PENERAPAN METODE SIX SIGMA DENGAN KONSEP DMAIC SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BUSI MOBIL KIJANG 2000cc
Perusahaan
Mengurangi Resiko Produk Gagal
Kualitas
Six Sigma
DMAIC
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dibuatlah perumusan
masalah yang berhubungan dengan pengendalian mutu. Permasalahan yang yang akan dipecahkan adalah bagaimana menerapkan metode six sigma dengan konsep
DMAIC pada pengendalian produk busi.
•
Pengambilan data dalam penelitian ini hanya dilakukan di PT Denso Indonesia.
• Pengambilan data hanya dilakukan pada bulan Agustus tahun 2014 dan diperbaharui pada bulan Juni tahun 2015. •
Produk yang digunakan dalam pengambilan data hanya pada pembuatan produk busi mobil kijang 2000cc.
•
Pengolahan data hanya menggunakan metode Define, Measure, Analyze, Improve,
dan Control (DMAIC).
•
Mengidentifikasi jenis cacat pada produk busi mobil kijang 2000cc di PT.
Denso Indonesia. •
Mengukur nilai sigma pada produksi busi mobil kijang 2000cc di PT. Denso Indonesia.
•
Menentukan faktor penyebab terjadinya cacat pada produk busi tipe mobil kijang 2000cc di PT. Denso Indonesia.
• Memberikan usulan perbaikan untuk peningkatan kualitas mobil kijang 2000cc di PT. Denso Indonesia.
Standar Kualitas
Hasil Produksi Busi
Kepuasan Pelanggan
Produk Baik
Produk Cacat
Analisis Produk
Pengendalian Produk Dengan Metode Six Sigma (DMAIC)
Define (Identifikasi karakteristik kualitas produk akhir (CTQ).
Measure (Menghitung DPMO, Mengukur nilai sigma.)
Analyze (Diagram Sebab Akibat.)
Improve (Memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi menngunakan 5W1H.)
Control (Mengontrol pelaksanaan proses sesuai dengan improvement.)
Kualitas Produk Yang Berkualitas
Identifikasi Masalah
Penetapan Tujuan Penelitian
Observasi Lapangan
Tinjauan Pustaka
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
1. Data Jumlah Produksi Busi Bulan Mei 2015 dan Juni 2015. 2. Data Karakteristik Kualitas dan Jumlah Cacat 3. Data Hasil Wawancara.
A. Define 1. Identifikasi Karakteristik Kualitas Produk Akhir (CTQ). B. Measure 1. Menghitung Nilai DPMO. 2. Pengukuran Nilai Sigma. C. Analyze 1. Analisis Penyebab Masalah dengan Diagram Sebab Akibat. D. Improve 1. Membuat Usulan Perbaikan Menggunakan 5W1H. E. Control 1. Membuat Usulan Pengendalian.
.
Analisis Hasil Penelitian
Usulan Perbaikan
Periode (Minggu)
Jumlah Produksi
Jumlah Produk Cacat
Banyaknya CTQ
Welding Melting
Housing Scratch
Body Marking
Thread Tumpul
Minggu ke-1 (Mei)
3.283
17
4
4
6
4
3
Minggu ke-2 (Mei)
3.306
18
4
6
4
3
5
Minggu ke-3 (Mei)
3.311
24
4
9
6
5
4
Minggu ke-4 (Mei)
3.300
13
4
5
3
2
3
Jumlah Bulan Mei 2015
13.200
72
4
24
19
14
15
Minggu ke-1 (Juni)
3.692
17
4
3
4
5
5
Minggu ke-2 (Juni)
3.685
12
4
3
3
4
2
Minggu ke-3 (Juni)
3.648
14
4
6
3
3
2
Minggu ke-4 (Juni)
3.675
15
4
4
5
3
3
Jumlah Bulan Juni 2015
14.700
58
4
16
15
15
12
Total Bulan Mei-Juni 2015
27.900
130
4
40
34
29
27
• • • •
CTQ Produk Busi: Konsumen menginginkan bagian housing pada busi mulus tanpa goresan. Konsumen menginginkan hasil las pada sambungan earth electrode tersambung dengan kuat. Konsumen menginginkan ulir yang ada pada housing tidak tumpul sehingga pada saat dimasukan kedalam ruang busi pada kendaraan dapat terpasang dengan kuat. Konsumen menginginkan marking pada busi jelas dan tebal sehingga dapat mengetahui kode yang terdapat pada busi.Berikut ini merupakan tabel 4.2 data pengukuran produk cacat pada produksi busibulan Mei 2015-Juni 2015.
