Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 9 No 3 (2015) 1295-1305 ISSN (Print) : 1858-4985 http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW DAN STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Suharsono SMP Negeri 8 Probolinggo
Abstract: This study aims to know the influence of cooperative learning method such as Jigsaw and STAD (Student team Achievement Division) toward learning achievement of civic education of ninth graders at SMP Negeri 8 Probolinggo. The respondents were sixty two (62) students which were the half of it were experiment group for Jigsaw and the rest were for STAD. As the results, it showed that Jigsaw, STAD influence positively toward learning achievement of civic education. Keywords: Cooperative learning, Jigsaw, STAD, learning achievement
model
PENDAHULUAN Guru lebih banyak menerapkan model
pembelajaran
yang
dapat
melibatkan siswa dalam pembelajaran,
Direct
yaitu suatu model pembelajaran yang
Instruction (ceramah) di kelas secara
mampu meningkatkan hasil belajar siswa
menyeluruh tanpa adanya variasi model
dan pemahaman secara teoritis. Model
dalam proses pembelajaran sehingga tidak
pembelajaran
ini
ada keterlibatan aktif oleh siswa dalam
pembelajaran
yang
pembelajaran dan juga menjadikan siswa
interaksi antar kelompok dan diharapkan
mudah
dalam
dapat mendorong keaktifan siswa dalam
menerima pelajaran di kelas. Sehingga
proses pembelajaran yang pada akhirnya
berujung pada prestasi belajar siswa yang
dapat meningkatkan hasil belajar siswa
masih standard dengan nilai rata-rata
secara
untuk mata pelajaran PKn sebesar 75
pembelajaran
dengan rerata nilai sebesar 73,92. Oleh
digunakan untuk membuat siswa berperan
karena itu diperlukan adanya sebuah
aktif dan juga dapat meningkatkan hasil
mengalami
berbasis
pembelajaran
kebosanan
optimal.
adalah didasarkan
Salah
yang
model pada
satu
model
diduga
dapat
JPPI Volume 9 No 3 (2015) 1295-1305 belajar siswa adalah model pembelajaran
bukanlah pelajaran yang sulit seperti
kooperatif tipe Jigsaw dan tipe Student
asumsi mereka selama ini. Disamping
Team Achievement Divission (STAD).
memberi motivasi dan menumbuhkan rasa
Pembelajaran kooperatif merupakan salah
percaya diri pada siswa, pada saat
satu model pembelajaran yang bukan
bersamaan guru juga senantiasa berupaya
hanya
untuk
mampu
mengembangkan
kompetensi siswa tetapi juga mampu
memudahkan
pemahaman
penguasaan materi kepada siswa.
memberikan pengalaman pada siswa serta
Oleh karena itulah diperlukan
mampu mengembangkan kerjasama dalam
upaya yang tepat untuk menumbuhkan
kelompok utamanya dalam menemukan
motivasi belajar siswa terhadap mata
dan menyelesaikan masalah.
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Model pembelajaran jigsaw adalah
yang salah satunya dengan penggunaan
sebuah tehnik pembelajaran kooperatif
metode
dimana siswa, bukan guru, yang memiliki
membuat siswa aktif. Hal ini sangat
tanggung
dalam
dimungkinkan sebab dengan metode yang
Model
tepat mata pelajaran itu akan mudah
pembelajaran kooperatif model jigsaw
diterima siswa yang akibatnya siswa akan
adalah sebuah model belajar kooperatif
memiliki rasa senang terhadap mata
yang menitik beratkan kepada kerja
pelajaran tersebut.
jawab
pelaksanaan
lebih
besar
pembelajaran.
pembelajaran
yang
dapat
kelompok siswa dalam bentuk kelompok
Berdasarkan dari uraian di atas ,
kecil, seperti yang diungkapkan Lie
maka peneliti ingin mengetahui lebih
(
dalam
1993:
73),
bahwa
pembelajaran
tentang
kooperatif model jigsaw ini merupakan
pembelajaran
dan
model belajar kooperatif dengan cara
terhadap
siswa belajar dalam kelompok kecil yang
Kewarganegaraan
prestasi
pengaruh
model
motivasi
belajar
belajar
Pendidikan
terdiri atas empat sampai dengan enam orang secara heterogen dan siswa bekerja
TINJAUAN PUSTAKA
sama saling ketergantungan positif dan
Pembelajaran Kooperative
bertanggung jawab secara mandiri.
