Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 10 No 3 (2016) 322-328 ISSN (Print) : 1858-4985 http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI
PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Agussetiyanie Sulistiyowatie Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca Sarjana Universitas Kanjuruhan Malang
Abstrak Metode merupakan suatu bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru, yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik ( siswa ) setelah menerima pengalaman belajarnya Di antara upaya yang dilakukan guru dalam mendorong keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran dan pencapaian prestasi belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang optimal adalah melalui penerapan metode problem solving dan pembelajaran kooperatif. Penelitian dilakukan di kelas XI IPA SMA Negeri 3 Kabupaten Pamekasan Rancangan penelitian ini termasuk penelitian asosiatif dengan bentuk hubungan variable kausal, dengan jumlah sampel 69 siswa, menggunakan teknik proportional random sampling.. Data dikumpulkan dengan menggunakan intrumen berupa lembar angket, dan prestasi belajar siswa dari hasil ulangan harian. Perolehan prestasi belajar menunjukkan adanya pengaruh yang sangat signifikan, baik itu penerapan metode problem solving, dan pembelajaran kooperatif secara terpisah maupun secara bersama- sama terhadap prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas XI IPA SMA Negeri 3 Kabupaten Pamekasan Kata kunci: Metode problem solving, pembelajaran koperatif, dan prestasi belajar
tinggi terhadap diri sendiri, orang lain dan
PENDAHULUAN Kegiatan Proses Belajar mengajar pada
masa
dibutuhkan
Dari beberapa metode Pembelajaran
Pembelajaran yang bervariatif dan benar-
yang digunakan untuk penelitian adalah
benar
metode problem solving dan model
dapat
sekarang
kepada Allah SWT
menumbuhkan
motivasi
belajar,
mengembangkan
kemampuan
berpikir
kritis,
kemampuan
Berdasarkan ulasan singkat tersebut
dalam menganalisis suatu masalah dan
dapat dirumuskan permasalahan sebagai
menemukan jawabannya secara tepat, serta
berikut: Apakah ada pengaruh penerapan
menanamkan pemahaman yang baik dan
metode problem solving dan model
optimal
materi
pembelajaran kooperatif terhadap prestasi
pelajaran yang sedang dipelajari, bahkan
belajar Mata Pelajaran PPKn siswa kelas
memiliki kepribadian yang mantap dan
XI IPA SMA Negeri 3 Kabupaten
mandiri serta rasa tanggungjawab yang
Pamekasan?
bagi
membina
siswa
terhadap
pembelajaran kooperatif
JPPI Volume 10 No 3 (2016) 322-328 Berdasarkan rumusan masalah di
diperoleh dengan mengobservasi sikap
atas, maka tujuan penelitian ini antara lain:
siswa dalam mengikuti pelajaran di kelas
Untuk mengetahui pengaruh penerapan
serta
metode problem solving dan model
memberikan angket.
kreativitas
diperoleh
dengan
pembelajaran kooperatif terhadap prestasi belajar Mata Pelajaran PPKn siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3 Kabupaten Pamekasan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang disajikan dalam hasil penelitian ini adalah data yang sudah diolah dalam bentuk table, grafik, atau bagan yang dilengkapi dengan penjelasan,
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dari
yang terdiri atas :
bulan September 2015 sampai dengan
Hasil
Uji
bulan Maret 2016. Populasi penelitian ini
Instrumen
Validitas
dan
Realibitas
adalah siswa kelas XI-IA SMA Negeri 3
Hasil uji coba terhadap 69 responden
Kabupaten tahun pelajaran 2015/ 2016
untuk mengetahui validitas dan reliabilitas
yang terdiri dari 6 kelas dengan jumlah
soal angket dapat diuraikan sebagai
siswa seluruhnya 218 siswa. Sampel
berikut:
berjumlah 69 siswa. Pengambilan sampel menggunakan
proportional
random
Angket Kemampuan metode problem
sampling mulai dari kelas XI-IA-1 sampai
solving (X1)
dengan XI-IA-6. Sebagai variabel bebas
Hasil keputusan uji Validitas sebagai
dalam
berikut:
penelitian
ini
adalah
metode
problem solving dan model pembelajaran kooperatif
melalui
pemberian
tugas
Berdasarkan hasil analisis di dapat nilai korelasi untuk item 8,9, dan 10 nilai
individu dan diskusi kelompok . Untuk
kurang
terikatnya
belajar
disimpulkan bahwa item-item tersebut
dan
berkorelasi signifikan dengan skor total
Kewarganegaraan pada ranah kognitif dan
(dinyatakan valid) sehingga tidak perlu
afektif.
dikeluarkan
adalah
Pendidikan
prestasi Pancasila
dari
0,2369.
atau
maka
diperbaiki
dapat
lagi.
