PENERAPAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEDIA HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS (Penelitian Tindakan Kelas Di SMK Negeri 1 Karanganyar)
*Sonny Galih Gumelar, Harini, dan Aniek Hindrayani Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret* Surakarta, 57126, Indonesia
[email protected]
ABSTRAK Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada materi Pengantar Ekonomi dan Bisnis kelas XI Pemasaran 2 SMK Negeri 1 Karanganyar tahun ajaran 2015/2016 melalui penerapan model Numbered Heads Together (NHT) dengan media handout. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Pemasaran 2 SMK Negeri 1 Karanganyar tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 36 siswa. Prosedur penelitian ini meliputi tahap (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) observasi, dan (d) refleksi. Berdasarkan hasil penelitian, proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan media handout dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Terbukti pada siklus I sampai siklus II aktivitas dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Aktivitas siswa pra siklus pada aspek mental activities 41,67%, oral activities 45,37%, listening activities 55,56% dan writing activities 83,33%. Siklus I pada aspek mental activities 69,44%, oral activities 75,00%, listening activities 88,89% dan writing activities 77,78%. Siklus II pada aspek aspek mental activities 83,33%, oral activities 82,41%, listening activities 91,67% dan writing activities 80,56%. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan yaitu rata-rata pra siklus 73,08 (presentase ketuntasan 47,22%), siklus I menjadi 77,31 (presentase ketuntasan 80,56%), dan siklus II menjadi 80,95 (presentase ketuntasan 88,89%). Kata kunci : Numbered Heads Together (NHT), media handout, aktivitas, hasil belajar
1
ABSTRACK The purpose of this research is to improve activities and student learning outcomes of the introduction to business economics at class XI Marketing 2 of Vocational High School 1 Karanganyar in the academic year of 2015/2016 through implementation of Numbered Heads Together (NHT) model with Handout media. The type of this research was classroom action reseach. The subject of this research in student at XI Marketing 2 of Vocational High School 1 Karanganyar in the academic year of 2005/2016 with 36 Student. The procedures of this research are (a) planning, (b) action, (c) observation, and (d) reflection. Based on the research result, the learning process with the implementation of Numbered Heads Together (NHT) with Handout media can increase activities and learning outcomes of the student. It could be seen from the cycles I to II have improvement of student activities and student learning outcomes. Pre student activity cycles on the aspects of mental activities 41,67%, oral activities 45,37%, listening activities 55,56% dan writing activities 83,33%. Cycle I, on aspects of mental activities 69,44%, oral activities 75,00%, listening activities 88,89% and writing activities 77,78%. Cycle II on aspect of mental activities 83,33%, oral activities 82,41%, listening activities 91,67% dan writing activities 80,56%. Student learning outcomes are also increased at pre cycle have average value 73,08 (percentage of completeness 47,22%), cycle I becomes 77,31 (percentage of completeness 80,56%), cycle II becomes 80,95 (percentage of completeness 88,89%). Keyword : Numbered Heads Together (NHT), handout media, activities, learning outcomes. dengan
PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan hal
pertumbuhan
IPTEK,
pendidikan adalah kebutuhan yang
yang mendasar dari mahluk hidup
penting
untuk menjalankan kehidupannya,
menjalani
dengan belajar mahluk hidup akan
pembelajaran
terus dapat berkembang dengan baik.
kegiatan yang melibatkan guru dan
Pembelajaran
suatu
siswa untuk mengembangkan potensi
yang digunakan
yang dimiliki oleh siswa. Guru
untuk menambah ilmu pengetahuan,
memberikan fasilitas dalam kegiatan
dari tahap belum mengerti berubah
pembelajaran supaya pembelajaran
menjadi mengerti, dan selanjutnya
yang disampaikan oleh guru dapat
ilmu pengetahuan tersebut digunakan
diterima dengan baik oleh siswa,
dalam kegiatan sehari-hari. Seiring
proses
proses kegiatan
merupakan
2
bagi
manusia
kehidupan. merupakan
pembelajaran
dalam Proses suatu
menjadi
menyenangkan, tidak membosankan,
kelas XI Pemasaran 2. Nilai rata-rata
dan mendorong siswa untuk lebih
kelas
aktif pada saat proses pembelajaran.