Menurut Isjoni (2007) hakekat
Guru harus dapat membangkitkan
pembelajaran kooperatif sama dengan
motivasi dan menumbuhkan rasa percaya
kerja kelompok, oleh sebab itu banyak
diri
bahwa
guru yang mengatakan tidak ada sesuatu
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
yang aneh dalam pembelajaran kooperatif,
serta
dapat
meyakinkan
1296
JPPI Volume 9 No 3 (2015) 1295-1305 karena mereka menganggap telah terbiasa
c. pengalaman belajar. Esensi kooperatif
menggunakannya.
learning adalah tanggung jawab individu
Walaupun
pembelajaran kooperatif terjadi dalam
sekaligus
bentuk kelompok, tetapi tidak setiap kerja
sehingga dalam diri siswa terbentuk sikap
kelompok
pembelajaran
ketergantungan positif yang menjadikan
kooperatif. Sehingga dapat dikatakan
kerja kelompok optimal. Keadaan ini
bahwa metode pembelajaran kooperatif
mendukung siswa dalam kelompoknya
berbeda dengan sekedar belajar dalam
belajar bekerja sama dan tanggung jawab
kelompok. Perbedaan ini terletak pada
dengan
adanya
dalam
suksesnya tugas-tugas dalam kelompok.
tidak
Hal ini sesuai dengan pendapat yang
ditemukan dalam pembelajaran kelompok
dikemukakan oleh Johnson (1991 : 27)
yang
yang menyatakan bahwa “Pembelajaran
dikatakan
unsur-unsur
pembelajaran
kooperatif
dilakukan
model
dasar yang
asal-asalan.
pembelajaran
Prosedur
tanggung jawab
kelompok,
sungguh-sungguh
sampai
kooperatif
yang
Kooperatif Jigsaw ialah kegiatan belajar
benar
akan
secara kelompok kecil, siswa belajar dan
memungkinkan pendidik mengelola kelas
bekerja sama sampai kepada pengalaman
dengan lebih efektif (Lie, 1993)
belajar yang maksimal, baik pengalaman
dilakukan
dengan
Dapat disimpulkan bahwa metode
individu maupun pengalaman kelompok”.
pembelajaran kooperatif adalah metode pembelajaran yang sangat menekankan
STAD
pada suatu sistem kerja kelompok yang
STAD atau Tim Siswa-Kelompok
terstruktur dimana dalam kerja kelompok
Berprestasi merupakan jenis pembelajaran
tersebut terdapat lima unsur yang menjadi
kooperatif yang paling sederhana. Dalam
ciri khas dari pembelajaran ini yaitu
pembelajaran
STAD,
siswa
bekerja
adanya saling ketergantungan yang positif, sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan tanggung jawab perseorangan, tatap muka
sebuah masalah, menyelesaikan suatu
antar anggota, komunikasi antar anggota
tugas atau mengerjakan sesuatu untuk
serta evaluasi proses kelompok.
mencapai tujuan bersama. Siswa tidak hanya bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri tetapi juga kelompoknya. Metode
Jigsaw Dalam
pembelajaran
kooperatif
pembelajaran
kooperatif
tipe
STAD
tipe Jigsaw terdapat 3 karakteristik yaitu:
merupakan metode yang sangat menarik
a. kelompok kecil, b. belajar bersama, dan
karena merupakan gabungan antara 2 hal, 1297
JPPI Volume 9 No 3 (2015) 1295-1305 belajar
dengan
kemampuan
masing-
logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
masing individu dan belajar kelompok
memecahkan masalah, dan keterampilan
sehingga siswa dapat saling bertukar
dalam kehidupan sosial. 3) Memiliki
pengetahuan
komitmen dan kesadaran terhadap nilai-
yang
dimiliki
untuk
menyelesaikan masalah (Slavin, 2005). Dalam
STAD,
nilai sosial dan kemanusiaan. 4) Memiliki
siswa
kemampuan berkomunikasi, kerja sama
dikelompokkan menjadi dengan anggota
dan berkompetisi dalam masyarakat yang
4-5 orang, dan setiap kelompok haruslah
majemuk, di tingkat lokal, nasional dan
heterogen. Guru menyajikan pelajaran,
global (Depdiknas, 2006).
