PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016
JURNAL
Oleh : MARYUNINGSIH K8411045
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA November 2015
ABSTRAK
Maryuningsih. K8411045. PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. November 2015. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Sosiologi siswa kelas X IPS 5 SMA Al Islam 1 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 melalui penerapan metode quantum learning teknik peta pikiran. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas X IPS 5 SMA Al Islam 1 Surakarta sebanyak 37 siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik utama dalam pengumpulan data menggunakan observasi dan tes, sementara teknik pendukung dengan menggunakan wawancara dan dokumentasi. Analisis data dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode quantum learning teknik peta pikiran dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Sosiologi siswa kelas X IPS 5 mulai dari hasil tes pra tindakan, siklus I dan siklus II, yaitu 78,48 pada tahap pra tindakan meningkat menjadi 78,75 pada siklus I dan kembali meningkat menjadi 88,51 pada siklus II. Simpulan penelitian ini adalah penerapan metode quantum learning teknik peta pikiran dapat meningkatkan prestasi belajar Sosiologi siswa kelas X IPS 5 SMA Al Islam 1 Surakarta. Kata Kunci: Penelitian Tindakan Kelas, Teknik Peta Pikiran, Prestasi Belajar
PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 dikatakan selalu belajar dan juga
Latar Belakang Masalah Pendidikan program
yang
bukan
sekadar
dijalankan
oleh
pemerintah, sekolah, dan para guru. Pendidikan adalah suatu gerakan mencerdaskan
kehidupan
bangsa
dalam
arti
tertentu
mengajar.Misalnya guru mengajar peserta didiknya, pelatih (coach) mengajar para olahragawan, dan sebagainya.
yang harus melibatkan semua orang.
Kenyataan bahwa belajar dan
Mendidik adalah tugas setiap orang
mengajar adalah masalah bagi guru
terdidik. Pada hakikatnya, mendidik
dan peserta didik, maka perlu dan
adalah tugas konstitusional negara,
penting untuk menjelaskan serta
tetapi sesungguhnya mendidik adalah
merumuskan
tugas moral tiap orang terdidik.
terutama
Masalah mendidik adalah masalah
profesional supaya kaum pendidik
setiap orang, karena setiap orang
dapat melaksanakan dengan efisien
sejak dahulu sampai sekarang, telah
dan
berusaha
adalah suatu proses yang membawa
mendidik
anak-anaknya
masalah
belajar,
kaum
pendidik
bagi
seefektif
mungkin.
dan bahkan anak-anak lain yang
individu
diserahkan kepadanya untuk dididik.
Perubahan tersebut terjadi karena
Demikian
pula
masalah
“belajar” dan “mengajar”, yang dapat dikatakan sebagai tindak pelaksanaan usaha pendidikan, adalah masalah setiap
orang.Tiap
orang
boleh
ke
arah
Belajar
perubahan.
adanya suatu usaha yang dilakukan dengan
sengaja
sehingga
oleh
individu
memperoleh
individu tersebut
kemampuan
(capability) atau keterampilan yang baru.
Kunci
keberhasilan
pelaksanaan
belajar
sangat
Evaluasi juga dapat dijadikan
ditentukan oleh faktor guru sebagai
sebagai
seorang
pengelola
kemampuan siswa dalam menyerap
kegiatan belajar mengajar di dalam
materi yang telah diberikan oleh guru
kelas.
di dalam kelas.Terkadang evaluasi
pendidik
dan
Menurut Depdikbud (2005 : 13), “peningkatan mutu pendidikan dapat dicapai melalui berbagai cara, antara
lain
kualitas
melalui
pendidik
peningkatan dan
tenaga
kependidikan lainnya, pelatihan dan pendidikan, atau dengan memberikan kesempatan
untuk
menyelesaikan
masalah-masalah pembelajaran dan nonpembelajaran secara profesional lewat
penelitian tindakan secara
terkendali”.