pelajaran Pengantar Ekonomi dan
Aktivitas kegiatan
yang
didapat
dengan
pada
materi
mata
siswa
dalam
Bisnis
pembelajaran
dapat
Monopolistik kelas XI Pemasaran 2
mempengaruhi pemahaman materi
adalah
dan hasil belajar siswa, sehingga
keberhasilan siswa 66,67%. Hasil
guru
meningkatkan
wawancara
Siswa
yang
menunjukkan bahwa selain hasil
proses
belajar siswa yang masih rendah,
harus
aktivitas
dapat
siswa.
dilibatkan
dalam
pembelajaran
akan
mendapatkan
terdapat
73,69
dan
Pasar
dengan
juga
masalah
tingkat
guru
yaitu
pengalaman yang melibatkan emosi
rendahnya aktivitas belajar siswa.
dan pikiran sehingga siswa menjadi
Permasalahan
lebih percaya diri, aktif, dan mampu
rendahnya aktivitas dan hasil belajar
menerima
materi
siswa dapat diidentifikasikan antara
sehingga
mempengaruhi
belajar.
Guru
pembelajaran
dalam
hasil
yang
menyebabkan
lain: (1) Guru masih mendominasi
proses
kegiatan
pembelajaran
dengan
pembelajaran mempunyai peran yang
menggunakan metode ceramah; (2)
sangat penting, yaitu mempunyai
Penggunaan metode pembelajaran
sikap yang profesional dan kreatif
dan media pembelajaran yang masih
dalam melaksanakan pembelajaran.
kurang bervariasi; (3) Aktivitas siswa
Guru harus dapat memastikan bahwa
yang masih rendah pada aspek oral
siswa
dan
activities, mental activities,listening
memahami materi yang diberikan
activities, dan writing activities;; (4)
sehingga tujuan pembelajaran dapat
Hasil belajar Pengantar Ekonomi dan
tercapai.
Bisnis kelas XI Pemasaran 2 SMK
dapat
Hasil
menerima
observasi
SMK
Negeri 1 Karanganyar yang masih di
Negeri 1 Karanganyar menunjukan
bawah KKM yaitu 73,69 dengan
bahwa
berhasilnya
jumlah siswa yang belum tuntas 12
pembelajaran pada mata pelajaran
dari 36 siswa dengan presentase
Pengantar Ekonomi dan Bisnis di
keberhasilan 66,67%.
kurang
di
3
Kondisi
demikian menjadi
belajar
dirumah,
membantu
latar belakang peneliti dan guru
pendengaran
untuk melakukan penelitian tindakan
pendamping penjelasan dari guru.
kelas di SMK Negeri 1 Karanganyar.
Berdasarkan latar belakang masalah
Mengatasi masalah tersebut, peneliti
yang telah diuraikan di atas, maka
dan
model
peneliti tertarik untuk melakukan
Heads
penelitian dengan judul Penerapan
dengan
media
Model Numbered Heads Together
bertujuan
untuk
dengan
guru
menggunakan
pembelajaran
Numbered
Together
(NHT)
handout,
yang
siswa,
Media
dan
sebagai
Handout
untuk
melibatkan siswa untuk dapat lebih
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
aktif dalam proses pembelajaran dan
Belajar
meningkatkan hasil belajar siswa.
Bisnis.
Model
pembelajaran
pembelajaran
Numbered
Model
Pengantar
Ekonomi
dan
Tujuan dari penelitian yang
Heads
akan
dilakukan
adalah
untuk
Together (NHT) dapat merangsang
meningkatkan aktivitas dan hasil
siswa untuk selalu siap kapan saja
belajar siswa pada mata pelajaran
ketika dipanggil nomornya dalam
Pengantar Ekonomi dan Bisnis kelas
kelompok sehingga menuntut mereka
XI Pemasaran 2 di SMK Negeri 1
untuk berinteraksi dan memecahkan
Karanganyar
masalah bersama-sama dengan cepat
2015/2016.
tahun
pelajaran
dan tepat. Berdasarkan penelitian dari
Pradipta
(2014)
pembelajaran
NHT
model
KAJIAN PUSTAKA
dapat
Hakekat Belajar Sudjana
meningkatkan aktivitas dan hasil
(2010)
“belajar
belajar siswa dengan karakteristik
adalah suatu proses yang ditandai
siswa yang pasif dalam proses
dengan adanya perubahan pada diri
pembelajaran.
