PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA (Penelitian Tindakan Kelas di MAN 11 Jakarta)
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Oleh:
NURHALIMAH NIM. 107015000643
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M./1432 H.
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA (Penelitian Tindakan Kelas di MAN 11 Jakarta)
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Oleh:
Nurhalimah NIM. 107015000643
Menyetujui, Pembimbing
Dr. Iwan Purwanto, M. Pd NIP. 197 304 24 200801 1 012
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M./1432 H.
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING Bahwasanya dengan ini menerangkan skripsi yang berjudul “PENERAPAN MODEL
COOPERATIVE
LEARNING
TEKNIK
NUMBERED
HEADS
TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA (Penelitian Tindakan Kelas di Man 11 Jakarta)”. Yang disusun oleh:
Nama
: Nurhalimah
NIM
: 107015000643
Jurusan
: Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas
: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diajukan pada sidang munaqasyah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Jakarta, 09 Agustus 2011 Yang menyatakan, Pembimbing Skripsi
Dr. Iwan Purwanto, M. Pd NIP: 197 304 24 200801 1 012
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN MUNAQOSAH Skripsi berjudul: “Penerapan Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di MAN 11 Jakarta)” disusun oleh Nurhalimah, NIM: 107015000643, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 09 September 2011 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta, 12 September 2011 Panitia Ujian Munaqasah Ketua Sidang (Ketua Jurusan Pendidikan IPS)
Tanggal
Drs. H. Nurochim, MM NIP. 195907151984031003
Sekretaris Sidang
Dr. Iwan Purwanto, M.Pd NIP. 197304242008011012
Penguji I
Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, MA NIP. 194701141965101001
Penguji II
Drs. H. Nurochim, MM NIP. 195907151984031003 Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Prof. Dr. Dede Rosyada, MA NIP. 195710051987031003
Tanda Tangan
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI Yang bertandatangan di bawah ini Nama
: Nurhalimah
NIM
: 107015000643
Jurusan
: Pendidikan IPS/ Ekonomi
Angkatan Tahun
: 2007
Alamat
: JL. Bungan Teratai No. 397 RT. 08 RW. 03 Desa Sangkanerang Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan Cirebon Propinsi Jawa Barat
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA Bahwa skripsi yang berjudul “PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING
TEKNIK
NUMBERED
HEADS
TOGETHER
UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA (Penelitian Tindakan Kelas di MAN 11 Jakarta)” adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen: Nama
: Dr.Iwan Purwanto, M. Pd
NIP
: 197 304 24 200801 1 012
Dosen Jurusan : Pendidikan IPS Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya sendiri. Jakarta, 09 Agustus 2011 Yang Menyatakan
NURHALIMAH
ABSTRAK NURHALIMAH, 106015000643: “Penerapan Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Siswa”. Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011. Bidang studi IPS Akuntansi merupakan satu dari 6 mata pelajaran yang ditetapkan pemerintah sebagai tolak ukur kelulusan siswa mulai tingkat menengah atas. Dalam pengamatan awal peneliti di sekolah MAN 11 Jakarta, menemukan bahwa permasalahan yang dihadapi guru diantaranya adalah rendahnya hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran akuntansi. Indikator pencapaian hasil yang ditetapkan sesuai standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang cukup (70) dengan berbagai pertimbangan. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk membantu meningkatkan hasil belajar siswa terhadap akuntansi dengan “Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together”. Teori yang digunakan peneliti adalah teori model pembelajaran Cooperative Learning, Numbered Heads Together, belajar dan hasil belajar. Metode yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK), bertujuan untuk memberikan solusi permasalahan yang dihadapi guru dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Penelitian ini dilakukan di MAN 11 Jakarta pada kelas XI IPS 2 dengan jumlah siswa laki-laki 16, sedangkan jumlah siswa perempuan 13, sehingga jumlah keseluruhan 29 siswa. Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukkan bahwa penerapan model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 2 MAN 11 Jakarta. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan rata-rata N-Gain siklus I yaitu 0,52 meningkat pada siklus II menjadi 0,73.
Kata Kunci
: Cooperative Learning, Numbered Heads Together, Hasil Belajar Akuntansi Siswa
i
ABSTRACT
NURHALIMAH, 106015000643: “The Application of Cooperative Learning Technique by Using Numbered Heads Together to Enhance Students Learning Accounting.” Social Education, Faculty of Tarbiyah and Teachers Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University, 2011. IPS Accountancy lesson is one of the 6 subjects set by the government as a measure of students' graduation in the senior high school. In the beginning observations of this research in MAN 11 Jakarta, found that the problem that teacher face is the low learning outcomes among students of accounting subjects. Meanwhile, an indicator of achievement of the result set according to standard minimal mastery level criterion (KKM) is sufficient (70) with a variety of considerations. Based on that problem, the researcher is interested to help improve student-learning outcomes of accounting with the “Cooperative Learning Techniques by Using Numbered Heads Together". The researcher used the theory of Learning Cooperative learning models, Numbered Heads Together, learning and learning outcomes. The method used was a classroom action research class (CAR), aims to provide a solution faced by teacher and students in the learning process in class. The research was conducted in MAN 11 Jakarta on class XI IPS 2. This class contains 16 male students, 13 female students, bringing the total to 29 students. Conclusion of the classroom action research that the application of cooperative learning technique by using numbered heads together could enhance learning outcomes of accounting students' class XI IPS 2 MAN 11 Jakarta. This research can proved by the increase in the average N-Gain cycle I is 0 .52 increase in cycle II to be 0.73.
Key words
: Cooperative Learning, Outcomes of Accounting
Numbered Heads Together, Learning
ii
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Siswa” dengan baik dan lancar. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah pada baginda alam, Rasulullah dan junjungan Nabi besar Muhammad Saw, beserta keluarga, sahabat, dan umatnya. Dalam penyelesaian skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang tanpa lelah memberikan dorongan baik moril maupun materil. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Kedua orang tua dan keluarga besar. Terbaik dari yang terbaik. Perjuangan, pengorbanan, kesabaran, dan pengertian yang kalian berikan sampai saat ini takkan sanggup penulis balas dengan apapun. Semoga Allah meridhoi dan membalas dengan kebaikan dan pahala yang berlipat. 2. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak. Drs. H. Nurochim, MM. Ketua Jurusan Pendidikan IPS, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bersamamu selalu ada jalan dan kemudahan dalam setiap problema. Sungguh beruntung PIPS memiliki kajur seperti bapak. Semoga Allah Swt senantiasa memberikan kemudahan bagi bapak Nurochim. 4. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd sebagai the best in lecture PIPS dan dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dalam mengerjakan skripsi dalam keadaan sibuk maupun santai dan memberikan inspirasi bagi penulis untuk meraih mimpi dan cita-cita serta kesabaran yang sangat tinggi dalam memberikan pelajaran. Semoga Allah senantiasa memberi perlindungan dan kemudahan serta keberhasilan bagi bapak. 5. Ibu Dra. Ulfah Fajarini, M.Si sebagai dosen penasehat akademik yang begitu baik dan selalu mengerti kesulitan mahasiswa yang mencari dosen namun begitu bertemu dengan ibu, ibu sangat mudah memberi kita ACC.
iii
6. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan IPS yang telah mengajarkan dan memberikan ilmunya kepada penulis selama kuliah. Semoga Allah membalas dengan segala kebaikan dan keberkahan. 7. Bpk. Drs. Maryanto selaku guru Akuntansi dan Drs. Rojali, M.Pd selaku Kepala MAN 11 Jakarta. Terima kasih untuk bantuan dan kerjasamanya selama penelitian.
8. Sahabat-sahabat PIPS angkatan 2007, Pitria Ningtias, Dina Fadiah, Imas Permata, Ai, Lia, Mimi, selaku Watie’s Family. Nova, Jamilah, Irma, Neneng Nuraini, Euis Karyo, Azma, Fitri Ceremen dan Esti selaku Ceker’s Family (untuk keceriaan dan kebersamaan, bersama kalian tersenyum dan tertawa seperti sebuah keharusan, bumbu dalam setiap perkumpulan), Dinto (untuk pengalaman dan pengetahuannya serta kebersamaan dalam kosan), Nida Aulia (untuk masukkan dan support nya), Ka Jabenk dan A Jojo yang selalu memotivasi, kumpulan anak-anak kuningan IPPMK (teruslah berkreasi dan berekspresi), Anak-anak Racana Pramuka UIN, anak-anak KMSGD serta semua teman-teman yang tak bisa penulis sebutkan satu per satu.
Penulis juga mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang tak bisa penulis sebutkan satu per satu, yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Ungkapan kata memang takkan cukup untuk kebaikan kalian semua. Semoga Allah membalasnya dengan segala kebaikan dan pahala yang berlipat. Penulis mengakui dan menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh pada kesempurnaan, baik dari segi isi, sususnan kalimat dan sistematika penulisannya. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan selanjutnya agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang terdahulu. Segala kesempurnaan, penulis kembalikan kepada Allah SWT, mudah-mudahan Allah senantiasa memberkahi segala amal usaha kita. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi yang sekiranya jauh dari sempurna ini dapat memberikan sepercik manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Semoga kita semua senantiasa dipelihara dalam jalan lurus ridho Allah Swt dan di akhirat kelak mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya. Amin. Jakarta,
09 Agustus 2011
Nurhalimah
iv
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK .............................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ...........................................................................................
iii
DAFTAR ISI .........................................................................................................
v
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii DAFTAR GAMBAR .............................................................................................
xi
DAFTAR GRAFIK ...............................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN ...........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ...............................................................
1
B. Identifkasi Masalah .......................................................................
10
C. Pembatasan Masalah ....................................................................
11
D. Rumusan Masalah ........................................................................
11
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian......................................................
11
1. Tujuan Penelitian ....................................................................
11
2. Manfaat Penelitian ...................................................................
11
Kajian Teoritis, Kerangka Berpikir, dan Perumusan Hipotesis ..
14
A. Kajian Teoritis ...............................................................................
14
1. Model Cooperative Learning ..................................................
14
a. Pengertian Model Pembelajaran .........................................
14
b. Pengertian Model Cooperative Learning ..........................
16
c. Unsur-unsur Dasar Model Cooperative Learning ..............
18
d. Tujuan Model Cooperative Learning .................................
19
e. Langkah-langkah Model Cooperative Learning ...............
21
v
f. Peranan Guru dalam Model Cooperative Learning .........
22
2. Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together ..................................................................................
24
3. Hasil Belajar ............................................................................
28
a. Konsep Belajar ..................................................................
28
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ........................
31
c. Konsep Hasil Belajar ..........................................................
32
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ........................
34
e. Pengukuran Hasil Belajar ..................................................
36
4. Hubungan Model Cooperative Learning Teknik Numbered
BAB III
Heads Together dengan Hasil Belajar .....................................
38
5. Konsep IPS Akuntansi .............................................................
38
6. Hasil Penelitian Yang Relevan ................................................
42
B. Kerangka Berpikir ........................................................................
43
C. Perumusan Hipotesis ....................................................................
45
METODOLOGI PENELITIAN ......................................................
46
A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................
46
B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan atau Rancangan Siklus Penelitian ......................................................................................
47
C. Subjek atau Partisipan yang Terlibat dalam Penelitian ................
50
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ...................................
50
E. Tahapan Intervensi Tindakan .......................................................
50
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan .................................
52
G. Data dan Sumber Data ..................................................................
52
H. Instrumen-instrumen Pengumpul Data Yang Digunakan .............
52
I. Teknik Pengumpulan Data ............................................................
53
J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan Studi .....................................
54
K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis ...............................
57
vi
L. Tindak Lanjut Pengembangan Perencanaan Tindakan .................
BAB IV
58
DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................
59
A. Gambaran Umum Sekolah ...........................................................
59
B. Deskripsi
Data
Hasil
Pengamatan Efek/Hasil
Intervensi
Tindakan .......................................................................................
70
C. Pemeriksaan Keabsahan Data .......................................................
75
D. Analisis Data ................................................................................
76
1. Hasil Belajar Siswa .................................................................
76
2. Hasil Wawancara Dengan Siswa Setelah Tindakan ...............
81
3. Hasil Observasi Aktivitas Siswa, Aktivitas Guru dan Proses Pembelajaran ............................................................................
85
4. Hasil Angket Siswa ..................................................................
93
E. Interpretasi Hasil analisis .............................................................. 106 F. Pembahasan Hasil Temuan Penelitian ......................................... 119
BAB V
PENUTUP .......................................................................................... 124 A. Kesimpulan ................................................................................... 124 B. Saran .............................................................................................. 125
DAFTAR PUSTAKA LEMBAR UJI REFERENSI LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1
Langkah-langkah Model Cooperative Learning ........................... 22
Tabel 2.2
Langkah-langkah Teknik Numbered Heads Together .................. 26
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian Kisi-kisi Soal .................................................... 46
Tabel 3.2
Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ............................................ 51
Tabel 4.1
Tenaga Pengajar .......................................................................... 63
Tabel 4.2
Tata Usaha ..................................................................................... 63
Tabel 4.3
Jenjang Kepangkatan Personil ...................................................... 64
Tabel 4.4
Personil Dilihat Dari Jenjang Kepangkatan .................................. 64
Tabel 4.5
Jumlah Siswa 8 Tahun Terakhir .................................................... 65
Tabel 4.6
Jumlah Ruang Kelas dan Rombongan Belajar 8 Tahun Terakhir ......................................................................................... 65
Tabel 4.7 Program Studi Kelas XI dalam 8 Tahun Terakhir........................ 65 Tabel 4.8 Program Studi Kelas XII dalam 8 Tahun Terakhir ...................... 66 Tabel 4.9 Jumlah Perolehan Rata-rata Nilai UN Jurusan IPA 7 Tahun Terakhir ......................................................................................... 66 Tabel 4.10 Jumlah Perolehan Rata-rata Nilai UN Jurusan IPS 7 Tahun Terakhir ......................................................................................... 67 Tabel 4.11 Keberadaan Lulusan MAN 11 7 Tahun Terakhir ......................... 67 Tabel 4.12 Asal Siswa Kelas X MAN 11 Jakarta .......................................... 67 Tabel 4.13 Sarana dan Prasarana Pendidikan MAN 11 Jakarta ...................... 68 Tabel 4.14 Prestasi Siswa di Bidang Akademik dan Non Akademik ............ 69 Tabel 4.15 Sarana Fasilitas Belajar ............................................................... 69 Tabel 4.16 Hasil Belajar Siklus I ................................................................... 76 Tabel 4.17 Hasil Belajar Siklus II ................................................................. 78 Tabel 4.18 Rekapitulasi dan Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II ................................................................... 80 Tabel 4.19 Wawancara Responden Siswa ..................................................... 82 Tabel 4.20 Aktivitas Siswa Siklus I ............................................................... 85
viii
Tabel 4.21 Aktivitas Guru Siklus I ................................................................. 86 Tabel 4.22 Aktivitas Pembelajaran Siklus I ................................................... 88 Tabel 4.23 Aktivitas Siswa Siklus II ............................................................... 89 Tabel 4.24 Aktivitas Guru Siklus II ............................................................... 90 Tabel 4.25 Aktivitas Pembelajaran Siklus II ................................................... 92 Tabel 4.26 Ketertarikan Siswa Pada Model ................................................... 93 Tabel 4.27 Kesesuaian Model ........................................................................ 94 Tabel 4.28 Kondisi Kesulitan Siswa ............................................................ 94 Tabel 4.29 Antusiasme Siswa ........................................................................ 95 Tabel 4.30 Keaktifan Siswa .......................................................................... 95 Tabel 4.31 Kejenuhan Siswa ........................................................................ 96 Tabel 4.32 Keefektifan Model ...................................................................... 96 Tabel 4.33 Kefektifan Model
...................................................................... 97
Tabel 4.34 Kefektifan Model Terhadap Hasil Belajar .................................. 97 Tabel 4.35 Kefektifan Model Terhadap Minat dan Perhatian ...................... 98 Tabel 4.36 Keefektifan Model terhadap Mata Pelajaran ................................ 98 Tabel 4.37 Ketertarikan Siswa Terhadap Mata Pelajaran .............................. 99 Tabel 4.38 Ketertarikan Siswa Terhadap Model
......................................... 99
Tabel 4.39 Kefektifan Model Terhadap Pemahaman Siswa ......................... 100 Tabel 4.40 Kefektifan Model Terhadap Semangat dan Antusiasme Siswa .... 100 Tabel 4.41 Kefektifan Model dalam Proses Pembelajaran ........................... 101 Tabel 4.42 Kefektifan Model Terhadap Materi Pelajaran .............................. 101 Tabel 4.43 Kefektifan Model Terhadap Waktu Pembelajaran ........................ 102 Tabel 4.44 Kefektifan Model Terhadap Penyelesaian Materi ...................... 102 Tabel 4.45 Harapan Siswa Terhadap Proses Pembelajaran ........................... 103 Tabel 4.46 Ketertarikan Siswa Terhadap Mata Pelajaran .............................. 103 Tabel 4.47 Kefektifan Mata Pelajaran .......................................................... 104 Tabel 4.48 Harapan Siswa Terhadap Guru Mata Pelajaran ........................... 104 Tabel 4.49 Respon Siswa Terhadap Model Konvensional ........................... 105 Tabel 4.50 Harapan Siswa Terhadap Guru Mata Pelajaran ......................... 105 Tabel 4.51 Aktivitas Guru Siklus I ................................................................. 107
ix
Tabel 4.52 Aktivitas Siswa Siklus I ............................................................... 108 Tabel 4.53 Aktivitas Pembelajaran Siklus I ................................................... 110 Tabel 4.54 Aktivitas Siswa Siklus II ............................................................... 114 Tabel 4.55 Aktivitas Guru Siklus II ............................................................... 115 Tabel 4.56 Aktivitas Pembelajaran Siklus II................................................... 116
x
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar ...................... 35 Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ...................................................................... 45 Gambar 3.1 Tahapan Penelitian Tindakan Kelas ......................................... 49
xi
DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 4.1 Hasil Belajar Siklus I ................................................................... 77 Grafik 4.2 Hasil Belajar Siklus II ................................................................. 79
xii
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1
Lembar Observasi Pra-Penelitian (Hasil Wawancara dan Hasil Ulangan Harian)
LAMPIRAN 2
Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus I
LAMPIRAN 3
Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus I
LAMPIRAN 4
Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus I
LAMPIRAN 5
Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus I
LAMPIRAN 6
Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus I
LAMPIRAN 7
Tingkat Kesukaran Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus I
LAMPIRAN 8
Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus II
LAMPIRAN 9
Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus II
LAMPIRAN 10 Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus II LAMPIRAN 11 Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus II LAMPIRAN 12 Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus II LAMPIRAN 13 Tingkat Kesukaran Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus II LAMPIRAN 14 RPP Pertemuan 1 LAMPIRAN 15 RPP Pertemuan 2 LAMPIRAN 16 RPP Pertemuan 3 LAMPIRAN 17 RPP Pertemuan 4 LAMPIRAN 18 RPP Pertemuan 5 LAMPIRAN 19 Materi Pembelajaran Siklus I LAMPIRAN 20 Materi Pembelajaran Siklus II LAMPIRAN 21 Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus I LAMPIRAN 22 Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus I LAMPIRAN 23 N-Gain Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus I LAMPIRAN 24 Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus II LAMPIRAN 25 Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus II LAMPIRAN 26 N-Gain Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus II LAMPIRAN 27 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 1 LAMPIRAN 28 Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan 1
xiii
LAMPIRAN 29 Lembar Observasi Proses Pembelajaran Pertemuan LAMPIRAN 30 Catatan Lapangan Pertemuan 1 LAMPIRAN 31 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 2 LAMPIRAN 32 Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan 2 LAMPIRAN 33 Lembar Observasi Proses Pembelajaran Pertemuan 2 LAMPIRAN 34 Catatan Lapangan Pertemuan 2 LAMPIRAN 35 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 3 LAMPIRAN 36 Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan 3 LAMPIRAN 37 Lembar Observasi Proses Pembelajaran Pertemuan 3 LAMPIRAN 38 Catatan Lapangan Pertemuan 3 LAMPIRAN 39 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 4 LAMPIRAN 40 Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan 4 LAMPIRAN 41 Lembar Observasi Proses Pembelajaran Pertemuan 4 LAMPIRAN 42 Catatan Lapangan Pertemuan 4 LAMPIRAN 43 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 5 LAMPIRAN 44 Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan 5 LAMPIRAN 45 Lembar Observasi Proses Pembelajaran Pertemuan 5 LAMPIRAN 46 Catatan Lapangan Pertemuan 5 LAMPIRAN 47 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan 6 LAMPIRAN 48 Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan 6 LAMPIRAN 49 Lembar Observasi Proses Pembelajaran Pertemuan 6 LAMPIRAN 50 Catatan Lapangan Pertemuan 6 LAMPIRAN 51 Hasil Wawancara dengan Siswa Setelah Penelitian LAMPIRAN 52 Hasil Wawancara dengan Guru Setelah Penelitian LAMPIRAN 53 Kisi-kisi Angket Siswa LAMPIRAN 54 Angket Siswa LAMPIRAN 55 Nama-nama Kelompok LAMPIRAN 56 Tabel Rank-Spearman LAMPIRAN 57 Foto-foto Proses PTK LAMPIRAN 58 Lembar Pengesahan Proposal Skripsi LAMPIRAN 59 Surat Bimbingan Skripsi
xiv
LAMPIRAN 60 Surat Permohonan Izin Observasi LAMPIRAN 61 Surat Permohonan Izin Penelitian LAMPIRAN 62 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian LAMPIRAN 63 Riwayat Hidup Penulis
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu bagian yang penting bagi kehidupan manusia dalam mengembangkan kepribadian dan kemampuannya yang berlangsung seumur hidup. Melalui pendidikan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan wawasan manusia akan terus berkembang, guna memperoleh ilmu pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Oemar Hamalik dalam bukunya yang berjudul Kurikulum dan Pembelajaran mengungkapkan “Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara adekwat dalam kehidupan masyarakat”.1 Hal ini berarti bahwa pendidikan merupakan suatu usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah yang berlangsung seumur hidup yang mengarah kepada tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian pendidikan menjadi tanggung jawab semua yang meliputi orang tua, masyarakat dan pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa
1
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), Cet. V, h.
3
1
2
pemerintah harus
memberikan perhatian yang sangat besar terhadap
penyelenggaraan pendidikan, karena melalui pendidikanlah akan terbentuk pengetahuan seseorang yang dapat digunakan untuk mencapai kesejahteraan hidup dan dapat membantu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berguna untuk merubah keadaan suatu bangsa menjadi lebih baik dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Selanjutnya, menurut Poerbakawatja dan Harahap dalam buku Psikologi Pendidikan karangan Muhibbin Syah mengungkapkan: Pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya dengan meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya, orang dewasa itu adalah orang tua si anak atau orang tua yang atas dasar tugas dan kedudukannya mempunyai kewajiban untuk mendidik misalnya guru sekolah, pendeta atau kiai dalam lingkungan keagamaan, kepala-kepala asrama dan sebagainya.2 Berdasarkan penjelasan di atas bahwa peserta didik memerlukan bimbingan dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran baik oleh orang tua maupun guru di sekolah. Dalam hal ini orang tua membimbing anak menuju ke kedewasaan dalam arti orang tua yang atas dasar tugas dan kedudukannya mempunyai kewajiban untuk mendidik misalnya guru sekolah, pendeta atau kiai dalam lingkungan keagamaan, kepala-kepala asrama dan sebagainya. Kegiatan dan pembelajaran di sekolah pun harus disesuaikan dengan keadaan peserta didik agar berjalan dengan efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pendidikan. Salah satu tujuan pendidikan adalah menjadikan manusia yang berilmu, beriman dan bertaqwa. Sebagaimana kita ketahui bahwa orang-orang yang berilmu, beriman, dan bertaqwa akan mendapatkan derajat yang mulia di sisi Allah SWT, sebagaimana diterangkan dalam firman Allah SWT dalam surat Al-Mujaadilah ayat 11 yaitu:
2
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. XV, h. 11
3
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu diminta bergeser dalam suatu majelis, bergeserlah. Tuhan akan memberi kelapangan kepadamu. Kalau kamu diminta meninggalkan tempat, tinggalkanlah, nanti Allah akan mengangkat kamu orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu beberapa tingkatan. Tuhan tahu apa yang kamu kerjakan itu”.3 Berkenaan dengan ayat tersebut di atas orang-orang yang berilmu, beriman, dan bertaqwa akan mendapatkan derajat yang mulia di sisi Allah SWT. Sebagaimana kita ketahui bahwa ilmu terdiri dari ilmu alam dan sosial yang berhubungan dengan dimensi manusia dengan segala peristiwa yang ada dalam kehidupannya. Maka dalam hal ini, manusia dihadapkan
kepada
beberapa disiplin ilmu sosial, maka lahirlah relasi, relevansi dan fungsi yang cukup signifikan. Dimensi ruang dengan segala bentuk fenomenanya sangat besar relevansinya untuk dijadikan objek kajian Geografi. Dimensi manusia sebagai makhluk individu atau sosial sangat besar relevansinya untuk dijadikan objek kajian Sosiologi. Dimensi waktu dan peristiwa lainya yang dialami manusia sangat besar relevansinya untuk dijadikan objek kajian Ilmu Sejarah dan dimensi kebutuhan manusia
dengan segala karakteristiknya
sangat tepat untuk dijadikan objek kajian Ilmu Ekonomi. Begitu pula dengan mata pelajaran-mata pelajaran dipastikan telah memiliki karakteristik tersendiri dan berbeda walau tak dapat dipisahkan satu sama lain. Ilmu pengetahuan sosial yang merupakan salah satu mata pelajaran senantiasa berkenaan dengan berbagai fenomena: Sosial, Budaya dan Ekonomi yang menjadi salah satu bagian dalam hidup dan kehidupan manusia
3
490.
M. Said, Tarjamah Al-Qur’an Al-Karim, (Bandung: PT Al Ma’Arif, 1987), Cet. II, h.
4
atau masyarakat dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat baik dalam kelompok kecil maupun dalam kelompok yang lebih besar, sebagaimana diterangkan dalam firman Allah SWT dalm surat Al-Alaq ayat 1-5 yaitu:
1. Bacalah atas nama Tuhanmu yang menjadikan 2. Yang menjadikan manusia dari segumpal darah 3. Bacalah, Tuhanmu itu Maha Pemurah, 4. Yang telah mengajarkan dengan pena 5. Mengajarkan pengetahuan yang belum manusia ketahui4 Jelas berdasarkan ayat di atas bahwa Allah mengajar manusia dengan perantara tulis baca. Sehingga dalam hal ini manusia dituntut untuk belajar mengenai pengetahuan agar mereka lebih mengetahui apa yang belum mereka ketahui. Dalam arti bahwa, kita sebagai manusia harus menyadari betapa pentingnya ilmu pengetahuan yang akan mengangkat derajat kita, baik ilmu alam maupun sosial, ilmu dunia maupun ilmu akhirat dari jenjang awal sampai akhir. Pada jenjang SD/MI dan SMP/MTS mata pelajaran IPS diberikan secara terpadu, namun pelajaran IPS pada jenjang SMA/MAN telah mengalami spesifikasi seperti Ekonomi, Akuntansi, Geografi, Sosiologi dan Sejarah. Namun saat ini, Ekonomi dan Akuntansi dipadukan dalam satu kesatuan pelajaran Ekonomi dalam arti bahwa sebagaian semester siswa mempelajari Ekonomi dan sebagaian semester lagi siswa belajar Akuntansi. Sumarso dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar mengutip pendapat dari American Accounting Association mendifinisikan Akuntansi sebagai “.....proses mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”.5
4 5
M. Said, Tarjamah Al-Qur’an Al-Karim..., h. 537. Sumarso, Akuntansi Suatu Pengantar, (Jakarta: Salemba Empat, 2004), h. 3
5
Sehingga akuntansi sangat berguna bagi para Ekonom yang menggeluti dunia bisnis karena sebagai alat mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas sehingga perusahaan mereka menjadi go public dalam arti laporan keuangan bisa dibaca oleh semua pihak sehingga adanya kepercayaan bahwa perusahaan tersebut memiliki kapabilitas yang tinggi. Pendapat lain disampaikan oleh Al- Harjono Jusuf dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Akuntansi merumuskan definisi Akuntansi sebagai berikut: Ditinjau dari sudut pemakainya akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi. Ditinjau dari sudut kegiatannya akuntansi dapat definisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi.6 Sehingga dalam hal ini akuntansi sangat berguna baik bagi orang yang menggunakannya maupun sebagai kontrol dalam kegiatan keuangan dalam suatu organisasi karena sebagai alat pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisisan data keuangan baik dalam bidang ekonomi maupun sosial. Dalam era globalisasi ini siswa dituntut untuk memiliki kemampuan dalam melakukan pembukuan akuntansi karena pasar bebas sudah mulai berkembang. Kompetensi dasar yang harus dimiliki adalah melakukan pembukuan pada perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Dalam siklus akuntansi perusahaan secara umum, siswa mengalami kesulitan dan kebingungan dalam tahap pengikhtisaran karena dibutuhkan ketelitian dan kesabaran, sehingga hasil belajar akuntansi menjadi rendah, didukung dengan adanya kurang percaya diri dalam bertanya. Dalam
hal
ini
dibutuhkan
model
pembelajaran
yang
dapat
mengaktifkan siswa dalam bertanya mengenai kesulitan mempelajari materi dan membuat siswa menjadi percaya diri dalam memecahkan soal yang 6
4-5
Al-Haryono Jusuf, Dasar-dasar Akuntansi, (Yogyakarta: STIE YKPN, 2003), Cet. II, h.
6
dirasakan sulit karena melalui tahap diskusi dengan kelompok yang nantinya akan dipresentasikan
oleh masing-masing anggota kelompok secara
keseluruhan akan membuat kelas menjadi hidup dan menggembirakan karena setiap siswa berkewajiban mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Kegiatan pembelajaran di sekolah akan berjalan efektif dan menyenangkan dengan adanya kreatifitas dari guru dan peserta didik sehingga membuat siswa tertarik dengan topik pembelajaran yang akan disampaikan, misalnya dengan cara “menanyakan kepada siswa apakah mereka merasa terhanyut dalam suatu kegiatan sehingga mereka lupa waktu”.7 Dengan demikian kita sebagai guru mengetahui keadaan siswa dalam proses pembelajaran, apakah siswa merasa bosan atau menyenangkan mengikuti pembelajaran yang kita terapkan di dalam kelas. Sedangkan yang diungkapkan oleh Linda Champbel, dkk dalam bukunya yang berjudul Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences yaitu dengan “mendorong siswa bertanya,
memberikan
kesempatan-kesempatan
pada
siswa
untuk
membangkitkan pertanyaan-pertanyaan mereka sendiri”.8 Hal ini bertujuan untuk mengetahui hambatan ataupun kesulitan belajar siswa dalam mempelajari materi pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi di kelas XI IPS 2 MAN 11 Jakarta, siswa menganggap bahwa Akuntansi merupakan pelajaran yang sangat sulit dan membingungkan sehingga mereka merasa acuh dan menunjukkan sikap-sikap yang acuh pula seperti tidur di kelas saat pembelajaran berlangsung, siswa mengobrol, ribut bahkan memakai headset mendengarkan musik di handphone sehingga hanya beberapa orang yang aktif dalam pembelajaran di kelas dan dampak yang lebih pentingnya yaitu hasil belajar Akuntansi siswa yang rendah. Hal ini disebabkan, masih banyak guru yang mengajarkan mata pelajaran 7
Akuntansi
dengan
menggunakan
paradigma
lama
yaitu
Pat Hollingsworth dan Gina Lewis, Pembelajaran Aktif, (Jakarta: PT Indeks, 2008), Cet.
I, h. 4. 8
Linda Champbel, dkk, Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences, (Depok: I. Intuisi Press, 2004), Cet. I, h.54
7
memindahkan informasi dan ilmu pengetahuan kepada siswa hanya melalui dimensi pendengaran, konsep-konsep yang diperoleh para siswa tidak melalui proses kerja maupun penerapan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Guru kurang membangkitkan motivasi belajar siswa dan kurang memusatkan perhatian belajar siswa. Kemungkinan lain yang terjadi adalah kurangnya penggunaan media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses pemindahan pengetahuan, pemahaman dan pengalaman yang tidak dapat diajarkan hanya dengan metode ceramah saja. Maka dari itu dalam pembelajaran harus adanya variasi kegiatan seperti menggunakan model pembelajaran yang nyaman dan menggembirakan bagi peserta didik agar dapat mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan yang telah ditetapkan. Model dan strategi pembelajaran merupakan salah satu aspek dalam pembelajaran yang mengalami perubahan dan pengembangan yang sangat cepat dan produktif, sehingga guru harus mengontrol stimulus agar siswa bisa berubah sesuai dengan model dan desain yang telah dirancang. Oleh sebab itu, kini dikembangkan model pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Cooperative learning adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak bekerjasama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain. Model pembelajaran ini telah terbukti dapat dipergunakan dalam berbagai mata pelajaran dan berbagai usia. 9 Sehingga cooperative learning dapat mempertebal rasa percaya pada diri sendiri dan kesetiakawanan sosial diantara peserta didik sehingga harus menggunakan model pembelajaran yang dapat menimbulkan adanya rasa percaya pada diri sendiri dan kerjasama antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya serta mengaktifkan siswa sehingga dapat mengoptimalkan potensi
pada
masing-masing
siswa.
Model
pembelajaran
kooperatif
(cooperative learning) merupakan pemanfaatan kelompok kecil untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok
9
Isjoni, Cooperative Learning, (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. IV, h. 16.
8
itu. Prosedur cooperative learning didesain untuk mengaktifkan siswa melalui inkuiri dan diskusi dalam kelompok kecil yang terdiri atas 4-6 orang. Sehingga siswa dapat saling berbagi pengetahuan antara satu siswa dengan siswa lain mengenai cara atau solusi atas persoalan yang diberikan oleh guru. Dalam setiap kelompok biasanya saling menunjuk antara anggota kelompok
yang
satu
dengan
anggota
kelompok
lainnya
dalam
mempresentasikan hasil diskusi dalam kelompoknya, ataupun ketika guru memberikan pertanyaan maka siswa rebutan untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan mengacungkan tangan sehingga keadaan kelas menjadi ribut dan gaduh. Maka dalam hal ini guru harus menggunakan teknik pembelajaran agar semua anggota kelompok bisa aktif dan berkewajiban mempresentasikan hasil diskusi dalam kelompoknya dengan terarah dan terstruktur, sehingga dipilihlah model cooperative learning teknik numbered heads together. “Number head together adalah suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas.”10 Maka dalam hal ini, model cooperative learning teknik numbered heads together merupakan suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas. Dalam model cooperative learning teknik numbered heads together setiap siswa memiliki kewajiban dalam mempresentasikan hasil diskusi dengan kelompok, sehingga semua siswa akan memiliki pengalaman belajar yang sama dengan siswa lainnya. Dengan melaksanakan model cooperative learning teknik numbered heads together akan membuat siswa percaya diri, kerjasama yang baik dan saling membantu memecahkan persoalan dari yang mudah sampai yang sulit sehingga membantu meningkatkan keaktifan dan hasil belajar setiap siswa.
10
2009.
Iqbal Ali, “Number Head Together”, dari www.NumberHeadsTogether.com, 06 Maret
9
Hal ini terbukti dengan adanya beberapa hasil penelitian yang menunjukkan bahwa model cooperative learning teknik numbered heads together dapat memberikan pengaruh dan peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa yaitu Ubaidilah, 2009 dalam skripsinya yang berjudul ”Pengaruh Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) dengan teknik Kepala Bernomor (Numbered Heads Together) terhadap Hasil Belajar Siswa” dengan t
hitung
sebesar 4,33 dan t
tabel
2,02 sehingga -2,02<4,33>2,02
dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan atau terdapat peningkatan pemahaman pada kelas eksperimen daripada kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif (cooperative learning) dengan teknik kepala bernomor (numbered heads together) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.11 Hasil penelitian juga diungkapkan oleh Ika Nurhikmawati dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Metode Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Penguasaan Konsep Energi dan Daya Listrik” berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di MTs Nurul Hidayah Kronjo maka dapat disimpulkan bahwa, terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif metode Numbered Heads Together (NHT) terhadap penguasaan konsep energi dan daya listrik dengan thit>ttab yaitu 14,7>2,00.12 Hasil penelitian lain juga diungkapkan oleh Heri Damhudi dalam skripsinya yang berujudul “Pengaruh Metode Numbered Head Together Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Ekosistem” hasil penelitian yang dilakukan di MTs Islamiyah Ciputat menunjukkan bahwa, rata-rata hasil belajar biologi siswa yang diberikan metode numbered head together sebesar 77,550 dibanding lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar Biologi yang
11
Ubaidilah, “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) dengan teknik Kepala Bernomor (Number Heads Together) terhadap Hasil Belajar Siswa”, Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009. 12 Ika Nurhikmawati ““Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Metode Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Penguasaan Konsep Energi dan Daya Listrik”, Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.
10
tidak diberikan metode numbered head together sebesar 67,486 dan thit>ttab yaitu 3,202>1,667.13 Atas dasar latar belakang dan pemikiran di atas serta beberapa hasil penelitian yang menunjukkan bahwa model cooperative learning teknik numbered heads together dapat memberikan pengaruh dan peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa, penulis tertarik untuk menyusun skripsi
dengan judul: “Penerapan Model Cooperative Learning Teknik
Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di MAN 11 Jakarta)”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah di atas maka masalah yang dapat diidentifikasi antara lain: 1. Guru yang mengajarkan mata pelajaran akuntansi dengan menggunakan paradigma lama yaitu hanya memindahkan informasi dan ilmu pengetahuan kepada siswa hanya melalui dimensi pendengaran, selain itu guru kurang memberikan motivasi dan kurang memusatkan perhatian siswa terhadap proses pembeajaran 2. Respon siswa yang acuh menyebabkan kondisi kelas tidak kondusif dalam proses pembelajaran 3. Model pembelajaran yang digunakan kurang melibatkan siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran 4. Pengembangan pembelajaran kurang mengaitkan konsep pembelajaran dengan aplikasi pengalaman dalam kehidupan sehari-hari 5. Kesulitan belajar siswa memahami pembelajaran akuntansi menyebabkan hasil belajar akuntansi siswa rendah
13
Heri Damhudi “Pengaruh Metode Numbered Head Together Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Ekosistem”, Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.
11
C. Pembatasan Masalah Agar masalah ini dapat dibahas dengan jelas dan tidak meluas, maka masalah dalam penelitian ini harus dibatasi. Dalam penelitian ini model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran cooperative learning teknik numbered heads together, sedangkan hasil belajar dalam penelitian ini merupakan penguasaan materi akuntansi pada konsep buku besar penutup dan neraca saldo penutup serta jurnal pembalik di kelas XI IPS 2 MAN 11 Jakarta.
D. Rumusan Masalah Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Apakah model cooperative learning teknik numbered heads together dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi pada konsep buku besar penutup dan neraca saldo penutup serta jurnal pembalik di kelas XI IPS 2 MAN 11 Jakarta?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui apakah model cooperative learning teknik numbered heads together dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi pada konsep buku besar penutup dan neraca saldo penutup serta jurnal pembalik di kelas XI IPS 2 MAN 11 Jakarta.
2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis 1) Secara umum penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pengembangan ilmu pengetahuan dan pada dunia pendidikan khususnya. 2) Mendukung teori yang telah ada dan memberikan sumbangsih pengetahuan tentang model cooperative learning teknik numbered
12
heads together sebagai referensi dan sumber acuan untuk penelitipeneliti yang akan datang 3) Memberikan
informasi
bagi
pihak
terkait
tentang
model
cooperative learning teknik numbered heads together untuk diaplikasikan dalam proses pembelajaran guna meningkatkan kualitas pembelajaran akuntansi bagi para siswa b. Manfaat Praktis 1) Bagi Siswa a) Memberikan konstruktivisme model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar siswa b) Memberikan
solusi
alternatif
siswa
untuk
mengatasi
permasalahan dalam proses pembelajaran akuntansi c) Melalui cooperative learning numbered heads together diharapkan terjadi transfer dan transmisi sistem nilai yang memungkinkan peserta didik mengalami perubahan sikap dan perilaku serta kerjasama secara lebih efektif. 2) Bagi Guru a) Meningkatkan
kompetensi
pedagogik
guru
IPS
dalam
melakukan aktivitas belajar mengajar yang lebih efektif dan efisien. b) Membantu guru IPS dalam melakukan perbaikan metode mengajar yang digunakan sebagai alternatif pembelajaran yang bermutu dan bermakna. c) Memberikan
solusi
alternatif
siswa
untuk
mengatasi
permasalahan dalam proses pembelajaran Akuntansi. 3) Bagi Sekolah a) Memberikan masukan terkait dalam mengambil kebijakan, terutama kebijakan pembelajaran
13
b) Membantu sekolah dalam meningkatkan profesionalitas para guru c) Memberikan sumbangsih pada sekolah dalam menghasilkan guru-guru yang kreatif 4) Bagi Universitas a) Memberikan masukan dalam penyusunan program penelitian di perguruan tinggi b) Memberikan motivasi pada mahasiswa lain agar melakukan penelitian dengan metode yang lebih baik c) Memberikan kontribusi hasil penelitian yang relevan terhadap mahasiswa-mahasiswa lain yang akan melakuan penelitian
BAB II Kajian Teoritis, Kerangka Berpikir, dan Perumusan Hipotesis
A. Kajian Teoritis 1. Model Cooperative Learning a. Pengertian Model Pembelajaran Model
pembelajaran
pembelajaran sebagai
merupakan
bagian
dalam
proses
pedoman guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran di kelas. Menurut Agus Suprijono dalam bukunya Cooperative Learning mengungkapkan pengertian model pembelajaran seperti di bawah ini: Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran dapat diartikan pula sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan memberi petunjuk kepada guru di kelas. Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial.1 Sehingga dalam hal ini guru memilki pedoman dalam melaksanakan pembelajaran dan dapat dikembangkan dalam kelas. Melalui model pembelajaran guru dapat membantu peserta didik 1
Agus Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Cet. I, h.
45-46
14
15
mendapatkan informasi, ide, keterampilan berpikir, cara berpikir, dan mengekspresikan ide. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Menurut Soekamto, dkk dalam buku Paikem Gembrot
karangan
Iif
Khoiru
Ahmadi
dan
Sofan
Amri,
mengemukakan maksud dari “Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dalam merencananakan aktivitas belajar mengajar.”2 Dengan demikian model pembelajaran sangat diperlukan oleh para pengajar agar kegiatan pembelajaran lebih terstruktur dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran serta sebagai pedoman bagi para pengajar dalam merencananakan aktivitas pembelajaran di kelas. Sedangkan menurut Trianto dalam bukunya yang berjudul model pembelajaran terpadu mengungkapkan bahwa: Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang dapat kita gunakan untuk mendesain pola-pola mengajar secara tatap muka di dalam kelas atau mengatur tutorial, dan untuk menentukan material/perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film-film, tipe-tipe, program media komputer, dan kurikulum (sebagai kursus untuk belajar).3 Berdasarkan uraian tersebut, model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran. Terdapat pendapat lain yaiu Anderson dalam buku Modelmodel Mengajar CBSA karangan Nana Sudjana dan Wari Suwariyah 2
Iif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri, Paikem Gembrot, (Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya, 2011), Cet. I, h. 8. 3 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: Bumu Aksara, 2010), Cet. I, h. 52
16
bahwa Anderson membagi “dua pendekatan mengajar yakni (a) model yang berpusat pada guru atau teacher centered dan (b) model yang berorientasi pada siswa atau student centered”.4 Berdasarkan pengertian model pembelajaran menurut beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dalam merencananakan aktivitas belajar mengajar. Sehingga lingkungan
setiap
model
belajar
yang
memerlukan berbeda,
sistem karena
pengelolaan setiap
dan
pendekatan
memberikan peran yang berbeda kepada siswa, ruangan kelas, dan sistem sosial kelas serta tujuan yang akan dicapai meliputi aspek kognitif, apektif dan psikomotor
b. Pengertian Model Cooperative Learning Cooperative learning atau biasa kita sebut dengan pembelajaran kooperatif, Isjoni dalam bukunya yang berjudul Cooperative Learning mengungkapkan “cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan
sesuatu secara bersama-sama dengan saling
membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim”.5 Dalam hal ini, seluruh anggota dalam kelompok diharapkan saling membantu satu sama lain sehingga permasalahan setiap anggota dalam kelompok dapat diatasi. Menurut Slavin dalam buku Cooperative Learning karangan Etin Solihatin dan Raharjo mengungkapkan, “cooperative learning adalah suatu model pembelajaran di mana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari
4
Nana Sudjana dan Wari Suwariyah, Model-model Mengajar CBSA, (Bandung: Sinar Baru, 1991), h. 51 5 Isjoni, Cooperative Learning, (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. IV, h. 15.
17
4 sampai 6 orang, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen”.6 Sehingga dalam hal ini, anggota dalam kelompok mengerjakan tugas bersama dalam suasana kebersamaan diantara sesama anggota kelompok untuk mencapai keberhasilan baik secara individual maupun kelompok. Sedangkan menurut Isjoni dalam bukunya Cooperative Learning mengungkapkan pengertian cooperative learning sebagai berikut: Cooperative learning adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak bekerjasama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain. Model pembelajaran ini telah terbukti dapat dipergunakan dalam berbagai mata pelajaran dan berbagai usia.7 Dalam hal ini siswa belajar dalam kelompok dengan sistem saling membantu sehingga setiap siswa dapat menjadi tutor sebaya dan akhirnya semua anggota dalam kelompok dapat memahami konsep dalam pelajaran yang telah dipelajari,
dengan demikian model cooperative learning
merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student oriented) namun tidak terlepas dari bimbingan dan arahan guru, karena walau bagaimanapun guru yang memberikan tugas dan penilaian di akhir pembelajaran. Dalam buku Cooperative Learning karangan Isjoni, Anita Lie mengungkapakan bahwa: Cooperative learning disebut dengan istilah pembelajaran gotong royong, yaitu sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja sama dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur. Lebih jauh dikatakan, cooperative learning hanya berjalan kalau sudah terbentuk suatu kelompok atau suatu tim yang di dalamnya siswa bekerja secara terarah untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan jumlah anggota kelompok pada umumya terdiri atas 4-6 orang saja.8
6
Etin Solihatin, Cooperative Learning, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 4 Isjoni, Cooperative Learning..., h. 16. 8 Isjoni, Cooperative Learning..., h. 16. 7
18
Berdasarkan pengertian di atas bahwa dalam cooperative learning kegiatan mengelompokkan siswa di dalam kelas ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang mereka miliki dan mempelajari satu sama lain dalam kelompok tersebut. Sedangkan Agus Suprijono dalam bukunya Cooperative Learning mengungkapkan bahwa : Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru, secara umum pembelajaran dianggap lebih diarahkan oleh guru, di mana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud, guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas.9 Berdasarkan beberapa pengertian tersebut di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa cooperative learning adalah suatu model pembelajaran di mana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen, dalam hal ini guru memegang peranan penting yaitu sebagai pengarah dan pemberi tugas serta penilaian terhadap tugas yang diberikan di akhir pembelajaran, karena siswa dalam belajar kelompok memerlukan bimbingan dan arahan agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif.
c. Unsur-unsur Dasar Model Cooperative Learning Cooperative
learning
dikenal
sebagai
pembelajaran
secara
berkelompok, namun belajar kooperatif lebih dari sekedar belajar kelompok atau kerja kelompok karena dalam cooperative learning ada struktur dorongan atau tugas
yang bersifat kooperatif sehingga
memungkinkan terjadi interaksi secara terbuka dalam hubungan yang bersifat interdependensi yang efektif diantara anggota kelompok.
9
Agus Suprijono, Cooperative Learning..., h. 54
19
Roger dan David Johnson dalam buku Cooperative Learning karangan Agus Suprijono,
mengatakan bahwa tidak semua belajar
kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif (cooperative learning), untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur dalam pembelajaran kooperatif harus diterapkan. Dalam hal ini terdapat beberapa unsur dasar cooperative learning yaitu sebagai berikut: 1) 2) 3) 4) 5)
Positive Interdependence (Saling Ketergantungan Positif) Personal Responsibility (Tanggungjawab Perseorangan) Face to Face Promotive Interaction (Interaksi Promotif) Interpersonal Skill (Komunikasi Antar Anggota) Group Processing (Pemrosesan Kelompok) 10
Saling ketergantungan merupakan unsur yang pertama dalam hal ini ada dua pertanggungjawaban yaitu mempelajari bahan yang ditugaskan dalam kelompok dan menjamin semua anggota kelompok mempelajari bahan tersebut. Tanggungjawab perseorangan yaitu tiap individu harus mengalami keberhasilan dalam kelompok sehingga di akhir pembelajaran membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang kuat. Interaksi promotif yaitu saling percaya, memberi informasi, mengingatkan, membantu, dan memotivasi antar anggota kelompok. Komunikasi antar anggota merupakan keterampilan anggota kelompok dalam berkomunikasi secara akurat serta menyelesaikan konflik secara konstruktif. Yang terkahir pemrosesan kelompok merupakan penilaian terhadap kelompok dalam proses pembelajaran.
d. Tujuan Model Cooperative Learning Tujuan utama dalam penerapan model cooperative learning adalah agar peserta didik dapat belajar secara berkelompok bersama temantemannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok.
10
Agus Suprijono, Cooperative Learning…, Cet.I, h. 58.