Proses
belajar
dan
mengajar tersebut akan lebih optimal apabila guru mampu merencanakan
yang
acuan
telah
seberapa
besar
dilakukanoleh
guru
mendapatkan
hasil
yang
mengecewakan,
dimana
hasil
prestasi belajar siswa tersebut tidak sesuai dengan harapan dari guru pengampunya. Tentu saja kegagalan ini menjadikan perhatian guru untuk mengadakan cara
perubahan
penyampaian
(refleksi)
materi
yang
mudah dicerna oleh siswa. Guru harus mampu mengadakan inovasi baru dalam proses belajar mengajar, agar
tujuan
pembelajaran
dapat
berhasil sesuai harapan.
kegiatan pembelajaran mulai dari
SMA Al Islam 1 Surakarta
perencanaan, pelaksanaan kegiatan
merupakan sekolah swasta unggulan
sampai dengan evaluasi dan program
yang telah memiliki akreditasi A,
tindak
sehingga
lanjut.
mengandung
Hal
tersebut
makna
bahwa
pembelajaran tidak terlepas evaluasi.
Dengan
evaluasi
dari akan
kualitas
dan
kuantitas
lulusan pendidikan SMA Al Islam 1 Surakarta juga mampu bersaing dan menyesuaikan
dengan
lembaga
diketahui seberapa jauh kemampuan
pendidikan yang lain, baik dibidang
siswa
materi
akademis maupun non akademis.
pelajaran yang diberikan oleh guru
SMA Al Islam 1 Surakarta beralamat
kepadanya.
di Jalan Honggowongso No. 94
dalam
menerima
Surakarta, Telp. (0271) 713342,
Pada tahap observasi yang
Kode Pos 57149. Dalam proses
telah
kegiatan belajar mengajarnya, SMA
ditemukan beberapa permasalahan
Al
antara lain ada beberapa siswa yang
Islam
1
Surakarta
telah
dilakukan
belum
sejak tahun ajaran baru 2013/2014
pelajaran, hal tersebut dapat dilihat
hingga sekarang. Berdasarkan hal
dari adanya siswa
tersebut,
mempersiapkan alat tulis dan buku
memilih
fokus
untuk melakukan penelitian di SMA Al Islam 1 Surakarta.
untuk
menerima
yang belum
pelajaran sosiologi. Kelemahan proses belajar mengajar,
Peneliti melakukan observasi awal
dalam
peneliti,
menerapkan Kurikulum 2013 yang
peneliti
siap
oleh
mengetahui
permasalahan-permasalahan
yang
khususnya dalam mata pelajaran sosiologi di kelas X IPS 5, dapat diidentifikasi
dari
rendahnya
akan dipecahkan pada penelitian ini.
motivasi belajar siswa. Sebagian
Observasi awal dilakukan di SMA Al
besar siswa menganggap bahwa
Islam 1 Surakarta yakni pada kelas X
proses
IPS yang terdiri atas lima kelas,
proses menghafal materi pelajaran.
meliputi kelas X IPS 1, X IPS 2, X IPS 3, X IPS 4, dan kelas X IPS 5. Penelitian
tindakan
bertujuan
kelas
yang
memperbaiki
dan
meningkatkan aktivitas belajar siswa, berfokus pada kelas X IPS 5 yang terdiri 37 siswa. Peneliti memilih fokus
pada
dikarenakan
kelas di
X
kelas
IPS
5
tersebut
ditemukan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan keefektifan kegiatan pembelajaran sosiologi di dalam kelas.
belajar
sosiologi
adalah
Seiring dengan hal tersebut, dalam
rangka
memperbaiki
dan
meningkatkan proses pembelajaran, maka peneliti akan melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model quantum learning agar siswa menjadi lebih aktif dan antusias Sosiologi.
dalam
pembelajaran
Selain
perlunya
penguasaan materi ajar bagi guru, guru
juga
menguasai
dituntut kelas
untuk agar
bisa
suasana
pembelajaran di dalam kelas tersebut
bisa
mendorong
berprestasi
lebih
siswa baik.
untuk
menggunakan model maupun metode
Suasana
pembelajaran sosiologi yang nyaman
belajar mengajar yang nyaman dan
dan
menyenangkan
memotivasi
Berdasarkan hal tersebut maka dalam
siswa untuk semangat dalam belajar,
penelitian ini, penulis mengambil
sehingga siswa menjadi lebih mudah
judul:
dalam
QUANTUM LEARNING TEKNIK
bisa
memahami
materi
yang
menyenangkan
bagi
“PENERAPAN
siswa.