kemudian siswa bekerja di dalam tim
Berdasarkan uraian di atas dapat
mereka untuk memastikan bahwa seluruh
diartikan
anggota tim telah menguasai pelajaran
pembelajaran PKn di Sekolah Menengah
tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai
Pertama
kuis tentang materi itu, dan pada saat kuis
mengembangkan
ini mereka tidak boleh saling membantu.
keterampilan dasar yang berguna bagi
Skor siswa dibandingkan dengan rata-rata
dirinya dalam kehidupan sehari-hari. Dan
yang lalu mereka sendiri dan poin
dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut
diberikan berdasarkan pada seberapa jauh
juga harus memperhatikan ruang lingkup
siswa
melampaui
dari PKn yang mempunyai peranan dalam
prestasinya yang lalu. Poin tiap anggota
tercapainya setiap aspek yang terkandung
tim ini dijumlahkan untuk mendapatkan
dalam kehidupan sosial di masyarakat.
menyamai
atau
bahwa
adalah
tujuan
agar
siswa
umum
mampu
pengetahuan
dan
skor tim, dan tim yang mencapai kriteria tertentu dapat diberikan penghargaan.
METODE PENELITIAN Penelitian
Pembelajaran
PKn
di
Sekolah
ini
menggunakan
penelitian quasi eksperimen yaitu desain eksperimen dengan kelompok kontrol dan
Menengah Pertama Dalam KTSP disebutkan bahwa
kelompok eksperimen, tetapi kelompok
tujuan pembelajaran PKn di SMP adalah
kontrol
agar peserta didik memiliki kemampuan
mengontrol variabel-variabel luar yang
sebagai berikut: 1) Mengenal konsep-
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen,
konsep yang berkaitan dengan kehidupan
selain
masyarakat
2)
pengambilan kelompok eksperimen dan
Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir
kelompok kontrol tidak dilakukan secara
dan
lingkungannya.
tidak
itu
berfungsi
dalam
sepenuhnya
penelitian
ini
1298
JPPI Volume 9 No 3 (2015) 1295-1305 random. Dengan membandingkan kelas
Probolinggo yang berjumlah 31 siswa
eksperimen yang menggunakan metode
sebagai kelas eksperimen menggunakan
kooperatif tipe Jigsaw dan kelas kontrol
STAD.
yang menggunakan metode mengajar tipe
Teknik
atau
metode
yang
STAD. Kemudian kedua kelas dilakukan
digunakan untuk pengumpulan data dalam
evaluasi dan dibandingkan antara kelas
penelitian ini yaitu : 1) teknik yang
yang mendapat metode kooperatif tipe
digunakan untuk mengukur penguasaan
Jigsaw dan kelas dengan metode tipe
materi
STAD. Dalam kelas eksperimen tersebut
Kewarganegaraan dengan menggunakan
apakah
metode test, 2) teknik angket yang
mengalami
perubahan
baik
pembelajaran
mengalami peningkatan atau penurunan
digunakan
yang
mengenai variabel model pembelajaran
terjadi
setelah
belajar
PKn
untuk
Pendidikan
memperoleh
menggunakan metode kooperatif tipe
kooperatif
Jigsaw
pembelajaran tipe STAD.
dan
tipe
membandingkan
STAD hasil
serta
Jigsaw
dan
data
model
sebelum
Teknik analisis data merupakan
menggunakan metode kooperatif tipe
cara mencari dan menata secara sistematis
Jigsaw dan STAD.
data
Dalam penelitian ini yang menjadi
hasil
tes,
dokumentasi
angket untuk
dan
catatan
meningkatkan
populasi adalah siswa kelas IX SMP
pemahaman peneliti tentang kasus yang
Negeri
yang
diteliti dan menyajikannya sebagai temuan
berjumlah 124 siswa yang terbagi dalam 4
kepada orang lain. Untuk meningkatkan
kelas yaitu kelas IX.1, kelas IX.2, kelas
pemahaman
IX.3 dan kelas IX.4 yang masing-masing
dilanjutkan sampai pada tahap mencari
terdiri dari 31 siswa Tahun pelajaran
makna.