20
Menurut Stahl dalam buku Cooperative Learning karangan Isjoni mengungkapkan tujuan cooperative learning yaitu sebagai berikut: Dengan melaksanakan model pembelajaran cooperative learning, siswa memungkinkan dapat meraih keberhasilan dalam belajar, disamping itu juga bisa melatih siswa untuk memiliki keterampilan, baik keterampilan berpikir (thinking skill) maupun keterampilan sosial (social skill), seperti keterampilan mengemukakan pendapat, menerima saran dan masukan dari orang lain, bekerjasama, rasa setia kawan, dan mengurangi timbulnya perilaku yang menyimpang dalam kehidupan kelas. 11 Sehingga dalam hal ini siswa mendapat keterampilan yang lebih dalam arti siswa memiliki keterampilan, baik keterampilan berpikir (thinking skill) maupun keterampilan sosial (social skill), seperti keterampilan mengemukakan pendapat, menerima saran dan masukan dari orang lain, bekerjasama, rasa setia kawan, dan mengurangi timbulnya perilaku yang menyimpang dalam kehidupan kelas. Sedangkan
menurut
Isjoni
dalam
bukunya
yang
berjudul
Cooperative Learning mengungkapkan bahwa: Cooperative learning dapat meningkatkan cara belajar siswa menuju belajar lebih baik, sikap tolong-menolong dalam beberapa perilaku sosial, tujuan utama dalam penerapan model belajar mengajar cooperative learning adalah agar peserta didik dapat belajar secara berkelompok bersama teman-temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok.12 Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan model cooperative learning adalah sebagai berikut: 1) Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas 2) Rasa harga diri menjadi lebih tinggi 3) Memperbaiki sikap terhadap IPS dan sekolah 4) Penerimaan terhadap perbedaan individu menjadi lebih besar 5) Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil 11 12
Isjoni, Cooperative Learning..., h. 23. Isjoni, Cooperative Learning..., h. 21
21
6) Konflik antar pribadi menjadi berkurang 7) Sikap apatis berkurang 8) Saling mempercayai dan menghargai antar sesama anggota kelompok 9) Meningkatkan keterampilan mengemukakan pendapat 10) Menerima saran dan masukan dari orang lain 11) Meningkatkan kerjasama, rasa setia kawan, dan mengurangi timbulnya perilaku yang menyimpang dalam kehidupan kelas. 12) Agar peserta didik dapat belajar secara berkelompok bersama temantemannya dengan cara saling menghargai pendapat 13) Memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya
dengan
menyampaikan
pendapat
mereka
secara
berkelompok
e. Langkah-langkah Model Cooperative Learning Upaya yang dilakukan guru memudahkan siswa memahami pembelajaran adalah dengan menciptakan lingkungan pembelajaran yang optimal dengan kelas nyaman dan tanpa paksaan. Oleh karena itu dalam pembelajaran cooperative learning dibutuhkan kemampuan dan kreatifitas seorang guru dalam mengatur dan mengelola lingkungan kelas. Sehingga dengan menggunakan model pembelajaran ini guru menjadi lebih efektif dalam mempersiapkan dan menyediakan pembelajaran secara keseluruhan dengan suasan hati gembira tanpa tekanan. Penerapan model cooperative learning dalam proses pembelajaran memiliki prosedur yang membangun pengetahuan antara guru dan siswa menjadi lebih produktif dan interaksi siswa dengan siswa menjadi lebih dinamis dengan suasana diskusi. Suprijono dalam bukunya Cooperative Learning
menyebutkan bahwa
terdapat enam langkah utama atau tahapan atau fase dalam pembelajaran yang menggunakan model cooperative learning yaitu sebagai berikut:
22
Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Cooperative Learning13
Fase Fase 1: Present Goal and Set Menyampaikan tujuan mempersiapkan peserta didik
dan
Fase2: Present Information Menyajikan informasi Fase 3: Organize Students Into Learning Teams Mengorganisir peserta didik ke dalam tim-tim belajar
Fase 4: Assist Team Work and Study Membantu kerja tim dan belajar Fase 5: Test on the Materials Mengevaluasi
Fase 6: Provide recognition Memberikan pengakuan penghargaan
atau
Perilaku Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan peserta didik siap belajar Mempresentasikan informasi kepada peserta didik secara verbal Memberikan penjelasan kepada peserta didik tentang tata cara pembentukan tim belajar dan membantu kelompok melakukan transisi yang efisien Membantu tim-tim belajar selama peserta didik mengerjakan tugasnya Menguji pengetahuan peserta didik mengenai berbagai materi pembelajaran atau kelompok–kelompok mempresentasikan hasil kerjanya Mempersiapkan cara untuk mengakui usaha dan prestai individu maupun kelompok
f. Peranan Guru dalam Model Cooperative Learning Dalam proses pembelajaran peranan guru sangatlah penting karena dalam hal ini guru sebagai penggerak dan pencipta lingkungan yang kondusif baik secara fisik maupun mental dengan cara menciptakan suasana kelas yang nyaman dan suasana hati yang gembira tanpa tekanan. Pengaturan kelas yang baik dan efektif untuk mengatur pengalaman belajar siswa secara keseluruhan serta kemauan, keaktifan dan kemampuan kreatifitas guru dalam mengelola lingkungan kelas. Menyusun RPP dan 13
Agus Suprijono..., h. 65.
23
tugas untuk siswa agar terjadi pengalaman belajar serta mentransfer ilmu pengetahuan dan merefleksikannya dengan membahas hasil kegiatan yang telah dilakukan oleh individu dan kelompok. Isjoni dalam bukunya Cooperative Learning mengungkapkan “Peran guru dalam pelaksanaan cooperative learning adalah sebagai fasilitator, mediator, director-motivator, dan evaluator”.14 Guru dalam hal ini sebagai fasilitator harus memiliki sikap-sikap sebagai berikut: 1) Menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan 2) Membantu dan mendorong siswa untuk mengungkapkan dan menjelaskan keinginan dan pembicaraannya baik secara individu maupun kelompok 3) Membantu kegiatan-kegiatan dan menyediakan sumber atau peralatan serta membantu kelancaran mereka 4) Membina siswa agar menyadari bahwa setiap orang merupakan sumber yang bermanfaat bagi yang lainnya 5) Menjelaskan tujuan kegiatan pada kelompok dan mengatur penyebaran dalam bertukar pendapat15 Dapat disimpulkan guru sebagai fasilitator adalah memberikan seluruh kemampuan yang dimiliki kepada siswa agar dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan cooperative learning. Selain itu guru sebagai mediator yaitu “Guru berperan sebagai penghubung dalam menjembatani atau mengaitkan materi pelajaran yang sedang dibahas dengan permasalahan yang nyata ditemukan di lapangan. Disamping itu guru menyediakan sarana pembelajaran agar suasana kelas tidak monoton dan membosankan.”16 Dalam hal ini guru dengan kreatifitasnya guru mengatasi keterbatasan sarana agar tidak menghambat suasana pembelajaran di kelas. Sedangkan guru sebagai director-motivator yaitu “Guru berperan dalam
14
membimbing serta mengarahkan jalannya diskusi, membantu
Isjoni, Cooperative Learning…, Cet.I, h. 62. Isjoni, Cooperative Learning…, Cet.I, h. 62. 16 Isjoni, Cooperative Learning…, Cet.I, h. 63. 15
24
kelancaran diskusi tapi tidak memberi jawaban.”17 Dalam hal ini guru hanya memberikan semangat pada siswa untuk ikut berpartisipasi. “Sebagai evaluator guru berperan dalam menilai kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung. tidak hanya pada hasil tapi lebih ditekankan pada proses pembelajaran.”18 Penilaian dilakukan baik secara perorangan maupun kelompok. Alat yang digunakan dalam evaluasi selain berbentuk tes sebagai alat pengumpul data juga berbentuk catatan observasi guru serta angket dan wawancara untuk melihat kegiatan siswa di kelas. Berdasarkan uraian tersebut di atas maka dalam hal ini peran guru dalam pelaksanaan cooperative learning adalah sebagai fasilitator, mediator, director-motivator, dan evaluator, selain itu sebagai penggerak dan pencipta lingkungan yang kondusif baik secara fisik maupun mental dengan cara menciptakan suasana kelas yang nyaman dan suasana hati yang gembira tanpa tekanan.
2. Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together “NHT pertama kali dikenalkan oleh Spencer Kagan dkk padan tahun 1993. Model NHT adalah bagian dari model pembelajaaran kooperatif struktural yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa”.19 Pengertian NHT menurut pendapat lain. “Number head together adalah suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas.”20 Dalam hal ini numbered heads together merupakan teknik pembelajaran yang secara khusus membantu peninjauan konsep-konsep yang diajarkan
17
dan
bertujuan
untuk
memproses
informasi,
komunikasi,
Isjoni, Cooperative Learning…, Cet.I, h. 63. Isjoni, Cooperative Learning…, Cet.I, h. 63. 19 http://Alt.Red/clnerwork/numbered.htm, diakses 5 Desember 2007 20 Iqbal Ali, “Number Head Together”, dari www.Number Heads Together.com, 06 Maret 18
2009.
25
mengembangkan pemikiran, tinjauan ulang dari materi dan pengetahuan pemerikasaan. Numbered heads together melibatkan kelas yang utuh untuk memperhatikan meningkatkan
dan
mempertimbangkan
tanggungjawab
individu
suatu permasalahan
dan
kelompok
belajar
untuk serta
meningkatkan semangat dan kepuasan kelompok. Menurut Tryana dalam free articel Mengungkapkan : Model NHT adalah bagian dari model pembelajaran kooperatif struktural, yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur Kagan menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung pada kelompokkelompok kecil secara kooperatif. Struktur tersebut dikembangkan sebagai bahan alternatif dari sruktur kelas tradisional seperti mangacungkan tangan terlebih dahulu untuk kemudian ditunjuk oleh guru untuk menjawab pertanyaan yang telah dilontarkan. Suasana seperti ini menimbulkan kegaduhan dalam kelas, karena para siswa saling berebut dalam mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan peneliti.21 Dalam hal ini NHT sangat efektif dalam pembelajaran di kelas karena pertanyaan dari guru yang dijawab siswa sangat terstruktur dengan adanya penomoran sehingga tidak terjadi kegaduhan dan keributan karena rebutan menjawab, pembelajaran di kelaspun menjadi efektif, efisien dan kondusif serta menyenangkan. NHT melatih siswa untuk saling berbagi informasi, mendengarkan dengan cermat serta berbicara dengan penuh perhitungan, sehingga siswa lebih produktif dalam pembelajaran. Menurut Kagan dalam free articel “Model pembelajaran NHT ini secara tidak langsung melatih siswa untuk saling berbagi informasi, mendengarkan dengan cermat serta berbicara dengan penuh perhitungan, sehingga siswa lebih produktif dalam pembelajaran.”22 Sehingga salah satu metode pembelajaran kooperatif yang cukup banyak diterapkan di sekolahsekolah adalah numbered head together atau disingkat NHT, tidak hanya itu saja, NHT juga banyak sekali digunkan sebagai bahan penelitian tindakan 21
FREE Article - 1st of 5 Free Items, dari www.NumberHeadsTogether.com, 06 Maret
22
FREE Article - 1st of 5 Free Items..., 06 Maret 2009.
2009.
26
kelas (PTK) karena NHT lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas sehingga dapat melatih siswa untuk saling berbagi informasi, mendengarkan dengan cermat serta berbicara dengan penuh perhitungan, sehingga siswa lebih produktif dalam pembelajaran. NHT memiliki langkah-langkah yang terstruktur, dalam hal ini Kagan berpendapat dalam Nurhadi yang dikutip oleh Ubaidilah dalam skripsinya yang berjudul ”Pengaruh Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) dengan teknik Kepala Bernomor (Numbered Heads Together) terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa”, terdapat empat langkah yang dapat dilakukan dalam proses pembelajaran dengan menerapkan cooperative learning teknik numbered heads together adalah berikut ini: Tabel 2.2 Langkah-langkah Teknik Numbered Heads Together23 No. 1.
2.
3.
4.
23
Langkah-langkah Penomoran (Numbered)
Aktifitas Siswa Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan 3-5 orang dan memberi nomor sehingga tiap siswa dalam tim memiliki nomor yang berbeda Pengajuan Pertanyaan Guru mengajukan pertanyaan kepada (Questioning) siswa dan pertanyaan ini bervariasi mulai dari yang spesifik sampai ke halhal yang bersifat umum Berfikir Bersama Menggambarkan dan meyakinkan (Heads Together) bahwa setiap anggota kelompok mengetahui jawaban tersebut Pemberian Jawaban Guru menyebut satu nomor dan para (Answering) siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas
Ubaidilah, ”Pengaruh Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) dengan teknik Kepala Bernomor (Number Heads Together) terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa” Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009. h.16
27
Kelebihan dan Kekurangan Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together Kelebihan-kelebihan cooperative learning teknik numbered heads together: 1) Memberikan motivasi, yaitu mendorong siswa untuk berkreatifitas dalam kegiatatan belajarnya 2) Menambah rasa percaya diri, karena dalam pembelajaran numbered heads together ada metode pemanggilan nomor dan siswa yang dipanggil nomornya akan menjawab pertanyaan hasil diskusi sehingga dalam diri siswa timbul rasa percaya diri 3) Siswa menjadi lebih aktif, karena dengan teknik numbered heads together akan menambah keaktifan siswa dalam belajar, karena setiap siswa memiliki kesempatan untuk memberi dan menukar pendapat Adapun
kelemahan-kelemahan cooperative learning teknik numbered
heads together: 1) Efisiensi waktu, belajar dengan teknik numbered heads together membutuhkan waktu yang cukup panjang agar siswa dapat memahami materi yang diajarkan 2) Membuat panik siswa, pembelajaran dengan teknik numbered heads together tidak hanya membuat siswa percaya diri namun dapat membuat siswa grogi atau panik 3) Membuat repot guru, teknik numbered heads together membutuhkan kartu bernomor sehingga guru harus menyediakan nomor.24 Sehingga berdasarkan pengertian di atas bahwa NHT adalah bagian dari model pembelajaran kooperatif struktural, yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas sehingga dapat melatih siswa untuk saling berbagi informasi, mendengarkan dengan cermat serta berbicara dengan penuh perhitungan, sehingga siswa lebih produktif dalam pembelajaran. Model dan teknik pembelajaran apapun pasti terdapat kelemahan dan kelebihan di dalamnya sehingga pintar-pintarlah kita dalam menetralisir kelemahan dan meningkatkan kelebihan dari model dan teknik pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran di kelas. 24
Ubaidilah, ”Pengaruh Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) dengan teknik Kepala Bernomor (Number Heads Together) terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa”..., h.17
28
3. Hasil Belajar a. Konsep Belajar Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi/mata pelajaran. Di samping itu, ada pula sebagian orang yang memandang belajar sebagai pelatihan belaka seperti yang tampak pada pelatihan membaca dan menulis untuk menghindari ketidaklengkapan persepsi tersebut. Biggs dalam pendahuluan Teaching for learning yang dikutip oleh Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Pendidikan Dengan Pendektan Baru mendefinisikan belajar sebagai berikut: Belajar menjadi tiga macam rumusan yaitu: secara kuantitatif (sudut jumlah), belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Secara institusional (sudut kelembagaan) belajar dipandang sebagai proses “validasi” atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi yang telah ia pelajari. Secara kualitatif (sudut mutu), belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya pikir dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan nanti dihadapi siswa. 25 Dalam hal ini belajar tidak hanya kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya namun juga pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi yang telah ia pelajari serta difokuskan pada tercapainya daya pikir dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan nanti dihadapi siswa sehingga tujuannya sangat mulia. Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Belajar mengungkapkan: Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan, Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang
25
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendektan Baru, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. XV, h. 90.
29
dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.26 Hal ini menunjukkan bahwa belajar bisa terjadi di manapun baik di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri serta di lingkungan masyarakat sekitar yang tidak dapat dipisahkan pengaruhnya dalam proses pembelajaran peserta didik. Menurut Gagne dalam buku Belajar dan Pembelajaran karangan Dimyati dan Mudjiono mengungkapkan: Belajar merupakan kegiatan yang kompleks, hasil belajar berupa kapabilitas, setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari stimulasi yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang diperoleh dilakukan oleh pelajar. Dengan demikian, belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru.27 Sehingga dalam hal ini, siswa dalam belajar merupakan proses pengolahan informasi yang dapat memberikan keterampilan pada diri siswa tersebut karena hasil belajar berupa kapabilitas, setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain dalam bukunya yang berujudul
Strategi Belajar Mengajar, “Belajar adalah proses
perubahan tingkah laku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi.”28 Belajar merupakan kegiatan perubahan tingkah laku yang diharapkan seperti baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi agar menjadi manusia yang lebih baik. 26
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), Cet. X,
h. 63. 27
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009), Cet. I, h. 10. 28 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), Cet. III, h.10.
30
Sedangkan menurut Hilgard dalam buku Psikologi Pendidikan karangan Sumadi Suryabrata mengungkapkan “Learning is the process by which an activity originates or is changed through training procedures (whether in the laboratory or in the natural environment) as distinguished from changed by factors not attributable to training”.29 Dalam hal ini, belajar merupakan aktivitas yang menyebabkan perubahan tingkah laku sesuai dengan prosedur baik dalam suatu laboratorium ataupun di lingkungan alamiah yang tidak terlepas dengan faktor-faktor yang ada di sekitarnya. Menurut Y.B. Sudarmanto dalam bukunya yang berjudul Tuntunan Metodologi Belajar, “Belajar merupakan usaha menggunakan setiap sarana atau sumber, baik di dalam maupun di luar pranata pendidikan, guna perkembangan dan pertumbuhan pribadi.”30 Dalam hal ini belajar adalah menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan pribadi dengan usaha menggunakan setiap sarana atau sumber, baik di dalam maupun di luar pranata pendidikan. Dari pengertian di atas menurut para pakar dapat disimpulkan pengertian belajar adalah perubahan tingkah laku yang permanen yang terjadi melalui proses yang terjadi secara berkesinambungan sebagai hasil dari pengalaman dan latihan berupa keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Jadi menurut pengertian belajar tersebut di atas kata kunci dari belajar adalah perubahan perilaku. Menurut Moh. Surya dalam bukunya yang berjudul
Psikologi
Pembelajaran dan Pengajaran mengemukakan ciri-ciri dari perubahan perilaku yaitu sebagai berikut: 1) Perubahan yang disadari, artinya individu melakukan proses pembelajaran menyadari bahwa pengetahuannya telah bertambah, keterampilannya telah bertambah, ia lebih yakin terhadap dirinya.
29
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008), h.
232. 30
Y.B. Sudarmanto, Tuntunan Metodologi Belajar, (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana, 1993), Cet. III, h. 2.
31
2) Perubahan yang bersifat kontinu (berkesinambungan), perubahan perilaku sebagai hasil pembelajaran akan berlangsung secara berkesinambungan, artinya suatu perubahan yang telah terjadi, menyebabkan terjadinya perubahan perilaku lain. 3) Perubahan yang bersifat fungsional, artinya perubahan yang telah diperoleh sebagai hasil pembelajaran memberikan manfaat bagi individu yang bersangkutan. 4) Perubahan yang bersifat positif, artinya terjadi adanya pertambahan perubahan dalam diri individu 5) Perubahan yang bersifat aktif, artinya perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya akan tetapi melalui aktivitas individu 6) Perubahan yang bersifat permanen (menetap), artinya perubahan yang terjadi sebagai hasil pembelajaran akan berada secara kekal dalam diri individu, setidak-tidakya untuk masa tertentu 7) Perubahan yang bertujuan dan terarah, artinya perubahan itu terjadi karena ada sesuatu yang akan dicapai.31 Berdasarkan penjabaran di atas maka belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat pengalaman dan latihan, artinya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. Peserta didik yang telah melakukan aktivitas belajar pasti terjadi perubahan dalam diri peserta didik tersebut yaitu perubahan yang disadari secara kontinu atau berkesinambungan, fungsional, positif aktif, permanen, serta memiliki tujuan yang terarah terhadap sesuatu yang akan dicapai oleh peserta didik tersebut.
b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar Telah
dikatakan
bahwa
belajar
adalah
suatu
proses
yang
menimbulkan terajdinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan atau kecakapan. Sampai dinamakan perubahan atau pembaharuan itu dapat tercapai atau dengan kata lain, berhasil baik atau tidaknya belajar itu tergantung kepada bermacam-macam faktor.
31
Mohamad Surya, Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, (Jakarta: CV. Mahaputra Adidaya, 2003), Cet. III, h. 11-13.
32
Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi belajar siswa, yaitu faktor dari dalam siswa (internal), dan faktor dari luar siswa atau faktor lingkungan (eksternal). Tinjauan kedua faktor tersebut adalah: a. Faktor dari dalam siswa (internal) 1) Faktor fisiologis terdiri dari tonus jasmani seperti nutrisi harus cukup, karena kekurangan kadar makanan akan mengakibatkan kurangnya tonus jasmani yang pengaruhnya dapat berupa kelesuan, lekas lelah dan sebagainya. Selain beberapa penyakit kronis juga sangat mengganggu belajar siswa, demikian pula kondisi fungsi panca indera terutama mata dan telinga. 2) Faktor psikologis terdiri dari adanya kebutuhan fisik, rasa aman, bebas dari kekhawatiran, adanya kebutuhan akan kecintaan dan penerimaan dalam hubungan dengan orang lain, kebutuhan untuk mendapat kehormatan dari masyarakat. b. Faktor dari luar siswa atau faktor lingkungan (eksternal) 1) Faktor non sosial terdiri dari keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu (pagi, atau siang, ataupun malam), tempat (letaknya, pergedungannya), alat-alat yang dipakai untuk belajar (seperti alat tulis-menulis, buku-buku dan alat peraga). 2) Faktor sosial diantara faktor manusia (sesama manusia), baik itu ada (hadir) maupun kehadirannya itu dapat disimpulkan, jadi tidak langsung hadir.32 Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi belajar siswa, yaitu faktor dari dalam siswa (internal), dan faktor dari luar siswa atau faktor lingkungan (eksternal). Mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi belajar baik yang berasal dari dalam diri siswa maupun yang berasal dari luar diri siswa maka kedua faktor tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena berada dalam lingkungan sekitar diri siswa. c. Konsep Hasil Belajar Hasil belajar siswa yang dicapai melalui proses pembelajaran yang optimal untuk mewujudkan hasil yang menyeluruh bukan hanya dituntut untuk memahami dan menguasai pembelajaran secara akademik sehingga mempunyai keahlian, keterampilan, dan kemampuan intelektual tetapi juga mempunyai integritas moral yang baik. 32
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan,. (Jakarta: PT.Raja Grafindo, 2007), hal. 233,
33
Menurut Tim Pembina Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik dalam buku Perkembangan Peserta Didik mengungkapkan “Prestasi belajar merupakan suatu objek yang sering menjadi pusat perhatian bagi guru maupun orang tua. Bila bicara tentang prestasi belajar, jelas mempunyai kaitan yang erat dengan intelegensi tentunya mengabaikan faktor-faktor lain yang juga mempunyai sumbangan terhadap tinggi rendahnya prestasi belajar peserta didik.”33 Sehingga dalam hal ini Hasil belajar merupakan kualitas kemampuan siswa yang dihasilkan melalui proses aktivitas aktif dalam membangun pemahaman informasi dalam bentuk kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Agus
Suprijono
dalam
bukunya
Cooperative
Learning
mengungkapkan “Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap,
apresiasi
dan
keterampilan.”34
Sehingga hasil belajar adalah suatu produk dari pembelajaran. Manusia belajar dengan melakukan perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua tindakan dan prestasi hidup manusia tidak lain adalah hasil belajar. Menurut Benyamin S. Bloom, dkk dalam buku Zaenal Arifin yang berjudul Evaluasi Pembelajaran, “Hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam tiga domain, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.”35 Setiap domain disusun menjadi beberapa jenjang kemampuan, mulai dari hal yang sederhana sampai dengan hal yang kompleks, mulai dari hal yang mudah sampai dengan hal yang sukar, dan mulai dari yang konkrit sampai dengan hal yang abstrak. Bloom dalam bukunya Agus Suprijono yang berjudul Cooperative Learning menjelaskan secara singkat mengenai hasil belajar yaitu: Hasil belajar mencakup kemampuan yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, 33
Tim Pembina Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik, Peserta Didik, (Padang: Dirjen Pendidikan Tinggi Bekerja Sama dengan HEDS-JICA, 2007), h. 63 34 Agus Suprijono, Cooperative Learning…, Cet.I, h. 5. 35 Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. I, h. 21.
34
ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), syntesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respon), valuing (nilai), organization (organisasi), characterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized.36 Berdasarkan penjelasan Bloom di atas maka hasil belajar merupakan perubahan pada siswa yang meliputi tiga domain, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor yang tidapat dipisahkan namun ketiganya menyatu secara komprehensif. Sedangkan menurut Wingkel dalam bukunya Evaluasi Hasil Belajar karangan Purwanto mengungkapkan “Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya”.37
Dalam hal ini hasil belajar adalah perubahan yang
mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah laku yang terarah dan memiliki tujuan. Menurut beberapa pengertian di atas maka yang harus diingat, hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaannya saja, artinya bahwa hasil belajar yang dikemukakan oleh beberapa pakar di atas tidak dilihat secara terpisah namun harus dilihat secara komprehensif atau keseluruhan karena ketiganya menyatu dalam diri siswa yang bersangkutan.
d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Menurut Tim Pembina Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik dalam buku Perkembangan Peserta Didik, mengungkapkan: Ada sejumlah faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik yaitu faktor internal mencakup fisik, kondisi panca indera dan fisik umumnya, serta psikologis mencakup variabel non kognitif: minat, motivasi dan kepribadian, variabel kognitif: kemampuan khusus (bakat), dan kemampauan umum (intelegensi). Faktor eksternal mencakup pertama fisik, kondisi tempat belajar, 36 37
Agus Suprijono, Cooperative Learning…, Cet.I, h. 6 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Cet. I, h. 45
35
sarana dan prasarana belajar, materi pelajaran, dan suasana lingkungan belajar, kedua sosial: dukungan sosial dan pengaruh budaya.38 Faktor-faktor di atas sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa karena semua faktor tersebut berada di sekitar diri siswa sehingga tidak dapat dipisahkan baik faktor internal yang berasal dari dalam diri individu siswa maupun faktor eksternal yang berasal dari luar diri individu siswa baik lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Selengkapnya faktor-faktor yang berpengaruh ini divisualisasikan sebagai berikut: Gambar 2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar39
Fisik
Panca Indera Kondisi Fisik Umum
Internal
I N D I V I D U
Psikologis
Kemampuan Kognitif - Kemampuan khusus (Bakat) - Kemampuan Umum (Intelegensi)
Fisik Eksternal
Psikologis
38 39
Variabel Non Kognitif 1. Minat 2. Motivasi 3. Variabel-variabel kepribadian
Kondisi Tempat Belajar - Sarana dan perlengkapan belajar - Materi Pelajaran - Kondisi Lingkungan Belajar Dukungan Sosial Pengaruh Budaya
Tim Pembina Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik, Peserta Didik..., h. 63 Tim Pembina Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik, Peserta Didik..., h. 64
36
Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu faktor dari dalam siswa (internal), dan faktor dari luar siswa atau faktor lingkungan (eksternal). Mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar baik yang berasal dari dalam diri siswa maupun yang berasal dari luar diri siswa maka kedua faktor tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena berada dalam lingkungan sekitar diri siswa. e. Pengukuran Hasil Belajar Pengukuran hasil belajar adalah dengan menggunakan tes hasil belajar untuk mengetahui seberapa jauh tujuan pembelajaran telah tercapai. Menurut Trianto dalam bukunya yang berjudul Model Pembelajaran Terpadu mengungkapkan bahwa “Tes hasil belajar merupakan butir tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, tes hasil belajar meliputi tes hasil belajar produk, tes hasil belajar proses, dan tes hasil belajar psikomotorik”.40 Sehingga dalam hal ini, tes hasil belajar adalah tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa yang mengacu pada hasil kompetensi dasar yang ingin dicapai, dijabarkan ke dalam indikator pencapaian hasil belajar dan disusun berdasarkan kisi-kisi penulisan butir soal lengkap kunci jawabannya serta lembar observasi penilaian psikomotor kinerja siswa. Menurut Sumarna Surapranata dalam bukunya yang berjudul Panduan Penulisan Tes Tertulis, “Tes ialah sehimpunan pertanyaan yang harus dijawab, atau pertanyaan-pertanyaan yang harus dipilih, ditanggapi, atau tugas-tugas yang harus dilakukan oleh orang yang dites (testee) dengan tujuan untuk mengukur suatu aspek (perilaku/atribut) tertentu dari orang yang dites tersebut.”
41
Tes pada umumnya dimaksudkan untuk mengukur
aspek-aspek perilaku manusia seperti aspek pengetahuan (kognitif), sikap (apektif), maupun aspek keterampilan (psikomotor). Hal yang diukur 40
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu..., h. 114 Sumarna Surapranata, Panduan Penulisan Tes Tertulis, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004),Cet. I, h. 19. 41
37
adalah tingkat penguasaan peserta didik terhadap bahan pelajaran yang telah diajarkan. Menurut Sumadi Suryabrata dalam buku Teknik Evaluasi Pendidikan karangan M. Chabib Thaha mengungkapkan “Tes adalah pertanyaanpertanyaan yang harus dijawab dan atau perintah-perintah yang harus dijalaknkan, yang mendasarkan harus bagaimana testee menjawab pertanyaan-pertanyaan atau melakukan perintah-perintah itu, penyelidik mengambil kesimpulan dengan cara membandingkan dengan standar atu testee lainnya.”42 Sehingga tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaan, perintah, dan petunjuk yang ditujukan kepada testee untuk mendapatkan respon sesuai dengan petunjuk itu. Tes hasil belajar yang digunakan adalah “Tes objektif yaitu tes tulis yang itemnya dapat dijawab dengan memilih jawaban yang sudah tersedia sehingga peserta didik menampilkan keseragaman data baik yang menjawab benar maupun mereka yang menjawab salah.”43 Jenis tes objektif yang digunakan adalah tes pilihan ganda . Menurut Noeng Muhajir dalam buku Teknik Evaluasi Pendidikan karangan Chabib Thoha mengungkapkan “Tes pilihan ganda merupakan tes objektif di mana masing-masing item disediakan lebih dari dua kemungkinan jawaban, dan hanya satu dari pilihan-pilihan tersebut yang benar atau yang paling benar.”44
Sehingga dalam hal ini tes tersebut
terdapat satu jawaban dari pilihan-pilihan yang telah disediakan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka pengukuran hasil belajar yaitu dengan mengunakan tes yang merupakan pertanyaanpertanyaan yang harus dijawab dan atau perintah-perintah yang harus dijalankan, yang mendasarkan harus bagaimana testee menjawab pertanyaan-pertanyaan atau melakukan perintah-perintah itu, peneliti
42
Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), Cet. III, h. 43 43 Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan..., h. 55 44 Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan..., h. 71
38
mengambil kesimpulan dengan cara membandingkan dengan standar atau testee lainnya.
4. Hubungan Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together Dengan Hasil Belajar Dalam pembelajaran kooperatif peserta didik akan mengalami dan mengkonstruksi pemahaman belajar mereka dalam bentuk kerjasama dalam kelompok kecil untuk memutuskan kesimpulan penyelesaian masalah yang diajukan. Pembelajaran ini dapat membantu anggota kelompok lain memahami pembelajaran lebih efektif dan bermakna karena masing-masing anggota kelompok memiliki kontribusi yang sama dalam membantu atau membangun kesuksesan kelompok. Dengan demikian siswa yang lebih pandai akan mentransfer pemahamannya pada anggota kelompok lain. Model pembelajaran ini memberikan pengaruh yang signifikan terhadap akademik atau kemampuan dan
hasil
belajar
serta
pengembangan
keterampilan
sosial.
Model
pembelajaran ini terstruktur dengan anggota kelompok yang mendapat nomor sebagai bagian tugas mereka dalam bekerjasama dan berpikir serta memutuskan penyelesaian terhadap suatu permasalahan yang ada. Di dalam pembelajaran kooperatif terdapat kerjasama dalam hal penyelesaian tugas bersama di dalam kelompok begitujuga dengan numbered heads together, di mana setiap anggota dalam kelompok diberi nomor dengan tujuan agar semua siswa dalam kelas aktif dan bekerjasama dalam menyelesaikan tugas dalam kelompok yang nantinya akan dipresentasikan oleh anggota kelompok yang mendapat nomor yang disebutkan oleh gurunya ketika menyampaikan pertanyaan.
5. Konsep Dasar IPS Akuntansi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan
39
dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.
Melalui mata pelajaran IPS,
peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi Warga Negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Di masa yang akan datang peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan. Menurut Abdul Aziz Wahab dalam bukunya yang berjudul Konsep Dasar mengungkapkan “IPS bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin bidang akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah sosial.”45 Kerangka kerja IPS tidak menekankan pada bidang teoritis, tetapi lebih kepada bidang-bidang praktis dalam mempelajari gejala dan masalah-masalah sosial yang terdapat dalam lingkungan masyarakat. Bidang studi IPS, pada hakikatnya merupakan perpaduan pengetahuan sosial, untuk tingkat Sekolah Dasar intinya merupakan perpaduan antara geografi dan sejarah. IPS sebagai satu program pendidikan tidak hanya menyajikan tentang konsep-konsep pengetahuan semata, namun harus mampu membina peserta didik menjadi warga negara dan warga masyarakat yang tahu akan hak dan kewajibannya, yang juga memiliki tanggungjawab atas kesejahteraan bersama yang seluas-luasnya. Oleh karena peserta didik yang dibina melalui IPS tidak hanya memiliki pengetahuan dan kemampuan berpikir tinggi, namun peserta didik diharapkan pula memiliki 45
1.17
Abdul Aziz Wahab, Konsep Dasar IPS (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), Cet. II, h.
40
kesadaran dan tanggungjawab yang tinggi terhadap diri dan lingkungannya. Proses pembelajaran pendidikan IPS dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan dan tingkat usia peserta didik. Sumarso dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Suatu Pengantar mengutip pendapat dari American Accounting Association mendefinisikan akuntansi sebagai “.....proses mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”.46 Sehingga akuntansi sangta berguna bagi para ekonom yang menggeluti dunia bisnis karena sebagai alat mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas sehingga perusahaan mereka menjadi go public. Pendapat lain disampaikan oleh Al- Harjono Jusuf dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Akuntansi merumuskan definisi Akuntansi sebagai berikut: Ditinjau dari sudut pemakainya akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatankegiatan suatu organisasi. Ditinjau dari sudut kegiatannya akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi.47 Sehinga dalam hal ini akuntansi sangat berguna baik bagi orang yang menggunakannya maupun sebagi kontrol dalam kegiatan keuangan dalam suatu organisasi karena sebagai alat pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisisan data keuangan. Materi yang akan diajarkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Buku Besar Penutup Pemindahbukuan (posting) jurnal penyesuaian dan jurnal penutup ke 46 47
5
buku
besar
penutup
prosesnya
sama
sebagaimana
proses
Sumarso, Akuntansi Suatu Pengantar, (Jakarta: Salemba Empat, 2004), h. 3 Al-Haryono Jusuf, Dasar-dasar Akuntansi, (Yogyakarta: STIE YKPN, 2003), Cet. II, h.
41
pemindahbukuan (posting) jurnal umum ke buku besar biasa, yaitu tiap jumlah debit pada jurnal penyesuaian atau jurnal penutup dipindahkan ke sisi sebelah debit akun buku besar penutup yang bersangkutan dan tiap jumlah kredit pada jurnal penyesuaian atau jurnal penutup dipindahkan ke sisi sebelah kredit akun buku besar penutup yang bersangkutan. Buku besar penutup dilakukan setiap akhir periode akuntansi. b. Neraca Saldo Penutup Tahap paling akhir dari suatu siklus akuntansi adalah menyusun daftar sisa penutup (post closing trial balance). Tujuan dari penyusunan daftar sisa penutup (post closing trial balance) adalah untuk memastikan bahwa jumlah debit dan kredit dalam keadaan seimbang, hal ini sangat penting dilakukan sebelum aktivitas akuntansi pada periode berikutnya dimulai. Pada daftar sisa penutup (post closing trial balance) hanya terdapat akun-akun yang sifatnya riil, yaitu akun-akun yang terdapat pada neraca seperti harta, utang, dan modal. c. Jurnal Pembalik Jurnal pembalik (reversing journal entry) artinya jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi untuk membalik jurnal penyesuaian tertentu yang dibuat pada periode sebelumnya. Jurnal pembalik ini dilakukan dengan tujuan agar pencatatan dalam periode berikutnya dapat dilakukan dengan mudah, serta mencegah terjadinya kekeliruan menjurnal pada saat jatuh tempo. Jurnal pembalik dikerjakan pada tanggal 31 Desember tetapi diberikan pada tanggal 02 Januari tahun berikutnya (tanggal 01 Januari hari libur). Perli diingat bahwa tidak semua jurnal penyesuaian dibuatkan jurnal pembalik. Pada dasarnya ada empat jurnal penyesuaian yang memerlukan jurnal pembalik yaitu beban dibayar di muka, beban yang masih harus dibayar, pendapatan diterima di muka, dan pendapatan yang masih harus diterima.
42
6. Hasil Penelitian yang Relevan Terdapat beberapa hasil penelitian yang telah dikemukakan oleh beberapa peneliti yang memiliki keterkaitan tentang model cooperative learning teknik numbered heads together. Diantaranya yaitu, Ubaidilah, 2009 dalam skripsinya yang berjudul ”Pengaruh Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) dengan teknik Kepala Bernomor (Numbered Heads Together) terhadap Hasil Belajar Siswa” dengan thitung sebesar 4,33 dan ttabel 2,02 sehingga -2,02<4,33>2,02. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif (cooperative learning) dengan teknik Kepala Bernomor (numbered heads together) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.48 Hasil penelitian juga diungkapkan oleh Ika Nurhikmawati dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Metode Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Penguasaan Konsep Energi dan Daya Listrik” berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di MTs Nurul Hidayah Kronjo maka dapat disimpulkan bahwa, terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif metode numbered heads together (NHT) terhadap penguasaan konsep energi dan daya listrik dengan thit>ttab yaitu 14,7>2,00.49 Hasil penelitian lain juga diungkapkan oleh Heri Damhudi dalam skripsinya yang berujudul “Pengaruh Metode Numbered Head Together Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Ekosistem” hasil penelitian yang dilakukan di MTs Islamiyah Ciputat menunjukka bahwa, rata-rata hasil belajar biologi siswa yang diberikan metode numbered head together sebesar 77,550 dibanding lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar Biologi yang tidak diberikan metode numbered head together sebesar 67,486 dan thit>ttab yaitu 3,202>1,667.50
48
Ubaidilah, “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) dengan teknik Kepala Bernomor (Number Heads Together) terhadap Hasil Belajar Siswa”, Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009. 49 Ika Nurhikmawati ““Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Metode Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Penguasaan Konsep Energi dan Daya Listrik”, Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008. 50 Heri Damhudi berujudul “Pengaruh Metode Numbered Head Together Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Ekosistem”, Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.
43
B. Kerangka Berpikir Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMA/MA/SMALB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Pendidikan IPS bertujuan membantu siswa membentuk pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang diperlukan agar dapat berpartisipasi dalam kehidupan sebagai warga negara pada komunitas lokal, negara dan dunia. Hasil belajar merupakan kualitas kemampuan siswa yang dihasilkan melalui proses aktivitas aktif dalam membangun pemahaman informasi dalam bentuk kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil belajar siswa yang dicapai melalui proses pembelajaran yang optimal untuk mewujudkan hasil yang menyeluruh bukan hanya dituntut untuk memahami dan menguasai pembelajaran secara akademik sehingga mempunyai keahlian, keterampilan, dan kemampuan intelektual tetapi juga mempunyai integritas moral yang baik. Model cooperative learning merupakan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan setiap siswa yang berada di dalam kelompok kecil serta kesetiakawanan sosial karena terdapat kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan sehingga sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu dapat mempertebal rasa percaya diri dan kesetiakawanan sosial yang tinggi diantara peserta didik. Salah satu teknik dalam model pembelajaran cooperative learning adalah teknik numbered heads together adalah suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas. Numbered heads together melibatkan kelas yang utuh untuk
44
memperhatikan meningkatkan
dan
mempertimbangkan
tanggungjawab
individu
suatu permasalahan
dan
kelompok
belajar
untuk serta
meningkatkan semangat dan kepuasan kelompok. Sebagai usaha untuk memperoleh suatu hasil belajar yang optimal, maka diperlukan alternatif pembelajaran yang lebih mengaktifkan dan mengeksplorasi pengetahuan yang dimiliki oleh siswa. Karena tidak dipungkiri pengetahuan siswa yang lebih luas daripada pengetahuan yang dimiliki oleh guru sehingga harus menggunakan metode pembelajaran yang dapat mengeksplorasi pengetahuan siswa dengan cara saling berbagi pengetahuan dengan sejawatnya. Selain itu, saat ini siswa sangat meremehkan pelajaran IPS karena hanya hafalan terlebih Akuntansi, karena berdasarkan hasil observasi siswa menganggap bahwa Akuntansi merupakan pelajaran yang sangat sulit dan membingungkan sehingga mereka merasa acuh dan menunjukkan sikap-sikap yang acuh pula seperti tidur di kelas saat pembelajaran berlangsung, siswa mengobrol, ribut bahkan memakai headset mendengarkan musik di handphone sehingga hanya beberapa orang yang aktif dalam pembelajaran di kelas dan dampak yang lebih pentingnya yaitu hasil belajar Akuntansi siswa yang rendah. Hal ini disebabkan, masih banyak guru yang mengajarkan mata pelajaran
Akuntansi
dengan
menggunakan
paradigma
lama
yaitu
memindahkan informasi dan ilmu pengetahuan kepada siswa hanya melalui dimensi pendengaran, konsep-konsep yang diperoleh para siswa tidak melalui proses kerja maupun penerapan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari, serta guru kurang memotivasi dan memusatkan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran. Kemungkinan lain yang terjadi adalah kurangnya penggunaan media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses pemindahan pengetahuan, pemahaman dan pengalaman yang tidak dapat diajarkan hanya dengan metode ceramah saja. Dengan demikian penulis mengambil salah satu model pembelajaran yaitu model pembelajaran cooperative learning teknik numbered heads together. Penjelasan kerangka berpikir di atas dapat divisualisasikan dalam gambar di bawah ini:
45
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Guru
Model Pembelajaran Konvensional Pemahaman soal setiap siswa rendah
Siswa Pasif dalam Pembelajaran
Hasil Belajar Siswa Rendah Penerapan Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together
Aplikasi PTK
Siswa Aktif dalam Pembelajaran
Pemahaman soal setiap siswa meningkat
Hasil Belajar Siswa Meningkat
C. Perumusan Hipotesis Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berpikir serta beberapa hasil penelitian yang menunjukkan bahwa model cooperative learning teknik numbered heads together dapat memberikan pengaruh dan peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: “Penerapan Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS 2 MAN 11 Jakarta”.
BAB III Metodologi Penelitian
A. Tempat dan Waktu Penelitian Sekolah yang menjadi tempat penelitian tindakan kelas ini adalah MAN 11 Jakarta untuk mata pelajaran IPS Akuntansi kelas XI IPS 2, sedangkan waktu yang digunakan oleh penulis untuk melakukan penelitian tindakan kelas ini pada semester genap tahun ajaran 2010/2011 dari tanggal 28 April 2011 sampai 26 Mei 2011. Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Bulan
Maret April
Mei
Juni
Juli
√
√
Agustus
Kegiatan Persiapan dan Perencanaan
√
Obsevasi (Studi Lapangan)
√
Kegiatan Penelitian
√
Analisis dan deskripsi data
√ √
Laporan penelitian
46
47
B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan atau Rancangan Siklus Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (Calssroom Action Research). Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut maka ada tiga pengertian yang dapat diterangkan: 1. Penelitian: menunjuk pada suatu kegiatan yang mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2. Tindakan: menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. 3. Kelas: dalam hal ini terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.1 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan kegiatan mengumpulkan data untuk meningkatkan kualitas dengan melakukan kegiatan atau tindakan yang sengaja dilakukan baik dalam ruang kelas maupun luar kelas yang penting tedapat sekelompok siswa dan guru serta pelajaran yang sama. Nana Syaodih Sukmadinata dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Pendidikan mengungkapkan pengertian penelitian tindakan sebagai berikut: Penelitian tindakan merupakan suatu pencarian sistematik yang dilaksanakan oleh para pelaksana program dalam kegiatannya sendiri (dalam pendidikan dilakukan oleh guru, dosen, kepala sekolah, konselor), dalam mengumpulkan data tentang pelaksanaan kegiatan, keberhasilan dan hambatan yang dihadap, untuk kemudian menyusun rencana dan melakukan kegiatan-kegiatan penyempurnaan.2
1
Suharsimi Arikunto, dkk. , Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. VII, h. 2-3. 2 Nana Syaodih Sukmadinata, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. VI, h. 140
48
Sehingga
dalam
hal
ini
penelitian
tindakan
merupakan
penyempurnaan terhadap suatu kegitan agar lebih baik lagi dengan melakukan tindakan-tindakan yang disengaja, jika dalam lingkungan pendidikan penelitian tindakan ini dilakukan oleh oleh guru, dosen, kepala sekolah, dan konselor. Sedangkan menurut Kunandar dalam bukunya yang berjudul Penelitian Tindakan Kelas mengungkapkan “Penelitian tindakan kelas dapat juga diartikan suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati, dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya”.3 Sehingga dalam hal ini masing-masing siklus meliputi beberapa tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Siklus akan berhenti apabila kriteria keberhasilan telah tercapai yaitu telah tercapainya KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dan perbandingan nilai pretest dan post-test meningkat. Menurut David Hopkins dalam buku Penelitian Tindakan Kelas karangan Margaretha Mega Natalia dan Kania Islami Dewi “PTK adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh guru atau kelompok guru yang menguji anggapan-anggapan dari suatu teori pendidikan dalam praktik, atau sebagai arti dari evaluasi dan melaksanakan seluruh prioritas program sekolah”.4 Sehingga dalam hal ini, PTK dilakukan untuk menguji anggapan dan melaksanakan program agar lebih baik. Suharsimi Arikunto, dkk. Dalam bukunya yang berjudul Penelitian Tindakan Kelas juga mengungkapkan bahwa secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan kelas yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Sehingga tahapan tersebut dapat divisualisasikan dalam gambar di bawah ini: 3
Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010), Cet. V,
h. 46 4
Margaretha Mega Natalia dan Kania Islami Dewi, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Tinta Emas, 2008), Cet. I, h. 4
49
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian Tindakan Kelas
Tahap 1: Perencanaan, sebelum penelitian dilakukan maka peneliti melakukan perencanaan yang matang mengenai apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Setelah itu mempersiapkan semua instrumen yang dibutuhkan seperti lembar tes hasil belajar, lembar observasi, lembar catatan lapangan lembar angket dan lembar wawancara yang telah divalidasi baik secara konstruk maupun empirik. Tahap 2: Pelaksanaan, pelaksanaan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran cooperative learning teknik number heads together sesuai dengan rancangan peneliti dengan kolaborator, dalam pelaksanaan ini terdiri dari dua kegiatan yaitu selain melaksanakan tindakan juga mengamati proses pembelajaran dan siswa. Tahap 3: Pengamatan, Suharsimi Arikunto, dkk dalam bukunya yang berjudul Penelitian Tindakan Kelas mengungkapkan bahwa “Pengamatan sebetulnya sedikit kurang tepat kalau dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan”. 5 Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa dalam pelaksanaan ini terdiri dari dua kegiatan yaitu selain melaksanakan tindakan juga mengamati 5
Suharsimi Arikunto, dkk. , Penelitian Tindakan Kelas..., h.19
50
proses pembelajaran dan siswa sehingga kedua kegitan ini tidak dapat dipisahkan melainkan satu kesatuan. Tahap 4: Refleksi, Suharsimi Arikunto, dkk. Dalam bukunya yang berjudul Penelitian Tindakan Kelas juga mengungkapkan bahwa “Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan, refleksi berasal dari kata bahasa Inggris reflection yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia pemantulan”.6 Dalam hal ini, peneliti mendiskusikan tindakan dan proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran cooperative learning teknik numbered heads together dengan kolaborator.
C. Subjek atau Partisipan yang Terlibat dalam Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPS 2 berjumlah 29 orang pada tahun ajaran 2010-2011, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah hasil belajar akuntansi siswa dan guru bidang studi IPS Akuntansi dengan menerapkan model cooperative learning teknik numbered heads together.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Dalam penelitian ini peneliti berperan dalam perencanaan kegiatan pembelajaran dan membantu mitra kolaborasi (Guru Akuntansi ) dalam pelaksanaan tindakan serta menjadi pengajar dan peneliti. Selain membantu mengajarkan materi, peneliti juga mengawas kegiatan pembelajaran dan meneliti proses penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together selama proses pembelajaran terjadi.
E. Tahapan Intervensi Tindakan Observasi terhadap metode belajar yang diterapkan guru dan lembar kerja siswa yang digunakan siswa-siswi melalui catatan lapangan yang berisi mengenai aspek yang diobservasi dan kinerja siswa melalui aspek kognitif dan
6
Suharsimi Arikunto, dkk. , Penelitian Tindakan Kelas..., h.19
51
psikomotor. Di bawah ini merupakan pokok-pokok rencana kegiatan penelitian tindakan kelas: Tabel 3.2 Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas7 - Merencanakan pembelajaran yang Perencanaan: Identifiksai msalah dan akan diterapkan dalam PBM penetapan alternatif - Menentukan pokok bahasan pemecahan masalah - Mengembangkan skenario pembelajaran - Menyusun LKM - Menyiapkan sumber belajar - Mengembangkan format evaluasi pembelajaran - Mengembangkan format observasi pembelajaran Menerapkan tindakan mengacu Tindakan pada skenario dan LKM Melakukan observasi dengan Pengamatan Siklus I memakai lembar observasi - Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format LKM - Melakukan evaluasi tindakan yang Refleksi telah dilakukan yang meliputi evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan - Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario, LKM, dan lain-lain - Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan pada siklus berikutnya - Evaluasi tindakan I - Identifikasi masalah dan penetapan Perencanaan alternatif pemecahan masalah - Pengembangan program tindakan II Siklus II - Pelaksanaan program tindakan II Tindakan - Pengumpulan data tindakan II Pengamatan - Evaluasi tindakan II Refleksi
7
Suharsimi Arikunto, dkk. , Penelitian Tindakan Kelas..., h.70-71
52
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diharapkan dengan menerapkan pembelajaran cooperative learning teknik numbered hedas together dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran akuntansi dalam buku besar penutup, neraca saldo penutup dan jurnal pembalik dengan baik.
G. Data dan Sumber Data Sumber data diperoleh dari : 1. Observasi langsung. Observasi ini berupa lembar observasi dan catatan lapangan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, aktivitas guru dan proses pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning teknik numbered heads together. 2. Lembar wawancara. Wawancara yang dilakukan dengan guru untuk mengetahui tanggapan terhadap model pembelajaran yang diterapkan serta siswa yang berprestasi tinggi, sedang dan rendah. 3. Kuisioner. Diberikan pada siswa untuk mengetahui respon terhadap model pembelajaran yang digunakan 4. Tes hasil belajar pre-test dan pos-test belajar Akuntansi pada konsep buku besar, neraca saldo dan jurnal pembalik.
H. Instrumen-instrumen Pengumpul Data Yang Digunakan Instrumen pengumpulan data yang digunakan antara lain : 1. “Tes objektif yaitu tes tulis yang itemnya dapat dijawab dengan memilih jawaban yang sudah tersedia, sehingga peserta didik dapat menampilkan keseragaman data baik yang menjawab benar maupun mereka yang menjawab salah”.
8
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
tes pilihan ganda (multiple choice). “Soal pilihan ganda adalah soal yang menuntut peserta tes untuk memberikan jawaban atas pertanyaan atau 8
M. Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan., (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), Cet. III, h. 55.
53
pernyataan yang tercantum dalam pokok soal atau stem yang disertai dengan sejumlah kemungkinan jawaban”.9 2. Lembar observasi dan catatan lapangan proses kegiatan belajar mengajar. Untuk mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai aktivitas belajar siswa, aktivitas guru dan proses pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning teknik numbered heads together. 3. Lembar wawancara untuk wawancara dengan guru untuk mengetahui tanggapan terhadap model pembelajaran yang diterapkan serta siswa yang berprestasi tinggi, sedang dan rendah. 4. Lembar Angket dengan siswa dimaksudkan untuk mengetahui tanggapan dari siswa mengenai penggunaan model belajar yang diterapkan dalam mempelajari pelajaran. Skala pengukuran yang digunakan adalah “skala likert yaitu untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena atau gejala sosial yang terjadi”. 10
I. Teknik Pengumpulan Data 1. Tahap Persiapan Persiapan yang dilakukan berupa penyesuaian waktu belajar di sekolah sesuai dengan satuan pelajaran dan alokasi waktu yang telah ditetapkan, juga berapa penyusunan materi yang akan diajarkan dengan menerapkan cooperative learning teknik numbered heads together. Setelah itu dilakukan pembuatan dan pengujian instrumen penelitian baik secara teoritik maupun empirik.
2. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan awal penelitian dilakukan dengan pre-test pada subjek penelitian, kemudian dilanjutkan dengan memberikan perlakuan dengan tahapan-tahapan menggunakan cooperative learning teknik numbered 9
Sumarna Surapranata, Panduan Penulisan Tes Tertulis, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. I, h. 132. 10 Iskandar, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: GP Press, 2009), Cet. II, h. 82.
54
heads together dengan menggunakan konsep, model, dan skenario cooperative learning teknik numbered heads together yang dibuat oleh peneliti dan mencatat seluruh gejala yang dialami baik oleh guru, siswa maupun model cooperative learning teknik numbered heads together dalam catatan lapangan dan lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Setelah pokok bahasan selesai diajarkan dan model cooperative learning teknik numbered heads together selesai diterapkan, maka diadakan tes hasil belajar berupa post-test. Setelah itu menyebarkan angket dan melakukan wawancara dengan siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah. Data yang didapat kemungkinan dianalisis dan ditarik kesimpulan
3. Tahap Pelaporan Tahap pelaporan adalah tahap akhir dari penelitian, pada tahap ini dikemukakan proses berlangsungya penelitian dan hasil penelitian.
J. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan (Trustworthiness) Studi Sebelum tes tersebut dijadikan sebagai instrumen penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba kepada responden, dalam hal ini di luar sampel yang sudah ditetapkan. Tes uji coba tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen tersebut dapat memenuhi syarat validitas dan realibilitasnya atau tidak. 1. Uji Validitas Suatu alat evaluasi disebut valid apabila alat tersebut mampu mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi, atau dengan kata lain suatu alat evaluasi disebut valid jika dapat mengevaluasi dengan tepat sesuatu yang dievaluasi itu. “Tes yang valid adalah tes yang hanya mengukur satu dimensi
(unidimensional)”.11 Sehingga uji validitas adalah uji
kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi sebenarnya. Sedangkan 11
Sumarna Surapranata, Rosdakarya, 2004), Cet. I, h. 25.
Panduan Penulisan Tes Tertulis,
(Bandung: PT. Remaja
55
menurut Suhasimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan bahwa: Sebuah item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total, skor pada item menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah, dengan kata lain dapat dikemukakan di sini bahwa sebuah item memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item mempunyai kesejajaran dengan skor total, kesejajaran ini dapat diartikan dengan korelasi sehingga untuk mengetahui validitas item digunakan rumus korelasi.12 Uji coba ini dilakukan dengan mengkorelasikan skor masingmasing item dengan skor total. Untuk mengukur validitas soal dalam penelitian ini digunakan rumus korelasi Point Biserial. rpbis
m p mt SDt
p q
Keterangan: rpbis = Koefisien korelasi biserial Mp = Rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya Mt = Rerata skor total SDt = Standar Deviasi dari skor total p = Proporsi siswa yang menjawab benar (banyaknya siswa yang menjawab benar/jumlah seluruh siswa) q = Proporsi siswa yang menjawab salah (1-p) r>r tabel maka butir soal tersebut valid r
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bina Aksara, 1986), Cet. II, h. 66. 13 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan..., h. 70. 14 Sumarna Surapranata, Panduan Penulisan Tes Tertulis, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. I, h. 27.
56
dalam waktu tertentu, maka hasil akan tetap atau relatif sama. Sedangkan menurut Suhasimi Arikunto dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan “Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut memberikan hasil yang tetap”.15 Instrumen disebut reliabel mengandung arti bahwa instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkap data yang bisa dipercaya. Uji ini dilakukan dengan menggunakan rumus Kuder Richardson atau dikenal dengan K-R 20 yaitu : 2 n S pq r11 S2 n 1
Keterangan: r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan n = Banyaknya item S = Standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar dari varians) p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah Adapun kriteria pengujiannya adalah : r11 = 0,00-0,20 = Reliabilitas kecil r11 = 0,20-0,40 = Reliabilitas rendah r11 = 0,40-0,70 = Reliabilitas sedang r11 = 0,70-0,90 = Reliabilitas tinggi r11 = 0,90-1,00 = Reliabilitas sangat tinggi r>r tabel instrumen hasil belajar reliabel r
15
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan..., h. 75. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan..., h. 90. 17 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), Cet. XI, h. 207 16
57
P=
B JS
Keterangan : P = Indeks Kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes 0,0 1,0 Sukar
Mudah
Di dalam istilah evaluasi, “Indeks kesukaran ini diberi simbol Pyang merupakan singkatan dari kata “proporsi”. Dengan demikian maka soal dengan P=0,70 lebih mudah dibandingkan dengan P=0,20. Sebaliknya soal dengan P=0,30 lebih sukar daripada soal dengan P=0,80”.18
K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis Pengujian teknik analisis deskriptif dari tiap siklus dan dengan menggunakan N-Gain untuk melihat selisih antara post-test dan pre-test pada setiap siklus. Penelitian ini dianggap berhasil jika setelah dilakukan tindakan terjadi peningkatan hasil belajar akuntansi pada konsep buku besar penutup dan neraca saldo penutup serta jurnal pembalik. Normal Gain Gain adalah selisih nilai post-test dengan nila pre-test, Gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran dilakukan oleh guru. Uji normal gain digunakan untuk menghindari bias pada penelitian dan menggunakan rumus Meltzer. N-Gain : Skor post-test – skor pre-test Skor ideal – skor pre-test Dengan kategorisasi perolehan G - tinggi : nilai (
) > 0,70 G – sedang : nilai 0,70 e”()e”0,30 G – rendah : nilai () < 0,3019
18
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi..., h.207-208 Awaludin, “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Pada Siswa dengan Kemampuan Matematis Rendah Melalui Pembelajaran Open-Ended dengan Pemberian Tugas Tambahan”, http://.tp.ac.id/dokumen/rumus+gain+ternormalisasi, Minggu, 17 Juli 2011 19
58
L. Tindak Lanjut atau Pengembangan Perencanaan Tindakan Apabila setelah tindakan pertama atau siklus I selesai dilakukan dan hasil yang diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan peningkatan hasil belajar maka akan ditindaklanjuti dengan melakukan tindakan selanjutnnya yaitu siklus 2 sebagai rencana perbaikan pembelajaran.
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sekolah 1. Sejarah Berdirinya MAN 11 Jakarta Sebagaimana kita ketahui dalam dekade 1989 di seluruh Indonesia telah dihapus semua sekolah menengah keguruan seperti SPG, SGO, dan PGA. Hal ini dikemukakan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai penyediaan tenaga kependidikan bagi sekolah dasar tidak cukup di sekolah tamatan keguruan. Bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan agama di SD/MI adalah meningkatkan kualifikasi pendidikan dasar bagi jabatan Guru Pendidikan Agama SD/MI dari jenjang pendidikan menengah (PGA) menjadi jenjang Pendidikan Tinggi sehingga akhirnya diterbitkan Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor: 64 Tahun 1990 Tanggal 25 April 1990 tentang Alih Fungsi Guru Agama Negeri menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN). Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 11 Lebak Bulus Cilandak Jakarta Selatan adalah satu lembaga pendidikan negeri yang semula merupakan kelas jauh/filial dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 11 Grogol Jakarta Barat. Dengan surat keputusan Menteri Agama RI-Nomor 104 Tahun 1997 Tanggal 7 Maret 1997 diresmikan menjadi Madrasah Aliyah Negeri
59
60
(MAN) 11, dengan pertimbangan bahwa untuk meningkatkan mutu pendidikan di SD/MI adalah meningkatkan kualifikasi Pendidikan Menengah (PGAN) menjadi program DIPLOMA II pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Dari sejumlah 14 Madrasah Aliyah Negeri di seluruh Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta salah satunya adalah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 11. Pada tahun 1997-1998 baru menerima siswa sebanyak 70 siswa yang dibagi menjadi 2 kelas. Adapun siswa-siswi kelas 2 dan kelas 3 adalah siswa yang berasal dari kelas jauh/filial Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Grogol Jakarta Barat.
2. Visi MAN 11 Jakarta ”Islami dan Unggul dalam Prestasi” a. Siswa memiliki akhlakul karimah b. Siswa taat beribadah c. Siswa memiliki kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional d. Nilai UN (Ujian Nasional) siswa melebihi standar nasional e. Meningkatkan jumlah lulusan siswa yang diterima di PTN (Perguruan Tinggi Negeri).
3. Misi MAN 11 Jakarta a. Menumbuhkan kebanggaan lingkungan dan prilaku terpuji serta praktik nyata sehingga peserta didik dapat menjadi teladan bagi temanteman dan masyarakat. b. Menyelenggarakan
pembinaan
akan
pentingnya
ibadah
dan
menjadikannya sebagai suatu kebutuhan. c. Menyelenggarakan pembelajaran untuk menumbuh kembangkan kemampuan berpikir aktif, kreatif dan aktif dalam memecahkan masalah. d. Menyelenggarakan bimbingan belajar baik yang dilaksanakan mandiri atau bekerjasama dengan lembaga lain.
61
e. Menyelenggarakan bimbingan secara efektif dan mengembangkan siswa sesuai dengan minat.
4. Tujuan MAN 11 Jakarta a. Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, dan berakhlakul karimah. b. Berkualitas baik akademik intra kulikuler maupun akademik/ekstra kulikuler. c. Tamatannya dapat diterima di perguruan tinggi Negeri/swasta. d. Memiliki
kecakapan
hidup
(life
skill)
sebagai
bekal
terjun
kemasyarakat dan memasuki dunia kerja. e. Terciptanya suasana yang sehat. 5. Strategi Pencapaian dan Pengembangan Man 11 Jakarta a. Menciptakan suasana madrasah yang kondusif, harmonis yang bernuansa Islami b. Peningkatan kualitas pengamalan ajaran Islam c. Mengupayakan
dan
memberdayakan
sarana,
prasarana
yang
menunjang terciptanya pengamalan ajaran Islam d. Mengupayakan keterpaduan antara kegiatan intra kulikuler dan ekstra kuliluler dengan pendidikan agama Islam e. Inovasi kurikulum dan metode pembelajaran. f. Mengupayakan peningkatan kesejahteraan. g. Mengupayakan tenaga pendidik/guru dan pegawai tata usaha yang profesional, berdedikasi dan bermutu/produktif dalam proses KBM dan bekerja. h. Mengupayakan secara bertahap tenaga pengajar/guru sesuai dengan latar belakang pendidikan akademiknya, diutamakan tenaga PNS. i. Tersedia alat/media dan sarana pembelajaran yang cukup dan high technology. j. Mengupayakan input/siswa baru dan output/tamatan yang berkualitas akademik dan berakhlakul karimah.
62
k. Bekerjasama dengan instansi terkait dalam rangka melaksanakan TUPOKSI madrasah dan mengupayakan sehat jasmani dan rohani. l. Memberdayakan potensi siswa dan guru dalam bidang seni. m. Memberdayakan potensi dan peran komite madrasah, orang tua/wali murid, ulama dan umaroh, simpatisan dan tokoh masyarakat lainnya untuk kemajuan dan kemakmuran madrasah.
6. Lingkungan MAN 11 Jakarta MAN 11 Jakarta terletak di lingkungan pemukiman penduduk sebelah barat Perumahan Karang Tengah dan Timur yang dibatasi oleh pemukiman masyarakat setempat, memiliki luas tanah kurang lebih 3000 m2 potensi yang dimiliki guru yang cukup berkompeten dengan peserta didik yang memiliki antusias dalam mengikuti proses belajar di MAN 11.
7. Keadaan Sekolah MAN 11 Jakarta Nama Sekolah
: MAN 11 Jakarta
Nama Kepala Sekolah
: Drs. Rojali, MPd.
Alamat Madrasah
: Jl. H. Gandun No. 60, Cilandak, Jakarta Selatan
Standar Madrasah
: Tingkat Akreditasi B dan Tipe Reguler
Keadaan Gedung
: Permanen
Nomor Statistik
: 311317120059
Tahun didirikan/dibangun
: 1994
Tahun Beroperasi
: 1995/1996
Status Tanah
: Pemda/Negara
Luas Bangunan
: 1287 m2
Luas Tanah
: 3790,05 m2
63
8. Personil Sekolah MAN 11 Jakarta a. Tenaga Pengajar Tabel 4.1 Tenaga Pengajar No
Asal
Guru
Guru
Jumlah
Tahun
2
33
2003/2004
1
2
33
2004/2005
3
1
2
32
2005/2006
26
-
1
2
29
2006/2007
5
27
-
1
2
30
2007/2008
6
27
-
-
3
29
2008/2009
7
27
-
-
3
29
2009/2010
8
27
-
-
4
31
2010/2011
NIP 15
NIP 13
Kontrak
Honorer
1
27
3
1
2
27
3
3
26
4
b. Tata Usaha Tabel 4.2 Tata Usaha
No
Jabatan
2007/2008
2010/2011
PT
PTT
JML
PT
PTT
JML
1
Kepala TU
1
-
1
1
-
1
2
Staf TU
6
3
9
11
1
12
3
Cleaning Service
-
3
3
-
3
3
4
Satpam
-
1
1
-
1
1
5
Penjaga Malam
-
2
2
-
1
1
7
9
16
12
6
18
Jumlah
64
c. Jenjang Kepangkatan Personil Tabel 4.3 Jenjanng Kepangkatan Personil No
Golongan
Kasek
Guru
TU
Pesuruh
Jumlah
1
IV/b
-
-
-
-
-
2
IV/a
1
11
-
-
12
3
III/d
-
5
1
-
6
4
III/c
-
2
-
-
2
5
III/b
-
4
5
-
9
6
III/a
-
4
1
-
5
7
II/d
-
-
-
-
-
8
II/c
-
-
1
-
1
9
II/b
-
-
1
-
-
10
II/a
-
-
3
-
3
1
26
12
-
39
Jumlah
d. Personil dilihat dari Jenjang Kepangkatan Tabel 4.4 Personil dilihat dari Jenjang Kepangkatan No
Jenjang Pendidikan
Kasek
Guru
TU
Pesuruh
Jumlah
1
S2
1
2
1
-
4
2
S1
-
25
3
-
28
3
SARMUD
-
1
-
-
1
4
DIII
-
2
-
1
3
5
DII
-
-
-
-
-
6
DI
-
-
-
-
-
7
PGSLP
-
-
-
-
-
8
SLTA
-
-
7
3
10
9
SMP
-
-
-
1
1
10
SD
-
-
1
1
2
1
30
12
6
49
Jumlah
65
9. Peserta Didik MAN 11 Jakarta a. Jumlah Siswa 8 Tahun Terakhir Tabel 4.5 Jumlah Siswa 8 Tahun Terakhir Data Siswa No
Kelas
2003/
2004/
2005/
2006/
2007/
2008/
2009/
2010/
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
1
X
70
84
75
85
111
149
155
141
2
XI
93
69
83
72
81
108
151
152
3
XII
76
94
69
85
71
83
108
148
239
247
221
242
263
340
414
441
Jumlah
b. Jumlah Ruang Kelas dan Rombongan Belajar 8 Tahun Terakhir Tabel 4.6 Jumlah Ruang Kelas dan Rombongan Belajar 8 Tahun Terakhir
No
2003/
2004/
2005/
2006
2007
2008/
2009/
2010/
2004
2005
2006
/2007
/2008
2009
2010
2011
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
K
B
K
B
K
B
K
B
K
B
K
B
K
B
K
B
Kelas
1
X
2
3
3
3
3
4
4
4
2
XI
2
2
3
3
3
4
4
5
3
XII
2
3
2
2
3
3
4
4
6
8
8
8
9
1
12
1
Jumlah
1
3
c. Program Studi Kelas XI dalam 8 Tahun Terakhir Tabel 4.7 Program Studi Kelas XI dalam 8 Tahun Terakhir
No
Mata Pelajaran
2003/
2004/
2005/
2006/
2007/
2008/
2009/
2010/
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
1
IPA
1KLS
22
22
22
22
20
20
34
61
2
IPS
1 KLS
58
58
58
58
58
131
117
91
80
80
80
80
80
151
151
152
Jumlah
66
d. Program Studi Kelas XII dalam 8 Tahun Terakhir Tabel 4.8 Program Studi Kelas XII dalam 8 Tahun Terakhir No
Mata Pelajaran
2003/
2004/
2005/
2006/
2007/
2008/
2009/
2010/
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
1
IPA
1KLS
20
20
20
20
20
20
20
32
2
IPS
1 KLS
63
63
63
63
63
63
131
116
83
83
83
83
83
83
151
148
Jumlah
e. Jumlah Perolehan Rata-rata Nilai UN Jurusan IPA 7 Tahun Terakhir Tabel 4.9 Jumlah Perolehan Rata-rata Nilai UN Jurusan IPA 7 Tahun Terakhir
No
Tahun Pelajaran
Mata Pelajaran
2003/
2004/
2005/
2006/
2007/
2008/
2009/
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
1
B. Indonesia 5,87
6,16
8,13
7,64
7,03
7,05
7,89
2
B. Inggris
4,66
5,51
8,58
7,93
7,16
7,69
6,95
3
Matematika
4,77
6,37
7,27
7,51
7,86
6,80
8,28
4
Fisika
-
-
-
-
8,20
7,01
7,65
5
Kimia
-
-
-
-
8,18
9,06
9,29
6
Biologi
-
-
-
-
8,30
7,13
7,64
5,10
6,01
7,99
7.69
7,88
7,46
7,95
Rata-rata
67
f. Jumlah Perolehan Rata-rata Nilai UN Jurusan IPS 7 Tahun Terakhir Tabel 4.10 Jumlah Perolehan Rata-rata Nilai UN Jurusan IPS 7 Tahun Terakhir Tahun Pelajaran
Mata
No
Pelajaran
2003/
2004/
2005/
2006/
2007/
2008/
2009/
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
1
B Indonesia
5,87
6,16
8,13
7,40
4,98
5,75
7,26
2
B Inggris
4,66
5,51
8,58
7,68
5,54
6,36
5,96
3
Matematika
4,77
6,37
7,27
6,79
7,90
8,34
8,39
4
Ekonomi
-
-
-
-
7,74
7,86
7,52
5
Geografi
-
-
-
-
6,19
7,02
7,21
6
Sosiologi
-
-
-
-
6,08
6,81
5,67
5,10
6,01
7,99
7,29
6,40
7,02
6,06
Rata-rata
g. Keberadaan Lulusan MAN 11 7 Tahun Terakhir Tabel 4.11 Keberadaan Lulusan MAN 11 7 Tahun Terakhir No.
Tahun Pelajaran
1 PTAIN 2 PTAIS 3 PTUN 4 PTUS 5 PESANTREN 6 KURSUS 7 BEKERJA 8 LAIN-LAIN Jumlah
2003/
2004/
2005/
2006/
2007/
2008/
2009/
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
15 20 9 17 9 10 14 94
14 9 5 17 3 12 9 69
22 18 9 12 8 7 9 85
17 7 12 20 5 6 3 70
13 2 20 4 13 33 82
25 1 4 22 12 44 108
16 15 8 15 2 13 7 76
h. Asal Siswa Kelas X MAN 11 Tabel 4.12 Asal Siswa Kelas X MAN 11 No 1
Asal MTSN
2003/
2004/
2005/
2006/
2007/
2008/
2009/
2010/
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
21
28
28
31
44
68
76
62
68
10. Sarana dan Prasarana Pendidikan MAN 11 Jakarta Tabel 4.13 Sarana dan Prasarana Pendidikan MAN 11 Jakarta No 1. 2. 3. 4.
5.
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Jenis Sarana dan Prasarana Keadaan Gedung Luas Bangunan Luas Tanah Jumlah Ruang Belajar a. Dipakai untuk belajar b. Dipakai untuk ruang LAB IPA c. Ruang Kepala Sekolah d. Ruang Tata Usaha e. Ruang Komputer f. Ruang Perpustakaan g. Ruang LAB Bahasa (20 Siswa) h. Ruang Penjaga Sekolah i. Ruang Wudhu/Kamar Mandi Lapangan Olahraga a. Lapangan Bola Volly b. Meja TEnis c. Lapangan Upacara Bendera d. Halaman Parkir dan Taman Komputer untuk belajar siswa Komputer untuk kegiatan kantor Bangunan Masjid Bangunan Gedung OHP LCD TV VCD Ruang OSIS Ruang PMR/UKS Kantin Rumah Penjaga Sekolah Ruang LAB Seni Footsal Badminton
Banyaknya 3 Lantai 1287 m2 3.790 m2 14 Lokal 9 Lokal 1 Lokal 1 Lokal 1 Lokal 1 Lokal 1 Lokal 1 Lokal 1 Lokal 1 Lokal 16 Ruangan 1 2 unit 15 unit 7 unit 1 lantai 2 unit 1 lokal 1 lokal 5 unit 1 lokal 1 lokal 1 lokal 1 lokal 1 lokal 1 lokal 1 lokal 1 lokal
Keterangan 1287,75 m 3.790.05 ½ ruang kelas ½ dan 1 ruang ½ ruang kelas 1 lokal 1 lokal ½ lokal 7 Ruang Lengkap Printer Gedung Atas Gedung Atas Gedung Atas Atas dan Bawah Gedung Atas Gedung Bawah Gedung Atas Gedung Bawah Gedung Bawah Gedung Bawah Gedung Bawah Atas dan Bawah -
11. Kegiatan Ekstra Kulikuler a. b. c. d. e. f. g. h.
Paskibra Pmr Kir Sepak bola/futsal Volly Kaligrafi Pencak silat Rohis
i. Seni musik dan marawis k. Basket l. English club m Kitab kuning
69
12. Prestasi Siswa di Bidang Akademik dan Non Akademik Tabel 4.14 Prestasi Siswa di Bidang Akademik dan Non Akademik No.
Tahun
Jenis prestasi
Tingkat
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
2002/2008 2003/2004 2006/2007 2006/2007 2006/2007 2004/2008 2007/2008 2007/2008 2008/2009 2009 2009 2009 2009 2010 2010 2010 2010
Lomba marawis MTQ Mading/SMU/MA KIR/SMU/MA Porsema/SMU/MA PMR PMR (Paduan Suara) Band Paskibra Cerdas Cermat Agama Islam Pidato antar MAN DKI Cerdas Cermat Agama SMA 34 MTQ Lomba Azan Turnamen Futsal UMJ Turnamen Futsal UNAS Jakarta Pariasi PBB (Baris Berbaris)
Sejabodetabek Kodya depok Se Jabotabek Se Jabotabek Se Jabotabek Se Jabotabek Se DKI Jakarta Se DKI Jakarta Se Jaksel Se Jabotabek Se Jabotabek Se Jabotabek MAN se DKI Jakarta Se SMU DKI Jakarta Se Jabotabek Se Jabotabek Se Jabotabek
Juara Ke 2 3 2 1 2 3 1 1 1 2 2 3 2 1 2 3 6
13. Sarana Fasilitas Belajar Tabel 4.15 Sarana Fasilitas Belajar No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Jenis fasilitas Ruang kelas Ruang Ka. Madrasah Ruang guru Ruang tata usaha Laboraturium IPA Perpustakaan Ruang ketrampilan Ruang kesenian/ musik Ruang uks Ruang bp/bk Ruang aula Masjid/musolah Rumah dinas Kantin Asrama
Jumlah 14 kelas 1 ruang 2 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang 2 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang -
Luas 3.136 m² 28 m² 112 m² 56 m² 56 m² 56 m² 28 m² 6 m² 12 m² 70 m² 70 m² 16 m² -
Keterangan Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
70
16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
Wc guru/karyawan Wc siswa Ruang miltimedia Ruang koprasi Ruang osis Pos security Gudang Leb. Komputer Leb. Bahasa
4 ruang 10 ruang 1 ruang 1 ruang 1 ruang 1 unti 2 ruang 1 ruang 1 ruang
32 m² 70 m² 56 m² 70 m² 56 m² 2 m² 15 m² 56 m² 56 m²
Baik Baik Baik Cukup baik Baik Baik Kurang baik Baik Baik
B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Efek/Hasil Intervensi Tindakan Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa MAN 11 Jakarta kelas XI IPS 2 sebanyak 29 orang. Berdasarkan hasil observasi baik melalui pengamatan langsung maupun hasil wawancara dengan siswa kelas XI IPS 2, peneliti dapat menyimpulkan bahwa kendala-kendala yang dihadapi pada saat proses pembelajaran akuntansi di kelas XI IPS 2 diantaranya adalah kondisi kelas yang gaduh mengurangi daya konsentrasi siswa, metode pembelajaran yang diggunakan membosankan sehingga siswa merasa jenuh pada saat proses pembelajaran sehingga terdapat beberapa siswa yang tidur dan ngobrol, siswa menganggap pelajaran akuntansi sangat sulit dan membingungkan sehingga hasil belajar siswa rendah. Selain itu guru kurang memotivasi siswa dan memusatkan perhatian siswa, RPP yang monoton baik dari segi model pembelajaran, media pembelajaran ataupun kondisi kelas. Berdasarkan kendala-kendala tersebut, maka peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran yang belum pernah digunakan oleh guru mata pelajaran akuntansi, yakni model cooperative learning teknik numbered heads together. “Cooperative learning berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim”.1 Sedangkan ”numbered heads together adalah suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di
1
Isjoni, Cooperative Learning (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. IV, h. 15
71
depan kelas”.2 Dengan pembelajaran seperti ini siswa dapat melaksanakan pembelajaran dengan serius tapi menggembirakan serta tidak ada siswa yang jenuh dan tidur pada saat pembelajaran karena dalam pembelajaran ini seluruh siswa dituntut untuk mengungkapkan pendapat (numbered heads) dan mengemukakan jawaban yang telah didiskusikan dalam kelompoknya (heads together). Oleh sebab itu, objek penelitian tindakan ini adalah model cooperative learning teknik
numbered heads together, hasil belajar akuntansi, serta
aktivitas dan sikap siswa. Penelitian dilakukan sebanyak dua siklus, masingmasing siklus terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi atau pengamatan dan refleksi. Pada tahap perencanaan, peneliti dan guru mata pelajaran yang menjadi kolaborator dan observer, mengembangkan rencana tindakan berdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran akuntansi dan meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa. Sebelum melakukan tindakan, pada tahap ini peneliti dan guru mata pelajaran akuntansi membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat handout terkait dengan materi yang akan diajarkan sebagai media pembelajaran siswa, menyiapkan instrumen (tes hasil belajar akuntansi, lembar observasi aktivitas siswa, aktivitas guru, kegiatan pembelajaran, catatan lapangan, lembar wawancara dan lembar angket), dan melakukan uji instrumen. Selanjutnya adalah tahap pelaksanaan tindakan, maksudnya adalah tindakan yang dilakukan secara sadar dan terkendali yang bertujuan untuk memperbaiki keadaan proses pembelajaran akuntansi. Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, dalam satu siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Pada siklus I, proses pembelajaran diawali dengan melaksanakan pretest selama 40 menit, tujuannya adalah untuk mengukur seberapa jauh siswa telah memiliki kemampuan mengenai hal-hal yang akan dipelajari. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan, guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil yang disesuaikan dengan jumlah konsep yang akan 2
Iqbal Ali, “Number Head Together”, dari www.google.com, 06 Maret 2009.
72
dipelajari, guru memberikan nomor pada setiap siswa dalam kelompok, Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok, memberikan kesempatan kepada tiap-tiap kelompok untuk menemukan jawaban
sehingga tiap-tiap kelompok
menyatukan kepalanya (heads together) memikirkan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru, guru memanggil nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok
untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang telah
diterimanya, melakukan langkah sebelumnya sampai semua anggota kelompok memberikan jawaban, berdasarkan jawaban-jawaban siswa, guru mengembangkan diskusi lebih dalam sehingga peserta didik menemukan jawaban yang utuh dari pertanyaan yang diajukan oleh guru, setelah semuanya mendapat giliran guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran, hal seperti ini dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan hingga diakhiri dengan post-test (tes akhir). Pada tahap observasi guru mata pelajaran mengobservasi proses pembelajaran model cooperative learning teknik numbered heads together sekaligus mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru selaku pengajar dengan melakukan dokumentasi berupa poto-poto dan catatan lapangan serta menilai hasil belajar siswa setelah dilakukan pre-test dan post-test. Hal ini dilakukan sesuai dengan fungsi observasi yaitu mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait. Pada tahap analisis dan refleksi, di mana peneliti bersama guru mata pelajaran yang bertugas sebagai kolaborator dan observer menganalisis sekaligus mengevaluasi proses pembelajaran pada siklus I, apakah tindakan yang telah diberikan sudah sesuai atau belum dengan konsep penelitian yang telah direncanakan di awal. Kemudian hasil penelitian siklus I dibandingan dengan indikator keberhasilan. Tahap refleksi ini dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan tindakan yang akan diberikan pada siklus berikutnya. Melalui refleksi, berbagai kendala yang muncul di kelas pada saat pemberian tindakan didiskusikan untuk dicari solusi yang dapat memperbaiki mutu pembelajaran akuntansi. Kendala yang muncul pada saat
73
proses pembelajaran diantaranya bebrapa siswa tidak melakukan diskusi dengan sungguh-sunguh dan tidak memperhatikan penejelasan guru, ketika disebutkan nomor yang telah dipegang masing-masing masih terlihat ragu dan kurang percaya diri dalam menjawab soal yang diberikan oleh guru, siswa yang pasif masih malu dalam mengungkapkan kesulitan belajarnya sehingga mengalami hambatan dalam memahami materi yang sedang dipelajarinya, semua siswa belum mendapatkan giliran untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Berdasarkan penjelasan di atas mengenai hasil penelitian pada siklus I, peneliti merasa penelitiannya harus dilanjutkan pada siklus II karena dirasa belum berhasil menerapkan model cooperative learning teknik numbered heads together pada mata pelajaran akuntansi. Selain itu, hasil belajar siswa pun masih perlu ditingkatkan. Walaupun demikian, sebagian besar siswa terlihat senang dan antusias ketika belajar akuntansi dengan model cooperative learning teknik numbered heads together. Pada siklus
II, peneliti
melaksanakan tindakan berdasarkan
perencanaan yang telah dikembangkan setelah melakukan refleksi pada siklus I. Tahap awal adalah perencanaan, di mana peneliti dan guru mata pelajaran yang menjadi kolaborator dan observer, mengembangkan rencana tindakan berdasarkan
hasil refleksi pada siklus I. Sebelum melakukan
tindakan, pada tahap ini peneliti dan guru mata pelajaran akuntansi membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat handout terkait dengan materi yang akan diajarkan sebagai media pembelajaran siswa. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II agak sedikit berbeda dengan proses pembelajaran pada siklus I. Hal ini dilakukan berdasarkan saran dari guru mata pelajaran akuntansi, tujuannya adalah agar siswa tidak merasa bosan belajar akuntansi dan agar lebih semangat serta antusias dalam belajar. Jadi, pada siklus II ini proses pembelajaran diawali dengan pre-test selama 40 menit. Kemudian sebelum siswa melakukan diskusi untuk menyatukan hasil pemikiran yang akan dipresentasikan oleh satu orang maka guru dan siswa
74
melakukan brainstorming seperti menyanyikan lagu konsentrasi dengan menyebutkan nama teman yang ada di sebelahnya sampai semua nama tersebutkan selain itu melakukan permainan yang dapat membangkitkan minat dan motivasi siswa serta antusiasme siswa. Kemudian guru menjelaskan materi yang akan diberikan terlebih dahulu, lalu memberikan nomor pada setiap siswa dalam kelompok, setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok, memberikan kesempatan kepada tiap-tiap kelompok untuk menemukan jawaban sehingga tiap-tiap kelompok menyatukan kepalanya (heads together) memikirkan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru, guru memanggil nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok
untuk memberikan jawaban atas
pertanyaan yang telah diterimanya, melakukan langkah sebelumnya sampai semua anggota kelompok memberikan jawaban, berdasarkan jawabanjawaban siswa guru mengembangkan diskusi lebih dalam sehingga peserta didik menemukan jawaban yang utuh dari pertanyaan yang diajukan oleh guru, Setelah semuanya mendapat giliran guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran, hal seperti ini dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan hingga diakhiri dengan post-test (tes akhir). Pada tahap observasi guru mata pelajaran mengobservasi proses pembelajaran model cooperative learning teknik numbered heads together sekaligus mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru selaku pengajar dengan melakukan dokumentasi berupa poto-poto dan catatan lapangan serta menilai hasil belajar siswa setelah dilakukan pre-test dan post-test. Hal ini dilakukan sesuai dengan fungsi observasi yaitu mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait. Pada tahap terakhir yaitu analisis dan refleksi, di mana peneliti bersama guru mata pelajaran yang bertugas sebagai kolaborator dan observer menganalisis sekaligus mengevaluasi proses pembelajaran pada siklus I, apakah tindakan yang telah diberikan sudah sesuai atau belum dengan konsep penelitian yang telah direncanakan. Kemudian hasil penelitian siklus I dibandingan dengan indikator keberhasilan. Proses pembelajaran model
75
cooperative learning teknik numbered heads together sudah berjalan dengan baik karena semua siswa telah mendapat giliran baik dalam mengungkapkan jawaban dan kesulitan belajarnya serta mengungkapkan pertanyaan pada guru, meskipun belum mencapai kesempurnaan, akan tetapi guru dianggap sudah berhasil dalam melaksanakan proses pembelajaran model cooperative learning teknik
numbered
heads
together.
Hal
tersebut
dibuktikan
dengan
meningkatnya hasil belajar akuntansi siswa. Sehingga, peneliti merasa tindakannya sudah berhasil mencapai indikator keberhasilan dan penelitian dihentikan pada siklus II.
C. Pemeriksaan Keabsahan Data Instrumen yang digunakan untuk menguji hasil belajar akuntansi siswa pada masing-masing siklus yaitu siklus I berjumlah 17 soal, yang berasal dari 30 soal dan siklus II berjumlah 16 soal yang berasal dari 30 soal, yang diujikan terlebih dahulu melalui validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran. Proses pengambilan data hasil belajar akuntansi pada masing-masing instrumen melalui pre-test dan post-test yang diambil setelah tiga kali pertemuan dalam tiap siklus. Peneliti menguji cobakan soal yang telah dibuat pada kelas yang telah mempelajari materi yang akan diajarkan oleh peneliti pada saat penelitian, yaitu dengan menggunakan rumus validitas “Point Biserial”. Pada siklus I didapatkan 17 soal yang valid yakni nomor 2, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 16, 18, 19, 21, 24, 25, 26, 27, 28 dan 29. Sedangkan pada siklus II didapatkan 16 soal yang valid yakni nomor 1, 2, 3, 5, 11, 12, 13, 14, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 27, dan 28. Kedua instrumen tersebut juga diujikan reliabilitasnya berdasarkan rumus Kuder-Richardson (K-R 20). Reliabilitas soal pada siklus I adalah 0,82 (kriteria tinggi), sedangkan soal pada siklus II reliabilitasnya adalah 0,75 (kriteria tinggi). Reliabilitas pada sikus I dan siklus II menunjukkan pada satu pengertian bahwa instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen yang sudah dapat dipercaya akan
76
menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil akan tetap sama.
D. Analisis Data 1. Hasil Belajar Siswa Pembelajaran akuntansi dengan model cooperative learning teknik numbered heads together pada materi buku besar penutup dan neraca saldo penutup, dan jurnal pembalik bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa. Data hasil belajar (pre-test dan post-test) pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.16 Hasil Belajar Siklus I No
Nama
Pre-test
Pos-test
N-Gain
Kategori
1
A
55
60
0.11
Rendah
2
B
55
65
0.22
Rendah
3
C
60
70
0.25
Rendah
4
C
65
70
0.14
Rendah
5
D
50
90
0.80
Tinggi
6
E
60
95
0.88
Tinggi
7
F
55
85
0.67
Sedang
8
G
60
95
0.88
Tinggi
9
H
55
65
0.22
Rendah
10
I
60
75
0.38
Sedang
11
J
65
85
0.57
Sedang
12
K
65
70
0.14
Rendah
13
L
35
85
0.77
Tinggi
14
M
65
75
0.29
Rendah
15
N
50
95
0.90
Tinggi
16
O
55
65
0.22
Rendah
17
P
50
95
0.90
Tinggi
77
18
Q
40
80
0.67
Sedang
19
R
65
75
0.29
Rendah
20
S
60
95
0.88
Tinggi
21
T
55
95
0.89
Tinggi
22
U
55
80
0.56
Sedang
23
V
50
95
0.90
Tinggi
24
W
75
80
0.20
Rendah
25
X
55
70
0.33
Sedang
26
Y
50
75
0.50
Rendah
27
Z
75
80
0.20
Rendah
28
AA
50
80
0.60
Sedang
29
BB
35
75
0.62
Sedang
Jumlah
1625
2320
14.95208
Rata-rata
56.03448
80
0.515589
Rendah
41,38%
Sedang
27,59%
Tinggi
31,03%
Grafik 4.1 Hasil Belajar Siklus I
78
Hasil belajar pada siklus I masih harus ditingkatkan karena masih banyak nilai siswa yang berada di bawah rata-rata. 12 siswa N-Gainnya tergolong rendah dengan presentasi 41,38%, 8 siswa N-Gainnya tergolong sedang dengan presentasi 27,59% dan 9 orang N-Gainnya tergolong tinggi dengan presentasi 31,03%. Selain itu dapat dijelaskan mengenai rata-rata nilai pre-test yaitu 56, 03 dan rata-rata nilai post-test 80. Proses pembelajaran model cooperative learning teknik numbered heads together dilanjutkan ke siklus II dengan tujuan meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa karena masih banyak siswa yang mendapatkan nilai rendah. Tabel 4.17 Hasil Belajar Siklus II No
Nama
Pre-test
Pos-test
N-Gain
Kategori
1
A
40
95
0.92
Tinggi
2
B
35
85
0.77
Tinggi
3
C
65
95
0.86
Tinggi
4
C
65
90
0.71
Tinggi
5
D
60
85
0.63
Sedang
6
E
45
95
0.91
Tinggi
7
F
70
90
0.67
Sedang
8
G
70
90
0.67
Sedang
9
H
70
90
0.67
Sedang
10
I
70
90
0.67
Sedang
11
J
70
85
0.50
Sedang
12
K
70
90
0.67
Sedang
13
L
35
90
0.85
Tinggi
14
M
45
85
0.73
Tinggi
15
N
75
80
0.20
Rendah
16
O
45
80
0.64
Sedang
17
P
45
95
0.91
Tinggi
79
18
Q
45
85
0.73
Tinggi
19
R
60
95
0.88
Tinggi
20
S
60
85
0.63
Sedang
21
T
60
95
0.88
Tinggi
22
U
70
90
0.67
Sedang
23
V
60
80
0.50
Sedang
24
W
70
95
0.83
Tinggi
25
X
65
90
0.71
Tinggi
26
Y
70
95
0.83
Tinggi
27
Z
45
95
0.91
Tinggi
28
AA
50
90
0.80
Tinggi
29
BB
70
95
0.83
Tinggi
Jumlah
1700
2600
21.13595
Rata-rata
58.62069
89.65517
0.728826
Rendah
3,45%
Sedang
37,91%
Tinggi
58,62%
Grafik 4.2 Hasil Belajar Siklus II
80
Hasil belajar akuntansi siswa siklus II mengalami peningkatan dari siklus I, hal ini dapat dibuktikan dengan berkurangnya siswa yang mendapatkan nilai di bawah rata-rata yaitu 1 siswa N-Gainnya rendah dengan persentase 3,45%, 11 siswa N-Gainnya sedang dengan persentase 37, 91% dan 17 siswa N-Gainnya tinggi dengan persentase 58,62%. Ratarata nilai pre-test 58,62 dan nilai rata-rata post-test 89,65. Tabel 4.18 Rekapitulasi dan Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II SIKLUS I
SIKLUS II
No
Nama
Pre-test
Pos-test
N-Gain
Kategori
Pre-test
Pos-test
N-Gain Kategori
1
A
55
60
0.11
Rendah
40
95
0.92
Tinggi
2
B
55
65
0.22
Rendah
35
85
0.77
Tinggi
3
C
60
70
0.25
Rendah
65
95
0.86
Tinggi
4
C
65
70
0.14
Rendah
65
90
0.71
Tinggi
5
D
50
90
0.80
Tinggi
60
85
0.63
Sedang
6
E
60
95
0.88
Tinggi
45
95
0.91
Tinggi
7
F
55
85
0.67
Sedang
70
90
0.67
Sedang
8
G
60
95
0.88
Tinggi
70
90
0.67
Sedang
9
H
55
65
0.22
Rendah
70
90
0.67
Sedang
10
I
60
75
0.38
Sedang
70
90
0.67
Sedang
11
J
65
85
0.57
Sedang
70
85
0.50
Sedang
12
K
65
70
0.14
Rendah
70
90
0.67
Sedang
13
L
35
85
0.77
Tinggi
35
90
0.85
Tinggi
14
M
65
75
0.29
Rendah
45
85
0.73
Tinggi
15
N
50
95
0.90
Tinggi
75
80
0.20
Rendah
16
O
55
65
0.22
Rendah
45
80
0.64
Sedang
17
P
50
95
0.90
Tinggi
45
95
0.91
Tinggi
18
Q
40
80
0.67
Sedang
45
85
0.73
Tinggi
19
R
65
75
0.29
Rendah
60
95
0.88
Tinggi
20
S
60
95
0.88
Tinggi
60
85
0.63
Sedang
21
T
55
95
0.89
Tinggi
60
95
0.88
Tinggi
22
U
55
80
0.56
Sedang
70
90
0.67
Sedang
23
V
50
95
0.90
Tinggi
60
80
0.50
Sedang
24
W
75
80
0.20
Rendah
70
95
0.83
Tinggi
81
25
X
55
70
0.33
Sedang
65
90
0.71
Tinggi
26
Y
50
75
0.50
Rendah
70
95
0.83
Tinggi
27
Z
75
80
0.20
Rendah
45
95
0.91
Tinggi
28
AA
50
80
0.60
Sedang
50
90
0.80
Tinggi
29
BB
35
75
0.62
Sedang
70
95
0.83
Tinggi
Jumlah
1625
2320
14.95208
1700
2600
21.13595
Rata-rata
56.03448
80
0.515589
58.62069
89.65517
0.728826
Rendah
41,38%
3,45%
Sedang
27,59%
37,91%
Tinggi
31,03%
58,62%
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya perbandingan peningkatan yaitu berkurangnya siswa yang NGainnya
rendah yaitu pada siklus I dari 12 siswa dengan persentase
41,38% sedangkan pada siklus II menjadi 1 siswa dengan presentase 3,45%. Meningkatnya siswa yang N-Gainnya sedang yaitu pada siklus I dari 8 siswa dengan persentase 27,59% sedangkan pada siklus II menjadi menjadi 11 siswa dengan persentase 37,91%. Meningkatnya siswa yang N-Gainnya tinggi yaitu pada siklus I dari 9 siswa dengan persentase 31,03% sedangkan pada siklus II menjadi 17 siswa dengan persentase 58,62%. Selain itu terdapat peningkatan rata-rata pre-test siklus I dan posttest siklus II yaitu rata-rata pre-test siklus I 56,03 sedangkan rata-rata pretest siklus II 58, 62 dan rata-rata post-test siklus I 80,00 sedangkan ratarata postessiklus II 89,65. Sedangkan peningkatan rata-rata N-Gain siklus I yaitu 0,52 meningkat pada siklus II menjadi 0,73. 2. Hasil Wawancara Dengan Siswa Setelah Tindakan Wawancara dilakukan pada hari Kamis, 26 Mei 2011 tepatnya akhir penelitian yaitu
pada siklus II. Setelah diberikan tindakan
pembelajaran dengan model cooperative learning teknik numbered heads together. Siswa terlebih dahulu dikelompokkan menjadi kriteria rendah, sedang dan tinggi berdasarkan tes hasil belajar di setiap akhir siklus.
82
Tabel 4.19 Wawancara Responden Siswa Siswa Dengan Hasil Belajar Tinggi Peneliti : Bagaimana menurut pendapatmu tentang pembelajaran yang telah kalian ikuti? Siswa : “Mudah dimengerti, asyik, tidak jenuh, adil semuanya punya kesempatan untuk bicara karena biasanya hanya orang-orang tertentu mulu yang bicara” Peneliti : Apakah kalian senang belajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together? Siswa : “Senang banget, karena biasanya anak-anak laki-laki pada tidur dengan model pembeljaran ini jadi pada semangat jawab soal karena kewajiban punya nomor berbicara” Peneliti : Apakah kalian merasa lebih aktif dan mudah untuk berpikir kreatif? Siswa : “Iyah bu, karena masing-masing anak punya nomor kewajiban yang apabila guru menyebutkan nomor itu anak langsung jawab dan diskusi sama kelompoknya” Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together kalian dapat bekerjasama dengan sesama anggota kelompok dengan baik? Siswa : “Iyah bu, karena dalam model pembelajaran ini terdapat kewajiban menjawab pertanyaan dari guru yang harus didiskusikan dulu dengan kelompok jadi kerjasamanya lebih erat”. Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif kalian lebih aktif dan percaya diri dalam mengungkapkan jawaban? Siswa :”Pastinya bu, karena sebelum menjawab pertanyaan didiskusikan dulu dengan kelompok yang dalam kelompoknya juga ada yang pintar jadi saling memberitahu jadi mengungkapkan jawaban juga PD karena udah yakin benar” Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran membuatmu lebih mudah dalam memahami materi akuntansi? Siswa : “Iyah bu jadi nyelotok dan lebih lancar”.
kooperatif
Peneliti : Apakah hasil belajar akuntansi kalian meningkat setelah melaksanakan pembelaran kooperatif tenik numbered heads together? Siswa :”Meningkat dong bu, hal ini terbukti dengan lancarnya mengisi soal padahal sebelumnya sangat sulit dan membingungkan.
83
Siswa Dengan Hasil Belajar Sedang Peneliti : Bagaimana menurut pendapatmu tentang pembelajaran yang telah kalian ikuti? Siswa :”Cukup dimengerti dan lebih mudah dicerna diotak” Peneliti : Apakah kalian senang belajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together? Siswa :”Senang bu” Peneliti : Apakah kalian merasa lebih aktif dan mudah untuk berpikir kreatif? Siswa :”Lumayan aktif bu karena ada nomor berstruktur” Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together kalian dapat bekerja sama dengan sesama anggota kelompok dengan baik? Siswa :”Kerjasama memecahkan soal dalam kelompok jadi lebih erat” Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif kalian lebih aktif san percaya diri dalam mengungkapkan jawaban? Siswa :”Iyah bu, lebih PD karena jawaban sudah pasti benar karena didiskusikan dahulu dalam kelompok” Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran membuatmu lebih mudah dalam memahami materi akuntansi? Siswa :”Mudah dan paham bu”
kooperatif
Peneliti : Apakah hasil belajar akuntansi kalian meningkat setelah melaksanakan pembelaran kooperatif tenik numbered heads together? Siswa :”Agak meningkat bu nilainya” Siswa Dengan Hasil Belajar Rendah Peneliti : Bagaimana menurut pendapatmu tentang pembelajaran yang telah kalian ikuti ? Siswa :”Saya sangat senang bu karena menambah ilmu akuntansi saya” Peneliti : Apakah kalian senang belajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together? Siswa :”Senang bu” Peneliti : Apakah kalian merasa lebih aktif dan mudah untuk berpikir kreatif? Siswa :”Iyah bu saya jadi berani bertanya kalau ada yang membingungkan saya” Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together kalian dapat bekerjasama dengan sesama anggota
84
kelompok dengan baik? Siswa :”Iyah bu, karena kita berdiskusi dalam kelompok” Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif kalian lebih aktif dan percaya diri dalam mengungkapkan jawaban? Siswa :”Iyah bu saya jadi tambah PD mengungkapkan jawaban dan bertanya apa yang gak ngerti” Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif membuatmu lebih mudah dalam memahami materi akuntansi ? Siswa :”lebih mudah dan paham serta lancar mengerjakan soal” Peneliti : Apakah hasil belajar akuntansi kalian meningkat setelah melaksanakan pembelaran kooperatif tenik numbered heads together ? Siswa : “Iyah bu karena saya lebih mudah dalam mengerjakan soal secara cepat”
Berdasarkan hasil wawancara tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning teknik numbered heads together lebih memudahkan siswa dalam memahami konsepkonsep dalam akuntansi dengan begitu siswa tidak merasa bosan selama proses pembelajaran berlangsung, bahkan siswa merasa senang selama proses pembelajaran. mengungkapkan
Siswa
menjadi
lebih
jawaban-jawaaban
aktif yang
dan telah
percaya
diri
dalam
didiskusikan
dalam
kelompoknya. Hasil belajar Akuntansi siswa pun mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti yakni PTK telah berhasil karena implikasinya positif terhadap proses pembelajaran akuntansi dan hasil belajar akuntansi serta sikap dan motivasi belajar akuntansi siswa.
85
3. Hasil
Observasi
Aktivitas
Siswa,
Aktivitas
Guru
dan
Proses
Pembelajaran a. SIKLUS I Tabel 4.20 Aktivitas Siswa Siklus I No 1. 2.
3.
4. 5. 6.
7. 8. 9.
10.
Aspek yang diobservasi Melaksanakan tes awal (Pre-test) Mempelajari materi yang telah di ajarkan sebelumnya Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru Melakukan diskusi kelompok Mempersentasikan hasil jawaban Aktif menggungkapkan jawaban Aktif mengoreksi jawaban Aktif bertanya Memecahkan soal yang harus dipecahkan bersama Melaksanaan tes akhir (Post-test)
Ket Ada Tdk √
SB
Nilai B C K
Jml SK
√
29
√
√
30
√
√
53
√
√
63
√
√
18
√
√
√
23 √
√ √
√
√
√
√
11 20 14
29
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa aktivitas siswa pada proses pembelajaran akuntansi masih perlu ditingkatkan karena masih sebagian besar siswa yang kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran akuntansi. Siswa masih asik dengan dunianya sendiri misalnya mengobrol, mendengarkan musik di headset bahkan ada yang tidur.
86
Tabel 4.21 Aktivitas Guru Siklus I Ket No
Aspek yang diobservasi
Tdk Ada
1.
2. 3.
4.
5.
6.
7.
8. 9.
10. 11.
12
Mengkondisikan situasi √ pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran Apersepsi √ Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa (motivasi) Menyampaikan tujuan dan indikator yang ingin dicapai Penggunaan media atau alat pembelajaran yang sesuai dengan indikator bahan ajar Penjelasan model pembelajaran cooperative learning teknik numbered heads together Pemusatan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran Teknik menjelaskan materi Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran cooperative learning teknik numbered heads together Bimbingan kepada kelompok Pemberian kesempatan kepada siswa untuk berpikir Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan jawaban
Nilai SB
B C K SK √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
87
13. 14. 15.