METODE
disampaikan oleh guru. Salah satu
PETA
metode pembelajaran yang membuat
MENINGKATKAN
siswa merasa nyaman dan suasana
BELAJAR
yang menyenangkan adalah metode
KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1
quantum learning. Alasan peneliti
SURAKARTA TAHUN AJARAN
memilih metode quantum Learning
2014/2015”.
karena quantum Learning ini sangat cocok
apabila
diterapkan
untuk
PIKIRAN
UNTUK PRESTASI
SOSIOLOGI
SISWA
Perumusan Masalah
belajar Sosiologi, bahwa belajar itu
Berdasarkan latar belakang
bukan hanya tentang apa yang
dan identifikasi masalah tersebut,
dipelajari, melainkan juga tentang
maka
mengapa
permasalahan
dan
bagaimana
dapat sebagai
dirumuskan berikut:
mempelajarinya. Quantum Learning
“Apakah penerapan metode quantum
adalah model pembelajaran yang
learning dengan teknik peta pikiran
mengutamakan
pengembangan
dapat meningkatkan prestasi belajar
kemampuan
dengan
gaya
Sosiologi siswa kelas X IPS 5 SMA
pembelajaran yang menyenangkan
Al Islam 1 Surakarta tahun Ajaran
dan melibatkan siswa untuk aktif
2015/2016?”
siswa
mengemukakan pendapatnya. Dari
uraian
di
atas,
mendorong penulis untuk mencari solusi
memperbaiki
pembelajaran
sosiologi
proses dengan
METODE PENELITIAN B. Data dan Sumber Data
A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di SMA Al Islam 1 Surakarta, yang beralamat di Jalan Honggowongso No. 94 Surakarta, Telp. (0271) 713342, Kode Pos 57149. SMA Al Islam 1 Surakarta sekarang ini dipimpin oleh Drs. H. Abdul Halim yang
bertindak
sekolah.
sebagai
Adapun
yang
kepala
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:
129)
“Sumber
mengatakan
data
dalam
bahwa
penelitian
adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”. Penelitian tidak mungkin diselenggarakan
di
sembarang
tempat, melainkan di tempat yang sudah ditentukan.
menjadi
Menurut
Sugiyono
subyek penelitian ini adalah siswa
137)
kelas X IPS 5 dengan jumlah 37
primer adalah data yang langsung
siswa.
diberikan kepada pengumpul data, Penulis merencanakan waktu
penelitian ini berlangsung selama 6 bulan,
yakni
akan
dilaksanakan
mulai bulan Juli 2015 – Desember 2015.
mengatakan
bahwa
(2009: “Data
sedangkan data sekunder adalah data yang
tidak
langsung
diberikan
kepada pengumpul data, misalnya lewat
orang
lain
atau
lewat
dokumentasi”. Data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung dari
A. Subjek Penelitian
siswa. Data sekunder diperoleh dari
Dalam PTK ini yang menjadi
SMA Al Islam 1 Surakarta. Adapun
subjek penelitian adalah siswa X IPS
bentuk dari data sekunder ini berupa
5 di SMA Al Islam 1 Surakarta
dokumen daftar nama dan prestasi
Tahun
yang
belajar siswa kelas X IIS SMA Al
berjumlah 37 siswa. Dalam kelas
Islam 1 Surakarta tahun Ajaran
tersebut,
2014/2015.
Ajaran
2014/2015
ditemukan
permasalahan
kaitannya
beberapa dengan
pembelajaran sosiologi di dalam kelas.
Dalam
C. Pengumpulan Data Teknik
pengumpulan
data
dalam suatu penelitian harus tepat karena akan berpengaruh terhadap hasil
penelitian.
penelitian
Dalam
diperlukan
data
sebuah yang
obyektif karena data merupakan suatu hal yang sangat mendasar yang akan menentukan hasil penelitian. Apabila keliru dalam meneliti teknik pengumpulan
datanya
maka
mengakibatkan hasil penelitian tidak tepat.
Adapun
metode
utama
pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu:
observasi
ini,
dilaksanakan
oleh
peneliti selama tiga tahap, mulai dari kegiatan awal pra tindakan, pada siklus I dan pada akhir siklus II. Observasi dilakukan secara terus menerus dengan cara mengamati
kegiatan
belajar
mengajar di kelas X IPS 5 saat guru sedang memberikan materi pelajaran Sosiologi. Observasi hanya
dilakukan
mengamati,
sebatas
mengidentifikasi,
dan mencatat apa saja yang dilakukan oleh guru dan siswa selama
1. Observasi
penelitian
proses
pembelajaran
berlangsung.
Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara
2. Tes Tes
merupakan
mengamati setiap kejadian yang
pengumpulan
sedang
dan
mengukur
alat
dalam
berlangsung
mencatatnya
dengan
instrumen
data
untuk
kemampuan
aspek
siswa
kognitif,
atau
observasi tentang hal-hal yang
tingkat
akan
diteliti.
pembelajaran.
Observasi yang dilakukan dalam
menggunakan
penelitian ini bertujuan untuk
digunakan untuk mengumpulkan
mengumpulkan data awal, yaitu
data mengenai prestasi belajar
data
proses
Sosiologi siswa kelas X IPS 5
pembelajaran belum menerapkan
SMA Al Islam 1 Surakarta.
metode quantum learning.
Bentuk tes yang dilakukan dalam
diamati
pada
atau
saat
penguasaan
materi
Penelitian tes
ini yang
tes ini yaitu tes tertulis. Tes
guru dalam meningkatkan kualitas
dilakukan tiga kali yakni pada
proses dan hasil belajar siswa.
saat tahap pra tindakan untuk
Teknik analisis data yang digunakan
mengetahui
awal
dalam penelitian ini adalah teknik
siswa, di akhir siklus I, dan pada
analisis data secara kuantitatif dan
akhir siklus II.
kualitatif. Pada teknik kuantitatif
kemampuan
analisis
D. Uji Validitas Data Pada dasarnya, validitas PTK sama
dengan
penelitian
validitas kualitatif,
memberikan
makna
data
dilakukan
membandingkan
dengan
rata-rata
nilai
dalam
sosiologi yang didasarkan pada nilai
yaitu
KKM pada saat kondisi pra tindakan
langsung
dengan
setelah
dilakukannya
terhadap tindakan yang dilakukan
tindakan. Sedangkan pada teknik
berdasarkan
perspektif
kualitatif, analisis data dilakukan
penelitinya.
Dengan
kredibilitas
penafsiran
anggota demikian, peneliti
dengan
cara
mengamati
membandingkan
proses
dan
kegiatan
dipandang lebih penting daripada
pembelajaran yang dilakukan guru
validitas internal.
dan siswa saat menggunakan metode
E. Analisis Data
quantum
Analisis data adalah kegiatan
siklusnya. Hal tersebut dilakukan
mencermati,
menguraikan,
dan
untuk
learning
pada
mendapatkan
setiap
data
yang
mengkaitkan setiap informasi yang
digunakan untuk perbaikan dalam
terkait dengan kondisi awal, proses
siklus berikutnya.
belajar dan hasil pembelajaran untuk memperoleh
simpulan
tentang
F. Prosedur Penelitian Penelitian
ini
merupakan
keberhasilan
tindakan
perbaikan
penelitian tindakan yang dilakukan
pembelajaran.
Dalam
penelitian
untuk meningkatkan prestasi belajar
tindakan kelas, sesuai dengan ciri
siswa pada mata pelajaran Sosiologi.
dan
Prosedur
karakteristik
serta
bentuk
hipotesis
PTK,
analisis
data
diterapkan
diarahkan
untuk
mencari
dan
bertahap,
menemukan upaya yang dilakukan
penelitian
kelas
dilakukan yang
(perencanaan
berupa tindakan),
yang secara
planning action
(pelaksanaan tindakan), observasi,
3. Observasi adalah pengamatan
dan refleksi. Pelaksanaan penelitian
yang
tindakan adalah proses yang terjadi
mengetahui
dalam suatu lingkaran yang terus-
tindakan atau mengumpulkan
menerus.
informasi tentang berbagai
Secara
umum
tindakan
dilakukan
tindakan
setiap siklus dilakukan tindakan
dilakukan.
tertentu.
