumen penelitian digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta
didik berupa tes. Setelah instrumen dalam bentuk tes tersebut disusun, kemudian diuji cobakan dan dianalisis. Alat ukur dikatakan baik jika syarat-syarat validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran juga baik. 3.6.1 Uji validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi, 2010:211). Hasil penelitian yang valid jika terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti (Sugiyono, 2009:121). Dalam penelitian ini data dianalisis dengan menggunakan komputer program SPSS
71
16,00. Pernyataan validitas item dapat dilihat pada Corrected Item Total Correlation > r tabel. Berdasarkan hasil perhitungan validitas instrumen pada soal uji coba, dapat dilihat bahwa tidak semua soal termasuk dalam kategori valid. Butir soal yang valid dan tidak valid dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini: Tabel 3.3 Ringkasan Hasil Validitas Soal Uji Coba No. Kriteria Nomor Soal 1. Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34 2. Tidak Valid 7, 11, 14, 19, 35 Sumber: Data uji coba soal diolah tahun 2015 Keterangan: Hasil selengkapnya akan disajikan pada Lampiran 10
Jumlah 30
5
3.6.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi, 2010:221). Hasil penelitian yang reliabel, jika terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda (Sugiyono, 2009:121). Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan tekhnik Formula Cronbach Alpha dan dengan menggunakan program SPSS 16,00. Output SPSS menunjukkan nilai Cronbach Alpha > 0.6 yaitu 0,861 > 0,06 yang berarti bahwa intrumen reliabel. 3.6.3 Tingkat Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang peserta didik untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan peserta
72
didik menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya.Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal dapat digunakan rumus: P=
Keterangan: P : Indeks kesukaran B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes. Kriteria yang digunakan: P 1,00 sampai 0,30 adalah sukar P 0,30 sampai 0,70 adalah cukup (sedang) P 0,70 sampai 1,00 adalah mudah 3.6.4 Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah).Besarnya angka yang menunjukkan daya pembeda soal disebut indeks diskriminasi. Semakin tinggi indeks daya pembeda soal berarti semakin mampu soal tersebut membedakan antara peserta didik yang pandai dengan peserta didik yang kurang pandai. Rumus yang digunakan untuk mencari daya pembeda soal dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
D=
-
=
-
73
Keterangan: D
: Daya Pembeda : Banyaknya peserta kelompok atas
: Banyaknya peserta kelompok bawah
:Banyaknya
peserta
kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
:
Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Kriteria yang digunakan dalam menentukan daya pembeda adalah: 0,00 < DP < 0,20 maka daya pembedanya jelek 0,20 < DP < 0,40 maka daya pembedanya cukup 0,40 < DP < 0,70 maka daya pembedanya baik 0,70 < DP < 1,00 maka daya pembedanya baik sekali Negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai negatif sebaiknya dibuang saja. 3.7
Analisis Data
3.7.1 Analisis Data Tahap Awal Digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok (eksperimen dan kontrol) memiliki tingkat homogenitas yang sama. Data yang diamati dari nilai pre-test atau sebelum kedua kelas tersebut mendapat perlakuan. Pada analisis
74
tahap awal, langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis tahap awal adalah uji normalitas, uji homogenitas dan analisis uji kesamaan dua rata-rata atau uji beda. Analisis yang digunakan yaitu:
a.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data nilai hasil belajar siswa
kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli dan kelas kontrol yang mendapat perlakuan model pembelajaran konvensional berdistribusi normal atau tidak. Jika data yang diperoleh berdistribusi normal, maka analisis lebih lanjut digunakan statistik parametris. Dalam penelitian ini data dianalisis dengan bantuan komputer program SPSS 16,00 dengan menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas. Jika probabilitas lebih besar dari 0,05 (taraf signifikansi 5%), maka data dalam penelitian berdistribusi normal. Output SPSS menunjukkan nilai sig. > 0,05, yaitu pada kelas eksperimen 0,286 dan kelas kontrol 0,673 dapat disimpulkan bahwa data pre-test pada kedua kelas berdistribusi normal. b.
Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok
memiliki tingkat varians data yang sama atau tidak. Uji homogenitas digunakan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berangkat dari kondisi awal yang sama atau homogen. Asumsi yang mendasari dalam analisis varians adalah bahwa varian dari populasi adalah sama, sehingga pengambilan sampel dari
75
populasi yang ada dapat dilakukan dengan menggunakan teknik cluster sampling. Dalam penelitian ini uji homogenitas mengunakan program SPSS 16,00 dengan menggunakan uji levene Statistic. Output SPSS menunjukan nilai Sig.>level of significant (α= 0,05), yaitu 0,583 > 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa data pre-test pada kedua kelas adalah homogen (sama). c.
Uji Kesamaan Rata-Rata Uji kesamaan rata-rata sebelum perlakuan bertujuan untuk mengetahui ada
atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel. Uji kesamaan dua rata-rata menggunakan rumus uji t. Uji kesamaan dua rata-rata dapat dianalisis menggunakan program SPSS 16,00 dengan uji independent sampel t-test dan One Way ANOVA. Dasar pengambilan keputusannya yaitu Ho diterima jika sig. (2tailed) lebih dari 0,05 dan Ho ditolak jika sig. (2-tailed) kurang dari 0,05. Output SPSS menunjukkan Nilai Sig. (2-tailed) pada equal variance assumed = 0,388 dan lebih besar dari taraf significant (α) = 0,05, artinya data nilai pre-test kelas eksperimen dan kontrol tidak ada perbedaan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelas mempunyai kemampuan awal yang relatif sama. 3.7.2
Analisis Data Tahap Akhir Setelah perlakuan selesai diberikan, maka diadakan tes untuk mengambil
data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tahap-tahapan analisis data tersebut adalah sebagai berikut: a.
Uji Normalitas Uji normalitas berfungsi untuk mengetahui apakah data nilai hasil belajar
siswa kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan model pembelajaran
76
kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media permainan monopoli dan kelas kontrol yang mendapat perlakuan model pembelajaran konvensional berdistribusi normal atau tidak. Jika data yang diperoleh berdistribusi normal, maka analisis lebih lanjut digunakan statistik parametris. Dalam penelitian ini data dianalisis dengan bantuan komputer program SPSS 16,00 dengan menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas. Jika probabilitas lebih besar dari 0,05 (taraf signifikansi 5%), maka data dalam penelitian berdistribusi normal. Output SPSS menunjukkan Nilai Sig. pada kelas eksperimen 0.101 > 0.05 dan kelas kontrol 0.527 > 0.05. Dapat disimpulkan bahwa data post-test pada kedua kelas berdistribusi normal. b.
Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kelas dengan
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dengan media permainan monopoli dan kelas dengan model pemebelajaran konvensional memiliki tingkat varians data yang sama atau tidak. Uji homogenitas digunakan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berangkat dari kondisi awal yang sama atau homogen. Asumsi yang mendasari dalam analisis varians adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. Dalam penelitian ini uji homogenitas mengunakan program SPSS 16,00 dengan menggunakan uji levene Statistic. Outpus SPSS menunjukkan nilai Sig. > level of significant (α= 0,05), yaitu 0,583 > 0,05. Dapat disimpulkan bahwa data post-test pada kedua kelas adalah homogen (sama).
77
3.8
Uji hipotesis
1.
Pengujian Hipotesis 1 (Uji Peningkatan Hasil Belajar) Hipotesis 1 menyatakan bahwa pembelajaran dengan penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media permainan monopoli dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi materi pokok pasar modal kelas XI IIS SMA Negeri 11Semarang tahunajaran 2014/2015. Untuk menguji hipotesis ini maka digunakan uji paired samplet-test, data yang digunakan untuk melakukan uji ini adalah data nilai pretest danpost-test kelas eksperimen serta kelas kontrol. Pengujian hipotesis menggunakanprogram SPSS 16 One Sample T Test dengan taraf kepercayaan α= 5%. Hasilnyaapabila t hitung < t tabel maka Ho diterima, sebaliknya jika t hitung > t tabel makaHo ditolak. Output SPSS menunjukkan Nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,000 < level of significant (α) sebesar 0,05. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai siswa sebelum perlakuan dan setelah perlakuan. 2.
Pengujian Hipotesis 2 (Uji Beda Dua Rata-Rata) Hipotesis 2 menyatakan bahwa Pembelajaran dengan penggunaan
penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopolilebih efektif meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi materi pokok pasar modak kelas XI IIS SMA N 11
78
Semarang dibandingkan dengan menggunakan model konvensional (ceramah dan diskusi). Peningkatan hasil belajar ini dapat dilihat dari perbedaan kemampuan awal siswa sebelum diberi perlakuan dan kemampuan akhir siswa kelas eksperimen setelah diberi perlakuan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli. Untuk menguji hipotesis ini, maka menggunakan program SPSS 16 uji independent sample-test atas nilai post-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan kriteria hipotesis diterima jika Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05, dan hipotesis ditolak jika Sig (2-tailed) kurang dari 0,05. Output SPSS menunjukkan Nilai Sig. (2Tailed) pada Equal variances assumed = 0,001 dan kurang dari level of significant (α) = 0,05, Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara nilai post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol.
106
BAB V PENUTUP 5.1
Simpulan Hasil penelitian tentang Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli pada Mata Pelajaran Ekonomi
Materi Pokok Pasar Modal Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas Xi IIS SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015 dapat disimpulkan sebagai berikut : 1.
Pembelajaran dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi materi pokok pasar modal kelas XI IIS SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015.
2.
Pembelajaran dengan Model Pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli lebih efektif meningkatkan hasil belajar pada materi pokok pasar modal dibandingkan dengan menggunakan model konvensional (ceramah dan diskusi).
5.2
Saran Berdasarkan simpulan diatas, maka saran yang dapat disampaikan adalah
sebagai berikut: 1.
Model pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT) dapat digunakan sebagai alternatif bagi guru dalam memilih strategi pengajaran ekonomi yang inovatif.
107
2.
Diharapkan Model Pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli dipakai dalam pembelajaran ekonomi karena metode pembelajaran ini efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3.
Sebelum menggunakan Model Pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan Media Permainan Monopoli, guru sebaiknya merencanakan alokasi waktu yang baik agar dalam penerapannya antara waktu dan materi yang ditentukan bisa terlaksana sesuai dengan yang diharapkan dalam kegiatan pembelajaran.
4.
Sebelum pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan, guru hendaknya bersikap tegas dalam mengkondisikan siswa sehingga semua siswa sudah siap sebelum mengikuti proses pembelajaran.
108
DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Sabri. 2007. Strategi Belajar Mengajar Mikro Teaching. Ciputat : Quantum Teaching. Arif Susanto, Raharjo, Muji Sri Prastiwi. 2012. ”Permainan Monopoli sebagai Media Pembelajaran Sub Materi Sel pada Siswa SMA Kelas XI IPA”. Dalam ejournal.unesa.ac.id, Vol 1, No 1. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Danim, Sudarwan. 2008. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Dea
Aransa Vikagustanti, Sudarmin, Stephani Diah Pamelasari. 2014.“Pengembangan Media Pembelajaran Monopoli IPA Tema Organisasi Kehidupan Sebagai Sumber Belajar Untuk Siswa SMP”. journal.unnes.ac.id
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Azwan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Geminastiti, Kinanti dan Nella Nurlita. 2014. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas XI- Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial. Bandung: Yrama Widya. Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara Ibrahim, Muslimin. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya UNESAUNIVERSITY. Isjoni dan Arif Ismail. 2009. Model-model Pembelajaran Mutakhir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Istiqomah. 2006. Pembelajaran Teams Game Tournaments. Jakarta : Raja. Grafindo Persada. Kodir, Abdul. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning. Jakarta: PT Grafindo. Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Ani. Psikologi Pendidikan. 2012. Semarang: UNNES PRESS.
109
Sadan Hasan. (2011). “Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Division (Stad) Berbantu Media Monopoli Dalam Peningkatan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Akuntansi 2 SMK NEGERI 1 Godean Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses. Jakarta: Kencana Media Prenada . Slameto.2010. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Solihatin, Etin dan Raharjo. 2011. Cooperative Leraning. Jakarta: Bumi Aksara. Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakaerta: Raja Grafindo Persada. Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sudjana, Nana. 2014. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Trianto. 2007. Model-model Pembelajran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. Jakarta : Prestasi republik. Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Median Group. Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. 2010. Evaluasi Pembelajaran: Kompetensi dan Praktik. Yogya: Wuha Letera. Wyk, Micheal.van. “The Effect of Teams Games Tournament on Achievment, Retention, and Attitudes of Economics Education Students” Dalam Jurnal J Soc Sci, 26(3): 183-193 (2011). South Africa:University of the Free State
110
Lampiran 1 Data Observasi Nilai Ulangan Harian Mapel Ekonomi Materi pokok Pasar Modal Kelas XI IPS SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2013/2014 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
IPS 1 80 85 90 95 74 85 70 70 95 99 90 90 100 100 100 100 72 95 80 95 85 90 95 85 73 90 90 80 74 68 70 95 95 80
IPS 2 68 80 80 68 70 80 80 80 68 70 66 68 60 80 80 70 68 68 80 80 68 68 70 80 80 80 80 68 80 80 80 80
IPS 3 85 86 90 87 74 80 85 85 88 70 67 74 85 74 74 85 86 85 88 85 88 85 85 80 73 72 80 68 68 80 74 80
Nilai IPS 4 80 70 70 80 80 85 80 70 88 90 80 85 88 85 85 74 85 70 80 70 80 80 85 73 85 80 74 85 85 72 70 85 70 70
IPS 5 60 100 65 100 68 84 80 60 80 60 80 84 80 84 82 96 68 96 60 64 100 100 82 92 70 96 60 60 80 80 82 70 68 100
IPS 6 60 60 60 50 50 100 88 80 96 84 84 100 60 84 60 80 60 92 60 100 70 80 60 68 93 60 80 80 60 58 60 92 92 58 60
111
Lampiran 2 Daftar Nama Siswa dan Kode Responden Soal Uji Coba Kelas XI IPS 1 MA Al Asror Gunungpati Semarang Tahun Ajaran 2014/2015 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Nama Achmad Lutfi Amin Aditya Yoral S. Ahmad Miftakul Rizul Ahmad Murokhib Ahmad Zaenudin Ana Puji Astuti Bayu Kresnawan Deni Firmansyah Diah Pebrihastari Duwik Feri Cahyono Farida Nur Aini Hafidhotus Saniyah Indah Maulida Silvi Luluk Latifah M. alwin Elang Pratama M. Lucky Lukmana M. Haedar Failarup Nabila Nailil Muna Nur Elyviati Sakinah Nurul Afidah Nurul Hanifah Rico Nur Alim Ridwanda Aldi Rifka Anggraeni Sowan Nur Aksa Sufiah Titik Ambarwati
Kode Responden UC-01 UC-02 UC-03 UC-04 UC-05 UC-06 UC-07 UC-08 UC-09 UC-10 UC-11 UC-12 UC-13 UC-14 UC-15 UC-16 UC-17 UC-18 UC-19 UC-20 UC-21 UC-22 UC-23 UC-24 UC-25 UC-26 UC-27 UC-28
112
Lampiran 3 Daftar Nama Siswa dan Kode Responden Kelas Eksperimen Kelas XI IIS 2 SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015 No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Alfin Khorunnisa Andria Mifta Azizah Nuraini Bagas Wahyu Jati Bertha Murwindha Choirul Iqbal Daramita Bhayu Delila Nisnoni Deni Santoso Desi Wahyu Dinar Anandia E. Liza Catharinasa Ervinca Maharani Eva Meilinda Gifrina Indriani Habel Kevin Siegers Iqbal Tri Handoyo Jihan Syifa Jodi Noor Luthfi Umaraya Maya Adelia Melati Sari Mohammad Fadli Muhammad Shabur Nur Rokhim Nurul Hidayati Raden Otniel Rifkiyanto Arsyad Rizki Abda'u Oktavira Rachman Safira Saraswati Thomas Kristianda Wisnu Artha Yehezkiel Oktavianus Yogi Adya Yosep Budi
Kode Responden KE_01 KE_02 KE_03 KE_04 KE_05 KE_06 KE_07 KE_08 KE_09 KE_10 KE_11 KE_12 KE_13 KE_14 KE_15 KE_16 KE_17 KE_18 KE_19 KE_20 KE_21 KE_22 KE_23 KE_24 KE_25 KE_26 KE_27 KE_28 KE_29 KE_30 KE_31 KE_32 KE_33 KE_34 KE_35 KE_36
113
Lampiran 4 Daftar Nama Siswa dan Kode Responden Kelas Kontrol Kelas XI IIS 1 SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Nama Achian Fadholi Adyana Paramitha Hanie Alfian Hendriyanto Alifia Ade Rahmatika Amadea Prajna P. Andre Haryanto Anggita Ratih R. Anggraini Puspita Sari Catharinasa Rizki Wardhani Ayu Sarah Sulistyawati Bagas Kurnia Adi Dhita Yulianda Erina Dwi Hardiani Eveline Paramitha P. Farhan Putra Harsony Fatihatul Qirona Firnanda Agum F. Gabriella Arinta Putri Galuh Gunita Pangastuti Hilman Priantomo R. Ikke Kemala Iqbal Yoga Pradana M. Arung Palaga M. Daffa Fauzi Ninda Aulia Nabila Nanda Yunielvira W. Narakarti Nugraha Raafi Wahyu Pratama Redza Yassar P. Ricky Irwansyah Shinta Marentya A. Sri Nugraheni K. Yohanes Oki Kresna B. Yulinda Ayu Ardiyani Zahra Himatu Ulya
Kode Responden KK_01 KK_02 KK_03 KK_04 KK_05 KK_06 KK_07 KK_08 KK_09 KK_10 KK_11 KK_12 KK_13 KK_14 KK_15 KK_16 KK_17 KK_18 KK_19 KK_20 KK_21 KK_22 KK_23 KK_24 KK_25 KK_26 KK_27 KK_28 KK_29 KK_30 KK_31 KK_32 KK_33 KK_34 KK_35
114
Lampiran 5 Nilai Mid Semester Ganjil Mata Pelajaran Ekonomi SMA N 11 Semarang Tahun Ajaran 2014/2015 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
IIS 1 81 79 78 82 81 80 82 88 76 91 87 76 81 83 77 86 88 88 82 87 88 81 90 78 83 85 84 79 90 82 79 91 81 87 86 89
IIS 2 84 92 79 84 83 76 83 86 75 88 90 86 83 81 84 82 85 83 78 91 91 91 76 83 86 85 82 81 80 52 84 75 78 77 78 80
Nilai IIS 3 85 78 80 84 80 82 81 90 78 92 84 77 86 78 92 90 86 78 80 91 84 93 92 79 87 91 79 92 82 88 80 76 90 94 91 93
IIS 4 80 83 87 76 78 88 87 80 90 78 85 78 78 84 90 77 77 81 83 76 79 78 91 80 79 75 83 90 85 78 92 91 77 78 88 92
IIS 5 80 80 85 81 75 75 75 82 80 58 93 86 75 82 75 75 75 75 78 75 91 75 94 82 86 75 91 86 94 86 79 78 94 92 93 75
115
Lampiran 6 UJI NORMALITAS DATA POPULASI Statistik Uji : Uji Kolmogorov-Smirnov dengan taraf nyata 0.05.
NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kontrol N
Eksperimen 36
36
Mean
83.50
82.00
Std. Deviation
4.437
6.953
Absolute
.132
.129
Positive
.132
.116
Negative
-.118
-.129
Kolmogorov-Smirnov Z
.794
.775
Asymp. Sig. (2-tailed)
.554
.585
Normal Parameters
a
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal.
UJI HOMOGENITAS DATA POPULASI Statistik Uji : Uji Lavene test dengan taraf nyata 0.05. Kriteria : Ho diterima jika nilai Sig lebih dari 0.05 (lihat output pada test of homogenity of variance) Test of Homogeneity of Variances
Kondisi Awal Levene Statistic .595
df1
df2 1
Sig. 70
.443
116
Lampiran 7 Kisi-kisi Soal Uji Coba Nama Sekolah
: MA Al Asror Gunungpati
Jumlah Soal : 35
Tahun Ajaran
: 2014/2015
Jenis Soal
: Pilihan Ganda
Waktu
: 45 menit
Materi pokok: Pasar Modal
Aspek Kognitif No
Indikator
1
Menjelaskan pengertian pasar modal
2
Ingatan
2, 3, 4, 26
Menjelaskan peran pasar modal
3
Menjelaskan lembaga penunjang pasar modal
4
Menyebutkan instrumen /produk pasar modal
5
Pemahaman
18, 19, 20, 21, 22 6, 12, 13, 14, 15, 25, 27, 30
Aplikasi
Jumlah Analisis
Soal
1, 5
6
7, 8, 9, 10
4
17
6
11, 23, 24
16
12
Menjelaskan perbedaan pasar perdana dan pasar
29
28
2
sekunder 6
Menjelaskan mekanisme perdagangan di bursa efek
7
33
31, 32, 35
4
34
1
Menyebutkan langkahlangkah perdagangan saham
Penentuan skor untuk instrumen soal uji coba materi pasar modal adalah sebagai berikut: Jawaban
Skor
Benar
1
Salah
0
117
Lampiran 8 SOAL UJI COBA Mata Pelajaran
: Ekonomi
Materi pokok
: Pasar Modal
Kelas/Semester
: XI/2
Waktu
: 45 menit
Petunjuk Umum : 1. Tulislah nama, kelas, dan nomor presensi anda pada lembar jawaban yang telah disediakan 2. Bacalah dengan teliti soal-soal yang ada sebelum anda mengerjakan 3. Periksa kembali pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru Petunjuk Khusus: Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat dengan cara memberi tanda (x) pada huruf a, b, c, d, atau e pada lembar jawaban yang tersedia.
Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pertanyaan berikut ini ! 1.
Pasar modal merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran kredit … a.
jangka pendek
d.
jangka sedang b.
jangka
menengah
e.
jangka tidak pasti c. jangka panjang 2.
Bursa efek pertama di Indonesia dibentuk oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1912 tepatnya di ... a.
Surabaya d.
b.
Semarang
c. Medan
Batavia e.
Yogyakarta
118
3.
Di Bursa Efek diberlakukan system perdagangan otomatis yang dikenal dengan nama: a.
The Jakarta Automated Trading System
b.
capital market
c.
Automated Teller Machine
d. capital gain e. 4.
Invesment Company
Undang-undang yang mengatur pasar modal Indonesia adalah … a. UU No. 1 Tahun 1995 b. UU No. 8 Tahun 1995 c. UU No. 18 Tahun 1995 d. UU No. 8 Tahun 2000 e. UU No, 1 Tahun 2000
5.
Di bawah ini merupakan perbedaan investasi dan menabung. 1. Digunakan untuk tujuan jangka menengah dan panjang 2. Digunakan untuk tujuan jangka pendek atau berjaga-jaga 3. Tujuannya untuk melipatgandakan kekayaan melalui perolehan regular income dan capital gain 4. Tujuannya yang hendak dicapai umumnya bersifat konsumtif 5. Dana awal dalam jumlah yang relatif kecil 6. Dana awal dalam jumlah yang relatif besar Yang merupakan karakteristik dari investasi adalah ... a.
1, 3, dan 5
d. 2, 4, dan 5
b.
1, 3, dan 6
e. 2, 4, dan 6
c. 2, 3, dan 6 6.
Kerugian yang diperoleh investor yang menyatakan selisih dari harga jual dan harga beli disebut ... a.
capital loss
d.
yield
b.
capital gain
e.
fee
c. laba
119
7.
Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan beberapa fungi , salah satunya fungsi likuiditas yang berarti ... a. Pasar modal menjadi alternatif bagi masyarakat yang ingin menghindari penurunan mata uang karena inflasi b. Masyarakat dapat mengembangkan kekayaan dengan berinvestasi c. Memudahkan masyarakat memperoleh kembali dananya karena pada umumnya pasar modal mudah dicairkan d. Sebagai sumber pinjaman bagi pemerintah maupun perusahaan untuk membiaai perusahannya e. pihak yang kelebihan dana dapat melipatgandakan kekayaan
8.
Salah satu fungsi pasar modal adalah ... a.
sebagai pasar
d.
alternatif konsumsi b.
sebagai perantara
e.
alternatif alat keuangan c. alternatif investasi 9.
Dari beberapa fungsi pasar modal di bawah ini, yang secara langsung menguntungkan pemerintah adalah … a.
sarana untuk mendapatkan tambahan modal
b.
sarana pemerataan pendapatan
c.
memperbesar produksi nasional
d.
meningkatkan pemasukan pajak
e.
meminimalkan jumlah pengangguran
10. Berikut ini yang bukan merupakan manfaat pasar modal bagi emiten adalah ... 1. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar 2. Dana dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai 3. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi 4. Memperoleh deviden 5. Memperoleh bunga yang mengambang a.
1, 2, dan 3
d.
2, 3, dan 5
120
b.
1, 3, dan 4
c.
2, 3, dan 4
e.
3, 4, dan 5
11. Bunga (kupon) diporeleh oleh pihak yang memenangkan ... a.
Saham
b.
Obligasi
c.
Reksadana
d.
Sertifikat deposito
e.
Warrant
12. Tanda penyertaan modal seseorang atau pihak yang (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas disebut ... a. Saham
d.
b. Obligasi
Right e.
Reksa Dana
c. Warrant 13. Sekuritas yang melekat pada penerbitan saham ataupun obligasi dan memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham perusahaan dengan harga dan pada jangka waktu tertentu disebut … a.
Saham
b. Obligasi
d. e.
Warrant
Reksa dana
c. Right 14. Reksa dana yang tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil merupakan jenis reksa dana ... a. Reksa dana pasar uang b. Reksa dana pendapatan tetap c. Reksa dana saham d. Reksa dana campuran e. Reksa dana alternatif 15. Pemegang saham yang memperoleh hak paling dulu dalam pembagian deviden adalah pemegang saham ... a. Blue chips b. Groth stock c. Emerging stock
121
d. Preferen e. Common stock 16. Obligasi dengan nilai nominal Rp 50.000.000 dijual pada harga 98%, maka nilai obligasi tersebut adalah ... a.
Rp 50.000.000
d.
Rp
99.000.000 b. Rp 51.000.000
e.
Rp 101.000.000
c. Rp 49.000.000 17. Berikut kerugian pemegang saham dan obligasi 1) Tidak memperoleh deviden 2) Tidak memperoleh kupon 3) Risiko likuidasi 4) Risiko tingkat suku bunga 5) Mendapat capital loss Kerugian pemegang obligasi ditunjukkan pada nomor ... a. 1), 2), dan 3)
d. 2), 3), dan 4)
b. 1), 3), dan 4)
e. 1), 4), dan 5)
c. 2), 4), dan 5) 18. Pihak yang menyelenggarakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek antara mereka disebut ... a.
Perusahaan efek
d.
Biro
Bursa efek
Perantara
administrasi efek b.
e.
pedagang efek c. Lembaga kliring dan penjaminan 19. Berikut ini adalah lembaga–lembaga yang terkait dengan pasar modal 1. Biro Administrasi Efek (BAE) 2. Bank Kustodian 3. Wali Amanat 4. Penasehat Investasi
122
5. Pemeringkat Efek (Rating Agencies) Lembaga penunjang pasar modal adalah a.
1, 2, dan 3
d.
3, 4, dan 5
b.
semua benar
e.
1, 3, dan 4
c.
2, 3, dan 4
20. Lembaga penunjang pada pasar modal yang melaksanakan kegiatan pasar modal yang berfungsi sebagai pihak yang dipercaya untuk mewakili kepentingan seluruh pedagang obligasi atau sekuritas kredit adalah … a.
Wali amanat
d.
akuntan publik
b.
Penanggung
e.
reksa dana
c.
Biro administrasi efek
21. Dibawah ini yang bukan profesi penunjang pasar modal adalah ... a. Akuntan b. Notaris
d. e.
konsultan hukum
penjamin emisi efek
c. Penilai 22. Bentuk perusahaan yang diperbolehkan untuk menerbitkan saham adalah … a.
perusahaan perorangan
d.
perseroan terbatas
b.
firma
e.
perusahaan daerah
c.
CV
23. Berikut beberapa kebaikan pasar modal 1) Memperoleh tambahan dana untuk meningkatka produksi 2) Memperkuat struktur permodalan perusahaan 3) Memperoleh tambahan penghasilan/bagian laba atau bunga 4) Memanfaatkan uang nganggur/idle money 5) Promosi dengan biaya ringan Kebaikan pasar modal bagi perusahaan/emiten ditunjukan pada nomor ... a. 1), 2), dan 3)
d. 2), 4), dan 5)
b. 1), 2), dan 4)
e. 3), 4), dan 5)
c. 1), 2), dan 5) 24. Peranan Bank dalam perdagangan efek adalah sebagai ... a.
Perantara perdagangan efek
123
b.
Penjual efek secara langsung di bursa
c.
Penjamin emisi
d.
Pembeli efek
e.
Penyandang dana
25. Nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala disebut ... a. nilai nominal b. kupon
d. deviden e.
laba
c. kuitansi 26. Istilah yang menunjukan satuan perdagangan saham adalah a.
Fraksi harga
d.
lot
b.
Unit penyertaan
e.
nominal
c.
Unit
27. Satu lot saham berjumlah … a.
100
d. 1000
b.
200
e. 5000
c.
500
28. Di bawah ini faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal adalah ... 1. Supply sekuritas apakah cukup banyak perusahaan yang butuh dana 2. Ketergantungan emiten terhadap bank cukup besar 3. Masalah hukum dan peraturan 4. Keberadaan lembaga yang mengatur dan mengawasi 5. Jumlah dana yang dihimpun berjumlah besar a. 1, 2, dan 3
d.
2, 3, dan 4
b. 1, 3, dan 4
e.
3, 4, dan 5
c. 1, 3, dan 5 29. Bapak Azhari pada tanggal 25 Agustus 2006, membeli saham PT Sepatu Bata tbk sebanyak 5 lot dengan harga per saham Rp. 12.500,00. Tiga bulan kemudian ternyata harga saham mengalami peningkatan. Pada saat harganya mencapai Rp. 13.200,00/lembar, Bapak Azhari menjual seluruh saham Sepatu Bata tersebut. Keuntungan yang diperoleh atas penjualan sahamnya adalah … a.
Rp 3.500,00
d.
Rp 3.500.000,00
124
b.
Rp 1.750,00
c.
Rp 1.750.000,00
e.
Rp 2.000.000,00
30. Pasar di mana pertama kali suatu perusahaan menawarkan sahamnya kepada publik disebut … a.
pasar pertama
d. pasar perdana
b.
pasar sekunder
e.
c.
pasar tunai
pasar negosiasi
31. Berikut yang tidak termasuk perbedaan antara pasar perdana dan pasar sekunder adalah … a. Pada pasar perdana harga tidak berubah, sedangkan pada pasar sekunder harga ditentukan oleh mekanisme pasar b. transaksi perdagangan di pasar sekunder tidak dikenakan biaya komisi, sedangkan pasar perdana terdapat biaya komisi c. pada pasar perdana hanya terjadi pembelian saham sedangkan di pasar sekunder dapat terjadi jual beli saham d. Dari sudut pandang jangka waktu, pasar perdana memiliki batas waktu, sedangkan pasar sekunder tidak e. Di pasar sekunder semua transaksi harus melalui pialang sedangkan pada pasar perdana tidak demikian 32. Berikut adalah keuntungan seseorang yang memiliki saham, kecuali … a.
mendapat pembagian keuntungan
b.
memiliki sebagian kecil perusahaan
c.
gaji meningkat
d.
memperoleh capital gain
e.
menerima deviden
33. Sejak tahun 1995, BEJ telah menggunakan sistem perdagangan otomatis yang di kenal dengan istilah…, a.
remote trading
b.
scripless trading
c.
Jakarta automated trading system (JATS)
d. Automatic trading
125
e.
Halting system
34. Berikut ini langkah-langkah yang tepat dalam mekanisme perdagangan saham adalah ... 1. Pemesanan saham 2. Transaksi berhasil 3. Menjadi nasabah di perusahaan sekuritas 4. Penyelesaian transaksi 5. Forced sell a. 1, 3, 4, 5, 2
d. 3, 1, 4, 2, 5
b. 1, 5, 2, 3, 4
e. 3, 1, 5, 4, 2
c. 3, 1, 2, 5, 4 35. Berikut ini adalah mekanisme perdagangan di Pasar Modal: 1.
Calon penanam modal akan membuka opening account di perusahaan efek yang dipercaya untuk mengelola dana.
2.
Perusahaan efek aktif mencatatnya dalam file customer perusahaan dan menyimpannya sebagai data perusahaan.
3.
Saat pemilik modal ingin melakukan transaksi, ia harus menghubungi brokernya dan memberitahukan saham yang diinginkan beserta jumlah dan harga yang ingin dibeli atau dijual.
4.
Broker akan bertindak sebagai sales person, dan akan meneruskan perintah tersebut pada dealer di perusahaan investasi.
Urutan mekanisme perdagangan di pasar modal yang tepat adalah … a.
1, 2, 3, dan 4
b. 2,1, 3, dan 4 c.
4, 3, 2, dan 1
d. 1, 3, 4, dan 2 e.
3, 2, 4, dan 1
126
Lampiran 9 KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
A D A B B A C C D E
11. B 12. A 13. D 14. B 15. D 16. C 17. B 18. B 19. A 20. A
21. E 22. D 23. A 24. E 25. B 26. D 27. C 28. E 29. C 30. D
31. B 32. C 33. E 34. C 35. A
127
Lampiran 10 ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS SOAL UJI COBA 1.