handout
seseorang atau individu. Perubahan
digunakan sebagai bahan belajar
tersebut diperoleh individu melalui
siswa
mudah
pengalaman,
dan
memahami materi yang dipelajari,
pertumbuhan
atau
dapat
tubuhnya
agar
Media
dapat
digunakan
lebih
sebagai
bahan
4
atau
bukan
kerena
perkembangan karakteristik
seseorang sejak lahir”. Pengalaman
dan pengalaman hidup. Makna yang
ini dapat diperoleh individu melalui
lebih
lingkungan
lingkungan
hakikatnya adalah usaha sadar dan
bermain, lingkungan sekolah dan
terencana dari seseorang guru untuk
juga lingkungan masyarakat yang
membelajarkan
semua ini
mencapai tujuan yang diharapkan.
keluarga,
mempunyai
pengaruh
terhadap perubahan individu. Kegiatan dominan
belajar
dilakukan
lingkungan
di
keluarga
dan
kompleks
pembelajaran
siswanya
untuk
Para ahli yang lain juga menjelaskan lebih
mengenai difinis dari pembelajaran
dalam
salah satunya adalah Joyoatmojo
juga
(2011)
mengatakan
bahwa
lingkungan sekolah. Kegiatan belajar
pembelajaran
yang dilakukan di sekolah, guru
proses sistematik yang memandang
mempunyai peran yang sangat besar
semua
komponennya
(yakni:
dalam kegiatan belajar. Guru di
pengajar,
peserta
didik,
materi,
lingkungan
kegiatan
pembelajaran,
cara
sekolah
memberikan pembelajaran proses
dapat
penyampaian, proses belajar, dan
berbagai
lingkungan untuk unjuk kerja hasil
yang
belajarnya) sebagai suatu bagian
melalui
di
suatu
pengalaman
pembelajaran
berlangsung
merupakan
sekolah
seperti
untuk
saling
berinteraksi
serta
pengembangan
pengetahuan,
bekerjasama untuk mencapai tujuan
pengembangan
keterampilan,
belajar yang diinginkan.
pengembangan
sikap
dan
juga
pengembangan mental peserta didik.
Model
Pembelajaran
Numbered
Heads Together Model pembelajaran menurut
Hakekat Pembelajaran Pembelajaran
banyak
Suprijono (2013) merupakan pola
diartikan oleh para ahli dengan
yang digunakan oleh guru sebagai
difinisi yang berbeda-beda, menurut
upaya
Trianto
pembelajaran
(2009)
pembelajaran
dalam di
merencanakan kelas
maupun
diartikan sebagai produk interaksi
tutorual.
Pembelajaran
berkelanjutan antara pengembangan
NHTmerupakan
pembelajaran
5
kooperatif
yang
memecahkan
Diedrich
dalam
Sardiman
masalah di dalam kelompok yang
(2007: 101) membagi aktivitas siswa
melibatkan lebih banyak siswa dalam
menjadi
menelaah materi yang dibahas dalam
activites, listening activites, writing
pelajaran
mengetahui
activites, drawing activities, mental
pemahaman mereka mengenai materi
activities, dan emotional activities.
yang diajarkan.
Berdasarkan klasifikasi di atas akan
dan untuk
Khasanah
(2013)
diringkas
visual
activies,
oral
menjadi
metal
menjelaskan
bahwa
model
activities(menanggapi
pembelajaran
Numbered
Heads
oral activities (bertanya, menjawab
Together terdiri dari 4 tahapan, yaitu:
pertanyaan, dan diskusi), listening
1)
activities
Penomoran
(Numbering);
2)
Pengajuan pertanyaan (Questioning);
materi)
3)
(mencatat
Berfikir
bersama
(Heads
pernyataan),
(mendengarkan dan
writing
materi).
uraian activities
Alasan
dari
together); dan 4) Pemberian jawaban
dipilihnya jenis aktivitas tersebut
(Answering).