(kekurangan) yang
telah
4. Refleksi adalah kegiatan yang
1. Perencanaan adalah proses menentukan perbaikan dari
efektivitas
kelemahan
dilaksanakan dalam dua siklus, pada
untuk
yang
suatu
dilakukan
untuk
mengkaji
program
dan
menganalisis
tentang
berangkat
hasil
observasi,
terutama
untuk
melihat
berbagai
ide
gagasan
peneliti. Dalam tahap ini,
kelemahan
dilakukan
pembuatan
diperbaiki
Rencana
Pelaksanaan
yang
perlu hingga
memunculkan program atau
Pembelajaran (RPP) yang di
perencanaan baru.
dalamnya
terdapat
Penelitian ini direncanakan
Kompetensi Inti, Kompetensi
akan dilaksanakan dalam dua siklus
Dasar,
(2x putaran). Setiap siklus dijelaskan
Indikator,
Tujuan
Pembelajaran,
kegiatan
sebagai berikut:
pembelajaran
dengan
1) Siklus I
menerapkan Learning,
Quantum dan
lembar
evaluasi. 2. Tindakan adalah perlakuan yang peneliti
dilaksanakan sesuai
perencanaan
yang
disusun oleh peneliti.
oleh dengan telah
Pada siklus ini difokuskan pada upaya peningkatan prestasi belajar
siswa
melalui
implementasi quantum Learning. Indikator dari
keberhasilan
meningkatnya
kuantitatif
aktivitas
diukur secara siswa
maupun prestasi belajar siswa,
baik dalam proses pembelajaran
yaitu
maupun
digunakan
dalam
mengerjakan
75.
Jadi
indikator
untuk
yang
mengukur
tugas sesuai dengan jenis tugas
keberhasilan penelitian tindakan ini
yang diberikan kepada setiap
adalah sejumlah 85% siswa yang
siswa.
mencapai nilai tuntas sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan.
2) Siklus II Pada siklus ini difokuskan pada
perbaikan
implementasi
quantum learning sebagai upaya meningkatkan
prestasi
belajar
siswa dalam pelajaran sosiologi. Indikator dari
keberhasilan
dari
PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan 1. Observasi
diukur
kualitas
siswa
melaksanakan
proses
pembelajaran, misalnya diukur dari kegairahan siswa mengikuti tahapan pembelajaran, keseriusan melaksanakan
HASIL TINDAKAN DAN
tugas,
serta
kemampuan setiap siswa yang bisa dilihat dari hasil prestasi belajar siswa melalui tes. G. Indikator Capaian Penelitian
Awal
di
Lapangan Sebelum penelitian,
peneliti peneliti
melakukan melakukan
kegiatan observasi untuk mengetahui kondisi awal subjek yang akan diteliti. Observasi ini dilakukan pada tanggal 20, 25, 31 Agustus 2015. Pada observasi peneliti tanggal 20 Agustus, kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung adalah guru memberikan materi kepada peserta
Indikator kerja adalah suatu
didik dengan menggunakan metode
acuan yang digunakan peneliti untuk
ceramah dan tanya jawab. Namun
mengukur ketercapaian tujuan yang
dalam kegiatan tanya jawab ini,
telah
terdapat
direncanakan.
Indikator
adanya
dominasi
dari
penelitian ini diambil dari Silabus
beberapa siswa yang aktif dalam
Kurikulum 2013 Sosiologi kelas X
menjawab
IIS dan kriteria ketuntasan minimum
sementara siswa yang lain cenderung
pertanyaan
dari
guru
pasif.
Suasana
kelas
pun
2. Hasil Pre Test Peserta
menunjukkan persaingan yang tinggi
Didik
antar peserta didik. Pada
Penelitian
observasi
kedua
pretest
peneliti lakukan pada tanggal 25
siklus.
Agustus
masih
Ketuntasan Minimal yang ditetapkan
memberikan materi menggunakan
oleh SMA Al Islam 1 Surakarta
metode ceramah dan penugasan.
untuk
Guru
guru
memberikan
siswa
untuk
kemudian
KKM
mata
atau
pelajaran
sebelum Kriteria
Sosiologi
tugas
kepada
adalah 75 jika dikonversikan skala 1-
membaca
artikel
4 adalah 3.0. Berdasarkan hasil pre
kesimpulan
test yang peserta didik kerjakan pada
membuat
berdasarkan
dilakukan
dengan
yang
2015,
yang
diawali
artikel
telah
tanggal 31 Agustus 2015 diperoleh
dibaca. Siswa di berikan kesempatan
hasil rata-rata kelas hanya diperoleh
untuk
78,48.
bertanya
yang
kepada
guru
Jumlah peserta didik yang
mengenai hal-hal yang belum di
tuntas sebanyak 26, dan yang tidak
pahami.
tuntas sebanyak 11.
membuat
Setelah
siswa
kesimpulan,
selesai kemudian
hasil pekerjaan mereka dikumpulkan kepada guru untuk dinilai.