Validitas Soal Uji Coba Dalam menghitung Item soal uji coba yang tidak valid, dilakukan dengan
menggunakan program SPSS. Validitas masing-masing item dihitung dengan cara membandingkan hasil pearson correlation pada perhitungan SPSS, dengan r table. Untuk jumlah responden Uji coba sebanyak 28 responden, dengan signifikansi 0,05 maka R tabelnya diperoleh 0,374. Item soal uji coba dikatakan valid apabila R hitung ≥ dari R table, dalam penelitian ini R hitung ≥ 0,374
Correlations Person correlation 1 Sig. (2-tailed) N Person correlation 2 Sig. (2-tailed) N Person correlation 3 Sig. (2-tailed) N
Skor Total .492” .008 28 .596” .001 28 .509” .006 28
Keterangan Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
128
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N
.521” .004 28 .550” .002 28 .405’ .033 28 -.288 .137 28 .583” .001 28 .561” .002 28 .449’ .016 28 -.276 .156 28 .613” .001 28 .494” .008 28 -.451’ .016 28
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Tidak Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Tidak Valid
Dibuang
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Tidak Valid
Dipakai
129
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N
.674” .000 28 .561” .002 28 .590” .001 28 .575” .001 28 -.247 .206 28 .801” .000 28 .430” .022 28 .494” .008 28 .520” .005 28 .483” .009 28 .399’ .035 28
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dibuang
Tidak Valid
Dibuang
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
130
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N
.578” .001 28 .500” .007 28 .425’ .024 28 .742” .000 28 .510” .006 28 .750” .000 28 .550” .002 28 .499” .007 28 .422’ .025 28 .119 .548 28
Valid
Dipakai
Valid
dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Tidak Valid
Dibuang
Sumber: Data yang diolaah tahun 2015 Keterangan: Soal yang tidak valid sebanyak 5 soal yaitu nomor 7, 11, 14, 19, dan 35.
131
2.
Reliabilitas Soal Uji Coba
Reliabilitas data diperoleh dengan membandingkan data analisis reliabel menggunakan SPSS 16 menunjukan Cronbach alpha > dari 0,60. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based Cronbach's Alpha
on Standardized Items
.861
N of Items
.873
35
Lampiran 11 ANALISIS DAYA PEMBEDA DAN TINGKAT KESUKARAN SOAL UJI COBA Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
UC_7
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
2
UC_3
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
3
UC_20
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
4
UC_22
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
5
UC_12
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
6
UC_5
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
7
UC_28
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
8
UC_12
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
9
UC_19
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
10
UC_10
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
11
UC_13
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
12
UC_21
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
13
UC_6
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
14
UC_9
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
15
UC_17
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
16
UC_18
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
17
UC_14
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
18
UC_4
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
19
UC_26
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
0
1
20
UC_25
1
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
1
21
UC_1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
1
1
22
UC_27
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
23
UC_24
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
24
UC_8
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
25
UC_23
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
26
UC_16
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
0
27
UC_15
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
28
UC_11
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
a
Pembed
Jumlah Daya
Butir Soal
Kode
No
25
24
19
19
22
9
7
25
21
18
15
21
JBA
14
14
13
12
13
8
4
14
13
12
7
12
JBB
11
10
6
7
9
1
3
11
8
6
8
9
132
JSA
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
JSB
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
0,285714
0,5
0,357143
0,285714
0,5
0,071429
0,214286
0,357143
0,428571
-0,07143
0,214286
0,2142
Tingkat Kesukaran
DP
85714
Kriteria
Cukup
Cukup
Baik
Cukup
Cukup
Baik
Jelek
Cukup
Cukup
Baik
Jelek
Cukup
JBA + JBB
25
24
19
19
22
9
7
25
21
18
15
21
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
0,857143
0,678571
0,678571
0,785714
0,321429
0,25
0,892857
0,75
0,642857
0,535714
0,75
JSA+JSB
0,8928
IK
57143
Kriteria Kriteria soal
Mudah
Mudah
Sedang
Sedang
Mudah
Sedang
Sukar
Mudah
Mudah
Sedang
Sedang
Mudah
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dibuang
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dibuang
Dipakai
Butir Soal 13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
8
8
25
21
18
20
23
25
17
8
18
21
15
6
2
14
13
12
13
10
14
10
8
12
12
10
2
6
11
8
6
7
13
11
7
0
6
9
5
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
0,285714
-0,29
0,214286
0,357143
0,428571
0,428571
-0,21429
0,214286
0,214286
0,571429
0,428571
0,214286
0,357143
133
Cukup
Jelek
Cukup
Cukup
Baik
Baik
Jelek
Cukup
Cukup
Baik
Baik
Cukup
Cukup
8
8
25
21
18
20
23
25
17
8
18
21
15
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
0,285714
0,286
0,892857
0,75
0,642857
0,714286
0,821429
0,892857
0,607143
0,285714
0,642857
0,75
0,535714
Sukar
Sukar
Mudah
Mudah
Sedang
Mudah
Mudah
Mudah
Sedang
Sukar
Sedang
Mudah
Sedang
Dipakai
Dibuang
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dibuang
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Butir Soal Y 26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
31
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
29
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
29
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
29
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
29
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
28
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
28
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
27
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
27
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
27
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
27
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
26
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
26
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
25
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
25
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
24
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
23
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
23
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
22
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
22
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
21
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
21
1
0
0
1
0
1
1
1
1
0
20
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
17
0
1
1
0
1
0
1
0
0
0
14
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
9
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
7
22
24
19
21
17
23
22
17
15
13
645
13
14
12
13
11
13
13
10
10
7
9
10
7
8
6
10
9
7
5
6
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
14
134
0,285714
0,285714
0,357143
0,357143
0,357143
0,214286
0,285714
0,214286
0,357143
0,071429
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Jelek
22
24
19
21
17
23
22
17
15
13
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
0,785714
0,857143
0,678571
0,75
0,607143
0,821429
0,785714
0,607143
0,535714
0,464286
Mudah
Mudah
Sedang
Mudah
Sedang
Mudah
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dipakai
Dibuang
Lampiran 12 PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA DAN TINGKAT KESUKARAN SOAL UJI COBA
1.
Perhitungan Daya Pembeda Soal Uji Coba
Rumus DP
-
=
Keterangan : DP
= Daya Pembeda = Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas
= Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah
= Banyaknya siswa pada kelompok atas
= Banyaknya siswa pada kelompok bawah
Kriteria 0,00 0,20 0,40
< < <
Interval DP DP ≤ DP ≤ DP ≤
0,20 0,40 0,70
Kriteria Jelek Cukup Baik
135
0,70
<
DP
≤
1,00
Sangat Baik
Perhitungan Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang laindihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal. Kelompok Atas Kode Skor UC_07 1 UC_03 1 UC_20 1 UC_22 1 UC_12 1 UC_05 1 UC_28 1 UC_12 1 UC_19 1 UC_10 1 UC_13 1 UC_21 1 UC_06 1 UC_07 1 14 Jumlah
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
DP
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Kelompok Bawah Kode UC_17 UC_18 UC_14 UC_04 UC_26 UC_25 UC_01 UC_27 UC_24 UC_08 UC_23 UC_16 UC_15 UC_11 Jumlah
-
=
= 0,21 Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda cukup
2.
Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba
Rumus IK
=
Keterangan:
Skor 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 11
136
IK
= Indeks kesukaran = Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas
= Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah
= Banyaknya siswa pada kelompok atas
= Banyaknya siswa pada kelompok bawah
Kriteria
0,00 0,00 0,00
< < <
Interval IK IK ≤ IK ≤ IK ≤
Kriteria Sukar Sedang Mudah
0,30 0,70 1,00
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Kelompok Atas Kode Skor UC_07 1 UC_03 1 UC_20 1 UC_22 1 UC_12 1 UC_05 1 UC_28 1 UC_12 1 UC_19 1 UC_10 1 UC_13 1 UC_21 1 UC_06 1 UC_07 1 14 Jumlah
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Kelompok Bawah Kode Skor UC_17 1 UC_18 1 UC_14 1 UC_04 1 UC_26 1 UC_25 1 UC_01 1 UC_27 0 UC_24 1 UC_08 1 UC_23 0 UC_16 1 UC_15 1 UC_11 0 11 Jumlah
137
IK
=
= 0,89 Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai tingkat kesukaran yang mudah
Lampiran 13 KISI-KISI SOAL PRE-TEST Nama Sekolah
: SMA N 11 Semarang
Jumlah Soal : 30
Tahun Ajaran
: 2014/2015
Jenis Soal
: Pilihan Ganda
Waktu
: 45 menit
Materi pokok: Pasar Modal
Aspek Kognitif No 1
Indikator
2, 3, 4,
Analisis
Soal
5
7, 8, 9
3
15, 16, 17, 18
14
5
6, 10, 12, 11, 13,21, 22, 23, 26
19, 20
11
Menjelaskan peran pasar
Menjelaskan lembaga penunjang pasar modal
4
Aplikasi
1, 5
modal 3
Pemahaman
Menjelaskan pengertian pasar modal
2
Ingatan
Jumlah
Menyebutkan instrumen /produk pasar modal
138
5
Menjelaskan perbedaan pasar perdana dan pasar
25
24
2
sekunder 6
Menjelaskan mekanisme perdagangan di bursa efek
7
29
27, 28
3
30
1
Menyebutkan langkahlangkah perdagangan saham
Penentuan skor untuk instrumen soal uji coba materi pasar modal adalah sebagai berikut: Jawaban
Skor
Benar
1
Salah
0
Lampiran 14 SOAL PRE-TEST Mata Pelajaran
: Ekonomi
Materi pokok : Pasar Modal Kelas/Semester
: XI/2
Waktu
: 45 menit
Petunjuk Umum : 3. Tulislah nama, kelas, dan nomor presensi anda pada lembar jawaban yang telah disediakan 4. Bacalah dengan teliti soal-soal yang ada sebelum anda mengerjakan 5. Periksa kembali pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru Petunjuk Khusus: Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat dengan cara memberi tanda (x) pada huruf a, b, c, d, atau e pada lembar jawaban yang tersedia.
139
Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pertanyaan berikut ini ! 1. Pasar modal merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran kredit … a.
jangka pendek
d.
jangka sedang b.
jangka
menengah
e.
jangka tidak pasti c.
jangka panjang
2. Bursa efek pertama di Indonesia dibentuk oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1912 tepatnya di ... a.
Surabaya d.
b.
Semarang
c.
Medan
3.
Batavia e.
Yogyakarta
Di Bursa Efek diberlakukan system perdagangan otomatis yang dikenal dengan nama: a.
The Jakarta Automated Trading System
b.
capital market
c.
Automated Teller Machine
d. capital gain e. 4.
Invesment Company Undang-undang yang mengatur pasar modal Indonesia adalah …
a. UU No. 1 Tahun 1995 b. UU No. 8 Tahun 1995 c. UU No. 18 Tahun 1995 d. UU No. 8 Tahun 2000 e. UU No, 1 Tahun 2000 5.
Di bawah ini merupakan perbedaan investasi dan menabung. 1. Digunakan untuk tujuan jangka menengah dan panjang 2. Digunakan untuk tujuan jangka pendek atau berjaga-jaga
140
3. Tujuannya untuk melipatgandakan kekayaan melalui perolehan regular income dan capital gain 4. Tujuannya yang hendak dicapai umumnya bersifat konsumtif 5. Dana awal dalam jumlah yang relatif kecil 6. Dana awal dalam jumlah yang relatif besar Yang merupakan karakteristik dari investasi adalah ... a. 1, 3, dan 5
d.
2, 4, dan 5
b. 1, 3, dan 6
e.
2, 4, dan 6
c. 2, 3, dan 6 6.
Kerugian yang diperoleh investor yang menyatakan selisih dari harga jual dan harga beli disebut ... a. Capital loss
d. yield
b. Capital gain
e. fee
c. laba 7.
Salah satu fungsi pasar modal adalah ... a.
sebagai pasar
b. sebagai perantara
e.
alternatif konsumsi
alternatif alat keuangan
c. 8.
d.
alternatif investasi Dari beberapa fungsi pasar modal di bawah ini, yang secara
langsung menguntungkan pemerintah adalah …
9.
a.
sarana untuk mendapatkan tambahan modal
b.
sarana pemerataan pendapatan
c.
memperbesar produksi nasional
d.
meningkatkan pemasukan pajak
e.
meminimalkan jumlah pengangguran Berikut ini yang bukan merupakan manfaat pasar modal bagi
emiten adalah ... 1. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar 2. Dana dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai 3. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi 4. Memperoleh deviden
141
5. Memperoleh bunga yang mengambang a. 1, 2, dan 3
d.
2, 3, dan 5
b. 1, 3, dan 4
e.
3, 4, dan 5
c. 2, 3, dan 4 10.
Tanda penyertaan modal seseorang atau pihak yang (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas disebut ... a. Saham
d.
b. Obligasi
Right e.
Reksa Dana
c. Warrant 11.
Sekuritas yang melekat pada penerbitan saham ataupun obligasi dan memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham perusahaan dengan harga dan pada jangka waktu tertentu disebut … a.
Saham
b.
Obligasi
c.
Right
12.
d. e.
Warrant
Reksa dana
Pemegang saham yang memperoleh hak paling dulu dalam pembagian deviden adalah pemegang saham ... a. Blue chips b. Groth stock c. Emerging stock d. Preferen e. Common stock
13.
Obligasi dengan nilai nominal Rp 50.000.000 dijual pada harga 98%, maka nilai obligasi tersebut adalah ... a.
Rp 50.000.000
b.
Rp 51.000.000
c. 14.
d.
e. Rp 101.000.000
Rp 49.000.000 Berikut kerugian pemegang saham dan obligasi
1. Tidak memperoleh deviden 2. Tidak memperoleh kupon 3. Risiko likuidasi
Rp 99.000.000
142
4. Risiko tingkat suku bunga 5. Mendapat capital loss Kerugian pemegang obligasi ditunjukkan pada nomor ... a. 1), 2), dan 3)
d. 2), 3), dan 4)
b. 1), 3), dan 4)
e. 1), 4), dan 5)
c. 2), 4), dan 5) 15.
Pihak yang menyelenggarakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek antara mereka disebut ... a.
Perusahaan efek
d.
Biro
Bursa efek
Perantara
administrasi efek b.
e.
pedagang efek c.
Lembaga kliring dan penjaminan
16.
Lembaga penunjang pada pasar modal yang melaksanakan kegiatan pasar modal yang berfungsi sebagai pihak yang dipercaya untuk mewakili kepentingan seluruh pedagang obligasi atau sekuritas kredit adalah … a.
Wali amanat
d.
akuntan publik
b.
Penanggung
e.
reksa dana
c.
Biro administrasi efek
17.
Dibawah ini yang bukan profesi penunjang pasar modal adalah ...
a. Akuntan
d.
konsultan hukum
b. Notaris
e.
penjamin emisi efek
c. Penilai 18.
Bentuk perusahaan yang diperbolehkan untuk menerbitkan saham adalah … a.
perusahaan perorangan
d.
perseroan terbatas
b.
firma
e.
perusahaan daerah
c.
CV
143
19.
Berikut beberapa kebaikan pasar modal 1. Memperoleh tambahan dana untuk meningkatka produksi 2. Memperkuat struktur permodalan perusahaan 3. Memperoleh tambahan penghasilan/bagian laba atau bunga 4. Memanfaatkan uang nganggur/idle money 5. Promosi dengan biaya ringan Kebaikan pasar modal bagi perusahaan/emiten ditunjukan pada nomor ... d. 1), 2), dan 3)
d. 2), 4), dan 5)
e. 1), 2), dan 4)
e. 3), 4), dan 5)
f. 1), 2), dan 5) 20.
Peranan Bank dalam perdagangan efek adalah sebagai ... a.
Perantara perdagangan efek
b.
Penjual efek secara langsung di bursa
c.
Penjamin emisi
d.
Pembeli efek
e.
Penyandang dana
21.
Nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala
disebut ... a. Nilai nominal d. Deviden b. Kupon e. Laba c. Kuitansi 22. Istilah yang menunjukan satuan perdagangan saham adalah a. Fraksi harga d. lot b. Unit penyertaan e. nominal c. Unit Satu lot saham berjumlah …
23. a.
100
d. 1000
b.
200
e. 5000
c.
500
24.
Di bawah ini faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal adalah ... 1. Supply sekuritas apakah cukup banyak perusahaan yang butuh dana
144
2. Ketergantungan emiten terhadap bank cukup besar 3. Masalah hukum dan peraturan 4. Keberadaan lembaga yang mengatur dan mengawasi 5. Jumlah dana yang dihimpun berjumlah besar d. 1, 2, dan 3
d.
2, 3, dan 4
e. 1, 3, dan 4
e.
3, 4, dan 5
f. 1, 3, dan 5 25.
Bapak Azhari pada tanggal 25 Agustus 2006, membeli saham PT Sepatu Bata tbk sebanyak 5 lot dengan harga per saham Rp. 12.500,00. Tiga bulan kemudian ternyata harga saham mengalami peningkatan. Pada saat harganya mencapai Rp. 13.200,00/lembar, Bapak Azhari menjual seluruh saham Sepatu Bata tersebut. Keuntungan yang diperoleh atas penjualan sahamnya adalah … a.
Rp 3.500,00
d.
Rp 3.500.000,00
b.
Rp 1.750,00
e.
Rp 2.000.000,00
c.
Rp 1.750.000,00
26.
