PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT (STAD) PADA SUB MATERI POKOK LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG DI KELAS VI SD NEGERI KALIDAWIR 03 Oleh: Ratri Candra Hastari Dosen STKIP PGRI Tulungagung
Mathematics learning materials have been developed, as well as learning their own lessons. This requires a teacher to improve the quality of teaching, in order to achieve a quality education quality. Therefore a teacher must be able to choose an appropriate learning model to be applied in the classroom. Learning model that encourages students to work together activeness, both among students and students with a teacher. One model of learning which trains students to be active, creative, and easy to interact with others is cooperative learning. Researchers focused on the type STAD cooperative learning, because STAD is the simplest cooperative approach than other approaches. So the question can be raised in this research are: 1) How do students' activities during the process of STAD cooperative learning in the sub-type subject matter surface area up space in the sixth grade elementary school Kalidawir 03?, 2) how the activities of teachers during the process of cooperative learning on the type STAD sub-surface area of subject matter up space in the sixth grade elementary school Kalidawir 03?, 3) How do cognitive and learning outcomes of students in cooperative learning pikomotor STAD type ub subject matter on the surface area up space in the sixth grade elementary school Kalidawir 03?, and 4) How do students' responses to the type STAD cooperative learning process in this sub subject matter of surface area up space in the sixth grade elementary school Kalidawir 2003?. In this study type of research is descriptive quantitative and qualitative. Descriptive quantitative research done on this is to give overview on research results in the form of scores or percentages. Is being done is descriptive, qualitative research provides an illustration in the form of the sentence or statement. Keyword : Pembelajaran Kooperatif STAD
Pendahuluan Pembelajaran matematika telah mengalami perkembangan baik materi, pelajaran maupun pembelajarannya sendiri. Hal ini menuntut seorang guru untuk meningkatkan kualitas pengajarannya, guna mewujudkan mutu pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu seorang guru harus bisa memilih suatu model
pembelajaran yang tepat untuk diterapkan di dalam kelas. Model pembelajaran yang mendorong keaktifan siswa untuk bekerja sama baik antar siswa maupun siswa dengan guru Kenyataan yang terjadi di lapangan, masih banyak penulis jumpai proses pembelajaran yang berpusat pada guru. Guru sebagai pemberi informasi dan siswa hanya
Ratri Candra H Penerapan Pembelajaran STAD 2011 Desember 29
mendengarkan. Akibatnya siswa merasa bosan, pasif, tidak kreatif, dan tidak kritis. Mereka hanya sekedar menghafal dan tidak memahami materi yang dijelaskan oleh guru. Hal ini merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya prestasi belajar siswa. Untuk itu guru harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang membuat siswa senang belajar matematika. Guru perlu untuk mengembangkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran di kelas dan membantu siswa terlibat aktif, kreatif, dan mengembangkan ketrampilan sosial. Salah satu model pembelajaran yang melatih siswa untuk aktif, kreatif, dan mudah dalam berinteraksi dengan orang lain adalah pembelajaran kooperatif. Menurut Slavin(dalam Ibrahim,2004: 4) ”Siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan masalah itu dengan temannya”, sehingga diperlukan model pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif di dalam kelas dan saling kerja sama dengan sesama siswa dan guru. Model pembelajaran kooperatif terbagi dalam empat pendekatan, yaitu Student team Achievement Division (STAD), Jigsaw, Investigasi Kelompok (IK), dan Pendekatan Struktural. Peneliti memfokuskan pada pembelajaran kooperatif tipe STAD, karena STAD merupakan pendekatan kooperatif yang paling sederhana dibanding pendekatan lainnya. Menurut Ibrahim (2000: 20) : Pendekatan kooperatif tipe STAD adalah suatu pendekatan pembelajaran kooperatif dimana
siswa dalam suatu kelas tertentu dipecah menjadi kelompok dengan anggota 4-5 orang, setiap kelompok haruslah heterogen, baik berdasar kemampuan maupun jenis kelaminnnya. Anggota tim menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi pelajarannya dan kemudian saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti memilih materi pokook Luas Permukaan Bangun Ruang, karena dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD konsep pada sub materi pokok luas permukaan bangun ruang dapat dikontruksi sendiri oleh siswa dengan bantuan siswa lain, sehingga diharapkan siswa dapat dengan cepat memahami materi tersebut. Berdasarkan latar belakang di atas maka pertanyaan yang dapat dimunculkan dalam penelitian ini adalah : 1) Bagaimanakah aktivitas siswa selama proses pembelajaran kooperatif tipe STAD pada sub materi pokok luas permukaan bangun ruang di kelas VI SD Negeri Kalidawir 03 ?, 2) Bagaimanakah aktivitas guru selama proses pembelajaran kooperatif tipe STAD pada sub materi pokok luas permukaan bangun ruang di kelas VI SD Negeri Kalidawir 03 ?, 3) Bagaimana hasil belajar kognitif dan pikomotor siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD pada ub materi pokok luas permukaan bangun ruang di kelas VI SD Negeri Kalidawir 03?, dan 4) Bagaimanakah respon siswa terhadap proses pembelajaran kooperatif tipe STAD pada sub materi pokok luas permukaan bangun
Ratri Candra H Penerapan Pembelajaran STAD 2011 Desember 30
ruang di kelas Kalidawir 03 ?