Periode (Minggu)
Jumlah Produksi
Jumlah Produk Cacat
Banyaknya CTQ
Welding Melting
Housing Scratch
Body Marking
Thread Tumpul
Minggu ke-1 (Mei)
3.283
17
4
4
6
4
3
Minggu ke-2 (Mei)
3.306
18
4
6
4
3
5
Minggu ke-3 (Mei)
3.311
24
4
9
6
5
4
Minggu ke-4 (Mei)
3.300
13
4
5
3
2
3
Jumlah Bulan Mei 2015
13.200
72
4
24
19
14
15
Minggu ke-1 (Juni)
3.692
17
4
3
4
5
5
Minggu ke-2 (Juni)
3.685
12
4
3
3
4
2
Minggu ke-3 (Juni)
3.648
14
4
6
3
3
2
Minggu ke-4 (Juni)
3.675
15
4
4
5
3
3
Jumlah Bulan Juni 2015
14.700
58
4
16
15
15
12
Total Bulan Mei-Juni 2015
27.900
130
4
40
34
29
27
Tabel 4.3 Data Pengukuran Produk Cacat Produksi Busi Periode (Minggu)
Jumlah Produksi
Jumlah Produk Cacat
Banyaknya CTQ
Welding Melting
Housing Scratch
Body Marking
Thread Tumpul
Minggu ke-1 (Mei)
3.283
17
4
4
6
4
3
Minggu ke-2 (Mei)
3.306
18
4
6
4
3
5
Minggu ke-3 (Mei)
3.311
24
4
9
6
5
4
Minggu ke-4 (Mei)
3.300
13
4
5
3
2
3
Jumlah Bulan Mei 2015
13.200
72
4
24
19
14
15
Minggu ke-1 (Juni)
3.692
17
4
3
4
5
5
Minggu ke-2 (Juni)
3.685
12
4
3
3
4
2
Minggu ke-3 (Juni)
3.648
14
4
6
3
3
2
Minggu ke-4 (Juni)
3.675
15
4
4
5
3
3
Jumlah Bulan Juni 2015
14.700
58
4
16
15
15
12
Total Bulan Mei-Juni 2015
27.900
130
4
40
34
29
27
Contoh Perhitungan Total Oppurtunities (TOP) = U × OP = 3283 × 4 = 13132 Defect Per Oppurtunities (DPO) = D/TOP = 17/13132 = 0,001294 DPMO = DPO × 1000000 = 0,001294 × 1000000 = 1.294
Konversi DPMO ke Nilai Sigma Berdasarkan Konsep Motorola
Nilai Sigma 4,46 4,47 4,48 4,49 4,50 4,51 4,52 4,53 4,54 4,55 4,56
DPMO 1.538 1.489 1.441 1.395 1.350 1.306 1.264 1.223 1.183 1.144 1.107
Nilai sigma dari 1.294 adalah 4,51.
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Nilai Sigma Periode Mei 2015-Juni 2015 Periode (Minggu)
Jumlah Jumlah CTQ Produksi Produk (OP) (U) Cacat (D)
TOP
DPO
DPMO
SIGMA
Minggu ke-1 (Mei)
3.283
17
4
13.132
0,001294
1.294
4,51
Minggu ke-2 (Mei)
3.306
18
4
13.224
0,001361
1.361
4,49
Minggu ke-3 (Mei)
3.311
24
4
13.244
0,001812
1.812
4,4
Minggu ke-4 (Mei)
3.300
13
4
13.200
0,0009848
984
4,59
13.200
72
4
52.800
0,001363
1.363
4,49
Minggu ke-1 (Juni)
3.692
17
4
14.768
0,001151
1.151
4,54
Minggu ke-2 (Juni)
3.685
12
4
14.740
0,0008141
814
4,65
Minggu ke-3 (Juni)
3.648
14
4
14.592
0,0009594
959
4,6
Minggu ke-4 (Juni)
3.675
15
4
14.700
0,00102
1.020
4,58
14.700
58
4
58.800
0,000986
986
4,59
Jumlah
Jumlah
Tabel 4.6 Hasil Wawancara Faktor Dominan PERTANYAAN 1. Ada berapa cacat yang paling berpengaruh terhadap kualitas produk busi? 2. Jenis cacat apa yang paling sering ditemukan? 3. Setelah cacat welding melting, jenis cacat apa lagi yang paling sering ditemukan? 4. Setelah cacat housing scratch, jenis cacat apa lagi yang sering ditemukan? 5. Setelah cacat body marking, jenis cacat apa lagi yang paling sering ditemukan? 6. Faktor apa saja yang mempengaruhi cacat welding melting? 7. Faktor apa yang mempengaruhi cacat housing scratch? 8. Faktor apa yang mempengaruhi cacat body marking? 9. Faktor apa yang mempengaruhi cacat thread tumpul?