Berikut ini gambar histogram prestasi belajar siswa pada saat pre test :
Pada observasi selanjutnya yang peneliti lakukan pada tanggal 31
Agustus
2015,
80,00% 70,00%
peneliti
60,00%
memberikan pre test kepada peserta
50,00%
didik dengan jumlah 5 soal uraian.
40,00%
Selama menunggu peserta didik mengerjakan
10,00%
melakukan wawancara kepada guru
0,00%
proses
pembelajaran.
pelaksanaan
tuntas
20,00%
peneliti
terkait
soal,
tidak tuntas
30,00%
Tuntas
Tidak tuntas
dapat B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus
diketahui
peningkatan
baik
bahwa
terjadi
dalam
proses
maupun hasil pembelajaran. hal ini ditunjukkan dari kondisi pra siklus
Tindakan dilakukan dalam rangka
dengan rata-rata kelas yang diperoleh
menjawab
yakni 78,48, hingga kemudian terjadi
dan
berbagai
menyelesaikan
permasalahan
yang
peningkatan pada siklus I dengan
ditemukan dalam tahap observasi.
rata-rata kelas yang diperoleh yakni
Tindakan
dalam
78,75 dan terjadi peningkatan pada
serangkaian siklus dengan tujuan
siklus II dengan rata-rata kelas
meningkatkan prestasi belajar siswa
menjadi 88,51.
ini
dilakukan
kelas X IPS 5 SMA Al Islam 1 Surakarta.
Proses
penelitian
ini
dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing
terdiri
atas
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, analisis dan refleksi.
Berikut perbandingan peningkatan prestasi belajar peserta didik antar pra tindakan, siklus I, dan siklus II yang digambarkan dalam bentuk histogram: 90
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus
85 80 KKM
75
Pada penelitian ini, aspek yang
70
diamati
65
adalah
prestasi
belajar
Rata-rata
Pra Siklus I Siklus II Siklus
dengan menerapkan metode quantum learning teknik peta pikiran pada siklus I dan siklus II dimana masing-
D. Pembahasan
masin siklus dilaksanakan selama 2 kali pertemuan dan 1 kali pertemuan untuk
melakukan
Berdasarkan
hasil
evaluasi. pelaksanaan
tindakan pada siklus I dan siklus II
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang masingmasing siklus terdiri atas tiga kali pertemuan. Siklus I dilaksanakan dalam
2
kali
pertemuan
untuk
penyampaian materi dan 1 kali
peserta didik menjadi 100% dengan
pertemuan
yang
nilai rata-rata kelas 78,75. Hasil ini
berupa tes kognitif. Kemudian siklus
sudah mencapai target yang telah
II
kali
ditetapkan yaitu 85% peserta didik
penyampaian
tuntas dengan nilai rata-rata ≥ 80,
materi dan 1 kali pertemuan untuk
namun hasil ini belum maksimal dan
evaluasi yang berupa tes kognitif.
masih bisa ditingkatkan maka perlu
Dari dua siklus tersebut, dapat
dilaksanakan tindakan pada siklus II
diketahui
untuk
untuk
evaluasi
dilaksanakan
pertemuan
dalam
untuk
hasil
menunjukkan menerapkan
2
penelitian
bahwa metode
dengan
meningkatkan
belajar
peserta
ketuntasan
didik.
Hasil
quantum
persentase ketuntasan belajar peserta
learning teknik peta pikiran dalam
didik pada siklus II yaitu 97,3%
proses
namun
pembelajaran
dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
siswa pada setiap akhir siklus.
dapat
dinyatakan
meningkat
Dari
hasil
tindakan,
pengamatan dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan
Dari prestasi belajar peserta didik
rata-rata
menjadi 88,51.
Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil tes kognitif
nilai
metode quantum learning teknik peta
bahwa
pikiran dapat meningkatkan prestasi
penerapan metode quantum learning
belajar peserta didik kelas X IPS 5
teknik
dapat
SMA Al Islam 1 Surakarta tahun
meningkatkan prestasi belajar peserta
ajaran 2015/2016, walaupun ada
didik. Berdasarkan hasil evaluasi
beberapa nilai siswa yang menurun.
peta
pikiran
berupa tes, tes siklus I dan tes siklus II mata pelajaran Sosiologi bahwa ketuntasan sebelum
belajar
peserta
dilaksanakan
didik
tindakan
hanya 70,27% dengan nilai rata-rata 78,48. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I ketuntasan belajar
Berdasarkan hal di atas dapat diketahui
bahwa
penelitian
ini
berhasil menjawab hipotesis yang diajukan.
Penerapan
metode
quantum learning teknik peta pikiran dapat
memperbaiki
proses
pembelajaran pada mata pelajaran
Sosiologi Kelas X IPS 5 SMA Al
I, tetapi meningkat lagi pada siklus
Islam 1 Surakarta tahun ajaran
II.
2015/2016.
Penerapan
metode
Peningkatan prestasi belajar
quantum learning teknik peta pikiran
tersebut dapat dilihat dari segi hasil
dapat meningkatkan prestasi belajar
dalam proses pembelajaran Sosiologi
Sosiologi siswa kelas X IPS 5 SMA
berdasarkan rata-rata yang dicapai
Al Islam 1 Surakarta tahun ajaran
peserta didik kelas X IPS 5 pada pra
2015/2016.
tindakan, siklus I dan siklus II. Rata-
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Penelitian tindakan
rata hasil prestasi belajar siswa pada tahap pra tindakan sebesar 78,48. Pada evaluasi siklus I rata-rata hasil
kelas
belajar siswa mengalami peningkatan
yang dilaksanakan di kelas X IPS 5
menjadi
SMA Al Islam 1 Surakarta ini
kembali pada siklus Iimenjadi 88,51.
dilaksanakan
dalam
dua
78,75
dan
meningkat
B. Saran
siklus,
dimana setiap siklus terdiri atas 3
Berdasarkan simpulan dan
kali pertemuan yang meliputi tahap
implikasi di atas, dapat dikemukakan
perencanaan tindakan, pelaksanaan
beberapa saran oleh peneliti sebagai
tindakan, observasi tindakan dan
berikut :
refleksi tindakan. Berdasarkan hasil analisis penelitian tindakan kelas dari siklus I sampai siklus II, maka dapat disimpulkan
bahwa
penerapan
metode quantum learning teknik peta pikiran dapat meningkatkan prestasi belajar yang disesuaikan dengan materi dan karakteristik peserta didik kelas X IPS 5 SMA Al Islam 1 Surakarta, walaupun ada beberapa nilai siswa yang menurun pada siklus
1. Bagi Guru a. Guru dapat menyajikan materi
pokok
dengan
menggunakan
variasi
metode quantum learning teknik peta pikiran. b. Guru mengkaji permasalahan
hendaknya berbagai yang
timbul pada saat proses pembelajaran,
sehingga
dapat
dilakukan
untuk permasalahan
upaya
kepada
mengatasi
berkala
tersebut.
Dengan demikian proses pembelajaran
dapat
berlangsung
lebih
maksimal.
meningkatkan
secara untuk kualitas
guru. b. Sekolah
hendaknya
mendorong guru untuk melakukan
c. Guru
guru
Penelitian
hendaknya
Tindakan Kelas sebagai
memberikan motivasi dan
upaya untuk menciptakan
semangat belajar kepada
perbaikan
siswa
berkesinambungan dalam
secara
berkelanjutan agar siswa menjadi aktif dan fokus pada saat pembelajaran. 2. Bagi Siswa a. Siswa hendaknya lebih meningkatkan kemampuan maupun
berdiskusi bersosialisasi
dengan siswa lain dalam proses pembelajaran. b. Siswa hendaknya lebih bersungguh-sungguh dalam
proses
pembelajaran prestasi
agar belajarnya
meningkat. 3. Bagi Sekolah a. Sekolah memberikan metode
hendaknya pelatihan pembelajaran
secara
proses pembelajaran.