VI
SD
Negeri
Metode penelitian Jenis penelitian Pada penelitian ini jenis penelitiannya adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Deskritif kuantitatif yang dilakukan pada penelitian ini adalah memberi gambaran pada hasil penelitian yang berupa skor atau persentase. Sedang deskriptif kualitatif yang dilakukan adalah memberi gambaran pada hasil penelitian yang berupa kalimat atau pernyataan. Subyek penelitian Subyek penelitian adalah siswa kelas VI SD Negeri Kalidawir 03 semester II tahun ajaran 2005/2006 dengan jumlah siswa 17 orang dan guru kelasnya. Rancangan penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah one shot cae study yaitu penelitian yang dilakukan dengan melaksanakan suatu perlakuan tertentu kepada subyek yang diikuti dengan pengukuran terhadap akibat dari perlakuan tersebut. X
O
X = Perlakuan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD O = Hasil sesudah dan selama perlakuan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang meliputi aktivitas siswa, aktivitas guru, respon siswa, dan hail belajar (psikomotor dan kognitif). Prosedur penelitian 1.Persiapan, terdiri dari mempersiapkan perangkat
pembelajaran dan instrumen penelitian 2. Pelakanaan 3.Analisis Data, terdiri dari data tentang aktivitas siswa, aktivitas guru, data tentang hasil belajar (psikomotor dan kognitif), dan data tentang respon siswa. 4. Penulisan Laporan Metode pengumpulan data 1. metode obervasi atau pengamatan 2. metode tes 3. metode kuesioner Instrumen penelitian 1. lembar pengamatan aktivitas siswa 2. lembar pengamatan aktivitas guru 3. lembar pengamatan kinerja kelompok 4. soal tes formatif 5. angket respon siswa Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Aktivitas siswa,langkah-langkahnya sebagai berikut : Menghitung rata-rata frekuensi settiap kategori pada setiap pertemuan dari laporan pengamat Mencari persentase setiap kategori dengan cara membagi besarnya frekuensi yang dikalikan 100% untuk setiap kategori Mencari rata-rata persentasi untuk semua pertemuan 2. Analisis Data Aktivitas guru,langkah-langkahnya sebagai berikut : Menghitung rata-rata frekuensi settiap kategori pada setiap pertemuan dari laporan pengamat Mencari persentase setiap kategori dengan cara membagi besarnya frekuensi yang dikalikan 100% untuk setiap kategori
Ratri Candra H Penerapan Pembelajaran STAD 2011 Desember 31
Mencari rata-rata persentasi untuk semua pertemuan 3. Analisis hasil belajar Prosentase keberhailan hail skortes belajar = x100% skormaks Peneliti menggunakan SKM (standar kelulusan minimum) yang ditentukan SD tersebut , yaitu sebesar 75% Pembahasan Hasil Penelitian 1. Aktivitas Siswa Berdasarkan pengamatan aktivitas siswa selama proses belajar mengajar, menunjukkan bahwa aktivitas siswa yang paling dominan adalah mendengarkan penjelasan guru sebesar 35%. Walaupun aktivitas siswa mendengarkan penjelasan guru atau teman yang paling dominan bukan berarti guru mendominasi pelajaran. Karena aktivitas tersebut meliputi mendengarkan waktu guru menyampaikan indikator pembelajaran, memotivasi siswa dengan mengaitkan pengetahuan siswa terhadap masalah dalam kehidupan sehari-hari, mengingatkan kembali pengetahuan sebelumnya, model pembelajaran yang akan igunakan, menyampaikan informasi tentang garis besar materi, mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar, dan juga pada waktu merangkum materi, otomatis siswa mendengarkan secara seksama. 2. Aktivitas guru Berdasarkan pengamatan aktivitas guru dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD menunjukkan bahwa aktivitas yang paling dominan selama kegiatan pembelajaran