adalah sesuai dengan wawancara dengan guru mengenai rendahnya aktivitas
Hakekat Aktivitas Belajar Sadirman (2007) mengatakan bahwa
kelas
XI
Pemasaran 2 pada mata pelajaran Pengantar
Ekonomi
sangat erat hubungannya sebab pada
Pemilihan
jenis
prinsipnya belajar adalah berbuat.
tersebut berdasarkan pertimbangan
Berbuat
antara guru dan peneliti dengan
disini
dengan
di
belajar
sebagai
aktivitas
tersebut
dapat
tingkah
aspek
Bisnis. aktivitas
laku
kesesuaian antara materi dengan
kegiatan.
aspek aktivitas yang ada. Rendahnya
Sadirman juga mengatakan bahwa
aktivitas siswa tersebut dapat dilihat
“Tidak akan ada pernah belajar kalau
dari
tidak ada aktivitas”. Itulah sebabnya
bertanya, diskusi, kemampuan dalam
bahwa aktivitas merupakan prinsip
memecahkan
atau asas yang sangat penting di
pendapat,
menjadi
mengubah
diartikan
dan
melakukan
dalam kegiatan belajar-mengajar.
6
rendahnya
soal,
siswa
dalam
mengeluarkan
mendengarkan
uraian
materi yang telah disampaikan oleh
handoutdapat digunakan oleh guru
guru dan membuat laporan.
untuk mempersingkat waktu, karena siswa tidak perlu lagi untuk mencatat materi
Hakekat Hasil Belajar Sudjana (2010: 22) “Hasil belajar
adalah
pembelajaran.
Handoutbiasanya berisikan materi
kemampuan-
yang diambil dari beberapa literatur
kemampuan yang dimiliki siswa
yang memiliki relevansi dengan teori
setelah ia menerima pengalaman
yang diajarkan dan materi pokok
belajarnya”. Guru perlu melakukan
yang harus dikuasai oleh peserta
evaluasi terhadap hasil belajar yang
didik.
sudah dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana
pemahaman
siswa
METODE PENELITIAN
mengenai materi yang diujikan. Hasil
Penelitian ini termasuk dalam
belajar dari peserta didik dibagi
penelitian tindakan kelas (PTK).
menjadi 3 ranah yaitu ranah kognitif
Subjek dalam penelitian ini adalah
(pengetahuan), ranah afektif (sikap),
siswa kelas XI Pemasaran 2 SMK
dan
Negeri 1 Karanganyar semester gasal
ranah
psikomotor
(keterampilan).
tahun
ajaran
penelitian
sesuatu
merupakan
segala
selama
yang digunakan sebagai
perantara
dua
ini
adalah
Objek berbagai
kegiatan yang terjadi di dalam kelas
Media Pembelajaran Handout Media
2015/2016.
berlangsungnya
proses
belajar mengajar yang terdiri dari: 1)
pihak.
Media
penerapan model Numbered Heads
merupakan
sesuatu
Together dengan media handout; dan
pesan
2) pengukuran aktivitas dan hasil
pembelajaran antara pemberi pesan
belajar siswa pada mata pelajaran
kepada penerima pesan (Anitah,
Pengantar
2008). Handout adalah bahan tertulis
melalui
yang disiapkan oleh seorang guru
dengan penerapan model Numbered
untuk
Heads
pembelajaran yang
mengantarkan
memperkaya
pengetahuan
peserta didik (Laksono, 2014). Media
Ekonomi pembelajaran
Together
media handout.
7
dan di
(NHT)
Bisnis kelas
dengan
Sumber
yang
digunakan
HASIL
TINDAKAN
dalam penelitian ini adalah data
PEMBAHASAN
primer dan data sekunder. Teknik
Penerapan
pengumpulan data yang digunakan
pembelajaran
dalam
together
penelitian
observasi,
ini
meliputi
wawancara,
model
numbered
heads
(NHT)dengan
media
dan
handout membuat siswa lebih mudah
data
dalam memahami materi sehingga
menggunakan triangulasi sumber dan
hasil belajar yang diperoleh semakin
metode. Analisis yang digunakan
baik. Berdasarkan hasil wawancara
adalah analisis deskriptif komparatif
yang dilakukan dengan siswa dapat
dan analisis kritis.
diketahui bahwa model pembelajaran
dokumentasi.