Pasar di mana pertama kali suatu perusahaan menawarkan sahamnya kepada publik disebut …
27.
a.
pasar pertama
d. pasar perdana
b.
pasar sekunder
e.
c.
pasar tunai
pasar negosiasi
Berikut yang tidak termasuk perbedaan antara pasar perdana dan pasar sekunder adalah … a. Pada pasar perdana harga tidak berubah, sedangkan pada pasar sekunder harga ditentukan oleh mekanisme pasar b. transaksi perdagangan di pasar sekunder tidak dikenakan biaya komisi, sedangkan pasar perdana terdapat biaya komisi c. pada pasar perdana hanya terjadi pembelian saham sedangkan di pasar sekunder dapat terjadi jual beli saham d. Dari sudut pandang jangka waktu, pasar perdana memiliki batas waktu, sedangkan pasar sekunder tidak
145
e. Di pasar sekunder semua transaksi harus melalui pialang sedangkan pada pasar perdana tidak demikian 28.
Berikut adalah keuntungan seseorang yang memiliki saham, kecuali … a.
mendapat pembagian keuntungan
b.
memiliki sebagian kecil perusahaan
c.
gaji meningkat
d.
memperoleh capital gain
e.
menerima deviden
29.
Sejak tahun 1995, BEJ telah menggunakan sistem perdagangan otomatis yang di kenal dengan istilah…, a.
remote trading
b.
scripless trading
c.
Jakarta automated trading system (JATS)
d. Automatic trading e.
Halting system
30.
Berikut ini langkah-langkah yang tepat dalam mekanisme perdagangan saham adalah ... 1. Pemesanan saham 2. Transaksi berhasil 3. Menjadi nasabah di perusahaan sekuritas 4. Penyelesaian transaksi 5. Forced sell a. 1, 3, 4, 5, 2
d. 3, 1, 4, 2, 5
b. 1, 5, 2, 3, 4
e. 3, 1, 5, 4, 2
c. 3, 1, 2, 5, 4 Lampiran 15 KUNCI JAWABAN SOAL PRE-TEST 1.
A
16. A
146
2.
D
17. E
3.
A
18. D
4.
B
19. A
5.
B
20. E
6.
A
21. B
7.
C
22. D
8.
D
23. C
9.
E
24. E
10. A
25. C
11. D
26. D
12. D
27. B
13. C
28. C
14. B
29. E
15. B
30. C
Lampiran 16 DAFTAR NILAI PRE-TEST KELAS EKSPERIMEN
147
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Nama Alfin Khorunnisa Andria Mifta Azizah Nuraini Bagas Wahyu Jati Bertha Murwindha Choirul Iqbal Daramita Bhayu Delila Nisnoni Deni Santoso Desi Wahyu Dinar Anandia E. Liza Catharinasa Ervinca Maharani Eva Meilinda Gifrina Indriani Habel Kevin Siegers Iqbal Tri Handoyo Jihan Syifa Jodi Noor Luthfi Umaraya Maya Adelia Melati Sari Mohammad Fadli Muhammad Shabur Nur Rokhim Nurul Hidayati Raden Otniel Rifkiyanto Arsyad Rizki Abda'u Oktavira Rachman Safira Saraswati Thomas Kristianda Wisnu Artha Yehezkiel Oktavianus Yogi Adya Yosep Budi
Nilai 43 62 34 57 57 37 46 43 51 71 42 43 48 37 37 45 57 37 60 62 60 60 37 54 43 60 60 46 60 66 68 34 46 60 57 51
Lampiran 17 DATA NILAI PRE-TEST KELAS KONTROL
148
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Nama Achian Fadholi Adyana Paramitha Hanie Alfian Hendriyanto Alifia Ade Rahmatika Amadea Prajna P. Andre Haryanto Anggita Ratih R. Anggraini Puspita Sari Catharinasa Rizki Wardhani Ayu Sarah Sulistyawati Bagas Kurnia Adi Dhita Yulianda Erina Dwi Hardiani Eveline Paramitha P. Farhan Putra Harsony Fatihatul Qirona Firnanda Agum F. Gabriella Arinta Putri Galuh Gunita Pangastuti Hilman Priantomo R. Ikke Kemala Iqbal Yoga Pradana M. Arung Palaga M. Daffa Fauzi Ninda Aulia Nabila Nanda Yunielvira W. Narakarti Nugraha Raafi Wahyu Pratama Redza Yassar P. Ricky Irwansyah Shinta Marentya A. Sri Nugraheni K. Yohanes Oki Kresna B. Yulinda Ayu Ardiyani Zahra Himatu Ulya
Lampiran 18 Analisis Data Tahap Awal
Nilai 57 66 37 54 51 54 71 46 49 71 49 49 69 46 37 51 57 60 63 40 71 40 51 37 51 60 37 54 37 49 51 51 54 66 71
149
1. Uji Normalitas Data Pre-test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Eksperimen N
Kontrol 36
35
50.86
53.06
10.543
10.748
Absolute
.164
.122
Positive
.122
.122
Negative
-.164
-.096
Kolmogorov-Smirnov Z
.986
.723
Asymp. Sig. (2-tailed)
.286
.673
Normal Parameters
a
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2015
2. Uji Homogenitas Data Pre-test Test of Homogeneity of Variances
PreTest Levene Statistic .305
df1
df2 1
Sig. 69
.583
Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2015
3. Uji Kesamaan dua Rata-Rata Data Pre-Test Independent Samples Test
150
Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference Sig.
F Pre
Equal
Test
variances
.305
Sig.
T
.583 -.869
df
Mean
(2-tailed) Difference
Std. Error Difference
Lower
Upper
69
.388
-2.196
2.527
-7.237
2.845
-.869 68.842
.388
-2.196
2.528
-7.238
2.846
assumed Equal variances not assumed
Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2015
Lampiran 19 KISI-KISI SOAL POST-TEST
151
Nama Sekolah
: SMA N 11 Semarang
Jumlah Soal : 30
Tahun Ajaran
: 2014/2015
Jenis Soal
: Pilihan Ganda
Waktu
: 45 menit
Materi pokok: Pasar Modal
Aspek Kognitif No 1
Indikator
Ingatan
1, 2, 5
Menjelaskan lembaga
Menyebutkan instrumen /produk pasar modal
5
Soal
5
7, 8, 9
3
14, 15, 17, 18
16
5
6, 10, 11, 12, 13, 20, 21, 22, 26
19, 23
11
Menjelaskan peran pasar
penunjang pasar modal 4
Jumlah Analisis
3, 4
modal 3
Aplikasi
Menjelaskan pengertian pasar modal
2
Pemahaman
Menjelaskan perbedaan pasar perdana dan pasar
24
25
2
sekunder 6
Menjelaskan mekanisme perdagangan di bursa efek
7
27
21, 28
3
30
1
Menyebutkan langkahlangkah perdagangan saham
Penentuan skor untuk instrumen soal uji coba materi pasar modal adalah sebagai berikut: Jawaban
Skor
Benar
1
Salah
0
Lampiran 20 SOAL POST-TEST
152
Mata Pelajaran
: Ekonomi
Materi pokok : Pasar Modal Kelas/Semester
: XI/2
Waktu
: 45 menit
Petunjuk Umum : 1. Tulislah nama, kelas, dan nomor presensi anda pada lembar jawaban yang telah disediakan 2. Bacalah dengan teliti soal-soal yang ada sebelum anda mengerjakan 3. Periksa kembali pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru Petunjuk Khusus: Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat dengan cara memberi tanda (x) pada huruf a, b, c, d, atau e pada lembar jawaban yang tersedia.
Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pertanyaan berikut ini ! 1. Undang-undang yang mengatur pasar modal Indonesia adalah … a. UU No. 1 Tahun 1995 b. UU No. 8 Tahun 1995 c. UU No. 18 Tahun 1995 d. UU No. 8 Tahun 2000 e. UU No, 1 Tahun 2000 2. Bursa efek pertama di Indonesia dibentuk oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1912 tepatnya di ... a.
Surabaya d.
b.
Semarang
c.
Medan
Batavia e.
Yogyakarta
3. Di bawah ini merupakan perbedaan investasi dan menabung. 1. Digunakan untuk tujuan jangka menengah dan panjang 2. Digunakan untuk tujuan jangka pendek atau berjaga-jaga 3. Tujuannya untuk melipatgandakan kekayaan melalui perolehan regular income dan capital gain
153
4. Tujuannya yang hendak dicapai umumnya bersifat konsumtif 5. Dana awal dalam jumlah yang relatif kecil 6. Dana awal dalam jumlah yang relatif besar Yang merupakan karakteristik dari investasi adalah ... a.
1, 3, dan 5
b.
d.
2, 4, dan 5
1, 3, dan 6
e.
2, 4, dan 6
c. 2, 3, dan 6 4. Pasar uang merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran kredit … a.
jangka pendek
d.
jangka sedang b.
jangka
menengah
e.
jangka tidak pasti c.
jangka panjang
5. Di Bursa Efek diberlakukan system perdagangan otomatis yang dikenal dengan nama: a.
The Jakarta Automated Trading System
b.
capital market
c.
Automated Teller Machine
d. capital gain e.
Invesment Company
6. Kerugian yang diperoleh investor yang menyatakan selisih dari harga jual dan harga beli disebut ... a.
Capital loss
b. Capital gain
e. fee
d. yield
c. Laba 7. Dari beberapa fungsi pasar modal di bawah ini, yang secara langsung menguntungkan pemerintah adalah … a.
sarana untuk mendapatkan tambahan modal
b.
sarana pemerataan pendapatan
c.
memperbesar produksi nasional
154
d.
meningkatkan pemasukan pajak
e.
meminimalkan jumlah pengangguran
8. Berikut ini yang bukan merupakan manfaat pasar modal bagi emiten adalah ... 1. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar 2. Dana dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai 3. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi 4. Memperoleh deviden 5. Memperoleh bunga (kupon) a. 1, 2, dan 3
d.
2, 3, dan 5
b. 1, 3, dan 4
e.
3, 4, dan 5
c. 2, 3, dan 4 9. Salah satu fungsi pasar modal adalah ... a.
sebagai pasar
d.
alternatif
sebagai perantara
e.
alternatif alat
konsumsi b. keuangan c.
alternatif investasi
10. Obligasi dengan nilai nominal Rp 50.000.000 dijual pada harga 98%, maka nilai obligasi tersebut adalah ... a. b.
Rp 50.000.000 Rp 51.000.000
c.
d.
Rp 99.000.000
e. Rp 101.000.000
Rp 49.000.000
11. Pemegang saham yang memperoleh hak paling dulu dalam pembagian deviden adalah pemegang saham ... a. Blue chips
d. preferen
b. Groth stock
e. common stock
c. Emerging stock 12. Sekuritas yang melekat pada penerbitan saham ataupun obligasi dan memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli saham perusahaan dengan harga dan pada jangka waktu tertentu disebut … a. Saham d. Warrant b. Obligasi e. Reksa dana
155
c. Right 13. Tanda penyertaan modal seseorang atau pihak yang (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas disebut ... a. Saham
d.
Right
b. Obligasi
e.
Reksa Dana
c. Warrant 14. Lembaga penunjang pada pasar modal yang melaksanakan kegiatan pasar modal yang berfungsi sebagai pihak yang dipercaya untuk mewakili kepentingan seluruh pedagang obligasi atau sekuritas kredit adalah … a.
Wali amanat
d.
akuntan publik
b.
Penanggung
e.
reksa dana
c.
Biro administrasi efek
15. Bentuk perusahaan yang diperbolehkan untuk menerbitkan saham adalah … a.
perusahaan perorangan
d.
perseroan terbatas
b.
firma
e.
perusahaan daerah
c.
CV
16. Berikut kerugian pemegang saham dan obligasi 1.
Tidak memperoleh deviden
2.
Tidak memperoleh kupon
3.
Risiko likuidasi
4.
Risiko tingkat suku bunga
5.
Mendapat capital loss
Kerugian pemegang obligasi ditunjukkan pada nomor ... a. 1), 2), dan 3)
d. 2), 3), dan 4)
b. 1), 3), dan 4)
e. 1), 4), dan 5)
c. 2), 4), dan 5) 17. Pihak yang menyelenggarakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek antara mereka disebut ... a.
Perusahaan efek administrasi efek
d.
Biro
156
b.
Bursa efek
e.
Perantara
pedagang efek c.
Lembaga kliring dan penjaminan
18. Dibawah ini yang bukan profesi penunjang pasar modal adalah ... a. Akuntan
d.
konsultan hukum
b. Notaris
e.
penjamin emisi efek
c. Penilai 19. Peranan Bank dalam perdagangan efek adalah sebagai ... a.
Perantara perdagangan efek
b.
Penjual efek secara langsung di bursa
c.
Penjamin emisi
d.
Pembeli efek
e.
Penyandang dana
20. Nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala disebut ... a. Nilai nominal
d. Deviden
b. Kupon
e. Laba
c. Kuitansi 21. Istilah yang menunjukan satuan perdagangan saham adalah a.
Fraksi harga
d.
lot
b.
Unit penyertaan
e.
nominal
c.
Unit
22. Satu lot saham berjumlah … a.
100
d. 1000
b.
200
e. 5000
c.
500
23. Berikut beberapa kebaikan pasar modal 1. Memperoleh tambahan dana untuk meningkatka produksi 2. Memperkuat struktur permodalan perusahaan 3. Memperoleh tambahan penghasilan/bagian laba atau bunga 4. Memanfaatkan uang nganggur/idle money 5. Promosi dengan biaya ringan
157
Kebaikan pasar modal bagi perusahaan/emiten ditunjukan pada nomor ... a. 1), 2), dan 3)
d. 2), 4), dan 5)
b. 1), 2), dan 4)
e. 3), 4), dan 5)
c. 1), 2), dan 5) 24. Bapak Azhari pada tanggal 25 Agustus 2006, membeli saham PT Sepatu Bata tbk sebanyak 5 lot dengan harga per saham Rp. 12.500,00. Tiga bulan kemudian ternyata harga saham mengalami peningkatan. Pada saat harganya mencapai Rp. 13.200,00/lembar, Bapak Azhari menjual seluruh saham Sepatu Bata tersebut. Keuntungan yang diperoleh atas penjualan sahamnya adalah … a.
Rp 3.500,00
d.
Rp 3.500.000,00
b.
Rp 1.750,00
e.
Rp 2.000.000,00
c.
Rp 1.750.000,00
25. Di bawah ini faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal adalah ... 1. Supply sekuritas apakah cukup banyak perusahaan yang butuh dana 2. Ketergantungan emiten terhadap bank cukup besar 3. Masalah hukum dan peraturan 4. Keberadaan lembaga yang mengatur dan mengawasi 5. Jumlah dana yang dihimpun berjumlah besar a. 1, 2, dan 3
d.
2, 3, dan 4
b. 1, 3, dan 4
e.
3, 4, dan 5
c. 1, 3, dan 5 26. Pasar di mana pertama kali suatu perusahaan menawarkan sahamnya kepada publik disebut … a.
pasar pertama
d. pasar perdana
b.
pasar sekunder
e.
c.
pasar tunai
pasar negosiasi
27. Sejak tahun 1995, BEJ telah menggunakan sistem perdagangan otomatis yang di kenal dengan istilah…, a.
remote trading
b.
scripless trading
c.
Jakarta automated trading system (JATS)
158
d. Automatic trading e.
Halting system
28. Berikut yang tidak termasuk perbedaan antara pasar perdana dan pasar sekunder adalah … a. Pada pasar perdana harga tidak berubah, sedangkan pada pasar sekunder harga ditentukan oleh mekanisme pasar b. transaksi perdagangan di pasar sekunder tidak dikenakan biaya komisi, sedangkan pasar perdana terdapat biaya komisi c. pada pasar perdana hanya terjadi pembelian saham sedangkan di pasar sekunder dapat terjadi jual beli saham d. Dari sudut pandang jangka waktu, pasar perdana memiliki batas waktu, sedangkan pasar sekunder tidak e. Di pasar sekunder semua transaksi harus melalui pialang sedangkan pada pasar perdana tidak demikian 29. Berikut adalah keuntungan seseorang yang memiliki saham, kecuali … a. mendapat pembagian keuntungan b. memiliki sebagian kecil perusahaan c. gaji meningkat d. memperoleh capital gain e. menerima deviden 30. Berikut ini langkah-langkah yang tepat dalam mekanisme perdagangan saham adalah ... 1. Pemesanan saham 2. Transaksi berhasil 3. Menjadi nasabah di perusahaan sekuritas 4. Penyelesaian transaksi 5. Forced sell a.
1, 3, 4, 5, 2
d. 3, 1, 4, 2, 5
b.
1, 5, 2, 3, 4
e. 3, 1, 5, 4, 2
c.
3, 1, 2, 5, 4
159
Lampiran 21 KUNCI JAWABAN SOAL POST-TEST 1.
B
16. B
2.
D
17. B
3.
B
18. E
4.
A
19. E
5.
A
20. B
6.
A
21. D
7.
D
22. C
8.
E
23. A
9.