Data penelitian untuk prestasi belajar
Sedangkan pada item-item lainnya nilainya
kognitif diperoleh dengan menggunakan
lebih dari 0.2369 dan dapat disimpulkan
metode
bahwa butir instrumen tersebut valid.
dokumentasi
setelah
siswa
mengikuti Ulangan Harian. Ranah afektif 323
JPPI Volume 10 No 3 (2016) 322-328 Hasil keputusan uji Reabilitas sebagai
berkorelasi
berikut
faktornya, diterima. Sedangkan hipotesis
Dari hasil analisis dapat dilihat
positif
dengan
komposit
H1 yang berbunyi: Skor butir indikator
bahwa untuk item 8,9 dan 10 nilai kurang
tidak
berkorelasi
dari -0.2369 . Karena koefisien korelasi
faktornya, ditolak.
dengan
komposit
tentang
hubungan
pada item 8, 9 dan 10 nilainya kurang dari -0,2369 maka dapat disimpulkan bahwa
Analisis Data
butir instrumen tersebut tidak reliabel,
Uji
hipotesis
Sedangkan pada item-item lainnya nilainya
variabel X1, X2 dengan Y sebagai berikut:
lebih dari 0.2369 dan dapat disimpulkan
Analisis Bivariete- Korelasi dan Regresi
bahwa butir instrumen tersebut reabilitas
Linier Sederhana (Pearson Correlations).
Angket
Hipotesis 1:
Kemampuan
Pembelajaran
Kooperatif (X2)
Ada pengaruh penerapan metode
Oleh karena r hitung dari instrumen
problem solving terhadap prestasi belajar
tersebut positif dan lebih besar dari nilai r
Mata Pelajaran PPKn siswa kelas XI IPA
tabel 0.2369 maka butir-butir kuesioner
SMA Negeri 3 Kabupaten Pamekasan.
tersebut demikian,
dinyatakan maka
valid.
melihat sumbangan efektif dan signifikansi
berbunyi: Skor butir indikator berkorelasi
koefisien regresi pada bagian Correlations,
positif dengan skor faktornya, diterima,
maka terlihat metode problem solving (X1)
sedangkan hipotesis H1 yang berbunyi:
koefisien regresi sebesar 0.284 dengan
Skor butir indikator tidak berkorelasi
tingkat
dengan skor faktornya, ditolak.
demikian, secara parsial metode problem
Hasil keputusan uji Reabilitas sebagai
solving
berikut
signifikan, karena signifikansi koefisien r
Alpha/
Ho
Uji hipotesis 1 adalah: Dengan
yang
Karena
hipotesis
Dengan
hitung
signifikansi
(X1)
ada
1,000.
pengaruh
Dengan
secara
dari
regresi lebih tinggi dari tingkat signifikansi
instrument tersebut positif dan lebih besar
yang ditetapkan (0.05). Oleh karena itu,
dari r table (0.2369). Maka butir- butir
hipotesis 1 terbukti secara signifikan atau
kuesioner/ Instrumen Angket tersebut
diterima. Jadi, apabila metode problem
dinyatakan reabilitas
solving ditingkatkan, maka prestasi belajar
Dengan demikian, maka hipotesis Ho yang berbunyi: Skor butir indikator
akan
ada
pengaruhnya
terhadap
peningkatan Prestasi Belajar 324
JPPI Volume 10 No 3 (2016) 322-328 Hipotesis 2
8c (ouput 2 regression) pada bagian Model
Ada pengaruh penerapan model
Summaryb dengan tahapan sebagai berikut:
pembelajaran kooperatif terhadap prestasi
Variabel yang dimasukkan adalah
belajar Mata Pelajaran PPKn siswa kelas
X1, X2, dan tidak ada variabel yang
XI IPA SMA Negeri 3 Kabupaten
dikeluarkan (removed), karena metode
Pamekasan.
yang dipakai adalah single step (enter).
Uji hipotesis 2: Dengan melihat sumbangan koefisien
efektif regresi,
dan
signifikansi
maka
terlihat
Angka R square = 0.301, yang dalam hal ini berarti 30,1% besarnya prestasi belajar Mata Pelajaran PPKn siswa kelas
pembelajaran kooperatif (X2) koefisien
XI IPA SMA Negeri 3
regresi sebesar 0.153 dengan tingkat
Pamekasan (Y) dapat dipengaruhi oleh
signifikansi 0.196. Dengan demikian,
metode
secara parsial pembelajaran kooperatif
pembelajaran kooperatif (X2), sedangkan
(X2) berpengaruh secara signifikan, karena
sisanya 69,9 % dipengaruhi oleh faktor
signifikansi koefisien regresi lebih rendah
lainnya.