SUPERVISOR
SUMBER LEADER
4 jenis
4 jenis
Cacat Welding Melting
Welding Melting
Housing Scratch Body Marking Thread Tumpul Manusia, Mesin
Housing Scratch Body Marking Thread Tumpul Manusia, Mesin
OPERATOR 4 jenis a. Welding Melting b. Housing Scratch Body Marking Body Marking Thread Tumpul Mesin
Mesin
Mesin
Mesin
Mesin
Mesin
Mesin
Manusia, Mesin
Manusia, Mesin
Manusia, Mesin
Tabel 4.7 Frekuensi Hasil Wawancara Faktor Dominan
Pertanyaan Ke-
Jawaban
Frekuensi
1.
4 Jenis Cacat Welding Melting Housing Scratch Housing Scratch Body Marking Body Marking Thread Tumpul Manusia dan Mesin Mesin Mesin Mesin Manusia dan Mesin
3 3 1 2 1 3 3 2 1 3 3 3
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Fishbone Faktor Dominan Kecacatan Welding Melting Pada Produk Busi Manusia
Welding Melting
Mesin
Tabel 4.8 Hasil Wawancara Faktor Penunjang Pertanyaan
Supervisor
Masalah apa saja yang ditemukan pada kecacatan welding melting pada produk busi?
1. 2. 3.
Mengapa operator kurang teliti
Kelelahan Kerja lembur Target produksi tinggi Permintaan meningkat
Apa yang menyebabkan mesin rusak Mengapa kapasitas pemakaian mesin berlebihan
Operator kurang teliti Mesin rusak Seting mesin bermasalah
Kapasitas pemakaian berlebihan 1. 2. 3.
Apa yang menyebabkan setting mesin bermasalah
Mengapa terjadi penundaan maintanance
Sumber Leader
Kerja lembur Target produksi tinggi Permintaan meningkat
1. 2. 3.
Kelelahan Kerja lembur Target produksi tinggi Permintaan meningkat Kapasitas pemakaian berlebihan 1. 2. 3.
Penundaan maintanance
1. 2.
Tool belum tersedia Produksi meningkat
Operator kurang teliti Mesin rusak Seting mesin bermasalah
Kerja lembur Target produksi tinggi Permintaan meningkat
Operator 1. 2. 3.
Operator kurang teliti Mesin rusak Seting mesin bermasalah
1. 2. 3. 4.
Kelelahan Kerja lembur Target produksi tinggi Permintaan meningkat
Kapasitas pemakaian berlebihan 1. 2. 3.
Penundaan maintanance
1. 2.
Tool belum tersedia Produksi meningkat
Kerja lembur Target produksi tinggi Permintaan meningkat Penundaan maintanance
1. 2.
Tool belum tersedia Produksi meningkat
Tabel 4.8 Hasil Wawancara Faktor Penunjang (Lanjutan)
1. Mengapa tool belum tersedia
Mengapa produksi meningkat
2.
Harus diimpor dari jepang Tool hanya tersedia di denso jepang
Permintaan konsumen meningkat
1. 2.
Harus diimpor dari jepang Tool hanya tersedia di denso jepang
Permintaan konsumen meningkat
1. 2.