C
24. C
10. C
25. E
11. D
26. D
12. D
27. E
13. A
28. B
14. A
29. C
15. D
30. C
160
Lampiran 22 Data Nilai Post-Test Kelas Eksperimen No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Nama Alfin Khorunnisa Andria Mifta Azizah Nuraini Bagas Wahyu Jati Bertha Murwindha Choirul Iqbal Daramita Bhayu Delila Nisnoni Deni Santoso Desi Wahyu Dinar Anandia E. Liza Catharinasa Ervinca Maharani Eva Meilinda Gifrina Indriani Habel Kevin Siegers Iqbal Tri Handoyo Jihan Syifa Jodi Noor Luthfi Umaraya Maya Adelia Melati Sari Mohammad Fadli Muhammad Shabur Nur Rokhim Nurul Hidayati Raden Otniel Rifkiyanto Arsyad Rizki Abda'u Oktavira Rachman Safira Saraswati Thomas Kristianda Wisnu Artha Yehezkiel Oktavianus Yogi Adya
Nilai 93 96 73 90 93 86 93 90 86 96 90 90 76 93 86 86 96 86 96 96 93 93 86 96 76 96 96 83 93 96 96 70 73 83 93
161
36
Yosep Budi
90
Lampiran 23 Data Nilai Post-Test Kelas Kontrol No
Nama
Nilai
162
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Achian Fadholi Adyana Paramitha Hanie Alfian Hendriyanto Alifia Ade Rahmatika Amadea Prajna P. Andre Haryanto Anggita Ratih R. Anggraini Puspita Sari Catharinasa Rizki Wardhani Ayu Sarah Sulistyawati Bagas Kurnia Adi Dhita Yulianda Erina Dwi Hardiani Eveline Paramitha P. Farhan Putra Harsony Fatihatul Qirona Firnanda Agum F. Gabriella Arinta Putri Galuh Gunita Pangastuti Hilman Priantomo R. Ikke Kemala Iqbal Yoga Pradana M. Arung Palaga M. Daffa Fauzi Ninda Aulia Nabila Nanda Yunielvira W. Narakarti Nugraha Raafi Wahyu Pratama Redza Yassar P. Ricky Irwansyah Shinta Marentya A. Sri Nugraheni K. Yohanes Oki Kresna B. Yulinda Ayu Ardiyani Zahra Himatu Ulya
Lampiran 24 Analisis Data Tahap Akhir
86 90 73 86 83 86 93 86 80 90 80 83 93 70 73 83 86 80 90 73 80 70 93 80 83 90 83 90 76 83 80 80 80 93 93
163
1. Uji Normalitas Data Post-test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Eksperimen N Normal Parameters
a
Most Extreme Differences
Kontrol 36
35
Mean
89.00
83.37
Std. Deviation
7.483
6.739
Absolute
.204
.137
Positive
.175
.093
Negative
-.204
-.137
1.221
.811
.101
.527
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
Sumber : Data Penelitian yang diolah tahun 2015 2. Uji Homogenitas Data Post-test
Test of Homogeneity of Variances
PostTest Levene Statistic .304
df1
df2 1
Sig. 69
.583
Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2015
Lampiran 25
ANGKET UJI COBA PARTISIPASI BELAJAR SISWA
164
ANGKET PARTISIPASI BELAJAR SISWA (KELAS EKSPERIMEN) Nama
:
Kelas
:
No. Presensi :
Petunjuk: 1.
Isilah angket ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
2.
Bacalah indikator dan pahami pertanyaan sebelum mengisi angket
3.
Pengisian angket dilakukan dengan memberikan tanda (V) pada kolom jawaban
4.
Soal berjumlah 23 butir
Keterangan: SS
= Sangat Setuju
S
= Setuju
KS
= Kurang Setuju
TS
= Tidak Setuju
STS
= Sangat Tidak Setuju
Indikator: Efektifitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament dengan Media Permainan Monopoli No
Pertanyaan
Jawaban SS
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Dengan menggunakan model pembelajaran ini minat belajar saya menjadi tinggi Dengan menggunakan model pembelajaran ini saya menjadi lebih memahami materi pelajaran Model pembelajaran ini membuat saya asyik bergurau Saya lebih percaya diri dalam menyelesaikan soal-soal ekonomi Dengan menggunakan model pembelajaran ini membuat suasana belajar menjadi kondusif Pembelajaran yang telah dilaksanakan membuang banyak waktu
S
KS
TS
STS
165
7.
8.
Dengan model pembelajaran ini nilai mata pelajaran ekonomi saya menjadi lebih bagus dari biasanya Saya merasa puas dengan model pembelajaran yang telah diterapkan
Indikator: Keaktifan Belajar Siswa Ketika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament dengan Media Permainan Monopoli No
Pertanyaan
Jawaban SS
9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
S
KS
TS
STS
Pembelajaran ini membuat saya banyak melamun Saya menjadi berani bertanya saat pelajaran berlangsung Saya menjadi kurang percaya diri dalam menyampaikan pendapat karena takut salah Dengan penggunaan model pembelajaran ini membuat saya siap menerima tugas Penggunaan model pembelajaran ini membuat saya banyak mengobrol Saya merasa aktif dalam proses pembelajaran dibandingkan dengan biasanya Saya merasa mengantuk pada saat proses pembelajaran berlangsung
Indikator: Media Permainan Monopoli N
Pertanyaan
o 16. 17. 18. 19. 20.
Media permainan monopoli dalam pembelajaran ini sangat menarik Media permainan monopoli sulit untuk dimainkan Media permainan monopoli cocok untuk mencapai tujuan pembelajaran Media permainan monopoli terlalu berlebihan Saya merasa senang belajar menggunakan media permainan monopoli
Jawaban SS
S
KS
TS
STS
166
Indikator: Pembelajaran dalam Kelompok No
Pertanyaan
Jawaban SS
21. 22.
23.
S
Setelah pelaksanaan model pembelajaran ini saya lebih senang belajar secara individu Setelah pelaksanaan model pembelajaran ini saya menjadi aktif dalam mengerjakan tugas kelompok Dengan belajar secara kelompok, saya menjadi lebih mudah memahami materi pelajaran
Lampiran 26 Hasil Angket Uji Coba Partisipasi Belajar Siswa
KS
TS
STS
167
No
Respon den
1
UJ_1
2
UJ_2
3
UJ_3
4
UJ_4
5
UJ_5
6
UJ_6
7
UJ_7
8
UJ_8
9
UJ_9
10
UJ_10
11
UJ_11
12
UJ_12
13
UJ_13
14
UJ_14
15
UJ_15
16
UJ_16
17
UJ_17
18
UJ_18
19
UJ_19
20
UJ_20
21
UJ_21
22
UJ_22
23
UJ_23
24
UJ_24
25
UJ_25
26
UJ_26
27
UJ_27
28
UJ_28
29
UJ_29
30
UJ_30
31
UJ_31
32
UJ_32
33
UJ_33
34
UJ_34
35
UJ_35
36
UJ_36
Butir Pertanyaan
Y
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
4
4
4
4
3
3
4
4
3
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
5
4
4
4
92
4
3
3
3
3
4
4
4
3
3
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
83
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
3
5
4
4
4
95
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
3
4
4
93
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
96
5
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
3
4
4
93
3
4
3
3
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
83
4
4
2
5
4
3
4
4
5
4
5
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
90
4
4
4
4
3
5
4
4
4
5
4
3
5
5
4
5
4
4
4
5
4
4
4
96
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
91
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
3
4
5
5
5
4
4
3
3
3
4
3
87
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
5
5
5
4
4
3
4
3
3
3
89
4
4
2
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
3
5
5
95
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
5
4
5
4
4
4
5
4
3
5
92
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
3
5
5
4
5
3
4
4
5
4
4
4
95
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
92
4
4
4
4
3
4
4
4
4
5
4
4
4
4
5
4
4
5
5
5
3
4
4
95
4
4
2
4
5
4
5
5
5
4
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
3
5
5
100
4
4
4
4
5
4
5
5
5
4
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
3
5
5
102
4
4
2
4
5
4
5
5
5
4
4
5
4
5
5
5
4
5
4
4
3
5
5
100
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
4
3
5
3
4
4
4
4
80
4
4
4
3
4
4
4
4
3
5
3
3
4
3
3
4
4
4
5
3
4
3
4
86
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
3
4
4
92
4
2
2
3
3
3
4
4
4
3
3
4
3
4
4
5
4
4
4
4
4
4
3
82
5
4
2
4
4
4
5
5
4
4
4
5
4
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
102
4
4
3
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
5
3
4
4
95
4
3
4
4
3
4
4
4
4
3
4
3
4
4
3
5
4
4
3
5
3
4
4
87
4
4
2
4
5
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
4
3
5
5
98
4
4
3
4
3
3
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
3
5
4
4
4
4
85
4
4
3
4
3
3
3
3
4
4
4
3
3
5
3
5
4
5
3
5
4
4
5
88
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
3
3
4
4
3
4
3
3
4
4
4
84
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
5
4
4
3
4
4
4
4
91
4
4
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
82
4
4
2
4
5
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
5
3
5
5
98
4
4
2
4
5
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
5
3
5
5
98
5
4
2
4
4
3
4
5
4
4
4
5
3
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
99
Lampiran 27 ANALISIS UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
168
ANGKET UJI COBA PARTISIPASI BELAJAR SISWA
1.
Uji Validitas Angket Uji Coba Dalam menghitung item angket yang tidak valid, dilakukan dengan
menggunakan program SPSS. Validitas masing-masing item dihitung dengan cara membandingkan hasil pearson correlation pada perhitungan SPSS, dengan r table. Untuk jumlah responden uji coba sebanyak 36 responden, dengan signifikasnsi 0,05 maka R tabelnya diperoleh 0,329. Item kuesioner dikatakan valid apabila R hitung ≥ dari R table, dalam penelitian ini R hitung ≥ 0,32
Correlations
1
2
3
4
5
6
7 8
Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation
Skor Total .450" .006 36 .499" .002 36 -181 .291 36 .587" .000 36 .607" .000 36 .492" .002 36 .719" .000 36 .798"
Keterangan Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Tidak Valid
Dibuang
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
169
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N
.000 36 .576" .000 36 .497" .002 36 .452 .006 36 .515" .001 36 .544" .001 36 .457" .005 36 .520" .001 36 .500" .002 36 .606" .000 36 .428" .009 36 .397' .017 36
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
170
20
21
22
23
Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N Person correlation Sig. (2-tailed) N
.463" .004 36 -397 .017 36 .619" .000 36 .702" .000 36
Valid
Dipakai
Tidak Valid
Dibuang
Valid
Dipakai
Valid
Dipakai
*Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant the 0.01 level (2-tailed). Sumber: Data Penelitian yang diolah tahun 2015 Berdasarkan output SPSS Uji Validitas, angket nomer 3 dan 21 tidak valid
2. Reliabilitas Angket Uji Coba Reliabilitas data diperoleh dengan membandingkan data analisis reliable menggunakan SPSS menunjukan Cronbach alpha > dari 0,60.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Alpha .829
Standardized Items .841
N of Items 23
Sumber: Data Penelitian yang diolah tahun 2015
Lampiran 28
ANGKET PARTISIPASI BELAJAR SISWA
171
(KELAS EKSPERIMEN) Nama
:
Kelas
:
No. Presensi :
Petunjuk: 1.
Isilah angket ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
2.
Bacalah indikator dan pahami pertanyaan sebelum mengisi angket
3.
Pengisian angket dilakukan dengan memberikan tanda (V) pada kolom jawaban
4.
Soal berjumlah 23 butir
Keterangan: SS
= Sangat Setuju
S
= Setuju
KS
= Kurang Setuju
TS
= Tidak Setuju
STS
= Sangat Tidak Setuju Indikator: Efektifitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament dengan Media Permainan Monopoli
No
Pertanyaan
Jawaban SS
1.
2.
3. 4.
5. 6
Dengan menggunakan model pembelajaran ini minat belajar saya menjadi tinggi Dengan menggunakan model pembelajaran ini saya menjadi lebih memahami materi pelajaran Saya lebih percaya diri dalam menyelesaikan soal-soal ekonomi Dengan menggunakan model pembelajaran ini membuat suasana belajar menjadi kondusif Pembelajaran yang telah dilaksanakan membuang banyak waktu Dengan model pembelajaran ini nilai mata
S
KS
TS
STS
172
7
pelajaran ekonomi saya menjadi lebih bagus dari biasanya Saya merasa puas dengan model pembelajaran yang telah diterapkan
Indikator: Keaktifan Belajar Siswa Ketika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Game Tournament dengan Media Permainan Monopoli No
Pertanyaan
Jawaban SS
8 9 10
11 12 13
14
S
KS
TS
STS
Pembelajaran ini membuat saya banyak melamun Saya menjadi berani bertanya saat pelajaran berlangsung Saya menjadi kurang percaya diri dalam menyampaikan pendapat karena takut salah Dengan penggunaan model pembelajaran ini membuat saya siap menerima tugas Penggunaan model pembelajaran ini membuat saya banyak mengobrol Saya merasa aktif dalam proses pembelajaran dibandingkan dengan biasanya Saya merasa mengantuk pada saat proses pembelajaran berlangsung
Indikator: Media Permainan Monopoli N
Pertanyaan
o 15 16 17 18 19
Media permainan monopoli dalam pembelajaran ini sangat menarik Media permainan monopoli sulit untuk dimainkan Media permainan monopoli cocok untuk mencapai tujuan pembelajaran Media permainan monopoli terlalu berlebihan Saya merasa senang belajar menggunakan
Jawaban SS
S
KS
TS
STS
173
media permainan monopoli
Indikator: Pembelajaran dalam Kelompok No
Pertanyaan
Jawaban SS
20
21.
S
KS
TS
STS
Setelah pelaksanaan model pembelajaran ini saya menjadi aktif dalam mengerjakan tugas kelompok Dengan belajar secara kelompok, saya menjadi lebih mudah memahami materi pelajaran
Lampiran 29 HASIL ANGKET TAHAP AKHIR PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN
174
No
Respo nden
1 KE_1 2 KE_2 3 KE_3 4 KE_4 5 KE_5 6 KE_6 7 KE_7 8 KE_8 9 KE_9 10 KE_10 11 KE_11 12 KE_12 13 KE_13 14 KE_14 15 KE_15 16 KE_16 17 KE_17 18 KE_18 19 KE_19 20 KE_20 21 KE_21 22 KE_22 23 KE_23 24 KE_24 25 KE_25 26 KE_26 27 KE_27 28 KE_28 29 KE_29 30 KE_30 31 KE_31 32 KE_32 33 KE_33 34 KE_34 35 KE_35 36 KE_36 Skor Total Prosentase (%)
Butir Pertanyaan 1 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5
2 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4
3 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5
4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5
5 5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
6 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4
7 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 5 5 4 5 3 3 3 4 4 5 5 5
8 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4
9 4 4 5 5 4 5 3 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4
10 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5
11 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5
12 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 3 4 4 5 5 5 4 3 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 5
13 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 3 5 4 5 5 4
14 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
16 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5
17 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5
18 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4
19 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5
20 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5
21 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5
161
158
154
156
143
160
149
160
159
158
148
144
157
157
152
166
161
154
160
162
158
89
88
86
87
79
89
83
89
88
88
82
80
87
87
84
92
89
85
89
90
88
Prosentase pengamatan =
x 100% =
x 100% = 87%
Jadi tingkat persetujuan siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media permainan monopoli sebesar 87% yang berarti
siswa sangat setuju.