16.
17.
Antusias siswa terhadap jawaban yang diberikan Mengamati kesulitan dan kemajuan belajar siswa Keterampilan menerangkan kembali atau menyimpulkan materi yang disampaikan Keterampilan memberikan kegiatan tindak lanjut setelah penyampaiam materi Kemampuan memberikan evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan indikator yang ingin dicapai
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Hasil observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran akuntansi pada siklus I masih rendah. Hal ini terjadi karena guru kurang membangkitkan
motivasi
dan
antusiasme
dalam
belajar,
kurang
memperhatikan kesulitan belajar siswa, serta media pembelajaran yang kurang efektif. Dalam hal ini guru masih melakukan adaptasi dengan siswa dan
keadaan
kelas.
Guru
belum
terbiasa
menciptakan
suasana
pembelajaran yang mengarah pada model cooperative learning teknik numbered heads together sehingga harus mampu beradaptasi dengan keadaan siswa dan suasana kelas, Guru kurang membangkitkan motivasi belajar siswa, Guru kurang memusatkan perhatian belajar siswa, Guru kurang memberikan bimbingan pada kelompok, sehingga siswa masih kebingungan dalam memecahkan soal dan diskusi mengenai materi yang dipelajarinya.
88
Tabel 4.22 Aktivitas Pembelajaran Siklus I No. 1 2
3 4
5
6
7
8
9
Aspek yang diobservasi
Ket Ada Tdk Guru menyampaikan materi √ yang akan disajikan Guru membagi kelas menjadi √ kelompok-kelompok kecil yang disesuaikan dengan jumlah konsep yang akan dipelajari Guru memberikan nomor pada √ setiap siswa dalam kelompok Setelah kelompok terbentuk √ guru mengajukan beberapa soal yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok Memberikan kesempatan √ kepada tiap-tiap kelompok untuk menemukan jawaban sehingga tiap-tiap anggota kelompok menyatukan kepalanya (heads together) memikirkan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru Guru memanggil nomor yang √ sama dari tiap-tiap kelompok untuk memberikan jawaban atas soal yang telah diterimanya Melaksanakan langkah nomor √ empat sampai semua anggota kelompok memberikan jawaban Berdasarkan jawaban-jawaban √ siswa guru mengembangkan diskusi lebih dalam sehingga peserta didik menemukan jawaban yang utuh dari soal yang diajukan oleh guru. Setelah semuanya mendapat √ giliran guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
Nilai SB B C K √ √
√ √
√
√
√
√
√
SK
89
Aktivitas pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning teknik numbered heads together masih memerlukan peningkatan karena belum sepenuhnya tergolong bagus karena masih banyak siswa yang belum mengerti penerapannya sehingga penerapannya belum optimal dan belum terarah serta terstruktur. Pemanggilan nomor tidak berurutan sehingga kebingungan mengenai nomor berapa yang belum dipanggil sehingga pemanggilan nomor secara acak.
b. SIKLUS II Tabel 4.23 Aktivitas Siswa Siklus II No
Aspek yang diobservasi Ada
1 2
3
4 5 6 7 8 9
10
Melaksanakan tes awal (Pre-test) Mempelajari materi yang telah di ajarkan sebelumnya Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru Melakukan diskusi kelompok Mempersentasikan hasil jawaban Aktif menggungkapkan jawaban Aktif mengoreksi jawaban Aktif bertanya Memecahkan soal yang harus dipecahkan bersama Melaksanaan tes akhir (Post-test)
√
Ket Tdk
SB
B
√
√
Nilai C K SK
Jml 29
√
55
√
√
54
√
√
54
√
√
11
√
√
27
√ √ √
√
√
√
√
11
√
20 8
29
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah meningkat karena semua siswa sudah
90
mendapatkan giliran baik untuk mengungkapkan jawaban maupun kesulitan belajar. Siswa lebih aktif dan antusias, lebih berani dan percaaya diri dalam mengungkapkan jawaban. Aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah meningkat karena semua siswa sudah mendapatkan giliran baik untuk mengungkapkan jawaban maupun kesulitan belajar. Meningkatnya nilai N-Gain siklus I yaitu 0,52 meningkat pada siklus II menjadi 0,73. Hasil belajar Akuntansi siswa siklus II mengalami peningkatan dari siklus I, hal ini dapat dibuktikan dengan berkurangnya siswa yang mendapatkan nilai di bawah rata-rata yaitu 1 siswa
N-Gainnya rendah dengan
persentase 3,45%, 11 siswa N-Gainnya sedang dengan persentase 37, 91% dan 17 siswa N-Gainnya tinggi dengan persentase 58,62%. Rata-rata nilai pre-test 58,62 dan nilai rata-rata post-test 89,65. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan. Tabel 4.24 Aktivitas Guru Siklus II Ket No 1.
2. 3. 4. 5.
6.
7.
Aspek yang diobservasi
Tdk
Ada Mengkondisikan situasi √ pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran Apersepsi √ Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa (motivasi) Menyampaikan tujuan dan indikator yang ingin dicapai Penggunaan media atau alat pembelajaran yang sesuai dengan indikator bahan ajar Penjelasan model pembelajaran cooperative learning teknik numbered heads together Pemusatan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran
Nilai SB √
√
√ √
B C K SK
√ √
√
√
√
√
√
√
91
8.
9.
10. 11. 12
13. 14. 15.
16.
17.
Teknik √ menjelaskan/menyampaikan materi Pengelolaan kegiatan √ pembelajaran dengan model pembelajaran cooperative learning teknik numbered heads together Bimbingan kepada kelompok √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Pemberian kesempatan kepada siswa untuk berpikir Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan jawaban Antusias siswa terhadap jawaban yang diberikan Mengamati kesulitan dan kemajuan belajar siswa Keterampilan menerangkan kembali atau menyimpulkan materi yang disampaikan Keterampilan memberikan kegiatan tindak lanjut setelah penyampaiam materi Kemampuan memberikan evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan indikator yang ingin dicapai
√
√
Hasil observasi aktivitas guru semakin meningkat dan mampu mempertahankan serti lebih meningkatkan susana pembelajaran yang hidup dan menggembirakan karena guru sudah dapat menyesuaikan diri dengan siswa dan lingkungan serta keadaan kelas.
92
Tabel 4.25 Aktivitas Pembelajaran Siklus II No. 1 2
3 4
5
6
7
8
9
Aspek yang diobservasi
Ket Nilai Ada Tdk SB B C K SK Guru menyampaikan materi yang √ √ akan disajikan Guru membagi kelas menjadi √ √ kelompok-kelompok kecil yang disesuaikan dengan jumlah konsep yang akan dipelajari Guru memberikan nomor pada setiap √ √ siswa dalam kelompok Setelah kelompok terbentuk guru √ √ mengajukan beberapa soal yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok Memberikan kesempatan kepada tiap- √ √ tiap kelompok untuk menemukan jawaban sehingga tiap-tiap anggota kelompok menyatukan kepalanya (heads together) memikirkan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru Guru memanggil nomor yang sama √ √ dari tiap-tiap kelompok untuk memberikan jawaban atas soal yang telah diterimanya Melaksanakan langkah nomor empat √ √ sampai semua anggota kelompok memberikan jawaban Berdasarkan jawaban-jawaban siswa √ √ guru mengembangkan diskusi lebih dalam sehingga peserta didik menemukan jawaban yang utuh dari soal yang diajukan oleh guru. Setelah semuanya mendapat giliran √ √ guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. Aktivitas pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning teknik numbered heads together sudah mengalami peningkatan karena semua siswa sepenuhnya sudah mengerti penerapannya sehingga dianggap sudah optimal dan terarah serta terstruktur. Pemanggilan nomor
93
secara berurutan sehingga siswa tidak kebingungan
mengenai nomor
berapa yang belum dipanggil sehingga pemanggilan nomor teratur dan terstruktur. Selain itu setiap siswa telah mempersiapkan diri belajar di rumah karena pada saat di kelas dituntut dan diwajibkan untuk aktif baik dalam berbicara maupun menulis jawaban di papan tulis.
4. Hasil Angket Siswa Angket disebar setelah proses pembelajaran selesai sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran dan untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan model coopeative learning teknik numbered heads together. a. Apakah kamu menyukai model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together? Tabel 4.26 Ketertarikan Siswa Pada Model No 1. 2. 3. 4. 5.
Pernyataan Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah 7 13 4 3 2 29
Persentasi 24,14% 44,83% 13,79% 10,34% 6,90% 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 24,14 %, setuju 44,83%, ragu-ragu 13, 79%, tidak setuju 10,34% dan sangat tisak setuju 6, 90%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menyukai model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together.
b. Apakah model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together sesuai dengan materi tentang buku besar penutup, neraca saldo penutup dan jurnal pembalik?
94
Tabel 4.27 Kesesuaian Model No 1. 2. 3. 4. 5.
Pernyataan Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Berdasarkan
tabel
Jumlah 3 18 6 2 0 29
diatas
dapat
Persentasi 10,34% 62,07% 20,69% 6,90% 0% 100%
diketahui
bahwa
model
pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together sesuai dengan materi tentang buku besar penutup, neraca saldo penutup dan jurnal pembalik, hal ini terbukti dengan jawaban siswa menjawab menjawab sangat setuju 10,34%, setuju 62,07%, ragu-ragu 20,69%, tidak setuju 6,90% dan sangat tidak setuju 0%.
c. Apakah kamu merasa kesulitan belajar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together? Tabel 4.28 Kondisi Kesulitan Siswa No 1. 2. 3. 4. 5.
Pernyataan Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah 7 3 9 10 0 29
Persentasi 24,14% 10,34% 31,03% 34,48% 0% 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 24,14%, setuju 10,34%, ragu-ragu 31,03%, tidak setuju 34,48% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan siswa tidak merasa kesulitan belajar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together.
95
d. Apakah model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together membuat kamu semangat dan antuisias mempelajari IPS pada pelajaran Akuntansi konsep buku besar penutup, neraca saldo penutup? Tabel 4.29 Antusiasme Siswa No 1. 2. 3. 4. 5.
Pernyataan Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah 8 10 5 4 2 29
Persentasi 27,59% 34,48% 17,24% 13,79% 6,90% 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together membuat siswa semangat dan antuisias mempelajari IPS pada pelajaran Akuntansi konsep buku besar penutup, neraca saldo penutup. Hal ini dibuktikan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 27,59%, setuju 34,48%, ragu-ragu 17,24%, tidak setuju 13,79% dan sangat tidak setuju 6,90%. e. Apakah kamu aktif dalam mengikuti tahapan pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together? Tabel 4.30 Keaktifan Siswa No 1. 2. 3. 4. 5.
Pernyataan Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah 8 9 7 3 2 29
Persentasi 27,59% 31,03% 24,14% 10,34% 6,90% 100%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa aktif dalam mengikuti tahapan pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together, hal ini terbukti dengan jawaban siswa menjawab menjawab sangat setuju 27,59%, setuju 31,03%, ragu-ragu 24,14%, tidak setuju 10,34% dan sangat tidak setuju 6,90%.
96
f. Apakah kamu merasa jenuh dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together? Tabel 4.31 Kejenuhan Siswa No 1. 2. 3. 4. 5.
Pernyataan Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah 6 4 6 9 4 29
Persentasi 20,69% 13,79% 20,69% 31,03% 13,79% 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa siswa tidak merasa jenuh dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together. Hal ini dibuktikan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 20,69%, setuju 13,79%, ragu-ragu 20.69%, tidak setuju 31,03% dan sangat tidak setuju 13,79%.
g. Apakah kamu memahami materi yang belum dipahami setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together? Tabel 4.32 Keefektifan Model No 1. 2. 3. 4. 5.
Pernyataan Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah 5 9 8 5 2 29
Persentasi 17,24% 31,03% 27,59% 17,24% 6,90% 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 17,24%, setuju 31,03%, ragu-ragu 27,59%, tidak setuju 17,24% dan sangat tidak setuju 6,90%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memahami materi yang belum dipahami setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together.
97
h. Apakah masih ada materi yang belum dipahami setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together? Tabel 4.33 Kefektifan Model No 1. 2. 3. 4. 5.
Pernyataan Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah 5 6 7 9 2 29
Persentasi 17,24% 20,69% 24,14% 31,03% 6,90% 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 17,24%, setuju 20,69%, ragu-ragu 24,14%, tidak setuju 31,03% dan sangat tidak setuju 6,90%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memahami materi yang belum dipahami setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together. i. Apakah model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together dirasakan dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran IPS pada pelajaran Akuntansi konsep buku besar penutup, neraca saldo penutup? Tabel 4.34 Kefektifan Model Terhadap Hasil Belajar No 1. 2. 3. 4. 5.
Pernyataan Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah 11 12 5 1 0 29
Persentasi 37,93% 41,38% 17,24% 3,45% 0% 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 37,93%, setuju 41,38%, ragu-ragu 17,24%, tidak setuju 3,45% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together dirasakan dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran IPS pada pelajaran Akuntansi konsep buku besar penutup, neraca saldo penutup.
98
j. Model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together dapat membangkitkan minat dan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran. Tabel 4.35 Kefektifan Model Terhadap Minat dan Perhatian No 1. 2. 3. 4. 5.
Pernyataan Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah 8 11 9 1 0 29
Persentasi 27,59% 37,93% 31,03% 3,45% 0% 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 27,59%, setuju 37,93%, ragu-ragu 31,03%, tidak setuju 3,45% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together dapat membangkitkan minat dan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran.
k. Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together adalah salah satu metode yang baik dalam proses pembelajaran IPS Akuntansi. Tabel 4.36 Keefektifan Model terhadap Mata Pelajaran No 1. 2. 3. 4. 5.
Pernyataan Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah 11 7 9 2 0 29
Persentasi 27,93% 24,14% 31,03% 6,90% 0% 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together adalah salah satu metode yang baik dalam proses pembelajaran IPS Akuntansi. Hal ini dibuktikan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 27,93%, setuju 24,14%, ragu-ragu 31,03%, tidak setuju 6,90% dan sangat tidak setuju 0%.
99
l. Model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together dapat membuat siswa tertarik pada pelajaran IPS Akuntansi Tabel 4.37 Ketertarikan Siswa Terhadap Mata Pelajaran No 1. 2. 3. 4. 5.
Pernyataan Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah 6 12 8 1 2 29
Persentasi 20,69% 41,38% 27,59% 3,45% 6,90% 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together dapat membuat siswa tertarik pada pelajaran IPS Akuntansi. Hal ini dibuktikan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 20,69%, setuju 41,38%, ragu-ragu 27,59%, tidak setuju 3,45% dan sangat tidak setuju 6,90%.
m. Model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together dapat memberikan kesan yang menarik dalam proses pembelajaran. Tabel 4.38 Ketertarikan Siswa Terhadap Model No 1. 2. 3. 4. 5.
Pernyataan Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah 6 13 7 2 1 29
Persentasi 20,69% 44,83% 24,14% 6,90% 3,45% 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together dapat memberikan kesan yang menarik dalam proses pembelajaran. Hal ini dibuktikan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 20,69%, setuju 44,83%, ragu-ragu 24,14%, tidak setuju 6,90% dan sangat tidak setuju 3,45%.
100
n. Model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together dapat mempermudah pemahaman siswa dalam belajar IPS Akuntansi Tabel 4.39 Kefektifan Model Terhadap Pemahaman Siswa No 1. 2. 3. 4. 5.
Pernyataan Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah 6 12 8 2 1 29
Persentasi 20,69% 41,38% 27,59% 6,90% 3,45% 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 20,69%, setuju 41,38%, ragu-ragu 27,59%, tidak setuju 6,90% dan sangat tidak setuju 3,45%. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together dapat mempermudah pemahaman siswa dalam belajar IPS Akuntansi.
o. Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan semangat dan antusias. Tabel 4.40 Kefektifan Model Terhadap Semangat dan Antusiasme Siswa No 1. 2. 3. 4. 5.
Pernyataan Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah 9 7 8 3 2 29
Persentasi 31,03% 24,14% 27,59% 10,34% 6,90% 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 31,03%, setuju 24,14%, ragu-ragu 27,59%, tidak setuju 10,34% dan sangat tidak setuju 6,90%. Hal ini menunjukkan bahwa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together mengikuti proses pembelajaran dengan semangat dan antusias.
siswa dapat
101
p. Model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together tidak diperlukan dalam proses pembelajaran. Tabel 4.41 Kefektifan Model dalam Proses Pembelajaran No 1. 2. 3. 4. 5.
Pernyataan Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah 6 6 3 10 4 29
Persentasi 20,69% 20,69% 10,34% 34,48% 13,79% 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 20,69%, setuju 20,69%, ragu-ragu 10,34%, tidak setuju 34,48% dan sangat tidak setuju 13,79%. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together diperlukan dalam proses pembelajaran.
q. Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together tidak diperlukan dalam proses pembelajaran IPS Akuntansi Tabel 4.42 Kefektifan Model Terhadap Materi Pelajaran No 1. 2. 3. 4. 5.
Pernyataan Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah 5 5 5 10 4 29
Persentasi 17,24% 17,24% 17,24% 34,48% 13,79% 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 17,24%, setuju 17,24%, ragu-ragu 17,24%, tidak setuju 34,48% dan sangat tidak setuju
13,79%.
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
penerapan
model
pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together diperlukan dalam proses pembelajaran IPS Akuntansi
102
r. Penerapan model pembelajaran kooperatif
teknik numbered heads
together hanya membuang-buang waktu. Tabel 4.43 Kefektifan Model Terhadap Waktu Pembelajaran No 1. 2. 3. 4. 5.
Pernyataan Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah 4 3 8 11 3 29
Persentasi 13,79% 10,34% 27,59% 37,93% 10,34% 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together tidak membuang-buang waktu Hal ini dibuktikan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 13,79%, setuju 10,34%, ragu-ragu 27,59%, tidak setuju 37,93% dan sangat tidak setuju 10,34%.
s. Model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together hanya akan mempertelat penyelesaian materi IPS Akuntansi Tabel 4.44 Kefektifan Model Terhadap Penyelesaian Materi No 1. 2. 3. 4. 5.
Pernyataan Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah 5 5 7 9 3 29
Persentasi 17,24% 17,24% 24,14% 31,03% 10,34% 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together hanya tidak mempertelat penyelesaian materi IPS Akuntansi malah mempercepat pemahaman siswa terhadap konsep-konsep akuntansi. Hal ini dibuktikan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 17,24%, setuju 17,24%, ragu-ragu 24,14%, tidak setuju 31,03% dan sangat tidak setuju 10,34%.
103
t. Pada pelajaran IPS Akuntansi banyak diperlukan model pembelajaran agar tidak monoton. Tabel 4.45 Harapan Siswa Terhadap Proses Pembelajaran No 1. 2. 3. 4. 5.
Pernyataan Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah 15 8 5 0 1 29
Persentasi 51,72% 27,59% 17,24% 0% 3,45% 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa pada pelajaran IPS Akuntansi banyak diperlukan model pembelajaran agar tidak monoton. Hal ini dibuktikan bahwa siswa yang menjawab sangat setuju 51,72%, setuju 27,59%, ragu-ragu 17,24%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 3,45%.
u. IPS Akuntansi adalah salah satu mata pelajaran yang sangat penting di MAN 11 Jakarta? Tabel 4.46 Ketertarikan Siswa Terhadap Mata Pelajaran No 1. 2. 3. 4. 5.
Pernyataan Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah 18 8 2 1 0 29
Persentasi 62,07% 27,59% 6,90% 3,45% 0% 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 62,07%, setuju 27,59%, ragu-ragu 6,90%, tidak setuju 3,45% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa IPS Akuntansi adalah salah satu mata pelajaran yang sangat penting di MAN 11 Jakarta.
104
v. Dengan mempelajari IPS Akuntansi siswa akan memahami siklus akuntansi perusahaan jasa pada tahap pengikhtisaran akuntansi. Tabel 4.47 Kefektifan Mata Pelajaran No 1. 2. 3. 4. 5.
Pernyataan Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah 17 10 2 0 0 29
Persentasi 58,62% 34,48% 6,90% 0% 0% 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 58,62%, setuju 34,48%, ragu-ragu 6,90%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 0%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan mempelajari IPS Akuntansi siswa akan
memahami
siklus
akuntansi
perusahaan
jasa
pada
tahap
pengikhtisaran akuntansi.
w. Guru IPS Akuntansi sebaiknya memberikan variasi model pembelajaran agar proses pembelajaran lebih menyenangkan. Tabel 4.48 Harapan Siswa Terhadap Guru Mata Pelajaran No 1. 2. 3. 4. 5.
Pernyataan Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah 17 7 4 0 1 29
Persentasi 58,62% 24,14% 13,79% 0% 3,45% 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 58,62%, setuju 24,14%, ragu-ragu 13,79%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 3,45%. Hal ini menunjukkan bahwa guru IPS Akuntansi sebaiknya memberikan variasi model pembelajaran agar proses pembelajaran lebih menyenangkan.
105
x. Jika guru Akuntansi hanya menerangkan pelajaran dengan ceramah total maka siswa merasa bosan dan kurang memahaminya. Tabel 4.49 Respon Siswa Terhadap Model Konvensional No 1. 2. 3. 4. 5.
Pernyataan Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah 15 7 3 2 2 29
Persentasi 51,72% 24,14% 10,34% 6,90% 6,90% 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 51,72%, setuju 24,14%, ragu-ragu 10,34%, tidak setuju
6,90% dan sangat tidak
setuju 6,90%. Hal ini menunjukkan bahwa jika guru Akuntansi hanya menerangkan pelajaran dengan ceramah total maka siswa merasa bosan dan kurang memahaminya.
y. Hasil belajar siswa akan lebih baik bila guru menggunakan model pembelajaran bervariasi. Tabel 4.50 Harapan Siswa Terhadap Guru Mata Pelajaran No 1. 2. 3. 4. 5.
Pernyataan Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah
Jumlah 17 8 3 0 1 29
Persentasi 58,62% 27,59% 10,34% 0% 3,45% 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sangat setuju 58,62%, setuju 27,59%, ragu-ragu 10,34%, tidak setuju 0% dan sangat tidak setuju 3,45%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa akan lebih baik bila guru menggunakan model pembelajaran bervariasi.
106
E. Interpretasi Hasil analisis Hasil penelitian diuraikan dalam beberapa tahapan yang berupa siklussiklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas. Dalam penelitian ini pembelajaran dilakukan dalam dua siklus. Berikut ini akan dijelaskan secara terperinci. 1. Siklus I Siklus I terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi
dan
refleksi
serta
replanning
(perencanaan
kembali).
Penjelasannya adalah sebagai berikut. a. Perencanaan 1) Peneliti dan kolaborator (guru mata pelajaran) membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2) Membuat handout mengenai buku besar penutup 3) Menyiapkan instrumen (tes hasil belajar, lembar observasi aktivitas siswa, guru, dan pembelajaran, catatan lapangan, lembar wawancara dan angket) 4) Melakukan uji coba instrumen
b. Pelaksanaan Pada siklus pertama pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan namun belum sesuai dengan rencana, hal ini disebabkan oleh faktor-faktor di bawah ini: 1) Siswa dan guru masih memerlukan adaptasi 2) Siswa belum begitu paham model cooperative learning teknik numbered heads together sehingga masih bingung dan belum begitu aktif 3) Beberapa siswa ribut dan ngobrol bahkan tidur 4) Keadaan kelas yang gaduh 5) Beberapa siswa kelihatan memperhatikan namun mereka asyik mendengarkan musik dengan memakai headset
107
Masalah tersebuut harus segera diatasi oleh peneliti yang bertindak sebagai guru, karena tujuan dari penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together adalah untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa. Maka dari itu, peneliti melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah di atas yaitu dengan sebagai berikut: 1) Memberikan penjelasan kembali mengenai model cooperative learning teknik numbered heads together sampai siswa mengerti dan memahaminya 2) Menjelaskan
langkah-langkah
pembelajaran
dengan
model
cooperative learning teknik numbered heads together Pada pertemuan kedua dan ketiga siswa terbiasa belajar dengan menggunakan model cooperative learning teknik numbered heads together. Hal ini terlihat dengan meningkatnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Ketika proses penyampaian materi berlangsung, siswa dengan mudah dapat memahami konsep-konsep dan langkahlangkah penyususnan buku besar penutup dan neraca saldo penutup. c. Observasi Tabel 4.51 Aktivitas Siswa Siklus I No 1. 2.
3.
4. 5.
Aspek yang diobservasi Melaksanakan tes awal (Pre-test) Mempelajari materi yang telah di ajarkan sebelumnya Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru Melakukan diskusi kelompok Mempersentasikan hasil jawaban
Ada
Ket Tdk
√
SB
B
Nilai Jml C K SK √
√ √
29 √
30
√
53
√
√
63
√
√
18
108
6.
Aktif menggungkapkan jawaban 7. Aktif mengoreksi jawaban 8. Aktif bertanya 9. Memecahkan soal yang harus dipecahkan bersama 10. Melaksanaan tes akhir (Post-test)
√
√
√
23 √
√ √
√
√
√
11 20 14
√
29
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa aktivitas siswa pada proses pembelajaran akuntansi masih perlu ditingkatkan karena masih sebagian besar siswa yang kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran akuntansi. Siswa masih asik dengan dunianya sendiri misalnya mengobrol, mendengarkan musik di headset bahkan ada yang tidur.
Tabel 4.52 Aktivitas Guru Siklus I Ket No 1.
2. 3.
4. 5.
6.
Aspek yang diobservasi
Tdk
Ada Mengkondisikan situasi √ pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran Apersepsi √ Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa (motivasi) Menyampaikan tujuan dan indikator yang ingin dicapai Penggunaan media atau alat pembelajaran yang sesuai dengan indikator bahan ajar Penjelasan model pembelajaran cooperative
Nilai SB
B C K SK √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
109
7. 8.
9.
10. 11. 12
13. 14. 15.
16.
17.
learning teknik numbered heads together Pemusatan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran Teknik menjelaskan/menyampaikan materi Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran cooperative learning teknik numbered heads together Bimbingan kepada kelompok Pemberian kesempatan kepada siswa untuk berpikir Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan jawaban Antusias siswa terhadap jawaban yang diberikan Mengamati kesulitan dan kemajuan belajar siswa Keterampilan menerangkan kembali atau menyimpulkan materi yang disampaikan Keterampilan memberikan kegiatan tindak lanjut setelah penyampaiam materi Kemampuan memberikan evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan indikator yang ingin dicapai
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Hasil observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran Akuntansi pada siklus I masih rendah. Hal ini terjadi karena guru kurang membangkitkan motivasi dan antusiasme dalam belajar, kurang memperhatikan kesulitan belajar siswa, serta media pembelajaran yang kurang efektif. Dalam hal ini guru, masih melakukan adaptasi dengan siswa dan keadaan kelas. Guru belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran yang mengarah pada model cooperative learning teknik numbered heads together sehingga harus mampu beradaptasi dengan
110
keadaan siswa dan suasana kelas, guru kurang membangkitkan motivasi belajar siswa, guru kurang memusatkan perhatian belajar siswa, guru kurang memberikan bimbingan pada kelompok, sehingga siswa masih kebingungan dalam memecahkan soal dan diskusi mengenai materi yang dipelajarinya. Tabel 4.53 Aktivitas Pembelajaran Siklus I No. 1 2
3
4
5
6
7
Aspek yang diobservasi
Ket Ada Tdk Guru menyampaikan √ materi yang akan disajikan Guru membagi kelas √ menjadi kelompokkelompok kecil yang disesuaikan dengan jumlah konsep yang akan dipelajari Guru memberikan nomor √ pada setiap siswa dalam kelompok Setelah kelompok √ terbentuk guru mengajukan beberapa soal yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok Memberikan kesempatan √ kepada tiap-tiap kelompok untuk menemukan jawaban sehingga tiap-tiap anggota kelompok menyatukan kepalanya (heads together) memikirkan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru Guru memanggil nomor √ yang sama dari tiap-tiap kelompok untuk memberikan jawaban atas soal yang telah diterimanya Melaksanakan langkah √ nomor empat sampai
Nilai SB B C K SK √ √
√ √
√
√
√
111
8
9
semua anggota kelompok memberikan jawaban Berdasarkan jawaban- √ jawaban siswa guru mengembangkan diskusi lebih dalam sehingga peserta didik menemukan jawaban yang utuh dari soal yang diajukan oleh guru. Setelah semuanya √ mendapat giliran guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. Aktivitas
pembelajaran
dengan
√
√
menggunakan
model
cooperative learning teknik numbered heads together masih memerlukan peningkatan karena belum sepenuhnya tergolong bagus karena masih banyak siswa yang belum mengerti penerapannya sehingga penerapannya belum optimal dan belum terarah serta terstruktur. Pemanggilan nomor tidak berurutan sehingga kebingungan mengenai nomor berapa yang belum dipanggil sehingga pemanggilan nomor secara acak.
d. Refleksi Pada siklus I ini, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki ketika memberi tindakan pada siklus II. Adapaun kegagalan pada siklus I berdasarkan lembar observasi adalah sebagai berikut: 1) Guru belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran yang mengarah pada model cooperative learning teknik numbered heads together sehingga harus mampu beradaptasi dengan keadaan siswa dan suasana kelas 2) Guru kurang membangkitkan motivasi belajar siswa 3) Guru kurang memusatkan perhatian belajar siswa
112
4) Guru kurang memberikan bimbingan pada kelompok, sehingga siswa masih kebingungan dalam memecahkan soal dan diskusi mengenai materi yang dipelajarinya 5) Guru kurang mengamati kesulitan belajar siswa 6) Penguasaan konsep siswa mengenai materi pembelajaran masih rendah 7) Pemanggilan nomor tidak berurutan sehingga kebingungan mengenai
nomor
berapa
yang
belum
dipanggil
sehingga
pemanggilan nomor secara acak. 8) Siswa masih asyik dengan dunianya sendiri misalnya mengobrol, mendengarkan musik di headset bahkan ada yang tidur. Berdasarkan hasil observasi, masih banyak yang harus diperbaiki dalam pemberian tindakan. Sehingga untuk memperbaiki siklus I dengan berbagai kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai maka pada siklus II perlu dibuat pengembangan perencanaan pemberian tindakan berdasarkan hasil refleksi siklus I.
2. Siklus II Seperti pada siklus I, siklus II ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi a. Perencanaan Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka perencanaan pada siklus II ini lebih dikembangkan agar indikator keberhasilannya tercapai. Dengan demikian perencanaannya adalah sebagai berikut: 1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2) Meningkatkan aktivitas pembelajaran model cooperrative learning teknik numbered heads together sampai seluruh siswa terpanggil nomor bagiannya. 3) Memberikan motivasi kepada siswa baik secara individu maupun kelompok agar lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran
113
4) Untuk meningkatkan pemusatan perhatian siswa pada saat proses pembelajaran pada siklus II, setelah melakukan pre-test tidak langsung menjelaskam materi namun dilakukan brainstorming. 5) Memberikan bimbingan lebih intensif pada setiap kelompok dengan tujuan agar seluruh siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran 6) Membuat media pembelajaran lebih menarik seperti kartu nomor berwarna-warni dengan nama masing-masing siswa 7) Mengamati kesulitan belajar siswa agar lebih memahami materi pembelajaran sehingga pemahaman konsep siswa pun akan meningkat dan hasil belajar pun akan meningkat.
b. Pelaksanaan 1) Suasana pembelajaran sudah efektif, hal ini terbukti dengan antusiasme siswa yang aktif, berani bertanya dan mengungkapkan kesulitan belajar dan lebih mudah memahami materi pembelajaran. 2) Setiap
siswa
mengungkapkan
yang
dipanggil
jawaban
yang
lebih telah
percaya
diri
dalam
didiskusikan
dalam
kelompokya 3) Suasana pembelajaran sudah efektif dan menyenangkan 4) Siswa merasa termotivasi belajar dengan model cooperative learning teknik numbered heads together dan saling mengajari materi yang belum dipahami 5) Siswa yang berprestasi rendah merasa terbantu oleh teman dalam kelompoknya karena saling memberikan pemahaman agar semua anggota kelompok dapat menjawab ketika dipanggil nomornya
114
c. Observasi Tabel 4.54 Aktivitas Siswa Siklus II No 1 2
3
4 5 6 7 8 9
10
Aspek yang diobservasi Melaksanakan tes awal (Pre-test) Mempelajari materi yang telah di ajarkan sebelumnya Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru Melakukan diskusi kelompok Mempersentasikan hasil jawaban Aktif menggungkapkan jawaban Aktif mengoreksi jawaban Aktif bertanya Memecahkan soal yang harus dipecahkan bersama Melaksanaan tes akhir (Post-test)
Ket Ada Tdk √
SB
Nilai B C K SK
√
√
Jml 29
√
55
√
√
54
√
√
54
√
√
11
√
√
27
√ √ √
√
√
√
√
11
√
20 8
29
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah meningkat karena semua siswa sudah mendapatkan giliran baik untuk mengungkapkan jawaban maupun kesulitan belajar. Siswa lebih aktif dan antusias, lebih berani dan percaya diri dalam mengungkapkan jawaban. Aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah meningkat karena semua siswa sudah mendapatkan giliran baik untuk mengungkapkan jawaban maupun kesulitan belajar. Meningkatnya nilai N-Gain siklus I yaitu 0,52 meningkat pada siklus II menjadi 0,73. Hasil belajar Akuntansi siswa siklus II mengalami peningkatan dari siklus I, hal ini dapat dibuktikan
115
dengan berkurangnya siswa yang mendapatkan nilai di bawah rata-rata yaitu 1 siswa N-Gainnya rendah dengan persentase 3,45%, 11 siswa N-Gainnya sedang dengan persentase 37, 91%
dan 17 siswa N-
Gainnya tinggi dengan persentase 58,62%. Rata-rata nilai pre-test 58,62 dan nilai rata-rata post-test 89,65. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan. Tabel 4.55 Aktivitas Guru Siklus II Ket No 1.
2. 3.
4. 5.
6.
7.
8.
9.
Aspek yang diobservasi
Tidak
Ada Mengkondisikan situasi √ pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran Apersepsi √ Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa (motivasi) Menyampaikan tujuan dan indikator yang ingin dicapai Penggunaan media atau alat pembelajaran yang sesuai dengan indikator bahan ajar Penjelasan model pembelajaran cooperative learning teknik numbered heads together Pemusatan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran Teknik menjelaskan/menyampaikan materi Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran cooperative learning teknik numbered heads together
Nilai SB √
√
√ √
B C K SK
√ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
116
10. 11. 12
13. 14. 15.
16.
17.
Bimbingan kepada kelompok Pemberian kesempatan kepada siswa untuk berpikir Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan jawaban Antusias siswa terhadap jawaban yang diberikan Mengamati kesulitan dan kemajuan belajar siswa Keterampilan menerangkan kembali atau menyimpulkan materi yang disampaikan Keterampilan memberikan kegiatan tindak lanjut setelah penyampaiam materi Kemampuan memberikan evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan indikator yang ingin dicapai
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Hasil observasi aktivitas guru semakin meningkat dan mampu mempertahankan serti lebih meningkatkan susana pembelajaran yang hidup dan menggembirakan karena guru sudah dapat menyesuaikan diri dengan siswa dan lingkungan serta keadaan kelas. Tabel 4.56 Aktivitas Pembelajaran Siklus II No. 1 2
3 4
Aspek yang diobservasi
Ket Nilai Ada Tidak SB B C K SK Guru menyampaikan materi √ √ yang akan disajikan Guru membagi kelas menjadi √ √ kelompok-kelompok kecil yang disesuaikan dengan jumlah konsep yang akan dipelajari Guru memberikan nomor pada √ √ setiap siswa dalam kelompok Setelah kelompok terbentuk √ √ guru mengajukan beberapa
117
5
6
7
8
9
soal yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok Memberikan kesempatan kepada tiap-tiap kelompok untuk menemukan jawaban sehingga tiap-tiap anggota kelompok menyatukan kepalanya (heads together) memikirkan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru Guru memanggil nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok untuk memberikan jawaban atas soal yang telah diterimanya Melaksanakan langkah nomor empat sampai semua anggota kelompok memberikan jawaban Berdasarkan jawaban-jawaban siswa guru mengembangkan diskusi lebih dalam sehingga peserta didik menemukan jawaban yang utuh dari soal yang diajukan oleh guru. Setelah semuanya mendapat giliran guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Aktivitas pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning teknik numbered heads together sudah mengalami peningkatan karena semua siswa sepenuhnya sudah mengerti penerapannya sehingga dianggap sudah optimal dan terarah serta terstruktur. Pemanggilan nomor secara berurutan sehingga siswa tidak kebingungan
mengenai nomor
berapa yang belum dipanggil sehingga pemanggilan nomor teratur dan terstruktur.
118
d. Refleksi Berdasarkan observasi pada saat proses pembelajaran maka dapat disimpulkan keberhasilan yang dicapai pada siklus II adalah sebagai berikut: 1) Aktivitas guru semakin meningkat dan mampu mempertahankan serta lebih
meningkatkan
suasana
pembelajaran
yang
hidup
dan
menggembirakan 2) Aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah meningkat karena semua siswa sudah mendapatkan giliran baik untuk mengungkapkan jawaban maupun kesulitan belajar. 3) Siswa lebih aktif dan antusias, lebih berani dan percaya diri dalam mengungkapkan jawaban 4) Meningkatnya nilai N-Gain siklus I yaitu 0,52 meningkat pada siklus II menjadi 0,73. 5) Hasil belajar akuntansi siswa siklus II mengalami peningkatan dari siklus I, hal ini dapat dibuktikan dengan berkurangnya siswa yang mendapatkan nilai di bawah rata-rata yaitu 1 siswa N-Gainnya rendah dengan persentase 3,45%, 11 siswa N-Gainnya sedang dengan persentase 37, 91% dan 17 siswa N-Gainnya tinggi dengan persentase 58,62%. Rata-rata nilai pre-test 58,62 dan nilai rata-rata post-test 89,65.
Dengan
demikian
dapat
disimpulkan
bahwa
proses
pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan. 6) Aktivitas pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning
teknik
numbered
heads
together
sudah
peningkatan karena semua siswa sepenuhnya sudah penerapannya sehingga dianggap sudah
mengalami mengerti
optimal dan terarah serta
terstruktur. Pemanggilan nomor secara berurutan sehingga siswa tidak kebingungan mengenai nomor berapa yang belum dipanggil sehingga pemanggilan nomor teratur dan terstruktur.
119
F. Pembahasan Hasil Temuan Penelitian Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara peneliti serta angket dan tes hasil belajar, maka ditemukan berbagai masalah dalam pembelajaran akuntansi siswa diantaranya adalah suasana kelas yang gaduh sehingga mengurangi daya konsentrasi siswa, model pembelajaran yang digunakan membosankan sehingga siswa merasa jenuh dan mengalihkan perhatiannya seperti
mengobrol,
main
handphone,
mendengarkan
musik
dengan
menggunakan headset, bahkan sampai ada yang tertidur lelap, siswa masih merasa kesulitan dan kebingungan dalam memahami akuntansi, guru kurang memotivasi dan memusatkan perhatian dan dampaknya adalah hasil belajar akuntansi siswa rendah. Masalah-masalah tersebut di atas akan menghambat siswa dalam mengembangkan potensi yang ada pada diri masing-masing siswa. Pada akhirnya hasil belajar akuntansi yang diperoleh pun tidak sesuai dengan keinginan dalam arti tidak memuaskan. Pada siklus I, mayoritas siswa belum mengetahui dan memahami dalam langkah-langkah pembelajaran model cooperative learning teknik numbered heads together, sehingga siswa kurang percaya diri dan kurang berani dalam mengungkapkan jawaban karena diskusi dalam kelompok kurang efektif. Hal ini dapat dilihat dari anggota kelompok yang memiliki kemampuan lebih asyik sendiri dalam mengerjakan soal dan tidak menjelaskan pada anggota lain yang kurang mampu. Sehingga anggota kelompok lainnya hanya menyalin pekerjaan yang telah dikerjakan oleh anggota kelompok. Hal ini mungkin siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti. Berdasarkan
hasil
perhitungan
N-Gain
adanya
perbandingan
peningkatan yaitu berkurangnya siswa yang N-Gainnya rendah yaitu pada siklus I dari 12 siswa dengan persentase 41,38% sedangkan pada siklus II menjadi 1 siswa dengan presentase 3,45%. Meningkatnya siswa yang NGainnya sedang yaitu pada siklus I dari 8 siswa dengan persentase 27,59% sedangkan pada siklus II menjadi
menjadi 11 siswa dengan persentase
120
37,91%. Meningkatnya siswa yang N-Gainnya tinggi yaitu pada siklus I dari 9 siswa dengan persentase 31,03% sedangkan pada siklus II menjadi 17 siswa dengan persentase 58,62%. Selain itu terdapat peningkatan rata-rata pre-test siklus I dan post-test siklus II yaitu rata-rata pretes siklus I 56,03 sedangkan rata-rata pre-test siklus II 58, 62 dan rata-rata post-test siklus I 80,00 sedangkan rata-rata post-test siklus II 89,65. Sedangkan peningkatan rata-rata N-Gain siklus I yaitu 0,52 meningkat pada siklus II menjadi 0,73. Hasil wawancara dengan siswa setelah tindakan juga menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model cooperaive learning teknik numbered heads together lebih memudahkan pemahaman materi aknuntansi dan membangkitkan semangat belajar siswa karena setiap siswa memiliki kewajiban untuk menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru baik diungkapkan ataupun ditulis di papan tulis dengan penuh rasa percaya diri dan keberanian tinggi karena jawaban yang diungkapkan ataupun ditulis di papan tulis merupakan hasil diskusi dalam kelompoknya. Sementara berdasarkan hasil analisis angket, respon siswa setelah belajar dengan menggunakan model cooperative learning teknik numbered heads together adalah sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan dengan adanya peningkatan penguasaan konsep siswa yang dapat dilihat dari hasil belajar akuntansi siswa dan keaktifan siswa di kelas pada saat proses pembelajaran baik dalam hal menjawab pertanyaan, mengajukan mengajukan pertanyaan, pemecahan soal bersama, dan presentasi hasil diskusi kelompok. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa dan motivasi belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran akuntansi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis sejalan dengan hasil penelitian yang telah dikemukakan oleh beberapa peneliti yang memiliki keterkaitan tentang model cooperative learning
teknik numbered heads
together serta menunjukkan bahwa penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together memiliki pengaruh dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yaitu penerapan model cooperative learning teknik
121
numbered heads together dapat meningkatkan hasil belajar Akuntansi siswa kelas XI IPS 2 MAN 11 Jakarta. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan rata-rata N-Gain siklus I yaitu 0,52 meningkat pada siklus II menjadi 0,73. Diantaranya yaitu, Ubaidilah, 2009 dalam skripsinya yang berjudul ”Pengaruh Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) dengan teknik Kepala Bernomor (Numbered Heads Together) terhadap Hasil Belajar Siswa” dengan thitung sebesar 4,33 dan ttabel 2,02 sehingga -2,02<4,33>2,02. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) dengan teknik Kepala Bernomor (Numbered Heads Together) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.3 Hasil penelitian juga diungkapkan oleh Ika Nurhikmawati dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Metode Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Penguasaan Konsep Energi dan Daya Listrik” berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di MTs Nurul Hidayah Kronjo maka dapat disimpulkan bahwa, terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif metode Numbered Heads Together (NHT) terhadap penguasaan konsep energi dan daya listrik dengan thit>ttab yaitu 14,7>2,00.4 Hasil penelitian lain juga diungkapkan oleh Heri Damhudi dalam skripsinya yang berujudul “Pengaruh Metode Numbered Head Together Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Ekosistem” hasil penelitian yang dilakukan di MTs Islamiyah Ciputat menunjukkan bahwa, rata-rata hasil belajar biologi siswa yang diberikan metode numbered head together sebesar 77,550 lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar Biologi yang tidak diberikan metode numbered head together sebesar 67,486 dan thit>ttab yaitu 3,202>1,667.5 3
Ubaidilah, “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) dengan teknik Kepala Bernomor (Number Heads Together) terhadap Hasil Belajar Siswa”, Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009. 4 Ika Nurhikmawati ““Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Metode Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Penguasaan Konsep Energi dan Daya Listrik”, Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008. 5 Heri Damhudi berujudul “Pengaruh Metode Numbered Head Together Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Ekosistem”, Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.
122
Selain sejalan dengan hasil penelitian terdahulu penelitian ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli, salah satu ahli yang mengemukakan tujuan cooperative learning yaitu Stahl. Menurut Stahl dalam buku Cooperative Learning karangan Isjoni mengungkapkan tujuan cooperative learning yaitu sebagai berikut: Dengan melaksanakan model pembelajaran cooperative learning, siswa memungkinkan dapat meraih keberhasilan dalam belajar, disamping itu juga bisa melatih siswa untuk memiliki keterampilan, baik keterampilan berpikir (thinking skill) maupun keterampilan sosial (social skill), seperti keterampilan mengemukakan pendapat, menerima saran dan masukan dari orang lain, bekerjasama, rasa setia kawan, dan mengurangi timbulnya perilaku yang menyimpang dalam kehidupan kelas. 6 Sesuai dengan hasil penelitian bahwa siswa mengalami keberhasilan serta
memiliki
baik
keterampilan
berpikir
(thinking
skill)
maupun
keterampilan sosial (social skill), seperti keterampilan mengemukakan pendapat, menerima saran dan masukan dari orang lain, bekerjasama, rasa setia kawan, dan mengurangi timbulnya perilaku yang menyimpang dalam kehidupan kelas. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan karena dalam peneltian dengan menerapkan model cooperative learning teknik numbered heads together sangat mengedepankan aktivitas siswa baik dalam hal mencari, mengolah dan melaporkan informasi berupa jawaban pribadi maupun kelompok. Hal ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Iqbal Ali mengenai “numbered head together adalah suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas.”7 Sesuai dengan hasil penelitian bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah meningkat dan lebih aktif serta antusias, karena semua siswa sudah mendapatkan giliran baik untuk mengungkapkan jawaban 6 7
2009.
Isjoni, Cooperative Learning..., h. 23. Iqbal Ali, “Number Head Together”, dari www.NumberHeadsTogether.com, 06 Maret
123
maupun kesulitan belajar, serta semua siswa sepenuhnya sudah mengerti penerapannya sehingga dianggap sudah optimal dan terarah serta terstruktur. Pemanggilan nomor secara berurutan sehingga siswa tidak kebingungan mengenai nomor berapa yang belum dipanggil sehingga pemanggilan nomor teratur dan terstruktur. Sehingga dalam hal ini dalam hal ini terdapat kesesuaian antara teori, kerangka berpikir dan hasil penelitian yang relevan bahwa bahwa penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa dan motivasi belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran akuntansi.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas XI IPS 2 MAN 11 Jakarta maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 2 MAN 11 Jakarta. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan rata-rata N-Gain
hasil belajar
Akuntansi siswa, siklus I yaitu 0,52 meningkat pada siklus II menjadi 0,73.
B. Saran Dengan terbuktinya proses pembelajaran dengan menerapkan model cooperative learning teknik numbered heads together dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 2 MAN 11 Jakarta, maka penulis menyarankan hal-hal berikut: 1. Model cooperative learning teknik numbered heads together sangat efektif diterapkan pada mata pelajaran akuntansi karena dapat membuat siswa percaya diri dalam mengungkapkan jawaban yang telah didiskusikan dalam kelompoknya. Oleh karena itu, disarankan kepada guru akuntansi dapat menerapkan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk menerapkan hasil belajar siswa. 2. Guru diharapkan untuk melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan pendidikan
124
125
sehingga menjadi guru yang profesional karena mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian terhadap permasalahan yang terjadi di kelas. 3. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi guru dan siswa, maka diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dalam pembelajaran akuntansi karena dapat meningkatkan kompetensi pedagogik guru IPS dalam melakukan aktivitas belajar mengajar yang lebih efektif dan efisien 4. Sekolah diharapkan mewajibkan pada seluruh guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas untuk menjadikan sekolah unggulan baik dari aspek guru maupun siswa. 5. Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together diaharapkan
dilakukan
kembali
oleh
peneliti-peneliti
lain
untuk
memperkuat hasil penelitian baik yang dilakukan oleh penulis maupun peneliti yang terdahulu.
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Iif Khoiru dan Sofan Amri. Paikem Gembrot, Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya, 2011. Ali, Iqbal. Number Head Together, 2009. dari www.google.com, 06 Maret 2009. Arifin, Zaenal. Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009. Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Aksara, 1986.
Jakarta: PT Bina
, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008. , Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Jakarta: Bumi Aksara, 2010 Awaludin, Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif matematis pada siswa dengan kemampuan matematis rendah melalui pembelajaran open ended dengan pemberian tugas tambahan, dari http://data.tp.ac.id/dokumen/rumus+Gain+Ternormalisasi, Minggu, 17 Juli 2011 Azis, Abdul dkk. Konsep Dasar Ekonomi, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007. Champbel, Linda, dkk. Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences, Depok: I. Intuisi Press, 2004. Damhudi, Heri. “Pengaruh Metode Numbered Heads Together Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Ekosistem”, Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007. Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006. Hamalik , Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2005 Hollingsworth, Pat dan Gina Lewis. Pembelajaran Aktif, Jakarta: PT Indeks, 2008. Isjoni. Cooperative Learning, Bandung: Alfabeta, 2010.
Iskandar. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: GP Press, 2009. Jusuf, Al-Haryono Dasar-dasar Akuntansi, Yogyakarta: STIE YKPN, 2003. Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010. Natalia, Margaretha Mega dan Kania Islami Dewi, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Tinta Emas, 2008 Nurhikmawati, Ika “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Metode Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Penguasaan Konsep Energi dan Daya Listrik”, Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008. Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009 Purwanto, M. Ngalim. Psokologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007. Said, M. Tarjamah Al-Qur’an Al-Karim, Bandung: PT Al Ma’Arif, 1987. Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Pranada Media Group, 2006. Sofyan, Ahmad, dkk. Evaluasi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006. Solihatin, Etin dan Raharjo. Cooperative Learning, Jakarta: Bumi Aksara, 2007. Sudarmanto, Y.B. Tuntunan Metodologi Belajar, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 1993. Sudjana, Nana dan Wari Suwariyah. Model-model mengajar CBSA, Bandung: CV. Sinar Baru, 1991. Suhadimanto, Amir. Akuntansi, Jakarta: Yudhistira, 2005. Sukmadinata, Nana Syaodih. Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010. Sumarso. Akuntansi Suatu Pengantar, Jakarta: Salemba Empat, 2004. Suprijono, Agus. Cooperative Learning, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009. Surapranata, Sumarna. Panduan Penulisan Tes Tertulis, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004.
Surya, Mohamad. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, Jakarta: CV. Mahaputra Adidaya, 2003. Suryabrata, Sumadi. Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008. Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan Pendektan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010a. , Psikologi Belajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010b. , Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010c. Tim Pembina Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik, Peserta Didik, Padang: Dirjen Pendidikan Tinggi Bekerja Sama dengan HEDS-JICA, 2007. Thoha, M. Chabib, Teknik Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996. Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta: Bumu Aksara, 2010 Ubaidilah, ”Pengaruh Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) dengan teknik Kepala Bernomor (Number Heads Together) terhadap Hasil Belajar Siswa” Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.