Harus diimpor dari jepang Tool hanya tersedia di denso jepang
Permintaan konsumen meningkat
Tabel 4.9 Frekuensi Hasil Wawancara Faktor Penunjang Pertanyaan Ke1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Jawaban
Frekuensi
Operator kurang teliti Mesin rusak Seting mesin bermasalah Kelelahan Kerja lembur Target produksi tinggi Permintaan meningkat Kapasitas pemakaian berlebihan Kerja lembur Target produksi tinggi Permintaan meningkat Penundaan maintenance Tool belum tersedia Produksi meningkat Harus diimpor dari jepang Tool hanya tersedia di jepang Permintaan konsumen meningkat
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Ringkasan Penyebab Cacat Welding Melting Faktor Manusia
Welding Melting Why
Operator Kurang Teliti
Why
Why Kelelahan
Kerja Lembur
Tulang Tersier
Tulang Kuarter
Why
Target Produksi Tinggi
Why
Permintaan Konsumen Meningkat
Manusia (Tulang Primer) Tulang Sekunder
Tulang Penta
Tulang Heksa
Ringkasan Penyebab Cacat Welding Melting Faktor Mesin I
Welding Melting
Rusak
Kapasitas Pemakaian Berlebihan
Tulang Sekunder
Tulang Tersier
Why
Why
Why
Kerja Lembur
Why
Target Produksi Tinggi
Why
Permintaan Konsumen Meningkat
Mesin (Tulang Primer) Tulang Kuarter
Tulang Penta
Tulang Heksa
Ringkasan Penyebab Cacat Welding Melting Faktor Mesin II
Welding Melting Why
Setting Mesin Bermasalah
Why
Penundaan Maintenance
Why
Tool Belum Tersedia
Why
Harus Dimpor
Why
Tool Hanya Tersedia di DNJP
Mesin (Tulang Primer) Tulang Sekunder
Tulang Tersier
Tulang Kuarter
Tulang Penta
Tulang Heksa
Ringkasan Penyebab Cacat Welding Melting Faktor Mesin III
Welding Melting Why
Setting Mesin Bermasalah
Why
Penundaan Maintenance
Why
Produksi Meningkat
Why
Permintaan Konsumen Meningkat
Mesin (Tulang Primer) Tulang Sekunder
Tulang Tersier
Tulang Kuarter
Tulang Penta
Diagram Sebab Akibat Kecacatan Dominan (Welding Melting) Manusia
Operator Kurang Teliti Kerja Lembur
Permintaan Konsumen Meningkat
Kelelahan Target Produksi Tinggi Welding Melting Setting mesin bermasalah Tool Belum Tersedia Rusak Tool Hanya Tersedia di Denso Jepang
Harus Diimpor
Kerja Lembur
Produksi Meningkat
Permintaan Konsumen Meningkat
Penundaan Maintenance Mesin
Permintaan Konsumen Meningkat
Kapasitas Pemakaian Berlebihan Target Produksi Tinggi
Usulan Perbaikan dengan 5W+1H Permasalahan Kualitas Produk Busi Faktor
Penyebab
Manusia
Kurang teliti
5W + 1H What (apa penanggulangannya): Memberikan pelatihan operator, leader melakukan pengawasan berkala, pemberian olahraga ringan (pemanasan) sebelum bekerja Why (Alasan): Agar operator lebih semangat, mahir dan konsentrasi dalam bekerja sehingga kualitas produk terjaga Where (lokasi): Lini produksi busi When (waktu): Selama proses produksi berlangsung Who (penanggung jawab): Group leader How (bagaiman caranya): Melakukan pelatihan secara berkala ( 1 bulan 2 kali edukasi), membuat jadwal olahraga ( + 10 menit), melakukan pengawasan berkala ( 1 hari 2 kali pengawasan) Control (Pengendalian) Melakukan pelatihan kepada operator secara berkala atau dilakukan pelatihan sebanyak 2 kali dalam sebulan agar operator lebih terlatih dan terampil. Melakukan penerapan jadwal olahraga selama + 10 menit sebelum bekerja agar pekerja atau operator lebih sehat sehingga konsentrasinya tetap stabil. Melakukan pengawasan terhadap pekerja dan hasil pekerjaan berkala sebanyak 2 kali dalam sehari agar dapat segera mengatasi apabila ada kondisi abnormal. What (apa penanggulangannya): Diperlukan pemeriksaan sebelum mesin dioperasikan (seperti melakukan kalibrasi), peningkatan perawatan berkala dan menyeluruh untuk mesin dan alat produksi
sebelum bekerja agar pekerja atau operator lebih sehat sehingga konsentrasinya tetap stabil. Melakukan pengawasan terhadap pekerja dan hasil pekerjaan berkala sebanyak 2 kali dalam sehari agar dapat segera mengatasi apabila ada kondisi abnormal.