Kriteria Mulyasa
tes,
DAN
Validitas
aktivitas
(2010)
menurut
dalam
numbered
proses
heads
together
(NHT)dengan media handout lebih
pembelajaran setidaknya 75% siswa
menyenangkan
terlibat secara aktif baik fisik, mental
sebelum
maupun sosial, sedangkan tingkat
pembelajaran ini, hal ini dikarenakan
keberhasilan
dalam
siswa tidak merasa bosan karena
direncanakan
siswa tidak hanya mendengarkan
menurut Aqib, Jaiyaroh, Diniati, dan
penyampaian materi dari guru saja
Khotimah (2009) adalah sebagai
tetapi mereka jug terlibat aktif saat
berikut:
proses pembelajaran seperti saat
pembelajaran
siswa yang
dibandingkan
diterapkan
kegiatan
diskusi
dan
model
presentasi.
Kegiatan diskusi dan presentasi yang Tabel
1:
Kriteria
Tingkat
dilakukan secara individu membuat
Keberhasilan Belajar Siswa Tingkat Keberhasilan 80% 60-79% 40-59% 20-39% <20%
siswa
Arti Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
menjadi
memiliki
rasa
tanggung
jawab
secara
individu
terhadap
hasil
diskusi
dengan
sehingga
mereka
kelompoknya
secara individu sudah siap terhadap jawaban hasil diskusi ketika terpilih untuk maju mempresentasikan hasil
8
diskusi dengan anggota kelompok.
numbered heads together (NHT)
Kegiatan presentasi yang dilakukan
dengan
secara
juga
meningkatkan aktivitas dan hasil
diri
belajar siswa. Hal ini terbukti pada
untuk dapat berbicara di depan kelas
siklus I aktifitas siswa dari aspek
dihadapan banyak orang. Siswa yang
mental
lain yang mendengarkan presentasi
(persentase
dari
dapat
menjadi 69,44% pada siklus I), aspek
maupun
oral activities meningkat (persentase
pertanyaan terhadap presentasi siswa
pra siklus 45,37% menjadi 75,00%
tersebut.
pada
individu
ini
menumbuhkan rasa percaya
temannya
memberikan
juga
tanggapan
Data yang diperoleh sebelum melakukan
penerapan
pembelajaran together
numbered
(NHT)
dengan
media
handout
activities pra
siklus
I),
dapat
meningkat
siklus
aspek
41,67%
listening
activities meningkat (persentase pra
model
siklus 55,56% menjadi 88,89% pada
heads
siklus I) dan writing activities justru
media
menurun
(persentase
pra
siklus
handout diketahui bahwa nilai rata-
83,33% menjadi 77,78% pada siklus
rata kelas sebesar 73,08 dengan
I). Pada siklus II aktivitas siswa juga
presentase
terus
ketuntasan
sebesar
mengalami
peningkatan,
47,22%. Data tersebut menunjukan
terbukti dari aktivitas siswa dari
bahwa hasil belajar yang diperoleh
aspek mental activities meningkat
kelas XI Pemasaran 2 masih kurang
(persentase siklus I 69,44% menjadi
baik
83,33% pada siklus II), aspek oral
karena
hasil
belajar
yang
diperoleh masih dibawah batas tuntas
activities
keberhasilan
siklus I 75,00% menjadi 82,41%
Rendahnya
yaitu sebesar 75%. hasil
belajar
siswa
meningkat
(persentase
pada siklus II), aspek listening
disebabkan kurangnya pemahaman
activities
siswa mengenai materi pelajaran dan
siklus I 88,89% menjadi 91,67%
kurangnya aktivitas siswa dalam
pada siklus II) dan aspek writing
mengikuti kegiatan pembelajaran.