LEMBAR UJI REFERENSI
Nama
: Nurhalimah
NIM
: 107015000643
Jurusan
: Pendidikan IPS/Ekonomi-Akuntansi
Judul Skripsi
: Penerapan Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Siswa
No. 1.
Referensi Ahmadi, Iif Khoiru dan Sofan Amri. Paikem Gembrot, Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya, 2011.
2.
Ali, Iqbal. Number Head www.google.com, 06 Maret 2009.
3.
Arifin, Zaenal. Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009.
4.
Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bina Aksara, 1986.
Together,
dari
5.
,
Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008.
6.
, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Jakarta: Bumi Aksara, 2010
7.
Awaludin, Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif matematis pada siswa dengan kemampuan matematis rendah melalui pembelajaran open ended dengan pemberian tugas tambahan, dari http://data.tp.ac.id/dokumen/rumus+Gain+Ternor malisasi, Minggu, 17 Juli 2011
8.
Azis, Abdul dkk. Konsep Dasar Ekonomi, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.
9.
Champbel, Linda, dkk. Metode Praktis Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences, Depok: I. Intuisi Press, 2004.
Paraf
10.
Damhudi, Heri. “Pengaruh Metode Numbered Head Together Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Ekosistem”, Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.
11.
Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009.
12.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006.
13.
Hamalik , Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2005
14.
Hollingsworth, Pat dan Gina Lewis. Pembelajaran Aktif, Jakarta: PT Indeks, 2008.
15.
Isjoni. Cooperative Learning, Bandung: Alfabeta, 2010.
16.
Iskandar. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: GP Press, 2009.
17.
Jusuf, Al-Haryono Dasar-dasar Akuntansi, Yogyakarta: STIE YKPN, 2003.
18.
Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010.
19.
Natalia, Margaretha Mega dan Kania Islami Dewi, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Tinta Emas, 2008
20.
Nurhikmawati, Ika “Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Metode Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Penguasaan Konsep Energi dan Daya Listrik”, Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.
21.
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009
22.
Purwanto, M. Ngalim. Psokologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007.
23.
Said, M. Tarjamah Al-Qur’an Al-Karim, Bandung: PT Al Ma’Arif, 1987.
24.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Pranada Media Group, 2006.
25.
Sofyan, Ahmad, dkk. Evaluasi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.
26.
Solihatin, Etin dan Raharjo. Cooperative Learning, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
27.
Sudarmanto, Y.B. Tuntunan Metodologi Belajar, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 1993.
28.
Sudjana, Nana dan Wari Suwariyah. Model-model mengajar CBSA, Bandung: CV. Sinar Baru, 1991.
29.
Suhadimanto, Amir. Akuntansi, Jakarta: Yudhistira, 2005.
30.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010
31.
Sumarso. Akuntansi Suatu Pengantar, Jakarta: Salemba Empat, 2004.
32.
Suprijono, Agus. Cooperative Learning, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
33.
Surapranata, Sumarna. Panduan Penulisan Tes Tertulis, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004.
34.
Surya,
35.
Suryabrata, Sumadi. Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008.
36.
Syah,
Mohamad. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, Jakarta: CV. Mahaputra Adidaya, 2003.
Muhibbin. Psikologi Pendidikan Pendektan Baru, Bandung: PT Rosdakarya, 2010a.
Dengan Remaja
37.
,
Psikologi Belajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010b.
38.
,
Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010c.
39.
Tim Pembina Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik, Peserta Didik, Padang: Dirjen Pendidikan Tinggi Bekerja Sama dengan HEDS-JICA, 2007.
40.
Thoha, M. Chabib, Teknik Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996.
41.
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta: Bumu Aksara, 2010
42.
Ubaidilah, ”Pengaruh Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) dengan teknik Kepala Bernomor (Number Heads Together) terhadap Hasil Belajar Siswa” Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.
Jakarta, 18 Juli 2011 Penguji Referensi,
Dr. Iwan Purwanto, M. Pd NIP: 197 304 24 200801 1 012
LAMPIRAN 1
OBSERVASI AWAL WAWANCARA RESPONDEN GURU PRA-PENELITIAN Pewawancara Yang diwawancarai Hari/Tanggal Waktu 1.
: Nurhalimah : Bapak. Drs. Maryanto : Rabu, 27 April 2011 : 10.45 WIB
Sudah berapa lama bapak mengajar Akuntansi di MAN 11? Jawaban : 2 Tahun
2.
Kelas berapa saja yang bapak ajarkan? Jawaban : X IPS 1, X IPS 2, XI IPS 1, XI IPS 2, dan XI IPS 3
3.
Strategi atau model pembelajaran apa yang biasa bapak gunakan? Jawaban : Diskusi dan pemecahan soal
4.
Media apa yang bapak gunakan dalam proses pembelajaran? Jawaban : Buku LKS, Buku Paket.
5.
Hambatan-hambatan apa yang bapak temukan dalam proses pembelajaran? Jawaban : Siswa ribut, ngobrol dan tidur, dan hanya beberapa siswa yang aktif dalam pembelajaran.
6.
Bagaimana bapak mengantisipasi hambatan-hambatan tersebut? Jawaban : memberikan soal-soal agar siswa mengerjakan dengan tenang
7.
Apakah siswa aktif dalam proses pembelajaran? Jawaban : hanya beberapa siswa yang aktif dan percaya diri dalam mengerjakan soal dan bertanya tentang soal.
8.
Apakah siswa memahami konsep yang bapak ajarkan? Jawaban : pada saat proses pembelajaran siswa memahami pelajaran namun pada saat tes nilai mereka di bawah KKM
9.
Apakah siswa selalu mencatat apa yang bapak tulis dipapan tulis?
Jawaban : sebagian besar siswa mencatat materi yang diajarkan namun ada beberapa siswa juga yang malahan tidur dan ngobrol serta main handphone 10. Apakah siswa melaksanakan kerja kelompok setiap mengerjakan soal? Jawaban : siswa belum melaksanakan diskusi kelompok dalam mengerjakan soal namun hanya beberapa siswa yang aktif menjawab soal 11. Apakah setiap pertanyaan yang bapak berikan mendapat tanggapan dari siswa? Jawaban : hanya beberapa siswa yang aktif dalam menanggapi pertanyaan. 12. Bagaimana hasil pembelajaran akuntansi di kelas XI IPS 2? Jawaban : hasil pembelajaran akuntansi masih di bawah KKM padahal setiap latihan nilai siswa sangat memuaskan WAWANCARA RESPONDEN GURU PRA-PENELITIAN Nama Sekolah Nama Guru Hari Tanggal Waktu
: MAN 11 Jakarta Selatan : Drs. Maryanto : Rabu, 27 April 2011 : 10.45 WIB
No. Aspek yang ditanyakan 1 Model pembelajaran apa yang sering Bapak/Ibu gunakan selama ini? 2 Bagaimana persiapan untuk menggunakan model pembelajaran tersebut? 3 Bagaimana langkah-langkah model pembelajaran yang dilaksanakan? 4 Menurut pengamatan Bapak/Ibu, bagaimana respon siswa terhadap penggunaan model pembelajaran yang biasa Bapak/Ibu gunakan? 5. Apakah model pembelajaran yang biasa Bapak/Ibu laksanakan dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi? 6. Apakah Bapak/Ibu ada keinginan untuk membuat dan menerapkan model pembelajaran serupa untuk topik pembelajaran lainnya?
Tanggapan Diskusi dan pemecahan soal
Memberikan penjelasan materi
Memberikan penjelasan materi dan memberikan soal Siswa selalu ribut dan ngobrol serta hanya beberapa siswa yang aktif
Pada saat pemberian latihan soal nilainilai bagus namun pada saat ulangan nilainya di bawah KKM Inginnya seperti itu namun melihat kondisi siswa sehingga sulit diterapkan
7.
8.
9.
10.
Apa kesulitan-kesulitan bagi Bapak/Ibu dalam menerapkan model pembelajaran yang biasa dilaksankan? Bagaimana kondisi siswa pada saat pembelajaran akuntansi terkait dengan semangat dan antusias siswa? Di mana letak kesulitan siswa dalam proses pembelajaran akuntansi? Bagaimana hasil belajar akuntansi siswa dari konsep satu ke konsep lain?
Siswa selalu ribut dan ngobrol serta hanya beberapa siswa yang aktif sedangkan siswa lainnya ngobrol dan tidur hanya beberapa siswa yang aktif dan mnegajukan pertanyaan serta memecahkan soal yang diberikan sedangkan siswa lainnya ngobrol dan tidur Siswa sangat kesulitan dalam akuntansi analisis karena membutuhkan konsentrasi lebih Pada saat pemberian latihan soal nilainilai bagus namun pada saat ulangan nilainya di bawah KKM
Observasi Nilai Ulangan Harian XI IPS 2
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Nama Abdul Hafiz Adrian Riad Ai Munawaroh Azmi Fachriansyah Bahar Widhiyatmoko Deris Darmansyah Dwi Septiani Dwiki Handika Evi Rafika Faisal Sultan B Febrianto A K Jimi Anggara Khoerulnisah Malik Sabaz M. Soleh M. Adrian M. Faisal M. Rizki Mutia Damayanti Nia Nuraini Novi Ayu K Paradita Idriati Putri Sekar dini Ridwan Alamsyah Rahma Amalia Sefina Yunia N Suci Robiatus Surya Nirwansyah Yuhana Alfia
UH-1 90 75 100 100 85 90 100 60 100 90 65 90 85 85 70 70 100 90 100 90 90 100 100 90 100 100
UH-2 90 90 100 90 100 100 100 90 100 90 90 85 90 85 70 90 100 100 100 100 100 90 85 100
UH-3 53 63 73 63 66 56 66 70 63 53 73 66 76 83 0 5 63 56 63 73 63 0 60 73 66 6 60 0 76
Observasi Nilai Ulangan Harian XI IPS 1
UH-4 40 60 73 60 0 63 60 60 50 60 56 73 0 63 60 60 50 50 65 63 70 60 73 70 63 60 73 63 60
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Ahmad Setiadi Ahmad Sidik Salafi Aji Syah Putra Alia Badru Tamami Chairunisa Deni Firmansyah Deti Rahmani Fajrina Dewani Fikri Abdul Bashit Gilang Ramdhan Indri Dwi Fitriani Khuzaimah A'lan M. Al Jufri Maida Sari Maria Ulfa Meri Andriani Miftahul Jannah M. Fajar Yanuar M. Fahri Sugali M. Febriadi Yunus Naufal Abdul Fatah Nina Destia Nurhabibah Pujiatinengsih Raka Sandy Pratama Robiatul Adawiyah Siti Maria Al-Qiftia Taufik Ismail M. Abdussalam
UH-1 60 70 65 80 65 50 65 60 75 65 65 65 60 60 80 55 70 80 65 70 60 65 75 80 55 70 45 75 70 0
UH-2 83 50 70 73 73 83 63 93 60 80 80 80 83 73 73 86 90 0 80 73 70 50 76 73 83 63 83 70 70 83
Observasi Nilai Ulangan Harian XI IPS 3
UH-3 90 70 85 90 70 100 70 100 80 80 80 90 90 80 80 100 100 90 100 100 85 90 80 80 100 100 80 95 65 90
UH-4 76 60 72 68 68 52 76 60 44 76 72 60 56 68 56 52 56 64 60 76 76 64 68 68 60 68 64 64 68 60
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Nama UH-1 Ali Syah Putra 95 Andi Rusyidiansyah 100 Asep Saepudin 100 Awaliyan 100 Dahlia Tanjung 100 Fatiah Nuria Sari 100 Gema Fajar PA 95 Iyas Syahida 100 Ida Fitriah 100 Izan Zam Zami 95 Jauhar Miftahussurur 100 Julia Pernanda 100 Miftahul Ridwan Z 100 Muhammad As'ad 100 Muhammad Turmuzi FI 95 Muhammad Wildan Syarif 100 Nurhalimah 100 Nurulhamzah 100 Nurwahid 95 Rino Septian Jaya 100 Siti Jaranoh 100 Siti Juraidah S 100 Suci Nurhayati 100 Sucita Awaliya Pasha 95 Taufik Abdullah 100 Tri Budi Nur'aini 100 Tias Nirmala 100 Ulfa Khoerunnisa 100 Wenny Widiastuty 100
UH-2 70 70 100 100 100 100 75 70 100 80 0 100 100 80 0 90 100 100 85 80 100 100 100 100 80 100 100 100 70
UH-3 70 72 70 60 70 67 60 62 70 72 65 65 67 60 0 72 75 75 62 72 0 72 60 72 60 70 65 67 67
UH-4 52 56 56 56 48 56 56 48 64 56 52 44 60 56 48 56 52 48 56 60 52 60 48 56 56 56 56 52 40
LAMPIRAN 2
Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus I No
1.
Standar
Kompetensi
Materi
Kompetensi
Dasar
Pokok
Memahami penyusunan siklus akuntansi
Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa
Buku besar penutup dan neraca
perusahaan
saldo
jasa
penutup
Indikator Soal
Menjelaskan tahap pengikhtisaran siklus akuntansi perusahaan jasa
Nomor
Bentuk
soal
Soal
1, 9
Pilihan Ganda
Menjelaskan fungsi buku besar penutup
2
Menjelaskan komponen neraca saldo penutup
3, 5, 8
Menjelaskan fungsi dan tujuan neraca saldo penutup
4
Menjelaskan sumber pencatatan neraca saldo penutup
6
Menjelaskan sumber pencatatan buku besar penutup
7
Menjelaskan sumber pencatatan buku besar penutup dan buku besar penutup Menganalisis posting harta
Pilihan Ganda Pilihan Ganda
Pilihan Ganda
Pilihan Ganda
Pilihan Ganda
10
Pilihan Ganda
11, 12,
Pilihan
dari neraca saldo, jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup Menganalisis posting utang dari neraca saldo, jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup Menganalisis posting modal dari neraca saldo, jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup Menganalisis posting prive dari neraca saldo, jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup Menganalisis posting pendapatan dari neraca saldo, jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup Menganalisis posting beban dari neraca saldo, jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup
13, 14,
Ganda
25, 28
15
Pilihan Ganda
16, 30
Pilihan Ganda
17, 29
Pilihan Ganda
18, 27
Pilihan Ganda
19, 20,
Pilihan
21, 22,
Ganda
23, 24, 26
LAMPIRAN 3
Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Penelitian Tindakan Kelas Siklus 1 Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dengan memberi tanda silang (X) pada a, b, c, d atau e ! 1. Setelah penyusunan jurnal penutup maka tahap berikutnya adalah …. a. Membuat jurnal penyesuaian b. Membuat jurnal penutup c. Pemindahbukuan ke dalam buku besar penutup d. Pemindahbukuan ke dalam neraca saldo penutup e. Pemindahbukuan ke dalam buku besar penutup dan neraca saldo penutup 2. Apakah fungsi dari buku besar penutup …. a. Mengetahui saldo-saldo akun nominal b. Mengetahui saldo-saldo akun riil c. Menyeimbangkan akun-akun nominal d. Menyeimbangkan kun-akun riil e. Mengetahui saldo-saldo akun nominal dan riil 3. Dalam neraca saldo penutup hanya ada akun riil, karena …. a. Akun nominal telah dinolkan di jurnal penutup b. Akun nominal hanya ada di jurnal penutup c. Akun riil telah dinolkan di jurnal penutup d. Akun riil masih harus diseimbangkan e. Neraca saldo penutup didapatkan dari buku besar penutup 4. Fungsi dan tujuan dari neraca saldo penutup adalah …. a. Menguji ketelitian pencatatan dalam jurnal dan buku besar b. Memeriksa kesamaan jumlah saldo akun riil pada debit dan kredit c. Mempermudah pengikhtisaran catatan transaksi untuk menyusun laporan keuangan d. Menghindari ketelitian yng mungkin terjadi dalam pencatatan e. Memisahkan pendapatan dan beban dalam satu periode le periode lainnya
5. Neraca saldo penutup disusun pada akhir periode yang berisi saldo …. a. Akun nominal b. Akun riil c. Akun beban d. Akun pebdapatan e. Seluruh akun dalam buku besar penutup 6. Sumber pencatatan neraca saldo penutup adalah …. a. Buku besar penutup b. Jurnal penutup c. Jurnal penyesuaian d. Jurnal umum e. Jurnal khusus 7. Sumber pencatatan buku besar penutup adalah …. a. Neraca saldo, jurnal penyesuaian dan jurnal penutup b. Jurnal umum, buku besar, dan neraca saldo c. Jurnal umum, jurnal penyesuaia, dan jurbal penutup d. Jurnal umum, jurnal khusus, dan jurnal pembelian e. Jurnal pembelian, jurnal penjualan dan jurnal umum 8. Dalam neraca saldo penutup, akun-akun yang berada di sebelah debit seperti di bawah ini, kecuali …. a. Kas b. modal c. Piutang usaha d. Perlengkapan e. Peralatan 9. Buku besar penutup dan neraca saldo penutup termasuk dalam siklus akuntansi pada tahap …. a. Pencatatan b. Pengikhtisaran c. Pelaporan d. Penggolongan e. Pengidentifikasian 10. Buku besar penutup dan neraca saldo penutup dilakukan setelah …. a. Jurnal penutup b. Jurnal penyesuaian c. Jurnal umum d. Jurnal khusus
e. Jurnal pembelian 11. Posting kas ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang benar adalah …. a. Kas Tanggal Saldo Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit Des 31
Neraca Sisa
24.900
24.900
b. Kas Tanggal
Saldo Keterangan
Ref
Debit
Kredit Debit
Des
31
Neraca Sisa
Kredit
24.900
24.900
c. Kas Tanggal
Saldo Keterangan
Ref
Debit
Kredit Debit
Des
31
Neraca Sisa
24.900
Kredit
24.900
d. Kas Tanggal
Saldo Keterangan
Ref
Debit
Kredit Debit
Des
31
Neraca Sisa
Kredit
24.900
24.900
e. Kas Tanggal
Saldo Keterangan
Ref
Debit
Kredit Debit
Des
31
Neraca Sisa
24.900
25.000
Kredit
12. Posting piutang pendapatan ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang benar adalah …. a. Piutang Pendapatan Tanggal Saldo Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit Neraca Sisa 600 600 Des 31 Penyesuaian 3000 2400 b. Piutang Pendapatan Tanggal Keterangan
Des
Neraca Sisa 31 Penyesuaian
c. Piutang Pendapatan Tanggal Keterangan
Des
Des
Neraca Sisa 31 Penyesuaian
Kredit Debit 600 3600
Kredit
Saldo Ref
Debit
Kredit Debit 600
600 3000
Kredit 3600
Saldo Ref
Neraca Sisa 31 Penyesuaian
e. Piutang Pendapatan Tanggal Keterangan
Debit 600 3000
Neraca Sisa 31 Penyesuaian
d. Piutang Pendapatan Tanggal Keterangan
Des
Saldo Ref
Debit
Kredit Debit 600
600 3000
Kredit 2400
Saldo Ref
Debit
Kredit Debit 600
600 3000
Kredit 2400
13. Posting perlengkapan bengkel ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang benar adalah …. a. Perlengkapan Bengkel Tanggal Saldo Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit Neraca Sisa 1300 1300 Des 31 Penyesuaian 150 1150 b. Perlengkapan Bengkel Tanggal Keterangan
Des
Neraca Sisa 31 Penyesuaian
c. Perlengkapan Bengkel Tanggal Keterangan
Des
Des
Neraca Sisa 31 Penyesuaian
Kredit Debit 1300 150
Kredit 11450
Saldo Ref
Debit
Kredit
1300 150
Debit 1300 1150
Kredit
Saldo Ref
Neraca Sisa 31 Penyesuaian
e. Perlengkapan Bengkel Tanggal Keterangan
Debit 1300
Neraca Sisa 31 Penyesuaian
d. Perlengkapan Bengkel Tanggal Keterangan
Des
Saldo Ref
Debit
Kredit Debit 1300 1150
1300 150
Kredit
Saldo Ref
Debit 1300 150
Kredit Debit 1300 1150
Kredit
14. Posting Peralatan Bengkel ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang benar adalah …. a. Peralatan Bengkel Tanggal Saldo Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit Des
31
Neraca Sisa
b. Peralatan Bengkel Tanggal Keterangan
2500
2500
Saldo Ref
Debit
Kredit Debit
Des
31
Neraca Sisa
c. Peralatan Bengkel Tanggal Keterangan
2500
2500
Saldo Ref
Debit
Kredit Debit
Des
31
Neraca Sisa
d. Peralatan Bengkel Tanggal Keterangan
2500
31
Saldo Ref
Debit
Neraca Sisa
e. Peralatan Bengkel Tanggal Keterangan
Kredit
2500
31
Neraca Sisa
Kredit
2500
Saldo Ref
Debit
Kredit Debit
Des
Kredit 2500
Debit Des
Kredit
3500
3500
Kredit
15. Posting utang usaha ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang benar adalah …. a. Utang usaha Tanggal Saldo Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit Des
31
Neraca Sisa
2300
2300
b. Utang usaha Tanggal
Saldo Keterangan
Ref
Debit
Kredit Debit
Des
31
Neraca Sisa
2300
2300
c. Utang usaha Tanggal
Saldo Keterangan
Ref
Debit
Kredit Debit
Des
31
Neraca Sisa
2300
Saldo Keterangan
Ref
Debit
Kredit Debit
31
Neraca Sisa
2300
Saldo Keterangan
Ref
Debit
Kredit Debit
31
Kredit
2300
e. Utang usaha Tanggal
Des
Kredit 2300
d. Utang usaha Tanggal
Des
Kredit
Neraca Sisa
3500
3500
Kredit
16. Posting Modal Tn. Roni ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang benar adalah …. a. Modal Tn. Roni Tanggal Saldo Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit Des
31
Neraca Sisa
b. Modal Tn. Roni Tanggal Keterangan
30000
30000
Saldo Ref
Debit
Kredit Debit
Des
31
Neraca Sisa Penutup penyesuaian
c. Modal Tn. Roni Tanggal Keterangan
Kredit 30000 29000 29650
30000 1000 650
Saldo Ref
Debit
Kredit Debit
Des
31
Neraca Sisa Penutup Penutup
Kredit 30000 29000 29650
30000 1000 650
d. Modal Tn. Roni Saldo Tanggal Keterangan Des
31
Neraca Sisa Penutup Penutup
e. Modal Tn. Roni Tanggal Keterangan Des
31
Ref
Neraca Sisa Penutup penyesuaian
Debit
Kredit 30000
1000 650
Debit 30000 29000 29650
Kredit
Saldo Ref
Debit
Kredit 30000
1000 650
Debit 30000 29000 29650
Kredit
17. Posting Prive Tn. Roni ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang benar adalah …. a. Prive Tn. Roni Tanggal Saldo Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit Des 31 Neraca Sisa 1000 1000 penutup 1000 0
b. Prive Tn. Roni Tanggal Keterangan Des
31
Saldo Ref
Neraca Sisa penutup
c. Prive Tn. Roni Tanggal Keterangan
Debit
Kredit Debit 1000 0
1000 1000
Saldo Ref
Debit
Kredit Debit
Des
31
Neraca Sisa
d. Prive Tn. Roni Tanggal Keterangan Des
31
Des
31
1000
Neraca Sisa Penutup
Kredit 1000
Saldo Ref
Neraca Sisa
e. Prive Tn. Roni Tanggal Keterangan
Kredit
Debit
Kredit Debit 1000
1000
Kredit
Saldo Ref
Debit
Kredit
1000 1000
Debit 1000 0
Kredit
18. Posting Pendapatan ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang benar adalah …. a. Pendapatan Tanggal Saldo Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit Neraca Sisa 2150 2150 Penyesuaian 3000 5150 Des 31 Penutup 5150 0 b. Pendapatan Tanggal
Saldo Keterangan
Ref
Debit
Kredit Debit
Des
Neraca Sisa Penyesuaian 31 Penutup
2150 3000 5150
c. Pendapatan Tanggal
Saldo Keterangan
Des
Ref
Neraca Sisa 31 Penyesuaian
Debit
Kredit Debit 2150 850
2150 3000
d. Pendapatan Tanggal Ref
Debit
Kredit Debit
Neraca Sisa 31 Penyesuaian
2150 3000
e. Pendapatan Tanggal
Kredit 2150 850
Saldo Keterangan
Des
Kredit
Saldo Keterangan
Des
Kredit 2150 5150 0
Neraca Sisa 31 Penyesuaian
Ref
Debit 2150 3000
Kredit Debit 2150 750
Kredit
19. Posting Beban Sewa ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang benar adalah …. a. Beban Sewa Tanggal Saldo Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit Neraca Sisa 300 300 Des 31 penutup 300 0 b. Beban Sewa Tanggal Saldo Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit Neraca Sisa 300 300 Des 31 penutup 300 0 c. Beban Sewa Tanggal
Saldo Keterangan
Ref
Debit
Kredit Debit
Des
31
Neraca Sisa
300
300
d. Beban Sewa Tanggal
Saldo Keterangan
Des
Ref
Neraca Sisa 31 penutup
Debit
Kredit
300 300
Debit 300 0
e. Beban Sewa Tanggal Ref
Debit
Kredit Debit
31
Kredit
Saldo Keterangan
Des
Kredit
Neraca Sisa
350
Kredit 350
20. Posting Beban Listrik ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang benar adalah …. a. Beban Listrik Tanggal Saldo Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit Neraca Sisa 50 50 Des 31 penutup 50 0 b. Beban Listrik Tanggal Keterangan
Saldo Ref
Debit
Kredit Debit
Des
31
Neraca Sisa
c. Beban Listrik Tanggal Keterangan
50
50
Saldo Ref
Debit
Kredit Debit
Des
31
Neraca Sisa
d. Beban Listrik Tanggal Keterangan
50
31
Saldo Ref
Debit
Neraca Sisa
e. Beban Listrik Tanggal Keterangan
Kredit
50
31
Neraca Sisa
Kredit 50
Saldo Ref
Debit
Kredit Debit
Des
Kredit
50
Debit Des
Kredit
50
50
Kredit
21. Posting Beban Renovasi Bangunan ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang benar adalah …. a. Beban Renovasi Bangunan Tanggal Saldo Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit Des
31
Neraca Sisa
b. Beban Renovasi Bangunan Tanggal Keterangan Ref
3000
3000
Saldo Debit
Kredit Debit
Des
Neraca Sisa 31 penutup
c. Beban Renovasi Bangunan Tanggal Keterangan Ref
Des
Neraca Sisa 31 penutup
d. Beban Renovasi Bangunan Tanggal Keterangan Ref
Des
Neraca Sisa 31 penutup
e. Beban Renovasi Bangunan Tanggal Keterangan Ref
Des
Neraca Sisa 31 penutup
3000 3000
Kredit 3000
0
Saldo Debit
Kredit
3000 3000
Debit 3000 0
Kredit
Saldo Debit
Kredit Debit 3000 0
3000 3000
Kredit
Saldo Debit
Kredit 3000 3000
Debit 3000 0
Kredit
22. Posting Beban Lain-lain ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang benar adalah …. a. Beban Lain-lain Tanggal Saldo Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit Des
31
Neraca Sisa
b. Beban Lain-lain Tanggal Keterangan
Des
Des
Debit
Debit 800 0
Ref
Debit
Kredit Debit 800 0
800 800
31
Neraca Sisa
Kredit
Saldo Ref
Debit
Kredit
800 800
Debit 800 0
Kredit
Saldo Ref
Debit
Kredit Debit
Des
Kredit
Saldo
Neraca Sisa 31 penutup
e. Beban Lain-lain Tanggal Keterangan
Kredit 800 800
Neraca Sisa 31 penutup
d. Beban Lain-lain Tanggal Keterangan
800
Saldo Ref
Neraca Sisa 31 penutup
c. Beban Lain-lain Tanggal Keterangan
Des
800
900
Kredit 900
23. Posting Beban Perlengkapan Bengkel ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang benar adalah …. a. Beban Perlengkapan Bengkel Tanggal Saldo Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit penyesuaian 150 150 Des 31 penutup 150 0 b. Beban Perlengkapan Bengkel Tanggal Keterangan Ref
Saldo Debit
Kredit Debit
Des
penyesuaian 31 penutup
150 150
c. Beban Perlengkapan Bengkel Tanggal Keterangan Ref
Des
penyesuaian 31 penutup
Des
0
Saldo Debit
Kredit Debit 150 0
150 150
d. Beban Perlengkapan Bengkel Tanggal Keterangan Ref
Kredit 150
Kredit
Saldo Debit
penyesuaian 31 penutup
Kredit 150 150
Debit 150 0
Kredit
e. Beban Perlengkapan Bengkel Tanggal
Saldo Keterangan
Ref
Debit
Kredit Debit
Des
penyesuaian 31 penutup
150 150
0
Kredit 150
24. Posting Beban Penyusutan Peralatan ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang benar adalah …. a. Beban Penyusutan Peralatan Tanggal Saldo Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit penyesuaian 200 200 Des 31 penutup 200 0 b. Beban Penyusutan Peralatan Tanggal Keterangan Ref
Des
penyesuaian 31 penutup
c. Beban Penyusutan Peralatan Tanggal Keterangan Ref
Des
penyesuaian 31 penutup
d. Beban Penyusutan Peralatan Tanggal Keterangan Ref
Des
Saldo Debit
penyesuaian 31 penutup
e. Beban Penyusutan Peralatan Tanggal Keterangan Ref
Kredit 200 200
Debit 200 0
Saldo Debit
Kredit Debit 200 0
200 200
Des
Kredit
Saldo Debit
Kredit
200 200
Debit 200 0
Kredit
Saldo Debit
Kredit Debit
penyesuaian 31 penutup
Kredit
200 200
0
Kredit 200
25. Posting Akumulasi penyusutan Peralatan ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang benar adalah …. a. Akumulasi penyusutan Peralatan Tanggal Saldo Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit Des
31
penyesuaian
b. Akumulasi penyusutan Peralatan Tanggal Keterangan Ref
200
200
Saldo Debit
Kredit Debit
Des
31
penyesuaian
c. Akumulasi penyusutan Peralatan Tanggal Keterangan Ref
200
200
Saldo Debit
Kredit Debit
Des
31
penyesuaian
d. Akumulasi penyusutan Peralatan Tanggal Keterangan Ref
200
31
Saldo Debit
penyesuaian
e. Akumulasi penyusutan Peralatan Tanggal Keterangan Ref
Kredit
200
31
penyesuaian
Kredit 200
Saldo Debit
Kredit Debit
Des
Kredit
200
Debit Des
Kredit
100
Kredit 100
LAMPIRAN 4 Kunci Jawaban Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus I
1. C 2. E 3. A 4. B 5. B 6. A 7. A 8. E 9. B 10. A
11. A 12. B 13. C 14. B 15. C 16. C 17. E 18. A 19. A 20. A
21. B 22. D 23. A 24. D 25. D 26. C 27. C 28. B 29. E 30. C
LAMPIRAN 5
TABEL HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR AKUNTANSI SIKLUS 1 No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Devita Siti Masitoh Annisa Fitri Riris K Said Hana Fauziah Imam Ali Dita L Lilis Siti Rohilah Dini Afaf Ambiatul Wizdan Dewi Ummu Lutfiani Ahmad Sidqi Herlina Aulia S F Nova Astrid Tanzi Thasya Kemas Kartika M. Iqbal Hafi Aditya M Vini Risma
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
B S p q p/q p/q Xi Xt rbis rtab Keterangan SD
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1
0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1
0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
27 3 0.90 0.10 9.00 3.00
10 20 0.33 0.67 0.50 0.71
27 3 0.90 0.10 9.00 3.00
24 6 0.80 0.20 4.00 2.00
26 4 0.87 0.13 6.50 2.55
25 5 0.83 0.17 2.24
8 22 0.27 0.73 0.36 0.60
19 11 0.63 0.37 1.73 1.32
9 21 0.30 0.70 0.43 0.65
23 7 0.77 0.23 0.00 0.00
15 15 0.50 0.50 1.00 1.00
14 16 0.47 0.53 0.88 0.94
Butir Soal 15 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 JUMLAH 13 17 12 17 13 18 0.43 0.57 0.40 0.57 0.43 0.60 0.76 1.31 0.67 0.87 1.14 0.82
17.52 18.77
20.90 18.77
18.81 18.77
17.92 18.77
18.54 18.77
18.20 18.77
22.00 18.77
19.79 18.77
20.56 18.77
18.52 18.77
21.80 18.77
21.64 18.77
21.85 18.77
1
2
3
4
5
6
7
5.00
8
9
10
11
12
13
14
20.35 18.77
19.67 18.77
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Skor
30
1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1
0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1
0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0
18 17 16 13 26 15 16 17 17 20 18 21 15 16 18 16 15 14 14 15 23 22 26 25 14 21 23 20 23 29
8 22 0.27 0.73 0.36 0.60
21 9 0.70 0.30 2.33 1.53
12 18 0.40 0.60 0.67 0.82
25 5 0.83 0.17
17 13 0.57 0.43 1.31 1.14
28 2 0.93 0.07
18 12 0.60 0.40 1.50 1.22
9 21 0.30 0.70 0.43 0.66
2.24
21 9 0.70 0.30 2.33 1.53
25 5 0.83 0.17 5.00 2.24
17 13 0.57 0.43 1.31 1.14
20 10 0.67 0.33 2.00 1.41
563
3.74
26 4 0.87 0.13 6.50 2.55
25 5 0.83 0.17
2.24
22 8 0.73 0.27 2.75 1.66
23.50 18.77
19.48 18.77
21.50 18.77
19.84 18.77
18.82 18.77
19.94 18.77
19.11 18.77
19.12 18.77
20.22 18.77
22.44 18.77
19.44 18.77
20.24 18.77
19.48 18.77
20.06 18.77
18.60 18.77
5.00
14.00
5.00
-0.879 0.354 0.034 -0.399 -0.137 -0.297 0.455 0.316 0.273 0.000 0.712 0.633 0.630 0.426 0.173 0.667 0.254 0.526 0.564 0.020 0.314 0.299 0.209 0.417 0.570 0.354 0.528 0.375 0.346 -0.055 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 0.305 invalid valid invalid invalid invalid invalid valid valid invalid invalid valid valid valid valid invalid valid invalid valid valid invalid valid invalid invalid valid valid valid valid valid valid invalid 4.26
LAMPIRAN 6
TABEL HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR AKUNTANSI SIKLUS 1 No
Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Skor
17
1 Devita
0
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
8
2 Siti Masitoh
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
7
3 Annisa Fitri
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
1
0
1
0
6
4 Riris K
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
2 15
5 Said
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
6 Hana Fauziah
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
4
7 Imam Ali
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
6
8 Dita L
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
1
1
1
6
9 Lilis
0
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
0
8
10 Siti Rohilah
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
8
11 Dini
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
0
9 11
12 Afaf
0
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
13 Ambiatul
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
5
14 Wizdan
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
1
6
15 Dewi
0
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
8
16 Ummu
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
0
7
17 Lutfiani
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
5
18 Ahmad Sidqi
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
1
0
1
0
6 5
19 Herlina
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
20 Aulia S F
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
5
21 Nova
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
15
22 Astrid
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
12
23 Tanzi
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
24 Thasya
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
16
25 Kemas
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
10
26 Kartika
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
11
27 M. Iqbal
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
13
28 Hafi
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
0
12
29 Aditya M
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
14
30 Vini Risma
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17 273
JUMLAH 1 B
10
8
19
15
14
13
17
8
12
25
17
18
9
25
21
25
17
2 S
20
22
11
15
16
17
13
22
18
5
13
12
21
5
9
5
13
3 p
0.33
0.27
0.63
0.50
0.47
0.43
0.57
0.27
0.40
0.83
0.57
0.60
0.30
0.83
0.70
0.83
0.57
4 q
0.67
0.73
0.37
0.50
0.53
0.57
0.43
0.73
0.60
0.17
0.43
0.40
0.70
0.17
0.30
0.17
0.43
5 pq 6 Spq
0.22
0.20
0.23
0.25
0.25
0.25
0.25
0.20
0.24
0.14
0.25
0.24
0.21
0.14
0.21
0.14
0.25
3.64
7 Mean
9.10
8 SD 2 9 SD
4.14
10 r
17.128 0.8245244596884638
LAMPIRAN 7 TINGKAT KESUKARAN INSTRUMEN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SIKLUS 1 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
B 27 10 27 24 26 25 8 19 9 23 15 14 13 17 12 8 21 12 25 22 17 28 26 18 9 25 21 25 17 20
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Tingkat Kesukaran (P) 0.90 0.33 0.90 0.80 0.87 0.83 0.27 0.63 0.30 0.77 0.50 0.47 0.43 0.57 0.40 0.27 0.70 0.40 0.83 0.73 0.57 0.93 0.87 0.60 0.30 0.83 0.70 0.83 0.57 0.67
Kategori Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah Mudah Sukar Sedang Sukar Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Sedang Sukar Mudah Mudah Mudah Sedang Sedang
LAMPIRAN 8
Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus II No 1.
Standar Kompetensi Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa
Kompetensi Dasar Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa
Materi Pokok Jurnal Pembalik
Indikator Soal Menjelaskan pengertian jurnal pembalik Menjelaskan fungsi jurnal pembalik Menjelaskan sumber pencatatan jurnal pembalik
Nomor soal 1
2
Pilihan Ganda Pilihan Ganda Pilihan Ganda
Menjelaskan akun-akun yang memerlukan jurnal pembalik
3, 6
Menganalisis jurnal pembalik akun utang beban
4, 5
Menganalisis jurnal pembalik akun beban dibayar dimuka
7, 13, 17, 23, 27, 30
Menganalisis jurnal pembalik akun piutang pendapatan
8, 11, 14, 15, 18, 2, 25, 28 9, 10, 20, 22, 24
Menganalisis jurnal pembalik akun pendapatan diterima dimuka
Bentuk Soal Pilihan Ganda
Pilihan Ganda Pilihan Ganda Pilihan Ganda Pilihan Ganda
12, 16, 19, 26, 29
LAMPIRAN 9
Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Penelitian Tindakan Kelas Siklus II
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dengan memberi tanda silang (X) pada a, b, c, d atau e ! 1. Jurnal pembalik adalah jurnal yang dibuat untuk membalik jurnal penyesuaian tertentu yang dibuat pada periode sebelumnya agar pencatatan berikutnya dilakukan dengan mudah serta mencegah kekeliruan dalam menjurnal pada saat jatuh tempo. Jurnal pembalik dibuat pada saat …. a. Awal periode b. Akhir periode c. Awal dan akhir periode d. Pertengahan periode e. Setiap saat periode 2. Fungsi jurnal pembalik adalah …. a. Menghindari pembebanan dua kali perhitungan atau pendapatan yang tidak tepat b. Membalik seluruh akun dalam jurnal penyuaian c. Mengnolkan akun nominal d. Mengnolkan akun riil e. Menyesuaikan akun-akun yang belum tercatat 3. Sumber pencatatan jurnal pembalik adalah…. a. Jurnal umum b. Jurnal penyesuaian c. Jurnal penutup d. Jurnal khusus e. Jurnal pembelian 4. Transaksi yang membutuhkan jurnal pembalik adalah …. a. Akumulasi penyusutan peralatan b. Beban dibayar dimuka c. Pembelian peralatan d. Piutang usaha e. Prive pemilik 5. Di bawah ini terdapat empat transaksi yang memerlukan jurnal pembalik, kecuali …. a. Beban dibayar dimuka b. Beban yang masih harus dibayar c. Modal yang masih harus dibayar d. Pendapatan diterima dimuka e. Pendapatan yang masih harus diterima
6. Langkah menyusun jurnal pembalik adalah dengan membalik akun-akun tertentu yang terdapat pada …. a. Jurnal umum b. Jurnal penyesuaian c. Jurnal penutup d. Jurnal khusus e. Jurnal pembelian 7. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2003 Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit 31 Des Beban Lain-lain Rp. 4.500.000 2003 Beban yang masih harus dibayar Rp. 4.500.000 Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah …. a. Beban yang masih harus dibayar Rp. 4.500.000 Beban lain-lain Rp. 4.500.000 b. Beban yang masih harus dibayar Rp. 5.400.000 Beban lain-lain Rp. 5.400.000 c. Beban yang masih harus dibayar Rp. 5.000.000 Beban lain-lain Rp. 5.000.000 d. Beban lain-lain Rp. 4.500.000 Beban yang masih harus dibayar Rp. 4.500.000 e. Beban lain-lain Rp. 5.400.000 Beban yang masih harus dibayar Rp. 5.400.000 8. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2004 Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit 31 Des Asuransi dibayar dimuka Rp. 900.000 2004 Beban asuransi Rp. 900.000 Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah …. a. Beban Asuransi Rp. 800.000 Asuransi dibayar dimuka Rp. 800.000 b. Beban Asuransi Rp. 900.000 Asuransi dibayar dimuka Rp. 900.000 c. Beban Asuransi Rp. 1.000.000 Asuransi dibayar dimuka Rp. 1.000.000 d. Asuransi dibayar dimuka Rp. 800.000 Beban Asuransi Rp. 800.000 e. Asuransi dibayar dimuka Beban Asuransi
Rp. 900.000 Rp. 900.000
9. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2005 Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit 31 Des Sewa yang masih harus diterima Rp. 400.000 2005 Pendapatan sewa Rp. 400.000 Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah …. a. Pendapatan Sewa Rp. 300.000 Sewa yang masih harus diterima Rp. 300.000
b. Pendapatan Sewa Sewa yang masih harus diterima c. Pendapatan Sewa Sewa yang masih harus diterima d. Sewa yang masih harus diterima Pendapatan Sewa e. Sewa yang masih harus diterima Pendapatan Sewa
Rp. 400.000 Rp. 400.000 Rp. 500.000 Rp. 500.000 Rp. 600.000 Rp. 600.000 Rp. 700.000 Rp. 700.000
10. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2006 Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit 31 Des Pendapatan Sewa Rp. 1.600.000 2006 Sewa yang masih harus diterima Rp. 1.600.000 Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah …. a. Pendapatan Sewa Rp. 1.000.000 Sewa yang masih harus diterima Rp. 1.000.000 b. Pendapatan Sewa Rp. 1.500.000 Sewa yang masih harus diterima Rp. 1.500.000 c. Pendapatan Sewa Rp. 2.000.000 Sewa yang masih harus diterima Rp. 2.000.000 d. Sewa yang masih harus diterima Rp. 1. 600.000 Pendapatan Sewa Rp. 1. 600.000 e. Sewa yang masih harus diterima Rp. 1. 700.000 Pendapatan Sewa Rp. 1. 700.000 11. Pada tanggal 01 Desember 2004 perusahaan membayar dimuka sewa sebesar Rp. 300.000 untuk masa 3 bulan, maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah …. a. Beban sewa Rp. 100.000 Sewa dibayar dimuka Rp. 100.000 b. Beban sewa Rp. 200.000 Sewa dibayar dimuka Rp. 200.000 c. Beban sewa Rp. 300.000 Sewa dibayar dimuka Rp. 300.000 d. Sewa dibayar dimuka Rp. 100.000 Beban sewa Rp. 100.000 e. Sewa dibayar dimuka Rp. 200.000 Beban sewa Rp. 200.000 12. Perusahaan menyewakan sebuah gedung pada tanggal 1 Juli 2002 dan menerima sewa Rp. 400.000 untuk masa 2 tahun. Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah …. a. Sewa diterima dimuka Rp. 100.000 Pendapatan sewa Rp. 100.000 b. Sewa diterima dimuka Rp. 200.000 Pendapatan sewa Rp. 200.000 c. Sewa diterima dimuka Rp. 300.000 Pendapatan sewa Rp. 300.000 d. Pendapatan sewa Rp. 100.000 Sewa diterima dimuka Rp. 100.000
e. Pendapatan sewa Sewa diterima dimuka
Rp. 200.000 Rp. 200.000
13. Diketahui sampai 31 Desember 2009 gaji yang masih harus dibayar sebesar Rp. 500.000. Maka jurnal pembalik yang benar adalah …. a. Kas Rp. 500.000 Beban sewa Rp. 500.000 b. Beban gaji Rp. 500.000 Utang gaji Rp. 500.000 c. Beban gaji Rp. 500.000 Kas Rp. 500.000 d. Utang gaji Rp. 500.000 Beban gaji Rp. 500.000 e. Utang gaji Rp. 500.000 Kas Rp. 500.000 14. Pada neraca saldo per 31 Desember 2010, akun beban sewa menunjukkan Rp. 1.800.000, untuk 1 tahun mulai tanggal 01 Oktober 2010. Transaksi tersebut jika dicatat dalam jurnal pembalik adalah …. a. Sewa dibayar dimuka Rp. 450.000 Beban sewa Rp. 450.000 b. Beban sewa Rp. 450.000 Sewa dibayar dimuka Rp. 450.000 c. Beban sewa Rp. 450.000 Utang sewa Rp. 450.000 d. Sewa dibayar dimuka Rp. 1.350.000 Kas Rp. 1.350.000 e. Beban sewa Rp. 1.350.000 Sewa dibayar dimuka Rp. 1.350.000 15. Pada neraca saldo per 31 Desember 2005 akun beban sewa menunjukkan Rp. 3.000.000 untuk satu tahun mulai tanggal 01 Agustus 2005 dan akun perlengkapan sebesar Rp. 950.000 sedangkan perlengkapan yang belum terpakai sebesar Rp. 500.000. Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal pembalik yang benar adalah …. a. Beban sewa Rp. 1.750.000 Sewa dibayar dimuka Rp. 1.750.000 b. Sewa dibayar dimuka Rp. 1.750.000 Beban sewa Rp. 1.750.000 c. Beban perlengkapan Rp. 500.000 Perlengkapan Rp. 500.000 d. Perlengkapan Rp. 1.450.000 Beban perlengkapan Rp. 1.450.000 e. Beban penyusutan perlengkapan Rp. 450.000 Akumulasi penyusutan perlengkapan Rp. 450.000 16. Perusahaan menyewakan mobil pada tanggal 01 Oktober 2009 dan menerima sewa Rp. 5.000.000 untuk masa 1 tahun. Maka transaksi tersebut dicatat dalam jurnal pembalik yang benar adalah ….
a. Sewa diterima dimuka Pendapatan sewa b. Pendapatan sewa Sewa diterima dimuka c. Kas Pendapatan sewa d. Pendapatan sewa Sewa diterima dimuka e. Sewa diterima dimuka Pendapatan sewa
Rp. 1.250.000 Rp. 1.250.000 Rp. 3.750.000 Rp. 3.750.000 Rp. 3.750.000 Rp. 3.750.000 Rp. 1.250.000 Rp. 1.250.000 Rp. 3.750.000 Rp. 3.750.000
17. Diketahui sampai 31 Desember 2009 gaji yang masih harus dibayar sebesar Rp. 600.000. Maka jurnal pembalik yang benar adalah …. a. Kas Rp. 600.000 Beban Gaji Rp. 600.000 b. Beban gaji Rp. 600.000 Utang gaji Rp. 500.000 c. Beban gaji Rp. 600.000 Kas Rp. 600.000 d. Utang gaji Rp. 600.000 Beban gaji Rp. 600.000 e. Utang gaji Rp. 600.000 Kas Rp. 600.000
18. Asuransi yang telah jatuh tempo sebesar Rp. 1.000.000, maka jurnal pembaliknya adalah …. a. Sewa dibayar dimuka Rp. 1.000.000 Beban sewa Rp. 1.000.000 b. Beban sewa Rp. 1.000.000 Sewa dibayar dimuka Rp. 1.000.000 c. Beban sewa Rp. 1.000.000 Utang sewa Rp. 1.000.000 d. Sewa dibayar dimuka Rp. 1.000.000 Kas Rp. 1.000.000 e. Beban sewa Rp. 1.000.000 Kas Rp. 1.000.000 19. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2007 Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit 31 Des Pendapatan Sewa Rp. 5.000.000 2007 Sewa diterima dimuka Rp. 5.000.000 Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah …. a. Pendapatan Sewa Rp. 5.000.000 Sewa diterima dimuka Rp. 5.000.000 b. Pendapatan Sewa Rp. 5.000.000 Sewa yang masih harus diterima Rp. 5000.000 c. Pendapatan Sewa Rp. 5.000.000
Kas Rp. 5.000.000 d. Sewa diterima dimuka Rp. 5.000.000 Pendapatan Sewa Rp. 5.000.000 e. Sewa yang masih harus diterima Rp. 5.000.000 Pendapatan Sewa Rp. 5.000.000 20. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2006 Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit 31 Des Sewa yang masih harus diterima Rp. 10.000.000 2006 Pendapatan Sewa Rp. 10.000.000 Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah …. a. Pendapatan Sewa Rp. 10.000.000 Sewa yang masih harus diterima Rp. 10.000.000 b. Pendapatan Sewa Rp. 10.000.000 Kas Rp. 10.000.000 c. Kas Rp. 10.000.000 Sewa yang masih harus diterima Rp. 10.000.000 d. Sewa yang masih harus diterima Rp. 10.000.000 Kas Rp. 10.000.000 e. Sewa yang masih harus diterima Rp. 10.000.000 Pendapatan Sewa Rp. 10.000.000
21. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2010 Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit 31 Des Asuransi dibayar dimuka Rp. 300.000 2010 Beban asuransi Rp. 300.000 Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah …. a. Asuransi dibayar dimuka Rp. 600.000 Beban Asuransi Rp. 600.000 b. Asuransi dibayar dimuka Rp. 700.000 Beban Asuransi Rp. 700.000 c. Beban Asuransi Rp. 300.000 Asuransi dibayar dimuka Rp. 300.000 d. Beban Asuransi Rp. 400.000 Asuransi dibayar dimuka Rp. 400.000 e. Beban Asuransi Rp. 500.000 Asuransi dibayar dimuka Rp. 500.000 22. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2011 Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit 31 Des Pendapatan Sewa Rp. 1.000.000 2011 Sewa yang masih harus diterima Rp. 1.600.000 Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah …. a. Pendapatan Sewa Rp. 900.000 Sewa yang masih harus diterima Rp. 900.000 b. Pendapatan Sewa Rp. 1.000.000
Sewa yang masih harus diterima c. Pendapatan Sewa Sewa yang masih harus diterima d. Sewa yang masih harus diterima Pendapatan Sewa e. Sewa yang masih harus diterima Pendapatan Sewa
Rp. 1.000.000 Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000 Rp. 1. 000.000 Rp. 1. 000.000 Rp. 2.000.000 Rp. 2. 000.000
23. Diketahui sampai 31 Desember 2001 gaji yang masih harus dibayar sebesar Rp. 400.000. Maka jurnal pembalik yang benar adalah …. a. Beban gaji Rp. 400.000 Utang gaji Rp. 500.000 b. Beban gaji Rp. 400.000 Kas Rp. 400.000 c. Kas Rp. 400.000 Beban sewa Rp. 400.000 d. Utang gaji Rp. 400.000 Beban gaji Rp. 400.000 e. Utang gaji Rp. 400.000 Kas Rp. 400.000 24. Diketahui sampai 31 Desember 2002 bunga yang masih harus diterima sebesar Rp. 500.000. Maka jurnal pembalik yang benar adalah …. a. Beban bunga Rp. 500.000 Utang bunga Rp. 500.000 b. Beban bunga Rp. 500.000 Kas Rp. 500.000 c. Kas Rp. 500.000 Beban bunga Rp. 500.000 d. Piutang bunga Rp. 500.000 Pendapatan bunga Rp. 500.000 e. Pendapatan bunga Rp. 500.000 Piutang bunga Rp. 500.000 25. Terdapat beban sewa dalam dijurnal penyesuaian sebesar Rp. 2.000.000 di sebelah kredit, maka jurnal pembaliknya adalah …. a. Beban sewa Rp. 2.000.000 Sewa dibayar dimuka Rp. 2.000.000 b. Beban sewa Rp. 2.000.000 Utang sewa Rp. 2.000.000 c. Beban sewa Rp. 2.000.000 Kas Rp. 2.000.000 d. Sewa dibayar dimuka Rp. 2.000.000 Kas Rp. 2.000.000 e. Sewa dibayar dimuka Rp. 2.000.000 Beban sewa Rp. 2.000.000
26. Terdapat pendapatan sewa dalam dijurnal penyesuaian sebesar Rp. 3.000.000 di sebelah debit, maka jurnal pembaliknya adalah …. a. Pendapatan sewa Rp. 3.000.000 Sewa diterima dimuka Rp. 3.000.000 b. pendapatan sewa Rp. 3.000.000 Utang sewa Rp. 3.000.000 c. Pendapatan sewa Rp. 3.000.000 Kas Rp. 3.000.000 d. Sewa diterima dimuka Rp. 3.000.000 Kas Rp. 3.000.000 e. Sewa diterima dimuka Rp. 3.000.000 Pendapatan sewa Rp. 3.000.000 27. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2005 Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit 31 Des Beban Lain-lain Rp. 1.000.000 2005 Beban yang masih harus dibayar Rp. 1.000.000 Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah …. a. Beban yang masih harus dibayar Rp. 1.000.000 Beban lain-lain Rp. 1.000.000 b. Beban yang masih harus dibayar Rp. 1.000.000 Kas Rp. 1.000.000 c. Beban lain-lain Rp. 1.000.000 Kas Rp. 1.000.000 d. Kas Rp. 1.000.000 Beban lain-lain Rp. 1.000.000 e. Kas Rp. 1.000.000 Beban yang masih harus dibayar Rp. 1.000.000 28. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2006 Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit 31 Des Asuransi dibayar dimuka Rp. 500.000 2006 Beban asuransi Rp. 500.000 Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah …. a. Asuransi dibayar dimuka Rp. 500.000 Beban Asuransi Rp. 500.000 b. Asuransi dibayar dimuka Rp. 500.000 Kas Rp. 500.000 c. Beban Asuransi Rp. 500.000 Kas Rp. 900.000 d. Beban Asuransi Rp. 500.000 Asuransi dibayar dimuka Rp. 500.000 e. Kas Rp. 500.000 Asuransi dibayar dimuka Rp. 500.000
29. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2008 Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit 31 Des Pendapatan Sewa Rp. 2.000.000 2008 Sewa diterima dimuka Rp. 2.000.000 Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah …. a. Pendapatan Sewa Rp. 2.000.000 Sewa diterima dimuka Rp. 2.000.000 b. Pendapatan Sewa Rp. 2.000.000 Sewa yang masih harus diterima Rp. 2000.000 c. Pendapatan Sewa Rp. 2.000.000 Kas Rp. 2.000.000 d. Sewa diterima dimuka Pendapatan Sewa e. Sewa yang masih harus diterima Pendapatan Sewa
Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000
30. Diketahui sampai 31 Desember 2008 gaji yang masih harus dibayar sebesar Rp. 100.000. Maka jurnal pembalik yang benar adalah …. a. Beban gaji Rp. 100.000 Utang gaji Rp. 100.000 b. Beban gaji Rp. 100.000 Kas Rp. 100.000 c. Kas Rp. 100.000 Beban sewa Rp. 100.000 d. Utang gaji Rp. 100.000 Beban gaji Rp. 100.000 e. Utang gaji Rp. 100.000 Kas Rp. 100.000
LAMPIRAN 10 Kunci Jawaban Uji Coba Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus II
1. A 2. A 3. B 4. E 5. E 6. B 7. A 8. B 9. B 10. C
11. B 12. C 13. D 14. E 15. A 16. A 17. D 18. B 19. D 20. A
21. C 22. B 23. D 24. D 25. A 26. E 27. A 28. D 29. D 30. D
A. Analisis Kualitatif (Teoretik) Soal Siklus 1 Keterangan Isi/Materi
Kriteria Penilaian
Nilai 1 2 3 4
5
Soal sesuai dengan indikator Pilihan jawaban dan logis Hanya ada satu kunci jawaban yang paling tepat Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah kunci jawaban Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda
Konstruksi
Gambar/grafik/diagram/tabel dan sejenisnya jelas dan berfungsi Panjang pilihan jawaban relatif sama Pilihan jawaban tidak mengguanakan pernyataan yang berbunyi “semua jawaban di atas salah” , “a, b, dan c salah”, dan sejenisnya. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologis. Butir soal tidak bergantung pada jawaban sebelumnya.