problem
solving
Kabupaten
(X1)
dan
dari tingkat signifikansi yang ditetapkan
Karena signifikansi untuk variabel
(0.05). Oleh karena itu, hipotesis 2 terbukti
Pembelajaran Kooperatif = 0.160, maka H0
secara signifikan atau diterima. Jadi,
ditolak atau koefisien regresi signifikan.
apabila
kooperatif
Berarti variabel pembelajaran kooperatif
ditingkatkan, maka prestasi belajar akan
benar-benar berpengaruh secara signifikan
meningkat.
terhadap prestasi belajar mata pelajaran
pembelajaran
mata pelajaran PPKn siswa. Hipotesis 3 Ada pengaruh penerapan metode
Temuan Penelitian
problem solving dan model pembelajaran
Deskripsi Variabel
kooperatif secara bersama- sama terhadap
Korelasi Y dengan X1 sebesar =
prestasi belajar Mata Pelajaran PPKn siswa
0.284 lebih besar dari nilai r tabel = 0.2369
kelas XI IPA SMA Negeri 3 Kabupaten
menunjukkan
Pamekasan.
problem solving (X1) dengan prestasi
bahwa
antara
metode
Uji hipotesis 3: Untuk menguji
belajar mata pelajaran PPKn (Y) siswa
hipotesis 3 ini dilakukan dengan analisis
kelas XI IPA SMA Negeri 3 Kabupaten
Multi Variabel Korelasi dan Regresi Linier
Pamekasan ada pengaruhnyang signifikan.
Berganda yang dapat dilihat pada lampiran
Hal ini menunjukkan bahwa metode 325
JPPI Volume 10 No 3 (2016) 322-328 problem
solving
berpengaruh
Sedangkan korelasi Y dengan X2
signifikan terhadap prestasi belajar mata
sebesar 0.196 lebih besar dari nilai r tabel
pelajaran PPKn siswa. Oleh karena itu,
= - 0.2369, maka menunjukkan bahwa
agar metode problem solving (X1) benar-
antara
benar efektif dalam kegiatan pembelajaran,
dengan prestasi belajar PPKn (Y) siswa
maka penerapan metode problem solving
kelas XI SMA Negeri 3 Pamekasan ada
(X1)
kegiatan
pengaruh yang signifikan. Oleh karena itu
pembelajaran harus selalu ditingkatkan.
pelaksanaan pembelajaran kooperatif (X2)
Dalam meningkatkan penerapan metode
perlu
problem solving diantaranya guru perlu
dibandingkan dengan variabel bebas yang
merancang
lain.
kepada
siswa
dalam
pembelajaran
mengaitkan dipelajari
(X1)
konsep dengan
atau
dengan teori
yang
pembelajaran
mendapatkan
Hal
tersebut
kenyataan
kooperatif
perhatian
(X2)
serius
didasarkan
bahwa
pada
pelaksanaan
mempertimbangkan
pembelajaran kooperatif (X2) secara tepat
pengalaman yang dimiliki siswa dengan
sesuai masalah yang dipecahkan, akan
lingkungan kehidupan mereka
mendisiplinkan
serta
belajar
memecahkan
mendorong siswa untuk mengaitkan apa
pendapat, yang pada akhirnya akan dapat
yang
dengan
mempengaruhi terhadap prestasi belajar
telah
siswa. Agar pelaksanaan pembelajaran
pengetahuan/
dipelajari
pengalaman
yang
dimiliki sebelumnya dan mengaitkan apa
kooperatif
yang
terhadap prestasi belajar siswa
dipelajarinya
dengan
fenomena
memberikan
dan
dalam
melaksanakan pembelajaran dengan selalu
sedang
masalah
siswa
hasil
sharing
optimal
kehidupan sehari-hari, maka daripada itu
Berdasarkan hasil uji hipotesa, uji
metode Problem Solving merupakan suatu
analisis bivarete- korelasi, regresi linier
upaya untuk meningkatkan prestasi belajar
sederhana dan uji analisis multi variable
karena
korelasi serta regresi linier berganda, dapat
dapat memberikan gambaran
bagaimana
cara
(kemampuan
untuk
siswa
berpikir
diketahui
bahwa
variable
bebas
X1
menganalisis,
(metode Problem Solving), mempunyai
mengkritik, dan mencapai kesimpulan
Pengaruh yang cukup terhadap Y ( prestasi
berdasarkan pada tingkat konkrit dari fakta
belajar siswa ) walaupun belum maksimal,
dan kasus khusus.) , yang melibatkan
dimana tiap penambahan satu point
kegiatan mental seperti induksi, deduksi,
Penerapan metode Problem Solving dapat
klasifikasi, dan penalaran.
meningkatkan prestasi belajar sebesar 54.13.terhadap variable Y ( prestasi belajar 326
JPPI Volume 10 No 3 (2016) 322-328 siswa ) pada taraf signifikan 0,00 dengan
komplit dari berbagai factor intern maupun
setiap penambahan satu point pada variable
ektern, khususnya bidang Pendidikan.