activities
Proses pembelajaran dengan penerapan
model
meningkat
meningkat
(persentase
(persentase
siklus I 77,78% menjadi 80,56%
pembelajaran
pada siklus II). Nilai rata-rata tes
9
tertulis juga meningkat, pada pra
pada setiap siklus. Meningkatnya
siklus
I
hasil belajar siswa dipengaruhi oleh
meningkat menjadi sebesar 77,78,
dua faktor, yaitu faktor eksternal dan
dan
mengalami
faktor internal. Faktor eksternal yang
peningkatan kembali dengan rata-
mempengaruhi hasil belajar siswa
rata sebesar 81,2. Nilai rata-rata
antara lain materi pelajaran yang
penilaian portofolio pada pra siklus
diberikan
sebesar 74,36, siklus I meningkat
pembelajaran
menjadi sebesar 74,72, dan pada
together dengan media handout,
siklus II mengalami peningkatan
selain
kembali dengan rata-rata sebesar
mempengaruhi hasil belajar adalah
79,9. Nilai rata-rata penilaian sikap
motivasi dan dorongan yang tinggi
pada pra siklus sebesar 77,17, siklus
dari dalam siswa untuk aktif dalam
I meningkat menjadi sebesar 79,44,
kegiatan pembelajaran serta rasa
dan
percaya diri dan berani yang tumbuh
sebesar
pada
pada
67,72,
siklus
siklus
II
II
siklus
mengalami
melalui numbered
itu
faktor
internal
rata sebesar 81,8. Rata-rata hasil
tersebut
belajar pada pra siklus sebesar 73,08
sehingga dengan antusias yang tinggi
dengan presentase tingkat ketuntasan
siswa terlibat langsung dalam proses
siswa sebesar 47,22%, siklus I
pembelajaran
meningkat
menjadi
sebesar
diskusi dengan kelompoknya untuk
77,31dengan
presentase
tingkat
menjawab pertanyaan yang diberikan
ketuntasan siswa sebesar 80,56%,
oleh guru dalam model pembelajaran
dan
numbered heads together, sehingga
II
mengalami
Kedua
yang
pada
siklus
siswa.
heads
peningkatan kembali dengan rata-
pada
diri
model
sangat
mempengaruhi
untuk
melakukan
peningkatan kembali dengan rata-
membuat
rata sebesar 80,95 dengan presentase
memahami materi pelajaran yang
tingkat ketuntasan siswa sebesar
berdampak pada meningkatnya hasil
88,89%.
belajar siswa.
Berdasarkan siklus
I dan
siswa
faktor
Kegiatan
lebih
diskusi
mudah
yang
siklus II menunjukan hasil belajar
dilakukan dalam model pembelajaran
siswa selalu mengalami peningkatan
numbered
10
heads
together
menimbulkan bentuk
komunikasi
bertanya,
dalam
meningkatkan aktivitas dan hasil
menanggapi,
belajar siswa siswa.
mendengarkan dan mencatat mampu
2. Kegiatan
penomoran
yang
menumbuhkan akitivitas siswa dalam
dilakukan dalam model NHT
kegiatan
akan
pembelajaran.
Terbukti
memberikan
rasa
pada peningkatan aktivitas dan hasil
tanggungjawab
belajar siswa yang ditemui dalam
individu
proses
dengan
materi, karena ketika nomor
penerapan model numbered heads
individu dan nomor kelompok
together
mereka terpilih mereka akan
pembelajaran
(NHT)dengan
media
handout:
terhadap
untuk
memahami
mampu mewakili kelompoknya
1. Siswa
dapat
mendengarkan diberikan
oleh
sedang
fokus
untuk mempresentasikan hasil
materi
yang
diskusi kelompok.
guru
ketika
menjelaskan
3. Tahap
materi
pengajuan
yang dilakukan oleh guru akan
pelajaran. Siswa tidak sibuk
memacu
mencatat semua materi yang
menerangkan
dijelaskan oleh
pemikiran
guru
pertanyaan
karena
siswa
untuk
dan
bertukar
dengan
anggota
sudah terdapat media handout
kelompoknya menganai jawaban
yang digunakan sebagai alat
yang mereka pahami. Hal ini
bantu belajar. Guru juga tidak
akan
perlu lagi untuk menunggu siswa
siswa dalam kegiatan diskusi,
mencatat materi yang diberikan
bertanya,
karena
akan
menghabiskan
menjawab pertanyaan.
banyak
waktu.