Bahasa
Keterangan
Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia Menggunakan bahasa yang komunikatif Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang sama 1= Sangat tidak baik 2= Tidak baik 3= Cukup 4= Baik 5= Sangat baik
Mengetahui,
Drs. Maryanto NIP.
A. Analisis Kualitatif (Teoretik) Soal Siklus 2 Keterangan Isi/Materi
Kriteria Penilaian
Nilai 1 2 3 4
5
Soal sesuai dengan indikator Pilihan jawaban dan logis Hanya ada satu kunci jawaban yang paling tepat Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah kunci jawaban Pokok soal bebas dari pernyataan yang bersifat negatif ganda
Konstruksi
Gambar/grafik/diagram/tabel dan sejenisnya jelas dan berfungsi Panjang pilihan jawaban relatif sama Pilihan jawaban tidak mengguanakan pernyataan yang berbunyi “semua jawaban di atas salah” , “a, b, dan c salah”, dan sejenisnya. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologis. Butir soal tidak bergantung pada jawaban sebelumnya.
Bahasa
Keterangan
Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia Menggunakan bahasa yang komunikatif Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang sama 1= Sangat tidak baik 2= Tidak baik 3= Cukup 4= Baik 5= Sangat baik
Mengetahui,
Drs. Maryanto NIP.
LAMPIRAN 11
TABEL HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR AKUNTANSI SIKLUS 2 No
Nama
Skor
Butir Soal 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1 Devita
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
25
2 Siti Masitoh
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
26
3 Annisa Fitri
0
1
0
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
15
4 Riris K
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
22
5 Said
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
20
6 Hana Fauziah
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
10
7 Imam Ali
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
8
8 Dita L
1
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
10
9 Lilis
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
25
10 Siti Rohilah
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
18
11 Dini
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
27
12 Afaf
0
0
1
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
11
13 Ambiatul
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
28
14 Wizdan
1
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
0
12
15 Dewi
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
1
1
1
16
16 Ummu
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
21
17 Lutfiani
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
18
18 Ahmad Sidqi
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
0
0
1
0
0
1
1
1
0
0
1
18
19 Herlina
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
0
18
20 Aulia S F
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
18
21 Nova
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
1
1
0
1
16
22 Astrid
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
20
23 Tanzi
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
20
24 Thasya
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
17
25 Kemas
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
22
26 Kartika
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
10
27 M. Iqbal
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
0
21
28 Hafi
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
20
29 Aditya M
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
18
30 Vini Risma
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
19
1 B
20
18
19
18
20
21
20
21
19
21
13
15
19
15
18
21
19
14
17
18
20
20
19
18
19
17
17
22
15
16
549
2 S
10
12
11
12
10
9
10
9
11
9
17
15
11
15
12
9
11
16
13
12
10
10
11
12
11
13
13
8
15
14
3 p
0.67
0.60
0.63
0.60
0.67
0.70
0.67
0.70
0.63
0.70
0.43
0.50
0.63
0.50
0.60
0.70
0.63
0.47
0.57
0.60
0.67
0.67
0.63
0.60
0.63
0.57
0.57
0.73
0.50
0.53
4 q
0.33
0.40
0.37
0.40
0.33
0.30
0.33
0.30
0.37
0.30
0.57
0.50
0.37
0.50
0.40
0.30
0.37
0.53
0.43
0.40
0.33
0.33
0.37
0.40
0.37
0.43
0.43
0.27
0.50
0.47
5 p/q
2.00
1.50
1.73
1.50
2.00
2.33
2.00
2.33
1.73
2.33
0.76
1.00
1.73
1.00
1.50
2.33
1.73
0.88
1.31
1.50
2.00
2.00
1.73
1.50
1.73
1.31
1.31
2.75
1.00
1.14
JUMLAH
6 p/q
1.41
1.22
1.32
1.22
1.41
1.53
1.41
1.53
1.32
1.53
0.87
1.00
1.32
1.00
1.22
1.53
1.32
0.94
1.14
1.22
1.41
1.41
1.32
1.22
1.32
1.14
1.14
1.66
1.00
1.07
7 Xi
20.30
20.11
19.84
18.67
20.05
19.52
18.40
19.38
19.37
19.00
21.00
20.27
20.32
20.47
17.83
19.48
19.42
19.64
21.12
20.78
19.85
18.60
20.11
20.28
20.37
19.24
21.06
19.77
20.00
19.56
8 Xt 9 rbis 10 rtab 11 Keterangan 12 SD
18.60
18.60
18.60
18.60
18.60
18.60
18.60
18.60
18.60
18.60
18.60
18.60
18.60
18.60
18.60
18.60
18.60
18.60
18.60
18.60
18.60
18.60
18.60
18.60
18.60
18.60
18.60
18.60
18.60
18.60
0.457
0.352
0.311
0.016
0.390
0.268
-0.054
0.227
0.192
0.116
0.398
0.317
0.429
0.355
-0.179
0.254
0.205
0.186
0.548
0.507
0.336
0.000
0.376
0.391
0.442
0.138
0.535
0.370
0.266
0.195
0.305
0.305
0.305
0.305
0.305
0.305
0.305
0.305
0.305
0.305
0.305
0.305
0.305
0.305
0.305
0.305
0.305
0.305
0.305
0.305 Valid
5.26
0.305 Valid
0.305 Valid
Invalid Valid
Invalid Invalid Invalid Invalid Invalid Valid
0.305 Valid
0.305 Valid
0.305 Valid
Invalid Invalid Invalid Invalid Valid
0.305 Valid
0.305 Valid
Invalid Valid
0.305 Valid
0.305 Valid
Invalid Valid
0.305 Valid
Invalid Invalid
LAMPIRAN 12
TABEL HASIL UJI RELIABILITAS INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR AKUNTANSI SIKLUS 2 No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Devita Siti Masitoh Annisa Fitri Riris K Said Hana Fauziah Imam Ali Dita L Lilis Siti Rohilah Dini Afaf Ambiatul Wizdan Dewi Ummu Lutfiani Ahmad Sidqi Herlina Aulia S F Nova Astrid Tanzi Thasya Kemas Kartika M. Iqbal Hafi Aditya M Vini Risma
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
B S p q pq Spq Mean SD SD2 r
Butir Soal 1
2
3
4
5
6
7
8
1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1
1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0
1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1
1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1
1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0
0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0
1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1
20 10 0.67 0.33 0.22
18 12 0.60 0.40 0.24
19 11 0.63 0.37 0.23
20 10 0.67 0.33 0.22
13 17 0.43 0.57 0.25
15 15 0.50 0.50 0.25
19 11 0.63 0.37 0.23
9
1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0
10
11
12
13
14
15
Skor
16
1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0
1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0
1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0
1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1
1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1
14 14 6 15 10 5 2 3 16 12 14 3 15 10 6 12 11 7 9 11 6 12 8 10 12 4 10 11 10 9
18 12 0.60 0.40 0.24
20 10 0.67 0.33 0.22
19 11 0.63 0.37 0.23
18 12 0.60 0.40 0.24
19 11 0.63 0.37 0.23
17 13 0.57 0.43 0.25
22 8 0.73 0.27 0.20
15 15 0.50 0.50 0.25
287
JUMLAH
9.57 3.87
14.944 0.749
15 15 0.50 0.50 0.25 3.75
LAMPIRAN 13 TINGKAT KESUKARAN INSTRUMEN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SIKLUS 2 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
B 20 18 19 18 20 21 20 21 19 21 13 15 19 15 18 21 19 14 17 18 20 20 19 18 19 17 17 22 15 16
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Tingkat Kesukaran (P) 0.67 0.60 0.63 0.60 0.67 0.70 0.67 0.70 0.63 0.70 0.43 0.50 0.63 0.50 0.60 0.70 0.63 0.47 0.57 0.60 0.67 0.67 0.63 0.60 0.63 0.57 0.57 0.73 0.50 0.53
Kategori Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang
LAMPIRAN 14
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Madrasah Aliyah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi
: : : :
MAN 11 Jakarta Selatan Akuntasi XI/2
Kompetensi Dasar
:
Indikator
:
1. Menjelaskan tujuan buku besar penutup 2. Menjelaskan sumber pencatatan buku besar penutup 3. Menjelaskan komponen neraca saldo penutup
Alokasi Waktu
:
2 x 40 menit
Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa
A. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat: 1. Menjelaskan tujuan buku besar penutup 2. Menjelaskan sumber pencatatan buku besar penutup 3. Menjelaskan komponen neraca saldo penutup B. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan dalam bab ini adalah sebagai berikut: 1) Ceramah bervariasi
4) Pengamatan
2) Diskusi
5) Tanya Jawab
3) Mind Maping
6) Number Heads Together
C. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka No
Kegiatan
1.
Waktu
Pendahuluan a. Melaksanakan Pretest b. Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai c. Apersepsi : Coba siapa yang tahu buku besar penutup dan neraca saldo penutup? d. Motivasi
:
40 Menit 5 Menit
Siswa diminta menyebutkan dan menjelaskan tujuan dan sumber pencatatan buku besar penutup serta
komponen neraca saldo
penutup. Kegiatan Inti 2.
a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan b. Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil yang disesuaikan dengan
25 Menit
jumlah konsep yang akan dipelajari c. Guru memberikan nomor pada setiap siswa dalam kelompok d. Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok e. Memberikan kesempatan kepada tiap-tiap kelompok untuk menemukan jawaban sehingga tiap-tiap kelompok menyatukan kepalanya (heads together) memikirkan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru f.
Guru memanggil nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang telah diterimanya
g. Melakukan langkah nomor empat sampai semua anggota kelompok memberikan jawaban h. Berdasarkan jawaban-jawaban siswa guru mengembangkan diskusi lebih dalam sehingga peserta didik menemukan jawaban yang utuh dari pertanyaan yang diajukan oleh guru.
i. Setelah semuanya mendapat giliran guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
Konfirmasi a. Siswa diminta kembali menjelaskan Siswa diminta menyebutkan dan 3.
menjelaskan tujuan dan sumber pencatatan buku besar penutup serta komponen
9 Menit
komponen neraca saldo penutup.
b. Guru memberi tanggapan, feed back positive (umpan balik yang positif) dan penguantan terhadap argumentasi siswa agar lebih tepat pada sasaran pembahasan materi
c. Guru memberikan informasi terkait materi yang dibahas berdasarkan sumbersumber yang relevan dan berkontribusi lebih. Penutup 4.
dengan membaca do’a dan
a. Guru bersama siswa menutup pembelajaran
1 Menit
Alhamdulillah Soal Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together a. Apa yang dimaksud dengan buku besar penutup? Pemindahbukuan Neraca saldo, Penyesuaian, Penutup b. Apa tujuan dibuatnya buku besar penutup? Mengetahui saldo Harta, Utang dan Modal c. Dari mana sumber pencatatan buku besar penutup? Neraca saldo, Penyesuaian, Penutup d. Bagaimana cara memposting buku besar penutup ke neraca saldo penutup? e. Apa saja komponen neraca saldo penutup? Harta, Utang dan Modal
D. Sumber Dan Media Pembelajaran 1. Habibi, Maskum dan Ahmad Widodo. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Piranti, 2007. 2. Suhadimanto, Amir. Akuntansi Kelas 2 SMA. Jakarta: Yudhistira, 2005. 3. Whiteboard 4. Kartu bernomor struktur E. Penilaian Tampilan Lembar Penilaian Pretest Siswa Jumlah
No
Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
1
……
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
14
Skor
. 2
……
Rumus penghitungan nilai pretest Jumlah nilai = Jumlah jawaban yang benar + 3 x 5 = 20 X 5 = 100 Jumlah nilai >= 70 maka telah mencapai KKM Jumlah nilai < 70 maka belum mencapai KKM
Mengetahui,
Jakarta, 05 Mei 2011
Guru Pamong
Peneliti
Drs. Maryanto
NURHALIMAH
NIP.......................
NIM : 107015000643
LAMPIRAN 15
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Madrasah Aliyah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi
: : : :
MAN 11 Jakarta Selatan Akuntasi XI/2
Kompetensi Dasar
:
Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa
Indikator
:
1.
Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa
2.
Alokasi Waktu
:
Menganalisis posting akun riil dari neraca saldo, jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup ke buku besar penutup Menganalisis posting akun nominal dari neraca saldo, jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup ke buku besar penutup
2 x 40 menit
A. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat: 1. Menganalisis posting akun riil dari neraca saldo, jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup ke buku besar penutup 2. Menganalisis posting akun nominal dari neraca saldo, jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup ke buku besar penutup B. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan dalam bab ini adalah sebagai berikut: 1) Ceramah bervariasi
4) Pengamatan
2) Diskusi
5) Tanya Jawab
3) Mind Maping
6) Number Heads Together
C. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka No 1.
Kegiatan
Waktu
Pendahuluan a.
Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
5 Menit
b. Apersepsi : Coba siapa yang tahu cara memposting akun riil dan akun nominal dari neraca sisa, jurnal penyesuaian, jurnal penutup ke buku besar penutup? c.
Motivasi
:
Siswa diminta menyebutkan dan menjelaskan bagaimana memposting akun riil dan akun nominal dari neraca sisa, jurnal penyesuaian, jurnal penutup ke buku besar penutup
2.
Kegiatan Inti a.
Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
b. Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil yang disesuaikan
45 Menit
dengan jumlah konsep yang akan dipelajari c.
Guru memberikan nomor pada setiap siswa dalam kelompok
d. Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok e.
Memberikan kesempatan kepada tiap-tiap kelompok untuk menemukan jawaban
sehingga tiap-tiap kelompok menyatukan kepalanya (heads
together) memikirkan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru f.
Guru memanggil nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok
untuk
memberikan jawaban atas pertanyaan yang telah diterimanya g.
lakukan langkah nomor empat sampai semua anggota kelompok memberikan jewaban
h. Berdasarkan jawaban-jawaban siswa guru mengembangkan diskusi lebih dalam sehingga peserta didik menemukan jawaban yang utuh dari pertanyaan yang diajukan oleh guru. i.
Setelah semuanya mendapat giliran guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
3.
Konfirmasi a. Siswa diminta kembali menjelaskan proses pengikhtisaran buku besar
4 Menit
penutup dan neraca saldo penutup
b. Guru memberi tanggapan, feed back positive (umpan balik yang positif) dan penguantan terhadap argumentasi siswa agar lebih tepat pada sasaran pembahasan materi
c. Guru memberikan informasi terkait materi yang dibahas berdasarkan sumbersumber yang relevan dan berkontribusi lebih. 4.
Penutup a. Guru bersama siswa menutup pembelajaran
dengan membaca do’a dan
1 Menit
Alhamdulillah
Tugas Mandiri Terstruktur No. 1.
Kegiatan
Waktu
Pendahuluan a. Siswa diminta untuk membuka buku latihannya dan mempersiapkan alat
1 Menit
tulisnya b. Guru membagikan soal latihan Kegiatan Inti 2.
Siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan tersebut
3.
Penutup a. Guru memerintahkan pada siswa untuk mengumpulkan jawaban
23 Menit
1 Menit
b. Guru dan siswa bersama-sama menutup pembelajaran dengan membaca Alhamdulillah
Mandiri Tidak Terstruktur Mengerjakan soal-soal dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) B. Sumber Dan Media Pembelajaran 1. Habibi, Maskum dan Ahmad Widodo. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Piranti, 2007. 2. Suhadimanto, Amir. Akuntansi Kelas 2 SMA. Jakarta: Yudhistira, 2005. 3. Whiteboard 4. Kartu bernomor struktur
C. Penilaian Tes Lisan
: Tanya Jawab
Tes Tulisan
: Mengerjakan tes terstruktur dan lembar kerja siswa
Mengetahui,
Jakarta, 06 Mei 2011
Guru Pamong
Peneliti
Drs. Maryanto
NURHALIMAH
NIP.......................
NIM 107015000643
LAMPIRAN 16
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Madrasah Aliyah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi
: : : :
MAN 11 Jakarta Selatan Akuntasi XI/2
Kompetensi Dasar
:
Indikator
:
1. Menganalisis posting akun riil dari buku besar penutup ke neraca saldo penutup 2. Menganalisis posting akun nominal dari buku besar penutup ke neraca saldo penutup
Alokasi Waktu
:
2 x 40 menit
Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa
A. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat: 1. Menganalisis posting akun riil dari neraca saldo, jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup ke buku besar penutup 2. Menganalisis posting akun nominal dari neraca saldo, jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup ke buku besar penutup B. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan dalam bab ini adalah sebagai berikut: 1) Ceramah bervariasi
4) Pengamatan
2) Diskusi
5) Tanya Jawab
3) Mind Maping
6) Number Heads Together
C. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka No 1.
Kegiatan
Waktu
Pendahuluan a.
Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
b.
Apersepsi : Coba siapa yang tahu cara memposting akun riil dan akun
5 Menit
nominal dari buku besar penutup ke neraca saldo penutup? c.
Motivasi
:
Siswa diminta menyebutkan dan menjelaskan bagaimana
memposting akun riil dan akun nominal dari buku besar penutup ke neraca saldo penutup. 2.
Kegiatan Inti a.
Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
b.
Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil yang disesuaikan
45 Menit
dengan jumlah konsep yang akan dipelajari c.
Guru memberikan nomor pada setiap siswa dalam kelompok
d.
Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok
e.
Memberikan kesempatan kepada tiap-tiap kelompok untuk menemukan jawaban
sehingga tiap-tiap kelompok menyatukan kepalanya (heads
together) memikirkan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru f. Guru memanggil nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang telah diterimanya g.
lakukan langkah nomor empat sampai semua anggota kelompok memberikan jewaban
h.
Berdasarkan jawaban-jawaban siswa guru mengembangkan diskusi lebih dalam sehingga peserta didik menemukan jawaban yang utuh dari pertanyaan yang diajukan oleh guru.
i.
Setelah semuanya mendapat giliran guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
3.
Konfirmasi a. Siswa diminta kembali menjelaskan proses pengikhtisaran buku besar penutup dan neraca saldo penutup
4 Menit
b. Guru memberi tanggapan, feed back positive (umpan balik yang positif) dan penguantan terhadap argumentasi siswa agar lebih tepat pada sasaran pembahasan materi c. Guru memberikan informasi terkait materi yang dibahas berdasarkan sumbersumber yang relevan dan berkontribusi lebih. 4.
1 Menit
Penutup a. Guru bersama siswa menutup pembelajaran
dengan membaca do’a dan
Alhamdulillah
Tugas Mandiri Terstruktur No. 1.
Kegiatan
Waktu
Pendahuluan a. Siswa diminta untuk membuka buku latihannya dan mempersiapkan alat
1 Menit
tulisnya b. Guru membagikan soal latihan Kegiatan Inti 2.
Siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan tersebut
3.
Penutup a. Guru memerintahkan pada siswa untuk mengumpulkan jawaban
23 Menit
1 Menit
b. Guru dan siswa bersama-sama menutup pembelajaran dengan membaca Alhamdulillah
Mandiri Tidak Terstruktur Mengerjakan soal-soal dalam Lembar Kerja Siswa (LKS)
B. Sumber Dan Media Pembelajaran 1. Habibi, Maskum dan Ahmad Widodo. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Piranti, 2007. 2. Suhadimanto, Amir. Akuntansi Kelas 2 SMA. Jakarta: Yudhistira, 2005. 3. Whiteboard 4. Kartu bernomor struktur
C. Penilaian Tes Lisan
: Tanya Jawab
Tes Tulisan
: Mengerjakan tes terstruktur dan lembar kerja siswa
Mengetahui,
Jakarta, 12 Mei 2011
Guru Pamong
Peneliti
Drs. Maryanto
NURHALIMAH
NIP.......................
NIM 107015000643
LAMPIRAN 17
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Madrasah Aliyah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi
: : : :
MAN 11 Jakarta Selatan Akuntasi XI/2
Kompetensi Dasar
:
Indikator
:
1. 2. 3. 4.
Alokasi Waktu
:
2x 40 menit
Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa Menjelaskan pengertian jurnal pembalik Menjelaskan fungsi jurnal pembalik Menjelaskan sumber pencatatan jurnal pembalik Menjelaskan transaksi yang memerlukan jurnal pembalik
A. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat: 1. 2. 3. 4.
Menjelaskan pengertian jurnal pembalik Menjelaskan fungsi jurnal pembalik Menjelaskan sumber pencatatan jurnal pembalik Menjelaskan transaksi yang memerlukan jurnal pembalik
B. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan dalam bab ini adalah sebagai berikut: 1) Ceramah bervariasi
4) Pengamatan
2) Diskusi
5) Tanya Jawab
3) Mind Maping
6) Number Heads Together
C. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka No 1.
Kegiatan
Waktu
Pendahuluan a.
Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
b.
Apersepsi : Coba siapa yang tahu jurnal pembalik?
c.
Motivasi
:
5 Menit
Siswa diminta menyebutkan dan menjelaskan pengertian,
fungsi, sumber pencatatan, dan transaksi yang memerlukan jurnal pembalik. 2.
Kegiatan Inti a.
Guru dan siswa melakukan brainstorming (bernyanyi konsentrasi)
b.
Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
c.
Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil yang disesuaikan
45 Menit
dengan jumlah konsep yang akan dipelajari d.
Guru memberikan nomor pada setiap siswa dalam kelompok
e.
Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok
f.
Memberikan kesempatan kepada tiap-tiap kelompok untuk menemukan jawaban
sehingga tiap-tiap kelompok menyatukan kepalanya (heads
together) memikirkan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru g.
Guru memanggil nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok
untuk
memberikan jawaban atas pertanyaan yang telah diterimanya h.
lakukan langkah nomor empat sampai semua anggota kelompok memberikan jewaban
i.
Berdasarkan jawaban-jawaban siswa guru mengembangkan diskusi lebih dalam sehingga peserta didik menemukan jawaban yang utuh dari pertanyaan yang diajukan oleh guru.
j.
Setelah semuanya mendapat giliran guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
3.
Konfirmasi a. Siswa diminta kembali menjelaskan pengertian, fungsi, sumber pencatatan, dan transaksi yang memerlukan jurnal pembalik.
b. Guru memberi tanggapan, feed back positive (umpan balik yang positif) dan
4 Menit
penguantan terhadap argumentasi siswa agar lebih tepat pada sasaran pembahasan materi
c. Guru memberikan informasi terkait materi yang dibahas berdasarkan sumber-sumber yang relevan dan berkontribusi lebih. 4.
Penutup a. Guru bersama siswa menutup pembelajaran
dengan membaca do’a dan 1 Menit
Alhamdulillah
Tugas Mandiri Terstruktur No. 1.
Kegiatan
Waktu
Pendahuluan a. Siswa diminta untuk membuka buku latihannya dan mempersiapkan alat
1 Menit
tulisnya b. Guru membagikan soal latihan Kegiatan Inti 2.
Siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan tersebut
3.
Penutup
23 Menit
a. Guru memerintahkan pada siswa untuk mengumpulkan jawaban b. Guru dan siswa bersama-sama menutup pembelajaran dengan membaca Alhamdulillah
Soal TMT dan Numbered Heads Together a. Apa yang dimaksud dengan junal pembalik? b. Apa fungsi dari jurnal pembalik? c. Dari manakah sumber pencatatan jurnal pembalik? d. Sebutkan transaksi-transaksi yang membutuhkan jurnal pembalik?
1 Menit
Jawaban TMT a. Jurnal pembalik adalah jurnal yang dibuat untuk membalik jurnal penyesuaian tertentu yang dibuat pada periode sebelumnya agar pencatatan berikutnya dilakukan dengan mudah serta mencegah kekeliruan dalam menjurnal pada saat jatuh tempo b. Menghindari pembebanan dua kali perhitungan atau pendapatan yang tidak tepat c. Sumber pencatatan jurnal pembalik adalah dari jurnal penyesuaian d. Transaksi-transaksi yang membutuhkan jurnal pembalik adalah utang beban, piutang pendapatan, beban dibayar di muka dan pendapatan diterima di muka
B. Sumber Dan Media Pembelajaran 1. Habibi, Maskum dan Ahmad Widodo. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Piranti, 2007. 2. Suhadimanto, Amir. Akuntansi Kelas 2 SMA. Jakarta: Yudhistira, 2005. 3. Whiteboard 4. Kartu bernomor struktur
C. Penilaian Tes Lisan
: Tanya Jawab
Tes Tulisan
: Mengerjakan tes terstruktur
Mengetahui,
Jakarta, 19 Mei 2011
Guru Pamong
Peneliti
Drs. Maryanto
NURHALIMAH
NIP.......................
NIM 107015000643
LAMPIRAN 18
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Madrasah Aliyah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi
: : : :
MAN 11 Jakarta Selatan Akuntasi XI/2
Kompetensi Dasar
:
Indikator
:
1. 2. 3. 4.
Alokasi Waktu
:
2x 40 menit
Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa Menjelaskan jurnal pembalik akun utang beban Menjelaskan jurnal pembalik akun piutang pendapatan Menjelaskan jurnal pembalik akun beban dibayar di muka Menjelaskan jurnal pembalik akun pendapatan diterima di muka
A. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa dapat: 1. 2. 3. 4.
Menjelaskan jurnal pembalik akun utang beban Menjelaskan jurnal pembalik akun piutang pendapatan Menjelaskan jurnal pembalik akun beban dibayar di muka Menjelaskan jurnal pembalik akun pendapatan diterima di muka
B. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan dalam bab ini adalah sebagai berikut: 1) Ceramah bervariasi
4) Pengamatan
2) Diskusi
5) Tanya Jawab
3) Mind Maping
6) Number Heads Together
C. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka No 1.
Kegiatan
Waktu
Pendahuluan a.
Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
b.
Apersepsi
5 Menit
: Coba siapa yang tahu aku apa saja yang memerlukan jurnal
pembalik? c.
Motivasi
: Siswa diminta menyebutkan dan menjelaskan proses pembuatan
jurnal pembalik. 2.
Kegiatan Inti
45 Menit
a.
Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
b.
Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil yang disesuaikan dengan jumlah konsep yang akan dipelajari
c.
Guru memberikan nomor pada setiap siswa dalam kelompok
d.
Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok
e.
Memberikan kesempatan kepada tiap-tiap kelompok untuk menemukan jawaban
sehingga tiap-tiap kelompok menyatukan kepalanya (heads
together) memikirkan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru f.
Guru memanggil nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok
untuk
memberikan jawaban atas pertanyaan yang telah diterimanya g.
lakukan langkah nomor empat sampai semua anggota kelompok memberikan jewaban
h.
Berdasarkan jawaban-jawaban siswa guru mengembangkan diskusi lebih dalam sehingga peserta didik menemukan jawaban yang utuh dari pertanyaan yang diajukan oleh guru.
i.
Setelah semuanya mendapat giliran guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
3.
Konfirmasi a. Siswa diminta kembali menjelaskan proses pembuatan jurnal pembalik akun utang beban, piutang pendapatan, beban dibayar di muka dan pendapatan diterima di muka.
4 Menit
b. Guru memberi tanggapan, feed back positive (umpan balik yang positif) dan penguantan terhadap argumentasi siswa agar lebih tepat pada sasaran pembahasan materi
c. Guru memberikan informasi terkait materi yang dibahas berdasarkan sumber-sumber yang relevan dan berkontribusi lebih. 1 Menit
Penutup 4.
a. Guru bersama siswa menutup pembelajaran
dengan membaca do’a dan
Alhamdulillah
Tugas Mandiri Terstruktur No. 1.
Kegiatan
Waktu
Pendahuluan a. Siswa diminta untuk membuka buku latihannya dan mempersiapkan alat
1 Menit
tulisnya b. Guru membagikan soal latihan Kegiatan Inti 2.
Siswa diminta untuk mengerjakan soal latihan tersebut
3.
Penutup
23 Menit
a. Guru memerintahkan pada siswa untuk mengumpulkan jawaban b. Guru dan siswa bersama-sama menutup pembelajaran dengan membaca
1 Menit
Alhamdulillah
Soal TMT 1. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2003 Tanggal 31 Des 2003
Nama Akun Beban Lain-lain Beban yang masih harus dibayar
Ref Debit Rp. 4.500.000
Kredit Rp. 4.500.000
Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah …. a. Beban yang masih harus dibayar Rp. 4.500.000 Beban lain-lain Rp. 4.500.000 b. Beban yang masih harus dibayar Rp. 5.400.000 Beban lain-lain Rp. 5.400.000
c. Beban yang masih harus dibayar Rp. 5.000.000 Beban lain-lain Rp. 5.000.000 d. Beban lain-lain Rp. 4.500.000 Beban yang masih harus dibayar Rp. 4.500.000 e. Beban lain-lain Rp. 5.400.000 Beban yang masih harus dibayar Rp. 5.400.000 2. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2004 Tanggal 31 Des 2004
Nama Akun Asuransi dibayar dimuka Beban asuransi
Ref
Debit Rp. 900.000
Rp. 900.000
Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah …. a. Beban Asuransi Rp. 800.000 Asuransi dibayar dimuka b. Beban Asuransi Rp. 900.000 Asuransi dibayar dimuka c. Beban Asuransi Rp. 1.000.000 Asuransi dibayar dimuka d. Asuransi dibayar dimuka Rp. 800.000 Beban Asuransi e. Asuransi dibayar dimuka Beban Asuransi
Kredit
Rp. 800.000 Rp. 900.000 Rp. 1.000.000 Rp. 800.000
Rp. 900.000 Rp. 900.000
3. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2005 Tanggal 31 Des 2005
Nama Akun Sewa yang masih harus diterima Pendapatan sewa
Ref
Debit Rp. 400.000
Kredit Rp. 400.000
Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah …. a. Pendapatan Sewa Rp. 300.000 Sewa yang masih harus diterima b. Pendapatan Sewa Rp. 400.000 Sewa yang masih harus diterima c. Pendapatan Sewa Rp. 500.000 Sewa yang masih harus diterima d. Sewa yang masih harus diterima Rp. 600.000 Pendapatan Sewa e. Sewa yang masih harus diterima Rp. 700.000 Pendapatan Sewa
Rp. 300.000 Rp. 400.000 Rp. 500.000 Rp. 600.000 Rp. 700.000
4. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2006 Tanggal 31 Des 2006
Nama Akun Pendapatan Sewa Sewa yang masih harus diterima
Ref
Debit Rp. 1.600.000
Kredit Rp. 1.600.000
Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah …. a. Pendapatan Sewa Rp. 1.000.000 Sewa yang masih harus diterima Rp. 1.000.000 b. Pendapatan Sewa Rp. 1.500.000 Sewa yang masih harus diterima Rp. 1.500.000 c. Pendapatan Sewa Rp. 2.000.000 Sewa yang masih harus diterima Rp. 2.000.000 d. Sewa yang masih harus diterima Rp. 1. 600.000 Pendapatan Sewa Rp. 1. 600.000 e. Sewa yang masih harus diterima Rp. 1. 700.000 Pendapatan Sewa Rp. 1. 700.000 B. Sumber Dan Media Pembelajaran 1. Habibi, Maskum dan Ahmad Widodo. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Piranti, 2007. 2. Suhadimanto, Amir. Akuntansi Kelas 2 SMA. Jakarta: Yudhistira, 2005. 3. Whiteboard 4. Kartu bernomor struktur
C. Penilaian Tes Lisan
: Tanya Jawab
Tes Tulisan
: Mengerjakan tes terstruktur
Mengetahui,
Jakarta, 20 Mei 2011
Guru Pamong
Peneliti
Drs. Maryanto
NURHALIMAH
NIP.......................
NIM 107015000643
LAMPIRAN 19
Materi Pembelajaran Siklus I 1. Buku Besar Penutup Pemindahbukuan (posting) jurnal penyesuaian dan jurnal penutup ke buku besar penutup prosesnya sama sebagaimana proses pemindahbukuan (posting) jurnal umum ke buku besar biasa, yaitu tiap jumlah debit pada jurnal penyesuaian atau jurnal penutup dipindahkan ke sisi sebelah debit akun buku besar penutup yang bersangkutan dan tiap jumlah kredit pada jurnal penyesuaian atau jurnal penutup dipindahkan ke sisi sebelah kredit akun buku besar penutup yang bersangkutan. Buku besar penutup dilakukan setiap akhir periode akuntansi.
BENGKEL LIBERIUS JAKARTA BUKU BESAR PENUTUP PERIODE 31 DESEMBER 2003 Kas = 101 Tanggal 2003 Des
Keterangan
Ref
31 Neraca sisa
Debit
Kredit
(dalam ribuan rupiah) Saldo Debit Kredit 1226500
Kredit
(dalam ribuan rupiah) Saldo Debit Kredit 1500000
1226500
Piutang usaha= 102 Tanggal 2003 Des
Keterangan
Ref
31 Neraca sisa
Debit 1500000
Perlengkapan bengkel= 103 Tanggal 2003 Des
Keterangan
Ref
31 Neraca sisa Penyesuaian
Debit
Kredit
800000 375000
Perlengkapan kantor= 104 Tanggal 2003 Des
Keterangan 31 Neraca sisa Penyesuaian
Ref
Debit
Kredit
305000 120000
(dalam ribuan rupiah) Saldo Debit Kredit 800000 425000 (dalam ribuan rupiah) Saldo Debit Kredit 305000 185000
Peralatan bengkel= 121 Tanggal 2003 Des
Keterangan
Ref
31 Neraca sisa
Debit
Kredit
(dalam ribuan rupiah) Saldo Debit Kredit 600000
Kredit
(dalam ribuan rupiah) Saldo Debit Kredit 400000
600000
Peralatan kantor= 122 Tanggal 2003 Des
Keterangan
Ref
31 Neraca sisa
Debit 400000
Gedung bengkel= 123 Tanggal
(dalam ribuan rupiah) Keterangan
Ref
Debit
Saldo
Kredit Debit
2003 Des
31 Neraca sisa
7500000
7500000
Utang usaha= 201 Tanggal 2003 Des
Keterangan
Ref
Debit
31 Neraca sisa
Kredit 50000
Modal Liberius= 301 Tanggal 2003 Des
Keterangan
Ref
31 Neraca sisa Jurnal Penutup (Laba) Jurnal penutup (Prive)
Debit
Kredit
1710625 350000
Prive= 302 Tanggal 2003 Des
Keterangan
Ref
31 Neraca sisa Penyesuaian
Debit
Kredit
350000 350000
Pendapatan bengkel= 401 Tanggal 2003 Des
Keterangan 31 Neraca sisa Penyesuaian
Ref
Debit
Kredit
Kredit
3355000 3355000
(dalam ribuan rupiah) Saldo Debit Kredit 50000 (dalam ribuan rupiah) Saldo Debit Kredit 10000000 11710625 11360625 (dalam ribuan rupiah) Saldo Debit Kredit 350000 0 (dalam ribuan rupiah) Saldo Debit Kredit 3355000 0
Beban gaji dan upah= 501 Tanggal 2003 Des
Keterangan
Ref
31 Neraca sisa Penyesuaian
Debit
Kredit
386000 386000
Beban pemeliharaan= 502 Tanggal 2003 Des
Keterangan
Ref
31 Neraca sisa Penyesuaian
Debit
Kredit
112500 112500
Beban penerangan Tanggal 2003 Des
Keterangan
Ref
31 Neraca sisa Penyesuaian
Debit
Kredit
35000 35000
Beban umum/lain-lain= 504 Tanggal 2003 Des
Keterangan
Ref
31 Neraca sisa Penyesuaian
Debit
Kredit
190000 190000
Utang gaji= 202 Tanggal 2003 Des
Keterangan
Ref
Debit
31 jurnal penyesuaian
Kredit 35000
Utang pajak= 203 Tanggal 2003 Des
Keterangan
Ref
Debit
31 jurnal penyesuaian
Kredit 301875
Beban perlengkapan bengkel Tanggal 2003 Des
Keterangan 31 Jurnal pnyesuaian Jurnal penutup
Ref
Debit
Kredit
375000 375000
(dalam ribuan rupiah) Saldo Debit Kredit 386000 0 (dalam ribuan rupiah) Saldo Debit Kredit 112500 0 (dalam ribuan rupiah) Saldo Debit Kredit 35000 0 (dalam ribuan rupiah) Saldo Debit Kredit 190000 0 (dalam ribuan rupiah) Saldo Debit Kredit 35000 (dalam ribuan rupiah) Saldo Debit Kredit 301875 (dalam ribuan rupiah) Saldo Debit Kredit 375000 0
Beban perlengkapan kantor= 506 Tanggal 2003 Des
Keterangan
Ref
31 Jurnal pnyesuaian Jurnal penutup
Debit
Kredit
120000 120000
Beban penyusutan peralatan bengkel Tanggal 2003 Des
Keterangan
Ref
31 Jurnal pnyesuaian Jurnal penutup
Debit
Kredit
9000 9000
Beban penyusutan peralatan kantor Tanggal 2003 Des
Keterangan
Ref
31 Jurnal pnyesuaian Jurnal penutup
Debit
Kredit
5000 5000
Beban penyusutan gedung bengkel Tanggal 2003 Des
Keterangan
Ref
31 Jurnal pnyesuaian Jurnal penutup
Debit
Kredit
75000 75000
Akumulasi penyusutan peralatan bengkel= 121.1 Tanggal 2003 Des
Keterangan
Ref
Debit
31 jurnal penyesuaian
Kredit 9000
Akumulasi penyusutan peralatan kantor= 122.1 Tanggal 2003 Des
Keterangan
Ref
Debit
31 jurnal penyesuaian
Kredit 5000
Akumulasi penyusutan gedung bengkel= 123.1 Tanggal 2003 Des
Keterangan 31 jurnal penyesuaian
Ref
Debit
Kredit 75000
(dalam ribuan rupiah) Saldo Debit Kredit 120000 0 (dalam ribuan rupiah) Saldo Debit Kredit 9000 0 (dalam ribuan rupiah) Saldo Debit Kredit 5000 0 (dalam ribuan rupiah) Saldo Debit Kredit 75000 0 (dalam ribuan rupiah) Saldo Debit Kredit 9000 (dalam ribuan rupiah) Saldo Debit Kredit 5000 (dalam ribuan rupiah) Saldo Debit Kredit 75000
Utang pajak penghasilan= 631 Tanggal 2003 Des
Keterangan
Ref
31 Jurnal penyesuaian Jurnal penutup
Debit
Kredit
301875 301875
Ikhtisar laba rugi= 331 Tanggal 2003 Des
Keterangan 31 Jurnal penutup Jurnal penutup Jurnal penutup
Ref
Debit
Kredit 3355000
1644375 1710625
(dalam ribuan rupiah) Saldo Debit Kredit 301875 0 (dalam ribuan rupiah) Saldo Debit Kredit 3355000 1710625 0
2. Neraca Saldo Penutup Tahap paling akhir dari suatu siklus akuntansi adalah menyusun daftar sisa penutup (post closing trial balance). Tujuan dari penyusunan daftar sisa penutup (post closing trial balance) adalah untuk memastikan bahwa jumlah debit dan kredit dalam keadaan seimbang, hal ini sangat penting dilakukan sebelum aktifitas akuntansi pada periode berikutnya dimulai. Pada daftar sisa penutup (post closing trial balance) hanya terdapat akun-akun yang sifatnya riil, yaitu akun-akun yang terdapat pada neraca seperti harta, utang, dan modal.
BENGKEL LIBERIUS JAKARTA NERACA SALDO PENUTUP PERIODE 31 DESEMBER 2003 No. Akun 101 102 103 104 121 122 123 121.1 122.1 123.1 201 202 203 301
Nama Akun Kas Piutang usaha Perlengkapan bengkel Perlengkapan kantor Peralatan bengkel Peralatan kantor Gedung bengkel Akumulasi penyusutan peralatan kantor Akumulasi penyusutan peralatan bengkel Akumulasi penyusutan gedung bengkel Utang usaha Utang gaji dan upah Utang pajak Modal Liberius TOTAL
Debit 1226500 1500000 425000 185000 600000 400000 7500000
11836500
Kredit
9000 5000 75000 35000 50000 301875 11360625 11836500
LAMPIRAN 20
Materi Pembelajaran Siklus II Jurnal Pembalik Jurnal pembalik (reversing journal entry) artinya jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi untuk membalik jurnal penyesuaian tertentu yang dibuat pada periode sebelumnya. Jurnal pembalik ini dilakukan dengan tujuan agar pencatatan dalam periode berikutnya dapat dilakukan dengan mudah, serta mencegah terjadinya kekeliruan menjurnal pada saat jatuh tempo. Jurnal pembalik dikerjakan pada tanggal 31 Desember tetapi diberikan pada tanggal 02 Januari tahun berikutnya (tanggal 01 Januari hari libur). Perli diingat bahwa tidak semua jurnal penyesuaian dibuatkan jurnal pembalik. Pada dasarnya ada empat jurnal penyesuaian yang memerlukan jurnal pembalik, antara lain sebagai berikut: A. Beban yang masih harus dibayar (accrued expenses) Biro jasa perjalanan Kilat pada akhir bulan Desember 2003 terdapat rekening listrik, air dan telepon yang masih harus dibayar sejumlah Rp. 450.000 1) Ayat jurnal penyesuaian Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit 2003 Des
Beban umum Utang beban
2) Ayat jurnal pembalik Tanggal Nama Akun 2003 Des
Utang beban Beban umum
Rp. 450.000 Rp. 450.000
Ref
Debit
Kredit
Rp. 450.000 Rp. 450.000
B. Beban dibayar di muka (prepaid expenses) Diketahui dalam neraca saldo terdapat akun beban asuransi sebesar Rp. 1.200.000 untuk masa 1 tahun tertanggal 01 Oktober 2001. 1) Ayat jurnal penyesuaian Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit 2001 Des
Asuransi dibayar dimuka Beban asuransi
Rp. 900.000 Rp. 900.000
2) Ayat jurnal pembalik Tanggal Nama Akun 2001 Des
Ref
Beban asuransi Asuransi dibayar dimuka
Debit
Kredit
Rp. 450.000 Rp. 450.000
C. Pendapatan yang masih harus diterima (accrued revenue) Sebuah perusahaan menyewakan rumahnya untuk kantor kepada perusahaan lain. Sewa diterima di belakang setiap bulan pada tanggal 10 sebesar Rp. 600.000. oleh karena itu, pada bulan Desember perusahaan mempunyai tagihan selama 20 hari yaitu tanggal 21 sampai dengan tanggal 31 Desember sebesar Rp. 400.000. 1) Ayat jurnal penyesuaian Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit 2005 Des
Piutang pendapatan Pendapatan sewa
2) Ayat jurnal pembalik Tanggal Nama Akun 2005 Des
Rp. 400.000 Rp. 400.000
Ref
Pendapatan sewa Piutang pendapatan
Debit
Kredit
Rp. 400.000 Rp. 400.000
D. Pendapatan diterima dimuka (defered revenue) Tuan Kadir menyewakan ruang kantornya pada bulan September 2005 dan ia menerima sewa di muka sebesar Rp. 2.400.000 untuk masa 1 tahun. 1) Ayat jurnal penyesuaian Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit 2005 Des
Pendapatan sewa Sewa diterima di muka
2) Ayat jurnal pembalik Tanggal Nama Akun 2005 Des
Sewa diterima di muka Pendapatan sewa
Rp. 1.600.000 Rp. 1.600.000
Ref
Debit
Kredit
Rp. 1.600.000 Rp. 1.600.000
Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus I No
1.
Standar
Kompetensi
Materi
Kompetensi
Dasar
Pokok
Memahami
Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa
Buku besar
penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa
penutup dan neraca saldo penutup
Indikator Soal
Nomor
Bentuk
soal
Soal
Menjelaskan tujuan buku besar penutup
1
Pilihan
Menjelaskan sumber pencatatan buku besar penutup
2
Menjelaskan komponen netraca saldo penutup
3
Menganalisis posting harta dari neraca saldo, jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup Menganalisis posting modal dari neraca saldo, jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup Menganalisis posting pendapatan dari neraca saldo, jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup Menganalisis posting beban dari neraca saldo, jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup
Ganda Pilihan Ganda Pilihan Ganda
4, 5, 6,
Pilihan
7, 13,
Ganda
16
8, 17
Pilihan Ganda
9, 15,
Pilihan Ganda
10, 11,
Pilihan
12, 14,
Ganda
Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus II No
1.