Lampiran 30 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Y 93 84 99 93 91 90 86 87 89 92 85 87 98 88 91 85 95 101 101 103 83 83 89 84 99 95 90 95 85 86 82 88 83 100 99 98 3277 87
175
Keterangan : 1
Kurang
2
Cukup
3
Baik
4
Baik Sekali
Indikator No
Nama
Kesiapan siswa sebelum mengikuti proses pembelajaran
Perhatian siswa pada materi yang diajarkan
1
1
2
3
4
2
3
4
Siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan 1
2
3
Interaksi siswa dengan temannya
4
1
2
3
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
Jumlah Total
Lampiran 31 OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
4
Ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas 1
2
3
4
Y
176
KELAS EKSPERIMEN Pertemuan Pertama Indikator
No
Kode
1. KE_01 2. KE_02 3. KE_03 4. KE_04 5. KE_05 6. KE_06 7. KE_07 8. KE_08 9. KE_09 10. KE_10 11. KE_11 12. KE_12 13. KE_13 14. KE_14 15. KE_15 16. KE_16 17. KE_17 18. KE_18 19. KE_19 20. KE_20 21. KE_21 22. KE_22 23. KE_23 24. KE_24 25. KE_25 26. KE_26 27. KE_27 28. KE_28 29. KE_29 30. KE_30 31. KE_31 32. KE_32 33. KE_33 34. KE_34 35. KE_35 36. KE_36 Jumlah Total
Kesiapan siswa sebelum mengikuti proses pembelajaran
Perhatian siswa pada materi yang diajarkan
Siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan
1
1
1
2
3
4
2
3
v v v
4
2
v v v
V
v v
v v v v
v
v v v
v v v v v v
v v v v v V v
V v v v v
Prosentase pengamatan =
v v v
x 100% =
v v v
v v v
v v
v v V V
v
v
v v
v
v v
v
v
v v
V v
V V V V
v v
v
v
v
v v
v
v v
v v
v
v
v v v v
v
v v
v
v v
v
v
v v
v v v v
v
v
v v
v
v v v v v
v
v v v
v
v v
v v v
v V
V V V V
v v
V
v v
v v
x 100% = 73%
Jadi berdasarkan data tersebut, tingkat aktivitas belajar siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media permainan monopoli sebesar 73%. Lampiran32
v v v
Y
4
v
v v
v
3
v
v
v
v
2
v v v
v
v v
v
1
v
v v v
4
v
v v
v
3
Ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas
v v v
v
V
2
v
v v
v v v v v
1
v v v
v
v v v
4
v
v V
3
Interaksi siswa dengan temannya
17 17 17 10 16 10 15 15 11 20 18 16 14 13 15 10 14 16 16 14 16 15 10 20 14 18 11 15 13 14 18 11 18 11 14 14 526
177
OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN Pertemuan Kedua Indikator No
Kode
1. KE_01 2. KE_02 3. KE_03 4. KE_04 5. KE_05 6. KE_06 7. KE_07 8. KE_08 9. KE_09 10. KE_10 11. KE_11 12. KE_12 13. KE_13 14. KE_14 15. KE_15 16. KE_16 17. KE_17 18. KE_18 19. KE_19 20. KE_20 21. KE_21 22. KE_22 23. KE_23 24. KE_24 25. KE_25 26. KE_26 27. KE_27 28. KE_28 29. KE_29 30. KE_30 31. KE_31 32. KE_32 33. KE_33 34. KE_34 35. KE_35 36. KE_36 Jumlah Total
Kesiapan siswa sebelum mengikuti proses pembelajaran
Perhatian siswa pada materi yang diajarkan
1
1
2
3
4
2
V
4
2
v
v
v v v
v
v v V
V V v
V V v
v V V
Prosentase pengamatan =
v
x 100% =
v v v v
v
v v
v v v v v
v v v v
v v v v v v
v V
V v v v
v v v
v
v
V
v
v v
v
V
v v v v
v
v
v
v v
v v
v
v
v
v
v
V
V V
v v v
v v v v
v v
v v v
v v v v
v
v v v v
v
v
v v v
x 100% = 79%
Jadi berdasarkan data tersebut, tingkat aktivitas belajar siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media permainan monopoli sebesar 79%. Lampiran 33
v v v v
Y
4
v
v v V
3
v
v
v v v v
v V
2
v v
v v v v v v v
1
v
v v v v
v
Ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas
v v
v v
v v v
4
V
v v
V
3
v v
v
V V
V V V V V V
2
v
v v v
V V V
1
v
v
V V V
4
v
V
v
3
Interaksi siswa dengan temannya
v v
v
V
1
v v
V V V
3
Siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan
18 19 18 11 19 10 15 15 13 20 20 16 16 15 17 11 16 17 17 15 17 17 11 20 14 20 12 15 14 17 20 11 22 13 17 14 572
178
OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN Pertemuan Ketiga
Kode 1. KE_01 2. KE_02 3. KE_03 4. KE_04 5. KE_05 6. KE_06 7. KE_07 8. KE_08 9. KE_09 10. KE_10 11. KE_11 12. KE_12 13. KE_13 14. KE_14 15. KE_15 16. KE_16 17. KE_17 18. KE_18 19. KE_19 20. KE_20 21. KE_21 22. KE_22 23. KE_23 24. KE_24 25. KE_25 26. KE_26 27. KE_27 28. KE_28 29. KE_29 30. KE_30 31. KE_31 32. KE_32 33. KE_33 34. KE_34 35. KE_35 36. KE_36 Jumlah Total
Kesiapan siswa sebelum mengikuti proses pembelajaran 1 2 3 4 v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
Perhatian siswa pada materi yang diajarkan 1
Prosentase pengamatan =
2
3
4 v v v
V v V v v v v v v v v v V v v v v v v V v v v v v V v v V v v v v
x 100% =
Indikator Siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan 1 2 3 4 v v v v v v v v v v v v v v v v v v v V v v v v v v v v v v v v v v v v
Interaksi siswa dengan temannya 1
2
3
4 v v v
v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v V v V v v V v V V V v
Ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas 1 2 3 4 v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
x 100% = 87,36%
Jadi berdasarkan data tersebut, tingkat aktivitas belajar siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media permainan monopoli sebesar 87,36% Lampiran 34
Y
19 20 19 13 20 11 19 19 14 20 20 19 19 15 19 15 18 19 19 17 18 17 13 19 17 20 15 19 15 18 20 13 18 17 19 17 629
179
OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN Pertemuan Keempat Indikator
No
Kode
1. KE_01 2. KE_02 3. KE_03 4. KE_04 5. KE_05 6. KE_06 7. KE_07 8. KE_08 9. KE_09 10. KE_10 11. KE_11 12. KE_12 13. KE_13 14. KE_14 15. KE_15 16. KE_16 17. KE_17 18. KE_18 19. KE_19 20. KE_20 21. KE_21 22. KE_22 23. KE_23 24. KE_24 25. KE_25 26. KE_26 27. KE_27 28. KE_28 29. KE_29 30. KE_30 31. KE_31 32. KE_32 33. KE_33 34. KE_34 35. KE_35 36. KE_36 Jumlah Total
Kesiapan siswa sebelum mengikuti proses pembelajaran 1 2 3 4 V V V
Perhatian siswa pada materi yang diajarkan 1
2
3
V V V
v
4
Siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan 1 2 3 4
V V V
V V V
v v
V
v V V
v v v v
V V V V
v
V
V
v
v
V V V
v v v v v v
v v v v v
V V V V
v
v
V
v
V
v v
v v v
v v
v v
v
v
v
v
Prosentase pengamatan =
v v v v v v v v
v V V V V
v v v v
x 100% =
v v v v v
v
v
v
v
v
v v
v v v v v
v v v v v
v v v v v
v v v
v v
v
v v v
v v
v
v v
v
v v v v v v
v v
v v
v v v v
v V
v v
v
x 100% = 91,80%
Jadi berdasarkan data tersebut, tingkat aktivitas belajar siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media permainan monopoli sebesar 91,80%
v v
v
v
V V
v v
v
v v
v
v
v
v
v v
v v v
v
v
v
v
v
v
v
4
Ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas 1 2 3 4
v
v v v v v v
v
3
V V
v v v v
2
V v
v v v v v v v v v
v
1
v
v v v
Interaksi siswa dengan temannya
v v v v
Y
20 19 20 16 20 13 19 20 15 20 19 20 19 17 19 17 18 19 20 18 20 19 16 20 18 19 17 20 16 19 20 14 19 18 19 19 661
180
Lampiran 35 OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS EKSPERIMEN Pertemuan Kelima
No
Kode
1. KE_01 2. KE_02 3. KE_03 4. KE_04 5. KE_05 6. KE_06 7. KE_07 8. KE_08 9. KE_09 10. KE_10 11. KE_11 12. KE_12 13. KE_13 14. KE_14 15. KE_15 16. KE_16 17. KE_17 18. KE_18 19. KE_19 20. KE_20 21. KE_21 22. KE_22 23. KE_23 24. KE_24 25. KE_25 26. KE_26 27. KE_27 28. KE_28 29. KE_29 30. KE_30 31. KE_31 32. KE_32 33. KE_33 34. KE_34 35. KE_35 36. KE_36 Jumlah Total
Kesiapan siswa sebelum mengikuti proses pembelajaran 1 2 3 4 V V V v V v V V V V V V V V v v v v v V V V v V v V v v v V V v v v v v
Perhatian siswa pada materi yang diajarkan 1 v v v
2
3
4 v v v
v v
v v
v v
v v v v v v v v v
v v v v v v v v v v v v v
v v v v v v v v v v v v
v v v v v
v v v
v v
Prosentase pengamatan =
v V V V
x 100% =
Indikator Siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan 1 2 3 4 v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v
Interaksi siswa dengan temannya 1
x 100% = 95,27%
2
3
4 v v v v v
V v v V v v v v V v v v v v v v v V v V v V v V v v V v v v v
Ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas 1 2 3 4 v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v 686
Y
20 20 20 17 20 17 20 20 18 20 20 20 20 20 20 17 20 20 20 20 20 20 15 20 18 20 16 19 16 20 20 16 20 17 20 20
181
Jadi berdasarkan data tersebut, tingkat aktivitas belajar siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media permainan monopoli sebesar 95,27% Lampiran 36 OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS KONTROL Pertemuan Pertama
No
Kode
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
KE_01 KE_02 KE_03 KE_04 KE_05 KE_06 KE_07 KE_08 KE_09 KE_10 KE_11 KE_12 KE_13 KE_14 KE_15 KE_16 KE_17 KE_18 KE_19
20. KE_20 21. KE_21 22. KE_22 23. KE_23 24. KE_24 25. KE_25 26. KE_26 27. KE_27 28. KE_28 29. KE_29 30. KE_30 31. KE_31 32. KE_32 33. KE_33 34. KE_34 35. KE_35 Jumlah Total
Kesiapan siswa sebelum mengikuti proses pembelajaran 1 2 3 4 V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
Perhatian siswa pada materi yang diajarkan 1
2
3 V
4
V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V
V V
V
Indikator Siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan 1 2 3 4 V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V
V
V V V
V V
V
V
V
V V V V V V
V V V V v V
V V V V
Prosentase pengamatan =
1
2
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V
V V
V V V V V
x 100% =
4
Ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas 1 2 3 4 V V V V V V V V V v V V V V V V V V V
V
V
V V V V V V
3 V
V
V
V V
Interaksi siswa dengan temannya
V V V
x 100% = 65,83%
V V
V V V V V V
V V V V V V
V V V V
V V V V V
Y
14 11 14 15 15 15 15 13 10 17 12 13 14 13 11 17 14 13 15 14 18 12 16 11 18 13 11 11 12 10 11 15 14 12 15 474
182
Jadi berdasarkan data tersebut, tingkat aktivitas belajar siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media permainan monopoli sebesar 65,83% Lampiran 37 OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS KONTROL Pertemuan Kedua
No
Kode
1. KE_01 2. KE_02 3. KE_03 4. KE_04 5. KE_05 6. KE_06 7. KE_07 8. KE_08 9. KE_09 10. KE_10 11. KE_11 12. KE_12 13. KE_13 14. KE_14 15. KE_15 16. KE_16 17. KE_17 18. KE_18 19. KE_19 20. KE_20 21. KE_21 22. KE_22 23. KE_23 24. KE_24 25. KE_25 26. KE_26 27. KE_27 28. KE_28 29. KE_29 30. KE_30 31. KE_31 32. KE_32 33. KE_33 34. KE_34 35. KE_35 Jumlah Total
Kesiapan siswa sebelum mengikuti proses pembelajaran 1 2 3 4 V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
Perhatian siswa pada materi yang diajarkan 1
2
3 V
4
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V v V
Prosentase pengamatan =
V V V V
Indikator Siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan 1 2 3 4 V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
x 100% =
Interaksi siswa dengan temannya 1
2
3 V
4
V
Ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas 1
2
3 V
V V V V V V
v V
v
V V V V V
V V V V V V V V V
V V V V
V V
V V V
V V V V V V V V V V
V
x 100% = 68,33%
4
V V
V V V V V V
V V V V V V V V
V V V V
Y
V V V V V
14 11 14 16 15 15 15 13 10 17 12 13 14 13 11 18 14 13 15 15 18 12 17 12 18 14 14 14 15 12 11 15 14 12 16 492
183
Jadi berdasarkan data tersebut, tingkat aktivitas belajar siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media permainan monopoli sebesar 68,33% Lampiran 38 OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS KONTROL Pertemuan Ketiga
No
Kode
1. KE_01 2. KE_02 3. KE_03 4. KE_04 5. KE_05 6. KE_06 7. KE_07 8. KE_08 9. KE_09 10. KE_10 11. KE_11 12. KE_12 13. KE_13 14. KE_14 15. KE_15 16. KE_16 17. KE_17 18. KE_18 19. KE_19 20. KE_20 21. KE_21 22. KE_22 23. KE_23 24. KE_24 25. KE_25 26. KE_26 27. KE_27 28. KE_28 29. KE_29 30. KE_30 31. KE_31 32. KE_32 33. KE_33 34. KE_34 35. KE_35 Jumlah Total
Kesiapan siswa sebelum mengikuti proses pembelajaran 1 2 3 4 V V
Perhatian siswa pada materi yang diajarkan 1
2
3 V
V V V
V V V V
V V V V V
V V V V V V V V V
V V V V V
V V V V
V V V
V
V
V
V
V
V V V V
V V
V
V V V V
V V V V
V V
V V V
V V
V
V V V
V V V V V
V
v V V
V
V
V
V
V V V V V
V V
V
V V V V V V
v
V V
V V V V
V V
V V V V V
V
V
V
V
V
4
V
V V
V
V V V
3
V
V
V
V
2
V V
V V V V V V
1
Ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas 1 2 3 4
V
V V V V V V
V V
Interaksi siswa dengan temannya
V
V V V V V V
V
4
Indikator Siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan 1 2 3 4
V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V V V V V
Y
14 15 14 16 17 17 15 12 11 18 14 15 16 14 11 18 14 14 15 15 18 12 17 12 17 14 15 15 15 14 14 15 13 17 16 519
184
Prosentase pengamatan =
x 100% =
x 100% = 72,08%
Jadi berdasarkan data tersebut, tingkat aktivitas belajar siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media permainan monopoli sebesar 72,08% Lampiran 39 OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS KONTROL Pertemuan Keempat Indikator
No
Kode
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34.
KE_01 KE_02 KE_03 KE_04 KE_05 KE_06 KE_07 KE_08 KE_09 KE_10 KE_11 KE_12 KE_13 KE_14 KE_15 KE_16 KE_17 KE_18 KE_19 KE_20 KE_21 KE_22 KE_23 KE_24 KE_25 KE_26 KE_27 KE_28 KE_29 KE_30 KE_31 KE_32 KE_33 KE_34
Kesiapan siswa sebelum mengikuti proses pembelajaran 1 2 3 4 V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
Perhatian siswa pada materi yang diajarkan 1
2
3 V
4
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
Siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan 1 2 3 4 V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V
V V V V V
V V
V
1
2
3 V
V
4
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V
V V
Interaksi siswa dengan temannya
V V V V V
Ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas 1 2 3 4 V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
Y
15 15 14 16 17 17 15 15 11 18 16 15 16 14 15 19 15 15 16 16 18 13 16 13 17 15 15 15 15 16 14 15 14 17
185
35. KE_35 Jumlah Total
V
V
Prosentase pengamatan =
V
x 100% =
V
V
16 539
x 100% = 74,86%
Jadi berdasarkan data tersebut, tingkat aktivitas belajar siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media permainan monopoli sebesar 74,86% Lampiran 40 OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS KONTROL Pertemuan Kelima Indikator
No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
Kode
KE_01 KE_02 KE_03 KE_04 KE_05 KE_06 KE_07 KE_08 KE_09 KE_10 KE_11 KE_12 KE_13 KE_14 KE_15 KE_16 KE_17 KE_18 KE_19 KE_20 KE_21 KE_22 KE_23 KE_24 KE_25 KE_26 KE_27 KE_28 KE_29 KE_30 KE_31
Kesiapan siswa sebelum mengikuti proses pembelajaran 1 2 3 4 V V V V V V V V V
Perhatian siswa pada materi yang diajarkan 1
2
3 V V V V V V V V V
V V V V V V
V V
V V
V V V
V
V
V V V
V V
V V
V V
V V V V V
V V
V
V V
V V V V V V V
V V
V V V V
V V V V
V V V V V
V
V V V V
V V V
V V V V V V
V
V
V V V
V V V V V V
V V V V
V
Ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas 1 2 3 4 V
V V V V V
V
V V
4
V V V V V V V V V V
V V V
3
V V
V
V
2
V
V
V
1
V V
V V V V
V
Interaksi siswa dengan temannya
V V
V V
V
V V V V V V
4
Siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan 1 2 3 4
V V
V V
Y
15 16 15 16 17 17 15 15 15 18 18 15 16 15 17 19 16 17 16 18 18 16 17 16 17 15 15 15 15 17 15
186
32. KE_32 33. KE_33 34. KE_34 35. KE_35 Jumlah Total
V V
V V
V V
V
V
V
V
V
V
Prosentase pengamatan =
V
x 100% =
V V
V V
V
V
V
x 100% = 78,47%
Jadi berdasarkan data tersebut, tingkat aktivitas belajar siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game Tournament (TGT) dengan media permainan monopoli sebesar 78,47% Lampiran 41 Rekap Analisis Uji Hipotesis
1.
Uji Peningkatan Hasil Belajar (Uji Hipotesis 1) Paired Samples Test
Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference
Mean Pair 1
PreTest PostTest
-38.139
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
8.093
Sig. Lower
Upper
t
df
1.349 -40.877 -35.401 -28.276
(2-tailed) 35
.000
Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2015 2.
Uji Beda dua Rata-Rata (Uji Hipotesis 2) Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means Mean Sig.
F
Sig.
t
df
(2-tailed)
95% Confidence
Differen Std. Error ce
Difference
Interval of the Difference
15 15 17 16 565
187
Lower Post
Equal
Test
variances
.304
.583 3.327
69
Upper
.001
5.629
1.692
2.254
9.003
.001
5.629
1.689
2.258
8.999
assumed Equal variances
3.332
not
68.60 5
assumed
Sumber : Data penelitian yang diolah tahun 2015
Lampiran 42
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN Nama Sekolah
: SMA Negeri 11 Semarang
Mata Pelajaran
: Ekonomi (Peminatan)
Kelas/Semester
: XI / 2
Materi Pokok
: Pasar Modal
Alokasi Waktu
: 12 x 45 menit (2 x 6jp, 6 x pertemuan)
A. Kompetensi Inti 5.
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
6.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong), kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
188
7.