Siswa
dapat
meningkatkan
menanggapi,
dan
4. Tahap berfikir bersama dalam
memberikan tanggapan dan juga
kegiatan
pertanyaan
menyatukan
kepada
aktivitas
guru
model
NHT
akan
pemahaman
mengenai materi yang belum
anggota
dipahami,
berbeda-beda. Kegiatan berfikir
pembelajaran kondusif
sehingga dapat dan
kelompok
lebih
bersama ini
dapat
sebagai
11
cara
yang
juga digunakan untuk
belajar
bersama agar anggota kelompok
dengan
dapat memahami materi yang
tingkah laku siswa yang lebih
diberikan.
aktif,
5. Tahap pemberian jawaban yang
adanya
siswa
bertanggung
perubahan
juga
lebih
jawab
dalam
dilakukan oleh individu yang
kegiatan diskusi kelompok, dan
terpilih untuk mempresentasikan
lebih
hasil
memberikan pendapat maupun
jawaban
hasil
diskusi
kelompoknya akan memberikan
percaya
diri
dalam
bertanya.
keberanian kepada siswa untuk
Model pembelajaran ini
maju berbicara di depan kelas.
dapat
meningkatkan
aktivitas
Oleh karena itu, proses pembelajaran
siswa yang ditunjukan dari hasil
dengan
model
penelitian
heads
peningkatan
dengan
media
Sebelum
membuat
siswa
pembelajaran ini, aktivitas siswa
penerapan
pembelajaran
numbered
together
(NHT)
handout
dapat
yang
mengalami
setiap
siklus.
diterapkan
model
memahami materi pelajaran dengan
belum
terlihat
baik sehingga hasil belajar siswa
Terlihat dari aktivitas siswa pada
kelas XI Pemasaran 2 telah tuntas
pra siklus aspek mental activities
dan berhasil.
sebesar
41,67%,
maksimal.
aspek
oral
activities sebesar 45,37%, aspek KESIMPULAN
listening
1. Aktivitas Siswa
55,56%,
activities dan
aspek
sebesar writing
Berdasarkan analisis dan
activities sebesar 83,33%. Siklus
pembahasan penelitian, maka
I terlihat pada aspek mental
dapat
activities
disimpulkan
bahwa
meningkat
menjadi
penerapan model pembelajaran
69,44%, aspek oral activities
Numbered
meningkat
Heads
Together
menjadi
(NHT) dengan media Handout
aspek
dapat
aktivitas
meningkat menjadi 88,89%, dan
proses
aspek writing activities justru
pembelajaran. Hal ini dibuktikan
menurun menjadi 77,78%, hal
siswa
meningkatkan dalam
12
listening
75,00%, activities
ini
terjadi
tersedianya diberikan
karena
sudah
handout
yang
kepada
meningkat menjadi 77,78, dan pada
siklus
II
meningkat
siswa,
kembali menjadi 81,2. Nilai rata-
tidak
rata penilaian portofolio pada
banyak mencatat materi lagi.
pra siklus sebesar 74,36, pada
Siklus
siswa
siklus
I
aspek
74,72,
dan
sehingga
siswa
II
meningkat mental
mulai
aktivitas lagi
pada
activities
meningkat pada
menjadi siklus
II
menjadi
meningkat lagi menjadi 79,9.
83,33%, aspek oral activities
Nilai rata-rata penilaian sikap
menjadi 82,41%, aspek listening
pada pra siklus sebesar 77,17,
activities menjadi 91,67%, dan
pada siklus I meningkat menjadi
aspek writing activities juga ikut
79,44,
meningkat
80,56%
meningkat lagi menjadi 81,8.
walaupun angka tersebut masih
Rata-rata hasil belajar pada pra
lebih rendah dibandingkan pada
siklus sebesar 73,08 dengan
pra siklus. Penyebab masalah
presentase
tersebut dikarenakan sebelum
siswa sebesar 47,22%, siklus I
diterapkannya
meningkat
menjadi
model
dan
pada
tingkat
menjadi
siklus
II
ketuntasan
sebesar
pembelajaran ini, siswa lebih
77,31 dengan presentase tingkat
banyak
ketuntasan
melakukan
aktivitas
siswa
sebesar
mencatat materi yang dijelaskan
80,56%, dan pada siklus II
oleh guru.
mengalami peningkatan kembali
2. Hasil Belajar
dengan rata-rata sebesar 80,95
Peningkatan hasil belajar
dengan
juga dapat ditingkatkan melalui
ketuntasan
penerapan model pembelajaran
88,89%.