berlangsung adalah memantau pekerjaan siswa dalam kelompok dan memberikan bimbingan pada kelompok dalam menyelesaikan LKS dengan persentase 15,56%. Hal ini menunjukkan guru bertindak sebagai failitator yang lebih memfokuskan untuk memantau pekerjaan siswa dalam kelompok dan memberikan bimbingan pada kelompok dalam menyelesaikan LKS. 3. Hasil Belajar Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siswa selama proses belajar matematika sub materi pokok luas permukaan bangun ruang, banyak siswa yang memperroleh nilai 75 adalah 15 siswa dari 17 siswa. Sedang dua orang memperoleh nilai di bawah 75. Atau dengan kata lain siswa yang lulus sebanyak 88,24% dari banyaknya siswa keseluruhan. 4. Respon Siswa Analisis data respon siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe STAD menunjukkan repon yang positif. Hal ini dapat dilihat dari persentase respon siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe STAD pada setiap pertanyaan diperoleh 85% siswa menjawab poitif.
Penutup Kesimpulan 1. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran kooperatif tipe STAD yang paling banyak dilakukan adalah mendengarkan penjelasan guru dan teman sebanyak 35%. Sedangkan berdiskusi dengan kelompok pada urutan kedua dengan persentase sebesar 11,74%.
Ratri Candra H Penerapan Pembelajaran STAD 2011 Desember 32
2. aktivitas guru yang banyak dilakukan selama pembelajaran kooperatif tipe STAD yang paling banyak dilakukan adalah memantau pekerjaan siswa dalam kelompok dan memberikan bimbingan pada kelompok dalam menyelesaikan masalah pada LKS 15,56%. 3. Dari hasil tes formatif yang diberikan, siswa yang memperoleh nilai 75 adalah 15 orang dan ua orang memperoleh nilai di bawah 75. 4. Respon siswa terhadap pembelajaran koopetarif tipe STAD menunjukkan respon yang positif. Hal ini dapat dilihat dari presentase respon siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe STAD pada setiap pertanyaan diperoleh 85% siswa menjawab positif. Saran 1. guru apat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai salah satu alternatif dalam mengajarkan sub materi pokok luas permukaan bangun ruang.
Pengembangan Penilaian. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Depdiknas. 2004. Standar Kompetensi Mata Pelajaran matematika Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Depdiknas. Nur, Mohamad. 1998. Teori-teori Perkembangan Sosial dan Perkembangan Moral. Surabay: UNESA University Press. Nur, Mohamad. 1999. Perkembangan Selama Masa Anak-anak dan Remaja. Surabay: UNESA University Press. Sardiman. 1992. Interaksi Dan Motivasi Relajar Mengajar, Jakarta: Rajawali. Superman, Erman,dkk. 2002. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA Universitas Pendidikan Indonesia. Sudjana, Nana. 2004. Dasar-dasar Proses Relajar Mengajar. Jakarta: Sinar Baru Algesindo.
2. penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD baik bila diterapkan pada kelas yang siswanya kurang aktif dalam mengikuti pelajaran, sehingga dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD di dalam kelas diharapkan siswa lebih antusias dalam relajar. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Pedoman Umum
Ratri Candra H Penerapan Pembelajaran STAD 2011 Desember 33