Memahami,
menerapkan,
dan
menganalisis
pengetahuan
faktual,
konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 8.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B.
Materi pokok dan Indikator Pencapaian Kompetensi Materi pokok 1.1
Mensyukuri pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia untuk kesejahteraan rakyat.
1.2
Mengamalkan nilai-nilai agama dalam peranannya sebagai pelaku ekonomi. Indikator: Mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil-hasil pembangunan.
2.1
Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, dan mandiri, dalamupaya mengatasi permasalahan pembangunan di Indonesia.
2.2
Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis sebagai pelaku ekonomi. Indikator: 1.
Disiplin dan jujur dalam kegiatan belajar.
2.
Mandiri dan bertanggung jawab dalam kegiatan belajar.
3.
Kreatif dan mandiri tidak mudah bergantung kepada orang lain.
4.
Menghargai setiap hasil pekerjaan orang lain.
189
3.9
Mendeskripsikan pasar modal dalam perekonomian Indikator: 1.
Menjelaskan pengertian dan fungsi pasar modal
2.
Menyebutkan peran, manfaat dan keuntungan pasar modal yang ada di Indonesia
4.9
3.
Menjelaskan struktur pasar modal Indonesia
4.
Menyebutkan instrumen/produk pasar modal
5.
Menjelaskan perbedaan pasar primer dan pasar sekunder
6.
Menjelaskan mekanisme transaksi perdagangan saham
7.
Menyebutkan langkah-langkah perdagangan saham
Menyimulasikan mekanisme perdagangan saham dan investasi di pasar modal 1.
Siswa menjelaskan mekanisme di pasar
2.
Siswa menyimulasikan mekanisme di pasar
C. Tujuan Pembelajaran Pertemuan 1 Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat: 1.
Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguhsungguh.
2.
Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
3.
Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang berbeda agama.
4.
Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam kegiatan pembelajaran.
5.
Pre-test
6.
Mengetahui materi pokok dan indikator pencapaian kompetensi pasar modal Pertemuan 2
190
1.
Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguhsungguh.
2.
Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
3.
Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang berbeda agama.
4.
Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam kegiatan pembelajaran.
5.
Menjelaskan garis besar materi pasar modal
7.
Mengerjakan LKS sub bab pengertian dan fungsi pasar modal, peran, manfaat dan keuntungan pasar modal yang ada di Indonesia.
Pertemuan 3 1.
Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguhsungguh.
2.
Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
3.
Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang berbeda agama.
4.
Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam kegiatan pembelajaran. Mengerjakan LKS sub intrumen pasar modal, struktur pasar modal Indonesia, perbedaan pasar primer dan pasar sekunder.
5.
Melaksanakan game secara berkelompok.
Pertemuan 4 1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguhsungguh. 2. Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. 3. Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang berbeda agama.
191
4. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam kegiatan pembelajaran. 5. Memahami mekanisme transaksi perdagangan saham 6. Menyimulasikan perdagangan saham Pertemuan 5 1.
Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguhsungguh.
2.
Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
3.
Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang berbeda agama.
4.
Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam kegiatan pembelajaran.
5.
Melaksanakan evaluasi menggunakan permainan monopoli
Pertemuan 6 1.
Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguhsungguh.
2.
Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.
3.
Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang berbeda agama.
4.
Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam kegiatan pembelajaran.
5.
Pos- test
D. Materi Pembelajaran 1.
Pertemuan 1 Pre-test Materi pokok dan indikator pencapaian kompetensi pasar modal
2.
Pertemuan 2 Pengertian dan fungsi pasar modal, Peran dan manfaat pasar modal
192
Keuntungan pasar modal yang ada di Indonesia. 3.
Pertemuan 3 Instrumen pasar modal Struktur pasar modal Indonesia Perbedaan pasar primer dan pasar sekunder
4.
Pertemuan 4 Mekanisme transaksi perdagangan saham Simulasi perdagangan saham
5.
Pertemuan 5 Evaluasi menggunakan media permaian monopoli
6.
Pertemuan 6 Post-test
E. Metode Pembelajaran 1.
Pembelajaran : Saintifik
2.
Metode
: Ceramah bervariasi, diskusi, tanya jawab, penugasan
3.
Model
: Teams Game Tournament (TGT) dengan media
permainan monopoli, Simulasi perdagangan saham di pasar modal F. Sumber Belajar 1.
Buku paket Ekonomi kelas XI SMA
2.
Buku pelajaran ekonomi yang relevan
3.
Internet
G. Media Pembelajaran 1.
Media Buku bacaan
2.
Alat dan Bahan
Papan tulis dan spidol
LCD
193
Power point
Media permainan monopoli (board game, kartu soal, kartu kesempatan, reward, dadu)
3.
Sumber Pembelajaran a.
Geminastiti, Kinanti dan Nella Nurlita. 2014. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas XI- Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial. Bandung: Yrama Widya.
b.
Tim penyusun ilmu sosial. 2013. Ekonomi (Mata Pelajaran Peminatan Ilmu – ilmu Sosial SMA/MA Kelas XI Semester 2). Klaten: Viva Pakarindo.
c.
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/11/pengertian-pasarprimer-dan-sekunder-prokpektus-indeks.html
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
A. Kegiatan Awal : 1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, menyiapkan peserta didik secara psikis (berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses pembelajaran. 2. Guru menginformasikan peraturan pre-test. 3. Pre-test B. Kegiatan Inti : 1.
Mengamati Peserta didik melakukan observasi atau mengamati
60 menit
194
fenomena terkait pasar modal. 2.
Menanya 1.
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentangtujuan pembelajaran atau materi pokok yang ingin dicapai.
2.
Guru
membimbing
peserta
didik
untuk
mengajukan pertanyaan ke arah pencapaian materi pokok. 3.
Guru mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik dari pertanyaan yang telah diajukan.
4.
Guru membimbing peserta didik untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari berbagai sumber.
3.
Mengeksplorasi Guru membimbing peserta didik untuk menggali informasi dari berbagai sumber tentang pasar modal terkait dengan pertanyaan yang diajukan.
4.
Mengasosiasi Peserta didik mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang diajukan.
5.
Mengomunikasikan Peserta didik mempresentasikan hasil analisis dan temuan dalam bentuk tulisan terkait pertanyaan yang
25 menit
195
diajukan. C. Kegiatan Akhir : 1.
Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran dan hasilnya.
2.
Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah tuntas serta layanan konseling terhadap siswa yang
5 menit
belum/kurang memahami materi pasar modal. 3.
Guru menginformasikan materi pada pertemuan berikutnya yaitu instrumen/produk pasar modal.
4.
Guru memberikan tugas individu yaitu mengerjakan soal di LKS.
Pertemuan 2 Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
A. Kegiatan Awal : 1.
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, menyiapkan peserta didik secara psikis (berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses pembelajaran.
2.
Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan materi yang akan dipelajari.
3.
Guru
mengantarkan
permasalahan
atau
peserta tugas
didik untuk
kepadasuatu mempelajari
pengertian dan fungsi pasar modal, peran, manfaat dan keuntungan pasar modal yang ada di Indonesia. 4.
Guru menyampaikan garis besar cakupan materi proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan.
5 menit
196
5.
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok
B. Kegiatan Inti : 1.
Guru menyampaikan garis besar materi pasar modal kepada siswa
2.
Guru
memberikan
tugas
kepada
siswa
untuk
75 menit
mengerjakan LKS. Jika ada siswa yang tidak bisa mengerjakan,
teman
bertanggungjawab
untuk
satu
kelompok
menjelaskan
kepada
temannya yang tidak bisa tersebut. C. Kegiatan Akhir : 1.
Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi yang sudah dipelajari.
2.
Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran dan hasilnya.
3.
Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah tuntas serta layanan konseling terhadap siswa yang belum/kurang
memahami
materi
yang
10 menit
telah
disampaikan. 4.
Guru menginformasikan materi pada pertemuan berikutnya yaitu struktur pasar modal indonesia dan perbedaan pasar primer dan pasar sekunder.
5.
Guru memberikan tugas individu yaitu mencari perbedaan pasar primer dan pasar sekunder.
Pertemuan 3 Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
197
Waktu A. Kegiatan Awal : 1.
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, menyiapkan peserta didik secara psikis (berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses pembelajaran.
2.
Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan materi yang akan dipelajari.
3.
Guru mengantarkan peserta didik kepada
suatu
5 menit
permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari instrumen pasar modalstruktur pasar modal Indonesia, perbedaan pasar primer dan pasar sekunder 4.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau materi pokok yang ingin dicapai.
5.
Guru menyampaikan garis besar cakupan materi tentang materi yang akan dipelajari.
B. Kegiatan Inti : 1. Guru menginformasikan siswa untuk berkelompok sesuai
dengan
kelompoknya
pada
pertemuan 75 menit
sebelumnya. 2. Guru
memberikan
tugas
kepada
siswa
untuk
mengerjakan LKS. Jika ada siswa yang tidak bisa mengerjakan, bertanggungjawab
teman untuk
satu
kelompok
menjelaskan
kepada
temannya yang tidak bisa tersebut. 3. Siswa
melaksanakan
gamesecara
berkelompok
198
dengan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru secara berdiskusi. C. Kegiatan Akhir : 1.
Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi dan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan..
2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran dan hasilnya. 3. Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah tuntas serta layanan konseling terhadap siswa yang belum/kurang
memahami
materi
yang
telah 10 menit
disampaikan. 4. Guru menginformasikan materi pada pertemuan berikutnya yaitu mekanisme transaksi perdagangan saham dan simulasi perdagangan saham. 5. Guru memberikan tugas kelompok untuk persiapan simulasi
perdagangan
saham
di
pertemuan
berikutnya.
Pertemuan 4 Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
A. Kegiatan Awal :
199
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, menyiapkan peserta didik secara psikis (berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses pembelajaran. 2. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang
5 menit
sudah dipelajari dan materi yang akan dipelajari. 3. Guru mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk menjelaskan
mekanisme
transaksi
perdagangan
sahamdan menyimulasikan perdagangan saham. 4. Guru menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran atau yang ingin dicapai. 5. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi yang akan dipelajari.
B. Kegiatan Inti : 1.
Guru menayangkan video mekanisme transaksi perdagangan saham.
2.
Guru membagi siswa ke dalam beberapa peran.
3.
Guru menjelaskan mekanisme transaksi perdagangan saham.
4.
Siswa menyimulasikan perdagangan saham.
C. Kegiatan Akhir :
75 menit
200
1. Guru
dan
siswa
membuat
kesimpulan
dari
pembelajaran dan simulasi yang telah dilaksanakan. 2. Guru memberikan umpan balik terhadap kegiatan pembelajaran dan simulasi. 3. Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah tuntas serta layanan konseling terhadap siswa yang belum/kurang
memahami
materi
yang
10 menit
telah
disampaikan. 4. Guru memberikan tugas individu kepada siswa. 5. Guru menginformasikan materi pada pertemuan berikutnya
yaitu
evaluasi
menggunakan
media
permainan monopoli.
Pertemuan 5 Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
A. Kegiatan Awal : 1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, menyiapkan peserta didik secara psikis (berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses pembelajaran. 2. Guru mengantarkan peserta didik kepada kegiatan evaluasidengan
model
pembelajaran
permainan
monopoli untuk megerjakan soal materi pasar modal. 3. Guru menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran atau yang ingin dicapai.
5 menit
201
4. Guru menyampaikan garis besar proses evaluasi pembelajaran metode permaianan monopoli. B. Kegiatan Inti : 1. Guru memabagi siswa menjadi 6 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 6 anggota. 2.
Setiap kelompok mendapatkan media pembelajaran berupa mopopoli board game, dadu, pion, kartu soal, kartu kesempatan, kartu tanah, dan uang mainan.
3.
Mula-mula
pemain
dibagikan
sejumlah
uang
mainan untuk modal awal. 4.
Pemain melempar dadu dan berjalan sesuai jumlah angka dadu.
5.
Setelah berhenti pemain mengambil kartu soal dan menjawab pertanyaannya, jika benar mendapat poin.
6.
Jika pemain berhenti di tanah yang belum dibeli, maka bisa membelinya dengan sejumlah uang.
7.
Jika pemain berhenti di tanah yang sudah dibeli maka harus membayar dengan sejumlah uang sesuai ketentuan kepada pemilik.
8.
Jika pemain berhenti di “kesempatan” maka harus mengambil kartu kesempatan.
9.
Jika pemain sudah melakukan perjalanan satu putaran maka mendapatkan sejumlah uang.
C. Kegiatan Akhir : 1. Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang kegiatan evaluasi pembelajaran metode permaian
75 menit
202
monopoli. 2. Guru memberikan umpan balik terhadap kegiatan pembelajaran. 3. Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah
10 menit
tuntas serta layanan konseling terhadap siswa yang belum/kurang
memahami
materi
yang
telah
disampaikan. 4. Guru memberikan tugas individu kepada siswa. 5. Guru
menginformasikan
kegiatan
pembelajaran
selanjutnya yaitu post-test.
Pertemuan 6 Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
A. Kegiatan Awal : 1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, menyiapkan peserta didik secara psikis (berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses
5
menit
pembelajaran. 2. Guru mengantarkan peserta didik kepada konsep kegiatan evaluasi berupa ulangan harian 2 3. Guru menjelaskan peraturan post-tes. B. Kegiatan Inti : Siswa mengerjakan soal post-test secara close book. C. Kegiatan Akhir : 1. Siswa mengumpulkan lembar jawab ulangan harian
80 menit
203
2 kepada guru.
5 menit
2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses evaluasi. 3. Guru melakukan perpisahan dengan siswa. 1. Penilaian 1. Sikap Spiritual a.
Teknik penilaian
: obersvasi
b.
Bentuk instrumen
: lembar observasi guru
c.
Kisi-kisi No. 1.
Sikap/Nilai Mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang dilakukan untuk kesejahteraan rakyat.
2.
Mengamalkan nilai-nilai agama dalam peranannya sebagai pelaku ekonomi.
2. Sikap Sosial a.
Teknik penilaian
: observasi
b.
Bentuk Instrumen
: lembar observasi guru
c.
Kisi-kisi No.
Sikap/Nilai
1.
Jujur
2.
Disiplin
3.
Tanggung jawab
4.
Toleransi
5.
Gotong royong
6.
Sopan santun
7.
Percaya diri
204
3. Pengetahuan a.
Teknik Penilaian
: tes tertulis
b.
Bentuk instrumen
: pilihan ganda dan soal uraian
c.
Kisi-kisi
No.
Indikator
Butir Instrumen
1.
Mendeskripsikan pasar modal
1
2.
Menjelaskan peran pasar modal
2
3.
Menjelaskan lembaga penunjang pasar modal
3
4.
Menyebutkan instrumen/produk pasar modal
4
5.
Menjelaskan perbedaan pasar primer dan pasar sekunder Menjelaskan mekanisme transaksi perdagangan saham Menyebutkan langkah-langkah perdagangan saham
5
6. 7.
6 7
4. Keterampilan a.
Teknik penilaian
:Diskusi kelompok
b.
Bentuk instrumen
: lembar penilaian
c.
Kisi-kisi No.
Penilaian
1.
Keaktifan dalam berdiskusi
2.
Kemampuan menjawab pertanyaan
3.
Wawasan menjelaskan materi
4.
Kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan
Semarang, April 2015
Guru Mata Pelajaran
Peneliti
205
Lampiran 43 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL Nama Sekolah
: SMA Negeri 11 Semarang
Mata Pelajaran
: Ekonomi (Peminatan)
Kelas/Semester
: XI / 2
Materi Pokok
: Pasar Modal
Alokasi Waktu
: 12 x 45 menit (2 x 6jp, 6 x pertemuan)
A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong), kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami,
menerapkan,
dan
menganalisis
pengetahuan
faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
206
B.
Materi pokok dan Indikator Pencapaian Kompetensi Materi pokok 1.1
Mensyukuri pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia untuk kesejahteraan rakyat.
1.2
Mengamalkan nilai-nilai agama dalam peranannya sebagai pelaku ekonomi. Indikator: 1. Mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasilhasil pembangunan.
2.1
Bersikap jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, kreatif, dan mandiri, dalam upaya mengatasi permasalahan pembangunan di Indonesia.
2.2
Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis sebagai pelaku ekonomi. Indikator: 1. Disiplin dan jujur dalam kegiatan belajar. 2. Mandiri dan bertanggung jawab dalam kegiatan belajar. 3. Kreatif dan mandiri tidak mudah bergantung kepada orang lain. 4. Menghargai setiap hasil pekerjaan orang lain.