2014-2015.
kelas
dilakukan dalam penelitian ini melalui dua
eksperimen dilakukan pengundian pada
tahap yaitu : uji persyaratan analisis dan
masing-masing
analisa data.
8
Kota
Untuk
Probolinggo
menentukan
kelas
dengan
tersebut
Teknik
analisis
analisis
data
perlu
yang
menggunakan teknik random. Kelas yang dipilih termasuk kelas heterogen, dimana
HASIL DAN PEMBAHASAN
dari hasil pengundian terpilih kelas IX.1
Hipotesis Pertama
yang berjumlah 31 siswa sebagai kelas
Untuk
mengetahui
pengaruh
eksperimen menggunakan pembelajaran
Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw
jigsaw dan kelas IX.3 SMP Negeri 8 Kota
(X1) terhadap prestasi belajar siswa 1299
JPPI Volume 9 No 3 (2015) 1295-1305 dianalisis dengan menggunakan analisis
Nilai koefisien determinan (r2)
regresi sederhana. Dari hasil perhitungan
sebesar 0,315 yang berarti bahwa sekitar
diatas diketahui nilai F hitung sebesar
31,5%
1.959 dengan angka signifikansi sebesar
pembelajaran kooperatif STAD terhadap
0,017. Hasil pengujian ini menunjukkan
prestasi belajar siswa, sedangkan sisanya
bahwa p < 0,05. Dengan demikian
sebesar 68,5% dijelaskan oleh prediktor
hipotesis kerja yang menyatakan adanya
lain dan kesalahan-kesalahan lain (eror
pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
sampling dan non sampling).
sumbangan
variabel
model
Jigsaw terhadap prestasi belajar siswa diterima dan teruji secara signifikan. Diketahui
nilai
Hipotesis Ketiga
koefisien
Untuk
mencari
pengaruh
determinan (r2) sebesar 0,332 yang berarti
perbedaan prestasi belajar siswa yang
bahwa sekitar 33,2% sumbangan variabel
menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw
kooperatif tipe Jigsaw dengan STAD pada
terhadap prestasi belajar siswa, sedangkan
mata
sisanya sebesar 66,8% dijelaskan oleh
Kewarganegaraan Siswa Kelas IX SMP
prediktor lain dan kesalahan-kesalahan
Negeri 8 Kota Probolinggo dianalisis
lain (eror sampling dan non sampling).
dengan menggunakan analisis One Way
model
pelajaran
pembelajaran
Pendidikan
Anova. Hipotesis Kedua
Hasil penelitian menunjukkan nilai
Untuk melihat pengaruh model
rata-rata
prestasi
belajar
pendidikan
pembelajaran kooperatif STAD terhadap
Kewarganegaraan untuk kelompok siswa
prestasi belajar siswa dianalisis dengan
yang diajar dengan menggunakan model
menggunakan analisis regresi sederhana.
pembelajaran kooperatif Jigsaw adalah
nilai F hitung sebesar 2,900 dan angka
sebesar 85,65, sedangkan nilai rata-rata
signifikansi
prestasi
sebesar
0,035.