Standar
Kompetensi
Materi
Kompetensi
Dasar
Pokok
Memahami
Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa
Jurnal
penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa
Pembalik
Indikator Soal
Menjelaskan pengertian jurnal pembalik Menjelaskan fungsi jurnal pembalik
Nomor
Bentuk
soal
Soal
1
Pilihan Ganda
2
Ganda
Menjelaskan sumber pencatatan jurnal pembalik
3
Menjelaskan akun-akun yang memerlukan jurnal pembalik
4
Menganalisis jurnal pembalik akun utang beban
Pilihan
Pilihan Ganda
Pilihan Ganda
7, 12, 15
Pilihan Ganda
Menganalisis jurnal pembalik akun beban dibayar dimuka
5, 8, 11,
Pilihan
14, 16
Ganda
Menganalisis jurnal pembalik akun piutang pendapatan
10, 13
Pilihan
Menganalisis jurnal pembalik akun pendapatan diterima dimuka
Ganda
6, 9
Pilihan Ganda
LAMPIRAN 21
Tes Hasil Belajar Akuntansi Penelitian Tindakan Kelas Siklus 1 (Pre-Test dan Post-Test) Nama : Kelas : Asal Sekolah : Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dengan memberi tanda silang (X) pada a, b, c, d atau e ! 1. Buku besar penutup dibuat dengan tujuan …. a. Mengetahui saldo-saldo akun nominal b. Mengetahui saldo-saldo akun riil c. Menyeimbangkan akun-akun nominal d. Menyeimbangkan akun-akun riil e. Mengetahui saldo-saldo akun nominal dan riil 2. Sumber pencatatan buku besar penutup adalah …. a. Neraca saldo, jurnal penyesuaian dan jurnal penutup b. Jurnal umum, buku besar, dan neraca saldo c. Jurnal umum, jurnal penyesuaia, dan jurbal penutup d. Jurnal umum, jurnal khusus, dan jurnal pembelian e. Jurnal pembelian, jurnal penjualan dan jurnal umum 3. Dalam neraca saldo penutup, akun-akun yang berada di sebelah debit seperti di bawah ini, kecuali …. a. Kas b. modal c. Piutang usaha d. Perlengkapan e. Peralatan 4. Posting kas ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang benar adalah …. a. Kas Tanggal Saldo Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit Des 31
Neraca Sisa
24.900
24.900
b. Kas Tanggal
Saldo Keterangan
Ref
Debit
Kredit Debit
Des
31
Neraca Sisa
24.900
Kredit 24.900
c. Kas Tanggal
Saldo Keterangan
Ref
Debit
Kredit Debit
Des
31
Neraca Sisa
24.900
Kredit
24.900
d. Kas Tanggal
Saldo Keterangan
Ref
Debit
Kredit Debit
Des
31
Neraca Sisa
Kredit
24.900
24.900
e. Kas Tanggal
Saldo Keterangan
Ref
Debit
Kredit Debit
Des
31
Neraca Sisa
24.900
Kredit
25.000
5. Posting piutang pendapatan ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang benar adalah …. a. Piutang Pendapatan Tanggal Saldo Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit Neraca Sisa 600 600 Des 31 Penyesuaian 3000 2400 b. Piutang Pendapatan Tanggal Keterangan
Des
Neraca Sisa 31 Penyesuaian
c. Piutang Pendapatan Tanggal Keterangan
Des
Neraca Sisa 31 Penyesuaian
Debit
Kredit Debit 600 3600
600 3000
Kredit
Saldo Ref
Neraca Sisa 31 Penyesuaian
d. Piutang Pendapatan Tanggal Keterangan
Des
Saldo Ref
Debit
Kredit Debit 600
600 3000
Kredit 3600
Saldo Ref
Debit 600 3000
Kredit Debit 600
Kredit 2400
e. Piutang Pendapatan Tanggal Keterangan
Des
Saldo Ref
Neraca Sisa 31 Penyesuaian
Debit
Kredit Debit 600
600 3000
Kredit 2400
6. Posting perlengkapan bengkel ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang benar adalah …. a. Perlengkapan Bengkel Tanggal Saldo Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit Neraca Sisa 1300 1300 Des 31 Penyesuaian 150 1150 b. Perlengkapan Bengkel Tanggal Keterangan
Des
Neraca Sisa 31 Penyesuaian
c. Perlengkapan Bengkel Tanggal Keterangan
Des
Des
Neraca Sisa 31 Penyesuaian
Kredit Debit 1300 150
Kredit 11450
Saldo Ref
Debit
Kredit
1300 150
Debit 1300 1150
Kredit
Saldo Ref
Neraca Sisa 31 Penyesuaian
e. Perlengkapan Bengkel Tanggal Keterangan
Debit 1300
Neraca Sisa 31 Penyesuaian
d. Perlengkapan Bengkel Tanggal Keterangan
Des
Saldo Ref
Debit
Kredit Debit 1300 1150
1300 150
Kredit
Saldo Ref
Debit 1300 150
Kredit Debit 1300 1150
Kredit
7. Posting Peralatan Bengkel ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang benar adalah …. a. Peralatan Bengkel Tanggal Saldo Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit Des
31
Neraca Sisa
b. Peralatan Bengkel Tanggal Keterangan
2500
2500
Saldo Ref
Debit
Kredit Debit
Des
31
Neraca Sisa
c. Peralatan Bengkel Tanggal Keterangan
2500
2500
Saldo Ref
Debit
Kredit Debit
Des
31
Neraca Sisa
d. Peralatan Bengkel Tanggal Keterangan
2500
31
Saldo Ref
Debit
Neraca Sisa
e. Peralatan Bengkel Tanggal Keterangan
Kredit
2500
31
Neraca Sisa
Kredit
2500
Saldo Ref
Debit
Kredit Debit
Des
Kredit 2500
Debit Des
Kredit
3500
Kredit
3500
8. Posting Modal Tn. Roni ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang benar adalah …. a. Modal Tn. Roni Tanggal Saldo Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit Des
31
Neraca Sisa
30000
30000
b. Modal Tn. Roni Tanggal Keterangan
Saldo Ref
Debit
Kredit Debit
Des
31
Neraca Sisa Penutup penyesuaian
c. Modal Tn. Roni Tanggal Keterangan
Kredit 30000 29000 29650
30000 1000 650
Saldo Ref
Debit
Kredit Debit
Des
31
Neraca Sisa Penutup Penutup
d. Modal Tn. Roni Tanggal Keterangan Des
31
Des
31
30000 1000 650
Saldo Ref
Neraca Sisa Penutup Penutup
e. Modal Tn. Roni Tanggal Keterangan
Kredit 30000 29000 29650
Debit
Kredit 30000
1000 650
Debit 30000 29000 29650
Kredit
Saldo Ref
Neraca Sisa Penutup penyesuaian
Debit
Kredit 30000
1000 650
Debit 30000 29000 29650
Kredit
9. Posting Pendapatan ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang benar adalah …. a. Pendapatan Tanggal Saldo Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit Neraca Sisa 2150 2150 Penyesuaian 3000 5150 Des 31 Penutup 5150 0 b. Pendapatan Tanggal
Saldo Keterangan
Ref
Debit
Kredit Debit
Des
Neraca Sisa Penyesuaian 31 Penutup
2150 3000 5150
Kredit 2150 5150 0
c. Pendapatan Tanggal
Saldo Keterangan
Des
Ref
Neraca Sisa 31 Penyesuaian
Debit
Kredit Debit 2150 850
2150 3000
d. Pendapatan Tanggal
Saldo Keterangan
Ref
Debit
Kredit Debit
Des
Neraca Sisa 31 Penyesuaian
2150 3000
e. Pendapatan Tanggal
Kredit 2150 850
Saldo Keterangan
Des
Kredit
Ref
Neraca Sisa 31 Penyesuaian
Debit
Kredit Debit 2150 750
2150 3000
Kredit
10. Posting Beban Sewa ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang benar adalah …. a. Beban Sewa Tanggal Saldo Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit Neraca Sisa 300 300 Des 31 penutup 300 0 b. Beban Sewa Tanggal Saldo Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit Neraca Sisa 300 300 Des 31 penutup 300 0 c. Beban Sewa Tanggal
Saldo Keterangan
Ref
Debit
Kredit Debit
Des
31
Neraca Sisa
300
300
d. Beban Sewa Tanggal
Saldo Keterangan
Des
Kredit
Neraca Sisa 31 penutup
Ref
Debit
Kredit
300 300
Debit 300 0
Kredit
e. Beban Sewa Tanggal
Saldo Keterangan
Ref
Debit
Kredit Debit
Des
31
Neraca Sisa
350
Kredit 350
11. Posting Beban Renovasi Bangunan ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang benar adalah …. a. Beban Renovasi Bangunan Tanggal Saldo Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit Des
31
Neraca Sisa
b. Beban Renovasi Bangunan Tanggal Keterangan Ref
3000
3000
Saldo Debit
Kredit Debit
Des
Neraca Sisa 31 penutup
c. Beban Renovasi Bangunan Tanggal Keterangan Ref
Des
Neraca Sisa 31 penutup
d. Beban Renovasi Bangunan Tanggal Keterangan Ref
Des
Neraca Sisa 31 penutup
e. Beban Renovasi Bangunan Tanggal Keterangan Ref
Des
Neraca Sisa 31 penutup
3000 3000
Kredit 3000
0
Saldo Debit
Kredit
3000 3000
Debit 3000 0
Kredit
Saldo Debit
Kredit Debit 3000 0
3000 3000
Kredit
Saldo Debit
Kredit 3000 3000
Debit 3000 0
Kredit
12. Posting Beban Penyusutan Peralatan ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang benar adalah …. a. Beban Penyusutan Peralatan Tanggal Saldo Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit penyesuaian 200 200 Des 31 penutup 200 0 b. Beban Penyusutan Peralatan Tanggal Keterangan Ref
Des
penyesuaian 31 penutup
c. Beban Penyusutan Peralatan Tanggal Keterangan Ref
Des
penyesuaian 31 penutup
d. Beban Penyusutan Peralatan Tanggal Keterangan Ref
Des
Saldo Debit
penyesuaian 31 penutup
e. Beban Penyusutan Peralatan Tanggal Keterangan Ref
Kredit 200 200
Debit 200 0
Saldo Debit
Kredit Debit 200 0
200 200
penyesuaian 31 penutup
Kredit
Saldo Debit
Kredit
200 200
Debit 200 0
Kredit
Saldo Debit
Kredit Debit
Des
Kredit
200 200
0
Kredit 200
13. Posting Akumulasi penyusutan Peralatan ke dalam buku besar penutup di bawah ini yang benar adalah …. a. Akumulasi penyusutan Peralatan Tanggal Saldo Keterangan Ref Debit Kredit Debit Kredit Des
31
penyesuaian
b. Akumulasi penyusutan Peralatan Tanggal Keterangan Ref
200
200
Saldo Debit
Kredit Debit
Des
31
penyesuaian
c. Akumulasi penyusutan Peralatan Tanggal Keterangan Ref
200
200
Saldo Debit
Kredit Debit
Des
31
penyesuaian
d. Akumulasi penyusutan Peralatan Tanggal Keterangan Ref
200
31
Saldo Debit
penyesuaian
e. Akumulasi penyusutan Peralatan Tanggal Keterangan Ref
Kredit
200
31
penyesuaian
Kredit 200
Saldo Debit
Kredit Debit
Des
Kredit
200
Debit Des
Kredit
100
Kredit 100
14. Dalam neraca saldo terdapat perkiraan beban bunga sebesar Rp. 400.000 debit, pada tanggal 31 Desember terdapat jurnal penyesuaian beban bunga debit Rp. 100.000 dan jurnal penutup beban bunga kredit Rp. 500.000. Maka buku besar penutup untuk beban bunga adalah …. a.
Tanggal Des 31
b.
Tanggal Des 31
c.
Tanggal Des 31
d.
Tanggal Des 31
e.
Tanggal Des 31
Keterangan Neraca Saldo Penyesuaian Penutup
Keterangan Neraca Saldo Penyesuaian Penutup
Keterangan Neraca Saldo Penyesuaian Penutup
Keterangan Neraca Saldo Penyesuaian Penutup
Keterangan Neraca Saldo Penyesuaian Penutup
Debit Rp. 400.000 Rp. 100.000 -
Debit Rp. 100.000 -
Debit Rp. 400.000 Rp. 100.000 -
Debit Rp. 100.000 -
Debit Rp. 100.000 -
Kredit Rp. 500.000
Kredit Rp. 500.000
Kredit Rp. 500.000
Kredit Rp. 500.000
Kredit Rp. 200.000
Saldo Debit Rp. 400.000 Rp. 100.000 -
Kredit Rp. 500.000
Saldo Debit Rp. 400.000 Rp. 500.000 -
Kredit -
Saldo Debit Rp. 400.000 Rp. 500.000 -
Kredit -
Saldo Debit Rp. 400.000 Rp. 100.000 -
Kredit Rp. 400.000
Saldo Debit -
Kredit Rp. 400.000 Rp. 300.000 Rp. 500.000
15. Dalam neraca saldo terdapat perkiraan Pendapatan sebesar Rp. 900.000 kredit, pada tanggal 31 Desember terdapat jurnal penyesuaian Pendapatan kredit Rp. 100.000 dan jurnal penutup Pendapatan debit Rp. 1000.000. Maka buku besar penutup untuk Pendapatan adalah …. a.
Tanggal Des 31
b.
Tanggal Des 31
c.
Tanggal Des 31
d.
Tanggal Des 31
e.
Tanggal Des 31
Keterangan Neraca Saldo Penyesuaian Penutup
Keterangan Neraca Saldo Penyesuaian Penutup
Keterangan Neraca Saldo Penyesuaian Penutup
Keterangan Neraca Saldo Penyesuaian Penutup
Keterangan Neraca Saldo Penyesuaian Penutup
Debit Rp. 900.000 Rp. 100.000 -
Debit Rp. 100.000 -
Debit Rp. 1.000.000
Debit Rp. 100.000 -
Debit Rp. 900.000 Rp. 100.000 -
Kredit Rp. 1.000.000
Kredit Rp. 1.000.000
Kredit Rp. 900.000 Rp. 100.000 -
Kredit Rp. 1.000.000
Kredit Rp. 1.000.000
Saldo Debit Kredit Rp. 900.000 Rp. 1.000.000 -
Saldo Debit Rp. 900.000 Rp. 100.000 -
Kredit -
Saldo Debit -
Kredit Rp. 900.000 Rp. 1.000.000 -
Saldo Debit Kredit Rp. 900.000 Rp. 1.000.000 -
Saldo Debit -
Kredit Rp. 900.000 Rp. 100.000 Rp. 1.000.000
16. Dalam neraca saldo terdapat perkiraan peralatan sebesar Rp. 300.000 debit. Maka buku besar penutup untuk peralatan adalah …. a.
Tanggal Des 31
b.
Tanggal Des 31
c.
Tanggal Des 31
d.
Tanggal Des 31
e.
Tanggal Des 31
Keterangan Neraca Saldo
Keterangan Neraca Saldo
Keterangan
Debit Rp. 300.000
Debit Rp. 300.000
Debit
Neraca Saldo
Keterangan Neraca Saldo
Keterangan Neraca Saldo Penutup
-
Debit -
Debit Rp. 300.000 Rp. 300.000
Kredit -
Kredit -
Kredit Rp. 300.000
Kredit Rp. 300.000
Kredit -
Saldo Debit -
Kredit Rp. 300.000
Saldo Debit Rp. 300.000
Kredit -
Saldo Debit -
Kredit Rp. 300.000
Saldo Debit Rp. 300.000
Kredit -
Saldo Debit Rp. 300.000 Rp. 600.000
Kredit -
17. Dalam neraca saldo terdapat perkiraan Modal sebesar Rp. 600.000 kredit, pada tanggal 31 Desember terdapat jurnal penutup prive debit Rp. 100.000 dan jurnal penutup laba kredit Rp. 50.000. Maka buku besar penutup untuk modal adalah ….. a.
Tanggal Des 31
b.
Tanggal Des 31
Keterangan Neraca Saldo Penutup Penutup
Keterangan Neraca Saldo Penutup Penutup
Debit Rp. 600.000 Rp. 100.000 Rp. 50.000
Debit Rp. 600.000 Rp. 50.000
Kredit -
Kredit Rp. 100.000 -
Saldo Debit Rp. 600.000 Rp. 500.000 Rp. 550.000
Kredit -
Saldo Debit -
Kredit Rp. 600.000 Rp. 500.000 Rp. 550.000
c.
Tanggal Des 31
d.
Tanggal Des 31
e.
Tanggal Des 31
Keterangan Neraca Saldo Penutup Penutup
Keterangan Neraca Saldo Penutup Penutup
Keterangan Neraca Saldo Penutup Penutup
Debit
Kredit
Rp. 600.000 Rp. 50.000
Rp. 100.000 -
Debit
Kredit
Rp. 100.000 -
Rp. 600.000 Rp. 50.000
Debit
Kredit
Rp. 100.000 -
Rp. 600.000 Rp. 50.000
Saldo Debit Rp. 600.000 Rp. 500.000 Rp. 550.000
Kredit -
Saldo Debit Rp. 600.000 Rp. 500.000 Rp. 550.000
Kredit -
Saldo Debit -
Kredit Rp. 600.000 Rp. 500.000 Rp. 550.000
LAMPIRAN 22 Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus I
1. E 2. A 3. B 4. A 5. B 6. C 7. B 8. C 9. B 10. A
11. C 12. D 13. D 14. C 15. C 16. B 17. E
LAMPIRAN 23
N-GAIN SIKLUS I No Nama 1 Abdul Hafiz 2 Adrian Riad 3 Ai Munawaroh 4 Azmi Fachriansyah 5 Bahar Widhiyatmoko 6 Deris Darmansyah 7 Dwi Septiani 8 Dwiki Handika 9 Evi Rafika 10 Faisal Sultan B 11 Febrianto A K 12 Jimi Anggara 13 Khoerulnisah 14 Malik Sabaz 15 M. Soleh 16 M. Adrian 17 M. Faisal 18 M. Rizki 19 Mutia Damayanti 20 Nia Nuraini 21 Novi Ayu K 22 Paradita Idriati 23 Putri Sekar dini 24 Ridwan Alamsyah 25 Rahma Amalia 26 Sefina Yunia N 27 Suci Robiatus 28 Surya Nirwansyah 29 Yuhana Alfia Jumlah Rata-rata Rendah Sedang Tinggi
Pre-Test Pos-Test N-Gain 55 60 0.11 55 65 0.22 60 70 0.25 65 70 0.14 50 90 0.80 60 95 0.88 55 85 0.67 60 95 0.88 55 65 0.22 60 75 0.38 65 85 0.57 65 70 0.14 35 85 0.77 65 75 0.29 50 95 0.90 55 65 0.22 50 95 0.90 40 80 0.67 65 75 0.29 60 95 0.88 55 95 0.89 55 80 0.56 50 95 0.90 75 80 0.20 55 70 0.33 50 75 0.50 75 80 0.20 50 80 0.60 35 75 0.62 1625 2320 14.9520757 56.0345 80 0.515588817 41,38% 27,59% 31,03%
50 40 30
20 10 0
Rendah
Sedang
Tinggi
Kategori Rendah Rendah Rendah Rendah Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Rendah Sedang Sedang Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Sedang Rendah Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Rendah Sedang Rendah Rendah Sedang Sedang
LAMPIRAN 26 N-GAIN SIKLUS II No Nama 1 Abdul Hafiz 2 Adrian Riad 3 Ai Munawaroh 4 Azmi Fachriansyah 5 Bahar Widhiyatmoko 6 Deris Darmansyah 7 Dwi Septiani 8 Dwiki Handika 9 Evi Rafika 10 Faisal Sultan B 11 Febrianto A K 12 Jimi Anggara 13 Khoerulnisah 14 Malik Sabaz 15 M. Soleh 16 M. Adrian 17 M. Faisal 18 M. Rizki 19 Mutia Damayanti 20 Nia Nuraini 21 Novi Ayu K 22 Paradita Idriati 23 Putri Sekar dini 24 Ridwan Alamsyah 25 Rahma Amalia 26 Sefina Yunia N 27 Suci Robiatus 28 Surya Nirwansyah 29 Yuhana Alfia Jumlah Rata-rata Rendah
Pre-Test Pos-Test N-Gain Kategori 40 95 0.92 Tinggi 35 85 0.77 Tinggi 65 95 0.86 Tinggi 65 90 0.71 Tinggi 60 85 0.63 Sedang 45 95 0.91 Tinggi 70 90 0.67 Sedang 70 90 0.67 Sedang 70 90 0.67 Sedang 70 90 0.67 Sedang 70 85 0.50 Sedang 70 90 0.67 Sedang 35 90 0.85 Tinggi 45 85 0.73 Tinggi 75 80 0.20 Rendah 45 80 0.64 Sedang 45 95 0.91 Tinggi 45 85 0.73 Tinggi 60 95 0.88 Tinggi 60 85 0.63 Sedang 60 95 0.88 Tinggi 70 90 0.67 Sedang 60 80 0.50 Sedang 70 95 0.83 Tinggi 65 90 0.71 Tinggi 70 95 0.83 Tinggi 45 95 0.91 Tinggi 50 90 0.80 Tinggi 70 95 0.83 Tinggi 1700 2600 21.1359 58.6207 89.6552 0.72883 3,45%
Sedang
37,91%
Tinggi
58,62% 80 60 40 20
0 Rendah
Sedang
Tinggi
LAMPIRAN 24
Tes Hasil Belajar Akuntansi Penelitian Tindakan Kelas Siklus II (Pre-Test dan Post-Test) Nama : Kelas : Asal Sekolah : Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dengan memberi tanda silang (X) pada a, b, c, d atau e ! 1.
Jurnal pembalik adalah jurnal yang dibuat untuk membalik jurnal penyesuaian tertentu yang dibuat pada periode sebelumnya agar pencatatan berikutnya dilakukan dengan mudah serta mencegah kekeliruan dalam menjurnal pada saat jatuh tempo. Jurnal pembalik dibuat pada saat …. a. Awal periode b. Akhir periode c. Awal dan akhir periode d. Pertengahan periode e. Setiap saat periode
2.
Fungsi jurnal pembalik adalah …. a. Menghindari pembebanan dua kali perhitungan atau pendapatan yang tidak tepat b. Membalik seluruh akun dalam jurnal penyuaian c. Mengnolkan akun nominal d. Mengnolkan akun riil e. Menyesuaikan akun-akun yang belum tercatat
3.
Sumber pencatatan jurnal pembalik adalah…. a. Jurnal umum b. Jurnal penyesuaian c. Jurnal penutup d. Jurnal khusus e. Jurnal pembelian
4.
Di bawah ini terdapat empat transaksi yang memerlukan jurnal pembalik, kecuali …. a. Beban dibayar dimuka b. Beban yang masih harus dibayar c. Modal yang masih harus dibayar d. Pendapatan diterima dimuka e. Pendapatan yang masih harus diterima
5. Pada tanggal 01 Desember 2004 perusahaan membayar dimuka sewa sebesar Rp. 300.000 untuk masa 3 bulan, maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah …. a. Beban sewa Rp. 100.000 Sewa dibayar dimuka Rp. 100.000 b. Beban sewa Rp. 200.000 Sewa dibayar dimuka Rp. 200.000 c. Beban sewa Rp. 300.000 Sewa dibayar dimuka Rp. 300.000 d. Sewa dibayar dimuka Rp. 100.000 Beban sewa Rp. 100.000 e. Sewa dibayar dimuka Rp. 200.000 Beban sewa Rp. 200.000 6. Perusahaan menyewakan sebuah gedung pada tanggal 1 Juli 2002 dan menerima sewa Rp. 400.000 untuk masa 2 tahun. Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah …. a. Sewa diterima dimuka Rp. 100.000 Pendapatan sewa Rp. 100.000 b. Sewa diterima dimuka Rp. 200.000 Pendapatan sewa Rp. 200.000 c. Sewa diterima dimuka Rp. 300.000 Pendapatan sewa Rp. 300.000 d. Pendapatan sewa Rp. 100.000 Sewa diterima dimuka Rp. 100.000 e. Pendapatan sewa Rp. 200.000 Sewa diterima dimuka Rp. 200.000 7. Diketahui sampai 31 Desember 2009 gaji yang masih harus dibayar sebesar Rp. 500.000. Maka jurnal pembalik yang benar adalah …. a. Kas Rp. 500.000 Beban sewa Rp. 500.000 b. Beban gaji Rp. 500.000 Utang gaji Rp. 500.000 c. Beban gaji Rp. 500.000 Kas Rp. 500.000 d. Utang gaji Rp. 500.000 Beban gaji Rp. 500.000 e. Utang gaji Rp. 500.000 Kas Rp. 500.000
8. Pada neraca saldo per 31 Desember 2010, akun beban sewa menunjukkan Rp. 1.800.000, untuk 1 tahun mulai tanggal 01 Oktober 2010. Transaksi tersebut jika dicatat dalam jurnal pembalik adalah …. a. Sewa dibayar dimuka Rp. 450.000 Beban sewa Rp. 450.000 b. Beban sewa Rp. 450.000 Sewa dibayar dimuka Rp. 450.000 c. Beban sewa Rp. 450.000 Utang sewa Rp. 450.000 d. Sewa dibayar dimuka Rp. 1.350.000 Kas Rp. 1.350.000 e. Beban sewa Rp. 1.350.000 Sewa dibayar dimuka Rp. 1.350.000 9. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2007 Tanggal Nama Akun 31 Des 2007
Ref
Pendapatan Sewa Sewa diterima dimuka
Debit Rp. 5.000.000
Rp. 5.000.000
Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah …. a. Pendapatan Sewa Rp. 5.000.000 Sewa diterima dimuka b. Pendapatan Sewa Rp. 5.000.000 Sewa yang masih harus diterima c. Pendapatan Sewa Rp. 5.000.000 Kas d. Sewa diterima dimuka Rp. 5.000.000 Pendapatan Sewa e. Sewa yang masih harus diterima Rp. 5.000.000 Pendapatan Sewa 10. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2006 Tanggal Nama Akun 31 Des 2006
Sewa yang masih harus diterima Pendapatan Sewa
Kredit
Ref
Rp. 5.000.000 Rp. 5000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 5.000.000
Debit
Kredit
Rp. 10.000.000
Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah …. a. Pendapatan Sewa Rp. 10.000.000 Sewa yang masih harus diterima b. Pendapatan Sewa Rp. 10.000.000 Kas c. Kas Rp. 10.000.000 Sewa yang masih harus diterima d. Sewa yang masih harus diterima Rp. 10.000.000 Kas
Rp. 10.000.000
Rp. 10.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 10.000.000
e. Sewa yang masih harus diterima Pendapatan Sewa 11. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2010 Tanggal Nama Akun 31 Des 2010
Rp. 10.000.000 Rp. 10.000.000
Ref
Asuransi dibayar dimuka Beban asuransi
Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah …. a. Asuransi dibayar dimuka Rp. 600.000 Beban Asuransi b. Asuransi dibayar dimuka Rp. 700.000 Beban Asuransi c. Beban Asuransi Rp. 300.000 Asuransi dibayar dimuka d. Beban Asuransi Rp. 400.000 Asuransi dibayar dimuka e. Beban Asuransi Rp. 500.000 Asuransi dibayar dimuka
Debit
Kredit
Rp. 300.000 Rp. 300.000
Rp. 600.000 Rp. 700.000 Rp. 300.000 Rp. 400.000 Rp. 500.000
12. Diketahui sampai 31 Desember 2001 gaji yang masih harus dibayar sebesar Rp. 400.000. Maka jurnal pembalik yang benar adalah …. a. Beban gaji Rp. 400.000 Utang gaji Rp. 500.000 b. Beban gaji Rp. 400.000 Kas Rp. 400.000 c. Kas Rp. 400.000 Beban sewa Rp. 400.000 d. Utang gaji Rp. 400.000 Beban gaji Rp. 400.000 e. Utang gaji Rp. 400.000 Kas Rp. 400.000 13. Diketahui sampai 31 Desember 2002 bunga yang masih harus diterima sebesar Rp. 500.000. Maka jurnal pembalik yang benar adalah …. a. Beban bunga Rp. 500.000 Utang bunga Rp. 500.000 b. Beban bunga Rp. 500.000 Kas Rp. 500.000 c. Kas Rp. 500.000 Beban bunga Rp. 500.000 d. Piutang bunga Rp. 500.000 Pendapatan bunga Rp. 500.000 e. Pendapatan bunga Rp. 500.000 Piutang bunga Rp. 500.000
14. Terdapat beban sewa dalam dijurnal penyesuaian sebesar Rp. 2.000.000 di sebelah kredit, maka jurnal pembaliknya adalah …. a. Beban sewa Rp. 2.000.000 Sewa dibayar dimuka Rp. 2.000.000 b. Beban sewa Rp. 2.000.000 Utang sewa Rp. 2.000.000 c. Beban sewa Rp. 2.000.000 Kas Rp. 2.000.000 d. Sewa dibayar dimuka Rp. 2.000.000 Kas Rp. 2.000.000 e. Sewa dibayar dimuka Rp. 2.000.000 Beban sewa Rp. 2.000.000 15. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2005 Tanggal Nama Akun Ref Debit Kredit 31 Des 2005
Beban Lain-lain Beban yang masih harus dibayar
Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000
Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah …. a. Beban yang masih harus dibayar Rp. 1.000.000 Beban lain-lain b. Beban yang masih harus dibayar Rp. 1.000.000 Kas c. Beban lain-lain Rp. 1.000.000 Kas d. Kas Rp. 1.000.000 Beban lain-lain e. Kas Rp. 1.000.000 Beban yang masih harus dibayar 16. Ayat jurnal penyesuaian 31 Desember 2006 Tanggal Nama Akun 31 Des 2006
Ref
Asuransi dibayar dimuka Beban asuransi
Maka jurnal pembalik di bawah ini yang benar adalah …. a. Asuransi dibayar dimuka Rp. 500.000 Beban Asuransi b. Asuransi dibayar dimuka Rp. 500.000 Kas c. Beban Asuransi Rp. 500.000 Kas d. Beban Asuransi Rp. 500.000 Asuransi dibayar dimuka e. Kas Rp. 500.000 Asuransi dibayar dimuka
Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000
Debit
Kredit
Rp. 500.000 Rp. 500.000
Rp. 500.000 Rp. 500.000 Rp. 900.000 Rp. 500.000 Rp. 500.000
LAMPIRAN 25
Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Belajar Akuntansi Siklus II
1. A 2. A 3. B 4. C 5. B 6. C 7. D 8. E 9. D 10. A
11. C 12. D 13. E 14. A 15. A 16. D
LAMPIRAN 26 N-GAIN SIKLUS II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Jumlah Rata-rata Rendah Sedang Tinggi
Nama Abdul Hafiz Adrian Riad Ai Munawaroh Azmi Fachriansyah Bahar Widhiyatmoko Deris Darmansyah Dwi Septiani Dwiki Handika Evi Rafika Faisal Sultan B Febrianto A K Jimi Anggara Khoerulnisah Malik Sabaz M. Soleh M. Adrian M. Faisal M. Rizki Mutia Damayanti Nia Nuraini Novi Ayu K Paradita Idriati Putri Sekar dini Ridwan Alamsyah Rahma Amalia Sefina Yunia N Suci Robiatus Surya Nirwansyah Yuhana Alfia
Pre-Test Pos-Test N-Gain Kategori 40 95 0.92 Tinggi 35 85 0.77 Tinggi 65 95 0.86 Tinggi 65 90 0.71 Tinggi 60 85 0.63 Sedang 45 95 0.91 Tinggi 70 90 0.67 Sedang 70 90 0.67 Sedang 70 90 0.67 Sedang 70 90 0.67 Sedang 70 85 0.50 Sedang 70 90 0.67 Sedang 35 90 0.85 Tinggi 45 85 0.73 Tinggi 75 80 0.20 Rendah 45 80 0.64 Sedang 45 95 0.91 Tinggi 45 85 0.73 Tinggi 60 95 0.88 Tinggi 60 85 0.63 Sedang 60 95 0.88 Tinggi 70 90 0.67 Sedang 60 80 0.50 Sedang 70 95 0.83 Tinggi 65 90 0.71 Tinggi 70 95 0.83 Tinggi 45 95 0.91 Tinggi 50 90 0.80 Tinggi 70 95 0.83 Tinggi 1700 2600 21.1359 58.6207 89.6552 0.72883 3,45% 37,91% 58,62%
80 60 40
20 0 Rendah
Sedang
Tinggi
LAMPIRAN 27 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together Nama Sekolah Tahun Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Siklus Pertemuan Observer Hari, Tanggal
: MAN 11 Jakarta Selatan : 2010/2011 : XI/2 : Buku Besar Penutup dan Neraca Saldo Penutup : Satu : Satu : Drs. Maryadi dan Nurhalimah : Kamis, 05 Mei 2011
Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!! SB : Sangat Baik B : Baik C : Cukup K : Kurang SK : Sangat Kurang No. 1. 2.
Aspek yang diobsevasi
Melaksanakan tes awal (Pre-Test) Mempelajari materi yang telah di ajarkan sebelumnya 3. Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru 4. Melakukan diskusi kelompok 5. Mempersentasikan hasil jawaban 6. Aktif menggungkapkan jawaban 7. Aktif mengoreksi jawaban 8. Aktif bertanya 9. Memecahkan soal yang harus dipecahkan bersama 10. Melaksanaan tes akhir (PostTest)
Ket Ada Tidak √ √
SB
Nilai B C K √ √
√ √ √ √ √ √ √
SK 26 3
√
5
√ √ √ √ √
18 6 3 3 3 3
√
√
Jml
0
LAMPIRAN 28
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together Nama Sekolah Tahun Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Siklus Pertemuan Observer Hari, Tanggal
: MAN 11 Jakarta Selatan : 2010/2011 : XI/2 : Buku Besar Penutup dan Neraca Saldo Penutup : Satu : Satu : Drs. Maryanto dan Nurhalimah : Kamis, 05 Mei 2011
Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!! SB : Sangat Baik B : Baik C : Cukup K : Kurang SK : Sangat Kurang Ket No 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Nilai
Aspek yang diobservasi Ada Mengkondisikan situasi pembelajaran dan √ kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran Apersepsi √ Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa (motivasi) Menyampaikan tujuan dan indikator yang ingin dicapai Penggunaan media atau alat pembelajaran yang sesuai dengan indikator bahan ajar Penjelasan model pembelajaran cooperative learning teknik number heads together Pemusatan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran Teknik menjelaskan/menyampaikan materi
Tidak
SB
B
C
√
√ √
√ √
√
√
√
√
√ √
K √
√ √
SK
9.
10. 11. 12 13. 14. 15. 16. 17.
Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan √ model pembelajaran cooperative learning teknik number heads together Bimbingan kepada kelompok √ Pemberian kesempatan kepada siswa untuk berpikir Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan jawaban Antusias siswa terhadap jawaban yang diberikan Mengamati kesulitan dan kemajuan belajar siswa Keterampilan menerangkan kembali atau menyimpulkan materi yang disampaikan Keterampilan memberikan kegiatan tindak lanjut setelah penyampaiam materi Kemampuan memberikan evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan indikator yang ingin dicapai
√ √
√
√
√
√
√
√
√ √
√ √
√ √
√ √
LAMPIRAN 29 LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together Nama Sekolah Tahun Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Siklus Pertemuan Observer Hari, Tanggal
: MAN 11 Jakarta Selatan : 2010/2011 : XI/2 : Buku Besar Penutup dan Neraca Saldo Penutup : Satu : Satu : Drs. Maryanto dan Nurhalimah : Kamis, 05 Mei 2011
Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!! SB : Sangat Baik B : Baik C : Cukup K : Kurang SK : Sangat Kurang No.
Aspek yang diobservasi Ada
1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan 2. Guru membagi kelas menjadi kelompokkelompok kecil yang disesuaikan dengan jumlah konsep yang akan dipelajari 3. Guru memberikan nomor pada setiap siswa dalam kelompok 4. Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa soal yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok 5. Memberikan kesempatan kepada tiaptiap kelompok untuk menemukan jawaban sehingga tiap-tiap anggota kelompok menyatukan kepalanya (heads together) memikirkan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru 6. Guru memanggil nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok untuk memberikan jawaban atas soal yang telah diterimanya 7. Melaksanakan langkah nomor empat
Ket Tidak
SB
B
Nilai C K
SK
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
sampai semua anggota memberikan jawaban
kelompok
8. Berdasarkan jawaban-jawaban siswa √ guru mengembangkan diskusi lebih dalam sehingga peserta didik menemukan jawaban yang utuh dari soal yang diajukan oleh guru. 9. Setelah semuanya mendapat giliran guru √ bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
√
√
LAMPIRAN 30
Catatan Lapangan Penelitian Tindakan Kelas Siklus Pertemuan Hari/Tanggal
:I :1 : Kamis, 05 Mei 2011
AKTIVITAS SISWA 1. Melaksanakan tes awal (Pre-Test) sebanyak 26 0rang karena Adrian Riad tidak hadir tanpa keterangan, suci tidak hadir karen izin dan surya tidak hadir karena sakit 2. Mempelajari materi yang telah di ajarkan sebelumnya yaitu hanya 3 orang yang dapat menjelaskan materi sebelumnya yaitu Ridwan Alamsyah, Putri Sekar Dini dan Ai Munawaroh 3. Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru yaitu hanya 5 orang yang mendengarkan penjelasan materi dengan seksama yaitu Suci Robiatus, Ai Munawaroh, Puteri Sekar Dini, Ridwan Alamsyah, dan Yuhana Alvia 4. Melakukan diskusi kelompok yaitu ada 5 kelompok namun tidak semua anggota kelompok aktif di dalamnya seperti kelompok abu-abu yaitu Surya dan M. Rizky masih acuh, Kelompok biru yaitu Adrian Riad masih asyik dengan dunianya sendiri, Kelompok Pink yaiu Faisal Sultan belum bisa kooperatif, Kelompok Merah yaitu Malik Sabaz dan Jimmy Anggara masih ngobrol, Kelompok Orange yaitu M. Adrian dan M. Faisal masih bermain HP, dan terakhir Kelompok Ungu yaitu Bahar, Azmi dan Pebriyanto masih mengobrol 5. Mempersentasikan hasil jawaban yaitu pemegang No. 1 dalam setiap kelompok masing-masing mempresentasikan jawabannya, namun dari 2 kelompok masih belum percaya diri yaitu malik sabaz dari kelompok merah dan M. Adrian dari kelompok orange 6. Aktif menggungkapkan jawaban yaitu terdapat beberapa siswa yang aktif mengungkapkan jawaban seperti Puteri Sekar Dini, Ai Munawaroh dan Ridwan Alamsyah 7. Aktif mengoreksi jawaban
terdapat beberapa siswa yang aktif mengungkapkan
jawaban seperti Putri Sekar Dini, Ai Munawaroh dan Ridwan Alamsyah 8. Aktif bertanya seperti Novi Ayu, Deris Darmansyah dan Putri Sekar Dini
9. Memecahkan soal yang harus dipecahkan bersama terdapat beberapa siswa yang aktif dalam memvahkan soal bersama seperti
Puteri Sekar Dini, Ai Munawaroh dan
Ridwan Alamsyah 10. Melaksanaan tes akhir (Post-Test) dalam hal ini tes akhir (Post-Test) belum bisa dilaksanakan dikarenakan materi masih banyak dan siswa belum memahami materi yang diajarkan
AKTIFITAS GURU 1. Guru memperkenalkan diri sambil mengenal satu persatu peserta didik, kemudian masuk ke materi namun belum dapat menguasai peserta didik seluruhnya karena masih dalam proses penyesuaian sehingga belum dapat mngkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran 2. Guru belum dapat memusatkan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran sehingga kondisi kelas masih belum kondusif 3. Penjelasan model cooperative learning teknik numbered heads together masih belum optimal
PROSES PEMBELAJARAN 1. Pelaksanaan proses pembelajaran masih belum kondusif karena siswa masih dalam proses adaptasi 2. Model cooperative learning teknik numbered heads together pun masih belum optimal yaitu pemanggilan siswa pemegang no. 1 3. Siswa masih kebingungan dalam mempresentasikan hasil jawaban individu maupun kelompok dan menuliskan jawaban di papan tulis
LAMPIRAN 31 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together Nama Sekolah Tahun Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Siklus Pertemuan Observer Hari, Tanggal
: MAN 11 Jakarta Selatan : 2010/2011 : XI/2 : Buku Besar Penutup dan Neraca Saldo Penutup : Satu : Dua : Drs. Maryadi dan Nurhalimah : Jumat, 06 Mei 2011
Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!! SB : Sangat Baik B : Baik C : Cukup K : Kurang SK : Sangat Kurang No. 1. 2.
Aspek yang diobsevasi
Melaksanakan tes awal (Pre-Test) Mempelajari materi yang telah di ajarkan sebelumnya 3. Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru 4. Melakukan diskusi kelompok 5. Mempersentasikan hasil jawaban 6. Aktif menggungkapkan jawaban 7. Aktif mengoreksi jawaban 8. Aktif bertanya 9. Memecahkan soal yang harus dipecahkan bersama 10. Melaksanaan tes akhir (PostTest)
Ket Ada Tidak √ √
SB
Nilai B C K √ √
√
√
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
Jml SK 3 5 24 19 6 10 6 12 7 0
LAMPIRAN 32
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together Nama Sekolah Tahun Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Siklus Pertemuan Observer Hari, Tanggal
: MAN 11 Jakarta Selatan : 2010/2011 : XI/2 : Buku Besar Penutup dan Neraca Saldo Penutup : Satu : Dua : Drs. Maryanto dan Nurhalimah : Jumat, 06 Mei 2011
Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!! SB : Sangat Baik B : Baik C : Cukup K : Kurang SK : Sangat Kurang Ket No 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Nilai
Aspek yang diobservasi Ada Mengkondisikan situasi pembelajaran dan √ kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran Apersepsi √ Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa (motivasi) Menyampaikan tujuan dan indikator yang ingin dicapai Penggunaan media atau alat pembelajaran yang sesuai dengan indikator bahan ajar Penjelasan model pembelajaran cooperative learning teknik number heads together Pemusatan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran Teknik menjelaskan/menyampaikan materi
Tidak
SB
B
√
√ √
C √
√ √
√
√
√
√
√
√
√
√
K
SK
9.
10. 11. 12 13. 14. 15. 16. 17.
Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan √ model pembelajaran cooperative learning teknik number heads together Bimbingan kepada kelompok √ Pemberian kesempatan kepada siswa untuk berpikir Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan jawaban Antusias siswa terhadap jawaban yang diberikan Mengamati kesulitan dan kemajuan belajar siswa Keterampilan menerangkan kembali atau menyimpulkan materi yang disampaikan Keterampilan memberikan kegiatan tindak lanjut setelah penyampaiam materi Kemampuan memberikan evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan indikator yang ingin dicapai
√ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
LAMPIRAN 33 LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together Nama Sekolah Tahun Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Siklus Pertemuan Observer Hari, Tanggal
: MAN 11 Jakarta Selatan : 2010/2011 : XI/2 : Buku Besar Penutup dan Neraca Saldo Penutup : Satu : Dua : Drs. Maryanto dan Nurhalimah : Jumat, 06 Mei 2011
Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!! SB : Sangat Baik B : Baik C : Cukup K : Kurang SK : Sangat Kurang No.
Aspek yang diobservasi Ada
1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan 2. Guru membagi kelas menjadi kelompokkelompok kecil yang disesuaikan dengan jumlah konsep yang akan dipelajari 3. Guru memberikan nomor pada setiap siswa dalam kelompok 4. Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa soal yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok 5. Memberikan kesempatan kepada tiaptiap kelompok untuk menemukan jawaban sehingga tiap-tiap anggota kelompok menyatukan kepalanya (heads together) memikirkan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru 6. Guru memanggil nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok untuk memberikan jawaban atas soal yang telah diterimanya
Ket Tidak
SB
B
Nilai C K
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
SK
7. Melaksanakan langkah nomor empat √ sampai semua anggota kelompok memberikan jawaban
√
8. Berdasarkan jawaban-jawaban siswa √ guru mengembangkan diskusi lebih dalam sehingga peserta didik menemukan jawaban yang utuh dari soal yang diajukan oleh guru. 9. Setelah semuanya mendapat giliran guru √ bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
√
√
LAMPIRAN 34
Catatan Lapangan Penelitian Tindakan Kelas Siklus Pertemuan Hari/Tanggal
:I :2 : Jumat, 06 Mei 2011 AKTIVITAS SISWA
1. Melaksanakan tes awal (Pre-Test), dalam hal ini tes awal (Pre-Test) sudah dilakukan pada pertemuan pertama sehingga dalam pertemuan ke dua tidak melaksanakan tes awal (Pre-Test). Namun ada 3 siswa yang menyusul seperti Adrian Riad tidak hadir tanpa keterangan, suci tidak hadir karen izin dan surya tidak hadir karena sakit 2. Mempelajari materi yang telah di ajarkan sebelumnya yaitu terdapat peningkatan dalam mengungkapkan kembali materi yang telah diajarkan sebelumnya yaitu sebanyak 5 orang telah mengungkapkan materi sebelumnya seperti Deris, Khoerul Nisah, Ridwan Alamsyah, Putri Sekar Dini, dan Ai Munawaroh 3. Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru yaitu cukup efektif dalam pertemuan keduan ini karena pertemuan pagi hari jadi hampir semua mendengarkan dengan seksama hanya beberapa siswa yang acuh sepserti M. Rizky Fazrin tertidur, Jimmy Anggara Ngobrol, Dan beberapa siswa perempuan yang maen HP seperti Nia Nuraiani, Novi Ayu K dan Putri Sekar Dini. 4. Melakukan diskusi kelompok cukup efektif karena hanya beberapa yang ngobrol atau maen HP semuanya sudah bisa diskusi dengan baik, Putri dan Paradita dari kelompok abu-abu asyik ngobrol, Khoirul Nisah dari kelompok biru masih acuh, Mutia dan Dwi dari kelompok merah masih maen HP, Ai dan Suci dari kelompok orange masih ngobrol, Bahar, Azmi dan Pebriyanto dari kelompok ungu masih ribut. 5. Mempersentasikan hasil jawaban yaitu pemegang kartu dari No. 3 yaitu Surya Nirwansyah dari kelompok abu-abu dan Bahar dari kelompok ungu masih belum percaya diri, Khoirul Nisah dari kelompok biru masih bertanya-tanyapada kelompoknya, Dwi Septiani dari kelompok Pink, Rahma Amalia dari kelompok merah dan
Suci
Robiatus
dari
kelompok
mempersentasikan hasil jawaban, papan tulis
orange
cukup
percaya
diri
dalam
mereka mengungkapkan dan menulis jawaban di
6. Aktif menggungkapkan jawaban yaitu cukup banyak yang menggungkapkan jawaban seperti Ridwan Alamsyah, Suci, Putri, Ai, Deris, Yuhana Alfia, Abdul Hafiz, Novi Ayu, Rahma Amalia dan M. Sholeh, mereka mengungkapkan dan menulis jawaban di papan tulis
7. Aktif mengoreksi jawaban yaitu seperti Ridwan Alamsyah, Putri, Ai, Suci, Deris dan M. Sholeh, mereka mengungkapkan dan menulis jawaban di papan tulis 8. Aktif bertanya yaitu cukup banyak yang bertanya mengenai materi seperti Ridwan Alamsyah, Suci, Putri, Ai, Deris, Yuhana Alfia, Abdul Hafiz, Novi Ayu, Rahma Amalia, Sefina Yunia, Paradita dan M. Sholeh. 9. Memecahkan soal yang harus dipecahkan bersama yaitu hanya beberapa siswa seperti Ridwan Alamsyah, Suci, Putri, Ai, Yuhana Alfia, Abdul Hafiz, dan M. Sholeh. 10. Melaksanaan tes akhir (Post-Test), dalam hal ini belum bisa dilaksanakan tes akhir (Post-Test), karena materi belum selesai dan asiswa masih banyak yang kebingungan mengenai materi
AKTIFITAS GURU 1. Guru sudah mulai menyesuaikan diri dengan kondisi siswa dan kelas sehingga dapat mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran 2. Guru dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi pembelajaran 3. Guru sudah mulai menyampaikan tahapan model cooperative learning teknik numbered heads together dengan baik
PROSES PEMBELAJARAN 1. Pelaksanaan proses pembelajaran masih belum kondusif karena siswa masih dalam proses adaptasi 2. Model cooperative learning teknik numbered heads together pun cukup optimal yaitu pemanggilan siswa pemegang no. 3 3. Siswa masih kebingungan dan kurang percaya diri dalam mempresentasikan hasil jawaban individu maupun kelompok dan menuliskan jawaban di papan tulis
LAMPIRAN 35 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together Nama Sekolah Tahun Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Siklus Pertemuan Observer Hari, Tanggal
: MAN 11 Jakarta Selatan : 2010/2011 : XI/2 : Buku Besar Penutup dan Neraca Saldo Penutup : Satu : Tiga : Drs. Maryadi dan Nurhalimah : Kamis, 12 Mei 2011
Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!! SB : Sangat Baik B : Baik C : Cukup K : Kurang SK : Sangat Kurang No. 1. 2.
Aspek yang diobsevasi
Melaksanakan tes awal (Pre-Test) Mempelajari materi yang telah di ajarkan sebelumnya 3. Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru 4. Melakukan diskusi kelompok 5. Mempersentasikan hasil jawaban 6. Aktif menggungkapkan jawaban 7. Aktif mengoreksi jawaban 8. Aktif bertanya 9. Memecahkan soal yang harus dipecahkan bersama 10. Melaksanaan tes akhir (PostTest)
Ket Ada Tidak √ √
SB
Nilai B C K √ √
Jml SK 0 22
√
√
24
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
26 6 10 2 5 4
√
0
LAMPIRAN 36
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together Nama Sekolah Tahun Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Siklus Pertemuan Observer Hari, Tanggal
: MAN 11 Jakarta Selatan : 2010/2011 : XI/2 : Buku Besar Penutup dan Neraca Saldo Penutup : Satu : Tiga : Drs. Maryanto dan Nurhalimah : Kamis, 12 Mei 2011
Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!! SB : Sangat Baik B : Baik C : Cukup K : Kurang SK : Sangat Kurang Ket No 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Nilai
Aspek yang diobservasi Ada Mengkondisikan situasi pembelajaran dan √ kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran Apersepsi √ Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa (motivasi) Menyampaikan tujuan dan indikator yang ingin dicapai Penggunaan media atau alat pembelajaran yang sesuai dengan indikator bahan ajar Penjelasan model pembelajaran cooperative learning teknik number heads together Pemusatan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran Teknik menjelaskan/menyampaikan materi
√
Tidak
SB
B √
C
√ √
√ √
√
√
√
√
√
√
√
K
SK
9.
10. 11. 12 13. 14. 15. 16. 17.
Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan √ model pembelajaran cooperative learning teknik number heads together Bimbingan kepada kelompok √ Pemberian kesempatan kepada siswa untuk berpikir Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan jawaban Antusias siswa terhadap jawaban yang diberikan Mengamati kesulitan dan kemajuan belajar siswa Keterampilan menerangkan kembali atau menyimpulkan materi yang disampaikan Keterampilan memberikan kegiatan tindak lanjut setelah penyampaiam materi Kemampuan memberikan evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan indikator yang ingin dicapai
√ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
LAMPIRAN 37 LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together Nama Sekolah Tahun Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Siklus Pertemuan Observer Hari, Tanggal
: MAN 11 Jakarta Selatan : 2010/2011 : XI/2 : Buku Besar Penutup dan Neraca Saldo Penutup : Satu : Tiga : Drs. Maryanto dan Nurhalimah : Kamis, 12 Mei 2011
Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!! SB : Sangat Baik B : Baik C : Cukup K : Kurang SK : Sangat Kurang No.