3.9
Mendeskripsikan pasar modal dalam perekonomian Indikator: 1. Menjelaskan pengertian dan fungsi pasar modal 2. Menyebutkan peran, manfaat dan keuntungan pasar modal yang ada di Indonesia 3. Menjelaskan struktur pasar modal Indonesia 4. Menyebutkan instrumen/produk pasar modal 5. Menjelaskan perbedaan pasar primer dan pasar sekunder 6. Menjelaskan mekanisme transaksi perdagangan saham 7. Menyebutkan langkah-langkah perdagangan saham
207
4.9
Menyimulasikan mekanisme perdagangan saham dan investasi di pasar modal 4. Siswa menjelaskan mekanisme di pasar 5. Siswa menyimulasikan mekanisme di pasar
C. Tujuan Pembelajaran Pertemuan 1 Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat: 1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguhsungguh. 2. Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. 3. Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang berbeda agama. 4. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam kegiatan pembelajaran. 5. Pre-test 6. Mengetahui materi pokok dan indikator pencapaian kompetensi pasar modal Pertemuan 2 1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguhsungguh. 2. Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. 3. Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang berbeda agama. 4. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam kegiatan pembelajaran. 5. Menjelaskan pengertian dan fungsi pasar modal 6. Menyebutkan Menyebutkan peran, manfaat dan keuntungan pasar modal yang ada di Indonesia.
208
Pertemuan 3 1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguhsungguh. 2. Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. 3. Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang berbeda agama. 4. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam kegiatan pembelajaran. 5. Diskusi kelompok Pertemuan 4 1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguhsungguh. 2. Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. 3. Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang berbeda agama. 4. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam kegiatan pembelajaran. Pertemuan 5 1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguhsungguh. 2. Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. 3. Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang berbeda agama. 4. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam kegiatan pembelajaran. 5. Memahami mekanisme transaksi perdagangan saham 6. Menyimulasikan perdagangan efek
209
Pertemuan 6 1. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran dengan sungguhsungguh. 2. Mengucapkan syukur atas keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. 3. Menghormati dan memelihara hubungan baik dengan teman sekelas yang berbeda agama. 4. Berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, dan kritis dalam kegiatan pembelajaran. 5. Melaksanakan Pos- test D. Materi Pembelajaran 1. Pertemuan 1 Pre-test Materi pokok dan indikator pencapaian kompetensi pasar modal 2. Pertemuan 2 Pengertian dan fungsi pasar modal Peran, manfaat dan keuntungan pasar modal yang ada di Indonesia 3. Pertemuan 3 Diskusi kelompok 4. Pertemuan 4 Mekanisme transaksi perdagangan saham Simulasi perdagangan saham 5. Pertemuan 5 Materi pasar modal secara keseluruhan 6. Pertemuan 6 Post-test E. Metode Pembelajaran 1. Pembelajaran : Saintifik
210
2. Metode
: Ceramah bervariasi, diskusi, tanya jawab, penugasan
3. Model
: Simulasi perdagangan pasar modal
F. Sumber Belajar 1. Buku paket Ekonomi kelas XI SMA 2. Buku pelajaran ekonomi yang relevan 3. Internet G. Media Pembelajaran 1. Media Buku bacaan 2. Alat dan Bahan
Papan tulis dan spidol
LCD
Power point
3. Sumber Pembelajaran a.
Geminastiti, Kinanti dan Nella Nurlita. 2014. Ekonomi Untuk SMA/MA Kelas XI- Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial. Bandung: Yrama Widya.
b.
Tim penyusun ilmu sosial. 2013. Ekonomi (Mata Pelajaran Peminatan Ilmu – ilmu Sosial SMA/MA Kelas XI Semester 2). Klaten: Viva Pakarindo.
c.
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/11/pengertian-pasarprimer-dan-sekunder-prokpektus-indeks.html
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
A. Kegiatan Awal : 1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
60 menit
211
salam, menyiapkan peserta didik secara psikis (berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses pembelajaran. 2. Guru menginformasikan peraturan pre-test. 3. Pre-test B. Kegiatan Inti : 1. Mengamati Peserta didik melakukan observasi atau mengamati fenomena terkait pasar modal. 2. Menanya 1. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentangtujuan pembelajaran atau materi pokok yang ingin dicapai. 2. Guru
membimbing
peserta
didik
untuk
mengajukan pertanyaan ke arah pencapaian materi pokok. 3. Guru mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik dari pertanyaan yang telah diajukan. 4. Guru membimbing peserta didik untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari berbagai sumber. 3. Mengeksplorasi Guru membimbing peserta didik untuk menggali informasi dari berbagai sumber tentang pasar modal
25 menit
212
terkait dengan pertanyaan yang diajukan. 4. Mengasosiasi Peserta didik mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang diajukan. 5. Mengomunikasikan Peserta didik mempresentasikan hasil analisis dan temuan dalam bentuk tulisan terkait pertanyaan yang diajukan. C. Kegiatan Akhir : 1. Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran dan hasilnya. 2. Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah tuntas serta layanan konseling terhadap siswa yang
5 menit
belum/kurang memahami materi pasar modal. 3. Guru menginformasikan materi pada pertemuan berikutnya yaitu instrumen/produk pasar modal. 4. Guru memberikan tugas individu yaitu mengerjakan soal di LKS.
Pertemuan 2 Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
A. Kegiatan Awal : 1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, menyiapkan peserta didik secara psikis
213
(berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses pembelajaran. 2. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan materi yang akan dipelajari 3. Guru mengantarkan peserta didik kepada permasalahan
atau
tugas
untuk
suatu
mempelajari
instrumen/produk pasar modal. 4. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau materi
5 menit
pokok yang ingin dicapai. 5. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi tentang materi yang akan dipelajari. B. Kegiatan Inti : 1.
Mengamati Peserta didik melakukan observasi atau mengamati fenomena terkait pengertian, fungsi, peran, manfaat dan keuntungan pasar modal yang ada di Indonesia yang disajikan oleh guru melalui media power point
2.
Menanya 1.
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang materi yang akan dipelajari.
2.
Guru
membimbing
peserta
didik
untuk
mengajukan pertanyaan ke arah pencapaian materi pokok. 3.
Guru mengembangkan rasa ingin tahu peserta
75 menit
214
didik dari pertanyaan yang telah diajukan. 4.
Guru membimbing peserta didik untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari berbagai sumber.
3.
Mengeksplorasi Guru membimbing peserta didik untuk menggali informasi dari berbagai sumber tentang pengertian, fungsi, peran, manfaat dan keuntungan pasar modal yang ada di Indonesia dengan pertanyaan yang diajukan.
4.
Mengasosiasi Peserta didik mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang diajukan.
5.
Mengomunikasikan Peserta didik mempresentasikan hasil analisis dan temuan dalam bentuk tulisan terkait pertanyaan yang diajukan tentang materi yang sedang dipelajari.
C. Kegiatan Akhir : 1.
Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi yang sudah dipelajari.
2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran dan hasilnya.
10 menit
3. Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah tuntas serta layanan konseling terhadap siswa yang belum/kurang disampaikan.
memahami
materi
yang
telah
215
4. Guru menginformasikan materi pada pertemuan berikutnya yaitu diskusi kelompok. 5. Guru
memberikan
tugas
kelompok
untuk
dipresentasikan dan didiskusikan pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan 3 Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
A. Kegiatan Awal : 1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, menyiapkan peserta didik secara psikis (berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses pembelajaran. 2. Guru mengantarkan peserta didik kepada kegiatan diskusi yang akan dilakukan untuk mempresentasikan tugas kelompoknya masing-masing. 3. Guru menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran atau yang ingin dicapai. 4. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi diskusi. B. Kegiatan Inti : 1. Guru memabagi siswa menjadi 6 kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 6 anggota. 2. Guru menunjuk salah satu kelompok secara bergilir untuk mempresentasikan topik diskusinya di depan
5 menit
216
kelas. 3. Guru memberikan kesempatan kepada audience untuk menyampaikan pertanyaan, taggapan, atau sanggahan kepada presenter.
75 menit
4. Guru membimbing peserta didik untuk menggali informasi dari berbagai sumber tentang pertanyaan yang diajukan. 5. Peserta didik mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang diajukan. 5.
Presentermenjawab pertanyaan atau menanggapi pendapat dan sanggahan dari audience.
6.
Siswa yang menjadi audience memberikan pendapat atau
sanggahan
terhadap
jawaban
yang
telah
disampaikan oleh presenter. 7.
Guru memberikan umpan balik dan hasilnya terhadap kegiatan diskusi yang telah dilakukan.
4
C. Kegiatan Akhir : 1. Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah didiskusikan. 2. Guru memberikan umpan balik terhadap kegiatan pembelajaran.
10 menit
3. Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah tuntas serta layanan konseling terhadap siswa yang belum/kurang
memahami
materi
yang
telah
disampaikan. 4. Guru menginformasikan materi pada pertemuan berikutnya yaitu perbedaan pasar primer dan pasar sekunder, mekanisme transaksi perdagangan saham.
217
5. Guru memberikan tugas rumah untuk mempelajari dan mempersiapkan simuli perdagangan saham.
Pertemuan 4 Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
A. Kegiatan Awal : 1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, menyiapkan peserta didik secara psikis (berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses pembelajaran. 2. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan materi yang akan dipelajari. 3. Guru mengantarkan peserta didik kepada suatu
5 menit
permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari
materi
mekanisme
perdagangan
saham
dan
transaksi
menyimulasikan
perdagangan saham. 4. Guru menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran atau yang ingin dicapai. 5. Guru menyampaikan garis besar kegiatan yang akan B. Kegiatan Inti : 1. Guru membagi siswa ke dalam beberapa peran. 2. Guru menjelaskan mekanisme transaksi perdagangan saham.
75 menit
218
3. Siswa menyimulasikan perdagangan saham. 5. Guru memberikan umpan balik dan hasilnya terhadap kegiatan simulasi yang telah dilakukan. C. Kegiatan Akhir : 1. Guru
dan
siswa
membuat
kesimpulan
dari
pembelajaran dan simulasi yang telah dilaksanakan. 2. Guru memberikan umpan balik terhadap kegiatan pembelajaran dan simulasi.
10 menit
3. Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah tuntas serta layanan konseling terhadap siswa yang belum/kurang
memahami
materi
yang
telah
disampaikan. 4. Guru memberikan tugas individu untuk di kerjakan di rumah. 5. Guru menginformasikan materi pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan 5 Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
A. Kegiatan Awal : 1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, menyiapkan peserta didik secara psikis (berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses pembelajaran.
219
2. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang
5 menit
sudah dipelajari dan materi yang akan dipelajari. 3. Guru mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas. 4. Guru menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran atau yang ingin dicapai. 5. Guru menyampaikan garis besar kegiatan yang akan B. Kegiatan Inti : 1. Siswa mengerjakan LKS 2. Guru mengulas kembali materi yang sudah dipelajari 75 menit
3. Tanya jawab C. Kegiatan Akhir : 6. Guru
dan
siswa
membuat
kesimpulan
dari
pembelajaran dan simulasi yang telah dilaksanakan. 7. Guru memberikan umpan balik terhadap kegiatan pembelajaran.
10 menit
8. Guru mengadakan pengayaan bagi siswa yang sudah tuntas serta layanan konseling terhadap siswa yang belum/kurang
memahami
materi
yang
telah
disampaikan. 9. Guru memberikan tugas individu untuk di kerjakan di rumah. 10. Guru menginformasikan materi pada pertemuan berikutnya yaitu post-test
Pertemuan 6
220
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
A. Kegiatan Awal : 1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, menyiapkan peserta didik secara psikis (berdoa, presensi) dan fisik (mengecek kebersihan kelas dan kerapian pakaian) untuk mengikuti proses 5 menit
pembelajaran. 2. Guru mengantarkan peserta didik kepada konsep kegiatan evaluasi berupa post-test. 3. Guru menjelaskan peraturan post-tes. B. Kegiatan Inti : Siswa mengerjakan soal post-test secara close book.
80 menit
C. Kegiatan Akhir : 1. Siswa mengumpulkan lembar jawab post-testkepada guru. 2. Guru memberikan umpan balik terhadap proses evaluasi. 3. Guru melakukan perpisahan dengan siswa
I. Penilaian 1. Sikap Spiritual a. Teknik penilaian
: obersvasi
b. Bentuk instrumen
: lembar observasi guru
5 menit
221
Kisi-kisi No. 1.
Sikap/Nilai Mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang dilakukan untuk kesejahteraan rakyat.
2.
Mengamalkan nilai-nilai agama dalam peranannya sebagai pelaku ekonomi.
2. Sikap Sosial a. Teknik penilaian
: observasi
b. Bentuk Instrumen
: lembar observasi guru
Kisi-kisi No.
Sikap/Nilai
1.
Jujur
2.
Disiplin
3.
Tanggung jawab
4.
Toleransi
5.
Gotong royong
6.
Sopan santun
7.
Percaya diri
3. Pengetahuan a. Teknik Penilaian
: tes tertulis
b. Bentuk instrumen
: pilihan ganda dan soal uraian
Kisi-kisi No.
Indikator
Butir Instrumen
1.
Mendeskripsikan pasar modal
1
2.
Menjelaskan peran pasar modal
2
3.
Menjelaskan lembaga penunjang pasar modal
3
222
4.
Menyebutkan instrumen/produk pasar modal
4
5.
Menjelaskan perbedaan pasar primer dan pasar sekunder Menjelaskan mekanisme transaksi perdagangan saham Menyebutkan langkah-langkah perdagangan saham
5
6. 7.
6 7
4. Keterampilan a. Teknik penilaian
: diskusi kelompok
b. Bentuk instrumen
: lembar penilaian
Kisi-kisi No.
Penilaian
1.
Keaktifan dalam berdiskusi
2.
Kemampuan menjawab pertanyaan
3.
Wawasan menjelaskan materi
4.
Kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan
Semarang, April 2015 Guru Mata Pelajaran
Lampiran 44
Peneliti
223
SOAL TURNAMEN DENGAN MEDIA PERMAINAN MONOPOLI
1. Pasar modal merupakan tempat bertemunya permintaan dan penawaran terhadap ... 2. Investor dapat melakukan investasi dalam berbagai jenis aset, contoh dari real aset yang dapat diinvestasikan adalah ... 3. Orang yang melakukan investasi disebut dengan ... 4. Pihak yang melakukan emisi atau menawarkan efek untuk dijual atau diperdagangkan disebut ... 5. Bursa efek pertama di Indonesia dibentuk oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun ... 6. Bursa efek di Batavia pada tahun 1914 s.d. tahun 1918 dirtutup karena adanya ... 7. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar merupakan manfaat pasar modal bagi ... 8. Memperoleh deviden dan bunga yang mengambang merupakan manfaat pasar modal bagi ... 9. Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan dilikuidasi merupakan karakteristik dari saham ... 10. Pembayaran deviden dalam jumlah yang tetap merupakan karakteristik dari saham ... 11. Tidak ada capital loss dan capital gain merupakan keuntungan dari ... 12. Undang-undang yang mengatur pasar modal Indonesia adalah … 13. Surat utang jangka menengah dan panjang yang dapat dipindah tangankan, yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan merupakan pengertian dari ... 14. Nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala disebut ...
224
15. Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal lokal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi disebut ... 16. Reksa dana yang tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal merupakan jenis reksa dana ... 17. Instrumen (jenis investasi) pasar modal pada umumnya berjangka waktu di atas ... 18. Bentuk perusahaan yang diperbolehkan untuk menerbitkan saham adalah ... 19. Resiko yang mungkin timbul saat berinvestasi pada obligasi adalah tidak pastinya perkembangan suku bunga. Pemilik obligasi akan mengalami kerugian pada saat … 20. Pihak yang kegiatan usahanya mengelola efek untuk para nasabah disebut … 21. Lembaga atau otoritas tertinggi di pasar modal yang melakukan pengawasan dan pembinaan atas pasar modal adalah ... 22. Bursa Efek Surabaya melebur ke dalam Bursa Efek Jakarta dan berganti nama menjadi ... 23. Bank yang bertindak sebagai tempat penyimpanan dan penitipan uang, suratsurat berharga, maupun barang-barang berharga lainnya adalah ... 24. Pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual, adalah … 25. Pejabat umum yang berwenang dalam membuat akta perubahan Anggaran Dasar Emiten adalah ... 26. Istilah yang menunjukan satuan perdagangan saham adalah ... 27. Satu lot saham berjumlah … 28. Kelipatan harga saham disebut ... 29. Perdagangan saham yang kurang dari 1 lot disebut … 30. Apakah kepanjangan dari RUPS ... 31. Saham perusahaan dapat dicatatkan di beberapa bursa efek. Istilah yang menjelaskan suatu saham tercatat di lebih dari satu bursa di sebut ... 32. Pihak yang mewakili kepentingan pemegang efek bersifat utang disebut ...
225
33. Setiap order yang masuk ke broker, selanjutnya akan diteruskan ke petugas broker tersebut yang berada di ... 34. Pasar di mana pertama kali suatu perusahaan menawarkan sahamnya kepada publik disebut ... 35. Bursa efek menganut sistem order-driven atau pasar yang digerakkkan oleh order-order dari pialang dengan sistem ...
226
Lampiran 45
227
Lampiran 46
228
Lampiran 47
229
Lampiran 48 DOKUMENTASI Pelaksanaan Uji Coba Soal
Pelaksanaan pembelajaran kelas eksperimen
230
Pelaksanaan pembelajaran kelas kontrol