Hasil
belajar
pendidikan
pengujian ini menunjukkan bahwa p <
Kewarganegaraan untuk kelompok siswa
0,05. Dengan demikian hipotesis kerja
yang diajar dengan menggunakan model
yang menyatakan adanya pengaruh yang
pembelajaran kooperatif STAD adalah
positif model pembelajaran kooperatif
sebesar 80,65 sehingga dapat ditarik
STAD terhadap prestasi belajar siswa
kesimpulan bahwa nilai prestasi belajar
diterima dan teruji secara signifikan.
pendidikan
Kewarganegaraan
pada
kelompok siswa yang diajar dengan 1300
JPPI Volume 9 No 3 (2015) 1295-1305 menggunakan
model
pembelalajaran
penggunaan pembelajaran aktif model
Jigsaw lebih baik dari nilai prestasi belajar
Metode
pendidikan
prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan
pada
Jigsaw
dapat
meningkatkan
kelompok siswa yang diajar dengan
Kewarganegaraan
siswa
dan
dapat
menggunakan model pembelajaran STAD.
membangkitkan motivasi belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
Pengaruh
Penggunaan
Model
Pendidikan Kewarganegaraan. Demikian juga hasil penelitian Tri
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Astatik
Terhadap Prestasi Belajar Hasil adanya
penelitian
pengaruh
menunjukkan
yang
menyatakan
kesimpulan yang sama yaitu adanya
model
pengaruh penerapan model pembelajaran
Jigsaw
Jigsaw terhadap peningkatan hasil belajar
secara parsial terhadap prestasi belajar
siswa pada Bidang Studi PPKn kelas 5A
mata
di SDN Sukoharjo 1 Malang. Hal ini
pembelajaran
penggunaan
(2007)
kooperatif
tipe
pelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan Siswa Kelas IX SMP
disebabkan
karena
Negeri 8 Kota Probolinggo. Dimana
pembelajaran
kooperatif
diketahui pula sumbangan variabel Model
siswa dituntut untuk lebih aktif dalam
Pembelajaran Kooperatif Jigsaw terhadap
berdiskusi
prestasi belajar siswa adalah sebesar
kelompok tim atau kelompok ahli. Dalam
33,2%.
melakukan Hasil
cukup
kelompok
tipe
model Jigsaw,
baik
diskusi,
dalam
siswa
dapat
relevan
mengkomunikasikan
dengan
dialaminya
dan
menggunakan model Metode Jigsaw lebih
kelompok
ahli
memudahkan siswa dalam memahami
kelompoknya dan kelompok lain. Dengan
materi, dan siswa tidak merasa bosan
demikian, melalui model pembelajaran
dalam proses pembelajaran bahkan siswa
kooperatif tipe Jigsaw pemahaman siswa
merasa
lebih
mengingat
tersebut
dalam
pembelajaran
senang
dan
sangat
antusias
optimal
kesulitan hasil
yang
diskusi
dengan
dibandingkan
dari
anggota
model
mengikuti pelajaran dengan menggunakan
pembelajaran konvensional dimana siswa
model Metode Jigsaw. Siswa menjadi
hanya mendengarkan penjelasan guru
sangat aktif dalam proses pembelajaran
siswa cenderung pasif.
serta
nilai
siswa
pun
mengalami
peningkatan dari siklus I ke siklus II. Sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa 1301
JPPI Volume 9 No 3 (2015) 1295-1305
Pengaruh
Penggunaan
Model
Pembelajaran Tipe STAD Terhadap
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan STAD Hasil
Prestasi Belajar Hasil adanya
penelitian
pengaruh
menunjukkan
menunjukkan
adanya perbedaan prestasi belajar siswa
model
yang menggunakan model pembelajaran
pembelajaran kooperatif STAD secara
kooperatif tipe Jigsaw dengan STAD pada
parsial terhadap prestasi belajar mata
mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Kewarganegaraan Siswa Kelas IX SMP
Siswa Kelas IX SMP Negeri 8 Kota
Negeri 8 Kota Probolinggo.
Probolinggo.
penggunaan
penelitian
Dimana
diketahui
pula
pelajaran
Dimana
sumbangan variabel Model Pembelajaran
menunjukkan
Kooperatif
belajar
STAD
terhadap
prestasi
belajar siswa adalah sebesar 31,5%.