Usulan Perbaikan dengan 5W+1H Permasalahan Kualitas Produk Busi (Lanjutan) What (apa penanggulangannya):
Mesin
Diperlukan pemeriksaan sebelum mesin dioperasikan (seperti melakukan kalibrasi), peningkatan perawatan berkala dan menyeluruh untuk mesin dan alat produksi Why (Alasan): Agar tidak menghambat jalannya proses produksi sehingga menghindari terjadinya kecacatan. Where (lokasi): Lini produksi busi When (waktu): Sebelum proses produksi berlangsung Who (penanggung jawab): Operator, group leader, maintenance Setting Mesin Bermasalah How (bagaiman caranya): Pembuatan lembar periksa harian terhadap mesin yang digunakan dan pembuatan jadwal perbaikan menyeluruh setiap bulan dalam periode mingguan. Control (Pengendalian) Melakukan pembuatan lembar periksa harian terhadap mesin yang digunakan agar lebih cepat teratasi apabila ada kondisi yang abnormal. Melakukan pembuatan jadwal perbaikan mesin menyeluruh setiap bulan dalam periode mingguan, dimana sebelumnya perbaikan mesin hanya dilakukan 1 sebulan sekali. Perihal ini dianjurkan agar mesin yang digunakan tetap dapat beroperasi secara normal walaupun dengan kapasitas kemampuan mesin lebih.
Usulan Perbaikan dengan 5W+1H Permasalahan Kualitas Produk Busi (Lanjutan) Faktor
Penyebab
Mesin
Rusak
5W + 1H What (apa penanggulangannya): Peningkatan perawatan berkala dan menyeluruh untuk mesin dan alat produksi, menambah persediaan komponen mesin yang sering bermasalah Why (Alasan): Agar proses produksi berjalan lancar sehingga target produksi dapat tercapai Where (lokasi): Lini produksi busi When (waktu): Sebelum proses produksi berlangsung Who (penanggung jawab): Operator, group leader, maintenance How (bagaiman caranya): Pengecekkan dan perawatan mesin secara berkala dan menyeluruh, mengganti komponen mesin yang rusak dengan yang baru dan terstandar sehingga tidak menghambat berlangsungnya proses produksi. Control (Pengendalian) Melakukan pemeriksaan dan perawatan terhadap setiap mesin agar kondisi mesin dalam keadaan baik meskipun dioperasikan secara terus menerus dan dalam kondisi overtime . Melakukan pergantian komponen mesin yang rusak dengan yang baru dan terstandar sehingga tidak menghambat berlangsung proses produksi jadi apabila diterapkan anjuran ini dapat meminimalisir permasalahan kualitas yang disebabkan oleh faktor mesin atau komponen dalam mesin yang rusak.
Who (penanggung jawab): Group leader yang sering bermasalah Setting Mesin Bermasalah Mesin How (Alasan): (bagaiman caranya): Why Melakukan berkala bulan 2target kali edukasi), Agar prosespelatihan produksisecara berjalan lancar( 1sehingga produksi membuat jadwal olahraga ( + 10 menit), melakukan dapat tercapai pengawasan berkala ( 1 hari 2 kali pengawasan) Where (lokasi): Control (Pengendalian) Lini produksi busi kepada operator secara berkala atau Melakukan pelatihan When (waktu): dilakukan pelatihan sebanyak 2 kali dalam sebulan agar operator lebih terlatih dan terampil. Sebelum proses produksi berlangsung Melakukan penerapanjawab): jadwal olahraga selama + 10 menit Who (penanggung sebelum bekerja pekerja atau operator lebih sehat Operator, groupagar leader, maintenance sehingga konsentrasinya tetap stabil. How (bagaiman caranya): Melakukan pengawasan terhadap pekerja dan hasil pekerjaan Pengecekkan dan2 kali perawatan mesin berkala dan berkala sebanyak dalam sehari agar secara dapat segera menyeluruh, mengganti komponen mesin yang rusak dengan mengatasi apabila ada kondisi abnormal.