Aspek yang diobservasi Ada
1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan 2. Guru membagi kelas menjadi kelompokkelompok kecil yang disesuaikan dengan jumlah konsep yang akan dipelajari 3. Guru memberikan nomor pada setiap siswa dalam kelompok 4. Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa soal yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok 5. Memberikan kesempatan kepada tiaptiap kelompok untuk menemukan jawaban sehingga tiap-tiap anggota kelompok menyatukan kepalanya (heads together) memikirkan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru 6. Guru memanggil nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok untuk memberikan jawaban atas soal yang telah diterimanya
Ket Tidak
SB
B
Nilai C K
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
SK
7. Melaksanakan langkah nomor empat √ sampai semua anggota kelompok memberikan jawaban
√
8. Berdasarkan jawaban-jawaban siswa √ guru mengembangkan diskusi lebih dalam sehingga peserta didik menemukan jawaban yang utuh dari soal yang diajukan oleh guru. 9. Setelah semuanya mendapat giliran guru √ bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
√
√
LAMPIRAN 38
Catatan Lapangan Penelitian Tindakan Kelas Siklus Pertemuan Hari/Tanggal
:I :3 : Kamis, 12 Mei 2011 AKTIVITAS SISWA
1. Melaksanakan tes awal (Pre-Test) sudah dilaksanakan saat pertemuan pertama 2. Mempelajari materi yang telah di ajarkan sebelumnya dalam hal ini hampir seluruh siswa telah aktif baik dalam menulis materi dan latihan dan mengungkapkannya kembali namun tedapat beberapa siswa yang masih belum lengkap catatnnya seperti M. Rizky Pajrin, Azmi Pachriansyah, Dwiki Handika, Khoirul Nisah, Surya, M. Faishal, Jimmi Anggara 3. Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru cukup efektif hanya beberapa yang acuh seperti M. Rizky Pajrin tertidur lelap, Jimmi anggara ngobrol, Khoirul Nisah ribut minta pulang, dan Nia serta Novi maen HP. 4. Melakukan diskusi kelompok, dalam hal ini sudah mulai mengalami peningkatan karena saling mengajari teman-teman dalam kelompoknya walaupun hal seperti ini belum sepenuhnya dialami oleh semua kelompok, seperti dlam kelompok abu-abu yaitu Putri mengajari M. Rijky, dan AI mengajari Suci. 5. Mempersentasikan hasil jawaban, dalam hal ini pemegang no. 5 mempersentasikan hasil jawaban yaitu M Sholeh dari kelompok abu-abu masih ragu, Adrian Riad dari kelompok biru masih bertanya-tanya pada kelompoknya, Jimmy Anggara dari kelompok merah masih bermain-main dengan jawabannya, Ai Munawaroh dari kelompok orange dengan sangat percaya diri, dan pebriyanto cukup percaya diri dengan jawbannya, mereka mengungkapkan dan menulis jawaban di papan tulis 6. Aktif menggungkapkan jawaban, setiap siswa berebut untuk mengungkapkan jawaban dan menulisnya di papan tulis seperti Ridwan Alamsyah, Suci, Putri, Ai, Deris, Yuhana Alfia, Abdul Hafiz, Novi Ayu, Rahma Amalia dan M. Sholeh,
mereka
mengungkapkan dan menulis jawaban di papan tulis 7. Aktif mengoreksi jawaban baik yang diungkapkan maupun yang ditulis di papan tulis yaitu Ai Munawaroh dan Ridwan Alamsyah, mereka mengungkapkan dan menulis
jawaban di papan tulis 8. Aktif bertanya dalam hal ini terjadi peningkatan karena kebanyakan yang bertanya adalah siswa-siswa yang mulanya acuh seperti M. Rizky Pajrin, Adrian Riad, Jimmy Anggara dan Surya serta Khoirul Nisah 9. Memecahkan soal yang harus dipecahkan bersama seperti Ridwan Alamsyah, Suci, Putri, dan Ai 10. Melaksanaan tes akhir (Post-Test), berhubung waktu pembelajaran hari kamis yaitu pada jam terakhir sehingga tidak efektif dan tidak kondusif untuk melaksanakan tes akhir (Post-Test)
AKTIFITAS GURU 1. Guru dapat mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran 2. Guru dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi pembelajaran 3. Guru sudah mulai menyampaikan tahapan model cooperative learning teknik numbered heads together dengan baik
PROSES PEMBELAJARAN 1. Pelaksanaan proses pembelajaran sudah kondusif karena siswa sudah terbiasa dengan Model cooperative learning teknik numbered heads together 2. Model cooperative learning teknik numbered heads together pun cukup optimal yaitu pemanggilan siswa pemegang no. 5 3. Siswa cukup percaya diri dalam mempresentasikan hasil jawaban individu maupun kelompok dan menuliskan jawaban di papan tulis
LAMPIRAN 39 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together Nama Sekolah Tahun Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Siklus Pertemuan Observer Hari, Tanggal
: MAN 11 Jakarta Selatan : 2010/2011 : XI/2 : Post-Test Siklus I dan Pre-Test Siklus II : Satu : Empat : Drs. Maryadi dan Nurhalimah : Jumat, 13 Mei 2011
Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!! SB : Sangat Baik B : Baik C : Cukup K : Kurang SK : Sangat Kurang No. 1. 2.
Aspek yang diobsevasi
Melaksanakan tes awal (Pre-Test) Mempelajari materi yang telah di ajarkan sebelumnya 3. Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru 4. Melakukan diskusi kelompok 5. Mempersentasikan hasil jawaban 6. Aktif menggungkapkan jawaban 7. Aktif mengoreksi jawaban 8. Aktif bertanya 9. Memecahkan soal yang harus dipecahkan bersama 10. Melaksanaan tes akhir (PostTest)
Ket Ada Tidak √ √
SB
Nilai B C K
√ √ √ √ √ √ √ √
SK
√
29 26
√
0
√ √ √ √ √
0 0 0 0 0 0
√
√
Jml
29
LAMPIRAN 40
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together Nama Sekolah Tahun Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Siklus Pertemuan Observer Hari, Tanggal
: MAN 11 Jakarta Selatan : 2010/2011 : XI/2 : Post-Test Siklus I dan Pre-Test Siklus II : Satu : Empat : Drs. Maryadi dan Nurhalimah : Jumat, 13 Mei 2011
Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!! SB : Sangat Baik B : Baik C : Cukup K : Kurang SK : Sangat Kurang Ket No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Nilai
Aspek yang diobservasi Ada Mengkondisikan situasi pembelajaran dan √ kesiapan siswa untuk mengikuti tes Apersepsi
Tidak
Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa (motivasi) Menyampaikan tujuan dan indikator yang √ ingin dicapai Penggunaan media atau alat pembelajaran yang sesuai dengan indikator bahan ajar Penjelasan model pembelajaran cooperative learning teknik number heads together Pemusatan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran Teknik menjelaskan/menyampaikan materi
√
Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran cooperative learning
√
SB
B √
√
√ √ √ √ √
C
K
SK
teknik number heads together 10.
Bimbingan kepada kelompok
√
11.
Pemberian kesempatan kepada siswa untuk berpikir Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan jawaban Antusias siswa terhadap jawaban yang diberikan Mengamati kesulitan dan kemajuan belajar siswa Keterampilan menerangkan kembali atau menyimpulkan materi yang disampaikan Keterampilan memberikan kegiatan tindak lanjut setelah penyampaiam materi Kemampuan memberikan evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan indikator yang ingin dicapai
√
12 13. 14. 15. 16. 17.
√ √ √ √ √ √
LAMPIRAN 41 LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together Nama Sekolah Tahun Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Siklus Pertemuan Observer Hari, Tanggal
: MAN 11 Jakarta Selatan : 2010/2011 : XI/2 : Post-Test Siklus I dan Pre-Test Siklus II : Satu : Empat : Drs. Maryadi dan Nurhalimah : Jumat, 13 Mei 2011
Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!! SB : Sangat Baik B : Baik C : Cukup K : Kurang SK : Sangat Kurang No.
Aspek yang diobservasi
1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan 2. Guru membagi kelas menjadi kelompokkelompok kecil yang disesuaikan dengan jumlah konsep yang akan dipelajari 3. Guru memberikan nomor pada setiap siswa dalam kelompok 4. Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa soal yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok 5. Memberikan kesempatan kepada tiaptiap kelompok untuk menemukan jawaban sehingga tiap-tiap anggota kelompok menyatukan kepalanya (heads together) memikirkan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru 6. Guru memanggil nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok untuk memberikan jawaban atas soal yang telah diterimanya 7. Melaksanakan langkah nomor empat sampai semua anggota kelompok
Ket Ada Tidak √ √
√ √
√
√
√
SB
Nilai B C K
SK
memberikan jawaban 8. Berdasarkan jawaban-jawaban siswa guru mengembangkan diskusi lebih dalam sehingga peserta didik menemukan jawaban yang utuh dari soal yang diajukan oleh guru. 9. Setelah semuanya mendapat giliran guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
√
√
LAMPIRAN 42
Catatan Lapangan Penelitian Tindakan Kelas Siklus Pertemuan Hari/Tanggal
:I :4 : Jumat, 13 Mei 2011 AKTIVITAS SISWA
1. Melaksanakan
tes akhir (Post-Test) siklus I, tes akhir (Post-Test) siklus I pun
dilaksanakan pada pertemuan ke 4 di awal pelajaran karena materi siklus I cukup banyak sehingga baru dapat diselesaikan pada pertemuan ke 3 dengan siswa berjumlah 29 siswa 2. Mempelajari materi yang telah di ajarkan sebelumnya, yaitu dalam hal ini hanya 3 orang yang catatannya belum lengkap seperti Jimmy Anggara, Surya dan Adrian Riad 3. Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru, tidak ada karena tidak ada proses pembelajaran dan waktu pembelajaran digunakan untuk post-tes siklus I dan pre-test siklus II 4. Melakukan diskusi kelompok, tidak ada karena tidak ada proses pembelajaran dan waktu pembelajaran digunakan untuk post-tes siklus I dan pre-test siklus II 5. Mempersentasikan hasil jawaban, tidak ada karena tidak ada proses pembelajaran dan waktu pembelajaran digunakan untuk post-tes siklus I dan pre-test siklus II 6. Aktif menggungkapkan jawaban, tidak ada karena tidak ada proses pembelajaran dan waktu pembelajaran digunakan untuk post-tes siklus I dan pre-test siklus II 7. Aktif mengoreksi jawaban, tidak ada karena tidak ada proses pembelajaran dan waktu pembelajaran digunakan untuk post-tes siklus I dan pre-test siklus II 8. Aktif bertanya,
tidak ada karena tidak ada proses pembelajaran dan waktu
pembelajaran digunakan untuk post-tes siklus I dan pre-test siklus II 9. Memecahkan soal yang harus dipecahkan bersama, tidak ada karena tidak ada proses pembelajaran dan waktu pembelajaran digunakan untuk post-tes siklus I dan pre-test siklus II 10. Melaksanaan tes awal (Pre-Test) siklus II yaitu sebanyak 29 siswa karena semua siswa hadir pada saat pelaksanaannya.
AKTIFITAS GURU Guru mengkondisikan seluruh siswa untuk mengikuti post-test siklus I dan pre-test siklus II
PROSES PEMBELAJARAN Dalam pertemuan ke empat ini tidak ada proses pembelajaran karena waktu pembelajaran digunakan untuk post-test siklus I dan pre-test siklus II
LAMPIRAN 43 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together Nama Sekolah Tahun Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Siklus Pertemuan Observer Hari, Tanggal
: MAN 11 Jakarta Selatan : 2010/2011 : XI/2 : Jurnal Pembalik : Dua : Lima : Drs. Maryadi dan Nurhalimah : Kamis, 19 Mei 2011
Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!! SB : Sangat Baik B : Baik C : Cukup K : Kurang SK : Sangat Kurang No. 1. 2.
Aspek yang diobsevasi
Melaksanakan tes awal (Pre-Test) Mempelajari materi yang telah di ajarkan sebelumnya 3. Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru 4. Melakukan diskusi kelompok 5. Mempersentasikan hasil jawaban 6. Aktif menggungkapkan jawaban 7. Aktif mengoreksi jawaban 8. Aktif bertanya 9. Memecahkan soal yang harus dipecahkan bersama 10. Melaksanaan tes akhir (PostTest)
Ket Ada Tidak √ √
SB
Nilai B C K
Jml SK
√
0 26
√
√
25
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
25 6 13 7 13 3
√
0
LAMPIRAN 44
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together Nama Sekolah Tahun Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Siklus Pertemuan Observer Hari, Tanggal
: MAN 11 Jakarta Selatan : 2010/2011 : XI/2 : Jurnal Pembalik : Dua : Lima : Drs. Maryadi dan Nurhalimah : Kamis, 19 Mei 2011
Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!! SB : Sangat Baik B : Baik C : Cukup K : Kurang SK : Sangat Kurang Ket No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Nilai
Aspek yang diobservasi Ada Mengkondisikan situasi pembelajaran dan √ kesiapan siswa untuk mengikuti tes Apersepsi √
Tidak
SB
B √ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan √ model pembelajaran cooperative learning
√
Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa (motivasi) Menyampaikan tujuan dan indikator yang ingin dicapai Penggunaan media atau alat pembelajaran yang sesuai dengan indikator bahan ajar Penjelasan model pembelajaran cooperative learning teknik number heads together Pemusatan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran Teknik menjelaskan/menyampaikan materi
C
K
SK
teknik number heads together 10.
Bimbingan kepada kelompok
√
√
11.
Pemberian kesempatan kepada siswa untuk berpikir Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan jawaban Antusias siswa terhadap jawaban yang diberikan Mengamati kesulitan dan kemajuan belajar siswa Keterampilan menerangkan kembali atau menyimpulkan materi yang disampaikan Keterampilan memberikan kegiatan tindak lanjut setelah penyampaiam materi Kemampuan memberikan evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan indikator yang ingin dicapai
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
12 13. 14. 15. 16. 17.
LAMPIRAN 45 LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together Nama Sekolah Tahun Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Siklus Pertemuan Observer Hari, Tanggal
: MAN 11 Jakarta Selatan : 2010/2011 : XI/2 : Jurnal Pembalik : Dua : Lima : Drs. Maryadi dan Nurhalimah : Kamis, 19 Mei 2011
Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!! SB : Sangat Baik B : Baik C : Cukup K : Kurang SK : Sangat Kurang No.
Aspek yang diobservasi
1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan 2. Guru membagi kelas menjadi kelompokkelompok kecil yang disesuaikan dengan jumlah konsep yang akan dipelajari 3. Guru memberikan nomor pada setiap siswa dalam kelompok 4. Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa soal yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok 5. Memberikan kesempatan kepada tiaptiap kelompok untuk menemukan jawaban sehingga tiap-tiap anggota kelompok menyatukan kepalanya (heads together) memikirkan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru 6. Guru memanggil nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok untuk memberikan jawaban atas soal yang telah diterimanya
Ket Ada Tidak
SB
Nilai B C K
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
SK
7. Melaksanakan langkah nomor empat √ sampai semua anggota kelompok memberikan jawaban
√
8. Berdasarkan jawaban-jawaban siswa √ guru mengembangkan diskusi lebih dalam sehingga peserta didik menemukan jawaban yang utuh dari soal yang diajukan oleh guru. 9. Setelah semuanya mendapat giliran guru √ bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
√
√
LAMPIRAN 46
Catatan Lapangan Penelitian Tindakan Kelas Siklus Pertemuan Hari/Tanggal
: II :1 : Kamis, 19 Mei 2011 AKTIVITAS SISWA
1. Melaksanakan tes awal (Pre-Test), dalam hal ini tes awal atau pre-test telah dilaksanakan pada pertemuan sebelumnya sehingga pada waktu pembelajaran ini digunakan pembahasan materi sepenuhnya 2. Mempelajari materi yang telah di ajarkan sebelumnya dalam hal ini hanya 3 orang yang catatannya belum lengkap seperti Jimmy Anggara, Surya dan Adrian Riad 3. Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru, seluruh siswa mendengarkan penjelasan materi dengan seksama karena materi cukup sulit 4. Melakukan diskusi kelompok, seluruh kelompok telah melakukan diskusi dengan baik karena setiap anggota dlam kelompok telah dapat menjadi tutor sebaya dengan baik. 5. Mempersentasikan hasil jawaban yaitu pemegang no 2. Mempreentasikan hasil jawaban seperti Putri dari kelompok abu-abu, Dwiki Handika dari kelompok biru, Mutia Damayanti dari kelompok pink, Deris Darmansyah dari kelompok merah, M. Faishal dari kelompok orange, dan Yuhana Alfia dari kelompok ungu, mereka mengungkapkan dan menulis jawaban di papan tulis 6. Aktif menggungkapkan jawaban, setiap siswa rebutan menjawab pertanyaan dari guru seperti Ridwan Alamsyah, Suci, Putri, Ai, Deris, Yuhana Alfia, Abdul Hafiz, Novi Ayu, Rahma Amalia, Sefina Yunia, Paradita
dan M. Sholeh serta Abdul Hafiz,
mereka mengungkapkan dan menulis jawaban di papan tulis 7. Aktif mengoreksi jawaban seperti Putri, Ai Munawaroh, Deris, M. Sholeh dan Ridwan Alamsyah serta Suci dan Yuhana, mereka mengungkapkan dan menulis jawaban di papan tulis 8. Aktif bertanya seperti Ridwan Alamsyah, Suci, Putri, Ai, Deris, Yuhana Alfia, Abdul Hafiz, Novi Ayu, Rahma Amalia, Sefina Yunia, Paradita, M. Sholeh, dan Suci 9. Memecahkan soal yang harus dipecahkan bersama seperti Ai Munawaroh, Putri dan Ridwan
10. Melaksanaan tes akhir (Post-Test), waktu pembelajaran ini digunakan pembahasan materi sepenuhnya karena materi pembelajaran belum selesai.
AKTIVITAS GURU 1. Guru dapat mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran 2. Guru dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi pembelajaran 3. Guru sudah dapat menjelaskan tahapan model cooperative learning teknik numbered heads together dengan baik
PROSES PEMBELAJARAN 1. Pelaksanaan proses pembelajaran sudah kondusif karena siswa sudah terbiasa dengan model cooperative learning teknik numbered heads together 2. Model cooperative learning teknik numbered heads together pun sudah optimal yaitu pemanggilan siswa pemegang no. 2 3. Siswa sudah percaya diri dalam mempresentasikan hasil jawaban individu maupun kelompok dan menuliskan jawaban di papan tulis
LAMPIRAN 47 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together Nama Sekolah Tahun Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Siklus Pertemuan Observer Hari, Tanggal
: MAN 11 Jakarta Selatan : 2010/2011 : XI/2 : Jurnal Pembalik : Dua : Enam : Drs. Maryadi dan Nurhalimah : Jumat, 20 Mei 2011
Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!! SB : Sangat Baik B : Baik C : Cukup K : Kurang SK : Sangat Kurang No. 1. 2.
Aspek yang diobsevasi
Melaksanakan tes awal (Pre-Test) Mempelajari materi yang telah di ajarkan sebelumnya 3. Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru 4. Melakukan diskusi kelompok 5. Mempersentasikan hasil jawaban 6. Aktif menggungkapkan jawaban 7. Aktif mengoreksi jawaban 8. Aktif bertanya 9. Memecahkan soal yang harus dipecahkan bersama 10. Melaksanaan tes akhir (PostTest)
Ket Ada Tidak √ √
SB
Nilai B C K
Jml SK
√
0 29
√
√
29
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
29 5 14 4 7 5
√
29
LAMPIRAN 48
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together Nama Sekolah Tahun Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Siklus Pertemuan Observer Hari, Tanggal
: MAN 11 Jakarta Selatan : 2010/2011 : XI/2 : Jurnal Pembalik : Dua : Enam : Drs. Maryadi dan Nurhalimah : Jumat, 20 Mei 2011
Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!! SB : Sangat Baik B : Baik C : Cukup K : Kurang SK : Sangat Kurang Ket No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Nilai
Aspek yang diobservasi Ada Mengkondisikan situasi pembelajaran dan √ kesiapan siswa untuk mengikuti tes Apersepsi √
Tidak
SB
B √ √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan √ model pembelajaran cooperative learning
√
Membangkitkan minat atau rasa ingin tahu siswa (motivasi) Menyampaikan tujuan dan indikator yang ingin dicapai Penggunaan media atau alat pembelajaran yang sesuai dengan indikator bahan ajar Penjelasan model pembelajaran cooperative learning teknik number heads together Pemusatan perhatian siswa terhadap proses pembelajaran Teknik menjelaskan/menyampaikan materi
C
K
SK
teknik number heads together 10.
Bimbingan kepada kelompok
√
√
11.
Pemberian kesempatan kepada siswa untuk berpikir Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengungkapkan jawaban Antusias siswa terhadap jawaban yang diberikan Mengamati kesulitan dan kemajuan belajar siswa Keterampilan menerangkan kembali atau menyimpulkan materi yang disampaikan Keterampilan memberikan kegiatan tindak lanjut setelah penyampaiam materi Kemampuan memberikan evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan indikator yang ingin dicapai
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
12 13. 14. 15. 16. 17.
LAMPIRAN 49 LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Pembelajaran IPS Akuntansi dengan menerapkan model Cooperative Learning teknik Numbered Heads Together Nama Sekolah Tahun Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Siklus Pertemuan Observer Hari, Tanggal
: MAN 11 Jakarta Selatan : 2010/2011 : XI/2 : Jurnal Pembalik : Dua : Enam : Drs. Maryadi dan Nurhalimah : Jumat, 20 Mei 2011
Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !!! SB : Sangat Baik B : Baik C : Cukup K : Kurang SK : Sangat Kurang No.
Aspek yang diobservasi
1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan 2. Guru membagi kelas menjadi kelompokkelompok kecil yang disesuaikan dengan jumlah konsep yang akan dipelajari 3. Guru memberikan nomor pada setiap siswa dalam kelompok 4. Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa soal yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok 5. Memberikan kesempatan kepada tiaptiap kelompok untuk menemukan jawaban sehingga tiap-tiap anggota kelompok menyatukan kepalanya (heads together) memikirkan jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru 6. Guru memanggil nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok untuk memberikan jawaban atas soal yang telah diterimanya
Ket Ada Tidak
SB
Nilai B C K
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
SK
7. Melaksanakan langkah nomor empat √ sampai semua anggota kelompok memberikan jawaban
√
8. Berdasarkan jawaban-jawaban siswa √ guru mengembangkan diskusi lebih dalam sehingga peserta didik menemukan jawaban yang utuh dari soal yang diajukan oleh guru. 9. Setelah semuanya mendapat giliran guru √ bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
√
√
LAMPIRAN 50
Catatan Lapangan Penelitian Tindakan Kelas Siklus Pertemuan Hari/Tanggal
: II :2 : Jumat, 20 Mei 2011 AKTIVITAS SISWA
1. Melaksanakan tes awal (Pre-Test) telah dilaksanakan pada pertemuan sebelumnya 2. Mempelajari materi yang telah di ajarkan sebelumnya semua siswa lengkap dengan catatannya dan mengungkapakn kembali materi yang telah dipelajari sebelunya walaupun masih terdapat siswa yang kebingungan seperti M. Rizky Pajrin, Rahma, Putri, M. Sholeh dan Yuhana Alfia namun dalam hal ini semua siswa telah mempelajari materi sebelumnya dengan baik. 3. Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru, semua siswa telah dengan seksama mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru dan tidak ada siswa yang yang acuh lagi karena didukung dengan kondisi kelas yang masih pagi sehingga suasana pembelajaran menjadi kondusif 4. Melakukan diskusi kelompok, seluruh kelompok melakukan diskusi dengan baik dan lancar serta saling memberikan penjelasan antara anggota kelompok satu dengan anggota kelompok lainnya sehingga seluruh anggota dalam kelompok memahami materi yang diajarkan 5. Mempersentasikan hasil jawaban yaitu pemegang no. 4 yaitu M. Rizky Pajrin dari kelompok abu-abu, Nia Nuraini dari kelompok biru, Faishal Sultan dari kelompok pink, Sefina Yunia dari kelompok merah, Evi Rafika dari kelompok orange dan Azmi Pachriansyah dari kelompok ungu, semuanya percaya diri dalam mengungkapkan danmenulis jawaban di papan tulis. 6. Aktif menggungkapkan setiap siswa rebutan menjawab pertanyaan dari guru seperti Ridwan Alamsyah, Suci, Putri, Ai, Deris, Yuhana Alfia, Abdul Hafiz, Novi Ayu, Rahma Amalia, Sefina Yunia, Paradita dan M. Sholeh serta Abdul Hafiz serta M. Rizky Pajrin, mereka mengungkapkan dan menulis jawaban di papan tulis 7. Aktif mengoreksi jawaban seperti Ai, Putri, Ridwan dan Deris aktif mengoreksi
jawaban yang kurang tepat di papan tulis
8. Aktif bertanya yaitu, Suci, Rahma, Nia, Novi, Ridwan dan Deris serta Putri aktif bertanya mengenai materi yang belum mereka pahami 9. Memecahkan soal yang harus dipecahkan bersama setiap kelompok aktif memecahkan soal yang telah diberikan guru untuk dikerjakan dalam kelompoknya yang nantinya harus dipresentasikan oleh salah satu anggota kelompok yang dipanggil no yang dipegangnya. 10. Melaksanaan tes akhir (Post-Test, terdapat 29 siswa yang mengrjakan tes akhir (PostTest) walaupun satu orang menyusul yaitu Khoirul Nisah tidak hadir karena sakit.
AKTIFITAS GURU 1. Guru dapat mengkondisikan situasi pembelajaran dan kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran 2. Guru dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi pembelajaran 3. Guru dapat menyampaikan tahapan model cooperative learning teknik numbered heads together dengan baik
PROSES PEMBELAJARAN 1. Pelaksanaan Proses Pembelajaran Sudah Kondusif Karena Siswa Sudah Terbiasa Dengan Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together 2. Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together Pun Sudah Optimal Yaitu Pemanggilan Siswa Pemegang No. 4 3. Siswa Sudah Percaya Diri Dalam Mempresentasikan hasil jawaban individu maupun kelompok dan menuliskan jawaban di papan tulis
LAMPIRAN 51 Hasil Wawancara dengan Siswa Setelah Penelitian Tindakan Kelas Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together Siswa Dengan Hasil Belajar Tinggi Peneliti : Bagaimana menurut pendapatmu tentang pembelajaran yang telah kalian ikuti ? Siswa : “Mudah dimengerti, asyik, tidak jenuh, adil semuanya punya kesempatan untuk bicara karena biasanya hanya orang-orang tertentu mulu yang biacara” Peneliti : Apakah kalian senang belajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together ? Siswa : “Senang banget, karena biasanya anak-anak laki-laki pada tidur dengan model pembeljaran ini jadi pada semangat jawab soal karena kewajiban punya nomor berbicara” Peneliti : Apakah kalian merasa lebih aktif dan mudah untuk berpikir kreatif ? Siswa : “Iyah bu, karena masing-masing anak punya nomor kewajiban yang apabila guru menyebutkan nomor itu anak langsung jawab dan diskusi sama kelompoknya” Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together kalian dapat bekerja sama dengan sesama anggota kelompok dengan baik? Siswa : “Iyah bu, karena dalam model pembelajaran ini terdapat kewajiban menjawab pertanyaan dari guru yang harus didiskusikan dulu dengan kelompok jadi kerjasamanya lebih erat”. Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif kalian lebih aktif dan percaya diri dalam mengungkapkan jawaban ? Siswa :”Pastinya bu, karena sebelum menjawab pertanyaan didiskusikan dulu dengan kelompok yang dalam kelompoknya juga ada yang pintar jadi saling memberitahu jadi mengungkapkan jawaban juga PD karena udah yakin benar” Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif membuatmu lebih mudah dalam memahami materi akuntansi ? Siswa : “Iyah bu jadi nyelotok dan lebih lancar”. Peneliti : Apakah hasil belajar akuntansi kalian meningkat setelah melaksanakan pembelaran kooperatif tenik numbered heads together ? Siswa :”Meningkat dong bu, hal ini terbukti dengan lancarnya mengisi soal padahal sebelumnya sangat sulit dan membingungkan. Siswa Dengan Hasil Belajar Sedang Peneliti : Bagaimana menurut pendapatmu tentang pembelajaran yang telah kalian ikuti ? Siswa :”Cukup dimengerti dan lebih mudah dicerba diotak”
Peneliti : Apakah kalian senang belajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together ? Siswa :”Senang bu” Peneliti : Apakah kalian merasa lebih aktif dan mudah untuk berpikir kreatif ? Siswa :”Lumayan aktif bu karena ada nomor berstruktur” Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together kalian dapat bekerja sama dengan sesama anggota kelompok dengan baik? Siswa :”Kerjasama memecahkan soal dalam kelompok jadi lebih erat” Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif kalian lebih aktif san percaya diri dalam mengungkapkan jawaban ? Siswa :”Iyah bu, lebih PD karena jawaban sudah pasti benar karena didiskusikan dahulu dalam kelompok” Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif membuatmu lebih mudah dalam memahami materi akuntansi ? Siswa :”Mudah dan paham bu” Peneliti : Apakah hasil belajar akuntansi kalian meningkat setelah melaksanakan pembelaran kooperatif tenik numbered heads together ? Siswa :”Agak meningkat bu nilainya” Siswa Dengan Hasil Belajar Rendah Peneliti : Bagaimana menurut pendapatmu tentang pembelajaran yang telah kalian ikuti ? Siswa :”Saya sangat senang bu karena menambah ilmu akuntansi saya” Peneliti : Apakah kalian senang belajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together ? Siswa :”Senang ding bu” Peneliti : Apakah kalian merasa lebih aktif dan mudah untuk berpikir kreatif ? Siswa :”Iyah bu saya jadi berani bertanya kalau ada yang membingungkan saya” Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together kalian dapat bekerja sama dengan sesama anggota kelompok dengan baik? Siswa :”Iyah bu, karena kita berdiskusi dalam kelompok” Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif kalian lebih aktif san percaya diri dalam mengungkapkan jawaban ? Siswa :”Iyah bu saya jadi tambah PD mengungkapkan jawaban dan bertanya apa yang gak ngerti” Peneliti : Apakah dengan menggunakan pembelajaran kooperatif membuatmu lebih mudah dalam memahami materi akuntansi ?
Siswa
:”lebih mudah dan paham serta lancer mengerjakan soal”
Peneliti : Apakah hasil belajar akuntansi kalian meningkat setelah melaksanakan pembelaran kooperatif tenik numbered heads together ? Siswa : “Iyah bu karena saya lebih mudah dalam mengerjakan soal secara cepat”
LAMPIRAN 52 Hasil Wawancara dengan Guru Setelah Penelitian Tindakan Kelas Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together Nama Sekolah Nama Guru Hari, Tanggal No. 1
2
3
4
5.
6
: MAN 11 Jakarta Selatan : Drs. Maryanto : Kamis, 26 Mei 2011
Aspek yang ditanyakan Model pembelajaran apa yang sering Bapak/Ibu gunakan selama ini? Bagaimana persiapan untuk menggunakan model pembelajaran number heads together ini, apakah Bapak/Ibu merasa memberatkan atau tidak? Apakah langkah-langkah model pembelajaran kooperatif teknik number heads together ini dapat dilaksanakan seluruhnya atau tidak? Menurut pengamatan Bapak/Ibu, bagaimana respon siswa terhadap penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik number heads together ini dibandingkan dengan model pembelajaran yang Bapak/Ibu biasa gunakan? Apakah model pembelajaran kooperatif teknik number heads together dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi pada konsep Buku besar penutup, neraca saldo penutup dan jurnal pembalik?
Tanggapan Ceramah dan diskusi
Persiapan cukup sulit karena membagi siswa dalam kelompok lalu media nomor berstruktur, tidak memberatkan.
Seluruhnya dapat dilaksanakan walaupun membutuhkan waktu yang cukup lama karena semua siswa harus kebagian dalam menjawab dan mempresentasikan jawaban Sangat baik respon siswa karena mereka lebih percaya diri dan sekarang menyukai pelajaran akuntansi padahal awalnya sangat acuh karena terdapat pemanggilan nomor yang mewajibkan mereka berbicara dan menjawab soal Dapat meningkatkan hasil belajar karena terbukti nilai rata-rata sangat meningkat dari siklus I ke siklus II dibandingkan sebelum-sebelumnya karena siswa lebih aktif dan terbiasa mengungkapkan jawaban saat proses pembelajaran di kelas. Apakah Bapak/Ibu ada keinginan Saya akan mencoba model tersebut untuk membuat dan menerapkan pada materi-materi selanjutnya model pembelajaran serupa untuk semoga keberhasilan kali ini terulang opic pembelajaran lainnya? dan semakin meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa di kelas
7
8
Apakah pendapat Bapak/Ibu mengenai model pembelajaran kooperatif teknik number heads together ini? Jika ada kelemahan atau kekurangannya, bagaimana saransaran Bapak/Ibu untuk mengatasinya?
9
Apakah kesulitan-kesulitan bagi Bapak/Ibu dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik number heads together?
10
Menurut Bapak/Ibu apa yang membedakan model pembelajaran kooperatif teknik number heads together dengan model pembelajaran yang lain?
Saya sangat senang dengan model ini karena dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa di kelas serta kerja sama kelompok yang baik Saran saya dalam pembagian kelompok harus merata baik dari segi kemampuan maupun dari segi gendernya serta jangan kebanyakan nomor karena memerlukan waktu yang cukup lama Saya kebingungan dalam menyebutkan nomor dan memilih siswa yang akan mempresentasikan hasil jawaban baiik individu maupun kelompoknya Yang membedakannya adalah semua siswa dalam kelas dapat presentasi aatau berkewajiban menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh guru maupun latihan yang diberikan
LAMPIRAN 53 Kisi-kisi Instrumen Angket Respon Siswa Terhadap Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together No.
Indikator
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18 19. 20.
Ketertarikan siswa pada model Kesesuaian Kondisi kesulitan siswa Antusiasme siswa Keaktifan siswa Kejenuhan siswa Keefektifan model terhadap pemahaman Kefektifan model terhadap hasil belajar Keefektifan model terhadap minat dan perhatian Keefektifan model terhadap mata pelajaran Ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran Keefektifan model terhadap semangat dan antusiasme Keefektifan model dalam proses pembelajaran Keefektifan model terhadap materi pembelajaran Keefektifan model terhadap waktu pembelajaran Keefektifan model terhadap penyelesaian materi Harapan siswa terhadap proses pembelajaran Keefektifan mata pelajaran Harapan siswa terhadap guru mata pelajaran Respon siswa terhadap model konvensional
Keterangan Positif Negatif 1, 13 2 3 4 5 6 7, 8, 14 9 10 11, 21 12 15 16 17 18 19 20 22 23, 25 24
LAMPIRAN 54 ANGKET RESPON SISWA TENTANG PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI
Petunjuk: 1. Bacalah dengan baik setiap pertanyaan dan pernyataan yang ada di bawah ini 2. Jawablah pertanyaan dan pernyataan di bawah ini dengan jujur 3. Jawaban yang diberikan sama sekali tidak ada hubungannya dengan nilai akademik di sekolah dan dijamin kerahasiaannya 4. Berilah tanda check list (√) pada jawaban yang telah disediakan 5. Keterangan : SS : Sangat Setuju S : Setuju RR : Ragu-ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju Nama : Kelas : No.
1.
2.
3.
4.
5.
Pernyataan
Apakah kamu menyukai model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together? Apakah model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together sesuai dengan materi tentang buku besar penutup, neraca saldo penutup dan jurnal pembalik? Apakah kamu merasa kesulitan belajar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together? Apakah model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together membuat kamu semangat dan antuisias mempelajari IPS pada pelajaran Akuntansi konsep buku besar penutup, neraca saldo penutup? Apakah kamu aktif dalam mengikuti
SS 5 1
S 4 2
RR 3 3
TS 2 4
STS 1 5
tahapan pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together? 6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Apakah kamu merasa jenuh dengan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together? Apakah kamu memahami materi yang belum dipahami setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together? Apakah masih ada materi yang belum dipahami setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together? Apakah model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together dirasakan dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran IPS pada pelajaran Akuntansi konsep buku besar penutup, neraca saldo penutup? Model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together dapat membangkitkan minat dan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran. Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together adalah salah satu metode yang baik dalam proses pembelajaran IPS Akuntansi Model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together dapat membuat siswa tertarik pada pelajaran IPS Akuntansi Model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together dapat memberikan kesan yang menarik dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together dapat mempermudah pemahaman siswa dalam belajar IPS Akuntansi Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan semangat dan antusias.
16.
Model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together tidak diperlukan dalam proses pembelajaran.
17.
Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together tidak diperlukan dalam proses pembelajaran IPS Akuntansi Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together hanya membuang-buang waktu. Model pembelajaran kooperatif teknik numbered heads together hanya akan mempertelat penyelesaian materi IPS Akuntansi Pada pelajaran IPS Akuntansi banyak diperlukan model pembelajaran agar tidak monoton. IPS Akuntansi adalah salah satu mata pelajaran yang sangat penting di MAN 11 Jakarta Selatan? Dengan mempelajari IPS Akuntansi siswa akan memahami siklus akuntansi perusahaan jasa pada tahap jurnal penyesuaian. Guru IPS Akuntansi sebaiknya memberikan variasi model pembelajaran agar proses pembelajaran lebih menyenangkan. Jika guru Akuntansi hanya menerangkan pelajaran dengan ceramah total maka siswa merasa bosan dan kurang memahaminya. Hasil belajar siswa akan lebih baik bila guru menggunakan model pembelajaran bervariasi.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
Angket Respon Siswa Terhadap Penerapan Cooperative Learning Teknik Number Heads Together
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Responden Ai Faishal Surya Novi Ayu Mutia Deris Abdul Hafiz M.Rizki Jimmi Azmi M. Faisal Dwiki Malik Sabaz Rahma Paradita Bahar Suci Adrian Febriyanto Yuhana Nia Putri Dwi Septiani Evi Rafika Sefina M. Soleh M. Adrian Ridwan Khoirul Jumlah
1 4 2 5 4 4 4 5 1 1 2 4 4 4 5 5 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 5 2 5 5 107
2 3 2 4 4 4 5 4 4 2 3 4 3 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 109
3 2 5 3 5 2 2 3 5 5 5 2 4 3 4 5 3 3 2 2 2 3 3 3 2 4 2 3 2 5 94
4
5
6
7
8
3 3 5 2 5 5 5 2 1 1 4 4 4 4 5 3 4 2 3 4 4 4 5 5 4 3 2 4 5 105
5 3 4 3 5 4 3 2 1 1 3 3 3 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 2 2 5 5 105
3 1 2 2 2 1 2 5 5 5 2 2 5 2 5 3 4 3 4 3 3 4 4 3 5 2 1 2 1 86
2 5 3 2 2 4 4 2 1 1 4 3 4 3 5 3 3 3 5 4 4 4 4 3 3 5 2 4 5 97
2 2 5 2 2 2 1 1 5 5 2 2 2 4 5 4 3 4 5 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 90
Butir Soal/Pertanyaan/Pertanyaan 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 5 5 5 3 5 4 5 4 3 3 2 5 3 3 5 1 1 1 1 5 3 3 2 5 3 3 5 3 2 3 5 3 5 4 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 2 4 4 4 5 5 5 5 4 2 4 1 2 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 1 4 2 2 4 4 4 5 4 4 5 4 2 2 2 3 5 5 5 3 1 3 2 1 5 1 2 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 4 3 4 2 1 1 1 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 2 5 3 2 4 5 3 4 3 4 3 4 2 1 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 5 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 2 4 3 3 5 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 2 5 4 4 4 4 5 4 2 2 2 2 2 5 4 3 3 3 4 4 3 2 2 2 5 5 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 5 4 4 5 4 5 5 1 1 2 2 4 4 3 3 3 3 3 5 2 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 2 2 2 2 5 2 2 2 2 2 3 2 2 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 3 5 5 5 5 5 5 5 1 1 1 1 5 120 113 114 106 108 107 105 87 84 81 87 123
9
21
22 5 5 5 5 5 5 4 3 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 4 4 3 5 4 5 5 5 5 4 4 2 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 130 131
23
24 5 5 1 5 4 5 3 4 4 1 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 3 2 4 3 3 4 5 5 5 5 4 3 5 5 4 3 4 2 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 5 5 126 118
25 4 3 5 3 5 5 5 1 5 5 3 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 127
Jumlah 97 75 97 81 90 93 95 69 106 108 76 85 90 99 125 88 91 86 91 91 92 93 94 94 93 88 79 91 103 2660
Perhitungan Persentase Angket Respon Siswa Terhadap Penerapan Cooperative Learning Teknik Number Heads Together 1 5=7 4=13 3=4 2=3 1=2 29
5 24.14 44.83 13.79 10.34 6.90 100
5=8 4=9 3=7 2=3 1=2
10.34 62.07 20.69 6.90 0.00 100
5=6 4=4 3=6 2=9 1=4
24.14 10.34 31.03 34.48 0.00 100
5=5 4=9 3=8 2=5 1=2
27.59 34.48 17.24 13.79 6.90 100
5=5 4=6 3=7 2=9 1=2
29
2 5=3 4=18 3=6 2=2 1=0 29
29
29
29
20.69 13.79 20.69 31.03 13.79 100
5=8 4=11 3=9 2=1 1=0
17.24 31.03 27.59 17.24 6.90 100
5=11 4=7 3=9 2=2 1=0
17.24 20.69 24.14 31.03 6.90 100
5=6 4=12 3=8 2=1 1=2
29
29
29
5=6 4=13 3=7 2=2 1=1
27.59 37.93 31.03 3.45 0.00 100
5=6 4=12 3=8 2=2 1=1
37.93 24.14 31.03 6.90 0.00 100
5=9 4=7 3=8 2=3 1=2
20.69 41.38 27.59 3.45 6.90 100
5=6 4=6 3=3 2=10 1=4
29
29
29
5=5 4=5 3=5 2=10 1=4
20.69 41.38 27.59 6.90 3.45 100
5=4 4=3 3=8 2=11 1=3
31.03 24.14 27.59 10.34 6.90 100
5=5 4=5 3=7 2=9 1=3
20.69 20.69 10.34 34.48 13.79 100
5=15 4=8 3=5 2=0 1=1
29
29
29
5=18 4=8 3=2 2=1 1=0
13.79 10.34 27.59 37.93 10.34 100
5=17 4=10 3=2 2=0 1=0
17.24 17.24 24.14 31.03 10.34 100
5=17 4=7 3=4 2=0 1=1
51.72 27.59 17.24 0.00 3.45 100
5=15 4=7 3=3 2=2 1=2
29
29
29
58.62 34.48 6.90 0.00 0.00 100
23
29
20
29
25 62.07 27.59 6.90 3.45 0.00 100
22
19
16
29
21 17.24 17.24 17.24 34.48 13.79 100
18
15
12
29
17 20.69 44.83 24.14 6.90 3.45 100
14
11
8
29
13 37.93 41.38 17.24 3.45 0.00 100
10
7
4 5=8 4=10 3=5 2=4 1=2
5=11 4=12 3=5 2=1 1=0
6
3 5=7 4=3 3=9 2=10 1=0
9 27.59 31.03 24.14 10.34 6.90 100
58.62 24.14 13.79 0.00 3.45 100
24
29
51.72 24.14 10.34 6.90 6.90 100
5=17 4=8 3=3 2=0 1=1 29
58.62 27.59 10.34 0.00 3.45 100
LAMPIRAN 55 Nama-nama Kelompok XI IPS 2 MAN 11 Jakarta Selatan No. Nama Kelompok 1. Abu-abu
2.
Biru
3.
Pink
4.
Merah
5.
Orange
6.
Ungu
Nama Siswa 1. Paradita Idriati 2. Putri Sekar Dini 3. Surya Nirwansyah 4. M. Rizky 5. M. Sholeh 1. Abdul Hafiz 2. Dwiki Handika 3. Khoirul Nisah 4. Nia Nuraini 5. Adrian Riad 1. Ridwan Alamsyah 2. Mutia Damayanti 3. Dwi Septiani 4. Faisal Sultan 1. Malik Sabas 2. Deris Darmansyah 3. Rahma Amalia 4. Sefina Yunia 5. Jimmy Anggara 1. M. Adrian 2. M. Faisal 3. Suci Robiatus 4. Evi Rafika 5. Ai Munawaroh 1. Novi Ayu 2. Yuhana Alfia 3. Bahar Widhyatmoko 4. Azmi Fachriansyah 5. Febriyanto
Lampiran 56
Nilai Kritik Koefisien Korelasi Rank Spearman n
Α 0.05
0.025
0.01
0.005
5 6 7 8 9 10
0.900 0.829 0.714 0.643 0.600 0.564
0.886 0.786 0.738 0.683 0.648
0.943 0.893 0.833 0.783 0.745
0.881 0.833 0.794
11 12 13 14 15
0.523 0.497 0.475 0.457 0.441
0.623 0.591 0.566 0.545 0.525
0.736 0.703 0.673 0.646 0.623
0.818 0.780 0.745 0.716 0.689
16 17 18 19 20
0.425 0.412 0.399 0.388 0.377
0.507 0.490 0.476 0.462 0.450
0.601 0.582 0.564 0.549 0.534
0.666 0.645 0.625 0.608 0.591
21 22 23 24 25
0.368 0.359 0.351 0.343 0.336
0.438 0.428 0.418 0.409 0.400
0.521 0.508 0.496 0.485 0.475
0.570 0.562 0.549 0.537 0.526
26 27 28 29 30
0.329 0.323 0.317 0.311 0.305
0.392 0.385 0.377 0.370 0.364
0.465 0.456 0.448 0.440 0.432
0.515 0.505 0.496 0.487 0.478
Sumber: Ronald E. Walpole (1995): Pengantar Statistika
LAMPIRAN 56
Kondisi Kelas Saat Observasi/Pra Penelitian Tindakan Kelas
Beberapa siswa tertidur lelap ketika proses pembelajaran
Beberapa siswa tertidur lelap ketika proses pembelajaran dan yang lainnya mengobrol
Sebagian siswa mengeluh meminta pulang
Hanya beberapa siswa yang memperhatikan penjelasan guru
Proses Pembelajaran Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together
Salah siswa sedang mengajari temannya
Salah satu siswi sedang mengajari temannya
Beberapa siswa sedang membuat buku besar penutup di papan tulis
Beberapa siswi sedang membuat jurnal pembalik di papan tulis
Proses Pembelajaran Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together
Belajar Kelompok yang menggembirakan
Salah satu siswa sedang mempresentasikan jawaban
Siti Sugesti Pramitha (Observer Sebaya)
Drs. Maryanto (Observer Guru Akuntansi)
Nama-nama Kelompok Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together
Kelompok Abu - abu
Kelompok Biru
Kelompok Orange
Kelompok Ungu
Kelompok Pink
Kelompok Merah
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI
Proposal skripsi berjudul “Penerapan Model Cooperatif Learning Teknik Numbered Heads Together Untuk Peningkatan Hasil Belajar Ekonomi Siswa”. Disusun oleh Nurhalimah, Nomor Induk Mahasiswa 107015000643 Jurusan Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Yang Menyetujui,
Dosen Penguji 1
Dosen Penguji II
Drs. H. Nurochim, MM
Abd. Rozak, M.Si
NIP: 19590715 198403 1 003
NIP: 19690908 199603 1 004
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia
No. Dokumen Tgl. Terbit No. Revisi: Hal
: : : :
FITK-FR-AKD-081 1 Maret 2010 02 1/1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/ 4037/2011 Lamp. : 1 (satu) Berkas Proposal Skripsi Hal : Bimbingan Skripsi
Jakarta, 07 April 2011
Kepada Yth. Dr. Iwan Purwanto, M. Pd Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Assalamu’alaikum wr.wb. Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I/II (materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa: Nama
: Nurhalimah
NIM
: 107015000643
Jurusan
: Pendidikan IPS/Ekonomi
Semester
: VIII (Delapan)
Judul Skripsi
: Penerapan Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together Untuk Peningkatan Hasil Belajar Akuntansi Siswa
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 05 April 2011, abstraksi/outline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu. Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum wr.wb. a.n. Dekan Kajur Pendidikan IPS
Drs. Nurochim, MM NIP. 19590715 198403 1 003 Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Mahasiswa ybs.
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia
No. Dokumen Tgl. Terbit No. Revisi: Hal
: : : :
FITK-FR-AKD-066 1 Maret 2010 02 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN OBSERVASI Nomor : Un.01/Ft./KM.01.3/ 5017/2011 Lamp. : Outline Hal : Permohonan Izin Observasi
Jakarta, 11 April 2011
Kepada Yth. Kepala Sekolah MAN 11 Jakarta Selatan Di Tempat Assalamu’alaikum wr.wb. Dengan hormat kami sampaikan bahwa: Nama
: Nurhalimah
NIM
: 107015000643
Jurusan /Prodi : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial/Ekonomi Semester
: VIII (delapan)
adalah benar mahasiswa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang menyususn skripsi dengan judul ”Penerapan Model Cooperative Learning Teknik Number Heads Together Untuk Peningkatan Hasil Belajar Akuntansi Siswa”, mahasiswa tersebut memerlukan observasi dengan pihak terkait. Oleh karena itu, kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya. Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum wr.wb.
a.n. Dekan Kabag. Tata Usaha
Drs. H. Ali Nurdin, M.Pd. NIP. 19550601 198103 1 005 Tembusan: Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
FORM (FR)
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia
No. Dokumen Tgl. Terbit No. Revisi: Hal
: : : :
FITK-FR-AKD-082 1 Maret 2010 02 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/ 309/2011 Lamp. : Outline/Proposal Hal : Permohonan Izin Penelitian
Jakarta, 14 April 2011
Kepada Yth. Kepala Sekolah MAN 11 Jakarta Di Tempat Assalamu’alaikum wr.wb. Dengan hormat kami sampaikan bahwa, Nama
: Nurhalimah
NIM
: 107015000643
Jurusan
: Pendidikan IPS/Ekonomi
Semester
: VIII (Delapan)
Judul Skripsi
: Penerapan Model Cooperative Learning Teknik Numbered Heads Together Untuk Peningkatan Hasil Belajar Akuntansi Siswa
adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin. Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum wr.wb. a.n. Dekan Kajur Pendidikan IPS
Drs. Nurochim, MM NIP. 19590715 198403 1 003 Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan
RIWAYAT HIDUP PENULIS
RIWAYAT HIDUP PENULIS
NURHALIMAH, itulah nama terindah yang dikaruniai oleh kedua orang tua yang sangat mencintainya. Anak pertama dari dua bersaudara ini lahir dari pasangan Saidi dan Aniah di Kuningan, 02 Juli 1989. Bertempat tinggal di RT/RW 008/03 Jalan Bunga Teratai, Desa Sangkanerang Kecamatan Jalaksana Kabupaten Kuningan Cirebon Jawa Barat 45554. Riwayat Pendidikan: Pendidikan Penulis dimulai dari sekolah dasar di SDN 2 Sangkanerang, lulus tahun 2001dengan segala prestasinya, lalu melanjutkan ke sekolah menengah pertama di SMPN 2 Jalaksana dengan prestasi yaitu selalu masuk peringkat tiga besar, lulus tahun 2004. Penulis melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah atas di SMAN 1 Cilimus, lulus tahun 2007, peringkat tiga besar pun selalu diraihnya, bukan hanya prestasi formal yang diraihnya prestasi informal pun diraihnya salah satunya yaitu selalu mengikuti petandingan volleyball dan basketball. Tidak puas dengan dengan pendidkan dasar dan menengah, penulis pun melanjutkan pendidikannya ke salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Jakarta yaitu Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Studi Ekonomi-Akuntansi melalui jalur mandiri, Penulis menyelesaikan kuliahnya dengan singkat dan sesuai jadwal walaupun dengan segudang kegiatan baik di internal maupun di eksternal kampus. Pengalaman Organisasi: Selama kuliah penulis pernah mengikuti beberapa organisasi dengan komitmen dan loyalitas tinggi, seperti BEMJ PIPS (Badan Eksekutif Mahasiswa) Tahun 2008-2009, PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) 2007-2008, IPPMK (Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Kuningan) 2007-2011, KMSGD (Keluarga Mahasiswa Sunan Gunung Djati) 2008-2010, FLAT (Foreign Language Assosiation) 2007-2008, FORSA (Federasi Olahraga Mahasiswa) 2008-2009, Pramuka UIN Jakarta (Racana Fatahilah-Nyi Mas Gandasari) 2009-2011.