Pendidikan
hasil nilai
pendidikan
penelitian
rata-rata
prestasi
Kewarganegaraan
untuk kelompok siswa yang diajar dengan
Hasil penelitian juga menunjukkan
menggunakan
model
pembelajaran
model pembelajaran kooperatif tipe STAD
kooperatif Jigsaw adalah sebesar 85,65,
memberikan prestasi belajar Pendidikan
sedangkan nilai rata-rata prestasi belajar
Kewarganegaraan
pendidikan
dibandingkan
yang model
lebih
baik
pembelajaran
Kewarganegaraan
untuk
kelompok siswa yang diajar dengan
konvensional. Hasil penelitian tersebut
menggunakan
mendukung penelitian yang dilakukan
kooperatif STAD adalah sebesar 80,65
oleh
sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
Rahayuningsih
(2011)
yang
nilai
siswa
model
Kewarganegaraan pada kelompok siswa
pembelajaran kooperatif tipe STAD yang
yang diajar dengan menggunakan model
ditunjukkan dengan adanya perbedaan
pembelalajaran Jigsaw lebih baik dari
yang signifikan antara hasil belajar model
nilai
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada
Kewarganegaraan pada kelompok siswa
kelompok eksperimen dengan hasil belajar
yang diajar dengan menggunakan model
tanpa model pembelajaran kooperatif tipe
pembelajaran STAD.
menggunakan
STAD pada kelompok kontrol.
prestasi
Dalam
belajar
pembelajaran
menyatakan adanya pengaruh hasil belajar setelah
prestasi
model
belajar
proses
pendidikan
pendidikan
pembelajaran
banyak model-model pembelajaran yang Pengaruh Perbedaan Prestasi Belajar
digunakan.
Siswa
kooperatif Jigsaw siswa belajar dalam
Yang
Menggunakan
Model
Model
pembelajaran
1302
JPPI Volume 9 No 3 (2015) 1295-1305 kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 siswa
KESIMPULAN
dengan memperhatikan keheterogenan,
Berdasarkan hasil penelitian dan
bekerjasama positif dan setiap anggota
pembahasan yang telah dikemukakan
bertanggung jawab untuk mempelajari
sebelumnya,
masalah
kesimpulan sebagai berikut:
tertentu
diberikan
dan
dari
materi
dapat
ditarik
materi
1. Ada pengaruh penggunaan model
kepada anggota kelompok yang lain.
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
Setiap anggota kelompok merasa diberi
terhadap
penghargaan untuk menjadi ahli dalam
pelajaran
satu permasalahan hal ini memotivasi
Kewarganegaraan Siswa Kelas IX
siswa untuk menjadi lebih aktif belajar.
SMP Negeri 8 Kota Probolinggo.
Model
menyampaikan
yang
maka
pembelajaran
prestasi
belajar
mata
Pendidikan
kooperatif
2. Ada pengaruh penggunaan model
tipe STAD sama baiknya dengan model
pembelajaran tipe STAD terhadap
pembelajaran tipe Jigsaw terhadap prestasi
prestasi
belajar
Pendidikan Kewarganegaraan siswa
Pendidikan
Kewarganegaraan.
belajar
Sedangkan berdasarkan hasil penelitian
kelas
menunjukkan
Probolinggo.
model
pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw mempunyai prestasi
IX
SMP
mata
Negeri
pelajaran
8
Kota
3. Ada perbedaan prestasi belajar siswa
belajar lebih baik dibandingkan model
yang
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hal
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
ini
metode
dengan STAD pada mata pelajaran
pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan Siswa
terjadi
merupakan
karena
kedua
model
menggunakan
kooperatif yang menurut Slavin (2010:10),
Kelas
bahwa
pembelajaran
Probolinggo, dimana hasil penelitian
kooperatif menyumbangkan ide bahwa
menunjukkan nilai rata-rata prestasi
semua siswa yang bekerja sama dalam
belajar pendidikan Kewarganegaraan
belajar dan bertanggungjawab terhadap
untuk kelompok siswa yang diajar
teman satu timnya mampu membuat diri
dengan
mereka belajar sama baiknya. Untuk itu
pembelajaran kooperatif Jigsaw adalah
penggunaan model pembelajaran yang
sebesar 85,65, sedangkan nilai rata-
tepat maka akan dapat meningkatkan
rata
prestasi belajar siswa.