X1 akan meningkatkan prestasi siswa sebesar 0,129 karena koefisien yang
Hasil Pengujian Regresi
dicapai cukup tinggi, oleh karena itu perlu
Berdasarkan hasil uji bantuan
adanya perhatian yang optimal agar
Computer program SPSS versi 16 pada
Penerapan metode problem Solving dapat
lampiran 8c uji asumsi Regresi, sesuai
meningkatkan prestasi belajar siswa, yaitu
dengan pendapat ( Ridwan, 2011: 193 )
kegiatan
terlihat bahwa tidak ada masalah yang
pembelajaran
yang
akan
dilaksanakan oleh guru hendaknya lebih
berarti
berorientasi pada keterlibatan siswa secara
penelitian ini dapat di analisis sesuai
aktif.
dengan Demikian juga dengan variable
bebas Pembelajaran Kooperatif
yang
rancangan
diperoleh
penelitian
dalam
yang
disiapkan yaitu regresi ganda.
(X1),
mempunyai Pengaruh yang cukup terhadap Y
data
KESIMPULAN
( prestasi belajar siswa ) walaupun
Berdasarkan hasil analisis yang
belum maksimal, dimana tiap penambahan
dikemukakan , maka dapat disimpulkan
satu
bahwa metode problem solving dan model
point
Penerapan
Pembelajaran
Kooperatif dapat meningkatkan prestasi
pembelajaran
belajar sebesar 41,88. terhadap variable Y
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas
( prestasi belajar siswa ) pada taraf
XI IPA SMA Negeri 3 Kabupaten
signifikan 0,00 dengan setiap penambahan
Pamekasan
satu
Pendidikan
point
pada
variable
X1
akan
kooperatif
pada Moral
mata
dapat
pelajaran
Pancasila
dan
meningkatkan prestasi siswa sebesar 0,160
Kewarganegaraan. Dari kedua metode
karena koefisien yang dicapai cukup
pembelajaran tersebut, pengaruhnya besar
tinggi, juga perlu adanya perhatian yang
dan signifikan, baik itu dilakukan secara
optimal agar dapat meningkatkan prestasi
terpisah maupun secara bersama- sama.
Walaupun pada kenyataan prestasi
Terlihat dari hasil ulangan harian II
belajar bukanlah ditentukan sepenuhnya
semester 2 tahun ajaran 2015 – 2016, yang
dari
telah diberikan kepada siswa sangat bagus/
metode
maupun
model
yang
diterapkan di sekolah, karena factor penyebab
prestasi
belajar
tinggi.
sangatlah
327
JPPI Volume 10 No 3 (2016) 322-328
DAFTAR PUSTAKA Arends, Richard I. (2008). Learning to Teach Belajar untuk Mengajar. (Edisi Ketujuh/ Buku Dua). Terjemahan Helly Pajitno Soetjipto & Sri Mulyantini Soetjipto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Arifin, Syamsul, (2009), Tesis: Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dan Pemberian Tugas terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Surabaya, Surabaya, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Tidak Dipublikasikan. Arikunto, Suharsimi, (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendakatan Praktik, Jakarta, Rineka Cipta. Asy’ari, Kholil, (2008), Tesis: Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Aktif dan Pembelajaran Kooperatif terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Pamekasan, Surabaya, Universitas WR. Supratman Surabaya, Tidak Dipublikasikan. Departemen Pendidikan Nasional, (2006), Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta, Balitbang, Departemen Pendidikan Nasional.
Isjoni, (2007), Cooperative Learning, Bandung, Alfabeta. Mukhlis, Ahmad, (2008), Tesis: Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Masalah dan Belajar Aktif terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas XII SMA Negeri 5 Surabaya, Surabaya, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Tidak Dipublikasikan. Priyatno, E. 2009, Memotivasi Dalam Belajar, Jakarta, Dirjen Dikti P2LPTK Ridwan, Rusyana, Adun, Enas, 2011, Cara Mudah Belajar SPSS 18 dan Aplikasi Statistik Penelitian, Bandung, Alfabeta. Sanjaya, Wina, (2005), Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta, Prenada Media. Sugiyono, (2007), Metode Penelitian Bisnis, Bandung, CV Alfabeta. Sugiyono, (2007), Statistika untuk Penelitian, Bandung, CV Alfabeta
Fakhruddin, Asep Umar, (2010), Menjadi Guru Favorit, Yogyakarta, Diva Press. Hakim, Lukmanul, (2008), Perencanaan Pembelajaran, Bandung, Wacana Prima.
328