yang baru dan terstandar sehingga tidak menghambat berlangsungnya proses produksi. What (apa penanggulangannya): Control Diperlukan(Pengendalian) pemeriksaan sebelum mesin dioperasikan (seperti melakukan pemeriksaan kalibrasi), peningkatan perawatan dan Melakukan dan perawatan terhadapberkala setiap mesin menyeluruh alat produksi agar kondisiuntuk mesinmesin dalamdan keadaan baik meskipun dioperasikan Why (Alasan): secara terus menerus dan dalam kondisi overtime . Agar tidak menghambat jalannya proses produksi sehingga Melakukan pergantian komponen mesin yang rusak dengan menghindari terjadinya kecacatan. yang baru dan terstandar sehingga tidak menghambat Where (lokasi): berlangsung Lini produksiproses busi produksi jadi apabila diterapkan anjuran ini dapat Whenmeminimalisir (waktu): permasalahan kualitas yang disebabkan Sebelum proses berlangsung oleh faktor mesinproduksi atau komponen dalam mesin yang rusak.
Who (penanggung jawab): Operator, group leader, maintenance ah How (bagaiman caranya): Pembuatan lembar periksa harian terhadap mesin yang
Operator, group leader, maintenance How (bagaiman caranya): Pembuatan lembar periksa harian terhadap mesin yang digunakan dan pembuatan jadwal perbaikan menyeluruh setiap bulan dalam periode mingguan. Control (Pengendalian) Melakukan pembuatan lembar periksa harian terhadap mesin yang digunakan agar lebih cepat teratasi apabila ada kondisi yang abnormal. Melakukan pembuatan jadwal perbaikan mesin menyeluruh setiap bulan dalam periode mingguan, dimana sebelumnya perbaikan mesin hanya dilakukan 1 sebulan sekali. Perihal ini dianjurkan agar mesin yang digunakan tetap dapat beroperasi secara normal walaupun dengan kapasitas kemampuan mesin lebih.
1) 2)
3) 4)
a. b. c. d. e. f. g.
Terdapat 4 jenis cacat yang mempengaruhi kualitas produk busi. Jenis cacat tersebut antara lain welding melting, housing scratch, body marking, dan thread tumpul. Nilai sigma pada bulan Mei 2015 yaitu sebesar 4.51 pada minggu pertama, 4,49 pada minggu kedua, 4,40 pada minggu ketiga, 4,59 pada minggu keempat, dan nilai sigma keseluruhan pada bulan Mei 2015 sebesar 4,49. Nilai sigma pada bulan Juni 2015 yaitu sebesar 4.54 pada minggu pertama, 4,65 pada minggu kedua, 4,60 pada minggu ketiga, 4,58 pada minggu keempat, dan nilai sigma keseluruhan pada bulan Juni 2015 sebesar 4,59. Berdasarkan uraian analisis diagram sebab akibat ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas dari produk busi sehingga menghasilkan kecacatan. Faktor tersebut diantaranya yaitu faktor manusia dan mesin. Usulan perbaikan untuk perusahaan kedepannya dalam mengendalikan kualitas dari produk busi. Adapun penjabarannya dibawah ini. Melakukan pelatihan kepada operator secara berkala atau dilakukan pelatihan sebanyak 2 kali dalam sebulan. Melakukan penerapan jadwal olahraga selama + 10 menit sebelum bekerja. Melakukan pengawasan terhadap pekerja dan hasil pekerjaan berkala sebanyak 2 kali dalam sehari. Melakukan pembuatan lembar periksa harian terhadap mesin yang digunakan. Melakukan pembuatan jadwal perbaikan mesin menyeluruh setiap bulan dalam periode mingguan. Melakukan pemeriksaan dan perawatan terhadap setiap mesin. Melakukan pergantian komponen mesin yang rusak dengan yang baru dan terstandar.
Saran merupakan masukan yang diberikan penulisan untuk perusahaan dan
pembaca. Saran yang ditujukan untuk pembaca yang berminat untuk melakukan penelitian serupa sebaiknya pada data penelitian cacat diberikan periode cacat harian agar lebih terperinci serta jelas dan data sebaiknya lebih dari satu bulan agar hasil yang diperoleh lebih akurat.