Kewarganegaraan
untuk
kelompok
siswa
diajar
dengan
semua
metode
IX
SMP
Negeri
model
menggunakan
prestasi
yang
belajar
8
Kota
model
pendidikan
1303
JPPI Volume 9 No 3 (2015) 1295-1305 menggunakan
model
pembelajaran
10 orang (16,2%). Dengan demikian
kooperatif STAD adalah sebesar 80,65
penggunaan
sehingga dapat ditarik kesimpulan
Kooperatif STAD dinilai siswa kelas
bahwa nilai prestasi belajar pendidikan
IX di SMP Negeri 8 Probolinggo
Kewarganegaraan
pada
kelompok
dalam kategori cukup baik.
siswa
diajar
dengan
yang
menggunakan model pembelalajaran Jigsaw lebih baik dari nilai prestasi belajar pendidikan Kewarganegaraan
Model
Pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian : Suatu pendekatan Praktek. Jakarta : Bina Aksara.
pada kelompok siswa yang diajar dengan
menggunakan
model
pembelajaran STAD. 4. Gambaran Pembelajaran
penggunaan Kooperatif
Model Jigsaw
dinilai siswa kelas IX SMP Negeri 8 Probolinggo dalam kategori tinggi (baik) sebanyak 7 orang (11,3%), dalam kategori sedang (cukup baik) sebanyak 49 orang (61,8%) dan dalam kategori rendah (kurang baik sebanyak 6 orang (9,7%). Dengan demikian penggunaan
Model
Pembelajaran
Kooperatif Jigsaw dinilai siswa kelas IX di SMP Negeri 8 Probolinggo dalam kategori cukup baik. 5. Gambaran Pembelajaran
penggunaan Kooperatif
Model STAD
dinilai siswa kelas IX SMP Negeri 8 Probolinggo dalam kategori tinggi (baik) sebanyak 9 orang (14,5%), dalam kategori sedang (cukup baik) sebanyak 43 orang (69,3%) dan dalam kategori rendah (kurang baik sebanyak
Astuti
Dewi, Wahyu (2013). Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan STAD (Student Teams Achievement Divisions) Pada Materi Pokok Perbandingan dan Fungsi Trigonometri Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri se-Kota Madiun. Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN: 2339-1685 Vol.1, No.7,hal 732-741, Desember 2013 http://jurnal.pasca.uns.ac.id
Depdiknas, (2006). Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2006, Tentang Standar Isi Kurikulum Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Depdiknas. Djamarah, S. B. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Ibrahim, M, dkk. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : University Press. Isjoni. (2010). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 1304
JPPI Volume 9 No 3 (2015) 1295-1305 Johnson DW & Johnson, R, T. (1991). Learning Together and Alone. Allin and Bacon : Massa Chussetts Kamriantiramli. (2011). Macam-Macam Motivasi. http://kamriantiramli.wordpress. com. Diunduh tanggal 20 Februari 2012. Kusmayadi & Sugiarto, E. (2000). Metode Penelitian dalam Bidang Kepariwisataan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Lie, Anita. (2002). Cooperative Learning. Jakarta : Grasindo.
Sanjaya, Wina. (2006). Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Kencana. Sardiman (2011) Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Cet-13. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Suprijono, A. (2011). Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Jakarta : Pustaka Pelajar. Supartini. (2008). Hubungan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Di SMK Al-Hidayah I Jakarta Selatan. Skripsi. Jakarta: STKIP Purnama.
Maholtra, N. K. (1996). Marketing Research: An Applied Orientation. New Jersey : Prentice Hall International Inc.
Sugiyono. (1992). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R & D. Bandung: CV Alfabeta.
Margono. (1997). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Sekaran, Umar. (1992). Research Methods for Business : A Skill Building Approach., Jhon Willey & Sons Inc. New York.
Nasution. (1981). Petunjuk untuk Membina dan Memelihara Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Proyek Pengembangan Perpustakaan Depdikbud. Nawawi, Hadari. (1991). Administrasi Pendidikan. Cet-7. Jakarta : PT Gunung Agung.
Slameto. (2003). Teori Belajar dan faktorfaktor yang mempengaruhi. Salatiga:PT. Rineka Cipta. Slavin, R. E. (2005). Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.
Nurhadi. (2004). Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.
1305