Numbered
Heads
presentase
SARAN
Nilai
1. Bagi Siswa
meningkat, sebesar
pada 67,72,
sebesar
Together
(NHT) dengan media Handout. rata-rata
siswa
tingkat
tes pra
tertulis siklus
siklus
a. Siswa harus meningkatkan
I
aktivitas belajar pada aspek
13
mental
activities
(menanggapi
banyak. Guru juga dapat
pernyataan)
memberikan
penghargaan
dan oral activities (bertanya,
kepada siswa yang aktif
menjawab, dan diskusi).
berupa
b. Siswa
tidak
menjadikan
guru
sehingga siswa menjadi lebih
menjadi
semangat dan antusias dalam
siswa
memperoleh
tambahan
menjadi
satu-satunya pusat informasi, sehingga
nilai
mengikuti pelajaran.
dapat
3. Bagi Sekolah
infomasi
a. Sekolah dapat memberikan
sumber
materi dalam bentuk softfile
seperti internet, televisi, dan
seperti power point yang bisa
referensi buku yang sesuai
diakses
siswa
dengan materi pelajaran.
internet
maupun
melalui
berbagai
perpustakaan
2. Bagi Guru a. Guru
tidak
hanya
dapat
menggunakan
model
pembelajaran
kooperatif
melalui lewat
agar
siswa
tidak perlu mencatat semua materi sehingga
yang
diberikan,
waktu
pelajaran
seperti NHT, tetapi juga
dapat berjalan dengan lebih
model
efektif dan efisien.
pembelajaran
kooperatif Team
lainnya
Game
seperti
b. Sekolah dapat memberikan
Tournament
sosialisasi
dan
(TGT), Think Pair Share
kepada
(TPS), Mind Mapping, Grup
penerapan
investigation,
pembelajaran yang berkaitan
dan
masih
hanyak lagi. b. Guru
dalam
pembelajaran
dengan kegiatan NHT
guru
pelatihan mengenai model
strategi
belajar
mengajar secara rutin seperti
saat
model-model
diskusi kelompok agar dapat
yang
lebih memperhatikan waktu,
kurikulum
agar kegiatan diskusi tidak
sehingga
menghabiskan waktu yang
14
pembelajaran
sesuai yang
dengan berlaku, dapat
meningkatkan
Handout Sebagai Upaya Peningkatan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X.2 ICT 2 SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Mulyasa. (2010). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Pradipta, N, A,. (2014). Penerapan Scientific Approach dengan Model Pembelajaran Kooperatife Tipe Number Head Together (NHT) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI Pemasaran Di SMK Batik 2 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Sudirman. (2007). Interaksi dan Motovasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sudjana, N. (2010). Cara Belajar Siswa Belajar aktif Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Sinar Baru Algensindo. Suprijono, A. (2013). Cooperative Learning. Yogyakarta: PT Pustaka Jaya Trianto. (2009). Mendesain Pembelajaran Inovativ – Progresif Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
kualitas
pembelajaran. UCAPAN TERIMA KASIH Terselesaikannya ilmiah
ini
tidak
terlepas
artikel dari
bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada
Ketua
Program
Studi
Pendidikan Ekonomi FKIP UNS, Pembimbing I, Pembimbing II, serta jajaran redaksi Jurnal Pendidikan Ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA Anitah, (2008). Media Pembelajaran. Solo: UNS Press. Aqib, Zainal, Jaiyaroh S, Diniati E, dan Khotimah K. (2010). Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, TK. Bandung: CV Yrama Widya. Joyoatmojo, S. (2011) Pembelajaran Efektif Pembelajaran Yang Membelajarkan. Surakarta: UNS Press. Khasanah, N. (2013). Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Permasalahan Tenaga Kerja Indonesia dengan Numbered Head Together (NHT). Economic Education Analysis Journal, Volume 2 Nomor (2). 75-82. Laksono, P.J. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dengan Media 15
PERSETU.JUAI\i
,
Artikel ini telah dibaca d*'dioko*endasikan oleh pembimbing
I dan
pembimbing II.
Surakarta, Febr-uari 2016 . Pembirnbing
II
i, sE., M.si NIP. r 95805241 983032001
NrP. 1975110E2400,22AA2